Program Kerja TIM ETIK Penelitian
Program Kerja TIM ETIK Penelitian
1. PENDAHULUAN
Norma etik sudah dilaksanakan sejak adanya orang yang mempunyai tugas mengobati
orang sakit di masyarakat. Norma etik tersebut meskipun tidak tertulis, namun menggariskan
perlakuan orang yang mengobati terhadap orang yang diobati. Norma yang tertua yang
digariskan dalam peraturan adalah sumpah dokter Hindu yang ditulis pada th. 1.500 SM. Seribu
tahun kemudian dikeluarkan Sumpah Hippocrates yang menyatakan bahwa seorang dokter
Klirens Etika (ethical clearance) adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh tim etik
penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal
riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Khususnya dalam dunia
penelitian, klirens etika menjadi alat untuk mengukur keberterimaan suatu rangkaian proses
Penelitian yang membutuhkan ethical clearance pada dasarnya seluruh penelitian/riset yang
menggunakan manusia sebagai subyek penelitian harus mendapatkan ethical clearance, baik
penelitian biomedik yang mencakup riset pada farmasetik, alat kesehatan, radiasi dan
pemotretan, prosedur bedah, rekam medis, sampel biologic, serta penelitian epidemiologik,
1
Tujuan penggunaan pedoman penilaian Klirens Etika dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan kegiatan penelitian ini adalah untuk: (i) membantu peneliti menghindari kesalahan
dan penyalahgunaan penelitian yang berujung pada pelanggaran kode etika peneliti; (ii)
membantu peneliti dalam memelihara pemahaman kaidah etika dan mengatasinya sebelum
menjadi masalah etika. Pedoman klirens etika ini merupakan salah satu upaya pencegahan
(preventive measure) di awal sebelum persoalan etika terjadi atau ditemukan pada akhir proses
penelitian. Hal ini penting, mengingat pelanggaran etika di akhir proses meskipun dapat
diselesaikan dengan pemberian sangsi pelanggaran kode etika, kejadian itu akan tetap
manusia, akan tetapi seiring dengan pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi banyak sekali
penelitian yang dilakukan. sehingga dirasakan undang-undang itu tidak mencukupi. Sejak saat
terkecuali di Indonesia sebagai hasil dari kemajuan penelitian kesehatan, terutama yang terkait
dengan keter libatan manusia sebagai subyek penelitian harus pula dibarengi dengan jaminan
akan perlindungan HAM terhadap subyek penelitian. Karenanya peran suatu komisi etik berikut
berbagai pedoman maupun perangkat perundang-undangan yang mengatur tentang hal tersebut
sangat penting untuk ditindaklanjuti segera dalam skala nasional. Hal inilah yang melatar
belakangi perlunya dibentuk suatu Tim Etik Penelitian Kesehatan di Rumah Sakit Umum
2
III. Tujuan
a. Tujuan Umum.
Tim Etik Penelitian bertujuan untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
terlaksananya penelitian kesehatan yang sesuai dengan norma-norma etik dan kesopanan
b. Tujuan Khusus
a. Tim Etik Penelitian mengadakan rapat sekurangnya 4 (empat) kali setahun dan bilamana
dibutuhkan
penelitian.
3
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
2. Sosialisasi bagi kepala ruangan/ruangan Dilakukan melalui pertemuan dengan Tim Etik
3 Sosialisasi untuk Institusi pendidikan Dilakukan dengan mengundang ke rumah sakit oleh
4 Mengikuti kursus atau pelatihan etik Membuat surat tugas dengan persetujuan Direktur
penelitian
penelitian
V. SASARAN.
Sasaran program Tim Etik Penelitian Kesehatan yang akan dicapai dalam satu tahun
2. Tercapainya 100% sosialisasi baik untuk kepala ruangan ataupun institusi Pendidikan
yang peserta didiknya melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas
5. Adanya pelaporan kegiatan yang di buat oleh Tim Etik Penelitian Kesehatan RSU
Bahteramas
4
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.
VIII. PENUTUP.
Demikian program kerja Tim Etik Penelitian Kesehatan RSUD Bahteramas Prov. Sultra.
Partisipasi dan keterlibatan seluruh anggota Tim Etik Penelitian RSUD Bahteramas Prov. Sultra
sangat mendukung terlaksananya Program ini demi peningkatan mutu pelayanan di RSUD
Bahteramas Prov. Sultra, semoga menjadi nilai ibadah untuk kita semua.
Mengetahui
Direktur RSUD Bahteramas Prov. Sultra Ketua Tim Etik Penelitian
5
No Kegiatan Pelaksanaan