Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAHTERAMAS


Jalan KaptenPiereTendean No. 50, Telepon (0401) 3195611BarugaKendari
Website : www.rsud-bahteramas.go.id Email : admin@rsud-bahteramas.go.id

PROGRAM TIM ETIK PENELITIAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2017

1. PENDAHULUAN

Norma etik sudah dilaksanakan sejak adanya orang yang mempunyai tugas mengobati

orang sakit di masyarakat. Norma etik tersebut meskipun tidak tertulis, namun menggariskan

perlakuan orang yang mengobati terhadap orang yang diobati. Norma yang tertua yang

digariskan dalam peraturan adalah sumpah dokter Hindu yang ditulis pada th. 1.500 SM. Seribu

tahun kemudian dikeluarkan Sumpah Hippocrates yang menyatakan bahwa seorang dokter

pertama-tama harus mendahulukan kepentingan penderita.

Klirens Etika (ethical clearance) adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh tim etik

penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal

riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Khususnya dalam dunia

penelitian, klirens etika menjadi alat untuk mengukur keberterimaan suatu rangkaian proses

penelitian maupun tahapan-tahapan proses penelitian tersebut.

Penelitian yang membutuhkan ethical clearance pada dasarnya seluruh penelitian/riset yang

menggunakan manusia sebagai subyek penelitian harus mendapatkan ethical clearance, baik

penelitian yang melakukan pengambilan specimen. Penelitian/riset yang dimaksud adalah

penelitian biomedik yang mencakup riset pada farmasetik, alat kesehatan, radiasi dan

pemotretan, prosedur bedah, rekam medis, sampel biologic, serta penelitian epidemiologik,

social dan psikososial

1
Tujuan penggunaan pedoman penilaian Klirens Etika dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pelaporan kegiatan penelitian ini adalah untuk: (i) membantu peneliti menghindari kesalahan

dan penyalahgunaan penelitian yang berujung pada pelanggaran kode etika peneliti; (ii)

membantu peneliti dalam memelihara pemahaman kaidah etika dan mengatasinya sebelum

menjadi masalah etika. Pedoman klirens etika ini merupakan salah satu upaya pencegahan

(preventive measure) di awal sebelum persoalan etika terjadi atau ditemukan pada akhir proses

penelitian. Hal ini penting, mengingat pelanggaran etika di akhir proses meskipun dapat

diselesaikan dengan pemberian sangsi pelanggaran kode etika, kejadian itu akan tetap

mempengaruhi citra dan martabat profesi peneliti.

Sebenarnya setiap negara mempunyai undang-undang yang melindungi hak azasi

manusia, akan tetapi seiring dengan pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi banyak sekali

penelitian yang dilakukan. sehingga dirasakan undang-undang itu tidak mencukupi. Sejak saat

itu, dibentuklah Panitia Etik Penelitian di berbagai institusi.

II. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan di dunia Internasional, tak

terkecuali di Indonesia sebagai hasil dari kemajuan penelitian kesehatan, terutama yang terkait

dengan keter libatan manusia sebagai subyek penelitian harus pula dibarengi dengan jaminan

akan perlindungan HAM terhadap subyek penelitian. Karenanya peran suatu komisi etik berikut

berbagai pedoman maupun perangkat perundang-undangan yang mengatur tentang hal tersebut

sangat penting untuk ditindaklanjuti segera dalam skala nasional. Hal inilah yang melatar

belakangi perlunya dibentuk suatu Tim Etik Penelitian Kesehatan di Rumah Sakit Umum

Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

2
III. Tujuan

a. Tujuan Umum.

Tim Etik Penelitian bertujuan untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi

terlaksananya penelitian kesehatan yang sesuai dengan norma-norma etik dan kesopanan

yang berlaku dalam masyarakat Indonesia

b. Tujuan Khusus

1. membantu peneliti menghindari kesalahan dan penyalahgunaan penelitian yang

berujung pada pelanggaran kode etika peneliti;

2. membantu peneliti dalam memelihara pemahaman kaidah etika dan mengatasinya

sebelum menjadi masalah etika.

