Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.

10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA


PROYEK KONSTRUKSI
Yeltsin C. Dapu
A.K.T. Dundu, Ronny Walangitan
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
email: yeltsindapu@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pada Pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan
maupun yang belum diperhitungkan. Sehingga proyek yang dikerjakan biasanya terlaksana dengan
hasil yang tidak sesuai yang direncanakan. Oleh sebab itu penelitian ini sebagai upaya untuk
mendapatkan dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya cost overrun
yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja biaya akhir proyek. Penelitian ini dilakukan dengan
cara penyebaran kuesioner dan responden pada pembangunan gedung markas komando daerah
militer Manado Sulawesi Utara, yang berlokasi di kota Manado pengolahan data kuesioner ini
menggunakan program SPSS. Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking-rangking tiap faktor
yang menjadi penyebab pembengkakan biaya pada penyelesaian proyek. Dengan menggunakan
analisa Faktor- faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kelebihan biaya
penyelesaian proyek pembangunan gedung markas komando daerah militer Manado Sulawesi Utara,
yang berlokasi di kota Manado .
Kata Kunci : Cost Overrun, Kuisioner, SPSS for Windows

PENDAHULUAN mungkin terjadi diantaranya resiko terjadinya


pembengkakan biaya (cost overrun) dan
Latar Belakang keterlambatan waktu pelaksanaan pengerjaan.
Perkembangan industri konstruksi
Suatu proyek akan berhasil dengan baik apabila
berhubungan erat dengan pelaksanaan
sesuai dengan biaya atau anggaran yang telah
pembangunan di segala bidang yang saat ini direncanakan, tepat waktu, dan sesuai spesifikasi.
masih terus giat dilaksanakan. Kegiatan Dengan demikian sangat dibutuhkan
konstruksi terdiri dari berbagai tahap, dimana tingkat keahlian, pengetahuan, dan pengalaman
tahap yang paling menentukan adalah tahap yang tinggi dalam mengestimasi biaya proyek
konstruksi karena kualitas keseluruhan proyek sampai pengelolaan arus kas proyek selama tahap
sangat bergantung pada pembuatan dan pelaksanaan, keahlian dalam mengkoordinasi
manajemen pada tahap tersebut. Disamping itu sumber daya proyek, dan kontrol proyek yang
sebagian dari seluruh dana dan waktu proyek baik sehingga tidak terjadi pembengkakan biaya
dicurahkan selama pembangunan konstruksi. (cost overrun) yang dapat merugikan kontraktor.
Mengingat pentingnya tahap konstruksi ini, Namun pada kenyataannya, sering dijumpai
kontraktor harus berhati hati dalam
permasalahan munculnya pembengkakan biaya
merencanakan, menyusun jadwal, dan mengelola (cost overrun) suatu proyek konstruksi selama
proyek. Untuk itu diperlukan suatu manajemen tahap pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dapat
dalam proyek yang terdiri dari proses disebabkan oleh beberapa faktor yakni: faktor
pengelolaan, pengalokasian, dan penjadwalan intern dan extern dari proyek konstruksi itu
sumber daya dalam proyek untuk mendapatkan sendiri.
sasaran yang telah ditetapkan.
Secara umum, proyek konstruksi itu sendri Rumusan Masalah
tidak bisa lepas dari 4 (empat) aspek yaitu: biaya, Adapun rumusan masalah dalam penelitian
waktu, mutu, dan keselamatan kerja. Oleh karena ini adalah :
itu, setiap pelaksanaan proyek konstruksi 1. Faktor penyebab pembengkakan biaya yang
memerlukan suatu manajemen proyek yang baik, paling dominan terjadi pada proyek
yang bertujuan untuk menghindari atau konstruksi.
meminimalisir berbagai resiko proyek yang

641
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

2. Alternatif penyelesaian pembengkakan biaya proses yang mengolah sumber daya proyek
pada proyek konstruksi. menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa
bangunan.
Pembatasan Masalah
1. Penelitian hanya meninjau faktor pelaksanaan Manajemen Proyek Konstruksi
proyek yang menyebabkan pembengkakan Manajemen proyek adalah suatu
biaya (Cost Overrun). cara/metode untuk mencapai suatu hasil dalam
2. Pengambilan data dilakukan dengan bentuk bangunan, infrastruktur dengan meng-
menggunakan metode kuisioner yang diisi gunakan sumber daya yang secara efektif melalui
oleh kontraktor dan konsultan. tindakan-tindakan perencanaan, pelaksanaan,
3. Analisis data dengan cara pemprograman pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari
komputer SPSS. awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk
menjamin pelaksanaan proyek secara tepat
Tujuan Penulisan. waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervianto,
1. Untuk mengidentifikasikan dan menganalisis 2002).
faktor pelaksanaan proyek yang menyebab- Tujuan Manajemen Konstruksi adalah
kan pembengkakan biaya (Cost Overrun). mengelola fungsi manajemen atau mengatur
2. Untuk mencari faktor utama yang pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa
mempengaruhi pembengkakan biaya (Cost sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan
Overrun). persyaratan (spesification) untuk keperluan
pencapaian tujuan ini, perlu diperhatikan pula
Manfaat Penelitian mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi- dan waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian
kan manfaat bagi pihak yang bersangkutan, hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan
diantaranya: pengwasan mutu (Quality Control), pengawasan
1. Untuk kontraktor Penelitian ini diharapkan biaya (Cost Control) dan pengawasan waktu
bermanfaat untuk mengantisipasi faktor pelaksanaan (time control).
penyebab yang dominan terjadinya Tahapan kegiatan tersebut pada umumnya
pembengkakan biaya (Cost Overrun) pada dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:
pelaksanaan proyek, dan memperkecil resiko 1. Perencanaan (Planning)
kerugian yang dialami kontraktor dalam Perencanaan adalah suatu proses yang
pelaksanaan proyek dengan meminimalkan mencoba meletakkan dasar tujuan dan
besarnya pembengkakan biaya (Cost sasaran termasuk menyiapkan segala sumber
Overrun) sesuai dengan jenis proyek daya untuk mencapainya.
konstruksi yang akan datang. 2. Pengorganisasian (Organizing)
2. Untuk peneliti Penelitian ini bermanfaat Organisasi merupakan alat yang vital dalam
untuk memberikan gambaran mengenai pengendalian dan pelaksanaan proyek.
pembengkakan biaya (Cost Overrun) yang Organisasi proyek dikatakan berhasil jika
akan dihadapi saat terjun langsung ke mampu mengendalikan tiga hal utama yaitu
lapangan. mutu, waktu dan biaya. Suatu organisasi
mempunyai ciri-ciri adanya sekelompok
orang yang bekerja sama atas dasar hak,
LANDASAN TEORI kewajiban dan tanggung jawab masing-
masing.
Proyek Konstruksi 3. Pelaksanaan (Execution)
Konstruksi merupakan suatu kegiatan Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan
membangun sarana maupun prasarana. Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam
sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah rangka mewujudkan bangunan yang akan
konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau dibangun.
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada 4. Pengawasan (Controlling)
beberapa area (Wikipedia). Kegiatan pengawasan dilaksanakan dengan
Proyek konstruksi merupakan suatu tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
rangkaian kegiatan yang hanya satu kali bangunan sesuai dengan persyaratan yang
dilakukan dan umumnya berjangka pendek. telah ditetapkan.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu

642
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

Pembengkakan Biaya (Cost Overrun) Karena jawaban masih bersifat kualitatif


Proyek konstruksi merupakan proses maka perlu dikuantitatifkan dengan jalan
dimana rencana atau desain dan spesifikasi para memberi nilai/skor masing-masing variabel,
perencana dikonversikan menjadi struktur dan adapun nilai/skor diklasifikasikan sebagai
fasilitas fisik. Proses ini melibatkan organisasi berikut:
dan koordinasi dari semua sumber daya proyek a). Jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1
seperti tenaga kerja, peralatan konstruksi, b). Jawaban tidak setuju diberi skor 2
material-material permanen dan sementara, sulpai c). Jawaban ragu-ragu diberi skor 3
dan fasilitas, dana, teknologi, metode dan waktu d). Jawaban setuju diberi skor 4
untuk menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai e). Jawaban sangat setuju diberi skor 5
anggaran, standar kualitas serta sesuai dengan
standar kualitas dan kinerja yang dispesifikasikan Data primer
oleh perencana (Barie, 1995). Data primer adalah data yang diperoleh
Semakin besar ukuran suatu proyek berarti atau dikumpulkan secara langsung di lapangan
semakin banyak masalah yang harus dihadapi. oleh penulis sendiri. Data primer ini disebut juga
Apabila masalah tersebut tidak ditangani dengan data asli atau data baru, dan dikumpulkan dengan
benar maka akan mengakibatkan dampak yang cara:
salah satunya berupa pembengkakan biaya (Cost 1) Penyelidikan lapangan (Survey)
Overrun) (Dipohusodo, 1996). Pada dasarnya Data didapatkan secara langsung dengan
dalam pelaksanaan proyek konstruksi banyak mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
dijumpai proyek yang mengalami pembengkakan dari sumber yang dapat dipercaya.
biaya (Cost Overrun) maupun keterlambatan 2) Wawancara (Interview)
waktu penyelesaian. Dengan teknik wawancara, data dikumpulkan
Pembengkakan biaya (Cost Overrun) pada dengan cara mengajukan pertanyaan secara
tahap pelaksanaan proyek sangat tergantung pada langsung kepada responden yang terkait
perencanaan, koordinasi, dan pengendalian dari dengan proyek yang dibahas, serta
kontraktor serta bergantung pada estimasi membagikan data kuisioner kepada
anggaran biaya, sehingga pembangunan suatu kontraktor dan para pekerja lapangan.
proyek yang sesuai dengan tipe konstruksi 3) Pengisian Kuisioner
dibutuhkan keahlian, pengetahuan, dan Pengisian kuisioner dibagikan kepada
pengalaman baik perencanaan, manajer responden dengan cara diantar langsung oleh
konstruksi maupun kontraktor. peneliti, dengan maksud meminta pihak
responden mengisi kuisioner tersebut.
Apabila pihak responden cukup sibuk, maka
METODOLOGI PENELITIAN peneliti meninggalkan kuisioner tersebut,
kemudian diisi langsung oleh direktur teknik,
Metode Pengumpulan Data Manajer proyek, Manajer lapangan, Kepala
Pengumpulan data adalah pencatatan Proyek dan lain-lain yang langsung bekerja
peristiwa-peristiwa, keterangan keterangan atau pada proyek yang dikerjakan dan akan
karakteristik-karakteristik sebagian atau diambil setelah selang beberapa hari.
keseluruhan dari elemen populasi yang akan 4) Pengamatan (Observasi)
menunjang atau mendukung penelitian. Adalah upaya merekam kejadian yang terjadi
Sebelum menyusun kuisioner peneliti dilapangan tanpa mengubah perilaku atau
melakukan studi dahulu dengan pelajari teori- suasana obyek yang diamati. Pengumpulan
teori sebagai dasar pembahasan dan pemecahan data dilakukan dengan cara melihat langsung
masalah yang berupa buku dan bacaan-bacaan fakta-fakta yang ada di lokasi proyek.
lain yang berkaitan dengan masalah yang di teliti. 5) Dokumentasi
Daftar pertanyaan atau kuisioner ini telah Dokumentasi dengan cara pengambilan foto
disusun sedemikian sehingga diharapkan dapat di lapangan keperluan pengumpulan data dan
memudahkan responden untuk menjawab melengkapi tugas akhir ini.
pertanyaan-pertanyaan yang ada. Daftar 6) Studi Kepustakaan
pertanyaan atau kuisioner tersebut dibagikan Studi kepustakaan dilakukan dengan mencari
kepada responden untuk diisi dengan jalan buku – buku dan sumber.
mendatangi lokasi proyek tersebut.

643
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

Data Umum Proyek yang merupakan teknik penjelasan kelompok


yang didasarkan dari nilai rata-rata tersebut. Nilai
1. Nama Proyek : Pembangunan Markas rata-rata akan digunakan untuk menentukan
Komando Daerah Militer Manado faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam
keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi. Mean
2. Lokasi Proyek : Jl. Teling manado Sulawesi ini didapat dengan cara menjumlahkan data
utara seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian
3. Pemberi Tugas : Markas Komando Daerah dibagi dengan jumlah individu yang ada pada
Militer Manado kelompok tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan
rumus berikut.
4. Kontraktor Utama : PT. Lumbungmas Me = ……………….(1)
Kostrindo Utama
dimana :
5. Kontraktor Pengawas : PT. Lumbungmas Me = Nilai rata – rata (mean)
Kostrindo Utama n = Jumlah responden
Xi = Frekuensi pada (i) yang diberikan
6. Nilai Kontrak : Rp 30.352.740.000 (include responden, sebagai persentase
PPn 10%) pada jumlah responden terhadap
masing – masing permasalahan
7. Jenis Kontrak : Lump Sum Price

Proyek 4 lantai ini di kerjakan di atas tanah Dari hasil data kuisioner tersebut
seluas 11.26 Ha dengan luas bangunan total 1764 diperbandingkan sebagai koefisien ranking,
m2. Masing-masing lantai tingginya 3,8 m. waktu kemudian ditentukan ranking dari masing-masing
dan pelaksanaan penelitian direncanakan selama faktor dengan cara mengurutkan nilai Mean dari
kurang lebih 7 bulan. nilai yang paling tinggi sebagai ranking 1.

Bagan Alir
Pengolahan Data Penelitian
Setelah seluruh data yang diperoleh melalui
kuisioner terkumpul, kemudian diadakan tahapan
berikutnya, yaitu analisis data. Analisis studi ini
menggunakan metode kuantitatif, yang
dioperasikan dengan menggunakan program IBM
SPSS Statistic 22 (Statistical Package for the
Social Sciences) untuk mencari beberapa besar
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keterlambatan pelaksanaan proyek, dan paling
menentukan berdasarkan urutan ranking dalam
setiap penelitian dari masing-masing perusahaan
yang diteliti. Langkah untuk menganalisis data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Analisis Responden
Data yang telah diberikan oleh responden
dalam kuisioner yang telah disebar, akan diolah
dan digunakan untuk memberikan gambaran atau
penjelasan. Gambaran atau penjelasan akan
disajikan dalam bentuk diagram batang.

Analisis Rangking
Metode analisis ini berguna untuk
menentukan rangking para responden dan
memberikan prioritas terhadap variabel studi.
Setelah pengumpulan data yang diperoleh dari
responden, maka hasil data analisis dengan Mean, Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

644
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

ANALISA DAN PEMBAHASAN Tujuan utama pengujian Realibilitas adalah


untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan
Pengumpulan Data hasil pengukuran apabila instrument tersebut di
Terdapat dua jenis data yang digunakan gunakan lagi sebagai alat suatu alat ukur
dalam penelitian yaitu: responden. Hasil uji reabilitas mencerminkan
a. Data Sekunder dapat dipercaya atau tidaknya suatu instrument
Didapat dari hasil studi literature seperti penelitian berdasarkan tingkat kemantapan dan
buku, referensi, jurnal dan penelitian lain ketepatan alat ukur dalam pengertian bahwa hasil
yang terkait dengan penelitian lain yang pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran
terkait dengan penelitian ini yang bertujuan yang benar dari suatu ukuran.
untuk identifikasi awal variable penelitian. Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala
b. Data Primer alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu
Yaitu data yang diperoleh dari hasil dikelompokan ke dalam lima kelas dengan range
Questioner Pengumpulan Data. yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha
Pengumpulan data sebagai berikut : dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
Questioner diberikan kepada para pakar/ahli
yang terlibat langsung dalam Pembangunan Tabel 1. Output Uji Validitas
Proyek Markas Komando Militer di Manado No Keterangan Nilai Alpha Reliabel
dan merupakan personil inti pada 1. Nilai Alpha 0.00-0.20 Kurang
pelaksanaan proyek dengan jabatan seperti: Cronbach Reliabel
Senior Manager, Manager Proyek, Manager 2. Nilai Alpha 0.21-0.40 Agak
Engenering, Manager Pengadaan, Manager Cronbach Reliabel
Konstruksi, Manager Project Kontrol atau 3. Nilai Alpha 0.41-0.60 Cukup
Manager Teknik lainnya yang sudah Cronbach Reliabel
berpengalaman dalam bidang Konstruksi. 4. Nilai Alpha 0.61-0.80 Reliabel
Cronbach
Metode Analisis 5. Nilai Alpha 0.81-1 Sangat
Setelah semua data terkumpul, kemudian Cronbach Reliabel
dilakukan analisis data dengan cara kuantitatif,
yaitu hasil survey berupa questioner dan Pengujian Validitas data dilakukan dengan
wawancara dari pakar dan responden diolah alat bantu software IBM SPSS dengan
sesuai dengan metode yang digunakan. Adapun menggunakan angka (r) hasil Corrected Ite Total
metode analisis data yang digunakan pada Correlation melalui menu Scale pada pilihan
penelitian ini adalah analisis static dengan Reliability Analiysis.
menggunakan IBM SPSS 22 (Statistic Package
For Sicial Sciences) untuk analisa frekuensi dan Tabel 2. Reliability Statistics
descriptive. Scale Scale Cronbach's
Metode analisis yang dipakai dalam Corrected
Mean if Variance Alpha if
Item-Total
penelitian ini disesuaikan dengan banyaknya Item if Item Item
Correlation
tahap pengumpulan data dengan tahapan sebagai Deleted Deleted Deleted
berikut: X1 52,933 23,352 ,815 ,962
X2 52,933 23,352 ,815 ,962
Validitas dan Reliabilitas X3 53,200 24,171 ,821 ,962
X4 53,133 23,552 ,883 ,960
Sebelum memulai pengolahan data secara
X5 53,067 23,210 ,901 ,960
keseluruhan ada baiknya kita menguji terlebih
X6 53,200 24,171 ,821 ,962
dahulu Reliabilitas (keterpercayaan, keterandalan,
X7 53,067 23,210 ,901 ,960
konsistensi) atau tidaknya suatu data yang X8 53,267 25,067 ,708 ,964
diperoleh dengan kuisioner, Ada dua syarat bila X9 53,133 23,552 ,883 ,960
suatu instrument (Kuestioner) dikatakan baik, X10 52,933 23,352 ,815 ,962
yaitu Valid dan Reliabel. Suatu instrument X11 53,067 23,210 ,901 ,960
dikatakan valid bila butir-butir pertanyaan atau X12 55,733 24,781 ,549 ,968
pernyataan pada instrument tersebut mampu X13 53,267 25,067 ,708 ,964
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh X14 53,267 25,067 ,708 ,964
instrument tersebut.

645
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

Analisis Responden overrun pada proyek pembangunan


Analisis responden dalam skripsi ini adalah Makodam.
analisis mengenai pengolahan data yang
digunakan untuk memberi gambaran dari hasil Penilaian Terhadap Frekuensi Resiko Secara
jawaban yang diberikan oleh responden terhadap Keseluruhan
butir-butir pertanyaan pada kuisioner, dalam Analisis ini diambil berdasarkan Analisa
bentuk grafik diagram batang. descriptive secara keseluruhan dari semua data
yang masuk yaitu sebanyak 15 responden.
Tabel 3. Responden Proyek MAKODAM di Manado Pengolahan data secara keseluruhan memper-
lihatkan hasil secara umum yang dilaksanakan
pada tahun 2014 di proyek Makodam. Diperoleh
faktor-faktor dengan skala tertinggi penyebab
resiko Cost Overrun pada proyek konstruksi.
Penyelesaian proyek secara keseluruhan terdapat
dalam tabel 4.

Tabel 4. Faktor-faktor dengan Skala Tertinggi


Penyebab Resiko Cost Overrun pada
Proyek Konstruksi
Analisa Frequencies
Dengan analisa Frequencies kita dapat
menghitung frekuensi dari data pada variable
untuk analisis statistic yang bertujuan
memberikan data gambaran persentase dari data
Quisioner dalam hal ini data: jabatan, usia,
pengalaman kerja, status perusahaan, jenis
kelamin.

Pembahasan
Analisis Deskriptif
(faktor-faktor pembengkakan biaya)
Dari hasil pengisian kuisioner oleh
responden, maka didapat data mengenai faktor-
faktor resiko Cost Overrun pada biaya suatu
proyek. Dari pengisian tersebut dihasilkan suatu
data statistic mengenai faktor penyebab
pembengkakan biaya.
Keluaran dari pengolahan data IBM SPSS
Statistic 22 berisi hasil antara lain: PENUTUP
 Mean menunjukkan nilai tingkat rata-rata
dari masing-masing variabel. Kesimpulan
Variabel berisi tentang faktor-faktor yang Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:
berpengaruh terhadap pembengkakan biaya  Faktor utama penyebab pembengkakan biaya
suatu proyek. (Cost Overrun) dengan nilai mean masing-
 N menunjukkan jumlah nilai yang masing adalah, ketidakpastian estimasi biaya
dikorelasikan proyek = 4,47, kontrol kualitas material yang
 Peringkat menunjukkan urutan sub-faktor buruk = 4,47 dan tidak memperhatikan faktor
penyebab pembengkakan biaya. Pada analisis resiko di lokasi proyek = 4,47.
faktor pembengkakan biaya secara  Diidentifikasi faktor pelaksanaan proyek
keseluruhan, nilai peringkat diperoleh dari yang menyebabkan pembengkakan biaya
mean rank yang dihasilkan dari analisis IBM (Cost Overrun) adalah, ketidakpastian
SPSS Statistic 22, hal ini dapat dilihat pada estimasi proyek, kontrol kualitas material
pembahasan. Untuk mengetahui lebih jauh yang buruk dan tidak memperhatikan faktor
dari masing-masing faktor penyebab Cost resiko di lokasi proyek.

646
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.10 Oktober 2016 (641-647) ISSN: 2337-6732

Saran proyek, rencana kontrak, jadwal konstruksi,


Beberapa solusi pencegahan Cost Overrun produktivitas tenaga kerja, agar proyek
pada proyek pekerjaan konstruksi: tersebut pasti untuk dijalankan.
1. Perusahaan jasa konstruksi yang akan 3. Dalam membangun proyek harus
melaksanakan proyek, hendaknya memper- memperhatikan dampak yang akan terjadi
hatikan atau mengontrol kualitas material, sebelum pekerjaan dimulai apakah itu
agar material yang akan digunakan tidak bencana alam, kebakaran atau kematian
buruk dalam melaksankan suatu proyek karena itu kita perlu mengingatkan tentang
kosntruksi. hal tersebut di lokasi proyek
2. Estimasi proyek harus disusun sebaik
mungkin dan harus memperhatikan keadaan

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Purnomo Setiady, R. dan Husaini Usman, 2006. Pengantar Statistika, Edisi Kedua, PT Bumi
Aksara, Jakarta.

Duwi Priyanto, 2014. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 22, Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Ervianto, I. Wulfram, 2007. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Sains dan Teknologi,
Andi, Yogyakarta.

Riduwan, 2008. Dasar-dasar Statistika, CV Alfabeta, Bandung..

Soeharto, Imam, 2001. Manajemen Proyek dari Konsepsual Sampai Operasional, Jilid 2, Erlangga,
Jakarta.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung.

Usman dan Akbar, 2011. Pengantar Statistik, Bumi Aksara, Jakarta.

647

Anda mungkin juga menyukai