IV. KEGIATAN POKOK

a. Tim Etik Penelitian mengadakan rapat sekurangnya 4 (empat) kali setahun dan bilamana

dibutuhkan

b. Mengadakan sosialisasi bagi kepala ruangan atau tempat/ruangan yang terlibat

penelitian.

c. Mengadakan sosialisasi untuk Instutusi pendidikan yang peserta didiknya melakukan

penelitian di RSU Bahteramas Prov. Sultra.

d. Mengikuti kursus/pelatihan etik penelitian kesehatan yang di adakan Komisi Nasional

Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) bagi Tim Etik Penelitian.

e. Melakukan pengawasan terhadap semua penelitian di RSU Bahteramas Prov. Sultra

f. Menyusun Laporan untuk di laporkan ke Ketua Tim Etik Penelitian

3
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No KEGIATAN CARA PELAKSANAAN


1. Rapat Tim Etik Penelitian Dilakukan dengan menyebar undangan pada setiap

tanggal dan bulan yang ditetapkan waktunya

2. Sosialisasi bagi kepala ruangan/ruangan Dilakukan melalui pertemuan dengan Tim Etik

lain yang terlibat penelitian Penelitian

3 Sosialisasi untuk Institusi pendidikan Dilakukan dengan mengundang ke rumah sakit oleh

Tim Etik Pnenelitian

4 Mengikuti kursus atau pelatihan etik Membuat surat tugas dengan persetujuan Direktur

penelitian

5 Melakukan pengawasan terhadap semua Menyiapkan tool pengawasan

penelitian

6 Menyusun laporan Dilakukan oleh Tim Etik Penelitian

V. SASARAN.

Sasaran program Tim Etik Penelitian Kesehatan yang akan dicapai dalam satu tahun

adalah sebagai berikut.

1. Terlaksananya rapat Tim Etik Penelitian empat kali dalam setahun

2. Tercapainya 100% sosialisasi baik untuk kepala ruangan ataupun institusi Pendidikan

yang peserta didiknya melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas

3. Terlaksananya kursus/pelatihan bagi Tim Etik Penelitian Kesehatan RSU Bahteramas.

4. Terlaksananya pengawasan terhadap semua penelitian yang dilaksanakan di lingkup

RSU Bahteramas Prov. Sultra.

5. Adanya pelaporan kegiatan yang di buat oleh Tim Etik Penelitian Kesehatan RSU

Bahteramas

4
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.

NO. KEGIATAN PELAKSANAAN


1. Rapat Tim Etik Penelitian Sesuai jadwal yang disepakati
2. Sosialisasi bagi kepala Tanggal 24 November 2016
ruangan/ruangan lain yang terlibat
penelitian
3. Sosialisasi untuk Institusi Januari 2017.
pendidikan
4. Mengikuti kursus atau pelatihan Januari 2017
etik penelitian
5 Mengawasi penelitian Sesuai dengan kegiatan penelitian yang
ada
6. Menyusun laporan Awal Januari 2017

VIII. PENUTUP.

Demikian program kerja Tim Etik Penelitian Kesehatan RSUD Bahteramas Prov. Sultra.
Partisipasi dan keterlibatan seluruh anggota Tim Etik Penelitian RSUD Bahteramas Prov. Sultra
sangat mendukung terlaksananya Program ini demi peningkatan mutu pelayanan di RSUD
Bahteramas Prov. Sultra, semoga menjadi nilai ibadah untuk kita semua.

Kendari, 3, Januari 2017

Mengetahui
Direktur RSUD Bahteramas Prov. Sultra Ketua Tim Etik Penelitian

dr. Muh. Yusuf Hamra, M.Sc, Sp.PD dr.Abdul Karim.Sp.PK


Nip. 19751116 200212 1003 Nip.19641231 200012 1 018

5
No Kegiatan Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai