2017
Laporan Tahunan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
www.bankmandiri.co.id
2
Pengantar
Kesinambungan
Tema
2016
Mandiri Kerja Nyata
Dalam rangka merealisasikan aspirasi Perusahaan menjadi bank dengan
kinerja terbaik se-Indonesia dan terkemuka di ASEAN tahun 2020
(Indonesia’s best, ASEAN’s prominent), Bank Mandiri senantiasa berupaya
untuk menciptakan kerja nyata dalam segala aspek usahanya. Berbagai
langkah strategis, inovasi yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas
SDM juga terus dikembangkan sepanjang tahun 2016 yang didukung oleh
implementasi prinsip tata kelola perusahaan yang baik, untuk memperkuat
landasan usaha Bank Mandiri di masa yang akan datang.
2014 2015
Berkarya Untuk Indonesia Mandiri Sahabat Negeri
Dalam rangka membawa misi Bank Mandiri sebagai sahabat
untuk mengambil peran aktif negeri adalah sebuah bakti
dalam mendorong pertumbuhan dari sebuah Bank terbesar di
jangka panjang Indonesia, kami Indonesia, dengan produk dan
selalu melakukan segala upaya jasa yang dimiliki, maka Bank
untuk terus berkarya untuk Mandiri dapat memberikan
Indonesia. Hal itu kami wujudkan inspirasi, bekerja dan tumbuh
dengan selalu menyalakan bersama serta mendukung
semangat menjadikan Bank seluruh lapisan masyarakat.
Mandiri sebagai bank dengan Berpegang pada prinsip tata
kinerja keuangan dan operasional kelola perusahaan yang baik,
terbaik serta memberikan sepanjang tahun 2015 Bank
sumbangan yang sebesar- Mandiri tidak hanya berhasil
besarnya bagi masyarakat dan merealisasikan rencana bisnis
lingkungan. serta mampu menciptakan
kemajuan dan pertumbuhan
bisnis, namun juga telah
memberikan kontribusi nyata
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2012
Apapun Keinginan Anda,
Mandiri Saja
Sebagai institusi keuangan
2013
terbesar di Indonesia, Bank Spirit Memakmurkan Negeri
Mandiri berkomitmen untuk Kami memiliki Spirit Memakmurkan Negeri
sigap, proaktif, dan inovatif dimana keberadaan kami bertujuan untuk
dalam menghadirkan solusi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
bagi kebutuhan finansial nasional, menjadikan aktifitas bisnis
setiap nasabah. berkembang dan roda perekonomian
tumbuh serta mewujudkan mimpi pada
lebih banyak nasabah.
2017
Membentang Asa
Sebagai Kebanggaan Bangsa
Tahun 2017 Bank Mandiri berada pada fase Transformasi
tahap III yang berlangsung pada tahun 2015 sampai dengan
2020. Pada fase ini Bank Mandiri ingin memantapkan visinya
menjadi “Indonesia’s best, ASEAN’s prominent” yang
dibuktikan dengan upaya dalam mengatasi tantangan
yang dihadapi di tahun sebelumnya. Upaya tersebut telah
membuahkan hasil yang menggembirakan di tahun 2017 ini,
Membentang Asa
Sebagai Kebanggaan Bangsa yang ditunjukkan dengan dicapainya pertumbuhan kinerja
finansial. Arah pencapaian Visi Perseroan semakin mantap
dengan mulai diterapkannya Corporate Plan Restart yang
mulai dicanangkan pada September 2016 dan penetapan
Bank Mandiri menjadi kandidat untuk memperoleh lisensi
Qualified ASEAN Bank dari Bank Malaysia. Selain itu, laba
Bank Mandiri juga didukung dengan sinergi yang baik antara
Bank Mandiri dengan 11 (sebelas) entitas anak secara
2017
Laporan Tahunan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
konglomerasi.
www.bankmandiri.co.id
Pengantar
Sekilas
Tentang Perusahaan
Produk dan Jasa Utama
Produk Simpanan:
Tabungan, Giro, Deposito, Cash Management
Produk Pinjaman
Kredit, Kartu Kredit
Kinerja
kantor dan e-channel
Total Outlet
99 2.838 Jaringan Kantor
99 17,766 ATM
Pengantar
Jejak
Langkah
1999
1824-1998
Pada Juli 1999, 4 (empat)
Berdirinya Bank Mandiri bank milik pemerintah,
dimulai dari perjalanan yaitu Bank Bumi Daya, Bank
panjang 4 (empat) bank milik Dagang Negara, Bank Ekspor
pemerintah, yaitu Bank Ekspor Impor Impor Indonesia dan Bank
2008-2009
Indonesia, Bank Dagang Negara, Pembangunan Indonesia Melanjutkan program
Bank Bumi Daya, dan dilebur menjadi satu entitas di tahun sebelumnya,
Bank Pembangunan Indonesia. bernama Bank Mandiri. pada tahun ini Bank Mandiri
mengimplimentasikan
Tahap 2 Program Transformasi
“Outperform the Market”
yang berfokus pada
ekspansi bisnis untuk
menjamin pertumbuhan
yang signifikan di berbagai
1998 segmen usaha dan mencapai
2003 level profit yang melampaui
Didirikan pada tanggal target rata-rata pasar.
02 Oktober 1998, Bank Mandiri Bank Mandiri melakukan
menjadi bagian dari program Initial Public Offering
restrukturisasi perbankan yang (IPO).
dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia.
2005 2006-2007
Menjadi tahun titik balik dengan mencanangkan Transformasi Pada tahun ini, Bank Mandiri
Tahap 1 sampai dengan 2010, untuk menjadi Bank yang unggul di menjalankan Program Transformasi
tingkat regional (regional champion). “Back on Track” bagian dari
Transformasi Tahap I yang berfokus pada
Transformasi dilakukan dengan 4 (empat) strategi utama, yaitu merekonstruksi ulang dasar fundamental
implementasi budaya, pengendalian non-performance loan secara Bank Mandiri.
agresif, meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-
rata pertumbuhan pasar, dan pengembangan dan pengelolaan
program aliansi antar-direktorat.
2010
Tahun ini menjadi tahap terakhir
dalam rangkaian Transformasi
“Shaping the End Game” yang sudah dijalankan
sejak 2005, dimana Bank Mandiri menargetkan
untuk menjadi bank regional terdepan melalui
konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih
mengutamakan peluang strategi pertumbuhan
non-organik. Melalui proses transformasi tersebut,
Bank Mandiri secara konsisten berhasil meningkatkan
kinerjanya yang tercermin dari peningkatan
di berbagai indikator finansial.
2017
Bank Mandiri mulai menerapkan
Corporate Plan Restart yang telah
dicanangkan pada September 2016
2015 2016
Merupakan tahun Tahun ini Bank Mandiri
yang penting bagi telah melakukan sejumlah
Bank Mandiri yang mana aksi korporasi seperti
sudah memasuki penerbitan obligasi
tahun pertama keberlanjutan,
Transformasi Efek Beragun Aset
Tahap Ketiga. Dalam Bentuk Surat
Partisipasi (EBA-SP)
dan nilai total aset yang
menembus Rp1.000 triliun
Pengantar
Keunggulan
Kami
1,124,700,847
Bank Mandiri melaporkan telah membukukan nilai aset sebesar Rp1.124,70 triliun
1,038,706,009
secara konsolidasi, hal ini sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai bank pertama 910,063,409
855,039,673
di Indonesia yang mampu memperoleh pencapaian tersebut. Aset Rp1.124,70 triliun 733,099,762
Capital Adequacy
Ratio
Bank Mandiri mencatatkan besaran modal mencapai Rp145,5 triliun dan telah 21,64
siap menghadapi implementasi Basel III dengan rasio permodalan (CAR) sebesar 21.36
18.60
21,64% pada 2017. 16.60
14.93
Best Employee Engagement The Legend Bank in Service The Legend in Good Corporate
Excellence Governance (GCG)
Survei keterikatan pegawai Bank Mandiri Bank Mandiri membuktikan konsistensinya untuk Konsistensi Bank Mandiri dalam penerapan GCG
mendapatkan perolehan nilai 73,7% merupakan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan nasabah tercermin melalui apresiasi dari berbagai Lembaga
kategori tertinggi (platinum) untuk survei dalam melakukan transaksi perbankan. Konsistensi nasional maupun internasional yang independen
keterikatan pegawai di industri jasa keuangan. Atas tersebut tercermin dalam raihan Bank Mandiri yang salah satunya The Indonesian Institute for Corporate
hasil survei tersebut, Bank Mandiri memperoleh sejak 2008 hingga 2017 memperoleh predikat The Best Governance (IICG). Sejak tahun 2007 hingga 2017,
2 (dua) penghargaan, yaitu Best 2016 Employee Bank in Service Excellence dari Marketing Research Bank Mandiri memperoleh predikat sebagai The
Engagement dan 2016 Indonesia Engagement Indonesia (MRI) dan Majalah Infobank. Most Trusted Companies sebanyak 11 (sebelas) kali
Award Kategori Platinum yang diselenggarakan berturut-turut.
oleh Lembaga Pengembangan Perbankan
Indonesia (LPPI), Majalah Stabilitas, Majalah Kinerja
dan Lembaga Riset Blessing White Indonesia.
Wirausaha Muda Mandiri (WMM) telah lama melekat sebagai salah satu kisah sukses Bank Mandiri yang menjadi bukti konsistensi Perseroan untuk turut membangun
dunia usaha di Indonesia, khususnya di kalangan kaum muda. Hingga tahun 2017 ini, sudah genap satu dekade Bank Mandiri menyelenggarakan WMM. Bank Mandiri
ingin melahirkan pengusaha muda yang kreatif, inovatif serta memiliki mental usaha yang tangguh, agar dapat bersaing bukan hanya dalam skala lokal, tetapi juga level
internasional. WMM merupakan salah satu upaya dari Bank Mandiri dalam mendukung gerakan 1.000 startup digital di tahun 2020 yang dicanangkan oleh Presiden. Dalam
praktiknya para pengusaha itu dapat bersaing dengan startup yang ada di dalam maupun luar negeri. Dengan menciptakan 1.000 startup digital di 2020, Indonesia dapat
meraih predikat sebagai Digital Energy of Asia.
Pencapaian kinerja Bank Mandiri tidak terlepas dari sinergi dengan entitas anak. Secara konglomerasi, kontribusi laba bersih dari 11 (sebelas) entitas anak pada
Desember 2017 mencapai Rp2,2 triliun. 5 (lima) dari 11 (sebelas) entitas anak yang memberikan kontribusi terbesar adalah sebagai berikut.
Daftar Isi
163 Analisis Sektoral dan Industri
2 Kesinambungan Tema 31 Profil Perusahaan
163 Analisis Industri Perbankan
60 Identitas Perusahaan 164 Analisis Posisi Perusahaan
3 Tema dan Arti Tema dalam Industri Perbankan
62 Riwayat Singkat Perusahaan
166 Tinjauan Operasional
65 Brand Perusahaan
4 Sekilas Tentang Perusahaan 166 Strategi Perusahaan
65 Bidang Usaha
188 Aspek Pemasaran
68 Produk dan Jasa
5 Highlight Kinerja 168 Strategi Pemasaran
80 Peta Wilayah Usaha
170 Pangsa Pasar
6 Jejak Langkah 82 Inovasi Outlet
172 Kinerja Segmen Usaha
84 Struktur Organisasi
211 Prospek Usaha
8 Keunggulan Kami 86 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
211 Strategi ke Depan
90 Profil Dewan Komisaris
214 Tinjauan Keuangan
96 Profil Direksi
10 Daftar Isi 214 Kinerja Keuangan
102 Profil Pejabat Eksekutif
214 Laporan Posisi Keuangan
14 Kilas Kinerja 107 Profil dan Pengembangan Konsolidasian
Kompetensi Karyawan
233 Laporan Laba Rugi
16 Ikhtisar Keuangan 115 Komposisi Pemegang Saham dan Penghasilan
Komprehensif lain
16 Laporan Keuangan 119 Daftar Entitas Anak dan/atau
Konsolidasian
Entitas Asosiasi
18 Rasio Keuangan 240 Laporan Arus Kas
126 Struktur Grup Perusahaan
20 Ikhtisar Operasional Konsolidasian
128 Kronologis Penerbitan Saham
22 Informasi Harga Saham 241 Kemampuan Membayar Utang
131 Kronologis Penerbitan dan/atau dan Kolektibilitas Piutang
24 Rating Perusahaan 2017 Pencatatan Obligasi dan Efek
241 Kemampuan Membayar
Lainnya
25 Laporan Analis Perusahaan Utang
136 Nama dan Alamat Lembaga dan/
26 Aksi Korporasi 243 Kolektibilitas Piutang
atau Profesi Penunjang
26 Aksi Penghentian Sementara 245 Struktur Modal
138 Penghargaan dan Sertifikasi
Perdagangan Saham (Suspension)
245 Kebijakan Manajemen
dan/atau Penghapusan Pencatatan 147 Nama dan Alamat Entitas Anak,
Saham (Delisting) dan Dasar Pemilihan
Entitas Asosiasi, Kantor Cabang
Kebijakan Manajemen
Luar Negeri dan Kantor Wilayah
27 Informasi Obligasi, Sukuk dan/atau atas Struktur Modal
Obligasi Konversi 150 Informasi Pada Website
245 Rincian Struktur Modal
28 Informasi Sumber Pendanaan 151 Pendidikan dan/atau Pelatihan
Lainnya 246 Struktur Permodalan dan
Dewan Komisaris, Direksi, Komite-
Praktik Manajemen Risiko
komite, Sekretaris Perusahaan, dan
29 Peristiwa Penting di Tahun 2017 Unit Audit Internal 246 Struktur Permodalan
Laporan Dewan Komisaris 250 Praktik Manajemen Risiko
32 158 Analisis dan Pembahasan
dan Direksi Manajemen 299 Ikatan Material Terkait
Investasi Barang Modal
35 Laporan Dewan Komisaris 160 Tinjauan Perekonomian 300 Investasi Barang Modal
45 Laporan Direksi 160 Analisis Perekonomian Global
57 Tanggung Jawab Laporan 162 Analisis Perekonomian Nasional
11
Perusahaan
Pengelolaan Politik
Manajemen Risiko
657 Perkara Penting 702 Penerapan Keuangan
624 Profil Group Berkelanjutan Sebagai Wujud
Head 664 Akses Informasi dan Data
Perusahaan Pelaksanaan Tanggung Jawab
626 Sistem Manajemen Sosial Bank Mandiri
Risiko 669 Kode Etik
704 Dasar Penerapan Tanggung Jawab
632 Sistem Informasi 670 Pokok-pokok Kode Sosial Perusahaan
Manajemen Risiko Etik
705 Struktur Pengelola Tanggung
632 Penerapan Basel II 672 Kepatuhan Terhadap Jawab Sosial Perusahaan
dan III Kode Etik
706 Tanggung Jawab Sosial Terkait
633 Basel III Reforms 672 Penyebarluasan Dengan Lingkungan Hidup
Kode Etik
633 Inisiatif Strategis 706 Kebijakan
Pelaksanaan 672 Upaya Penerapan
Manajemen Risiko dan Penegakan Kode 707 Target Kegiatan
Tahun 2017 Etik
673 Internalisasi Budaya 707 Kegiatan dan Dampak
634 Profil Pengelolaanya
Perusahaan
640 Penilaian Risiko 711 Sertifikasi di Bidang
673 Jenis Sanksi Lingkungan
641 Upaya Peningkatan Pelanggaran Kode
Budaya Risiko Etik 712 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Terkait Dengan Ketenagakerjaan,
641 Evaluasi 674 Jumlah Pelanggaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pelaksanaan Kode Etik
Manajemen Risiko 712 Kebijakan
674 Kebijakan Gratifikasi
641 Penerapan 713 Target Kegiatan
Manajemen Risiko 674 Pengelolaan
Terintregasi Pengendalian 713 Kegiatan dan Dampak
Gratifikasi
642 Sistem Pengendalian 717 Sertifikasi
Internal 676 Implementasi
Pengendalian 718 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
642 Kerangka Sistem Gratifikasi Terkait dengan Pengembangan
Pengendalian Sosial Kemasyarakatan
Internal 676 Laporan Gratifikasi
Tahun 2017
644 Ruang Lingkup 718 Kebijakan
Sistem Pengendalian 676 Whistleblowing System
718 Target Kegiatan
Internal
677 Pengelolaan WBS
648 Kesesuaian 718 Kegiatan dan Dampak
Pengendalian 678 Sosialisasi WBS
723 Biaya Yang Dikeluarkan
Internal dengan 678 Jumlah Pengaduan
Kerangka COSO dan Tindak 724 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
649 Evaluasi Lanjutnya Terkait dengan Tanggung Jawab
Pelaksanaan Sistem Kepada Konsumen
678 Penerapan Tata Kelola
Pengendalian Teintegrasi
Internal 724 Kebijakan
688 Informasi Pemegang Saham Utama 724 Target Kegiatan
649 Peningkatan Kualitas dan Pengendali
Sistem Pengendalian
Internal 724 Kegiatan dan Dampak
689 Pengelolaan LHKPN
649 Fungsi Kepatuhan 689 Buyback Saham dan Buyback 728 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Obligasi Terkait Dengan Tanggung Jawab
649 Struktur Organisasi Kepada Pemasok
Fungsi Kepatuhan 689 Penyediaan Dana Pihak Terkait
728 Kebijakan
651 Profil Kepala Divisi 690 Pelanggaran (Fraud) Internal
Kepatuhan 728 Target Kegiatan
690 Transaksi yang Mengandung
652 Tugas dan Tanggung Benturan Kepentingan 728 Kegiatan dan Dampak
Jawab Fungsi
Kepatuhan 690 Perselisihan Internal Bank Mandiri
652 Pengembangan 690 Pencegahan Transaksi Orang
Kompetensi Fungsi Dalam (Insider Trading) 730 Referensi Kriteria POJK dan ARA
Kepatuhan
691 Kebijakan Anti Korupsi
653 Kebijakan dan
Standar Prosedur 692 Transparansi Kondisi Keuangan 742 Informasi Keuangan
Kepatuhan dan Non Keuangan Perusahaan
654 Pelaksanaan 692 Praktik Bad Corporate Gorvernance
Program Kerja
Fungsi Kepatuhan 693 Pernyataan Pelaksanaan Prinsip-
Tahun 2017 Prinsip Tata Kelola yang Baik
Kilas
Kinerja
01
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
16
Kilas
Kinerja
Ikhtisar
Keuangan
PT Bank
PT Bank
Mandiri
Mandiri
(Persero)
(Persero)
TbkTbk
| Laporan
| Laporan
Tahunan
Tahunan
20172017
18
*) Disajikan kembali
Kinerja Operasional
Segmen Operasi
Tabel Kinerja Operasional Segmen Korporasi
(dalam juta rupiah)
*) Pada tahun 2013 dan 2014 Segmen Korporasi masih tergabung dengan Institusional Banking
**) Pada tahun 2016 Segmen Korporasi masih tergabung dengan Segmen Kelembagaan
*) Masih menjadi segmen Treasuri, Financial Institution dan Special Asset Management (SAM)
**) Masih menjadi segmen Treasury and Markets
Informasi
Harga Saham
2017
Triwulan I 11.300 11.900 10.900 11.700 23.333.333.333 2.210.511.800 273,00
Triwulan II 11.750 12.900 11.400 12.750 23.333.333.333 2.044.842.000 297,50
Triwulan III 13.500 13.650 6.475* 6.725* 46.666.666.666* 2.135.509.000 313,83
Triwulan IV 6.725 8.000 6.600* 8.000* 46.666.666.666* 2.611.076.700 373.33
2016
Triwulan I 9.200 10.350 9.100 10.300 23.333.333.333 1.575.788.096 240,33
Triwulan II 10.225 10.357 8.700 9.525 23.333.333.333 1.369.132.900 222,25
Triwulan III 9.500 11.800 9.400 11.200 23.333.333.333 1.683.095.896 261,33
Triwulan IV 11.325 11.575 10.100 11.575 23.333.333.333 1.268.503.900 270,08
2015
Triwulan I 10.775 12.475 10.700 12.475 23.333.333.333 1.281.646.000 291,08
Triwulan II 12.475 12.275 9.425 10.050 23.333.333.333 1.644.480.096 234,50
Triwulan III 10.125 10.400 7.525 7.925 23.333.333.333 1.584.873.000 184,92
Triwulan IV 8.000 9.650 7.675 9.250 23.333.333.333 1.296.309.704 215,83
2014
Triwulan I 7.850 10.250 7.600 9.450 23.333.333.333 1.964.619.800 220,50
Triwulan II 9.575 10.825 9.525 9.725 23.333.333.333 1.661.089.700 226,91
Triwulan III 9.825 11.000 9.625 10.075 23.333.333.333 1.714.043.200 235,08
Triwulan IV 10.100 10.875 9.300 10.100 23.333.333.333 1.279.584.700 251,41
2013
Triwulan I 8.250 10.150 8.000 10.000 23.333.333.333 1.294.194.000 233,33
Triwulan II 9.900 10.750 8.250 9.000 23.333.333.333 1.813.248.500 209,99
Triwulan III 8.900 10.300 6.250 7.950 23.333.333.333 2.587.401.000 185,49
Triwulan IV 8.050 8.950 7.300 7.850 23.333.333.333 1.665.966.500 183,10
* Bank Mandiri melakukan aksi korporasi dengan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang mulai berlaku efektif per tanggal 13 September 2017
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III* Triwulan IV
2016 2017
* Pada Triwulan III Bank Mandiri melakukan aksi korporasi dengan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split), sehingga
menyebabkan penurunan pada grafik
Grafik Volume Transaksi Saham Bank Mandiri Grafik Kapitalisasi Pasar Saham Bank Mandiri
Tahun 2016 – 2017 Tahun 2016 - 2017
373,33
297,50 313,83
2,61
261,33 270,08 273,00
2,21 2,04 2,14 240,33 222,25
1,58 1,68
1,37 1,27
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III* Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III* Triwulan IV
* Bank Mandiri melakukan aksi korporasi dengan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang mulai berlaku efektif per tanggal 13 September 2017
Rating Perusahaan
2017
1. Standard & Poor’s (S&P) BB+ Less vulnerable to non- Desember 2017 - Desember 2018
payment than others
speculative issues
2. Fitch Ratings BBB- Indicate that September 2017 - September 2018
expectation of default
risk are currently low
Laporan Analis
Perusahaan
1. Jovent CIMB Research Buy Rp7.800 • Pertumbuhan Laba Bersih melebihi ekspektasi 25 Oktober 2017
Giovanny • Pertumbuhan PPOP cukup tinggi dikarenakan
adanya pembayaran bunga kembali oleh salah
satu nasabah sebesar Rp2,4 triliun. Namun jika
itu tidak diperhitungkan, pertumbuhan PPOP
hanya 7% YoY
2. Sanjay Jain Credit Suisse Hold Rp6.300 • Pertumbuhan laba bersih 4% QoQ dan 14% 24 Oktober 2017
YoY, 79% dari target FY17.
• Penurunan PPOP 21% YoY, namun
menyesuaikan pendapatan satu kali Rp1,9tn
di 3Q16 dan pembayaran pajak sebesar Rp675
miliar pada 3Q17, naik sebesar 2% YoY.
• Diharapkan pertumbuhan laba bersih sebesar
25%, sejalan dengan konsensus di tahun 2018
sebesar 29%.
3. Alexander UOB Kay Hian Buy Rp7.700 • Pertumbuhan laba bersih sesuai estimasi, 25 Oktober 2017
Margaronis sedangkan pertumbuhan perusahaan anak
relatif lambat.
• BMRI meningkatkan kualitas aset dengan
pengelolaan risiko, restrukturisasi, write-offs
dan penurunan NPL.
4. Joshua Tanja, UBS Buy Rp8.250 • Pertumbuhan profitabilitas dalam 2 tahun ke 24 Oktober 2017
CFA depan melalui penurunan Cost of Credit, PPOP
yang stabil, dan kenaikan dalam pembayaran
dividen.
• Hasil 3Q17 didukung oleh peningkatan kecil
NIM pada bunga pinjaman yang stabil dan
penurunan bunga deposito.
• Penurunan NPL dan CAR di 20.9% (Tier 1)
5. Melissa Kuang Goldman Sachs Hold Ro7.512 • Pertumbuhan laba bersih 14% YoY dan 4% 24 Oktober 2017
QoQ , menunjukkan 73%/75% dari ekspektasi
FY17.
• Pertumbuhan pada laba bersih dikarenakan
credit cost yang lebih baik dan asset quality
yang dapat dikelola dengan baik, namun
diharapkan pertumbuhan pada pemberian
pinjaman yang selektif.
• Target EPS untuk FY17-19 diperkirakan 2-3%
karena penurunan CKPN dan NIM yang lebih
baik.
6. Raymond Deutsche Bank Buy Rp7.600 • Pertumbuhan laba bersih melebihi ekspektasi, 24 Oktober 2017
Kosasih, CFA sementara pertumbuhan pinjaman masih
suboptimal.
• Pertumbuhan pada asset quality dikarenakan
penurunan tren cost of credit dan NPL.
Aksi
Korporasi
Nilai
Jumlah Saham Harga yang Jumlah Saham
No. Tanggal Keterangan Nominal
yang Diterbitkan ditawarkan yang Beredar
(Rp)
*) Informasi mengenai tanggal pelaksanaan konversi MSOP dapat dilihat pada uraian Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen dalam Laporan Tahunan ini.
Penawaran umum perdana kepada masyarakat sebesar 4.000.000.000 lembar saham merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik
Pemerintah, sehingga tidak menambah jumlah saham yang beredar. Pemerintah juga melakukan divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan
sahamnya di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui private placements, aksi ini juga tidak menambah jumlah
saham yang beredar di masyarakat. Setelah aksi stock split harga saham Bank Mandiri tercatat sebesar Rp6.700 dari yang sebelumnya sebesar
Rp13.400, dengan rasio stock split adalah 1:2.
Informasi Obligasi
Tanggal
Distribusi Jumlah Tanggal Tingkat Peringkat
Mata Harga Status Wali
No. Uraian Obligasi Tenor Obligasi Jatuh Suku
Uang Penawaran Pembayaran Amanat
secara (miliar) Tempo Bunga
Elektronik 2017 2016
*Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 seri D merupakan obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) dengan nilai yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun.
Informasi
Sukuk
Sampai dengan tahun 2017 Bank Mandiri tidak menerbitkan sukuk atau surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, dengan
demikian Perseroan tidak memiliki informasi mengenai sukuk.
Informasi
Obligasi Konversi
Sampai dengan tahun 2017 Bank Mandiri tidak menerbitkan obligasi konversi, dengan demikian Perseroan tidak memiliki informasi mengenai
obligasi konversi.
Informasi
Sumber Pendanaan Lainnya
Tanggal Tingkat
Tanggal Mata Nilai Status
Uraian Tenor Jatuh Suku
Terbit Uang (miliar) Pembayaran
Tempo Bunga
NCD Tahap I
25 Mei 184 Hari 25 November
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015 Seri A Rp 848 8,00% Lunas
2015 Kalender 2015
25 Mei 276 Hari 25 Februari
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015 Seri B Rp 440 8,10% Lunas
2015 Kalender 2016
25 Mei 367 Hari 26 Mei
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015 Seri C Rp 987 8,50% Lunas
2015 Kalender 2016
25 Mei 458 Hari 25 Agustus
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015 Seri D Rp 175 8,65% Lunas
2015 Kalender 2016
25 Mei 550 Hari 25 November
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2015 Seri E Rp 150 8,75% Lunas
2015 Kalender 2016
NCD Tahap II
16 Desember 370 Hari 21 Desember
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2016 Seri A Rp 927 7,55 % Lunas
2016 Kalender 2017
16 Desember 15 Juni
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2016 Seri B 18 bulan Rp 500 8,00 % Belum Lunas
2016 2018
16 Desember 14 Desember
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2016 Seri C 24 bulan Rp 350 8,20 % Belum Lunas
2016 2018
16 Desember 13 Desember
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 2016 Seri D 36 bulan Rp 885 8,40 % Belum Lunas
2016 2019
EBA SP SMF-BMRI
01 Kelas A Seri A1.
27 Tetap,
Kode EBA : 26 Agustus 19 Agustus
1. 3 tahun Rp 103,5 Oktober 8.6% per Lancar AAA AAA BRI
SPSMFMRI01A1 2016 2016
2029 tahun
Kode ISIN :
IDU0000011A5
EBA SP SMF-BMRI
01 Kelas A Seri A2.
27 Tetap,
Kode EBA : 26 Agustus 19 Agustus
2. 5 tahun Rp 353 Oktober 9,1% per Lancar AAA AAA BRI
SPSMFMRI01A2 2016 2016
2029 tahun
Kode ISIN :
IDU0000012A3
Peristiwa Penting
di Tahun 2017
Januari Maret
09 Maret 2017
Wirausaha Muda Mandiri
Ajang pesta kreativitas bagi
generasi muda kreatif ini 14 Maret 2017
telah melahirkan ribuan
pelaku usaha pencipta Rapat Umum Pemegang Saham
lapangan kerja. Tahunan Tahun 2017
RUPS Tahunan Bank Mandiri memutuskan antara
lain untuk mengangkat Sdr Makmur Keliat sebagai
21 Maret 2017 Komisaris Independen Bank Mandiri.
Mandiri Online
25 Januari 2017 Bank Mandiri meluncurkan aplikasi Mandiri Online bagi pengguna smartphone
yang dapat diunduh di Google Play atau App Store aplikasi ini berisi fitur layanan
Bank Pertama dan produk perbankan Bank Mandiri secara online.
dengan Aset Rp1.000 triliun
Bank Mandiri melaporkan telah
membukukan nilai asset sebesar
Rp1,000 triliun yang sekaligus
menjadikan Bank Mandiri sebagai Bank
pertama di Indonesia yang mampu
memperoleh pencapaian tersebut.
Februari
Agustus
02 Agustus 2017
08 Mei 2017 Pameran Lukisan Istana
Pameran ini merepresentasikan
Obligasi Berkelanjutan I Bank apresiasi dan penghormatan Bank
Mandiri Tahap II Tahun 2017 Mandiri kepada para maestro yang karya
Bank Mandiri menjadi bank pertama di lukisnya terpilih menjadi koleksi Istana
Indonesia yang menerbitkan obligasi Kepresidenan Republik Indonesia.
tanpa kupon (zero coupon bond)
sebesar Rp1 triliun sebagai bagian dari
Penawaran Umum.
19 Agustus 2017
Juni
Mandiri Sahabat Difabel Raih
Penghargaan ICCA
Bank Mandiri kembali membuktikan
komitmen pada masyarakat difabel.
Setelah sebelumnya perseroan
menggelar program Mandiri Sahabat 21 Agustus 2017
Difabel dengan melibatkan kaum
difabel untuk berkarya bersama Rapat Umum Pemegang Saham Luar
08 Juni 2017 perusahaan, perseroan berhasil Biasa Tahun 2017
meraih penghargaan Platinum dan RUPS Luar Biasa Tahun 2017 Bank Mandiri
Awarding Banking Service Excellence Silver Award dari Indonesian Contact menyetujui aksi korporasi Perseroan
Anugerah dari majalah Infobank dan Centre Association (ICCA). berupa pemecahan saham (stock split)
Marketing Research Indonesia (MRI) ini dengan rasio 1:2 untuk meningkatkan
merupakan yang ke-10 yang diperoleh volume transaksi perdagangan
Bank Mandiri secara berturut-turut.
September Oktober
21 Oktober 2017
Puncak HUT ke-19 Bank Mandiri
Perayaan HUT ke-19 Bank Mandiri
berlangsung begitu meriah, Para direksi,
pegawai, nasabah, dan masyarakat
umum tampak sangat antusias turut
serta menandai peristiwa penting
tersebut, Perayaan HUT ke-19 Bank
Mandiri dirayakan bersamaan dengan
Acara Mandiri Karnaval.
November Desember
19 Desember 2017
BUMN Hadir di Papua
Bank Mandiri, Kementerian BUMN, dan sejumlah
BUMN lain hadir di Papua untuk memberikan
dukungan terhadap Program Penyetaraan Bahan
Bakar Minyak, bahan pokok, serta penurunan harga
semen dan program pemberdayaan lain yang
mendorong ekonomi kerakyatan masyarakat.
02 November 2017
Revitalisasi Tambak
Inisiatif ini merupakan sinergi Perseroan dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka pencapaian program Nawacita
Presiden Joko Widodo.
Laporan
Dewan Komisaris
dan Direksi
Pencapaian kinerja
Perseroan merupakan
hasil sinergi antara
pengawasan dan
pemberian nasihat
yang diberikan oleh
Dewan Komisaris
dan efektivitas
kepengurusan
Perseroan oleh Direksi
selama tahun 2017
02
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
34
Laporan
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menilai bahwa salah satu Pemegang saham dan para pemangku
kunci keberhasilan Perseroan di tahun 2017 kepentingan lainnya yang kami hormati,
adalah perimbangan antara pengawasan
yang dijalankan oleh Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang berdasarkan
Anggaran Dasar memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan
kepengurusan yang dijalankan oleh Direksi.
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan
Perseroan oleh Direksi, memberikan nasihat kepada Direksi, serta
Penyaluran kredit yang diberikan Perseroan memastikan terlaksananya ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan
di tahun 2017 tercatat sebesar Rp729,5 triliun ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku secara obyektif
atau meningkat 10,2% secara tahunan, dan independen.
sedangkan penyaluran kredit perbankan
nasional sebesar 7,5% sehingga Bank Mandiri Dewan Komisaris menilai bahwa salah satu kunci keberhasilan
Perseroan di tahun 2017 adalah perimbangan antara pengawasan yang
menunjukan posisi yang masih baik dalam
dijalankan oleh Dewan Komisaris dan kepengurusan yang dijalankan
industri perbankan nasional. oleh Direksi.
Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Dalam laporan ini Dewan Komisaris melaporkan penilaian kinerja
Perseroan pada tahun 2017 juga meningkat Direksi yang mencakup antara lain, kinerja operasional dan keuangan,
sebesar 7,0%, mencapai Rp815,8 triliun pencapaian realisasi target, pengawasan terhadap implementasi
strategi Perseroan, prospek usaha yang disusun Direksi dan penerapan
didorong terutama dari peningkatan dana
Good Corporate Governance. Selain itu Dewan Komisaris juga
murah sebesar 10,4% mencapai Rp540,3 melakukan penilaian atas kinerja komite di bawah Dewan Komisaris
triliun. dan pelaporan mengenai perubahan komposisi Dewan Komisaris.
Tinjauan Makro Ekonomi Penyaluran kredit yang diberikan Perseroan di tahun 2017 tercatat
sebesar Rp729,5 triliun atau meningkat 10,2% secara tahunan,
Kinerja Perseroan tidak bisa terlepas dari pengaruh kondisi makro sedangkan penyaluran kredit perbankan nasional sebesar 7,5%
ekonomi pada umumnya dan kondisi industri perbankan pada sehingga Bank Mandiri menunjukkan posisi yang masih baik dalam
khususnya. Dalam melakukan penilaian kinerja Direksi, kondisi makro industri perbankan nasional.
ekonomi menjadi salah satu pertimbangan Dewan Komisaris dalam
melakukan penilaian atas kinerja Direksi. Kondisi perekonomian Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Perseroan pada tahun 2017
Indonesia pada tahun 2017 membaik sejalan dengan membaiknya juga meningkat sebesar 7,0%, mencapai Rp815,8 triliun didorong
kondisi ekonomi global. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) terutama dari peningkatan dana murah sebesar 10,4% mencapai
nasional meningkat dari 5,03% pada tahun 2016 menjadi 5,07% Rp540,3 triliun. Keberhasilan Perseroan juga terlihat dalam
pada tahun 2017, didukung oleh stabilnya konsumsi rumah tangga, meningkatkan porsi dana murah menjadi 66,2% dari total DPK pada
meningkatnya pertumbuhan investasi, kontribusi belanja Pemerintah tahun 2017, diikuti dengan penurunan Cost of Fund (CoF) menjadi
yang membaik, serta surplus neraca perdagangan internasional yang 2,73% dari tahun sebelumnya sebesar 2,93% (bank-only). Pada tahun
terus meningkat. 2017, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan fee based
income sebesar 16,4% menjadi Rp23,3 triliun.
Dari sisi kebijakan moneter, pengetatan moneter negara-negara maju
menyebabkan ruang bagi pemangkasan suku bunga acuan Bank Laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2017
Indonesia (BI) 7-days reverse repo rate semakin kecil. Namun Bank sebesar Rp20,6 triliun menunjukkan peningkatan sebesar 49,5%
Indonesia masih memiliki ruang untuk tetap menerapkan kebijakan dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai akibat adanya kinerja
yang akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan operasional sebagaimana tersebut di atas.
dan menjaga likuiditas di sistem keuangan. Di sisi lain, kinerja sektor
perbankan konvensional secara umum masih tetap terjaga dengan Perbaikan kinerja tersebut tercermin pula dalam permodalan Bank
baik. Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami kenaikan yaitu dari Mandiri yang relatif menguat dengan ekuitas meningkat 10,8%
22,93% pada tahun 2016 menjadi 23,18% pada tahun 2017. Kondisi ini mencapai Rp170,0 triliun pada tahun 2017.
mencerminkan daya tahan perbankan yang masih cukup tinggi dalam
mengatasi tekanan dan gejolak di perekonomian. Pencapaian Realisasi Target Perseroan
Perseroan berhasil merealisasikan target yang ditetapkan pada
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah mampu menghadapi awal tahun 2017 yaitu pencapaian peningkatan laba bersih dengan
pengaruh kondisi perekonomian dengan baik. Hal ini terlihat dari membukukan laba bersih (bank-only) sebesar Rp20,0 triliun, melampaui
pencapaian kinerja Perseroan yang sangat baik di tahun 2017. target dengan realisasi sebesar 109,8% dari target. Target lain yang
dicapai adalah beban bunga dan beban operasional non bunga yang
Kinerja Operasional dan Keuangan masing-masing mencapai realisasi sebesar 100,5% dan 108,9% dari
Kinerja operasional dan keuangan Perseroan menjadi dasar utama target. Selanjutnya, sehubungan dengan perbaikan kualitas aset di tahun
Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian kinerja Direksi. 2017, NPL gross Bank Mandiri turun menjadi 3,45% yang melebihi target
Arahan Dewan Komisaris telah dilaksanakan oleh Direksi dengan yang ditetapkan dengan kisaran 3,5% - 4,0%.
baik. Direksi menetapkan strategi yang fokus pada perbaikan
kualitas kredit, pertumbuhan kredit pada segmen-segmen yang Tingkat Kesehatan Bank
menjadi kekuatan Bank Mandiri yang dibagi menjadi segmen existing Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan kinerja Direksi Bank
core (korporasi/corporate banking) dan new core (retail banking), Mandiri adalah Tingkat Kesehatan Bank dengan faktor penilaian
peningkatan dana murah dan fee based income, pengendalian biaya yaitu profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan,
operasional, dan penguatan budaya kerja perusahaan. sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No.4/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan Surat Edaran Otoritas
Bank Mandiri berhasil menurunkan rasio non performing loan (NPL) Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret
gross secara signifikan sebesar 54bps, dari 4,00% di tahun 2016 2017 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
menjadi 3,46% pada akhir tahun 2017 dengan cara melakukan
restrukturisasi kredit, intermediasi antara investor strategis dengan Berdasarkan self-assessment tingkat kesehatan Bank Mandiri pada
debitur-debitur bermasalah dan juga dengan memperkuat upaya tahun 2017 berada pada peringkat komposit “1”, yang mencerminkan
collection. Biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Bank kondisi Bank yang secara umum sehat dan dinilai mampu menghadapi
Mandiri menurun sebesar 37,3% dari tahun sebelumnya. pengaruh negatif dari perubahan faktor internal maupun eksternal.
Terkait dengan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi, telah berinteraksi dengan pemangku kepentingan Kode Etik Bank Mandiri
dilakukan Bank Mandiri secara bertahap sejak tahun 2008 dengan tersebut berlaku bagi seluruh insan Bank Mandiri di seluruh jenjang
mengacu pada ketentuan BI nomor 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan organisasi.
Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan
Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak serta POJK No.17/ Berdasarkan hasil evaluasi SKAI, pelanggaran Kode Etik yang terjadi
POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi selama tahun 2017 telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Direksi Bank
Konglomerasi Keuangan. Secara berkala Bank Mandiri mendiskusikan Mandiri.
topik profil risiko maupun Tingkat Kesehatan Bank (Risk Based Bank
Rating) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penerapan Whistleblowing System
Hal tersebut dipandang penting karena Bank Mandiri menyadari
bahwa kelangsungan usahanya juga dipengaruhi oleh eksposur risiko Dalam rangka upaya melakukan deteksi dini atas pelanggaran yang
yang timbul secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan mungkin terjadi, Bank Mandiri telah memiliki sistem pengaduan
usaha serta karakteristik bisnis dari masing-masing Entitas Anak. atau whistle blowing system (WBS) berupa Letter to CEO (LTC) yang
merupakan sarana bagi pegawai maupun vendor untuk menyampaikan
laporan pengaduan pelanggaran, perbuatan fraud atau indikasi fraud
Sistem Pengendalian Internal dan/atau pelanggaran lainnya yang merugikan Bank Mandiri kepada
Direktur Utama secara langsung. Sepanjang tahun 2017 pengaduan
Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan komponen penting yang diterima melalui LTC telah ditindaklanjuti secara baik oleh Direksi,
dalam memantau kepatuhan Bank Mandiri dalam menjalankan mekipun demikian menurut pandangan Dewan Komisaris, tetap perlu
kegiatan operasionalnya. Pengendalian internal yang dilakukan dilakukan evaluasi terhadap mekanisme sistem WBS sehingga WBS
Bank Mandiri dapat membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam kedepannya dapat lebih efektif.
menyusun langkah-langkah untuk mengurangi risiko terjadinya
kerugian, penyimpangan, dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
SPI Bank Mandiri mengacu pada SEOJK 35/SEOJK.03/2017 Penerapan Corporate Social Responsibility
tentang Pedoman Sistem Pengendalian Internal Bagi Bank Umum.
Perseroan menerapkan 2 (dua) jenis pendekatan, yaitu pengawasan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen kepedulian
berkesinambungan (on going basis) dan kaji ulang periodik (periodic Bank Mandiri terhadap masyarakat dan lingkungan yang secara
review). Pengawasan berkesinambungan atas efektivitas SPI dilakukan tidak langsung berdampak pada reputasi serta kinerja Bank Mandiri.
menggunakan model berjenjang oleh setiap pejabat sesuai dengan Program CSR direalisasikan sejalan dengan Program Kemitraan
ruang lingkup tanggung jawabnya. Pengawasan berkesinambungan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diamanahkan melalui Peraturan
terjadi mulai dari tingkat terkecil yaitu, tingkat unit kerja (first layer of Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti BUMN Hadir
defense). Kaji ulang secara periodik merupakan lapis kedua dalam Untuk Negeri, bantuan pembangunan sarana pendidikan dan ibadah,
proses evaluasi efektivitas SPI. Kaji ulang dilakukan secara independen serta bantuan bencana alam.
baik oleh pihak internal maupun eksternal Perseroan. Satuan Kerja
Audit Internal (SKAI) merupakan salah satu komponen organisasi yang Terkait dengan telah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
memiliki fungsi untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem (POJK) Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
pengendalian internal. Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan
Publik, Bank Mandiri telah menyiapkan langkah-langkah untuk
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh SKAI disampaikan kepada mengimplementasikan penerapan keuangan berkelanjutan tersebut
Direksi untuk ditindaklanjuti dan dimonitor pelaksanaannya. terutama sejak penetapan Bank Mandiri sebagai salah satu “First
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan SKAI pada tahun 2017 Movers on Sustainable Banking” yang ditetapkan oleh OJK.
yang terkait dengan pengendalian fraud diperoleh kesimpulan bahwa
implementasi SPI pada Bank Mandiri telah memadai.
Penilaian atas Komite Penunjang
Dewan Komisaris
Penerapan Kode Etik
Dalam rangka meningkatkan peran Dewan komisaris dalam
Kode Etik Bank Mandiri menjadi standar perilaku yang wajar, patut menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk
dan dapat dipercaya dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk 4 (empat) komite yaitu:
1. Komite Audit
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan Dewan Komisaris secara periodik (tahunan) melakukan penilaian atas
pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Dewan
keuangan, sistem pengendalian internal (internal control system), Komisaris menilai bahwa selama tahun 2017 komite-komite telah
efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal, menjalankan telah efektif menjalankan fungsinya mendukung kegiatan
efektifitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan Bank Mandiri serta
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
tahun 2017, Komite Audit telah memantau dan mengevaluasi
perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil
audit dalam rangka menilai kecukupun pengendalian internal. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
2. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung Selama tahun 2017, telah dilakukan beberapa kali perubahan
jawab membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi komposisi Dewan Komisaris. Perubahan komposisi Dewan Komisaris
dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan nominasi dan dilakukan atas dasar pertimbangan untuk memenuhi tuntutan bisnis
remunerasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. memenuhi peraturan perundang-undangan terkait jumlah anggota
Selama tahun 2017, Komite Remunerasi dan Nominasi telah Dewan Komisaris independen.
membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa
data bakal calon Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Perseroan
bawah Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris Sebelum RUPS Tahunan Tanggal 14 Maret 2017
yang memenuhi syarat serta mengusulkan sistem remunerasi Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan sebelum RUPS
yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris berupa sistem Tahunan tanggal 14 Maret 2017 berjumlah 8 (delapan) orang terdiri dari 1
penggajian/honorarium, fasilitas/tunjangan, tantiem. (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama, 2 (dua)
3. Komite Pemantau Risiko orang Komisaris dan 4 (empat) orang Komisaris Independen. Seluruh anggota
Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
jawab melakukan pengawasan atas penerapan manajemen risiko
Perseroan tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur No. Nama Jabatan
dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha
1 Wimboh Santoso Komisaris Utama
Perseroan tetap dapat terkendali pada batas/limit yang dapat
2 Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama
diterima dan menguntungkan. Selama tahun 2017, Komite
3 Abdul Aziz * Komisaris Independen
Pemantau Risiko telah melakukan evaluasi penyediaan kredit dan
4 Aviliani * Komisaris Independen
penyediaan dana kepada pihak terkait, recovery plan Bank Mandiri
serta review atas pelaksanaan manajemen risiko di Bank Mandiri. 5 Askolani Komisaris
Kilas
Kilas Laporan Profil
Profil Analisis
Analisis Sumber
Sumber
Kinerja
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
Perusahaan dan Pembahasan
dan PembahasanManajemen
Manajemen DayaManusia
Daya Manusia
Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris dan 3 (tiga) orang Komisaris ** Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di wilayah
kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
Penutup
sehingga kinerja Perseroan di tahun 2017 sangat baik di tengah situasi
Demikian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja
yang penuh tantangan. Kepada para pemegang saham dan regulator,
dan pelaksanaan usaha Perseroan di tahun 2017. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menyampaikan rasa hormat yang mendalam atas
akan senantiasa berupaya untuk profesional dan independen dalam
kepercayaan dan dukungan kepada pengurus Perseroan dalam
menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat agar kinerja
menjalankan perannya sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Perseroan dapat selalu meningkat di masa yang akan datang.
Hartadi A. Sarwono
Komisaris Utama
Dewan
Komisaris
Teknologi Corporate Tanggung Jawab Referensi Kriteria Informasi Teknologi Corporate Tanggung Jawab Referensi Kriteria Informasi
Informasi Governance Sosial Perusahaan POJK dan ARA Keuangan Informasi Governance Sosial Perusahaan POJK dan ARA Keuangan
Ardan Adiperdana Makmur Keliat Bangun Sarwito Kusmulyono Hartadi A. Sarwono Imam Apriyanto Putro Askolani Goei Siauw Hong R.Widyo Pramono
Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Utama/ Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Treasury
Komisaris Independen
Komisaris Independen
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
44 44
Kilas Laporan Profil Analisis Sumber Kilas Laporan Profil Analisis Sumber
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Pembahasan Manajemen Daya Manusia Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Pembahasan Manajemen Daya Manusia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
45
Teknologi
Teknologi Corporate
Corporate Tanggung
TanggungJawab
Jawab Referensi
ReferensiKriteria
Kriteria Informasi
Informasi
Informasi
Informasi Governance
Governance Sosial
SosialPerusahaan
Perusahaan POJK
POJKdan
dan ARA
ARA Keuangan
Keuangan
Laporan
Direksi
Peningkatan kualitas aset juga diimbangi Tinjauan Makro Ekonomi dan Perbankan
dengan peningkatan kinerja keuangan
Kondisi ekonomi global sepanjang tahun 2017 menunjukkan tren
Perseroan. Kinerja konsolidasi Bank pemulihan yang cukup baik yang ditandai oleh pertumbuhan
Mandiri di 2017 telah menunjukkan hasil ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016,
kinerja yang memuaskan. Bank Mandiri terutama di negara-negara maju. Pertumbuhan ekonomi Amerika
Serikat (AS) sepanjang tahun 2017 mengalami kenaikan cukup
mampu mencapai target kinerja yang
signifikan menjadi 2,6% dari 1,5% pada tahun 2016. Sementara
telah ditetapkan di sepanjang tahun 2017. itu ekonomi Zona Euro di tahun 2017 berhasil tumbuh 2,5%, yang
Laba tahun berjalan berhasil tumbuh merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2007. Sementara itu
signifikan sebesar 49,5% YoY mencapai di kawasan negara-negara berkembang Asia Pasifik, perekonomian
Tiongkok juga menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari
Rp20,64 triliun, jauh melebihi target
perkiraan sebelumnya.
yang telah ditetapkan sebesar Rp19,06
triliun. Pertumbuhan laba didorong oleh Sejalan dengan perbaikan kondisi perekonomian global, kondisi
peningkatan FBI yang secara tahunan perekonomian Indonesia pada tahun 2017 juga turut membaik.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional meningkat
berhasil tumbuh 16,4% mencapai Rp23,3
dari 5,03% pada tahun 2016 menjadi 5,07% pada tahun 2017,
triliun, pengendalian biaya operasional, didukung oleh stabilnya konsumsi rumah tangga, meningkatnya
dan penurunan biaya CKPN sebesar 35,3% pertumbuhan investasi, kontribusi belanja Pemerintah dan surplus
YoY seiring dengan mulai membaiknya neraca perdagangan internasional yang terus meningkat. Stabilnya
tingkat konsumsi rumah tangga tidak terlepas dari laju inflasi yang
kualitas kredit yang dimiliki Bank Mandiri.
terkendali. Laju inflasi sepanjang tahun 2017 tercatat sebesar 3,6%,
lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun 2016 yang sebesar
3,0% namun masih tergolong cukup rendah secara historis dan masih
dalam rentang target inflasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI)
sebesar 4±1%.
Perbaikan perekonomian Global dan Indonesia juga berdampak pada existing core competence, dan segmen Konsumer dan bisnis
perkembangan pasar saham, tercermin dari kinerja Indeks Harga payroll sebagai new core (Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit
Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, yang sepanjang Tanpa Agunan (KTA), Auto, Credit Card (Kartu Kredit), dan
tahun 2017 menguat 20% ke posisi rekor tertinggi 6.355,7. Mikro Kredit Serbaguna Mikro (Mikro KSM)) sebagai penggerak
pertumbuhan kredit.
Perbaikan kondisi ekonomi Indonesia tersebut di atas memberikan
ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk melakukan pelonggaran moneter Sepanjang tahun 2017 kredit korporasi Bank Mandiri banyak
dengan menurunkan suku bunga acuan masing-masing sebesar 25 disalurkan pada sektor infrastruktur, perkebunan, mineral, dan
bps pada bulan Agustus dan September 2017 menjadi 4,25%. Namun pertambangan, dengan terus fokus memadukan penwaran
demikian pelonggaran kebijakan tersebut belum memberikan produk dan jasa Bank Mandiri sebagai produk perbankan yang
dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan kredit perbankan. memberikan pada pemberian solusi terintegrasi untuk sektor
Hingga November 2017, kredit perbankan nasional secara tahunan tertentu spesifik melalui value chain solution, pemberian dan
hanya tumbuh sebesar 7,5%, lebih rendah dibandingkan dengan pengembangan kredit secara sindikasi serta pembiayaan secara
pertumbuhan kredit pada tahun 2016 yang sebesar 7,9%. structured finance. Dari sisi Sedangkan untuk segmen new core,
yaitu kredit konsumer difokuskan pada pembiayaan kredit yang
Hal ini terutama disebabkan oleh kondisi kualitas kredit industri dikaitkan dengan Mikro KSM payroll, seperti Kredit Serbaguna
perbankan yang masih belum sepenuhnya membaik. NPL perbankan Mikro (Mikro KSM), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan
masih tergolong tinggi sebesar 2,89% pada bulan November 2017. KreditTanpa Agunan (KTA) yang diutamakan pada pembiayaan
Selain itu permintaan kredit yang masih lemah, juga tercermin dari pemilikan rumah pertama.
kenaikan fasilitas kredit kepada nasabah yang tidak tersalurkan
(undisbursed loans) sebesar Rp31,1 triliun meningkat 71,9% YoY. 2. Perbaikan kualitas kredit untuk menekan NPL dan Cost of
Credit
Sementara itu, pada Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mampu Bank Mandiri terus melakukan konsolidasi perbaikan kualitas
tumbuh lebih baik, dimana pada bulan November 2017 tumbuh 9,8%, kredit untuk menekan tingkat NPL dan menurunkan cost of credit,
lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK di tahun 2016 di antaranya dengan melakukan percepatan restrukturisasi,
mencapai 9,6%. Hal ini mendorong perbaikan likuiditas di sektor melakukan review debitur pascca restrukturisasi, melakukan
perbankan, yang tercermin dari menurunnya rasio Loan To Deposit langkah-langkah perbaikan dalam pola dan strategi pemasaran
Ratio/Loan To Funding Ratio dari 90,70% pada tahun 2016 menjadi agunan debitur kredit bermasalah, penerbitan surat peringatan
88,97% di November 2017. Selain itu, perbankan nasional mencatat (somasi), melakukan eksekusi agunan kredit, melakukan legal
profitabilitas yang cukup baik, tercermin dari peningkatan laba bersih action atas debitur yang tidak prospek dan tidak kooperatif, serta
sebesar 16,5% YoY dan rasio Return on Asset (ROA) sebesar 2,48% melakukan perbaikan lainnya di proses kredit di setiap tahapan
pada November 2017 serta didukung kondisi permodalan perbankan baik dari front, middle, dan back office.
nasional yang relatif kuat dengan nilai rasio kecukupan modal
minimum (CAR) sebesar 23,37%. 3. Pengembangan Bisnis Transaksional untuk mendorong
pertumbuhan dana murah dan fee based income.
Kebijakan Strategis Bank Mandiri terus berupaya untuk meningkatkan dana
murah dan fee based income (FBI) melalui penguatan bisnis
Perseroan senantiasa melakukan evaluasi terhadap kebijakan transaksional, di antaranya dengan meningkatkan utilisasi
strategis untuk meraih setiap peluang dan potensi yang ada. penggunaan Mandiri Cash Management (MCM), akuisisi
Menjelang akhir triwulan III 2016, Bank Mandiri menetapkan kebijakan nasabah-nasabah baru pengguna MCM dengan fokus kepada
strategis menyesuaikan dengan kondisi perekonomian nasional nasabah yang berasal dari sektor-sektor industri tertentu
dengan melakukan penyelarasan Corporate Plan yang ditetapkan meningkatkan product holding dan aktivitas e-channel
sebagai Corporate Plan Restart 2016-2020 yang selanjutnya menjadi nasabah-nasabah individu maupun nasabah korporasi. Untuk
dasar penyusunan strategi bisnis tahun 2017. Strategi utama yang mendukung pengembangan bisnis transaksional tersebut,
dilakukan pada tahun 2017 sebagai berikut: Bank Mandiri juga terus melakukan penguatan infrastruktur
pendukung Teknologi Informasi (TI) yang berbasis digital.
1. Pertumbuhan kredit fokus pada segmen core (corporate)
dan segmen new core (consumer dan bisnis payroll) 4. Pengendalian Biaya Operasional melalui Digital Banking
Bank Mandiri melakukan rasionalisasi portofolio dengan cara dan Peningkatan Produktivitas
realokasi target volume bisnis pada segmen yang relatif masih Seiring dengan perubahan pola transaksi nasabah dari
dapat tumbuh baik dengan kualitas yang terjaga. Oleh karena transaksi konvensional di cabang menjadi transaksi melalui
itu, Ppertumbuhan volume kredit di tahun 2017 diarahkan digital, maka alokasi biaya di tahun 2017 lebih difokuskan
pada segmen Korporasi/Corporate Banking corporate sebagai pada tujuan pengembangan bisnis berbasis digital yang pada
akhirnya dapat menurunkan biaya operasional Perseroan. Di Ke depannya, Bank Mandiri akan terus melakukan perbaikan dalam
samping itu, Bank Mandiri juga menambah jaringan layanan rangka meningkatkan kinerja dan mendorong pengembangan usaha.
berbasis TI, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Electronic data
Capture (EDC), dan internet banking (Mandiri Online).
Kinerja Bank Mandiri 2017
5. Penajaman Nilai Utama Budaya Kerja
Dalam rangka mendukung pencapaian visi/aspirasi perusahaan, Selain mencatatkan pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan pasar,
Bank Mandiri melakukan penajaman dari tata nilai utama volume DPK yang dihimpun Bank Mandiri juga meningkat, mencapai
(core values) TIPCE (Trust, Integrity, Professionalism, Customer Rp815,8 triliun atau tumbuh 7,0% dibanding tahun sebelumnya yang
Focus, Excellence), melalui implementasi 3 Program Budaya, sebesar Rp762,5 triliun. Pertumbuhan DPK selama 2017 tersebut lebih
yaitu Satu Hati Satu Mandiri, Mandiri Tumbuh Sehat, dan didorong oleh pencapaian dana murah (tabungan dan giro) sebesar
Spirit Memakmurkan Negeri. Program Budaya Satu Hati Rp540,3triliun atau tumbuh 10,4% dan deposito sebesar Rp275,5triliun.
Satu Mandiri merupakan terjemahan nilai utama TRUST, Dengan porsi pertumbuhan tersebut, komposisi dana murah
yang memiliki makna bahwa seluruh Insan Mandirian harus Bank Mandiri masih terjaga di 66,2% dari total DPK pada 2017 atau
terus berkontribusi optimal dalam pencapaian kinerja Bank meningkat 2,1% dari tahun lalu. Pertumbuhan dana murah tersebut
Mandiri yang diwujudkan dengan kolaborasi dan keterbukaan. didorong terutama oleh tabungan yang meningkat cukup signifikan
Program kedua adalah Mandiri Tumbuh Sehat yang merupakan yaitu 11,4% yoy menjadi Rp336,9 triliun. Pertumbuhan yang relatif
terjemahan nilai utama INTEGRITY dan PROFESSIONALISM, baik tersebut mendorong peningkatan market share tabungan Bank
yang memiliki makna bahwa seluruh Insan Mandirian harus Mandiri secara nasional yang pada November 2017 mencapai 17,66%
menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas. dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,37%. Sementara
Program Budaya terakhir adalah Spirit Memakmurkan Negeri itu,jika ditinjau dari jumlah rekening tabungan Bank Mandiri juga
yang merupakan terjemahan nilai utama CUSTOMER FOCUS terdapat peningkatan mencapai 21,9 juta atau berhasil tumbuh sebesar
dan EXCELLENCE, di mana Insan Mandirian harus memberikan 23,4% yoy (bank only).
layanan dan produk yang terbaik bagi nasabah dan masyarakat
Indonesia, termasuk menjalankan peran sebagai Agent of Pertumbuhan volume bisnis juga didukung dengan ekuitas Bank
Development, sehingga Bank Mandiri dapat menjadi bank Mandiri yang relatif solid mencapai Rp170,0 triliun atau meningkat
terbaik pilihan utama dan kebanggaan Indonesia. 10,8% dan merupakan yang terbesar dalam perbankan nasional di
tahun 2017.
6. Peningkatan Jumlah Transaksi Perdagangan Saham
Dalam rangka mendorong transaksi perdagangan sekaligus Bank Mandiri memperoleh laba bersih (setelah pajak) secara
meningkatkan permintaan saham, terutama yang berasal dari konsolidasi yang mencapai Rp20,6 triliun atau tumbuh 49,5% dari
investor retail domestik, telah dilaksanakan pemecahan nilai tahun 2016. Perolehan laba tersebut tidak lepas dari keberhasilan
nominal saham (stock split) dengan rasio sebesar 1:2 (satu perbaikan kualitas kredit yang tercermin dari penurunan beban
banding dua) sehingga nilai per lembar saham yang semula Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 37,3%,
Rp500 (nilai penuh) menjadi Rp250 (nilai penuh). pengendalian biaya operasional dan peningkatan FBI sebesar 16,4%
dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan laba
Harga pasar saham Bank Mandiri setelah dilakukan stock tersebut, rasio Return On Equity (ROE) mengalami peningkatan dari
split pada tanggal 13 September 2017 tercatat di Bursa Efek 9,66% di tahun 2016 menjadi 12,90% di tahun 2017. Rasio kecukupan
Indonesia senilai Rp6.700 dimana pada hari terakhir sebelum modal minimum atau CAR (bank-only) setelah memperhitungkan risiko
berlakunya stock split tercatat di pasar saham senilai Rp13.400. kredit, pasar dan operasional juga masih relatif terjaga di atas batas
Pada akhir tahun 2017, nilai saham Bank Mandiri tercatat nilai rasio minimal yang dipersyaratkan, yaitu sebesar 21,64%, atau
sebesar Rp8.000 sehingga terjadi peningkatan kurang lebih meningkat 28 bps dari tahun sebelumnya.
sebesar 19,40% dari harga awal stock split. Di samping itu, nilai
kapitalisasi pasar Bank Mandiri juga meningkat sebesar 38,23 Pencapaian rasio keuangan lainnya secara umum masih positif dan
% dari Rp270,08 Tn di tahun 2016 menjadi Rp373.33 Tn di tahun berada dalam target yang ditetapkan; Net Interest Margin (NIM) dapat
2017. Volume transaksi saham juga mengalami peningkatan dijaga di 5,9%, Cost to Income Ratio (CIR) juga berhasil dikendalikan di
kurang lebih sebesar 105,8% yang pada tahun 2016 yang level 45,43%, Provision to NPL meningkat 10,63% dari 124,46% menjadi
jumlah transaksi sahamnya sejumlah 1.268.503.900 lembar 135,09%, dan Loan to Funding Ratio (LFR) masih berada dalam rentang
saham dibandingkan volume transaksi saham pada tahun 2017 yang sehat yaitu 87,2%.
yangmencapai 2.611.076.700 lembar saham.
Bank Mandiri juga mengembangkan jaringan kantor dan layanan,
Strategi-strategi tersebut telah diimplementasikan secara efektif yang dengan bertambahnya jumlah jaringan kantor dan jaringan mikro
didukung dengan komitmen seluruh jajaran direksi dan karyawan. Bank Mandiri masing-masing mencapai 2.631 unit dan 2.312 unit,
sementara jaringan ATM mencapai 17.766 unit atau bertambah 305 dari total DPK. Hal ini sejalan dengan strategi Bank Mandiri untuk
unit. Penambahan jaringan meningkatkan pula transaksi perbankan, menurunkan cost of fund (CoF) dan mengelola margin dalam rangka
khususnya melalui layanan berbasis digital yang mencapai 3.067 juta menjaga profitabilitas.
transaksi atau tumbuh 10,5% secara tahunan.
Tantangan dan Kendala Yang Dihadapi
Bank Mandiri mengukuhkan perannya sebagai Agent of Development
dengan senantiasa turut berperan aktif di dalam kegiatan program Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank Mandiri tidak terlepas
pemerintah melalui dukungan penyaluran kredit di sektor infrastruktur dari berbagai tantangan di sepanjang tahun 2017, diantaranya masih
yang mencapai Rp141 triliun dan penyaluran KUR sebesar Rp13,3 terbatasnya pertumbuhan kredit, tekanan yield seiring penerapan
triliun di tahun 2017. kebijakan suku bunga single digit, kualitas kredit di segmen Komersial
dan SME, pesaing-pesaing yang cukup agresif serta perkembangan
Sementara itu dari sisi non finansial, komitmen dan kerja keras perusahaan berbasis fintech.
dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank Mandiri
memperoleh beberapa penghargaan prestisius baik di tingkat nasional Penerapan kebijakan suku bunga perbankan single digit dalam
maupun internasional, di antaranya penghargaan “Best Bank Service dua tahun terakhir juga turut berdampak pada penurunan margin
Excellence” selama 10x berturut-turut dari Majalah Infobank, “The bunga bersih perbankan. Hal ini ditunjukkan pula dengan yield
Best Cash Management Bank in Indonesia” dari The Asian Banker, yang terus tertekan akibat meningkatnya persaingan di pasar.
“Best Bank in Indonesia” dari Alpha Southeast Asia, “The Most Trusted Untuk mengantisipasi potensi penurunan margin tersebut, Bank
Companies” dari Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) Mandiri secara proaktif telah mengambil berbagai langkah strategis,
dan majalah Apresiasi stakeholder atas kinerja Bank Mandiri tahun di antaranya menurunkan biaya dana (CoF), mengelola komposisi
2017 yang meningkat signifikan juga tercermin dari nilai kapitalisasi portfolio kredit untuk mendapatkan yield optimal, meningkatkan
pasar Bank Mandiri yang mencapai Rp 373,3 Triliun atau meningkat kontribusi pendapatan fee (non interest income), dan meningkatkan
38,2% yoy, dengan Earning per Share mencapai Rp442,28 per lembar efisiensi operasional.
saham pada akhir tahun 2017 meningkat dari tahun sebelumnya yang
sebesar Rp295,85 per lembar saham. Tekanan NPL khususnya yang berasal dari penurunan kualitas kredit
di beberapa segmen usaha seperti Komersial dan segmen SME
Pencapaian Target 2017 masih terus berlanjut di tahun 2017. Oleh karena itu, untuk menjaga
pencapaian target pertumbuhan bisnis, dilakukan realokasi target
Kinerja konsolidasi Bank Mandiri di 2017 telah menunjukkan hasil kepada segmen yang masih dapat tumbuh relatif baik dan terjaga
kinerja yang memuaskan. Bank Mandiri mampu mencapai target kualitasnya seperti Korporasi dan Konsumer. Sementara pada segmen
kinerja yang telah ditetapkan disepanjang tahun 2017. Laba tahun bisnis yang mengalami penurunan kualitas aset, upaya difokuskan
berjalan berhasil tumbuh signifikan sebesar 49,5% YoY mencapai pada konsolidasi dan penguatan manajemen risiko sehingga tingkat
Rp20,64 triliun, jauh melebihi target yang telah ditetapkan sebesar NPL dapat menurun. Upaya yang dilakukan di antaranya perbaikan
Rp 19,06 Triliun. Pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan FBI proses kredit yang didukung dengan penetapan target pasar yang tepat
yang secara tahunan berhasil tumbuh 16,4% mencapai Rp 23,3 triliun, serta pengelolaan portfolio mix yang lebih baik.
pengendalian biaya operasional, dan penurunan biaya CKPN sebesar
37,3% YoY seiring dengan mulai membaiknya kualitas kredit yang Sektor teknologi dan keuangan yang semakin maju, kompleks,
dimiliki Bank Mandiri. dan bersinggungan dengan model bisnis perbankan juga menjadi
tantangan tersendiri di tahun 2017. Hal tersebut juga terlihat dengan
Jika dilihat dari pencapaian volume bisnis, kredit Bank Mandiri secara semakin banyaknya perusahaan berbasis fintech di industri keuangan
tahunan berhasil tumbuh sebesar 10,2% mencapai Rp 729,5 triliun, Indonesia yang dampaknya membuat FBI dari transaksi perbankan
sedikit di bawah target seiring dengan masih lemahnya pertumbuhan terus tertekan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank Mandiri
kredit perbankan nasional dan masih berlangsungnya proses terus berupaya mengoptimalkan peran perusahaan anak yaitu Mandiri
konsolidasi perbaikan kualitas kredit di segmen Komersial dan segmen Capital Indonesia (MCI) sebagai jembatan penghubung antara investor
Small Medium Enterprise (SME) yang masih berlangsung. Sejalan dan wirausahawan dalam industri fintech yang tengah berkembang
dengan upaya perbaikan kualitas kredit yang dilakukan, NPL Bank pesat sehingga dapat menjaga keberlanjutan bisnis perbankan.
Mandiri berhasil turun 54 bps menjadi 3,46% pada akhir tahun 2017
lebih baik dari target yang telah ditetapkan sebesar 3,63%, dengan Prospek Usaha
coverage ratio terjaga di level 135,09%. Dari sisi penghimpunan dana,
DPK Bank Mandiri secara tahunan berhasil tumbuh 7,0% mencapai Rp Di tengah optimisme yang tinggi di akhir tahun 2017, masih terdapat
815,8 triliun, didorong oleh pertumbuhan dana murah sebesar 10,4% tantangan dan risiko perekonomian global tahun 2018 yang
mencapai Rp 540,3 trilun, dengan porsi dana murah mencapai 66,2% disebabkan perubahan arah kebijakan moneter di beberapa negara
penuh dari seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank Hubungan Perseroan Dengan Pemegang
Mandiri untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang
dalam menjalankan kegiatan bisnis bank, yang meliputi transparansi, Saham
akuntabilitas,responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan
kesetaraan. Perseroan senantiasa berkomitmen menjamin hak-hak pemegang
saham dan memberikan perlakuan yang sama bagi semua pemegang
Efektivitas penerapan GCG terlihat dari dimilikinya struktur GCG saham. Perseroan menjamin hak-hak pemegang saham baik
yang kuat. Struktur GCG yang terdiri dari organ utama, yaitu Rapat mayoritas maupun minoritas, dalam hal hak pemegang saham dalam
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi telah pelaksanaan RUPS telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
berjalan dengan baik sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya Pelaksanaan RUPS Bank Mandiri telah mengacu pada POJK nomor
masing-masing. RUPS telah diselenggarakan sesuai dengan peraturan 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS
perundang-undangan dalam rangka memenuhi kepentingan Perusahaan Terbuka. Bank Mandiri juga telah membuat Ringkasan
seluruh pemegang saham. Selama tahun 2017, Bank Mandiri telah Risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang telah
menyelenggarakan RUPS Tahunan dalam waktu yang tidak melewati dipublikasikan 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan RUPS, salah
batas yang ditentukan yaitu pada tanggal 14 Maret 2017 dan RUPS Luar satunya melalui situs web Perseroan.
Biasa pada 21 Agustus 2017.
Terkait dengan peningkatan kualitas komunikasi dengan pemegang
Dewan Komisaris dan Direksi telah menjalankan perannya masing- saham, Bank Mandiri telah memiliki kebijakan komunikasi dengan
masing dengan sangat baik, yang tercermin dari pencapaian key pemegang saham atau investor sebagaimana diatur dalam Standar
performance indicator (KPI). Pencapaian tersebut didukung oleh Pedoman Corporate Secretary. Selain hal tersebut, Bank Mandiri
efektifnya organ penunjang yaitu komite-komite di bawah Dewan memiliki agenda Public Expose dan Analyst Meeting yang dilaksanakan
Komisaris, komite-komite di bawah Direksi dan seluruh unit-unit kerja setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk menyampaikan informasi kepada
di Bank Mandiri. publik dan investor seperti laporan berkala, keterbukaan informasi,
kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta Pelaksanaan Tata Kelola
Untuk memastikan penerapan praktik GCG tersebut di atas, maka Perusahaan Terbuka. Bank Mandiri juga telah membentuk unit kerja
Perseroan secara konsisten telah melaksanakan self-assessment sebagai pusat informasi atas kinerja Perseroan serta pengelola investor.
dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.
55/POJK.03/2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Fungsi dan Peran Dewan Komisaris
Hasil pelaksanaan self-assessment di tahun 2017 menunjukkan nilai
komposit 2 yang mencerminkan bahwa Manajemen Perseroan telah Bank Mandiri telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
melakukan penerapan GCGyang secara umum baik. Selain melakukan Pasal 20 POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
self-assessment pelaksanaan tata kelola sesuai ketentuan regulator, Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu jumlah anggota
penilaian tata kelola juga dilakukan oleh Pihak Eksternal sehingga Dewan Komisaris lebih dari 2 (dua) orang. Jumlah anggota Dewan
didapatkan feedback dalam perbaikan tata kelola. Bank Mandiri Komisaris Bank Mandiri berjumlah 8 (delapan) orang dengan
secara rutin mengikuti program riset dan pemeringkatan CGPI yang perbandingan komposisi antara Komisaris Independen dan Komisaris
diselenggarakanoleh The Indonesian Institute of Corporate Governance Non Independen adalah 50% : 50%. Jumlah Dewan Komisaris telah
(IICG), dan berhasil mempertahankan predikat “Perusahaan Sangat memperhatikan kebutuhan dan kompleksitas usaha Perseroan, unsur
Terpercaya” dalam penilaian CGPI tahun 2017. Selain itu, Bank Mandiri keberagaman keahlian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
juga aktif dalam kegiatan penilaian ASEAN Corporate Governance serta tidak membedakan gender . Komposisi Dewan komisaris
Scorecard Indonesia yang diselenggarakan oleh lembaga independen tersebut telah menunjukkan komposisi yang cukup ideal dikarenakan
yaitu IICD. Dari hasil penilaian di tahun 2017, Bank Mandiri memperoleh adanya perimbangan antara Komisaris Independen dan Komisaris
skor sebesar 104,09 dan mendapat predikat Leadership In Corporate Non Independen. Keragaman dari latar belakang Dewan Komisaris
Governance serta penghargaan Best Overall atas implementasi GCG . diperlukan untuk menunjang efektivitas tugas pengawasan Dewan
Komisaris.
Selama tahun 2017, Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan
kualitas implementasi GCG dengan menindaklanjuti beberapa Fungsi dan Peran Direksi
rekomendasi sesuai hasil assessment dan masukan seluruh pemangku
kepentingan.
menetapkanstrategi pengelolaan bisnis Perseroan secara 9. Policy And Procedure Committee (PPC)
terintegrasi, pengaturan produk dan/atau aktivitas Komite yang bertugas membantu Direksi dalam membahas dan
Perseroan serta penetapan strategi dan efektifitas marketing merekomendasikan penyesuaian/penyempurnaan kebijakan
&communicationdibisniswholesale dan retail banking. Selama dan menetapkan prosedur Perseroan termasuk kebijakan
tahun 2017, BC telah melaksanakan 18 (delapan belas) kali rapat dan prosedur human capital serta membahas dan memutus
dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik. pemberian kewenangan kepada pejabat Perseroan (ex-officio).
3. Risk Management Committee (RMC) Selama tahun 2017, PPC telah melaksanakan 16 (enam belas)
Komite yang bertugas membantu Direksi dalam memantau kali rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
dan mengelola profil risiko Perseroan, mengevaluasi kinerja
Perseroan pada kondisi stress, serta menyempurnakan Berdasarkan penjelasan di atas, maka Direksi menilai bahwa
penerapan manajemen risiko akibat perubahan internal komite-komite di bawah Direksi telah efektif menjalankan fungsinya
maupun eksternal. Selama tahun 2017, RMC telah mendukung kegiatan Perseroan serta telah melaksanakan tugas dan
melaksanakan 9 (sembilan) kali rapat dan telah melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik.
tugasnya dengan baik.
4. Human Capital Policy Committee (HCPC)
Komite yang bertugas membantu Direksi dalam menetapkan Perubahan Komposisi Direksi
strategi pengelolaan human capital Perseroan. Selama tahun
2017, HCPC telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat dan telah Jumlah dan komposisi Direksi disusun sesuai dengan kebutuhan bisnis
melaksanakan tugasnya dengan baik. Bank Mandiri dimana proses pemiliannya evaluasi dari pemegang
5. Information Technology Committee (ITC) saham pengendali dan rekomendasi Dewan Komisaris melalui Komite
Komite yang bertugas membantu Direksi dalam proses Remunerasi dan Nominasi. Tahun 2017 telah beberapa kali terjadi
pengambilan keputusan terkait kebijakan pengelolaan perubahan komposisi Direksi sebagai berikut:
operasional Perseroan khususnya pada bidang Information
Technology (IT). Selama tahun 2017, ITC telah melaksanakan • Jumlah dan Komposisi Direksi Perseroan Sebelum RUPS
6 (enam) kali rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan Tahunan Tanggal 14 Maret 2017
baik. Jumlah dan komposisi Direksi Perseroan sebelum RUPS Tahunan
6. Capital And Subsidiaries Committee (CSC) tanggal 14 Maret 2017 yaitu Direksi berjumlah 10 (sepuluh) orang
Komite yang bertugas membantu Direksi dalam menetapkan terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil
strategi pengelolaan perusahaan anak, memberikan Direktur Utama dan 8 (delapan) orang Direktur.
rekomendasi terkait penyertaan modal dan divestasi serta
remunerasi dan penetapan pengurus perusahaan anak. Selama No. Nama Jabatan
tahun 2017, CSC telah melaksanakan 11 (sebelas) kali rapat dan 1 Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama
telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
2 Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama
7. Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK)
3 Ogi Prastomiyono Direktur Operations
Komite yang bertugas membantu Direksi dalam memutus
4 Pahala N. Mansury Direktur Finance & Treasury
pemberian kredit (baru, tambahan, penurunan, dan atau
5 Royke Tumilaar Direktur Corporate Banking
perpanjangan) yang menjadi kelolaanunit bisnis sesuai limit
kewenangan, termasuk penetapan/perubahan struktur kredit. 6 Hery Gunardi Direktur Distributions
Selama tahun 2017, Credit Committee telah melaksanakan 484 7 Tardi Direktur Retail Banking
(empat ratus delapan puluh empat) kali rapat untuk segmen 8 Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Risk Management &
Compliance
Corporate dan 426 (empat ratus dua puluh enam) kali rapat
untuk segmen Commercial serta telah melaksanakan tugasnya 9 Kartini Sally Direktur Commercial
Direktur Utama
Direksi
Ogi Prastomiyono Tardi Hery Gunardi Kartini Sally Kartika Wirjoatmodjo Sulaiman Arif Arianto Royke Tumilaar Rico Usthavia Frans Ahmad Siddik Badruddin Darmawan Junaidi
Direktur Operations Direktur Retail Banking Direktur Distributions Direktur Kelembagaan Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Wholesale Banking Direktur Digital Banking Direktur Risk Management Direktur Treasury
and Technology and Compliance
Kilas Laporan Profil Analisis Sumber Kilas Laporan Profil Analisis Sumber
Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Pembahasan Manajemen Daya Manusia Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Pembahasan Manajemen Daya Manusia
Tanggung
Jawab Laporan
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero)
Tahun 2017 telah dimuat secara Iengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Direksi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
57
57
Teknologi
Teknologi Corporate
Corporate Tanggung
TanggungJawab
Jawab Referensi Kriteria
Referensi Kriteria Informasi
Informasi
Informasi
Informasi Governance
Governance Sosial Perusahaan
Sosial Perusahaan POJK dan
POJK danARAARA Keuangan
Keuangan
Dewan Komisaris
PTPTBank
BankMandiri
Mandiri(Persero) Tbk
(Persero) Tbk
| Laporan Tahunan
| Laporan 2017
Tahunan 2017
58
Profil
Profil
Perusahaan
Perusahaan
03
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
60
Identitas
Perusahaan
Dasar Hukum Pendirian Akta No. 10 tanggal 2 Oktober 1998, dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. dan telah memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C26561.HT.01.01 TH 98 tanggal 2 Oktober
1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember
1998, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6859.
Modal Dasar Rp16.000.000.000.000 (enam belas triliun Rupiah) terdiri dari 1 (satu) lembar saham Seri A Dwiwarna
dan 63.999.999.999 (enam puluh tiga miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan
ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) lembar saham Seri B,
masing-masing saham bernilai nominal Rp250 (dua ratus lima puluh Rupiah).
Modal Ditempatkan Rp11.666.666.666.500,-(sebelas triliun enam ratus enam puluh enam miliar enam ratus enam puluh
dan Disetor Penuh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu lima ratus Rupiah) terdiri dari 1 (satu) lembar saham Seri
A Dwiwarna dengan nilai nominal sebesar Rp250 (dua ratus lima puluh Rupiah) dan 46.666.666.665
(empat puluh enam miliar enam ratus enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam
ratus enam puluh lima) lembar saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp250 (dua ratus lima puluh
Rupiah).
Customer Care
Email : mandiricare@bankmandiri.co.id
Media Sosial
Facebook : Bank Mandiri
Twitter : @bankmandiri
Instagram : bankmandiri
Riwayat Singkat
Perusahaan
Teknologi
Teknologi Corporate
Corporate Tanggung
TanggungJawab
Jawab Referensi
ReferensiKriteria
Kriteria Informasi
Informasi
Informasi
Informasi Governance
Governance Sosial
SosialPerusahaan
Perusahaan POJK
POJKdan
dan ARA
ARA Keuangan
Keuangan
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali
Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), perubahan, sebagaimana terakhir berdasarkan Akta Pernyataan
PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 36, tanggal
Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara 24 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn,
bersama-sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan Notaris di Jakarta Selatan, sehubungan dengan pelaksanaan
Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank pemecahan nilai nominal saham (stock split). Perubahan tersebut
Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat No. AHU-
Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. AH.01.03-0166888 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Mandiri
Tbk., tanggal 29 Agustus 2017, serta terdaftar pada Daftar Perseroan
No. AHU-0107350.AH.01.11. Tahun 2017, tanggal 29 Agustus 2017.
Informasi
Penggabungan Usaha
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
(selanjutnya disebut “Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29
melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta Penggabungan. Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat
Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan
mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian
penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah pada Bank dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No.
Peserta Penggabungan. Selisih antara harga transfer dan nilai buku 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.
saham pada saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak
praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi Pada tanggal efektif penggabungan usaha:
diakui dalam Program Rekapitalisasi. • Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke
Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan;
Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan • Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan
usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri;
Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta • Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar
Penggabungan ke dalam Bank Mandiri juga mencakup: Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai penuh) atau setara dengan 1
• Restrukturisasi kredit yang diberikan; (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh
• Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan; Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan.
• Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri;
• Rasionalisasi sumber daya manusia. Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara
hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai
Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan liabilitas dari
1999, Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan Bank Peserta Penggabungan.
penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta Penggabungan
Keterangan
Perubahan Nama
Sesuai dengan uraian riwayat singkat, Bank Mandiri tidak pernah melakukan perubahan nama sejak pertama kali berdiri hingga saat ini. Namun
demikian, Bank Mandiri telah melakukan perubahan status perusahaan dari semula perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka sehingga
nama perusahaan menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perubahan ini efektif berlaku pada 19 April 2004 sesuai dengan Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No.6/11/KEP.DGS/2004 tanggal 19 April 2004.
Brand
Perusahaan
Identitas brand Bank Mandiri terdiri dari simbol, huruf logo, warna dan tagline. Secara sederhana
masing-masing items dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bentuk logo
dengan huruf kecil
Filosofi Tagline
“Terdepan, Tepercaya, Tumbuh Bersama Anda”
Kata “Terdepan” melambangkan wujud atas kerja keras dan profesionalisme untuk
menjadikan Bank Mandiri sebagai yang terdepan. Kata “Tepercaya” melambangkan
wujud dari integritas dari sikap transparansi untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai
institusi perbankan yang terpercaya. Kata “Tumbuh Bersama Anda” melambangkan
wujud dari fokus terhadap nasabah dan dedikasi dari seluruh insan Bank Mandiri
untuk tumbuh bersama Indonesia.
Bidang
Usaha
Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar terakhir Perseroan, Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di bidang perbankan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, ruang lingkup kegiatan Perseroan antara lain adalah:
2. Memberikan kredit;
e. Obligasi;
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat;
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Produk
dan Jasa
Produk Pinjaman
• Mandiri Kredit Investasi • Mandiri Kredit Modal Kerja • Mandiri Kredit Agunan Deposito
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan Merupakan fasilitas kredit yang diberikan Merupakan fasilitas kredit dalam valuta
untuk membiayai kebutuhan barang modal untuk memenuhi kebutuhan modal kerja rupiah yang diberikan dengan agunan
dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, yang habis dalam satu siklus usaha dan atau deposito berjangka yang diterbitkan oleh
perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus Bank Mandiri.
kebutuhan khusus terkait investasi. seperti untuk membiayai inventory/piutang/
proyek atau kebutuhan khusus lainnya.
Giro
Mandiri Giro
Simpanan dana pihak ketiga dalam Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya sesuai ketentuan yang ditetapkan Bank Mandiri.
Produk Tabungan
Wealth Management
Produk Pinjaman
Produk pinjaman yang disediakan Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Produk Kredit
• Kredit Usaha Mikro (KUM) • Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
• Mandiri Kredit Agunan Deposito
Fasilitas Kredit Investasi (KI) dan/atau Kredit Fasilitas Kredit untuk pembiayaan berbagai
Fasilitas kredit dalam valuta rupiah yang
Modal Kerja (KMK) untuk pengembangan macam keperluan (serbaguna).
diberikan dengan agunan deposito berjangka
usaha produktif maupun konsumtif skala
yang diterbitkan oleh Bank Mandiri.
mikro.
• Mandiri Kredit Pemilikan Rumah (KPR) limit tersebut dapat digunakan untuk • Mandiri KPR Duo
Kredit konsumtif yang diberikan oleh Bank pemenuhan kebutuhan lainnya. Salah satu fitur dari Mandiri KPR yang
kepada perseorangan/individual untuk dipergunakan untuk pembelian rumah
• Mandiri KPR Multiguna
membiayai pembelian rumah baru maupun tinggal/apartemen/ruko dengan kondisi
Kredit konsumtif yang diberikan oleh
rumah lama, berupa rumah tinggal/rumah baru di proyek developer sekaligus
bank kepada perorangan/ individual
toko (ruko)/rumah kantor (rukan), rumah pembelian mobil/motor/furniture/home
dengan cara mengagunkan rumah
susun hunian (apartemen)/rumah susun non appliances.
tinggal/rumah toko/rumah kantor/
hunian (kios). rumah susun hunian (apartemen) atas • Mandiri KPR Flexible
• Mandiri KPR Take Over nama yang bersangkutan atau suami/ Salah satu fitur dari Mandiri KPR berupa
Salah satu fitur dari Mandiri KPR berupa istri yang bersangkutan. yang dipergunakan untuk keperluan
pengambilalihan kredit dari bank lain pembelian rumah tinggal/ruko/rukan/
• Mandiri KPR Multiguna
yang sejenis dengan produk Mandiri apartemen dengan sistem pembayaran
Take Over
KPR, dengan maksimum limit kredit angsuran yang fleksibel yaitu
Fitur dari Mandiri KPR Multiguna berupa
sebesar outstanding terakhir di bank tersedianya rekening flexible (revolving)
pengambilalihan kredit yang sejenis
asal atau sebesar limit kredit baru sesuai selama jangka waktu tertentu atas
dengan Mandiri KPR Multiguna dari bank
perhitungan bank (sesuai outstanding sebagian tertentu dari limit kredit yang
lain atau perusahaan lain yang telah
di bank asal dan tambahan limit apabila diperoleh.
berjalan selama jangka waktu tertentu,
ada).
dengan maksimum limit kredit sesuai • Mandiri KPR Angsuran Berjenjang
• Mandiri KPR Top Up perhitungan Bank. Salah satu fitur dari Mandiri KPR
Salah satu fitur dari Mandiri KPR berupa yang diperuntukkan hanya bagi
• Mandiri KPR Multiguna Top Up
berupa penambahan limit kredit karyawan/pegawai untuk keperluan
Penambahan limit kredit atas fasilitas
atas fasilitas Mandiri KPR yang sudah pembelian rumah yang memberikan
kredit Mandiri KPR Multiguna yang
berjalan(eksisting) dengan jangka keringanan berupa penundaan
sudah berjalan dalam waktu tertentu.
waktu kredit tetap atau penambahan pembayaran sebagian angsuran pokok
jangka waktu kredit sehingga tambahan sampai tahun ke-3, sehingga pada tahun
ke-4 angsuran kembali normal.
• Kredit Multiguna Usaha • Kredit Usaha Rakyat (KUR) • Mandiri KTA Mitra
Fasilitas kredit yang diberikan kepada Kredit untuk pembiayaan usaha produktif Kredit Tanpa Agunan yang ditujukan
pedagang retail atas dasar agunan berupa segmen mikro, kecil, menengah, dan koperasi untuk pegawai di perusahaan yang
fixed asset atau kontrak sewa yang digunakan yang layak/feasible namun belum bankable telah mendapatkan plafond kredit
untuk memenuhi kebutuhan modal kerja untuk modal kerja dan/atau kredit investasi (uncommited and unadvised) dan
di sektor perdagangan retail, pembelian/ melalui pola pembiayaan secara langsung perusahaan sudah memiliki Perjanjian
pengadaan (sewa) tempat usaha dan maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin Kerja Sama (PKS) Mitrakarya dengan
refinancing pembelian/pengadaan tempat oleh Lembaga Penjamin Kredit. Bank.
usaha.
• Kredit Tanpa Agunan • Mandiri Kredit Kendaraan Bermotor
• Kredit Usaha Produktif (Mandiri KKB)
• Mandiri KTA Selected Company
Kredit modal kerja dan atau kredit investasi fasilitas pembiayaan kendaraan
Kredit Tanpa Agunan yang ditujukan
dengan limit diatas Rp100 juta sampai bermotor untuk nasabah perorangan
untuk pegawai di perusahaan yang
dengan Rp2 miliar kepada calon debitur yang diproses melalui anak perusahaan
telah mendapatkan plafond kredit
perorangan atau badan usaha. Bank mandiri yaitu MTF (Mandiri Tunas
(uncommited and unadvised) dan
Finance) dan MUF (Mandiri Utama
• Mandiri Kredit Koperasi perusahaan tidak memiliki Perjanjian
Finance)
Kredit untuk tujuan produktif (investasi dan/ Kerjasama (PKS) Mitrakarya dengan
atau modal kerja) yang diberikan kepada Bank. • Mandiri KKB Regular
Koperasi dengan pola executing dan kredit Fasilitas pembiayaan kendaraan
• Mandiri KTA Payroll
dengan tujuan multiguna yang diberikan bermotor baru untuk pembelian mobil
Kredit Tanpa Agunan yang diberikan
kepada anggota Koperasi secara kolektif kategori passenger car dan sepeda
kepada perorangan berstatus pegawai
(massal) melalui Koperasi. motor.
dan telah menyalurkan penghasilannya
• Mandiri Kredit Waralaba melalui Bank. • Mandiri KKB Multiguna
Fasilitas kredit yang diberikan kepada fasilitas pembiayaan untuk pembelian
• Mandiri KTA Non Payroll
Penerima Waralaba baik orang perseorangan barang dan jasa dengan agunan
Kredit Tanpa Agunan yang diberikan
atau badan usaha yang diberikan hak oleh kendaraan, berupa mobil kategori
kepada perorangan berstatus pegawai,
Pemberi Waralaba untuk memanfaatkan passenger car atau sepeda motor yang
professional, dan wiraswasta yang tidak
dan/atau menggunakan Waralaba yang telah dimiliki nasabah.
menyalurkan penghasilannya melalui
dimiliki Pemberi Waralaba.
Bank.
tingkatkan limit
mandiri kartu kredit Anda
Kartu Kredit
• Mandiri Visa Silver Card • Mandiri Visa Platinum Card • Hypermart Card Silver/Gold
Produk kartu kredit untuk memenuhi Produk kartu kredit yang sesuai untuk gaya Produk kartu kredit dengan manfaat lebih
kebutuhan transaksi sehari – hari nasabah. hidup modern nasabah, baik untuk dining, untuk setiap pembelian produk groceries dan
Produk ini sudah tidak dipasarkan, hanya shopping maupun kebutuhan lifestyle lainnya. barang kebutuhan rumah tangga di hypermart.
maintainrenewal/penggantian kartu.
• Golf Card Gold/Platinum • Corporate Card
• Mandiri Visa Gold Card Produk Produk kartu kredit yang Produk kartu kredit yang dipersembahkan
Produk kartu kredit untuk memenuhi dipersembahkan khusus bagi penggemar golf. untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis
kebutuhan transaksi sehari – hari nasabah. perjalanan pegawai perusahaan. Menyediakan
kemudahan bagi perusahaan untuk
mengontrol pengeluaran pegawai.
Trade Service
Trade Finance
• Receivables Financing • Penerbitan Standby LC • Deferred Payment
Pembiayaan perdagangan (trade financing) Suatu janji tertulis Bank yang bersifat Solusi pembiayaan dari kami terhadap
kepada nasabah yang bertindak sebagai irrevocable yang diterbitkan atas permintaan kewajiban pembayaran (Account Payable)
pihak penjual dalam rangka persiapan nasabah untuk membayar kepada pihak Nasabah atas dasar transaksi LC maupun
barang (pre delivery financing atau PO penerima (beneficiary) apabila dokumen non LC. Fasilitas ini memungkinkan Nasabah
financing) dan/atau percepatan pembayaran yang diserahkan telah sesuai/comply melakukan penundaan pembayaran atas
tagihan dari pembeli atas penjualan barang/ with dengan persyaratan dokumen yang barang yang Nasabah beli tanpa harus
jasa transaksi perdagangan lokal. tercantum dalam Standby LC. menurunkan kredibilitas Nasabah di mata
Supplier.
• Pre Export Financing • Penerbitan LC/SKBDN
Fasilitas pembiayaan perdagangan yang Janji bayar Bank Mandiri sebagai Bank • Shipping Guarantee
diberikan Bank bagi pihak Penjual dalam Penerbit yang tidak dapat ditarik kembali Jaminan dari Bank kepada maskapai
rangka persiapan pengiriman barang (pre- (irrevocable) kepada penerima (beneficiary) pelayaran untuk kepentingan nasabah atau
shipment financing) untuk memenuhi suatu jika penerima menyerahkan kepada Bank importir atas surat jaminan yang dikeluarkan
pesanan (order) transaksi perdagangan, baik Penerbit dokumen yang sesuai dengan syarat oleh nasabah atau importir dalam rangka
atas dasar LC atau Non LC. dan kondisi LC. Untuk transaksi dalam negeri, pengeluaran barang impor atau pembelian
para pelaku bisnis menggunakan LC lokal barang lokal, berdasarkan copy dokumen
• Post Export Financing
yang sering disebut sebagai Surat Kredit Bill of Lading (B/L) karena B/L asli belum
Pengambilalihan dokumen dan/
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). diterima.
atau draft atas dasar LC atau Non
LC yang memungkinkan Nasabah • Transfer LC • Pembiayaan Trade kepada Bank
memperoleh pembayaran segera setelah Jasa mengalihkan hak penerima LC Koresponden
mempresentasikan dokumen kepada Bank (beneficiary) atas suatu Transferable LC Pembiayaan perdagangan (trade finance)
sehingga dapat mempercepat cash inflow (termasuk SKBDN/SBLC) baik sebagian kepada nasabah Bank Koresponden atau
Nasabah. Pengambilalihan wesel ekspor ini maupun seluruh nilai LC kepada satu Lembaga Pembiayaan EksporImpor (LPEI)
dapat dilakukan dengan cara melakukan ataubeberapa penerima LC kedua (second dengan underlying transaction trade antara
negosiasi/diskonto dengan hak regres (with beneficiary/ies) atas permintaan penerima LC Bank dengan koresponden yang memenuhi
recourse) atau tanpa hak regres (without pertama (first beneficiary). persyaratan (Risk Acceptance Criteria).
recourse)/Forfaiting. Jenis-jenis pembiayaan trade kepada Bank
• Konfirmasi LC
Koresponden antara lain:
• Bank Garansi LC/SBLC/SKBDN yang diterbitkan oleh LPEI
• Risk Participation
Jaminan Bank kepada pihak Penerima atau Bank Koresponden dengan tambahan
• Bilateral Trade Financing
Jaminan dimana Bank mengikatkan diri konfirmasi oleh Bank Mandiri. Penambahan
• UPAS Financing
untuk membayar sejumlah uang tertentu konfirmasi atas LC bank lain, berarti Bank
• Forfaiting
apabila terjadi wanprestasi dari pihak yang Mandiri ikut menjamin pembayaran atas
• Export Bills Discounting
dijamin terkait kesepakatan/kontrak yang LC, dimaksud dengan syarat dokumen
mendasari. LC dipresentasikan kepada Bank dan
dokumen dalam kondisi comply (complying
presentation).
Treasury
Transaksi Cash
• FX Today • FX Spot
Transaksi untuk mempertukarkan suatu Transaksi untuk mempertukarkan suatu
mata uang terhadap mata uang lainnya mata uang terhadap mata uang lainnya pada
dengan penyerahan pada hari yang sama hari transaksi dengan penyerahan dua hari
dengan hari transaksi. kerja setelah tanggal transaksi.
Lindung Nilai
• FX Forward valuta berbeda di masa yang akan datang. • Forward Rate Agreement (FRA)
Produk lindung nilai yang merupakan Harga/rate yang digunakan pada kedua Produk lindung nilai yang merupakan
transaksi/kontrak penjualan atau pembelian transaksi ditentukan pada tanggal transaksi, kontrak/transaksi antara dua pihak untuk
suatu mata uang terhadap mata uang dan kedua transaksi tersebut dilaksanakan menetapkan suku bunga dalam jangka waktu
lainnya dalam jumlah dan harga tertentu sekaligus dengan counterparty yang sama. tertentu yang akan dimulai di masa yang
dengan penyerahan dan penerimaan dana akan datang.
• FX Option
dilaksanakan lebih dari 2 (dua) hari kerja
Produk lindung nilai yang merupakan suatu • Cross Currency Swap (CCS)
sejak tanggal transaksi.
transaksi/kontrak yang memberikan hak Produk lindung nilai yang merupakan
• Par Forward (bukan kewajiban) kepada pembeli option kontrak/transaksi antara dua pihak untuk
Serangkaian transaksi FX forward yang untuk membeli atau menjual suatu mata melakukan pertukaran pembayaran
memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda- uang terhadap mata uang lainnya dengan pokok dan bunga dalam dua mata uang
beda dengan menggunakan satu kurs (single harga yang telah ditentukan (strike price) yang berbeda selama jangka waktu yang
rate) sesuai yang disepakati pada awal untuk suatu periode tertentu dengan disepakati.
transaksi. membayar sejumlah premi kepada penjual
• Mandiri Call Spread
option.
• FX Swap Produk lindung nilai yang merupakan
Produk lindung nilai yang merupakan • Interest Rate Swap (IRS) gabungan transaksi Buy Call Option dan Sell
transaksi/kontrak untuk mempertukarkan Produk lindung nilai yang merupakan Call Option dengan dengan dua buah nilai
mata uang terhadap mata uang lainnya pada kontrak/transaksi antara dua pihak untuk tukar konversi yang berbeda.
tanggal valuta tertentu sekaligus dengan melakukan perubahan pembayaran suku
perjanjian untuk mempertukarkan kembali bunga dari floating rate menjadi fixed rate
ke mata uang asalnya tersebut pada tanggal atau sebaliknya tanpa penyerahan pokok.
Produk Investasi
• Surat Berharga Negara (SBN) jumlah kecil. Jangka waktu surat berharga • Mandiri Dual Currency Investment (MDCI)
Surat berharga yang diterbitkan oleh retail hanya sampai 3 tahun. Pembayaran Produk investasi dalam mata uang asing yang
pemerintah yang berupa surat pengakuan pokok dan kupon dijamin oleh pemerintah. merupakan gabungan produk simpanan dan
utang yang dijamin pembayaran bunga dan transaksi penjualan FX option oleh nasabah.
• Mandiri Deposit Swap (MDS)
pokoknya oleh negara Republik Indonesia MDCI memberikan imbal hasil yang lebih
Produk investasi dalam mata uang asing yang
sesuai masa berlakunya. tinggi dari produk simpanan konvensional
merupakan gabungan produk simpanan dan
• Surat Berharga Retail dan memiliki karakteristik berupa non-
transaksi pertukaran mata uang asing. MDS
Surat berharga yang dikeluarkan oleh principal protected (pokok penempatan
memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari
pemerintah yang khusus ditujukan untuk tidak terproteksi).
produk simpanan konvensional dan memiliki
investor retail/perorangan dengan membuat karakteristik berupa principal protected
syarat minimum nominal pembelian dalam (pokok penempatan terproteksi).
Layanan Keagenan
Jasa Custodial Services
• Kustodi Umum Fasilitas layanan sebagai agen konversi • Jasa Kustodi untuk Administrasi
Layanan jasa kustodian untuk efek-efek yang saham-saham yang dicatatkan di Bursa Efek Discretionary Fund
listing di BEI, saham penyertaan, dokumen Indonesia (BEI) dan bursa luar negeri (dual
Layanan fasilitas Kustodi Bank Mandiri yang
berharga, dan sebagainya. listing).
menyediakan jasa administrasi Discretionary
• Sub Registry Surat Utang Negara (SUN) • Jasa Kustodi untuk Administrasi Reksa Fund yang diterbitkan oleh Manajer Investasi.
dan Sertifikat BankIndonesia (SBI) Dana Jenis layanan jasa yang diberikan meliputi
Layanan jasa kustodian untuk penyimpanan Layanan fasilitas Kustodi Bank Mandiri yang unit pricing, unit registry dan accounting
dan penyelesaian transaksi SUN dan SBI. menyediakan jasa administrasi reksadana
yang diterbitkan oleh Manajer Investasi. Jenis • Sub Kustodi Euroclear
• Kustodi Lokal untuk American Depository layanan jasa yang diberikan meliputi unit Layanan Kustodi Bank Mandiri selaku direct
Receipts (ADR) dan Global Depository pricing, unit registry dan accounting memberEuroclear Bank, Brussels-Belgia,
Receipts (GDR) yang memberikan jasa penyimpanan
pengadministrasian dan settlement efek • Paying Agent oleh Security Agent selaku pihak independen
yang diperdagangkan dan terdaftar di Jasa yang diberikan oleh Bank kepada: berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan/
Euroclear Bank dalam berbagai valuta. • Lembaga Berbadan Hukum dan Security Agent yang telah ditandatangani
Lembaga Pemerintah yang akan oleh para pihak.
menerbitkan Obligasi/ MTN dengan
• KIK-EBA Administration • Escrow Agent
warkat dimana pembayaran kupon dan
Jasa yang diberikan oleh Bank untuk Jasa yang diberikan oleh Bank kepada
Pokok Obligasi/MTN tidak melalui KSEI.
administrasi investasi dari KIK EBA. pihak yang melakukan transaksi
• Perusahaan yang akan melakukan
bilateral/multilateral dimana para pihak
pembayaran dividen kepada pemegang
Jasa Trust Services membutuhkan pihak independent untuk
sahamnya yang tidak memiliki Rekening
menyimpan dan mengadministrasikan
• Wali Amanat Efek di Kustodian atau Perusahaan Efek.
dana yang ditransaksikan tersebut sesuai
Jasa yang diberikan oleh Bank kepada
• Security Agent ketentuan yang disepakati oleh para pihak.
Lembaga Berbadan Hukum dan Lembaga
Jasa yang diberikan oleh Bank kepada
Pemerintah yang akan menerbitkan Obligasi/ • Receiving Bank
Nasabah yang akan melakukan
Sukuk atau Surat Hutang lainnya. Jasa yang diberikan oleh Bank kepada
transaksibilateral/multilateral dimana
Lembaga Berbadan Hukum yang akan
dalam transaksi tersebut terdapat barang
melakukan Initial Public Offering (IPO) saham.
jaminan yang harus disimpan dan dikelola
Produk Bancassurance
• Regular Premium Unit Link: • Mandiri Investasi Sejahtera Plus Syariah
• Mandiri Elite Plan Produk yang menyediakan perlindungan jiwa atas risiko meninggal
Produk yang memberikan perlindungan menyeluruh dengan dunia dengan investasi yang dikelola secara syariah untuk
dilengkapi oleh fitur yang akan mengoptimalkan perlindungan membantu perencanaan keuangan dan terbebas dari ketidakpastian
jiwa dan hasil investasi, dengan keunggulan yang ditawarkan yaitu (gharar), perjudian, riba, suap, barang haram, dan maksiat.
loyalty bonus yang diberikan mulai akhir tahun ke-5 sejak Tanggal • Health and Protection:
Berlakunya Polis, hingga akhir tahun ke-8. • Mandiri Jiwa Sejahtera
• Mandiri Sejahtera Mapan Produk yang memberikan perlindungan atas risiko ketidakpastian
Produk yang memberikan perlindungan menyeluruh hingga hidup, seperti meninggal dunia , dengan minimum premi Rp1,5 juta/
tertanggung berusia 100 tahun dengan dilengkapi oleh pilihan USD 300 per tahun.
asuransi tambahan dan pilihan dana investasi sesuai dengan • Mandiri Jiwa Prioritas
kebutuhan nasabah. Produk yang memberikan manfaat perlindungan jiwa terhadap
• Mandiri Sejahtera Mapan Syariah risiko meninggal dunia, yang memiliki keunggulan fleksibilitas dalam
Produk yang memberikan manfaat perlindungan jiwa secara menentukan Premi, dengan Uang Pertanggungan mulai dari Rp 2
menyeluruh dengan investasi untuk perencanaan financial masa miliar yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Sebagai bagian dari
depan yang dirancang sesuai prinsip syariah bagi nasabah Bank kemudahan nasabah, produk ini memberikan fasilitas free medical
Mandiri untuk membantu perencanaan keuangan dan terbebas dari check up untuk Uang pertanggungan sampai dengan Rp3 miliar.
ketidakpastian (gharar), perjudian, riba, suap, barang haram, dan • Mandiri Mikro Sejahtera
maksiat jika musibah datang. Produk asuransi mikro untuk nasabah mikro Bank Mandiri yang
• Mandiri Sejahtera Cerdas memberikan santunan meninggal dunia jika terjadi risiko meninggal
Produk yang membantu perencanaan keuangan nasabah Bank dunia akibat kecelakaan dan bukan karena kecelakaan.
Mandiri untuk memastikan kesiapan dana pendidikan yang memadai • Mandiri Secure Plan
bagi anak, dengan perlindungan atas risiko meninggal dunia dan Produk yang menyediakan manfaat perlindungan jiwa dengan
cacat tetap total serta fleksibilitas dalam menentukan Premi dan santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar 200% uang
Uang Pertanggungan. pertanggungan, pengembalian premi pada akhir tahun ke-5 (lima)
• Single Premium Unit Link: dan akhir tahun ke-10 (sepuluh) dengan total pengembalian sebesar
• Mandiri Investasi Sejahtera Plus 110% dari total premi yang telah dibayarkan selama 5 tahun, apabila
Produk yang menawarkan manfaat perlindungan jiwa sebesar polis masih aktif dan tidak pernah mengajukan klaim.
125% dari premi tunggal atas risiko meninggal dunia yang disertai • Mandiri Heart Protection
investasi. Produk ini memiliki sistem pembayaran premi tunggal Produk yang menyediakan maslahat perlindungan atas serangan
dengan keunggulan loyalty bonus yang diberikan mulai akhir tahun jantung dan stroke serta meninggal dunia karena sebab apapun,
ke-10 dan selanjutnya pada setiap kelipatan 5 tahun. dengan maslahat pengembalian premi pada setiap akhir tahun Polis
ke-10 (sepuluh) dengan total pengembalian sebesar 105% dari total
premi yang telah dibayarkan selama 10 tahun, apabila polis masih
aktif dan tidak pernah mengajukan klaim.
Layanan E-Channel
• Mandiri Internet/Mandiri Internet Bisnis pemegangnya untuk melakukan transaksi
Layanan e-banking untuk melakukan perbankan tanpa harus melakukan
transaksi finansial dan non finansial dengan pembukaan rekening ke cabang Bank
aplikasi internet banking yang diperuntukkan Mandiri.
bagi Nasabah bisnis dari segmen perorangan • Mandiri Branchless Banking
dan perusahaan khususnya kategori Layanan sistem perbankan terbatas yang
perusahaan kecil dan menengah. Fitur yang dilakukan tidak melalui fisik kantor Bank
terdapat di dalam layanan Mandiri internet Mandiri, namun dengan menggunakan
bisnis antara lain informasi umum rekening, sarana teknologi dan jasa pihak ketiga/Agen
transfer, pembayaran, pembelian, terutama untuk melayani unbanked dan
administrasi, infomasi bisnis dan aktivitas underbanked people.
bisnis.
• Mandiri SMS
Layanan perbankan elektronik untuk
mengakses rekening dengan menggunakan
sarana ponsel/HP. Transaksi yang dapat
dilakukan melalui Mandiri SMS yaitu transaksi
non finansial dan transaksi finansial.
• Mandiri Online
Layanan integrasi dari mandiri Internet dan
mandiri mobile yang tampil dengan wajah
baru untuk menghadirkan kenyamanan
serta kemudahan lebih dalam memperoleh
informasi dan melakukan aktivitas transaksi
keuangan.
• Mandiri ATM
Layanan perbankan melalui mesin ATM
Mandiri, dengan menggunakan Kartu Mandiri
Debit untuk mengakses rekening Mandiri
Tabungan atau Mandiri Giro Anda setiap saat
diperlukan.
• Mandiri Call
Layanan perbankan otomatis 24 Jam melalui
telepon atau ponsel yang memudahkan
Nasabah mengatur keuangan lebih leluasa
tanpa batasan waktu dan tempat.
• Mandiri EDC
Mesin Electronic Data Capture (EDC) yang
tersedia di merchant sebagai alat yang
berfungsi untuk menerima transaksi Kartu
Mandiri secara electronik melalui Jaringan
Visa International dan Bank Mandiri.
• Mandiri e-money
Kartu prabayar multifungsi yang diterbitkan
oleh Bank Mandiri sebagai pengganti uang
tunai untuk transaksi pembayaran.
• Mandiri e-cash
Uang elektronik berbasis server yang
memanfaatkan teknologi aplikasi di
handphone dan USSD yang memungkinkan
Peta
Wilayah Usaha
Saat ini Bank Mandiri memiliki 1 Kantor Pusat dan 2.838 jaringan kantor yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor luar negeri,
kantor kas dan jaringan kantor lainnya seperti payment point, kas mobile dan kas mobile mikro.
Kantor Pusat 1 1 1 1 1
PAPUA 10 52 4 3 2 2 314
Region IX/Kalimantan
Jl. Lambung Mangkurat No. 3
Region II/Sumatera 2 Banjarmasin, 70111
Jl. Kapten A. Rivai No. 100 B
Palembang, 30135 Region X/Sulawesi dan Maluku
Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Region XII/Papua
Region III/Jakarta 1 Makassar, 90111 Jl. Dr. Sutomo No. 1
Jl. Lapangan Stasiun No. 2
Region VII/Jawa 2 Jayapura, 99111
Jl. Pemuda No. 73
Jakarta Barat, 11110
Semarang, 50139
Region IV/Jakarta 2 Region XI/Bali dan Nusa Tenggara
Jl. Veteran No. 1
Jl. Kebon Sirih No. 83
Denpasar, 80111
Jakarta Pusat, 10340 Region VI/Jawa 1
Jl. Soekarno Hatta No. 486
Region V/Jakarta 3 Region VIII/Jawa 3
Bandung, 40266
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jl. Basuki Rahmat No. 2-4
Jakarta Selatan, 12190 Surabaya, 60271
Inovasi Outlet
Bank Mandiri terus meningkatkan kualitas melalui penguatan segmen retail dengan
layanan premium bagi nasabah segmen meningkatkan kualitas dan kuantitas nilai
wealth melalui penambahan fasilitas tambah kepada nasabah.
eksklusif yang dapat meningkatkan
kemudahan dan kenyamanan dalam Selanjutnya, Mandiri Private Lounge juga
bertransaksi. Pada tanggal 25 September akan dihadirkan di kota besar lainnya
2017, Bank Mandiri menghadirkan fasilitas seperti Medan dan Surabaya agar dapat
Mandiri Private Lounge yang menawarkan menjangkau nasabah yang lebih luas, serta
fitur-fitur layanan yang unik dan prima dapat terus memberikan layanan yang
kepada nasabah-nasabah mandiri terbaik dimanapun nasabah Mandiri private
private Perseroan. Mandiri Private Lounge berada.
merupakan salah satu dari realisasi
strategi pengembangan bisnis Perseroan
Struktur
Organisasi
Consumer Credit
Special Asset Commercial Corporate Commercial Government & Consumer Deposits Distribution
Risk & Analytics Treasury
Mgt II Risk 1 Banking 2 Banking 2 Institutional 2 Trilaksito Singgih Strategy
Wiweko Farida Thamrin
J. F. Hasudungan Titiek Setiyowati Dikdik Yustandi Sutekat Teddy Y. Danas Hudanendra Myland *
Probojakti
Executive
Business &
Relationship
Senior Ops Risk
Officer
Wholesale
Mindha Erdismina
Strategic IT Applications
Procurement Legal HC Engagement
Support
Haryanto Eman Suherman Project Head Senior Investigator I Aminarti Widiati
Toto Prasetio
Corporate Senior HC
Compliance Business
Real Estate
Chrisna Pranoto Office Of The Partner &
O.c. Harry P.
CEO Improvement
Minette Rivelina Project
Policy &
Customer Care
Procedure
Lila Noya
Agus Retmono
Retail Credit
Credit Control &
Center
Supervision
Liston Simanjuntak
Business
Continuity
Management Dewan Komisaris &
Wawandrijo Komite di bawah Komisaris
Priwardono
Direktur
AWAL PENYESUAIAN
ASPIRASI To be the Best Bank in ASEAN 2020 Indonesia’s best, ASEAN’s prominent
Accelerate
Integrate Deepen Client
the Growth
the Group Relationship
Segment
Strategi Perusahaan
3 fokus utama untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri tergambar sebagai berikut.
Budaya Perusahaan
Untuk mendukung pencapaian visi dan misi, serta keberhasilan strateginya, Bank Mandiri telah merumuskan dan mengimplementasikan budaya
perusahaan yang menjadi core values yang disingkat “TIPCE” yang diuraikan sebagai berikut:
SEVP Human Capital Bank Mandiri, Bapak Sanjay N. Bharwani sedang memberikan paparan dalam acara Sosialisasi dan Pembekalan Change Agent Restart Culture Program.
Profil
Dewan Komisaris
Tempat dan
Lahir di Jakarta pada tahun 1952, Lahir di Boyolali pada tahun 1957,
Tanggal Lahir/
usia 65 tahun per Desember 2017. usia 60 tahun per Desember 2017.
Usia
• Sarjana Ekonomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, pada tahun
• Sarjana di bidang Teknik Industri dari Institut Teknlogi Bandung pada tahun 1979.
1983;
• Master of Arts bidang Macroeconomics dari University of Oregon, Amerika Serikat
Riwayat • Master of Business Administration dari University of Illionis, Amerika Serikat
pada tahun 1985.
Pendidikan pada tahun 1993 ;
• Doctor of Philosophy di bidang Monetary Theory and Policy dari University of Oregon,
• Doktor di bidang Financial Economics dari University of Loughborough,
Amerika Serikat tahun 1989.
London, tahun 1999.
Riwayat Jabatan
• Staf urusan logistik Bank Indonesia (1980-1983). • Staf pemeriksa - Bank Indonesia (1984-1990).
• Peneliti Ekonomi Yunior di Desk Penelitian dan Pengembangan (1989-1990). • Kepala Seksi Biro Penelitian Intern dan Urusan Penelitian dan
• Staf Gubernur Bank Indonesia (1990-1993). Pengembangan Intern (UPPN) Bank Indonesia (1993-1994).
• Kepala Bagian Ekonomi Umum (1993-1994). • Peneliti Senior-Direktur Penelitian dan Pengembangan Perbankan Bank
• Kepala Bagian Moneter (1994-1996). Indonesia (1999-2003).
• Kepala Bagian Analisis dan Perencanaan Kebijakan (1996-1997). • Ketua Unit Transformasi Perbankan di Bank Indonesia (2001-2003).
Pengalaman
• Deputi Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (1997-2000). • Peneliti Eksekutif-Direktur Penelitian dan Pengembangan Perbankan
Kerja
• Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter (2000-2003). (DPNP) Bank Indonesia (2003-2005).
• Direktur/Kepala Perwakilan Bank Indonesia-Tokyo (Februari 2003 – Juni 2003) • Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia (2006-2009).
• Deputi Gubernur Bank Indonesia (Juni 2003-Juni 2008 dan Juni 2008-Juni • Direktur Penelitian dan Pengembangan Perbankan (DPNP) Bank Indonesia
2013). (2010-2012).
• Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (04 Mei 2016 – 21 • Kepala Perwakilan Bank Indonesia New York hingga (2012-2013).
Agustus 2017). • Direktur Eksekutif IMF (2013-2015).
Diangkat sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen untuk pertama kalinya Diangkat sebagai Komisaris Utama untuk pertama kalinya pada RUPS Luar Biasa
Dasar Hukum
pada RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan tanggal 18 Desember 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pengangkatan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 28 tanggal 17 November 2017. Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) No. 37 tanggal 26 Februari 2016.
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
- -
Saham BMRI
Tempat dan
Lahir di Cilacap pada tahun 1963, Lahir di Jember pada tahun 1964,
Tanggal Lahir/
usia 54 tahun per Desember 2017. usia 53 tahun per Desember 2017.
Usia
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga
Sertifikasi
Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2015. Sertifikasi Profesi Perbankan pada tahun 2015.
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama untuk pertama kalinya pada RUPS Diangkat sebagai Komisaris Independen untuk pertama kalinya pada RUPS
Dasar Hukum
Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Pengangkatan
RUPS Tahunan No. 35 tanggal 15 Juni 2015. RUPS Tahunan No. 117 tanggal 30 Juni 2015.
Jabatan
Sekretaris Kementerian di Kementerian BUMN. Direktur Utama di Gagas Prima Solusi sejak tahun 2001 hingga saat ini.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
- -
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama)
Tempat dan
Lahir di Bogor pada tahun 1943, Lahir di Medan pada tahun 1961,
Tanggal Lahir/
usia 74 tahun per Desember 2017. usia 56 tahun per Desember 2017.
Usia
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Komisaris Independen untuk pertama kalinya pada RUPS Diangkat sebagai Komisaris Independen untuk pertama kalinya pada RUPS
Dasar Hukum
Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Tahunan tanggal 14 Maret 2017 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Pengangkatan
RUPS Tahunan No. 117 tanggal 30 Juni 2015. Umum Pemegang Saham No. 28 tanggal 17 November 2017.
Ketua Komite Nasional Pemberdayaan Keuangan Mikro (PKMI) sejak tahun 2005 Jabatan Dosen Pengajar di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
hingga saat ini. Rangkap Ilmu Politik Universitas Indonesia sejak tahun 1999 hingga saat ini.
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
- -
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2022 (periode pertama)
Tempat dan
Lahir di Palembang pada tahun 1966, Lahir di Singkawang pada tahun 1960,
Tanggal Lahir/
usia 51 tahun per Desember 2017. usia 57 tahun per Desember 2017.
Usia
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga
Sertifikasi
Sertifikasi Profesi Perbankan pada tahun 2014. Sertifikasi Profesi Perbankan pada tahun 2016.
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal
Dasar Hukum
21 Mei 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang 21 Maret 2016 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Pengangkatan
Saham Luar Biasa (RUPS LB) No. 20 tanggal 15 September 2014. Saham Tahunan No. 13 tanggal 11 Oktober 2016.
Jabatan
Jenderal Anggaran di Kementerian Keuangan hingga saat ini. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga saat ini.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
- -
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2019 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2021 (periode pertama)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
94
Tempat dan
Lahir di Nganjuk pada tahun 1957, Lahir di Malang pada tahun 1961,
Tanggal Lahir/
usia 60 tahun per Desember 2017. usia 56 tahun per Desember 2017.
Usia
• Sarjana Hukum dari Universitas Negeri Solo, Surakarta pada tahun 1984, • Sarjana di bidang Ekonomi Manajemen dari Universitas Atma Jaya pada
• Magister Manajemen dari STIE IPWI, Jakarta pada tahun 2001, tahun 1985.
• Magister Hukum dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 2007; • Magister Management bidang Ilmu Sosial dan Politik dari Universitas
Riwayat
• Doktor di bidang hukum pidana dari Universitas Padjajaran, Bandung pada Indonesia pada tahun 1995.
Pendidikan
tahun 2012; • Doktor bidang Manajemen Bisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun
• Dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana pada Universitas Diponegoro 2012.
pada tahun 2015.
Riwayat Jabatan
• Staf Tata Usaha di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (1986-1990). • Direktur Pengembangan di INDEF (1997-1999).
• Jaksa/Kasubsi PRA Penuntutan pada Kasi Pidana (1990-1993). • Wakil Direktur Penelitian dan Pengabdian di Perbanas (1997-1999).
• Jaksa/Kasubsi Tindak Pidana Ekonomi para Kasi Pidsus (1993-1995). • Pembantu Ketua (PUREK II) di Perbanas (2000-2002).
• Jaksa/Kasubsi Penuntutan di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (1995). • Ketua Jurusan di Universitas Paramadina (2002-2005).
• Kasubid Akademis dan Penjenjangan di Pusdiklat Kejaksaan RI (1995-1996). • Komisaris Independen di PT BRI (Tbk) (2005-2014), Sekretaris Komite
• Jaksa/Dir Tindak Pidana Umum lain (TPUL) di Kasi Eksaminasi I pada Ekonomi Nasional (KEN) (2010-2014).
Kasubdit Ekseminasi (1996-1998). • Wakil Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia
• KTU Pidum di Sekretaris Jam Pidum Kejaksaan Agung RI (1998-1999). (KP3EI) (2012-2014).
• Atase Kejaksaan pada KBRI Thailand di Kejaksaan RI KBRI Bangkok, Thailand
(1999-2003).
• Kajari Sukabumi di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (2003-2005). Pengalaman
• Kabag Kahlu Biro Hukum di Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung Kerja
RI (2005-2006).
• Asisten Khusus Jaksa Agung RI (2006-2007).
• Kepala Biro Umum (2007-2008).
• Kepala Kejaksaan Tinggi Papua di Jaksa Agung RI (2008-2009).
• Inspektur Pidum Pada Jamwas (2009-2010).
• Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (2010-2011).
• Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (2011-2012).
• Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Tindak Pidana Umum (2012-2013).
• Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (2013-2015).
• Jaksa Agung Muda Pengawasan (2015- Agustus 2017).
Diangkat sebagai Komisaris untuk pertama kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal Diangkat sebagai Komisaris Independen untuk pertama kalinya pada sejak RUPS
Dasar Hukum
21 Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa tanggal 21 Mei 2014 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Pengangkatan
Saham Luar Biasa No. 25 tanggal 23 Januari 2018. Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) No. 31 tanggal 15 September 2014.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. Komisaris Independen di PT Dyandra Media Internasional Tbk sejak tahun 2012.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan -
-
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2022 (periode pertama) Periode Menjabat *) 3 September 2014 sampai dengan 14 Maret 2017
Abdul Aziz
(Komisaris Independen) *
Jakarta. Domisili
Tempat dan
Lahir di Jakarta pada tahun 1961,
Tanggal Lahir/
usia 56 tahun per Desember 2017.
Usia
Riwayat Jabatan
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Hubungan
Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi
Kepemilikan
-
Saham BMRI
Profil
Direksi
Tempat dan
Lahir di Surabaya pada tahun 1973, Lahir di Boyolali pada tahun 1959,
Tanggal Lahir/
usia 44 tahun per Desember 2017. usia 58 tahun per Desember 2017.
Usia
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2015 serta telah mengikuti Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2015 serta telah
Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2017 yang Sertifikasi mengikuti Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2017
diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan. yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan.
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada RUPS Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada
Dasar Hukum
Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pengangkatan
RUPS Tahunan Nomor 62 tanggal 25 Mei 2016. Rapat RUPS Tahunan Nomor 117 tanggal 30 Juni 2015.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota
Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
- 380.058 saham (0,0008144%)
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama)
Tempat dan
Lahir di Bogor pada tahun 1961, Lahir di Manado pada tahun 1964,
Tanggal Lahir/
usia 56 tahun per Desember 2017. usia 53 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2004 yang diadakan
Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2012 yang diadakan
oleh Indonesian Risk Professional Association dan Bank Indonesia serta telah
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan serta telah mengikuti Program
mengikuti Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2016 Sertifikasi
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2016 yang diadakan oleh
yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan, Ikatan Bankir Indonesia
BARa Risk Forum.
dan Magister Manajemen FEB UGM.
Riwayat Jabatan
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri pada
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Operations Bank Mandiri pada RUPS
RUPS Tahunan tanggal 23 Mei 2011 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Tahunan tanggal 29 Mei 2008 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Dasar Hukum
Rapat RUPS Tahunan Nomor 32 tanggal 21 Juni 2011. Kemudian diangkat kembali
Tahunan Nomor 49 tanggal 25 Juni 2008. Kemudian diangkat kembali berdasarkan Pengangkatan
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor 46 tanggal
Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor 21 tanggal 17 April 2013.
20 April 2016.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota
Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
971.000 saham (0,0020807%) 102.000 saham (0,0002186%)
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2018 (periode kedua) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2021 (periode kedua)
Tempat dan
Lahir di Bengkulu pada tahun 1962, Lahir di Sukoharjo pada tahun 1964,
Tanggal Lahir/
usia 55 tahun per Desember 2017. usia 53 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2015 yang diadakan
Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2015 serta telah
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan serta telah mengikuti Program
Sertifikasi mengikuti Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2017
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2017 yang diadakan oleh
yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan.
BARa Risk Forum.
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Direktur Distributions Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada Diangkat sebagai Direktur Retail Banking Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada
Dasar Hukum
RUPS Tahunan tanggal 02 April 2013 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pengangkatan
Rapat RUPS Tahunan Nomor 19 tanggal 28 Agustus 2013. Rapat RUPS Tahunan Nomor 46 tanggal 29 September 2015.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota
Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Kepemilikan
418.000 saham (0,0008957%) 925.000 saham (0,0019821%)
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2018 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama)
Tempat dan
Lahir di Bandung pada tahun 1965, Lahir di Jakarta pada tahun 1965,
Tanggal Lahir/
usia 52 tahun per Desember 2017. usia 52 tahun per Desember 2017.
Usia
• Sarjana Teknik Kimia pada tahun 1988; • Sarjana Kedokteran Gigi dari Universitas Indonesia pada tahun 1988;
Riwayat
• Master of Business Administration di bidang sistem informasi manajemen • Magister “Wijawiyata Management” dari IPPM Jakarta pada tahun 1990;
Pendidikan
pada tahun 1990, keduanya diperoleh dari University of Texas, Austin, USA. • Magister Management dari Universitas Jayabaya, Jakarta pada tahun 1998.
Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2015 yang diadakan Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2015 yang diadakan
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan serta telah mengikuti Program oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan serta telah mengikuti Program
Sertifikasi
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2017 yang diadakan oleh Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2017 yang diadakan oleh
BARa Risk Forum. BARa Risk Forum.
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Direktur Risk Management and Compliance Bank Mandiri untuk Diangkat sebagai Direktur Kelembagaan Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada
Dasar Hukum
pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pengangkatan
Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor 117 tanggal 30 Juni 2015. Rapat RUPS Tahunan Nomor 35 tanggal 15 Juni 2015.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya,
Hubungan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota
anggota Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan
Afiliasi Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
utama.
Kepemilikan
996.600 saham (0,0021356%) 360.000 saham (0,0007714%)
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (periode pertama)
Tempat dan
Lahir di Kebumen pada tahun 1970, Lahir di Palembang pada tahun 1966,
Tanggal Lahir/
usia 47 tahun per Desember 2017. usia 51 tahun per Desember 2017.
Usia
Riwayat
Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1992. Sarjana Hukum dari Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1990.
Pendidikan
Riwayat Jabatan
Diangkat sebagai Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri untuk Diangkat sebagai Direktur Treasury Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada RUPS
Dasar Hukum
pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2016 berdasarkan Akta luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Pengangkatan
Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor No. 45 tanggal 29 Juli 2016. RUPS Luar Biasa No. 25 tanggal 23 Januari 2018.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya,
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Hubungan
anggota Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan
Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama. Afiliasi
utama.
Kepemilikan
- -
Saham BMRI
Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2021 (periode pertama) Periode Menjabat Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2022 (periode pertama)
Pahala N. Mansury
(Direktur Finance and Treasury) *
Jakarta. Domisili
Tempat dan
Lahir di Bogor pada tahun 1971,
Tanggal Lahir/
usia 46 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 pada tahun 2011 yang diadakan
oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan serta telah mengikuti Program
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko pada tahun 2015 yang diadakan oleh Sertifikasi
BARa Risk Forum. Beliau juga telah memperoleh sertifikasi Treasury Dealer dengan
kualifikasi Level Advance pada tahun 2017.
Riwayat Jabatan
Diangkat pertama kali sebagai Direktur Finance and Treasury Bank Mandiri pada
tahun 2010 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor Dasar Hukum
36 tanggal 31 Mei 2010. Kemudian diangkat kembali berdasarkan Akta Pernyataan Pengangkatan
Keputusan Rapat RUPS Tahunan Nomor 13 tanggal 14 April 2015.
Jabatan
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Rangkap
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi lainnya, anggota Hubungan
Dewan Komisaris maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama Afiliasi
Kepemilikan
-
Saham BMRI
*)16 Maret 2015 (periode kedua) sampai dengan 12 April 2017 Periode Menjabat
Tempat dan
Lahir di Jakarta pada tahun 1961, Lahir di Medan pada tahun 1970,
Tanggal Lahir/
usia 56 tahun per Desember 2017. usia 47 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Keahlian Tanah dari Institut Pertanian Bogor Memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi/Akutansi dari Universitas Sumatera
Riwayat
pada tahun 1984 dan gelar Pasca Sarjana di bidang General Management dari Utara pada tahun 1995 dan gelar pasca sarjana di bidang Finance dari Nanyang
Pendidikan
University of Illinois, Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1994. Technological University pada tahun 2012.
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Group Head of Corporate and Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Pegawai Pimpinan Kredit Usaha
Commercial Credit Division dan sebelum menempati posisi saat ini, beliau menjabat Pengalaman Kerja Menengah dan Perkebunan Cabang Medan Balai Kota dan sebelum menempati
sebagai Executive Vice President/EVP Coordinator Internal Audit sejak tahun 2008. posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Head of Office of The CEO sejak tahun 2016.
Tempat dan
Lahir di Kab. Temanggung, Jawa tengah pada tahun 1965, Lahir di Jakarta pada tahun 1961,
Tanggal Lahir/
usia 52 tahun per Desember 2017. usia 56 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Industri Pertanian dari Institut Riwayat Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Elektro dari Universitas Trisakti pada
Pertanian Bogor pada tahun 1988. Pendidikan tahun 1986.
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Senior Officer Support Function dan
Beliau bergabung di Bank Mandiri pada akhir tahun 2014 dan ditunjuk sebagai
sebelum menempati posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Group Head of Human Pengalaman Kerja
Senior Executive Vice President/SEVP Information and Technology.
Capital and Services sejak tahun 2014.
Sejak 2014 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Information and
Sejak 2015 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Internal Audit Dasar Hukum
Technology berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/296/2014 tanggal 29
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/095/2015 tanggal 26 Maret 2015. Pengangkatan
Oktober 2014.
Tempat dan
Lahir di Medan pada tahun 1961, Lahir di Jakarta pada tahun 1969,
Tanggal Lahir/
usia 56 tahun per Desember 2017. usia 48 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada
Riwayat Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknologi dan Bisnis dari University of
tahun 1984 dan gelar pasca sarjana di bidang Marketing dari Universitas Gadjah
Pendidikan Australia - Victoria pada tahun 1993.
Mada pada tahun 1997.
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Credit Risk Manager Retail dan
Beliau bergabung di Bank Mandiri tahun 2008 sebagai Group Head of Human
sebelum menempati posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Group Head of Pengalaman Kerja
Capital Strategy and Policies.
Corporate Risk sejak tahun 2015.
Sejak 2015 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Human Capital
Sejak 2015 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Wholesale Risk Dasar Hukum
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/206/2014 tanggal 18 Agustus
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/094/2015 tanggal 26 Maret 2015. Pengangkatan
2014.
Tempat dan
Lahir di Jakarta pada tahun 1964, Lahir di Medan pada tahun 1972,
Tanggal Lahir/
usia 53 tahun per Desember 2017. usia 45 tahun per Desember 2017.
Usia
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Indonesia pada Memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia pada
Riwayat
tahun 1988 dan gelar pasca sarjana di bidang Manajemen Risiko dari Universitas tahun 1995 dan gelar pasca sarjana di bidang Finance dari Boston University –
Pendidikan
Indonesia pada tahun 2004. Massachusetts USA pada tahun 1999.
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Credit Restructuring Uni Officer dan Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Account Manager – Loan Work Out
sebelum menempati posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Group Head of Special Pengalaman Kerja Division dan sebelum menempati posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Group
Asset Management sejak tahun 2010. Head of Syndication, Oil and Gas sejak tahun 2015.
Sejak 2017 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Special Asset Sejak 2016 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Corporate
Dasar Hukum
Management berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/082/2017 tanggal Banking berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/138/2016 tanggal 11
Pengangkatan
10 April 2017. April 2016.
Riduan
(Senior Executive Vice President/SEVP Commercial Banking)
Bekasi. Domisili
Tempat dan
Lahir di Palembang pada tahun 1970,
Tanggal Lahir/
usia 47 tahun per Desember 2017.
Usia
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Middle Auditor dan sebelum
menempati posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Regional CEO II/Sumatera 2 Pengalaman Kerja
sejak tahun 2016.
Group Head
GROUP HEAD TRANSACTION BANKING NOVITA WIDYA ANGGRAINI GROUP HEAD ACCOUNTING
ANGGA ERLANGGA HANAFIE
SME SALES - HEAD OF INVESTOR RELATIONS**
GROUP HEAD TRANSACTION BANKING MINETTE RIVELINA HEAD OF OFFICE OF THE CEO
THOMAS WAHYUDI
RETAIL SALES
HEAD OF PROJECT BUSINESS
SENIOR OPERATIONAL RISK HEAD RUSTAM SOFYAN SIRAIT
TINA SETIAWATI SENTOSO TRANSFORMATION
DISTRIBUTION
HEAD OF PROJECT CORPORATE
Operations MUHAMAD SUDRAJAT
DEVELOPMENT
MARTONO GROUP HEAD CREDIT OPERATIONS WILLIEM RUDY HEAD OF PROJECT DECISION ENGINE
GROUP HEAD CASH AND TRADE HEAD OF PROJECT BUSINESS PROCESS
SATRIA JUGIE SUGIARTO
OPERATIONS REENGINEERING COLLECTION
GROUP HEAD ELECTRONIC CHANNEL ENDRO SIDIK SWASONO HEAD OF PROJECT
BOYKE YURISTA AT T. M
OPERATIONS
WINARSIH BUDIRIANI HEAD OF IMPROVEMENT PROJECT 1
HARYANTO GROUP HEAD STRATEGIC PROCUREMENT
Internal Audit
O. C. HARRY PUDJIATMOKO GROUP HEAD CORPORATE REAL ESTATE
CHIEF AUDITOR WHOLESALE &
LILA NOYA GROUP HEAD CUSTOMER CARE BABAN SUDARMAN
CORPORATE CENTER
LISTON SIMANJUNTAK GROUP HEAD RETAIL CREDIT CENTER JULISER SIGALINGGING CHIEF AUDITOR RETAIL AUDIT
HEAD OF BUSINESS CONTINUITY RASYID DARAJAT CHIEF AUDITOR IT AUDIT
WAWANDRIJO PRIWARDONO
MANAGEMENT
Human Capital
SENIOR OPERATIONAL RISK HEAD IT,
DENI HENDRA PERMANA GROUP HEAD HUMAN CAPITAL TALENT,
DIGITAL BANKING & OPERATIONS ANITA WIDJAJA
ORGANISATION & PERFORMANCE
Digital Banking and Technology
PUTU DEWI PRASTHIANI GROUP HEAD HUMAN CAPITAL SERVICES
GROUP HEAD TRANSACTION BANKING
PAULUS ADINATA WIDIA GROUP HEAD HUMAN CAPITAL
WHOLESALE PRODUCT I AMINARTI WIDIATI
ENGAGEMENT
CONSTANTINUS GUNTUR TRI GROUP HEAD DIGITAL BANKING AND
YUDHIANTO FINANCIAL INCLUSION MASWAR PURNAMA GROUP HEAD MANDIRI UNIVERSITY
2017 2016
Level Organisasi
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Senior Executive Vice President (SEVP);
Executive Vice President (EVP); 110 29 139 93 19 112
Senior Vice President (SVP)
2017 2016
Tingkat Pendidikan
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
S3 5 2 7 5 2 7
S2 1.105 468 1.573 1.118 456 1.574
Sarjana dan sederajat 14.733 17.045 31.778 14.834 17.165 31.999
2017
Diploma 997 1.877 2.874 1.079 1.986 3.065
7 1.573 31.778 2.874 2.027
SLTA 1.586 441 2.027 1.727 513 2.240
Lainnya 48 - 48 55 - 55
S3 S2 Sarjana dan Diploma SLTA
Jumlah 38.307 38.940 sederajat
2017 2016
Status Kepegawaian
Pria Wanita Total Pria Wanita Total 2017
Pegawai Tetap 15.188 15.276 30.464 14.890 15.134 30.024
30.464 7.704 136
Pegawai tidak tetap (kontrak) 3.233 4.474 7.704 3.819 4.875 8.694
Trainee 53 83 136 109 113 222
Pegawai Pegawai tidak Trainee
Jumlah 38.307 38.940 Tetap tetap (kontrak)
2017 2016
Rentang Usia
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
20-29 7.649 11.066 18.715 8.349 12.133 20.482
30-39 5.063 5.710 10.773 4.450 4.939 9.389 2017
40-49 3.415 2.247 5.662 3.694 2.282 5.976 18.386 10.773 5.662 2.634 523
50-54 1.934 700 2.634 1.938 641 2.579
>54 413 110 523 387 127 514
20-29 30-39 40-49 50-54 >54
Jumlah 38.307 38.940
2017 2016
Generasi 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Baby Boomer (Lahir < tahun 1960) 5 - 5 45 11 56 5 12.117 26.185
Gen X (Lahir tahun 1961 - 1980) 7.277 4.840 12.117 7.762 5.118 12.880
Gen Y (Lahir tahun 1981 - 2000) 11.192 14.993 26.185 11.011 14.993 26.004
Jumlah 38.307 38.940 Baby Boomer Gen X Gen Y
2017 2016
Masa Kerja
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
<3 4.083 5.386 9.469 4.846 5.922 10.768 2017
21-25 1.528 883 2.411 1.536 661 2.197 2.028 2.411 2.570 995
26-30 1.790 780 2.570 1.420 692 2.112
>30 713 282 995 899 358 1.257
Jumlah 38.307 38.940 16-20 21-25 26-30 >30
*) Program Kriya Mandiri adalah program belajar bekerja terpadu (magang) di Bank Mandiri
Kebijakan
Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan dengan mengacu kepada kerangka pelatihan dan pengembangan yang mencakup
seluruh aspek dan metode pengembangan bagi seluruh Sumber Daya Manusia, dengan mengedepankan adanya kesempatan yang sama bagi
seluruh pegawai Bank Mandiri. Pelatihan dan Pengembangan mencakup pengenalan organisasi, visi dan misi, budaya kerja perusahaan, kompetensi
teknis yang diperlukan, serta kemampuan memimpin. Kerangka pelatihan dan pengembangan disusun berdasarkan kebutuhan bisnis dan
diselaraskan dengan strategi Human Capital.
Wujud dari komitmen Bank Mandiri dalam memberikan kesempatan yang sama bagi para pegawainya dalam hal pengembangan kompetensi dapat
dilihat pada tabel berikut:
2017 2016
Program Pengembangan Kepemimpinan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Batch Peserta Batch Peserta
Program Officer Development Program (ODP) 12 281 20 529
Program Staff Development Program (SDP) 25 710 30 1,280
Program S2 Bank 1 18 1 5
Program Middle Management Development Program (MDP) 2 60 2 60
Program Great Development Program (GDP) - - 1 27
Program Training SESPIBANK 2 6 1 3
Program Training Executive 1 12 - -
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa terdapat penurunan jumlah peserta maupun jumlah batch pada beberapa
program pengembangan kepemimpinan yang telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2017, penurunan
terjadi diantaranya pada program ODP, SDP maupun GDP. Penurunan tersebut disebabkan oleh karena Perseroan menilai
bahwa jumlah pegawai yang disaring melalui program tersebut telah mencukupi kebutuhan Perseroan. Sedangkan
beberapa program kepemimpinan lainnya seperti Program S2 Bank, Program Training SESPIBANK maupun Program
Training Executive jumlah nya meningkat secara signifikan dikarenakan kebutuhan organisasi sesuai dengan yang tertuang
di dalam corplan tahun 2017.
Hasil dari evaluasi tersebut kemudian akan dikaji ulang oleh Bank Mandiri untuk melakukan perbaikan terhadap
penyelenggaraan training baik dari segi pembaharuan materi, metode penyampaian training, kualitas pengajar maupun
fasilitas training. Hasil evaluasi pelatihan dan pengembangan pegawai di Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Evaluasi L1 : 5,37 dari standar min 4,8 (skala 1-6). Hal ini menunjukkan bahwa para peserta menilai
penyelenggaraan training telah dilaksanakan dengan baik.
Evaluasi L2 : 80,82 dari standar min 75 (skala 1-100). Hal ini menunjukkan bahwa peserta telah memiliki
pemahaman yang cukup terhadap materi training yang diikuti.
Evaluasi L3 : 5,52 dari standar min 4,8 (skala 1-6). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku para peserta mengalami
perubahan positif dengan sangat baik setelah mengikuti training.
Evaluasi L4 : 24,31% dari standar min 15% (skala 1% - 100%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dampak
training terhadap peningkatan kinerja pegawai.
Komposisi
Pemegang Saham
Komposisi kepemilikan saham Bank Mandiri untuk tahun 2017 terdiri dari Pemerintah
Republik Indonesia sebagai pemegang saham utama serta kepemilikan oleh lokal dan
asing, dengan perincian sebagai berikut.
Jumlah
Jumlah Persentase
Kepemilikan Saham Pemegang
Saham Kepemilikan
Saham
NASIONAL
Bank - - -
Komposisi 20 pemegang saham terbesar Bank Mandiri untuk tahun 2017 adalah sebagai berikut.
Persentase
No. Nama Investor Status Jumlah Saham
Kepemilikan
2. SSB 2IB5 S/A OAKMARK INTERNATIONAL FUND 2144615756 Badan Usaha Asing 1.314.490.700 2,82%
5. JPMCB NA RE-OPPENHEIMER DEVELOPING MARKETS FUND Badan Usaha Asing 485.357.000 1,04%
7. PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE - REF Badan Usaha Lokal 320.135.718 0,69%
8. BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD Badan Usaha Asing 313.261.217 0,67%
9. THE BANK OF NEW YORK MELLON DR Badan Usaha Asing 267.157.740 0,57%
11. JPMCB NA RE-VANGUARD TOTAL INTERNATIONAL STOCK INDEX FUND Badan Usaha Asing 243.582.651 0,52%
12. CITIBANK NEW YORK S/A GOVERNMENT OF NORWAY - 2 Badan Usaha Asing 239.881.354 0,51%
13. CITIBANK NEW YORK S/A GOVERNMENT OF NORWAY - 15 Badan Usaha Asing 222.695.900 0,48%
14. HSBC BANK PLC S/A SAUDI ARABIAN MONETARY AUTHORITY Badan Usaha Asing 222.049.720 0,48%
15. GIC S/A MONETARY AUTHORITY OF SINGAPORE Badan Usaha Asing 214.247.700 0,46%
16. REKSA DANA SCHRODER DANA PRESTASI PLUS-908294000 Badan Usaha Lokal 211.845.072 0,45%
19. SSB ZM47 S/A INVESCO DEVELOPING MARKETS FUND-2144610861 Badan Usaha Asing 135.218.600 0,29%
20. SSB OBIH S/A ISHARES MSCI EMERGING MARKETS ETF-2144609616 Badan Usaha Asing 134.938.100 0,29%
Kepemilikan saham Bank Mandiri sebesar 5% atau lebih untuk tahun 2017 hanya terdiri dari satu investor
yaitu Pemerintah Republik Indonesia, sebagai berikut.
No. Kepemilikan Saham Publik Jumlah Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan
DOMESTIK
7. Bank - - -
INTERNATIONAL
Jumlah Persentase
No. Nama Periode Jabatan
Saham Kepemilikan
DEWAN KOMISARIS
16 Februari 2016
1. Wimboh Santoso Komisaris Utama 0 0
- 21 Agustus 2017
15 November 2017
2. Hartadi Agus Sarwono Komisaris Utama/ Komisaris Independen 0 0
– saat ini
3. Imam Apriyanto Putro 11 Juni 2015 – saat ini Wakil Komisaris Utama 0 0
03 September 2014– 14
4. Aviliani Komisaris Independen 0 0
Maret 2017
Jumlah Persentase
No. Nama Periode Jabatan
Saham Kepemilikan
5. Goei Siauw Hong 25 Juni 2015 – saat ini Komisaris Independen 0 0
6. Abdul Aziz 25 Juni 2013 – 14 Maret 2017 Komisaris Independen 0 0
7. Bangun S. Kusmulyono 25 Juni 2015 – saat ini Komisaris Independen 0 0
03 September 2014 –
8. Askolani Komisaris 0 0
saat ini
9. Ardan Adiperdana 03 Oktober 2016 – saat ini Komisaris 0 0
25 September 2017 – saat
10 Makmur Keliat Komisaris Independen 0 0
ini
11. R.Widyo Pramono xx – saat ini Komisaris 0 0
DIREKSI
1. Kartika Wirjoatmodjo 17 Mei 2016 – saat ini Direktur Utama 0 0
2. Sulaiman Arif Arianto 25 Juni 2015– saat ini Wakil Direktur Utama 380.058 0,0008144
24 Desember 2008 –
3. Ogi Prastomiyono Direktur Operations 971.000 0,0020807
saat ini
16 Juli 2010-
4. Pahala Nugraha Mansury Direktur Finance & Treasury 0 0
12 April 2017
5. Hery Gunardi 4 Juli 2013 – saat ini Direktur Distributions 418.000 0,0008957
22 September 2015
6. Tardi Direktur Retail Banking 925.000 0,0019821
– saat ini
7. Ahmad Siddik Badruddin 25 Juni 2015– saat ini Direktur Risk Management & Compliance 996.600 0,0021356
8. Kartini Sally 10 Juni 2015 – saat ini Direktur Kelembagaan 360.000 0,0007714
25 Juli 2011
9. Royke Tumilaar Direktur Wholesale Banking 102.000 0,0002186
– saat ini
10. Rico Usthavia Frans 20 Juli 2016– saat ini Direktur Digital Banking & Technology 0 0
11. Darmawan Junaidi xx – saat ini Direktur Treasury 0 0
TOTAL 4.152.658 0,0088985
Jumlah Jumlah
Jumlah
Saham Harga Saham Tanggal
No. Nama Jabatan Transaksi Pembelian / Pelaporan
Sebelum Saham Setelah Transaksi
Penjualan
Transaksi Transaksi
telah dilaporkan
12 kepada OJK
Hery Direktur 171.500
1. Pembelian 37.500 lembar Rp13.250 209.000 September melalui Surat
Gunardi Distributions lembar
2017 tanggal 12
September 2017
telah dilaporkan
Goei Siauw 5 kepada OJK
Komisaris
2. Hong Penjualan 3.600 lembar 3.600 lembar Rp12.675 nihil Juni melalui Surat
Independen
2017 tanggal 6 Juni
2017
telah dilaporkan
19
Goei Siauw Komisaris kepada OJK
3. Pembelian nihil 3.600 lembar Rp12.750 3.600 lembar Mei
Hong Independen melalui Surat
2017
tanggal 2Juni 2017
Entitas Anak
Tanggal
Kepemilikan Status Jumlah Aset
Nama Bidang Usaha dan Tahun Domisili
Saham Operasi (dalam juta)
Pendirian
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) Jasa Perbankan Syariah 99,99% 1999 Beroperasi Rp87.940 Jakarta
Jasa Investment
PT Mandiri Sekuritas 99,99% 2000 Beroperasi Rp3.120.024 Jakarta
Banking
Jasa Pembiayaan
PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”) Kendaraan Bermotor 51,00% 1989 Beroperasi Rp14.758.000 Jakarta
dan Multiguna
Jasa Asuransi
PT Mandiri AXA General Insurance
Kendaraan Bermotor, 60,00% 2011 Beroperasi Rp1.616.000 Jakarta
(“MAGI”)
dan Asuransi lainnya
Jasa Perencanaan
PT AXA Mandiri Financial Services
Keuangan Melalui 51,00% 2003 Beroperasi Rp29.783.000 Jakarta
(“AXA Mandiri”)
Produk Asuransi
PT Bank Mandiri Taspen Jasa Perbankan 59,44% 1970 Beroperasi Rp13.687.700 Denpasar
Mandiri International
Jasa Pengiriman Uang 100,00% 2009 Beroperasi MYR4.466.545 Kuala Lumpur
Remittance Sdn. Bhd. (“MIR”)
Bank Mandiri (Europe)
Jasa Perbankan 100,00% 1999 Beroperasi USD 156 London
Limited (“BMEL”)
Jasa Asuransi
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
Kesehatan dan 80,00% 2008 Beroperasi Rp2.220.447 Jakarta
(“Mandiri Inhealth”)
Asuransi Jiwa
Jasa Pembiayaan
PT Mandiri Utama Finance (“MUF”) Konsumen Khususnya 51,00% 2015 Beroperasi Rp4.197.570 Jakarta
Kendaraan Bermotor
PT Mandiri Capital Indonesia (“MCI”) Jasa Modal Ventura 99,98% 2015 Beroperasi Rp500.800 Jakarta
Penjelasan singkat mengenai masing-masing Entitas Anak diuraikan PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) merupakan salah satu anak
sebagai berikut: perusahaan Bank Mandiri yang menyelenggarakan kegiatan perbankan
dengan prinsip syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
15 Juni 1955 dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”).
Selanjutnya PT Bina berubah menjadi PT Bank Maritim Indonesia pada
tanggal 4 Oktober 1967 dan kemudian berubah menjadi PT Bank Susila
Bhakti pada tanggal 10 Agustus 1973, yang merupakan Entitas Anak
dari BDN. Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan
Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 23 tanggal 8 September 1999, yaitu
menjadi PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”)
BSM menjalankan usahanya dengan berdasar pada izin dari Bank
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan
November 1999. Komposisi kepemilikan saham Perusahaan terdiri atas No. C-18762.HT.01.01-TH.2000 dan ijin usaha yang diperoleh MSI
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar 99,99% (397.804.386 lembar sebelumnya masih bisa tetap digunakan oleh PT Mandiri Sekuritas.
saham) dan Mandiri Sekuritas 0,01% (1 lembar saham). Komposisi kepemilikan saham Perusahaan terdiri atas PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebesar 99,99% dan Koperasi Mandiri sebesar 0,01%.
Hingga saat ini, BSM menawarkan berbagai produk inovatif berbasis
syariah bagi nasabahnya yang diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) Saat ini, Mandiri Sekuritas menjadi salah satu perusahaan sekuritas
kelompok yaitu produk pendanaan, pembiayaan, produk jasa dan dengan nilai kapitalisasi sekuritas terbesar di pasarmodal Indonesia.
layanan. Selain itu, MandiriSekuritas juga menjadi penyedia jasa layanan
investment banking dan pialang efek lokal teraktif di Indonesia.
Berdasarkan Akta keputusan RUPS Nomor Akta 01 tanggal02 Mei 2017
susunan Dewan Komisaris dan Direksi BSM adalah sebagai berikut: Berdasarkan keputusan RUPS Nomor 08 tanggal09 Maret 2017 susunan
Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri Sekuritas adalah sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Mulya E. Siregar DEWAN KOMISARIS
Komisaris : Dikdik Yustandi Komisaris Utama dan Komisaris Independen : D. Cyril Noerhadi
Komisaris Independen : Bambang Widianto Komisaris : Alexandra Askandar
Komisaris Independen : Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen : Suresh Narang
Komisaris : Wien Irwanto
DIREKSI
Direktur Utama : Toni Eko Boy Subari DIREKSI
Direktur : Putu Rahwidhiyasa Direktur Utama : Silvano Rumantir
Direktur : Achmad Syafei Direktur Capital Market : Laksono W. Widodo
Direktur : Edwin Dwijayanto Direktur Strategy and Compliance : Lisana Irianiwati
Direktur : Kusman Yandi Direktur Operations : Heru Hendayanto
Direktur : Choirul Anwar Direktur Investment Banking : vacant
Direktur : Ade Cahyo Nugroho
Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Notaris Dr. asuransi kendaraan bermotor, namun seiring dengan perkembangan
Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh bisnis perusahaan maka produk yang dipasarkan saat ini lebih
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat bervariasi, seperti asuransi kecelakaan, properti, pengangkutan,
Keputusan No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009. asuransi perjalanan dan berbagai produk lainnya.
MTF berupa lembaga pembiayaan yang kegiatan usahanya berfokus Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
pada Pembiayaan Investasi, Pembiayaan kendaraan bermotor, No. S-72/PB.31/2016tanggal 3 Agustus 2016 perihal Permohonan
Pembiayaan Multiguna, dan pembiayaan lainnya berdasarkan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri AXA General
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepemilikan saham Insurance, maka pada tanggal 9 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi
Bank Mandiri sampai dengan tahun 2017 sebesar 51,00% dan Tunas transaksi penambahan penyertaan modal kepada MAGI sebesar
Ridean sebesar 49,00%. Rp30.000. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah
persentase kepemilikan pada MAGI yang keseluruhan sahamnya
Berdasarkan keputusan RUPS Nomor 23 tanggal 26 April 2017 susunan dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri Tunas Finance adalah sebagai
berikut: Berdasarkan keputusan RUPS Nomor 12 tanggal 22 Februari 2017
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri AXA General Insurance
DEWAN KOMISARIS adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Rico Setiawan
Komisaris : Harry Gale DEWAN KOMISARIS
Komisaris Independen : Ravik Karsidi Komisaris Utama : Kepas A.A. Manurung
Komisaris : Franz Lathuillerie
DIREKSI Komisaris Independen : Frans Wiyono
Direktur Utama : Ignatius Susatyo Wijoyo Komisaris Independen : Indra Noor
Direktur Marketing : Harjanto Tjitohardjoyo
Direktur Keuangan : Arya Suprihadi DIREKSI
Direktur Utama : Paul Henri Rastoul
Direktur Direktur Keuangan : Sylvain Ducros
Direktur Direktur Sales and Distribution : Djoko Yoewono
TPB1-1 pada tanggal 22 Juli 2010. Setelah pembelian ini persentase Pada tanggal 24 Juli 2015, OJK telah menyetujui perubahan nama
kepemilikan Bank pada AXA Mandiri meningkat menjadi 51,00%. PT Bank Sinar Harapan Bali menjadi PT Bank Mandiri Taspen dan
memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha dengan nama
AXA Mandiri menawarkan layanan perencanaan keuangan melalui Bank Mantap. Perubahan nama disertai pula ijin perubahan logo dari
berbagai produk asuransi. Khusus untuk bisnis individu (ritel), AXA OJK pada tanggal 31 Juli 2015. Perubahan nama dan logo tersebut
Mandiri menawarkan produk kombinasi asuransi dan investasi telah diumumkan kepada publik pada tanggal 7 Agustus 2015. Saat
(unit link) yang memiliki pilihan fitur yang fleksibel dengan tingkat ini komposisi kepemilikan Bank Mandiri sebesar 59,44% , PT Taspen
keuntungan optimal untuk memenuhi beragam kebutuhan seperti sebesar 40,00% dan Perorangan sebesar 0,36%.
tabungan hari tua, dana pendidikan atau tujuan keuangan lainnya di
masa datang. Selain itu, AXA Mandiri juga menyediakan perlindungan Berdasarkan keputusan RUPS Nomor 18 tanggal 19 Oktober 2017
asuransi bagi nasabah pemegang kartu kredit, nasabah tabungan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Mandiri Taspen adalah
nasabah consumer loan serta nasabah kredit mikro Bank Mandiri dan sebagai berikut:
perusahaan-perusahaan anak Bank Mandiri.
DEWAN KOMISARIS
Berdasarkan keputusan RUPS Nomor 22 tanggal 07 November 2017 Komisaris Utama : Abdul Rachman
susunan Dewan Komisaris dan Direksi AXA Mandiri Financial Services Komisaris Independen : Sukoriyanto Saputro
adalah sebagai berikut: Komisaris Independen : Edhi Chrystanto
Komisaris Independen : I Wayan D. Ardjana
DEWAN KOMISARIS Komisaris : Agus Haryanto
Komisaris Utama : Myland
Komisaris : Paul Henri NPM Rastoul DIREKSI
Komisaris Independen : Wihana Kirana Jaya Direktur Utama : Josephus KT
Komisaris Independen : Akhmad Syakhroza Direktur Bisnis : Nurkholis Wahyudi
Direktur Finance and Risk Management : Muhamad Gumilang
DIREKSI Direktur Procurement, Pensiond
Direktur Utama : Jean Philippe Louis MV and Wealth Management : Ida Ayu Kade Karuni
Direktur Direktur Keuangan : Xavier Pastour Direktur Compliance and Human Capital : Iwan Suroto
Direktur Operational : Ni Nyoman Trisnasari Direktur IT, Network and Operation : Paulus Endra Suyatna
Direktur Alternative Distribution Channel : Henky Oktavianus
Direktur In Branch Channel : Tisye Diah Retnojati
EVP Human Capital and Sales Academy : Irma Adeka staa
layanan penerusan pembukaan rekening Mandiri Tabungan TKI dan sebanyak 20%. Kemudian, pada Mei 2015 BPJS Kesehatan melepas
menjadi contact center bagi nasabah Bank Mandiri di Malaysia. sisa kepemilikannya kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehingga
komposisi kepemilikan Mandiri Inhealth menjadi: PT Bank Mandiri
Berdasarkan Section 58 Companies Act 2016, tanggal 31 Maret 2017 (Persero) Tbk sebanyak 80%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebanyak
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri International Remittance 10%, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebanyak 10%.
Sdn. Bhd. adalah sebagai berikut:
Produk dan jasa yang ditawarkan Mandiri Inhealth dikelompokkan
President DirekturWahyu SurahmatDirektur OperasionalM. Fodli menjadi produk Asuransi Kesehatan dan produk Asuransi Jiwa, dimana
Non Executive Director : Elmega Rosinta saat ini fokus bisnis pada produk-produk Asuransi Kesehatan yang
Non Executive Director : Diah Natalin Saragih mendominasi 97% pendapatan premi perusahaan.
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Sentot A Sentausa
Komisaris Independen : Ali Gufron Mukti
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) Komisaris Independen : Bambang Wibowo
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Pada tanggal 24 Agustus 2015, MUF telah melaksanakan kegiatan
(“Mandiri Inhealth”) operasional awal melaluikerjasama dengan dealer-dealer utama dan
pencairan kredit kepada nasabah terbatas untuk memenuhi persyaratan
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesiaselanjutnya disebut Mandiri OJK IKNB.Hingga saat ini MUF merupakan lembaga pembiayaan yang
Inhealth didirikan pada tanggal 6 Oktober 2008 yang merupakan berfokus pada pembiayaan konsumen khususnya pembiayaan kendaraan
anak perusahaan PT Askes (Persero) dan Koperasi BhaktiPT Askes bermotor baik baru maupun bekas. Dalam perjalanan bisnisnya, MUF
(Persero). Selanjutnya pada tanggal 2 Mei 2014, BPJS Kesehatan d/h menyediakan jasa pembiayaan yang meliputi pembiayaan investasi,
PT Askes (Persero) dan Koperasi Bhakti PT Askes (Persero) melepas pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan multiguna dimana yang
kepemilikan saham di Mandiri InHealth kepada tiga perusahaan menjadi fokus utama saat ini adalah pembiayaan kendaraan bermotor
BUMN dengan komposisi sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) kepada konsumen retail maupun perusahaan dalam bentuk pembiayaan
Tbk sebanyak 60%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebanyak 10%, PT konsumen maupun sewa guna usaha.
Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebanyak 10%, BPJS Kesehatan
Berdasarkan keputusan RUPS Nomor 59 tanggal 24 November 2017
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri Utama Finance No. AHU-2445684.AH.01.01 tahun 2015. MCI telah memperoleh ijin
adalah sebagai berikut: untuk melaksanakan kegiatan usaha di bidang modal ventura pada
tanggal 10 November 2015 melalui surat Otoritas Jasa Keuangan No.
DEWAN KOMISARIS SR-6035/NB.111/2015 sehingga MCI dapat melaksanakan kegiatan
Komisaris Utama : Riyani T Bondan operasional secara penuh.
Komisaris : Erida
Komisaris Independen : Mansyur S Nasution Hingga hari ini, pemegang saham mayoritas MCI adalah PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sebesar 99,98% dan PT Mandiri Sekuritas sebesar
DIREKSI 0,02%. Dalam menjalankan bisnisnya, MCI menggunakan berbagai
Direktur Utama : Stanley Setia Atmadja rencana investasi kepada perusahaan startup FinTech potensial melalui
Direktur Operation : Judy Lesmana penyertaan modal (equity participation), penyertaan melalui convertible
Direktur Keuangan : Kuki Kadarisman notes, dan bentuk-bentuk lainnya menurut POJK modal ventura.
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Joseph G. Godong
Komisaris : Rahmat B. Triaji
DIREKSI
PT Mandiri Capital Indonesia (“MCI”) merupakan anakperusahaan Direktur Utama : M. Eddi Danusaputro
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 23 Juni 2015 dan bergerak di Direktur Keuangan : Hira Laksamana
bidang modal ventura. Pada tanggal 26 Juni 2015, pendirian MCI telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Entitas Asosiasi
Lembaga
Penyimpanan dan
PT Kustodian Sentral Efek
Penyelesaian (LPP) di 10,00% 1997 Beroperasi 1.848,25 Jakarta
Indonesia (“KSEI”)
Pasar Modal
Indonesia
Jasa Konsultasi
PT Sarana Bersama
di Bidang Bisnis,
Pengembangan Indonesia 34,00% 2007 Beroperasi 169,52 Jakarta
Manajemen dan
(“SBPI”)
Administrasi
Jasa Pembiayaan
yang turut Membiayai
PT PANN (Persero) 7,00% 1974 Beroperasi 887,88 Jakarta
Pengadaan Kapal
Niaga di Indonesia
Penjelasan singkat mengenai masing-masing Entitas Anak diuraikan Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995
sebagai berikut: tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di
pasar modal Indonesia dengan menyediakan jasa kustodian sentral
dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien.
PT Kustodian Sentral Efek (“KSEI”) Saat ini, pemegang saham KSEI terdiri dari 26 Perusahaan Efek, 9
Bank Kustodian, 3 Biro Administrasi Efek dan 2 SRO (Self Regulatory
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia(“KSEI”) merupakan sebuah Organization) dimana Bank Mandiri menjadi salah satu bank kustodian
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal yang menjadi pemegang saham KSEI sebesar 10%.
Indonesia, yang pada tanggal 23 Desember 1997 di Jakarta, dan
memperoleh izin operasional pada tanggal 11 November 1998.
Struktur
Grup Perusahaan
Entitas Anak
Lembaga
Asuransi Asuransi
Investasi Penyelesaian Pembiayaan
Jiwa Kesehatan
Efek
PT SARANA BERSAMA
PENGEMBANGAN
INDONESIA
(SBPI)
Bank Mandiri tidak memiliki Entitas Induk dan special purpose vehicle (SPV).
Kronologis
Penerbitan Saham
Saham yang dikeluarkan Bank Mandiri terdiri dari Saham Seri A dan juga telah memperoleh persetujuan pemegang saham sesuai hasil
Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama Seri B. Bank Mandiri hanya keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 28 Januari 2011.
mengeluarkan satu Saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahtangankan. Jumlah HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri sebanyak 2.336.838.591
lembar saham dengan harga sebesar Rp500 (nilai penuh) per lembar
Saham Biasa Atas Nama Seri B yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari yang telah ditetapkan pada tanggal 25 Januari 2011 dan pelaksanaan
saham divestasi Negara Republik Indonesia yang memberikan kepada periode perdagangan HMETD dimulai tanggal 14 Februari 2011 sampai
pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan dengan 21 Februari 2011.
Saham Biasa Atas Nama Seri B lainnya dari Bank Mandiri yang telah
ditempatkan dan disetor penuh. Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas
Bank Mandiri tidak melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD,
Penawaran Umum Perdana namun mengalihkannya kepada pemegang saham publik lainnya,
Pada tanggal 14 Juli 2003 Bank Mandiri melakukan Penawaran Umum sehingga komposisi presentase kepemilikan saham Pemerintah pada
Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) atas 4.000.000.000 lembar Bank Mandiri menjadi berkurang atau mengalami dilusi dari sebesar
Saham Biasa Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per 66,68 sebelum periode pelaksanaan HMETD menjadi sebesar 60,00%
lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar setelah pelaksanaan HMETD.
saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut merupakan
divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah. Pelaksanaan Stock Split
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017 yang
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar Saham dituangkan dalam Akta No.36, tanggal 24 Agustus 2017, yang dibuat
Biasa Seri B Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, pemegang saham Bank Mandiri
Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split)
Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Perseroan dari Rp500 (nilai penuh) per saham menjadi Rp250 (nilai
Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003. penuh) per saham sehingga modal ditempatkan menjadi sejumlah
46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 lembar saham Seri A
Divestasi kepemilikan saham oleh Pemerintah Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B. Pelaksanaan stock
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi split tersebut efektif pada tanggal 13 September 2017.
lanjutan atas 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak
2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui private placements.
Saham
Konversi
8. 2007 Biasa 500 742,50 40.240.621 20.671.458.088 10.335.729.044.000 15.348.557.630.340
MSOP I *)
Seri B
*) Informasi mengenai tanggal pelaksanaan konversi MSOP dapat dilihat pada uraian Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen dalam Laporan Tahunan ini.
Penawaran umum perdana kepada masyarakat sebesar 4.000.000.000 lembar saham merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik
Pemerintah, sehingga tidak menambah jumlah saham yang beredar. Pemerintah juga melakukan divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan
sahamnya di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui private placements, aksi ini juga tidak menambah jumlah
saham yang beredar di masyarakat. Setelah aksi stock split harga saham Bank Mandiri tercatat sebesar Rp6.700 dari yang sebelumnya sebesar
Rp13.400, dengan rasio stock split adalah 1:2
Obligasi subordinasi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017
Indonesia melalui surat No. 11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi
Desember 2009 dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi
(OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar
(Bapepam dan LK)) berdasarkan surat Ketua Bapepam dan LK No. Rp6.000.000.000.000 yang terdiri atas 4 (empat) seri.Obligasi
S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009. Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B, dan Seri C ditawarkan dengan
nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi
Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi di Bursa Efek dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama
Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai pengumuman dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan pembayaran
pencatatan obligasi subordinasi Bank Mandiri oleh BEI tanggal 11 bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal
Desember 2009. Obligasi Subordinasi tersebut berjangka waktu 7 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 untuk Seri B, dan 15 Juni 2027
(tujuh) tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016, untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari
diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85% masing masing seri obligasi. Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga
per tahun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah dengan harga penawaran senilai 79,3146% (tujuh puluh sembilan
PT Bank Permata Tbk. koma tiga satu empat enam persen) dari jumlah pokok obligasi,
dengan jatuh tempo tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran pokok obligasi
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo. Wali amanat
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah PT Bank
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 Tabungan Negara (Persero) Tbk.
(“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Rp5.000.000.000.000 yang terdiri atas 3 (tiga) seri. Nama Bursa Tempat Obligasi Perusahaan Dicatatkan
Seluruh obligasi Bank Mandiri telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia.
Tanggal
Jumlah Tanggal Tingkat Peringkat
distribusi Mata Harga Status Wali
No. Uraian Tenor Obligasi Jatuh Suku
Obligasi secara Uang Penawaran Pembayaran Amanat
(miliar) Tempo Bunga
Elektronik 2017 2016
Obligasi
100% (seratus
Subordinasi 11 idAA+
14 Desember persen) dari Bank
1. Rupiah Bank 7 tahun Rp 3.500 Desember 11,85 % Lunas - oleh
2009 jumlah pokok Permata
Mandiri I 2016 Pefindo
obligasi
Tahun 2009
Seri A:
30
September
Seri A:
2021, Seri A:
Obligasi 5 tahun
100% (seratus Seri B: 7,95%
Berkelanjutan Seri B: idAAA idAAA Bank
30 September persen) dari 30 Seri B:
2. I Bank Mandiri 7 tahun Rp 5.000 Belum Lunas oleh oleh Tabungan
2016 jumlah pokok September 8,50%
Tahap I Tahun Seri C: Pefindo Pefindo Negara
obligasi 2023, Seri C:
2016 10
Seri C: 8,65%
tahun
30
September
2026.
Seri A B dan C
100% (seratus
Seri A: persen) dari
5 tahun jumlah pokok Seri A: 15 Seri A:
Seri B: obligasi Juni 2022, 8,00%
Obligasi
7 tahun Seri B: 15 Seri B:
Berkelanjutan idAAA Bank
15 Juni Seri C: Seri D Juni 2024, 8,50%
3. I Bank Mandiri Rp 6.000 Belum Lunas oleh - Tabungan
2017 10 79,3146% Seri C: 15 Seri C:
Tahap II Tahun Pefindo Negara
tahun (tujuh puluh Juni 2027, 8,65%
2016
Seri D: sembillan koma Seri D: 15 Seri D:
13 tiga satu empat Juni 2020 7,80%*
tahun enam persen)
dari jumlah
pokok obligasi
*Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 seri D merupakan obligasi tanpa kupon (zero coupon bond) dengan nilai yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun.
Tanggal Tingkat
Tanggal Mata Nilai Status
Uraian Tenor Jatuh Suku
Terbit Uang (miliar) Pembayaran
Tempo Bunga
NCD Tahap I
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 184 Hari 25 November
Rp 848 8,00% Lunas
2015 Seri A 2015 Kalender 2015
Tanggal Tingkat
Tanggal Mata Nilai Status
Uraian Tenor Jatuh Suku
Terbit Uang (miliar) Pembayaran
Tempo Bunga
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 276 Hari 25 Februari
Rp 440 8,10% Lunas
2015 Seri B 2015 Kalender 2016
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 367 Hari 26 Mei
Rp 987 8,50% Lunas
2015 Seri C 2015 Kalender 2016
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 458 Hari 25 Agustus
Rp 175 8,65% Lunas
2015 Seri D 2015 Kalender 2016
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 550 Hari 25 November
Rp 150 8,75% Lunas
2015 Seri E 2015 Kalender 2016
NCD Tahap II
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 16 Desember 370 Hari 21 Desember
Rp 927 7,55 % Lunas
2016 Seri A 2016 Kalender 2017
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 16 Desember 15 Juni
18 bulan Rp 500 8,00 % Belum Lunas
2016 Seri B 2016 2018
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 16 Desember 14 Desember
24 bulan Rp 350 8,20 % Belum Lunas
2016 Seri C 2016 2018
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 16 Desember 13 Desember
36 bulan Rp 885 8,40 % Belum Lunas
2016 Seri D 2016 2019
EBA SP SMF-BMRI
01 Kelas A Seri A1.
Tetap,
26 19 27
8.6%
1. Kode EBA : Agustus Agustus 3 tahun Rp 103,5 Oktober Lancar AAA AAA BRI
per
SPSMFMRI01A1 2016 2016 2029
tahun
Kode ISIN :
IDU0000011A5
EBA SP SMF-BMRI
01 Kelas A Seri A2.
26 19 27 Tetap,
2. Kode EBA : Agustus Agustus 5 tahun Rp 353 Oktober 9,1% per Lancar AAA AAA BRI
SPSMFMRI01A2 2016 2016 2029 tahun
Kode ISIN :
IDU0000012A3
Bunga dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pokok setiap tiga bulan pada tanggal 27 bulan November, Februari, Mei dan Agustus
setiap tahun melalui KSEI. Pembayaran bunga pertama telah dilakukan pada tanggal 27 November 2016. EBA SP SMF-BMRI 01 Kelas A Seri A1
diperkirakan akan lunas lebih awal (sebelum 27 Oktober 2029) karena kumpulan tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo (weighted
average live) selama 3 tahun. Demikian juga dengan EBA SP SMF-BMRI 01 Kelas A Seri A2 diperkirakan akan lunas lebih awal karena kumpulan
tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo (weighted average live) selama 5 tahun.
Penghargaan
dan Sertifikasi
Penghargaan
Januari
Februari
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Peringkat I Housing Loan
kategori Tabungan,
Acara:
Peringkat II kategori
Net Promoter Customer
Kartu Kredit dan
Loyalty Award 2017
Peringkat II kategori KPR
Penyelenggara:
Acara:
Majalah SWA
Indonesia Net Promoter Score
(NPS) and Net Emotional Value Tanggal:
(NEV) 2017 07 Februari 2017
Penyelenggara:
Majalah SWA
Tanggal:
09 Februari 2017
Maret
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Best in Treasury and Best Bank in Indonesia Bank Mitra BPJS Platinum Award dan Melakukan
Working Capital SMEs Ketenagakerjaan The Best of 2016 Award Pembayaran Pajak
Acara:
Indonesia Terbaik Tahun 2017 Winner Bumi dan Bangunan
CT Corporate Treasurer
Perdesaan dan
Acara: Acara: Acara:
Penyelenggara: Perkotaan (PBB-P2) di
Asset Asian Awards 2017 Mitra BPJS 2016 Indonesia Employee
Lembaga Propinsi DKI Jakarta
Ketenagakerjaan Award Engagement Awards
Penyelenggara: Pengembangan
Acara:
The Asset Perbankan Indonesia Penyelenggara: Penyelenggara:
Gubernur Provinsi DKI
(LPPI) dan Majalah BPJS Ketenagakerjaan Lembaga
Tanggal:
Stabilitas Pengembangan Penyelenggara:
Maret 2017 Tanggal:
Perbankan Indonesia Gubernur Provinsi DKI
Tanggal: Maret 2017
(LPPI) dan Majalah
09 Maret 2017 Tanggal:
Stabilitas
03 Maret 2017
Tanggal:
01 Maret 2017
Mei
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Ranked 6th in Most Best Private Bank
Valuable Indonesian
Acara:
Brands 2017 With a
FinanceAsia Country
US$ 1887 million Brand
Award 2017
Value & AAA- Brand
Penyelenggara:
Acara:
Finance Asia
Brand Finance PLC
Tanggal:
Penyelenggara:
31 Mei 2017
Brand Finance
Tanggal:
24 Mei 2017
Juni
Nama Penghargaan:
1. 10 kali berturut-turut
Best Bank Service Excellence
2. 1st Place, Terbaik e-Channel
3. 1st Place, Terbaik Phone Banking
4. 1st Place, Terbaik Mobile Internet
5. 1st Place, Terbaik Internet Banking
6. 1st Place, Terbaik Satpam
7. 2nd Place, Terbaik Teller
8. 2nd Place, Terbaik Customer Service
9. 2nd Place, Overall Cabang
10. 3rd Place, Terbaik Telepon Cabang
11. 4th Place, Terbaik Call Center
12. 4th Place, Terbaik SMS Banking
Acara:
Banking Service Excellence 2017
Penyelenggara:
Majalah Infobank
Tanggal:
08 Juni 2017
Juli
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
The Indonesia The Indonesia Penghargaan Mitra Best Private Bank in Bank Pendukung
Domestic Trade Domestic Cash Kerja Bank dalam Indonesia dalam Pengelolaan
Finance Bank Management Bank penyelenggaraan KPU/ Moneter Rupiah dan
Acara:
of the Year of the Year USO Valuta Asing
Finance Asia Country
Acara: Acara: Acara: Award of Achievement Acara:
Asian Banking and Asian Banking and Penghargaan 2017 Penghargaan Bank
Finance Wholesale Finance Wholesale Apresiasi Mitra Kerja Indonesia 2017
Penyelenggara:
Banking award Banking award Kemenkominfo
Finance Asia Magazine Penyelenggara:
Penyelenggara: Penyelenggara: Penyelenggara: Bank Indonesia
Tanggal:
xxx xxx Kementerian Komunikasi
01 Juli 2017 Tanggal:
dan Informatika
Tanggal: Tanggal: 18 Juli 2017
13 Juli 2017 13 Juli 2017 Tanggal:
25 Juli 2017
Agustus
September
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Best FX Bank for Best Cash Management Best Private Wealth Best Bank in Indonesia The Best
Corporate and Management Parenting Bank
Acara: Acara:
Financial lnstitutions The Best Bank in
11th Annual Best Acara: 11th Annual Best Financial
Digital Services
Acara: Financial Institution 11 Annual Best
th
Institution Award
(Peringkat 2)
11th Annual Best Award Financial Institution
Penyelenggara:
Financial Institution Award Acara:
Penyelenggara: Alpha Southeast Asia
Award Indonesia Banking
Alpha Southeast Asia Penyelenggara:
Tanggal: Award 2017
Penyelenggara: Alpha Southeast
Tanggal: 14 September 2017
Alpha Southeast Asia Penyelenggara:
14 September 2017 AsiaTanggal:
Tempo Media Group
Tanggal: 14 September 2017
dan Indonesia Banking
14 September 2017
School
Tanggal:
13 September 2017
Oktober
November
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Best Fx Bank for Best in Treasury and Best For Fx Research Lembaga Keuangan Best Foreign Exchange
Corporates and Working Capital SMEs and Market Coverage Mitra Pembiayaan Bank in Indonesia
Financial Institutions Indonesia Melalui Surat Berharga
Acara: Acara:
in Indonesia Negara dengan Kinerja
Acara: Asia Money Polls Finance Asia Country
Terbaik dalam 3 Tahun
Acara: The Asset Asian Award 2015 Awards for Achievement
Terakhir
11th Annual Best Award 2017 2015
Penyelenggara:
Financial Institution Penyelenggara:
Tanggal: Global Capital Asia Tanggal:
Awards 2017 Kementerian Keuangan
30 November 2017 30 November 2017
Tanggal: 2017
Tanggal:
30 November 2017
30 November 2017 Tanggal:
30 November 2017
Desember
Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan: Nama Penghargaan:
Penghargaan Dealer SUN dengan The Highest Growing The Highest Growing Apresiasi Kementerian
Gratifikasi 2017 Kinerja Terbaik tahun Bank in Mortgages Bank on Primary Sosial Kepada Bank
2016 dan Agen Penjual Primary Market Market Mortgage Mandiri atas peran serta
Penyelenggara:
SUN untuk Investor dan dukungannya pada
Komisi Pemberantasan Acara: Acara:
Retail dengan Kinerja Program Pemerintah
Korupsi (KPK) Housing Estate Housing Estate Awards
Terbaik 2016 Bantuan Sosial Program
Awards 2017 2017
Tanggal: Keluarga Harapan (PKH)
Acara:
Penyelenggara: Penyelenggara: 2017
Investor Gathering 2017
Majalah Housing Estate Majalah Housing Estate
Acara:
Penyelenggara:
Tanggal: Tanggal: Malam Apresiasi di Kota
Kementerian Keuangan
14 Desember 2017 12 Desember 2017 Surabaya
Tanggal:
Penyelenggara:
Kementerian Sosial
Tanggal:
19 Desember 2017
Sertifikasi
Jenis Sertifikasi: Jenis Sertifikasi: Jenis Sertifikasi: Jenis Sertifikasi: Jenis Sertifikasi:
ISO/IEC 20000-1:2011 ISO 9001:2008 ISO 9001:2008 ISO 9001:2008 ISO 9001:2008
Provision of IT Service Provision of Operation Provision of Bank Regional Credit
Management to Security Services & Development of Data GuaranteeProcessing Operations Services
Internal in Bank Center, DRC, IT
Validasi: Validasi:
Customer Mandiri Head Security &
03 Juni 2008 -28 Mei 2017 24 Januari 2015 -
Office and Infrastructure
Validasi: 24 Januari 2018
Registration & Logistic Penerima Sertifikasi:
25 November 2015 - Validasi:
Credit Operations Penerima Sertifikasi:
09 Agustus 2017 Validasi: 9 Oktober 2015 -
Group – Bank Guarantee Credit Operations
03 Februari 2017 15 September 2018
Penerima Sertifikasi: Processing Center Group –
IT Applications Support Penerima Sertifikasi: Penerima Sertifikasi: Department Regional Credit
Group & Direktorat CEO IT Applications Support Operation Jawa Bali
Dikeluarkan Oleh:
IT Infrastructure Group Group &
Dikeluarkan Oleh: SGS Indonesia Dikeluarkan Oleh:
IT Infrastructure Group
Dikeluarkan Oleh: SGS Indonesia SGS Indonesia
SGS Indonesia Dikeluarkan Oleh:
SGS Indonesia
PT Bank Syariah Mandiri Gedung Wisma Mandiri 1 Telp : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
(“BSM”) Jl. MH. Thamrin No. 5 Fax : (62-21) 3983 2989
Jakarta, 10340 Call Center : 14040
Website : www.syariahmandiri.co.id
PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri, Lt. 28-29 Telp : (62-21) 526 3445
Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 36-38 Fax : (62-21) 526 3521
Jakarta, 12190 Website : w ww.mandirisekuritas.co.id
PT Mandiri Tunas Finance Graha Mandiri, Lt. 3A Telp : (62-21) 230 5608
(“MTF”) Jl. Imam Bonjol No. 61 Fax : (62-21) 230 5618
Jakarta, 10310 Care Center : 1500059
Email : corporate.secretary@mtf.co.id
Website : www.mtf.co.id
PT Mandiri AXA General Insurance AXA Tower, Lt. 16 Telp : (62-21) 3005 7777
(“MAGI”) Jl. Prof. Dr. Satrio, Kav. 18 Fax : (62-21) 3005 7600
Kuningan City Call Center : 1500733
Jakarta, 12940 Website : www.axa-insurance.co.id
PT AXA Mandiri Financial Services AXA Tower, Lt. 8 Telp : (62-21) 3005 8888
(“AXA Mandiri”) Jl. Prof. Dr. Satrio, Kav. 18 Fax : (62-21) 3005 8500
Kuningan City Customer Care Center : (62-21) 3005 8788
Jakarta, 12940 Website : www.axa-mandiri.co.id
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Menara Palma Lt. 20, Telp : (62-21) 5250900
(“Mandiri Inhealth”) Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 Fax : (62-21) 5250708
Kav. 6, Kuningan Contact Center : (62-21) 14072
Jakarta 12950 Website : www.mandiriinhealth.co.id
Entitas Asosiasi
Kantor Entitas Asosiasi Alamat Telp./Fax/ Situs Web
Kantor Wilayah
Kantor Wilayah Alamat Telp./Fax/ Situs Web
REGION I/ Gedung Uniland Lt. 6, Telp : (061) 4153396, 4555434
SUMATERA 1 Jl. MT Haryono A-1, Medan, 20231 Fax : (061) 4153273
REGION II/ Jl. Kapten A. Rivai No. 100 B Telp : (0711) 364008 - 012, 364013
SUMATERA 2 Palembang, 30135 Fax : (0711) 310992, 3120417, 374279
REGION III/ Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Telp : (021) 6922004, 6922005
JAKARTA 1 Jakarta Barat, 11110 Fax : (021) 6922006
REGION IV/ Jl. Kebon Sirih No. 83 Telp : (021) 23565700, 39832922, 39832921,
JAKARTA 2 Jakarta Pusat, 10340 Fax : (021) 39832917, 39832918, 39832923
REGION V/ Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Telp : (021) 5267368, 5267337
JAKARTA 3 Jakarta Selatan, 12190 Fax : (021) 5267371,5267365
REGION VI/ Jl. Soekarno Hatta No. 486 Telp : (022) 7506242, 7511878
JAWA 1 Bandung, 40266 Fax : (022) 7505810,7506632
REGION VII/ Jl. Pemuda No. 73 Telp : (024) 3517349,3520484,3520487
JAWA 2 Semarang, 50139 Fax : (024) 3520485
REGION VIII/ Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 Telp : (031) 5316764 – 66
JAWA 3 Surabaya, 60271 Fax : (031) 5316776, 5320641, 5316597
REGION IX/ Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Telp : (0511) 3365767
KALIMANTAN Banjarmasin, 70111 Fax : (0511) 3352249, 4366719
REGION X/ Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Telp : (0411) 3629096, 3629097, 3634811
SULAWESI DAN MALUKU Makassar, 90111 Fax : (0411) 3629095, 3650367
REGION XI/ Jl. Veteran No. 1 Telp : (0361) 226761 – 3
BALI DAN NUSA TENGGARA Denpasar, 80111 Fax : (0361) 224077, 261453, 235924
REGION XII/ Jl. Dr. Sutomo No. 1 Telp : (0967) 537081, 537183-4, 537189
PAPUA Jayapura, 99111 Fax : (0967) 537181
Informasi
Pada
Website
Dengan diberlakukannya peraturan OJK
No.8/POJK.04/2015 tentang situs web
emiten atau perusahaan publik, maka
pada situs resmi perusahaan yaitu http://
www.bankmandiri.co.id Bank telah
melengkapi website perusahaan dengan
memuat berbagai informasi terkini Bank
Mandiri, diantaranya sebagai berikut:
Layanan 24 Jam
Menu bar ini memuat informasi mengenai
fitur dan layanan, cara melakukan
registrasi serta Frequently Asked Question
terkait dengan Mandiri Online, Mandiri
Internet Bisnis, Mandiri SMS, Mandiri call,
Mandiri Clickpay dan Mandiri ATM.
Consumer Banking
www.bankmandiri.co.id
Menu bar ini memuat informasi mengenai
produk dan jasa yang disediakan Bank
Mandiri bagi nasabah Consumer Banking Corporate Banking
seperti antara lain informasi mengenai Menu bar ini memuat informasi mengenai produk dan jasa yang disediakan Bank Mandiri
Mandiri Tabungan, Mandiri Rekening Giro, bagi nasabah Corporate Banking dan Institutional Banking antara lain informasi mengenai
Mandiri Deposito, Mandiri Debit, Mandiri Pembiayaan, Trade Finance and Services, Produk Dana, Syndicaation, Cash Management,
e-Cash, Mandiri e-Money, Mandiri Kartu Layanan Lainnya dan informasi mengenai Daftar Alamat Kantor Corporate Banking dan
Kredit, Mandiri Kredit Konsumer, Layanan Institutional Banking.
Mandiri Prioritas, Produk Investasi dan
Bancassurance. Treasury and Financial Institutions
Menu bar ini memuat informasi mengenai produk, prosedur dan persyaratan transaksi serta
UMKM Jaringan Kantor untuk segmen bisnis Treasury, Financial Institution dan Capital Market Services.
Menu bar ini memuat informasi mengenai
jenis kredit usaha serta produk dana yang GCG
disalurkan oleh Bank Mandiri kepada Menu bar ini memuat informasi mengenai praktik GCG yang telah dilakukan oleh Bank Mandiri
nasabah UMKM, yang terbagi ke dalam dua antara lain seperti Struktur Organisasi dan Tim Manajemen (memuat susunan terbaru BOC
kategori yaitu Business Banking dan Micro dan BOD, struktur Pemegang Saham, Transaksi Saham oleh BOC dan BOD serta Kebijakan
Banking. Selain itu dalam menu ini terlampir Suksesi Direktur), Anggaran Dasar Perusahaan dan Core Value, Rapat Umum Pemegang Saham
juga informasi mengenai program kemitraan Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Governance
yang disalurkan oleh Bank, alamat kantor Structure (memuat piagam tiap-tiap komite serta Governance Document seperti Code of
layanan kredit dan alamat jaringan kantor Conduct, Business Ethic, GCG Charter, Internal Audit Charter, Whistleblowing System, Gratification
business banking dan Micro Banking Bank Controlling Program, Dividen Policy, Corruption Prevention dan dokumen kebijakan lainnya)
Mandiri. serta Laporan GCG dan Hasil Self Assessment GCG.
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
Komisaris International Risk Management Refreshment 29 Oktober – IBI MMUGM
Utama/ 15 November 2017 - Programs for Executives 05 November 2017,
Hartadi A. Sarwono
Komisaris sekarang Spanyol
Independen*
The Leadership Forum 21-22 PT Bank Mandiri
Imam Apriyanto Wakil Komisaris 11 Juni 2015 -
April 2017, (Persero) Tbk
Putro Utama sekarang
Yogyakarta
Asean Global Leadership Program 11-15 University of
September 2017, Cambridge Judge
United Kingdom Business School dan
Bangun Sarwito. Komisaris 25 Juni 2015 - SRW&Co
Kusmulyono Independen sekarang
The Leadership Forum 21-22 PT Bank Mandiri
April 2017, (Persero) Tbk
Yogyakarta
Integrated Risk Management: SOUND 17-19 Oktober 2017, BARa Risk Program -
PRACTICES IN ICAAP IMPLEMENTATION: Prague and Vienna
“How to Pinpoint the Weak Spots in
Komisaris 25 Juni 2015 - the Business Strategic Plan and Risk
Goei Siauw Hong Management”
Independen sekarang
The Leadership Forum 21-22 PT Bank Mandiri
April 2017, (Persero) Tbk
Yogyakarta
The Leadership Forum 21-22 PT Bank Mandiri
03 September 2014 -
Askolani Komisaris April 2017, (Persero) Tbk
sekarang
Yogyakarta
The Leadership Forum 21-22 PT Bank Mandiri
April 2017, (Persero) Tbk
Yogyakarta
03 Oktober 2016 -
Ardan Adiperdana Komisaris Seminar “Arah Kebijakan Anti Pencucian 07 Desember 2017, Forum Komunikasi
sekarang
Uang dan Pencegahan Pendanaan Jakarta Direktur Kepatuhan
Terorisme (APU PPT) Serta Perlindungan Perbankan (FKDKP)
Konsumen di Sektor Perbankan
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
The Leadership Forum 21-22 PT Bank Mandiri
April 2017, (Persero) Tbk
Yogyakarta
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 25 April 2017, Sertifikasi-
Komisaris Jakarta Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
Komisaris 25 September 2017 -
Makmur Keliat Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 12 Mei 2017, Sertifikasi-
Independen sekarang
Komisaris Jakarta Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
Seminar “Arah Kebijakan Anti Pencucian 07 Desember 2017, Forum Komunikasi
Uang dan Pencegahan Pendanaan Jakarta Direktur Kepatuhan
Terorisme (APU PPT) Serta Perlindungan Perbankan (FKDKP)
Konsumen di Sektor Perbankan
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 20 September 2017, Sertifikasi-
Komisaris Jakarta Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
International Risk Management Refreshment 29 Oktober – IBI MMUGM
R. Widyo Pramono Komisaris 15 Januari 2018 Programs for Executives 05 November 2017,
Spanyol
Seminar “Arah Kebijakan Anti Pencucian 07 Desember 2017, Forum Komunikasi
Uang dan Pencegahan Pendanaan Jakarta Direktur Kepatuhan
Terorisme (APU PPT) Serta Perlindungan Perbankan (FKDKP)
Konsumen di Sektor Perbankan
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
16 Agustus 2017, Lembaga Sertifikasi
Refreshment Manajemen Risiko Perbankan:
Financial Club, Graha Profesi Perbankan
Menghadapi Fraud di dunia Perbankan
Niaga-Jakarta (LSPP)
Kartika 14 - 21 Agustus 2017, World Economic
Direktur Utama 18 Mei 2016 - sekarang World Economic Forum Annual Meeting 2017
Wirjoatmodjo Davos Forum
APEC Business
CEO Dialogue Conference 06 April 2017 Advisory Council
(ABAC)
Refreshment Manajemen Risiko Perbankan: Lembaga Sertifikasi
Wakil Direktur 04 Mei 2017,
Sulaiman A. Arianto 25 Juni 2015 - sekarang Strengthening the resilience of islamic Profesi Perbankan
Utama Hotel Fairmont-Jakarta
banking (LSPP)
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
Bankers Association
Deeper understanding on IFRS 9 & BASEL IV
18 - 19 Mei 2017, Bali for Risk Management
Direktur and Progress of Basel III Implementation
Hery Gunardi 04 Juli 2013 - sekarang (BARa)
Distributions
03 - 10 Juni 2017, Bank of America
Non Deal Roadshow (NDR)
Los Angeles Merrill Lynch
Massachusetts
Supply chain strategy and management Institute of
07 - 10 November 2017,
Direktur 24 Desember 2008 - dan Developing a leading edge operations Technology
Ogi Prastomiyono Boston
Operations sekarang strategy Sloan School of
Management
Executive Leadership Program, Batch 2 28 April 2017, Bandung Kementerian BUMN
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
15 November
Hartadi A. Sarwono Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
2017-sekarang
Goei Siauw Hong Anggota 15 Juni 2015-sekarang Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
25 September
Makmur Keliat Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
2017-sekarang
Waktu dan
Materi Pengembangan Jenis Pelatihan dan
Nama Jabatan Periode Tempat
Kompetensi /Pelatihan Penyelenggara
Pelaksanaan
11 Juni 2015 -
Imam Apriyanto Putro Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
sekarang
Waktu dan
Materi Pengembangan Jenis Pelatihan dan
Nama Jabatan Periode Tempat
Kompetensi /Pelatihan Penyelenggara
Pelaksanaan
03 September 2014 -
Askolani Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
sekarang
25 Juni 2015 -
Goei Siauw Hong Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
sekarang
19 Oktober
Ardan Adiperdana Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
2016-sekarang
25 Setember
Makmur Keliat Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
2017-sekarang
11 Oktober
R. Widyo Pramono Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
2017-sekarang
(Sekretaris merangkap
Sanjay N. Bharwani Anggota Ex-Officio 28 Mei 2014-sekarang Mengikuti Pengembangan Kompetensi Internal
(non-voting member))
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
Ketua merangkap
Goei Siauw Hong 19 April 2017-sekarang Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
anggota
16 Februari 2015-
Wimboh Santoso Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
19 Juli 2017
B.S. Kusmulyono Anggota 19 April 2017-sekarang Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
18 September
Ardan Adiperdana Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
2017-sekarang
R. Widyo Pramono Anggota xx-sekarang Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Ridwan D. Ayub Pihak Independen 24 April 2014-sekarang Mengikuti Pengembangan Kompetensi Inernal
Materi
Waktu dan Jenis
Pengembangan
Nama Jabatan Periode Tempat Pelatihan dan
Kompetensi /
Pelaksanaan Penyelenggara
Pelatihan
Ketua merangkap 25 Juni 2015 - Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi
Goei Siauw Hong
anggota sekarang Dewan Komisaris
19 Oktober
Ridwan D. Ayub Anggota Mengikuti Pengembangan Kompetensi Internal
2016-sekarang
Implementation
of Good Corporate
Wihana Kirana Jaya (Perwakilan Komisaris 22 Februari
Anggota Governance for - -
Independen PT AXA Mandiri Financial Services) 2015-sekarang
Insurance Industry in
Indonesia
Jenis
Materi Pengembangan Waktu dan Tempat
Nama Jabatan Periode Pelatihan dan
Kompetensi /Pelatihan Pelaksanaan
Penyelenggara
30 September 2014 – PRISM Brain Mapping Practitioner 10 November 17, PT Bank Mandiri
Rohan Hafas Sekretaris Perusahaan
saat ini Certification, Yogyakarta (Persero) Tbk
2. Integrated Risk Management Mandiri Group System Mandiri University Group 11 Januari 2017
3. Bank Mandiri Audit Course (BMAC) Internal Audit 30 Januari - 1 Februari 2017, 19-20 Desember 2017
5. Workshop Menulis Laporan Audit Tempo Institute 14, 16 & 17 Februari 2017 & 20-22 Februari 2017
7. ISO 9001:2015 Introduction & Awarness Inhouse Premysis Consulting 20 - 21 Februari 2017
8. Raising The Bar And Say It Right The Institute of Internal Auditors (IIA) 21 - 22 Februari 2017
Banker Association for Risk
9. Seminar BARA Risk Forum 23 - 24 Maret 2017
Management (BARA)
10. Refreshment Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10 April 2017, 06 - 07 Juli 2017
11. Workshop Skill Audit DIA PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 09 Mei 2017
12. Seminar Nasional Internal Audit 2017 YayasanPendidikan Internal Audit 09 - 10 Mei 2017
Pembekalan Uji Kompetensi Audit Internal Level
13. Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) 07 - 08 Juni 2017
Supervisor
Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
14. Sertifikasi Kompetensi Audit Internal Level Supervisor 12 Juni 2017
(LSPP)
15. Workshop Audit Kinerja Internal Audit 06 - 07 Juli 2017
The IIA International Conference Sydney 2017 and
16. Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) 22 - 29 Juli 2017
Financial Institutions Benchmarking Program
Association of Certified Fraud
17. Workshop Digital Forensic 01 - 03 Agustus 2017
Examiners (ACFE)
Forum Komunikasi Satuan
18. Mukernas II FKSPI Tahun 2017 23 - 25 Agutus 2017
Pengawasan Intern (FKSPI)
19. Training Pembekalan CISA BINUS 16 September - 11 November 2017
20. Workshop Quality Assurance Improvement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 28 - 29 September 2017
PT ATD Solution Indonesia
21. Cobit 5 Foundation 11 - 13 Oktober 2017
(Architecture Technology Delivery)
22. Workshop Cyber Crime & e-Bankng Fraud PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 02 - 03 November 2017
Konferensi Nasional IX IAIB Internal Audit Challenge
23. Ikatan Auditor Intern Bank 08 - 10 November 2017
Navigating in Disruptive
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Bank Mandiri
berhasil menurunkan
tingkat NPL di tahun
2017. Nilai NPL
Bank Mandiri di
tahun 2017 sebesar
3,45%, mengalami
penurunan dari tahun
2016 yang sebesar
3,96%.
04
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
160
Rp13.806.565 juta. cukup signifikan menjadi 2,6% dari 1,5% pada tahun 2016. Sementara
itu PDB Zona Euro sepanjang tahun 2017 tumbuh 2,5%, yang
merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2007.
Sementara itu di kawasan negara-negara berkembang Asia Pasifik, 2018 berdampak positif terhadap perkembangan pasar saham baik
perekonomian Tiongkok juga menunjukkan perkembangan yang global maupun domestik. Pasar saham di berbagai belahan dunia
lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi mengalami tren penguatan yang cukup signifikan. Di Amerika Serikat,
Tiongok pada tahun 2017 mencapai 6,9%, lebih tinggi dari target indeks Dow Jones dan S and P 500 sepanjang tahun 2017 menguat,
Pemerintah Tiongkok yang sebesar 6,5%. Mengikuti langkah The Fed, masing-masing sebesar 25,1% dan 19,5% ke posisi 24.719,2 dan
Bank Sentral Tiongkok (PBOC) menaikkan suku bunga kebijakan pada 2.673,6. Di Eropa, indeks FT100 Inggris menguat 7,6% ke 7.687,8 dan
bulan Desember 2017 untuk tenor 7 hari dan 28 hari masing-masing DAX Jerman menguat 12,5% ke 12.917,6. Sementara itu pada saat
menjadi 2,5% dan 2,8%. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi yang bersamaan di Asia Pasifik, indeks Nikkei Jepang dan Straits
adanya arus modal keluar dari negara tersebut yang dapat Times Singapura masing-masing menguat 19,1% dan 18,1% menjadi
berdampak kepada stabilitas di sistem finansial. 22.764,9 dan 3.402,9. Pergerakan positif pasar saham global juga
turut mendorong pencapai kinerja Indeks Harga Saham Gabungan
Pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2017 yang lebih baik dan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, yang sepanjang tahun 2017 menguat
ekspektasi akan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi pada tahun 20% ke posisi rekor tertinggi 6.355,7. Bank Mandiri berharap bahwa
optimisme yang cukup tinggi di pasar saham akan juga terus disertai
oleh perbaikan fundamental ekonomi dan juga kinerja laba dari
Analisis Perekonomian Nasional
perusahaan-perusahaan yang terus mengalami peningkatan. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2017 membaik sejalan
dengan membaiknya kondisi ekonomi global. Pertumbuhan Produk
Pergerakan harga komoditas global pada tahun 2017 juga tidak Domestik Bruto (PDB) nasional meningkat dari 5,03% pada tahun
terlepas pengaruhnya dari kebijakan – kebijakan negara eksportir 2016 menjadi 5,07% pada tahun 2017, didukung oleh stabilnya
maupun importir komoditas tersebut di tingkat global. Sebagai konsumsi rumah tangga, meningkatnya pertumbuhan investasi,
contoh, peningkatan harga minyak global sangat dipengaruhi oleh kontribusi belanja Pemerintah yang membaik, serta surplus neraca
disiplin OPEC dalam melaksanakan kesepakatan kuota produksi sejak perdagangan internasional yang terus meningkat. Stabilnya tingkat
awal tahun 2017. Menurut laporan IEA, rata – rata produksi bulanan konsumsi rumah tangga tidak terlepas dari laju inflasi yang terkendali.
negara OPEC pada tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan Laju inflasi sepanjang tahun 2017 tercatat sebesar 3,6%, lebih tinggi
dengan tahun 2016. Hal ini terbukti mampu mendorong harga minyak dibandingkan dengan inflasi tahun 2016 yang sebesar 3,0% namun
menjadi lebih tinggi. Begitu pula dengan harga batu bara yang masih tergolong laju inflasi yang cukup rendah secara historis
dipengaruhi oleh kebijakan negara importir utama yakni Tiongkok, dan masih dalam rentang target inflasi yang ditetapkan oleh Bank
yang berdampak kepada penurunan produksi batu bara di dalam Indonesia (BI) sebesar 4±1%.
negeri. Kebijakan tersebut terbukti mampu meningkatkan volume
impor batu bara China sebesar 8,6% dibanding 2016 dan berdampak Indikator ekonomi makro lainnya juga menunjukkan perkembangan
positif terhadap harga batu bara. Pergerakan harga-harga komoditas yang cukup stabil. Surplus neraca perdagangan pada tahun 2017
global tersebut berpengaruh positif kepada kinerja ekspor Indonesia mencapai USD12 miliar, lebih besar dibandingkan surplus neraca
dan juga turut menopang pertumbuhan kredit perbankan pada tahun perdagangan sepanjang tahun 2016 yang sebesar USD9,4 miliar.
2017. Prospek harga komoditas di tahun 2018 juga masih cukup baik, Sementara itu kondisi defisit neraca transaksi berjalan juga masih
proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik berpotensi relatif stabil. Rasio defisit neraca transaksi berjalan terhadap PDB
mendorong harga komoditas naik pada tahun 2018. Namun, hal sampai dengan kuartal III 2017 tercatat sebesar 1,65%, turun apabila
ini masih sangat bergantung kepada arah kebijakan – kebijakan di dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,91%.
negara produsen maupun konsumen dari komoditas tersebut.
Perseroan cukup optimis pertumbuhan ekonomi di tahun 2018
Kondisi perbankan global juga kembali menunjukkan peningkatan akan lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2017. Perseroan
kinerja sepanjang tahun 2017 dibandingkan dengan tahun-tahun memperkirakan perekonomian Indonesia tahun 2018 akan tumbuh
sebelumnya. Tingkat kesehatan industri dan profitabilitas perbankan lebih tinggi dari 5,07% menjadi 5,3%. Aktivitas ekonomi akan
di dunia terus membaik, didukung oleh peningkatan aktivitas meningkat, didorong oleh kondisi perekonomian global yang
perekonian di negara-negara maju, kebijakan akomodatif yang masih lebih kondusif, penyelenggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
diterapkan oleh bank sentral di berbagai negara serta penerapan serentak akan mendorong peningkatan pengeluaran swasta, serta
standar praktik kehati-hatian. stabilnya laju inflasi yang akan berdampak positif kepada tingkat
pengeluaran rumah tangga.
Tantangan dan risiko perekonomian global pada tahun 2018 masih
cukup besar di tengah optimisme yang tinggi di akhir tahun 2017, Namun demikian masih terdapat pula risiko yang perlu diwaspadai
terutama terkait dengan perubahan arah kebijakan moneter di yang dapat berpengaruh negatif kepada pertumbuhan ekonomi.
beberapa negara besar. Kecenderungan kebijakan moneter yang Pertama, meningkatnya risiko di tahun politik biasanya menyebabkan
lebih ketat, terutama di Amerika Serikat akan banyak berpengaruh tingkat pertumbuhan investasi melambat. Selain itu, di sisi global,
kepada fluktuasi di pasar finansial, terutama pergerakan nilai tukar, kecenderungan kebijakan moneter yang lebih ketat di negara-negara
harga saham, dan imbal hasil obligasi negara, yang juga dapat maju khususnya Amerika Serikat dapat memicu volatilitas nilai tukar
berdampak kepada stabilitas ekonomi makro di dalam negeri dan dan arus modal asing keluar yang dapat mengganggu stabilitas
juga kinerja perbankan nasional. ekonomi makro secara keseluruhan.
(Disarikan dari “Global Financial Stability Report”, International (Disarikan dari “Berita Resmi Statistik” Badan Pusat Statistik (BPS), 5
Monetary Fund, Oktober 2017; Blomberg, CEIC Desember 2017) Februari 2018)
Risiko ke depan juga masih harus diwaspadai terutama dari sisi dibandingkan perbankan nasional yang hanya tumbuh 11,0%, hal
global. Tren kebijakan moneter yang lebih ketat, baik di negara ini dapat dicapai seiring dengan langkah Bank Mandiri mendorong
maju maupun negara berkembang dapat berdampak kepada pertumbuhan dana murah untuk menjaga sumber dana yang sustain,
meningkatnya volatilitas di pasar keuangan. Hal ini akan turut mempertahankan pangsa pasar dana, serta menjaga tingkat LFR
berpengaruh kepada volatilitas di pasar finansial dan juga stabilitas pada tingkat fundamentalnya.
ekonomi makro secara keseluruhan.
Kinerja operasional Bank Mandiri juga masih solid yang terbukti
Dari sisi kebijakan moneter, pengetatan moneter negara-negara dari perolehan laba operasional sebelum provisi atau Pre Provision
maju menyebabkan ruang bagi pemangkasan suku bunga acuan BI Operating Profit (PPOP) yang mencapai sebesar Rp32,15 triliun atau
7-days reverse repo rate semakin kecil. Namun Bank Indonesia masih secara tahunan berhasil tumbuh 7,4 %. Peningkatan pendapatan
memiliki ruang untuk tetap menerapkan kebijakan yang akomodatif tersebut salah satunya didorong oleh Fee Based Income (FBI) yang
untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan menjaga mencapai sebesar Rp16,84 triliun, atau secara tahunan tumbuh
likuiditas di sistem keuangan. Di sisi fiskal, di samping masih akan 18,4%, dengan fee to income rasio sebesar 29,3%. Bank Mandiri
tetap mempertahankan akselerasi pembangunan infrastruktur, menyadari bahwa dengan adanya potensi kompresi Net Interest
Pemerintah juga akan menerapkan kebijakan yang tetap akomodatif. Margin (NIM) seiring penerapan single digit policy di industri
Untuk mencapai target pertumbuhan yang ditetapkan oleh perbankan Indonesia, membuat perbankan tidak bisa lagi terlalu
Pemerintah sebesar 5,4%, maka sangat penting untuk meningkatkan mengandalkan interest rate sebagai competition device, sehingga
daya beli sehingga dapat mendorong konsumsi rumah tangga. Bank Mandiri mulai fokus juga pada pertumbuhan fee based income
Kebijakan Moneter dan Fiskal yang akomodatif juga akan banyak sebagai alternatif lain pendapatan bank. Pertumbuhan FBI Bank
berperan kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas Mandiri yang sangat signifikan tersebut merupakan salah satu yang
sistem keuangan nasional. tertinggi di perbankan nasional. Pada September 2017 fee based
income Industri Perbankan justru tumbuh negatif yaitu sebesar -2,1%.
(Sumber: Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan RI, Desember
2017) Secara keseluruhan, sampai dengan September 2017 Bank Mandiri
berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang cukup signifikan
Analisis Posisi Perusahaan sebesar Rp15,1 triliun atau secara tahunan tumbuh 25,4%,
dengan kontribusi laba bersih dari 11 (sebelas) perusahaan anak
dalam Industri Perbankan mencapai Rp1,53 triliun atau sebesar 10,2% dari laba Bank Mandiri.
Pertumbuhan laba bersih Bank Mandiri lebih tinggi dibandingkan
Secara finansial, pencapaian kinerja tahun 2017 dibandingkan dengan pertumbuhan laba bersih perbankan nasional yang secara
dengan rata-rata industri perbankan sangat membanggakan. Sampai tahunan berhasil tumbuh sebesar 16,5%. Selain itu, kepercayaan
dengan September 2017, Bank Mandiri berhasil mempertahankan investor terhadap Bank Mandiri juga telah berhasil meningkatkan
predikat sebagai institusi keuangan terbesar di Indonesia, dengan nilai market capitalization Bank Mandiri yang mencapai Rp373,3
nilai aset mencapai Rp1.078,7 triliun, atau secara tahunan triliun atau secara tahunan tumbuh 38,2% pada akhir 2017.
berhasil tumbuh 10,6%. Peningkatan aset terutama didorong oleh
pertumbuhan kredit yang mencapai 9,8% dari Rp625,1 triliun di Pencapaian rasio keuangan lainnya secara umum masih positif
September 2016 menjadi Rp686,2 triliun di September 2017, lebih dengan Net Interest Margin (NIM) mencapai 5,86%, lebih tinggi
tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional yang dibandingkan NIM perbankan nasional yang sebesar 5,33%. Rasio
secara tahunan hanya tumbuh 7,9%. Volume Dana Pihak Ketiga kredit bermasalah atau NPL mengalami penurunan sebesar 6 bps dari
(DPK) yang dihimpun Bank Mandiri juga meningkat, mencapai posisi yang sama tahun sebelumnya menjadi 3,75%, namum lebih
Rp761,5 triliun atau secara tahunan berhasil tumbuh 10,3%, sedikit tinggi dibandingkan tingkat NPL perbankan nasional yang sebesar
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK perbankan nasional 2,93%. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal minimum atau
yang mencapai 11,7%. Pertumbuhan DPK tersebut ditopang oleh CAR (bank only) setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan
pertumbuhan dana murah yang secara tahunan tumbuh 12,6%, operasional, tercatat sebesar 21,98%, jauh di atas batas nilai rasio
mencapai Rp492,5 triliun atau mencapai 64,7% dari total DPK pada minimal yang dipersyaratkan. Sedangkan dari sisi likuiditas, Loan to
September 2017. Pertumbuhan dana murah Bank Mandiri, lebih tinggi
Funding Ratio (LFR) Bank Mandiri tercatat sebesar 88,03%, masih berada dalam rentang LFR yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu 78%-92% yang
merupakan indikator kesehatan likuiditas suatu bank. Di sisi lain, di tahun 2017 Bank Mandiri memiliki inisiatif untuk meningkatkan porsi dana
murah, hal tersebut tercermin dari rasio dana murah berada di atas 64% yaitu sebesar 64,7%, jauh lebih tinggi dibandingkan rasio dana murah
industri perbankan nasional yang hanya sebesar 53,9%. Selain itu, Cost to Income Ratio (CIR) yang mencerminkan tingkat efisiensi bank berhasil
dikendalikan di angka 44,77% dengan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada pada level 76,16%, lebih
rendah dibandingkan BOPO industri perbankan nasional yang berada pada level 78,71%.
Sebagai perbandingan kinerja Bank Mandiri terhadap perbankan nasional, berikut ini merupakan rincian kinerja Bank Mandiri dibandingkan
dengan industri perbankan nasional.
Tabel Pertumbuhan Kinerja Bank Mandiri dibandingkan Industri Posisi September 2017
(Konsolidasi, dalam %)
2017
Kinerja
Bank Mandiri Industri Perbankan
Aset 10,6% 10,6%
Kredit 9,8% 7,9%
Dana Pihak Ketiga 10,3% 11,7%
Dana Murah 12,6% 11,0%
Pendapatan Bunga 4,3% 5,6%
Beban Bunga 12,3% 6,5%
Pendapatan Bunga Bersih 0,5% 4,7%
Fee Based Income 18,4% (2,1%)
Total Pendapatan Operasional 4,1% 1,9%
Beban Operasional Selain Bunga 8,6% (2,8%)
Laba Operasional 24,9% 15,9%
Laba Bersih 25,4% 16,5%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 15, No. 10, September 2017
Tabel Perbandingan Rasio Bank Mandiri dibandingkan Industri Posisi September 2017
(Konsolidasi, dalam %)
2017
Rasio
Bank Mandiri Industri Perbankan
NIM 5,86% 5,33%
NPL 3,75% 2,93%
ROA 2,53% 2,47%
ROE 12,77% 13,2%
CAR 21,98% 23,25%
LFR 89,92% 88,74%
BOPO 76,16% 78,71%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 15, No. 10, September 2017
Tinjauan
Operasional
Secara umum, kegiatan usaha yang dilakukan Bank Mandiri adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk
kredit dan pembiayaan, serta memberikan layanan jasa perbankan lainnya. Bank Mandiri telah menetapkan strategi yang tepat sehingga kinerja
Perseoan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Strategi Perusahaan
Penyelarasan Strategi Jangka Panjang
Dinamika perekonomian global masih terus berlanjut di sepanjang tahun 2017, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian dan industri
perbankan di Indonesia. Tahun 2016 lalu, Bank Mandiri mengalami suatu tekanan yang cukup besar terutama di sisi kualitas kredit yang disebabkan oleh
faktor makro ekonomi dan juga pengelolaan portfolio kredit yang dirasa kurang optimal. Untuk itu, Bank Mandiri melakukan pengkajian kembali terhadap
strategi bisnisnya melalui Corporate Plan (Corplan) “Restart” dan menyusun berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memperbaiki fundamental melalui
penyesuaian fokus bisnis sesuai dengan core competence, penyelarasan organisasi bisnis proses dan sistem, serta penguatan risk management dan control.
Bank Mandiri melakukan penyelarasan strategi Corporate Plan/Corplan untuk menjawab berbagai tantangan eksternal maupun internal, dengan fokus
bisnis di area utama sesuai core competency agar tumbuh sehat dan berkelanjutan dengan aspirasi menjadi Indonesia’s best, ASEAN’s prominent.
Accelerate the Growth Segment Integrate the Group Deepen Client Relationship
DIGITAL
Transformasi model layanan: menurunkan CIR menjadi -38%; mengalihkan 80% interaksi customers ke digital/online
ONE MANDIRI
• Membangun kapabilitas sdm untuk mendukung pencapaian strategi
• Mendorong sinergi budaya perusahaan (values, etos kerja, mindset) dalam Mandiri Group
Keberhasilan pengelolaan Perseroan merupakan hasil dari Selain strategi tersebut di atas, Bank Mandiri juga mempersiapkan
penetapan strategi yang tepat. Melanjutkan Corporate plan Bank enablers atau dukungan strategis lain yang bersifat bankwide untuk
Mandiri, Perseroan telah mengeksekusi strategi perusahaan dalam dapat mendukung pencapaian target bisnis dan aspirasi utama.
rangka mendukung tercapainya target kinerja operasional dan
keuangan sesuai yang telah dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank Enabler Strategy
serta meraih setiap peluang dan potensi bisnis yang ada. Fokus a. Transformasi model layanan melalui digitalisasi untuk
Strategi Bank Mandiri sampai dengan tahun 2020 dituangkan dalam meningkatkan efisiensi, yang ditunjukkan dengan menurunnya
tiga (3) strategi utama sebagai berikut. tingkat efisiensi rasio.
1. Accelerate The Growth Segment Strategy b. Penataan ulang organisasi agar lebih mencerminkan fokus bisnis
a. Menumbuhkan bisnis consumer banking dan Kredit dan responsif terhadap kondisi pasar secara aman, cepat, dan
Serbaguna Mikro (KSM) sebagai new core Bank Mandiri produktif.
secara agresif sehingga menjadi bank pilihan pertama, c. Penyelarasan manajemen risiko untuk menyeimbangkan
khususnya pada middle-income class melalui produk payroll, pertumbuhan dan kualitas.
KPR, personal loans dan autoloans, serta meningkatkan d. Pengembangan sumber daya manusia untuk menumbuhkan
penghimpunan dana murah (CASA). karakter pemimpin dan entrepreneurship.
b. Mendorong pertumbuhan bisnis segmen Small Medium e. Mendorong sinergi budaya kerja (values, etos kerja, mindset)
Enterprise (SME) dan mikro secara selektif dengan tetap dalam Mandiri Group.
menjaga kualitas dan mempertahankan market share.
2. Integrate The Group Strategy Salah satu implementasi strategi dari Corporate Plan adalah
a. Memperkuat presence Bank Mandiri di negara ASEAN. penyelarasan organisasi jaringan distribusi. Penyelarasan organisasi
b. Meningkatkan produktivitas jaringan Bank Mandiri melalui merupakan proses lanjutan dari Distributions Network Transformation
business process reengineering dan penerapan data (DNT), terutama dalam rangka meningkatkan kualitas aset serta fokus
analytics. bisnis di wilayah. Inisiatif penyelarasan organisasi ini ditujukan pada
c. Mendorong peningkatan kinerja perusahaan anak melalui 2 (dua) hal utama yakni organisasi yang mendorong penguatan risk
sinergi mandiri group. management and control serta organisasi yang fokus sesuai strategi
3. Deepen Client Relationship Strategy Corplan. Selain hal tersebut, manajemen juga telah menetapkan
a. Mendorong bisnis korporasi yang menjadi kompetensi utama target pertumbuhan di beberapa segmen yang menjadi back bone
untuk tumbuh lebih agresif dan menjadi yang terbaik di pertumbuhan bisnis Bank Mandiri.
pasar dalam hal pertumbuhan kualitas maupun kehandalan
produk-produk transaksional dan treasury. Untuk mendukung pencapaian target Corplan tersebut, Bank
b. Meningkatkan porsi kontribusi fee income di segmen Mandiri telah memiliki 21 Board of Director (BOD) level program yang
korporasi dan komersial. menjadi inisiatif strategis utama. Program-program yang disusun
c. Mengembangkan sector solution, melalui penawaran produk tersebut harus menjawab sasaran dari Corporate Plan, yaitu fokus
dan solusi keuangan yang spesifik. mengembangkan eksisting core dan new core. Selain itu, scope
d. Mendorong konsolidasi dan penguatan segmen komersial program tersebut juga harus mencakup fase implementasi dan pada
agar tetap tumbuh sejalan dengan pasar. akhirnya harus dapat memberikan dampak bisnis yang signifikan
serta memiliki metrics yang dapat diukur.
Untuk menjamin seluruh strategi dan 5. Melakukan kontrol terhadap potensi Aktivitas Hari Besar Rutin
inisiatif terimplementasi dan berjalan penurunan kualitas kredit, baik debitur Untuk selalu mendukung nasabah dalam
sesuai yang diharapkan, maka di setiap lancar (watchlist) maupun eks-restru setiap hari raya besar seperti Tahun Baru,
inisiatif memiliki Direktur Sponsor yang (pengawasan pasca restru) untuk Imlek, Lebaran, HUT RI dan Natal, Bank
menjadi sponsor untuk mendorong melakukan tindakan penyehatan secara Mandiri selalu turut serta menawarkan
implementasi inisiatif dengan dibantu tepat waktu. beragam program promosi dari beragam
oleh Project Management Officer (PMO) merchant yang dapat mempermudah
yang memiliki dedikasi untuk menjalankan
inisiatif tersebut. Untuk menjamin inisiatif
Aspek Pemasaran transaksi pemegang Mandiri Kartu Kredit
dan Mandiri Kartu Debit. Dalam rangka
berjalan dengan baik dibentuk control Uraian aspek pemasaran meliputi strategi merayakan Hari Raya Imlek, Bank Mandiri
tower yang bertugas memfasilitasi pemasaran serta pangsa pasar atas produk menyelenggarakan acara gathering yang
interdependency antar inisiatif, melacak dan jasa Bank Mandiri. Strategi pemasaran dilakukan dengan mengundang nasabah
dan memonitoring implementasi inisiatif, yang tepat akan mendorong peningkatan untuk makan malam bersama untuk
dan mengeskalasi issue ke steering pangsa produk dan jasa Perseroan. meningkatkan engagement nasabah
committee apabila diperlukan. Untuk terhadap Bank Mandiri.
memastikan akuntabilitas, KPI Project Strategi Pemasaran
diperhitungkan berdasarkan KPI Group dan Sebagai salah satu bank terbesar Peluncuran Produk Baru
KPI Individual. Selanjutnya, implementasi di Indonesia, Bank Mandiri selalu Pada bulan Febuari 2017, Bank Mandiri
program dilakukan dalam struktur project berusaha untuk melakukan inovasi dan bekerjasama dengan Pertamina
management yang solid dan governance peningkatan layanan. Sinergi antara meluncurkan produk baru yaitu Mandiri
yang jelas, maka dari itu telah ditetapkan segmen Retail Banking dan segmen Kartu Kredit Pertamina. Kartu ini
unit full-time dedicated sebagai Control Wholesale Banking serta Perusahaan Anak merupakan kerjasama penerbitan co-
Tower, dan PMO Head berikut Co PMO Head senantiasa diupayakan melalui semangat branding card antara Bank Mandiri dengan
(dari talent Bank Mandiri) untuk masing- memakmurkan negeri, sejalan dengan Pertamina, dengan keuntungan lebih bagi
masing program. value proposition Bank Mandiri, sehingga pengguna kartu dan merupakan kartu co-
apapun aktivitas yang dilakukan dapat branding pertama di kategori ini. Adapun
Selain itu, sebagai upaya untuk mengatasi memberikan nilai tambah bagi seluruh beberapa keuntungan yang bisa didapatkan
permasalahan NPL, Bank Mandiri juga telah lapisan masyarakat. oleh card holder adalah upgrade bahan
melakukan berbagai upaya intensif antara bakar di SPBU Pertamina Pasti Prima dan
lain: Aktivitas komunikasi pemasaran produk double fiestapoin yang bisa didapatkan dari
1. Melakukan percepatan restrukturisasi dan jasa Bank Mandiri dikelola oleh Strategic transaksi khusus di SPBU Pertamina yang
untuk debitur yang masih memiliki Marketing and Communication Group (SMC) telah menjadi mitra kerjasama.
prospek usaha dan itikad baik. Dalam hal yang secara periodik melakukan evaluasi
ini termasuk upaya untuk mencari investor terhadap strategi pemasaran produk dan Disamping itu, dalam rangka mengikuti
yang dapat melanjutkan usaha debitur. jasa Bank Mandiri, dengan tujuan untuk perkembangan teknologi yang semakin
2. Penagihan yang lebih intensif hingga menjadikan Bank Mandiri merupakan maju, pada bulan Maret 2017 Bank Mandiri
tindakan litigasi terhadap debitur yang pilihan utama masyarakat dalam melakukan meluncurkan produk Mandiri Online
tidak kooperatif, dan atau melakukan kegiatan perbankan. Salah satunya adalah untuk menopang aktivitas perbankan
penyimpangan penggunaan kredit. menciptakan communication proposition nasabah menjadi lebih mudah kapanpun
3. Menetapkan dan memonitor yang dimiliki yaitu “Saatnya Mandiri” dan dimanapun nasabah berada. Mandiri
pertumbuhan kredit atas dasar target sehingga menjadi tools komunikasi yang Online menjadi produk perbankan pertama
portfolio mix yang telah ditetapkan mudah diingat (Top of Mind) dalam setiap yang memungkinkan nasabah mengakses
(sektoral, industri, produk, segmen kebutuhan layanan perbankan. Hal ini fasilitas perbankan di beberapa gadget
debitur). dilakukan agar nasabah merasakan bahwa dengan single access.
4. Membangun fungsi pengawasan Bank Mandiri selalu hadir dalam setiap
kredit yang tersebar di seluruh wilayah tahapan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam rangka untuk memberikan apresiasi
untuk memastikan proses pemberian kepada nasabah prioritas, mendukung
kredit telah sesuai dengan aturan dan Beragam aktivitas pemasaran dan promosi dunia seni dan memberi informasi
kebijakan yang telah ditetapkan. yang telah dilakukan selama tahun 2017 peluncuran New Branding Mandiri Private
adalah sebagai berikut.
serta keuntungannya bagi nasabah, Bank Mandiri mengadakan Kartu Kredit, seluruh nasabah Bank Mandiri dapat menikmati
seminar Beyond Wealth. Acara diawali dengan seminar mengenai program ini dengan memanfaatkan fiestapoin yang dimiliki untuk
topik terkini dari pembicara international kemudian dilanjutkan mendapat tambahan diskon lagi.
dengan gala dinner dan fashion show dari designer ternama.
Selain beberapa event di atas, dalam rangka mendukung pemerintah
Event dalam menggalang gerakan membaca di Indonesia, sejak tahun 2016
Untuk memperkenalkan keanekaragaman jenis Kopi Indonesia dan Bank Mandiri turut mensponsori acara pameran buku terbesar di
turut mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Bank Mandiri Asia Tenggara yaitu Big Bad Wolf. Buku-buku yang ditawarkan adalah
melakukan acara Mandiri Coffiesta, yang dilaksanakan di 4 (empat) buku-buku internasional, baik buku fiksi maupun non fiksi, dari buku
kota besar yaitu di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Medan. Dalam anak hingga dewasa. Pada acara ini, nasabah Bank Mandiri mendapat
acara ini, nasabah bisa menikmati berbagai macam kopi kesukaan diskon tambahan menggunakan fiestapoin serta promo khusus
hanya dengan menukarkan fiestapoin yang dimiliki atau bertransaksi melalui redemption fiestapoin untuk ditukarkan fast track voucher
dengan Mandiri Debit atau Mandiri e-money. (pembayaran langsung ke kasir tanpa mengantri) atau mendapatkan
buku-buku secara gratis.
Selain itu Bank Mandiri juga turut berpartisipasi dan mengadakan
event olahraga rutin seperti Mandiri Jakarta Marathon, Mandiri Jogja Aktivitas Hobi
Marathon dan Bogor Sundown Marathon. Selain mendapat keuntungan Hal yang tidak luput dari aktivitas sehari-hari setiap orang adalah
prioritas pemesanan dan diskon khusus, nasabah Bank Mandiri juga bisa kebutuhan melakukan refreshing melalui berbagai hobi dan aktivitas di
mendapat paket akomodasi yang ditawarkan dengan harga menarik. luar rutinitas sehari-hari. Untuk memenuhi hobi para nasabah dan masih
Sejak beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri telah bekerja sama dengan konsisten dalam implementasi value proposition Spirit Memakmurkan
penyelenggara untuk event Mandiri Jakarta Marathon, yang dikukuhkan Negeri, Bank Mandiri juga mensponsori berbagai film produksi lokal
sebagai salah satu event tahunan kota Jakarta dan tercatat sebagai salah seperti Kartini, Critical Eleven serta Galih dan Ratna. Bagi insan pecinta
satu event lari terbesar di Indonesia. film yang ikut serta dalam program ini bisa menikmati nonton gratis
hanya dengan mengikuti beragam aktivitas di media sosial ataupun
Untuk memastikan nasabah tumbuh lebih baik, Bank Mandiri kembali menukarkan fiestapoin di acara-acara tertentu. Selain itu Bank Mandiri
menggelar Housing Expo di bulan Juni 2017 dan Festival Properti juga melakukan kerjasama strategis dengan Walt Disney Indonesia,
di bulan November 2017. Di acara ini, seluruh masyarakat dapat Warner Bros dan Sony Pictures, untuk meningkatkan attractiveness
menikmati kemudahan mendapatkan tempat tinggal impian, dengan e-money melalui pembuatan e-money edisi khusus seperti e-money
keuntungan bunga spesial dan keringanan biaya administrasi. Star Wars, e-money Justice League, e-money Spiderman Homecoming,
e-money Smurf The Lost Village yang penjualannya disesuaikan dengan
Bank Mandiri juga memastikan kebutuhan nasabah untuk memiliki peluncuran film-film tersebut.
kendaraan pribadi dapat terpenuhi. Berkenaan dengan hal
tersebut, Bank Mandiri menyelenggarakan event Gaikindo Indonesia Satu hal yang tidak luput dari program promosi Bank Mandiri
International Auto Show (GIIAS). Pada event tersebut, Bank Mandiri adalah penyelenggaraan Travel Fair. Bank Mandiri bekerjasama
menawarkan program kepemilikan mobil dengan bunga menarik, dengan Garuda dalam penyelenggaraan Garuda Online Travel Fair
proses administrasi yang cepat serta kemudahan memiliki On Board yang menawarkan harga tiket spesial ke tujuan domestik maupun
Unit (OBU) dan e-money dengan diskon mulai dari 25%. internasional yang dapat digunakan sepanjang tahun 2017 hanya
dengan bertransaksi menggunakan Mandiri Debit atau Mandiri Kartu
Acara lainnya adalah Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI), yang Kredit. Selain itu, di bulan Juli 2017, bekerja sama dengan Kereta
diselenggarakan dengan bekerjasama dengan Himpunan Penyewa Api Indonesia, Bank Mandiri menggelar Kereta Api Travel Fair yang
Pusat Perbelanjaan Indonesia dalam memperingati Hari Ulang Tahun menawarkan beragam diskon harga tiket kereta api untuk berbagai
Indonesia. Beragam promo menarik yang diberikan untuk nasabah tujuan di tanah air.
Mandiri Kartu Kredit dan Debit, antara lain diskon hingga 72% dan
tambahan benefit berupa diskon hingga 17%, gift with purchase, atau Untuk memastikan kemudahan perjalanan luar kota maupun luar
voucher untuk nasabah Mandiri serta program cicilan 0% untuk Mandiri negeri para nasabah, Bank Mandiri juga menjalin berbagai kerjasama
Kartu Kredit. dengan layanan pemesanan akomodasi seperti Agoda, Traveloka,
Pegipegi dan lainnya. Selain kerjasama untuk sarana pembayaran,
Bank Mandiri juga turut serta dalam event lainnya seperti Hari Belanja di waktu-waktu tertentu terdapat penawaran harga khusus yang
Online Nasional dan Jakarta Great Online Sale dengan penawaran ditawarkan bagi pemegang Mandiri Debit dan Mandiri Kartu Kredit.
diskon hingga 90%. Dengan memiliki Mandiri Debit atau Mandiri
Bank Mandiri terus melakukan komunikasi yang terintegrasi dan berkesinambungan di berbagai media untuk memastikan beragam program atau
promosi produk dan jasa Bank Mandiri tersampaikan kepada nasabah dan masyarakat secara umum. Inisiatif yang sudah dilakukan di tahun 2017
akan terus dioptimalkan di tahun 2018 guna mewujudkan pencapaian bisnis sesuai dengan strategi Bank Mandiri tahun 2018.
Pangsa Pasar
Bank Mandiri sebagai bank konvensional, secara umum, menghadapi persaingan dengan seluruh bank umum yang ada di Indonesia dalam
menentukan dan mempertahankan pangsa pasar. Persaingan usaha tersebut antara lain dapat dilihat berdasarkan jumlah aset yang dimiliki,
jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, dan jumlah Kredit yang disalurkan oleh Bank.
Analisis pangsa pasar diklasifikasikan berdasarkan jumlah aset, jumlah dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito) jumlah kredit yang disalurkan
(kredit kepemilikan rumah, personal loan, dan kartu kredit).
Tabel Pangsa Pasar Bank Mandiri dibandingkan dengan Industri Bank Umum – Posisi September 2017 dan September 2016
(Konsolidasi, dalam miliar Rupiah)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Vol. 15, No. 10, September 2017
terlepas dari pertumbuhan kredit yang mencapai 9,8% (YoY). Bank Mandiri berhasil mempertahankan kedudukannya sebagai Bank Terbesar di
Indonesia in terms of aset, dengan total aset mencapai Rp1.078,7 triliun pada September 2017.
15.09% 15.08%
84.91%
84.91%
Meskipun mengalami sedikit penurunan pangsa pasar, pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Mandiri secara tahunan mencapai 10,3%. Jika
dilihat per produk, giro Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 13,3% (YoY), dengan pangsa pasar mencapai 15,41%,
meningkat 16 bps dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tabungan secara tahunan berhasil tumbuh 12,2%, dengan pangsa pasar
mencapai 19,54%, meningkat cukup signifikan sebesar 36 bps (YoY). Demikian halnya dengan deposito yang secara tahunan berhasil tumbuh
6,2%, dengan pangsa pasar sebesar 11,35%. Tingginya nilai pangsa pasar produk dana Bank Mandiri, menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki
kepercayaan dari nasabah dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk menempatkan dananya di Bank Mandiri. Tentunya Bank Mandiri akan terus
berusaha meningkatkan porsi DPK yang akan dihimpun, dengan berbagai strategi yang akan diterapkan, terutama dalam menghimpun dana
murah (giro dan tabungan) untuk memperkuat funding base yang sudah dimiliki serta untuk menekan biaya dana.
14.81%
15.00
85.19%
85.00%
Pangsa Pasar Berdasarkan Kredit yang Disalurkan kemudian diikuti oleh kredit konsumen. Kredit mikro Bank Mandiri
Berdasarkan jumlah pinjaman yang disalurkan, pangsa pasar kredit pada September 2017 mencatatkan pertumbuhan sebesar 22,1%
yang disalurkan Bank Mandiri di September 2017 mencapai 15,10% (YoY), dan kredit konsumer secara tahunan berhasil tumbuh 20,6%.
meningkat dibandingkan posisi di september 2016 yang mencapai Hal tersebut juga sejalan dengan peningkatan pangsa pasar produk-
14,84% atau secara tahunan meningkat 26 bps, dengan pertumbuhan produk consumer loan. Pangsa pasar kredit KPR di September 2017
kredit mencapai 9,8% (YoY). Sejalan dengan strategi bisnis Bank mencapai 9,31%, meningkat cukup signifikan sebesar 68 bps (YoY).
Mandiri, saat ini Bank Mandiri sedang fokus pada pengembangan Demikian pula dengan pangsa pasar personal loan yang mencapai
bisnis new core (consumer dan micro banking). Jika dilihat per 2,66% meningkat 37 bps (YoY) dan pangsa pasar kartu kredit yang
segmen, pertumbuhan tertinggi dicatat oleh kredit segmen mikro, mencapai 12,53%, atau secara tahunan berhasil tumbuh signifikan
sebesar 53 bps.
14.84
15.10
85.16%
84.90
Kinerja Segmen Usaha c. Yang tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
• Wholesale Banking terdiri atas: perorangan dengan total Fund Under Management (FUM) > Rp1
a. Korporasi miliar.
Segmen wholesale banking - korporasi meliputi kredit
yang diberikan, simpanan nasabah dan transaksi-transaksi • Treasury
lainnya milik nasabah korporasi, baik BUMN maupun badan Segmen treasury terkait dengan kegiatan treasury Bank termasuk
usaha swasta. Kriteria segmentasi untuk corporate banking transaksi valuta asing, money market, fixed income, bisnis
adalah debitur yang memiliki Gross Annual Sales (GAS) > perbankan internasional, pasar modal, supervisi Kantor Luar
Rp2 triliun beserta groupnya dan masuk dalam top 150 Negeri.
obligor beserta groupnya termasuk kepada BUMN dan group
usahanya. • Kantor Pusat
Segmen kantor pusat terutama mengelola aset dan liabilitas
b. Komersial Grup selain yang telah dikelola oleh segmen operasi lainnya
Segmen wholesale banking - komersial meliputi kredit yang termasuk menerima alokasi biaya atas penyediaan jasa servis
diberikan dengan skala menengah dan sektor otomotif, secara sentralisasi kepada segmen lainnya serta pendapatan/
simpanan nasabah dan transaksi-transaksi lainnya milik biaya yang tidak teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.
nasabah komersial. Kriteria segmentasi untuk commercial
banking adalah debitur yang memiliki GAS di atas Rp50 • Entitas Anak – Syariah
miliar sampai dengan Rp2 triliun beserta groupnya seperti Segmen entitas anak-syariah meliputi seluruh transaksi yang
Badan Usaha Multifinance, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dilakukan oleh Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan
Pemerintah Daerah (PEMDA), BUMD termasuk RSUD dan syariah.
PDAM, Perguruan Tinggi Swasta, dan nasabah dana non
perorangan lainnya yang masuk dalam daftar nominatif • Entitas Anak – Asuransi
transaction banking. Segmen entitas anak-asuransi meliputi seluruh transaksi yang
dilakukan oleh Entitas Anak yang bergerak di bidang asuransi
• Kelembagaan jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi kerugian.
Segmen kelembagaan meliputi kredit yang diberikan, simpanan
nasabah dan transaksi - transaksi lainnya milik nasabah lembaga • Entitas Anak - selain Syariah dan Asuransi
pemerintah dan dana pensiun BUMN. Segmen entitas anak-selain syariah dan asuransi meliputi seluruh
transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang pembiayaan
• Retail konsumen, layanan remittance, sekuritas dan perbankan.
Segmen retail terdiri dari segmen konsumer/individual, segmen
mikro, Small Medium Entreprise/SME, dan Wealth. Segmen retail Segmen Geografis
banking ini termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha Segmen geografis adalah komponen Bank dan Entitas Anak yang
atau individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah)
jasa lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
dan transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi
serta merupakan kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
kepemilikan rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi- Segmen geografis Bank Mandiri dibagi ke dalam wilayah sebagai berikut.
transaksi lainya milik nasabah perorangan, termasuk nasabah • Indonesia.
prioritas. Untuk kredit Small Medium Entreprise (SME) kriteria • Asia (Singapura, Malaysia, Hong Kong, Timor Leste dan
debitur segmentasi ini adalah debitur dengan GAS < Rp50 Miliar Shanghai).
atau limit kredit di atas Rp200 Juta sampai dengan Rp10 miliar, • Eropa Barat (Inggris).
nasabah Tabungan Bisnis/Giro perorangan, koperasi, nasabah • Cayman Islands.
perkebunan plasma, dan nasabah dana non perorangan
lainnya yang tidak masuk dalam Daftar Nominatif transaction Bank Mandiri memiliki 12 (dua belas) kantor wilayah yang tersebar di
banking. Untuk kredit Mikro, kriteria segmentasi debiturnya seluruh Indonesia dan 6 (enam) cabang luar negeri yang berlokasi di
dengan limit kredit sampai dengan 200 juta. Sedangkan untuk Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Dili Timor Leste, Shanghai
Wealth Management, kriteria segmentasinya adalah nasabah
(Republik Rakyat Cina) dan Dili Timor Plaza dan 1 (satu) Kantor Segmen Operasi
Remittance Hong Kong.
Wholesale Banking
Untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri, Korporasi (Corporate Banking)
yaitu “Indonesia’s best, ASEAN’s prominent”, Bank Mandiri Sejalan dengan penyelarasan strategi bisnis Bank Mandiri melalui
mengkelompokan unit-unit kerja di struktur organisasinya ke dalam Corporate Plan “Restart” 2016–2020, segmen corporate banking selaku
3 (tiga) kelompok, yaitu: existing core Bank Mandiri, mendukung proses transformasi Bank
1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan Mandiri dengan melakukan reorganisasi unit kerja, khususnya yang
bisnis Bank yang terdiri dari dua segmen utama yaitu segmen terkait dengan pemisahan unit pengelola nasabah korporasi swasta,
Wholesale terdiri dari Corporate dan Commercial, Kelembagaan BUMN dan Kementerian/Lembaga dengan dibentuknya Bidang
(Government Institutional), Treasury (Treasury, International Kelembagaan. Sementara itu, corporate banking dan commercial
Banking and Financial Institutions), Retail Banking terdiri dari banking bergabung menjadi Bidang Wholesale Banking.
Small and Medium Enterprise, Micro, dan Consumer.
Pengembangan Corporate Banking di tahun 2017
Corporate banking Bank Mandiri terus mengembangkan produk,
2. Support Functions, berfungsi sebagai supporting unit yang
solusi dan layanan untuk dapat menyesuaikan kebutuhan nasabah
mendukung operasional Bank secara keseluruhan yang terdiri
sehingga menghasilkan sinergi yang saling menguntungkan antara
dari Special Asset Management, Wholesale Risk, Retail Risk, Digital
nasabah dengan Bank Mandiri. Corporate banking juga terus berusaha
Banking and Technology, Operations, Risk Management and
mengoptimalkan perluasan bisnis dengan melakukan ekspansi bisnis
Compliance, Corporate Transformation and Finance, Internal Audit,
yang berfokus pada sektor prioritas Bank Mandiri yang sesuai dengan
Human Capital, dan Corporate Secretary.
credit portfolio guideline seperti perkebunan, ketenagalistrikan, food and
beverage, pertambangan, minyak dan gas bumi, dan pupuk.
3. Distributions, berfungsi sebagai unit yang melakukan penjualan
produk dan jasa kepada seluruh segmen nasabah Bank Mandiri,
Sepanjang tahun 2017, portofolio kredit corporate banking terus
terdiri dari 12 (dua belas) Kantor Wilayah yang tersebar di seluruh
terdiversifikasi dengan baik pada sektor prioritas Bank Mandiri.
wilayah Indonesia.
Diversifikasi dilakukan dalam upaya mendukung Bank Mandiri untuk
meminimalkan resiko kredit yang terkonsentrasi pada sektor tertentu.
Produksi dan Pendapatan Segmen
Diantara sektor credit portfolio guideline yang menjadi prioritas
Dalam industri jasa perbankan, produksi adalah hasil dari kegiatan
tersebut, sektor perkebunan memberikan kontribusi 27,0% terhadap
pemasaran produk dan jasa yang dihasilkan. Di bawah ini akan diuraikan
total kredit corporate banking, diikuti dengan sektor ketenagalistrikan
kinerja produksi dan pendapatan dari Bank sebagai entitas utama.
dan food and beverage, yang masing-masing memberikan kontribusi
sebesar 10,7% dan 10,0% terhadap total kredit segmen corporate
banking. Secara rinci, penyaluran kredit corporate banking di top 10
sektor ekonomi adalah sebagai berikut.
8.3
8.6 4%
8.8 4%
5%
9.8 67.2
5% 35%
Perkebunan Pupuk
12.4
6% Ketenaga Listrikan Financial Services
14.0 Food and beverage Jalan
7%
Pertambangan emas Properti
14.4
7% Minyak dan gas bumi Konstruksi
26.6
24.9 14%
13%
Jika dilihat dari sisi kualitas aset, meskipun pelemahan kinerja ekonomi global maupun
nasional masih mempengaruhi kinerja beberapa debitur corporate banking di tahun 2017,
kualitas aset kredit corporate banking tetap mampu dijaga dengan baik melalui strategi yang
mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kualitas aset di tengah tren kenaikan
kredit bermasalah di sektor perbankan.
Berikut adalah daftar sektor usaha 10 (sepuluh) debitur besar individual dan grup pada akhir
tahun 2017.
2 Perkebunan 14,7
3 Food and Beverages 7,5
4 Minyak dan Gas Bumi 7,5
5 Food and Beverages 6,9
6 Manufaktur Produk Logam 6,9
7 Financial Services 5,6
8 Pertambangan 5,4
9 Automotive 5,3
10 Konstruksi 4,9
Total 86,4
2 Perkebunan 16,3
3 Retailer 15,4
4 Minyak dan Gas Bumi 14,8
5 Perkebunan 13,8
6 Perkebunan 12,9
7 Pupuk 12,9
8 Food and Beverages 9,8
9 Food and Beverages 9,7
10 Automotive 9,7
Total 137,0
Berdasarkan jenis kredit yang diberikan, pada tahun 2017 mayoritas kredit corporate banking
disalurkan dalam bentuk kredit investasi, yang mencakup 52,8% dari total kredit corporate
banking, sedangkan komposisi kredit modal kerja adalah sebesar 47,2% dari total kredit
corporate banking.
Sejalan dengan Spirit Memakmurkan Negeri, Bank Mandiri melalui Semarang – Batang, ruas Gempol – Pandaan, ruas Pandaan –
corporate banking juga turut mendukung program pemerintah Malang, ruas Manado – Bitung, ruas Serang – Panimbang dan
dalam hal pembangunan infrastruktur. Sampai dengan tahun 2017, jalan tol Trans Sumatera Bakauheni – Terbanggi Besar
corporate banking telah menyalurkan kredit terkait pembangunan • Untuk pembiayaan proyek-proyek ketenagalistrikan yang
infrastruktur sebesar Rp85,2 triliun atau hampir mencapai 34,2 % dari merupakan bagian dari proyek tenaga listrik 35.000 megawatt,
total kredit yang telah disalurkan corporate banking di tahun 2017. corporate banking juga membiayai pembangunan Independent
Power Plant (IPP) seperti IPP PLTU Mamuju di Sulawesi Barat,
Beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang mendapat IPP PLTU Sulbagut di Gorontalo serta IPP PLTU Nabire di Nabire,
fasilitas pembiayaan corporate banking pada tahun 2017, antara lain: Papua
• Pembiayaan proyek-proyek Jalan Tol diantaranya: Jalan Tol ruas
Adapun kinerja corporate banking berdasarkan penyaluran kredit, dana pihak ketiga, fee based income dan net interest income adalah sebagai berikut.
Produksi
Kredit Corporate Banking
Grafik Kredit
Pada tahun 2017, penyaluran kredit
Corporate Banking
mencapai Rp248,7 triliun, meningkat 8,8% (dalam triliun Rupiah)
Pendapatan
Grafik Fee Based Income
Fee Based Income Corporate Banking
Corporate Banking
Pada tahun 2017 fee based income yang
(dalam triliun Rupiah)
berhasil dihimpun corporate banking
Bank Mandiri adalah sebesar Rp2,3 triliun, 2.3
7.8
dari total net interest income, sementara 39,1%
merupakan pendapatan yang berasal dari
dana/liabilities spread (Rp 3,1 triliun). Net interest
income segmen Corporate Banking tahun
2016 2017
2017 mengalami penurunan sebesar 22,8%
dibandingkan tahun 2016.
Strategi dan Rencana Kerja Corporate Banking Tahun 2018 Pada tahun 2018 corporate banking akan melakukan 3 (tiga) inisiatif
Ke depannya, corporate banking akan terus memantapkan strategis, diantaranya yaitu:
posisinya sebagai market leader untuk pembiayaan korporasi
Indonesia, mendukung program-program pemerintah (baik 1. Anchor Client Focus, merupakan strategi yang difokuskan
dalam hal pembiayaan, transaksi, maupun penyaluran dana kepada nasabah yang cukup prominent di industrinya, dengan
proyek pemerintah), serta memberikan solusi transaksi yang telah penerapan good corporate governance serta membangun visi
disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. yang selaras antara Mandiri Group dengan nasabah melalui
hubungan yang saling menguntungkan, relasi jangka panjang,
serta ekstensifikasi bisnis untuk nasabah baru.
2. Solution and Collaboration, merupakan strategi untuk Pengembangan Commercial Banking Tahun 2017
menyediakan solusi yang komprehensif untuk nasabah sesuai Perlambatan kondisi perekonomian nasional yang terus berlangsung
dengan industri dan ekosistem bisnisnya, memberikan nilai sejak tahun 2016 sangat mempengaruhi segmen commercial
tambah bagi Mandiri Group melalui kolaborasi dengan unit banking Bank Mandiri yaitu meningkatkan rasio kredit bermasalah
bisnis lainnya, anak usaha dan jaringan Bank Mandiri di luar (NPL) dengan sangat signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut, di
Negeri, serta fokus untuk tumbuh di sektor potensial dengan tahun 2017 segmen commercial banking Bank Mandiri diarahkan
memperhatikan credit portfolio guideline. untuk fokus pada perbaikan kualitas aset, namun dengan tetap
mempertahankan pangsa pasar di industri perbankan nasional.
3. Strong Enablers, merupakan strategi penguatan aspek
fundamental antara lain dengan pengembangan sumber daya Dalam perjalanan bisnisnya, commercial banking Bank Mandiri
manusia, penyelarasan Business Process Reengineering (BPR), memberikan jasa perbankan kepada perusahaan-perusahaan
dan business process yang lean dan adaptif serta peningkatan skala menengah melalui 27 Commercial Banking Center (CBC), yang
sistem transaction banking yang handal dan solusi terintegrasi tersebar di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun 2017, kredit segmen
melalui value chain solution. commercial banking Bank Mandiri mencapai Rp155,82 triliun atau
berkontribusi sebesar 21,4% terhadap total portofolio pinjaman
Komersial (Commercial Banking) secara konsolidasi yang diberikan Bank Mandiri.
Segmen commercial banking Bank Mandiri mengelola nasabah-
nasabah perusahaan/institusi yang skala industrinya lebih kecil dari Sepanjang tahun 2017, portofolio pinjaman commercial banking Bank
nasabah yang dikelola oleh segmen corporate banking, dengan Gross Mandiri terus terdiversifikasi dengan baik pada sektor-sektor prioritas
Annual Sales (GAS) di atas Rp50 miliar sampai dengan Rp2 triliun. Bank Mandiri. Sektor pertanian memberikan kontribusi 21,83%
terhadap total kredit commercial banking, diikuti dengan sektor
“Total Solutions” (Solusi Menyeluruh) masih menjadi tagline perindustrian dan kontraktor dan properti, yang masing-masing
commercial banking yang merepresentasikan pemberian solusi memberikan kontribusi sebesar 14,07% dan 12,52% terhadap total
terbaik dalam bentuk bundling produk asset, liabilities dan fee kredit segmen commercial banking.
based sesuai dengan kebutuhan nasabah yang ditunjang dengan
pemanfaatan sistem e-channel dengan tujuan menyasar dana murah
dan fee based income dari produk-produk berisiko rendah.
Berikut adalah daftar sektor usaha 10 debitur terbesar nasabah pada akhir tahun 2017.
2 Industri 21,94
4 Multifinance 15,86
5 Transportasi 11,32
6 Telco 9,93
10 Textile 6,19
Total 145,14
Berikut rincian penyaluran pinjaman segmen commercial banking berdasarkan sektor yang
diuraikan dalam tabel berikut.
Jika dilihat dari jenis kreditnya, penyaluran pinjaman segmen commercial banking sebagian
besar merupakan Kredit Modal Kerja, yang menyumbang 63,74% atau sebesar Rp99,35 triliun,
sedangkan sisanya merupakan kredit investasi yang menyumbang sebesar 36,26% dari total
pinjaman commercial banking di tahun 2017.
Adapun kinerja commercial banking berdasarkan dana pihak ketiga, penyaluran kredit, fee
based income dan net interest income adalah sebagai berikut.
Produksi
Grafik Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga Commercial Banking
Corporate Banking
Penghimpunan dana segmen commercial banking pada tahun 2017 adalah sebesar Rp68,15 (dalam triliun Rupiah)
triliun atau tumbuh sebesar 2,70% dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2016 sebesar 68.15
Rp66,35 triliun. Produk tabungan segmen commercial banking secara tahunan tumbuh
signifikan sebesar 44,06% mencapai Rp11,7 triliun, diikuti dengan produk giro dan deposito 66.35
yang masing-masing mencapai Rp37,17 triliun dan Rp19,24 triliun pada akhir tahun 2017.
2016 2017
Pada tahun 2017, jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil Peningkatan tersebut khususnya disebabkan peningkatan jumlah
dihimpun segmen komersial masih didominasi oleh produk giro. rekening produk giro sebesar 14,04% dari 36.861 unit rekening di 2016
Berdasarkan kinerjanya, jumlah rekening dana pihak ketiga tersebut menjadi 42.037 unit rekening di 2017. Selain itu peningkatan rekening
mengalami peningkatan sebesar 11,58% atau menjadi 64.140 unit dana pihak ketiga juga disebabkan oleh peningkatan jumlah rekening
rekening dari 54.141 unit rekening di 2016. produk tabungan sebesar 7,34% dari 9.310 unit rekening di 2016
menjadi 9.993 unit rekening di 2017.
Pertumbuhan deposito meningkat sebesar 8,24% atau menjadi 19,24 triliun di 2017 dari 17,77 triliun di 2016. Pertumbuhan tertinggi deposito
berdasarkan tenor berasal dari produk deposito 3 (tiga) bulan sebesar 85,24% menjadi Rp6,69 triliun dari 3,61 triliun di 2016.
Total kredit investasi yang berhasil disalurkan oleh segmen komersial di 2017 sebesar Rp56,52 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar
Rp54,33 triliun. Total kredit modal kerja di 2017 sebesar Rp255,12 menurun di bandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp110,82 Peningkatan
Kredit Investasi disebabkan adanya shifting strategi untuk mendukung strategi kearah portfolio kredit yang lebih sustained.
Pendapatan
Grafik Fee Based Income
Fee Based Income (FBI) Commercial Banking
Commercial Banking
Fee based income dari commercial banking pada tahun 2017 (dalam triliun Rupiah)
sebesar Rp1,13 triliun atau secara tahunan tumbuh sebesar 5,80% 1.13
2016 2017
5,88
2016 2017
6. Fungsi Relationship Manager (RM) yang bertanggung jawab tools dan prosedur pada tahap inisiasi sampai dengan
mengelola nasabah terbagi menjadi front end dan middle end. pelaksanaan penyaluran kredit.
7. Melaksanakan program capability enhancement bagi Relationship c. Dukungan solusi pembiayaan untuk kebutuhan nasabah
Manager (RM). yang dapat menghasilkan sinergi dan memberi nilai tambah
serta menghasilkan value chain.
Prospek Commercial Banking 3. Mendukung Program Pemerintah
Tahun 2018, kredit segmen commercial banking akan melanjutkan Bidang Kelembagaan turut mendukung realisasi program
proses perbaikan kualitas. Pertumbuhan kredit yang sehat akan pemerintah dengan menghadirkan fungsi perbankan sebagai
didorong melalui sektor-sektor yang menarik melalui portofolio salah satu penggerak perekonomian dan pembangunan
guideline, antara lain Perkebunan Sawit, Crude Palm Oil (CPO), dan nasional, antara lain:
jasa konstruksi. Adapun sektor dengan strategi konsolidasi yaitu a. Kartu Tani
industri batubara, perdagangan tekstil, dan perdagangan furniture. Bank Mandiri mendukung pengembangan sistem untuk
pemanfaatan kartu tani sebagai media penyaluran dana
Kelembagaan (Goverment Institutional) subsidi khusus petani yaitu subsidi pupuk, bibit, dan lainnya
Segmen Kelembagaan merupakan segmen baru yang di tahun serta Kredit Usaha Rakyat (KUR).
sebelumnya masih merupakan bagian dari segmen Korporasi b. BUMDesa
(Corporate Banking) yang di fokuskan pada sektor Kementerian, Mendukung program pemerintah untuk menggerakan
Lembaga Negara dan BUMN. ekonomi BUMDesa, berkordinasi dengan PT Mitra BUMDesa
Nusantara.
Strategi Pengembangan Bisnis Bidang Kelembagaan c. Bantuan Sosial
Tahun 2017
Program pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin
Inisiatif strategis di segmen Kelembagaan adalah berfokus dalam
secara non tunai. Pendistribusian bantuan sosial diupayakan
mengembangkan perluasan bisnis dan dukungan solusi perbankan
melalui layanan branchless banking, yaitu bekerjasama
untuk nasabah pada segmentasi kelembagaan, yaitu:
dengan agen bansos yang menggunakan aplikasi perbankan
1. Meningkatkan Dana dan Mendorong Revenue
dan telah menerima pelatihan.
a. Dukungan produk dan layanan kepada nasabah dengan
d. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
tetap memperhatikan pertumbuhan Business As Usual (BAU)
Mendorong efektivitas program KUR dengan memberikan
sesuai dengan asumsi pertumbuhan GDP tahun 2017 melalui
pembekalan kepada nasabah KUR serta mengakomodir
pricing strategy yang kompetitif.
penyaluran pembiayaan KUR dengan tetap memperhatikan
b. Memberikan solusi end-to-end transaction dan distribusi
risk analysis.
channel di wilayah strategis untuk nasabah yang dapat
e. Project Merah Putih
meningkatkan transaksi perbankan dan dapat meningkatkan
Melaksanakan sinergi infrastruktur e-Banking Himbara (ATM,
revenue.
EDC dan E-Toll).
2. Menjaga Kualitas Kredit
4. Menjadi Business Entry Gate
Pengembangan kredit difokuskan pada tiga hal yaitu strategi
Nasabah Kelembagaan menjadi entry gate bagi produk jasa
menjaga kualitas kredit, pemberian fasilitas kredit, dan
untuk nasabah segmen retail dengan menawarkan kerjasama
peningkatan value chain dengan strategi antara lain:
yang meliputi seluruh produk dan jasa dari Mandiri Group.
a. Pemberian kredit secara selektif kepada nasabah segmen
kelembagaan (management limit).
b. Monitoring atas kredit yang diberikan dengan didukung
*)
CASA adalah Giro dan Tabungan
**)
Segmen Kelembagaan masih bergabung dengan Segmen Korporasi
Adapun kinerja segmen Kelembagaan berdasarkan dana pihak ketiga, penyaluran kredit, fee based income dan net interest income adalah sebagai
berikut.
Produksi
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Grafik Dana Pihak Ketiga
Kelembagaan Kelembagaan
Bidang Kelembagaan Bank Mandiri berhasil (dalam triliun Rupiah)
2016 2017
Produksi
Dana Pihak Ketiga Retail Banking
Total dana pihak ketiga retail banking per Desember 2017 mencapai Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari upaya untuk menjadi bank
Rp476,4 triliun, meningkat sebesar Rp41,1 triliun atau tumbuh 9,4% terdepan dalam inovasi digital banking guna meningkatkan customer
dibandingkan posisi 31 Desember 2016. Pertumbuhan tersebut experience, transaksi, dan penjualan. Stabilisasi aplikasi Mandiri
didorong oleh peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar Online, peningkatan jumlah ATM dan EDC, dan meningkatnya brand
Rp29,8 triliun atau tumbuh 9,8%. Komposisi dana pihak ketiga mandiri e-money yang menunjang kemudahan transaksi mendorong
segmen retail banking tahun 2017 terdiri dari giro 10,7%, tabungan pertumbuhan tabungan.
59,6%, dan deposito 29,7%.
Pada tahun 2017, jumlah rekening dana pihak ketiga segmen retail Kredit Retail Banking
yang berhasil dihimpun Bank Mandiri masih didominasi oleh produk Penyaluran kredit retail sampai dengan Desember 2017 mencapai
tabungan. Berdasarkan kinerjanya, jumlah rekening dana pihak ketiga Rp223,1 triliun, meningkat Rp26,9 triliun atau secara tahunan berhasil
tersebut mengalami peningkatan sebesar 18,96% atau menjadi tumbuh 13,71%. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh kredit mikro
21.820.929 unit rekening dari 18.343.166 unit rekening di 2016. yang berhasil tumbuh sebesar 22,2% mencapai Rp 61,9 triliun, disusul
Kenaikan jumlah rekening tabungan yang cukup signifikan terutama dengan consumer loan dan credit cards yang masing-masing mencapai
karena pembukaan rekening dana-dana bantuan pemerintah Rp89,3 triliun dan Rp10,3 triliun yang masing-masing berhasil tumbuh
sebesar 18,12% dan 12,96% dengan NPL yang masih terkendali di
Peningkatan tersebut khususnya disebabkan peningkatan jumlah kisaran 2,53%. Pertumbuhan kredit retail ini didorong oleh kredit
rekening produk tabungan sebesar 19,52% dari 17.620.536 unit Mortgage yang mencapai sebesar Rp39,7triliun atau tumbuh 10,7%
rekening di 2016 menjadi 21.059.833 unit rekening di 2017. Selain dengan jumlah unit yang sudah dibiayai sepanjang tahun 2017 sebanyak
itu peningkatan rekening dana pihak ketiga juga disebabkan oleh 17.151 unit, Kredit Serbaguna Mikro (KSM) sebesar Rp28,0 triliun atau
peningkatan jumlah rekening produk giro sebesar 6,93% dan tumbuh 44,4%, personal loan sebesar Rp21,7 triliun atau tumbuh
peningkatan deposito sebesar 4,35%. sebesar 24,3%, serta penyaluran KUR sebesar Rp13,34 triliun sepanjang
tahun 2017.
Komposisi kredit retail banking terhadap total kredit (bank only) Strategi Kredit Mikro tahun 2017
Bank Mandiri mencapai 34,63%, atau secara tahunan meningkat Beberapa inisiatif strategis telah dilakukan untuk meningkatkan
cukup signifikan sebesar 153 bps, seiring dengan strategi bisnis Bank kienrja bisnis mikro, antara lain:
Mandiri untuk mengembangkan segmen new core Bank Mandiri, yaitu - Penetrasi pada e-commerce.
consumer loan dan mikro banking. - Pengembangan produk KUM transaksional untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan pasar pada value chain dan segmen yang
Fokus bisnis kredit retail yang dititikberatkan pada segmen new core menarik.
sebagai segmen bisnis baru selain segmen corporate yang selama - Pengembangan program khusus untuk akuisisi potensi bisnis
ini menjadi core business Bank Mandiri terbukti mampu mendorong mikro disekitar lokasi industri.
pertumbuhan bisnis Bank Mandiri secara agresif namun dengan kualitas - Program peningkatan penetrasi pada Bank at Work.
yang tetap terjaga. Hal ini dapat dilihat dari volume kredit new core - Perbaikan proses kredit.
(terdiri dari bisnis kredit konsumer, kartu kredit, dan KSM mikro) yang
mampu mencatat pertumbuhan sebesar 23% dari tahun 2016 atau Produksi/Kinerja Kredit Mikro
mencapai Rp126,5 triliun, namun dengan rasio non performing loan (NPL) Seiring dengan penetapan produk Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
terjaga di level 1,6%, relatif sama dengan thn 2016, yaitu 1,5%. sebagai kredit new core, KSM di tahun 2017 berhasil mencatatkan
pertumbuhan yang agresif sebesar 44,4% secara tahunan atau
Mikro (Micro Banking) mencapai Rp27.997 miliar. Selain itu, penyaluran kredit produktif
Micro Banking menangani pemberian pinjaman dengan limit mikro atau Kredit Usaha Mikro (KUM) juga berhasil tumbuh 8,3%
maksimum sampai dengan Rp1 miliar, dengan jenis debitur dapat secara tahunan atau mencapai Rp33.873 miliar, yang dikontribusikan
berupa nasabah individual mikro. terutama dari penyaluran KUR tahun 2017 yang sebesar Rp13.341
miliar. Realisasi penyaluran tersebut mampu melebihi target
penyaluran KUR yang ditetapkan pemerintah.
Pencapaian kinerja kredit mikro dalam bentuk tabel disajikan sebagai berikut.
Strategi Dana Mikro Tahun 2017 kantor, namun melalui kerjasama dengan pihak lain dan perlu
Pencapaian dana mikro di atas merupakan hasil dari eksekusi baik didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
dari strategi bisnis. Strategi bisnis tersebut antara lain: Dalam hal ini Bank Mandiri melakukan kerjasama dengan Agen
1. Program peningkatan volume dan rekening dana murah di Branchless Banking yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
TabunganMu melalui Program Mandiri Semarak Rakyat 2017. Untuk mendukung inisiatif LAKUPANDAI tersebut, utamanya
Program ini terbagi menjadi 2 subprogram yaitu: Akuisisi dan dalam bentuk produk tabungan Basic Saving Account (BSA),
Aktivasi TabunganMU. maka Bank Mandiri membuat produk dengan brand name
a. Akusisi TabunganMU Mandiri Simpanan Makmur (SiMAKMUR). SIMAKMUR merupakan
Program pemberian hadiah langsung berupa sembako, rekening simpanan dalam mata uang Rupiah bagi perorangan
souvenir, dan kebutuhan sehari-hari atau disesuaikan yang belum pernah memiliki rekening di Bank Mandiri dan
dengan kebutuhan region atas setiap pembukaan rekening penyelenggaraannya dilakukan sesuai dengan syarat dan
TabunganMU dengan setoran awal minimal Rp. 500 ribu. ketentuan yang berlaku. Segmen yang dituju dalam LAKUPANDAI
b. Aktivasi TabunganMU adalah masyarakat unbanked baik di daerah urban maupun rural,
Program loyalty kepada nasabah TabunganMU dengan pasar sehingga dapat menggalakkan program inklusi keuangan.
murah yang dilakukan serentak di seluruh region dengan
memanfaatkan momentum hari kemerdekaan. Produk dan program yang dilakukan untuk mendorong
LAKUPANDAI/Branchless Banking adalah:
2. Program peningkatan dana nasabah Basic Saving Account (BSA)/
Unbanked melalui kerjasama dengan agen Branchless Banking a. Pengembangan Sistem Akuisisi Agen Individual (SAAI)
(Agen Laku Pandai) di seluruh wilayah Indonesia, terutama untuk Pengembangan sistem yang dapat menunjang proses
wilayah yang tidak terjangkau oleh Cabang Bank Mandiri, dengan akuisisi Agen Branchless Banking Bank melalui Sistem
target jumlah rekening yang di dapatkan dari agen Branchless Akuisisi Agen Individual (SAAI) dimana petugas lapangan
Banking adalah sebesar 500.000 rekening. Untuk mencapai target (Sales Representative Branchless Banking/SRBB) yang
tersebut, Bank Mandiri bekerja sama dengan Kementrian BUMN bertugas melakukan prospek dapat mengimput data secara
dan Dinas Sosial untuk mengfungsikan agen Branchless Banking terintegrasi kepada Kantor Pusat.
sebagai agen penyalur bansos, program Kartu Tani, program PKH
dan BPNT, serta BUMDes. b. Program Boosting Akuisisi
- Referensi akuisisi Agen dari debitur KUM top-up minimal
3. Dalam rangka mendukung implementasi Layanan Keuangan Rp30 juta.
Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau LAKUPANDAI, - Akuisisi loket PPOB menjadi agen individu.
Bank Mandiri telah mengimplementasikan program LAKUPANDAI - Racing akuisisi kompetisi SRBB se-nasional.
secara nasional per tanggal 13 Juli 2016. LAKUPANDAI adalah
adalah kegiatan menyediakan layanan perbankan dan/atau
layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan
Agrifin
Status : Kerjasama masih Berlangsung dan ekspansi
PILOT PROJECT KERJASAMA di wilayah Lombok, Banyuwangi
Kerjasama dengan
DENGAN PIHAK KETIGA Syngentadan Mercy Corps
IndonesiaProgram bundling
layanan branchless banking
dan pinjaman untuk
petani di Malang,
Lombok dan
Banyuwangi
MFS for Women Entrepreneurship
Status : Masih berlangsung di Kec. Tuban,
Cicil Emas Ngawi, Bojonegoro, Gresik
Status : Implementasi di-carry over 2018 Kerjasama dengan CDG, MCI, dan J-PAL
Kerjasama dengan BSM Program pengembangan
Program Cicilan emas kaum wanita melalui layanan
dimana agen memberi referral Branchless Banking
kepada pihak BSM
PKH
Status : Kerjasama masih berlangsung sejak awal tahun 2017
dan akan dilanjutkan ditahun 2018
Kerjasama dengan Kementrian Sosial Republik Indonesia PILOT PROJECT KERJASAMA
dimana agen Bank mandiri berfungsi sebagai agen yang
menyalurkan bantuan tunai kepada keluarga penerima manfaat
DENGAN PEMERINTAH
Kartu Tani
Status : Pilot project sedang berjalan ditahun 2017
dan akan kick off ditahun 2018
Kerjasama dengan Kementrian Sosial Republik Indonesia BPNT
dimana agen Bank mandiri berfungsi sebagai agen Status : Kerjasama berlangsung sejak awal tahun 2017
yang menyalurkan kuota pupuk bersubsidi kepada petani y dan akan dilanjutkan ditahun 2018
Kerjasama dengan Kementrian Sosial Republik Indonesia
ang terdaftar sebagai penerima subsidi
dimana agen Bank mandiri berfungsi sebagai agen
penyalur bantuan bahan pangan bersubsidi
19.162 19.941 21.069 21.802 22.687 23.539 25.418 27.353 28.814 29.857 31.273 32.619 33.643
Des - 16 Jan - 17 Feb - 17 Mar - 17 Apr - 17 Mei - 17 Jun - 17 Jul - 17 Aug - 17 Sep - 17 Okt - 17 Nov - 17 Des - 17
Per 31 Desember 2017, jumlah agent branchless banking Bank Mandiri mencapai 33.643 agen individu atau 131,36% dari target 2017 yang diajukan yaitu
25.612.
Rekening SIMAKMUR (Bansos) Saldo Rekening SiMAKMUR Rekening SiMAKMUR Saldo Rekening SiMAKMUR
(dalam unit rekening) (Bansos) (Non-Bansos) (Non-Bansos)
(dalam miliar Rp) (dalam unit rekening) (dalam miliar Rp)
2.047.495 228.193
105.660
7.306
5.833
78.090
304
132
Sementara untuk tabungan SIMAKMUR, per 31 Desember 2017 sudah Konsolidasi dalam Rangka Perbaikan Kualitas Kredit
mencapai 2,054,801 rekening yang terdiri dari 2,047,495 rekening Tahun 2017 menjadi tahun konsolidasi untuk segmen SME dengan
bansos (Tabnas-P) dan 7,306 rekening bansos (TABBB) dengan fokus pada perbaikan kualitas kredit. Sepanjang tahun ini, NPL
saldo Rp334.288.819.419 (proyeksi). Diharapkan setiap tahun SME banking terus menunjukkan perbaikan, ditandai dengan
jumlah nasabah dan saldo SIMAKMUR dapat terus bertambah dan adanya penurunan rasio NPL (gross) dari 4,07% pada tahun 2016
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. menjadi 3,79% di tahun 2017. Portfolio kredit kolektibilitas 2 juga
menunjukkan tren perbaikan yaitu dari Rp2.627 miliar pada tahun
Strategi Dana Mikro Tahun 2018 2016 mnejadi Rp2.145 miliar di tahun 2017.
Strategi pencapaian dana segmen mikro juga menjadi fokus dalam
mencapai target dana murah Bank Mandiri di tahun 2018. Adapun Perbaikan tersebut didorong terutama dari implementasi inisiatif baik
strategi dana pada segmen mikro antara lain: di front-end, mid-end, dan back-end, antara lain:
1. Perbaikan proses penawaran dana segmen mikro melalui - Review dan penajaman target market sesuai dengan potensi
AgenMU. di wilayah dengan fokus pada intensifikasi nasabah eksisting,
2. Product bundling dana dan kredit mikro untuk nasabah dana nasabah prima, value chain, dan koperasi.
segmen mikro dengan kriteria tertentu. - Perbaikan proses analisa dan pemutusan kredit sehingga dapat
3. Kolaborasi dengan segmen lain di dalam akuisisi rekening mempercepat pemberian kredit kepada debitur
tabungan segmen mikro. - Pengembangan mobile system untuk monitoring portofolio dan
4. Perbaikan skema insentif terkait dengan akuisisi dan peningkatan pipeline kredit
pengendapan dana pada rekening tabungan segmen mikro. - Pengembangan early warning system untuk penguatan
monitoring kredit; dan
Small Medium Enterprise (SME) Banking - Peningkatan kapabilitas dan kompetensi pengelola segmen
SME Banking menangani pemberian pinjaman dengan limit SME di wilayah baik terkait product knowledge maupun proses
maksimum sampai dengan Rp10 miliar, dengan jenis debitur dapat perkreditan.
berupa nasabah individual maupun perusahaan.
Berdasarkan jenis, penyaluran kredit segmen SME terdiri dari Kredit Modal Kerja sebesar Rp51.667 miliar atau mencapai 84% dari total kredit
SME, sedangkan sisanya sebesar Rp9.908 miliar atau 16% merupakan Kredit Investasi. Dari sektor ekonomi, kredit segmen SME mayoritas
disalurkan kepada sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, sebesar Rp28.228 miliar atau mencapai 46% dari total kredit segmen SME Banking,
diikuti dengan penyaluran kepada sektor Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian sebesar Rp7.032 miliar atau sebesar 11%.
Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian 7.032 11% 7.432 12% (5%)
Pertambangan 475 1% 468 1% 2%
Perindustrian 4.223 7% 4.955 8% (15%)
Listrik, Gas dan Air 200 0% 232 0% (14%)
Konstruksi 3.196 5% 2.324 4% 38%
Perdagangan, Restoran dan Hotel 28.228 46% 30.641 50% (8%)
Pengakutan, Pergudangan dan Komunikasi 1.291 2% 1.361 2% -5%
Jasa-jasa dunia usaha 5.240 9% 3.811 6% 37%
Jasa-jasa sosial/masyarakat 2.046 3% 2.023 3% 1%
Lain-lain 9.645 16% 7.538 12% 28%
Total Kredit SME Banking 61.576 100% 60.784 100% 1%
Peningkatan Current Account and Saving Account (CASA) Sejumlah debitur segmen SME Banking masih melakukan
SME Banking aktivitas rekening operasional di rekening pinjaman sehingga
Program peningkatan CASA dilakukan SME Banking dalam rangka diperlukan sebuah program untuk memindahkan transaksi
mendorong peningkatan likuiditas Bank Mandiri. Di tahun 2017, SME dan pembayaran kewajiban angsuran dari rekening pinjaman
Banking lebih fokus menggarap CASA yang berasal dari debitur SME ke rekening CASA. Dengan adanya PINTAR, debitur tidak
banking maupun nasabah potensial di wilayah. Dalam hal ini, Direktortat diperkenankan untuk memperoleh cek/bilyet giro (BG) dari
CBB akan lebih fokus untuk menggarap sumber CASA dari nasabah. rekening pinjaman dan memperoleh reward berupa 2 (dua) buah
- Program MAPAN (Mandiri Tabungan Pinjaman) buku cek/bilyet giro gratis per bulan dalam periode waktu yang
MAPAN merupakan program untuk meningkatkan average telah ditentukan.
balance CASA dari debitur minimal 20% dari average baki debet
(outstanding) kredit dengan reward berupa penurunan suku bunga Produksi/Kinerja Dana SME
maksimal 0,5% bagi debitur eksisting dan pemberian suku bunga Kinerja pencapaian dana SME Banking di tahun 2017 sangat baik. Hal
kompetitif bagi calon debitur. ini terlihat dari konsistensi komponen dana murah di SME Banking
- Program PINTAR (Pindah Transaksi Rekening) yang lebih dari 80% dari total dana segmen SME Banking.
Strategi Consumer Loan Tahun 2018 4. Penajaman fungsi dan tanggung jawab sales representative,
Untuk mendukung pencapaian target, akan dilaksanakan beberapa relationship manager dan cabang sebagai channel pemasaran.
inisiatif dengan tujuan meningkatkan sales dan mengoptimalkan 5. Penguatan kapabilitas cabang dalam pengelolaan debitur sesuai
fungsi cabang sejalan dengan semangat transformasi jaringan dengan implementasi distribution transformation.
distribusi, yaitu; 6. Perbaikan proses bisnis melalui interim Business Process
1. Perbaikan fitur produk untuk meningkatkan daya saing di pasar. Reengineering (BPR).
2. Peningkatan product knowledge pegawai melalui implementasi Mengoptimalkan telesales sebagai salah satu channel pemasaran
digital application Mandiri CLIC sesuai channel pemasaran. kredit konsumer
3. Optimalisasi data referral sebagai lead cabang dalam melakukan
penjualan.
Kartu Kredit
Outstanding Mandiri Kartu Kredit tahun 2017 mengalami - Terkait produk dan akuisisi , yaitu melalui Penajaman channel
pertumbuhan sebesar Rp1,18 triliun atau secara tahunan tumbuh akuisisi credit card dan fokus pada pemasaran product champion
sebesar 13,0% mencapai Rp10,31 triliun. Pertumbuhan volume bank (Signature, Platinum, Pertamina dan Skyz serta perluasan
kartu kredit juga diiringi dengan peningkatan fee based income segmen pasar dengan mengembangkan produk baru antara
Peningkatan volume didorong terutama dari hal-hal antara lain: lain produk Co Brand Mandiri Pertamina Card, JCB Card serta
- Peningkatan pertumbuhan jumlah kartu melalui penetrasi program relaunching kartu Signature.
akuisisi nasabah internal dan nasabah Prioritas dan Private, serta - Terkait strategy usage, yaitu fokus program partnership pada Top
penetrasi perusahaan Bank at Work. 5 Mercant Category Group (fashion, travel, supermarket, dining
- Peningkatan sales volume kartu kredit melalui pengembangan dan ecommerce), serta menciptakan awareness melalui thematic
kerjasama program yang menjadi aspirasi dan gaya hidup marketing campaign serta bekerjasama dengan merchant yang
masyarakat segmen mass affluent diantaranya e-commerce menjadi preferensi nasabah Mandiri kartu kredit
seperti Tokopedia, JD.id, Lazada, dan Blibliserta dari travelling - Optimalisasi strategy komunikasi dengan pendekatan customer
seperti Traveloka, Garuda Indonesia, dan Agoda. centric melalui pemilihan media, timing terminologi yang tepat
untuk meningkatkan customer engagement dan loyalty.
Grafik Outstanding Grafik Fee Based Income Grafik Jumlah Kartu Grafik Sales Volume
Credit Card Credit Card Credit Card Credit Card
(dalam triliun Rupiah) (dalam triliun Rupiah) (dalam triliun Rupiah)
(dalam triliun Rupiah)
10,312
1,801
4.8 33.2
1,673 4.4 29.8
9,128 29.7
3.97
8,970
1,573
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
Strategi Kartu Kredit tahun 2018 3. Strategi Customer Journey and Experience
Di tahun 2018, rencana pengembangan bisnis kartu kredit dilakukan a. Pengembangan strategi produk dan komunikasi pemasaran
secara menyeluruh, mulai dari pengembangan produk sampai berdasarkan User/Customer Experience - untuk meningkatkan
dengan portfolio management. customer engagement dan loyalty.
1. Strategi Akuisisi b. Mengembangkan layanan kartu kredit pada assisted dan
a. Optimalisasi strategi akuisisi kartu baru melalui penajaman unassisted channel berbasis CRM (next best service dan
channel akuisisi, kegiatan telemarketing, penyesuaian skema realtime) .
sales insentif dan sale focus pada product champion bank. c. Pengelolaan marketing communication berdasarkan
b. Penguatan product value proposition khususnya produk customer needs/preference (more targeted dan personal
segmen middle class dan pengembangan produk baru message) dan terintegrasi di semua OMNI channel Bank
berbasis inovasi digital. Mandiri (ATM, Media Sosial dan lain lain).
2. Strategi Usage dan Portfolio Management
a. Fokus program partnership pada Top Mercant Category Retail Deposit
Kinerja 2017
Group (MCG) sesuai dengan perubahan preferensi nasabah
Pada Tahun 2017 pertumbuhan dana tetap difokuskan pada dana
dan perkembangan pasar.
murah khususnya tabungan yang tumbuh semakin cepat dan efektif
b. Penguatan brand identity untuk meningkatkan awarenesss
dengan saldo rata-rata dana Tabungan sebesar Rp247,1 triliun
melalui thematic marketing campaign yang terasosiasi
meningkat sebesar 10,34% dibandingkan saldo rata-rata tahun 2016
dengan program/aktivitas.
sebesar Rp224,0 triliun.
2017 2016
Dana YoY Growth (%)
(Rp miliar) % Porsi (Rp miliar) % Porsi
Tabungan 126,175 74.8% 116,214 75.7% 8.6%
Deposito 42,406 25.2% 37.259 24.3% 13.8%
Total 168,581 100.0% 153.473 100.0% 9.8%
Strategi Retail Deposit Tahun 2017 Program Mandiri e-Kado Member Get Member (MGM) yaitu
Pertumbuhan tabungan ini didorong oleh strategi berikut. program pemberian hadiah tambahan apabila pembukaan
- Inisiatif Bank at Work dengan memanfaatkan kekuatan relasi dan rekening baru atas dasar referensi kode referral.
turunan dari nasabah wholesale.
- Meningkatkan pertumbuhan tabungan bisnis dengan fokus • Lelang Fiestapoin Regional 2017, sebagai grand event fiestapoin
membuat program atau marketing campaign pada transaksi yang diadakan di seluruh wilayah Region (13 kota) pada bulan
yang berkorelasi dengan peningkatan saldo, antara lain Program Februari-April 2017.
Gratis Transaksi untuk transaksi kliring, RTGS, remitance, internet
bisnis. • Mandiri Coffiesta, Mandiri Coffiesta merupakan umbrella
- Penerapan loyalty program untuk mendorong transaksi nasabah campaign loyalty program Mandiri bekerjasama dengan kedai
dengan memperkuat peran wilayah dalam program marketing kopi lokal di seluruh Indonesia. Selain memberikan benefit
lokal untuk akuisisi dan aktivasi. Saat ini, sudah terdapat +/- 2000 kepada nasabah Mandiri di kedai kopi, Mandiri Coffiesta juga
merchant lokal telah bergabung dalam ekosistem fiestapoin. hadir dengan event Pesta Kopi Mandiri (di Jakarta, Yogyakarta,
Surabaya, dan Medan) dan ditutup dengan grand event Mandiri
Selain itu, Bank Mandiri telah menyelenggarakan beberapa marketing Jakarta Coffee Week. Event tersebut memperkenalkan industri
campaign dan/atau program loyalty nasabah di tahun 2017, antara lain: kopi nusantara dari hulu ke hilir dengan membawa kedai
• Mandiri e-Kado,yaitu program apresiasi kepada nasabah yang kopi, petani kopi (dari 15 daerah penghasil kopi terbaik di
membuka rekening tabungan baru berupa pemberian hadiah Indonesia), dan distributor mesin kopi. Selain bertujuan bisnis
e-voucher. Program Mandiri e-Kado terdiri dari: untuk meningkatkan loyalitas nasabah dan transaksi Mandiri
Program Mandiri e-Kado, yaitu program pemberian hadiah atas kartu debit, Mandiri Coffiesta juga mengemban misi untuk
akuisisi rekening Mandiri Tabungan atau Mandiri Tabungan Bisnis mengukuhkan posisi Mandiri sebagai bank BUMN yang berperan
(MTB) dengan setoran awal tertentu. aktif dalam mendukung industri kopi nusantara.
• Mandiri Sahabatku, Mandiri Sahabatku hadir sebagai program 1. Penyempurnaan lead management system dan proses bisnis
Bank Mandiri yang bertujuan untuk memperbaiki tingkat sehingga mendukung percepatan akuisisi nasabah
kehidupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan berperan dalam 2. Peningkatan usage atau transaksi nasabah dan product holding
membantu PMI agar dapat lebih berkembang dan belajar 3. Perbaikan relationship model sesuai tiering atau klasifikasi
wirausaha guna mendapatkan masa depan yang lebih cerah. nasabah
Mandiri Sahabatku merupakan program training wirausaha 4. Pengembangan program loyalty (fiestapoin) pada aspek point
PMI untuk menjadi pengusaha yang dapat meningkatkan generation, point redemption, dan point activation
perekonomian keluarga PMI dan masyarakat sekitarnya. Program 5. Optimalisasi program marketing dalam rangka meningkatkan
yang digelar bersama Mandiri University sejak 2011 ini telah persepsi positif nasabah dan penggunaan produk retail deposit.
melatih lebih dari sebelas ribu PMI yang tersebar di Hongkong,
Jepang, Korea Selatan dan Malaysia. Program ini selainmerupakan Wealth Management
program CSR juga merupakan program untuk mendukung Kinerja Tahun 2017
Produk Reksa Dana
financial inclusion PMI di masing-masing Negara penempatan.
Reksa Dana mengalami pertumbuhan Asset Under Management
Strategi Retail Deposit Tahun 2018 (AUM) sebesar 34% menjadi Rp22,7 triliun. Pertumbuhan tersebut
Strategi retail deposit untuk tahun 2018 difokuskan pada hal-hal terbesar ditopang oleh kenaikan AUM Reksa Dana Pasar Uang sebesar
sebagai berikut: 55% menjadi Rp6,8 triliun dan AUM Reksa Dana Terproteksi sebesar
31% menjadi Rp12,6 triliun, sedangkan revenue dari bisnis Reksa Dana
juga tumbuh cukup signifikan sebesar 41% menjadi Rp173,3 miliar.
Tabel Asset Under Management (AUM) Reksa Dana (dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan ini berasal antara lain berasal dari meningkatnya transaksi • Pengembangan fitur transaksi Surat Berharga Negara Pasar
produk Surat Berharga Negara Ritel Pasar Perdana, pendapatan dari Sekunder.
bisnis Referral Retail Brokerage, transaksi produk Surat Berharga Negara • Pengembangan fitur layanan transaksi Valuta Asing.
Pasar Sekunder, transaksi Valuta Asing dan Structured Product. • Pengembangan fitur Structured Product dan penambahan produk
baru.
Pencapaian kinerja kredit Treasury Retail dalam bentuk tabel disajikan • Meningkatkan variasi produk investasi dan layanan wealth
sebagai berikut. management di Singapura dengan melakukan pengembangan
produk baru dan layanan wealth management di Bank Mandiri
Tabel Kinerja Pendapatan Bank dari Bisnis Transaksi Produk Surat Singapore Branch.
Berharga dan Treasury Retail 2017
(dalam miliar Rupiah)
Segmen treasury juga mencakup sinergi bisnis antara Kantor Pusat a. Pengembangan yang dilakukan terkait aktivitas trading dan
dengan Kantor Luar Negeri dan Entitas Anak. Bentuk sinergi ini banking
di antaranya adalah transaksi valuta asing, surat berharga, trade - Melakukan trading produk yang terkait dengan suku bunga
financing, dan kredit kepada nasabah segmen Wholesale. dan nilai tukar baik plain vanilla maupun derivatif.
- Memperkuat struktur pendanaan terutama untuk kebutuhan
Secara garis besar seluruh aktivitas treasury dibagi ke dalam 2 (dua) pembiayaan jangka menengah dan panjang melalui
kategori portofolio yaitu: penerbitan obligasi.
1. Trading Book b. Pengembangan yang dilakukan terkait aktivitas client team
Terkait seluruh posisi perdagangan Bank pada instrumen - Pengembangan produk dan layanan untuk memenuhi
keuangan dalam neraca dan rekening administratif yang dimiliki kebutuhan investasi nasabah seperti ritelisasi penjualan
dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan dalam jangka surat berharga pemerintah untuk nasabah dan
pendek. pengembangan fitur Mandiri Deposit Swap.
2. Banking Book - Fokus memperdalam pangsa pasar di nasabah-nasabah
Terkait semua posisi yang ditujukan kepentingan pemenuhan utama beserta anak perusahaannya.
likuiditas, pengelolaan aset dan liabilitas Bank secara optimal, c. Pemasaran produk treasury terkait aktivitas client team
maupun pemenuhan aspek permodalan. - Pemasaran structured product untuk memenuhi kebutuhan
investasi nasabah seperti Mandiri deposit swap dan Mandiri
Pengembangan Treasury Tahun 2017 dual currency investment.
Sepanjang tahun 2017 Bank Mandiri telah mengimplementasikan - Pemasaran produk derivatif untuk pemenuhan kebutuhan
sejumlah strategi terkait pengembangan dan pemasaran Treasury di hedging nasabah, seperti Mandiri call spread dan Mandiri par
antaranya adalah: forward.
Selama tahun 2017, treasury group membukukan total pendapatan Pertumbuhan fee based income juga didorong oleh pendapatan surat
Rp7,76 triliun, tumbuh 20,38% dari tahun 2016. Pendapatan ini berharga yang tumbuh cukup tinggi, sebesar 28,89%. Strategi trading
berasal dari fee based income sebesar Rp4,18 triliun dan net interest yang cukup baik serta pengelolaan portofolio surat berharga yang
income sebesar Rp3,58 triliun. disiplin menjadi kunci utama di tengah pasar surat berharga yang
sedang bullish akibat penurunan suku bunga acuan serta peningkatan
Fee based income treasury group tahun 2017 sangat baik, hal ini rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat Fitch Rating pada akhir
dapat terlihat dari pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu 26,39%. tahun 2017. Pada tahun 2017, Bank Mandiri juga merupakan bank
Pendapatan transaksi valas yang merupakan penyumbang utama dengan pendapatan transaksi surat berharga terbesar.
fee based income tumbuh 28,15%. Tingginya volume transaksi valas
selama tahun 2017, serta penajaman strategi untuk anchor client Pendapatan lain-lain yang berasal dari pendapatan Reksadana
mengantar Bank Mandiri menjadi bank dengan pendapatan transaksi serta provisi dan komisi juga menunjukkan kinerja yang sangat baik.
valas tertinggi selama tahun 2017. Tercatat selama tahun 2017, treasury membukukan pendapatan
lain-lain sebesar Rp461,6 miliar, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya. Di samping itu, treasury group juga mampu melakukan optimalisasi
pemanfaatan likuiditas baik melalui instrumen penempatan interbank maupun surat berharga. Tercatat pendapatan Net Interest Income tumbuh
14,05% dari tahun 2016.
4.1
3.3 3.5
3.1
Selama tahun 2017, total dana non-bank IBFI Group mencapai Rp7,16 Tingginya pertumbuhan pendapatan IBFI Group ini didorong oleh
triliun, atau turun 5,52% dari tahun 2016. Penurunan ini merupakan penajaman strategi yang dilakukan dalam pengelolaan nasabah,
strategi yang ditempuh untuk menjaga biaya bunga serta margin agar serta penguatan sinergi bisnis antara IBFI Group selaku pengelola
tetap kompetitif serta fokus pada dana murah yang lebih sustainable. nasabah dengan unit bisnis terkait yang dilakukan dalam bentuk joint
Hal ini dapat terlihat dari total dana murah (CASA) yang tetap dapat marketing and sales program serta peningkatan kualitas relationship
tumbuh 17,22%. dengan nasabah FI.
Dari sisi asset, total kredit IBFI Group mencapai Rp1,17 triliun atau Pangsa Pasar Produk Treasury Bank Mandiri
tumbuh 10% dibandingkan tahun 2016. Pertumbuhan ini didorong Volume transaksi valuta asing Bank Mandiri tahun 2017 mencapai
oleh meningkatnya demand atas produk forfaiting dan Kredit Jangka USD 287 miliar tumbuh 13,6% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan
Pendek perusahaan sekuritas. tersebut berhasil meningkatkan pangsa pasar Bank Mandiri sebesar
60 bps atau mencapai 28,81%. Transaksi valuta asing terdiri dari
Total pendapatan (revenue) IBFI Group selama tahun 2017 mencapai transaksi Nasabah dan transaksi Interbank. Transaksi Nasabah
Rp1,71 triliun, atau tumbuh 21,25% dari tahun sebelumnya. tumbuh 20,8 % mencapai USD 68,7 miliar, dengan pangsa pasar
Komponen utama pendapatan adalah fee based income yang berhasil sebesar 21,0%. Sedangkan transaksi interbank tumbuh 11,5%,
mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi, yaitu 23%, sementara net mencapai Rp 218,6 miliar dengan pangsa pasar 32,6%. Peningkatan
interest income mencapai Rp520 miliar, atau tumbuh 17%. volume transaksi valas tersebut tidak terlepas dari upaya intensifikasi
nasabah anchor baik BUMN, Non BUMN maupun Institusi pemerintah.
Hal tersebut didukung oleh optimalisasi pengelolaan posisi, mendapatkan layanan terintegrasi dari seluruh unit bisnis di Mandiri
perbaikan infrastruktur IT, serta peningkatan kapabilitas dealer yang Group, juga dirancang agar Mandiri Group mampu menangkap
memungkinkan nasabah mendapatkan harga yang kompetitif dan seluruh potensi volume bisnis, transaksi dan pendapatan yang
layanan prima. sebelumnya tidak teridentifikasi apabila dilakukan oleh masing-
masing unit bisnis/perusahaan anak.
Pendapatan fee based income yang berasal dari transaksi valuta
asing selama tahun 2017 mencapai Rp2,8 triliun, meningkat 27,1% Strategi dan Rencana Kerja Treasury Tahun 2018
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun, hal tersebut Treasury group telah menetapkan strategi dan rencana kerja untuk
menempatkan Bank Mandiri mejadi bank dengan pendapatan valuta setahun ke depan sebagai berikut:
asing terbesar selama tahun 2017. Adapun pendapatan fee based 1. Mengoptimalkan peranan Kantor Cabang Luar Negeri (KLN)
income yang berasal dari transaksi surat berharga (bonds) selama dengan memfokuskan bisnis setiap KLN.
tahun 2017 mencapai Rp853 miliar, meningkat 29% dibandingkan 2. Memperkuat struktur pendanaan melalui wholesale funding
tahun sebelumnya Rp662 miliar, hal tersebut menempatkan Bank seperti penerbitan obligasi dan bilateral loan.
Mandiri menjadi bank dengan pendapatan surat berharga terbesar 3. Mengoptimalkan flow transaksi treasury dari nasabah eksisting
selama tahun 2017. Pencapaian tersebut merupakan hasil penajaman yang memiliki kredit dan kebutuhan trade finance.
strategi trading, pengelolaan portofolio yang disiplin, optimalisasi 4. Memfokuskan pada solutions based offering kepada nasabah
posisi banking book dan solutions based service kepada nasabah wholesale.
segmen wholesale baik nasabah anchor maupun non anchor. 5. Meningkatkan transaksi treasury melalui penyediaan produk
lindung nilai dan investasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
Prospek Usaha Segmen Treasury nasabah.
Bisnis segmen treasury sangat bergantung pada kondisi 6. Memperluas jaringan distribusi baik melalui penambahan money
makroekonomi serta pasar finansial (financial market). Proyeksi changer maupun pengembangan transaksi FX melalui electronic
makro ekonomi tahun 2018 menunjukkan perbaikan dimana channel yaitu e-FX.
pertumbuhan GDP diharapkan mencapai 5.3% dengan inflasi dan
suku bunga stabil. Volatilitas nilai tukar USD/IDR diperkirakan masih Kantor Pusat
akan berada di range yang sama dengan nilai tukar Rupiah berkisar Informasi mengenai segmen Kantor pusat disajikan dalam bagian
antara 13,400–13,600. Profitabilitas Segmen dalam Laporan Tahunan ini.
Volume transaksi valas tahun 2018 masih akan cukup tinggi, sehingga Entitas Anak – Syariah
Bank Mandiri optimis pendapatan transaksi valuta asing tahun 2018 Informasi mengenai Segmen Entitas Anak-Syariah disajikan dalam
dapat terus tumbuh, terutama didorong oleh penetrasi layanan Kinerja Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan Joint Venture dalam
treasury ke nasabah anchor serta seluruh value chain nasabah, baik Laporan Tahunan Ini.
melalui produk plain vanilla maupun derivatif.
Mandiri Overseas Offices 5. Bank Mandiri (Europe) Limited sebagai gateway bagi Group usaha
Kantor Luar Negeri Bank Mandiri di bawah pengelolaan International Bank Mandiri di pasar Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
Banking dan Financial Institutions Group berfokus pada segmen
wholesale yaitu di Singapore, Hong Kong, Shanghai, Cayman Islands Pengembangan Mandiri Overseas Offices Tahun 2017
dan London (Bank Mandiri (Europe) Limited). Kantor Luar Negeri Bank Sepanjang tahun 2017, Kantor Luar Negeri telah menerapkan
Mandiri memiliki komitmen untuk senantiasa meningkatkan layanan beberapa strategi terkait pengembangan pangsa pasar Bank Mandiri
untuk tumbuh bersama nasabah Indonesia dengan menyediakan di pasar internasional, antara lain:
berbagai macam alternative cross border product/services untuk 1. Peningkatan aliansi antar unit usaha dalam Mandiri Grup
menjawab kebutuhan transaksi internasional nasabah, di antaranya: khususnya antara Bank Mandiri Singapura, Mandiri Sekuritas
1. Solusi pembiayaan: Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit dan Mandiri Investment Management untuk melayani kebutuhan
Sindikasi, Back to Back Financing, Pre Export Financing, Project produk-produk investasi nasabah antara lain berupa obligasi,
Financing dan Acquisition Financing. funds, dan treasury products.
2. Deposit products: giro, deposito, settlement account, escrow 2. Pengembangan layanan Renminbi, antara lain berupa
account dan wealth management related product. penyaluran fasilitas kredit dan trade financing serta remittansi
3. Trade services dan trade financing: Import products (LC issuance, dalam valuta Renminbi melalui Bank Mandiri Hong Kong dan
Back to Back LC, Transferable LC, UPAS, Trust Receipt), Export Bank Mandiri Shanghai.
products (LC Advising, Collection, LC Confirmation, Negotiation, 3. Peningkatan layanan solusi pembiayaan melalui kredit sindikasi,
Discounting, Forfeiting, Reimbursing, Paying Agent), Invoice bridging financing (acquisition financing) dan bank loan.
Financing, Standby LC, Bank Guarantee, Counter Guarantee, 4. Optimalisasi jaringan kantor luar negeri dalam layanan trade
Interbank Risk Participation, Forfeiting dan BA Financing antara lain percepatan proses melalui single checking document,
4. Remittance: incoming dan outgoing remittance. LC advice dan nego melalui overseas offices serta pemberian
5. Treasury: Forex Exchange, Money Market, Hedging Solutions, global line nasabah di kantor pusat untuk layanan trade di kantor
Investment Product (Government Bond, Corporate Bond, Mandiri luar negeri, sehingga memberikan fleksibilitas kepada nasabah
Dual Currency Investment), Other derivatives and structured untuk kebutuhan cross border trade.
products. 5. Pengembangan dan peningkatan layanan bank garansi melalui
kantor luar negeri, khususnya bank garansi terkait project
Dengan menyandang visi untuk menjadi “Indonesia’s best, ASEAN infrastructure di indonesia.
prominent” pada tahun 2020, Kantor Luar Negeri Bank Mandiri 6. Pengembangan dan penawaran produk derivative treasury,
menjalankan bisnis sesuai dengan fokus dari masing-masing Kantor diantaranya call spread dan non derivable forward.
Luar Negeri sebagai berikut: 7. Peningkatan layananan wealth management di bank Mandiri
1. Bank Mandiri Singapore sebagai Financial Hub. Singapore, melalui investment product dan insurance referral.
2. Bank Mandiri Hong Kong sebagai International Trade Hub. 8. Optimalisasi pengelolaan likuiditas melalui berbagai instrumen
3. Bank Mandiri Shanghai sebagai Renminbi Center untuk transaksi keuangan.
dari Indonesia.
4. Bank Mandiri Cayman Island sebagai perpanjangan liquidity
management Bank Mandiri.
Aset Kantor Luar Negeri Bank Mandiri meningkat sebesar 15% dibandingkan tahun 2016. Peningkatan aset ditunjang oleh peningkatan transaksi
trade financing, surat berharga, interbank money market dan loan. Pertumbuhan asset di luar loan cukup signifikan seiring dengan strategi
diversifikasi bisnis melalui peningkatan transaksi selain loan. Portfolio bisnis Kantor Luar Negeri mayoritas merupakan Indonesian related bisnis.
Bank Mandiri Bank Mandiri Bank Mandiri Bank Mandiri Bank Mandiri
Singapore Hong Kong Shanghai Cayman Island (Europe) Limited
Pada tahun 2017, jumlah rekening dana pihak ketiga Mandiri overseas giro sebagian besar terkait dengan fasilitas pinjaman dan terdapat
office yang berhasil dihimpun masih didominasi oleh produk giro. pelunasan beberapa nasabah diluar schedule yang direncanakan.
Berdasarkan kinerjanya, jumlah rekening dana pihak ketiga tersebut Namun demikian, terjadi peningkatan jumlah rekening produk
mengalami penurunan sebesar 3,11 % atau menjadi 218 unit deposito sebesar 13,79 % dari 29 unit rekening di 2016 menjadi 33 unit
rekening dari 225 unit rekening di 2016. Penurunan jumlah rekening rekening di 2017.
dikarenakan berkurangnya jumlah nasabah mengingat rekening
Adapun kinerja Mandiri Overseas berdasarkan dana pihak ketiga, penyaluran kredit, fee based income, dan net interest income adalah sebagai
berikut.
Produksi
2016 2017
Pendapatan
Fee Based Mandiri Overseas Offices Grafik Fee Based Income
Kinerja fee based income Mandiri overseas Mandiri Overseas
(dalam triliun Rupiah)
mengalami pertumbuhan signifikan sebesar
115,55%, mengalami peningkatan di 2017
menjadi Rp0,51 triliun dibandingkan tahun
0.51
2016 sebesar Rp0,23 triliun. Pertumbuhan
tersebut di support oleh fee provisi komisi 0.23
2016 2017
2016 2017
Profitabilitas Segmen
Uraian Wholesale
Kelembagaan Retail Treasury
Korporasi Komersial
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah 25.259.738 18.615.438 4.076.031 57.901.200 8.790.678
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih 7.867.935 6.548.056 1.508.876 31.853.029 4.043.799
Pendapatan Premi – Bersih - - - - -
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Bersih 7.867.935 6.548.056 1.508.876 31.853.029 4.043.799
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Provisi dan Komisi 1.890.196 1.005.460 257.721 5.579.995 279.082
Lainnya 387.453 123.825 11.460 2.731.572 3.449.100
Total 2.277.649 1.129.285 269.181 8.311.567 3.728.182
Pembalikan/(Pembentukan) Cadangan Kerugian
(650.578) (6.243.098) 902 (7.593.814) (94.361)
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Lainnya
Keuntungan/(Kerugian) Yang Belum Direalisasi Dari
Kenaikan/ (Penurunan) Nilai Wajar Efek-Efek Obligasi
- - - - -
Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis Pada Kontrak
Unit-Link
Keuntungan Dari Penjualan Efek- Efek dan Obligasi
- - - - -
Pemerintah
Beban Operasional Lainnya
***) Termasuk eliminasi internal transfer pricing atau reklasifikasi antar segmen operasi dan eliminasi terhadap Entitas Anak.
2017
Entitas Entitas Penyesuaian
Entitas Anak - selain
Kantor Pusat Anak - Anak - dan Total
asuransi dan Syariah
Syariah asuransi Eliminasi***)
167.892
2.489 - 164.568 835 -
- - - - - 803.359
- - - - - 20.639.683
Pendapatan dan profibilitas segmen operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut.
***) Termasuk eliminasi internal transfer pricing atau reklasifikasi antar segmen operasi dan eliminasi terhadap Entitas Anak.
- - - - - 843.598
- - - - - 13.806.565
Uraian Wholesale
Kelembagaan Retail
Korporasi Komersial
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah (11,69%) (1,60%) 100,00% 7,61%
Beban Bunga dan Syariah (5,88%) (7,43%) 100,00% 5,90%
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih (22,29%) 11,34% 100,00% 9,05%
Pendapatan Premi – Bersih - - - -
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Bersih (22,29%) 11,34% 100,00% 9,05%
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Provisi dan Komisi 0,14% 15,89% 100,00% 5,67%
Lainnya 39,01% (86,35%) 100,00% (17,02%)
Total 5,14% (36,37%) 100,00% (3,04%)
Pembalikan/(Pembentukan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
100,00%
Keuangan dan Lainnya (61,74%) (25,64%) 15,07%
Keuntungan/(Kerugian) Yang Belum Direalisasi Dari Kenaikan/ (Penurunan)
Nilai Wajar Efek-Efek Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis Pada - - - -
Kontrak Unit-Link
Keuntungan dari Penjualan Efek- Efek dan Obligasi Pemerintah - - - -
Berdasarkan laba bersih per segmen operasi tahun 2017, diketahui bahwa tiga segmen yang memberikan pertumbuhan tertinggi yaitu, Entitas
anak-selain asuransi dan Syariah, Entitas Anak Syariah serta Retail. Segmen Entitas Anak-Selain Asuransi dan Syariah mencapai Rp642.572 juta,
meningkat sebesar 33,26% dari tahun 2016 yang mencapai Rp482.195 juta. Sementara itu segmen Entitas Anak Syariah mencapai Rp365.168 juta,
meningkat sebesar 12,22% dari tahun 2016 yang mencapai Rp325.414 juta. Sedangkan segmen Retail mencapai Rp26.543.468 juta, meningkat
sebesar 3,46% dari tahun 2016 yang mencapai Rp25.655.559 juta.
(dalam %)
Pertumbuhan
Entitas Entitas Entitas Anak - Penyesuaian
Treasury Kantor Pusat Anak - Anak - selain asuransi dan Total
Syariah asuransi dan Syariah Eliminasi***)
-
0,96% (131,10%) 49,93% 33,46% (380,20%) (35,27%)
- - - - - - 49,49%
10,26% (2,01%) 9,56% - 115,35% (1,19%) 9,66%
2,96% 8,25% 11,55% 14,52% 49,88% 3,31% 8,28%
21,14% - 22,96% - (21,33%) 70,51% 8,49%
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut
2017
Uraian Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Konsolidasian
Islands
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah 78.128.521 915.243 64.473 393.293 79.501.530
Beban Bunga dan Syariah (26.960.909) (171.728) (19.206) (22.528) (27.174.371)
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih 51.167.612 743.515 45.267 370.765 53.327.159
Pendapatan Bunga dan Syariah Dan Premi – Bersih 53.632.687 743.515 45.267 370.765 54.792.234
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut.
2016
Uraian
Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Islands Konsolidasian
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah 75.656.519 648.879 57.011 347.479 76.709.888
Beban Bunga dan Syariah (24.778.779) (88.552) (15.095) (2.093) (24.884.519)
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih 50.877.740 560.327 41.916 345.386 51.825.369
Pendapatan Premi – Bersih 2.652.431 - - - 2.652.431
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Bersih 53.530.171 560.327 41.916 345.386 54.477.800
Pertumbuhan
Uraian
Indonesia Asia Eropa Barat Cayman Islands Konsolidasian
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Pendapatan Bunga dan Syariah 3,27% 41,05% 13,09% 13,18% 3,64%
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih 0,57% 32,69% 7,99% 7,35% 2,90%
Pendapatan Premi – Bersih (7,06%) - - - (7,06%)
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Bersih 0,19% 32,69% 7,99% 7,35% 0,58%
Berdasarkan laba bersih per segmen geografis tahun 2017, diketahui bahwa tiga segmen yang memberikan pertumbuhan tertinggi yaitu Asia,
Indonesia dan Caymand Island. Segmen geografis Asia mencapai Rp644.249 juta, meningkat sebesar 108,57% dari tahun 2016 yang mencapai
Rp308.882 juta. Sementara itu Segmen geografis Indonesia mencapai Rp20.296.681 juta, meningkat sebesar 45,28% dari tahun 2016 yang
mencapai Rp13.971.191 juta. Sedangkan segmen geografis Cayman Island mencapai Rp494.051, meningkat 36,42% dari tahun 2016 yang
mencapai Rp362.149 juta.
Prospek Usaha Minimum (GWM) Rupiah rata-rata. Kebijakan yang telah dilakukan
sejak bulan Juli 2017 lalu berdampak positif meningkatkan efisiensi
Bank Mandiri berharap pertumbuhan ekonomi akan lebih baik di perbankan dalam pengelolaan likuiditas harian dan mengoptimalkan
tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Pertumbuhan ekonomi pendapatan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
nasional di perkirakan akan tumbuh 5,3% di tahun 2018, lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 Dalam aspek penguatan fungsi intermediasi perbankan, BI juga
yang kemungkinan hanya sebesar 5,05%. Dengan meningkatnya mengimplementasikan Rasio Intermediasi Makroprudensial
pertumbuhan ekonomi tahun 2018, pertumbuhan kredit seharusnya (RIMP) sebagai penguatan dari Loan to Funding Ratio (LFR). Dalam
dapat tumbuh lebih tinggi. Perbaikan pertumbuhan kredit didukung perhitungannya, RIMP memasukkan invetasi bank pada surat
oleh kualitas aset perbankan yang juga diharapkan akan lebih berharga seperti obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN),
baik. Meski demikian masih perlu diperhatikan kredit yang sedang dan Floating Rate Notes (FRN). Hal ini dapat memperbaiki fungsi
direstrukturisasi dan kredit berisiko (loan at risk) juga masih tergolong intermediasi sektor finansial sekaligus memperdalam sektor
tinggi saat ini dan dapat menimbulkan kredit bermasalah di masa finansial di dalam negeri. Kebijakan ini memberi peluang bagi sektor
yang akan datang. Kuncinya adalah pada pemilihan sektor dan korporasi untuk memanfaatkan lebih besar sistem pembiayaan
segmen yang tepat di tahun 2018 ini. Dengan pengelolaan risiko di luar perbankan. Pembiayaan melalui penerbitan surat-surat
yang tepat dan kondisi kualitas kredit yang terus membaik maka berharga, khususnya obligasi korporasi telah mengalami peningkatan
Bank Mandiri cukup optimis pertumbuhan kredit perbankan akan dalam beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun 2017 total obligasi
meningkat menjadi sekitar 10-11% pada tahun 2018 dari sekitar 7,5- korporasi yang diterbitkan di dalam negeri mencapai Rp122,5 triliun,
8,5% pada tahun 2017. meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar Rp113,7
triliun. Meningkatnya penerbitan obligasi korporasi akan mendorong
Di sisi lain, dana pihak ketiga perbankan diperkirakan akan meningkatnya penerimaan bagi perusahaan-perusahaan yang
tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit. bergerak di bidang pasar modal. Meningkatnya aktivitas pembiayaan
Bank Mandiri memperkirakan dana pihak ketiga akan tumbuh di luar perbankan akan dirasakan positif bagi bank-bank yang
sekitar 9-10% pada tahun 2018, tidak terlalu jauh berbeda dengan memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal dan
pencapaian pada tahun 2017. Likuiditas perbankan diperkirakan layanan keuangan lainnya.
masih akan relatif stabil meskipun pertumbuhan kredit lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga. Secara Yang terakhir, terkait dengan adanya disrupsi teknologi akhir-
umum, likuiditas rupiah perbankan dipengaruhi terutama oleh akhir ini, atau yang biasa dikenal dengan fintech, Bank Mandiri
siklus fiskal Pemerintah (net belanja minus pajak dan penerbitan menilai bahwa fenomena tersebut belum akan berdampak besar
obligasi) dan aliran modal asing. Secara historis, belanja Pemerintah terhadap kinerja perbankan. Namun demikian, Bank Mandiri akan
meningkat lebih tinggi setahun menjelang Pemilihan Presiden. menyesuaikan model bisnis yang banyak mengandalkan jaringan
Tantangan memang akan datang dari arah aliran modal asing kantor cabang menjadi lebih mengandalkan electronic channel/
mengingat beberapa kebijakan pengetatan sudah dilakukan sejak digital (misalnya: internet banking, ATM, dan electronic money).
tahun lalu. Pada saat ini, Bank Mandiri yakin bahwa aliran modal Artinya akan ada tantangan dalam pengelolaan aset jaringan kantor
asing masih akan masuk ke Indonesia, apalagi jika nanti Indonesia yang sudah terlanjur ada, mengelola kelebihan jumlah pegawai, dan
kembali di upgrade ratingnya oleh Moody’s. Pola yang sama adalah menyesuaikan kompetensi/skill pegawai dengan perubahan model
perbankan akan selalu menjaga kestabilan dengan mencari sumber bisnis tersebut. Selain itu, budaya perusahaan juga berubah menjadi
pendanaan dari pasar modal, misalnya melalui penerbitan obligasi, lebih agile dan inovatif.
untuk memenuhi kebutuhan pendanaan sektor infrastruktur yang
bertenor panjang.
Strategi Ke Depan
Dari sisi kebijakan moneter, Bank Mandiri melihat bahwa ruang Bank Mandiri telah menyiapkan beberapa strategi dalam rangka
bagi pemangkasan suku bunga kebijakan BI-7 days reverse repo menangkap peluang yang ada sebagai mana telah dijelaskan dalam
rate sudah tertutup karena risiko volatilitas nilai tukar seiring bagian prospek usaha di atas. Corporate Plan “Restart” 2016–2020
kecenderungan kebijakan moneter yang lebih ketat di negara- merupakan referensi utama Bank Mandiri dalam penyusunan
negara maju. Namun demikian Bank Indonesia (BI) masih memiliki strategi bisnis Bank Mandiri di tahun 2018. Indikator keuangan dan
alternatif bauran kebijakan, antara lain dengan pelonggaran inisiatif strategis yang dilakukan di tahun 2018 merupakan trajectory
kebijakan makroprudensial untuk mendorong efektivitas proses pencapaian aspirasi Bank Mandiri untuk menjadi Indonesia’s best,
intermediasi perbankan dan tetap menjaga kecukupan likuiditas ASEAN’s prominent pada tahun 2020. Sesuai arah dan kebijakan Bank
di sektor finansial. BI akan memperkuat implementasi Giro Wajib
Mandiri dalam mencapai visi tahun 2020 dan dapat terus tumbuh Category Group dan meningkatkan brand awareness melalui
melebihi pertumbuhan industri dan ekonomi, Bank Mandiri harus thematic marketing campaign serta pengembangan strategi
dapat menciptakan nilai tambah secara berkesinambungan, selalu produk dan komunikasi pemasaran berdasarkan customer
berorientasi kepada pencapaian laba perusahaan, pertumbuhan experience.
bisnis secara berkelanjutan serta peningkatan produktivitas melalui - Pertumbuhan kredit micro akan dicapai melalui strategi
strategi di tahun 2018 sebagai berikut: tahun 2017 antara lain adalah pengembangan produk
KSM, pengembangan pola penyaluran KUM, fokus untuk
1. Perubahan komposisi Kredit agar tumbuh lebih baik dan menggarap nasabah payroll eksisting dan nasabah pada
berkualitas. instansi atau perusahaan kategori A, optimalisasi Top Up
Kondisi perekonomian yang tumbuh stagnan berdampak pada Reguler untuk produk KUM, perbaikan sistem agar dapat
pertumbuhan bisnis dan kualitas kredit sehingga mendorong mengakomodir potensi Top-Up KUR, pelatihan terkait
Bank Mandiri untuk melakukan ekspansi kredit secara hati-hati sektor produksi kepada tim mikro di wilayah agar KUR dapat
(prudent). Dalam iklim kinerja yang challenging, Bank Mandiri tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran serta workshop
tetap berkomitmen penuh untuk dapat mencapai visi jangka bersama tim Kementrian guna keakuratan data dalam
panjang yang telah ditetapkan. Dengan mempertimbangkan pembayaran subsidi bunga KUR dari Pemerintah.
gap volume bisnis dan kualitas kredit di masing-masing segmen
terhadap target, Bank Mandiri melakukan rasionalisasi portofolio 2. Perbaikan kualitas kredit untuk menekan NPL dan Cost of Credit
dengan cara realokasi target volume bisnis pada segmen yang Kualitas kredit diproyeksikan akan membaik dengan nilai
relatif masih dapat tumbuh baik dengan kualitas yang terjaga. NPL dan cost of credit dijaga pada level fundamentalnya.
Pertumbuhan volume kredit masih diarahkan pada segmen Perbaikan kualitas kredit untuk menekan NPL dan cost of credit
corporate sebagai core competence dan segmen retail sebagai dilaksanakan melalui strategi sebagai berikut:
second core penggerak pertumbuhan kredit. a. Melakukan upaya percepatan restrukturisasi terhadap
debitur yang masih memiliki prospek usaha.
a. Dalam upaya penguatan bisnis yang menjadi core b. Melakukan review atas account debitur pasca restru,
competence existing, strategi kredit korporasi tahun 2018 termasuk penilaian usaha debitur dengan tetap
adalah sebagai berikut: memperhatikan kondisi pasar serta sektor ekonomi usaha
- Fokus di nasabah utama (anchor client) dengan solusi debitur.
menyeluruh, salah satunya dengan cara memberikan c. Memperkuat serta memperluas pola dan strategi pemasaran
solusi terintegrasi untuk sektor spesifik melalui value agunan debitur kredit bermasalah, guna memaksimalkan
chain solution dan fokus pada pengembangan sindikasi collection dan recovery kredit bermasalah.
dan structured finance. d. Menerbitkan surat peringatan (somasi) terhadap beberapa
- Penguatan Fundamental Aspek, salah satunya melalui debitur.
penyelarasan business process (dana, kredit dan e. Melakukan eksekusi agunan debitur untuk menurunkan
transaksi) termasuk melalui pengembangan konsep kewajiban (downsizing).
Wholesale Digital Banking f. Melakukan legal action atas debitur yang tidak prospek dan
- Penguatan disiplin eksekusi melalui penguatan dan tidak kooperatif.
disiplin eksekusi pipeline management dan disiplin g. Melakukan kerjasama sama dengan pihak Ketiga untuk
monitoring kredit. melakukan penanganan kredit bermasalah antara lain
Kejaksaan, External Lawyer dll.
b. Untuk memperkuat core competence baru komposisi kredit h. Penguatan fungsi assets sales dan strategic investor serta
segmen retail akan terus diupayakan agresif di tahun 2018, mengembangkan database dan aplikasi web base agunan.
terutama kredit consumer dan kredit micro.
- Pertumbuhan kredit consumer akan dicapai melalui strategi 3. Pertumbuhan dana khususnya dana murah untuk menjaga
antara lain Customized direct message, penyempurnaan tingkat Loan to Deposits Ratio (LDR)
proses bisnis kredit, perluasan target market, optimalisasi Pertumbuhan dana akan terus ditingkatkan untuk menjaga
strategi akuisisi kartu baru melalui penajaman kanal akuisisi, sumber dana yang sustain, mempertahankan pangsa pasar dana
perbaikan skema sales incentives dan fokus penjualan pada dan menjaga tingkat loan to deposits ratio (LDR). Adapun strategi
“Product Champion Bank”. Selain itu kredit consumer juga dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga khusunya dana murah
akan fokus pada program partnership pada Top 5 Merchant adalah sebagai berikut:
a. Memaksimalkan utilisasi penggunaan mandiri cash mendukung pertumbuhan transaksi dan pengembangan
management (MCM), serta fokus pada Akuisisi New MCM infrastruktur pendukung berbasis digitalisasi yang secara
kepada nasabah khususnya yang berasal dari sektor-sektor berkelanjutan akan lebih efisien menekan pertumbuhan biaya.
industri krusial untuk meningkatkan transaksi nasabah di Pengendalian biaya dilakukan melalui:
Bank Mandiri. a. Mengimplementasikan long term partnership dengan
b. Melakukan penambahan product holding dan aktivitas selected partner untuk pengadaan jasa pengelolaan
e-channel nasabah untuk meningkatkan aktivitas rekening Electronic Data Capture/EDC, CR dan FLM ATM, Core System
nasabah individu seperti nasabah bisnis. untuk meningkatkan value added.
c. Kolaborasi program antar grup sebagai penetrasi komunitas b. Mengembangkan infrastruktur yang berbasis digitalisasi.
bisnis secara intensif serta pengembangan program loyalty c. Meningkatkan produktivitas jaringan pelayanan (Cabang,
(fiestapoin). Automated Teller Machine/ATM, Electronic Data Capture/
EDC, Commercial Banking Center/CBC, BBD, dan lainnya)
4. Peningkatan Fee Based Income dan SDM melalui peningkatan kapabilitas, dan menekan
Fee based income Bank Mandiri akan terus ditingkatkan sebagai pertumbuhan jaringan kantor konvensional.
alternatif lain pendapatan bank di luar pendapatan bunga bersih. d. Monitoring berkelanjutan untuk mengendalikan realisasi
Untuk itu Bank Mandiri akan terus mendorong pertumbuhan FBI biaya 90% - 95% dari anggaran tanpa mengganggu kualitas
dan meningkatan fee based ratio. Peningkatan fee based income output.
ini diharapkan dapat dicapai melalui:
a. Meningkatkan intensifikasi produktivitas e-channel baik ATM, Strategi-strategi tersebut telah diimplementasikan secara efektif
EDC, maupun Mobile dan Internet Banking. yang didukung oleh komitmen direksi dan seluruh karyawan.
b. Meningkatkan intensifikasi produk trade pada nasabah Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan
anchor corporate dan commercial dan mengembangkan agar kinerja tetap terjaga dan mendorong pengembangan usaha.
structured solutions untuk memenuhi kebutuhan trade
mereka. 6. Strategi Pengembangan Jaringan
c. Meningkatkan pendapatan cash management dengan Di tahun 2018, Bank Mandiri akan terus melakukan
menambahkan fitur real time flagging untuk penerimaan dari pengembangan jaringan kantor baik itu di dalam negeri maupun
bank lain dan mengimplementasikan virtual balance untuk di luar negeri. Pengembangan jaringan kantor ini dilakukan baik
segmen e-commerce. dengan cara membuka jaringan baru maupun relokasi. Jaringan
d. Melakukan cross selling maupun bundling product dengan kantor dalam negeri yang akan dilakukan antara lain adalah
produk anak perusahaan. pembukaan jaringan kantor dalam negeri, pengembangan
e. Mendorong recovery atau pengembalian dari kredit jaringan mikro, dan pengembangan jaringan elektronik
bermasalah. (e-channel).
f. Penguatan infrastruktur pendukung IT yang berbasis
digitalisasi. Selain pengembangan jaringan kantor dalam negeri, Bank
Mandiri juga merencanakan untuk melakukan pengembangan
5. Pengendalian Biaya Operasional jaringan kantor luar negeri. Pengembangan jaringan kantor luar
Selaras dengan inisiatif yang perlu dikembangkan untuk negeri dilakukan dengan 3 (tiga) alternatif pengembangan, yaitu
membangun infrastruktur fundamental untuk mendukung optimalisasi jaringan kantor luar negeri yang ada, pembukaan
rencana jangka panjang hingga 2020, maka pada 2018 biaya jaringan kantor luar negeri baru, dan strategic partnership.
overhead (Beban Umum Administrasi/BUA, Beban Tenaga Selain mengoptimalkan bisnis pada jaringan kantor luar negeri
Kerja/BTK, Promosi dan Beban Operasional Lainnya/BOL) yang ada, Bank Mandiri juga berencana untuk mengembangkan
ditumbuhkan dengan cost efficiency ratio tetap terjaga pada level jaringan di wilayah Negara ASEAN lainnya sebagai bagian dari
fundamentalnya. Pertumbuhan biaya akan lebih difokuskan corporate plan sampai dengan tahun 2020.
untuk mendukung pengembangan jaringan pelayanan yang
Tinjauan
Keuangan
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan entitas anaknya
2016 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan pada tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwanto, Sungkoro, konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
dan Surja (Member of Ernst and Young Global) dan mendapat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Kinerja Keuangan
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Tabel Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
ASET
Kas 24.268.563 22.906.775 1.361.788 5,94%
Giro Pada Bank Indonesia 50.188.118 52.484.974 (2.296.856) (4,38%)
Giro Pada Bank Lain – Bersih 12.329.947 10.360.165 1.969.782 19,01%
Penempatan Pada BI dan Bank Lain – Bersih 74.600.803 73.616.927 983.876 1,34%
Efek-Efek – Bersih 59.609.972 56.551.643 3.058.329 5,41%
Obligasi Pemerintah – Bersih 103.411.188 98.933.278 4.477.910 4,53%
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan – Bersih 24.090.128 14.167.271 9.922.857 70,04%
Tagihan Atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali 2.629.315 5.054.488 (2.425.173) (47,98%)
Tagihan Derivatif 446.459 239.260 207.199 86,60%
Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan Syariah – Bersih 678.292.520 616.706.193 61.586.327 9,99%
Piutang Pembiayaan Konsumen – Bersih 14.782.332 11.531.838 3.250.494 28,19%
Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan – Bersih 2.356.890 829.945 1.526.945 183,98%
Tagihan Akseptasi – Bersih 12.290.260 14.548.203 (2.257.943) (15,52%)
Penyertaan Saham – Bersih 333.312 245.136 88.176 35,97%
Biaya Dibayar Dimuka 2.784.234 2.751.081 33.153 1,21%
Pajak Dibayar Dimuka 2.688.049 2.612.707 75.342 2,88%
Aset Tetap – Bersih 36.618.753 35.663.290 955.463 2,68%
Aset Tidak Berwujud – Bersih 2.401.467 1.955.496 445.971 22,81%
Aset Lain-Lain – Bersih 15.014.218 11.557.238 3.456.980 29,91%
Aset Pajak Tangguhan – Bersih 5.564.319 5.990.101 (425.782) (7,11%)
JUMLAH ASET 1.124.700.847 1.038.706.009 85.994.838 8,28%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Segera 2.838.567 1.569.911 1.268.656 80,81%
Simpanan Nasabah 749.583.982 702.060.230 47.523.752 6,77%
Simpanan dari Bank Lain 8.349.507 9.339.196 (989.689) (10,60%)
Liabilitas Kepada Pemegang Polis pada Kontrak Unit-Link 23.254.035 19.602.950 3.651.085 18,63%
Liabilitas atas Efek-Efek Yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali 3.592.883 3.353.042 239.841 7,15%
Liabilitas Derivatif 276.243 502.469 (226.226) (45,02%)
Liabilitas Akseptasi 12.544.494 14.789.244 (2.244.750) (15,18%)
Efek-Efek Yang Diterbitkan 16.843.595 9.025.994 7.817.601 86,61%
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontijensi 381.771 207.401 174.370 84,07%
Beban Yang Masih Harus Dibayar 4.307.193 3.743.496 563.697 15,06%
Utang Pajak 1.009.832 1.258.792 (248.960) (19,78%)
Liabilitas Imbalan Kerja 8.277.388 6.763.068 1.514.320 22,39%
Provisi 375.770 435.880 (60.110) (13,79%)
Liabilitas Lain-Lain 20.496.377 15.810.036 4.686.341 29,64%
Pinjaman Yang Diterima 35.703.679 35.882.757 (179.078) (0,50%)
Pinjaman Subordinasi 191.501 215.432 (23.931) (11,11%)
JUMLAH LIABILITAS 888.026.817 824.559.898 63.466.919 7,70%
DANA SYIRKAH TEMPORER
Simpanan Nasabah 66.222.609 60.440.474 5.782.135 9,57%
Simpanan dari Bank Lain 445.289 335.914 109.375 32,56%
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 66.667.898 60.776.388 5.891.510 9,69%
EKUITAS
Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal Saham 11.666.667 11.666.667 - 0,00%
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 17.316.192 17.316.192 - 0,00%
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing 168.412 202.363 (33.951) (16,78%)
Keuntungan/(Kerugian) Bersih Yang Belum Direalisasikan dari Kenaikan/
(Penurunan) Nilai Wajar Efek-Efek dan Obligasi Pemerintah Yang Tersedia
Untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan 1.117.864 (759.364) 1.877.228 247,21%
Bagian efektif lindung nilai arus kas (6.436) - (6.436) (100,00%)
Selisih Bersih Revaluasi Aset Tetap 25.666.631 25.140.523 526.108 2,09%
(Kerugian)/Keuntungan Bersih Aktuarial Program Imbalan Pasti Setelah (462.008) 49.515 (511.523) (1.033,07%)
Dikurangi Pajak Tangguhan
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
Selisih Transaksi dengan Pihak NonPengendali (106.001) (92.751) (13.250) (14,29%)
Saldo Laba 111.357.522 96.930.793 14.426.729 14,88%
Sudah ditentukan penggunaannya 5.380.268 5.380.268 - 0,00%
Belum ditentukan penggunaannya 105.977.254 91.550.525 14.426.729 15,76%
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak Yang Dikonsolidasi 3.287.289 2.915.785 371.504 12,74%
JUMLAH EKUITAS 170.006.132 153.369.723 16.636.409 10,85%
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 1.124.700.847 1.038.706.009 85.994.838 8,28%
Aset
Pada tahun 2017, total aset Bank Mandiri mencapai Rp1.124.700.847 juta. Pencapaian tersebut meningkat sebesar Rp85.994.838 juta atau sebesar
8,28% dari tahun 2016 yang mencapai Rp1.038.706.009 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan
syariah sebesar Rp61.586.327 juta.
Tabel Aset
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Kas 24.268.563 22.906.775 1.361.788 5,94%
Giro pada Bank Indonesia 50.188.118 52.484.974 (2.296.856) (4,38%)
Giro pada Bank Lain – Bersih 12.329.947 10.360.165 1.969.782 19,01%
Penempatan pada BI Dan Bank Lain – Bersih 74.600.803 73.616.927 983.876 1,34%
Efek-Efek – Bersih 59.609.972 56.551.643 3.058.329 5,41%
Obligasi Pemerintah - pihak berelasi – Bersih 103.411.188 98.933.278 4.477.910 4,53%
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan – Bersih 24.090.128 14.167.271 9.922.857 70,04%
Tagihan atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual
Kembali 2.629.315 5.054.488 (2.425.173) (47,98%)
Tagihan Derivatif 446.459 239.260 207.199 86,60%
Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan Syariah –
Bersih 678.292.520 616.706.193 61.586.327 9,99%
Piutang Pembiayaan Konsumen – Bersih 14.782.332 11.531.838 3.250.494 28,19%
Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan – Bersih 2.356.890 829.945 1.526.945 183,98%
Tagihan Akseptasi – Bersih 12.290.260 14.548.203 (2.257.943) (15,52%)
Penyertaan Saham – Bersih 333.312 245.136 88.176 35,97%
Biaya Dibayar Dimuka 2.784.234 2.751.081 33.153 1,21%
Pajak Dibayar Dimuka 2.688.049 2.612.707 75.342 2,88%
Aset Tetap – Bersih 36.618.753 35.663.290 955.463 2,68%
Aset Tidak Berwujud – Bersih 2.401.467 1.955.496 445.971 22,81%
Aset Lain-Lain – Bersih 15.014.218 11.557.238 3.456.980 29,91%
Aset Pajak Tangguhan – Bersih 5.564.319 5.990.101 (425.782) (7,11%)
JUMLAH ASET 1.124.700.847 1.038.706.009 85.994.838 8,28%
Kas
Kas Bank Mandiri mencapai Rp24.268.563 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp1.361.788 juta atau sebesar
5,94% dari 2016 yang mencapai Rp22.906.775 juta. Peningkatan kas terutama berasal dari kas mata uang rupiah sebesar Rp1.779.881 juta yang
dikompensir dengan penurunan kas dari mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar Rp548.782 juta.
Tabel Kas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah 21.618.247 19.838.366 1.779.881 8,97%
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat 1.162.014 1.710.796 (548.782) (32,08%)
Euro Eropa 264.084 187.511 76.573 40,84%
Dolar Singapura 677.224 773.117 (95.893) (12,40%)
Yen Jepang 75.015 93.166 (18.151) (19,48%)
Dolar Australia 187.524 149.888 37.636 25,11%
Dolar Hong Kong 10.695 7.003 3.692 52,72%
Pound Sterling Inggris 38.668 37.240 1.428 3,83%
Yuan Cina 39.490 21.271 18.219 85,65%
Lain-Lain 195.602 88.417 107.185 121,23%
Jumlah 24.268.563 22.906.775 1.361.788 5,94%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah 39.951.760 41.014.055 (1.062.295) (2,59%)
Dolar Amerika Serikat 10.236.358 11.470.919 (1.234.561) (10,76%)
Jumlah Giro Pada Bank Indonesia 50.188.118 52.484.974 (2.296.856) (4,38%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Pihak Berelasi 26.664 25.690 974 3,79%
Pihak Ketiga 1.608.469 482.680 1.125.789 233,24%
Jumlah Rupiah 1.635.133 508.370 1.126.763 221,64%
Mata Uang Asing
Pihak Berelasi 869 171 698 408,19%
Pihak Ketiga 10.697.387 9.854.673 842.714 8,55%
Jumlah Mata Uang Asing 10.698.256 9.854.844 843.412 8,56%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (3.442) (3.049) 393 12,89%
Jumlah Giro pada Bank Lain 12.329.947 10.360.165 1.969.782 19,01%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Pihak Berelasi 751.020 1.197.075 (446.055) (37,26%)
Pihak Ketiga 29.057.647 36.960.410 (7.902.763) (21,38%)
Jumlah Rupiah 29.808.667 38.157.485 (8.348.818) (21,88%)
Mata Uang Asing
Pihak Berelasi 2.401.147 528.496 1.872.651 354,34%
Pihak Ketiga 42.440.702 35.014.254 7.426.448 21,21%
Jumlah Mata Uang Asing 44.841.849 35.542.750 9.299.099 26,16%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (49.713) (83.308) (33.595) (40,33%)
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 74.600.803 73.616.927 983.876 1,34%
Efek-Efek
Efek-Efek di Bank Mandiri mencapai Rp59.609.972 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp3.058.329 juta atau
sebesar 5,41% dari 2016 yang mencapai Rp56.551.643 juta. Peningkatan efek-efek khususnya berasal dari efek-efek kepada pihak berelasi sebesar
Rp2.203.915 juta.
Tabel Efek-Efek
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 20.775.463 18.571.548 2.203.915 11,87%
Pihak Ketiga 38.756.238 38.250.931 505.307 1,32%
Dikurangi: Diskonto/Premium Yang Belum Diamortisasi, Kerugian/
Keuntungan - Bersih Yang Belum Direalisasi Dari Penurunan Nilai 78.271 (270.836) 349.107 128,90%
Wajar Dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Efek – Bersih 59.609.972 56.551.643 3.058.329 5,41%
Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah di Bank Mandiri mencapai Rp103.411.188 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp4.477.910 juta
atau sebesar 4,53% dari 2016 yang mencapai Rp98.933.278 juta. Peningkatan Obligasi Pemerintah khususnya berasal dari Obligasi Pemerintah
yang diukur pada biaya perolehan sebesar Rp3.235.675 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Obligasi Pemerintah
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 2.183.356 1.191.310 992.046 83,27%
Tersedia untuk Dijual*) 89.073.724 80.334.549 8.739.175 10,88%
Dimiliki hingga Jatuh Tempo 2.585.950 11.142.896 (8.556.946) (76,79%)
Diukur pada Biaya Perolehan**) 8.262.937 5.027.262 3.235.675 64,36%
Investasi pada Unit-Link***)
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 1.305.221 1.237.261 67.960 5,49%
Jumlah Obligasi Pemerintah 103.411.188 98.933.278 4.477.910 4,53%
*) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
**) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak
***) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak Unit-Link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 10.517.587 5.934.300 4.583.287 77,23%
Pihak Ketiga 14.921.890 9.989.818 4.932.072 49,37%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.349.349) (1.756.847) (407.498) (23,19%)
Jumlah Tagihan Lainnya 24.090.128 14.167.271 9.922.857 70,04%
Tabel Tagihan atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak ketiga 2.629.315 5.054.488 (2.425.173) (47,98%)
Tagihan Derivatif
Tagihan derivatif di Bank Mandiri mencapai Rp446.459 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp207.199 juta atau
sebesar 86,60% dari 2016 yang mencapai Rp239.260 juta. Peningkatan tagihan derivatif khususnya berasal dari tagihan derivatif kepada pihak
ketiga sebesar Rp187.035 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Pihak Berelasi 90.072.204 78.579.405 11.492.799 14,63%
Pihak Ketiga 512.095.941 478.173.216 33.922.725 7,09%
Mata Uang Asing
Pihak Berelasi 23.539.208 21.622.078 1.917.130 8,87%
Pihak Ketiga 86.330.512 70.948.254 15.382.258 21,68%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (33.745.345) (32.616.760) 1.128.585 3,46%
Jumlah Kredit Yang Diberikan 678.292.520 616.706.193 61.586.327 9,99%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 7.957 10.532 (2.575) (24,45%)
Pihak Ketiga 15.137.262 11.844.684 3.292.578 27,80%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (362.887) (323.378) 39.509 12,22%
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen 14.782.332 11.531.838 3.250.494 28,19%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Ketiga 2.364.629 834.483 1.530.146 183,36%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (7.739) (4.538) 3.201 70,54%
Jumlah Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan 2.356.890 829.945 1.526.945 183,98%
Tagihan Akseptasi
Tagihan Akseptasi di Bank Mandiri mencapai Rp12.290.260 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2.257.943 juta atau
sebesar 15,52% dari 2016 yang mencapai Rp14.548.203 juta. Penurunan tagihan akseptasi khususnya berasal dari tagihan akseptasi mata uang
rupiah kepada debitur sebesar Rp1.527.930 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah
Tagihan Kepada Bank Lain 381.325 347.059 34.266 9,87%
Tagihan Kepada Debitur 6.175.976 7.703.906 (1.527.930) (19,83%)
Mata Uang Asing
Tagihan Kepada Bank Lain 204.377 413.370 (208.993) (50,56%)
Tagihan Kepada Debitur 5.782.816 6.324.909 (542.093) (8,57%)
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (254.234) (241.041) 13.193 5,47%
Jumlah Tagihan Akseptasi 12.290.260 14.548.203 (2.257.943) (15,52%)
Penyertaan Saham
Penyertaan Saham di Bank Mandiri mencapai Rp333.312 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp88.176 juta atau
sebesar 35,97% dari 2016 yang mencapai Rp245.136 juta. Peningkatan penyertaan saham khususnya berasal dari penyertaan saham kepada
pihak ketiga sebesar Rp52.048 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 89.110 50.331 38.779 77,05%
Pihak Ketiga 257.126 205.078 52.048 25,38%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (12.924) (10.273) 2.651 25,81%
Jumlah Penyertaan Saham 333.312 245.136 88.176 35,97%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Sewa Dibayar Dimuka 1.616.410 1.519.688 96.722 6,36%
Biaya Pemeliharaan Gedung 611.027 679.240 (68.213) (10,04%)
Lain-Lain 556.797 552.153 4.644 0,84%
Jumlah Biaya Dibayar Dimuka 2.784.234 2.751.081 33.153 1,21%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Bank Mandiri 2.403.973 2.421.556 (17.583) (0,73%)
Entitas Anak 284.076 191.151 92.925 48,61%
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 2.688.049 2.612.707 75.342 2,88%
Aset Tetap
Aset tetap di Bank Mandiri mencapai Rp36.618.753 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp955.463 juta atau
sebesar 2,68 % dari 2016 yang mencapai Rp35.663.290 juta. Peningkatan aset tetap khususnya berasal dari aset tetap pemilikan langsung berupa
tanah sebesar Rp695.560 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pemilikan Langsung
Tanah 29.518.735 28.823.175 695.560 2,41%
Bangunan 3.125.547 2.824.707 300.840 10,65%
Perlengkapan, Peralatan Kantor Dan Komputer 2.464.423 2.566.497 (102.074) (3,98%)
Kendaraan Bermotor 66.228 71.029 (4.801) (6,76%)
Aset Dalam Penyelesaian 1.435.335 1.368.772 66.563 4,86%
Aset Sewa 8.485 9.110 (625) (6,86%)
Jumlah Aset Tetap 36.618.753 35.663.290 955.463 2,68%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Perangkat Lunak 1.978.352 1.532.381 445.971 29,10%
Goodwill 423.115 423.115 - 0,00%
Jumlah Aset Tidak Berwujud 2.401.467 1.955.496 445.971 22,81%
Aset Lain-Lain
Aset lain-lain di Bank Mandiri mencapai Rp15.014.218 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp3.456.980 juta atau
sebesar 29,91% dari 2016 yang mencapai Rp11.557.238 juta. Peningkatan aset lain-lain khususnya berasal dari aset lain-lain mata uang rupiah
sebesar Rp2.960.402 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Rupiah 12.978.488 10.018.086 2.960.402 29,55%
Mata Uang Asing 2.653.520 2.053.598 599.922 29,21%
Dikurangi: Penyisihan (617.790) (514.446) 103.344 20,09%
Jumlah Aset Lain-Lain 15.014.218 11.557.238 3.456.980 29,91%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Aset Pajak Tangguhan Bersih - Bank Mandiri Saja 4.969.726 5.435.589 (465.863) (8,57%)
Aset Pajak Tangguhan - Entitas Anak 594.593 554.512 40.081 7,23%
Jumlah Aset Pajak Tangguhan Konsolidasian - Bersih 5.564.319 5.990.101 (425.782) (7,11%)
Liabilitas
Liabilitas di Bank Mandiri mencapai Rp888.026.817 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp63.466.919 juta atau
sebesar 7,70% dari 2016 yang mencapai Rp824.559.898 juta. Peningkatan liabilitas terutama berasal dari simpanan nasabah sebesar Rp47.523.752
juta.
Tabel Liabilitas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Liabilitas Segera 2.838.567 1.569.911 1.268.656 80,81%
Simpanan Nasabah 749.583.982 702.060.230 47.523.752 6,77%
Simpanan dari Bank Lain 8.349.507 9.339.196 (989.689) (10,60%)
Liabilitas Kepada Pemegang Polis Unit-Link 23.254.035 19.602.950 3.651.085 18,63%
Liabilitas atas Efek-Efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali 3.592.883 3.353.042 239.841 7,15%
Liabilitas Derivatif 276.243 502.469 (226.226) (45,02%)
Liabilitas Akseptasi 12.544.494 14.789.244 (2.244.750) (15,18%)
Efek-Efek Yang Diterbitkan 16.843.595 9.025.994 7.817.601 86,61%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontijensi 381.771 207.401 174.370 84,07%
Beban Yang Masih Harus Dibayar 4.307.193 3.743.496 563.697 15,06%
Utang Pajak 1.009.832 1.258.792 (248.960) (19,78%)
Liabilitas Imbalan Kerja 8.277.388 6.763.068 1.514.320 22,39%
Provisi 375.770 435.880 (60.110) (13,79%)
Liabilitas Lain-Lain 20.496.377 15.810.036 4.686.341 29,64%
Pinjaman Yang Diterima 35.703.679 35.882.757 (179.078) (0,50%)
Pinjaman Subordinasi 191.501 215.432 (23.931) (11,11%)
JUMLAH LIABILITAS 888.026.817 824.559.898 63.466.919 7,70%
Liabilitas Segera
Liabilitas segera di Bank Mandiri mencapai Rp2.838.567 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp1.268.656 juta atau
sebesar 80,81% dari 2016 yang mencapai Rp1.569.911 juta. Peningkatan liabilitas segera terutama berasal dari liabilitas terkait kartu prabayar
sebesar Rp916.984 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Liabilitas Segera 2.838.567 1.569.911 1.268.656 80,81%
Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah di Bank Mandiri mencapai Rp749.583.982 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp47.523.752 juta
atau sebesar 6,77% dari 2016 yang mencapai Rp702.060.230 juta. Peningkatan simpanan nasabah khususnya berasal dari tabungan/tabungan
wadiah sebesar Rp31.542.084 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Giro/Giro Wadiah 202.864.860 186.983.328 15.881.532 8,49%
Tabungan/Tabungan Wadiah 308.711.908 277.169.824 31.542.084 11,38%
Deposito Berjangka 238.007.214 237.907.078 100.136 0,04%
Jumlah Simpanan Nasabah 749.583.982 702.060.230 47.523.752 6,77%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Giro/Giro Wadiah dan Tabungan 4.238.390 4.300.765 (62.375) (1,45%)
Inter-Bank Call Money 1.007.655 1.280.952 (273.297) (21,34%)
Deposito Berjangka 3.103.462 3.757.479 (654.017) (17,41%)
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 8.349.507 9.339.196 (989.689) (10,60%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Non-Syariah 22.105.476 18.550.706 3.554.770 19,16%
Syariah 1.148.559 1.052.244 96.315 9,15%
Jumlah Liabilitas Kepada Pemegang Polis Unit-Link 23.254.035 19.602.950 3.651.085 18,63%
Tabel Liabilitas atas Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi - 230.024 (230.024) (100,00%)
Pihak Ketiga 3.592.883 3.123.018 469.865 15,05%
Jumlah Liabilitas Atas Efek-Efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli
Kembali 3.592.883 3.353.042 239.841 7,15%
Liabilitas Derivatif
Liabilitas derivatif di Bank Mandiri mencapai Rp276.243 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp226.226 juta atau
sebesar 45,02% dari 2016 yang mencapai Rp502.469 juta. Penurunan liabilitas derivatif khususnya berasal dari liabilitas derivatif kepada pihak
ketiga sebesar Rp232.750 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 16.582 10.058 6.524 64,86%
Pihak Ketiga 259.661 492.411 (232.750) (47,27%)
Jumlah Liabilitas Derivatif 276.243 502.469 (226.226) (45,02%)
Liabilitas Akseptasi
Liabilitas akseptasi di Bank Mandiri mencapai Rp12.544.494 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2.244.750 juta
atau sebesar 15,18% dari 2016 yang mencapai Rp14.789.244 juta. Penurunan liabilitas akseptasi khususnya berasal dari liabilitas akseptasi kepada
pihak berelasi sebesar Rp1.878.814 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 602.894 2.481.708 (1.878.814) (75,71%)
Pihak Ketiga 11.941.600 12.307.536 (365.936) (2,97%)
Jumlah Liabilitas Akseptasi 12.544.494 14.789.244 (2.244.750) (15,18%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi 8.546.200 3.662.000 4.884.200 133,38%
Pihak Ketiga 8.341.088 5.398.035 2.943.053 54,52%
Dikurangi: Biaya Penerbitan Yang Belum Diamortisasi (43.693) (34.041) 9.652 28,35%
Jumlah Efek-Efek Yang Diterbitkan 16.843.595 9.025.994 7.817.601 86,61%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Saldo Awal Tahun 207.401 395.610 (188.209) (47,57%)
(Pembalikan)/Penyisihan Selama Tahun Berjalan 173.402 (181.459) 354.861 195,56%
Lain-Lain* 968 (6.750) 7.718 114,34%
Saldo Akhir Tahun 381.771 207.401 174.370 84,07%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Beban bunga 1.419.253 1.234.878 184.375 14,93%
Pengadaan Aset Tetap Dan Perangkat Lunak 1.267.246 1.068.211 199.035 18,63%
Jasa Tenaga Kerja Pihak Ketiga 359.249 343.986 15.263 4,44%
Promosi 295.548 216.029 79.519 36,81%
Beban Pakaian Dinas, Rekreasi dan Lainnya 60.842 71.043 (10.201) (14,36%)
Beban jasa profesional 50.984 42.484 8.500 20,01%
Lain-Lain 854.071 766.865 87.206 11,37%
Jumlah Beban Yang Masih Harus Dibayar 4.307.193 3.743.496 563.697 15,06%
Utang Pajak
Utang pajak di Bank Mandiri mencapai Rp1.009.832 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp248.960 juta atau sebesar
19,78% dari 2016 yang mencapai Rp1.258.792 juta. Penurunan utang pajak khususnya berasal dari utang pajak kini sebesar Rp359.647 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Utang Pajak Kini 301.300 660.947 (359.647) (54,41%)
Utang Pajak Lainnya 708.532 597.845 110.687 18,51%
Jumlah Utang Pajak 1.009.832 1.258.792 (248.960) (19,78%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Penyisihan Biaya Uang Penghargaan Pegawai 4.030.761 2.943.664 1.087.097 36,93%
Cadangan Atas Bonus, Insentif, Cuti Dan THR 4.246.627 3.819.404 427.223 11,19%
Jumlah Liabilitas Imbalan Kerja 8.277.388 6.763.068 1.514.320 22,39%
Provisi
Provisi di Bank Mandiri mencapai Rp375.770 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp60.110 juta atau sebesar 13,79%
dari 2016 yang mencapai Rp435.880 juta. Penurunan provisi terutama berasal dari penurunan provisi atas estimasi kerugian kontinjensi legal
sebesar Rp78.102 juta.
Tabel Provisi
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Provisi 375.770 35.880 (60.110) (13,79%)
Liabilitas Lain-Lain
Liabilitas lain-lain di Bank Mandiri mencapai Rp20.496.377 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp4.686.341 juta
atau sebesar 29,64% dari 2016 yang mencapai Rp15.810.036 juta. Peningkatan liabilitas lain-lain terutama berasal dari liabilitas lain-lain mata
uang rupiah terkait utang transaksi nasabah sebesar Rp935.140, liabilitas kepada pemegang polis sebesar Rp911.313 dan liabilitas terkait dengan
transaksi ATM dan kartu kredit sebesar Rp821.177.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Liabilitas Lain-Lain 20.496.377 15.810.036 4.686.341 29,64%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Ketiga 35.703.679 35.882.757 (179.078) (0,50%)
Jumlah Pinjaman Yang Diterima 35.703.679 35.882.757 (179.078) (0,50%)
Pinjaman Subordinasi
Pinjaman subordinasi di Bank Mandiri mencapai Rp191.501 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp23.931 juta atau
sebesar 11,11% dari 2016 yang mencapai Rp215.432 juta. Penurunan pinjaman subordinasi khususnya berasal dari pinjaman subordinasi pihak
ketiga sebesar Rp23.931 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Ketiga 191.501 215.432 (23.931) (11,11%)
Jumlah Pinjaman Subordinasi 191.501 215.432 (23.931) (11,11%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Simpanan Nasabah 66.222.609 60.440.474 5.782.135 9,57%
Simpanan dari Bank Lain 445.289 335.914 109.375 32,56%
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 66.667.898 60.776.388 5.891.510 9,69%
Simpanan Nasabah
Simpanan Nasabah di Bank Mandiri mencapai Rp66.222.609 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp5.782.135 juta
atau sebesar 9,57% dari 2016 yang mencapai Rp60.440.474 juta. Peningkatan simpanan nasabah khususnya berasal dari simpanan nasabah pihak
ketiga untuk tabungan - investasi terikat dan investasi tidak terikat – mudharabah sebesar Rp3.036.209 juta dan deposito mudharabah - investasi
tidak terikat sebesar Rp2.229.858 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pihak Berelasi
Tabungan - Investasi Terikat Dan Tabungan Mudharabah -
34.784 28.047 6.737 24,02%
Investasi Tidak Terikat
Deposito Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 939.315 886.344 52.971 5,98%
Pihak Ketiga
Giro - Investasi Terikat Dan Giro Mudharabah Musytarakah -
525.285 68.925 456.360 662,11%
Musyarakah
Tabungan - Investasi Terikat Dan Investasi Tidak Terikat –
28.165.952 25.129.743 3.036.209 12,08%
Mudharabah
Deposito Mudharabah - Investasi Tidak Terikat 36.557.273 34.327.415 2.229.858 6,50%
Jumlah Simpanan Nasabah 66.222.609 60.440.474 5.782.135 9,57%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Tabungan Mudharabah – Investasi Tidak Terikat 316.574 258.325 58.249 22,55%
Deposito Mudharabah – Investasi Tidak Terikat 128.715 77.589 51.126 65,89%
Jumlah Simpanan Dari Bank Lain 445.289 335.914 109.375 32,56%
Ekuitas
Ekuitas di Bank Mandiri mencapai Rp170.006.132 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp16.636.409 juta atau
sebesar 10,85% dari 2016 yang mencapai Rp153.369.723 juta. Peningkatan ekuitas khususnya berasal dari saldo laba sebesar Rp14.426.729 juta.
Tabel Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Modal Saham 11.666.667 11.666.667 - 0,00%
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham 17.316.192 17.316.192 - 0,00%
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata
168.412 202.363 (33.951) (16,78%)
Uang Asing
Keuntungan/(kerugian) Bersih Yang Belum Direalisasikan dari
Kenaikan/(Penurunan) Nilai Wajar Efek-Efek dan Obligasi Pemerintah 1.117.864 (759.364) 1.877.228 247,21%
Yang Tersedia Untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Bagian Efektif Lindung Nilai Arus Kas (6.436) - (6.436) (100,00%)
Selisih Bersih Revaluasi Aset Tetap 25.666.631 25.140.523 526.108 2,09%
(Kerugian)/Keuntungan Bersih Aktuarial Program Imbalan Pasti
(462.008) 49.515 (511.523) (1.033,07%)
Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali (106.001) (92.751) 13.250 14,29%
Saldo Laba 111.357.522 96.930.793 14.426.729 14,88%
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak Yang
3.287.289 2.915.785 371.504 12,74%
Dikonsolidasi
JUMLAH EKUITAS 170.006.132 153.369.723 16.636.409 10,85%
Modal Saham tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan di Bank
Modal saham di Bank Mandiri mencapai Rp11.666.667 juta di Mandiri mencapai Rp1.117.864 juta di 2017. Pencapaian tersebut
2017. Pencapaian tersebut tidak mengalami peningkatan maupun mengalami peningkatan sebesar Rp1.877.228 juta atau sebesar
penurunan dari 2016 yang mencapai Rp11.666.667. 247,21% dari 2016 yang mencapai (Rp759.364) juta.
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Bagian Efektif Lindung Nilai Arus Kas
Tambahan modal disetor/agio saham di Bank Mandiri mencapai Bagian efektif lindung nilai arus kas di Bank Mandiri mencapai
Rp17.316.192 juta di 2017. Pencapaian tersebut tidak mengalami (Rp6.436) juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan
peningkatan maupun penurunan dari 2016 yang mencapai sebesar Rp6.436 juta atau sebesar 100% dari 2016 sebesar Nihil.
Rp17.316.192.
Selisih Bersih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Selisih bersih revaluasi aset tetap di Bank Mandiri mencapai
Uang Asing Rp25.666.631 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang peningkatan sebesar Rp526.108 juta atau sebesar 2,09% dari 2016
asing di Bank Mandiri mencapai Rp168.412 juta di 2017. Pencapaian yang mencapai Rp25.140.523 juta.
tersebut mengalami penurunan sebesar Rp33.951 juta atau sebesar
16,78% dari 2016 yang mencapai Rp202.363. (Kerugian)/Keuntungan Bersih Aktuarial Program Imbalan Pasti
Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Keuntungan/(Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi Dari Keuntungan/(Kerugian) bersih aktuarial program imbalan pasti
Kenaikan/(Penurunan) Nilai Wajar Efek-Efek Dan Obligasi setelah dikurangi pajak tangguhan di Bank Mandiri mencapai
Pemerintah Yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak (Rp462.008) juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami penurunan
Tangguhan sebesar Rp511.523 juta atau sebesar 1.033,07% dari 2016 yang
Keuntungan/(Kerugian) bersih yang belum direalisasi dari kenaikan/ mencapai Rp 49.515 juta.
(penurunan) nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali Kepentingan Non Pengendali Atas Aset Bersih Entitas Anak
Selisih transaksi dengan pihak non pengendali di Bank Mandiri yang Dikonsolidasi
mencapai (Rp106.001) juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak yang
penurunan sebesar Rp13.250 juta atau sebesar 14,29% dari 2016 yang dikonsolidasi di Bank Mandiri mencapai Rp3.287.289 juta di 2017.
mencapai (Rp92.751) juta. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp371.504 juta
atau sebesar 12,74% dari 2016 yang mencapai Rp2.915.785 juta.
Saldo Laba
Saldo laba di Bank Mandiri mencapai Rp111.357.522 juta di 2017.
Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp14.426.729
juta atau sebesar 14,88% dari 2016 yang mencapai Rp96.930.793.
Tabel Ringkasan Laba Rugi dan Penghasilan Komperhensif Lain Konsolidasian Tahun 2016-2017
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 79.501.530 76.709.888 2.791.642 3,64%
Beban Bunga dan Beban Syariah (27.174.371) (24.884.519) 2.289.852 9,20%
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih 52.327.159 51.825.369 501.790 0,97%
Pendapatan Premi – Bersih 2.465.075 2.652.431 (187.356) (7,06%)
Pendapatan Bunga, Syariah dan Premi - Bersih 54.792.234 54.477.800 314.434 0,58%
Pendapatan Operasional Lainnya 22.281.641 19.286.425 2.995.216 15,53%
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (15.646.385) (24.943.938) (9.297.553) (37,27%)
(Pembentukan)/pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atas (173.402) 181.459 (354.861) (195,56%)
Komitmen dan Kontinjensi
(Pembentukan)/pembalikan Penyisihan Lainnya (132.050) 117.637 (249.687) (212,25%)
Keuntungan Yang Belum Direalisasi dari Kenaikan Nilai Wajar 167.892 15.638 152.254 973,62%
Efek-Efek, Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis
pada Kontrak Unit-Link
Keuntungan dari Penjualan Efek-Efek dan Obligasi Pemerintah 893.570 745.904 147.666 19,80%
Beban Operasional Lainnya (35.013.749) (31.268.198) 3.745.551 11,98%
LABA OPERASIONAL 27.169.751 18.612.727 8.557.024 45,97%
Beban Bukan Operasional - Bersih (12.888) (39.762) 26.874 67,59%
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 27.156.863 18.572.965 8.583.898 46,22%
DAN KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Beban Pajak - Bersih (5.713.821) (3.922.802) 1.791.019 45,66%
LABA TAHUN BERJALAN 21.443.042 14.650.163 6.792.879 46,37%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Tahun Berjalan Yang Diatribusikan 21.443.042 14.650.163 6.792.879 46,37%
Pemilik Entitas Induk 20.639.683 13.806.565 6.833.118 49,49%
Kepentingan Non Pengendali 803.359 843.598 (40.239) (4,77%)
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Yang 23.321.035 40.345.048 (17.024.013) (42,20%)
Diatribusikan
Pemilik Entitas Induk 22.491.109 39.484.138 (16.993.029) (43,04%)
Kepentingan Non Pengendali 829.926 860.910 (30.984) (3,60%)
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 442,28 295,85 *)
146,43 49,49%
*) Disajikan kembali
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pendapatan Bunga 73.271.984 71.145.401 2.126.583 2,99%
Pendapatan Syariah 6.229.546 5.564.487 665.059 11,95%
Jumlah Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 79.501.530 76.709.888 2.791.642 3,64%
Beban Bunga (24.633.241) (22.544.799) 2.088.442 9,26%
Beban Syariah (2.541.130) (2.339.720) 201.410 8,61%
Jumlah Beban Bunga dan Beban Syariah (27.174.371) (24.884.519) 2.289.852 9,20%
Pendapatan Bunga dan Syariah – Bersih 52.327.159 51.825.369 501.790 0,97%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pendapatan Premi 10.325.187 9.377.741 947.446 10,10%
Beban Klaim (7.860.112) (6.725.310) 1.134.802 16,87%
Pendapatan Premi - Bersih 2.465.075 2.652.431 (187.356) (7,06%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Provisi dan Komisi Lainnya 12.483.134 11.440.002 1.043.132 9,12%
Laba dari Selisih Kurs dan Transaksi Derivatif - Bersih 2.888.082 2.265.234 622.848 27,50%
Lain-Lain 6.910.425 5.581.189 1.329.236 23,82%
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 22.281.641 19.286.425 2.995.216 15,53%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Giro pada Bank Lain 44 176 (132) (75,00%)
Penempatan pada Bank Lain 53.290 (21.415) 74.705 348,84%
Efek-Efek (8.420) (24.094) (15.674) (65,05%)
Tagihan Lainnya-Transaksi Perdagangan 425.563 (35.085) 460.648 1.312,95%
Kredit Yang Diberikan (15.458.493) (24.277.357) (8.818.864) (36,33%)
Piutang Pembiayaan Konsumen (640.151) (455.025) 185.126 40,68%
Investasi Bersih dalam Sewa Pembiayaan (5.784) (196) 5.588 2.851,02%
Tagihan Akseptasi (9.783) (130.909) (121.126) (92,53%)
Penyertaan Saham (2.651) (33) 2.618 7.933,33%
(Pembentukan)/Pembalikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (15.646.385) (24.943.938) (9.297.553) (37,27%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Estimasi Kerugian Yang Timbul Dari Kasus Fraud (58.785) (45.796) 12.989 28,36%
Estimasi Kerugian Yang Timbul Dari Kasus Hukum 33.099 265.390 (232.291) (87,53%)
Kerugian resiko operasional-kecurangan eksternal (7.625) - (7.625) (100,00%)
Aset Lain-Lain (98.739) (101.957) (3.218) (3,16%)
(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya (132.050) 117.637 249.687 212,25%
Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Kenaikan Nilai Wajar Efek-Efek, Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis pada
Kontrak Unit-Link
Keuntungan Yang Belum Direalisasi dari Kenaikan Nilai Wajar Efek-Efek, Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis Kontrak Unit-Link di
Bank Mandiri mencapai Rp167.892 juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp152.254 juta atau sebesar 973,62% dari
2016 yang mencapai Rp15.638 juta. Peningkatan keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek-efek, obligasi pemerintah dan
investasi pemegang polis pada kontrak unit-link khususnya berasal dari obligasi pemerintah sebesar Rp103.320 juta.
Tabel Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Kenaikan Nilai Wajar Efek-Efek,
Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis Kontrak Unit-Link Tahun
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Efek-Efek 52.439 3.505 48.934 1.396,12%
Obligasi Pemerintah 115.453 12.133 103.320 851,56%
Perubahan Nilai Wajar Investasi Pemegang Polis dan Kenaikan/
(Penurunan) Kontrak Liabilitas Kontrak Unit-Link
Perubahan Nilai Wajar dari Investasi Pemegang Polis 3.311.638 1.416.023 1.895.615 133,87%
Kenaikan/(Penurunan) Liabilitas Kontrak Unit-Link (3.311.638) (1.416.023) 1.895.615 133,87%
Keuntungan Yang Belum Direalisasikan dari Kenaikan Nilai Wajar
Efek-Efek, Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis 167.892 15.638 152.254 973,62%
pada Kontrak Unit-Link
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Efek-Efek
Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 117.395 53.957 63.438 117,57%
Tersedia Untuk Dijual 35.471 35.259 212 0,60%
Obligasi Pemerintah
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 33.685 59.725 (26.040) (43,60%)
Tersedia Untuk Dijual 707.019 596.963 110.056 18,44%
Keuntungan Dari Penjualan Efek-Efek Dan Obligasi Pemerintah 893.570 745.904 147.666 19,80%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Beban Gaji dan Tunjangan (14.858.642) (13.618.745) 1.239.897 9,10%
Beban Umum dan Administrasi (15.405.579) (13.958.211) 1.447.368 10,37%
Lain-Lain - Bersih (4.749.528) (3.691.242) 1.058.286 28,67%
Jumlah Beban Operasional Lainnya (35.013.749) (31.268.198) 3.745.551 11,98%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Atas Penjualan Aset Tetap 44.777 120 44.657 37.214,17%
Denda (13.034) (9.196) 3.838 41,74%
Pendapatan Sewa Gedung - 13.645 (13.645) (100,00%)
Lain-Lain (44.631) (44.331) 300 0,68%
(Beban) / Pendapatan Bukan Operasional (12.888) (39.762) (26.874) (67,59%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Operasional 27.169.751 18.612.727 8.557.024 45,97%
Beban Bukan Operasional (12.888) (39.762) (26.874) (67,59%)
Laba Sebelum Beban Pajak Dan Kepentingan Non Pengendali 27.156.863 18.572.965 8.583.898 46,22%
Beban Pajak
Beban pajak di Bank Mandiri mencapai (Rp5.713.821) juta di 2017. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar (Rp1.791.019) juta
atau sebesar 45,66% dari 2016 yang mencapai (Rp3.922.802) juta. Peningkatan beban pajak khususnya berasal dari pajak tangguhan sebesar
(Rp1.286.650) juta.
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pajak Kini (5.593.293) (5.088.924) 504.369 9,91%
Pajak Tangguhan (120.528) 1.166.122 1.286.650 110,34%
Beban Pajak - Bersih (5.713.821) (3.922.802) 1.791.019 45,66%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Laba Sebelum Beban Pajak Dan Kepentingan Non Pengendali 27.156.863 18.572.965 8.583.898 46,22%
Beban Pajak - Bersih (5.713.821) (3.922.802) 1.791.019 45,66%
Laba Tahun Berjalan 21.443.042 14.650.163 6.792.879 46,37%
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi
Keuntungan Revaluasi Aset Tetap 526.108 25.140.558 (24.614.450) (97,91%)
Kerugian Aktuarial Program Imbalan Pasti (641.569) (288.896) 352.673 122,08%
Pajak Penghasilan Terkait Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi
125.139 57.776 67.363 116,59%
Ke Laba Rugi
Total Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 9.678 24.909.438 (24.899.760) (99,96%)
Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi
Penyesuaian Akibat Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata
(32.750) (40.722) 7.972 19,58%
Uang Asing
Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan Dalam Kelompok Tersedia
2.364.089 945.231 1.418.858 150,11%
Untuk Dijual
Bagian efektif dari lindung nilai arus kas (16.826) - (16.826) (100,00%)
Pajak Penghasilan Terkait Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke
(446.198) (119.062) 327.136 274,76%
Laba Rugi
Total Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 1.868.315 785.447 1.082.868 137,87%
Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan - Setelah Pajak
1.877.993 25.694.885 (23.816.892) (92,69%)
Penghasilan
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Pemilik Entitas Induk 20.639.683 13.806.565 6.833.118 49,49%
Kepentingan Non Pengendali 803.359 843.598 (40.239) (4,77%)
Laba Tahun Berjalan Yang Diatribusikan 21.443.042 14.650.163 6.792.879 46,37%
Pemilik Entitas Induk 22.491.109 39.484.138 (16.993.029) (43,04%)
Kepentingan Non Pengendali 829.926 860.910 (30.984) (3,60%)
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Yang Diatribusikan 23.321.035 40.345.048 (17.024.013) (42,20%)
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
Dasar 442,28 295,85*) 146,43 49,49%
Dilusian 442,28 295,85*) 146,43 49,49%
*) Disajikan kembali
Pertumbuhan
Uraian 2017 2016
(Rp) (%)
(1) (2) (3) 4 = 2-3 5 = 4/3
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Kas Bersih Yang Diperoleh dari Aktivitas Operasional 4.952.703 41.521.119 (36.568.416) (88,07%)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kas Bersih Yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (5.247.860) (6.162.781) 914.921 14,85%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kas Bersih Yang Diperoleh dari/(Digunakan Untuk) Aktivitas
702.143 (1.974.522) 2.676.665 135,56%
Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 406.986 33.383.816 (32.976.830) (98,78%)
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN
808.703 (1.491.116) 2.299.819 154,23%
SETARA KAS
Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 157.560.107 125.667.407 31.892.700 25,38%
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 158.775.796 157.560.107 1.215.689 0,77%
Cadangan likuiditas Bank Mandiri dapat dilihat dari Liquidity Coverage Ratio pada Desember 2017 mencapai 199,85% ditunjukkan dengan
cadangan likuiditas Rupiah mencapai Rp17,15 triliun dan untuk cadangan likuiditas Valas mencapai USD1.107 juta di atas dari ketentuan Bank
Indonesia yang menetapkan pemenuhan LCR paling rendah 100% secara berkelanjutan.
Di samping itu Bank Mandiri melakukan penghimpunan dana lainnya dalam upaya meningkatkan pendanaan yang bersifat jangka menengah
maupun jangka panjang serta memperkuat permodalan Bank salah satunya melalui penerbitan Surat Berharga (Bond) dengan jangka waktu
sekitar 1 tahun sampai dengan 10 tahun dalam Rupiah dan Valas, masing-masing sebesar Rp3 triliun – Rp10 triliun dan ekuivalen USD10 juta
– USD1 miliar yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan likuiditas dan kondisi pasar. Pada september 2016, Bank
Mandiri menerbitkan Bond sebesar Rp5 triliun dan pada Juni 2017 telah dilakukan penerbitan berkelanjutan sebesar Rp6 triliun hal tersebut
bertujuan agar likuiditas Bank Mandiri tetap terjaga.
idAA Hanya berbeda tipis dengan idAAA, tingkat idAAA berarti memiliki kapasitas yang sangat kuat dalam long-term financial commitments
dibandingkan dengan obligor lainnya.
Rentabilitas Bank
Rentabilitas Konsolidasian Bank Mandiri diukur melalui rasio-rasio berikut.
Kinerja Bank Mandiri pada tahun 2017 membukukan Return on Strategi Bank Mandiri dalam melakukan efisiensi dan efektivitas
Equity yang meningkat signifikan sebesar 341 bps menjadi 14,53% kegiatan operasional dan perluasan operasional yang diterapkan
dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 11,12%. Disamping oleh Bank Mandiri menghasilkan Cost Efficiency Ratio (consolidated)
itu, peningkatan juga terjadi pada Return on Assets yang mencapai tercatat sebesar 45,06% per 31 Desember 2017. Sedangkan rasio
2,72%, meningkat 77 bps dari 1,95% pada 2016. Sedangkan Net BOPO mengalami penurunan menjadi 71,78% di tahun 2017
Interest Margin mengalami penurunan 66 bps menjadi 5,63% di 2017, dari 80,94% di tahun 2016, hal ini menunjukkan bahwa Bank
dari 6,29% di tahun 2016 hal ini disebabkan karena adanya penerapan Mandiri mampu menjaga tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan
kebijakan suku bunga single digit yang mulai diberlakukan sejak Maret operasional dengan baik.
2016, penyesuaian portfolio kredit ke segmen dengan risiko yang
lebih rendah, dan penerapan program restrukturisasi kredit bagi
debitur dalam rangka perbaikan kualitas aset.
Kolektibilitas Piutang
Kolektibilitas piutang dapat dilihat dari kelancaran pembayaran kredit yang disalurkan. Kredit yang telah disalurkan beserta klasifikasi
kolektibilitasnya disajikan sebagai berikut.
Kolektibilitas kredit yang disalurkan terlihat dari rendahnya NPL. kesusilaan, narkotik dan sektor-sektor yang dilarang Regulator
Setelah mengalami peningkatan nilai NPL di tahun 2016, Bank dan peraturan perundangan lainnya.
Mandiri berhasil menurunkan tingkat NPL di tahun 2017. Nilai NPL 2. Kredit yang diberikan tanpa informasi keuangan yang cukup,
Bank Mandiri di tahun 2017 sebesar 3,45%, mengalami penurunan kecuali untuk kredit-kredit kecil dapat disesuaikan seperlunya
dari tahun 2016 yang sebesar 3,96%. Untuk mengatasi permasalahan oleh Bank.
NPL, berbagai fokus inisiatif strategis telah dilakukan pada tahun 3. Kredit yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki
2017, diantaranya adalah perbaikan kualitas asset secara bertahap, Bank.
perbaikan portfolio mix ke arah pertumbuhan sektor yang lebih sehat, 4. Kredit kepada debitur bermasalah dan atau macet pada bank lain
perbaikan infrastruktur dan bisnis proses, peningkatan kapabilitas atau kreditur lain, dan kredit yang dijamin oleh gurantor/penjamin
SDM di bidang perkreditan, serta perbaikan policy dan procedure. individual yang pernah masuk dalam daftar kredit bermasalah di
Bank lain atau daftar hitam/macet Bank Indonesia atau negative
Dalam rangka pencegahan peningkatkan NPL, Perseroan melakukan list Bank, kecuali yang bersangkutan dinilai kooperatif, berkarakter
penyempurnaan kembali parameter watchlist berdasarkan lesson baik dan penyebab kredit bermasalah atau macet diakibatkan
learnt dari debitur high risk account sehingga mekanisme analisa oleh faktor-faktor yang dapat diyakini tidak bertentangan dengan
debitur watchlist lebih presisi untuk mengantisipasi penurunan ketentuan Bank dan dapat diyakini tidak bertentangan dengan
kualitas kredit berdasarkan 3 pilar (Karakter, Kapasitas Usaha, dan ketentuan Bank dan peraturan Regulator termasuk akibat kondisi
Kemampuan Bayar). Selain itu mekanisme watchlist diperkuat dengan perekonomian yang buruk atau bencana alam.
adanya “suspect watchlist” yang merupakan daftar indikatif potensi 5. Kredit untuk perusahaan yang pengurusnya/pemiliknya tercatat
debitur watchlist. dalam daftar hitam, kredit macet SID BI dan daftar cekal (cegah
dan tangkal), atau melakukan perbuatan tercela dibidang
Suspect watchlist disusun melalui analisa on desk berdasarkan perbankan.
beberapa parameter yang bersifat mandatory dimana selanjutnya 6. Kredit untuk partai politik, organisasi politik dan untuk kegiatan-
dilakukan kembali penajaman analisa watchlist secara individual oleh kegiatan politik.
masing-masing pengelola debitur. Dengan demikian secara dini dapat 7. Kredit kepada perorangan dengan kekebalan diplomatik, atau
ditentukan account strategy yang lebih sesuai untuk mengantisipasi pengurusnya memiliki kekebalan diplomatik.
adanya Non Performing Loan. 8. Kredit untuk usaha produksi, perdagangan, pengiriman dan
impor senjata diluar Badan Usaha/Institusi resmi yang mendapat
Sebagai upaya untuk meminimalkan jumlah kredit macet, Bank izin khusus/legalitas khusus dari pemerintah.
Mandiri mengatur mengenai ketentuan kredit yang harus dihindari 9. Kredit untuk proyek atau usaha yang secara nyata
antara lain sebagai berikut. membahayakan lingkungan.
1. Kredit yang digunakan untuk membiayai usaha yang bersifat 10. Kredit yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum
spekulasi, usaha perjudian, pornografi, bertentangan norma yang berlaku.
Target
No. Segmen 31 Dec 2017 31 Dec 2016 Pencapaian %
Dec 2017
1 Corporate Banking 248.746 209.685 240.319 103,51%
1. Lancar 245.360 206.475 229.944 106,70%
2. Dalam Perhatian Khusus 2.453 2.486 9.344 26,25%
3. Kurang Lancar 536 591 701 76,46%
4. Diragukan 0 132 329 0,00%
5. Macet 397 0 0
NPL (%) 0,38% 0,34% 0,43%
2 Commercial Banking 155.820 165.157 165.777 93,99%
1. Lancar 128.935 142.421 141.058 91,41%
2. Dalam Perhatian Khusus 11.286 7.341 8.941 126,23%
3. Kurang Lancar 4.130 7.819 1.012 408,09%
4. Diragukan 2.278 873 291 783,56%
5. Macet 9.191 6.703 14.475 63,50%
NPL (%) 10,01% 9,32% 9,52%
3 Government and Institutional 13.863 18.980 16.226 85,43%
1. Lancar 13.863 18.980 16.226 85,43%
2. Dalam Perhatian Khusus 0 0 0 0
3. Kurang Lancar 0 0 0 0
4. Diragukan 0 0 0 0
5. Macet 0 0 0 0
NPL (%) 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
4 Retail Banking 223.098 196.194 231.961 96,18%
1. Lancar 206.133 179.316 212.571 96,97%
2. Dalam Perhatian Khusus 11.319 11.164 12.564 90,09%
3. Kurang Lancar 1.380 836 960 143,73%
4. Diragukan 1.385 1.145 1.439 96,24%
5. Macet 2.881 3.732 4.427 65,07%
NPL (%) 2,53% 2,91% 2,94%
SME Banking 61.576 60.784 62.556 98,43%
1. Lancar 57.098 55.685 56.296 101,42%
2. Dalam Perhatian Khusus 2.145 2.627 3.161 67,87%
3. Kurang Lancar 648 220 273 237,73%
4. Diragukan 503 382 544 92,45%
5. Macet 1.182 1.870 2.282 51,79%
NPL (%) 3,79% 4,07% 4,95%
Micro Banking 61.870 50.647 65.226 94,85%
1. Lancar 58.130 46.383 60.650 95,84%
2. Dalam Perhatian Khusus 2.364 2.490 2.759 85,67%
3. Kurang Lancar 281 329 321 87,55%
4. Diragukan 317 355 415 76,36%
5. Macet 778 1.090 1.080 72,00%
NPL (%) 2,22% 3,50% 2,78%
Consumer Loan 89.341 75.634 94.237 94,80%
1. Lancar 81.623 68.973 86.609 94,24%
2. Dalam Perhatian Khusus 6.083 5.461 5.992 101,52%
3. Kurang Lancar 360 211 282 127,99%
4. Diragukan 423 278 349 121,33%
5. Macet 852 711 1.006 84,70%
NPL (%) 1,83% 1,59% 1,74%
Credit Card 10.312 9.128 9.942 103,71%
1. Lancar 9.283 8.276 9.015 102,97%
2. Dalam Perhatian Khusus 726 586 652 111,46%
3. Kurang Lancar 90 76 85 106,79%
4. Diragukan 142 130 132 108,18%
Target
No. Segmen 31 Dec 2017 31 Dec 2016 Pencapaian %
Dec 2017
5. Macet 69 61 59 117,60%
NPL (%) 2,93% 2,92% 2,77%
5 Finance and Treasury 1.174 1.064 2.055 57,11%
1. Lancar 1.118 1.016 2.006 55,73%
2. Dalam Perhatian Khusus 0 0 0 0
3. Kurang Lancar 0 0 0 0
4. Diragukan 0 0 0 0
5. Macet 55 48 49 113,62%
NPL (%) 4,73% 4,55% 2,38%
6 Special Asset Management 1.557 1.589 1.530 101,82%
1. Lancar 1.420 0 0 0
2. Dalam Perhatian Khusus 137 28 1.529 8,97%
3. Kurang Lancar 0 17 0 103,57%
4. Diragukan 0 0 0 0
5. Macet 0 1.544 0
NPL (%) 0,03% 98,22% 0,00%
Total Portfolio Kredit 644.257 592.669 657.868 97,93%
1. Lancar 596.828 548.208 601.806 99,17%
2. Dalam Perhatian Khusus 25.195 21.020 32.379 77,81%
3. Kurang Lancar 6.046 9.263 2.674 226,14%
4. Diragukan 3.663 2.150 2.059 177,89%
5. Macet 12.525 12.028 18.951 66,09%
NPL (%) 3,45% 3,96% 3,60%
22.234 23.441
Portofolio Kredit Tidak Termasuk Bank 642.979 590.706
1. Lancar 595.625 546.312
2. Dalam Perhatian Khusus 25.195 21.020
3. Kurang Lancar 6.046 9.263
4. Diragukan 3.663 2.150
5. Macet 12.450 11.960
NPL (%) 3,45% 3,96%
Struktur Modal
Bagian ini menjelaskan tentang struktur modal dalam Laporan Posisi Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar Bank Mandiri dapat tumbuh
Keuangan, untuk penjelasan terkait dengan Struktur Permodalan dan berkembang menjadi Perseroan yang tangguh dan mendapat
disajikan dalam bagian Struktur Permodalan dan Manajemen Risiko kepercayaan yang luas dari masyarakat, baik didalam maupun di luar
dalam Laporan Tahunan Ini. negeri.
Struktur Permodalan dan Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Struktur
permodalan Bank Mandiri terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal
yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan 2. Pendapatan komprehensif lainnya yang terdiri dari:
perkembangan ekonomi terkini. Rencana Permodalan tersebut a. Selisih penjabaran laporan keuangan
disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank b. Perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok
dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Bank Mandiri senantiasa tersedia untuk dijual
menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap c. Surplus revaluasi aset tetap
risiko melalui proses perencanaan modal. Demikian pula dengan 3. Cadangan tambahan modal lainnya yang terdiri dari:
didiskusikan secara rutin dengan didukung data-data analisis. c. Laba tahun-tahun lalu
d. Laba berjalan
Kebijakan manajemen terkait permodalan tersebut ditujukan 4. Kepentingan non pengendali yang dapat diperhitungkan (untuk
untuk memastikan bahwa Bank Mandiri memiliki modal yang modal secara konsolidasi)
kuat dan menciptakan struktur permodalan yang kuat untuk 5. Pengurang modal inti utama yang terdiri dari:
mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini a. Perhitungan pajak tangguhan
mendatang. Selain itu, kebijakan permodalan ditetapkan untuk c. Aset tidak berwujud
memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh d. Penyertaan yang dapat diperhitungkan
regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah e. Eksposur sekuritisasi
efisien.
Modal Pelengkap
Modal Pelengkap (Tier 2) terutama berasal dari cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk dan pinjaman subordinasi.
Kecukupan Permodalan Serta Penerapan Basel II dan III Untuk perhitungan kecukupan modal, Bank menggunakan Pendekatan
Dalam rangka memberikan nilai tambah kepada para stakeholders Standar Basel II (Standardised Approach)1 untuk risiko kredit dan telah
serta sebagai bentuk kepatuhan Bank Mandiri dalam memenuhi memasukkan komponen External Rating. Selain itu, secara bertahap
ketentuan kecukupan permodalan yang telah ditetapkan oleh Bank telah melakukan simulasi Pendekatan Berdasarkan Rating
regulator, Bank Mandiri senantiasa menjamin serta memastikan Internal (Internal Ratings-Based Approach). Untuk risiko pasar, Bank
bahwa struktur permodalan Bank Mandiri cukup kuat untuk menggunakan Metode Pengukuran Standar Basel II (Standardised
mendukung strategi pengembangan usaha bisnis saat ini dan Measurement Method)2, dan secara internal menggunakan Value at Risk.
mempertahankan keberlangsungan usaha di masa mendatang. Untuk risiko operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator
Dasar Basel II (Basic Indicator Approach)3.
Pengelolaan risiko pada aspek permodalan di Bank Mandiri meliputi
kebijakan diversifikasi sumber permodalan sesuai dengan rencana Bank telah mengimplementasikan penerapan Basel III mengacu kepada
strategis jangka panjang dan kebijakan alokasi modal secara efisien dokumentasi Basel serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh
pada segmen bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal OJK4. Sebagai bagian dari penerapan Basel III di Indonesia, Bank telah
(termasuk penempatan pada Entitas Anak). Hal ini bertujuan untuk melaporkan pemenuhan Liquidity Coverage Ratio (LCR)5 secara bulanan,
memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator. serta melakukan uji coba perhitungan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 6
dan Leverage Ratio (LR)7 secara triwulanan sesuai ketentuan OJK. Pada
Bank Mandiri memastikan telah memiliki kecukupan modal untuk posisi Desember 2017, Bank dapat memelihara rasio kecukupan likuiditas
meng-cover risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik (LCR) sebesar 198,9% (konsolidasi) dan rasio pendanaan stabil bersih
berdasarkan ketentuan regulasi (regulatory capital) maupun kebutuhan (NSFR) sebesar 123,93%.
internal (economic capital). Bank Mandiri mengacu kepada regulasi Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (Basel II dan Basel III), khususnya
1 Mengacu pada SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR untuk
Pilar 1, dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
kredit, risiko pasar dan risiko operasional. 2 Mengacu pada SE OJK No.38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode
Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan
Memperhitungkan Risiko Pasar.
3 Mengacu pada SE OJK No.24/SEOJK.03/2016 tentang Perhitungan ATMR untuk Risiko
Selain perhitungan di atas, Bank Mandiri juga sedang Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar.
mengembangkan perhitungan kecukupan permodalan dengan 4 Antara lain Peraturan OJK No.11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum.
mengacu kepada Pilar 2 Basel II atau yang lebih dikenal dengan 5 Mengacu pada Peraturan OJK No.42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum.
pendekatan Internal Capital Adequacy Asessment Process (ICAAP). 6 Mengacu pada Peraturan OJK No.50/POJK.03/2017 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
ICAAP antara lain mencakup penentuan risk appetite, overall risk Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio) Bagi Bank Umum.
7 Mengacu pada Consultative Paper OJK Tahun 2014 tentang Kerangka Basel III Leverage
assessment, capital planning, dan bank-wide stress testing. Ratio.
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah)
ATMR Risiko
589.631.509 652.471.017 549.646.704 604.474.920 Rasio CET 1 (%) 20,57% 19,97% 20,26% 19,67%
Kredit
ATMR Risiko
13.367.349 13.244.875 1.800.778 1.362.981 Rasio Tier 1 (%) 20,57% 19,97% 20,26% 19,67%
Pasar
ATMR Risiko
104.792.639 121.563.432 91.932.008 107.559.670 Rasio Tier 2 (%) 1,07% 1,06% 1,10% 1,08%
Operasional
Total ATMR 707.791.497 787.279.324 643.379.490 713.397.571 Rasio KPMM (%) 21,64% 21,03% 21,36% 20,75%
Rasio KPMM
9,50% 9,49% 9,52% 9,53% Cet 1 Untuk Buffer 12,14% 11,54% 11,84% 11,22%
Sesuai Profil Risiko
Capital conservation
Dari CET1 8,43% 8,43% 8,42% 8,45% buffer (2,5% dari 1,250% 1,250% 0,625% 0,625%
ATMR) (%)
Countercyclical buffer
Dari AT1 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% (0% - 2,5% dari ATMR) 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
(%)
Capital surcharge
Dari Tier 2 1,07% 1,06% 1,10% 1,08% (1% - 2,5% dari ATMR) 1,250% 1,250% 0,625% 0,625%
(%)
Risiko Kredit
Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Per Wilayah, Jangka Waktu Dan Sektor Ekonomi
Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank Mandiri memiliki eksposur per wilayah, jangka waktu dan sektor ekonomi sebagai berikut.
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
31 Desember 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 15.113.055 49.072.216 14.655.908 5.151.053 831.470 630.965 34.611.835
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 2.364.078 8.239.939 7.218.230 1.143.498 1.613.778 1.091.789 201.458
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
9 Tagihan kepada Korporasi 67.963.749 153.035.444 67.732.945 21.533.072 11.527.429 9.875.567 2.522.120 73.510.707
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 712.180 2.616.694 2.088.486 382.600 567.479 134.850 136.713 170.278
Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 15.113.055 49.072.216 14.655.908 5.151.053 831.470 630.965 34.840.513
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 2.364.078 8.239.939 7.218.230 1.143.498 1.613.778 1.091.789 201.458
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 23.022.133 51.718.244 30.662.362 7.366.924 9.803.904 5.886.565 2.704.054 26.494.476
9 Tagihan kepada Korporasi 67.963.749 153.035.444 67.732.945 21.533.072 11.527.429 9.875.567 2.522.120 74.495.386
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 712.180 2.616.694 2.088.486 382.600 567.479 134.850 136.713 338.792
Catatan: Tagihan bersih Perusahaan Anak dimonitor dan dicatat dalam wilayah Kantor Pusat
31 Desember 2016
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
489.513 120.556.014 17.069.341 41.209.270 14.626.242 5.238.726 1.171.144 669.089 948 26.659.405 342.412 106.986.577
10.104.822 52.411.398 598.435 96.373 163.181 3.892 124.591 3.489 35.809.192 4.728.863 41.528.016
24.126 141.397.128 19.642.901 44.383.730 26.890.660 6.721.663 8.796.484 4.575.752 2.682.308 8.997.596 22.292 122.713.386
19.327.381 427.028.413 56.975.765 142.529.079 68.715.347 18.593.807 10.627.215 7.958.537 2.370.092 70.998.422 18.022.607 396.790.871
1.538 6.810.817 863.310 3.606.100 2.337.215 344.246 523.316 134.061 43.703 139.511 185.656 8.177.118
48.774.690 1.041.544.601 97.079.232 239.592.009 118.884.883 31.894.848 22.740.634 14.258.668 5.240.671 404.845.383 39.388.492 973.924.820
31 Desember 2016
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
489.513 120.784.692 17.069.341 41.209.270 14.626.242 5.238.726 1.171.144 669.089 948 26.924.948 342.412 107.252.120
10.104.822 52.782.599 598.435 96.373 163.181 3.892 124.591 3.489 35.633.755 4.728.863 41.352.579
24.126 157.682.788 19.642.901 44.383.730 26.890.660 6.721.663 8.796.484 4.575.752 2.682.308 20.187.149 22.292 133.902.939
19.327.381 428.013.092 56.975.765 142.529.079 68.715.347 18.593.807 10.627.215 7.958.537 2.370.092 71.585.026 18.022.607 397.377.475
1.538 6.979.332 863.310 3.606.100 2.337.215 344.246 523.316 134.061 43.703 332.474 185.656 8.370.081
48.774.690 1.162.289.816 97.079.231 239.592.008 118.884.884 31.894.849 22.740.634 14.258.668 5.240.670 503.983.775 39.388.492 1.073.063.212
Tabel 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank Secara Individual
31 Desember 2017
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0 0
Tabel 2.2.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank Secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 36.423.232 15.270.104 10.987.206 15.427.221 10.243.011
31 Desember 2016
Total ≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
31 Desember 2016
Total ≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan Kepada Bank
Kredit Tagihan Kepada
Tagihan Kepada Pembangunan Tagihan Kredit Beragun Tagihan Tagihan yang Eksposur di Unit
Tagihan Kepada Kredit Beragun Pegawai/ Usaha Mikro,
No. Sektor Ekonomi Entitas Sektor Multilateral Kepada Properti Kepada Telah Jatuh Aset Lainnya Usaha Syariah
Pemerintah Rumah Tinggal Pensi Usaha Kecil dan
Publik dan Lembaga Bank Komersial Korporasi Tempo (apabila ada)
unan Portofolio Ritel
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2017
Pertanian, perburuan
1 0 9.993.829 0 0 0 0 0 3.797.505 56.838.512 115.129 0 0
dan Kehutanan
2 Perikanan 0 0 0 0 0 0 0 176.396 192.942 1.609 0 0
Pertambangan dan
3 0 6.442.420 0 0 0 0 0 31.467 30.620.914 185.299 0 0
Penggalian
4 Industri Pengolahan 0 23.819.698 0 0 0 0 0 1.921.577 108.762.525 2.443.385 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 21.878.156 0 0 0 0 0 20.847 6.662.062 8.917 0 0
6 Konstruksi 0 14.249.475 0 0 0 0 0 240.869 13.172.715 125.777 0 0
Perdagangan besar
7 0 605.455 0 0 0 0 0 24.187.761 59.228.225 2.182.459 0 0
dan eceran
Penyediaan akomodasi
8 dan penyediaan makan 0 361.477 0 0 0 0 0 3.629.882 2.856.241 63.816 0 0
minum
Transportasi,
9 pergudangan dan 0 1.527.612 0 0 0 0 0 648.696 19.394.062 166.175 0 0
komunikasi
10 Perantara keuangan 0 6.617.564 0 52.411.398 0 0 0 165.436 16.206.093 928 0 0
Real estate, usaha
11 persewaan dan jasa 78.869 2.660.727 0 0 0 0 2.786.701 25.508.743 193.291 0 0
perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
12 3.005.209 0 0 0 0 0 0 12.104 45.273 0 0 0
pertahanan dan
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 0 11.028 0 0 0 0 0 33.852 107.174 656 0 0
Jasa kesehatan dan
14 0 0 0 0 0 0 0 74.815 1.389.519 73.289 0 0
kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan,
sosial budaya, hiburan
15 0 0 0 0 0 0 0 5.588 207.971 1.765 0 0
dan perorangan
lainnya
Jasa perorangan yang
16 0 0 0 0 0 0 0 5.558 28.392 457 0 0
melayani rumah tangga
Badan internasional
17 dan badan ekstra 0 0 0 0 0 0 0 0 76.788 0 0 0
internasional lainnya
Kegiatan yang belum
18 0 0 0 0 0 0 0 2.593 56.533 0 0 0
jelas batasannya
19 Rumah Tangga 0 21.872.771 88.582.155 8.623.538 1.093.829 0
20 Bukan Lapangan Usaha 0 18.948 0 0 0 14.274.460 316.123 133.524 0 0
Lainnya (tambahan a.l.
21 201.459.542 32.369.625 0 0 0 0 798.866 76.734.068 20.512 66.924.439 0
untuk SBI,SUN)
Total 204.543.620 120.556.014 0 52.411.398 21.872.771 0 0 141.397.128 427.028.413 6.810.817 66.924.439 0
31 Desember 2016
Pertanian, perburuan
1 0 11.652.846 0 0 0 1.656.758 40.672.718 126.157 0 0
dan Kehutanan
2 Perikanan 0 0 0 0 76.918 235.884 6.605 0 0
Pertambangan dan
3 0 3.318.338 0 0 0 43.586 26.663.276 1.063.825 0 0
Penggalian
4 Industri Pengolahan 0 20.695.005 0 0 0 1.056.044 96.227.595 1.369.050 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 19.475.747 0 0 0 24.494 4.216.787 185.886 0 0
6 Konstruksi 0 8.896.387 0 0 0 302.094 15.206.702 238.250 0 0
Perdagangan besar
7 500 44.192 0 0 0 25.506.018 67.903.072 3.443.799 0 0
dan eceran
Penyediaan akomodasi
8 dan penyediaan makan 0 407.783 0 0 0 3.455.390 3.317.592 78.780 0 0
minum
Transportasi,
9 pergudangan dan 0 5.904.983 0 0 0 857.913 17.424.588 496.987 0 0
komunikasi
10 Perantara keuangan 0 6.648.349 0 41.528.015 0 0 84.113 12.593.499 763 0 0
Real estate, usaha
11 persewaan dan jasa 0 222.605 0 0 0 1.872.634 19.332.729 179.899 0 0
perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
12 3.304.430 0 0 0 16.537 61.036 1.193 0 0
pertahanan dan
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 0 0 0 0 37.371 99.581 192 0 0
Jasa kesehatan dan
14 0 0 0 0 0 86.456 1.582.546 3.213 0 0
kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan,
sosial budaya, hiburan
15 0 4.511 0 0 0 1.171.344 1.887.951 33.291 0 0
dan perorangan
lainnya
Jasa perorangan yang
16 0 0 0 0 7.879 30.447 1.814 0 0
melayani rumah tangga
Badan internasional
17 dan badan ekstra 0 0 0 0 33.687 0 0 0
internasional lainnya
Kegiatan yang belum
18 0 0 0 0 703 0 0
jelas batasannya
19 Rumah Tangga 18.441.101 77.532.355 7.693.239 830.242
20 Bukan Lapangan Usaha 0 0 0 8.686.052 273.346 106.754 0 0
Lainnya (tambahan a.l.
21 211.484.843 29.715.833 0 0 0 239.432 81.333.895 10.417 64.497.979 0
untuk SBI,SUN)
Total 214.789.773 106.986.577 0 41.528.015 18.441.101 0 0 122.713.385 396.790.872 8.177.117 64.497.979 0
Catatan: Tagihan bersih yang dicatat dalam ‘Lainnya’ diantaranya Aset Lainnya, serta non cash loan seperti penempatan pada Bank Indonesia, Surat Berharga, BG, dan L/C. Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang
memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan dijelaskan kepada stakeholder.
Tabel 2.3.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan Kepada Bank
Kredit Tagihan Kepada
Tagihan Kepada Pembangunan Tagihan Kredit Beragun Tagihan Tagihan yang Eksposur di Unit
Tagihan Kepada Kredit Beragun Pegawai/ Usaha Mikro,
No. Sektor Ekonomi Entitas Sektor Multilateral Kepada Properti Kepada Telah Jatuh Aset Lainnya Usaha Syariah
Pemerintah Rumah Tinggal Pensi Usaha Kecil dan
Publik dan Lembaga Bank Komersial Korporasi Tempo (apabila ada)
unan Portofolio Ritel
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
31 Desember 2017
Pertanian, perburuan
1 0 9.993.829 0 0 0 0 0 3.797.505 56.838.512 115.129 0 0
dan Kehutanan
2 Perikanan 0 0 0 0 0 0 0 176.396 192.942 1.609 0 0
Pertambangan dan
3 0 6.442.420 0 0 0 0 0 31.467 30.620.914 185.299 0 0
Penggalian
4 Industri Pengolahan 0 23.819.698 0 0 0 0 0 1.921.577 108.762.525 2.443.385 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 21.878.156 0 0 0 0 0 20.847 6.662.062 8.917 0 0
6 Konstruksi 0 14.249.475 0 0 0 0 0 240.869 13.172.715 125.777 0 0
Perdagangan besar
7 0 605.455 0 0 0 0 0 24.187.761 59.228.225 2.182.459 0 0
dan eceran
Penyediaan akomodasi
8 dan penyediaan makan 0 361.477 0 0 0 0 0 3.629.882 2.856.241 63.816 0 0
minum
Transportasi,
9 pergudangan dan 0 1.527.612 0 0 0 0 0 648.696 19.394.062 166.175 0 0
komunikasi
10 Perantara keuangan 0 6.617.564 0 52.411.398 0 0 0 165.436 16.206.093 928 0 0
Real estate, usaha
11 persewaan dan jasa 78.869 2.660.727 0 0 0 0 2.786.701 25.508.743 193.291 0 0
perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
12 3.005.209 0 0 0 0 0 0 12.104 45.273 0 0 0
pertahanan dan
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 0 11.028 0 0 0 0 0 33.852 107.174 656 0 0
Jasa kesehatan dan
14 0 0 0 0 0 0 0 74.815 1.389.519 73.289 0 0
kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan,
sosial budaya, hiburan
15 0 0 0 0 0 0 0 5.588 207.971 1.765 0 0
dan perorangan
lainnya
Jasa perorangan yang
16 0 0 0 0 0 0 0 5.558 28.392 457 0 0
melayani rumah tangga
Badan internasional
17 dan badan ekstra 0 0 0 0 0 0 0 0 76.788 0 0 0
internasional lainnya
Kegiatan yang belum
18 0 0 0 0 0 0 0 2.593 56.533 0 0 0
jelas batasannya
19 Rumah Tangga 0 21.872.771 88.582.155 8.623.538 1.093.829
20 Bukan Lapangan Usaha 0 18.948 0 0 0 14.274.460 316.123 133.524 0 0
Lainnya (tambahan a.l.
21 203.960.680 32.598.303 0 371.200 0 0 8.174.670 17.084.526 77.718.747 189.026 70.604.340 88.350.774
untuk SBI,SUN)
Total 207.044.758 120.784.692 0 52.782.599 21.872.771 0 8.174.670 157.682.788 428.013.092 6.979.331 70.604.340 88.350.774
31 Desember 2016
Pertanian, perburuan
1 0 11.652.846 0 0 0 1.656.758 40.672.718 126.157 0 0
dan Kehutanan
2 Perikanan 0 0 0 0 76.918 235.884 6.605 0 0
Pertambangan dan
3 0 3.318.338 0 0 0 43.586 26.663.276 1.063.825 0 0
Penggalian
4 Industri Pengolahan 0 20.695.005 0 0 0 1.056.044 96.227.595 1.369.050 0 0
5 Listrik, Gas, dan Air 0 19.475.747 0 0 0 24.494 4.216.787 185.886 0 0
6 Konstruksi 0 8.896.387 0 0 0 302.094 15.206.702 238.250 0 0
Perdagangan besar
7 500 44.192 0 0 0 25.506.018 67.903.072 3.443.799 0 0
dan eceran
Penyediaan akomodasi
8 dan penyediaan makan 0 407.783 0 0 0 3.455.390 3.317.592 78.780 0 0
minum
Transportasi,
9 pergudangan dan 0 5.904.983 0 0 0 857.913 17.424.588 496.987 0 0
komunikasi
10 Perantara keuangan 0 6.648.349 0 41.352.579 0 0 84.113 12.593.499 763 0 0
Real estate, usaha
11 persewaan dan jasa 0 222.605 0 0 0 1.872.634 19.332.729 179.899 0 0
perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
12 3.304.430 0 0 0 16.537 61.036 1.193 0 0
pertahanan dan
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 0 0 0 0 37.371 99.581 192 0 0
Jasa kesehatan dan
14 0 0 0 0 0 86.456 1.582.546 3.213 0 0
kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan,
sosial budaya, hiburan
15 0 4.511 0 0 0 1.171.344 1.887.951 33.291 0 0
dan perorangan
lainnya
Jasa perorangan yang
16 0 0 0 0 7.879 30.447 1.814 0 0
melayani rumah tangga
Badan internasional
17 dan badan ekstra 0 0 0 0 33.687 0 0 0
internasional lainnya
Kegiatan yang belum
18 0 0 0 0 703 0 0
jelas batasannya
19 Rumah Tangga 18.441.101 77.532.355 7.693.239 830.242
20 Bukan Lapangan Usaha 0 0 0 8.686.052 273.346 106.754 0 0
Lainnya (tambahan a.l.
21 213.164.757 29.981.376 0 0 0 2.917.617 11.428.986 81.920.498 203.382 66.635.060 80.344.554
untuk SBI,SUN)
Total 216.469.687 107.252.120 0 41.352.579 18.441.101 0 2.917.617 133.902.939 397.377.475 8.370.081 66.635.060 80.344.554
Catatan: Tagihan bersih yang dicatat dalam ‘Lainnya’ diantaranya Aset Lainnya, serta non cash loan seperti penempatan pada Bank Indonesia, Surat Berharga, BG, dan L/C.
Tagihan bersih Perusahaan Anak dicatat dalam Sektor Ekonomi Lainnya
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan dijelaskan kepada stakeholder.
Pencadangan per Wilayah - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Tagihan 108.684.361 272.464.732 126.648.234 36.812.820 24.974.838 17.978.027 5.620.692 359.139.942 42.998.450
a. Belum jatuh tempo 3.288.025 7.662.529 7.367.351 1.649.162 1.485.438 436.190 151.704 962.408 110.148
b. Telah jatuh tempo 1.521.601 9.345.749 7.751.392 1.181.551 1.206.650 293.597 237.418 1.548.393 292.645
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual 1.696.349 12.323.365 6.574.279 1.138.542 305.781 219.640 2.555 743.057 217.822
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 1.443.011 2.097.266 1.967.103 730.473 1.147.279 311.880 210.396 284.669 36.284
5 Tagihan yang dihapus buku 1.907.185 3.512.559 2.914.272 605.188 973.155 270.584 138.420 1.264.860 -
Tabel 2.4.b Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
a. Belum jatuh tempo 3.288.025 7.662.529 7.367.351 1.649.162 1.485.438 436.190 151.704 962.408
b. Telah jatuh tempo 1.521.601 9.345.749 7.751.392 1.181.551 1.206.650 293.597 237.418 3.414.497
5 Tagihan yang dihapus buku 1.907.185 3.512.559 2.914.272 605.188 973.155 270.584 138.420 4.375.880
Catatan:
CKPN sesuai dengan definisi pada SE OJK nomor 42/SEOJK.03/2016 mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit (tanpa kolektibilitas 1)
Nilai tagihan hapus buku hanya untuk bank secara individual
Tagihan bersih Perusahaan Anak dimonitor dan dicatat dalam wilayah Kantor Pusat
31 Desember 2016
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
995.322.097 97.486.043 249.212.847 121.660.549 33.528.580 23.225.532 14.479.418 5.240.398 354.966.406 36.303.136 936.102.909
23.112.957 2.949.243 7.008.616 7.077.209 1.502.033 1.381.394 351.305 141.440 951.224 92.997 21.455.460
23.378.996 1.830.445 11.580.048 7.104.571 797.116 1.067.044 299.178 92.410 1.542.085 280.563 24.593.461
23.221.389 1.679.408 13.037.404 5.353.229 1.495.007 261.176 212.296 1.131.941 49.966 23.220.426
8.228.360 897.912 928.045 1.132.652 384.913 457.255 93.105 68.389 1.456.738 53.787 5.472.795
11.586.223 1.552.809 1.418.113 2.424.063 612.632 1.164.750 78.823 129.502 4.114.213 11.494.905
-
31 Desember 2016
(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
42.998.450 1.117.109.835 97.486.043 249.212.847 121.660.549 33.528.580 23.225.532 14.479.418 5.240.398 435.278.002 36.303.136 1.016.414.505
110.148 23.112.957 2.949.243 7.008.616 7.077.209 1.502.033 1.381.394 351.305 141.440 951.224 92.997 21.455.460
292.645 25.245.099 1.830.445 11.580.048 7.104.571 797.116 1.067.044 299.178 92.410 3.804.457 280.563 26.855.832
217.822 23.703.870 1.679.408 13.037.404 5.353.229 1.495.007 261.176 212.296 2.999.811 49.966 25.088.297
36.284 9.418.770 897.912 928.045 1.132.652 384.913 457.255 93.105 68.389 3.109.850 53.787 7.125.908
14.697.243 1.552.809 1.418.113 2.424.063 612.632 1.164.750 78.823 129.502 6.156.252 13.536.944
- -
Pencadangan per Sektor Ekonomi - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2017
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 72.274.641 1.167.642 578.349 2.086.506 506.908 267.585
2 Perikanan 363.065 5.176 3.230 0 9.886 13.712
3 Pertambangan dan Penggalian 35.510.524 310.986 1.593.493 1.397.517 91.923 306.449
4 Industri Pengolahan 143.475.767 8.228.373 7.653.920 11.106.693 729.977 2.538.914
5 Listrik, Gas, dan Air 28.724.982 8.435 117.645 157.933 54.013 16.509
6 Konstruksi 27.384.539 441.903 377.406 331.203 536.047 340.282
7 Perdagangan besar dan eceran 90.791.040 3.690.107 7.777.633 4.580.557 2.710.963 4.781.976
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.199.919 290.658 149.029 175.952 250.367 170.364
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 22.748.430 552.357 816.353 986.886 188.492 314.071
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 31.315.673 1.331.138 595.475 325.988 435.590 401.891
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.060.706 9.240 . 438.679 5.104 11.523
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.606.751 9.696 146.708 72.583 18.775 5.584
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 306.469 99.609 92.884 89.838 4.156 119.898
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 34.827 7.553 780 0 1.468 1.115
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 389.770.270 393.091 738.383 532.952 1.431.985
31 Desember 2016
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 56.680.446 915.708 678.826 3.061.537 206.709 288.616
5 Listrik, Gas, dan Air 23.926.086 7.026 211.997 22.917 4.639 427.623
7 Perdagangan besar dan eceran 99.310.019 4.036.352 7.619.226 2.817.808 1.989.482 4.929.821
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.483.710 302.115 176.116 117.180 148.957 130.460
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 26.052.500 632.584 1.859.163 1.448.732 113.903 721.659
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 21.651.124 920.326 538.601 269.098 206.233 199.987
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.382.781 10.212 2.507 745 1.511 6.022
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.671.508 10.087 6.638 238 4.648 2.696
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 3.126.453 98.024 71.051 2.973 65.562 80.060
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 42.255 9.164 3.525 0 2.743 1.967
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 344.230.624 353.667 31.987 828.962 1.483.113 0
Catatan:
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan dijelaskan kepada stakeholder.
Tagihan berupa nilai gross (sebelum dikurangi CKPN).
CKPN sesuai dengan definisi pada SE OJK nomor 42/SEOJK.03/2016 mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit (tanpa kolektibilitas 1)
Nilai tagihan hapus buku hanya untuk bank secara individual.
Tagihan bersih Entitas Anak dicatat dalam Sektor Ekonomi Lainnya
31 Desember 2017
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 72.274.641 1.167.642 578.349 2.086.506 506.908 267.585
5 Listrik, Gas, dan Air 28.724.982 8.435 117.645 157.933 54.013 16.509
7 Perdagangan besar dan eceran 90.791.040 3.690.107 7.777.633 4.580.557 2.710.963 4.781.976
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.199.919 290.658 149.029 175.952 250.367 170.364
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 22.748.430 552.357 816.353 986.886 188.492 314.071
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 31.315.673 1.331.138 595.475 325.988 435.590 401.891
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.060.706 9.240 . 438.679 5.104 11.523
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.606.751 9.696 146.708 72.583 18.775 5.584
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 306.469 99.609 92.884 89.838 4.156 119.898
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 34.827 7.553 780 0 1.468 1.115
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 511.558.008 393.091 2.604.487 1.015.433 2.622.395 3.111.020
31 Desember 2016
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 56.680.446 915.708 678.826 3.061.537 206.709 288.616
5 Listrik, Gas, dan Air 23.926.086 7.026 211.997 22.917 4.639 427.623
7 Perdagangan besar dan eceran 99.310.019 4.036.352 7.619.226 2.817.808 1.989.482 4.929.821
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 7.483.710 302.115 176.116 117.180 148.957 130.460
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 26.052.500 632.584 1.859.163 1.448.732 113.903 721.659
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 21.651.124 920.326 538.601 269.098 206.233 199.987
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 3.382.781 10.212 2.507 745 1.511 6.022
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.671.508 10.087 6.638 238 4.648 2.696
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 3.126.453 98.024 71.051 2.973 65.562 80.060
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 42.255 9.164 3.525 0 2.743 1.967
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 424.542.218 353.667 2.294.359 2.696.833 3.136.226 2.042.039
Catatan:
Sektor-sektor yang diungkapkan adalah sektor yang memiliki nilai nominal/saldo yang material. Untuk sektor-sektor yang tidak material, digabungkan menjadi satu dengan nama sektor lain-lain dan dijelaskan kepada stakeholder.
Tagihan berupa nilai gross (sebelum dikurangi CKPN).
CKPN sesuai dengan definisi pada SE OJK nomor 42/SEOJK.03/2016 mengenai perhitungan ATMR Risiko Kredit (tanpa kolektibilitas 1)
Nilai tagihan hapus buku hanya untuk bank secara individual.
Tagihan bersih Entitas Anak dicatat dalam Sektor Ekonomi Lainnya
Rincian Mutasi Pencadangan - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Tabel 2.6.b Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
Catatan:
Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan pengakuan pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai
Tidak termasuk CKPN dari transaksi rekening administratif
Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan
Dalam perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Bank Mandiri Standar, dimana khusus untuk hasil perhitungan CVA risk weighted
menggunakan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat assets akan disampaikan telah posisi bulan Januari 2017 kepada OJK.
yang diakui oleh regulator sesuai Surat Edaran OJK No.37/
SEOJK.03/2016 tentang Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Berdasarkan
Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat
Diakui Otoritas Jasa Keuangan. Adapun peringkat tersebut digunakan
Pelaporan Pendekatan Standar oleh Bank Mandiri saat ini tidak
untuk kategori portfolio Entitas Sektor Publik dan Korporasi.
menggunakan peringkat eksternal terhadap kategori portofolio,
namun demikian untuk kebutuhan simulasi telah dilakukan
Untuk perhitungan kecukupan modal terkait eksposur counterparty
perhitungan eksposur berdasarkan peringkat eksternal seperti
credit risk, Bank Mandiri mengacu pada Surat Edaran OJK No.42/
terlihat pada tabel berikut.
SEOJK.03/2016 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang
Tagihan Bersih sesuai Skala Peringkat - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
31 Desember 2017
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
11 Aset Lainnya
31 Desember 2016
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0
11 Aset Lainnya 0 0 0 0
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Tanpa Peringkat Total
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
50.442.645 52.411.398
21.872.771 21.872.771
141.397.128 141.397.128
6.810.817 6.810.817
66.924.439 66.924.439
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Tanpa Peringkat Total
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 40.008.307 41.528.015
0 0 0 0 0 0 0 18.441.100 18.441.100
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 122.713.385 122.713.385
0 0 0 0 0 0 0 331.334.215 396.790.872
0 0 0 0 0 0 0 8.177.117 8.177.117
0 0 0 0 0 0 0 64.497.979 64.497.979
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
31 Desember 2017
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
11 Aset Lainnya
31 Desember 2016
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 0 0
11 Aset Lainnya 0 0 0 0
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Tanpa Peringkat Total
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0
50.442.645 52.782.599
21.872.771 21.872.771
0 0
8.174.670 8.174.670
157.682.788 157.682.788
6.979.331 6.979.331
70.604.340 70.604.340
80.474.831 88.350.774
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Tanpa Peringkat Total
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 39.751.999 41.352.579
0 0 0 0 0 0 0 18.441.100 18.441.100
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 2.917.617 2.917.617
0 0 0 0 0 0 0 133.902.939 133.902.939
0 0 0 0 0 0 0 331.875.870 397.377.475
0 0 0 0 0 0 0 8.370.081 8.370.081
0 0 0 0 0 0 0 66.635.060 66.635.060
0 0 0 0 0 0 0 76.830.935 80.344.554
Transaksi Derivatif - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
3 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0
3 Saham 0 0 0 0 0 0 0
4 Emas 0 0 0 0 0 0 0
6 Lainnya 0 0 0 0 0 0 0
31 Desember 2016
Tagihan Notional Amount Tagihan Tagihan
Bersih Tagihan Kewajiban Bersih Bersih
> 1 Tahun - MRK
Setelah ≤ 1 Tahun > 5 Tahun Derivatif Derivatif Sebelum Setelah
MRK ≤ 5 Tahun MRK MRK
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transaksi Repo - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Nilai Wajar SSB
Kewajiban Repo
Repo
(1) (2) (3) (4)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 4.187.398 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0
4 Tagihan Kepada Bank 0 3.592.883
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 0 0
6 Tagihan kepada Korporasi 0 0
TOTAL 4.187.398 3.592.883
Tabel 3.2.b.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Nilai Wajar SSB
Kewajiban Repo
Repo
(1) (2) (3) (4)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 4.187.398 0
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0
4 Tagihan Kepada Bank 0 3.592.883
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 0 0
6 Tagihan kepada Korporasi 0 0
TOTAL 4.187.398 3.592.883
Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Nilai MRK
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Nilai MRK
Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar agunan yang diterima Bank terdiri dari benda bergerak (antara lain
Dalam proses kredit, agunan yang diterima dapat berupa objek agunan tunai, piutang dagang, persediaan barang, mesin, dan surat
yang dibiayai dengan kredit (benda bergerak maupun benda tidak berharga), benda tak bergerak (antara lain tanah, bangunan, dan
bergerak), maupun objek yang tidak dibiayai (personal guarantee mesin), serta penjaminan (personal/corporate guarantee). Dalam
maupun corporate guarantee). Agunan kredit harus memenuhi hal Bank akan menerima penjaminan (guarantee), maka Bank
kriteria antara lain mempunyai nilai ekonomis, marketable, akan melakukan evaluasi terhadap kelayakan dan bonafiditas dari
transferable, serta mempunyai nilai yuridis. penjamin (guarantor).
Pedoman untuk menentukan struktur agunan dalam rangka Untuk menjamin fasilitas kredit, Bank mengutamakan agunan dalam
kebijakan mitigasi risiko kredit telah diatur secara rinci di dalam bentuk aset tetap berupa Tanah atau tanah berikut bangunan. Nilai
SPK (Standar Prosedur Kredit) untuk masing-masing segmen. Jenis agunan yang digunakan Bank sebagai jaminan kredit adalah nilai
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 198.824.204 412.335
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 878.102 48.968.063 49.282.225 436.726
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 50.756 29.289.356 9.090.798
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 21.872.771
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 799.338 2.532.547 137.063.935
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 12.948.293 36.093.068 36.029.338 305.247.925
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 6.106 21.464 587.075 6.187.808
11 Aset Lainnya 22.006.167 44.601.127 317.145
Total Eksposur Neraca 235.512.966 116.904.497 21.872.771 0 0 94.402.362 137.063.935 351.285.190 6.504.953 0
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah 4.480.739
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 142.812 6.672.274 14.175.812
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 610 183 10.257.586
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 356.617 863 578.702
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 3.451.317 1.928.463 122.746 30.211.914
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 123 8.241
Total Eksposur TRA 8.432.096 8.601.905 0 0 0 24.556.144 578.702 30.211.914 8.241 0
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 826.341
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 2.256.723 1.465.387
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
5 65.125
Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 87.617 20.541 887.191
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 826.341 2.344.339 0 0 0 1.485.928 65.125 887.191 0 0
agunan yang dinilai oleh penilai internal (credit operation unit) dan financial collateral) dalam Teknik MRK-Agunan diantaranya adalah
penilai eksternal rekanan Bank atau penilai eksternal bukan rekanan uang tunai, giro/tabungan/deposito, emas, Surat Utang Negara (SUN),
Bank yang telah ditunjuk pejabat pemegang kewenangan di business Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan lain-lain yang diatur dalam SE OJK
unit/credit recovery unit. tersebut diatas. Sementara agunan berupa fixed asset, inventory,
tanah/bangunan yang dimiliki oleh Bank, tidak diakui dalam
Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit dan Mitigasi Risiko Kredit pendekatan standar. Berdasarkan pelaporan pendekatan standar,
Dalam perhitungan mitigasi risiko kredit dengan menggunakan eksposur Bank, dan mitigasi risiko kredit yang digunakan adalah
pendekatan standar sesuai SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang sebagai berikut.
Pedoman perhitungan ATMR risiko kredit, Bank dapat mengakui
keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit Transaksi Bersih per Bobot Risiko Setelah Mitigasi Risiko Kredit - Bank
sebagai Teknik MRK, dengan beberapa syarat pengakuan yang harus secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
dipenuhi oleh Bank. Jenis agunan keuangan yang diakui (eligible
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1.983.653 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8.422.361 800.124 2.140 4.288.916 0 0 0 13.227.488 0 0 0 0 7.471.527 711.289
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transaksi Bersih per Bobot Risiko Setelah Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi
dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah 201.188.037 412.335
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 878.102 49.094.524 49.384.442 436.726
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 50.756 30.371.116 8.343.996
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 21.872.771
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8.174.670
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 812.849 2.532.547 153.333.408
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 12.948.293 36.093.068 36.030.782 305.864.754 203.513
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 6.106 21.464 587.075 6.356.322
11 Aset Lainnya 22.141.500 48.145.035 317.805
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 30.571.340 5.679.962 7.637.706 0 0 13.610.982 7.621.710 24.931.310 0
Total Eksposur Neraca 268.596.983 123.792.681 29.510.477 0 0 115.544.872 160.955.118 380.377.236 6.877.640 0
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah 4.480.739
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 142.812 6.672.274 14.175.812
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 610 183 10.257.586
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 356.617 863 581.378
Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 3.451.317 1.928.463 122.746 30.211.914
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 123 8.241
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 0 0 0 0 0 369.593 30.621 214.438 0
Total Eksposur TRA 8.432.096 8.601.905 0 0 0 24.925.737 611.999 30.426.352 8.241 0
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 963.646
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 2.256.723 1.501.630
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
5 65.125
Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 87.617 20.541 1.050.086
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 963.646 2.344.339 0 0 0 1.522.171 65.125 1.050.086 0 0
Catatan:
*) Beban Modal dihitung berdasarkan KPMM sesuai Profil Risiko periode Juni 2017
**) Beban Modal dihitung berdasarkan KPMM sesuai Profil Risiko periode Juni 2016
31 Desember 2016
Beban Modal *) Beban Modal **)
ATMR Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR
(ATMR x 9.49%) (ATMR x 9.53%)
0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(13) (14) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (28)
0
412.335 39.131 212.281.506 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34.947.852 3.316.551 1.261.920 43.176.773 0 0 0 41.264.802 0 4.030.082 0 33.391.149 3.182.177
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transaksi Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
31 Desember 2017
A Eksposur Neraca
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 140.395.820 799.338 2.532.547
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 936.183 356.617 863
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 65.125
Catatan:
Sesuai dengan SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal “Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar”, yang termasuk dalam mitigasi risiko kredit
adalah agunan (eligible financial collateral), garansi, penjaminan atau asuransi kredit.
Diluar agunan eligible financial collateral tersebut, Bank Mandiri memiliki agunan berupa fixed asset, piutang dagang, persediaan, dan agunan lainnya.
31 Desember 2016
Bagian Yang Tagihan Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak
Tidak Dijamin Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Dijamin
(14) = (9)-
(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13)
[(10)+(11)+(12)+(13)]
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
A Eksposur Neraca
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 156.678.803 812.849 2.532.547
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 0
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 938.859 356.617 863
5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 65.125
Catatan:
Sesuai dengan SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal “Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar”, yang termasuk dalam mitigasi risiko kredit
adalah agunan (eligible financial collateral), garansi, penjaminan atau asuransi kredit.
Diluar agunan eligible financial collateral tersebut, Bank Mandiri memiliki agunan berupa fixed asset, piutang dagang, persediaan, dan agunan lainnya.
31 Desember 2016
Bagian Yang Tagihan Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang Tidak
Tidak Dijamin Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Dijamin
(14) = (9)-
(8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13)
[(10)+(11)+(12)+(13)]
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 1.009.198 0 0 0 0 1.009.198
Sekuritisasi Aset
31 Desember 2017
Nilai aset yang disekuritisasi yang
No Eksposur Sekuritisasi mengalami penurunan nilai Laba/Rugi dari
Nilai aset yang
aktivitas
disekuritisasi Telah jatuh Belum jatuh sekuritisasi
Tempo Tempo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bank bertindak sebagai Kreditur Asal
1 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung
a. Fasilitas penanggung risiko pertama NIHIL 0 0 0
2 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Fasilitas penanggung risiko kedua
NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas
3 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa
4 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Bank Kostudian
5 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Pemodal
a. Senior tranche 384.410 - - -
6 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Junior tranche
25.000 - - -
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Total 409.410 - - -
Tabel 5.1.b. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
Nilai aset yang disekuritisasi yang
No Eksposur Sekuritisasi mengalami penurunan nilai Laba/Rugi dari
Nilai aset yang
aktivitas
disekuritisasi Telah jatuh Belum jatuh sekuritisasi
Tempo Tempo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bank bertindak sebagai Kreditur Asal
1 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung
a. Fasilitas penanggung risiko pertama NIHIL 0 0 0
2 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Fasilitas penanggung risiko kedua
NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas
3 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa
4 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Bank Kostudian
5 NIHIL 0 0 0
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai Pemodal
a. Senior tranche 404.611 - - -
6 - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
b. Junior tranche
25.000 - - -
- Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal)
Total 429,611 - - -
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
384.410 - NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
0 0 NIHIL 0 0 0 0 0
Tabel 5.2.a. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 5.2.b. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal -
Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan rupiah)
Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
Eksposur Tagihan Komitmen/Kontinjensi - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 6.1.2 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
Eksposur Counterparty Credit Risk - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 6.1.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
Eksposur Settlement Risk - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 6.1.4 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.2.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
(dalam jutaan rupiah)
Eksposur Sekuritisasi - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Eksposur di Unit Usaha Syariah - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Risiko Pasar
Pengungkapan Risiko Pasar dengan menggunakan Metode Standar
Dalam rangka memastikan kemampuan Bank Mandiri dalam mengantisipasi unexpected loss, maka secara berkala dilakukan perhitungan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan menggunakan Metode Standar yang dilaporkan bulanan kepada Bank Indonesia untuk
posisi bank only, sedangkan untuk posisi konsolidasi dengan Entitas Anak dilaporkan secara triwulanan.
Berdasarkan hasil simulasi sensitivity analysis perakhir tahun 2017, dampak perubahan suku bunga sebesar 100 bps (up/down) akan
mengakibatkan NII Bank turun sebesar 2,73% (dibandingkan Target NII) untuk 12 bulan ke depan, sedangkan Equity Bank turun sebesar 5,07%
(dibandingkan Target Equity).
Tabel 7.2 Pengungkapan Eksposure Interest Rate Risk in Banking Book (IRBB)
Mulai bulan Agustus 2017 terdapat perubahan metodologi untuk eksposur IRRBB terhadap Economic Value (EVE Sensitivity).
Selain pengungkapan eksposur IRRBB, dilakukan juga pengungkapan risiko nilai tukar. Risiko nilai tukar timbul sebagai akibat dari pergerakan
nilai tukar pasar yang berlawanan pada saat Bank Mandiri memiliki posisi terbuka. Risiko nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan
nasabah dan counterparty yang menyebabkan posisi terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan
modal. Bank Mandiri mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai dengan limit
internal dan regulasi. Per akhir Desember 2017, PDN keseluruhan absolut sebesar 0,92 % dari modal.
Risiko Likuiditas
Adapun pengungkapan eksposure risiko likuiditas disajikan dalam tabel-tabel berikut.
31 Desember 2017
I NERACA
A. Aset
B. Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 15.910.705 (409.863.762) (55.645.670) 36.535.612 60.673.397
II REKENING ADMINSTRATIF
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (139.200.027) 2.250.832 (108.721.200) (32.729.659) 0
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
0 18.209.644 18.209.644 0 0 0 0
0 60.852.842 60.852.842 0 0 0 0
0 4.573.816 4.573.816 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 6.513.129 6.513.129 0 0 0 0
0 4.498.899 4.498.899 0 0 0 0
0 42.487.771 0 0 42.487.771 0 0
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
I NERACA
A. Aset
B. Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 33.463.748 (457.618.125) (58.010.295) 40.496.046 62.614.652
II REKENING ADMINSTRATIF
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (139.391.199) 2.131.540 (108.766.138) (32.737.991) (12.371)
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
0 0 0 0 0 0 0
0 4.498.899 4.498.899 0 0 0 0
31 Desember 2017
I NERACA
A. Aset
B. Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 32.495.451 (64.492.569) 2.343.650 (92.530) 6.112.050
II REKENING ADMINSTRATIF
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (52.832.838) 2.753.236 (13.471.442) (42.114.633) 0
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
0 3.013.461 3.013.461 0 0 0 0
0 43.061.236 43.061.236 0 0 0 0
0 1.472.248 1.472.248 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 25.578.161 25.578.161 0 0 0 0
0 3.873.182 3.873.182 0 0 0 0
0 31.802.887 0 0 31.802.887 0 0
Tabel 8.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2017
I NERACA
A. Aset
B. Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 33.171.085 (67.389.105) 2.353.504 (979.274) 6.711.587
II REKENING ADMINSTRATIF
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif (53.575.713) 2.515.638 (13.492.971) (42.178.272) (414.252)
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
Saldo
> 12 BLN ≤ 1 bulan > 01 BLN S/D 03 BLN > 03 BLN S/D 06 BLN > 06 BLN S/D 12 BLN > 12 BLN
0 3.067.982 3.067.982 0 0 0 0
0 43.191.851 43.191.851 0 0 0 0
0 1.472.248 1.472.248 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 25.582.496 25.582.496 0 0 0 0
0 3.873.182 3.873.182 0 0 0 0
Risiko Operasional Aktiva tertimbang menurut risiko untuk risiko operasional posisi 31
Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko
Operasional Desember 2017 Individual bank adalah sebesar Rp104.792.639 juta.
Dalam rangka perhitungan beban modal dan ATMR risiko operasional, Sementara ATMR untuk risiko operasional konsolidasi dengan Entitas
saat ini Bank menggunakan metode Basic Indicator Approach (BIA) Anak sebesar Rp121.563.432 juta.
sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/3/DPNP tanggal
27 Januari 2009 perihal Perhitungan ATMR untuk risiko operasional Berikut merupakan tabel beban modal dan ATMR risiko operasional
dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). dengan metode Basic Indicator Approach (BIA) sesuai ketentuan dari
Bank Indonesia tersebut diatas.
Tabel 9.1 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
(dalam jutaan Rupiah)
*) untuk Bank yang menggunakan pendekatan indikator dasar dalam menghitung risiko Operasional
Simulasi Kondisi Terburuk dan Stress Testing menggunakan model statistik maupun model finansial yang
Untuk mengukur tingkat ketahanan Bank Mandiri dalam menghadapi dikembangkan oleh Bank dengan mengacu kepada best practices di
suatu skenario kejadian eksternal yang ekstrim (exceptional) industri. Khusus untuk risiko kredit, model stress testing Bank Mandiri
tetapi mungkin terjadi (plausible), Bank Mandiri melakukan stress dikembangkan untuk mencakup segmen wholesale, consumer dan
testing sebagai dasar pengambilan keputusan (contingency plan) retail (modul telah dikembangkan per produk untuk hasil yang lebih
serta sebagai pemenuhan atas ketentuan regulasi yang berlaku granular dan akurat) dengan mengacu kepada best practice, antara
di Indonesia. Bagi Bank Mandiri, stress testing bertujuan untuk lain melalui pemodelan ekonometrika yang menghubungkan faktor
mengestimasi besarnya kerugian, mengestimasi ketahanan risiko kredit dengan faktor makro ekonomi.
modal Bank dalam menyerap kerugian, kecukupan likuiditas untuk
memenuhi kewajiban kontraktual maupun behavioural Bank, serta Pelaksanaan stress testing pada tahun 2017 berdasarkan skenario
mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk yang disusun oleh Office of Chief Economist Bank Mandiri yang secara
memitigasi risiko dan menjaga ketahanan modal. garis besar menggunakan asumsi perlambatan pertumbuhan
ekonomi China, peningkatan volatilitas di pasar keuangan yang
Terdapat 2 (dua) jenis stress testing yang dilaksanakan di Bank disebabkan oleh kenaikan US Fed Funds Rate, serta adanya dampak
Mandiri, yaitu sensitivity/shock analysis dan scenario analysis dari perubahan kebijakan ekonomi dan perdagangan Amerika
(historikal maupun hipotesis). Adapun pelaksanaan stress testing Serikat. Secara umum, hasil stress testing menunjukkan bahwa
mencakup jenis-jenis risiko utama, antara lain risiko kredit, risiko Bank Mandiri masih mampu menjaga ketahanan permodalan
pasar dan risiko likuiditas yang mana simulasi perhitungannya serta kecukupan likuiditas di dalam kondisi perlemahan ekonomi,
walaupun terdapat tekanan pada laba.
Rencana Aksi (Recovery Plan) Recovery Plan yang disusun meliputi analisa terhadap kondisi
Berdasarkan ukuran aset, kewajiban dan permodalan, serta tingkat seluruh lini usaha Bank dan Entitas Anak, termasuk skenario analisis
kompleksitas produk dan keterkaitan dengan sistem perbankan, OJK atas kondisi stress (stress testing) yang terjadi pada Bank secara
telah menetapkan Bank Mandiri sebagai Bank Sistemik (Domestic idiosyncratic maupun market-wide shock yang dapat membahayakan
Systematically Important Bank). kelangsungan usaha Bank (point of non viability).
Sebagai Bank Sistemik, Bank Mandiri menyiapkan Rencana Aksi Bank menyusun Recovery Options untuk mengatasi kondisi
(Recovery Plan) dan Opsi Pemulihan (Recovery Options) untuk permodalan, likuiditas, rentabilitas, dan kualitas aset yang sesuai
mencegah, memulihkan maupun memperbaiki kondisi keuangan dengan trigger level yang ditetapkan untuk tujuan pencegahan,
serta kelangsungan usaha Bank apabila terjadi financial stress, pemulihan, dan perbaikan kondisi keuangan Bank. Bank Mandiri
sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.14/POJK.03/2017 juga telah melakukan analisa atas kelayakan dan efektivitas untuk
tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik. memastikan setiap Recovery Options yang disusun dapat dijalankan
dengan baik.
Pihak berelasi
12.804.651 12.165.178
Pihak ketiga
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.674.105 2.708.846
25.674.600 26.806.459
Dikurangi:
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek 169.310 (26.463)
78.271 (270.836)
Pihak berelasi
102.105.967 97.696.017
Pihak berelasi
*) Termasuk sukuk, project based sukuk, dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
**) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak.
***) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
Sedangkan infomasi tentang investasi berupa penambahan modal pada Entitas Anak disajikan sebagai berikut.
Persetujuan
Otoritas Kinerja Tanggal
No Penambahan Modal Objektif Corporate Jasa Penambahan Penambahan
Komisaris Modal Modal
Secretary Keuangan
(OJK)
3 PT Bank Mandiri Taspen Pengembangan Jaringan kantor 22 Maret 22 September Masih dalam -Tahap 1: -
Tahap 1 sebesar Rp100 miliar Menutup Defisit Alokasi Modal 2017 2017 proses segera setelah
Tahap 2 sebesar Rp 90 miliar Inti (AMI) persetujuan OJK
-Tahap 2:
Segera setelah
permohonan
Taspen disetujui
Kementrian
BUMN
4 PT Bank Syariah Mandiri (BSM) - Pengembangan Bisnis 22 Maret 02 Oktober Masih dalam Segera setelah -
Sebesar Rp500 miliar - CAR >15% 2017 2017 Proses persetujuan OJK
Penambahan Modal PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Penambahan Modal PT Bank Mandiri Taspen
Sebesar Rp200 Miliar Sebesar Rp500 Miliar
Penyertaan modal ini ditujukan untuk penambahan modal kepada Penyertaan modal ini ditujukan untuk pengembangan jaringan kantor
PT Mitra Transaksi Indonesia (MTI) dan investasi ke beberapa start Bank Mantap. Penambahan modal tersebut telah mendapatkan
up company. Penambahan modal tersebut telah mendapatkan persetujuan dalam forum Capital and Subsidiary Committee (CSC)
persetujuan dalam forum Capital and Subsidiaries Committee (CSC) pada tanggal 22 Maret 2017. Usulan penambahan modal tersebut
pada tanggal 21 Februari 2017 dan persetujuan Dewan Komisaris kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementrian BUMN pada
Bank Mandiri pada tanggal 5 April 2017. Usulan penambahan modal tanggal 7 September 2017 dan persetujuan Dewan Komisaris Bank
tersebut telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 26 Juli Mandiri pada tanggal 22 September 2017. Penambahan modal ini
2017. Pada tanggal 28 Juli 2017 telah dilakukan eksekusi transaksi telah disampaikan kepada OJK pada tanggal 29 September 2017 dan
penambahan penyertaan modal kepada MCI sebesar Rp 200 Miliar. masih dalam proses persetujuan. Atas penambahan modal tersebut,
Atas penambahan modal tersebut, kepemilikan Bank Mandiri tidak terdapat perubahan kepemilikan Bank Mandiri terhadap PT
terhadap PT Mandiri Capital Indonesia mengalami peningkatan dari Bank Mandiri Taspen.
tahun 2016 sebesar Rp99,97% menjadi 99,98%
Penambahan Modal PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
Penambahan Modal PT Mandiri Utama Finance (MUF) Sebesar Rp500 Miliar
Sebesar Rp102 Miliar Penyertaan modal ini ditujukan sebagai bagian dari upaya untuk
Penyertaan modal ini ditujukan untuk pengembangan bisnis serta memperkuat struktur permodalan BSM dengan target CAR pada
perluasan jaringan cabang MUF. Penambahan modal tersebut telah level 15%-16% di akhir tahun 2017. Penambahan modal tersebut
mendapatkan persetujuan dalam forum Capital and Subsidiary telah mendapatkan persetujuan dalam forum Capital and Subsidiary
Committee (CSC) pada tanggal 21 Februari 2017 dan persetujuan Committee (CSC) pada tanggal 22 Maret 2017. Usulan penambahan
Dewan Komisaris Bank Mandiri pada tanggal 5 April 2017. Usulan modal tersebut kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementrian
penambahan modal tersebut telah mendapat persetujuan OJK pada BUMN pada tanggal 22 September 2017 dan persetujuan Dewan
tanggal 26 Juli 2017. Komisaris Bank Mandiri pada tanggal 2 Oktober 2017. Penambahan
modal ini telah disampaikan kepada OJK pada tanggal 6 Oktober
Penyertaan modal MUF dilakukan dua tahap dengan nominal sebesar 2017 dan masih dalam proses persetujuan. Atas penambahan modal
Rp51 Miliar (sesuai dengan porsi kepemilikan Bank Mandiri) untuk tersebut, tidak terdapat perubahan kepemilikan Bank Mandiri
masing-masing tahap. Pada tanggal 28 Juli 2017 telah dilakukan terhadap PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF
tahap pertama sebesar Rp51 Miliar. Selanjutnya, penambahan modal
tahap kedua telah dieksekusi pada tanggal 30 Oktober 2017. Atas
penambahan modal tersebut, tidak terdapat perubahan kepemilikan
Bank Mandiri terhadap PT Mandiri Utama Finance.
Ekspansi
Selama tahun 2017 Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan ekspansi dengan menambah kantor area dan kantor branch sebagai berikut.
Tabel Ekspansi
Divestasi
Selama tahun 2017, Bank Mandiri tidak melakukan kegiatan divestasi.
Akuisisi
Selama tahun 2017, Bank Mandiri tidak melakukan kegiatan akuisisi
Tagihan kontinjensi:
Garansi yang diterima dari bank lain 16.223.496 17.741.644 JUMLAH KOMITMEN DAN KONTINJENSI
(227.252.235) (196.288.542)
- NETO
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 8.088.139 6.793.156
*) Termasuk fasilitas kredit committed dan uncommitted yang belum digunakan.
Lain-lain 32.729 32.729
Pencapaian Target dan Target Adapun asumsi mikro maupun makro yang digunakan adalah sebagai
berikut.
ke Depan
Tabel Asumsi Makro dan Mikro yang digunakan
(dalam %)
Pencapaian Target 2017
Proyeksi Industri
Pada tahun 2017, Bank Mandiri telah berhasil membukukan laba ASUMSI
2018
bersih sebesar Rp20.010.716 juta (bank only), melebihi target yang ASUMSI MAKRO
telah ditetapkan dengan pencapaian sebesar 110%. Pencapaian 1. Pertumbuhan PDB (%) 5,4%
laba bersih tersebut didukung oleh pencapaian pendapatan bunga 2. Inflasi (%) 3,5%
bersih yang baik di tengah tekanan yield kredit yang terjadi di 3. Lainnya, dirinci per jenis asumsi 1 -
sepanjang tahun 2017. Program efisiensi yang dilakukan juga telah a. KURS IDR atau USD 13.500
berhasil mengendalikan penggunaan biaya operasional sehingga
b. 7 D Reverse Repo Rate (%) 4,25%
tidak melampaui anggaran yang ditetapkan. Di sisi lain, bank juga
ASUMSI MIKRO
berhasil melakukan perbaikan kualitas aset yang ditunjukkan dengan
1. Pertumbuhan Kredit (%) 10% - 12%
penurunan NPL (gross) menjadi 3,46%, lebih baik dari aspirasi tahun
2. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%) 10% - 12%
2017 sebesar 3,5% - 4,0%.
3. Tingkat Bunga Simpanan (%)
a. Rupiah 4,09% - 7,42%
b. Valas (USD) 0,62% - 2,93%
Proyeksi 2018 Bank Mandiri
4. Tingkat Bunga Kredit (%)
Adapun uraian terkait proyeksi keuangan Bank Mandiri tahun 2018
a. Rupiah
adalah sebagai berikut. - Kredit Modal Kerja (KMK) 9,01% - 15,32%
- Kredit Investasi (KI) 9,41% - 14,08%
- Kredit Konsumsi 9,81% - 20,38%
Tabel Proyeksi 2018 b. Valas (USD)
- Kredit Modal Kerja (KMK) 4,07% - 8,03%
Proyeksi 2018 - Kredit Investasi (KI) 3,52% - 9,48%
- Kredit Konsumsi 5,29% - 11,21%
Pertumbuhan Kredit (YoY) 11,0% -13,0%
Perumbuhan Dana Murah (YoY) Rp590 triliun c. Kredit Konsumsi dalam Rupiah
- KPR/KPA 9,53% - 14,00%
Net Interest Margins 5,7% -5,8% - KKB 8,63% - 17,86%
Revenue Rp68 triliun - Rp72 triliun - Kartu Kredit 14,58% - 30,56%
- Kredit Multiguna 9,86% - 19,58%
Laba (Rugi) Operasional Rp20 triliun - Rp22 triliun - Kredit Tanpa Agunan (KTA) 12,02% - 29,28%
Efficiency Ratio <45,0% 5. Lainnya, dirinci per jenis asumsi 2 -
Gross NPLs 2,8% -3,2% Sumber: Nota RAPBN 2018, Kemenkeu; Survey Perbankan, Bank Indonesia; dan
Cost of Credit 2,0% -2,2% Publikasi OJK.
Informasi dan Fakta Material Perubahan Modal Dasar, Komposisi Kepemilikan Saham
dan Setoran Modal PT Bank Mandiri Taspen
Setelah Tanggal Laporan Pada tanggal 12 Januari 2018 telah diterima surat OJK nomor S-13/
Peristiwa Setelah Tanggal Periode Pelaporan Mandiri Taspen dari Rp624.500.000.000 (nilai penuh) menjadi
Keuangan Rp681.061.085.000 (nilai penuh) sesuai akta Berita Acara RUPSLB
Peristiwa setelah tanggal periode pelaporan sesuai dengan yang No. 18 tanggal 9 Oktober 2017 dan akta Pernyataan Keputusan Rapat
disajikan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut. No. 23 tanggal 14 Desember 2017 dibuat oleh Notaris I Gusti Ngurah
Putra Wijaya, S.H di Denpasar yang telah mendapatkan persetujuan
Perubahan Anggota Dewan Komisaris Bank dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0026428.
Tahun 2017 pada tanggal 21 Agustus 2017 telah diangkat Sdr. R. AH.01.02 Tahun 2017 tanggal 15 Desember 2017 yang telah dicatat
Widyo Pramono sebagai anggota Dewan Komisaris Bank yang dalam administrasi Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Atas pengangkatan tersebut, Sdr. R. Widyo Pramono telah efektif KR.08/2018 perihal Perubahan Komposisi Kepemilikan Saham dan
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Bank pada tanggal Setoran Modal PT Bank Mandiri Taspen diberitahukan hal-hal sebagai
15 Januari 2018 sesuai Surat Bank kepada OJK No. RMC/42/2018 berikut:
tanggal 15 Januari 2018 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan a. Tambahan setoran modal oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar Rp33.619.909.000 (nilai penuh) sehingga menjadi jumlah
saham (lembar) sebesar 809.655.870 dengan nominal sebesar
Perubahan Anggota Direksi Bank Rp404.827.935.000 (nilai penuh) dan persentase kepemilikan
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 59,44%.
2017 pada tanggal 21 Agustus 2017 telah diangkat Sdr. Darmawan b. Tambahan setoran modal PT Taspen (Persero) sebesar
Junaidi sebagai Direktur Treasury Bank yang pengangkatannya akan Rp22.624.434.000 (nilai penuh) sehingga menjadi jumlah
efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Uji Kemampuan saham (lembar) sebesar 544.848.868 dengan nominal sebesar
dan Kepatutan. Atas pengangkatan tersebut, Sdr. Darmawan Junaidi Rp272.424.434.000 (nilai penuh) dan persentase kepemilikan
telah efektif menjabat sebagai Direktur Treasury Bank pada tanggal 40,00%.
12 Januari 2018 sesuai Surat Bank kepada OJK No. RMC/37/2018 c. Tambahan setoran modal Sdr. I.B Made Putra Jandhana sebesar
tanggal 12 Januari 2018 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan Rp316.742.000 sehingga menjadi jumlah saham (lembar)
Direktur Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar 7.617.432 dengan nominal sebesar Rp3.808.716.000 dan
persentase kepemilikan 0,56%.
Perubahan Anggota Komite Audit Bank
Sdr. Bambang Ratmanto menjabat sebagai Anggota Komite Audit Dampak Peristiwa
Bank sejak tanggal 2 Januari 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap kinerja Perseroan
Surat Keputusan No. KEP.DIR/003/2018 tanggal 19 Januari 2018 atas peristiwa yang terjadi setelah tanggal periode laporan keuangan.
saham dengan tetap mempertahankan rasio pembayaran dividen berdasarkan hukum di Indonesia dan akan membayarkan dividen
sekitar 50% dari laba bersih setiap tahunnya, kecuali Rapat Umum (jika ada) secara tunai dalam mata uang Rupiah dan senantiasa
Pemegang Saham (RUPS) menyatakan lain tergantung pada berbagai menaati ketentuan yang berlaku di bursa efek dengan melakukan
pertimbangan terkait kinerja tahun yang bersangkutan. pembayaran secara tepat waktu. Bank Mandiri tidak memiliki
pembatasan (negative covenants) sehubungan dengan pembatasan
Beberapa faktor pertimbangan tersebut di antaranya adalah tingkat pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen yang dapat merugikan
kesehatan keuangan Bank Mandiri, tingkat kecukupan modal, hak hak pemegang saham publik.
kebutuhan dana Bank Mandiri untuk ekspansi usaha lebih lanjut,
tanpa mengurangi hak dari RUPS Bank Mandiri untuk menentukan Pengumuman dan Pembayaran Dividen
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Uraian Tahun Buku 2016 Tahun Buku 2015 Tahun Buku 2014 Tahun Buku 2013
Laba Bersih (miliar Rp) 13.806,57 20.334,97 19.871,87 18.203,75
Dividen (miliar Rp) 6.212,95 6.100,49 4.967,97 5.461,13
Dividen Per Saham (Rp) 266,26947 261,44958 212,91292 234,04825
Dividend Pay Out Ratio (%) 45% 30% 30% 25% 30%
Tanggal Pengumuman 14 Maret 2017 21 Maret 2016 18 Maret 2015 29 Februari 2014
Tanggal Pembayaran 13 April 2017 22 April 2016 17 April 2015 15 April 2014
Program Kepemilikan Saham Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui
pemberian MSOP Tahap 2 sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga
oleh Karyawan dan/atau eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh)
untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk
Manajemen pelaksanaan di tahun kedua dan di tahun berikutnya. Nilai nominal
per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham
Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana
ini dibukukan pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai wajar
tertuang dalam akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei
opsi saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang
2003, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui rencana
dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar 311.713.697 lembar
kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program
saham sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan
Penjatahan Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian
dan disetor sebesar Rp155.857 dan penambahan agio saham sebesar
Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen/Management Stock
Rp425.233. Periode 5 (periode terakhir) pelaksanaan hak konversi
Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program Pemberian
opsi MSOP Tahap 2 adalah tanggal 4 Mei 2010 selama 30 hari bursa
Saham Bonus (Share Plan Bonus) dan program Penjatahan Saham
sebagaimana diumumkan pada Pengumuman.
dengan Diskon (Share Purchase at Discount). Sedangkan program
MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai pimpinan pada tingkatan
Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-97/BEJ-
(grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program
PSJ/P/02-2007 tanggal 2 Februari 2007. Opsi saham MSOP Tahap
ESA tersebut menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya
2 yang tidak dieksekusi masing-masing sebanyak 286.303 lembar
bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Pengelolaan dan
saham atau sebesar Rp184 yang lewat periode pelaksanaan yang
pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi,
dibukukan sebagai penambahan agio saham.
sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris.
melalui suratnya tertanggal 29 April 2010. Bank telah menyampaikan Pada tahun 2017, Bank Mandiri tidak memiliki program Employee
pemberitahuan mengenai PUT kepada Bank Indonesia melalui Stock Ownership Program (ESOP) dan Management Stock Ownership
surat tertanggal 17 September 2010. PUT ini juga telah diundangkan Program (MSOP), program tersebut telah berakhir di tahun 2010.
melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 tahun 2010
tertanggal 20 November 2010.
Realisasi Penggunaan Dana
PUT telah mendapat persetujuan efektif dari Bapepam dan LK melalui Hasil Penawaran Umum
surat No. S-807/BL/2011 tertanggal 27 Januari 2011, dimana PUT
menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham Penawaran Umum
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan Pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi
pada tanggal 28 Januari 2011. Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi
Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar
HMETD sebanyak 2.336.838.591 lembar saham diperdagangkan Rp6.000.000.000.000 yang terdiri atas 4 (empat) seri.
selama periode 14 Februari 2011 - 21 Februari 2011 dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per lembar saham yang Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B, dan Seri C ditawarkan
mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga
sebesar Rp1.168.420. obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga
pertama dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017, pemegang pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah
saham Bank Mandiri antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal pada tanggal 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 untuk Seri B, dan
saham (stock split) Bank Mandiri dari Rp500 (nilai penuh) per saham 15 Juni 2027 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan
menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan pokok dari masing masing seri obligasi. Obligasi Seri D ditawarkan
menjadi sejumlah 46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 tanpa bunga dengan harga penawaran senilai 79,3146% (tujuh puluh
lembar saham Seri A Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham sembilan koma tiga satu empat enam persen) dari jumlah pokok
Seri B. Atas pemecahan nilai nominal saham tersebut tidak terdapat obligasi, dengan jatuh tempo tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran
perubahan pada modal dasar, ditempatkan dan disetor. Pemecahan pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh
nilai nominal saham berlaku efektif pada tanggal 13 September 2017. tempo. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II
adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Seluruh dana hasil penawaran umum dimaksud, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, telah digunakan sesuai rencana penggunaan dana yang
diungkapkan dalam Prospektus Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 dan telah dilaporkan kepada OJK melalui Surat No.
FTS/992/2017 tanggal 12 Juli 2017 perihal Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan
I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan untuk realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
sebelumnya telah selesai dan Bank Mandiri sudah tidak lagi berkewajiban untuk melaporkan.
Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip
kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain
menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Pihak Terkait Pihak Tidak Terkait (individu) Pihak Tidak Terkait (Kelompok Peminjam)
Pelanggaran BMPK Nihil Nihil Nihil
Pelampauan BMPK Nihil Nihil Nihil
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2017 tidak melanggar dan melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait
dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Selama tahun 2017 tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait Bank Mandiri.
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh d. Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor
orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan
angka 1); atau transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata
g. Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh
angka 1) huruf a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas keadaan.
atau merupakan personil manajemen kunci entitas
h. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau Nama dan Sifat Hubungan Berelasi
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah yaitu Menteri Bank Mandiri dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-
Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang
pemegang saham dari entitas. “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan Peraturan Bapepam dan
3. Pihak yang bukan merupakan pihak berelasi adalah sebagai LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan
berikut: Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
a. Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau
personil manajemen kunci yang sama atau karena personil Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas
manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).
signifikan atas entitas lain
b. Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki
atas ventura bersama transaksi usaha yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-
c. Penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai
publik dan departemen dan instansi pemerintah yang tidak berikut
mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki
pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata
dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena kepemilikan dan/atau kepengurusan antara lain adalah penyertaan saham, efek-efek yang
diterbitkan, pinjaman subordinasi, kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan bank garansi.
No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN
1 PT Abuki Jaya Stainless (AJSI) 30 PT Asuransi Jiwa Taspen 59 PT Brantas Cakrawala Energi
2 PT Adhi Persada Beton 31 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) 60 PT Brantas Energi
4 PT Adhi Persada Properti 33 PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 62 PT Brantas Hidro Energi
No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN
88 PT Cut Meutia Medika Nusantara 129 PT HK Realtindo 169 PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek
89 PT Dalle Energy Batam (DEB) 130 PT Hutama Prima 170 PT Jasa Marga Kualanamu Tol
90 PT Danareksa Capital 131 PT Hutansanggaran Labanan Lestari 171 PT Jasa Marga Manado Bitung
92 PT Danareksa Investment Management 133 PT Indo Ridlatama Power 173 PT Jasa Marga Pandaan Tol
93 PT Danareksa Sekuritas 134 PT Indofarma Global Medika 174 PT Jasa Marga Properti
94 PT Dasaplast Nusantara 135 PT Indonesia Chemical Alumina 175 PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia
95 PT Daya Laut Utama 136 PT Indonesia Coal Resources 176 PT Jasa Prima Logistik Bulog
96 PT Dayamitra Telekomunikasi 137 PT Indonesia Comnets Plus 177 PT Jasamarga Semarang Batang
97 PT Dharma Lautan Nusantara 138 PT Indonesia Kendaraan Terminal 178 PT Jasamarga Surabaya Mojokerto
98 PT Dok dan Perkapalan Waiame 139 PT Indonesia Power 179 PT Jasaraharja Putera
99 PT Dok dan Perkapalan Air Kantung 140 PT Indonusa Telemedia 180 PT KAI Commuter Jabodetabek
100 PT Donggi Senoro LNG 141 PT Indopelita Aircraft Service 181 PT Kalimantan Agro Nusantara
101 PT Electronic Data Interchange 142 PT Industri Karet Nusantara 182 PT Kalimantan Jawa Gas
Indonesia
143 PT Industri Kemasan Semen Gresik 183 PT Kalimantan Medika Nusantara
102 PT Elnusa Tbk
144 PT Industri Nabati Lestari (PT Sinar 184 PT Kaltim Daya Mandiri
103 PT Eltran Indonesia Oleo Nusantara)
185 PT Kaltim Industrial Estate
104 PT Energi Agro Nusantara 145 PT Infomedia Nusantara
186 PT Kaltim Jasa Sekuriti
105 PT Energi Pelabuhan Indonesia 146 PT Infomedia Solusi Humanika
187 PT Kaltim Jordan Abadi
106 PT Equiport Inti Indonesia 147 PT Infrastruktur Telekomunikasi
Indonesia 188 PT Karya Citra Nusantara
107 PT Farmalab Indoutama
148 PT Inhutani I 189 PT Kawasan Industri Gresik
108 PT Feni Haltim
149 PT Inhutani II 190 PT Kawasan Industri Kujang Cikampek
109 PT Finnet Indonesia
150 PT Inhutani III 191 PT Kereta Api Logistik
110 PT GAG Nikel
151 PT Inhutani IV 192 PT Kereta Api Pariwisata
111 PT Gagas Energi Indonesia
152 PT Inhutani V 193 PT Kerismas Witikco Makmur
112 PT Gapura Angkasa (PT Kerismas)
153 PT INKA Multi Solusi
113 PT Gema Hutani Lestari 194 PT Kertas Padalarang
154 PT Integrasi Logistik Cipta Solusi
114 PT Geo Dipa Energi 195 PT Kharisma Pemasaran Bersama
155 PT Inti Bagas Perkasa Logistik
115 PT GIEB Indonesia
156 PT Inti Global Optical Comm 196 PT Kharisma Pemasaran Bersama
116 PT GIH Indonesia Nusantara
157 PT IPC Terminal Petikemas
117 PT Gitanusa Sarana Niaga 197 PT KHI Pipe Industries
158 PT Itci Kayan Hutani
118 PT Graha Investama Bersama 198 PT Kimia Farma Apotek
159 PT Jababeka PP Properti
119 PT Graha Sarana Duta 199 PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia
160 PT Jakarta Industrial Estate
120 PT Graha Yasa Selaras Pulogadung (JIEP) 200 PT Kimia Farma Trading dan Distributor
121 PT Gresik Cipta Sejahtera 161 PT Jakarta International Container 201 PT Kliring Perdagangan Berjangka
Terminal Indonesia
122 PT Griyaton Indonesia
162 PT Jakarta Trans Metropolitan 202 PT Koba Tin
123 PT Gunung Gajah Abadi
163 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 203 PT Kodja Terramarin
124 PT Gunung Kendaik
164 PT Jalin Pembayaran Nusantara 204 PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali
125 PT HaKaAston
165 PT Jasa Armada Indonesia 205 PT Krakatau Argo Logistics
126 PT Haleyora Power
166 PT Jasa Layanan Pemeliharaan 206 PT Krakatau Bandar Samudra
127 PT Haleyora Powerindo
167 PT Jasa Marga Bali Tol 207 PT Krakatau Blue Water
128 PT Hasta Kreasi Mandiri
168 PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda 208 PT Krakatau Daedong Machinery
No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN
209 PT Krakatau Daya Listrik 250 PT MItra Dagang Madani 292 PT Pelayaran Bahtera Adiguna
210 PT Krakatau Engineering 251 PT Mitra Energi Batam (MEB) 293 PT Pelindo Energi Logistik
211 PT Krakatau Golden Lime 252 PT Mitra Hasrat Bersama (MHB) 294 PT Pelindo Husada Citra (PT Rumah
Sakit Primasatya Husada Citra)
212 PT Krakatau Industrial Estate Cilegon 253 PT Mitra Karya Prima
295 PT Pelindo Marine Service
213 PT Krakatau Information Technology 254 PT Mitra Kerinci
296 PT Pelindo Properti Indonesia
214 PT Krakatau Medika 255 PT Mitra Proteksi Madani
297 PT Pelita Air Service
215 PT Krakatau Nasional Resources 256 PT Mitra Rajawali Banjaran
298 PT Pelita Indonesia Djaya Corporation
216 PT Krakatau Nippon Steel Sumikin 257 PT Mitra Tekno Madani
299 PT Pembangkit Jawa Bali (PJB)
217 PT Krakatau Osaka Steel 258 PT Mitra Tour dan Travel
300 PT Pendidikan Maritim dan Logistik
218 PT Krakatau Posco 259 PT Mitrasraya Adhijasa Indonesia
219 PT Krakatau Posco Chemtech 260 PT Mitratani Dua Tujuh 301 PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Calcination
261 PT Muba Daya Pratama 302 PT Pengerukan Indonesia (Rukindo)
220 PT Krakatau Prima Dharma Sentana
262 PT Multi Nitrotama Kimia 303 PT Perhutani Anugerah Kimia
221 PT Krakatau Samator
263 PT Multi Terminal Indonesia 304 PT Perkebunan Agrintara (PA)
222 PT Krakatau Tirta Industri
264 PT Multimedia Nusantara 305 PT Perkebunan Mitra Ogan
223 PT Krakatau Wajatama
265 PT New Priok Container Terminal One 306 PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
224 PT Krakatau Wajatama Osaka Steel
Marketing 266 PT Ngawi Kertosono Jaya 307 PT Perkebunan Nusantara II (Persero)
225 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 267 PT Nikel Halmahera Timur (NHT) 308 PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
226 PT Kujang Tatar Persada 268 PT Nindya Beton 309 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
227 PT Kujang Tirta Sarana 269 PT Nindya Karya 310 PT Perkebunan Nusantara V (Persero)
228 PT Kukuh Tangguh Sandang Mills 270 PT Nusa Karya Arindo 311 PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
229 PT Lamong Energi Indonesia 271 PT Nusantara Batulicin 312 PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
230 PT Laras Astra Kartika 272 PT Nusantara Medika Utama 313 PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)
231 PT LEN Railway Systems 273 PT Nusantara Regas 314 PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
232 PT LEN Telekomunikasi Indonesia 274 PT Nusantara Sukses Investasi 315 PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)
233 PT Limbong Hidro Energi 275 PT Nusantara Terminal Services 316 PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
234 PT Madu Baru 276 PT Nusantara Turbin dan Propulsi 317 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
235 PT Mardec Nusa Riau 277 PT Optima Nusa Tujuh 318 PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
236 PT Marga Kunciran Cengkareng 278 PT Pal Marine Service 319 PT Permata Graha Nusantara
237 PT Marga Lingkar Jakarta 279 PT Palawi Risorsis 320 PT Permata Karya Jasa
238 PT Marga Sarana Jabar 280 PT Pann Pembiayaan Maritim 321 PT Permodalan Nasional Madani
Venture Capital
239 PT Marga Trans Nusantara 281 PT Patra Jasa
322 PT Peroksida Indonesia Pratama
240 PT Mega Citra Utama 282 PT Patra Logistis
323 PT Perta Arun Gas
241 PT Mega Eltra 283 PT Patra Telekomunikasi Indonesia
324 PT Perta Daya Gas
242 PT Melon Indonesia 284 PT Patra Trading
325 PT Pertamina Bina Medika
243 PT Menara Antam Sejahtera (MAS) 285 PT PBM Adhiguna Putera
326 PT Pertamina Dana Ventura
244 PT Meratus Jaya Iron dan Steel 286 PT Pefindo Biro Kredit
327 PT Pertamina Drilling Services
245 PT Merpati Training Center 287 PT Pejagan Pemalang Tol Road Indonesia
246 PT Metra Digital Media 288 PT Pekanbaru Permai Propertindo 328 PT Pertamina East Natuna
248 PT Minahasa Brantas Energi 290 PT Pelabuhan Tanjung Priok 330 PT Pertamina EP Cepu
249 PT Mirtasari Hotel Development 291 PT Pelayanan Energi Batam 331 PT Pertamina EP Cepu Alas Dara dan
Kemuning
No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN
332 PT Pertamina Gas 374 PT PP Infrastruktur 416 PT Rekayasa Industri/PT REKIND
333 PT Pertamina Geothermal Energy 375 PT PP Peralatan 417 PT Rekind Daya Mamuju
334 PT Pertamina Hulu Energi 376 PT PP Properti 418 PT Reska Multi Usaha
335 PT Pertamina Internasional Eksplorasi 377 PT PP Properti Jababeka Residen 419 PT Riset Perkebunan Nusantara
dan Produksi
378 PT PP Urban (dahulu PT PP Pracetak) 420 PT Rolas Nusantara Mandiri
336 PT Pertamina International Timor SA
379 PT PPA Finance 421 PT Rolas Nusantara Medika
337 PT Pertamina Lubricants
380 PT PPA Kapital 422 PT Rolas Nusantara Tambang
338 PT Pertamina Patra Niaga
381 PT Pratama Mitra Sejati 423 PT Rumah Sakit Pelabuhan
339 PT Pertamina Power Indonesia
382 PT Pratama Persada Airbone 424 PT Rumah Sakit Pelni
340 PT Pertamina Retail
383 PT Prima Citra Nutrindo 425 PT Sabre Travel Network Indonesia
341 PT Pertamina Training dan Consulting (dulu ADSI)
384 PT Prima Husada Cipta Medan
342 PT Pertamina Trans Kontinental 426 PT Sahung Brantas Energi
385 PT Prima Indonesia Logistik
343 PT Peruri Digital Security 427 PT Saka Eksplorasi Baru
386 PT Prima Medica Nusantara
344 PT Peruri Properti 428 PT Saka Eksplorasi Timur
387 PT Prima Multi Terminal
345 PT Pesonna Optima Jasa 429 PT Saka Eksplorasi Ventura
388 PT Prima Pengembangan Kawasan
346 PT Peteka Karya Gapura 430 PT Saka Energi Bangkanai Barat
389 PT Prima Power Nusantara
347 PT Peteka Karya Jala 431 PT Saka Energi Indonesia
390 PT Prima Terminal Petikemas
348 PT Peteka Karya Samudera 432 PT Saka Energi Sepinggan
391 PT Propernas Griya Utama
349 PT Peteka Karya Tirta 433 PT Sampico Adhi Abbatoir
392 PT Pupuk Agro Nusantara
350 PT Petro Jordan Abadi 434 PT Sarana Aceh Ventura
393 PT Pupuk Indonesia Energi
351 PT Petrokimia Gresik 435 PT Sarana Agro Nusantara
394 PT Pupuk Indonesia Logistik
352 PT Petrokimia Kayaku 436 PT Sarana Bandar Logistik
395 PT Pupuk Indonesia Pangan
353 PT Petrokopindo Cipta Selaras 437 PT Sarana Bandar Nasional
396 PT Pupuk Iskandar Muda
354 PT Petronika 438 PT Sarana Bengkulu Ventura
397 PT Pupuk Kalimantan Timur
355 PT Petrosida Gresik 439 PT Sarana Jabar Ventura
398 PT Pupuk Kujang
356 PT PG Rajawali I 440 PT Sarana Jakarta Ventura
399 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
357 PT PGAS Solution 441 PT Sarana Jambi Ventura
400 PT Purantara Mitra Angkasa Dua
358 PT PGAS Telekomunikasi Nusantara 442 PT Sarana Jateng Ventura
401 PT Puspetindo
359 PT PGN LNG Indonesia 443 PT Sarana Jatim Ventura
402 PT Pusri Agro Lestari
360 PT Phapros 444 PT Sarana Kalbar Ventura
403 PT Railink
361 PT PHE Abar 445 PT Sarana Kalsel Ventura
404 PT Rajawali Citramass
362 PT PHE Metana Kalimantan B 446 PT Sarana Kaltim Ventura
405 PT Rajawali Nusindo
363 PT PHE Metana Sumatera 5 447 PT Sarana Multigriya Finansial
406 PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
364 PT PHE West Madura Offshore 448 PT Sarana NTT Ventura
407 PT Rantepao Hidro Energi
365 PT PINS Indonesia 449 PT Sarana Papua Ventura
408 PT Ratah Timber
366 PT PLN Batubara 450 PT Sarana Riau Ventura
409 PT Reasuransi Nasional Indonesia
367 PT PLN Enjinering 451 PT Sarana Sulsel Ventura
410 PT Recon Sarana Utama
368 PT PLN Tarakan 452 PT Sarana Sulut Ventura
411 PT Rekadaya Elektrika
369 PT PNM Investment Management 453 PT Sarana Surakarta Ventura
412 PT Rekadaya Elektrika Consult
370 PT Portek Indonesia 454 PT Sarana Usaha Sejahtera
413 PT Rekaindo Global Jasa Insanpalapa
371 PT Pos Logistik Indonesia
414 PT Rekayasa Cakrawala Resources 455 PT Sari Arthamas (Sari Pan Pacific
372 PT Pos Properti Indonesia Hotel)
415 PT Rekayasa Engineering
373 PT PP Energi 456 PT Sari Valuta Asing
No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN No Entitas Anak dari BUMN
457 PT Satria Bahana Sarana 497 PT Terminal Peti Kemas Surabaya 538 PT Yasa Industri Nusantara
458 PT Segara Indochen 498 PT Terminal Petikemas Indonesia 539 Saka Energi Muriah Limited
459 PT Semen Gresik 499 PT Terminal Teluk Lamong 540 Saka Indonesia Pangkah BV
460 PT Semen Indonesia Aceh 500 PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN) 541 Saka Indonesia Pangkah Limited
461 PT Semen Indonesia Beton (dahulu PT 501 PT Timah Agro Manunggal 542 Saka Pangkah LLC
SGG Prima Beton)
502 PT Timah Industri 543 Timah International Investment Pte Ltd
462 PT Semen Indonesia International
503 PT Timah Investasi Mineral
463 PT Semen Indonesia Logistik (dahulu
PT Varia Usaha) 504 PT Timah Karya Persada Properti (dhl
PT Timah Adhi Wijaya)
464 PT Semen Kupang Indonesia
505 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk
465 PT Semen Padang
506 PT Tracon Industri
466 PT Semen Tonasa Badan Usaha Milik Negara
No
507 PT Trans Jabar Tol (BUMN)
467 PT Semesta Marga Raya
508 PT Trans Marga Jateng 544 BPJS Kesehatan
468 PT Senggigi Pratama internasional
509 PT Trans Mayapada 545 BPJS Ketenagakerjaan
469 PT Sentul PP Properti
510 PT Transmarga Jatim Pasuruan 546 Perum BULOG
470 PT Sepatim Batamtama
511 PT Transportasi Gas Indonesia 547 Perum DAMRI
471 PT Sepoetih Daya Prima
512 PT Tri Sari Veem 548 Perum Jaminan Kredit Indonesia
472 PT SGG Energi Prima (JAMKRINDO)
513 PT Truba Bara Banyu Enim
473 PT Sigma Cipta Caraka 549 Perum Jasa Tirta I (Persero)
514 PT Tugu Insurance Company Ltd
474 PT Sigma Utama 550 Perum Jasa Tirta II (Persero)
Hongkong
475 PT Sinergi Investasi Properti 515 PT Tugu Pratama Indonesia 551 Perum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan
476 PT Sinergi Perkebunan Nusantara 516 PT Tugu Pratama Interindo Indonesia (PERUM LPPNPI)
477 PT Sinkona Indonesia Lestari 517 PT Tugu Reasuransi Indonesia 552 Perum LKBN Antara
478 PT Solo Ngawi Jaya 518 PT Varia Usaha Bahari 553 Perum Pegadaian
479 PT Solusi Energy Nusantara 519 PT Varia Usaha Beton 554 Perum Percetakan Negara Republik
Indonesia
480 PT Sri Melamin Rejeki 520 PT Varia Usaha Dharma Segara
555 Perum Percetakan Uang Republik
481 PT Sri Pamela Medika Nusantara 521 PT Varia Usaha Lintas Segara Indonesia/PERUM PERURI
482 PT Sriwijaya Markmore Persada 522 PT Waru Abadi 556 Perum Perhutani
483 PT Sucofindo Advisory Utama 523 PT Waskita Beton Precast Tbk 557 Perum Perikanan Indonesia
(PERUM PERINDO)
484 PT Sucofindo Episi 524 PT Waskita Bumi Wira
558 Perum Perumnas
485 PT Sumber Segara Primadaya (S2P) 525 PT Waskita Karya Energi
559 Perum PPD
486 PT Sumberdaya Arindo 526 PT Waskita Karya Realty
560 Perum Produksi Film Negara
487 PT Surabaya Industrial Estate Rungkut 527 PT Waskita Sangir Energi
(SIER) 561 PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
528 PT Waskita Toll Road
488 PT Surveyor Carbon Consulting 562 PT Amarta Karya (Persero)
Indonesia 529 PT Widar Mandripa Nusantara
563 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
489 PT Surya Energi Indotama 530 PT Wijaya Karya Beton
564 PT Angkasa Pura I (Persero)
490 PT Swadaya Graha 531 PT Wijaya Karya Bitumen
565 PT Angkasa Pura II
491 PT Tanjung Alam Jaya 532 PT Wijaya Karya Gedung
566 PT ASABRI
492 PT Telekomunikasi Indonesia 533 PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi
International 567 PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
534 PT Wijaya Karya Intrade Energy
493 PT Telekomunikasi Selular 568 PT Asuransi Jasa Indonesia
535 PT Wijaya Karya Realty
494 PT Telemedia Dinamika Sarana 569 PT Asuransi Jasa Raharja
536 PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi
495 PT Telkom Akses 570 PT Asuransi Jiwasraya
537 PT Wisma Seratus Sejahtera
496 PT Telkom Landmark Tower
Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Negara
No No No
(BUMN) (BUMN) (BUMN)
571 PT Asuransi Kredit Indonesia/PT 610 PT Kawasan Industri Makasar (Persero) 650 PT Semen Kupang
Askrindo (Persero)
611 PT Kawasan Industri Medan 651 PT Sucofindo
572 PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia 612 PT Kawasan Industri Wijayakusuma 652 PT Survey Udara Penas
573 PT Balai Pustaka 613 PT Kereta Api Indonesia 653 PT Surveyor Indonesia
574 PT Bank Negara Indonesia (Persero) 614 PT Kertas Kraft Aceh 654 PT Taman Wisata Candi Borobudur,
Tbk. Prambanan dan Ratu Boko
615 PT Kertas Leces
575 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 655 PT Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk. 616 PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (Persero) Tbk.
576 PT Bank Tabungan Negara (Persero) 617 PT Kliring Berjangka Indonesia 656 PT Taspen
Tbk.
618 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 657 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/PT
577 PT Barata Indonesia Telkom Tbk.
619 PT Len Industri
578 PT Berdikari 658 PT Timah (Persero) Tbk.
620 PT Merpati Nusantara Airlines
579 PT Bhanda Ghara Reksa 659 PT Varuna Tirta Prakasya
621 PT PAL Indonesia
580 PT Bina Karya 660 PT Virama Karya
622 PT Pann Multi Finance (Persero)
581 PT Bio Farma (Persero) 661 PT Waskita Karya (Persero)
623 PT Pelabuhan Indonesia I
582 PT Biro Klasifikasi Indonesia 662 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
624 PT Pelabuhan Indonesia II
583 PT Boma Bisma Indra 663 PT Yodya Karya
625 PT Pelabuhan Indonesia III
584 PT Brantas Abipraya
626 PT Pelabuhan Indonesia IV
585 PT Cambrics Primissima (Persero) Lembaga Keuangan Milik
627 PT Pelayaran Nasional Indonesia No
Negara
586 PT Dahana (Persero)/ PT PELNI
664 Lembaga Pembiayaan Ekspor
587 PT Danareksa 628 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Indonesia
Tbk.
588 PT Dirgantara Indonesia
629 PT Pengembangan Pariwisata
589 PT Djakarta Llyod (Persero) Indonesia No Lembaga Keuangan
590 PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari 630 PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau 665 PT Indonesia Infrastruktur Finance
Batam (Persero)
591 PT Dok dan Perkapalan Surabaya 666 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
631 PT Perikanan Nusantara
592 PT Energy Management Indonesia 667 Pusat Investasi Pemerintah
632 PT Perkebunan Nusantara III
593 PT Garam
633 PT Permodalan Nasional Madani
594 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
634 PT Pertamina
595 PT Hotel Indonesia Natour
635 PT Pertani
596 PT Hutama Karya
636 PT Perusahaan Gas Negara Tbk
597 PT Iglas
637 PT Perusahaan Listrik Negara
598 PT Indah Karya
638 PT Perusahaan Pengelola Aset
599 PT Indofarma (Persero) Tbk.
639 PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
600 PT Indonesia Asahan Aluminium
(INALUM) 640 PT Pindad
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah Hubungan Manajemen atau Karyawan Kunci Bank
antara lain adalah giro pada bank lain, penempatan pada bank Mandiri
lain, efek-efek, obligasi pemerintah, tagihan lainnya – transaksi Gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan jangka panjang
perdagangan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau
pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, liabilitas derivatif, Risiko, Dewan Pengawas Syariah serta Senior Executive Vice President
simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, interbank call money, dan Senior Vice President untuk tahun yang berakhir pada tanggal
liabilitas akseptasi, liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp1.153.809
dibeli kembali, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, juta dan Rp986.140 juta atau 3,30% dan 3,15% dari jumlah beban
pinjaman subordinasi, fasilitas kredit yang diberikan yang belum operasional lainnya konsolidasian.
digunakan, bank garansi, letters of credit yang tidak dapat dibatalkan
yang masih berjalan dan standby letters of credit. Realisasi Transaksi Pihak Berelasi
Berikut rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup juga melakukan tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang diuraikan dalam
transaksi pembelian atau penggunaan jasa seperti biaya tabel sebagai berikut.
telekomunikasi, biaya listrik dan biaya lainnya dengan pihak-pihak
berelasi entitas pemerintah.
Simpanan nasabah
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 230.024
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 5.904.249 3.519.396
Garansi yang diberikan dalam bentuk standby letters of credit 6.171.176 6.739.568
* Disajikan bruto sebelum diskonto yang belum diamortisasi dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai efek-efek.
Tabel Peraturan Baru dan Dampaknya Terhadap Kinerja Bank Mandiri dan Entitas Anak
Pengaruh terhadap Bank Mandiri
Peraturan Pokok Pengaturan
dan Entitas Anak
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1. Kewajiban Direksi bank menyusun recovery plan secara 1. Penyusunan recovery plan untuk ditandatangani
14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi realistis dan komprehensif yang disetujui Dewan oleh Direksi dan Dewan Komisaris dan selanjutnya
(Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik Komisaris dan Pemegang Saham dalam RUPS. disampaikan kepada OJK.
2. Kewajiban Direksi mengkomunikasi kan recovery plan 2. Persetujuan recovery plan oleh pemegang saham
kepada seluruh jenjang atau tingkatan organisasi. dalam RUPS 2018.
3. Kewajiban Direksi melakukan evaluasi dan pengujian 3. Pemenuhan kewajiban instrumen hutang/investasi
berkala (stress testing) recovery plan. berkarakteristik modal untuk memenuhi ketentuan
4. Kewajiban bank mengimplementasikan recovery plan POJK recovery plan.
secara efektif dan tepat waktu. 4. Penyesuaian prosedur internal (antara lain stress test,
risk appetite, dan contingency plan) dengan recovery
plan
Tabel Perubahan Peraturan dan dampaknya terhadap Kinerja Bank Mandiri dan Entitas Anak
Keterangan Pengaruh terhadap Bank Mandiri
Peraturan
Perubahan dan Entitas Anak
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1. Penerapan Program APU PPT Berbasis Risiko. Mandiri Group wajib menerapkan program APU-PPT. Bentuk
12/POJK.01/2017 tentang Penerapan 2. Pendefinisian Politically Exposed person. tindak lanjut atas kewajiban tersebut adalah:
Program Anti Pencucian Uang Dan 3. Pengaturan Benefial Owner 1. Telah dilakukan penyesuaian pada Mandiri Subsidiary
Pencegahan 4. Verifikasi Nasabah dimungkinkan non face to face Management Principle Guideline.
Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa 5. Kewajiban melakukan langkah pencegahan/ 2. Telah dilakukan penyesuaian pada ketentuan internal
Keuangan countermeasures. Bank Mandiri.
6. Penerapan APU PPT dalam Group usaha. 3. Seluruh Entitas Anak telah menyusun kebijakan internal
APU-PPT.
Informasi Kelangsungan Usaha tahun 2017 Perseroan secara umum sangat sehat sehingga dinilai
sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh
Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Asumsi yang digunakan Manajemen dalam
Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas kemampuan Perseroan
Melakukan Assessment
untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang,
Dalam melaksanakan penilaian atas kemampuan Bank untuk
dapat disimpulkan bahwa Perseroan tidak memiliki hal-hal yang
melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang,
berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha
digunakan beberapa asumsi dan pertimbangan. Selain asumsi dalam
Perseroan.
analisis SWOT, asumsi dalam penilaian tingkat kesehatan Bank juga
menjadi dasar penilaian. Tingkat kesehatan Bank dinilai dengan
Assessment Manajemen atas Hal-Hal menggunakan empat asumsi yaitu profil risiko, good corporate
yang Berpengaruh Signifikan Terhadap governance, rentabilitas dan permodalan.
Kelangsungan Usaha
Manajemen secara rutin melakukan evaluasi dan assessment terkait
hal-hal yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha. Tingkat Kesehatan Bank
Evaluasi antara lain dilakukan melalui analisis SWOT yang yang terdiri
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.4/POJK.03/2016
dari Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness) dimana analisis
tanggal 26 Januari 2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
ini melihat faktor internal, beserta mengidentifikasi faktor secara
Umum dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk – Based Bank
eksternal melalui Kesempatan (Opportunity) dan Ancaman (Threat)
Rating), Tingkat kesehatan Bank tercermin dari hasil penilaian kondisi
yang bertujuan sebagai asumsi dasar kelangsungan bisnis Bank.
Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank yang dapat
Selain itu Bank mandiri juga melakukan penilaian tingkat kesehatan
dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian.
bank dengan menggunakan pendekatan risiko untuk menilai
kemampuan Perseroan dalam menghadapi pengaruh negatif yang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menggunakan pendekatan
signifikan dari perubahan kondisi bisnis.
risiko (Risk – based bank rating) yang mencakup empat faktor yaitu:
1. Profil Risiko
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa tidak terdapat hal-hal yang
2. Good Corporate Governance (GCG)
berpengarug signifikan terhadap kelangsungan usaha. Sedangkan
3. Rentabilitas (Earnings)
hasil penilaian tingkat kesehatan bank menunjukkan bahwa selama
4. Permodalan (Capital)
Tabel Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Posisi 31 Desember 2017 Secara Individu (Self Assessment)
Penilaian Per Penilaian Per
Faktor Penilaian 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Peringkat Peringkat
Profil Risiko 1 1
Good Corporate Governance (GCG) 1 1
Rentabilitas 1 2
Permodalan 1 1
Peringkat Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko 1 1
Pada tahun 2017, tingkat kesehatan Bank berada pada Peringkat Komposit “1” yang mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sangat
sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya
tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum sangat
baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan.
Aspek Perpajakan Jumlah pembayaran uang tebusan yang melalui Bank Mandiri sampai
dengan 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut.
Publikasi Pembayaran Pajak Tabel Jumlah Pembayaran Uang Tebusan melalui Bank Mandiri
Bank Mandiri dalam kegiatan operasionalnya telah menjalankan
Jumlah
No. Keterangan Nominal (Rp)
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) Transaksi
yang dilakukan secara transparan dan akuntabel khususnya dalam 1 Cabang Domestik 209.120 18.022.636.550.764
mengelola hak dan kewajiban perpajakannya, dimana hak dan 2. Cabang Luar Negeri 28 48.034.983.737
kewajiban perpajakannya dilakukan sesuai dengan peraturan yang Total 209.148 18.070.671.534.501
berlaku.
Produk Investasi Amnesti Pajak melalui Bank Mandiri
dan Entitas Anak
Pembayaran Pajak
Penerimaan dana Repatriasi pada Bank Mandiri dilakukan oleh
Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember
seluruh Cabang Reguler Bank Mandiri (kecuali cabang Mikro), serta
2017, sebagai berikut.
Kantor Cabang Luar Negeri (referal pembukaan rekening khusus
Tabel Pembayaran Pajak ke Kantor Cabang Domestik). Adapun jenis-jenis produk investasi
(dalam Rupiah penuh)
Amnesti Pajak Bank Mandiri dan Entitas Anak adalah sebagai berikut.
Uraian Pajak Tahun 2017 1. Bank Mandiri – Instrumen Keuangan:
PPh Pasal 25 5.499.273.097.450 - Produk dana pihak ketiga (giro, tabungan dan deposito)
PPh Pasal 21 1.066.575.231.935 - Reksadana
PPh Pasal 22 17.716.545.931 - ORI/SBR/Sukuk Negara Retail/Sukuk Perdana/Pasar Primer
Tax Amnesty aktivitas Investasi Langsung Pada Perusahaan dan Investasi Pada
Properti Dalam Rangka Repatriasi Amnesti Pajak Oleh Nasabah.
Seluruh channel Bank Mandiri Domestik dan Luar Negeri telah 3. Mandiri Manajemen Investasi: Mandiri Investa Pasar Uang,
dipersiapkan untuk menerima pembayaran uang tebusan sejak Mandiri Investas Dana Obligasi, Investa Dana Dollar Mandiri dan
UU Amnesti Pajak diberlakukan. Pembayaran Uang Tebusan dapat Reksadana Terproteksi.
dilakukan di seluruh cabang Bank Mandiri baik dalam negeri (kecuali 4. Mandiri Sekuritas: Saham, Obligasi dan Medium Term Notes.
Cabang Mikro) maupun Kantor Luar Negeri melalui sistem Modul 5. AXA Mandiri Financial Services: Mandiri Elite Plan, Investasi
Penerimaan Negara Generasi 2 (MPNG2) ataupun e-channel Bank Sejahtera Plus dan Investasi Sejahtera Syariah
Mandiri (ATM, Internet Banking dan Mandiri Cash Management). 6. Mandiri Capital Indonesia: Venture Fund
Tabel akumulasi dana repatriasi yang masuk ke dalam rekening khusus di Bank Mandiri sampai dengan 31 Maret 2017
Jumlah Nasabah Nominal (Rp)
1.013 27.762.243.085.637
Tabel Posisi repatriasi di Bank Mandiri dan Entitas Anak per tanggal 31 Maret 2017
Instrumen Investasi Jumlah Rekening Nominal (Rp)
Bank Mandiri
Giro 33 98.058.547.062
Tabungan 980 3.755.682.710.971
Deposito 403 5.502.239.031.896
Tabel Pangsa Pasar Dana Repatriasi Bank Mandiri dan Entitas Anak
Bank Nominal (Rp Juta) Persentase
Mandiri 27.762.243.085.637 19%
Bank Mandiri menyediakan rate khusus deposito bagi nasabah Marketing dan Sosialisasi
repatriasi dengan plafond DSR Rupiah khusus dana repatriasi Amnesti • Sosialisasi program Amnesti Pajak (External dan Internal):
Pajak sebesar Rp10 triliun dan plafond DSR Valas khusus dana - Dalam Negeri: Sosialisasi bersama Direktorat Jendral Pajak
repatriasi Amnesti Pajak sebesar USD500 juta, serta menyediakan dan HIMBARA (termasuk kepada UMKM di 15 kota pada
produk untuk nasabah yang melakukan kredit beragun deposito dan periode Maret 2017).
kredit beragun properti dengan underlying dana investasi amnesti - Luar Negeri: Sosialisasi bersama Direktorat Jendral Pajak
pajak. dan HIMBARA di Singapore, Hong Kong dan United Kingdom.
• Pembuatan marketing collateral dan communications media Ratio (LTV) dan Financing To Value Ratio (FTV) kredit atau pembiayaan
untuk marketing kepada nasabah properti rumah tapak, rumah susun, dan ruko atau rukan, melalui
• Penempatan petugas Amnesti Pajak dari Direktorat Jendral Pajak mekanisme inden lewat pengaturan pencairan bertahap sesuai
di Corporate Lounge Bank Mandiri selama periode Agustus 2016 – progres pembangunan. Selain itu, OJK juga sedang mensosialisasikan
Maret 2017. kebijakan baru tentang insentif bagi bank yang melakukan efisiensi
• Melakukan video conference keseluruh region, terkait dengan sehingga kemudian dapat menurunkan suku bunga kreditnya.
update informasi proses, prosedur dan produk Amnesti Pajak, Semakin efisien suatu bank, semakin besar pula insentif yang akan
setiap bulan dan jika harus melakukan koordinasi terkait update diberikan OJK, di antaranya kemudahan dalam membuka cabang,
informasi dan peraturan yang berlaku. kemudahan mengeluarkan produk baru, dan pelonggaran alokasi
• Dilakukan follow up dan meeting secara intensif, kepada nasabah modal inti.
langsung dengan Direksi bank Mandiri sesuai dengan pipeline
dan jadwal yang akan dipersiapkan oleh Wealth Management dan Sementara itu pemerintah melalui Kementerian Koordinator
Corporate Banking Group. Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN
akan mendorong penurunan suku bunga dengan memaksa lembaga-
Pelaporan Amnesti Pajak Bank Mandiri lembaga yang bisa dikoordinasikan pemerintah untuk tidak meminta
1. Terdapat 2 (dua) laporan yang wajib disampaikan oleh Bank bunga deposito yang tinggi kepada bank saat menyimpan dananya di
Mandiri sampai dengan 3 (tiga) tahun kedepan sejak 31 Maret perbankan, hal ini dimaksudkan agar bank tidak menanggung beban
2017 (periode terakhir dana repatriasi Amnesti Pajak), yaitu: bunga yang terlampau tinggi, sehingga bank juga dapat menurunkan
a. Pelaporan kepada Direktorat Jendral Pajak yang dilakukan suku bunga kredit.
bulanan.
b. Pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan yang dilakukan Untuk merespon himbauan penerapan suku bunga kredit single digit
mingguan. tersebut, Bank Mandiri secara selektif turut melakukan penurunan
2. Telah dibentuk team reporting Amnesti Pajak Bank Mandiri suku bunga kredit dengan pertimbangan:
untuk memenuhi pelaporan Amnesti Pajak Bank Mandiri kepada 1. Penurunan suku bunga kredit hanya untuk kredit dengan gap
regulator. suku bunga yang kecil.
2. Penurunan suku bunga kredit diutamakan untuk kredit produktif
dan kredit yang berorientasi pada masyarakat luas, dan
Dampak Perubahan Suku 3. Penurunan suku bunga kredit diutamakan untuk kredit
Bunga Terhadap Kinerja Bank konsumer, khususnya untuk produk yang masih memiliki potensi
ekspansi dan memiliki kualitas kredit yang baik.
Upaya Penurunan Suku Bunga Kredit Selain itu, penurunan pendapatan bunga harus disertai dengan
Menjadi Single Digit upaya untuk menjaga agar target laba bank tahun 2017 dapat
Di tahun 2017 himbauan regulator untuk menurunkan suku bunga
tercapai, antara lain melalui peningkatan volume kredit, peningkatan
kredit menjadi single digit masih menjadi topik hangat dalam upaya
pendapatan yang berasal dari transaksi jasa (fee based income),
pemerintah menyediakan pembiayaan yang lebih terjangkau oleh
penurunan cost of fund, dan penurunan Overhead Cost (OHC).
pelaku usaha guna mendorong roda perekonomian yang masih
Peningkatan fee based income dapat dilakukan dengan peningkatan
cenderung lesu. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh BI
volume transaksi, peningkatan eksisting tarif, penerapan tarif
dalam mewujudkan implementasi bunga kredit single digit adalah
baru untuk beberapa transaksi yang selama ini belum dikenakan
penurunan BI 7 days repo rate yang sudah menyentuh level terbawah
biaya. Sejalan dengan hal tersebut, tren penurunan BI 7 days repo
yaitu 4,25%, merupakan level terendah selama 2 tahun terakhir.
rate dalam beberapa tahun terakhir dapat segera diikuti dengan
Selain itu, Bank Indonesia juga telah menaikkan batas bawah loan to
penurunan counter rate untuk produk tabungan, giro dan deposito,
funding ratio terkait giro wajib minimum (GWM-LFR) dari 78% menjadi
sehingga hal ini diharapkan dapat menurunkan cost of fund bank
80% dengan batas atas tetap 92%, dengan tujuan untuk mendorong
secara signifikan.
pertumbuhan kredit perbankan nasional.
efisiensi. Selama tahun 2017 cost of fund Bank Mandiri berhasil digitalisasi yang secara berkelanjutan akan lebih efisien menekan
diturunkan sebesar 20 bps dari 2,93% menjadi 2,73%. Hal ini sejalan pertumbuhan biaya. Inisiatif tersebut telah berhasil menurunkan
dengan keberhasilan strategi peningkatan rasio dana murah yang rasio BOPO secara signifikan dari 80,94% di tahun 2016 menjadi
meningkat mencapai 68,37% di tahun 2017 dari 66,04% di tahun 71,78% di tahun 2017.
2016. Begitu pula dengan fee based income yang berhasil tumbuh
signifikan sebesar 18,1% mencapai Rp 23,9 triliun, dengan FBI rasio Sampai dengan akhir tahun 2017, penerapan kebijakan suku bunga
mencapai 30,3%. Selain itu, sepanjang tahun 2017, Bank Mandiri juga single digit telah berdampak pada turunnya yield of loan Bank Mandiri
secara aktif terus melaksanakan program efisiensi biaya operasional sebesar 96 bps dari 10,44% di tahun 2016 menjadi 9,48% di tahun
dimana pertumbuhan biaya akan lebih difokuskan untuk mendukung 2017. Selain itu, net interest margin juga mengalami penurunan
pengembangan jaringan pelayanan yang mendukung pertumbuhan menjadi 5,63% di tahun 2017 dari sebelumnya 6,29% di tahun 2016.
transaksi dan pengembangan infrastruktur pendukung berbasis
*) Terdiri dari 11 Entitas Anak Bank Mandiri dan 597 pejabat eksekutif
Tabel Total Penyediaaan Dana Bank Kepada Pihak Terkait Posisi Desember 2017
(dalam jutaan Rupiah)
Limit
Limit Telah Limit/Outstanding*
NO NAMA PEMINJAM Persetujuan Outstanding
Efektif (diambil yang lebih besar)
RKK
Pihak Terkait Entitas Anak – Dalam Negeri 11.256.375 10.742.909 9.178.494 11.656.375
1. AXA Mandiri Financial Services PT
- Penyertaan 1.136.893 1.136.893 1.136.893 1.136.893
- Kredit Corporate Card 1.000 1.000 74 1.000
2. Mandiri AXA General Insurance (MAGI)
- Penyertaan 241.472 211.472 211.472 241.472
- Kredit Corporate Card 200.000 200.000 49.223 200.000
Limit
Limit Telah Limit/Outstanding*
NO NAMA PEMINJAM Persetujuan Outstanding
Efektif (diambil yang lebih besar)
RKK
Derivatif atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi
yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya
dan Fasilitas Lindung Nilai ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai
laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak
tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam laporan posisi derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas
keuangan konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain. Bagian yang
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi
kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas. konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi
direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian luar negeri dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain,
penurunan nilai. Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi
belum direalisasi dari kontrak derivatif. lindung nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif
laporan keuangan konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung
transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun
atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan berjalan.
operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam
dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan
nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut.
(dalam jutaan Rupiah)
Nilai Wajar
Nilai kontrak Liabilitas
Tagihan Derivatif
(absolut setara Rupiah) Derivatif
Transaksi
Pihak Berelasi
Terkait nilai tukar
3. Swap – beli
Nilai Wajar
Nilai kontrak Liabilitas
Tagihan Derivatif
(absolut setara Rupiah) Derivatif
Total Pihak Berelasi 23.824 16.582
Pihak Ketiga
Terkait nilai tukar
1 Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 2.725.088 11.995 2.712
Lain-Lain 6.307.773 59.527 26.133
2 Kontrak berjangka – jual
Dolar Amerika Serikat 6.857.671 8.550 27.817
Lain-Lain 77.022 295 142
3 Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 10.858.769 8.720 13.648
Lain-Lain 206.027 1.205 -
4 Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 67.896.411 189.057 31.576
Lain-Lain 4.611.905 - 82.652
5 Option - beli
Dolar Amerika Serikat 10.197 -
Lain-Lain 26.710 18.205
6 Option - jual
Dolar Amerika Serikat - 1
Lain-lain - 13
Terkait suku bunga
1. Swap - suku bunga
Lain-Lain 106.379 56.762
Total Pihak Ketiga 422.635 259.661
Total 446.459 276.243
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut.
(dalam jutaan Rupiah)
Nilai Wajar
Nilai kontrak Liabilitas
Tagihan Derivatif
(absolut setara Rupiah) Derivatif
Transaksi
Pihak Berelasi
Terkait nilai tukar
1 Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 2.027.885 336 2.882
Lain-Lain 5.678 2 -
2 Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 1.347.250 - 300
3. Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 6.598.314 3.154 6.824
Terkait suku bunga
Nilai Wajar
Nilai kontrak Liabilitas
Tagihan Derivatif
(absolut setara Rupiah) Derivatif
1. Swap – Suku bunga
Lain-Lain 168 52
Total Pihak Berelasi 3.660 10.058
Pihak Ketiga
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 2.339.530 21.364 3.336
Lain-Lain 1.987.282 2.176 59.376
2. Kontrak berjangka - jual
Dolar Amerika Serikat 4.352.298 12.323 27.668
Lain-Lain 40.381 576 29
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 2.626.577 17.520 2.148
Lain-Lain 623.476 661 2.413
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 18.001.365 25.038 164.113
Lain-Lain 2.802.046 63.701 980
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 116 2.377
Lain-Lain 15 -
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat 3.012 1.336
Terkait suku bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat 87.941 225.747
Lain-Lain 1.157 2.888
Total Pihak Ketiga 235.600 492.411
Total 239.260 502.469
Kinerja
Entitas Anak
Banking
1 Bank Syariah Mandiri (BSM) 365,2 345,8 105,6% 12,2%
Total aset PT Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun 2017 sebesar Rp87.940 juta meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp78.832 juta,
sementara total liabilitas tahun 2017 sebesar Rp80.626 juta, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp72.439 juta dan total ekuitas pada
tahun 2017 sebesar Rp7.314 juta meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp6.392 juta.
Pendapatan usaha yang diperoleh PT Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun 2017 sebesar Rp8.259 juta, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar
Rp7.331 juta, sementara beban usaha tahun 2017 sebesar Rp7.894 juta, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp7.005 juta, sehingga Laba
Bersih pada tahun 2017 sebesar Rp365 juta, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp325 juta.
Total aset PT Bank Mandiri Taspen tahun 2017 sebesar Rp13.687,7 miliar meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp7.391,30 miliar, sementara
total liabilitas tahun 2017 sebesar Rp12.180,1 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp6.242,0 miliar dan total ekuitas pada tahun
2017 sebesar Rp1.507,60miliar meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1.149,3 miliar.
Pendapatan usaha yang diperoleh PT Bank Mandiri Taspen tahun 2017 sebesar Rp1.453,7 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar
Rp605,3 miliar, sementara beban usaha tahun 2017 sebesar Rp1.233,7 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp533,1 miliar,
sehingga Laba Bersih pada tahun 2017 sebesar Rp160,0 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp50,7 miliar.
Total aset BMEL tahun 2017 sebesar USD156,7 juta dengan total ekuitas tahun 2017 sebesar USD50,4juta meningkat dibandingkan tahun 2016
sebesar USD 49,1juta.
Pendapatan usaha yang diperoleh Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) tahun 2017 sebesar USD5,04 juta, meningkat 17% dibandingkan tahun 2016
sebesar USD4,28juta, sementara beban usaha tahun 2017 sebesar USD2,81 juta, cenderung tetap dibandingkan tahun 2016 sebesar USD2,82juta,
sehingga Laba Bersih Sebelum Pajak pada tahun 2017 sebesar USD787 ribu, meningkat 27% dibandingkan tahun 2016 sebesar USD616 ribu.
Selama tahun 2017, AXA Mandiri telah berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp8,9 triliun atau meningkat sebesar 10% dibandingkan
pencapaian tahun 2016 Rp8,1 triliun. Dari sisi laba bersih, per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp1 triliun. Sementara itu, aset AXA Mandiri per
31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp29,8 triliun dengan rasio kecukupan modal (Risk Based Capital (RBC) adalah indikator tingkat kesehatan
perusahaan asuransi) sebesar 239,5%.
Total aset Mandiri Inhealth tahun 2017 sebesar Rp 2,2 triliun dengan total ekuitas tahun 2017 sebesar Rp1,4 triliun meningkat dibandingkan tahun
2016 sebesar Rp1,3 triliun.
Total Pendapatan Mandiri Inhealth tahun 2017 sebesar Rp1,8 triliun, meningkat 16,3% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1,5 triliun, sementara
beban usaha Mandiri Inhealth tahun 2017 sebesar Rp1,6 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1,3 triliun, sehingga Laba Bersih
Mandiri Inhealth Sebelum Pajak pada tahun 2017 sebesar Rp170 miliar, yaitu meningkat 3,6% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp164 miliar.
MAGI menutup tahun 2017 dengan perolehan premi sebesar 469,7 miliar. Walapun hasil ini masih belum mencapai target dan menurun dari tahun
sebelumnya, namun MAGI berhasil mencatatkan laba sebesar Rp29,3 miliar dengan hasil melampaui target yang ditetapkan dan tumbuh sebesar
94% dari laba tahun sebelumnya.
Adapun jumlah aset mengalami penurunan sehubungan dengan penurunan perolehan premi, adapun demikian nilai ekuitas perusahaan
mengalami peningkatan dikarenakan peningkatan laba perusahaan yang signifikan dari Rp15 miliar menjadi 29 miliar.
Selanjutnya adalah MAGI juga menunjukkan perbaikan kualitas bisnis yang signifikan dengan perolehan angka Combined Ratio sebesar 104,6%,
membaik dari 111,4% di tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai klaim dan keberhasilan program efisiensi perusahaan yang
dijalankan di berbagai aspek untuk menekan angka beban operasional.
Melalui berbagai perbaikan yang berkesinambungan, dan juga dukungan sinergi dari Grup Bank Mandiri melalui unit bisnis Bank Mandiri dan
anak perusahaan Bank Mandiri lainnya, tentunya perusahaan optimis dapat selalu meningkatkan potensi bisnis dengan maksimal. Sehingga
kedepannya, PT Mandiri AXA General Insurance dapat terus berkembang pesat dan menjadi perusahaan asuransi kerugian yang terdepan, sesuai
dengan upaya Bank Mandiri dalam merealisasikan visi menjadi The Most Admired and Progressive Financial Institution.
Pendapatan usaha yang diperoleh PT Mandiri Tunas Finance tahun 2017 sebesar Rp1,7 trilliun, meningkat 10,9% dibandingkan tahun 2016
sebesar Rp1,5 trilliun, sementara beban usaha tahun 2017 sebesar Rp1,2 trilliun, meningkat 14.0% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1,1 trilliun,
sehingga Laba Bersih setelah Pajak pada tahun 2017 sebesar Rp350 miliar, meningkat 4,5% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp335 miliar.
Total aset MTF tahun 2017 sebesar Rp14,8 trilliun dengan total ekuitas tahun 2017 sebesar Rp1,8 trilliun meningkat dibandingkan tahun 2016
sebesar Rp1,5 trilliun.
Total aset MUF tahun 2017 sebesar Rp4.197,57 miliar dengan total ekuitas tahun 2017 sebesar Rp494,77 miliar meningkat dibandingkan tahun 2016
sebesar Rp247,56 miliar.
Pendapatan yang diperoleh PT Mandiri Utama Finance tahun 2017 sebesar Rp763,85 miliar, meningkat 391% dibandingkan tahun 2016.
Sementara total beban pada tahun 2017 sebesar Rp699,61 miliar, meningkat 272% dibandingkan dengan tahun 2016. Laba Bersih pada tahun
2017 sebesar Rp47,15 miliar, meningkat 322% dari tahun 2016.
Total Aset MIR pada tahun 2017 sebesar MYR4,4 juta, meningkat sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar MYR4 juta.
Total ekuitas MIR pada tahun 2017 sebesar MYR3,8 juta, meningkat sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar MYR3,4 juta.
Peningkatan ekuitas tersebut disebabkan oleh laba usaha ditahan pada tahun 2017.
Pendapatan usaha yang diperoleh MIR pada tahun 2017 adalah sebesar MYR5,32 juta, cenderung tetap atau sedikit menurun dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar MYR5,37 juta.
Untuk tetap memperoleh peningkatan laba usaha yang baik, pada tahun 2017 MIR mencoba melakukan efisiensi biaya sehingga beban usaha
pada tahun 2017 turun 3,1 % dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi sebesar MYR4,9 juta.
Adapun, Laba Bersih Sebelum Pajak MIR pada tahun 2017 meningkat 37,2% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi sebesar MYR395,4 ribu.
Total aset Mandiri Sekuritas tahun 2017 sebesar Rp3,1 triliun meningkat sebesar 46% dibandingkan dengan Rp2,1 triliun pada tahun 2016, dengan
total ekuitas tahun 2017 sebesar Rp1,1 triliun meningkat 3% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp1,1 triliun.
Realisasi pendapatan usaha Mandiri Sekuritas tahun 2017 sebesar Rp465,3 miliar, mengalami penurunan 9% dibandingkan tahun 2016 sebesar
Rp508,8 miliar. Sementara beban usaha tahun 2017 sebesar Rp396,6 miliar, meningkat 18% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp337,0 miliar,
sehingga Laba Bersih Setelah Pajak pada tahun 2017 sebesar Rp75,8 miliar, menurun 24% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp100,3 miliar.
Dengan total fund MCI saat ini sebesar Rp550 miliar, MTI merupakan portfolio terbesar dengan komposisi 44,7% atau sebesar Rp246 miliar.
Dengan telah ditambahkannya modal MCI menjadi sebesar Rp550 miliar, maka diperkirakan MCI memiliki sisa dana sebesar Rp69,4 miliar untuk
melakukan investasi di startup baru.
Total aset MCI tahun 2017 sebesar Rp500,8 miliar dengan total ekuitas tahun 2017 sebesar Rp 500,8 miliar meningkat dibandingkan tahun 2016
sebesar Rp351,5 miliar
Seluruh Indikator baik Leading maupun Lagging Indikator dapat tercapai dengan NPAT konsolidasi 2017 sebesar aktual: Rp -52.2 miliar
Testimoni
Sudah sekitar empat tahun Tetty Sinuhadji Tempat dan Tanggal Lahir: Kesan menggunakan layanan Bank Mandiri:
menjadi nasabah prioritas Bank Mandiri. Dalam Solo, 20-03-1953 PT Personel Alih Daya (persada) bergerak di bidang
pengalamannya, segala pelayanan yang nasabah Lokasi Kantor: Business Process Outsourcing (BPO) telah bermitra
butuhkan tidak pernah diabaikan. “Itu yang Jl Tentara Pelajar No. 21 Patal Senayan Jakarta dengan PT Bank Mandiri Tbk sejak tahun 2016,
membuat saya tertarik dengan Bank Mandiri,” kata 12210 mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan
Tetty yang juga pemilik gerai batik tenun Njonjah Bidang Usaha: kepercayaan yang telah terbina, serta dukungan
Poenja di Thamrin City, Jakarta. Bank Mandiri, bagi Engineering, Procurement and Transportation, yang diberikan selama ini sehingga Perssada dapat
Tetty, menjadi pilihan utama sebagai mitra dalam Service terus tumbuh dan berkembang.
berbisnis dan investasi. Sejak tahun 2013 sebagai Lama Bekerja:
nasabah prioritas, ia tak pernah mengalami kendala 28 tahun Harapan untuk Bank Mandiri:
dalam layanan. “Saran saya buat Mandiri agar Semoga Kedepan PT Bank Mandiri Tbk dapat
memperluas jaringan karena persaingan perbankan Kesan menggunakan layanan Bank Mandiri: menjadi Bank kepercayaan masyarakat dan
sekarang ini sangat ketat,” papar Tetty Pelayanan Bank Mandiri bagus, karena setiap Saya perusahaan-perusahaan di Indonesia.
memerlukan mitra kerja, selalu dilayani walaupun
hari libur. Pada saat pemrosesan KPR Saya, banyak
sekali hari libur, tetapi akhirnya berhasil berkat
kerjasama area Sudirman yang walaupun hari libur,
tim Sudirman tetap masuk seperti biasa.
Sumber
Daya
Manusia
To Be a Producer of
Best Leaders and
Excellent Employees
for Mandiri and
Indonesia
05
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
342
Struktur Pengelola
Sumber Daya Manusia
Kerangka strategi manajemen sumber daya manusia di Bank Mandiri dilakukan menurut
tahapan employee lifeycle, mulai dari perencanaan kebutuhan organisasi, pemenuhan kapasitas,
pengembangan, manajemen kinerja dan sistem imbalan, hingga melepas pegawai dari organisasi
dengan orientasi untuk membentuk pegawai yang unggul. Salah satu program unggulan Bank
Mandiri dalam hal pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) adalah Mandiri Young
Leaders (MYLead) yang merupakan program pengembangan talenta terpilih yang dirancang untuk
mempersiapkan suksesor Bank Mandiri dalam jangka panjang. Inidikator utama dari efektivitas
implementasi strategi manajemen sumber daya manusia tercermin dari penilaian terhadap
engagement pegawai dan employer branding sebagai indikator keberhasilan Bank dalam menarik
talenta terbaik negeri untuk bersama membangun Bank Mandiri dan Indonesia.
Bidang Human Capital dipimpin oleh Senior Executive Vice President (SEVP) Human Capital yang membawahi tujuh unit kerja. Untuk mendukung
pelaksanaan strategi di bidang Sumber Daya Manusia yang selaras dengan visi dan misi Bank, maka dibentuk struktur organisasi Human Capital
sebagai berikut:
Direktur Utama
Human
Human Capital Capital Talent, Human Capital Mandiri Senior HCBP
Senior HCBP Senior HCBP
Services Group Organisation and Engagement Group University Group Wholesale
Retail Banking Supporting
Performance Group Banking
• Human Capital Services Group • Human Capital Talent, Organisation and Performance Group
Merupakan unit kerja yang bertanggungjawab untuk merumuskan Merupakan unit kerja yang bertanggungjawab untuk
strategi dan kebijakan terkait pemenuhan sumber daya manusia, merencanakan, mengembangkan, mengarahkan dan memonitor
operasional sumber daya manusia serta pelayanan sumber daya strategi dan kebijakan Human Capital yang komprehensif terkait
manusia yang efektif dan efisien sehingga mampu menciptakan talent management, organisation development, performance
sinergi dan memenuhi kebutuhan seluruh unit kerja kantor pusat and rewards management dan HC process improvement and
dan regional secara time to market. technology, yang dapat memberikan dukungan kepada seluruh
unit kerja kantor pusat dan regional baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang berdasarkan effective best practices
dan selaras dengan strategi bisnis serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Human Capital Engagement Group yang tepat serta memastikan setiap Sumber Daya Manusia telah
Merupakan unit kerja yang bertanggung jawab untuk dilengkapi kapabilitas untuk mendukung pertumbuhan dan
merumuskan strategi dan kebijakan untuk menjaga employee pencapaian kinerja masing-masing unit kerja.
engagement yang baik dengan melakukan penyelarasan seluruh
kebijakan sumber daya manusia dan penerapan kebijakan • Human Capital Business Partner
ketenagakerjaan serta hubungan industrial yang berdasarkan Merupakan unit kerja yang berperan sebagai strategic business
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memelihara partner dalam pengelolaan SDM di unit-unit kerja di bawah
dan mengembangkan nilai-nilai budaya kerja sehingga setiap koordinasinya.
pegawai mampu berpikir, bertindak, mengambil keputusan dan
berhubungan dengan pihak lain sesuai dengan tata nilai-nilai
pengelolaan perusahaan yang bersih, sehat dan profesional.
Profil SEVP Human Capital
• Mandiri University Group Profil SEVP Human Capital dapat dilihat di bagian Profil Perusahan
Merupakan unit kerja yang bertanggungjawab untuk pada Laporan Tahunan ini.
memberikan solusi dan program pelatihan dan pengembangan
u 1. Arc
Adie hite
8. ct
Culture and Process
Leadership and Policy
ize
2. A
ual
ttrac
7. Act
Human
Capital
rd
3. Al
Awa
ign
6.
e 4. A
rais d va
5. App nce
System and
Infrastructure
Employee lifecycle melingkupi: Umum Pemegang Saham (RUPS). Penyelarasan ini dilakukan untuk
1. Architect – Pengembangan Organisasi (Organization penajaman fungsi organisasi dalam upaya mendukung strategi bisnis
Development) bank. Beberapa aktivitas yang telah dilakukan antara lain: finalisasi
Pengembangan organisasi meliputi: desain struktur organisasi struktur organisasi, mapping posisi sesuai struktur organisasi yang
dan evaluasi jabatan, pengembangan karir, serta perencanaan baru dan penempatan pegawai melalui talent panel. Dalam rangka
kebutuhan pegawai (capacity planning). memastikan rollout organisasi berjalan dengan efektif, terdapat
2. Attract – Pemenuhan Sumber Daya Manusia tim yang secara periodik melakukan evaluasi di lapangan melalui
Sistem pemenuhan Sumber Daya Manusia yang handal baik kegiatan pulse check.
melalui sumber internal maupun eksternal, dan employee
attraction (strategi menarik minat pegawai). Sepanjang tahun 2017, Bank Mandiri telah melakukan review
3. Align – Sistem On Boarding Pegawai dan Hubungan efektivitas organisasi terkait produktivitas pegawai secara berkala
Kepegawaian pada unit-unit kerja di kantor pusat dan wilayah. Implikasi dari hasil
Sistem on boarding dan hubungan kepegawaian yang bersahabat review tersebut adalah redistribusi capacity planning antar unit
bagi pegawai dan pegawai baru. kerja sesuai dengan kebutuhan workload masing-masing unit kerja.
4. Advance – Pelatihan dan Pengembangan Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan review yang berkelanjutan
Pelatihan dan pengembangan kapabilitas Sumber Daya Manusia terhadap strategi dan kebijakan pemenuhan pegawai dalam rangka
untuk mendukung kebutuhan bisnis. mendukung strategi bisnis Bank dan meningkatkan efisiensi biaya
5. Appraise – Manajemen Kinerja Individu tenaga kerja.
Sistem penilaian kinerja pegawai dan feedback yang akuntabel
dan transparan.
6. Award – Sistem Imbalan (Total Reward)
Attract
Sistem imbalan pegawai yang kompetitif dan tepat sasaran. Pertumbuhan organisasi yang cepat dan dinamis serta
7. Actualize – Manajemen Talent dan Suksesi perkembangan bisnis memerlukan dukungan dalam hal pemenuhan
Sistem manajemen talent dan suksesi yang berkualitas dan tepat Sumber Daya Manusia (SDM) yang cepat dan akurat. Strategi
waktu. pemenuhan SDM diarahkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis
8. Adieu – Pemberhentian Pegawai secara tepat waktu (time to market) dengan SDM yang memiliki
Sistem pemberhentian pegawai. kemampuan/kapabilitas yang diunggulkan.
Di setiap tahapan dalam employee lifecycle didukung juga dengan Kebutuhan SDM tersebar di seluruh jaringan Bank di seluruh
penguatan landasan agar penerapannya dapat berkesinambungan, Indonesia dan untuk pemenuhannya diprioritaskan berasal dari
yaitu: putra daerah setempat. Proses rekrutmen atau pencarian kandidat
a. Proses dan kebijakan Human Capital yang lebih terstruktur, dilakukan bekerjasama dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia
mudah diakses dan dipahami; melalui keikutsertaan secara rutin dalam kegiatan job fair maupun
b. Sistem dan infrastruktur teknologi yang terintegrasi dan user campus hiring. Selain itu, strategi pencarian kandidat dilakukan juga
friendly; dan menggunakan media e-Recruitment melalui website Bank Mandiri
c. Budaya dan kepemimpinan yang menunjang transformasi, (www.bankmandiri.co.id).
termasuk perubahan pola pikir, pola perilaku dan pola kerja,
serta peningkatan peran leaders sebagai role model dalam Pemenuhan SDM dilakukan melalui sumber internal maupun sumber
proses pengelolaan sumber daya manusia (Culture and eksternal, dengan program atau jalur sebagai berikut:
Leadership). 1. Sumber internal, dilakukan melalui program pengembangan
internal pegawai yaitu: Staff Development Program (SDP),
baik yang menyangkut kelangkaan resources SDM di daerah dan Services, Operations and Administration yang
tertentu, jenis pekerjaan maupun expertise tertentu. diperuntukkan bagi kandidat yang telah memiliki
a. Fresh graduate, yaitu jalur pemenuhan pegawai yang pengalaman kerja yang relevan di bidang jabatan yang
diperuntukkan bagi kandidat yang baru lulus dari perguruan dituju minimal 2 (dua) tahun.
tinggi atau yang telah memiliki pengalaman kerja. Jalur fresh
graduate terdiri dari: Di samping itu, Pemenuhan SDM juga dilakukan melalui pihak ketiga
(1) Level Pimpinan, yaitu jalur pemenuhan pegawai untuk dan program pemagangan. Penjelasan mengenai kedua hal tersebut
mengisi jabatan level pimpinan, yang terdiri dari Officer sebagai berikut.
Development Program (ODP), Mandiri Young Leaders
(MYLead) dan Calon Pimpinan Daerah Khusus (CPDK). Pemenuhan Sumber Daya Manusia Melalui Pihak Ketiga
a) Officer Development Program (ODP) Dalam hal pemenuhan sumber daya manusia melalui pihak ketiga,
Officer Development Program merupakan program Bank Mandiri menggunakan tenaga alih daya (TAD) yang jumlahnya
pemenuhan pegawai pimpinan yang diperuntukkan dari waktu ke waktu semakin tinggi seiring dengan semakin pesatnya
bagi kandidat fresh graduate (lulusan perguruan pertumbuhan bisnis Perseroan. Pemenuhan melalui pihak ketiga
tinggi) atau kandidat yang telah memiliki dilakukan khususnya untuk jenis pekerjaan yang sifatnya penunjang,
pengalaman kerja kurang dari 4 (empat) tahun. hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) Nomor:
Kandidat yang lulus dalam seluruh tahap seleksi 14/20/DPNP tanggal 27 Juni 2012 yang menyatakan bahwa pekerjaan
akan ditetapkan sebagai calon pegawai dan wajib yang di TAD kan adalah pekerjaan yang bersifat non core perbankan.
mengikuti program pendidikan ODP secara intensif Kemudian dipertegas melalui surat keputusan Himpunan Bank Milik
yang terdiri dari in-class dan on the job training. Negara (HIMBARA) Nomor: 32/HIMBARA/XI/2013 yang menyatakan
b) Mandiri Young Leaders (MYLead) bahwa terdapat 13 (tigabelas) alur pekerjaan yang dapat di TAD
Mandiri Young Leaders adalah program kan. Diantara 13 (tigabelas) alur pekerjaan tersebut, Bank Mandiri
pengembangan talent terpilih dengan perencanaan mempekerjakan TAD pada alur pekerjaan pramubakti, sales, driver,
jenjang karir, program pembelajaran, sasaran kerja security, administrasi, IT Support, call center, dan collection.
Calon Pimpinan Daerah Khusus (CPDK) merupakan penggunaan jasa alih daya sehingga tetap selaras dan comply dengan
program pemenuhan pegawai pimpinan yang ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku. Selain itu, untuk
sumber kandidatnya berasal dari putra daerah mengoptimalkan fungsi monitoring penggunaan tenaga alih daya
setempat atau pendatang yang telah lama secara bankwide telah dikembangkan penggunaan aplikasi system
berdomisili di wilayah tersebut. Program CPDK yang database tenaga alih daya.
Center Staff, dengan nama program telah mendapatkan apresiasi dari Presiden
pemagangan “Kriya Mandiri Contact Center”. Republik Indonesia, penyerahan Sertifikat
Program Kriya Mandiri Contact Center
merupakan program belajar bekerja terpadu
Kompetensi berlangsung di balai besar
pengembangan latihan kerja (BBPLK).
Testimoni
(magang) di Bank Mandiri bagi rekan-rekan Selain itu, Perseroan juga berhasil meraih Mandiri Young
penyandang disabilitas dengan pendidikan penghargaan Platinum dan Silver Award
minimum lulusan SMA untuk mengenal dari Indonesian Contact Centre Association Leader (MYLead)
dunia kerja dan memperoleh keterampilan (ICCA). Hal tersebut merupakan bentuk
khususnya agar dapat menjadi contact nyata dari komitmen perusahaan untuk
center yang terampil dan siap bekerja. Dalam memberikan kesetaraan bagi setiap
program ini, peserta akan mengikuti program masyarakat untuk dapat mengejar mimpi.
kriya mandiri contact center basic yang Penghargaan Platinum Award berhasil
komprehensif selama 1 tahun sesuai dengan dimenangkan oleh Julian, salah satu
silabus dan kurikulum yang telah diterapkan. staf Mandiri Call yang berkesempatan
melakukan benchmarking ke contact centre
Pada 2017 yang lalu, sebanyak 192 (seratus di Paris, Perancis.
sembilan puluh dua) kriya normal dan 8
(delapan) kriya difabel yang berkompeten
MYLead
Claudia Hanny
First Year MyLead
Funding Officer – Area Kediri
Seleksi penerimaan peserta Mandiri Young Leaders selain mengikuti seleksi umum yang diberlakukan untuk
seluruh calon pegawai Bank Mandiri, diberlakukan seleksi khusus yang dimulai dari tahapan penyisihan
kandidat Mandiri Young Leaders berdasarkan prestasi akademik untuk kandidat dari fresh graduate dan
berdasarkan penilaian kinerja dan potensi untuk kandidat dari dalam Bank Mandiri, dilanjutkan dengan
kompetisi yang harus diikuti oleh seluruh kandidat dengan sistem gugur untuk setiap tahapan kompetisi.
Seleksi selanjutnya adalah panel interview oleh BOD yang merupakan seleksi akhir untuk penentuan kandidat
dinyatakan lulus atau tidak lulus sebagai peserta Program Mandiri Young Leaders.
Penempatan peserta Program Mandiri Young Leaders sesuai dengan journey yang disusun dengan
perencanaan karir yangsesuai dengan kerangka program Mandiri Young Leaders, dimana tahun kesatu sampai
ketiga merupakan pengembangan sebagai generalis, tahun keempat sampai kedelapan pengembangan yang
diarahkan sebagai spesialis sehingga tahun-tahun selanjutnya telah siap untuk menjadi leaders pada unit Adhita Jona Warsito
yang sesuai dengan capability-nya dan arahan strategis Bank Mandiri. Second Year MyLead
Penilaian pegawai Program Mandiri Young Leaders berdasarkan kepada penilaian atas pencapaian KPI yang
Relationship Manager Commercial
5% lebih tinggi dari teman sejawat pada levelnya, penyelesaian pada penugasan project, pemenuhan sesi Banking 2 Group
mentoring dan coaching, serta pemenuhan technical capabilities yang diperoleh baik dari exposure maupun
program training. Penilaian dilakukan sesuai dengan performance appraisal cycle yang berlaku di Bank … I feel proud when my name as being
Mandiri, dan dilakukan oleh panel yang terdiri dari BOD, Coach dan Mentor pegawai Mandiri Young Leaders, called as a winner. All the hard work are
GH HC TOP dan Senior HCBP. Penilaian ini merupakan penilaian penentuan bagi pegawai Mandiri Young
paid-off. I am also grateful to be surrounded
Leaders untuk memutuskan apakah akan dilanjutkan ke journey tahun selanjutnya atau diputus dari Program
by a supportive team and sponsor since the
Mandiri Young Leaders. Pegawai Program Mandiri Young Leaders yang dinyatakan tidak dilanjutkan ke journey
tahun selanjutnya akan dicarikan penempatannya sebagai pegawai Bank Mandiri sesuai dengan capability beginning of the program…
dan kebutuhan Bank Mandiri.
5. Penanganan Keluh Kesah juga tetap dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai
Keluh kesah merupakan hal yang wajar terjadi dalam perusahaan ibu/orang tua sehingga hal tersebut dapat menciptakan suasana
yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan hal- kerja yang lebih nyaman yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hal yang tidak diinginkan antara lain menurunnya produktivitas produktifitas bagi perusahaan.
kerja pegawai yang pada akhirnya dapat merugikan pegawai
sendiri dan Bank. Iklim kerja yang kondusif dan forum komunikasi Tingkat keterikatan Tenaga Kerja atau employee engagement telah
yang terbuka memegang peran penting terciptanya hubungan menjadi salah satu fokus pengelolaan sumber daya manusia di Bank
kepegawaian yang efektif. Manajemen dan pegawai berusaha Mandiri sejak beberapa tahun belakangan. Hal tersebut direalisasikan
agar keluh kesah pegawai dapat diselesaikan sebaik mungkin dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterikatan
sesuai ketentuan yang berlaku. emosional pegawai terhadap Perseroan. Bank Mandiri bertekad
untuk semakin mempertajam fokus dalam employee engagement
6. Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tersebut dengan melakukan berbagai macam survei untuk mengukur
Dalam rangka menciptakan ketenangan bekerja dan berusaha tingkat keterikatan pegawai terhadap organisasi. Survei tersebut
bagi pegawai dan Bank, maka hubungan industrial yang dilakukan baik secara online maupun offline (Interview dan Focus
harmonis wajib diupayakan oleh seluruh jajaran Bank. Salah Group Discussion) dan telah dilakukan sejak tahun 2010.
satu ciri kondisi terciptanya ketenangan bekerja dan berusaha
adalah bahwa apabila timbul perselisihan dapat diselesaikan Survei Engagement Pegawai
dengan sebaik-baiknya di tingkat unit kerja atau perusahaan Survei keterikatan pegawai Bank Mandiri kembali dilakukan pada
sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 Tentang tahun 2016 dengan perolehan nilai 73,7% merupakan kategori
Ketenagakerjaan dan UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian tertinggi (platinum) untuk survei keterikatan pegawai. Atas hasil
Perselisihan Hubungan Industrial. survei tersebut, Bank Mandiri memperoleh 2 (dua) penghargaan,
yaitu Platinum dan Best of the best Award Winner pada Indonesia
Engagement pegawai merupakan hasil dari efektivitas pelaksanaan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Majalah
hubungan kepegawaian (hubungan industrial). Bank Mandiri Stabilitas, Majalah Kinerja dan Blessing White Indonesia.
optimal. Program peningkatan kesejahteraan karyawan diberikan Level of satisfaction pegawai. Terdapat 3 (tiga) aspek teratas dengan
baik secara material maupun non-material. Program yang bersifat skor tertinggi yaitu peluang yang lebih baik untuk berkarya, suasana
material merupakan program kesejahteraan yang berkaitan langsung kerja kondusif (cara kerja, jam kerja, komunikasi), dan pengembangan
dengan prestasi karyawan dan kompensasi nya dapat diberikan karir. Ketiga aspek tersebut memiliki peran yang penting dalam
dalam bentuk uang pensiun, tunjangan hari raya, bonus, uang menentukan tingkat kepuasan pegawai, sekaligus memberikan
cuti, dan uang kematian. Sedangkan program yang bersifat non- gambaran kepada Manajemen bahwa aspek-spek tersebut menjadi
material merupakan program kesejahteraan karyawan yang berupa perhatian bagi pegawai terutama bagi pengembangan karirnya,
fasilitas dan pelayanan yang diberikan Bank Mandiri kepada seluruh pegawai memiliki kebutuhan informasi dan gambaran terkait rencana
Untuk lebih meningkatkan engagement pegawai, Bank Mandiri juga Selain ketiga aspek tersebut, terdapat aspek-aspek lainnya yang juga
telah menyiapkan ruang laktasi bagi karyawan perempuan yang dapat mempengaruhi level of satisfaction pegawai, yaitu:
sedang menyusui yang nyaman dan bersih serta sudah dilengkapi • Peluang untuk berkembang dan meningkatkan ketrampilan/
dengan berbagai fasilitas dan kebutuhan standar bagi Ibu menyusui, kompetensi;
baik di Kantor Pusat maupun di kantor-kantor wilayah/cabang. Selain • Penyempurnaan kerjasama tim;
memfasilitasi ruang laktasi, Bank Mandiri juga menyediakan fasilitas • Jenis pekerjaan yang menantang;
kepada para karyawan yang sudah memiliki anak dengan membuka • Hubungan yang baik dengan atasan/manajer;
Tempat Penitipan Anak (TPA) yang disebut “Mandiri Day Care”. • Kejelasan terkait ekspektasi organisasi terhadap dirinya beserta
alasannya; dan
Dengan penyediaan fasilitas tersebut diharapkan pegawai tetap • Kejelasan terkait jenis pekerjaan yang sesuai dengan
Pemenang Mandiri dilihat dari sisi pegawai terhadap Perseroan saja melainkan juga sebaliknya. Untuk itu,
secara berkala setiap tahunnya Bank Mandiri juga melakukan monitoring terhadap tingkat
Best Employee 2017 kepuasan tenaga kerja. Adapun metode yang digunakan untuk memonitor tingkat kepuasan
pegawai adalah dengan melihat Tren Attrition Rate (tingkat turnover pegawai, baik yang
mengundurkan diri maupun Cuti di luar Tanggungan Bank (CLTB)). Dengan begitu, Perseroan
dapat menganalisa dan mengetahui secara pasti, profil dari pegawai yang mengundurkan diri
dan terkhusus adalah apa saja latar belakang pengunduran diri dari pegawai tersebut. Adapun
angka turnover pegawai Bank Mandiri untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut.
Advance
Bank Mandiri memahami bahwa kunci sukses untuk memenangkan persaingan dalam
industri keuangan yang semakin ketat terletak pada kualitas Sumber Daya Manusia yang
handal. Mandiri University sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap pengembangan
kompetensi Sumber Daya Manusia di Bank Mandiri mempunyai Visi “To Be a Producer of Best
Leaders and Excellent Employees for Mandiri and Indonesia” yang secara singkat dimaksudkan
bahwa kehadiran Mandiri University tidak semata hanya untuk menghasilkan talenta atau
bibit yang terbaik bagi Bank Mandiri, tetapi juga bagi Indonesia. Talenta terbaik tidak hanya
sebatas memiliki kompetensi dan kapabilitas teknikal yang terbaik, namun juga memiliki jiwa
Stefan Anggana Putra kepemimpinan yang baik sehingga nantinya dapat mampu menjadi role model bagi lingkungan
Area SME Head Jambi, Sumatera 2/Region II sekitarnya. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Mandiri University telah menetapkan misi/
(Kantor Wilayah Palembang)
strategi sebagai berikut:
“…Menjadi bagian dari Mandiri Best Employee 2017 • Speed up learning to sustain high performance culture;
memberikan pengalaman positif dan menjadikan • Boost talent capability; dan
diri Saya seorang panutan untuk mengembang
• Leverage intangible assets to attract, restrain, and motivate the best talent.
amanah dan tanggungjawab yang diberikan
manajemen, selain itu juga menjadi inspirasi bagi
rekan-rekan yang lain bahwa kinerja yang baik
akah dihargai oleh manajemen dalam bentuk
apresiasi… ”
Mandiri University dalam mengembangkan kualitas Sumber Daya • Staff Development Program (SDP): merupakan program pelatihan
Manusia Bank Mandiri berlandaskan kepada Rencana Bisnis Bank bagi pegawai internal Bank Mandiri yang dipromosikan menjadi
2015 – 2020. Inisiatif Pengembangan Kompetensi Sumber Daya pegawai pimpinan Bank Mandiri.
Manusia Bank Mandiri di tahun 2017 antara lain: • Program Pasca Sarjana (S2): merupakan program formal
• Pengembangan training untuk meningkatkan 10 banking core education bagi pegawai Bank Mandiri yang telah memenuhi
capabilities untuk mendukung program pengembangan pegawai prasyarat kinerja dan lulus seleksi. Program ini bekerjasama
talent; dengan 50 Universitas terbaik di dunia.
• Pengembangan managerial capabilities modules dan kurikulum • Middle Management Development Program (MDP): merupakan
Officer Development Program (ODP) baru; program bagi high potential middle managers, yang dipersiapkan
• Pengembangan Program peningkatan kompetensi pegawai di menjadi successors untuk level pimpinan Department Head atau
bidang Sales untuk mendukung pelaksanaan roll-out Retail Ready Area Manager atau jabatan yang setara (level 3).
Branch (RRB); • General Management Development Program (GDP): merupakan
• Pengembangan program pelatihan dan kurikulum Wholesale program bagi talented and potential senior managers, yang
Banking Development khususnya untuk jabatan Credit Analyst dipersiapkan menjadi successor untuk level yang lebih tinggi dari
Corporate Banking, Relationship Manager Wholesale Banking, lulusan MDP – yakni Group Head atau Regional CEO atau jabatan
serta pengayaan modul training di bidang Special Asset lain yang setara (level2).
Management (SAM); • Program SESPIBANK: merupakan program training untuk calon
• Pengembangan Risk Manager Capabilities untuk penguatan Senior Executive atau Top Management sebagai pimpinan puncak
fungsi risk management; bank.
• Melakukan alignment Consumer Loan Development Program; • Executive Development Program (EDP): merupakan program
• Memenuhi kebutuhan peningkatan kompetensi teknikal pegawai training yang bersifat bagi Direksi, SEVP, Group Head serta
untuk mendukung Implementasi Integrated Retail Credit Process; dan Regional CEO.
• Pengembangan portal electronic learning untuk pegawai Bank
Mandiri yang bertujuan memudahkan proses transfer knowledge Pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan
secara bankwide. dengan mengacu kepada kerangka pelatihan dan pengembangan
yang mencakup seluruh aspek dan metode pengembangan bagi
Bank Mandiri mempunyai komitmen dalam menciptakan pemimpin seluruh Sumber Daya Manusia. Pelatihan dan Pengembangan
yang berkualitas dengan program leadership yang berjenjang yaitu: mencakup pengenalan organisasi, visi dan misi, budaya kerja
• Officer Development Program (ODP): merupakan program perusahaan, kompetensi teknis yang diperlukan, serta kemampuan
pelatihan bagi fresh graduate yang akan menjadi pegawai memimpin. Kerangka pelatihan dan pengembangan disusun
pimpinan Bank Mandiri. berdasarkan kebutuhan bisnis dan diselaraskan dengan strategi
Human Capital.
Testimoni Program S2
Learning Learning
Analysis Development
Human
Capital
Learning Learning
Communication, Branding
Budget Implementation
and Marketing
and Plan
Learning Facility
Evaluation and
Research
Selain itu agar dapat fokus dalam pengembangan kompetensi pegawai setiap segmen, Mandiri University telah membentuk academy – academy
sebagai berikut:
Academy Segmen
1. Wholesale Banking Academy Fokus pada pengembangan segmen Wholesale Banking (corporate dan commercial), Government, Special
Asset Management, Treasury, International Banking dan Kantor Luar Negeri, dan segmen usaha yang
menjadi kelolaan Mandiri Sekuritas
2. Retail Banking Academy Fokus pada pengembangan segmen Small Medium Enterprise, Consumer, Wealth dan Mikro, termasuk
didalamnya segmen usaha dari entitas anak Mandiri Taspen, Mandiri Tunas Finance, Mandiri Utama
Finance, Distribution, Dili dan Mandiri International Remittance, AXA Mandiri Financial Services dan
Mandiri Manajemen Investasi.
3. Banking Operations, Sales and Service Academy Fokus pada pengembangan kompetensi segmen Marketing and Sales, Services, Branch Operation,
Wholesale and Transaction Banking and Operations, Transaction Banking Small Medium Enterprise,
Transaction Banking Retail Sales, Enterprise Data Management, Digital Banking and Financial Inclusion,
dan Banking Operation.
4. Governance, Risk Management, Complinace and Fokus pada pengembangan kompetensi segmen Finance and Accounting, Procurement Fixed Asset,
Support Academy Change Management Office, IT, Subsidiaries and Supporting, Wholesale and Retail Risk, Risk Management
(Enterprise), Audit, Compliance dan Legal.
5. IT and Support Academy Fokus pada pengembangan kompetensi Bidang Teknologi Informasi dan Support.
6. Leadership Academy Fokus pada pengembangan kepemimpinan di Bank Mandiri Officer Development Program/Staff
Development Program, S2 and Managerial Capability, MDP, GDP dan Human Capital.
Untuk menunjang pengembangan kompetensi pegawai, Bank menjadi kampus yang memiliki fasilitas terlengkap seperti classroom,
Mandiri telah membangun fasilitas kampus yang memadai di seluruh conference call, dormitory, e-learning facilities, ruang simulasi,
Indonesia. Pembangunan kampus Mandiri University direncanakan breakout room yang disesuaikan dengan standar internasional, wi-fi,
akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan diklasifikasikan ke cafe, gym, theater room, dan fasilitas pendukung lainnya. Terdapat 12
dalam 3 (tiga) tipe kampus, yaitu tipe A, B, dan C. Kampus tipe A akan lokasi kampus di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut.
Kampus Wilayah
Tipe A Training Center Jakarta
Tipe B • Regional Campus Medan
• Regional Campus Palembang
• Regional Campus Bandung
• Regional Campus Semarang
• Regional Campus Surabaya
• Regional Campus Makassar
Knowledge Management (CR), Key Contributor (KC), Under Achiever (UA), dan Limited Contributor (LC) .
Bank Mandiri melalui Mandiri University telah mengembangkan
Enterprise Knowledge Management System yang dimaksudkan
untuk mendukung proses bisnis melalui penyajian informasi yang
Award
terkini, akurat, memberikan solusi atas berbagai tantangan bisnis, Bank Mandiri menerapkan sistem imbalan (total reward) yang
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah serta mendorong inovasi bersifat finansial dan non finansial dalam rangka meningkatkan
dalam Perseroan dan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. motivasi pegawai, meningkatkan employee engagement secara
Mandiri University telah selesai menyempurnakan struktur organisasi berkesinambungan, mempertahankan top talent internal serta menarik
yang fokus pada peningkatan peran sebagai business partner serta top talent eksternal. Filosofi yang menjadi landasan total reward Bank
menyempurnakan kurikulum yang mengacu pada international best Mandiri adalah memperhatikan prinsip kehati-hatian pemberian
practises. total reward, berbasis kinerja dan risiko, dan nilai-nilai budaya Bank
yang diimplementasikan secara konsisten dan sejalan dengan visi,
misi, dan strategi Bank serta total reward yang kompetitif, fair, dan
Appraise inovatif. Penerapan total rewards management dilaksanakan dengan
Penilaian kinerja pegawai didasari pada pencapaian kinerja pegawai mempertimbangkan kondisi pasar, best practices dalam industri dan
sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) yang disepakati, kemampuan Bank agar dapat mengakomodir perubahan demografi
pemenuhan atau peningkatan kompetensi, dan penerapan nilai-nilai pegawai serta pengelolaan biaya tenaga kerja Bank.
pencapaian Pegawai atas target (lag measure), sedangkan process Mandiri memberikan gaji, penyesuaian gaji setiap tahun, Tunjangan
menunjukkan bagaimana cara mencapai target (lead measure). Hari Raya (THR), Uang Pelaksanaan Cuti Tahunan, Uang Cuti
Besar diberikan untuk setiap periode masa kerja 3 tahunan. Bank
Sistem Penilaian Kinerja Pegawai juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi pegawai dan anggota
Bank Mandiri merupakan organisasi yang berbasis kinerja, sehingga keluarganya, meliputi jaminan rawat inap, rawat jalan, melahirkan,
selaras dengan hal dalam pengukuran kinerja, pegawai tidak hanya rawat gigi, General Check Up, kacamata serta program kesehatan
diukur berdasarkan pencapaian, namun juga cara dan proses pensiunan Bank.
pencapaiannya. Hasil yang diharapkan dari pegawai di tuangkan
dalam Key Performance Indikator (KPI) yang merupakan cerminan KPI Selain itu, Bank memberikan kompensasi yang bersifat variabel
Unit Kerja dan Bank. diantaranya Tunjangan Lokasi, Tunjangan Jabatan tertentu,
Tunjangan Penampilan untuk pegawai frontliner, Kompensasi Lembur,
Sistem penilaian kinerja pegawai bertujuan untuk meningkatkan level Bonus pencapaian kinerja, Insentif penjualan, retention program serta
excellence Bank untuk mencapai visi Bank, memastikan keselarasan program Long Term Incentive dalam bentuk saham.
pencapaian kinerja Bank dengan pegawai, memberikan level
obyektivitas yang tinggi dalam penilaian kinerja pegawai, mendorong Untuk menunjang kedinasan pegawai, Bank memberikan fasilitas
dan mengarahkan pegawai agar dapat lebih meningkatkan kinerja kedinasan meliputi rumah dinas, penggantian biaya utilities, pulsa
di periode berikutnya dan hasil penilaian kinerja digunakan sebagai telepon dan Kendaraan dinas sewa. Sedangkan untuk mendukung
salah satu faktor dalam penetapan imbalan, penentuan kategori kebutuhan pegawai untuk kepemilikan rumah, kendaraan maupun
talent serta promosi jabatan. kebutuhan lainnya Bank memberikan fasilitas Kredit Kesejahteraan
Pegawai.
Dalam penilaian kinerja pegawai, pegawai diberikan kesempatan
untuk melakukan self-assesment terhadap pencapaiannya. Kemudian
hasil self-assesment tersebut akan didiskusikan, direview dan disetujui
Actualize
oleh atasan langsung. Pihak-pihak yang berperan dalam penilaian Bank Mandiri mengimplementasikan program pengembangan karir
kinerja pegawai dijelaskan pada gambar berikut ini. berdasarkan prinsip fair opportunity, yaitu terdapat kesempatan
yang sama bagi pegawai untuk tumbuh dan berkembang dengan
Di samping penentuan performance level (PL), juga ditetapkan talent tetap memperhatikan faktor kebutuhan Bank, job family jabatan
classification pegawai sebagai dasar pengembangan dan promosi. yang dituju, kemampuan (capability), performance level, value rating,
Kategori talent classification (TC) dibagi menjadi lima, berdasarkan potensi kelompok talent (talent classification), ketersediaan jabatan, dan
dan tingkat kinerja pegawai yaitu High Potential (HIPO), Critical Resources persyaratan lainnya.
Bank Mandiri menerapkan sistem grading yang memisahkan Manajemen Talent dan Suksesi
antara job grade dan individual grade sebagai struktur
Proses manajemen talent memastikan Bank memiliki
dalam pengembangan karir. Job Grade merupakan nilai yang
top talent dalam mengisi leadership pipeline sehingga
menggambarkan tingkat jabatan yang berdasarkan pada bobot
mampu mengelola proses suksesi secara efektif untuk
pekerjaan maupun faktor-faktor yang ditetapkan oleh Bank. meminimalkan risiko operasional. Bank melakukan
Individual Grade merupakan nilai yang menggambarkan tingkat proses seleksi talent secara berkesinambungan. Tujuan
pegawai tetap yang ditetapkan atas dasar kinerja, kompetensi teknis, dilaksanakannya manajemen talent dan suksesi adalah
leadership dan masa kerja masing-masing pegawai, serta dilakukan untuk memastikan ketersediaan pegawai yang memiliki
evaluasi secara periodik melalui proses penilaian. performance dan potensi tinggi serta capability dan
exposure yang sesuai untuk mengisi posisi-posisi strategis
Promotion baik untuk saat ini maupun untuk saat yang akan datang,
Pemindahan pegawai mempertimbangkan jabatan yang dituju untuk memastikan pengelolaan pegawai yang memiliki
performance dan potensi tinggi tetap selaras dan
minimal memiliki job grade yang sama atau lebih tinggi, kinerja dan
terintegrasi dengan strategi Bank dan untuk meningkatkan
potensi pegawai, masa kerja pegawai di posisi dan/atau di lokasi kerja
engagement pegawai yang memiliki performance
terakhir, memiliki kapabilitas yang dibutuhkan di jabatan yang dituju.
dan potensi tinggi agar dapat selalu meningkatkan
Pemindahan pegawai Bank Mandiri dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus
kontribusinya.
waktu yaitu Main Promotion Cycle (MPC) atau Secondary Promotion Cycle
(SPC) dan dilakukan dalam sistem Talent Mobility. Untuk penjelasan
terkait promotion cycle dijelaskan pada gambar berikut ini.
t M a n a g e me
en
al
nt
T
1. Talent Classification
4. Talent Mobility
Pemetaan
Berupa rotasi dan
performance dan SUKSESOR promosi.
potensi pegawai
3. Talent Development
2. Assessment
Pengembangan
Assessment pegawai
pegawai melalui
oleh pihak ketiga.
development
program.
Dalam melaksanakan manajemen talent dan suksesi, Bank tetap • Potential Rating – mulai tahun 2016, penetapan potensi
berpegang pada prinsip yakni dilakukan berdasarkan kinerja dan dilakukan berdasarkan penilaian 8 Mandirian Unggul.
potensi pegawai, mempertimbangkan hasil assessment pegawai, Sebelumnya hanya ditetapkan berdasarkan pengamatan dan
dilakukan untuk pengembangan technical dan leadership capability penilaian dari Employee Manager Manager (EMM) terhadap
dan distribusi talent harus menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis pegawai.
Bank. Workflow talent management pada Bank Mandiri terdiri dari: • Talent Classification – ditetapkan berdasarkan pemetaan
• Performance Rating – ditetapkan berdasarkan penilaian atas Performance Rating dan Potential Ratingdari setiap pegawai
pencapaian kinerja pegawai pada Mandiri EASy. sesuai dengan Talent Classification Matrix.
8
Teknologi Corporate Tanggung Jawab Referensi Kriteria Informasi
Informasi Governance Sosial Perusahaan POJK dan ARA Keuangan
Mandirian
Unggul
Bank Mandiri mendefinisikan behavior utama yang perlu dimiliki oleh pegawai Mandiri yang unggul dengan melihat behaviour yang ditonjolkan oleh pegawai-pegawai terbaik
Bank Mandiri berdasarkan hasil kajian terhadap beberapa alat ukur kompetensi yang digunakan beberapa lembaga assessment center. Behaviour utama ini digunakan
sebagai alat bantu pengukuran potensi seorang pegawai yang disebut 8 Mandirian Unggul. Berdasarkan hasil kajian tersebut, telah dirumuskan delapan behavior utama yang
perlu dimiliki oleh pegawai Mandiri yang unggul yang disebut 8 Mandirian Unggul.
1
ACHIEVING
Seorang Mandirian yang sukses memiliki sense of achieving yang
tinggi yang merupakan energi dari dalam diri yang mendorongnya
untuk selalu mencapai dan menyelesaikan pekerjaan dengan
TOUGH MINDED
Dalam upaya pencapaian tujuan, terkadang
Mandirian menemui kegagalan. Seorang Mandirian
2
yang sukses harus mempunyai mental yang sangat STRATEGIC THINKING
kuat agar dapat dengan cepat bangkit dan kembali Untuk dapat selalu memberikan hasil yang terbaik,
melakukan pencapaian-pencapaian dengan hasil Mandirian yang sukses menetapkan visi dan target
yang terbaik. yang jelas yang dijadikan pedoman dan arahan bagi
dirinya sendiri dalam melakukan setiap pekerjaan.
Tanpa hal tersebut, Mandirian akan kehilangan arah
dan mudah frustasi dalam bekerja.
7 3
DELIVERING RESULTS COLLABORATION
Seorang Mandirian dikatakan benar-benar Bank Mandiri merupakan perusahaan yang
sukses ketika dapat merealisasikan besar. Sehingga, Mandirian yang sukses
tujuannya hingga tuntas dengan komitmen harus dapat berkolaborasi dengan banyak
yang kuat untuk menjaga kualitas hasil, dan orang agar dapat mencapai tujuan dan
fokus kepada kepuasan pelanggan. memberikan hasil yang terbaik.
6
ETHICS 4
Dalam melakukan pekerjaan, berkolaborasi dengan MANAGE CHANGE
banyak orang, dan mengambil keputusan, Mandirian
Dalam proses mencapai tujuan, seringkali Mandirian
yang sukses melakukan serangkaian proses tersebut
berhadapan dengan perubahan situasi, kebijakan,
dengan cara yang etis, sehingga dapat mencapai
maupun regulasi. Mandirian yang sukses harus
tujuan dengan hasil yang terbaik.
5 memiliki pemikiran yang terbuka untuk menerima dan
menanggapi perubahan-perubahan tersebut dengan
baik, sehingga performa tetap terjaga dan tujuan tercapai
DECISIVE
dengan hasil yang terbaik.
Di tengah segala perubahan dan tantangan dalam proses
pencapaian tujuan, Mandirian disebut sebagai seorang
Leader, ketika berani mengambil keputusan dengan risiko
dan konsekuensi yang telah terukur.
Berikut ini adalah rangkaian kompentensi yang diharapkan dapat dipenuhi oleh mandirian yang berpotensi tinggi untuk menjadi future leaders:
1. Achieving – Seseorang yang memiliki energi yang luar biasa besar dan selalu berinisiatif tinggi untuk mencapai dan meraih lebih dari yang diharapkan. Sehingga bukan
hanya pencapaiannya selalu yang terbaik dan melebihi target.
2. Strategic Thinking – Seseorang yang memiliki visi dan arah yang jelas bagi dirinya dalam mencapai sesuatu. Orang ini juga memiliki perencanaan yang jelas dan baik
terkait bagaimana suatu hal akan dideliver untuk mencapai yang terbaik. Sehingga saat menjadi leader, Orang ini akan memberikan arahan yang jelas bagi dirinya
sendiri maupun bagi timnya.
3. Collaboration – Untuk organisasi yang besar seperti Bank Mandiri maka kerja sama dan sinergi antar unit kerja akan sangat dibutuhkan dan memegang kunci penting
akan keberhasilan pencapaian suatu tujuan. Seseorang yang akan menjadi future leader mandiri juga diharapkan untuk memiliki kemampuan “people development.”
Yang dimaksud people development di sini adalah semangat untuk memberikan pengembangan bukan hanya terhadap diri sendiri tapi juga untuk rekan sejawat dan
subordinate.
4. Manage Change – Beradaptasi dan menerima perubahan dan menanggapinya secara positif dan terbuka adalah suatu perilaku yang diharapkan dari seorang
mandirian di Mandiri. Sehingga mandirian yang unggul akan selalu mampu memberikan yang terbaik bahkan dalam kondisi terjadinya perubahan situasi dan kebijakan.
5. Decisive – Pada saat adanya pilihan ataupun situasi yang tidak menentu salah satu tugas terberat seorang pemimpin adalah membuat keputusan. Decisive adalah salah
satu sikap yang kritikal dimana seorang pemimpin diharapkan mampu mengarahkan dan membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dan risiko yang
telah terukur dalam situasi tersulit sekalipun.
6. Ethics – Ethic memiliki kaitan yang erat dengan integritas seorang mandirians baik dalam pembuatan keputusan maupun saat berkolaborasi dengan stakeholders
terkait. Namun perlu diingat juga bahwa ethics erat juga kaitannya dengan tindakan dan komunikasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
7. Delivering Result – Seluruh unsur yang telah disebutkan sebelumnya menjadi sia sia saat pekerjaan berhenti pada aspirasi dan janji semata tanpa adanya hasil yang
jelas. Pada akhir hari, ukuran keberhasilan suatu pekerjaan akan diukur dari hasil kerja yang diselesaikan dengan tuntas dengan kualitas kerja yang baik dengan tetap
menjunjung tinggi etika dan kerjasama dengan seluruh stakeholders.
8. Tough Minded – Untuk menjadi pemimpin terbaik di mandiri bukanlah melalui suatu karpet berah ataupun jalan yang mulus. Akan ada banyak sekali tantangan,
halangan dan kesulitan yang harus dihadapi sepanjang proses untuk meraih pencapaian tertentu. Oleh karena itu, seorang Mandirian Unggul diharapkan untuk dapat
menunjukan ketangguhannya dalam menghadapi segala tantangan dan kemampuan bangkit kembali saat harus jatuh selama perjalanan dan proses pencapaian
tersebut, tentunya dengan tetap bersikap positif.
Adieu
Pemberhentian pegawai atau Pemutusan Hubungan Kerja adalah Pensiun kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
pengakhiran hubungan kerja antara Pegawai dan Bank karena Ketenagakerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban yang berlaku.
Pegawai dan Bank. Prinsip umum dari pemberhentian pegawai
adalah: Program Persiapan Pensiun
1. Dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Pegawai dan Bank, Bagi pegawai yang akan dan telah memasuki usia pensiun, Bank
kecuali Pegawai melanggar peraturan disiplin pegawai. Mandiri turut menyediakan pelatihan khusus terkait program
2. Dilakukan atas inisiatif Bank dan/atau atas inisiatif pegawai. persiapan pensiun pegawai yaitu Pra-Purna Bhakti, dimana pelatihan
3. Dilakukan dengan mempertimbangkan hak dan kewajiban ini bertujuan untuk membentuk mental dan keahlian serta sebagai
Pegawai dan Bank. pembekalan kepada para pegawai agar tetap produktif walaupun
tidak lagi menjadi pegawai aktif. Pada tahun 2017, pelatihan ini telah
Program Pensiun dibuka sebanyak 3 batch dengan total peserta sebesar 39 pegawai
Untuk melaksanakan program pensiun, Bank mendirikan Dana dan menghabiskan biaya sebesar Rp1,48 miliar.
Pensiun bagi Pegawai. Secara umum, ruang lingkup program Dana
Pensiun terdiri dari dua program, yaitu Benefit Pasca Pensiun
1. Program Pensiun Manfaat Pasti Bank Mandiri juga memberikan apresiasi kepada Pensiunan Bank
Adalah program pensiun bagi Pegawai yang masih aktif bekerja Mandiri yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada
di Bank yang berasal dari Bank Bergabung (ex-legacy) dan para Pegawai yang memasuki usia pensiun normal atas kontribusinya
pensiunan Bank Bergabung. kepada Bank Mandiri dan dalam rangka meningkatkan engagement
2. Program Pensiun Iuran Pasti Pegawai/pensiunan terhadap perusahaan.
Adalah program pensiun bagi Pegawai Tetap Bank dan Pegawai
baru yang telah diangkat sebagai pegawai tetap Bank. Bank Mandiri juga memperhatikan fasilitas kesehatan bagi Pegawai
yang telah memasuki usia pensiun dengan mendirikan Koperasi
Selain mendirikan Dana Pensiun bagi Pegawai, Bank juga Mandiri Healthcare (MHC). Koperasi MHC didirikan sejak akhir tahun
mendaftarkan Pegawai sebagai peserta Program Jaminan 2010 dengan iuran keanggotaan sebesar 5% berasal dari kontribusi
Pegawai sebesar 2% dan subsidi dari Bank sebesar 3%.
Sistem Informasi
Human Capital
Pengelolaan operasional Human Capital yang terintegrasi dimana • Master Data atau sering pula disebut dengan modul Personnel
peningkatan sistem informasi manajemen human capital (Human Administration sesuai dengan namanya berfungsi untuk
Capital Information Management System) disesuaikan dengan mengadministrasikan, mengelola database pegawai Bank
kebutuhan manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien Mandiri dari saat mulai bekerja di Bank Mandiri sampai dengan
dengan tetap mengacu pada kebijakan dan prosedur yang berlaku. berhenti atau pensiun. Modul ini menjadi semacam muara dari
Hal yang harus diperhatikan dalam sistem informasi manajemen semua transaksi database di eHCMS.
human capital adalah bahwa pengaturan, pengembangan dan
modifikasi sistem informasi manajemen SDM harus konsisten, • Modul Organization Management adalah modul di eHCMS yang
kontinuitas operasional sistem, efisiensi waktu, pengurangan risiko mengakomodir Struktur Organisasi yang berlaku di Bank Mandiri.
operasional dan kepuasan pelanggan.
• Payroll adalah salah satu modul yang memproses seluruh
Mandiri Click
Human Capital Bank Mandiri saat ini memiliki sebuah layanan Selain itu diharapkan melalui employee self service ini proses
kepegawaian (employee self service) dalam bentuk portal yang akan administrasi kepegawaian Bank Mandiri dapat dilakukan dengan
membantu seluruh pegawai Bank Mandiri memiliki pemahaman atas lebih efektif dan efisien melalui proses pengajuan dan persetujuan
hak dan kewajibannya sesuai kebijakan Human Capital Bank Mandiri. yang dilakukan secara online. Portal ini atau yang disebut Mandiri
Melalui portal ini pegawai diharapkan mendapatkan kesatuan Click mulai digunakan oleh pegawai Bank Mandiri sejak 01 Agustus
informasi kebijakan Human Capital yang berlaku saat ini dimana 2017.
informasi ini saling terintegrasi, konsisten, dan berkesinambungan.
Mandiri easy
Human Capital Bank Mandiri menggunakan salah satu e-Performance Mandiri easy merupakan sistem berbasis cloud sehingga fleksibel
tools yang dinamakan Mandiri easy (Mandiri Employee Appreciation untuk di akses dimanapun sejauh terkoneksi dengan internet. Sistem
System) dalam rangka menyelaraskan sasaran dan memastikan ini berfungsi sebagai akses untuk melakukan penilaian terhadap
pencapaian seluruh target dapat termonitor dengan baik. performance pegawai Bank Mandiri.
Mandiri I-Learn
Mandiri I-Learn adalah Enterprise Learning Management System Tujuan diimplementasikannya inovasi Mandiri I-Learn adalah
(ELMS) yang merupakan salah satu layanan inovatif Mandiri University menjadikan seluruh pegawai Bank Mandiri sebagai seorang
yaitu sistem pengelolaan pembelajaran multi channel berbasis cloud pembelajar tanpa harus dibatasi oleh jarak dan waktu (dapat diakses
computing yang terintegrasi dengan Mandiri easy (Performance secara online 24 jam sehari, 7 hari seminggu).
Management System Bank Mandiri). Mandiri I-Learn dapat dapat
diakses melalui jaringan intranet dan internet, baik pada Personal
Computer (PC) maupun Mobile Devices (Smartphone/PC Tablet) pada
alamat www.ilearn.mandirieasy.com
Features:
1. E-Learning Content 8. To Do List (Learning Plan)
2. Assessment/Online Exam 9. Learning Curricullum
3. Learning Registration 10. Learning Approval
4. Learning Catalog 11. Learning History
5. User Management 12. E-Certificate
6. Assignment Profile 13. Learning Evaluation
7. Schedule Offering 14. Learning Report
Mandiri I-Share
Mandiri I-Share merupakan social network (serupa Facebook dan pada Personal Computer (PC) maupun Mobile Devices (Smartphone/
Twitter) khusus pegawai Bank Mandiri. Sistem ini berbasis cloud dan PC Tablet) pada alamat www.ishare.mandirieasy.com. Tujuan
satu platform dengan pengelolaan Human Capital Bank Mandiri serta diimplementasikannya inovasi Mandiri I-Share adalah sebagai sarana
dapat diakses melalui jaringan intranet dan internet, baik untuk knowledge sharing (social learning).
Internalisasi
Budaya
Dalam mengimplementasikan budaya perusahaan, Bank menganut beberapa prinsip yaitu Berlandaskan pada
values yang dianut oleh Bank, Mendukung visi dan misi Bank, Dapat diterapkan pada seluruh jajaran Bank dan
Melibatkan komitmen atasan. Untuk mendorong munculnya perilaku pegawai yang sesuai values Bank, maka
peran pimpinan sebagai Change Leader, Change Champion dan Change Agent sangat diperlukan.
2020
2017–2018 Indonesia’s Best,
ASEAN’s Prominent
Boosting Excellence
Menjaga dan memperkuat
perilaku budaya kerja unggul
TIPCE agar semakin melekat
dan tidak mudah dipengaruhi
oleh perilaku negatif dari
lingkungan.
2019–2020
Sustaining Excellence
Perilaku positif budaya
kerja unggul TIPCE telah
mengakar dan dijiwai oleh
seluruh Mandirian.
2015–2016
Building Excellence
Memberikan pemahaman
dan membangun perilaku
budaya kerja unggul TIPCE
Dengan diberlakukannya penajaman Corporate Plan Bank Mandiri tahun 2020 yaitu untuk menjadi Indonesia’s
best, ASEAN’s prominent, maka dilakukan transformasi budaya kerja yang memastikan perilaku dari tata
nilai utama (core values) yang mendukung kolaborasi, sinergi, pertumbuhan bisnis dengan sehat dan sebagai
agent of development. Hal tersebut merupakan wujud nyata dari Spirit Memakmurkan Negeri untuk menjadi
pedoman perilaku yang harus dijalankan oleh seluruh pegawai.
Aspirasi/VISI
Indonesia’s Best, ASEAN’s Prominent
Budaya Kerja
BUDAYA KERJA UNGGUL
Dimensi/perspektif
Business Quality Poeple Community
Intra-Entrepreneur & Inovation Risk & Governance Poeple Dev. & Engagement Brand & Community Dev.
(Corporate Cityzenship)
Program Utama
Budaya Kerja
Culture excellence Scoreboard
spirit
MANDIRIAN UNGGUL
memakmurkan
Change Agent
Seimbang
Sinergi & Kolaborasi Agent of Develovment
Pertumbuhan & Kualitas
Core Values/
Trust Integrity Profesionalism Customer Focus Excellence Tata Nilai Utama
Campaign/
Komunikasi
Employee Value
SPIRIT MEMAKMURKAN NEGERI Proposition
Transformasi budaya kerja unggul mengusung 3 (tiga) program utama budaya kerja yaitu satu hati satu mandiri
(kolaborasi dan keterbukaan), mandiri tumbuh sehat (seimbang dalam mencapai pertumbuhan dan kualitas) dan
spirit memakmurkan negeri.
Dengan pondasi employee value proposition “Spirit Memakmurkan Negeri” dan 5 tata nilai utama Budaya Kerja
“TIPCE”, maka Program Budaya Kerja tahun 2017 dibagi dalam 3 Program Utama Budaya Kerja yang Unggul dengan
kegiatan implementasinya yaitu:
Tiga Program Budaya Utama Bank Mandiri e. Mandiri Best Unit (MBU)
Program pemberian apresiasi penghargaan bagi unit
kerja terbaik dari sudut pandang budaya unit kerja yang
Integrity and
Trust
P
Professionalism mendukung produktivitas pegawai yang mendukung
I performance kinerja Bank Mandiri.
C
ONE HEART
E
mengingatkan dan mengajak untuk saling menjaga dan 3. Spirit Memakmurkan Negeri
berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan tata nilai Terjemahan nilai utama Customer Focus and Excellence, dalam
utama budaya Bank Mandiri. hal ini Mandirian harus memberikan bisnis, layanan, produk
b. Program Bela Negara Bagi Mandirian yang terbaik untuk nasabah dan masyarakat Indonesia sehingga
Bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan Republik Bank Mandiri dapat menjadi bank terbaik pilihan utama, sebagai
Indonesia, program Bela Negara ini ditujukan untuk Agent of Development dan kebanggaan Indonesia. Artinya seluruh
meningkatkan wawasan kewarganegaraan dan rasa bela Mandirian harus mendukung agar Bank Mandiri memiliki Bisnis,
Negara dari seluruh pegawai salah satunya sebagai materi Produk, dan Layanan terbaik agar kita dapat mengalahkan
pembekalan para kadidat Mandiri Best Employee dan untuk pesaing utama.
setiap pegawai baru yang menempuh pendidikan ODP/SDP.
c. Covenant Day Program Utama ini diimplementasikan dengan kegiatan sebagai
Pengecekan ulang dan update pemenuhan persyaratan berikut:
kredit dan legal aspek oleh 3 pilar perkreditan setiap tanggal a. Mandirian Hadir Untuk Negeri
5 dan di update secara berkelanjutan setiap bulannya. Mandirian Hadir Untuk Negeri adalah wujud Spirit
d. Call and Visit Pipeline Memakmurkan Negeri, dimana pegawai Mandiri berperan
Program perencanaan kegiatan dari setiap unit business aktif terlibat secara nyata dalam kegiatan Employee
untuk memastikan keberlangsungan kredit yang diberikan Involvement in Community Development dan tanggung jawab
Bank Mandiri sekaligus untuk menjalin hubungan melalui Bank Mandiri sebagai agent of development. Program ini
kunjungan dan atau menghubungi nasabah Bank Mandiri. merupakan tindak lanjut sinergi dari Program “BUMN Hadir
e. Budaya Weekly Credit Monitoring Untuk Negeri”. Dalam program Mandiri Hadir Untuk Negeri ini
Program yang khusus bertujuan untuk melakukan terdapat 2 (dua) kegiatan didalamnya:
pengawasan atas penyaluran dan kelancaran kredit yang 1. Mandiri Volunteer
diberikan oleh Bank Mandiri kepada nasabah guna menekan Progam yang melibatkan pegawai bank Mandiri untuk
angka kredit bermasalah. menjadi sukarelawan dalam membantu pengembangan
f. Joint effort prospecting dan visit customer komunitas masyarakat. Pada tahun 2017 ini, Mandiri
Program kolaborasi dan teamwork antar pegawai dan unit Voluteer berperan aktif dalam mendukung penyaluran
kerja di Bank Mandiri dari referral hingga visit customer demi Bantuan Sosial (Bansos) Kementerian Sosial ke seluruh
memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah. pelosok Indonesia. Tujuan dari program ini antara lain
g. Konsultasi Psikologi dan konsultasi keuangan adalah
Program pelayanan dari Perseroan kepada pegawai dengan • Bentuk nyata komitmen Bank Mandiri untuk
memberikan Jasa konsultasi psikologi dan konsultasi turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan
keuangan dengan jadwal 2 (dua) kali seminggu guna dan kualitas hidup masyarakat dan juga
meningkatkan kenyamanan dan engagement pegawai. mengembangkan potensi wilayah untuk mendorong
h. Program Integritas Mandiri kemandirian ekonomi masyarakat.
1) Mitra Strategis KPK Dalam Membangun Sistem Integritas • Meningkatkan rasa kepedulian, kerjasama dan
Nasional kolaborasi dari pegawai Bank Mandiri dengan
Program yang membangun kepedulian seluruh pegawai berkontribusi langsung untuk memakmurkan
Bank Mandiri atas Integritas yang sesuai dengan negeri.
budaya Bank Mandiri (TIPCE) dengan berperan aktif • Program soft-skill development pegawai dengan
dalam Forum Rembuk Integritas Nasional KPK yang bekerjasama dan berkolaborasi dengan sesama
berangotakan Kementrian, Lembaga, Organisasi dan peserta volunteer, panitia penyelenggara, dan
Pemerintahan (KLOP). masyarakat.
2) Budaya Integritas “Pengendalian Gratifikasi” 2. Mandiri Edukasi/Mengajar
Melakukan Refreshment Program Budaya Integritas Progam ini dilaksanakan bersamaan dengan program
dengan melakukan Penandatanganan Pakta Integritas Mandiri Voulunteer yang melibatkan pegawai bank
untuk seluruh pegawai (Kantor Pusat dan Regional) dan Mandiri untuk ikut berperan aktif sebagai sukarelawan
perusahaan Anak secara berkala dengan melibatkan pengajar kepada siswa Sekolah Dasar dan Sekolah
melibatkan KPK, OJK, dan Bank Indonesia baik di Kantor Menengah Pertama yang bertujuan memperkaya
Pusat dan di setiap Regional pengetahuan, memberikan semangat dan inspirasi
kepada para siswa dan siswi sekolah terkait perbankan, dapat membuka wawasan, meningkatkan pengetahuan,
kewirausahaan dan kepemimpinan. pengalaman bekerja dan kesejahteraan.
b. Program “Mandiri Sahabat Difabel”
Program Mandiri Sahabat Difabel adalah wujud Spirit Bank Mandiri memiliki guiding team yang melibatkan seluruh
Memakmurkan Negeri Bank Mandiri dan berperan serta pegawai mulai dari level yang tertinggi sampai terendah. Tim khusus
secara nyata mendukung program inklusi keuangan OJK tersebut bertanggung jawab untuk melakukan Internalisasi budaya di
khususnya bagi para Difabel. Dalam program Mandiri setiap unit kerja. Tim tersebut bertugas untuk menetapkan hal yang
Sabahat Difabel ini terdapat 2 kegiatan yaitu: benar, melakukan hal yang benar, dan mendorong orang lain untuk
1) Mandiri Disabled-friendly Branch melakukan hal yang benar. Internalisasi budaya kerja perusahaan
Sebagai wujud nyata dari Bank Mandiri mendukung dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu:
program financial inclusion for disable, Bank Mandiri a. Behaviours, yaitu perilaku yang harus ditunjukkan oleh setiap
melakukan penyediaan fasilitas cabang untuk para insan Bank Mandiri dalam berperilaku sehari -hari sebagai
difabel dalam mengakses layanan jasa keuangan di perwujudan Budaya Kerja.
Bank Mandiri. b. Symbols, yaitu segala bentuk yang kasat mata yang menunjukkan
2) Mandiri Kriya Difabel implementasi dari Budaya Kerja, antara lain kegiatan ritual,
Sebagai wujud nyata dari Employee Value Proposition lambang (logo, pin, cara berpenampilan), serta keteladanan/role
Bank Mandiri, yaitu Spirit Memakmurkan Negeri untuk model dari leader.
seluruh Anak Bangsa, Bank Mandiri memberikan c. System, yaitu segala peraturan, prosedur, dan metode
program pemagangan untuk para difabel. Program ini pengukuran yang dibuat untuk memotivasi perilaku Budaya Kerja
sejalan dengan program pemerintah yaitu financial Unggul.
inclusion for disable. Melalui pemagangan ini diharapkan
Pada tabel berikut dapat dilihat Kriteria dan Parameter yang digunakan Bank Mandiri dalam memberikan penilaian terhadap Unit Kerja Terbaik
dalam hal internalisasi budaya perusahaan:
Kriteria Parameter
Pemahaman Visi, Strategi, dan Budaya Bank Mandiri • Visi dan Strategi Bank Mandiri 2020
• TIPCE New Horizon, 11 Perilaku Utama
• Mandiri Employee Value Proposition (EVP) “Spirit Memakmurkan Negeri”
• “Culture and One Mandiri Concept” – Aliansi dan Kolaborasi.
Peran sebagai Role Model • Menjadi dan memberi contoh dalam menerapkan perilaku-perilaku TIPCE melalui
aktivitas keseharian di unit kerja
• Memiliki mindset sebagai Good and Inspiring leader
Peran sebagai Change Agent • Sebagai Facilitator: Menginisiasi dan memfasilitasi proses perbaikan di unit kerja (melalui
implementasi program budaya kerja, perbaikan-perbaikan proses bisnis/proses kerja, dan
lain-lain)
• Sebagai Motivator: Mendorong, memotivasi, melakukan tindakan korektif dan
memengaruhi lingkungan secara positif untuk juga berperan sebagai role model
• Ideas: Memiliki/mengembangkan gagasan/ide baru yang bernilai tambah dalam
mengakselerasi transformasi budaya kerja dan perbaikan kinerja.
Engagement Level • Bekerja dengan sepenuh hati (menunjukkan passion)
• Melihat peluang berkembang bersama Mandiri
• Berinisiatif melakukan yang terbaik untuk kepentingan Bank Mandiri
Aktivitas dalam Culture Excellence Scoreboard Keberhasilan dalam program terkait bisnis, quality (risk management dan governance), people
development, community.
Budaya Inovasi bernama Mandiri Innovation Award yang sudah dimulai sejak tahun
2011. Dengan diselenggarakannya kompetisi ini diharapkan seluruh
Berdasarkan Perilaku Utama Bank Mandiri, khususnya perilaku pegawai Bank Mandiri dapat lebih terpacu dan termotivasi untuk
ke-10 yaitu ”Inovatif dalam menciptakan peluang untuk mencapai berinovasi sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan
kinerja yang melampaui ekspektasi”, Bank Mandiri berupaya pertumbuhan bisnis, mempercepat proses bisnis, mendorong
mewujudkan hal tersebut dengan mengadakan kompetisi internal keterlibatan pegawai, serta meningkatkan citra Bank Mandiri di
kalangan stakeholders, dengan kriteria sebagai berikut: tahun 2017 dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:
1. Smart Spending; a. Mandiri Inovasi Kantor Pusat
2. Collaboration; Kompetisi inovasi yang diikuti oleh unit kerja di kantor pusat dan
3. Customer focus; dan dibagi menjadi 3 (tiga) sub kategori:
4. Keberlanjutan Inovasi. 1. Business Unit;
2. Risk and Control Unit;
Pelaksanaan Mandiri Innovation Award selalu diakukan dari tahun ke 3. Service, Operation and Support Unit.
tahun, dievaluasi dan disempurnakan sehingga pemilihan kriteria, b. Mandiri Inovasi Region
kategori dan metode penilaiannya pun terus mengalami penyesuaian. Kompetisi inovasi yang diikuti oleh seluruh unit kerja di bawah
Pada tahun 2017, dilakukan penyesuaian dalam penyelenggaraan kelolaan kantor regional Bank Mandiri.
Mandiri Innovation Award agar sejalan dengan Corporate Plan dan c. Mandiri Inovasi Perusahaan Anak
selaras dengan visi Bank Mandiri menjadi : “Indonesia’s best, Kompetisi inovasi yang diikuti oleh seluruh unit kerja anak
ASEAN’s prominent” serta Culture Strategy 2015-2020 (Budaya Kerja perusahaan Bank Mandiri.
Unggul/“Culture of Excellence”). Kompetisi Mandiri Innovation Award
Rencana Kerja
Sumber Daya Manusia Tahun 2018
Sejalan dengan Corporate Plan Bank Mandiri 2015-2020 maka Selain itu, Human Capital akan meneruskan inisiatif program
diperlukan SDM Bank yang tangguh dan mampu bersaing baik di Mandiri Young Leaders (MYLead) yang diluncurkan pada tahun 2016.
level domestik maupun regional. Untuk itu Human Capital akan Human Capital juga akan terus melakukan penyempurnaan proses
mengimplementasikan new framework capability development dan bisnis Human Capital melalui pengembangan teknologi dan sistem
talent management system yang komprehensif dan align dengan informasi untuk mendukung implementasi inisiatif strategis human
strategi serta kebutuhan bisnis secara jangka panjang. capital dapat berjalan secara efektif dan optimal.
Profil
Sumber Daya Manusia
Informasi mengenai profil karyawan Bank Mandiri dapat dilihat di bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Teknologi
Informasi
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
(TI) tidak semata
hanya mendukung
bisnis, namun juga
memberikan nilai
lebih terhadap
percepatan bisnis
Bank melalui
perencanaan
pengembangan TI
06
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
370
Master Plan
Teknologi Informasi
IT Strategy and Execution Plan (IT ISP) 2015-2020 digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan
Teknologi Informasi (TI) Bank Mandiri dengan menyelaraskan kepada Strategi Corporate Plan 2015 – 2020.
Agar pengembangan Teknologi Informasi Bank Mandiri dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis, dan
mampu mengakomodir perubahan sesuai tuntutan pasar sehingga mendukung visi Bank Mandiri, yaitu
menjadi ”Indonesia’s Best, ASEAN’s Prominent” .
Bidang Digital
Banking and Technology
Mengkoordinir dan memastikan penyusunan TI Strategic Plan, penyusunan business requirement Inisiatif TI dengan unit bisnis,
penetapan anggaran Proyek TI sesuai dengan RKAP, pengendalian terhadap proyek dan Change Management yang dikelola TI,
IT Strategy and pengelolaan aset TI dan kontrak jasa pemeliharaan perangkat IT serta source code, perencanaan kapasitas sistem TI, kajian serta
Architecture Group teknologi baru, pengembangan dan pengelolaan Enterprise Architecture dalam rangka memastikan semua inisiatif TI selaras
dengan Corporate Plan dan TI Strategic Plan Bank Mandiri.
Bertanggung jawab dalam pemenuhan solusi Sistem/Aplikasi bagi Bank Mandiri yang dicanangkan dalam TI ISP sejalan dengan
IT Application Corporate Plan dengan melakukan koordinasi Internal Group, Eksternal Group dan/ atau dengan pihak Eksternal Bank Mandiri guna
Development Group mendapatkan value pengembangan Sistem/Aplikasi, tepat sasaran dan efektif guna pengembangan Bank Mandiri.
Mengarahkan dan menetapkan analisa, pengembangan dan pemeliharaan operasi dan infrastruktur melalui penerapann secara
konsisten dari Changes Management, Service Level Management, Service Continuity Management, Project Management, Cost
IT Infrastructure Management, Report Infrastructure, Upgrade License Management dan mengatur strategi dan melaksanakan penyediaan
Group Infrastructure TI untuk mencapai operasional excellence, peningkatan kepuasan nasabah secara aktif dan efisien, keunggulan
kompetitif, cost effectiveness, organization effectiveness, dan peningkatan produktifitas pegawai
Memastikan solusi pengembangan terkait production issues dan perubahan parameter sistem serta memastikan solusi yang diberikan
IT Application kepada Pengguna sistem TI secara tepat, akurat, dan tuntas melalui penerapan TI Helpdesk sebagai single point of contact.
Support Group Mengarahkan, membangun, dan menetapkan layanan pemeliharaan seluruh aplikasi TI untuk menjamin kepatuhan terhadap
standar–standar, dokumentasi proyek dan operabilitas aplikasi.
Manajemen
Teknologi Informasi
Strategi pengembangan TI mengacu pada TI ISP 2015-2020 yang inovasi baru yang berkontribusi langsung terhadap bisnis Bank Mandiri.
diwujudkan dalam bentuk strategi IT Transformation. Dengan
Tranformasi TI tersebut, maka TI Bank Mandiri dikembangkan dengan Transformasi TI terdiri dari 3 (tiga) stream yaitu:
menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan bisnis, dengan 1) Run the Bank - Aktivitas IT Improvement yang taktis. Meningkatkan
tetap memperhatikan keamanan, kehandalan, dan kapabilitas kepercayaan stakeholder dengan berfokus kepada improvement
internal TI, sehingga diharapkan pemanfaatan TI Bank Mandiri keamanan dan ketersediaan layanan TI pada pada jangka pendek
memacu perkembangan bisnis yang lebih cepat, terpercaya dan dapat serta mendorong efisiensi operasional pada jangka panjang.
memberikan layanan kepada para nasabah dan stakeholder-nya. 2) Transform IT – Transformasi TI Internal. Perubahan bentuk
Internal IT Operating Model dan peningkatan kapabilitas TI untuk
Transformasi IT yang mengkombinasikan antara perbaikan jangka mewujudkan implementasi inisiatif strategis.
pendek (tactical fixes) dan jangka panjang (long-term improvements), 3) Change the Bank – Inisiatif Strategis. Merencanakan dan
diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi sekarang mengimplementasikan inisiatif strategis TI untuk memberikan
dan menyiapkan fondasi di masa depan. Hal ini dilakukan melalui keunggulan kompetitif dan mendukung corporate plan.
konsistensi peningkatan kualitas dari delivery solusi IT dan kecepatan
pengembangan layanan IT, serta bersifat proactive dengan inovasi-
IT TRANSFORMATION
Salah satu bentuk dari pelaksanaan Transformasi TI adalah dengan sampai dengan pengamanan TI secara end-to-end yang berlaku
membangun sebuah environment kerja yang menyediakan ruang di Bank Mandiri termasuk Kantor Luar Negeri. SPO TI disusun agar
kerja berkonsep open space yang kami namakan Mandiri Digicub. pelaksanaan operasional Teknologi Informasi Bank Mandiri sejalan
Digicub didesain khusus untuk mendukung pengembangan solusi dengan peraturan perundangan dan best practice yang berlaku
dengan kolaborasi antara bisnis dan TI dengan cara agile development. serta diselaraskan dengan improvement bisnis proses dengan tetap
Workspace ini dapat menjadi tempat untuk membesarkan produk- memerhatikan prinsip kerahasiaan (confidentiality), keutuhan
produk yang akan menjadi produk-produk andalan Bank Mandiri di (integrity), ketersediaan (availabillity), kehandalan (reliability),
masa depan. keberlangsungan (continuity), dan kepatuhan (compliancy) dengan
memerhatikan prinsip efektivitas dan efisiensi.
Kebijakan dan Tata Kelola SPO TI merupakan aturan yang berisikan ketentuan dan/atau
(Governance) Teknologi prosedur sebagai penjabaran dari Kebijakan Operasional Bank
Informasi
Mandiri (KOBM). SPO TI tersebut mengacu pada ketentuan
Regulator maupun ketentuan Internal Bank. Ketentuan Regulator
Tata Kelola Teknologi Informasi dijadikan sebagai pedoman yang menjadi landasan adalah:
perencanaan, pengembangan, dan operasional teknologi informasi • Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 terkait
dengan mengadopsi POJK dan Bank Indonesia namun tetap Perbankan;
mempertimbangkan karakter dan strategi bisnis Bank Mandiri. • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016
Tata Kelola Teknologi Informasi terus ditingkatkan sesuai dengan tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun
perkembangan melalui review secara berkala. 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
• Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 2012 tentang
Kebijakan Teknologi Informasi di Bank Mandiri terbagi dalam Standar Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik;
Prosedur Operasional (SPO) dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.03/2016
sebagai berikut. tanggal 1 Desember 2016; dan
• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 21/SEOJK.03/2017
1. Standar Prosedur Operasional Teknologi Informasi (SPO TI) tanggal 6 Juni 2017 perihal Penerapan Manajemen Risiko
Merupakan pedoman Tata Kelola Teknologi Informasi mulai pada Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
tahap perencanaan, pengembangan, pengelolaan operasional
Sedangkan dari sisi Internal Bank, SPO TI berlandaskan pada: mencakup proses pembuatan, perubahan, dan penghapusan
• Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM); user suatu sistem/aplikasi.
• Keputusan Risk Capital Committee - Operational Risk
Committee (RCC-ORC) tanggal 21Desember 2012; dan g. Penggunaan Penyedia Jasa Teknologi Informasi
• Keputusan Procedure and Policy Committee (PPC) tanggal 23 Merupakan panduan yang mengatur mengenai proses untuk
November 2017. pemilihan penyedia jasa TI dan evaluasinya.
2. Petunjuk Teknis Operasional (PTO) terkait dengan Teknologi h. Pengelolaan Source Code
Informasi (TI) Merupakan panduan yang mengatur mengenai proses
Merupakan ketentuan yang mengatur tahapan proses atau teknis penyimpanan source code yang meliputi source code yang
pelaksanaan yang berlandaskan pada SPO TI. Adapun PTO terkait dimiliki oleh bank maupun yang tidak dimiliki oleh bank dan
dengan TI yang dimiliki oleh Bank Mandiri adalah sebagai berikut: disimpan pada escrow agent.
dalam manajemen layanan teknologi informasi yang dapat diadopsi 1. Identifikasi risiko
dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, Melakukan pembaharuan terhadap daftar risiko terkait Teknologi
keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan. ITIL bertujuan untuk Informasi secara end-to-end berdasarkan job description,
memastikan bahwa layanan TI sejalan dengan kebutuhan bisnis dan kebijakan, prosedur, catatan audit, dan profil risiko triwulan
secara aktif mendukung bisnis, meningkatkan kepuasan pengguna sebelumnya.
layanan TI, meningkatkan efisiensi dan manajemen operasional, serta 2. Penilaian Risiko
mempercepat waktu pengembangan produk baru dan layanan. Melakukan control testing atas risiko yang teridentifikasi dengan
menggunakan test script untuk menentukan tingkat efektifitas
International Organization for Standardization 20000 (ISO 20000) dari kontrol atas TI. Unit kerja diwajibkan untuk menyusun action
Merupakan standar Internasional yang digunakan dalam plan dan penguatan kontrol apabila dari hasil pemeriksaan control
Management Layanan TI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas testing terdapat kontrol yang belum berjalan optimal.
Layanan Institusi, dan melakukan perbaikan proses kerja untuk 3. Pemantauan Risiko
mengoptimalkan layanan serta mendorong peningkatan Layanan TI Bank melakukan proses pemantauan risiko secara berkala atas
secara terus menerus. Sejak tahun 2014 Bank Mandiri telah berhasil Laporan Profil Risiko Operasional (LPRO) dan memastikan seluruh
memperoleh Sertfikasi ISO 20000 dan di tahun 2017 Bank Mandiri action plan dan penguatan kontrol berjalan dengan baik dan
berhasil mempertahankan (Resertifikasi) ISO 20000 untuk tiga sesuai dengan jadwal.
tahun ke depan dengan Scope “The Service Management System of 4. Pengendalian dan mitigasi risiko
IT Applications Support Group and IT Infrasructure Group of PT Bank Pengendalian atau mitigasi risiko (action plan) dilakukan secara
Mandiri (Persero), Tbk. That Supports Internal Customers at Jakarta konsisten sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, hasil
Headquarter.” Sehingga Bank Mandiri mampu memberikan Layanan penilaian risiko operasional dan control testing.
yang memuaskan kebutuhan nasabah.
Dalam meningkatkan kualitas layanan TI Bank Mandiri, maka pada
International Organization for Standardization 9001 (ISO 9001) tahun 2016 telah dilakukan assessment oleh pihak independen yaitu
Penerapan sistem manajemen mutu adalah suatu keputusan UST Global, yang merupakan salah satu leading provider terkait dengan
strategis bagi Perseroan yang dapat membantu Bank Mandiri untuk end to end layanan TI terhadap 1.000 perusahaan global. Ruang lingkup
meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan menyediakan dasar assessment secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
yang kuat untuk inisiatif improvement yang berkelanjutan. Hal ini telah 1. System Development Life Cycle (SDLC) and IT Operations, yang
dirasakan di unit TI Bank Mandiri yang telah memiliki sertifikasi ISO meliputi:
9001 sejak tahun 2003 dengan scope: “Operation and Development of a. Maturity Assessment terkait dengan requirement, development,
Data Center, DRC, IT Security and Infrastructure” yang membantu Bank test dan deployment.
Mandiri untuk men-deliver layanan perbankan yang handal dan aman. b. Maturity Assessment terkait dengan helpdesk, IT Operations
dan problem/issue management.
Tahun 2017, TI Bank Mandiri telah berhasil melakukan upgrade ISO 2. Quality Assurance (QA), yang meliputi:
9001:2008 menjadi ISO 9001:2015. Pada ISO 9001:2015 terdapat a. Review prosedur dan proses terkait dengan test;
penambahan klausul baru untuk memastikan penerapan manajemen b. Review kapabilitas dari Automation Tools.
mutu di TI Bank Mandiri makin meningkat, yang pada akhirnya dapat 3. Infrastructure, yang meliputi:
menjadi jaminan layanan perbankan yang berkualitas, meningkatkan a. Review Current State terkait dengan Infrastructure Process and
Kepuasan nasabah, meningkatkan produktivitas Bank. Procedure;
b. Review Current State terkait dengan Infrastructure Architecture
Manajemen Risiko Teknologi Informasi dan Operasional Data Center.
Dalam melakukan aktivitas bisnisnya, Bank Mandiri menghadapi
berbagai macam risiko yang harus dimitigasi agar aktivitas bisnis Improvement yang telah dilakukan sebagai tindak lanjut dari
dapat berjalan dengan baik. Penggunaan TI merupakan salah satu rekomendasi UST Global adalah sebagai berikut:
risiko operasional kritikal dan menjadi fokus dari Perseroan untuk
dapat dikelola dengan baik. Secara rutin dan konsisten Perseroan
melakukan proses manajemen risiko dengan penerapan Risk Control
Self-Assessment (RCSA) terhadap penggunaan Teknologi Informasi,
yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
Updated
Bank secara bertahap melakukan pengkinian infrastruktur TI untuk dapat menyesuaikan dengan rencana pengembangan dan pertumbuhan bisnis
serta perkembangan TI. Pada tahun 2017 telah dilakukan penambahan kapasitas Core Banking system dan mesin ATM Switching baru.
Tested
Bank secara rutin melakukan pengujian IT Disaster Recovery Plan (DRP) untuk memastikan kesiapan prosedur, perangkat IT, dan SDM dalam
menghadapi kondisi darurat yang dapat menganggu operasional Bank. Selama tahun 2017 telah dilakukan 35 kali switch-over (pengujian)untuk
mendukung kontinuitas bisnis saat kondisi darurat, Bank juga memiliki fasilitas Business Recovery Center (BRC) sebagai lokasi kerja darurat bagi unit
kerja kritikal saat lokasi utama tidak memungkinkan untuk diakses.
Standardized
Standardisasi layanan IT untuk menjaga kehandalan operasional, percepatan penyelesaian masalah yang terukur dan termonitor serta sebagai
komitmen kami memberikan dukungan prima kepada bisnis Perseroan. Unit kerja IT Bank Mandiri mengimplementasikan standar layanan yang
tersertifikasi, yaitu:
• ISO 9001:2015 untuk Operations and Development of Data Center, DRC, IT Security and Infrastructure.
• ISO/IEC 20000-1:2011 untuk Provisions of IT Service Management System to Internal Customer.
Di samping itu, Bank juga mengimplementasikan standar perangkat Dukungan Data Center selama tahun 2017 lainnya terkait dengan
TI yang digunakan di DC maupun untuk digunakan pada operasional kebutuhan inisiatif strategis melalui 343 kegiatan promote/migrasi
harian demi keseragaman dan efektifitas operasional serta kepastian aplikasi dan Migrasi Mesin Tandem yang dilakukan untuk meningkatkan
dukungan dari pihak ketiga. kapasitas transaksi ATM hingga 900 Transaction per second (TPS).
Monitoring, Maintenance and Optimization Untuk mendukung kontinuitas bisnis saat kondisi darurat, operasional
Bank memiliki Command Center, sebagai lokasi utama untuk infrastruktur TI di DC Plaza Mandiri di dukung oleh DRC Rempoa yang
monitoring operasional seluruh infrastruktur IT yang beroperasi 24 x 7 dibangun dengan mengacu standar Data Center Uptime Institute, yang
dan juga Service Desk, sebagai first layer untuk support permasalahan resmi beroperasi sejak tanggal 01 Oktober 2015. Sebagai mitigasi
TI seluruh channel yang juga beroperasi 24 x 7. Hal lain yang rutin risiko double disaster terhadap DC Plaza Mandiri dan DRC Rempoa,
dilakukan adalah pelaksanaan preventive maintenance pada perangkat operasional infrastruktur TI Bank Mandiri didukung dengan fasilitas
TI dan houskeeping serta fine tuning pada aplikasi. DRC Balikpapan.
• Memiliki 1 DRC • Peningkatan • Optimasi • Peremajaan • Pembangunan • Operasional • DRC Rempoa • Finalisasi
(Cikarang) kapasitas DRC cabling DRC #1 dan DRC di DRC Rempoa, sepenuhnya desain Data
• Kajian DRC #2 #1 (Cikarang) (Cikarang) penambahan Rempoa migrasi menggantikan Center dan
di Kalimantan • Operasional • Dilakukan 7 cooling sebagai dari DRC #2 fungsi DRC #2 penyelesaikan
• Dilakukan 3 DRC #2 kali pengujian system DRC penggaanti (Cikarang) ke (Cikarang) proses
kali pengujian (Balikpapan) DRP #1 (Cikarang) DRC #1 DRC Rempoa • Dilakukan 6 perijinan
DRP • Dilakukan 6 • DRC dan DRC #2 (Cikarang) • Dilakukan 5 kali pengujian pembangunan
kali pengujian menjalankan (Balikpapan) • Dilakukan 11 kali pengujian DRP DRC di
DRP layanan • Kajian dan kali pengujian DRP • DRC Surabaya
internet desain DRC DRP menjalankan • Dilakukan 8
banking di Rempoa • DRC fungsi ATM kali pengujian
pada periode sebagai menjalankan Switching DRP
pengujian penggaanti fungsi core pada periode • DRC
DRC #1 banking pada pengujian menjalankan
(Cikarang) saat upgrade • Kajian DRC fungsi/layanan
• Dilakukan 10 mesin core sebagai core banking,
kali pengujian banking di penggaanti internet
DRP Data Center DRC #2 banking, ATM
• DRC (Balikpapan), Switching,
menjalankan hasil kajian SMS Banking,
layanan menunjuk USSD, Prepaid
internet Surabaya System,
banking sebagai lokasi Middleware,
pada periode DRC baru RTGS, BI-SSSS
pengujian & BI-ETP, SKN,
Aplikasi KLN,
serta network
ATM
Penerapan Kebijakan serta untuk memonitor portofolio untuk Cash Loan dan Non Cash
Loan. Sistem tersebut memiliki kemampuan untuk memutuskan
Teknologi Informasi apakah suatu proses kredit dapat dilanjutkan kedalam proses
selanjutnya jika memenuhi kriteria yang ditentukan, administrasi
dan manajemen pipeline untuk segmen Wholesale Korporasi dan
Komersial, monitoring penggunaan limit sektoral dan monitoring
Pelaksanaan Program TI Tahun 2017 account debitur watchlist untuk segmen Wholesale.
Sepanjang tahun 2017 telah dilakukan program-program TI untuk
mendukung upaya Bank Mandiri dalam menekan rasio Non Performing Selain itu, dukungan TI juga dilakukan untuk membantu
Loan (NPL), misalnya dengan melakukan pengembangan pada model mengakselerasi bisnis Bank Mandiri melalui inisiatif sebagai berikut:
perhitungan risiko (misal penggunaan model Advance Internal Rating
Based (AIRB) Approach), monitoring profil risiko Bank, monitoring risiko 1. Core Banking Tuning and Data Services
debitur, manajemen pipeline, manajemen limit, pengelolaan portfolio, Peningkatan kapabilitas core banking Bank Mandiri sebagai pusat
enhancement proses value chain serta otomasi sistem dengan tujuan pengolah transaksi perbankan dan membangun kapabilitas Bank
agar dapat meminimalkan seluruh risiko yang dapat mengarah ke Mandiri dalam melakukan konsolidasi data nasabah dan analisa
peningkatan NPL. Beberapa inisiatif TI tersebut diantaranya adalah pengolahan data dilakukan melalui inisiatif Big Data dan Master
sebagai berikut: Data Management.
Rencana Pengembangan
Teknologi Informasi ke Depan
Pengembangan teknologi informasi Bank Mandiri ke depannya telah peremajaan infrastruktur dan pelaksanaan optimasi core banking
direncanakan dan disusun sejalan dengan corporate plan Perseroan, untuk meningkatkan stabilitas sistem;
yaitu untuk memperkuat core bisnis Bank di segmen wholesale dan
mengambangkan new core bisnis di segmen retail. Pengembangan 4) Mendukung operasional secara efektif dan efisien melalui
tahun 2018 fokus pada beberapa stream sebagai berikut: pengembangan dan peningkatan core function, penyempurnaan
sistem dan aplikasi TI pendukung serta pengelolaan layanan dan
1) Mendukung segmen bisnis retail melalui pengembangan channel produk perbankan yang memungkinkan pengembangan produk
dan ekspansi jaringan distribusi baik berupa jaringan fisik maupun baru dan kompleks; dan
jaringan digital yang bertujuan untuk memungkinkan penyediaan
layanan omni-channel dan seamless experience untuk nasabah; 5) Pengembangan TI dalam membantu pengambilan keputusan
bisnis melalui pengembangan kapabilitas big data dan data
2) Akselerasi segmen bisnis retail dalam pemasaran produk bagi warehouse untuk analisa informasi secara efektif dan efisien,
nasabah melalui peningkatan dan pengembangan kapabilitas pengembangan kapabilitas tier integration dan workflow yang
sistem yang dapat mendukung sales, marketing, dan campaign memungkinkan konektivitas internal dan eksternal secara
management dalam menawarkan produk dan layanan perbankan seamless lewat enterprise service bus, serta implementasi
yang sesuai kebutuhan nasabah; peningkatan dan pengembangan manajemen fraud, risiko, dan
keamanan bank.
3) Peningkatkan kapasitas dan kehandalan infrastruktur TI untuk
mengimbangi pertumbuhan dan kebutuhan bisnis melalui
Digital
Banking
Unit Kerja
Segmen/produk Fungsi dan Tanggungjawab
Pengelola
Transaction Bertanggung jawab atas pencapaian target revenue, volume, low cost fund dan market share atas produk transaction
dengan cara pengembangan produk transaction banking secara end-to-end sesuai siklus pengembangan produk, mulai dari
Banking
pengembangan gagasan produk baru hingga peluncuran dan pemantauan kinerja masing-masing produk; menetapkan dan
Wholesale melaksanakan aktivitas yang berkaitan dengan analisis dan strategi marketing; dan melakukan process improvement dan atau
Product business re-engineering produk transaction banking secara bankwide agar lebih marketable dan profitable.
Wholesale
Bertanggung jawab atas pencapaian target revenue, volume dan low cost fund produk transaction banking segmen wholesale
dengan cara bertindak sebagai partner dan konsultan unit bisnis Transaction Banking dan inisiator untuk pengembangan
Transaction
bisnis Transaction Banking; mengoptimalkan value chain bisnis nasabah atau target customer; dan melakukan analisa dan
Banking
kajian terhadap perkembangan kapabilitas channel yang tersedia untuk mendukung business process nasabah Unit Bisnis dan
Wholesale Sales melakukan improvement dan atau business re-engineering proses pelayanan, Service Level Agreement (SLA) yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kepuasan nasabah.
Melakukan penghimpunan dana murah, fee base income, dan pengalihan transaksi ke biaya yang lebih murah melalui
Digital Banking pengembangan strategi dan kebijakan electronic banking yang tepat; memastikan strategi dan kebijakan pengembangan
Financial produk electronic banking dapat diimplementasikan secara tepat waktu dan inovatif sejalan dengan strategi Bank Mandiri; dan
Institutions melakukan review performance analysis atas produk/jasa yang dipasarkan, baik dari segi pencapaian target, efisiensi anggaran
maupun pendapatan bersih yang dapat diberikan kepada perusahaan melalui performance contract.
Menetapkan strategi pencapaian jumlah pengguna dan jumlah Transaksi Electronic Banking sehingga meningkat sesuai
Transaction target; melakukan penghimpunan dana murah, fee base income, dan pengalihan transaksi ke biaya yang lebih murah melalui
Banking Retail pengembangan strategi dan kebijakan electronic banking yang tepat; dan melakukan evaluasi secara berkesinambungan
Retail
Sales terhadap strategi pemasaran yang ditetapkan serta menetapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi
kondisi-kondisi yang dapat mengakibatkan penurunan pencapaian target bisnis.
Bertanggung jawab dalam mengelola dan memenuhi target produk Mandiri Tabungan Bisnis, Mandiri Giro dan Jasa perbankan
lainnya baik Dana, Margin Dana dan Fee Base.; mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pola bisnis nasabah Value Chain
Transaction
Business, Cluster, PPOB dan Bank at Work, baik melalui aliansi dan strategi lainnya, produk, jasa & program bundling yang
Banking SME
disesuaikan dengan kebutuhan nasabah bisnis serta menindaklanjuti program marketing dan sesuai dengan corporate
Sales strategy dan mengoptimalkan client anchor dan jaringan bisnisnya khususnya nasabah business banking (SME) dengan
peningkatan product holding dan transaction usage.
Kelima unit kerja pengelola Digital Banking tersebut di atas memiliki Sinergi yang dibangun oleh unit kerja di atas menghasilkan produk
tiga fungsi utama yang mencakup: dan solusi yang dibutuhkan nasabah, sehingga diharapkan loyalitas
1. Memasarkan produk dan solusi transaction banking kepada nasabah nasabah akan semakin meningkat. Saat ini, Bank Mandiri sedang
dan menjadi subject matter expert bagi Relationship Manager. mengembangkan Enterprise Data Management sebagai database
2. Melakukan pengembangan/desain produk terintegrasi yang fokus nasabah yang dapat membantu Bank Mandiri dalam memberikan
pada inovasi, produktifitas dan profitabilitas produk dengan informasi nasabahnya secara lengkap sehingga dapat meningkatkan
eksposur risiko produk yang terjaga. layanan sesuai kebutuhan nasabah. Selain itu, Enterprise Data
3. Mengembangkan electronic banking channel dan cashless payment Management dapat berfungsi juga sebagai sarana monitoring
system sehingga nasabah retail dapat mengakses produk dan manajemen risiko bagi Bank Mandiri atas nasabahnya.
layanan Bank dengan mudah, nyaman dan efisien.
Mandiri Online
Mandiri online merupakan layanan integrasi dari mandiri Internet dan mandiri mobile yang dikemas dalam tampilan baru untuk meningkatkan
kenyamanan serta kemudahan bagi nasabah dalam memperoleh informasi dan melakukan aktivitas transaksi keuangan. Mandiri Online hadir
dalam 2 (dua) bentuk layanan yang dapat dipilih oleh Nasabah, yaitu: Mandiri Online Web dan Mandiri Online App. Di tahun 2018, Bank Mandiri akan
berfokus pada pengembangan fitur-fitur yang dapat memberikan kemudahan bertransaksi finansial maupun non finansial bagi nasabah, namun
tetap memperhatikan aspek keamanan.
Mandiri Online diluncurkan pada tanggal 21 Maret 2017, dengan menawarkan beberapa kelebihan sebagai berikut.
Single Access
Single user ID dan PIN untuk mengakses seluruh
layanan pada perangkat Mobile dan Web
Complete Dashboard
Overview Portofolio Pribadi yang Lengkap
Termasuk akun aset (tabungan, deposito berjangka)
dan rekening kewajiban (pinjaman, kredit, kartu)
Mobile Approval
Memperkenalkan metode baru untuk
approval, yaitu Mobile app aprroval
Smart Marketing
Memberikan pesan promosi dan pemasaran
serta pemberitahuan mobile untuk informasi
perbankan,
Online Transcations
MANDIRI Online Lakukan transaksi keuangan dimanapun
dan kapanpun
Fitur baru
Top up e-cash dan e-money, melihat
transaksi kartu kredit yang tidak terisi.
Mandiri ATM
Mandiri ATM merupakan layanan perbankan
melalui mesin ATM Mandiri, dengan
Personalized Kemudahan melakukan
menggunakan Kartu Mandiri Debit untuk greeting dan transaksi rutin dengan fitur
campaign Favoritku
mengakses rekening Mandiri Tabungan atau
Mandiri Giro. Berbagai transaksi perbankan
dapat dilakukan melalui mesin ATM Mandiri
diantaranya adalah penarikan tunai, transfer,
informasi saldo, pengisian saldo e-money dan
transaksi pembayaran lainnya.
Mandiri EDC
Electronic Data Capture (EDC) yang tersedia di merchant merupakan Di tahun 2018, Bank Mandiri akan terus menyediakan Integrated
alat yang berfungsi untuk menerima transaksi Kartu secara elektronik. Acquiring Solution yang diwujudkan dengan peningkatan jumlah
Saat ini Bank Mandiri telah memiliki 253.046 unit EDC. Di tahun 2017, merchant, fitur-fitur Point of Sales (POS), dan penyediaan physical
Bank Mandiri telah melakukan berbagai inovasi terkait mesin EDC channel serta Value Added Services.
antara lain seperti 1) Integrasi dengan Aplikasi Pihak Ketiga (MOKA
dan Cashlez), 2) Sebagai sarana Payment Point Online Bank (PPOB), 3)
Sebagai sarana pembayaran uang elektronik (antara lain Transjakarta),
Saat ini sebagian ATM milik Bank-Bank BUMN sudah dikonversi bentuk dukungan Bank Mandiri dalam mewujudkan cashless society
menjadi ATM Link, sampai dengan akhir tahun 2017 jumlah ATM Link yang dicanangkan oleh Bank Indonesia.
mencapai 30.000 ATM. Dengan adanya ATM Link, para nasabah bank
Himbara dapat menikmati tarik tunai gratis dan biaya transfer antar Di tahun 2017, Bank Mandiri telah merealisasikan beberapa inisiatif
rekening Himbara yang lebih murah yaitu dari semula sebesar Rp6.500/ baik itu dari internal maupun regulator, antara lain sebagai berikut:
transaksi, menjadi Rp4.000/transaksi. Melalui EDC Link bank Himbara a. Implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN);
dapat meningkatkan service terhadap merchant kelolaan masing- b. Implementasi e-money di ruas tol baru dan menambahan mesin
masing Bank, dengan keuntungan sebagai berikut: top up di gardu tol;
• Merchant Discount Rate (MDR) yang lebih rendah; c. Implementasi ID Card BUMN;
• Lebih efisien dalam pengelolaan, karena merchant cukup d. Kerjasama e-Payment dengan mitra strategis; dan
menggunakan 1 mesin EDC Link; e. Kerjasama Co-Brand.
• Merchant lebih mudah untuk melakukan pelaporan dengan call
center satu pintu. Di tahun 2018, Mandiri akan terus berperan aktif membangun
ekosistem cashless, salah satunya adalah dengan pembuatan
Untuk mendukung rencana sinergi tersebut, Himbara bersama dengan Application Programming Interface (API) e-money. Dengan API ini
beberapa BUMN lainnya telah melakukan penandatanganan nota diharapkan menambah titik lokasi (baik fisik maupun virtual) untuk
kesepahaman dan perjanjian kerjasama untuk penggunaan EDC Link. top up e-money yang dapat diakses langsung dari aplikasi pihak
BUMN tersebut antara lain PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pos ketiga. Berbagai fitur transaksi dan keuntungan juga senantiasa terus
Indonesia (Persero), PT Kimia Farma (Persero) Tbk., PT Pegadaian ditambahkan untuk nasabah.
(Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Pertamina
Retail. Mandiri e-Cash
Mandiri e-cash merupakan uang elektronik berbasis server yang
Uang Elektronik menggabungkan kemudahan bertransaksi dan pengalaman social
Uang elektronik yang dimiliki oleh Bank Mandiri adalah sebagai banking. Transaksi perbankan dapat dilakukan tanpa harus melakukan
berikut. pembukaan rekening ke cabang Bank Mandiri, melainkan cukup
dengan menggunakan nomor handphone sebagai nomor rekening.
Mandiri e-Money Mandiri e-cash telah memiliki dua partner host to host yaitu Grab dan
Mandiri e-money merupakan kartu prabayar multifungsi yang Line Pay. Berikut adalah tampilan Mandiri e-cash dalam aplikasi Grab
diterbitkan oleh Bank Mandiri sebagai pengganti uang tunai untuk dan Line Pay.
transaksi pembayaran. Transaksi e-money merupakan salah satu
LINE Pay e-cash adalah bentuk kerjasama co branding mandiri e-cash Mandiri e-cash dapat digunakan sebagai salah satu metode pembayaran di
dengan wallet aplikasi LINE Chat & Call Grab dengan mendaftarkannya terlebih dahulu.
Di tahun 2018, Bank Mandiri akan terus meningkatkan kapasitas Di tahun 2017, Bank Mandiri telah merealisasikan pengembangan EDC
infrastruktur e-cash, mengembangkan pembayaran dengan QR Code, Bansos dan e-Wallet Program Pemerintah (bansos dan subsidi) dengan
melakukan integrasi antara uang elektronik e-money (chip based) dan fitur-fitur khusus untuk mendukung Government Assistance Distribution
e-cash (server based) serta meningkatkan kerjasama dengan berbagai (Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),
pihak melalui co-branding. dan Kartu Tani) melalui sinergi Himbara.
Mandiri Branchless Banking Di tahun 2018, Bank Mandiri akan terus melakukan beberapa inisiatif
Mandiri Branchless Banking merupakan layanan sistem perbankan antara lain: 1) Perluasan Agen baik individu maupun Badan Hukum
terbatas yang dilakukan tidak melalui fisik kantor Bank Mandiri, namun melalui kerjasama dengan strategic partner, 2) Peningkatan aktivitas
dengan menggunakan sarana teknologi dan jasa pihak ketiga/Agen Agen dilakukan melalui kegiatan marketing nasional maupun regional,
terutama untuk melayani unbanked dan underbanked people. Inisiatif 3) Pengembangan sistem Branchless Banking yang salah satunya
ini dilakukan juga untuk mendukung program Pemerintah dalam dalam bentuk penambahan fitur, dan 4) Edukasi kepada Agen dan
rangka meningkatkan literasi keuangan. Nasabah secara rutin dan berkelanjutan.
Keterangan:
* termasuk Mandiri Online Apps ** termasuk Mandiri Online Webs *** terdiri dari Mandiri e-Cash dan Mandiri e-Money
Volume transaksi Mandiri SMS/Mobile Banking mampu tumbuh sebesar 37% seiring dengan trend penggunaan
telepon selular di masyarakat Indonesia, walaupun belum dapat menggeser volume transaksi melalui Mandiri ATM.
Mandiri Uang Elektronik mencatat pertumbuhan tinggi karena didukung dengan Gerakan Transaksi Non Tunai dan
elektronifikasi gerbang tol.
Kinerja Digital Banking sepanjang tahun 2017, ditinjau dari jumlah transaksi per produk adalah sebagai berikut.
Keterangan:
* termasuk Mandiri Online Apps ** termasuk Mandiri Online Webs *** terdiri dari Mandiri e-Cash dan Mandiri e-Money
Mandiri ATM masih merupakan sarana favorit untuk bertransaksi perbankan yang ditunjukkan dengan peningkatan
jumlah transaksi melalui Mandiri ATM sebesar 15% di tahun 2017. Penggunaan Mandiri SMS/Mobile Banking mampu
tumbuh sebesar 12%. Jumlah transaksi Mandiri Uang Elektronik di 2017, mengalami peningkatan paling tinggi diantara
produk e-channel lainnya yaitu sebesar 60%, hal ini sejalan dengan kenaikan jumlah volume transaksi dan user register.
Kinerja Digital Banking sepanjang tahun 2017, ditinjau dari jumlah user register per produk adalah sebagai berikut.
Keterangan:
* Merupakan Jumlah Kartu Debit Mandiri
** termasuk Mandiri Online Apps
*** termasuk Mandiri Online Webs
**** terdiri dari Mandiri e-Cash dan Mandiri e-Money
Dilihat dari jumlah pengguna produk e-channel, hampir seluruh produk sebesar 20%, kemudian Mandiri Uang Elektronik yang meningkat
mengalami peningkatan jumlah pengguna (user). Peningkatan jumlah 19%. Peningkatan jumlah user pada produk e-channel sejalan dengan
user tertinggi terjadi pada Mandiri ATM yang tercacat meningkat meningkatnya jumlah Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun oleh
sebesar 23%, diikuti Mandiri Internet Banking Bisnis yang meningkat Perseroan.
Corporate
Governance
Efektivitas penerapan
GCG tercermin dari
governance outcome
yang telah diperoleh.
Bank Mandiri
memiliki capaian
yang sangat baik
di 2017 baik untuk
kinerja operasional
maupun kinerja
keuangan. Di samping
itu, penerapan GCG
di Perseroan telah
dirasakan manfaatnya
oleh para pemangku
kepentingan yang
antara lain terlihat dari
tingginya kepuasan
karyawan, nasabah
dan pemasok selama
tahun 2017.
07
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
390
Bank Service Excellence selama infrastruktur tata kelola agar proses penerapan prinsip tata kelola yang
baik menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan pemangku
10 Tahun secara berturut-turut kepentingan (stakeholders).
dan The Most Trusted Company Yang termasuk dalam struktur tata kelola adalah Direksi, Dewan
selama 11 Tahun secara berturut- Komisaris, komite-komite, dan satuan kerja Perseroan. Adapun yang
termasuk infrastruktur tata kelola antara lain kebijakan dan prosedur,
turut, di samping beberapa sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-
Selanjutnya, adanya kelemahan pada governance process berdampak Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF) yang
pada governance outcome. telah disepakati oleh seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai
Bank Mandiri.
Komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan corporate governance
terlihat dari dimilikinya governance structure dan governance process Dengan menerapkan tata kelola dengan mengacu pada pedoman
yang efektif, sehingga menghasilkan governance outcome yang dan standar tata kelola perusahaan yang berlaku, baik secara nasional
memuaskan, sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan dan internasional, Bank Mandiri bertujuan menjadi Bank terdepan
(stakeholders). kebanggaan Indonesia dan mencapai tujuan jangka panjang yang telah
ditetapkan dan senantiasa memberikan kontribusi positif bagi seluruh
Bank Mandiri menyadari bahwa dengan tata kelola yang baik, stakeholders.
Bank Mandiri tidak hanya mendapatkan hasil keuangan yang baik,
akan tetapi juga menjadi Bank dengan reputasi yang baik di mata Seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai Bank
stakeholders. Keberlangsungan Bank Mandiri dengan kepercayaan Mandiri berkomitmen dan telah menerapkan prinsip-prinsip tata
stakeholders, akan senantiasa meningkatkan kontribusi Bank Mandiri kelola perusahaan yang baik dan tidak terdapat pelanggaran yang
bagi seluruh masyarakat. material terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu Bank Mandiri melaksanakan prinsip tata kelola sesuai
Oleh karena itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk senantiasa dengan ASEAN Corporate Governance Scorecard, adapun prinsip-
menempatkan tata kelola sebagai fondasi utama dalam menjalankan prinsip yang belum dilaksanakan oleh Bank Mandiri telah dijelaskan
bisnis, serta untuk mempertahankan eksistensi Perseroan dalam (explain) dalam website Bank Mandiri.
menghadapi tantangan dan persaingan usaha di masa-masa
mendatang, khususnya di sektor industri perbankan. Bank Mandiri
senantiasa menerapkan seluruh prinsip tata kelola yaitu Transparency,
Governance Framework
Komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan corporate governance diwujudkan dalam Corporate Governance Framework sebagai berikut:
Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-undangan di atas, Perseroan juga mendasarkan pada pedoman-pedoman
implementasi GCG sebagai berikut.
1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
2. ASEAN Corporate Governance Scorecard.
3. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
4. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
5. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision.
Internalisasi dari berbagai peraturan perundang-undangan dan pedoman di atas ke dalam kebijakan internal Perseroan merupakan komitmen dari
Dewan Komisaris dan Direksi dan seluruh pegawai. Komitmen Perseroan terhadap penerapan GCG ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
• Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan
• Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
• Dewan Komisaris
• Direksi
• Pengungkapan informasi dan transparansi
Organ Pendukung
Organ Utama • Organ Pendukung Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit , Komite Remunerasi dan
Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Tata Kelola Terintegrasi.
RUPS STRUKTUR
GCG
Dewan Komisaris •
Organ Pendukung Direksi
Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, ALCO, Business Committee, Risk
Direksi Management Committee, Human Capital Policy Committee, IT Committee,
Capital and Subsidiaries Committee, Credit Committee, Integrated Risk
Committee dan Policy and Procedure Committee.
KOMITMEN GCG
Visi Misi Nilai Budaya Perusahaan
PRINSIP GCG
Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness
Komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan GCG terlihat dari visi, misi 1. Meningkatkan kesungguhan manajemen dalam menerapkan
dan nilai-nilai budaya Perseroan. Visi jangka panjang Bank Mandiri prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab,
di 2020 adalah menjadi Indonesia’s best, ASEAN’s prominent, serta independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam pengelolaan
diwujudkan dalam misinya dan didasarkan pada nilai-nilai budaya Perseroan.
Perseroan. Dalam mewujudkan visi dan menjalankan misinya, 2. Meningkatkan kinerja Perseroan, efisiensi dan pelayanan kepada
Perseroan senantiasa berpegang pada prinsip tata kelola yaitu stakeholders.
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness 3. Menarik minat dan kepercayaan investor.
(TARIF). 4. Memenuhi kepentingan shareholders atas peningkatan shareholder
values.
Penerapan 5 (lima) prinsip tata kelola di Bank Mandiri mempunyai 5. Melindungi Perseroan dari intervensi politik dan tuntutan hukum.
tujuan utama untuk:
Melalui komitmen Bank Mandiri dalam menjalankan bisnis berlandaskan GCG, Bank Mandiri berharap untuk selalu memberikan kontribusi positif
dan nyata antara lain meningkatkan daya saing, kinerja, serta kepercayaan stakeholder Perseroan. Dalam menjalankan operasional, Bank Mandiri
menerapkan 5 (lima) prinsip tata kelola yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (Keadilan).
Prinsip-prinsip
Uraian
Tata Kelola
1. Perseroan mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta dapat diak-
ses oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
2. Perseroan mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha, strategi Perseroan,
kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, pemegang saham pengendali, pen-
Transparansi
gelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, penerapan fungsi kepatuhan, sistem dan implementasi good
corporate governance serta informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal.
3. Kebijakan Perseroan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada stakeholders yang berhak memperoleh informasi tentang ke-
bijakan tersebut.
4. Prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan rahasia Perseroan, rahasia jabatan dan hak-hak pribadi sesuai peraturan
yang berlaku.
1. Perseroan menetapkan sasaran usaha dan strategi untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
2. Perseroan menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi masing-masing organ anggota Dewan Komisaris dan Direksi
serta seluruh jajaran di bawahnya yang selaras dengan visi, misi, nilai-nilai Perusahaan, sasaran usaha dan strategi Perseroan.
3. Perseroan harus meyakini bahwa masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi maupun seluruh jajaran di bawahnya
mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan good corporate gov-
Akuntabilitas ernance.
4. Perseroan menetapkan check and balance system dalam pengelolaan Perseroan.
5. Perseroan memiliki ukuran kinerja dari semua Jajaran Perseroan berdasarkan ukuran yang disepakati secara konsisten dengan
nilai perusahaan (Corporate Culture Values), sasaran usaha dan strategi Perseroan serta memiliki rewards and punishment sys-
tem.
1. Perseroan berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan
Responsibilitas yang berlaku.
2. Perseroan sebagai good corporate citizen peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial secara wajar.
1. Perseroan menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepent-
Independensi ingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).
2. Perseroan mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
1. Perseroan memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
Kewajaran dan Kesetaraan 2. Perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat
bagi kepentingan Perseroan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Berdasarkan prinsip tata kelola, Perseroan mengembangkan struktur GCG yang meliputi GCG structure dan GCG infrastructure guna menjalankan
mekanisme GCG sesuai peraturan perundang-undangan serta best practices yang ada. Dengan mendasarkan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-
prinsip GCG, diharapkan akan tercipta kesinambungan usaha dalam jangka panjang.
Governance Outcome
Efektivitas penerapan GCG tercermin dari governance outcome yang telah diperoleh. Perseroan dan para pemangku kepentingan telah mendapatkan
manfaat dari penerapan GCG dengan dicapainya kinerja keuangan maupun operasional yang baik di tahun 2017 sebagai berikut.
• Pertumbuhan Kredit sebesar 9,99%
• Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 6,77%
• Pertumbuhan Aset 8,28%
• Pertumbuhan Ekuitas 10,85%
• Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 46,37%
• Penurunan NPL turun 0,54% menjadi 3,45%
Di samping itu, efektivitas penerapan GCG juga bisa dilihat dari kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan tidak dikenakannya sanksi
dalam perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan juga mendapatkan manfaat dari penerapan GCG dengan menurunnya temuan audit,
dari 689 temuan di tahun 2016 menjadi 349 di tahun 2017.
Efektivitas penerapan GCG juga tercermin dari didapatkannya predikat “The Most Trusted Company” dalam penilaian CGPI tahun 2017. Penghargaan
ini merupakan penghargaan Bank Mandiri yang ke-11 (sebelas) sejak tahun 2007 hingga tahun 2017 secara berturut-turut.
Standar KualitasI
Implementasi GCG
Peningkatan Kualitas
Implementasi
Implementasi GCG
GCG
dan Benchmarking
Monitoring
Assessment GCG Implementasi GCG
Penetapan Standar Kualitas Lingkup standar implementasi GCG Bank Mandiri mengacu pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang
Implementasi Good Corporate penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola
Governance Bagi Bank Umum.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan menjalankan Misinya, Perseroan
telah menetapkan standar implementasi GCG yang dapat dijadikan Standar penilaian pelaksanaan GCG meliputi 11 (sebelas) aspek yaitu:
sebagai acuan dasar. Acuan dasar tersebut meliputi kriteria yang 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
akan dicapai dari berbagai aspek yang terkait dengan implementasi 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
GCG. Selain itu, penetapan standar implementasi juga bertujuan 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite.
agar Perseroan mampu untuk senantiasa meningkatkan kualitas 4. Penanganan Benturan Kepentingan.
implementasi GCG. Standar tersebut dirumuskan berdasarkan 5. Penerapan Fungsi Kepatuhan.
peraturan terkait, masukan dari stakeholders, hasil assessment dan 6. Penerapan Fungsi Audit Intern.
benchmarking. 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern.
2000 - 2001 • Respon Bank Mandiri terhadap Kontrak Manajemen dengan Bank Dunia tersebut, menerbitkan ketentuan antara lain:
- Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang Prinsip-prinsip GCG.
- Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang Code of Conduct yang menjadi pedoman perilaku dalam
Peletakan Dasar-Dasar berinteraksi dengan nasabah, rekanan dan sesama pegawai.
Governance Commit- - Keputusan Direksi tentang Kebijakan Kepatuhan (Compliance Policy) yang mewajibkan seluruh jajaran Bank Mandiri untuk
ment, Structure And bertanggung jawab penuh secara individu di dalam melakukan kegiatan operasional Bank dibidangnya masing-masing.
Mechanisms • Bank Mandiri telah menugaskan konsultan independen untuk melakukan diagnostic review atas implementasi GCG. Atas im-
plementasi pelaksanaan GCG tersebut, Lembaga Rating Independen telah memberikan penilaian GCG untuk periode tahun
2003 dengan skor sebesar 6,2, meningkat dari penilaian tahun sebelumnya dengan skor 5,4.
• Secara berkelanjutan melaksanakan penyempurnaan penerapan prudent banking, GCG serta internal control melalui
2008 - 2010 pengembangan website GCG, Compliance Risk Management System, Standar prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Teroris, Risk Based Audit Tools dan Sistem Informasi Manajemen Audit.
Transformasi Budaya • Pengambilan keputusan bisnis maupun keputusan manajemen lainnya dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip GCG serta
Lanjutan senantiasa mempertimbangkan semua ketentuan yang berlaku.
• Pelaksanaan program internalisasi budaya lanjutan antara lain melalui penyelenggaraan Culture Fair, Culture Seminar, dan
Recognition Program berupa pemberian penghargaan kepada unit kerja dan change agent terbaik dalam implementasi
program budaya.
• Bank Indonesia mengeluarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, mewajibkan Bank
baik secara individual maupun konsolidasi melakukan penilaian GCG dengan pendekatan Risk Based Bank Rating (RBBR).
• Konsistensi penerapan GCG Bank Mandiri secara terus menerus, mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga nasional dan
internasional yang independen dan profesional, antara lain:
- Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) kepada 100 perusahaan publik dengan nilai
2011 - 2013
kapitalisasi pasar terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Bank Mandiri meraih predikat Best Financial.
- Rating GCG oleh Corporate Governance Asia (CGA) yang berkedudukan di Hongkong, sejak tahun 2009 Bank Mandiri selalu
meraih posisi sebagai perusahaan terbaik dalam implementasi GCG.
• Menerapkan pengendalian Gratifikasi melalui implementasi pelaporan Gift Disclosure tanggal 2 Juli 2013 sebagai upaya dalam
pencegahan penerimaan gratifikasi yang sejalan dengan himbauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
• Berpartisipasi untuk terus menciptakan budaya anti korupsi antara lain dengan mengikuti acara kegiatan Pekan Anti Korupsi
2013 yang diselenggarakan KPK.
• Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dalam ajang ASEAN CG Scorecard, Bank Mandiri
meraih kategori “I”.
• Rating GCG oleh Corporate Governance Asia (CGA) yang berkedudukan di Hongkong, Bank Mandiri meraih predikat The Best of
Asia sebagai Icon on Corporate Governance.
2014 • Good Corporate Citizen (GCC) sejalan dengan corporate plan Bank Mandiri 2015 – 2020 yang salah satunya adalah social
economic impact, salah satu komponen yaitu role model corporate citizen. Bank Mandiri telah melakukan diagnostic review
terhadap penerapan GCC di Perseroan.
• Menyempurnakan ketentuan larangan gratifikasi yang diatur dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Gift Disclosure
Statement sesuai dengan himbauan KPK.
• Melakukan transformasi tahap 3.
• Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dalam ajang ASEAN CG Scorecard 2016, Bank Mandi-
ri meraih kategori “The Best Financial Sector”.
• Rating GCG oleh Corporate Governance Asia (CGA), Bank Mandiri meraih predikat The Best of Asia sebagai Icon on Corporate
Governance.
• Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
- Menerapkan tata kelola terintegrasi dan satuan kerja terintegrasi pada Mandiri Group sesuai dengan Peraturan Otoritas
2015 Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Tata Kelola Terintegrasi.
- Membentuk Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terinte-
grasi, serta Komite Tata Kelola Terintegrasi.
- Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
• Penyempurnaan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Gift Disclosure Statement menjadi PTO Pengendalian Gratifikasi yang ber-
laku per tanggal 3 Juli 2015 dan launching Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) pada 9 Juli 2015. UPG Bank Mandiri mendapat-
kan penghargaan BUMN dengan Unit Pengendali Gratifikasi Terbaik Tahun 2015 dari Komisi Pemberantasan Korupsi.
• Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dalam ajang ASEAN CG Scorecard 2016, Bank
Mandiri meraih kategori “The Best Overall”.
• Mengikuti Forum Unit Pengendali Gratifikasi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober sampai dengan 3
2016 November 2016 di Bogor, Jawa Barat.
• Mengikuti Festival Hari Anti Korupsi International Tahun 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 8-10 Desember 2016 di
Pekanbaru Riau, Bank Mandiri terpilih sebagai BUMN dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik.
• Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan GCG yang dilakukan oleh
lembaga independen yaitu The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Bank Mandiri telah mengikuti penilaian
CGPI selama 14 (empat belas) tahun berturut-turut sejak tahun 2003. Di tahun 2017 Bank Mandiri kembali meraih predikat
“Sangat Terpercaya” sebanyak 11 kali berturut-turut.
2017
• Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dalam ajang ASEAN CG Scorecard 2016, Bank
Mandiri meraih kategori “The Best Overall”.
• Mengikuti Festival Hari Anti Korupsi International Tahun 2017 yang diselenggarakan pada tanggal 11-12 Desember 2017 di
Hotel Bidakara, Jakarta. Bank Mandiri terpilih sebagai BUMN dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik.
Untuk memastikan pelaksanaan tata kelola menjadi fondasi seluruh insan Mandiri dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Bank Mandiri
melakukan berbagai upaya spesifik di tahun 2017 antara lain sebagai berikut:
1. E-learning GCG
Bank Mandiri mengembangkan e-learning GCG untuk meningkatkan pemahaman GCG seluruh pegawai Bank Mandiri. E-learning tersebut di
assign kepada seluruh pegawai Bank Mandiri dimana pada akhir modul akan terdapat post test yang dapat menguji pemahaman pegawai
terhadap GCG.
4. Modul GCG dan Pengendalian Gratifikasi yang wajib bagi training Officer Development Program (ODP) dan Senior Development
Program (SDP)
Calon pegawai pimpinan di Bank Mandiri mendapatkan modul GCG dalam kelasnya, karena diharapkan suatu saat para pegawai dapat
menjadikan GCG sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya.
Pelaksanaan Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Terbuka Sesuai Ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan
Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran OJK No.
32/SE.OJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, pedoman Tata Kelola mencakup 5 aspek, 8 prinsip dan 25 rekomendasi
penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dalam Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang harus diterapkan Perseroan untuk
mengimplementasikan prinsip tata kelola. Adapun uraian penerapannya, dapat disampaikan, sebagai berikut.
Tabel Pelaksanaan Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Terbuka Sesuai Ketentuan OJK
Keterangan: Comply
Keterangan: Comply
Prinsip 2 4. Perusahaan Terbuka − Adanya komunikasi antara Perusahaan Bank Mandiri telah memiliki kebijakan komunikasi dengan
Meningkatkan Kualitas memiliki suatu ke- Terbuka dengan pemegang saham atau pemegang saham atau investor sebagaimana diatur
Komunikasi Perusahaan bijakan komunikasi investor dimaksudkan agar para pemegang dalam Standar Pedoman Corporate Secretary (SPCS) Bab
Terbuka dengan dengan pemegang saham atau investor mendapatkan III.A.I. Keterbukaan Informasi.
Pemegang Saham atau saham atau investor. pemahaman lebih jelas atas informasi yang
Investor. telah dipublikasikan kepada masyarakat, Selain hal tersebut, Bank Mandiri memiliki agenda Public
seperti laporan berkala, keterbukaan Expose yang dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali yang
informasi, kondisi atau prospek bisnis selain bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada
dan kinerja, serta Pelaksanaan Tata Kelola publik dan investor seperti laporan berkala, keterbukaan
Perusahaan Terbuka. Disamping itu, informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta
pemegang saham atau investor juga dapat Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
menyampaikan masukan dan opini kepada
manajemen Perusahaan Terbuka. Bank Mandiri juga telah membentuk suatu unit kerja
− Kebijakan komunikasi dengan para khusus yang mengelola hubungan dengan investor,
pemegang saham atau investor khususnya investor publik yang mempunyai fungsi antara
menunjukan komitmen Perusahaan lain sebagai pusat informasi atas kinerja Perseroan kepada
Terbuka dalam melaksanakan komunikasi investor serta menjaga hubungan baik dengan investor.
dengan para pemegang saham atau
investor. Dalam kebijakan tersebut dapat Keterbukaan Informasi kepada pemangku kepentingan
mencakup strategi, program, dan waktu telah disusun dengan merujuk kepada ketentuan Pasar
pelaksanaan komunikasi, serta panduan Modal dan Bursa serta peraturan perundangan lain
yang mendukung pemegang saham yang terkait, yang secara ringkas dapat dikelompokkan
atau investor untuk berpartisipasi dalam menjadi:
komunikasi tersebut. a. Pelaporan baik berkala maupun insidentil
kepada lembaga terkait (Otoritas Jasa Keuangan,
Bank Indonesia, Lembaga Penjamis Simpanan,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bursa
Efek) dan pelaporan melalui situs website.
b. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dilaksanakan sesuai ketentuan perundangan dan
Anggaran Dasar Bank Mandiri yang terdiri dari RUPS
tahunan dan RUPS lainnya (RUPS Luar Biasa)
Menyelenggarakan kegiatan lainnya yang berkaitan
dengan aksi korporasi dan/atau keterbukaan
informasi yang meliputi Public Expose (triwulanan)
dan Analyst Meeting.
Keterangan: Comply
Keterangan: Comply
Keterangan: Comply
19. Perusahaan Terbuka Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk Bank Mandiri telah memiliki kebijakan Strategi Anti Fraud
memiliki kebijakan memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan yang berlaku sejak tanggal 2 Mei 2012, sebagai tindak
anti korupsi dan anti Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan lanjut dari Surat Edaran BI No. 13/28/DPNP tanggal 09
fraud. sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud
baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan (SAF). Dalam SAF tersebut diatur antara lain mengenai
bagian dalam kode etik, ataupun dalam bentuk organisasi dan 4 Pilar SAF di Bank Mandiri, yaitu:
tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat Pilar 1 : Pencegahan
meliputi antara lain mengenai program dan Pilar 2 : Deteksi
prosedur yang dilakukan dalam mengatasi Pilar 3 : Investigasi, Pelaporan dan Sanksi
praktik korupsi, balas jasa (kickbacks), fraud, Pilar 4 : Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
suap dan/atau gratifikasi dalam Perusahaan
Terbuka. Lingkup dari kebijakan tersebut harus Bank Mandiri menyampaikan Laporan Penerapan SAF
menggambarkan pencegahan Perusahaan kepada OJK secara rutin setiap semester dan laporan
Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik insidentil atas kasus yang dapat mengganggu kegiatan
memberi atau menerima dari pihak lain operasional Bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengendalian Gratifikasi
Bank Mandiri memiliki PTO Pengendalian Gratifikasi
dan memiliki Unit Pengendali Gratifikasi (UPG)
untuk melaksanakan fungsi pengendalian gratifikasi
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang berlaku
sejak tanggal 3 Juli 2015.
Keterangan: Comply
Keterangan: Comply
21. Perusahaan Terbuka Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur diatur
memiliki kebijakan kreditur digunakan sebagai pedoman dalam dalam:
tentang pemenuhan melakukan pinjaman kepada kreditur. Tujuan SPO Produk Dana, Manual Produk dan SPO Pengelolaan
hak-hak kreditur. dari kebijakan dimaksud adalah untuk Pengaduan Nasabah, yang secara ringkas mengatur:
menjaga terpenuhinya hak-hak dan menjaga 1. Hak untuk memperoleh penjelasan yang cukup
kepercayaan kreditur terhadap Perusahaan tentang karateristik produk.
Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup 2. Hak untuk mendapat mengakses syarat dan
pertimbangan dalam melakukan perjanjian, ketentuan produk dana melalui website Bank
serta tindak lanjut dalam pemenuhan Mandiri.
kewajiban Perusahaan Terbuka kepada 3. Kemudahan untuk bertransaksi melalui cabang,
kreditur. layanan e-banking atau sarana lainnya yang
ditetapkan Bank.
4. Memperoleh bunga yang besarnya sesuai ketentuan
yang berlaku di Perseroan.
Keterangan: Comply
23. Perusahaan Terbuka − Insentif jangka panjang merupakan Pada RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2017, pemegang
memiliki kebijakan insentif yang didasarkan atas pencapaian saham telah menetapkan pemberian insentif jangka
pemberian insentif kinerja jangka panjang. Rencana insentif panjang kepada Direksi. Perseroan telah melaksanakan
jangka panjang jangka panjang mempunyai dasar ketentuan terkait insentif jangka panjang sebagaimana
kepada Direksi dan pemikiran bahwa kinerja jangka panjang diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan
karyawan perusahaan tercermin oleh pertumbuhan peraturan perundangan.
nilai dari saham atau target-target
jangka panjang perusahaan lainnya. Saat ini Perseroan telah memiliki kebijakan internal terkait
Insentif jangka panjang bermanfaat insentif jangka panjang kepada Direksi dengan mengacu
dalam rangka menjaga loyalitas dan pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014
memberikan motivasi kepada Direksi dan tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
karyawan untuk menigkatkan kinerja atau Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik
produktivitasnya yang akan berdampak Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
pada peningkatan kinerja perusahaan Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/06/2017 yang
dalam jangka panjang. dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
− Adanya suatu kebijakan insentif jangka KOM/003/2014 tentang Tunjangan dan Fasilitas serta
panjang merupakan komitmen nyata Benefit Lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
Perusahaan Terbuka untuk mendorong
pelaksanaan pemberian insentif jangka Selain itu, Kebijakan insentif jangka panjang Direksi
panjang kepada Direksi dan Karyawan dan Karyawan mengacu kepada Peraturan OJK No. 45/
dengan syarat, prosedur dan bentuk yang POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam
disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum. Kebijakan
Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud Insentif jangka panjang kepada karyawan yang
dapat mencakup, antara lain: maksud dan terkait dengan Material Risk Taker telah disiapkan dan
tujuan pemberian insentif jangka panjang, penerapannya akan disesuaikan dengan peraturan
syarat dan prosedur dalam pemberian implementasi bagi Direksi dan Komisaris yang akan
insentif, serta kondisi dan risiko yang harus diterbitkan oleh Kementrian BUMN.
diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka
dalam pemberian insentif. Kebijakan Keterangan: Comply
tersebut juga dapat tercakup dalam
kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka
yang ada.
Pelaksanaan Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Sesuai Guidelines of
Corporate Goverance Principles for Banks yang Diterbitkan oleh Basel Committee in Banking
Supervision
Pedoman Tata Kelola mencakup 12 prinsip corporate governance. Pedoman Tata Kelola adalah standar praktik terbaik yang bisa dijadikan acuan
dalam penerapan tata kelola perusahaan di perbankan. Adapun uraian penerapannya, dapat disampaikan, sebagai berikut
Tabel Pelaksanaan Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Sesuai Guidelines of Corporate Goverance Principles For Banks .
Prinsip Penjelasan Implementasi di Bank Mandiri
Prinsip 1 Dewan Komisaris memiliki tanggungjawab yang antara lain: Dalam Tata Tertib Dewan Komisaris sebagaimana dituangkan dalam
Tanggung Jawab Dewan persetujuan dan pengawasan terhadap penerapan strategi bisnis, Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP.KOM/005/2016
Komisaris. struktur dan mekanisme governance dan budaya perusahaan disebutkan bahwa tanggung jawab Dewan Komisaris adalah
memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan serta memberikan saran atas hal yang dianggap penting
oleh Perseroan dalam hal ini termasuk budaya perusahaan.
Prinsip 2 Anggota Dewan Komisaris harus memiliki kualitas sesuai dengan Dewan Komisaris Bank Mandiri tidak memiliki hubungan keuangan,
Kualifikasi dan Komposisi tugas dan tanggungjawabnya, baik secara individu maupun hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
Dewan Komisaris. secara kolegial. Dewan Komisaris harus memahami perannya keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/
dalam pengawasan dan penerapan corporate governance, serta atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
mampu melaksanakan pengambilan keputusan secara sehat dan yang dapat memengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk
obyektif. bertindak Independen sebagaimana diatur dalam ketentuan
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan telah
menandatangani Surat Pernyataan Independen.
Prinsip 3 Dewan Komisaris harus menetapkan struktur dan praktik Dewan Komisaris mempunyai Komite di bawah Dewan Komisaris
Struktur dan Mekanisme governance yang tepat dalam melaksanakan tugasnya dan secara yang membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yaitu Komite
Dewan Komisaris. periodik melakukan telaah atas efektivitasnya. Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi
serta Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Prinsip 4 Di bawah arahan dan pengawasan Dewan Komisaris, Direksi Direksi mengelola Perseroan di bawah arahan dan pengawasan
Direksi. mampu mengelola kegiatan Bank sesuai dengan strategi bisnis, Dewan Komisaris, terbukti dari pencapaian bisnis perusahaan
selera risiko, kebijakan remunerasi dan kebijakan lainnya yang yang meningkat dari tahun sebelumnya. Seluruh kebijakan yang
telah disetujui oleh Dewan Komisaris. mendasari kegiatan operasional Bank Mandiri harus mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris.
Prinsip 5 Dalam suatu kelompok usaha, Dewan Komisaris perusahaan Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki pengetahuan
Struktur Governance induk memiliki tanggungjawab menyeluruh terhadap kelompok dan pemahaman mengenai bisnis utama serta risiko utama
Kelompok Usaha. usaha tersebut dan untuk memastikan penetapan dan perusahaan, terbukti dari lolosnya seluruh Dewan Komisaris
pelaksanaan praktek governance yang bersih terkait dengan dan Direksi dari Fit and Proper Test. Direksi dan Dewan Komisaris
struktur, bisnis, dan risiko kelompok usaha dan entitas. Dewan juga senantiasa mengikuti pelatihan dan pengembangan untuk
Komisaris dan Direksi harus memahami struktur organisasi meningkatkan kemampuannya.
kelompok usaha dan risiko yang dihadapi.
Prinsip 6 Bank harus memiliki fungsi manajemen risiko yang berkualitas, Bank Mandiri menjalankan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Fungsi Manajemen Risiko. independen, memiliki sumber daya yang berkualitas dan memiiki Pemantauan, Pengendalian Risiko, dan Sistem Informasi Manajemen
akses dengan Dewan Komisaris. Risiko melalui kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM).
Bank Mandiri senantiasa meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan
seluruh pegawai terutama dalam hal pengelolaan risiko, dengan
menyelenggarakan pelatihan internal secara rutin melalui Risk
Management Academy. Selain itu, Bank Mandiri juga secara rutin
minimal sekali dalam setahun mengadakan sosialisasi, forum
diskusi, magang, maupun program mengenai manajemen risiko
yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Bank Mandiri
mengkomunikasikan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris
melalui Komite Pemantau Risiko dan Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Prinsip 7 Risiko harus diidentifikasi, dimonitor dan dikendalikan untuk Dalam pengelolaan Manajemen Risiko Bank Mandiri telah dilakukan
Identifikasi Pemonitoran seluruh kegiatan aktivitas Bank. Kualitas dari infrastruktur identifikasi, pengukuran dan penilaian risiko secara bankwide dengan
dan Pengendalian Risiko. manajemen risiko dan pengendalian internal harus mampu menyusun profil risiko secara berkala. Pengukuran dan penilaian
mengikuti perubahan profil risiko Bank, kondisi risiko eksternal risiko telah dapat berjalan dengan baik sesuai Kebijakan Manajemen
dan praktik industri. Risiko yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan tingkat risiko
yang dihadapi Bank Mandiri.
Prinsip 8 Implementasi risk governance yang efektif membutuhkan Penilaian Risk Based Bank Rating (RBBR) setiap semester
Komunikasi Risiko. komunikasi risiko yang akurat dalam lingkungan Bank baik antar disampaikan kepada Integrated Risk Committed (IRC) yang
organisasi maupun melalui pelaporan kepada Dewan Komisaris beranggotakan Direksi Bank Mandiri serta Perusahaan Anak. Selain
dan Direksi. itu, hasil penilaian RBBR disampaikan kepada Dewan Komisaris
melalui Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Prinsip 9 Dewan Komisaris bertanggungjawab dalam mengawasi Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya good corporate
Kepatuhan. manajemen terkait dengan risiko kepatuhan Bank. Dewan governance dalam setiap kegiatan usaha serta kebijakan tata
Komisaris harus menetapkan fungsi kepatuhan dan memberikan kelola perusahaan, termasuk didalamnya pelaksanaan kepatuhan.
persetujuan terhadap kebijakan dan proses identifikasi, penilaian, Penilaian risiko kepatuhan dalam RBBR dilaporkan kepada Dewan
pemonitoran dan pelaporan, dan pemberian nasihat kepada Komisaris setiap 6 (enam) bulan sekali untuk mendapatkan feedback.
risiko kepatuhan.
Pemonitoran Penerapan Good Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan mengevaluasi Pedoman
Tata Kelola Terintegrasi serta mengarahkan dalam rangka
Fungsi monitoring dari pelaksanaan implementasi GCG dilakukan oleh 4. Internal Audit yang salah satu tugas dan tanggungjawabnya
beberapa organ Perseroan sebagai berikut: adalah menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko
1. Compliance Group yang memiliki fungsi utama untuk membantu (risk management), pengendalian internal (internal control) dan
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan untuk melakukan proses tata kelola (governance) untuk menilai kecukupan dan
dimaksudkan untuk memetakan kekuatan (strenght) dan kelemahan seperti fraud, pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit
(weakness) pelaksanaan GCG di Bank Mandiri yang ditinjau dari tiga (BMPK), pelanggaran ketentuan terkait laporan bank kepada
aspek yaitu: regulator.
1. Governance Structure
Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan Self assessment meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan tata
struktur dan infrastruktur tata kelola Perseroan agar proses kelola yang meliputi:
pelaksanaan prinsip GCG menghasilkan outcome yang sesuai 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
dengan harapan stakeholders Perseroan. Yang termasuk dalam 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
struktur tata kelola Perseroan adalah Dewan Komisaris, Direksi, 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
Komite dan satuan kerja pada Perseroan. Adapun yang termasuk 4. Penanganan benturan kepentingan.
infrastruktur tata kelola Perseroan antara lain adalah kebijakan 5. Penerapan fungsi kepatuhan.
dan prosedur, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan 6. Penerapan fungsi audit internal.
fungsi masing-masing struktur organisasi. 7. Penerapan fungsi audit eksternal.
2. Governance Process 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian
Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas internal .
proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
struktur dan infrastruktur tata kelola Perseroan sehingga penyediaan dana besar (large exposure).
menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders. 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan
3. Governance Outcome pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal.
Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas 11. Rencana Strategis Bank .
outcome yang memenuhi harapan stakeholders yang merupakan
hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh Pihak yang Melakukan Assessment
kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Perseroan. Yang Proses penilaian self assessment tata kelola Bank Mandiri melibatkan
termasuk dalam governance outcome mencakup aspek kualitatif seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja yang terkait dengan
dan aspek kuantitatif, antara lain yaitu: faktor penilaian tata kelola dimaksud.
- Kecukupan transparansi laporan.
- Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Skor Penilaian
- Perlindungan konsumen. Pada semester I 2017, Bank Mandiri telah melakukan penilaian sendiri
- Obyektivitas dalam melakukan assessment/audit. terhadap pelaksanaan tata kelola dan telah disampaikan kepada
- Kinerja bank seperti rentabilitas, efisiensi, dan permodalan. OJK pada tanggal 25 Juli 2017. Atas penilaian tersebut, OJK telah
- Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang memberikan feedback terhadap hasil penilaian tata kelola sehingga
berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi bank nilai Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan
2 yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara umum kelemahan tersebut
kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Pada semester II 2017, Bank Mandiri telah melakukan penilaian tata kelola secara individu yang telah disampaikan kepada OJK pada tanggal 24
Januari 2017. Penilaian sendiri semester II 2017 mendapatkan nilai sebagai berikut :
Mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari
1 (sangat baik) pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank.
Dari kedua hasil penilaian tersebut, pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri pada tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Strength Weakness
Struktur
• Berdasarkan hasil keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 21 Agustus 2017, komposisi -
anggota Komisaris Independen pada periode Semester II/2017 telah memenuhi ketentu-
an POJK No. 55/POJK.03/2016, dimana Komisaris Independen paling sedikit berjumlah
50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
• OJK telah menyampaikan hasil kelulusan Fit & Proper Test dan menyetujui pengangka-
tan Bpk. Hartadi A. Sarwono, Bpk. Makmur Keliat, dan Bpk. R. Widyo Pramono sebagai
anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri, serta Bpk. Darmawan Junaidi sebagai
anggota Direksi Bank Mandiri.
• Direksi memiliki kompetensi yang memadai dan pembidangan tugas Direksi telah
mempertimbangkan relevansi kompetensi dengan jabatannya.
Proses
• Dewan Komisaris dan Direksi telah memastikan dan menerapkan terselanggaranya Masih terdapat pengenaan sanksi denda pada periode berjalan, khu-
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap jenjang organisasi, yang susnya terkait akurasi data debitur dalam Sistem Informasi Debitur yang
diantaranya tercermin dari Peningkatan Skor ASEAN CG Scorecard dan Keberhasilan Bank masih perlu ditingkatkan.
Mandiri dalam mempertahankan predikat Perusahaan “Sangat Terpercaya” (The Most
Trusted Company) oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), selama 11
kali berturut-turut.
• Selama tahun 2017 rencana audit yang tercantum dalam Annual Audit Plan (AAP)
telah direalisasikan seluruhnya oleh Bank.
• Pada tahun 2017 Bank Mandiri melakukan proses revisi formulir pengaduan nasabah,
untuk mempermudah dokumentasi keluhan nasabah serta mempercepat pemberian
tindak lanjut atas keluhan dimaksud.
Hasil
• Bank Mandiri selaku Bank BUMN berkomitmen dan konsisten berperan sebagai agent Masih terdapat pengenaan sanksi denda pada periode berjalan
of development dalam hal mendukung kebijakan pembangunan yang diputuskan
oleh pemerintah, diantaranya melalui program-program pembangunan infrastruktur,
pengembangan program kewirausahaan, dan pemberdayaan TKI.
• Terdapat penurunan pelanggaran sebesar 19.3% pada periode Semester II/2017
dibandingkan dengan periode Semester II/2016. Selain itu, secara year on year terdapat
penurunan pelanggaran sebesar 18% pada posisi tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
2017.
• Pencapaian kinerja Bank Mandiri di triwulan III/2017 mengalami peningkatan
dibandingkan periode sebelumnya. Diantaranya tercermin dari peningkatan laba
bersih sebesar 25.4% dan penurunan rasio kredit bermasalah menjadi 3.74% di
triwulan III/2017.
Bapak Hartadi A. Sarwono telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan
Komposisi Komisaris Independen yang belum sesuai Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-193/PB.12/2017 tanggal
dengan ketentuan minimum. 15 November 2017 perihal Penyampaian Salinan Keputusan atas Pengangkatan Komisaris Utama Independen PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-205/D.03/2017 tanggal 09 November
2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Hartadi Agus Sarwono Selaku Komisaris Utama
Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sehingga pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris Utama/
Komisaris Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 15 November 2017 sebagaimana dinyatakan
dalam Surat Bank Mandiri No. RMC/1412/2017 tanggal 15 November 2017 perihal Penetapan Efektif atas
Pengangkatan Komisaris Utama Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Penilaian Pihak Eksternal penanggungjawab pengadaan barang dan jasa; serta struktur
Selain melakukan penilaian sendiri pelaksanaan tata kelola penanggungjawab manajemen perubahan.
berdasarkan ketentuan regulator, Bank Mandiri secara aktif melakukan b. Kebijakan tata kelola perusahaan, yang mencakup pedoman
penilaian tata kelola oleh Pihak Eksternal untuk mendapatkan dan kebijakan terkait GCG, penegakkan etika, keterbukaan
feedback dalam pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri. informasi, pengawasan dan audit serta kepatuhan,
pengelolaan SDM, operasional/produksi, pemasaran,
Corporate Governance Perception Index (CGPI) keuangan dan akuntasi, manajemen risiko, tata kelola
Dalam menilai kualitas penerapan tata kelola, Bank Mandiri mengikuti teknologi informasi, hubungan dengan stakeholders,
program riset dan pemeringkatan CGPI yang diadakan oleh The pengadaan barang dan jasa, serta manajemen perubahan.
Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). CGPI diikuti oleh
perusahaan publik (emiten), BUMN, perbankan dan perusahaan swasta 2. Proses Tata Kelola (Governance Process)
lainnya dimana Bank Mandiri telah mengikuti penilaian CGPI selama 14 Aspek proses tata kelola merupakan penilaian terhadap efektivitas
(empat belas) tahun berturut-turut sejak tahun 2003. sistem dan mekanisme dalam mengelola perubahan yang
berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Indikator
Kriteria yang Digunakan penilaian dari aspek proses tata kelola meliputi:
Hingga tahun 2016, terdapat 4 (empat) tahapan penilaian CGPI yang a. Sistem tata kelola perusahaan, yang mencakup sistem terkait
meliputi self assessment, sistem dokumentasi, makalah dan observasi. GCG, penegakkan etika, keterbukaan informasi, pengawasan
Pada tahun 2017, penilaian CGPI mengangkat tema “Manajemen dan audit serta kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/
Perubahan dalam Kerangka GCG”. Melalui tema tersebut, Bank Mandiri produksi, pemasaran, keuangan dan akuntasi, manajemen
menjelaskan mengenai sistem dan mekanisme yang digunakan organ risiko, tata kelola teknologi informasi, hubungan dengan
perusahaan dalam mengelola perubahan di dalam organisasi yang stakeholders, pengadaan barang dan jasa, serta sistem
berorientasi pada penciptaan nilai bagi stakeholders dalam rangka manajemen perubahan.
mewujudkan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. b. Mekanisme tata kelola perusahaan, yang mencakup
mekanisme dan proses implementasi GCG, penegakkan
Melalui tema utama perubahan, terdapat perubahan pada metode etika, keterbukaan informasi, pengawasan dan audit serta
penilaian dan aspek penilaian. Metode penilaian dalam periode kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/produksi,
sebelumnya yang menggunakan 4 (empat) tahapan, diubah menjadi pemasaran, keuangan dan akuntasi, manajemen risiko,
2 (dua) tahapan yaitu analisis melalui metode self assessment dan pengelolaan teknologi informasi, hubungan stakeholders,
penilaian dokumen perusahaan, serta observasi. Aspek penilaian pengadaan barang jasa, dan manajemen perubahan.
dalam CGPI 2017 antara lain:
3. Hasil Tata Kelola (Governance Outcome)
1. Struktur Tata Kelola (Governance Structure) Aspek hasil tata kelola merupakan penilaian terhadap kualitas
Aspek struktur tata kelola merupakan penilaian terhadap luaran, hasil, dampak dan manfaat dari mengelola perubahan
kecukupan struktur dan infrastruktur perusahaan dalam yang berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
mengelola perubahan yang berdasarkan prinsip tata kelola Indikator penilaian dari aspek hasil tata kelola meliputi:
perusahaan yang baik. Indikator penilaian dari aspek struktur tata a. Luaran tata kelola perusahaan (output), yang mencakup
kelola meliputi: output dari proses implementasi GCG, penegakkan etika,
a. Struktur tata kelola perusahaan, yang mencakup keterbukaan informasi, pengawasan dan audit serta
komposisi Pemegang Saham; komposisi Organ kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/produksi,
Perusahaan; struktur dan fungsi penanggungjawab pemasaran, keuangan dan akuntasi, manajemen risiko,
terkait GCG; struktur penanggungjawab penegakkan pengelolaan teknologi informasi, hubungan dengan
etika; struktur penanggungjawab keterbukaan informasi; stakeholders, pengadaan barang dan jasa, serta manajemen
struktur penanggungjawab pengawasan dan audit; perubahan.
struktur penanggungjawab pengelolaan SDM; struktur b. Kualitas luaran tata kelola perusahaan (outcome), yang
penanggungjawab operasional/produksi; struktur mencakup hasil dari proses implementasi GCG, penegakkan
penanggungjawab pemasaran; struktur penanggungjawab etika, keterbukaan informasi, pengawasan dan audit serta
keuangan; struktur manajemen risiko; struktur kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/produksi,
penanggungjawab pengelolaan teknologi informasi; pemasaran, keuangan dan akuntasi, manajemen risiko,
struktur penanggungjawab hubungan stakeholders; struktur pengelolaan teknologi informasi, hubungan dengan
stakeholders, pengadaan barang dan jasa, serta manajemen Pihak yang Melakukan Assessment
perubahan. Pihak yang melakukan penilaian CGPI yaitu The Indonesian Institute of
c. Dampak luaran tata kelola perusahaan (impact) yang Corporate Governance (IICG).
mencakup dampak dari proses implementasi GCG,
penegakkan etika, keterbukaan informasi, pengawasan Skor Penilaian
dan audit serta kepatuhan, pengelolaan SDM, operasional/ Hasil dari penilaian CGPI digunakan Bank Mandiri untuk melakukan
produksi, pemasaran, keuangan dan akuntasi, manajemen evaluasi dan penyempurnaan pelaksanaan GCG.Hasil penilaian CGPI
risiko, pengelolaan teknologi informasi, hubungan dengan Bank Mandiri selama 2 (dua) tahun terakhir pada tahun 2015 dan 2016
stakeholders, pengadaan barang dan jasa, serta manajemen adalah sebagai berikut:
perubahan.
Bank Mandiri mendapatkan predikat “Perusahaan Sangat Terpercaya” dalam penilaian CGPI tahun 2017, dengan komposisi penilaian sebagai
berikut:
Penghargaan ini merupakan penghargaan Bank Mandiri yang ke-11 (sebelas) sejak tahun 2007 hingga tahun 2017 secara berturut-turut. Hasil
Penilaian CGPI Bank Mandiri tahun 2017 mendapatkan skor 93.32 dengan predikat “Perusahaan Sangat Terpercaya” (The Most Trusted Company).
Hasil penilaian CGPI selama 11 tahun berturut-turut adalah sebagai berikut:
90 88.86
88
86
84
82
80
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Skor Penilaian
Hasil penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard Bank Mandiri dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut:
Dengan penilaian 104,09 Bank Mandiri mendapat predikat Leadership In Corporate Governance dan atas implementasi GCG diberikan penghargaan
Best Overall.
Laporan atas pemenuhan persyaratan pada suatu subkategori dinilai dengan mempertimbangkan; persyaratan subkategori tersebut, faktor-faktor
bisnis utama yang dilaporkan dalam Profil Perusahaan, kesempurnaan sistem yang diterapkan di perusahaan, keluasan cakupan penerapan sistem,
serta konsistensi peningkatan kualitas proses dan kinerja sebagaimana diatur dalam sistem pemberian skor. Evaluasi kinerja BUMN berdasarkan
pada dua dimensi penilaian yaitu proses dan hasil. Faktor-faktor penilaian untuk masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor Penilaian Proses 2. Faktor Penilaian Hasil-hasil Faktor yang digunakan untuk
Faktor yang digunakan untuk menilai proses adalah Metode/ mengevakuasi hasil-hasil perusahaan adalah Level, Trend,
Sistem (Approach), Penerapan (Deployment), Pembelajaran Comparison dan Integration (LeTCI).
(Learning), dan Integrasi (Integration) atau disingkat ADLI. a. Level mengacu pada: tingkat pencapaian kinerja saat ini/
a. Metode/Sistem (Approach) adalah metode/sistem yang di tahun ini/tahun terakhir.
desain untuk melaksanakan pekerjaan. Penilaian mengacu b. Trend mengacu pada: (1) Tingkat peningkatan kinerja atau
pada: (1) Kesesuaian metode/sistem dengan persyaratan kemampuan mempertahankan kinerja yang sudah baik (yakni,
dalam KPKU BUMN dan lingkungan operasi perusahaan, kecuraman data trend) dari waktu ke waktu (minimum dalam
(2) Efektifitas dari penggunaan metode/sistem tersebut, (3) 3 tahun terakhir), (2) Keluasan (tingkat penerapan) dari hasil-
Sejauh mana metode/sistem dilakukan secara berulang hasil kinerja.
(repeatable) dan didasarkan pada data dan informasi yang c. Comparison mengacu pada: (1) Pembandingan kienrja
reliable (misalnya, terstruktur dan sistematik). perusahaan relatif terhadap pembading yang sesuai
b. Penerapan (Deployment) mengacu pada sejauh mana: (1) misalnya, pesaing atau peruhaaan dalam industri sejenis,
Metode/Sistem diterapkan sesuai dengan desainnya, (2) (2) Pembandingan kinerja perusahaan relatif terhadap
Metode/Sistem diterapkan secara konsisten, (3) Metode/ benchmarks atau pemimpin industrinya, atau dengan
Sistem dilaksanakan oleh seluruh fungsi/unit kerja yang perusahaan kelas dunia.
relevan sesuai dengan desainnya d. Integration mengacu pada: (1) Ukuran hasil-hasil yang terkait
c. Pembelajaran (Learning) mengacu pada: (1) Penyempurnaan persyaratan kinerja pelanggan, produk, pasar, proses, dan
Metode/sistem melalui siklus evaluasi dan perbaikan program kerja utama, yang dijelaskan dalam Profil Perusahaan
(improvement), (2) Inovasi metode/sistem untuk mendorong dan dalam sub-sub kategori pada kategori 1 sampai dengan
perubahan yang bersifat terobosan (breakthrough), (3) Berbagi 6; (2) Hasil-hasil yang meliputi indikator yang valid tentang
hasil penyempurnaan dan inovasi terhadap metode/sistem, kinerja mendatang; (3) Hasil-hasil diharmonisaikan secara
kepada unit-unit kerja lain dan pemilik proses lainnya yang lintas proses dan lintas unit untuk mendukung sasaran
relevan dalam perusahaan. perusahaan.
d. Integrasi (Integration) mengacu pada: (1) Keselarasan sistem/
metode dengan kebutuhan perusahaan yang dijelaskan Pihak Yang Melakukan Assessment
pada Profil Perusahaan dan pada subkategori proses Penilaian Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) dilakukan oleh
lainnya, (2) Ukuran, informasi dan sistem perbaikan telah Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
610
601,0
600
590
580,3
580 572,0
570
560
550
540
530
530
2014 2015 2016 Proj. 2017
Organ Utama
Komite Risk
Human Capital
Remunerasi & Management
Policy Committee
Nominasi Committee
Komite
Credit
Pemantau IT Committee
Committee
Risiko
Integrated Risk
Committee
Untuk meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi tata 5. Pedoman Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris () yang telah
kelola secara berkelanjutan, Bank Mandiri telah menyusun dan dimutakhirkan dan disetujui melalui Surat Keputusan Dewan
menerapkan kebijakan-kebijakan operasional bagi seluruh unit Komisaris No. KEP.KOM/005/2016 pada tanggal 21 Desember
kerja sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang dinamakan 2016.
Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri. Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri 6. Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi yang telah dimutakhirkan dan
merupakan hirarki/tatanan kebijakan sebagai kerangka dasar disetujui melalui Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/211/2017
dan tata kelola dalam penyusunan kebijakan serta pelaksanaan pada tanggal 13 September 2017.
aktivitas Perseroan. Bank Mandiri memiliki Group Principles Guideline 7. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah mendapatkan
yang menjadi pedoman seluruh perusahaan dalam Konglomerasi persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juni 2015.
Keuangan Bank Mandiri. 8. Standar Pedoman Manajemen Risiko yang telah dimutakhirkan
dan disetujui pada tanggal 9 Februari 2016.
Tata urutan atau Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri adalah sesuai 9. Kebijakan Sekretaris Perusahaan yang disahkan pada tanggal 1
an
da
Te
rP
uk
ro
nj
2016.
s
tu
ed
Pe
ur
p s“
icy
Pr G
1 Desember 2016.
in PG
l
Po
cip “
le
23. Standar Prosedur Internal Audit (SPIA) yang terakhir kali direvisi Pemegang Saham
dan disetujui tanggal 1 Desember 2017. Pemegang Saham merupakan seseorang atau badan hukum yang
24. Kebijakan Sumber Daya Manusia yang terakhir kali dipada secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para
tanggal 8 Juni 2017. pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Saham
25. Standar Pedoman Sumber Daya Manusia yang telah Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas pemiliknya
dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 13 Oktober 2017. yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang terdiri dari:
26. Mandiri (MSMPG) yang disahkan pada tanggal 8 Januari 2016. 1. Saham Seri A Dwiwarna yang hanya khusus dapat dimiliki Negara
Republik Indonesia.
Mekanisme Good Corporate 2. Saham Seri B yang dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
dan/atau Masyarakat.
Governance
Mekanisme GCG merupakan proses penerapan prinsip yang Hak Pemegang Saham
didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola bank, Pemegang Saham sebagai pemilik modal, memiliki hak dan tanggung
sehingga menghasilkan yang sesuai dengan harapan pemangku jawab atas Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan
kepentingan Perseroan. Proses penerapan melekat pada struktur dan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan hak dan
sebagai berikut. tanggungjawabnya, perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pemegang Saham harus menyadari bahwa dalam melaksanakan
Rapat Umum Pemegang Saham hak dan tanggung jawabnya harus memperhatikan juga
RUPS merupakan organ Perseroan Terbatas yang tertinggi. Organ ini kelangsungan hidup Perusahaan; dan
mempunyai hak dan kewenangan yang tidak dimiliki oleh Direksi dan 2. Perusahaan menjamin terpenuhinya hak dan tanggung jawab
Komisaris. Dengan demikian, RUPS merupakan organ yang tertinggi Pemegang Saham atas dasar asas kewajaran sesuai dengan
di dalam Perseroan. Dilihat dari sudut peranannya dalam Perseroan, Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
RUPS mempunyai peranan yang sangat penting. RUPS berwenang
untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris Pemegang Saham Bank Mandiri, baik Pemegang Saham Seri A
dan Direksi, melakukan evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, Dwiwarna maupun Pemegang Saham Seri B memiliki hak yang sama
menyetujui perubahan dan pengesahan Anggaran Dasar, menyetujui di luar Hak Istimewa Saham Seri A Dwiwarna di atas dan sepanjang
laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi tidak ditentukan lain oleh Anggaran Dasar Perseroan, antara lain
anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengambil keputusan sebagai berikut:
terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang 1. Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan
diajukan Direksi, alokasi penggunaan laba dan pembagian dividen. memberikan suara dalam RUPS berdasarkan satu saham.
2. Kesempatan untuk mengajukan agenda pada RUPS.
Keputusan dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. 3. Kesempatan untuk memberikan kuasa kepada pihak lain apabila
RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, serta pemegang saham berhalangan hadir dalam RUPS.
wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi 4. Bertanya untuk setiap pembahasan agenda dan setiap putusan
wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan agenda RUPS.
Anggaran Dasar dan peraturan. Bank Mandiri menjamin untuk 5. Kesempatan untuk memberikan suara setuju, tidak setuju, atau
memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan abstain pada setiap usulan putusan agenda RUPS.
kepada pemegang saham, sepanjang tidak bertentangan dengan 6. Hak untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan secara
kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. tepat waktu, benar dan teratur, kecuali hal-hal yang bersifat
rahasia.
7. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan Perusahaan yang
diperuntukan bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen
dan pembagian keuntungan lainnya, sebanding dengan jumlah untuk menyediakan informasi yang akurat, teratur dan terkini
saham yang dimiliki. kepada Pemegang Saham. Selama ini, kegiatan komunikasi
8. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang terhadap Pemegang Saham di Bank Mandiri dikelola oleh Sekretaris
akurat mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan Perusahaan dan Unit Kerja . Mendasarkan pada Pasal 5 Peraturan OJK
dengan penyelenggaraan RUPS. Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik, salah satu fungsi Sekretaris Perusahaan adalah
Tanggung Jawab Pemegang Saham sebagai penghubung antara Emiten dengan pemegang saham, OJK
Selain memiliki hak dan kewenangan, Pemegang Saham Bank Mandiri dan pemangku kepentingan lainnya.
sebagai pemilik modal juga memiliki tanggung jawab terhadap
Perseroan yang harus dilaksanakan. Kebijakan internal yang mengatur tentang hubungan antara Bank
Mandiri dengan Pemegang Saham adalah Kebijakan yang disahkan
Adapun tanggung jawab Pemegang Saham antara lain sebagai pada tanggal 1 Juli 2011 dan Standar Pedoman sebagaimana terakhir
berikut: kali di pada tanggal 24 Februari 2016. Kebijakan antara lain mengatur
1. Pemegang saham pengendali harus dapat: tentang aktivitas komunikasi korporasi yang mencakup hal-hal
a. Memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas sebagai berikut:
dan sesuai peraturan perundang-undangan. 1. Kegiatan mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi
b. Mengungkapkan kepada instansi penegak hukum tentang eksternal dan internal dengan segenap secara terbuka dan
pemegang saham pengendali yang sebenarnya dalam hal bertanggung jawab serta membangun citra positif Bank Mandiri.
terdapat dugaan terjadiya pelanggaran terhadap peraturan 2. Penghubung komunikasi antara Perseroan dengan seluruh
perundang-undangan atau dalam hal diminta oleh otoritas pemangku kepentingan termasuk pemegang saham serta
terkait. masyarakat luas dengan bekerja sama dengan unit-unit kerja
2. Pemegang saham yang merupakan pemegang saham pengendali lainnya.
pada beberapa perseroan, perlu diupayakan agar akuntabilitas
dan hubungan antar perseroan dapat dilakukan secara Selain itu, pengaturan tentang hubungan antara Bank Mandiri dengan
transparan. Pemegang Saham juga tertuang dalam Standar Pedoman Bab II.A.I
3. Pemegang sagam minoritas bertanggungjawab untuk yang antara lain menerangkan bahwa aktivitas yang menjadi ruang
menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan Anggaran lingkup tanggung jawab adalah melakukan aktivitas komunikasi yang
Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan. bersifat korporasi kepada pemangku kepentingan internal maupun
4. Pemegang saham harus dapat: eksternal.
a. Memisahkan kepemilikan harta Perseroan dengan
kepemilikan harta pribadi Referensi Peraturan
b. Memisahkan fungsinya sebagai pemegang saham dan RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang
sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi dalam hal tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas
pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua yang ditentukan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
organ tersebut. Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perseroan RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan
Kebijakan Hubungan dengan Pemegang Saham RUPS luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu
Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank Mandiri senantiasa berupaya berdasarkan kebutuhan. Tahapan Pelaksanaan RUPS mengacu
pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan OJK Nomor
32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka. dimaksud tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan
ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan
Ketentuan Kuorum jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara
Ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal yang sah dalam kuorum kehadiran dan persyaratan pengambilan
yang harus diputuskan dalam Rapat dilakukan dengan mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
ketentuan: permohonan Perseroan.
1. Dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari ½ (satu
per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara Penyelenggaraan RUPS
yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui RUPS Tahunan dan RUPS Luar
½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak Biasa. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai
suara yang hadir dalam Rapat kecuali Undang-undang dan/atau dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS Tahunan maupun RUPS
Anggaran Dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang Luar Biasa. Pada tahun 2017, Bank Mandiri telah menyelenggarakan 1
lebih besar. (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa.
2. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud tidak
tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil
keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah
sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam rapat
kecuali undang-undang dan/atau Anggaran Dasar Perseroan
menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
3. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana
Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tindak lanjut
1. Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan Keuangan
disampaikan kepada Regulator melalui Surat tanggal 16 Februari 2017. Sedangkan Laporan Tahunan disampaikan pada tanggal 20 Februari 2017 melalui Surat
No. CEO.CSC/CMA.387/2017 tanggal 20 Februari 2017 perihal Penyampaian Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun Buku 2016.
2. Laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 telah dilaporkan
kepada Dewan Komisioner OJK dan Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal 2B masing-masing melalui Surat No. CBG/1103/2016 dan
CEO.CSC/CMA.2969/2016.
3. Rapat telah memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan Dewan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
4. Rapat telah memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Sdr. Suwhono sebagai Komisaris, Sdr.
Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama, dan Sdr. Sentot Achmad Sentausa menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Status: Terealisasi
Status: Terealisasi
Status: Terealisasi
Status: Terealisasi
Status: Terealisasi
Status: Terealisasi
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan yang ke-5 sejak pengangkatan yang bersangkutan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan tahun 2022 dengan
memperhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
4. Dengan adanya pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut, maka susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Bapak Kartika Wirjoatmodjo;
Wakil Direktur Utama : Bapak Sulaiman A. Arianto;
Direktur : Bapak Ogi Prastomiyono;
Direktur : Bapak Pahala Nugraha Mansury;
Direktur : Bapak Royke Tumilaar;
Direktur : Bapak Hery Gunardi;
Direktur : Bapak Ahmad Siddik Badruddin;
Direktur : Bapak Tardi;
Direktur : Ibu Kartini Sally;
Direktur : Bapak Rico Usthavia Frans.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Bapak Wimboh Santoso;
Wakil komisaris utama : Bapak Imam Apriyanto Putro;
Komisaris independen : Bapak Goe Siauw Hong;
Komisaris independen : Bapak Bangun S. Kusmulyono;
Komisaris : Bapak Askolani;
Komisaris : Bapak Ardan Adiperdana;
Komisaris independen : Ibu Destry Damayanti;
Komisaris independen : Bapak Makmur Keliat.
5. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata
acara ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan anggota
Dewan Komisaris kepada Kementerian Hukum dan HAM, serta meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test) terhadap Calon anggota Dewan Komisaris tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tindak Lanjut
1. Pemberhentian masa jabatan Bapak Suwhono sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan telah dikukuhkan dalam RUPS Tahunan.
2. Ibu Aviliani dan Bapak Abdul Aziz selaku Komisaris Independen berakhir masa jabatannya per 14 Maret 2017.
3. Pencalonan Ibu Destry Damayanti sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri tidak efektif, karena yang bersangkutan menyatakan untuk tetap menjabat
sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
4. Bpk. Makmur Keliat telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat OJK No.
SR-158/PB.12/2017 tanggal 22 September 2017 perihal Penyampaian Salinan Keputusan atas Pengangkatan Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. dan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-185/D.03/2017 tanggal 19 September 2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr.
Makmur Keliat Selaku Calon Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sehingga pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris Independen
dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 25 September 2017 sebagaimana terhitung sejak dalam Surat Bank Mandiri No. OPS/1237/2017 tanggal 25 September
2017 perihal penetapan Efektif Atas Pengangkatan Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Status: Terealisasi
Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dapat dilihat pada tabel berikut:
4. Askolani Komisaris √
5. Ardan Adiperdana Komisaris √
6. Makmur Keliat* Komisaris Independen √
7. Kartika Wirjoatmodjo Direktur Utama √
8. Sulaiman A. Arianto Wakil Direktur Utama √
9. Ogi Prastomiyono Direktur Operations √
10. Royke Tumulaar Direktur Wholesale Banking √
11. Hery Gunardi Direktur Distribution √
12. Tardi Direktur Retail Banking √
13. Ahmad Siddik Badruddin Direktur Risk Management & Compliance √
14. Kartini Sally Direktur Government and Institutional √
15. Rico Usthavia Frans Direktur Digital Banking and Technology √
Keterangan:
*Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Status: Terealisasi
Sebelum Sesudah
Direktur Utama Direktur Utama
Wakil Direktur Utama Wakil Direktur Utama
Direktur Direktur Wholesale Banking
Direktur Direktur Kelembagaan
Direktur Direktur Treasury
Direktur Direktur Retail Banking
Direktur Direktur Distribution
Direktur Direktur Operations
Direktur Direktur Digital Banking & Technology
Direktur Direktur Risk Management & Compliance
Dengan adanya pembatalan dan pemberhentian serta pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut, maka susunan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Bapak Kartika Wirjoatmodjo;
Wakil Direktur Utama : Bapak Sulaiman Arif Arianto;
Direktur Operations : Bapak Ogi Prastomiyono;
Direktur Distribution : Bapak Hery Gunardi;
Direktur Retail Banking : Bapak Tardi;
Direktur Risk Management & Compliance : Bapak Ahmad Siddik Badruddin;
Direktur Kelembagaan : Ibu Kartini Sally;
Direktur Wholesale Banking : Bapak Royke Tumilaar;
Direktur Digital Banking & Technology : Bapak Rico Usthavia Frans;
Direktur Treasury : Bapak Darmawan Junaidi*;
Dewan Komisaris
Komisaris Utama merangkap : Bapak Hartadi A. Sarwono*;
Komisaris Independen
Wakil Komisaris Utama : Bapak Imam Apriyanto Putro;
Komisaris Independen : Bapak Goei Siauw Hong;
Komisaris Independen : Bapak B.S. Kusmulyono;
Komisaris : Bapak Askolani;
Komisaris : Bapak Ardan Adiperdana;
Komisaris Independen : Bapak Makmur Keliat*;
Komisaris : Bapak R. Widyopramono*:
*Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata
acara ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan kembali ke dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan perubahan
susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI serta meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test) terhadap calon-calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tindak Lanjut
1. Pencalonan Ibu Destry Damayanti sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan telah dibatalkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
2. Pemberhentian masa jabatan Bapak Wimboh Santoso sebagai Komisaris Utama telah dikukuhkan dalam RUPS Luar Biasa.
3. Bapak Hartadi A. Sarwono telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) No. SR-193/PB.12/2017 tanggal 15 November 2017 perihal Penyampaian Salinan Keputusan atas Pengangkatan Komisaris Utama Independen
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-205/D.03/2017 tanggal 09 November 2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan Sdr. Hartadi Agus Sarwono Selaku Komisaris Utama Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sehingga pengangkatan yang bersangkutan sebagai
Komisaris Utama/ Komisaris Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 15 November 2017 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri No.
RMC/1412/2017 tanggal 15 November 2017 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan Komisaris Utama Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
4. Bapak R. Widyo Pramono telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. No. SR-8/PB.12/2018 tanggal 12 Januari 2018 perihal Penyampaian Salinan Keputusan Hasil Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan atas Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-6/D.03/2018 tanggal
8 Januari 2018 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. R. Widyo Pramono Selaku Anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.,
sehingga pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 15 Januari 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Bank Mandiri No. RMC/xx/2018 tanggal 15 November 2017 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
5. Pemberhentian masa jabatan Bapak Pahala N. Mansury sebagai Direktur telah dikukuhkan dalam RUPS Luar Biasa.
6. Perubahan nomenklatur struktur susunan anggota-anggota Direksi telah diterapkan.
7. Struktur susunan anggota-anggota Direksi telah menggunakan nomenklatur.
8. Bapak Darmawan Junaidi telah memperoleh persetujuan dari OJK atas hasil penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana tertuang dalam Surat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. No. SR-7/PB.12/2018 tanggal 10 Januari 2018 perihal Penyampaian Salinan Keputusan Hasil Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan atas Pengangkatan Direktur Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-7/D.03/2018 tanggal 8 Januari
2018 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr. Darmawan Junaidi Selaku Direktur Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sehingga pengangkatan
yang bersangkutan sebagai Direktur Treasury dinyatakan efektif per tanggal 12 Januari 2018 sebagaimana tertuang dalam Surat Bank Mandiri No. RMC/37/2017
tanggal 12 Januari 2018 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan Direktur Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
9. Direksi Perseroan telah melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Status: Terealisasi
Pelaksanaan RUPS Tahunan dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat sampai pada saat Rapat tersebut diselenggarakan
dan dihadiri pula oleh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yaitu:
1. Notaris yaitu Ashoya Ratam SH.,M.Kn yang juga menjadi Pihak Independen dalam melakukan perhitungan dan validasi suara.
2. Konsultan Hukum yaitu Melli Darsa & Co.
3. Biro Administrasi Efek Perseroan yaitu PT Datindo Entrycom.
Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tindak lanjut
1. Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan Keuangan
disampaikan kepada Regulator melalui Surat tanggal 24 Februari 2016. Sedangkan Laporan Tahunan disampaikan pada tanggal 26 Februari 2016 melalui Surat
No. CEO.CSC/CMA.364/2016 tanggal 26 Februari 2016 perihal Penyampaian Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun Buku 2015.
2. Rapat telah memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan Dewan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Pembebasan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab tersebut juga diberikan kepada:
a. Sdr. Mahmuddin Yasin, Sdr. Pradjoto, Sdr. Anton H. Gunawan, Sdr. Krisna Wijaya yang pada tanggal 1 Januari
2015 sampai dengan tanggal 16 Maret 2015
menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Sdr. Darmin Nasution yang pada tanggal 11 Juni 2015 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2015
menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan; dan
b. Sdr. Riswinandi, Sdr. Abdul Rachman, Sdr. Kresno Sediarsi, Sdr. Sunarso dan Sdri. Fransisca N Mok yang pada tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan tanggal
16 Maret 2015 menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan.
Status: Terealisasi
Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.
Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat: 3
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,086% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 0,627%
Abstain : 0,286%
Keputusan
Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015 sebesar Rp 20.334.967.510.904,70 (dua
puluh triliun, tiga ratus tiga puluh empat miliar, sembilan ratus enam puluh tujuh juta lima ratus sepuluh ribu sembilan ratus empat rupiah dan tujuh puluh sen)
dengan alokasi sebagai berikut:
a. 30% dari Laba Bersih Perseroan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 atau sebesar
Rp6.100.490.253.271,41 dibagikan sebagai dividen tunai kepada para
pemegang saham dan khusus untuk dividen Negara Republik Indonesia akan disetorkan sesuai ketentuan peraturan perundangan. Memberikan Kuasa dan wewenang
kepada Direksi untuk mengatur tata cara dan pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut serta selanjutnya mengumumkannya sesuai ketentuan yang berlaku.
b. 11,2% dari Laba Bersih Perseroan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 atau sebesar Rp2.277.516.361.221,33 ditetapkan sebagai Cadangan Tujuan
guna kebutuhan investasi Perseroan. Cadangan Tujuan tersebut akan dipergunakan secara bertahap yang pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan Perseroan.
c. 58,8% dari Laba Bersih Perseroan atau sebesar Rp11.956.960.896.411,96 ditetapkan sebagai Laba Ditahan. Besaran dana untuk Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2016 dihitung ekuivalen ± (lebih kurang) 0,5% dari Laba Bersih Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015 yang
sumber dananya dari beban Perseroan serta sisa saldo dana PKBL dari rangkaian tahun sebelumnya.
Tindak lanjut
Bank Mandiri telah mengumumkan Jadwal dan Tata cara Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2016 pada tanggal 23 Maret 2016 dan telah melakukan pembayaran
dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 22 April 2016.
Status: Terealisasi
Penetapan besarnya gaji dan honorarium untuk Tahun Buku 2016 serta tantiem atas kinerja untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015 untuk anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat: -
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 96,601% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 2,512%
Abstain : 0,885%
Keputusan
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk
menetapkan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2016 serta tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Tindak lanjut
Gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2016 serta tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah diberikan.
Status: Terealisasi
Keputusan
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan
Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang akan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016.
Tindak lanjut
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (member of Ernst and Young) telah selesai pelaksanakan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sesuai Laporan Auditor Independen No. RPC-2941/PSS/2017 tanggal 30 Januari 2017 dengan
opini audit tanpa modifikasian.
Status: Terealisasi
Persetujuan untuk mengubah Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan
Dana Pensiun Bank Mandiri Empat sebagaimana ditetapkan dalam keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 2 April 2013 yang sebelumnya minimal sebesar 115%
menjadi minimal sebesar 105% yang pelaksanaan keputusan peningkatan Manfaat Pensiun dan Manfaat Lainnya telah dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat: -
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 78,403% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Tidak Setuju : 19,564%
Abstain : 2,032%
Keputusan
Untuk mengubah ketentuan syarat minimal Rasio Kecukupan Dana (RKD) untuk Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Dana Pensiun Bank
Mandiri Tiga dan Dana Pensiun Bank Mandiri Empat sebagaimana dalam keputusan RUPS Tahunan Perseroan Tanggal 2 April 2013 yang sebelumnya minimal
115%
menjadi minimal sebesar 105% yang pelaksanaan keputusan peningkatan Manfaat Pensiun dan Manfaat Lainnya telah dilimpahkan kepada Dewan Komisaris Pendiri,
sehingga pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris Pendiri berkaitan dengan Keputusan Peningkatan Manfaat Pensiun dan atau Pemberian Manfaat Lain di
Dana Pensiun Bank Mandiri Satu sampai dengan Dana Pensiun Bank Mandiri Empat, selanjutnya ketentuannya diubah menjadi telah memenuhi persyaratan sekurang-
kurangnya:
1. Rasio Kecukupan Dana (RKD) setelah kenaikan Manfaat Pensiun dan atau pemberian Manfaat Lain minimal sebesar 105% berdasarkan tabel mortalita yang
ditetapkan oleh Perseroan sebagai Pendiri.
2. Masih terdapat surplus dan tidak menimbulkan kewajiban iuran tambahan serta kewajiban akuntansi berdasarkan PSAK 24.
Tindak Lanjut
Ketentuan syarat minimal Rasio Kecukupan Dana (RKD) untuk Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan
Dana Pensiun Bank Mandiri Empat telah diubah menjadi minimal sebesar 105%.
Status: Terealisasi
Keputusan
1. Memberhentikan dengan hormat nama berikut sebagai anggota Direksi:
a. Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama;
b. Bapak Sentot A. Sentausa sebagai Direktur;
c. Bapak Royke Tumilaar sebagai Direktur.
Pemberhentian anggota Direksi tersebut terhitung sejak ditutupnya rapat dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan
selama menjabat sebagai Anggota Direksi.
2. Mengalihkan penugasan Bapak Kartika Wirjoatmodjo yang diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tahun 2015 yang semula
Direktur menjadi Direktur Utama dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.
3. Mengangkat nama tersebut dibawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan:
a. Bapak Rico Usthavia Frans sebagai Direktur;
b. Bapak Royke Tumilaar sebagai Direktur
Berakhirnya masa jabatan anggota Direksi yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatan yang
bersangkutan yaitu RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2021 dengan memerhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan tanpa
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaku-waktu.
4. Mengangkat Bapak Ardan Adiperdana sebagai Komisaris Perseroan.
Berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai
dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatan yang bersangkutan dengan memerhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan
tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
5. Mengalihkan penugasan Bapak Wimboh Santoso yang diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tahun 2015 yang
semula Komisaris Utama menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan sesuai dengan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut.
6. Dengan adanya pemberhentian, pengangkatan dan pengalihan tugas anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tersebut, maka susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Bapak Kartika Wirjoatmodjo;
Wakil Direktur Utama : Bapak Sulaiman A. Arianto;
Direktur : Bapak Ogi Prastomiyono;
Direktur : Bapak Pahala N. Mansury;
Direktur : Bapak Hery Gunardi;
Direktur : Bapak Tardi;
Direktur : Bapak Ahmad Siddik Badruddin;
Direktur : Ibu Kartini Sally;
Direktur : Bapak Royke Tumilaar;
Direktur : Bapak Rico Usthavia Frans.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Bapak Wimboh Santoso;
Wakil Komisaris Utama : Bapak Imam Apriyanto Putro;
Komisaris Independen : Ibu Aviliani;
Komisaris Independen : Bapak Goei Siauw Hong.
Komisaris Independen : Bapak Bangun S. Kusmulyono;
Komisaris Independen : Bapak Abdul Aziz;
Komisaris : Bapak Askolani;
Komisaris : Bapak Suwhono;
Komisaris : Bapak Ardan Adiperdana.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan
segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan
Mata Acara ini sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan perubahan
susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM, serta meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk melakuan Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sesuai ketentuan yang berlaku.
Tindak Lanjut
1. Masa jabatan Bapak Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama dan Bapak Sentot A. Sentausa sebagai Direktur telah berakhir terhitung sejak tanggal 21 Maret
2016. Sedangkan Bapak Royke Tumilaar diangkat kembali sebagai Direktur dimana jabatan yang bersangkutan akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan
yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, yaitu RUPS Tahunan Tahun 2021.
2. Bapak Kartika Wirjoatmodjo telah efektif menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri terhitung sejak tanggal 17 Mei 2016 sebagaimana dinyatakan dalam Surat
OJK No. SR-83/D.03/2016 tanggal 11 Mei 2016 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Peralihan Jabatan Direktur menjadi
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Surat Bank Mandiri No. DCO/330/2016 tanggal 17 Mei 2016 perihal Penetapan Efektif atas Peralihan Jabatan
Direktur menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
3. Bapak Rico Usthavia Frans telah efektif menjabat sebagai Direktur Digital Banking & Technology Bank Mandiri terhitung sejak tanggal 20 Juli 2016 sebagaimana
dinyatakan dalam Surat OJK No. SR-126/D.03/2016 tanggal 18 Juli 2016 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan
Direktur Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Surat Bank Mandiri No. RMC/526/2016 tanggal 20 Juli 2016 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan Direktur PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
4. Bapak Ardan Adiperdana telah efektif menjabat sebagai Komisaris Bank Mandiri terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2016 sebagaimana dinyatakan dalam Surat
OJK No. SR-195/D.03/2016 tanggal 27 September 2016 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) atas Pengangkatan Direktur Bank
Mandiri (Persero) Tbk. dan Surat Bank Mandiri No. RMC/794/2016 tanggal 3 Oktober 2016 perihal Penetapan Efektif atas Pengangkatan Direktur PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk.
5. Pengalihan tugas Bapak Wimboh Santoso yang semula Komisaris Utama menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Bank Mandiri telah
ditindaklanjuti melalui Surat No. DCO/225/2016 tanggal 29 Maret 2016 perihal Permohonan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Anggota Direksi
dan Anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Namun, permohonan tersebut tidak dapat ditindaklanjuti oleh OJK sehingga status beliau tetap
sebagai Komisaris Utama Non Independen.
Dewan Komisaris Adapun isi dari Tata Tertib Dewan Komisaris antara lain mengatur
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas untuk hal-hal sebagai berikut.
dengan Anggaran Dasar, memberikan nasihat kepada Direksi, serta 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
memastikan bahwa Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip GCG. a. Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang Saham b. Kewajiban Dewan Komisaris
dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional c. Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
Perseroan secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis d. Keterbukaan Informasi dan Benturan Kepentingan
yang telah disetujui Dewan Komisaris dan pemegang saham, serta e. Komite
memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang- 3. Rapat Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris harus memiliki integritas yang c. Pimpinan Rapat
Dewan Komisaris sangat strategis. Oleh karena itu, komposisi Dewan f. Risalah Rapat
Komisaris Perseroan harus memungkinkan pengambil keputusan g. Pemanggilan dan Penyelenggaraan Rapat
yang efektif, tepat dan cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga h. Sekretaris Dewan Komisaris
dituntut untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti 4. Pembagian Tugas
kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, b. Waktu Kerja Komisaris
baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap c. Penandatanganan Dokumen
Tata Tertib Dewan Komisaris (Board Charter) Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Secara lebih rinci, Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris berdasarkan Tata Tertib
Komisaris diatur dalam Tata Tertib Dewan Komisarisyang telah Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 1. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris mencakup:
KEP.KOM/005/2016 tanggal 21 Desember 2016. Tata Tertib Dewan a. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan
Komisaris mengatur tentang Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada
antara lain berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan
Komisaris menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, Perseroan, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, keputusan RUPS dan/atau RUPS Luar Biasa dan peraturan
dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan perundang-undangan yang berlaku.
tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perseroan. b. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate
Dengan adanya Tata Tertib Dewan Komisaris, diharapkan akan Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan
tercapai standar kerja yang tinggi dan selaras dengan prinsip-prinsip serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan tata kelola
GCG. perusahaan secara terintegrasi.
c. Menjaga kepentingan Perseroan dengan memperhatikan j. Melakukan pengawasan secara periodik atas pelaksanaan
kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab RKAP dan memberikan pendapat/persetujuan atas
kepada RUPS. perubahan RKAP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disiapkan k. Menyampaikan laporan pengawasan pemegang saham pada
Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan tersebut. saat RUPS Tahunan dan/atau RUPS Luar Biasa.
e. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja l. Melakukan pengawasan atas mutu pelayanan Perseroan
dan Anggaran tahunan yang diusulkan Direksi dan kepada nasabah dan memberikan nasihat yang diperlukan
mengesahkannya sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar. kepada manajemen.
f. Memonitor perkembangan kegiatan Perseroan. m. Melakukan penilaian, memberikan pendapat serta nasihat
g. Memberikan pendapat dan saran kepada pemegang atas penerapan manajemen risiko mencakup pula hal-hal
saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi yang terkait dengan pengendalian Fraud.
kepengurusan Perseroan. n. Menyusun program kerja Dewan Komisaris yang didalamnya
h. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi termasuk program Komite-Komite penunjang Dewan
gejala menurunnya kinerja Perseroan dengan disertai saran Komisaris.
mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. 3. Setiap Komisaris harus memperhatikan tugas, tanggung jawab
i. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan batasan-batasan termasuk yang diatur dalam peraturan
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) perundangan.
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan dan perbankan; dan (b) keadaan atau perkiraan Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Utama
keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Berdasarkan Tata Tertib Dewan Komisaris Bank Mandiri, tugas dan
Perseroan. tanggung jawab Komisaris Utama Bank Mandiri, antara lain sebagai
j. Mengusulkan kepada RUPS penunjukkan Akuntan Publik berikut:
yang akan melakukan pemeriksaan atas pembukuan 1. Melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris secara tertulis
Perseroan. yang disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris
2. Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan dan dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
pemberian nasihat, Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk: 2. Bertindak sebagai Ketua Rapat dalam Rapat Dewan Komisaris.
b. Memberikan pendapat dan nasihat kepada manajemen 3. Memastikan pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat
tentang penentuan visi, misi, budaya dan nilai-nilai Perseroan. Komite-Komite Dewan Komisaris terlaksana termasuk ketertiban
c. Melakukan review dan memberikan pendapat tentang Risalah Rapat.
strategi usaha yang diterapkan Perseroan. 4. Menerima laporan-laporan dari Komite-Komite di bawah Dewan
d. Melakukan review, memberikan pendapat dan nasihat atas Komisaris.
sistem pengelolaan sumber daya manusia. 5. Mengkoordinasikan semua tugas Dewan Komisaris yang sedapat
e. Melakukan penilaian, memberikan pendapat serta nasihat mungkin telah dibagi rata secara merata.
atas sistem pengendalian risiko.
f. Melakukan penilaian, memberikan pendapat serta nasihat Kewajiban Dewan Komisaris
atas Rancangan Business Plan dan penjabarannya kedalam Dewan Komisaris berkewajiban untuk:
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahunan. 1. Mengesahkan dan mengawasi pelaksanaan RKAP.
g. Memberikan persetujuan atas rancangan keputusan- 2. Melakukan pengawasan atas tindak lanjut dari temuan terhadap
keputusan bisnis strategis atau kebijakan yang memenuhi penyimpangan berdasarkan peraturan perundangan, anggaran
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dasar dan prudential banking practices.
dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk 3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam hal
menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of Perseroan menunjukkan gejala kemunduran, apabila diperlukan
interest). Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan RUPS untuk
h. Melakukan penilaian atas laporan auditor internal maupun melaporkan kepada pemegang saham dengan disertai saran
eksternal dan memberikan nasihat kepada manajemen atas mengenai langkah-Iangkah perbaikan yang harus ditempuh.
hal-hal yang perlu ditindaklanjuti. 4. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap
i. Melakukan pengawasan secara periodik dan memberikan persoalan yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan.
nasihat kepada manajemen atas penyelenggaraan tata
kelola perusahaan yang baik.
5. Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan Masa Jabatan Dewan Komisaris
oleh RUPS dan peraturan perundang-undangan. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan Para anggota Dewan
6. Menumbuhkan budaya dan kepedulian anti fraud pada seluruh Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dalam RUPS
jajaran organisasi Perseroan. tersebut dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan
7. Membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham
dan komite lainnya sebagaimana disyaratkan oleh peraturan Seri A Dwiwarna. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS
perundangan. dari calon yang diajukan oleh RUPS dari calon yang diajukan oleh
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, pencalonan mana mengikat bagi
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris RUPS.
Hak dan wewenang Dewan Komisaris sebagai berikut:
1. Memberikan keputusan-keputusan atas tindakan-tindakan Keputusan RUPS mengenai pengangkatan dan pemberhentian
Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. anggota Dewan Komisaris juga menetapkan saat mulai berlakunya
2. Setiap Komisaris, baik secara bersama-sama maupun sendiri- pengangkatan dan pemberhentian tersebut. Dalam hal RUPS tidak
sendiri setiap waktu berhak memasuki bangunan-bangunan dan menetapkan, maka pengangkatan dan pemberhentian anggota
halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan Dewan Komisaris tersebut mulai berlaku sejak penutupan RUPS
atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku- dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan.
buku, surat-surat bukti, persediaan barangbarang, memeriksa
dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu
dan surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang
dijalankan oleh Direksi. mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang
3. Tindakan harus dijalankan dalam kapasitas sebagai Dewan ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, dengan syarat tidak
Komisaris dan wajib dilaporkan dalam rapat Dewan Komisaris boleh melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan memperhatikan
tentang tindakan-tindakan tersebut. peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun
4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat
tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sebelum masa
terbatas dengan beban Perseroan. jabatannya berakhir. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota
5. Setiap Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala hal Dewan Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali
dari Direksi maupun dari seluruh jajaran di bawahnya dan Direksi masa jabatan.
wajib memberikan penjelasan.
6. Setiap Komisaris berhak untuk menghadiri rapat-rapat yang Kriteria Anggota Dewan Komisaris
diselenggarakan oleh Direksi atau unit-unit di bawahnya tanpa Kriteria Dewan Komisaris Bank Mandiri telah diatur dalam Anggaran
ikut memberikan keputusan. Dasar Perseroan adalah sebagai berikut:
7. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih 2. Cakap melakukan perbuatan hukum;
anggota Direksi, apabila mereka terbukti bertindak bertentangan 3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
dengan Anggaran Dasar atau terbukti melalaikan kewajibannya menjabat:
atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan. a. tidak pernah dinyatakan pailit;
8. Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota
secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
menyebabkan tindakan itu. suatu perusahaan dinyatakan pailit;
9. Dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan
untuk menyelenggarakan RUPS yang akan memutuskan dengan sektor keuangan; dan
apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota
seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya, dimana Dewan Komisaris yang selama menjabat:
yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dan membela − pernah tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan;
diri. − pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak;
diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan 4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi; dan/atau undangan;
anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
− pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh dibutuhkan Perseroan; dan
izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa 6. Memenuhi persyaratan lainnya sebagaimana telah ditentukan.
Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan
laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Dokumen-dokumen tersebut antara lain dokumen Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP), Anggaran Dasar Perseroan, Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Kode Etik Perusahaan, Program Kerja Dewan Komisaris dan
Komite di bawah Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris.
Mengingat pada RUPS Tahunan Bank Mandiri tanggal 14 Maret 2017 dan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 terdapat diantaranya mata
acara perubahan anggota dan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang memiliki beragam latar belakang, maka Bank Mandiri menilai perlu
diselenggarakannya program orientasi bagi anggota Dewan Komisaris untuk memberikan gambaran atas kegiatan bisnis, rencana Perseroan ke
depan, panduan kerja dan lainnya yang menjadi tanggung jawab Dewan Komisaris, sebagai berikut:
1. Penyampaian dokumen perusahaan berupa Laporan Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Bisnis Bank,
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Anggaran Dasar Perseroan, Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Kode Etik Perusahaan, Program
Kerja Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Direksi dan
Pedoman Tata Tertib Komite di bawah Dewan Komisaris, serta peraturan perundang-undangan yang terkait dengan proses bisnis Bank
Mandiri.
2. Kegiatan on site visit (kunjungan) ke kantor wilayah untuk bertemu dan bertatap muka langsung antara anggota Dewan Komisaris, terutama
untuk komisaris yang baru dengan jajaran Bank Mandiri yang berada di kantor wilayah (Regional). Dengan dilakukannya kunjungan ke
kantor wilayah, baik sesama anggota Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris dengan kantor wilayah, dapat saling mengenal,
memahami serta menjalin kerjasama yang baik dan solid.
Setelah RUPS Tahunan Bank Mandiri tanggal 14 Maret 2017 dan RUPSLB tanggal 21 Agustus 2017, Dewan Komisaris telah melakukan
kunjungan ke Regional XI, yaitu wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Area Lombok dan Denpasar) pada tanggal 16 – 17 Oktober 2017.
3. Penjelasan yang berkaitan dengan organisasi, tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, audit internal dan eksternal, sistem dan
kebijakan internal, serta peran Komite – komite di bawah Dewan Komisaris untuk anggota Dewan Komisaris yang baru, dilaksanakan dengan
cara presentasi kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut:
4. Sumber Daya Manusia/Kepegawaian Bidang Human Capital 13 Oktober 2017 R. Widyo Pramono
6. Audit Internal Bank Mandiri Bidang Internal Audit 21 November 2017 R. Widyo Pramono
4. Update kondisi perbankan terkini dengan topik financial technology dan makro ekonomi secara nasional dan global kepada Dewan Komisaris,
sebagai berikut:
Adapun pembagian tugas Dewan Komisaris melalui keanggotaan dalam komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2017
mengalami beberapa kali perubahan, sebagai berikut:
− Berdasarkan Surat Komisaris No. KOM/004/2016 tanggal 19 Oktober 2016, perihal Perubahan Keanggotaan Komite di bawah Dewan
Komisaris mengatur pembagian keanggotaan Dewan Komisaris sebagai berikut:
− Berdasarkan Surat Komisaris No. KOM/048/2017 tanggal 19 April 2017, perihal Perubahan Keanggotaan Komite di bawah Dewan Komisaris
mengatur pembagian keanggotaan Dewan Komisaris sebagai berikut:
− Surat Komisaris No. KOM/101/2017 tanggal 19 September 2017, perihal Perubahan Keanggotaan Komite di bawah Dewan Komisaris mengatur
pembagian keanggotaan Dewan Komisaris sebagai berikut:
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Pendelegasian Wewenang Dewan Komisaris dalam Rapat Kebijakan Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Dewan Komisaris dan Penerapannya
kepada anggota Dewan Komisaris lainnya hanya dapat dilakukan Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan
melalui surat kuasa khusus untuk keperluan dimaksud dan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
pendelegasian wewenang tersebut tidak melepaskan tanggung 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
jawab Dewan Komisaris secara kolektif. Praktiknya, pada tahun Terbuka dinyatakan bahwa komposisi Dewan Komisaris wajib
2017 terdapat pendelegasian wewenang seorang Anggota Dewan memperhatikan keberagaman komposisi Dewan Komisaris.
Komisaris lainnya melalui surat kuasa khusus. Dengan demikian, Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi
kuorum Rapat Dewan Komisaris untuk pengambilan keputusan dapat karakteristik baik dari segi Dewan Komisaris maupun anggota Dewan
terpenuhi. Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan
Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan
keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki
pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan
Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan
memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-
hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam undangan. Namun demikian, kebijakan keberagaman tersebut
rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan baru mengatur tentang keberagaman pengetahuan dan/atau
mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. keahlian sesuai dengan bidang tugas Dewan Komisaris. Kebijakan
keberagaman terkait usia dan jenis kelamin belum dimiliki oleh Bank
Keberagaman komposisi Dewan Komisaris seperti yang diatur dalam Mandiri, karena nominasi diprioritaskan pada kebutuhan Perseroan.
Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Pada periode 2017, keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang
telah diakomodir dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pengangkatan tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis
Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Wimboh Komisaris 16 Februari 60 Tahun Pria Sarjana Ekonomi dari Beliau mengawali 29 tahun Perbankan,
Santoso Utama 2016 - 20 Juli Universitas Negeri karir di Bank Indonesia Macroeconomics
2017 Sebelas Maret, Solo, sejak tahun 1984 sebagai
pada tahun 1983, gelar Staf pemeriksa (1984-1990),
Master of Business kemudian sebagai Kepala
Administration dari Seksi Biro Penelitian Intern
University of Illionis, dan Urusan Penelitian dan
Amerika Serikat pada Pengembangan Intern
tahun 1993 dan gelar (UPPN) Bank Indonesia
Doktor di bidang (1993-1994), Peneliti
Financial Economics Senior-Direktur Penelitian
dari University of dan Pengembangan
Loughborough, Perbankan Bank Indonesia
London,tahun 1999 (1999-2003), Ketua Unit
Transformasi Perbankan
di Bank Indonesia (2001-
2003), Peneliti Eksekutif-
Direktur Penelitian dan
Pengembangan Perbankan
(DPNP) Bank Indonesia
(2003-2005), Kepala Biro
Stabilitas Sistem Keuangan
Bank Indonesia (2006-
2009), Direktur Penelitian
dan Pengembangan
Perbankan (DPNP) Bank
Indonesia (2010-2012). Pada
tahun 2012 Beliau menjabat
sebagai Kepala Perwakilan
Bank Indonesia New York
hingga tahun 2013 dan
puncaknya beliau menjabat
sebagai Direktur Eksekutif
IMF pada tahun 2013-2015
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Hartadi A. Komisaris 15 November 65 Tahun Pria Gelar Sarjana di Beliau mengawali karir Perbankan, Economic
Sarwono Utama 2017 – 31 bidang Teknik Industri di Bank Indonesia sejak
Merangkap Desember dari Institut Teknlogi tahun 1980 sebagai staf
Komisaris 2017 Bandung pada di urusan logistik (1980-
Independen tahun 1979, gelar 1983), kemudian setelah
Master of Arts bidang menempuh gelar MA dan
Macroeconomics pada Ph.D Beliau menjabat
tahun 1985 dan gelar sebagai Peneliti Ekonomi
Doctor of Philosophy Yunior di Desk Penelitian
di bidang Monetary dan Pengembangan (1989-
Theory and Policy tahun 1990), Staf Gubernur Bank
1989, kedua gelar Indonesia (1990-1993),
tersebut diperoleh dari Kepala Bagian Ekonomi
University of Oregon, Umum (1993-1994), Kepala
Amerika Serikat. Bagian Moneter (1994-
1996), Kepala Bagian
Analisis dan Perencanaan
Kebijakan (1996-1997),
Deputi Direktur Riset
Ekonomi dan Kebijakan
Moneter (1997-2000),
Direktur Riset Ekonomi dan
Kebijakan Moneter (2000-
2003), Direktur/Kepala
Perwakilan Bank Indonesia-
Tokyo (Februari 2003 – Juni
2003) dan puncak karirnya
di Bank Indonesia sebagai
Deputi Gubernur untuk 2
periode yaitu Juni 2003-
Juni 2008 dan Juni 2008-
Juni 2013 dan Komisaris
Utama PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk
(04 Mei 2016 – 21 Agustus
2017).
Imam Wakil 11 Juni 54 Tahun Pria Sarjana Ekonomi Beliau mengawali karir Governance
Apriyanto Komisaris 2015 – 31 bidang Manajemen dari sebagai Pjs. Kepala
Putro Utama Desember Universitas Diponegoro, Seksi Analis Pendanaan
2017 Semarang, pada tahun dan Sumber Daya di
1988 dan gelar Master Kementerian BUMN
Manajemen dari (1993-2010), Komisaris di
Sekolah Tinggi Ilmu PT Permodalan Nasional
Ekonomi IBII, Jakarta, Madani (Persero) (2007-
pada tahun 2000. 2011), Asisten Departemen
Riset danInformasi di
Kementerian BUMN
(2010- 2012), Komisaris
di PT Petrokimia Gresik
(Persero) (2011-2012),
Komisaris di PT Bukit Asam
(Persero) Tbk (2011-2013),
Kepala Biro Perencanaan
dan SDM di Kementerian
BUMN (2012-2013), Plh.
Deputy Bidang Usaha
Infrastrukturdan Logistik di
Kementerian BUMN (2013),
Komisaris di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk
(2013-2014), Sekretaris
Kementerian BUMN (2013–
sekarang), Komisaris di PT
Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk (2014-2015).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Abdul Aziz Komisaris 25 Juni 2015 56 Tahun Pria Sarjana di bidang Beliau mengawali karir Perbankan
Independen – 14 Maret Perikanan/Sosial sebagai Staf di PT Aquatic
2017 Ekonomi dari Institut Konsultan (1987-1988),
Pertanian Bogor pada Marketing di PT Pusat
tahun 1987 dan gelar Pengembangan Agribisnis
Master di bidang (1988-1990), Pengembang
manajemen strategik usaha Majalah Ulumul
dari Institut Pendidikan Qur’an (1990-1993),
dan Pengembangan Manager di PT Pasarini
Manajemen pada tahun Padibumi (1993-1997),
1993. Komisaris di PT Panca
Nugraha Paramitra
(1997-2005), Komisaris di
PT PLN (Persero) (2009-
2013), Direktur Utama di
PT Sarana Jasa Utama
(2005-2015), dan sebagai
Komisaris Non Independen
Bank Mandiri (2013-2015).
Aviliani Komisaris 03 September 56 Tahun Wanita Sarjana di bidang Beliau pernah Makroeconomic,
Independen 2014 – 14 Ekonomi Manajemen menjabatsebagai Wakil Perbankan
Maret 2017 dari Universitas Atma Direktur Pengembangan
Jaya pada tahun di INDEF (1997-1999),
1985, gelarMagister Wakil Direktur Penelitian
Management bidang dan Pengabdian di
Ilmu Sosial dan Politik Perbanas (1997-1999),
dari Universitas Pembantu Ketua (PUREK
Indonesia pada tahun II) di Perbanas (2000-
1995, dan gelar Doktor 2002), Ketua Jurusan di
bidang Manajemen Universitas Paramadina
Bisnis dari Institut (2002-2005), Komisaris
Pertanian Bogor pada Independen di PT BRI (Tbk)
tahun 2012. (2005-2014), Sekretaris
Komite Ekonomi Nasional
(KEN) (2010-2014),
Wakil Sekretaris Komite
Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Indonesia
(KP3EI) (2012-2014).
Askolani Komisaris 3 September 51 Tahun Pria Sarjana Ekonomi dan Beliau pernah menjabat Fiscal, Budget and Tax
2014 – 31 Studi Pembangunan sebagai Direktur
Desember dari Universitas Penerimaan Negara
2017 Sriwijaya pada tahun Bukan Pajak (PNBP) di
1990 dan gelar Master Kementerian Keuangan
di bidang Economics (2011-2013), Komisaris di
and Banking dari PT Indonesia Ferry (ASDP)
University of Colorado, (2007-2010), Komisaris di
Denver-USA pada tahun PT Pertamina Gas (2012-
1999. 2013), Komisaris di PT
Angkasa Pura I (2013-2014),
Governor of Indonesia pada
Opex Fund for International
Development (OFID) (2015).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Goei Siauw Komisaris 25 Juni 53 Tahun Pria Sarjana di bidang Beliau mengawali karir Finance, Perbankan
Hong Independen 2015 – 31 Agronomi dari Institut sebagai Analis Sistem di
Desember Pertanian Bogor Astra Graphia (1988-1991),
2017 pada tahun 1988 Analis Equity dan Analis
dan gelar Master of Senior Equity di WI Carr
Business Administration Indonesia (1993-1995),
(MBA) di bidang Wakil Kepala Riset dan
Bisnis, Keuangan Kepala Riset di CLSA
dan Pemasaran dari Indonesia (1995-1996),
Indiana University, Kepala Riset di SocGen
Bloomington USA pada Crosby (1996-1998), Wakil
tahun 1993. Presiden Riset di Nomura
Singapore (1998-1999),
Kepala Riset di Nomura
Indonesia (1999-2001) dan
sebagai Anggota Komite
Pemantau Risiko Bank
Permata (2006-2010).
Bangun Komisaris 25 Juni 74 Tahun Pria Sarjana bidang Teknik Beliau mengawali karir Perbankan
Sarwito Independen 2015 – 31 Kimia dari Institut sebagai Staf Pelaksana
Kusmulyono Desember Teknologi Bandung di Badan Koordinasi
2017 pada tahun 1970, gelar Penanaman Modal (BKPM)
Master of Business (1970-1972), kemudian
Administration dari sejak tahun 1962 hingga
University Southern 1985 Beliau berkarier di
California, Los Angeles, Chase Manhattan Bank (di
USA pada tahun 1974 New York dan Hong Kong),
serta gelar Doktor di Fincorinvest, dan Asian
bidang Manajemen Development Bank. Setelah
Lingkungan dari Institut itu beliau menduduki
Pertanian Bogor pada posisi sebagai Direktur
tahun 2007. Utama di Bank Nusa
International (1988-1998),
Lemhanas KSA V (1995).
Beliau juga berkarir sebagai
Anggota Dewan Komisaris
di Maybank Nusa (1990-
1997) dan Anggota Dewan
Komisaris di Bank Niaga
(1998–1999). Pada tahun
1999 hingga 2005 beliau
menjabat sebagai Direktur
Utama di Permodalan
Nasional Madani (PNM) dan
sebagai Anggota Dewan
Komisaris di Syarikat
Takaful Indonesia. Sebelum
menjabat sebagai Komisaris
Bank Mandiri, Beliau
menduduki posisi sebagai
Komisaris Independen
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
(2005-2010) dan Komisaris
Independen Bank Negara
Indonesia (BNI) (2010-2015).
Ardan Komisaris 3 Oktober 57 Tahun Pria Sarjana Ekonomi dari Beliau pernah menjabat Accounting, Audit
Adiperdana 2016 – 31 STAN pada tahun sebagai Komisaris di PT
Desember 1987, gelar Master Hotel Indonesia Natour
2017 di bidang Business (Persero) (2011-2013) dan
Administration dari sebagai Komisaris Utama
Saint Mary’s University di PT Jasa Raharja (Persero)
(SMU), Nova Scotia, (2013-2015).
Canada pada tahun
1992 dan gelar Doktor
di bidang Strategic
Managementdari
Universitas Indonesia
pada tahun 2013.
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
Makmur Keliat Komisaris 25 September 56 Tahun Pria Sarjana Muda di bidang Beliau mengawali Macroeconomics
Independen 2017 – 31 Ekonomi Perusahaan karir sebagai Dosen di
Desember dari Unversitas Departemen Hubungan
2017 Pembangunan Nasional Internasional Fakultas
“Veteran” pada tahun Ilmu Sosial dan Ilmu
1984, gelar Bcahelor Politik Universitas
of Art di bidang Ilmu Indonesia pada tahun
Sosial dan Ilmu Politik/ 1999, selanjutnya Beliau
Jurusan Hubungan menjabat sebagai Ketua
Internasional dari Program Pascasarjana di
Universitas Gadjah Departemen Hubungan
Mada pada tahun Internasional Fakultas Ilmu
1984, gelar Drs. di Sosial dan Ilmu Politik
bidang Ilmu Sosial Universitas Indonesia
dan Ilmu Politik/ (2002-2004), Direktur
Jurusan Hubungan Eksekutif di Pusat Kajian
Internasional dari Global Civil Society Studies
Universitas Gadjah (PACIVIS UI) (2002-2004),
Mada pada tahun Direktur Eksekutif di
1986 dan gelar Ph.D Pusat Kajian Asia Timur
di bidang School of Departemen Hubungan
International Studies Internasional FISIP UI
dari Jawaharlal Nehru CEACoS (Center for East
University pada tahun Asia Cooperation Studies)
1995. (2005-2007), Manajer Riset
dan Publikasi di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
(2007-2008), Ketua
Program Pascasarjana di
Departemen Hubungan
Internasional Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia (2009-
2012) dan jabatan terakhir
Beliau sebelum menjabat
sebagai Komisaris Bank
Mandiri adalah sebagai Staf
Khusus Sekretariat Kebinet
Republik Indonesia (Mei-
Agustus 2015).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian
Kelamin
R. Widyo Komisaris 21 Agustus 60 Tahun Pria Sarjana Hukum dari Beliau mengawali karir Hukum
Pramono* 2017 – 31 Universitas Negeri Solo, di Kejaksaan Negeri
Desember Surakarta pada tahun Jakarta Selatan sebagai
2017 1984, gelar Magister Staf Tata Usaha (1986-
Manajemendari STIE 1990), Jaksa/Kasubsi
IPWI, Jakarta pada PRA Penuntutan pada
tahun 2001, Magister Kasi Pidana (1990-1993),
Hukum dari Universitas Jaksa/Kasubsi Tindak
Gadjah Mada, Pidana Ekonomi para
Yogyakarta pada tahun Kasi Pidsus (1993-1995).
2007 dan gelar Doktor Selanjutnya menjabat
di bidang hukum sebagai Jaksa/Kasubsi
pidana dari Universitas Penuntutan di Kejaksaan
Padjajaran, Bandung Tinggi DKI Jakarta (1995),
pada tahun 2012. Kasubid Akademis dan
Kemudian pada tahun Penjenjangan di Pusdiklat
2015 Beliau dikukuhkan Kejaksaan RI (1995-1996),
sebagai Guru Besar Jaksa/Dir TPUL di Kasi
Hukum Pidana pada Eksaminasi I pada Kasubdit
Universitas Diponegoro Ekseminasi (1996-1998),
KTU Pidum di Sekretaris
Jam Pidum Kejaksaan
Agung RI (1998-1999),
Atase Kejaksaan pada KBRI
Thailand di Kejaksaan RI
KBRI Bangkok, Thailand
(1999-2003), Kajari
Sukabumi di Kejaksaan
Tinggi Jawa Barat
(2003-2005). Selanjutnya
Beliau berkarir di Jaksa
Agung Muda Pembinaan
Kejaksaan Agung RI sebagai
Kabag Kahlu Biro Hukum
di (2005-2006), Asisten
Khusus Jaksa Agung RI
(2006-2007) dan sebagai
Kepala Biro Umum (2007-
2008). Kemudian Beliau
berkarir di Jaksa Agung RI
sebagai Kepala Kejaksaan
Tinggi Papua (2008-2009),
Inspektur Pidum Pada
Jamwas (2009-2010),
Kepala Kejaksaan Tinggi
Jawa Tengah (2010-2011),
Sekretaris Jaksa Agung
Muda Tindak Pidana Umum
(2011-2012), Staf Ahli Jaksa
Agung RI Bidang Tindak
Pidana Umum (2012-2013),
Jaksa Agung Muda Tindak
Pidana Khusus (2013-2015)
dan sebagai Jaksa Agung
Muda Pengawasan (2015-
Agustus 2017).
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 14 Maret 2017 tidak efektif, karena yang
bersangkutan menyatakan untuk tetap menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner
Pada periode 2017, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan Lembaga Penjamin Simpanan.
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris Perseroan Sebelum Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan
RUPS Tahunan Tanggal 14 Maret 2017 sebelum RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 berjumlah 7
Jumlah dan Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan (tujuh) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu)
sebelum RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2017 berjumlah 8 (delapan) orang Wakil Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris dan 3 (tiga)
orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang orang Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris
Wakil Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris dan 4 (empat) berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
orang Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris
berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri. No. Nama Jabatan
1. Wimboh Santoso* Komisaris Utama
No. Nama Jabatan 2. Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama
1. Wimboh Santoso Komisaris Utama 3. Askolani Komisaris
2. Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama 4. Goei Siauw Hong Komisaris Independen
3. Abdul Aziz* Komisaris Independen Bangun Sarwito
5. Komisaris Independen
Kusmulyono
4. Aviliani * Komisaris Independen
6. Ardan Adiperdana Komisaris
5. Askolani Komisaris
7. Makmur Keliat** Komisaris Independen
6. Goei Siauw Hong Komisaris Independen
7. Bangun Sarwito Kusmulyono Komisaris Independen Keterangan:
*Masa jabatan Komisaris Utama Perseroan, Bpk.Wimboh Santoso berakhir sehubungan
8. Ardan Adiperdana Komisaris dengan pengangkatan yang bersangkutan sebagai Dewan Komisioner OJK yang telah
dilantik pada tanggal 20 Juli 2017.
Keterangan: **Pengangkatan Bpk. Makmur Keliat berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari
*Menjabat sampai dengan tanggal 14 Maret 2017. Beliau telah diberhentikan dengan Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kem]mpuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan
hormat sebagai Anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri berdasarkan hasil Rapat Umum memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemegang Saham Tahun 2017 pada tanggal 14 Maret 2017.
2. Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama 2. Imam Apriyanto Putro Wakil Komisaris Utama
4. Goei Siauw Hong Komisaris Independen 4. Goei Siauw Hong Komisaris Independen
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Kebijakan Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan d. Jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan
Penerapannya dengan BUMN yang bersangkutan.
Berdasarkan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris dilarang memangku 2. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan rangkap jabatan
jabatan rangkap sebagai: sebagai Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pejabat
a. Anggota Direksi pada Badan usaha Milik Negara, Badan Usaha Eksekutif:
Milik Daerah, badan usaha milik swasta. a. pada lembaga keuangan atau perusahaan keuangan, baik
b. Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota Dewan bank maupun bukan bank.
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan b. pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan keuangan atau
Rakyat Daerah Tingkat I, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah perusahaan bukan keuangan, baik yang berkedudukan di
Tingkat II dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah. dalam maupun di luar negeri.
c. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan 3. Tidak termasuk rangkap jabatan sebagai:
perundang-undangan. a. Sebagai Direksi, Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif
d. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu)
perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/02/2015 b. Komisaris Non Independen menjalankan tugas fungsional
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 dari pemegang saham Bank yang berbentuk badan hukum
Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum mengatur rangkap pada kelompok usaha Bank.
jabatan Dewan Komisaris sebagai berikut: c. Anggota Dewan Komisaris pada organisasi atau lembaga
1. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap nirlaba.
sebagai:
a. Anggota Dewan Komisaris BUMN lainnya. Dewan Komisaris Bank Mandiri telah mengungkapkan rangkap
b. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik jabatan yang dimilikinya dan tidak memiliki rangkap jabatan di
swasta. luar yang diperkenankan oleh peraturan yang berlaku dan dapat
c. Jabatan lainnya yang berdasarkan peraturan perundang- menimbulkan benturan kepentingan yang dilarang oleh peraturan
undangan dilarang untuk dirangkap. perundangan.
Rangkap jabatan Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
21 Agustus 2017 – 31
R. Widyo Pramono* Komisaris - -
Desember 2017
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Kepemilikan Saham
Kepemilikan Saham
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Komisaris Independen
Komposisi anggota Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember
2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan
Tata Kelola Bagi Bank Umum yang mengatur bahwa paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris Perseroan Per 31 Desember 2017 berjumlah 8 (delapan) orang anggota dengan 4 orang
diantaranya sebagai Komisaris Independen yang berarti 50% (lima puluh persen) dari Komisaris yang ada dan telah memenuhi ketentuan Bank
Indonesia/OJK.
Komisaris Independen
Keterangan:
*Berhenti menjabat sejak tanggal 14 Maret 2017
Masing-masing Komisaris Independen Bank Mandiri, yaitu: Bapak Hartadi A. Sarwono, Bapak Abdul Aziz, Ibu Aviliani, Bapak Goei Siauw Hong,
Bapak Bangun Sarwito Kusmulyono dan Bapak Makmur Keliat, telah membuat Surat Pernyataan Independen dan telah disampaikan kepada OJK.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, bila berhalangan dapat dilakukan oleh Wakil Komisaris Utama, dan bila Wakil Komisaris
Utama berhalangan dapat dilakukan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Dewan Komisaris. Materi rapat disampaikan kepada
seluruh peserta rapat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan rapat. Seluruh keputusan dalam rapat diambil dengan musyawarah untuk mufakat,
apabila tidak tercapat musyawarah untuk mufakat, maka keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak. Seluruh keputusan rapat tersebut
bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris.
Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat Hadir/Tidak Hadir
Ketidakhadiran
3. Rabu, 1. Perubahan Organisasi Commercial, Wimboh Santoso Hadir
1 Februari 2017 Corporate, Wholesale Risk, Retail
Risk, dan Risk Management and Imam Apriyanto Putro Hadir
Compliance. Abdul Aziz Hadir
2. Usulan Pemberian Fasilitas Kredit
Baru Kepada Pihak Terkait Aviliani Hadir
3. Lain – lain
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
4. Rabu, 1. Persetujuan Perpanjangan Masa Wimboh Santoso Hadir
22 Februari 2017 Laku Fasilitas Kredit dan Tambahan
Fasilitas Kredit Kepada Pihak Terkait Imam Apriyanto Putro Hadir
2. Penetapan Anggota Dewan Abdul Aziz Hadir
Komisaris yang akan ditunjuk
sebagai Pimpinan RUPS Tahun. Aviliani Hadir
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
5. Rabu, Persetujuan Dewan Komisaris atas usulan Wimboh Santoso Hadir
28 Februari 2017 Penyesuaian Struktur Organisasi Dalam
rangka Implementasi Rencana Jangka Hadir (dikuasakan kepada
Imam Apriyanto Putro
Panjang (Re-Start Corplan) 2020. Dewan Komisaris lain
Abdul Aziz Hadir
Aviliani Hadir
Hadir (dikuasakan kepada
Askolani
Dewan Komisaris lain
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
6. Rabu, 8 Maret 2017 1. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Wimboh Santoso Hadir
(KAP) Mandiri DPLK Tahun 2016.
2. Persetujuan Kantor Akun tan Publik Imam Apriyanto Putro Hadir
Untuk Audit Laporan Keuangan Abdul Aziz Hadir
Bank Mandiri Tahun Buku 2017.
3. Persetujuan Penambahan Platfond Aviliani Hadir
Fasilitas KMK Kepada Pihak Terkait.
Askolani Tidak Hadir Izin
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
7. Rabu, Pembahasan Susunan Anggota Komite. Wimboh Santoso Hadir
22 Maret 2017
Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Askolani Tidak Hadir Izin
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat Hadir/Tidak Hadir
Ketidakhadiran
8. Rabu, 1. Persetujuan Pemberian Fasilitas Wimboh Santoso Hadir
22 Maret 2017 Kredit
2. Persetujuan Penetapan Pemberian Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Honorarium KAP Purwanto, Hadir (dikuasakan kepada
Sungkora & Surja. Askolani
Dewan Komisaris lain
3. Persetujuan Penunjukan Kantor
Akuntan Publik (KAP) Mandiri DPLK Goei Siauw Hong Hadir
Tahun.
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat Hadir/Tidak Hadir
Ketidakhadiran
14. Rabu, 14 Juni 2017 1. Persetujuan Tambahan Fasilitas Wimboh Santoso Hadir
Kredit Modal Kerja Kepada Pihak
Terkait Atas Nama PT Mandiri Utama Imam Apriyanto Putro Hadir
Finance. Hadir (dikuasakan kepada
2. Persetujuan Revisi RKAP Tahun Askolani
Dewan Komisaris lain
2017 dan revisi Rencana Bisnis
Tahun 2017 - 2019 PT Bank Mandiri Goei Siauw Hong Hadir
(Persero) Tbk.
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
15. Kamis, 22 Juni 2017 Penetapan Remunerasi Tahun 2017 dan Wimboh Santoso Hadir
Tantiem Kinerja Tahun 2016 Direksi dan
Dewan Komisaris Bank Mandiri Sesuai Imam Apriyanto Putro Hadir
Surat Kementrian BUMN No. S-17/ Askolani Tidak Hadir Iziin
D5.MBU/06/2017 tanggal 21 Juni 2017.
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
16. Rabu, 19 Juli 2017 Persetujuan atas Rencana Penambahan Wimboh Santoso Hadir
Modal PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
Imam Apriyanto Putro Hadir
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
17. Rabu, 26 Juli 2017 1. Persetujuan Pemberian Kembali Imam Apriyanto Putro Hadir
Fasilitas Kredit.
2. Persetujuan Pelaksanaan Stock Split Askolani Hadir
PT Bank Mandiri pada tanggal 21
Agustus 2017. Goei Siauw Hong Hadir
3. Penunjukan anggota Dewan
Komisaris yang akan menjadi Hadir
pimpinan RUPSLB Bank Mandiri Bangun Sarwito Kusmulyono
pada tanggal 21 Agustus 2017.
Ardan Adiperdana Hadir
Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat Hadir/Tidak Hadir
Ketidakhadiran
20. Rabu, 16 Agustus Persetujuan atas Pemberian Fasilitas Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
2017 Kredit Investasi Kepada Pihak Terkait
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
21. Rabu, 30 Agustus Persetujuan atas Pendirian Anak Hartadi A. Sarwono Hadir
2017 Perusahaan di Malaysia.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat Hadir/Tidak Hadir
Ketidakhadiran
25. Rabu, 4 Oktober Update Development Program Bank Hartadi A. Sarwono Hadir
2017 Mandiri.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
26. Rabu, 25 Oktober Persetujuan Perpanjangan Masa Laku dan Hartadi A. Sarwono Hadir
2017 Penambahan Fasilitas Kredit.
Imam Apriyanto Putro Hadir
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
27. Rabu, 1 November 1. Wawancara Calon Anggota Komite Imam Apriyanto Putro Hadir
2017 Audit.
2. Persetujuan Pemberian Fasilitas Askolani Hadir
Kredit dan Persetujuan Pemberian Goei Siauw Hong Hadir
Issuer Limit Baru dan Perpanjangan
Credit Line. Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
28. Rabu, 15 Nov 2017 1. Persetujuan Perpanjangan dan Hartadi A. Sarwono Hadir
Tambahan Fasilitas Kredit Modal
Kerja. Imam Apriyanto Putro Hadir
2. Persetujuan Penambahan Plafond Askolani Hadir
Anggaran Hapus Buku 2017.
3. Update hasil pertemuan dengan Goei Siauw Hong Hadir
Kementerian BUMN dan Himbara
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
terkait Kriteria perbuatan Direksi
dalam Anggaran Dasar dari Bank Ardan Adiperdana Hadir
Mandiri.
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
29. Rabu, 22 Nov 2017 Persetujuan Usulan RKAP Tahun 2018 dan Hartadi A. Sarwono Hadir
Rencana Bisnis Bank Tahun 2018 - 2020
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hadir (dikuasakan kepada
Imam Apriyanto Putro
Dewan Komisaris lain
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
MakmurKeliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat Hadir/Tidak Hadir
Ketidakhadiran
30. Rabu, 29 Nov 2017 Penetapan Anggota Komite Audit Hartadi A. Sarwono Hadir
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir Izin
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
31. Rabu, 06 Des 2017 1. Update Progress Holding Perbankan. Hartadi A. Sarwono Hadir
2. Persetujuan Perubahan Availability
Period dan Grace Period Imam Apriyanto Putro Hadir
3. Persetujuan Tambahan Limit dengan Askolani Hadir
Perubahan Syarat dan Perpanjangan
masa laku Fasilitas Commercial Line. Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
32. Rabu, 13 Des 2017 1. Persetujuan Usulan Recovery Plan Hartadi A. Sarwono Hadir
Bank Mandiri
2. Persetujuan Penyelesaian Properti Imam Apriyanto Putro Tidak Hadir izin
Terbengkalai Melalui Penjualan Askolani Hadir
Secara Lelang dan atau Optimalisasi
Melalui Kerjasama dengan Badan Goei Siauw Hong Hadir
Usaha/Pihak lain.
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
33. Rabu, 20 Des 2017 Persetujuan atas Usulan Fasilitas Kredit. Hartadi A. Sarwono Hadir
Hadir (dikuasakan kepada
Imam Apriyanto Putro
Dewan Komisaris lain
Askolani Hadir
Goei Siauw Hong Hadir
Bangun Sarwito Kusmulyono Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Makmur Keliat Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Tardi Hadir
Goei Siauw Hong Hadir Ahmad Siddik
Hadir
Badruddin
Bangun Sarwito
Hadir Kartini Sally Hadir
Kusmulyono
Rico Usthavia
Ardan Adiperdana Tidak Hadir Izin Hadir
Frans
2. Rabu, 22 Laporan Keuangan
Kartika
Maret 2017 dan Kinerja Bulan Wimboh Santoso Hadir Hadir
Wirjoatmodjo
Februari 2017
Imam Apriyanto Sulaiman A.
Hadir Hadir
Putro Arianto
Ogi
Askolani Hadir Hadir
Prastomiyono
Pahala N.
Goei Siauw Hong Hadir Hadir
Mansury
Izin Ogi
Hadir
Imam Apriyanto Prastomiyono
Tidak Hadir
Putro
Royke Tumilaar Hadir
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Hartadi A. Komisaris 15 November Badan Nasional Level 1 Manajemen Risiko 16 Februari 2016 16 Februari 2020
Sarwono Utama 2017 – 31 Sertifikasi Profesi/LSPP
Merangkap Desember 2017
Komisaris Badan Sertifikasi Level 2 Manajemen Risiko 29 Maret 2016 29 Maret 2020
Independen Manajemen Risiko
(BSMR)
Ikatan Bankir Indonesia Refreshment Intensive Wealth 26 Agustus 2017 26 Agustus 2019
(IBI) dan Magister Management and
Manajemen FEB UGM Risk Management
(MMUGM) Refreshment
Programs for
Executives
Ikatan Bankir Indonesia Refreshment International Risk 4 November 2017 4 November 2019
(IBI) dan Magister Management
Manajemen FEB UGM Refreshment
(MMUGM) Programs for
Executives di
Spanyol
Imam Apriyanto Wakil 11 Juni 2015 – Badan sertifikasi Level 1 Manajemen Risiko 11 April 2015 11 April 2019
Putro Komisaris 31 Desember manajemen risiko
Utama 2017
Abdul Aziz Komisaris 25 Juni 2015 – Badan Nasional Level 1 Manajemen Risiko 11 Mei 2013 11 April 2019
Independen 14 Maret 2017 Sertifikasi Profesi/LSPP
Badan Nasional Level 2 Manajemen Risiko 11 April 2015 11 april 2019
Sertifikasi Profesi/LSPP
Refreshment Refreshment:
Revisit Entriprise
Risk Management
Bara Risk Forum and Learning Best 1-2 Desember 2016 30 November 2018
Practices of Credit
Risk Management di
Bandung
Badan Nasional Level 2 Manajemen Risiko 11 April 2015 24 Juni 2018
Sertifikasi Profesi/LSPP Perbankan
Aviliani Komisaris Bank Indonesia Level 2 Program 10 Agustus 2005 10 Agustus 2007
Independen Pembekalan
Manajemen Risiko
bagi Komisaris
Bank
Badan Sertifikasi Refreshment Risk management in 22-25 Februari 2010 22-25 Februari
Manajemen Risiko Retail Banking 2012
(BSMR)
Bara Risk Forum Refreshment Seminar Senior 9 Juli 2010 9 Juli 2012
Management Risk
Summit 2010’
Leadership for
Sustainable Risk
Management
Framework
Bara Risk Forum Refreshment Seminar Program 29 Desember 2011 29 Desember 2013
Implement Best
Practice Risk
Management as
a tool to minigate
systemic, Risk, and
Support Nation
Financial Stability
Keterangan:
*Telah efektif pada tanggal 15 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Penetapan remunerasi Dewan Komisaris juga mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.45/POJK.03/2015 tentang Penerapan
Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, Bank Mandiri menerapkan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi yang telah
mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk stabilitas keuangan bank, terciptanya manajemen risiko, kebutuhan likuiditas jangka pendek
dan jangka panjang, serta potensi pendapatan di masa yang akan datang. Perseroan dapat menunda remunerasi yang bersifat variabel yang
ditangguhkan (Malus) atau menarik kembali remunerasi yang bersifat variabel yang sudah dibayarkan (Clawback) kepada pejabat yang tergolong
Material Risk Taker (MRT), dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Perseroan menerapkan Malus dan atau Clawback untuk kondisi khusus tertentu dalam penerapan remunerasi bersifat variabel, dengan
mempertimbangkan faktor antara lain:
- Besarnya kerugian finansial maupun non finansial Perseroan.
- Keterlibatan pegawai bersangkutan secara langsung maupun tidak langsung dalam kerugian yang terjadi.
2. Remunerasi yang bersifat variabel wajib ditangguhkan sebesar persentase tertentu yang dietapkan oleh Perseroan.
3. Kebijakan ini berlaku untuk pejabat yang tergolong MRT, dengan kriteria sebagai berikut:
- Menyebabkan kerugian bank finansial maupun non finansial.
- Melakukan tindakan kecurangan (fraud), melanggar hokum, perilaku tidak etis, dan/atau pemalsuan catatan.
- Melakukan pelanggaran terhadap kebijakan, peraturan, dan prosedur bank secara sengaja.
- Menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap permodalan bank yang tidak disebabkan oleh peubahan iklim ekonomi atau
industri.
4. Dalam implementai remunerasi MRT, Bank Mandiri berpedoman terhadap ketentuan OJK, Permen BUMN, dan kebijakan remunerasi
Perseroan.
Komite Pemegang
Dewan
Remunerasi dan RUPS Saham Seri A
Komisaris
Nominasi Dwiwarna
Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat
Indikator yang digunakan dalam menentukan Remunerasi anggota penghasilan adalah sebagai berikut.
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Key Performance Indicator (KPI) Tabel Kelompok Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris
2. Kinerja Perseroan Jumlah Remunerasi Jumlah Komisaris
3. Business Size Di atas Rp2 Milyar 9
4. Hasil benchmarking remunerasi industri Perbankan Di atas Rp1 Milyar - Rp2 Milyar 1
5. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Di atas Rp500 juta - Rp1 Milyar 2
Rp500 juta kebawah 1
Jumlah Nominal/Komponen Remunerasi Dewan Komisaris
Pengungkapan komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Fokus Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2017
mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/
Dewan Komisaris memberikan pengarahan dan dukungan kepada
SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian
Direksi dalam re-focusing pada segmen Corporate dan Consumer
Remunerasi Bank Umum. Adapun jumlah nominal/komponen
sebagai new corebusiness Bank Mandiri tanpa mengesampingkan
remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
segmen bisnis lainnya.
Transportasi (tidak dapat dimiliki) - - b. Terkait dengan proses reorganisasi yang telah dilakukan
2. Penghimpunan Dana RKAP, serta sesuai dengan kebutuhan riil perkembangan bisnis
Dewan Komisaris merekomendasikan agar Direksi dapat Bank.
memperkuat program-program yang fokus untuk meningkatkan
dana murah, sehingga dapat menjaga level cost of fund yang Pemenuhan SDM yang dilakukan agar tetap memperhatikan
kompetitif. kompetensi dan integritas SDM yang senantiasa ditingkatkan
melalui pendidikan, pelatihan serta internalisasi budaya
3. Manajemen Risiko perusahaan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan bisnis
Sehubungan dengan peningkatan risiko terkait penambahan Bank.
jumlah perusahaan anak, jaringan kantor, peningkatan jumlah
sumber daya manusia, beragamnya produk perbankan serta 7. Perusahaan Anak
semakin tinggi ketergantungan operasional Bank terhadap Dewan Komisaris merekomendasikan:
teknologi informasi, Dewan Komisaris merekomendasikan agar a. Agar dalam mengembangkan usaha secara non-organik
Direksi memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem didasari oleh pertimbangan saling mendukung dan
pengendalian internal. menguntungkan antara perusahaan induk dan anak, dan
disertai dengan pengawasan yang lebih ketat terhadap
4. Pengendalian Internal perkembangan usaha perusahaan anak.
Dewan Komisaris merekomendasikan agar Direksi memperbaiki b. Setiap perusahaan anak agar mengoptimalkan penggunaan
kualitas pengendalian internal antara lain: modal yang diberikan oleh Bank Mandiri, sehingga dapat
a. Meningkatkan pengawasan melekat pada setiap proses memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan Bank
operasional di unit kerja. Mandiri secara konsolidasi.
b. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko pada
seluruh unit kerja. Keputusan, Rekomendasi dan Pelaksanaan Tugas
c. Meningkatkan monitoring oleh pemimpin unit kerja terhadap Dewan Komisaris
tindak lanjut yang dilakukan oleh unit kerja terhadap temuan Selama tahun 2017 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas,
audit internal maupun eksternal. kewajiban dan tanggungjawabnya dalam rangka melakukan
d. Satuan Kerja Internal Audit agar secara proaktif pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya
mensosialisasikan lesson learned dari hasil temuannya agar pengurusan Perseroan yang ditetapkan peraturan perundang
temuan audit yang sudah memiliki pola dan cenderung undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan serta Rencana
berulang ke depannya dapat dihindari. Kerja yang ditetapkan pada awal tahun.
5. Teknologi Informasi Tugas, kewajiban dan tanggung jawab tersebut antara lain dilakukan
Dewan Komisaris merekomendasikan agar pengembangan antara lain melalui rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris
teknologi informasi dititikberatkan pada peningkatan bersama Direksi, atau rapat dengan mengundang Direktur sektor,
kehandalan jaringan dan keamanan agar dapat menyediakan serta rapat dan evaluasi bersama komite-komite di bawah Dewan
layanan prima kepada nasabah dan mengoptimalkan peran Komisaris.
teknologi informasi dalam mendukung peningkatan akurasi,
kecepatan dan pengembangan produk Bank. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selama tahun 2017 secara
umum adalah sebagai berikut:
6. Sumber Daya Manusia 1. Melakukan review atas pelaksanaan audit yang dilakukan Kantor
Sumber Daya Manusia memiliki peran yang sentral dalam Bank, Akuntan Publik (KAP) atau pihak eksternal lainnya atas laporan
oleh karena itu Dewan Komisaris senantiasa memberi perhatian keuangan tahun buku 2016 Bank Mandiri dan juga Dana Pensiun
khusus terhadap pengelolaan SDM Bank. Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri.
2. Melakukan evaluasi terhadap Kinerja Keuangan Konsolidasi Bank
Dewan Komisaris memberikan rekomendasi kepada Direksi Mandiri setiap bulan serta Kinerja Keuangan anak perusahaan
terkait dengan pengelolaan SDM, dengan melakukan Bank Mandiri setiap triwulan.
perencanaan SDM dan Manpower Planning (MPP) secara strategis 3. Menelaah informasi keuangan setiap triwulan yang akan
dan terintegrasi, yang mengacu pada Corporate Plan, RBB dan dipublikasikan oleh Perusahaan.
4. Melakukan fungsi pengawasan Rencana Kerja dan Anggaran 9. Memantau serta mengevaluasi perkembangan pengembangan
Perusahaan (RKAP), antara lain: serta pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk
a. Melakukan review atas Revisi Rencana Kerja dan Anggaran rancangan Struktur Organisasi dibawah Direksi, khususnya
Perusahaan (RKAP) Tahun 2017. berkenaan dengan upaya perbaikan kualitas kredit.
b. Memberikan arahan, memantau penyusunan serta 10. Memantau rencana dan strategi Direksi dalam mempersiapkan
memberikan persetujuan atas RKAP tahun 2018 serta Bank Mandiri dalam memasuki era Financial Technology (Fintech)
menyampaikan Laporan RKAP 2018 kepada Kementerian dan memastikan bahwa Bank telah memiliki sumber daya baik
BUMN. manusia maupun sistem yang mumpuni dan berkompeten.
5. Melakukan fungsi pengawasan Rencana Bisnis Bank (RBB), antara 11. Melakukan pengawalan, memberikan arahan dan mengevaluasi
lain: strategi Direksi dalam melakukan aksi korporasi antara lain
a. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana akuisisi ataupun pelepasan anak usaha.
kebijakan strategis Bank Mandiri tahun 2017. 12. Memberikan persetujuan terhadap hal-hal yang wajib mendapat
b. Melakukan pengawasan terhadap upaya pencapaian RBB, persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan peraturan
khususnya terhadap pencapaian beberapa aspek penting perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
seperti perbaikan kualitas aset, penghimpunan dana pihak Perseroan.
ketiga, produktivitas dan efisiensi. 13. Melakukan pengawasan terhadap Penerapan Tata Kelola pada
c. Melakukan review dan memberikan persetujuan atas RBB masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi
tahun 2018 – 2020. Keuangan Bank Mandiri.
d. Melakukan evaluasi atas realisasi RBB yang dilaporkan 14. Memantau dan mengevaluasi kebijakan Direksi yang terkait
kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester serta dengan penciptaan sinergi dan penguatan bisnis perusahaan
menyampaikan laporan pengawasan RBB kepada Otoritas anak serta melakukan review atas Kinerja Perusahaan Anak
Jasa Keuangan. setiap triwulan.
6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip kehati-hatian 15. Pengawasan terhadap Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yaitu
dalam pemberian fasilitas kredit antara lain melakukan review Satuan Pengawasan Internal Bank Mandiri, antara lain:
atas keputusan Direksi untuk pemberian fasilitas kredit diatas a. Melakukan evaluasi atas internal control atau Satuan
jumlah tertentu, memberikan persetujuan atas pemberian Pengawasan Internal Bank Mandiri setiap tahun.
fasilitas kredit pada pihak terkait yang wajib berdasarkan b. Melakukan review rencana dan pelaksanaan audit serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku, melakukan review pemantauan tindak lanjut hasil audit dari pelaksanaan tugas
secara rutin dan berkala terhadap perkembangan kredit-kredit Satuan Pengawasan Internal Bank Mandiri.
yang membutuhkan persetujuan dari Dewan Komisaris serta c. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas kebijakan audit dan rekomendasi dari Satuan Pengawasan Internal
dan strategi perkreditan. Bank Mandiri, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
7. Melakukan review secara berkala terhadap tingkat Non dan/atau pengawasan otoritas lainnya, temuan Badan
Performing Loan (NPL) Bank. Pemeriksa Keuangan, auditor eksternal atau hasil audit
8. Melakukan fungsi pengawasan terhadap Manajemen Risiko, akuntan publik antara lain dengan meminta Direksi untuk
antara lain: menindaklanjuti temuan audit baik secara tertulis maupun
a. Memastikan efektivitas sistem dan proses manajemen secara lisan.
risiko dengan memantau pengelolaan risiko utama Bank, 16. Memastikan terselenggaranya prinsip dan praktek GCG pada
melakukan review atas Profil Risiko secara berkala dan seluruh jenjang organisasi, melakukan pemantauan terhadap
evaluasi atas posisi dan perkembangan risiko Bank setiap hasil self assessment GCG, mendorong penyempurnaan praktek
triwulan. GCG dengan mengacu kepada international best practices serta
b. Memastikan dan mengevaluasi pelaksanaan penerapan melakukan review laporan pelaksanaan GCG termasuk penilaian
Manajemen Risiko Terintegrasi Konglomerasi Keuangan berdasarkan ASEAN CG Scorecard.
Bank, serta melakukan review dan memberikan arahan 17. Melakukan review Kinerja Investasi Dana Pensiun Lembaga
terhadap kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi. Keuangan (DPLK) Bank Mandiri.
c. melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas 18. Melakukan review remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.
kebijakan Umum Manajemen Risiko dan Kebijakan Umum 19. Melakukan kunjungan ke cabang/wilayah dalam rangka
Manajemen Risiko Terintegrasi. melaksanakan fungsi pengawasan.
20. Memastikan terselenggaranya prinsip dan praktek GCG pada 22. Mengadakan Rapat-Rapat Dewan Komisaris baik Rapat internal
seluruh jenjang organisasi, melakukan pemantauan terhadap maupun dengan Direktur Bidang terkait untuk membahas aspek-
hasil self assessment GCG, mendorong penyempurnaan praktek aspek tertentu seperti bisnis, organisasi, sumber daya manusia,
GCG dengan mengacu kepada international best practices serta dan lain-lain yang diselenggarakan secara rutin sebanyak 43
melakukan review laporan pelaksanaan GCG. (empat puluh tiga) kali.
21. Memberikan arahan dan mengawal proses pemilihan Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan Audit Laporan Sepanjang tahun 2017 Dewan Komisaris telah memberikan
Keuangan Tahun 2018 untuk Bank Mandiri untuk diusulkan dalam Rekomendasi serta melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Laporan Keuangan Komisaris tersebut melalui forum antara lain:
Tahun 2017 untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank 1. Rapat Dewan Komisaris
Mandiri. 2. Rapat bersama Komite – Komite di bawah Dewan Komisaris
3. Kunjungan Kerja (On site Visit) Dewan Komisaris
Berikut daftar beberapa surat persetujuan yang dikeluarkan Dewan Komisaris selama tahun 2017.
3. 24 Maret 2017 Persetujuan Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tahun 2016.
Selain mengeluarkan surat persetujuan, Dewan Komisaris juga mengeluarkan surat keputusan. Berikut daftar beberapa surat keputusan Dewan
Komisaris selama tahun 2017.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Komisaris tersebut sebagai perdoman kerja bagi setiap anggota
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dilakukan melalui beberapa Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan perseroan.
macam prosedur, antara lain sebagai berikut:
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Dengan Metode Self
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris oleh RUPS Assessment
Penilaian kinerja Dewan Komisaris juga dilakukan oleh Pemegang Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan melalui Self –
Saham dalam RUPS Tahunan yang disampaikan dalam Laporan Assessment berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
tugas pengawasan Dewan Komisaris pada RUPS yang dituangkan No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank
dalam Laporan Tahunan Perseroan, dimana berdasarkan laporan Umum.
tersebut RUPS menyatakan memberikan pembebasan sepenuhnya
Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Dewan Komisaris
pertanggungjawaban (acquit et decharge) kepada Dewan Komisaris
Pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris termasuk di dalam
atas tugas pengawasan yang dilakukan sepanjang tahun buku yang
pelaksanaan self assessment GCG Perseroan yang dilakukan secara
bersangkutan.
berkala setiap semester.
Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Dewan Komisaris
Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
Kinerja Dewan Komisaris dilaporkan kepada pemegang saham
Kriteria yang digunakan dalam melakukan evaluasi kinerja Dewan
melalui RUPS.
Komisaris antara lain, sebagai berikut:
Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris 1. Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Kinerja Dewan Komisaris yang dilaporkan kepada pemegang saham 2. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
melalui RUPS dinilai berdasarkan kriteria – kriteria yang berhubungan 3. Tingkat kesehatan Bank.
dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 4. Tingkat kehadiran Anggota Dewan Komisaris dalam Rapat
yang mencakup aspek struktur, operasional, pengarahan, pegawasan Dewan Komisaris maupun rapat dalam komite – komite di bawah
dan pelaporan serta pencapaian realisasi Program Kerja/Rencana pengawasan Dewan Komisaris.
Kerja Tahunan Dewan Komisaris tahun 2017. 5. Keterlibatan Dewan Komisaris dalam penugasan – penugasan
tertentu.
Pihak Yang Melakukan Assessment
Pihak yang melakukan assessment atas kinerja Dewan Komisaris yaitu Pihak yang Melakukan Assessment
Pemegang Saham dalam RUPS. Pelaksanaan assessment tata kelola secara individu yang mencakup
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dilakukan
Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris melalui seft assessment oleh Dewan Komisaris.
Untuk Tahun 2017, Dewan Komisaris telah menyusun Rencana Kerja
Tahunan Dewan Komisaris dengan memperhatikan tugas, wewenang Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
dan kewajiban Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan dan Adapun hasil self assessment GCG Bank Mandiri pada semester I
perundang-undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2017, Dewan tahun 2017 komposit 1 ("Sangat Baik"), namun demikian pada tanggal
Komisaris telah menggunakan Rencana Kerja Tahunan Dewan 2 Oktober 2017, OJK memberikan feedback atas penilaian dimaksud
dengan penilaian komposit 2 ("Baik").
Selain itu, hasil self assessment pada semester II tahun 2017 adalah Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung
komposit 1 ("Sangat Baik"). Hasil penilaian didukung oleh penilaian jawab membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan
kinerja Dewan Komisaris dalam penerapan prinsip tata kelola. tugasnya di bidang yang berkaitan dengan nominasi dan remunerasi
terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Selama tahun 2017,
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Melalui Asean CG Scorecard Komite Remunerasi dan Nominasi telah membantu Dewan Komisaris
Bank Mandiri telah melakukan penyelarasan praktik tata kelola memperoleh dan menganalisa data bakal calon Direksi dari talent
sejalan dengan standar ASEAN Corporate Governance (CG pool pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta mengidentifikasi
Scorecard). Perolehan nilai dalam ASEAN CG Scorecard menjadi calon Dewan Komisaris yang memenuhi syarat serta mengusulkan
Key Performance Indicator (KPI) atau p enilaian kinerja dari Dewan sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris
Komisaris Bank Mandiri. berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/tunjangan, tantiem.
Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Dewan Komisaris Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab jawab
Prosedur pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas penerapan manajemen risiko
berdasarkan kriteria ASEAN CG Scorecard dilakukan berdasarakan Perseroan tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan
informasi dan dokumen publik yang berkaitan dengan praktik-praktik metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha Perseroan
GCG yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. tetap dapat terkendali pada batas/limit yang dapat diterima dan
menguntungkan. Selama tahun 2017, Komite Pemantau Risiko
Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
telah mengevaluasi terkait penyediaan kredit dan penyediaan dana
Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja Dewan Komisaris
kepada pihak terkait, recovery plan Bank Mandiri serta review atas
melalui ASEAN CG Scorecard mengacu kepada Cross Reference ASEAN
pelaksanaan manajemen risiko di Bank Mandiri.
CG Scorecard pada Laporan Tahunan ini.
Pihak Yang Melakukan Assessment Komite Tata Kelola Terintgerasi memiliki tugas dan tanggung jawab
Pihak yang melakukan Assessment CG Scorecard di Bank Mandiri mengawasi penerapan Tata Kelola pada masing-masing Lembaga
adalah Indonesian Institute for Corporate Directorship, yaitu sebuah Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri,
lembaga independen penyedia jasa advokasi, pelatihan dan riset mengevaluasi sistem pengendalian internal (internal control system)
dalam bidng tata kelola perusahaan. terintegrasi yang baku sesuai dengan praktek terbaik (best practice)
yang berlaku melalui kajian atas Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris yang diberlakukan di Bank Mandiri. Pada tahun 2017, Komite Tata
Skor ASEAN CG Scorecard dari Bank Mandiri atas penilaian kinerja Kelola Terintegrasi memberikan hasil evaluasi atas pelaksanaan Tata
Dewan Komisaris setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kelola Terintegrasi pada Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan
memonitor tindak lanjut yang dilakukan oleh seluruh satuan kerja
Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan Komisaris terintegrasi secara berkesinambungan.
Dalam rangka meningkatkan peran Dewan Komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk Dewan Komisaris secara periodik (tahunan) melakukan penilaian atas
4 (empat) komite yaitu: efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Dewan
1. Komite Audit Komisaris menilai bahwa selama tahun 2017 komite-komite telah
2. Komite Remunerasi dan Nominasi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan cukup efektif
3. Komite Pemantau Risiko dilihat dari pencapaian Key Performance Indicator (KPI) masing-
4. Komite Tata Kelola Terintegrasi masing komite.
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan Mekanisme Pengunduran Diri dan Pemberhentian
pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, Dewan Komisaris
sistem pengendalian internal (internal control system), efektivitas Mekanisme pengunduran diri dan pemberhentian Dewan Komisaris
pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal, efektifitas berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagai berikut:
pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan 1. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh
perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2017, Komite Audit RUPS, dimana dalam RUPS tersebut dihadiri oleh Pemegang
telah memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan Saham Seri A Dwiwarna dan keputusan RUPS tersebut harus
audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupun disetujui pula oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Para
pengendalian internal. anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon yang
diajukan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, pencalonan mana 13. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan
mengikat bagi RUPS. diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan
2. Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan pertanggungjawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris
berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya. hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.
3. Alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana 14. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris
dimaksud dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan
Dewan Komisaris yang bersangkutan antara lain: membebaskannya.
a. Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik; 15. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri
b. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau peraturan sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris
perundang-undangan; menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah
negara; diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru, sehingga
d. Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan
kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai anggota Komisaris.
Dewan Komisaris; 16. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
e. Dinyatakan bersalah dengan putusan Pengadilan yang telah a. Pengunduran dirinya telah efektif;
mempunyai kekuatan hukum yang tetap; b. Meninggal dunia;
f. Mengundurkan diri. c. Masa jabatannya berakhir;
4. Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan d. Diberhentikan berdasarkan RUPS; atau
alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan e. Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang telah
dan tujuan Perseroan. mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau ditaruh
5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan
dimaksud, diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan Pengadilan;
membela diri dalam RUPS. f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan
6. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud angka 3 Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan
huruf c dan e merupakan pemberhentian dengan tidak hormat. perundang-undangan lainnya.
7. Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan 17. Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum atau
Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan pada saat maupun setelah masa jabatannya berakhir kecuali
keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus berhenti karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan
maupun garis kesamping, termasuk hubungan yang timbul tetap bertanggung jawab atas tindakannya yang belum diterima
karena perkawinan. pertanggungjawabannya oleh RUPS.
8. Dalam hal terjadi keadaan tersebut, maka RUPS berwenang
memberhentikan salah seorang di antara mereka. Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Dewan Komisaris Apabila
9. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri Terlibat dalam Kejahatan Keuangan
dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur mengenai kebijakan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dan Direksi apabila
kepada Perseroan. terlibat dalam kejahatan keuangan. Apabila anggota Dewan
10. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan Komisaris dan Direksi tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan,
permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam termasuk terlibat dalam kejahatan keuangan maka masa jabatan
jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan sendirinya berakhir.
diterimanya surat pengunduran diri.
11. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada Direksi
masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris. Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
12. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan
dan peraturan perundang-undangan. pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian
tujuan Perseroan.
Anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip- Tugas pokok Direksi Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar adalah
prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, sebagai berikut:
akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. Setiap anggota 1. Menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan
Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan untuk kepentingan serta sesuai dengan maksud dan tujuan
itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian, dengan Perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan bertindak
mengindahkan perundang-undangan yang berlaku. selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.
2. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
Referensi Peraturan
Berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya
Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perseroan.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter) Hak dan Wewenang Direksi
Pedoman dan Tata Tertib kerja Direksidisahkan melalui Surat Direksi mempunyai hak dan wewenang antara lain:
Keputusan Direksi Nomor: KEP.DIR/211/2017 tanggal 13 September 1. Menetapkan kebijakan yang dipandang tepat dalam
2017 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Mandiri kepengurusan Perseroan.
(Tbk). Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi mengatur tentang 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili atau
Tata Laksana Kerja Direksi antara lain berisi tentang petunjuk tata beberapa orang yang khusus ditunjuk untuk itu termasuk
laksana kerja Dewan Komisaris menjelaskan tahapan aktivitas secara pegawai Perseroan baik sendiri maupun bersama-sama dan/atau
terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan kepada badan lain.
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan 3. Mengatur ketentuan tentang pegawai Perseroan termasuk
tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perseroan. penetapan upah, pensiun, atau jaminan hari tua dan penghasilan
Dengan adanya Pedoman dan Tata tertib Kerja Direksi, diharapkan lain bagi pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-
akan tercapai standar kerja yang tinggi dan selaras dengan prinsip- undangan.
prinsip GCG. 4. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan
berdasarkan peraturan ketanagakerjaan dan peraturan
Adapun isi dari Pedoman dan Tata tertib Kerja Direksi antara lain perundang-undangan lainnya.
mengatur hal-hal sebagai berikut. 5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan dan/
1. Ketentuan Umum atau Kepala Satuan Pengawas Intern dengan persetujuan Dewan
2. Organisasi, Pembidangan Kepengurusan, Kewenangan Komisaris.
Bertindak, dan Kebijakan Umum 6. Menghapusbukukan piutang macet dengan ketentuan
3. Rapat Direksi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan yang selanjutnya
4. Etika dan Waktu Kerja dilaporkan kepada Dewan Komisaris selanjutya dilaporkan dan
5. Komite dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tahunan.
6. Korespondensi 7. Tidak menagih lagi piutang bunga, denda, ongkos, dan piutang
7. Kepemilikan Saham Direksi lainnya dalam rangka restrukturisasi dan/atau penyelesaian
8. Evaluasi Kinerja Direksi piutang serta melakukan perbuatan lain dalam rangka
9. Lain-lain penyelesaian piutang Perseroan dengan kewajiban melaporkan
10. Perubahan kepada Dewan Komisaris yang ketentuan dan tata cara
11. Penutup pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
8. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai a. tidak pernah dinyatakan pailit;
pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota
Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar suatu Perseroan dinyatakan pailit;
Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan
undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. dengan sektor keuangan;
d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota
Masa Jabatan Direksi Dewan Komisaris yang selama menjabat:
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kebijakan terkait Masa − pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;
Jabatan Direksi adalah sebagai berikut: − pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi
1. Para anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan terhitung dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak
sejak ditutupnya RUPS atau tanggal lain yang ditetapkan oleh diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan
RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau
Tahunan yang ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
dengan syarat tidak boleh melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun, − pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa
termasuk peraturan di bidang Pasar Modal, namun dengan Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan
tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat Laporan Tahunan dan/atau laporan keuangan kepada
memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya Otoritas Jasa Keuangan.
berakhir. e. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
2. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS undangan; dan
tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS. Perseroan di f. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
dalam dan di luar Pengadilan kepada seorang Direksi berwenang dibutuhkan Perseroan.
dan bertanggung jawab penuh atas Perusahaan serta mewakili
Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Serta Dasar
dengan ketentuan Anggaran Dasar. Pengangkatan Direksi
3. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi dapat Pengangkatan anggota Direksi berlaku efektif setelah mendapatkan
diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali masa jabatan. persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan Peraturan
Kriteria Direksi Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian
Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa
perseorangan, yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan Keuangan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang
selama menjabat: berlaku. Untuk dapat mengikuti proses Fit and Proper Test, Perseroan
1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; mengajukan permohonan untuk memperoleh persetujuan calon
2. cakap melakukan perbuatan hukurn; anggota Direksi kepada Otoritas Jasa Keuangan.
3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama
menjabat:
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
4. Update kondisi perbankan terkini khususnya Direktorat Treasury secara nasional dan global kepada Direktur Treasury yang baru dengan
materi sebagai berikut:
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Pendelegasian Wewenang Direksi dalam Rapat jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan
Pendelegasian wewenang oleh seorang anggota Direksi kepada demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan
anggota Direksi lainnya hanya dapat dilakukan melalui surat kuasa berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan
khusus untuk keperluan dimaksud dan pendelegasian wewenang individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.
tersebut tidak melepaskan tanggung jawab Direksi secara kolektif.
Praktiknya, pada tahun 2017 terdapat pendelegasian wewenang Keberagaman komposisi Direksi seperti yang diatur dalam Lampiran
seorang Anggota Direksi lainnya melalui surat kuasa khusus. Dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/SEOJK.04/2015
demikian, kuorum Rapat Direksi untuk pengambilan keputusan dapat tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka telah diakomodir
terpenuhi. dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pengangkatan Direksi dilakukan
dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman
Kebijakan Keberagaman Komposisi Direksi mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan
dan Penerapannya dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan dan/
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan dan dapat
dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/ menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya
SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.
dinyatakan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman Namun demikian, kebijakan keberagaman tersebut baru mengatur
komposisi anggota Direksi. Keberagaman komposisi anggota tentang keberagaman pengetahuan dan/atau keahlian sesuai
Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dengan bidang tugas Direksi. Kebijakan keberagaman terkait usia
dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, dan jenis kelamin belum dimiliki oleh Bank Mandiri, karena nominasi
sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut diprioritaskan pada kebutuhan Perseroan.
ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan
pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi Pada periode 2017, keberagaman komposisi Direksi yang tercermin
dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat
dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Treasury
Kelamin
Kartika Direktur 17 Mei 2016 – 44 Laki-laki Sarjana Ekonomi Beliau mengawali karir sebagai Akuntansi, Bisnis
Wirjoatmodjo Utama 31 Desember Tahun jurusan akuntansi Konsultan Tax and Accounting di RSM dan Perbankan
2017 dari Universitas AAJ (1995-1996), Credit Analyst di
Indonesia pada Industrial Bank of Japan (1996-1998),
tahun 1996 dan gelar Senior Consultant di PwC Financial
Master of Business Advisory Services (1998-1999), Senior
Administration dari Consultant di The Boston Consulting
Erasmus University Group (2000-2003). Kemudian Beliau
di Rotterdam pada memulai karir di Bank Mandiri dengan
tahun 2001 menduduki beberapa posisi penting
seperti Dept. Head Strategy and
Performance Management Group
(2003-2005), Group Head of Strategy
and Performance Management Group
(2005-2008), serta sebagai Managing
Director di Mandiri Sekuritas (2008-2011).
Beliau melanjutkan berkarir seagai
Presiden Direktur dan CEO di Indonesia
Infrastructure Finance (2011-2013),
Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan
Komisioner di Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) (2014-2015). Sebelum
menduduki jabatannya saat ini, beliau
menjabat sebagai Direktur Finance and
Strategy Bank Mandiri periode 2015-
2016.
Sulaiman Arif Wakil Direktur 25 Juni 2015 – 58 Laki-laki Sarjana Peternakan Beliau mengawali karir di perbankan Analis Kredit,
Arianto Utama 31 Desember Tahun dari Institut Pertanian pada tahun 1991, dengan menduduki UMKM dan
2017 Bogor pada tahun berbagai posisi seperti Asisten Korporasi serta
1981 dan gelar Manajer Pembiayaan Korporasi di BRI Special Asset
Master of Business (1991-1992), Wakil Ketua Korporasi Management
Administration di IV di BRI (1992-1994), Kepala Seksi
bidang Keuangan Pembiayaan Korporasi di BRI (1994-
dari University of New 1999), Wakil Kepala Divisi Pembiayaan
Orleans, USA pada Korporasi di BRI (1999), Kepala Divisi
tahun 1991. Kredit Menengah di BRI (1999-2002),
Kepala Divisi Agribisnis Kantor Pusat
di BRI (2001-2002), Pemimpin Wilayah
Regional Denpasar di BRI (2002-2003),
Pemimpin Wilayah Regional Jakarta di
BRI (2003-2006), Direktur Micro and Small
Business di BRI (2006-2009) danDirektur
Commercial Banking di BRI (2009-2015).
Ogi Direktur 24 Desember 56 Laki-laki Sarjana Teknologi Karir Beliau di dunia perbankan diawali Human Capital,
Prastomiyono Operations 2008 – 31 Tahun Pertanian dari Institut sebagai General Manager Perencanaan Kredit, Planning
Desember 2017 Pertanian Bogor pada dan Pengembangan di Bank Ekspor and Strategic
tahun 1984 dan gelar Impor Indonesia (Bank Exim) pada Management,
Master of Business tahun 1998–1999, kemudian karirnya Asset and Liability
Administration dari di Bank Mandiri dimulai sejak tahun Management, IT
University of Notre 1999 dengan menjabat sebagai Kepala and Operations,
Dame pada tahun Divisi Compliance di Bank Mandiri Internal
1994. (1999–2001), Project Head of IPO Working Audit, Risk
Team Bank Mandiri (2001–2003), Management,
Direktur Bidang Kepatuhan, Manajemen Compliance,
Risiko, Pengembangan Produk, Perbankan
Perencanaan dan Pengembangan di Syariah
Bank Syariah Mandiri (2004–2005),
Group Head Compliance di Bank Mandiri
(2005–2006), Group Head Internal
Audit di Bank Mandiri (2006–2008),
Direktur Compliance and Human
Capital(2008–2014) di Bank Mandiri,
Direktur Risk Management & Compliance
di Bank Mandiri (2014–2015), dan
Direktur Technology and Operations
(2015–2016).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Treasury
Kelamin
Pahala N. Direktur 16 Juli 2010-12 46 Laki-laki Sarjana Ekonomi Beliau mengawali karir sebagai Banking, Finance,
Mansury Finance and April 2017 Tahun Jurusan Akuntansi konsultan diantaranya Financial Advisory Treasury
Treasury dari Universitas Services di PwC (1994), Konsultan
Indonesia pada Change Management di Anderson
tahun 1994 dan gelar Consulting Indonseia (1994-1997), Senior
Master of Business Consultant di Booz Allen Hamilton
Administrationdi (1999-2000) dan Project Leader di The
bidang Finance Boston Consulting Group (2002-2003).
dari Stern School of Kemudian Beliau memulai karir di
Business, New York Bank Mandiri sejak tahun 2003 dengan
University, AS pada menjabat berbagai posisi seperti SVP
tahun 1999. Beliau Economic and Financial Research (2003-
merupakan CFA 2005), SVP Accounting merangkap SVP
Charter holder dari Change Management Office Bank Mandiri
CFA Institute sejak (2005), SVP Corporate Development Bank
tahun 2003. Mandiri (2005-2006), EVP Coordinator
Finance and Strategy Bank Mandiri
(2006-2010). Sebelum menjabat di
posisi saat ini, beliau dipercaya untuk
menjabat sebagai Direktur Finance
and Strategy (2010-2015) dan Direktur
Treasury and Markets (2015-2016).
Royke Tumilaar Direktur 25 Juli 2011 – 53 Laki-laki Sarjana Ekonomi di Beliau mengawali karir di perbankan Treasury &
Wholesale 31 Desember Tahun bidang Manajemen pada tahun 1998 sebagai Analis International
Banking 2017 dari Universitas Kredit dalam urusan Pengawasan Banking,
Trisakti pada tahun dan Penelitian Kredit di BDN. Setelah Procurement,
1987 dan gelar Master itu Beliau memulai karirnya di Bank Special Asset
of Business in Finance Mandiri sejak tahun 2005 dengan Management,
dari University of menempati berbagai posisi seperti Commercial
Technology, Sydney Dept. Head Corporate Banking di Bank Banking,
pada tahun 1999. Mandiri (2005), Pemegang Kewenangan Corporate
Memutus Kredit (Setingkat Group Head) Banking
Commercial Banking (2006), Group
Head Regional Commercial Sales Bank
Mandiri (Januari 2007), Group Head
Regional Commercial Sales Bank Mandiri
(November 2007). Beliau juga pernah
menjabat sebagai Komisaris Utama di PT
Staco Jasapratama (General Insurance)
(2008) dan Komisaris di Mandiri
Sekuritas (2009). Sebelum menduduki
jabatan saat ini, Beliau dipercaya sebagai
Direktur Treasury, Finance Institutions
and Special Asset Management Bank
Mandiri (2011-2015).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Treasury
Kelamin
Hery Gunardi Direktur 4 Juli 2013 – 31 55 Laki-laki Sarjana jurusan Beliau mengawali karir di perbankan Micro & Retail
Distributions Desember 2017 Tahun Administrasi Niaga pada tahun 1993 sebagai Analis Kredit Banking,
dari Universitas Bermasalah dalam urusan Consumer
17 Agustus 1945 Debitur Khusus di Bapindo (1993 – Banking, Micro &
(1987) dan gelar 1996), Kepala Sub Bagian Sindikasi Business Banking,
Master of Business Surat Hutang dalam urusan Treasury di Distributions,
Administration Bapindo (1996-1998). Setelah itu Beliau Credit Risk
in Finance and memulai karirnya di Bank Mandiri sejak Management,
Accounting dari tahun 1998 dengan menempati berbagai Special Asset
University of Oregon, posisi seperti Anggota Tim Merger Bank Management,
USA pada tahun 1991 Mandiri (1998-1999), Regional Marketing Branding
Manager Bank Mandiri Wilayah Jakarta & Strategic
Kota (1999-2002), Area Manager Bank Marketing
Mandiri Daan Mogot (2002), Dept. Head
Bank Assurance dan Direktur Project
PendirianPerusahaan Asuransi Patungan
dengan AXA (2002-2003), Direktur PT AXA
Mandiri Financial Services (2003-2006),
Group Head Wealth Management Mandiri
sekaligus menjadi Komisaris Utama PT
AXA Mandiri Financial Services (2006-
2009), Group Head Jakarta Network
di Bank Mandiri (2009-2011) sekaligus
menjadi Komisaris Utama PT Mandiri
Manajemen Investasi (2009-2013),Group
Head Distribution Network 1 di Bank
Mandiri (2011-2013), EVP Coordinator
Consumer Finance (2013). Sebelum
menjabat sebagai Direktur Distribution,
Beliau pernah ditunjuk sebagai Direktur
Micro and Retail Banking Bank Mandiri
(2013-2015), Direktur Micro and Business
Banking Bank Mandiri (2015) dan
Direktur Consumer Banking Bank Mandiri
(2015-2016).
Tardi Direktur Retail 22 September 53 Laki-laki Sarjana Agronomi dari Beliau mengawali karir di perbankan Corporate
Banking 2015 – 31 Tahun Universitas 11 Maret sejak tahun 1989 sebagai Staf Profesional Banking (Sektor
Desember 2017 pada tahun 1987 di PT Bank Bumi Daya Kehutanan,
dan gelar Master di (1989-1998). Memulai karir di Bank perkebunan
bidang Keuangan dari Mandiri sejak tahun 1998 dengan perdagangan
Universitas Padjajaran menempati beberapa posisi seperti dan industri,
pada tahun 1999. Group Head Credit Operation and Control Pengembangan
Credit Administration (1998-1999), Group bisnis maupun
Head Credit Operation and Control Loan recovery
Operations Development (2000), Dept. management,
Head Loan Disbursement (2001-2005), Segmen Retail
Dept. Head Jakarta Disbursement dan Banking, Segmen
Dept. Head Loan Collection I (2006), Mikro, Segmen
Group Head Credit Recovery II (2006- Usaha Menengah
2008), Anggota Dewan Komisaris di (UMKM)
Investama Mandiri (2007-2009), Group
Head Micro Business Development di
Bank Mandiri (2008-2013), Anggota
Dewan Komisaris di Bank Syariah
Mandiri (2008-2013), SEVP Consumer
Finance di Bank Mandiri (2013-2015),
SEVPWholesale Risk di Bank Mandiri
(2015). Sebelum menduduki posisinya
saat ini, Beliau dipercaya sebagai
Direktur Micro Banking Bank Mandiri
(2015-2016).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Treasury
Kelamin
Ahmad Siddik Direktur Risk 25 Juni 2015 – 52 Laki-laki Sarjana Teknik Beliau mengawali karir di dunia Manajemen risiko
Badruddin Management 31 Desember Tahun Kimia pada tahun perbankan sejak tahun 1990 sebagai kredit, strategi
& Compliance 2017 1988 dan gelar Management Associate di Citibank penanganan
Master of Business (1990-1995), Regional Risk Officer of risiko, analisa
Administration Global Consumer Bank (AVP) di Citibank, risiko,
di bidang sistem Singapura (1995-1997), Retail Bank Risk manajemen
informasi manajemen Director of Global Consumer Bank (VP) dan strategi
pada tahun 1990, di Citibank, Jakarta (1997-1998), Head collection,
keduanya diperoleh of Risk Management di ABN AMRO Bank, manajemen
dari Universitas of Hong Kong (1999-2001), Country Risk risiko fraud,
Texas, Austin, USA Director di Citibank (2001-2004), Country akuisisi maupun
Risk Director and Deputy Country Risk penutupan/
Director di Citibank, Jerman (2004- penjualan bisnis
2008), Regional Senior Credit Officer for dan portfolio,
Central & Eastern Europe and Middle manajemen
East Africa Region di Citibank, London scorecard
(2008-2011), Global Unsecured Product portfolio,
Risk Management di Citibank, New York manajemen
(2011-2014). Sebelum menjabat sebagai risiko
Direktur Risk Management & Compliance, operasional,
Beliau menjabat sebagai SEVP Retail proses self-
Chief Risk Officer Bank Mandiri (2014- assessment untuk
2015). kontrol risiko,
manajemen
agen collection
eksternal,
dan berbagai
program
training terkait
manajemen
risiko.
Kartini Sally Direktur 10 Juni 2015 – 52 Perempuan Sarjana Kedokteran Beliau mengawali karir di perbankan Corporate
Kelembagaan 31 Desember Tahun Gigi dari Universitas pada tahun 1990 sebagai Loan Officer Banking,
2017 Indonesia pada Corporate Banking di Bank Commercial
tahun 1988, Program Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) Banking, Risk
Magister “Wijawiyata (1990-1997) dan Kepala Seksi Corporate Management,
Management” dari Banking di Bank Exim (1997-1999). Investment
IPPM Jakarta pada Kemudian Beliau memulai karirnya Banking,
tahun 1990 dan di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dan Bank Syariah,
program Magister telah menempati beberapa posisi Pembiayaan,
Management dari seperti Senior Relationship Manager solusi transaksi
Universitas Jayabaya, Corporate Banking (1999-2002), Dept. keuangan untuk
Jakarta pada tahun Head Corporate Banking (2003-2006), Kementerian/
1998. Pemegang Kewenangan Pemutus Kredit Lembaga dan
Segmen Commercial and Business karyawan,
Banking Bank Mandiri (Februari implementasi
2006 - September 2006), Group Head inklusi keuangan
Commercial Risk (2006-2012), Group melalui Proyek
Head Corporate Banking (2012-2015) Bantuan
serta Anggota Dewan Komisaris di Pemerintah
Mandiri Sekuritas (2012-2015).
Rico Usthavia Direktur 20 Juli 2016 – 47 Laki-laki Sarjana Teknik Elektro Beliau mengawali karir sebagai Field Digital Banking
Frans Digital 31 Desember Tahun dari Institut Teknologi Manager di Schlumberger (1993-1995). & Technology,
Banking & 2017 Bandung pada tahun Karir di dunia perbankan di mulai Transaction
Technology 1992. sejak tahun 1995 sebagai Management Banking/Payment
Associate di Citibank NA (1995-1997), System/Financial
e-Trade Head Asset Based Finance Head Technology,
di Citibank NA (1997-2001), e-Business Information
Head di Citibank NA (2001-2006) dan Technology,
Group Head Electronic Banking di Data Analytics/
Citibank NA (2006-2010). Bergabung Enterprise Data
dengan Bank Mandiri sejak tahun 2010, Management
sebelum menjabat sebagai Direktur
Digital Banking & Technology, Beliau
menempati beberapa posisi seperti
Group Head Electronic Banking (2010-
2013) dan SEVP Transaction Banking
Bank Mandiri (2013-2015).
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman kerja Treasury
Kelamin
Darmawan Direktur 21 Agustus 2017 51 Laki-laki Beliau memperoleh Beliau mengawali karir Perbankan di Digital banking,
Junaidi* Treasury – 31 Desember Tahun gelar Sarjana Hukum PT Bank Bumi Daya (Persero) sejak pengembangan
2017 dari Universitas tahun 1992 sebagai Tata Usaha Kantor User Experience,
Sriwijaya, Palembang Pusat (1992-1994), Credit Recovery data analysis
pada tahun 1990. Officer (1994-1996), Profesional Staff menggunakan
Urusan Pengawasan Intern (1996-1997), big data,
Profesional Staff Urusan Treasury (1997- machine learning
1999). Selanjutnya mengawali karir di dan artificial
Bank Mandiri sebagai Treasury Manager inteligence.
of Cayman Islands Branch (1999-2005),
Senior Manager – Professional Staff of
Treasury Marketing, Treasury Group
(2005-2007), Assistant Vice President -
Chief Dealer of Marketing II, Treasury
Group (2007-2009), Vice President -
Department Head of Marketing West,
Treasury Group (2009-2011), Vice
President -Department Head of Banking
Book Management, Treasury Group
(2011-2012), Senior Vice President -
Deputy Group Head of Treasury (Pejabat
Eksekutif di bidang Funding andLending)
(2012-2015), Senior Vice President
-Regional CEO Bali dan Nusa Tenggara
(Pejabat Eksekutif di bidang Fundingand
Lending) (2015-2016) dan sebagai Senior
Vice President - Group Head of Treasury
(Pejabat Eksekutif di bidang Funding and
Lending) (Januari-Mei 2016). Selanjutnya
Beliau berkarir di PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk dengan jabatan sebagai
Direktur Keuangan dan sekaligus
sebagai Komisaris Utama di PT Semen
Kupang Indonesia (2016- Agustus 2017),
kemudian pada Mei 2017- Agustus 2017
beliau ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas
Direktur Utama PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk.
Keterangan
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Jumlah dan Komposisi Direksi Perseroan Sebelum RUPS Tahunan Tanggal 14 Maret 2017
Jumlah dan komposisi Direksi Perseroan sebelum RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2017 yaitu Direksi berjumlah 10 (sepuluh) orang yang terdiri
dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 8 (delapan) orang Direktur.
Jumlah dan Komposisi Direksi Perseroan Sesudah RUPS Tahunan Tanggal 14 Maret 2017 Hingga RUPS Luar Biasa Tanggal 21 Agustus
2017
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang dilaksanakan pada tanggal 12 April 2017, diputuskan
bahwa Sdr. Pahala N. Mansury diangkat menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai
dengan Peraturan Menteri BUMN serta Anggaran Dasar Perseroan maka kedudukan Sdr. Pahala N. Mansury sebagai anggota Direksi dengan
sendirinya berakhir dan pengakhiran masa jabatannya tersebut akan dikukuhkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdekat.
Sehingga jumlah Direksi Perseroan menjadi 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama
dan 7 (tujuh) orang Direktur.
Susunan Anggota Direksi Perseroan Sebelum RUPS Luar Biasa Tanggal 21 Agustus 2017
Jumlah dan komposisi Direksi Perseroan sebelum RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 yaitu Direksi berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri
dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 7 (tujuh) orang Direktur.
Susunan Anggota Direksi Perseroan Sesudah RUPS Luar Biasa Tanggal 21 Agustus 2017
Salah satu keputusan RUPS Luar Biasa pada tanggal 21 Agustus 2017 yaitu mengangkat Bpk. Darmawan Junaidi sebagai Direktur Treasury yang
akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehingga jumlah dan komposisi Direksi Perseroan sesudah RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 yaitu berjumlah 10 (sepuluh) orang Direksi,
yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 8 (delapan) orang Direktur.
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen.
Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara, Daerah dan Swasta
atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural, dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/
lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali, yang meliputi:
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
2. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016, para anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap
sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Namun, tidak
termasuk rangkap jabatan dalam hal Direksi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan Bank pada perusahaan
anak, menjalankan tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank,
sepanjang tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank.
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Rapat Direksi
Rapat Direksi adalah rapat yang dihadiri oleh Direksi yang dapat diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau setiap waktu
bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris. Rapat
Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Materi rapat
disampaikan kepada seluruh peserta rapat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan rapat.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat dipimpin oleh Wakil Direktur
Utama. Apabila Wakil Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka Pimpinan Rapat adalah Direktur Pengganti Direktur Utama atau
Direktur Pengganti Wakil Direktur Utama sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan Direksi tentang Pembidangan Tugas dan Wewenang
Angota Direksi Serta Penetapan Daftar Direktur Pengganti. Jika Direktur Pengganti yang telah ditetapkan tersebut berhalangan juga, maka Rapat
Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam rapat tersebut.
Tardi Hadir
3. 17 Januari 2017 1. Update Pelaksanaan RUPS Tahunan. Kartika Wirjoatmodjo Tidak Hadir Dinas
2. Performance Review - Kinerja Unit Kerja Tahun
2016. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
4. 24 Januari 2017 1. Persetujuan Laporan Keuangan Audit 31 Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Desember 2016.
2. Update Implementasi Inisiatif Corporate Plan. Sulaiman A. Arianto Tidak Hadir Cuti
3. Portfolio Management SME. Ogi Prastomiyono Hadir
4. Update Project Nusantara dan Perusahaan Anak.
5. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Individu Pahala N. Mansury Hadir
Periode Desember 2016.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Cuti
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
5. 31 Januari 2017 1. Update Perkembangan IT. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Usulan Sponsorship Bank Mandiri.
3. Pembahasan Human Capital. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
6. 7 Februari 2017 1. Update Inisiatif Jaringan Kantor 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Perkembangan Debitur SAM
3. Pembahasan Human Capital. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Performance Management. Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
7. 14 Februari 2017 1. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Konsolidasi Kartika Wirjoatmodjo Hadir
posisi 31 Desember 2016.
2. Update Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku Sulaiman A. Arianto Hadir
2016. Ogi Prastomiyono Hadir
3. Persiapan Public Expose dan Analyst Meeting Q4
2016. Pahala N. Mansury Hadir
4. Update Inisiatif Strategis Distribution.
Royke Tumilaar Hadir
5. Update Corporate Real Estate Group.
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
8. 21 Februari 2017 1. Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Inisiatif Corporate Plan.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
9. 28 Februari 2017 1. Usulan Penggunaan Plafon Anggaran Hapus Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Buku.
2. Update Inisiatif Corporate Plan. Sulaiman A. Arianto Hadir
3. Usulan Pengadaaan. Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
10. 3 Maret 2017 Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Tidak Hadir Dinas
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
11. 7 Maret 2017 1. Update Pengadaan Jasa Audit LK Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Tahun Buku 2017.
2. Update Perkembangan Nasabah Wholesale. Sulaiman A. Arianto Hadir
3. Update Inisiatif Corporate Plan. Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
12. 14 Maret 2017 1. Update Perkembangan Debitur SAM. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Perkembangan IT.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
13. 15 Maret 2017 1. Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahunan. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Legal.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Tidak Hadir Dinas
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
14. 22 Maret 2017 1. Penyelarasan Struktur Organisasi. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Kinerja Keuangan Bulan Februari 2017.
3. Update Perkembangan Debitur SAM. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Tidak Hadir Dinas
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Dinas
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
15. 29 Maret 2017 1. Update Inisiatif Corporate Plan. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Usulan Penggunaan Plafond Hapus Buku
Q1/2017. Sulaiman A. Arianto Hadir
3. Penyelarasan Struktur Organisasi. Ogi Prastomiyono Hadir
4. Update Perkembangan Collection.
5. Update Perkembangan Transaction Banking. Pahala N. Mansury Hadir
6. Pembahasan Project Agent of Decelopment.
Royke Tumilaar Hadir
7. Usulan Kewenangan.
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
16. 4 April 2017 1. Penyelarasan Struktur Organisasi. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan Human Capital.
3. Update Perkembangan Project Vulcan. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Corporate Secretary. Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
17. 10 April 2017 1. Diskusi Umum : Pengarahan Pejabat. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Pengelolaan Risiko.
3. Kinerja Keuangan Bulan Maret 2017. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Pahala N. Mansury Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Cuti
Hery Gunardi Hadir
Tardi Tidak Hadir Cuti
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
18. 17 April 2017 1. Diskusi Umum Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Direktorat Internal Audit.
3. Update Legal Group. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Perkembangan Project Marvel. Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
19. 25 April 2017 1. Persiapan Analyst Meeting Q1 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Perkembangan Nasabah Wholesale.
3. Update Inisiatif Transaction Banking. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Pembahasan Human Capital. Ogi Prastomiyono Hadir
5. Usulan Penggunaan Plafon Anggaran Hapus
Buku. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
20. 2 Mei 2017 1. Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Perkembangan Bisnis KLN.
3. Update Perkembangan Project Vulcan. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Usulan Manfaat Tahun. Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Tidak Hadir Dinas
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
21. 12 Mei 2017 1. Update Perkembangan IT. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Kinerja Keuangan Bulan April 2017.
3. Update Corporate Portfolio Risk Group. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Usulan Kewenangan. Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Cuti
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
22. 23 Mei 2017 1. Update Corporate Secretary Group. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Usulan Direktorat Special Asset Management.
3. Update Inisiatif Corporate Plan. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Corporate Real Estate Group. Ogi Prastomiyono Hadir
5. Pembahasan Human Capital.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
23. 29 Mei 2017 1. Revisi RKAP Tahun 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Perkembangan Bisnis Wealth.
3. Update Perkembangan Bisnis Perusahaan Anak. Sulaiman A. Arianto Tidak Hadir Cuti
4. Update Perkembangan IT. Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
24. 13 Juni 2017 1. Kinerja Keuangan Bulan Mei 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Usulan Direktorat Special Asset Management.
3. Update Legal Group. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Tidak Hadir Izin
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
25. 20 Juni 2017 1. Update Perkembangan Bisnis KLN. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Credit Portfolio Risk Group.
3. Update Pelaksanaan RUPS LB. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Usulan Penggunaan Plafond Hapus Buku Ogi Prastomiyono Hadir
Q2/2017.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Tidak Hadir Dinas
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
26. 3 Juli 2017 1. Update Perkembangan IT. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Usulan Evaluasi Kewenangan.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Cuti
27. 4 Juli 2017 1. Update Direktorat Corporate Transformation. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Indikator Kinerja Utama (KPI).
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Tidak Hadir Izin
Rico Usthavia Frans Hadir
28. 18 Juli 2017 1. Kinerja Keuangan Bulan Juni 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Wholesale Transaction Dashboard.
3. Update Sponsorship Bank Mandiri. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Cuti
Hery Gunardi Tidak Hadir Dinas
Tardi Tidak Hadir Cuti
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
29. 25 Juli 2017 1. Update Direktorat Internal Audit. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan Human Capital.
3. Usulan Kewenangan. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Project Vulcan. Ogi Prastomiyono Tidak Hadir Sakit
5. Usulan Penggunaan Plafon Anggaran Hapus
Buku. Royke Tumilaar Hadir
6. Strategi Pengelolaan Portfolio.
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
30. 1 Agustus 2017 1. Update Sponsorship Bank Mandiri. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Direktorat Corporate Transformation.
3. Update Accounting dan Legal Group. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Usulan Corporate Secretary Group. Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
31. 8 Agustus 2017 1. Update Perkembangan Debitur SAM. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan Human Capital.
3. Update Rangkaian Apresiasi Mandiri Excellent Sulaiman A. Arianto Hadir
Award. Ogi Prastomiyono Hadir
4. Pembahasan Human Capital.
5. Update Project Marvel. Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
32. 15 Agustus 2017 1. Update Perkembangan IT. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Kinerja Keuangan Bulan Juli 2017.
3. Pembahasan Human Capital. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Tidak Hadir Dinas
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
33. 23 Agustus 2017 1. Tindak Lanjut Keputusan RUPS LB 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan Kewenangan.
3. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Secara Sulaiman A. Arianto Hadir
Konsolidasi Posisi 30 Juni 2017. Ogi Prastomiyono Hadir
4. Update Credit Portfolio Risk Group.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Dinas
34. 29 Agustus 2017 1. Pembahasan Struktur Organisasi. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan Human Capital.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Cuti
Kartini Sally Tidak Hadir Dinas
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
Darmawan Junaidi Hadir
35. 5 September 1. Kinerja Keuangan Bulan Agustus 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Pembahasan Human Capital.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Dinas
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
Darmawan Junaidi Hadir
36. 12 September 1. Indonesia Economic Update 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Update Accounting Group.
3. Update Inisiatif Corporate Plan. Sulaiman A. Arianto Tidak Hadir Dinas
4. Usulan Perubahan Peraturan Dana Pensiun (PDP) Ogi Prastomiyono Hadir
DPLK.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Tidak Hadir Dinas
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
37. 19 September 1. Update Strategy and Performance Group. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Update Inisiatif SAM.
3. Pembahasan Human Capital. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Izin
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Dinas
38. 26 September 1. Update Inisiatif Corporate Plan. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Update Perkembangan IT .
3. Usulan Corporate Secretary Group. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
39. 03 Oktober 2017 1. Kick Off RKAP 2018 dan RBB 2018-2020. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Perkembangan Bisnis SME.
3. Pembahasan Project Agent of Development. Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Tidak Hadir Dinas
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
40. 10 Oktober 2017 1. Kinerja Keuangan Bulan September 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Inisiatif Corporate Plan.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Dinas
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
41. 18 Oktober 2017 1. Usulan Pelaksanaan MEA. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Pembahasan Human Capital.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Dinas
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
Darmawan Junaidi Hadir
42. 24 Oktober 2017 1. Persiapan Public Expose dan Analyst Meeting Q3 Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017.
2. Update Perkembangan Bisnis Micro. Sulaiman A. Arianto Hadir
3. Update Perkembangan Bisnis Consumer. Ogi Prastomiyono Tidak Hadir Dinas
4. Update Direktorat Risk Management.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
43. 31 Oktober 2017 1. Proyeksi Keuangan Tahun 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2. Update Inisiatif Corporate Plan.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Tidak Hadir Dinas
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
Darmawan Junaidi Tidak Hadir Dinas
44. 07 November 1. Update Inisiatif Corporate Plan. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Pembahasan Human Capital.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
45. 14 November 1. Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Kinerja Keuangan Bulan Oktober 2017.
3. Usulan RKAP dan Inisiatif Corporate Plan. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Perkembangan Bisnis Commercial. Ogi Prastomiyono Hadir
5. Update Perkembangan SME.
6. Update Inisiatif Corporate Plan. Royke Tumilaar Hadir
7. Update Perkembangan Nasabah Wholesale.
Hery Gunardi Hadir
8. Perkembangan Kewenangan.
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
46. 28 November 1. Usulan Corporate Real Estate Group. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Update Perkembangan IT.
3. Update Recovery Plan Bank Mandiri. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update Direktorat Risk Management. Ogi Prastomiyono Hadir
5. Update Project Lafite.
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Tidak Hadir Dinas
Rico Usthavia Frans Tidak Hadir Dinas
Darmawan Junaidi Hadir (dikuasakan ke
Direksi Lain)
47. 05 Desember 1. Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Hadir
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
48. 11 Desember 1. Pembahasan Human Capital. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Usulan Persetujuan Recovery Plan Bank Mandiri.
Sulaiman A. Arianto Hadir
Ogi Prastomiyono Hadir
Royke Tumilaar Hadir
Hery Gunardi Hadir
Tardi Tidak Hadir Dinas
Ahmad Siddik Badruddin Tidak Hadir Dinas
Kartini Sally Tidak Hadir Cuti
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Hadir/ Alasan
No. Tanggal Mata Acara Rapat Peserta Rapat
Tidak Hadir Ketidakhadiran
49. 19 Desember 1. Kinerja Keuangan Bulan November 2017. Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2017 2. Update RKAP Perusahaan Anak.
3. Performance Evaluation. Sulaiman A. Arianto Hadir
4. Update dan Usulan Treasury Group. Ogi Prastomiyono Hadir
5. Update Inisiatif SAM.
6. Usulan Perubahan Peraturan Dana Pensiun Royke Tumilaar Tidak Hadir Cuti
Mandiri DPLK.
Hery Gunardi Tidak Hadir Cuti
7. Branchless Banking.
Tardi Hadir
Ahmad Siddik Badruddin Hadir
Kartini Sally Tidak Hadir Dinas
Rico Usthavia Frans Hadir
Darmawan Junaidi Hadir
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
22 September Workshop Micro Banking 03 Agustus 2017, Denpasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Direktur Retail
Tardi 2015 – 31 Refreshment Manajemen 26 April 2017, Graha Niaga- Lembaga Sertifikasi Profesi
Banking
Desember 2017 Risiko Perbankan Jakarta Perbankan (LSPP)
Executive Training Financial 11-15 Desember 2017,
London Business School
Strategies for Value Creation London
17 - 19 Bankers Association for Risk
Sound Practice in ICAAAP
Oktober 2017, Management
Implementation
Prague (BARa)
14 September 2017 dan 28
Juli 2017, Bankers Association for Risk
Unsecured Retail Credit Risk
Assembly Hall lantai Management
Management
9 Menara Mandiri dan (BARa)
Financial Hall-Jakarta
Direktur Risk
Ahmad Siddik 25 Juni 2015 – 31 Refocusing on Credit Risk
Management &
Badruddin Desember 2017 Management, Credit Risk Bankers Association for Risk
Compliance 23 Maret 2017,Four Seasons
Model, Pricing, and Being Management
Hotel-Jakarta
Prepared for Upcoming (BARa)
Regulations
Bankers Association for Risk
Risk Management in 10 Maret 2017, Auditorium
Management
Mortgage Banking Plaza Mandiri-Jakarta
(BARa)
Forum Digital Banking 17 Februari 2017, Batam PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
21 Agustus 2017
Sertifikasi Manajemen Risiko 07 Oktober 2017, Lembaga Sertifikasi Profesi
Darmawan Junaidi* Direktur Treasury – 31 Desember
Level 5 Jakarta Perbankan (LSPP)
2017
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Badan Nasional Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 11 April 2015 11 April 2017
Direktur Risk Sertifikasi Profesi/
Ahmad Siddik 25 Juni 2015 – 31 LSPP
Management &
Badruddin Desember 2017
Compliance BARa Risk Forum - Refreshment at Stockholm 19 21 September 2016 21 September
– 21 September 2016 2018
Badan Nasional Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 11 April 2015 11 April 2017
Direktur 10 Juni 2015 – 31 Sertifikasi Profesi/
Kartini Sally LSPP
Kelembagaan Desember 2017
BARa Risk Forum - BARa Risk Program, Denpasar 17 Mei 2017 17 Mei 2019
Badan Sertifikasi Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 7 Mei 2016 7 Mei 2018
Manajemen Risiko
(BSMR)
Badan Sertifikasi Level 4 Manajemen Risiko Perbankan 25 April 2010 25 April 2012
Manajemen Risiko
Direktur Digital (BSMR)
Rico Ushtavia 20 Juli 2016 – 31
Banking &
Frans Desember 2017 Badan Sertifikasi Level 2 Manajemen Risiko Perbankan 2 Juni 2007 2 Juni 2011
Technology
Manajemen Risiko
(BSMR)
Badan Sertifikasi Level 1 Manajemen Risiko Perbankan 9 Agustus 2007 9 Agustus 2011
Manajemen Risiko
(BSMR)
21 Agustus 2017 LSPP Level 5 Manajemen Risiko Perbankan 7 Oktober 2017 7 Oktober 2019
Darmawan Direktur
– 31 Desember
Junaidi* Treasury
2017
Keterangan:
*Efektif sejak tanggal 12 Januari 2018 setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Kebijakan dan Jumlah Remunerasi Direksi 4. Dalam implementai remunerasi MRT, Bank Mandiri berpedoman
Remunerasi Direksi mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN terhadap ketentuan OJK, Permen BUMN, dan kebijakan
No. PER-02/MBU/06/2016 tanggal 20 Juni 2016 tentang Perubahan remunerasi Perseroan.
atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Selain tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Formulasi kebijakan undangan yang berlaku, kebijakan remunerasi yang bersifat
Remunerasi Direksi disusun dengan berbagai pertimbangan yang tetap harus memerhatikan skala usaha, kompleksitas usaha,
meliputi kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka panjang, peer group, tingkat inflasi, kondisi, dan kemampuan keuangan.
kecukupan dan penguatan permodalan, aspek stabilitas keuangan, Sedangkan kebijakan remunerasi yang bersifat variabel selain harus
terciptanya efektivitas manajemen risiko serta, potensi pendapatan mengedepankan hal-hal yang berhubungan kebijakan remunerasi
di masa yang akan datang. Dalam pemberian remunerasi baik yang bersifat tetap, juga harus memerhatikan adanya prudent risk
remunerasi yang bersifat tetap maupun remunerasi yang bersifat taking.
variabel, Bank Mandiri mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Prosedur Penetapan Remunerasi
Penetapan remunerasi Direksi juga mengacu pada Peraturan Otoritas Selain tercermin dalam realisasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Jasa Keuangan No.45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola (RKAP), penetapan remunerasi Direksi juga membutuhkan pengkajian
dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, Bank Mandiri yang diusulkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
menerapkan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi yang telah 1. Penyampaian Rencana Bisnis Bank (RBB) kepada ke Pemangku
mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk stabilitas keuangan Kepentingan/Stakeholder dan regulator yang dilakukan pada
bank, terciptanya manajemen risiko, kebutuhan likuiditas jangka akhir tahun;
pendek dan jangka panjang, serta potensi pendapatan di masa yang 2. Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktur Utama yang
akan datang. Perseroan dapat menunda remunerasi yang bersifat disetujui oleh Dewan Komisaris dan ditandatangani oleh Direktur
variable yang ditangguhkan (Malus) atau menarik kembali remunerasi Utama dan Komisaris Utama;
yang bersifat variabel yang sudah dibayarkan (Clawback) kepada 3. Penyusunan IKU Wakil Direktur Utama dan Direktur Bidang untuk
pejabat yang tergolong Material Risk Taker (MRT), dengan ketentuan meng-cover IKU Direktur Utama;
sebagai berikut: 4. Secara berkala dilakukan evaluasi kinerja masing-masing
1. Perseroan menerapkan Malus dan atau Clawback untuk kondisi bisnis unit dan target utama dievaluasi secara bulanan melalui
khusus tertentu dalam penerapan remunerasi bersifat variable, performance review;
dengan mempertimbangkan faktor antara lain: 5. Pada akhir tahun dilakukan penilaian secara komprehensif yang
- Besarnya kerugian finansial maupun non finansial Perseroan. dibahas dalam rapat Direksi;
- Keterlibatan pegawai bersangkutan secara langsung 6. Hasil penilaian dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan setelah
maupun tidak langsung dalam kerugian yang terjadi. RUPS dilakukan pembagian tantiem kepada Direksi yang
2. Remunerasi yang bersifat variable wajib ditangguhkan sebesar didasarkan pada penilaian tersebut, sehingga tantiem 1 (satu)
persentase tertentu yang dietapkan oleh Perseroan. orang Direktur dapat berbeda dengan Direktur lainnya.
3. Kebijakan ini berlaku untuk pejabat yang tergolong MRT, dengan
kriteria sebagai berikut: RUPS memutuskan penetapan remunerasi bagi Direksi dimana
- Menyebabkan kerugian bank finansial maupun non finansial. mekanisme basis formula yang telah ditetapkan oleh RUPS terlebih
- Melakukan tindakan kecurangan (fraud), melanggar hukum, dahulu dikaji dan diusulkan besaran remunerasi oleh Dewan
perilaku tidak etis, dan/atau pemalsuan catatan. Komisaris dengan melibatkan Komite Remunerasi dan Nominasi
- Melakukan pelanggaran terhadap kebijakan, peraturan, dan untuk melakukan pendalaman. Dalam hal penetapan tunjangan dan
prosedur bank secara sengaja. fasilitas lainnya serta santuna purna jabatan bagi Direksi, Komite
- Menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap Remunerasi dan Nominasi berkonsultasi dengan Menteri Negara
permodalan bank yang tidak disebabkan oleh peubahan BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
iklim ekonomi atau industri.
Komite Pemegang
Dewan
Remunerasi & RUPS Saham Seri A
Komisaris
Nominasi Dwiwarna
Tunjangan Hari Raya 9 3.241 diadakan sebanyak 51 (Lima Puluh Satu) kali Rapat Direksi dan 10
Tentiem 12 156.892
(sepuluh) kali Rapat Gabungan.
5. Menghadiri rapat Dewan Komisaris.
Fasilitas lain dalam bantuk Natura
6. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, pada tahun
Perumahan (tidak dapat dimiliki) 3 -
2017 terdapat 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham,
Transportasi (tidak dapat dimiliki) 10 -
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 14
Asuransi purna jabatan(dapat dimiliki) 10 6.945
Maret 2017 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada
Kesehatan (tidak dapat dimiliki) 10 1.137
tanggal 21 Agustus 2017.
Keterangan 7. Pengawasan dan perbaikan proses bisnis internal, Bank Mandiri
*Termasuk Direksi yang berhenti menjabat di tahun 2017.
semakin selektif dalam menyalurkan kredit di seluruh segmen.
8. Penerapan dan pengawasan Good Corporate Governance dalam
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat
setiap kegiatan usaha.
penghasilan adalah sebagai berikut.
9. Penerbitan Obligasi Berkelajutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun
2017 sebesar Rp6 Triliun.
Tabel Kelompok Jumlah Remunerasi
10. Pelaksanaan pemecahan nominal saham (stock split) dengan
Jumlah Remunerasi Jumlah Orang
rasio 1:2 dari Rp 500,00 (lima ratus rupiah) per saham menjadi Rp.
Di atas Rp. 2 Milyar 12 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) per saham.
Di atas Rp. 1 Milyar - Rp. 2 Milyar 1 11. Berpartisipasi aktif sebagai salah satu First Movers dalam Pilot
Di atas Rp. 500 juta - Rp. 1 Milyar - Project Keuangan Berkelanjutan yang berjudul “First Movers
Rp. 500 juta ke bawah - on Sustainable Banking” yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan dan WWF Indonesia.
12. Pelaksanaan tugas lainnya terkait pengurusan Perseroan.
5. 21 Maret 2017 Penunjukan dan penetapan Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
6. 21 Maret 2017 Pembidangan Direksi.
7. 10 April 2017 Pembentukan tim pendirian perusahaan anak Bank Mandiri di Malaysia.
8. 26 Mei 2017 Penetapan Anggota Komite Audit.
13. 23 Agustus 2017 Penugasan sebagai Pejabat Eksekutif Yang Membidangi Treasury.
15. 13 September 2017 Pembidangan Tugas dan Wewenang Anggota Direksi serta Penetapan Direktur dan SEVP Pengganti.
16. 13 September 2017 Penetapan Direktur Pembina Region beserta Tugas dan Wewenangnya.
17. 11 Oktober 2017 Penetapan Keanggotaan Komite Audit.
Peninjauan Ulang Strategi Tahunan Perusahaan Pemegang Saham (RUPS) dengan mengacu pada Key Performance
Direksi berupaya mendorong kinerja Perusahaan untuk tahun Indicators (KPI) yang telah disepakati sebelumnya oleh Pemegang
berikutnya dengan melakukan peninjauan ulang atas strategi Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
tahunan Perusahaan yang dilakukan pada akhir tahun berjalan.
Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Direksi
Tahun 2017 peninjauan ulang strategi tahunan Perusahaan dilakukan
Kinerja Direksi dilaporkan kepada pemegang saham melalui RUPS.
melalui rapat Direksi.
22,14
Efektivitas Produk dan Proses 20,0%
6. Meningkatkan sinergi HIMBARA 5,0% ATM dan EDC Merah Putih terimplementasi sesuai target project (unit).
a. Implementasi ATM sebesar 9.900 unit 2,50
b. Implementasi EDC sebesar 50.000 unit 2,56
7. Meningkatkan inklusi dan literasi keuangan 5,0% Jumlah agen branchless banking tercapai sesuai target bank (unit). 5,32
8. Meningkatkan penyaluran kredit ekspor non 5,0% Kredit ekspor non migas yang disalurkan tercapai sesuai target bank 6,50
migas (% total kredit).
9. Meningkatkan profitabilitas perusahaan anak. 5,0% Laba Perusahaan Anak (PA) (Rp miliar) 4,82
21,70
Fokus Tenaga Kerja 17,0%
10. Meningkatkan kapabilitas dan kompetensi 9,0% Produktivitas pegawai lebih baik dibandingkan tahun lalu (Rp juta/ 11,70
Human Resources. Pekerja).
8,0% Human Capital Score lebih baik dibandingkan tahun lalu.
a. Attrition Rate maks 2%. 2,74
b. Talent Development Program. 2,71
c. Employee Development Coverage. 3,47
20,62
Kepemimpinan, Tata Kelola, dan CSR 17,0%
11. Meningkatkan kinerja unggul dan daya saing 6,0% Score KPKU lebih baik dibandingkan tahun lalu. 6,19
12. Meningkatkan kontribusi bank terhadap 5,0% Realisasi PKBL minimal 80% dari anggaran RKAP (%) 6,50
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
13. Meningkatkan penerapan Good Corporate 6,0% Score CGPI lebih baik dibandingkan tahun lalu. 6,00
Governance (GCG)
18,69
Total 100,0% 108,47
Penilaian Kinerja Direksi dengan Metode Self Assessment Hasil Penilaian Kinerja Direksi
Penilaian kinerja Direksi dilakukan melalui Self Assessment berdasarkan Adapun hasil self assessment GCG Bank Mandiri pada Semester I
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.55/POJK.03/2016 Tahun 2017 adalah Komposit 1 ("Sangat Baik"), namun demikian pada
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan SE OJK No. 13/SE tanggal 2 Oktober 2017, OJK memberikan feedback atas penilaian
OJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. dimaksud dengan penilaian Komposit 2 ("Baik").
Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Direksi Selain itu, hasil self assessment pada semester II tahun 2017 adalah
Pelaksanaan assessment kinerja Direksi termasuk di dalam Komposit 1 ("Sangat Baik"). Hasil penilaian ini didukung oleh
pelaksanaan self assessment GCG Perseroan yang dilakukan secara penilaian kinerja Direksi atas penerapan prinsip tata kelola.
berkala setiap semester.
Kriteria Evaluasi Kinerja Direksi risiko Perseroan, mengevaluasi kinerja Perseroan pada kondisi
Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja Direksi melalui ASEAN stress, serta menyempurnakan penerapan manajemen risiko akibat
CG Scorecard mengacu pada Cross Reference ASEAN CG Scorecard perubahan internal maupun eksternal. Selama tahun 2017, RMC
pada halaman ..... telah melaksanakan 9 (sembilan) kali rapat dan telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Pihak yang Melakukan Assessment
Pihak yang melakukan assessment ASEAN CG Scorecard di Bank Human Capital Policy Committee (HCPC) merupakan komite yang
Mandiri adalah Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), bertugas untuk membantu Direksi dalam menetapkan strategi
sebuah Lembaga Independen Penyedia Jasa Advokas, pelatihan dan pengelolaan human capital Perseroan. Selama tahun 2017, HCPC
riset dalam bidang tata kelola perusahaan. telah melaksanakan 2 (dua) kali rapat dan telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Hasil Penilaian Kinerja Direksi
Skor ASEAN CG Scorecard dari Bank Mandiri atas penilaian kinerja
Information Technology Committee (ITC) merupakan komite yang
Direksi senantiasa mengalami peningkatan setiap tahunnya.
bertugas untuk membantu Direksi dalam proses pengambilan
keputusan terkait kebijakan pengelolaan operasional Perseroan
Penilaian Kinerja Komite di Bawah Direksi
pada bidang Information Technology (IT). Selama tahun 2017, ITC telah
Dalam melaksanaan tugas kepengurusannya, Direksi juga dibantu
melaksanakan 6 (enam) kali rapat dan telah melaksanakan tugasnya
oleh Komite di bawah Direksi atau disebut juga Komite Eksekutif
dengan baik.
sebanyak 9 (sembilan) Komite, yaitu:
1. Assets and Liabilities Committee (ALCO)
Capital And Subsidiaries Committee (CSC) merupakan komite yang
2. Business Committee (BC)
bertugas untuk membantu Direksi dalam menetapkan strategi
3. Risk Management Committee (RMC)
pengelolaan perusahaan anak, rekomendasi penyertaan modal dan
4. Human Capital Policy Committee (HCPC)
divestasi serta remunerasi dan penetapan pengurus perusahaan
5. Information Technology Committee (ITC)
anak. Selama tahun 2017, CSC telah melaksanakan 11 (sebelas) kali
6. Capital and Subsidiaries Committee (CSC)
rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
7. Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK)
Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) merupakan komite yang
8. Integrated Risk Committee (IRC)
bertugas untuk membantu Direksi dalam memutus pemberian kredit
9. Policy and Procedure Committee (PPC)
(baru, tambahan, penurunan, dan atau perpanjangan) yang dikelola
oleh Business Unit sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan/
Direksi menilai bahwa selama 2017, komite-komite di bawah Direksi
perubahan struktur kredit. Selama tahun 2017, Credit Committee telah
telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
melaksanakan 484 kali rapat untuk segmen Corporate dan 426 kali
rapat untuk segmen Commercial serta telah melaksanakan tugasnya
Assets and Liabilities Committee (ALCO) merupakan komite yang
dengan baik.
bertugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan fungsi
penetapan strategi pengelolaan assets dan liabilities, penetapan
Integrated Risk Committee (IRC) merupakan komite yang bertugas
suku bunga dan likuiditas, serta hal-hal lain yang terkait dengan
untuk membantu Direksi dalam penyusunan antara lain kebijakan
pengelolaan assets dan liabilities Perseroan. Selama tahun 2017, ALCO
Manajemen Risiko Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan
telah melaksanakan 8 (delapan) kali rapat dan telah melaksanakan
kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi
tugasnya dengan baik.
pelaksanaan. Selama tahun 2017, IRC telah melaksanakan 5 (lima) kali
rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Business Committee (BC) merupakan komite yang bertugas untuk
membantu Direksi dalam penetapan strategi pengelolaan bisnis
Policy and Procedure Committee (PPC) merupakan komite
Perseroan secara terintegrasi, pengaturan produk dan/atau aktivitas
yang bertugas untuk membantu Direksi dalam membahas dan
Perseroan serta penetapan strategi dan efektifitas marketing
merekomendasikan penyesuaian/penyempurnaan kebijakan
communication dalam bidang wholesale banking dan retail banking.
dan menetapkan prosedur Perseroan termasuk kebijakan dan
Selama tahun 2017, BC telah melaksanakan 18 kali rapat dan telah
prosedur human capital serta membahas dan memutus pemberian
melaksanakan tugasnya dengan baik.
kewenangan kepada pejabat Perseroan (ex-officio). Selama tahun
2017, PPC telah melaksanakan 16 kali rapat dan telah melaksanakan
Risk Management Committee (RMC) merupakan komite yang bertugas
tugasnya dengan baik.
untuk membantu Direksi dalam memantau dan mengelola profil
Mekanisme Pengunduran Diri dan Pemberhentian 9. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada
Direksi masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
Mekanisme pengunduran diri dan pemberhentian Direksi yang diatur paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah:
dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagai berikut: a. diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi
1. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu b. hasil penyelenggaraan RUPS
waktu dengan menyebutkan alasannya. 10. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi
2. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas
dilakukan apabila berdasarkan kenyataan, anggota Direksi yang dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
bersangkutan antara lain: peraturan perundangundangan.
a. tidak/kurang dapat memenuhi kewajibannya yang telah 11. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab
disepakati dalam kontrak manajemen; setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari RUPS
b. tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik; Tahunan.
c. melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau peraturan 12. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:
perundang-undangan; a. pengunduran dirinya telah efektif;
d. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau b. meninggal dunia;
negara; c. masa jabatannya berakhir;
e. melakukan tindakan yang melanggar etika dan/atau d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;
kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai anggota e. dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang telah
Direksi; mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau ditaruh
f. dinyatakan bersalah dengan keputusan Pengadilan yang di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan
mempunyai kekuatan hukum yang tetap; Pengadilan; atau
g. mengundurkan diri; f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi
h. alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
kepentingan dan tujuan Perseroan; perundang-undangan.
3. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana 13. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah
dimaksud diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti karena meninggal
untuk membela diri, kecuali pemberhentian karena alasan pada dunia, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan
ayat (2) huruf f dan g. pertanggungjawaban atas tindakannya yang belum diterima
4. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat pertanggungjawabannya oleh RUPS;
2 huruf d dan f Pasal ini merupakan pemberhentian dengan tidak 14. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk
hormat. sementara oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan
5. Antara para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan alasannya apabila mereka bertindak bertentangan dengan
anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan tindakan
sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus yang merugikan Perseroan atau melalaikan kewajibannya
maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan, dengan
karena perkawinan. memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
6. Dalam hal yang telah dimaksud sebelumnya RUPS berwenang a. pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan
memberhentikan salah seorang di antara mereka. secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan
7. Seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut
jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir. Dalam hal dengan tembusan kepada Direksi;
terdapat anggota Direksi yang mengundurkan diri, maka anggota b. pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
Direksi yang bersangkutan wajib menyampaikan permohonan disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja
pengunduran diri secara tertulis mengenai maksudnya tersebut setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut;
kepada Perseroan. c. anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak
8. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan berwenang menjalankan pengurusan Perseroan untuk
permohonan pengunduran diri anggota Direksi paling lambat 90 kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
(sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri Perseroan atau mewakili Perseroan baik di dalam maupun di
tersebut. luar Pengadilan;
d. dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Direksi Apabila Terlibat
hari setelah pemberhentian sementara dimaksud Dewan dalam Kejahatan Keuangan
Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur mengenai kebijakan
atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dan Direksi apabila
tersebut; terlibat dalam kejahatan keuangan. Apabila anggota Dewan
e. dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS Komisaris dan Direksi tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan,
sebagaimana dimaksud pada huruf d atau RUPS tidak dapat termasuk terlibat dalam kejahatan keuangan maka masa jabatan
mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan sendirinya berakhir.
tersebut menjadi batal;
f. pembatasan kewenangan pada huruf c ayat ini berlaku sejak Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris Sebagaimana dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Mandiri dan
sampai dengan: peraturan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris
− terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau dan Direksi secara bersama-sama memiliki tugas dan tanggung
membatalkan pemberhentian sementara pada huruf d jawab dalam mengelola Perusahaan, dimana Direksi bertugas dalam
ayat ini; atau melaksanakan pengurusan Perusahaan dan Dewan Komisaris
− lampaunya jangka waktu pada huruf d ini. bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan
g. dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf d ayat ini, pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi.
anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
membela diri; Selama Tahun 2017, hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi di
h. pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau Bank Mandiri dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal
ditetapkan kembali dengan alasan yang sama, apabila antara lain sebagai berikut:
pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana 1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip kehati-hatian
dimaksud pada huruf e ayat ini; dalam pemberian fasilitas kredit antara lain melakukan review
i. apabila RUPS membatalkan pemberhentian sementara atas keputusan Direksi untuk pemberian fasilitas kredit di atas
atau terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf jumlah tertentu.
e ayat ini, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib 2. Melakukan pengawalan, memberikan arahan dan mengevaluasi
melaksanakan tugasnya kembali sebagaimana mestinya; strategi Direksi dalam melakukan aksi korporasi antara lain
j. dalam RUPS menguatkan keputusan pemberhentian rencana akuisisi ataupun pelepasan anak usaha.
sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan 3. Memantau dan mengevaluasi kebijakan Direksi yang terkait
diberhentikan untuk seterusnya; dengan penciptaan sinergi dan penguatan bisnis perusahaan
k. apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara anak serta melakukan review atas Kinerja Perusahaan Anak
tersebut tidak hadir dalam RUPS setelah dipanggil setiap triwulan.
secara tertulis, maka anggota Direksi yang diberhentikan 4. Melakukan pengawasan secara periodik dan memberikan
sementara tersebut dianggap tidak menggunakan haknya nasihat kepada Direksi atas penyelenggaraan tata kelola
untuk membela dirinya dalam RUPS dan telah menerima perusahaan yang baik.
keputusan RUPS; 5. Memberikan pendapat terkait kajian Visi dan Misi Perseroan yang
l. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada dilakukan Direksi.
masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa 6. Memberikan arahan, memantau penyusunan serta memberikan
Keuangan mengenai: persetujuan atas RKAP tahun 2018 yang diusulkan Direksi dan
− keputusan pemberhentian sementara; dan mengesahkannya sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar.
− hasil penyelenggaraan RUPS untuk mencabut atau 7. Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan dan Laporan
menguatkan keputusan pemberhentian sementara Keberlanjutan Tahun Buku 2017 yang disiapkan Direksi serta
sebagaimana tersebut pada huruf d ayat ini, atau menandatangani kedua Laporan tersebut.
informasi mengenai batalnya pemberhentian sementara 8. Melaksanakan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, dimana
oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya pada tahun 2017 telah dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh) kali
RUPS sampai dengan lampaunya jangka waktu Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.
sebagaimana dimaksud dalam huruf e ayat ini, paling 9. Apabila diperlukan, Dewan Komisaris dibantu Direksi dalam:
lambat 2 (dua) hari kerja setelah terjadinya peristiwa a. Proses penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan
tersebut. ketentuan pengadaan barang dan jasa.
b. Penunjukan penilai (assessor) independen dalam proses bertugas membantu kelancaran kegiatan adminitrasi pelaksanaan
assessment penerapan GCG di Perseroan. tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan
10. Hal-hal lainnya sebagaimana tercantum dalam Tata Tertib Dewan Komisaris (Sekdekom) berasal dari luar Perusahaan yang diangkat
Komisaris dan Tata Tertib Direksi serta Anggaran Dasar Perseroan dan diberhentikan oleh serta bertanggung jawab kepada Dewan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komisaris.
Organ dan Komite di Bawah Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.
Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Penunjang, yaitu Komite KOM/005/2016 tentang Tata Tertib Dewan Komisaris, Sekretaris
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
serta Komite Tata Kelola Terintegrasi. Organ dan Komite di bawah berikut:
Dewan Komisaris tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Mempersiapkan segala keperluan rapat, mulai dari penyediaan
material rapat sampai pembuatan risalah rapat.
Sekretaris Dewan Komisaris 2. Secara berkala menjamin ketersediaan informasi yang
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang dibutuhkan Dewan Komisaris dalam proses pengambilan
Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha keputusan maupun informasi yang dibutuhkan.
Milik Negara, Dewan Komisaris dapat membentuk Sekretariat Dewan 3. Membantu Dewan Komisaris dalam hal penyusunan laporan-
Komisaris yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang laporan serta Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.
Usia : 33 Tahun
Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang pada tahun 1984
Domisili : Kelapa Gading, Jakarta
Riwayat Pendidikan : − Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia pada
tahun 2009 .
− Pasca sarjana di bidang Manajemen Keuangan Syariah dari
Universitas Indonesia pada tahun 2013.
Riwayat Jabatan : − Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Subbagian Reformasi
Birokrasi Kementerian BUMN.
− Analis Keuangan Kementerian BUMN tahun 2007
− Kepala Subbidang Usaha Logistik dan Kawasan Industri IIb
Kementerian BUMN tahun 2014
− Kepala Subbagian Reformasi Birokrasi Kementerian BUMN Tahun
2015 sampai dengan sekarang.
Dini Desvalina
Sekretaris Dewan Komisaris
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris Tahun 2017 9. Menyusun konsep penyempurnaan Tata Tertib Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris telah menyusun pokok-pokok program untuk disesuaikan dengan Peraturan perundang-undangan
kerja dan telah terealisasi di tahun 2017 sebagai berikut: terkini.
1. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan
rapat terkait pemantauan, evaluasi dan pemberian masukan Sekretaris Dewan Komisaris menggunakan program kerja ini sebagai
atas pelaksanaan kebijaksanaan strategis Perseroan dalam pedoman dalam menjalankan tugasnya dalam rangka mendukung
Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2018 - 2020, dan RKAP Tahun dan memperlancar program kerja Dewan Komisaris. Di luar
2018 dengan memperhatikan aspek likuiditas, NPL, pencapaian program kerja dimaksud Sekretaris Dewan Komisaris Dewan juga
market share, nilai kapitalisasi pasar dan profitabilitas. melaksanakan tugas lain untuk memperlancar tugas pengawasan
2. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan dan pemberian nasihat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris
rapat terkait pengawasan dan pemberian masukan atas
kebijakan dan strategi Direksi/Manajemen dalam rangka Komite Audit
pelaksanaan sasaran strategis dalam RKAP tahun 2018 dan Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris Bank Mandiri
program pengembangan bisnis. berdasarkan Keputusan No.013/KEP/KOM/1999 tanggal 19 Agustus
3. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan 1999 dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan
rapat terkait pemantauan dan pemberian masukan/saran Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas
kepada Direksi dalam pelaksanaan program pengembangan hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian
perusahaan non organik. internal (internal control system), efektivitas pemeriksaan oleh auditor
4. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan eksternal dan internal, efektifitas pelaksanaan manajemen risiko
rapat terkait pemantauan program pengembangan (bersama-sama dengan Komite Pemantau Risiko) serta kepatuhan
infrastruktur (IT dan non IT), Human Capital serta legal yang terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
berkesinambungan sesuai dengan strategi bisnis dan kapasitas
Perseroan. Dasar Pembentukan Komite Audit
5. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan Pembentukan Komite mengacu pada peraturan-peraturan berikut ini:
rapat terkait pemantauan pelaksanaan prinsip-prinsip Good 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang
Corporate Governance, Compliance dan Risk Management secara Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
terintegrasi dengan perusahaan anak. 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.04/2015 tentang
6. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
rapat terkait pemantauan dan evaluasi atas perencanaan 3. Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek
dan pelaksanaan audit/internal control system lainnya serta Indonesia Nomor: KEP-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit/pemeriksaan lainnya, 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain
termasuk perusahaan anak perusahaan anak. Saham yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
7. Menyiapkan dan mengkoordinasikan rapat terkait pelatihan 4. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP. KOM//004/2016
dalam rangka penyegaran dan menambah wawasan di bidang tanggal 19 Oktober 2016 tentang Perubahan Komite Audit,
Risk Management dan lain-lain untuk Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan
8. Menyiapkan dan mengkoordinasikan kunjungan lapangan bagi Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dewan Komisaris. yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.
DIR/374/2016 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Audit.
Komite Audit mempunyai suatu pedoman kerja Komite Audit Anggaran Perusahaan serta Rencana Jangka Panjang
yaitu Charter Komite Audit yang disahkan pada 2 Mei 2014 dan Bank Mandiri.
terakhir kali sebagaimana diubah pada bulan Januari 2015, yang − Mempelajari secara mendalam laporan keuangan
menetapkan secara jelas peran, tanggung jawab dan lingkup kerjanya interim dan tahunan baik yang di audit maupun yang
untuk meningkatkan efektifitas, tanggung jawab, keterbukaan tidak di audit.
dan objektifitas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya. − Mempelajari secara mendalam perubahan angka/nilai
Dalam Charter Komite Audit berisi tujuan umum, kewenangan, yang signifikan pada pos-pos Neraca dan Rugi/Laba.
keanggotaan, persyaratan keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, − Mempelajari secara mendalam pos-pos Aktiva Lain dan
hubungan kerja, rapat, pelaporan, masa tugas dan kompensasi, serta Pasiva Lain.
kerahasiaan Bank. − Mempelajari secara mendalam laporan realisasi
rencana kerja dan anggaran serta meneliti pos-pos yang
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit mempunyai perbedaan yang signifikan.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: − Melakukan pertemuan secara berkala dengan unit
1. Ketua Komite bertugas dan bertanggungjawab untuk melakukan kerja terkait dan Auditor Ekstern yang memeriksa
koordinasi atas seluruh kegiatan Komite Audit untuk memenuhi Bank Mandiri untuk meminta tambahan informasi dan
tujuan komite sesuai dengan pembentukannya, diantaranya klarifikasi dalam bidang akuntansi dan keuangan.
bertanggung jawab untuk hal-hal sebagai berikut: − Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauannya
a. Menentukan rencana kerja tahunan. dan memberi masukan atas hal-hal yang perlu menjadi
b. Menentukan jadwal rapat tahunan. perhatian Dewan Komisaris.
c. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan Komite Audit b. Internal Control
serta hal-hal yang dirasakan perlu untuk menjadi perhatian Melakukan pemantauan dan evaluasi atas efektivitas
Dewan Komisaris. pelaksanaan dan hasil pemeriksaan oleh auditor intern atas
d. Membuat Self Assessment mengenai efektifitas dari kegiatan penerapan internal control.
komite audit. − Mempelajari dan memastikan bahwa Bank Mandiri telah
2. Anggota Komite bertugas dan bertanggung jawab diantaranya memiliki sistem pengendalian intern (internal control
untuk: system) yang baku sesuai dengan praktek yang berlaku.
a. Menyelenggarakan rapat secara teratur. − Mempelajari secara mendalam laporan hasil
b. Mempelajari materi rapat terlebih dahulu. pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern dan Auditor
c. Menghadiri rapat. Ekstern yang memeriksa Bank Mandiri guna memastikan
d. Berperan aktif dan memberikan kontribusinya dalam setiap bahwa pengendalian intern sudah dilaksanakan dengan
kegiatan komite. benar.
e. Membuat risalah rapat. − Melakukan pertemuan berkala unit-unit kerja yang
f. Melakukan kunjungan kerja ke lapangan. terkait dengan sistem pengendalian intern dan
3. Ketua dan anggota Komite Audit bertugas dan bertanggung pelaksanaannya.
jawab untuk melakukan pemantauan atas kecukupan − Melakukan pemantauan dan mengevaluasi terhadap
pengendalian intern, kecukupan dan kebenaran atas proses pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
dalam pembuatan laporan keuangan, efektifitas kerja dari Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil
internal dan eksternal auditor, mengidentifikasi hal-hal yang pengawasan Bank Indonesia.
memerlukan perhatian Dewan Komisaris, menyusun konsep − Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauannya
dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Audit dan dan memberi masukan atas hal-hal yang perlu menjadi
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris, perhatian Dewan Komisaris.
yang meliputi: c. Compliance
a. Laporan Keuangan Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kepatuhan
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas informasi perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di
keuangan yang akan dikeluarkan Bank Mandiri, seperti bidang Pasar Modal dan peraturan Bank Indonesia serta
laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. peraturan lainnya yang terkait dengan usaha perbankan
− Mempelajari secara mendalam Rencana Kerja dan melalui koordinasi dengan Komite Pemantau Risiko.
− Mempelajari laporan berkala yang dikeluarkan oleh
Susunan keanggotaan Komite Audit pada tahun 2017 dapat disampaikan sebagai berikut:
Keterangan:
*Masa jabatan Sdri. Aviliani berakhir pada tanggal 14 Maret 2017.
Keterangan:
*Efektif menjabat sebagai anggota Komite Audit terhitung sejak disetujuinya pengangkatan yang bersangkutan oleh OJK Penilaian Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada tanggal 15 November 2017.
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Usia: 62 Tahun Kewarganegaraan: Warga negara Usia: 50 Tahun. Kewarganegaraan: Warga negara
Indonesia Indonesia.
Riwayat Pendidikan: Riwayat Pendidikan:
− Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas − Sarjana di bidang Teknik Pertambangan dari
Indonesia pada tahun 1985. Universitas Sriwijaya pada tahun 1990.
− Master of Business Administration di University − Master of Business Administration di Swiss
of Illinois pada tahun 1994. German University – Serpong Indonesia pada
Tanggal Pengangkatan: 25 Februari 2014. tahun 2005.
Riwayat Jabatan: Beliau menduduki berbagai Tanggal Pengangkatan: 19 Oktober 2016.
jabatan penting di Bank Mandiri, antara lain sebagai : Riwayat Jabatan:
− Regional Manager Kanwil VII Semarang (2005- − National Head of Telemarketing, Shared
2006) Distribution Standard Charter Bank (2006-2007)
− Group Head Accounting (2006-2010) − Credit Planning, MIS Reporting and QA Head,
− Anggota Komite Pemantau Risiko (2014-2016). Credit – Consumer Banking (AVP) Standard
Chartered Bank (Februari 2007 – Agustus 2007)
− Head of Consumer Risk Credit Operation (VP)
Standard Chartered Bank (2007-2010)
− Enterprise Risk and Policy Integrated Risk Bank
Danamon Indonesia (2010-2014)
− Chief Credit Officer (CCO) Consumer and Mass
Market Bank Danamon Indonesia (2014-2016).
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2017 Remunerasi dan Nominasi sebagai penerapan good corporate
Sepanjang tahun 2017, Komite Audit telah memberikan beberapa governance sehingga Perseroan dapat dikelola berlandaskan
rekomendasi atau masukan kepada Dewan Komisaris antara lain prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
sebagai berikut: independensi dan kewajaran sehingga pengelolaan Perseroan dapat
1. Usulan nama Kantor Akuntan Publik (KAP) yang telah melalui dipertanggungjawabkan.
prosedur procurement yang lengkap, yang akan melakukan
proses audit Laporan Keuangan Bank Mandiri dan Dana Pensiun Dasar Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi
Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri tahun 2017. Dasar pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi mengacu
2. Terkait satuan kerja Internal Audit maupun KAP yang terpilih, pada:
Komite Audit memberikan masukan antara lain sebagai berikut: 1. Anggaran Dasar Perusahaan.
- Perlunya dilakukan pemeriksaan audit yang intensif terhadap 2. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN.
account – account debitur, terutama pada unit bisnis yang 3. POJK No. 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
memiliki tingkat Non Performing Loan (NPL) yang tinggi. Bank Umum.
- Sehubungan dengan temuan audit atas adanya fraud yang 4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang
terjadi di cabang, agar audit Internal dapat melakukan Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan
penguatan terhadap pelaksanaan seluruh prosedur yang Usaha Milik Negara.
membutuhkan dual control. 5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 34/POJK.04/2014
- Terkait pemilihan sampel audit oleh KAP yang terpilih, tentang Komite Remunerasi dan Nominasi Emiten atau
diharapkan agar sampel yang dipilih dapat cukup Perusahaan Publik dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
mempresentasikan kondisi yang sebenarnya. No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam
- Atas audit di bidang IT, diharapkan agar audit yang Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum.
dilaksanakan baik oleh Internal Audit maupun KAP terpilih, 6. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2016
dapat mencegah terjadinya kegagalan sistem yang berulang tanggal 19 Oktober 2016 tentang Perubahan Komite Audit,
(repetition). Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan
- Agar audit yang dilaksanakan dapat mengarah kepada Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Mandiri (Persero)
tindakan preventif atas terjadinya suatu event. Dimisalkan Tbk yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direksi No.
untuk NPL bank, audit diharapkan tidak hanya dapat KEP.DIR/376/2016 tentang Penetapan Keanggotaan Komite
mengetahui kewajaran nilai dari NPL, melainkan dapat Remunerasi dan Nominasi.
menjadi early warning signal/detection sebelum menjadi
NPL. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
3. Usulan persetujuan atas RKAP tahun 2018 dan Rencana Bisnis Agar Komite Remunerasi dan Nominasi dapat bekerja secara efektif,
Bank tahun 2018 – 2020 yang diajukan oleh Direksi. maka Komite Remunerasi dan Nominasi harus mempunyai suatu
pedoman yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab
komite dan lingkup kerjanya. Pedoman kerja Komite Remunerasi dan
Pernyataan Komite Audit Atas Efektivitas Sistem Pengendalian
Nominasi diatur dalam Charter Komite Remunerasi dan Nominasi
Internal dan Manajemen Risiko
yang telah disahkan pada 29 Mei 2012 dan terakhir kali sebagaimana
Sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Bank Mandiri
diubah pada tanggal 15 Juli 2016. Charter Komite Remunerasi dan
dinilai sudah berjalan efektif dan memadai tercermin dari efektivitas
Nominasi berisi fungsi, wewenang dan tanggung jawab, keanggotaan
pelaksanaan fungsi-fungsi pengendalian internal, antara lain
dan tata tertib serta sistem nominasi dan remunerasi.
fungsi internal audit, manajemen risiko, kepatuhan, finansial dan
operasional kontrol.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas dan bertanggung jawab
Komite Remunerasi dan Nominasi dalam melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan salah satu alat 1. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi
kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk membantu Komite Remunerasi dan Nominasi.
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya di bidang 2. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi
yang berkaitan dengan nominasi dan remunerasi terhadap anggota tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Direksi dan Dewan Komisaris. Peraturan Bank Indonesia/Peraturan 3. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan kebijakan umum
Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan bank untuk membentuk Komite Sumber Daya Manusia.
4. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Remunerasi dan
sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi. Nominasi
5. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sekurang-kurangnya
bakal calon Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di bawah memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
Direksi. 1. Mempunyai integritas, obyektifitas dan etika yang tinggi.
6. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi 2. Mempunyai kompetensi yang tinggi dalam hal:
tentang opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai, a. Mempunyai pengetahuan yang memadai termasuk
antara lain opsi saham serta pengawasan pelaksanaannya. ketentuan dan peraturan serta perudang-undangan yang
7. Memiliki data base dan talent pool calon-calon anggota Direksi berlaku.
dan Dewan Komisaris. b. Memahami konsep manajemen sumber daya manusia
8. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan secara komprehensif dan memiliki pengetahuan mengenai
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta
− Kebijaksanaan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi succession plan Bank.
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. c. Mampu bersikap independen yaitu mampu melaksanakan
− Kebijaksanaan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
Direksi. dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan
9. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenal sistem prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota 3. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari sekurang-
Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk kurangnya 1 (satu) orang Dewan Komisaris Independen, 1 (satu)
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. orang Dewan Komisaris sebagai voting member dan Group Head
10. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Komisaris Human Capital (ex officio) sebagai non voting member.
dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris disampaikan kepada 4. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham dan regulator. Independen.
11. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang 5. Dalam hal anggota Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan
akan menjadi anggota Komite Audit serta Komite Pemantau lebih dari 3 (tiga) orang, maka anggota Dewan Komisaris
Risiko dan Good Corporate Governance. Independen paling kurang berjumlah 2 (dua) orang.
6. Apabila diperlukan, Komite Remunerasi dan Nominasi dapat
Wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi mengangkat anggota yang berasal dari pihak luar yang
Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai wewenang sebagai independen terhadap Bank Mandiri.
berikut: 7. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi diangkat oleh Direksi
1. Meminta Bank Mandiri untuk melakukan survey sesuai kebutuhan berdasarkan keputusan rapat Dewan Dewan Komisaris.
Komite Remunerasi dan Nominasi. Adapun struktur, keanggotaan dan keahlian Komite Remunerasi dan
2. Meminta informasi hal-hal yang diperlukan dari berbagai pihak Nominasi adalah sebagai berikut.
baik internal maupun eksternal Bank Mandiri.
Periode 1 Januari 2017 – 25 Mei 2017
Pelaporan Komite Remunerasi dan Nominasi Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi periode
Komite Remunerasi dan Nominasi harus melaporkan pelaskanaan 1 Januari 2017 – 25 Mei 2017 telah diangkat oleh Dewan Komisaris
tugas, tanggung jawab, serta prosedur Nominasi dan Remunerasi dan dikukuhkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.
yang dijalankan atas setiap penugasan yang diberikan dan/atau DIR/376/2016 tanggal 20 Oktober 2016, adalah sebagai berikut:
Keterangan:
* Masa jabatan Sdr. Abdul Aziz dan Sdri. Aviliani berakhir pada tanggal 14 Maret 2017.
Keterangan:
*Masa jabatan Sdr. Wimboh Santoso berakhir pada tanggal 19 Juli 2017.
Keterangan:
*Efektif menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terhitung sejak disetujuinya pengangkatan yang bersangkutan oleh OJK atas Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku pada tanggal 15 November 2017.
**Efektif menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terhitung sejak disetujuinya pengangkatan yang bersangkutan oleh OJK atas Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku pada tanggal 15 Januari 2018.
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Usia: 48 Tahun. Kewarganegaraan: Warga Negara
Komisaris Komisaris Indonesia. Tanggal Pengangkatan: 28 Mei 2014.
Riwayat Pendidikan: Sarjana di bidang Teknologi
dan Bisnis dari University of Australia - Victoria pada
tahun 1993.
Riwayat Pekerjaan:
− Senior Manager Consulting di Accenture,
Jakarta (1997-2004)
− Country Head Watson Wyatt, Mumbani India
(2004-2005)
− Senior Consultant di Gyann Consultant Jakarta
dan Australia (2006-2007)
− Senior Vice President HR Centres of Expertise
and Operation di Bank Permata (2007-2008)
− Group Head Human Capital Strategy and
Policies di Bank Mandiri (2008-2012)
− Direktur Human Capital PT Rajawali Corpora.
− Bergabung di Bank Mandiri tahun 2008 sebagai
Group Head of Human Capital Strategy and
Policies.
− Sejak 2015 menjabat sebagai Senior
Executive Vice President/SEVP Human Capital
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.
DIR/009/2015 tanggal 2 Januari 2015.
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Hartadi A. Ketua 11 Oktober Gelar Sarjana di bidang Teknik Beliau mengawali karir di Bank Indonesia sejak tahun 1980 sebagai
Sarwono 2017 -31 Industri dari Institut Teknlogi staf di urusan logistik (1980-1983), kemudian setelah menempuh
Desember 2017 Bandung pada tahun 1979, gelar gelar MA dan Ph.D Beliau menjabat sebagai Peneliti Ekonomi Yunior
Master of Arts bidang Macroeconomics di Desk Penelitian dan Pengembangan (1989-1990), Staf Gubernur
pada tahun 1985 dan gelar Doctor of Bank Indonesia (1990-1993), Kepala Bagian Ekonomi Umum (1993-
Philosophy di bidang Monetary Theory 1994), Kepala Bagian Moneter (1994-1996), Kepala Bagian Analisis
and Policy tahun 1989, kedua gelar dan Perencanaan Kebijakan (1996-1997), Deputi Direktur Riset
tersebut diperoleh dari University of Ekonomi dan Kebijakan Moneter (1997-2000), Direktur Riset Ekonomi
Oregon, Amerika Serikat. dan Kebijakan Moneter (2000-2003), Direktur/Kepala Perwakilan
Bank Indonesia-Tokyo (Februari 2003 – Juni 2003) dan puncak
karirnya di Bank Indonesia sebagai Deputi Gubernur untuk 2 periode
yaitu Juni 2003-Juni 2008 dan Juni 2008-Juni 2013 dan Komisaris
Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (04 Mei 2016 – 21
Agustus 2017).
Imam Anggota 1 Januari 2017 Sarjana Ekonomi bidang Manajemen Beliau mengawali karir sebagai Pjs. Kepala Seksi Analis Pendanaan
Apriyanto Putro – 31 Desember dari Universitas Diponegoro, dan Sumber Daya di Kementerian BUMN (1993-2010), Komisaris
2017 Semarang, pada tahun 1988 dan di PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (2007-2011), Asisten
gelar Master Manajemen dari Sekolah Departemen Riset danInformasi di Kementerian BUMN (2010- 2012),
Tinggi Ilmu Ekonomi IBII, Jakarta, Komisaris di PT Petrokimia Gresik (Persero) (2011-2012), Komisaris di
pada tahun 2000. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (2011-2013), Kepala Biro Perencanaan
dan SDM di Kementerian BUMN (2012-2013), Plh. Deputy Bidang
Usaha Infrastrukturdan Logistik di Kementerian BUMN (2013),
Komisaris di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (2013-2014),
Sekretaris Kementerian BUMN (2013–sekarang), Komisaris di PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (2014-2015).
Askolani Anggota 1 Januari 2017 Sarjana Ekonomi dan Studi Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Penerimaan Negara Bukan
– 31 Desember Pembangunan dari Universitas Pajak (PNBP) di Kementerian Keuangan (2011-2013), Komisaris di PT
2017 Sriwijaya pada tahun 1990 dan gelar Indonesia Ferry (ASDP) (2007-2010), Komisaris di PT Pertamina Gas
Master di bidang Economics and (2012-2013), Komisaris di PT Angkasa Pura I (2013-2014), Governor
Banking dari University of Colorado, of Indonesia pada Opex Fund for International Development (OFID)
Denver-USA pada tahun 1999. (2015).
Goei Siauw Anggota 1 Januari 2017 Sarjana di bidang Agronomi dari Beliau mengawali karir sebagai Analis Sistem di Astra Graphia (1988-
Hong – 31 Desember Institut Pertanian Bogor pada tahun 1991), Analis Equity dan Analis Senior Equity di WI Carr Indonesia
2017 1988 dan gelar Master of Business (1993-1995), Wakil Kepala Riset dan Kepala Riset di CLSA Indonesia
Administration (MBA) di bidang Bisnis, (1995-1996), Kepala Riset di SocGen Crosby (1996-1998), Wakil
Keuangan dan Pemasaran dari Presiden Riset di Nomura Singapore (1998-1999), Kepala Riset
Indiana University, Bloomington USA di Nomura Indonesia (1999-2001) dan sebagai Anggota Komite
pada tahun 1993. Pemantau Risiko Bank Permata (2006-2010).
Ardan Anggota 1 Januari 2017 Sarjana Ekonomi dari STAN pada Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Hotel Indonesia
Adiperdana – 31 Desember tahun 1987, gelar Master di bidang Natour (Persero) (2011-2013) dan sebagai Komisaris Utama di PT
2017 Business Administration dari Saint Jasa Raharja (Persero) (2013-2015).
Mary’s University (SMU), Nova
Scotia, Canada pada tahun 1992
dan gelar Doktor di bidang Strategic
Management dari Universitas
Indonesia pada tahun 2013.
Tidak memiliki
hubungan
keuangan
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
dengan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan
di perusahaan,
anak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
perusahaan,
maupun
perusahaan
afiliasi
Tidak memiliki
hubungan
kepemilikan Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
saham di
perusahaan
Tidak memiliki
hubungan
keluarga
dengan Dewan
Komisaris,
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Direksi, dan/
atau sesama
anggota Komite
Remunerasi dan
Nominasi
Tidak menjabat
sebagai
pengurus partai Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
politik, pejabat
dan pemerintah
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan 3. Usulan Gaji/Honorarium Tahun 2017 Direksi dan Dewan Komisaris
Nominasi Tahun 2017 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada tahun 2017, sebagaimana tugas dan fungsi Komite Remunerasi 4. Usulan Penetapan Remunerasi dan Tantiem Direksi dan Dewan
dan Nominasi yang tercantum dalam Charter Komite Remunerasi dan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Nominasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tentang sistem Nominasi, 5. Usulan penetapan fasilitas dan tunjangan bagi Direksi PT Bank
Komite Remunerasi dan Nominasi telah memberikan rekomendasi/ Mandiri (Persero) Tbk. tahun 2017.
usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi serta
Anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. kepada Kebijakan Suksesi Direksi
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Usulan tersebut Kebijakan suksesi Direksi Bank Mandiri mengacu kepada Peraturan
diperoleh melalui serangkaian proses yang dilakukan Komite Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata
Remunerasi dan Nominasi meliputi penyusunan kebijakan, kriteria, Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan
dan kualifikasi yang dibutuhkan dalam rangka proses nominasi Usaha Milik Negara. Sumber bakal calon Direksi berasal dari:
calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang sesuai dengan 1. Direksi BUMN;
rencana strategis Perseroan. Komite Remunerasi dan Nominasi 2. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN;
juga membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa 3. Talenta BUMN yang diusulkan melalui Dewan Komisaris, terdiri
data bakal calon Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di atas:
bawah Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris yang a. Pejabat satu tingkat di bawah Direksi atau pejabat yang
memenuhi syarat. mempunyai prestasi istimewa;
b. Direksi anak perusahaan BUMN/Perusahaan patungan
Selain sistem nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi juga telah BUMN.
membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan sistem remunerasi 4. Talenta Kementerian BUMN;
yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri 5. Sumber lain yang terdiri dari:
(Persero) Tbk. berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/ a. Pejabat BUMN lain; dan
tunjangan, tantiem, dan seterusnya untuk tahun 2017. b. Sumber lainnya.
Sepanjang tahun 2017, Komite Nominasi dan Remunerasi juga telah Salah satu tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada Dewan Komisaris, menyusun suatu sistem nominasi bagi anggota Direksi dan Dewan
sebagai berikut: Komisaris Perseroan yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Good
1. Usulan Calon Direktur Finance and Strategy PT Bank Mandiri, Corporate Governance dari Perseroan serta akan menjadi pedoman
(Persero) Tbk. bagi Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham dalam
2. Usulan Calon Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam menetapkan remunerasi dan nominasi anggota Direksi dan Dewan
RUPS Luar Biasa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Komisaris.
Kebijawkan suksesi Direksi Perseroan yang diatur dalam Charter 5. Penilaian integritas dilakukan dengan mengevaluasi calon dalam
Komite Remunerasi dan Nominasi, adalah sebagai berikut: arti tidak pernah melakukan hal-hal tersebut di bawah ini:
a. Rekayasa dan praktek-praktek perbankan yang menyimpang
Prinsip Dasar dari ketentuan perbankan.
1. Persyaratan Direksi dan Dewan Komisaris b. Perbuatan yang dikategorikan tidak memenuhi komitmen
Calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris harus memenuhi yang telah disepakati dengan Bank Indonesia atau
persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan Pemerintah.
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti c. Perbuatan yang dikategorikan memberikan keuntungan
Undang-undang Peseroan Terbatas, Undang-undang Perbankan kepada Pemilik, Pengurus, Pegawai, dan atau pihak lainnya
dan Undang-undang pasar Modal serta ketentuan lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bank.
2. Pencalonan dan Pengajuan calon Direksi dan Dewan Komisaris d. Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran
Calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris diajukan melalui terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip kehati-
seleksi dengan memperhatikan persyaratan tersebut diatas. hatian di bidang perbankan.
e. Perbuatan dari Pengurus dan Pejabat Eksekutif yang dapat
Prosedur Seleksi
dikategorikan tidak independen.
1. Komite Remunerasi dan Nominasi mengidentifikasi calon yang
6. Memenuhi kriteria kompetensi dalam arti memiliki:
memenuhi kriteria.
a. Pengetahuan di bidang Perbankan yang memadai.
2. Dewan Komisaris atas dasar saran dari Komite Remunerasi dan
b. Pengalaman dan keahlian di bidang Perbankan dan atau
Nominasi menyampaikan usulan calon kepada Pemegang Saham
Lembaga Keuangan
Seri A Dwiwarna.
c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam
3. Pelaksanaan seleksi dilaksanakan sebelum masa jabatan
rangka pengembangan Bank yang sehat.
berakhir atau, diminta Dewan Komisaris, atau bila ada
7. Disamping kriteria di atas, sebaiknya memenuhi kriteria
kekosongan jabatan.
tambahan sebagai berikut:
Persyaratan dan Kriteria a. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang didukung oleh
Persyaratan dan kriteria calon anggota Direksi dan/atau Dewan pengetahuan di bidang ekonomi, akuntansi dan hukum.
Komisaris sesuai yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan b. Untuk Dewan Komisaris ditambah pula dengan kriteria
ketentuan lain yang berlaku, yaitu sebagai berikut: memiliki pengalaman di bidang pengawasan perbankan
1. Yang dapat diusulkan menjadi anggota Direksi dan/atau Dewan atau lembaga keuangan lainnya.
Komisaris adalah perseorangan yang mampu melaksanakan c. Untuk anggota Direksi ditambah pula dengan kriteria
perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perseroan sebagai Senior Manajemen di perbankan atau lembaga
dinyatakan pailit, atau orang yang pernah dihukum karena keuangan lain.
melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara
dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya, satu dan Bakal calon Direksi dapat diusulkan dari Dewan Komisaris setelah
lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan melalui penilaian terhadap yang bersangkutan dan jika memenuhi
yang berlaku. syarat agar diusulkan kepada Menteri BUMN. Bakal calon yang akan
2. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ditetapkan menjadi calon anggota Direksi juga harus memenuhi
ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau persyaratan formal dan persyaratan lain yang ditetapkan dalam
hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota Direksi PER-03/MBU/02/2015 serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
atau Dewan Komisaris lain. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
3. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela dibidang perbankan Perusahaan Publik dan telah lulus Uji Kelayakan dan Kepatutan yang
sesuai dengan yang ditetapkan oleh otoritas pengawas bank. dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
4. Memiliki integritas yang baik dalam arti:
a. Memiliki akhlak dan moral yang baik. Pada tahun 2017, Bank Mandiri bekerja sama dengan Perusahaan
b. Mematuhi peraturan perudang-undangan yang berlaku. Jasa Penilai PT Daya Dimensi Indonesia untuk melakukan assessment
c. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan terhadap calon Dewan Komisaris dan Direksi. Nama-nama yang
operasional bank yang sehat. memperoleh rekomendasi dari Perusahaan Jasa Penilai akan dilaporkan
d. Dinilai layak dan wajar untuk menjadi anggota Direksi dan/ oleh Komite Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan Komisaris sebagai
atau Dewan Komisaris. nama-nama calon yang akan diajukan dalam RUPS.
Tata Cara Pengangkatan Dewan Komisaris Dasar Pembentukan Komite Pemantau Risiko
Selain yang telah diatur dalam charter Komite Remunerasi dan Pembentukan Komite berpedoman dan berlandaskan kepada
Nominasi, Tata cara pengangkatan Dewan Komisaris Bank Mandiri peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices
juga mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/ yang dapat diterapkan di lembaga perbankan di Indonesia antara
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau lain:
Perusahaan Publik serta Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/ 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014
MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Badan Usaha Milik Negara. Adapun tata cara pengangkatan Dewan 2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
Komisaris antara lain: PER- 09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang perubahan atas
1. Sumber bakal calon Dewan Komisaris/Dewan Komisaris BUMN Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-
berasal dari: 01 /MBU/2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
a. Mantan Direksi BUMN. baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN. 3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
c. Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Pemerintah. PER-12/MBU/2012, tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
d. Sumber lain. Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
2. Bakal calon yang akan ditetapkan menjadi calon anggota Dewan 4. Anggaran Dasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk serta
Komisaris, adalah seseorang yang telah dinyatakan memenuhi perubahannya.
Persyaratan Formal, Persyaratan Materiil, dan Persyaratan Lain.
3. Penilaian pemenuhan Persyaratan Materiil, dilakukan dengan Piagam Komite Pemantau Risiko
cara : i. menilai daftar riwayat hidup dan dokumen pendukung; Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Komite Pemantau
dan ii. khusus untuk menilai integritas dilakukan dengan Risiko Bank Mandiri memiliki Pedoman Kerja yang diperbaharui pada
pernyataan tertulis dari calon yang bersangkutan; dan/atau iii. tahun 2015 dan memuat hal-hal di antaranya tugas dan tanggung
wawancara. jawab komite, kewenangan komite, rapat komite, organisasi komite
4. Terhadap BUMN tertentu yang ditetapkan oleh Menteri, calon dan hal-hal lainnya.
Komisaris Utama/Anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti
uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Lembaga Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Profesional yang ditunjuk oleh Menteri untuk melakukan uji Komite bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan
kelayakan dan kepatutan terhadap calon Direksi. Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian
5. Khusus untuk Bank BUMN, bakal calon yang akan diajukan nasihat kepada Direksi dengan memberikan pendapat berupa saran
dalam RUPS, dinilai oleh Tim yang dibentuk oleh Menteri dengan dan rekomendasi berkenaan dengan namun tidak terbatas pada:
melibatkan Ketua Komite Dewan Komisaris yang melakukan 1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko
fungsi Nominasi. Apabila Ketua Komite Dewan Komisaris Bank dan kebijakan manajemen risiko terintegrasi dengan
sebagaimana dimaksud berhalangan, maka dapat digantikan pelaksaaan kebijakan tersebut.
oleh anggota Komite dari unsur Komisaris Independen yang 2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen
melakukan fungsi Nominasi. Risiko terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
terintegrasi.
Komite Pemantau Risiko 3. Melakukan review pelaksanaan manajemen risiko terintegrasi
Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris Bank yang terdiri dari:
Mandiri dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam a. Laporan profil risiko baik secara individu (Bank only)
menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan maupun konsolidasi dengan perusahaan anak (profil risiko
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk terintegrasi).
memperoleh keyakinan yang memadai agar penerapan manajemen b. Laporan tingkat kesehatan bank berbasis risiko baik secara
risiko Bank tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur individu (Bank only) maupun konsolidasi dengan perusahaan
dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha Bank anak (profil risiko terintegrasi).
tetap dapat terkendali pada batas/limit yang dapat diterima dan
menguntungkan Bank.
c. Laporan lainnya terkait dengan pengelolaan 10 (sepuluh) Pelaporan Komite Pemantau Risiko
jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, Komite Pemantau Risiko harus membuat laporan berkala kepada
risiko likuiditas, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko Dewan Komisaris mengenai kegiatan Komite Pemtau Risiko
reputasi, risiko stratejik, risiko transaksi intra group dan sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Komite Pemantau
risiko asuransi. Risiko harus membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap
4. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, penugasan yang diberikan dan atau untuk setiap masalah-masalah
pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen yang diidentifikasi memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
risiko.
5. Melakukan evaluasi kepatuhan Bank terhadap Anggaran Dasar, Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau Risiko
peraturan Otoritas Pengawas Bank dan Pasar Modal, serta Mengacu pada Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.
peraturan per undangan lainnya yang terkait dengan manajemen KOM/006/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang Perubahan Anggota
risiko. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di bawah Dewan Komisaris
6. Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite (charter) dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, maka:
melakukan review sesuai kebutuhan paling kurang 2 (dua) tahun 1. Kedudukan Komite
sekali. Komite berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris dan secara
7. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang diberikan struktural bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu. 2. Komposisi Keanggotaan
a. Menentukan rencana kerja tahunan. a. Seorang Komisaris Independen.
b. Menentukan jadwal rapat tahunan. b. Seorang pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
c. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan komite keuangan.
pemantau risiko serta hal-hal yang dirasakan perlu untuk c. Seorang pihak Independen yanng memiliki keahlian di
menjadi perhatian Dewan Komisaris. bidang manajemen risiko.
d. Membuat Self Assessment mengenai efektifitas dari kegiatan d. Komite diketuai oleh seorang Komisaris Independen
Komite Pemantau Risiko. e. Anggota Komite yang merupakan Komisaris Independen
8. Anggota Komite bertugas dan bertanggung jawab diantaranya diangkat sebagai Ketua Komite. Dalam hal Komisaris
untuk: Independen yang menjadi anggota Komite lebih dari 1 (satu)
a. Menyelenggarakan rapat secara teratur/rutin. orang maka salah satunya diangkat sebagai Ketua Komite
b. Mempelajari materi rapat terlebih dahulu. Pemantau Risiko.
c. Menghadiri rapat. f. Komisaris Independen dan pihak Independen yang menjadi
d. Berperan aktif dan memberikan kontribusinya dalam setiap anggota Komite sekurang-kurangnya 51% dari jumlah
kegiatan komite. anggota Komite
e. Membuat risalah rapat. g. Ketua Komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua
f. Melakukan kunjungan kerja ke lapangan. Komite paling banyak pada 1 (satu) Komite lainnya
h. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Komite dapat
Wewenang Komite Pemantau Risiko dibantu oleh staf dan atau Sekretaris Komite yang ditunjuk
Komite memiliki kewenangan dalam lingkup tangung jawab Komite berdasarkan keputusan rapat Komite.
untuk:
1. Mencari dan memperoleh berbagai informasi termasuk dokumen Masa tugas anggota Komite yang berasal dari anggota Dewan
yang diperlukan dari; Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa jabatan Komisairs
a. Pihak Bank (termasuk pekerja Bank). dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.
b. Pihak berkepentingan lainnya.
2. Mendapatkan masukan dan atau saran dari pihak luar Bank yang
berkaitan dengan tugasnya.
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko pada tahun 2017 dapat disampaikan sebagai berikut:
Keterangan:
*Masa jabatan Sdr. Abdul Aziz berakhir pada tanggal 14 Maret 2017.
Keterangan:
*Masa jabatan Sdr. Wimboh Santoso berakhir pada tanggal 19 Juli 2017.
Keterangan:
*Efektif menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko terhitung sejak disetujuinya pengangkatan yang bersangkutan oleh OJK, Penilaian Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada tanggal 15 Januari 2018.
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan
Komisaris Komisaris Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Usia: 55 Tahun. Domisili: Jakarta. Tanggal Profil dapat dilihat pada bagian Profil Komite Audit
Komisaris Pengangkatan: 1 Mei 2014.
Riwayat Pendidikan:
− Sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun
1985.
− Magister Spesialisasi Management Keuangan
dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2008.
Riwayat Pekerjaan:
− Wakil Kepala Divisi Operational Risk PT Bank
Internasional Indonesia Tbk (2002-2005)
− Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2006-2014)
− Anggota Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (2014-2016).
Per 31 Desember 2017, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.
Lista Irna Anggota 1 Januari 2017 – 31 Sarjana di bidang Teknik National Head of Telemarketing, Shared
Desember 2017 Pertambangan dari Universitas Distribution Standard Charter Bank (2006-
Sriwijaya pada tahun 1990 dan 2007), Credit Planning, MIS Reporting and
memperoleh gelar Master of QA Head, Credit – Consumer Banking (AVP)
Business Administration di Swiss Standard Chartered Bank (Februari 2007
German University – Serpong – Agustus 2007), Head of Consumer Risk
Indonesia pada tahun 2005 Credit Operation (VP) Standard Chartered
Bank (2007-2010), Enterprise Risk and
Policy Integrated Risk Bank Danamon
Indonesia (2010-2014), Chief Credit Officer
(CCO) Consumer and Mass Market Bank
Danamon Indonesia (2014-2016).
Seluruh Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
7. Rabu, 26 April 2017 1. Update Penanganan Terkait dengan Telepon Verifikasi di Consumer. 1. Wimboh Santoso
2. Usulan Penajaman Struktur Organisasi Bank Mandiri. 2. Askolani
3. Goei Siauw Hong
4. B.S. Kusmulyono
5. Makmur Keliat
6. Ridwan Ayub
7. Lista Irna
8. Rabu, 3 Mei 2017 Usulan Pemberian Manfaat Dana Pensiun Bank Mandiri 1 sampai dengan 4 Tahun 1. Wimboh Santoso
2017. 2. Askolani
3. Goei Siauw Hong
4. B.S. Kusmulyono
5. Ardan Adipermana
6. Makmur Keliat
7. Ridwan Ayub
8. Lista Irna
9. Rabu, 10 Mei 2017 1. Usulan Pemberian Fasilitas Kredit. 1. Wimboh Santoso
2. Peran dan Fungsi Credit Portfolio Risk Group. 2. Askolani
3. Goei Siauw Hong
4. B.S. Kusmulyono
5. Ardan Adipermana
6. Makmur Keliat
7. Ridwan Ayub
8. Lista Irna
10. Rabu, 17 Mei 2017 Update Kinerja dan Perkembangan Bisnis PT. Bank Syariah Mandiri (Mengundang 1. Wimboh Santoso
jajaran Dewan Komisaris dan Direktur Bank Syariah Mandiri). 2. Imam Apriyanto Putro
3. Askolani
4. Goei Siauw Hong
5. B.S. Kusmulyono
6. Makmur Keliat
7. Ridwan Ayub
8. Lista Irna
11. Rabu, 24 Mei 2017 Posisi Likuiditas Trw I 2017 dan Posisi Trading (Forex, MM, Bond Rekap/SUN beserta 1. Wimboh Santoso
MTMnya, Derivatives). 2. Goei Siauw Hong
3. B.S. Kusmulyono
4. Ardan Adipermana
5. Makmur Keliat
6. Ridwan Ayub
7. Lista Irna
12. Rabu, 31 Mei 2017 Update Kinerja dan Perkembangan Bisnis PT. Mandiri Tunas Finance (Mengundang 1. Goei Siauw Hong
jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri Tunas Finance). 2. B.S. Kusmulyono
3. Makmur Keliat
4. Ridwan Ayub
5. Lista Irna
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Jasa Keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan dan/atau
Risiko Tahun 2017 pengendalian. Oleh karena itu setiap Lembaga Jasa Keuangan yang
Sepanjang tahun 2017, Komite Pemantau Risiko telah memberikan tergabung dalam konglomerasi keuangan wajib menerapkan tata
beberapa rekomendasi atau masukan kepada Dewan Komisaris kelola secara terintegrasi. Dalam pelaksanaan tata kelola terintegrasi
antara lain sebagai berikut: Bank Mandiri telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi
1. Usulan persetujuan atas permohonan fasilitas kredit dan sebagai pengawasan untuk memberikan rekomendasi atau nasihat
penyediaan dana kepada Pihak Terkait, baik yang sifatnya dalam pelaksanaan kebijakan termaksud.
perpanjangan, tambahan, perubahan ataupun pemberian baru.
2. Usulan persetujuan atas Recovery Plan Bank Mandiri. Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh Dewan Komisaris
3. Review atas pencapaian kinerja keuangan Bank Mandiri setiap dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris
triwulannya. dalam menjalankan tugas dan fungsi mengawasi penerapan Tata
4. Review atas strategi dan pelaksanaan pengelolaan kredit Kelola pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam
bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di Bank Mandiri. Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri agar sesuai dengan Pedoman
5. Review pelaksanaan manajemen risiko di Bank Mandiri. Tata Kelola Terintegrasi; mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi Bank Mandiri, serta memberikan arahan atau nasihat
Komite Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi Bank Mandiri atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18/POJK.03/2014 tentang Terintegrasi; dan mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan mengarahkan dalam rangka penyempurnaan.
guna mengatur pelaksanaan tata kelola terintegrasi bagi Lembaga
Dasar Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi efektivitas penerapan pengendalian internal terintegrasi
Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan berpedoman melalui kajian atas Laporan Berkala dan Laporan Hasil
dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang Pemeriksaan yang dikeluarkan Satuan Kerja Audit Intern
berlaku serta best practices yang dapat diterapkan di lembaga Terintegrasi.
perbankan di Indonesia antara lain: − Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Kerja
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 Audit Intern Terintegrasi untuk membahas hal-hal terkait
tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola dengan sistem pengendalian internal terintegrasi dan
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. pelaksanaannya.
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa − Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
Keuangan. pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi Bank Mandiri
3. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari dan Perusahaan Anak atas hasil temuan Satuan Kerja
2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Audit Intern Terintegrasi, Kantor Akuntan Publik, dan
Bank Umum; dan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan bank kelemahan pada sistem dan pelaksanaan pengendalian
Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate internal terintegrasi.
Governance Bagi Bank Umum. − Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauan dan
4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor memberi masukan atas hal-hal terkait pengendalian
PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang perubahan atas internal terintegrasi yang perlu menjadi perhatian
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Dewan Komisaris Bank Mandiri dan Perusahaan Anak.
PER-01/MBU/2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan a. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Secara Terintegrasi
yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik − Melakukan pemantauan dan evaluasi atas kepatuhan
Negara. Bank Mandiri dan Perusahaan Anak terhadap peraturan
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
PER-12/MBU/2012, tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Modal serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Indonesia dan peraturan lainnya yang terkait dengan
6. Anggaran Dasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk serta usaha perbankan, asuransi, sekuritas dan pembiayaan
perubahannya. melalui koordinasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi.
Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi − Mempelajari laporan berkala dan laporan hasil
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Tata pemeriksaan yang terkait dengan kepatuhan terhadap
Kelola Terintegrasi Bank Mandiri memiliki pedoman kerja yang telah peraturan intern dan ekstern yang dikeluarkan oleh
disahkan tahun 2016 berdasarkan Keputusan No. KEP.KOM/004/2016 Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dan auditor ektern.
tanggal 19 Oktober 2016. Pedoman kerja tersebut mengatur hal-hal − Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Kerja
di antaranya terkait tugas, wewenang dan tanggung Jawab Komite Kepatuhan Terintegrasi untuk membahas hal-hal yang
serta penyelenggaraan Rapat Komite. terkait dengan kepatuhan Bank Mandiri dan Perusahaan
Anak terhadap peraturan intern dan ekstern.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi − Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai tugas dan bertanggung pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi Bank Mandiri
jawab untuk: dan Perusahaan Anak atas hasil temuan Satuan Kerja
1. Mengevaluasi pelaksanan Tata Kelola Terintegrasi melalui Kepatuhan Terintegrasi, Kantor Akuntan Publik, dan
penilaian: hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan mengenai
a. Kecukupan Pengendalian Internal Terintegrasi kelemahan pada sistem dan pelaksanaan fungsi
− Melakukan evaluasi bahwa Bank Mandiri dan kepatuhan terintegrasi.
Perusahaan Anak telah memiliki sistem pengendalian − Melaporkan secara berkala atas hasil pemantauan
internal (internal control system) terintegrasi yang dan memberi masukan atas hal-hal terkait dengan
baku sesuai dengan praktek terbaik (best practice) kepatuhan Bank Mandiri dan Perusahaan Anak
yang berlaku melalui kajian atas Pedoman Tata Kelola terhadap peraturan intern dan ekstern yang perlu
Terintegrasi yang diberlakukan di Bank Mandiri. menjadi perhatian Dewan Komisaris Bank Mandiri dan
− Melakukan pemantauan dan evaluasi mengenai Perusahaan Anak.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Tata Kelola
untuk menyempurnakan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Terintegrasi
Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit terdiri
Wewenang Komite Tata Kelola Terintegrasi dari:
Komite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai wewenang untuk 1. Seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada salah
melaksanakan hal–hal sebagai berikut: satu komite pada Bank Mandiri, sebagai ketua merangkap
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri anggota.
mengenai pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi melalui penilaian 2. Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari
kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi Perusahaan Anak dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai
kepatuhan secara terintegrasi. anggota.
2. Melakukan komunikasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan 3. Seorang pihak independen, sebagai anggota.
Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi untuk 4. Anggota Dewan Pengawas Syariah dari Bank Syariah Mandiri,
memperoleh informasi, klarifikasi serta meminta dokumen dan sebagai anggota.
laporan yang diperlukan.
Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota
Pelaporan Komite Tata Kelola Terintergrasi Komite Tata Kelola Terintegrasi disesuaikan dengan kebutuhan
Komite Tata Kelola Terintegrasi harus membuat laporan berkala Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri mengenai kegiatan Komite tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan paling
Tata Kelola Terintegrasi, sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) sedikit keterwakilan masingi-masing sektor jasa keuangan.
bulan. Komite Tata Kelola Terintegrasi harus membuat laporan
kepada Dewan Komisaris Bank Mandiri atas setiap penugasan yang Masa tugas anggota Komite Tata Kelola terintegrasi yang berasal
diberikan dan atau untuk setiap masalah-masalah yang diidentifikasi dari anggota Dewan Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa
memerlukan perhatian Dewan Komisaris Bank Mandiri. jabatan Komisaris dan dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu)
periode berikutnya.
Keterangan:
*Masa jabatan Sdr Abdul Aziz dan Sdri. Aviliani berakhir pada tanggal 14 Maret 2017
**Masa jabatan Sdr. Hanifah Purnama berakhir pada tanggal 10 April 2017.
***Masa jabatan Sdr. Nizar Yamanie berakhir pada tanggal 24 Juli 2017.
Keterangan:
*Pengangkatan Sdr. Ravik Karsidi sebagai anggota Komite TKT pada tanggal 25 Agustus 2017
** Pengangakatan Sdr. Ali Ghufron sebagai anggota Komite TKT pada tanggal 24 Juli 2017
*Pengangkatan Sdr. Ravik Karsidi sebagai anggota Komite TKT pada tanggal 25 Agustus 2017
** Pengangakatan Sdr. Ali Ghufron sebagai anggota Komite TKT pada tanggal 24 Juli 2017
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan
Komisaris Komisaris Komisaris
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Komite Usia: 59 Tahun. Domisili: Jakarta. Usia: 59 Tahun. Domisili: Jakarta
Pemantau Risiko Tanggal Pengangkatan: 15 Mei 2015 Tanggal Pengangkatan: 22 April 2015
Riwayat Pendidikan: Riwayat Pendidikan:
− Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas − Sarjana (S1) Ekonomi dari Universitas Gadjah
Diponegoro pada tahun 1983. Mada (UGM) (1983).
− Gelar Master di bidang Master Business − Master (S2) Ilmu Sosial dari University of
Administration (MBA) dari University of Colorado at Birmingham, Inggris (1990).
Denver pada tahun 1993. − Doktor (S3) Filosofi dari Monash University,
Riwayat Pekerjaan: Australia (2008).
− Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kredit Korporasi − Profesor Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada
Bank Dagang Negara (BDN). Kepala Cabang Jakarta (2010).
Jatinegara BDN hingga menjadi Relationship Riwayat Pekerjaan:
Manager BDN (1994-1999) − Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi
− Kepala Cabang Bank Mandiri Bandara Soekarno- dan Investasi Transportasi, Kementerian
Hatta Cargo (1999). Perhubungan RI (2016-sekarang).
− Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Tomang − Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
(2003). Gadjah Mada (2013-2016).
− Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih, − Asisten dan Narasumber Menteri Keuangan
Gambir, Imam Bonjol dan Thamrin (2005-2007). Desentralisasi Fiskal, Kementerian Keuangan
− Kepala Kanwil X Makassar Bank Mandiri (2010). (2012- 2014).
Kepala Kanwil V Bank Mandiri Jakarta Sudirman. − Konsultan Desentralisasi Kewenangan, DSF
− Komisaris di Bank Mandiri Taspen pada tahun 2015. (Decentralization Support Facility), Bank Dunia
(2011- 2015).
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2. 20 Desember 2017 1. Update Hasil On site Review OJK terhadap Penerapan Tata 1. Askolani
Kelola Terintegrasi Group Mandiri. 2. Goei Siauw Hong
2. Laporan Pelaksanaan Fungsi Satuan Kerja Audit Intern 3. Makmur Keliat
Terintegrasi Tahun 2017. 4. Ridwan D. Ayub
5. Edhi Chrystanto
6. Frans A. Wiyono
7. D. Cyril Noerhadi
8. WIhana Kirana Jaya
9. Ravik Karsidi
10. Ali Ghufron Mukti
11. M. Syafii Antonio
12. Ramzi A. Zuhdi
1 Januari 2017 – 31
Ridwan D. Ayub Anggota 2 2 100%
Desember 2017
Jumlah Kehadiran
Nama Jabatan Periode Total Rapat Persentase
Rapat
1 Januari 2017 –
Edhi Chrystanto Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
1 Januari 2017 –
Frans A. Wiyono Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
1 Januari 2017 –
D. Cyril Noerhadi Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
1 Januari 2017 –
Wihana Kirana Jaya Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
25 Agustus 2017 –
Ravik Karsidi Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
24 Juli 2017 –
Ali Ghufron Mukti Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
1 Januari 2017 –
M. Syafii Antonio Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
1 Januari 2017 –
Ramzi A. Zuhdi Anggota 2 2 100%
31 Desember 2017
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Tata Kelola 4. Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-01/MBU/2011 tentang
Terintegrasi Tahun 2017 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Setelah melakukan pembahasan mengenai tindak lanjut pelaksanaan Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, sebagaimana telah
Tata Kelola Terintegrasi, Komite TKT sepakat untuk mengoptimalkan diubah dengan PER-09/MBU/2012.
upaya pendokumentasian atas rekomendasi dan arahan Komite Tata 5. Undang-undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Kelola Terintegrasi (TKT) sebagai hasil evaluasi atas pelaksanaan TKT Negara.
pada KK Mandiri, sehingga penerapan dan tindaklanjutnya di seluruh 6. Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP117/MMBU/2002 tanggal
satuan kerja terintegrasi (SKKT, SKMRT, SKAIT) dapat dimonitor 31 Juli 2002.
realisasinya secara berkesinambungan. 7. Keputusan Direksi BEJ No.339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001
Perihal Perubahan Ketentuan huruf C.2.e Peraturan Pencatatan
Organ dan Komite di Bawah Direksi Efek Nomor I-A: Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek
Dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan, Direksi dibantu Bersifat Ekuitas di Bursa.
oleh Sekretaris Perusahaan dan komite-komite di bawah Direksi. 8. Peraturan No.IX.I.4 Keputusan Ketua Bapepam No.Kep 63/
PM/1996 tanggal 17 Januari 1996.
Sekretaris Perusahaan 9. Surat Keputusan SEVP No. KEP.SEVP/272/2014 tanggal 30
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014 September 2014.
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik,
Sekretaris Perusahaan adalah orang perseorangan atau penanggung Struktur Sekretaris Perusahaan
jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direktur
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri berada di bawah supervisi Utama, dimana dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya terbagi
langsung Direktur Utama dan merupakan organ pendukung dalam 6 (enam) bidang, yaitu:
perusahaan yang bertindak sebagai mediator Bank dengan para 1. Aktivitas Bank Mandiri sebagai Perusahaan Terbuka, termasuk
pemangku kepentingan seperti regulator, investor dan masyarakat melaksanakan tata kelola perusahaan khususnya yang terkait
luas khususnya hal yang terkait dengan pasar modal yang dengan ketentuan Pasar Modal yang dilakukan oleh Unit Kerja
bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan perusahaan Capital Market Assurance Department;
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai 2. Aktivitas Komunikasi Korporasi yang dilakukan oleh Unit Kerja
bagian dari implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Corporate Communications Department;
Selain itu Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab untuk senantiasa 3. Aktivitas Kesekretariatan yang dilakukan oleh Unit Kerja Office of
menjaga citra baik Bank Mandiri di mata para pemangku kepentingan the Board Department;
secara luas. 4. Aktivitas Stakeholder Management yang dilakukan oleh Unit Kerja
Institutional Relation Department;
Dasar Pengangkatan Sekretaris Perusahaan 5. Aktivitas Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh Unit
Pembentukan, pengangkatan, dan pelaksanaan fungsi serta tugas Kerja Corporate Social Responsibility Center Department;
Sekretaris Perusahaan, antara lain mengacu pada: 6. Aktivitas Pengamanan yang dilakukan oleh Unit Kerja Security
1. Anggaran Dasar Bank Mandiri Services Department.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
3. Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/
BEI/01-2014 Perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A: Tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugas masing-masing departemen, tetap dilakukan koordinasi dan disupervisi langsung oleh Sekretaris
Perusahaan.
Direktur Utama
Corporate Corporate
Secretary Staff
Security
Institusi Pemerintah Media Realation Capital Market Corporate Event CSR Program
Operation
Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi
Mengacu pada Pasal 5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten 4. Sebagai penghubung antara Emiten dengan pemegang saham,
atau Perusahaan Publik, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah OJK dan pemangku kepentingan lainnya.
melaksanakan tugas paling kurang meliputi:
1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan Sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut,
perundangan yang berlaku di bidang pasar modal. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri juga memiliki Kebijakan dan
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Standar Pedoman sebagai landasan Sekretaris Perusahaan dalam
untuk mematuhi ketentuan peraturan perundangan di bidang melaksanakan fungsi dan tugasnya antara lain:
pasar modal. 1. Aktivitas Bank sebagai Perusahaan Terbuka:
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata a. Melaksanakan Keterbukaan Informasi termasuk pelaporan-
kelola perusahaan yang meliputi: pelaporan kepada Regulator sehubungan status Bank
a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk sebagai perusahan terbuka.
ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten; b. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Umum
b. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat Pemegang Saham.
waktu; c. Melaksanakan pelaporan-pelaporan sesuai ketentuan
c. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang perundangan lainnya yang menjadi kewenangan unit kerja
Saham; Corporate Secretary.
d. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi dan/atau d. Mengelola administrasi pemegang saham Bank Mandiri.
Dewan Komisaris; dan
e. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya lainnya yang 5) Melaksanakan fungsi pengelolaan risiko yang meliputi
berkaitan dengan Aksi Korporasi dan/atau keterbukaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
informasi lainnya. pengendalian manajemen risiko reputasi.
f. Melaksanakan fungsi kepatuhan Bank terhadap peraturan- c. Mengadakan dan melaksanakan kegiatan tertentu (event/acara/
peraturan di bidang pasar modal. sponsorship) sebagai pelaksanaan strategi komunikasi yang
2. Aktivitas Komunikasi Korporasi bersifat korporasi serta pengelolaan reputasi/risiko reputasi.
a. Menetapkan kebijakan dan strategi komunikasi Korporasi 3. Aktivitas Kesekretariatan
bersama-sama dengan Unit Kerja Marketing Communication a. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Direksi
termasuk: dan Rapat Dewan Komisaris.
1) Menetapkan peraturan tentang penyelenggaraan b. Mengadministrasikan dokumen perusahaan termasuk
komunikasi. mengatur atau menetapkan peraturan tentang persuratan
2) Menetapkan brand image dan brand positioning. dan pengelolaan dokumen perusahaan.
b. Melakukan aktivitas komunikasi yang bersifat korporasi c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung fungsi
kepada pemangku kepentingan internal maupun eksternal dan kegiatan kerja Dewan Komisaris, Direksi dan SEVP.
Korporasi antara lain: 4. Aktivitas Corporate Social Responsibility
1) Melaksanakan pemberitaan dan iklan di media massa a. Menetapkan strategi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
termasuk media online. Aktivitas Corporate Social Responsiblity.
2) Melaksanakan tindakan antisipatif dan korektif atas b. Melaksanakan kegiatan lainnya yang sejenis baik yang
setiap pemberitaan dan iklan di media massa termasuk merupakan pelaksanaan program pemerintah maupun
media online. dengan bekerjasama dengan pihak ketiga seperti Program
3) Mendukung Unit Kerja Customer Care dan unit-unit kerja Kemitraan dan Bina Lingkungan dan pemberian sumbangan
terkait dalam penyelesaian keluhan nasabah. atau donasi sehubungan dengan bencana alam.
4) Melaksanakan pengelolaan Portal dan Website 5. Aktivitas Pengamanan
Bank bersama-sama dengan Unit Kerja Marketing Melaksanakan kegiatan pengamanan yang bertujuan untuk
Communication, Unit Kerja Pengelola Produk dan Jasa mendukung kelancaran dan ketertiban kegiatan operasional
serta Unit Kerja Teknologi Informasi. Bank termasuk mengatur dan menetapkan peraturan tentang
pelaksanaan pengamanan Bank.
Di samping itu, jajaran pegawai di bawah 24 Oktober 2017. memonitor penyampaian Laporan
fungsi sekretaris perusahaan telah 4. Melakukan pembayaran dividen tahun Tahunan Tahun Buku 2016 milik
mengikuti pelatihan di bidang hukum, buku 2016 pada tanggal 13 April 2017. 11 (sebelas) Entitas Anak kepada
kesekretariatan dan pelaporan Regulator.
serta aktif berpartisipasi dalam seminar/ 5. Menyelenggarakan dan menghadiri 12. Pengurusan Uji Kemampuan dan
sosialisasi terkait peraturan terbaru yang Rapat Dewan Komisaris serta Rapat Kepatutan 1 (satu) anggota Direksi serta
dikeluarkan oleh regulator. Dewan Komisaris serta membuat 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris.
risalah rapatnya. 13. Dokumentasi data legalitas Perusahaan,
Pelaksanaan Tugas Sekretaris 6. Melakukan perubahan/penyesuaian atas antara lain Akta RUPS, Akta Perubahan
Perusahaan Tahun 2017 Kebijakan Pokok Perusahaan, Anggaran Anggaran Dasar, Akta Perubahan
Selama tahun 2017, Sekretaris Perusahaan Dasar Perusahaan, Pedoman dan Tata Susunan Pengurus dan lainnya.
Bank Mandiri telah melaksanakan Tertib Kerja Direksi, Tata Tertib Komite di 14. Menyelenggarakan press conference dan
fungsi dan tugas yang berkaitan dengan bawah Direksi, Piagam Komite di bawah teleconference dengan para stakeholder.
pemangku kepentingan, antara lain: Dewan Komisaris dan Kebijakan lainnya 15. Menjalin komunikasi dengan
1. Mengikuti perkembangan peraturan sesuai dengan peraturan perundangan Kementerian Negara BUMN,
Pasar Modal khususnya peraturan yang berlaku dan pelaksanaan tata Departemen Keuangan, Sekretaris
perundang-undangan yang berlaku kelola Bank Mandiri. Negara, Otoritas Jasa Keuangan, Self
di Pasar Modal, antara lain dengan 7. Berperan aktif dalam mendukung Regulatory Organization (Bursa Efek
memastikan kepatuhan atas peraturan pembentukan Holding BUMN Indonesia, Kustodian Sentral Efek
baru yang dikeluarkan oleh OJK, Bursa Perbankan dan Jasa Keuangan dan Indonesia, dan Kliring Penjaminan Efek
Efek Indonesia dan Regulator lain yang Perbankan. Indonesia), Biro Adminsitrasi Efek, dan
terkait dengan pasar modal. 8. Melakukan keterbukaan informasi lembaga-lembaga terkait lainnya.
2. GCG Awareness untuk Direksi dan kepada masyarakat sesuai dengan 16. Memonitor pelaksanaan Laporan
Dewan Komisaris Bank Mandiri peraturan perundangan yang berlaku. Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
termasuk didalamnya update kebijakan 9. Melakukan keterbukaan informasi (LHKPN) kepada Komisi Pemberantas
baru dan isu mengenai GCG. kepada pegawai internal Bank Mandiri Korupsi (KPK).
3. Menyelenggarakan dan melalui Majalah Mandiri. Selama tahun 17. Menyusun dan menerbitkan 87 Surat
mendokumentasikan Rapat Umum 2017, Sekretaris Perusahaan telah Keputusan Direksi terkait Pelaksanaan
Pemegang Saham Tahunan pada menerbitkan 16 edisi Majalah Mandiri. Kegiatan Operasional Perseroan.
tanggal 14 Maret 2017, Rapat Umum 10. Penyediaan informasi yang up to date 18. Pelaporan hasil monitoring
Pemegang Saham Luar Biasa pada dan akurat pada website Perusahaan, pemberitaan media secara harian
tanggal 21 Agustus 2017, Paparan Publik serta melakukan pengembangan kepada Anggota Dewan Komisaris dan
Marathon 2017 pada tanggal 8 Agustus aplikasi website. Anggota Direksi setiap pagi di hari kerja.
2017, dan memastikan komunikasi 11. Menyusun Laporan Tahunan dan 19. Meliput aktivitas kegiatan seremonial
secara rutin setiap triwulan kepada Laporan Keberlanjutan Tahun Buku korporasi sebanyak 85 liputan.
investor melalui Analyst Meeting yaitu 2016 serta menyampaikannya kepada 20. Berpartisipasi aktif dalam rapat dengar
tanggal 14 Februari, 18 April, 10 Juli dan Regulator terkait. Selain itu juga pendapat dan kunjungan kerja dengan
DPR-RI. menyusun laporan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam
21. Melakukan penyaluran Program Kemitraan, Bina Lingkungan, 1 (satu) tahun mengenai pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan
Corporate Social Responsibility dan Sponsorship serta memonitor kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris yang
kredibilitasnya. disampaikan melalui Nota kepada Direksi No. CEO.CSC/CMA.517/2017
22. Melaksanakan kegiatan pengurusan perijinan, pengamanan tanggal 31 Maret 2017 perihal Laporan Fungsi dan Tugas Corporate
dan pengawalan/protokoler (pejabat Bank Mandiri) Direksi dan Secretary Group Tahun 2016 dan Surat kepada Dewan Komisaris No.
Dewan Komisaris di kantor/tempat dinas, perjalanan/acara dan CEO.CSC/CMA.877/2017 tanggal 18 April 2017 perihal Laporan Fungsi
kediamanan. dan Tugas Corporate Secretary Group Tahun 2016.
23. Mengadministrasikan dan mendistribusikan seluruh surat masuk
yang ditujukan kepada Perseroan atau kepada Unit Kerja terkait Internal Audit
untuk ditindaklanjuti. Memegang peran sebagai Third line of defense, Internal Audit Bank
24. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan para pemegang Mandiri memastikan bahwa pengendalian Internal di setiap line of
saham, investor, regulator maupun para pemangku kepentingan defense semakin kuat dan matang. Internal Audit terus melakukan
lainnya. inovasi dalam penggunaan metodologi serta tools audit sehingga
pelaksanaan audit lebih efektif dan efisien. Sesuai dengan rencana
Laporan Sekretaris Perusahaan Tahun Buku 2016 jangka panjang Internal Audit 2015-2020 yang bertemakan “Creating
Dalam rangka memenuhi Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan long-term value Trough sustained assurance to be The Best in Class
jangka panjang Internal Audit 2015-2020 yang bertemakan “Creating IA Function” pada 2017 Internal Audit telah menyelesaikan 14 dari 14
long-term value Trough sustained assurance to be The Best in Class Inisiatif Strategis.
IA Function” pada 2017 Internal Audit telah menyelesaikan 14 dari 14
Inisiatif Strategis. Struktur Organisasi dan Ketua Internal Audit
Dewan
Komisaris
Quality
Assurance Dept
Usia : 52 Tahun
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
Domisili : Depok
Pendidikan : Sarjana di bidang Teknik Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor
pada tahun 1988.
Riwayat Pekerjaan : - Beliau pernah menjabat sebagai Asisten Marketing Officer (1990),
Marketing officer (1993), Reguler Instruktur (1997), Senior Officer
Support Function (1999), Group Head CRM-MOL Risk (2000), Group
Head Logistic (2001), Departement Head Procurement and Fixed Asset
Services (2001), Department Head Asset Maintenance and Warehouse
(2004), Department Head Credit Operation (2004-2005), Group Head
Compliance (2006-2010), Group Head Procurement and Fixed Asset
(2010-2014), Group Head Human Capital and Services (2014-2015).
- Beliau bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Senior Officer
Support Function dan terakhir menjabat sebagai Group Head of
Human Capital and Services.
Dasar Pengangkatan : Sejak 2015 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP
Internal Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/095/2015
Mustaslimah tanggal 26 Maret 2015.
Senior Executive Vice President/ Sertifikasi : Badan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5
SEVP Internal Audit
Pihak Yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Internal Audit Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit
Chief Audit Executive (CAE) diangkat dan diberhentikan serta Tugas dan tanggung jawab Internal Audit yaitu:
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama atas 1. Merencanakan dan melaksanakan aktivitas internal audit dengan
persetujuan Dewan Komisaris atau Komite Audit dan selanjutnya penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk
memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat
Internal Audit Charter dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
Internal Audit memiliki Internal Audit Charter yang disahkan oleh 2. Melaksanakan langkah-langkah dalam rangka menggali
Direktur utama dan Komisaris Utama Bank Mandiri dengan revisi informasi (investigasi), melaporkan, dan menyampaikan
terakhir tanggal 17 Desember 2015 Internal Audit Charter memberikan rekomendasi/kesimpulan atas fraud kepada Manajemen.
pedoman mengenai tujuan, kedudukan, wewenang, tanggung 3. Mengembangkan dan menjalankan program untuk mengevaluasi
jawab dan ruang lingkup pekerjaan internal audit. Kedudukan, dan meningkatkan kualitas Internal Audit.
kewenangan dan tanggung jawab yang dinyatakan secara formal 4. Memberikan rekomendasi atas hasil audit dan memonitor tindak
dalam Internal Audit Charter telah sesuai dengan Peraturan Bank lanjut hasil aktivitas internal audit dan aktivitas investigasi.
Indonesia mengenai penerapan audit intern dan Keputusan Ketua 5. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan fungsi
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang pengawasan.
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal 6. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan eksternal
serta best practices mengacu pada standar IPPF (International audit dan unit/fungsi penyedia assurance lainnya, agar dapat
Professional Practice Framework) oleh IIA (The Institute of Internal dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal. Koordinasi
Auditor). dapat dilakukan antara lain melalui pertemuan secara periodik
untuk membicarakan hal-hal yang dianggap penting bagi kedua Utama, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
belah pihak. 5. Mengakses seluruh informasi, catatan, karyawan, dan termasuk
7. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direktur Utama, didalamnya namun tidak terbatas pada rekening/catatan
Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit serta Komite Tata karyawan dan sumber daya serta hal-hal lain yang dianggap
Kelola Terintegrasi. perlu terkait dengan tugas dan fungsinya.
6. Melakukan aktivitas investigasi terhadap kasus/masalah pada
Kewenangan Internal Audit setiap aspek dan unsur kegiatan yang terindikasi fraud dan
Internal Audit memiliki kewenangan sebagai berikut: pelanggaran code of conduct dalam organisasi Bank, Perusahaan
1. Melakukan aktivitas internal audit terhadap kegiatan semua Anak dan afiliasi sesuai governance yang berlaku.
unit kerja dalam organisasi Bank serta Perusahaan Anak dan
afiliasinya sesuai governance yang berlaku. Komposisi Personil Internal Audit
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direktur Utama, Jumlah pegawai Internal Audit per 8 Januari 2018 sebanyak 102 orang
Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. dengan komposisi sebagai berikut:
3. Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal termasuk
regulator.
4. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direktur
Jumlah Pegawai
25 24
21
20 19
15
13
10
6
5 4
3 3 3
2 2
1 1
-
Internal Audit selalu berupaya untuk memberikan pendidikan berkelanjutan bagi seluruh personilnya untuk memenuhi kualifikasi dan
kompetensi yang memadai. Pendidikan yang diberikan berupa pendidikan profesi yang bersertifikasi baik yang bersifat nasional maupun
Internasional, program attachment dan training di dalam maupun luar negeri.
dilakukan assessment untuk mengetahui gap competency yang ada dan selanjutnya disusun program pengembangan untuk masing-masing
auditor. Program pengembangan pegawai diimplementasikan dalam berbagai pendekatan antara lain: e-learning, training, sertifikasi profesi
berskala nasional maupun internasional, attachment/magang dan special project assignment. Program tersebut terus dimonitor dan diukur
keberhasilannya dalam mendukung kinerja pegawai dan kinerja organisasi.
Berikut ini data sertifikasi pegawai Internal Audit sampai dengan 8 Januari 2018:
Sertifikasi Nasional
76
80
70
58
60
50
40
32
30
20
20 18
16 14
10 10
10 8
3
1 1
1
-
Sertifikasi Internasional
15 14
12
9 8
6
4
3 2 2
1 1 1
-
Keterangan:
QIA - D : Qualified Internal Auditor Tingkat Dasar
QIA - L : Qualified Internal Auditor Tingkat Lanjutan
QIA - M : Qualified Internal Auditor Tingkat Manajerial
LSPP-A : Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan – Auditor
2. Daftar Institusi yang melakukan Benchmarking ke Internal Audit Bank Mandiri Tahun 2017
3. Keikutsertaan SEVP Internal Audit sebagai pembicara dalam Seminar eksternal Internal Audit selama 2017
2. Integrated Risk Management Mandiri Group System Mandiri University Group 11 Januari 2017
3. Bank Mandiri Audit Course (BMAC) Internal Audit 30 Januari - 1 Februari 2017, 19-20 Desember 2017
5. Workshop Menulis Laporan Audit Tempo Institute 14, 16 & 17 Februari 2017 & 20-22 Februari 2017
7. ISO 9001:2015 Introduction & Awarness Inhouse Premysis Consulting 20 - 21 Februari 2017
8. Raising The Bar And Say It Right The Institute of Internal Auditors (IIA) 21 - 22 Februari 2017
Banker Association for Risk
9. Seminar BARA Risk Forum 23 - 24 Maret 2017
Management (BARA)
10. Refreshment Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10 April 2017, 06 - 07 Juli 2017
11. Workshop Skill Audit DIA PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 09 Mei 2017
12. Seminar Nasional Internal Audit 2017 YayasanPendidikan Internal Audit 09 - 10 Mei 2017
Pembekalan Uji Kompetensi Audit Internal Level
13. Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) 07 - 08 Juni 2017
Supervisor
Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
14. Sertifikasi Kompetensi Audit Internal Level Supervisor 12 Juni 2017
(LSPP)
15. Workshop Audit Kinerja Internal Audit 06 - 07 Juli 2017
The IIA International Conference Sydney 2017 and
16. Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) 22 - 29 Juli 2017
Financial Institutions Benchmarking Program
Association of Certified Fraud Examiners
17. Workshop Digital Forensic 01 - 03 Agustus 2017
(ACFE)
Forum Komunikasi Satuan Pengawasan
18. Mukernas II FKSPI Tahun 2017 23 - 25 Agutus 2017
Intern (FKSPI)
19. Training Pembekalan CISA BINUS 16 September - 11 November 2017
20. Workshop Quality Assurance Improvement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 28 - 29 September 2017
PT ATD Solution Indonesia (Architecture
21. Cobit 5 Foundation 11 - 13 Oktober 2017
Technology Delivery)
22. Workshop Cyber Crime & e-Bankng Fraud PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 02 - 03 November 2017
Konferensi Nasional IX IAIB Internal Audit Challenge
23. Ikatan Auditor Intern Bank 08 - 10 November 2017
Navigating in Disruptive
Sistem Informasi Manajemen Audit digunakan oleh Internal Audit sejak tanggal 26 April 2013, SIMA Digunakan untuk proses audit dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit c. Roadmap dan strategi jaringan Distribusi.
Tahun 2017 d. Program efisiensi dan produktivitas
3. Penguatan Infratsruktur
Program Kerja Internal Audit a. Information Technology: Peningkatan stability dan capacity
Tahun 2017 menjadi periode penuh kerja keras bagi Bank Mandiri b. Human Capital: Pengembangan talent, technical skill dan
dan Mandiri Group untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan kompetensi
dan pencapaian target bisnis di tengah ketidakstabilan kondisi c. Culture: Penguatan perilaku spesifik
perekonomian global maupun perekonomian dalam negeri.
Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap kinerja Bank Mandiri Internal Audit telah menyusun dan menetapkan rencana audit tahun
di tahun 2017, ditandai dengan menurunnya kualitas aset yaitu 2017 yang sejalan dengan fokus utama Bank Mandiri. Melalui Annual
dengan meningkatnya NPL (gross) dibandingkan dengan tahun Audit Plan (AAP) 2017 Internal Audit ingin memastikan pertumbuhan
2016. Sehingga Bank mandiri harus menyisihkan biaya besar untuk bisnis Bank Mandiri dilakukan secara prudent dan diimbangi
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang mengakibatkan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang kuat di seluruh
menurunnya laba bersih. Namun demikian secara fundamental area operasional sehingga dapat menopang pertumbuhan kinerja
Bank Mandiri tetap menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif berkelanjutan, untuk mencapai tujuan menjadi Indonesia’s best,
dan konsisten yang ditandai dengan meningkatnya Pre Provision ASEAN’s prominent.
Operating Profit (PPOP) dari tahun 2016.
Identify Process
Identify Business Identify Business Identify risk associated Identify control to provide
Supporting Business
Strategy Objectives with the process assurance on risk
Strategy & Objectives
6. Risk
16. Assassement Appetite
Ditetapkan
oleh management
Re-assess appropriatenes
Establish risk appetite
of aditee’s
& tolerance
risk priorotisation
15. Control Step 1-3 : Dilaksanakan oleh Business Unit/Risk Owner 7. Classifications
Step 4-9 : Dilaksanakan oleh Business Unit/Risk Owner,
difasilitasi oleh ORM Coordinator dengan
Determine audit menggunakan policy, methodology dan tools Determine risk
classification for the
rating score dari Risk Management Unit
individual risk
Step 10-16 : Dilaksanakan oleh IA
Proses Audit
Execute audit & agree Determine risk response
findings with auditees Continous Auditing mitigation measures
9. Risk
13. Scope 12. Control 11. Approach 10. Evaluation
Proiritisation
Realisasi pelaksanaan kegiatan audit tahum 2017 tergambar dalam diagram berikut.
36
Penugasan
66
Penugasan
698
700
600
558
349
500
400
324
300
200
176
100
3 1 4
-
Closed 3 1 4 176
Outstanding 324 558 698 349
Selain memonitor tindak lanjut atas temuan Internal, Internal Audit juga melakukan pendampingan dan monitoring atas tindak lanjut temuan
audit eksternal. Berikut status tindak lanjut hasil audit per tanggal 31 Desember 2017:
Selain itu, Evaluasi kinerja Internal Audit Bank Mandiri juga dilakukan oleh Konsultan Independen. Secara Umum Sesuai (Generally Comply)
dengan SPFAIB.
25
Total Ketentuan = 68
1
20 20
17
15
12
10 9
7
5
2
Sesuai dengan ketentuan SPFAIB terkait materi laporan, masih terdapat Laporan Hasil Audit yang belum mencantumkan komitmen terhadap
pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit sebelumnya. Rekomendasi yang diberikan adalah meningkatkan kedisiplinan terkait dengan
penyusunan Laporan Hasil Audit agar mencantumkan komitmen terhadap pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit sebelumnya.
Assets and Liabilities Committee (ALCO) IV. Undangan Tetap Tanpa Hak Suara (Invitee)
Assets and Liabilities Committee (ALCO) merupakan komite yang a. SEVP Internal Audit*) atau Group Head di Internal Audit atau
dibentuk untuk membantu Direksi dalam bertugas menjalankan pejabat Internal Audit yang hadir sebagai undangan tetap
fungsi penetapan strategi pengelolaan assets dan liabilities, tanpa hak suara.
penetapan suku bunga dan likuiditas, serta hal-hal lain yang terkait *) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite merupakan
dengan pengelolaan assets dan liabilities Perseroan. materi yang diusulkan oleh SEVP Internal Audit, maka
SEVP Internal Audit bertindak sebagai Voting Member.
Struktur dan Keanggotaan Assets and Liabilities Committee b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational
(ALCO)
Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda komite
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: KEP.DIR/230/2017
yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
tentang Assets and Liabilities Committee, susunan anggota ALCO
adalah sebagai berikut: Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Assets and Liabilities
Committee (ALCO)
Ketua : Direktur Utama Tugas tanggung jawab ALCO adalah mencakup sebagai berikut:
Group Head Market Risk
Sekretaris : 1. Menetapkan, mengembangkan dan mengkaji ulang strategi
Sekretaris Pengganti (Alternate) I : Group Head Treasury pengelolaan assets dan liabilities.
Sekretaris Pengganti (Alternate) II : Group Head Strategy & 2. Mengevaluasi posisi assets dan liabilities Perseroan sesuai
Performance Management dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, suku bunga
dan nilai tukar.
I. Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member) 3. Mengevaluasi posisi Perseroan dan strategi Assets & Liabilities
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara Management (ALM) guna memastikan bahwa hasil risk taking
(Permanent Voting Member) position Perseroan telah konsisten dengan tujuan pengelolaan
1. Direktur Utama risiko suku bunga, likuiditas dan nilai tukar.
2. Wakil Direktur Utama 4. Melakukan evaluasi/kaji ulang pricing aktiva dan pasiva untuk
3. Direktur Wholesale Banking memastikan pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil
4. Direktur Kelembagaan penanaman dana meminimumkan biaya dana dan memelihara
5. Direktur Retail Banking struktur neraca Perseroan sesuai dengan strategi ALM Perseroan.
6. Direktur Distributions 5. Melakukan evaluasi/kaji ulang deviasi antara realisasi dengan
7. Direktur Digital Banking & Technology proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan.
8. Direktur Treasury 6. Membahas dan menetapkan batasan liquidity management, gap
9. SEVP Wholesale Risk management, pricing management, dan FX management.
10. SEVP Retail Risk 7. Menetapkan metodologi fund transfer pricing.
11. SEVP Corporate Transformation & Finance 8. Membahas dan menetapkan hal-hal lain yang bersifat lingkup
12. SEVP Corporate Banking ALM termasuk perusahaan anak/entitas yang berada di bawah
13. SEVP Commercial Banking pengendalian Perseroan.
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara
(Non-Permanent Voting Member) Dalam kapasitas sebagai komite, ALCO tidak memiliki kewenangan
Anggota Direksi dan SEVP terkait materi yang hadir bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan melakukan
sebagai undangan. pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga,
II. Anggota Tetap Tanpa Hak Suara (Permanent Non-Voting Member) seluruh tindakan untuk dan atas nama Perseroan harus dilakukan
Direktur Risk Management & Compliance atau Group Head sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Compliance atau pejabat Compliance Group yang ditunjuk.
III. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara
(Contributing Non-Voting Member)
a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang hadir
sebagai undangan terkait dengan materi yang menjadi
agenda komite.
b. Sekretaris Komite.
Tabel Penyesuaian keanggotaan berdasarkan Keputusan No. KEP.DIR/230/2017 tanggal 21 November 2017
Jumlah
No. Nama % Kehadiran
Undangan Hadir Ketidakhadiran
4. Direktur Kelembagaan 1 - 1 0%
8. Direktur Treasury* 1 - 1 -
Dalam kapasitasnya sebagai komite, BC tidak memiliki kewenangan 3. Tindak Lanjut Keputusan Retail Business Committee perihal Tiga
bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan melakukan Asuradur Beku Operasi.
pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, 4. Retail Engine Reporting.
seluruh tindakan untuk dan atas nama Perseroan harus dilakukan 5. Project Gen Y.
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. 6. Update Pipeline Trade 2017.
7. Manual Produk Kredit Segmen Consumer Tidak Berbasis Agunan
Pelaksanaan Tugas Business Committee (BC) Tahun 2017 (Modul II).
Salah satu pelaksanaan tugas yang dilakukan rutin oleh BC yaitu 8. Kredit Agunan Deposito.
mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam satu 9. Usulan Proses Akuisisi Value Chain dan Koperasi.
tahun atau setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan 10. Mandiri Payment System.
seorang atau lebih anggota komite dengan hak suara (Voting Member) 11. Usulan Pengembangan KTA di Bank Mandiri Dili Timor Leste.
atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit 12. Strategi Pengembangan Mortgages.
kerja terkait dengan menyampaikan materi yang akan dibahas dan 13. Program BG Akhir Tahun.
berkoordinasi dengan Sekretaris Komite. 14. Revisi Manual Produk Uang Elektronik.
Selama tahun 2017, BC telah melakukan kegiatan di antaranya 15. Percepatan Akuisisi Value Chain Anchor Clients.
menyelenggarakan rapat, dengan agenda antara lain sebagai berikut: 16. Prioritisasi Inisiatif Strategis IT 2018.
1. Peluncuran 3 produk baru (Mandiri Call Spread, Mandiri Dual
Currency Investment dan Mandiri Par Forward).
2. Manual Produk Fasilitas Intraday.
Jumlah Rapat
No. Nama Kuasa %Kehadiran
Rapat Kehadiran Ketidakhadiran
Kehadiran
6. Tardi 18 11 7 61%
3. Riduan 12 11 1 0 92%
Jumlah Rapat
No. Nama Kuasa %Kehadiran
Rapat Kehadiran Ketidakhadiran
Kehadiran
1. Mustaslimah 18 12 9 67%
*) Bapak Pahala Mansury sejak 12 April 2017 tidak lagi menjabat sebagai Direksi Bank
Mandiri.
5. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang memiliki kondisi khusus (seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang
signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang ditetapkan).
6. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang bersifat operasional.
Jumlah
No. Nama % Kehadiran
Rapat Hadir Tidak Hadir
Permanent Voting Members
3 Pahala N. Mansury 1)
4 4 0 100%
6 Ventje Rahardjo 2)
2 1 1 50%
9 Royke Tumilaar 3)
5 4 1 80%
Invitee
Jumlah
No. Nama % Kehadiran
Rapat Hadir Tidak Hadir
Keterangan :
1) Bapak Pahala N. Mansury (Direktur Finance & Treasury) aktif di Bank Mandiri sampai 12 April 2017. Dalam rentang waktu tersebut sampai terbitnya SK Komite yang baru per tanggal 21
November 2017, Bapak Royke Tumilaar ditunjuk sebagai Permanent Voting Member sementara menggantikan Bapak Pahala N. M ansury dalam seluruh Executive Committee terkait.
2) Bapak Ventje N. Mansury (SEVP Corporate Transformations) aktif di Bank Mandiri sampai periode RUPS 2017, kemudian digantikan oleh Bapak Agus Dwi Handaya yang juga merangkap
sebagai SEVP Finance.
3) Bapak Royke Tumilaar(Direktur Wholesale Banking) sedang melaksanakan cuti tahunan pada tanggal 18 Juli 2017.
5. Menetapkan individual performance management and rewards, 7. Membahas dan menyelesaikan permasalahan pengelolaan
talent and succession management serta employee relations. human capital yang bersifat strategis.
6. Menetapkan batas kewenangan dalam menjalankan manajemen
human capital.
Dalam kapasitasnya sebagai komite, HCPC tidak memiliki kewenangan bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan melakukan
pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, hal mana harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
Tanggal Pembahasan
21 Februari 2017 Ground Rules Incentive Governing Board
24 Oktober 2017 - Pemberian Penghargaan Masa Dinas (Jubilium)
- Tunjangan Pembayaran Cuti Besar Proporsional bagi Pegawai Pensiun Usia Normal
Jumlah
No. Nama % Kehadiran
Undangan Hadir Ketidakhadiran
Permanent Voting Members
1. Kartika Wirjoatmodjo 2 1 1 50%
2. Sulaiman A. Arianto 2 2 0 100%
2. Tardi 1 1 0 100%
Jumlah
No. Nama % Kehadiran
Undangan Hadir Ketidakhadiran
10. Agus Sudiarto 1 1 0 100%
Invitee
1. Mustaslimah 2 2 0 100%
*) Jumlah kehadiran yang disertakan dihitung setelah pejabat di atas telah efektif menduduki jabatannya. Untuk jabatan direksi dihitung efektif setelah lulus dari fit and proper test dari OJK.
8. Membahas dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat 2. Persetujuan pemenuhan kebutuhan mesin ATM Switching melalui
strategis dalam ruang lingkup IT dan arahan investasi bidang IT proses pengadaan internal sesuai dengan tata kelola yang
termasuk perusahaan anak. berlaku.
9. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ditunjuk 3. Penerimaan paparan kajian metode alternatif pembiyaan
untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang bersifat IT pembangunan DRC Injoko serta metode pemenuhan perangkat
operasional. IT.
4. Persetujuan penggunaan CAPEX untuk pelaksanaan change
Dalam kapasitasnya sebagai komite, IT Committee tidak memiliki request dengan melakukan pembentukan 1 project code khusus
kewenangan bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan untuk menampung change request tahun berjalan.
melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan 5. Penerimaan paparan Strategi Transformasi IT sebagai bagian dari
pihak ketiga, hal mana harus dilakukan sesuai dengan ketentuan rencana perbaikan IT Bank Mandiri.
dalam Anggaran Dasar Perseroan. 6. Penerimaan paparan rencana implementasi CISO.
7. Penerimaan paparan progress percepatan implementasi sistem
Pelaksanaan Tugas Information Technology Committee (ITC) Bank Mandiri Berhard.
Pada tahun2017 IT Committee telah melakukan hal – hal sebagai 8. Penerimaan paparan hasil Review IT Strategic and Execution Plan
berikut: (ISP) 2015 – 2020 termasuk didalamnya Strategi Core Banking
1. Persetujuan atas Inisiatif Strategis IT tahun 2017, penyesuaian Offloading dan target state architecture, perbaikan IT Operating
inisiatif strategis IT 2017, drop inisiatif, penyesuaian komposisi Model dan strategic Sourcing, serta Roadmap IT Strategic
portfolio investasi IT 2017 dan rasionalisasi inisiatif IT 2017. and Execution Plan (ISP) 2017 – 2020 dengan pendekatan
implementasi “Paced Approach”.
Sebelum Reorganisasi
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
Permanent Voting Member
Sulaiman A. Arianto 1 0 1 0%
Invitee
Mustaslimah 1 1 0 100%
Setelah Reorganisasi
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
Permanent Voting Member
Tardi 4 4 0 100%
Riduan 3 3 0 100%
Invitee
Mustaslimah*) 4 4 0 100%
*)
Invitee Audit dapat dihadiri oleh SEVP Internal Audit atau Group Head Internal Audit atau Pejabat yang ditunjuk setingkat Group Head.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Capital and Subsidiaries 10. Menetapkan kuasa untuk mewakili Perseroan sebagai Pemegang
Committee (CSC) Saham di Perusahaan Anak (Kuasa Pemegang Saham).
Dalam menjalankan fungsinya, CSC memiliki tugas dan tanggung
jawab antara lain: Dalam kapasitasnya sebagai komite, CSC tidak memiliki kewenangan
1. Menetapkan strategi dan batasan pengelolaan Perusahaan Anak bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan melakukan
termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga,
Anak jika diperlukan. tindakan mewakiili Perseroan harus dilakukan sesuai dengan
2. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui rencana ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
penyertaan modal Perusahaan Anak termasuk tambahan
penyertaan modal dan pelepasan penyertaan modal/divestasi Pelaksanaan Tugas Capital and Subsidiaries Committee (CSC)
dengan ketentuan dalam hal penyertaan atau pelepasan Sepanjang tahun 2017, Komite CSC telah menjalankan kegiatan yang
modal tersebut berakibat pada berubahnya pengendalian di terkait hal-hal sebagai berikut:
Perusahaan Anak menjadi kewenangan Rapat Direksi. 1. Perubahan Susunan Pengurus PT Mandiri AXA General Insurance.
3. Mengevaluasi dan membahas kinerja keuangan Perusahaan Anak 2. Usulan Agenda RUPS Tahun Buku 2016 (PT AXA Mandiri Financial
termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan Services, PT Mandiri Sekuritas, PT Mandiri Capital Indonesia, PT
Anak jika diperlukan. Mandiri Utama Finance, Mandiri International Remittance Sdn.
4. Membahas, merekomendasikan, dan menyetujui remunerasi Bhd, Bank Mandiri (Europe) Limited).
(antara lain gaji, honorarium, tunjangan dan fasilitas) anggota 3. Usulan Agenda RUPS Tahun Buku 2016 (PT Asuransi Jiwa Inhealth
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Anak termasuk Indonesia, PT Mandiri Tunas Finance, PT Bank Mandiri Taspen, PT
perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan Anak Bank Syariah Mandiri, PT Mandiri AXA General Insurance).
yang telah direkomendasikan oleh unit kerja Human Capital 4. Perubahan Susunan Pengurus Mitra Transaksi Indonesia.
penanggung jawab materi remunerasi. 5. Perubahan Susunan Pengurus Mandiri International Remittance
5. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui remunerasi Sdn. Bhd.
(antara lain gaji, honorarium, tunjangan dan fasilitas) anggota 6. Permohonan terkait Peminjaman dari Pihak Ketiga PT Mandiri
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Anak termasuk Tunas Finance.
perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan Anak 7. Penambahan Modal PT Bank Syariah Mandiri Rp 500M
yang telah direkomendasikan oleh unit kerja Human Capital 8. Penambahan Modal PT Bank Mandiri Taspen Rp 350M.
penanggung jawab materi remunerasi. 9. Perubahan Pengurus PT Mandiri Sekuritas dan Usulan Pengurus
6. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui pencalonan/ Mandiri International Remittance Sdn. Bhd.
nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perusahaan 10. Perubahan Pengurus PT AXA Mandiri Financial Services, PT Bank
Anak termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Mandiri Taspen, PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Mandiri
Perusahaan Anak yang berasal dari internal atau eksternal Utama Finance.
Perseroan tanpa mengurangi kewenangan Rapat Direksi untuk 11. Perubahan Anggaran Dasar PT Mandiri Utama Finance dan
tetap dapat memutus pencalonan/nominasi anggota Direksi dan Perubahan Nama PT Bank Mandiri Taspen.
Dewan Komisaris Perusahaan Anak dan perusahaan yang berada 12. RKAP PT Bank Syariah Mandiri, PT AXA Mandiri Financial Services,
di bawah kendali Perusahaan Anak. PT Bank Mandiri Taspen, PT Mandiri Tunas Finance, PT Asuransi
7. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui Rencana Kerja Jiwa Inhealth Indonesia, PT Mandiri Utama Finance, PT Mandiri
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perusahaan Anak termasuk Manajemen Investasu, Bank Mandiri (Europe) Limited, Mandiri
perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan Anak jika International Remittance Sdn.Bhd.
diperlukan. 13. RKAP PT Mandiri AXA General Insurance dan PT Mandiri Capital
8. Membahas, merekomendasikan, menetapkan/memutus Indonesia.
pelaksanaan serta agenda RUPS Perusahaan Anak termasuk 14. RKAP PT Mandiri Sekuritas
perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan Anak jika
diperlukan serta memutuskan permohonan atau usulan lainnya Salah satu pelaksanaan tugas Capital and Subsidiaries Committe
yang memerlukan keputusan Perseroan sebagai Pemegang yaitu dengan melaksanakan rapat secara rutin. Rapat CSC Bank
Saham. Mandiri diselenggarakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam satu
9. Membahas, merekomendasikan serta menyetujui strategi tahun atau setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan
pengelolaan dan keuangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan seorang atau lebih anggota komite dengan hak suara (Voting Member)
(DPLK). atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari unit kerja
terkait dengan menyampaikan materi yang akan dibahas dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite. Agenda Rapat Capital and Subsidiaries
Committee selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:
4. 29 Mei 2017 Perubahan Susunan Pengurus Mandiri International Remittance Sdn. Bhd
5. 13 Juni 2017 Permohonan terkait Peminjaman dari Pihak Ketiga PT Mandiri Tunas Finance
9. 31 Oktober 2017 RKAP PT Mandiri AXA General Insurance dan PT Mandiri Capital Indonesia.
3. Darmawan Junaidi* 1 0 1 0%
4. Tardi 11 11 0 100%
Jumlah
No . Nama % Kehadiran
Rapat Kehadiran Ketidakhadiran
1. Mustaslimah 11 11 0 100%
Keterangan:
*Susunan permanent voting member berubah karena adanya Surat Keputusan Direksi No.KEP.DIR/232/2017 tanggal 21 November 2017.
**Rapat Periode sebelum adanya Surat Keputusan Direksi No.KEP.DIR/232/2017 tanggal 21 November 2017.
Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) Dalam Credit Committe, Legal Group dan Compliance Group juga
Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) merupakan komite yang harus selalu hadir untuk memberikan pendapat dari sisi legal dan
bertugas untuk membantu Direksi dalam memutus pemberian kredit kepatuhan guna memperkuat aspek independensi, menghindari
(baru, tambahan, penurunan, dan atau perpanjangan) yang dikelola oleh dominasi salah satu unit kerja, menghindari conflict of interest dan
Business Unit sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan/perubahan memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan bebas
struktur kredit. tekanan. Dalam hal salah satu anggota komite kredit menjalankan
fungsi credit recovery disebut Komite Kredit Restrukturisasi.
Sejak awal Bank Mandiri berdiri telah diterapkan Credit Committee
yang terdiri dari fungsi Bussiness Unit dan Risk Unit dan telah Rapat Komite Kredit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi
beberapa kali dilakukan penyempurnaan, namun pada tahun No. KEP.DIR/386/2016 tanggal 2 November 2016 tentang executive
2005 telah dilakukan perombakan proses pemberian kredit secara Committee. Sedangkan susunan anggota RKK diatur dengan mengacu
fundamental dalam rangka menjamin pemberian kredit yang lebih Four Eyes Principles (komposisi berimbang antara pemegang
prudent serta sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko yang best kewenangan bisnis dengan pemegang kewenangan risiko kredit).
practice serta untuk mempertegas penerapan prinsip GCG. Setiap Adapun sekretaris komite adalah Group Head Corporate Risk dan
pemberian kredit di segmen wholesale harus dilakukan melalui Group Head Commercial Risk.
pembahasan di forum Rapat Komite Kredit sebagai sarana penerapan
four–eyes principle serta proses check and balance antara Business
Unit sebagai unit Inisiator dengan Credit Risk Management selaku Unit
Mitigasi Risiko.
Korum Komite Kredit kategori A *): b. Restrukturisasi kredit kolektibilitas 1 dan 2 kategori watch
1. Korum Komite Kredit Kategori A.1 : 3 anggota fungsi Risk list.
Management + 2 anggota fungsi Business c. Penyelamatan/penyelesaian kredit ekstrakomtabel,
2. Korum Komite Kredit Kategori A.2 : 2 anggota fungsi Risk termasuk memutus Aktiva Yang Diambil Alih (AYDA).
Management + 2 anggota fungsi Business d. Hapus buku dan hapus tagih kredit.
3. Korum Komite Kredit Kategori A.3 : 2 anggota fungsi Risk 3. Komite Kredit/Komite Kredit - Restrukturisasi bertanggung jawab
Management + 1 anggota fungsi Business atas kredit yang direkomendasikan dan atau diputus sesuai limit
4. Korum Komite Kredit Kategori A.4 : 1 anggota fungsi Risk kewenangan termasuk penentuan/perubahan struktur kredit
Management + 1 anggota fungsi Business sebagaimana tersebut di atas dengan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
*) Berlaku sejak 3 Oktober 2017
a. Memastikan setiap kredit yang diberikan telah memenuhi
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Credit Committee norma-norma umum perbankan dan telah sesuai dengan
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Credit Committee sesuai asas-asas perkreditan yang sehat.
Standar Prosedur Kredit per segmen sebagai berikut: b. Memastikan pelaksanaan pemberian kredit telah sesuai
memutus pemberian kredit (baru, tambahan, penurunan, dan c. Memastikan pemberian kredit telah didasarkan pada
atau perpanjangan) yang dikelola oleh Business Unit sesuai limit penilaian yang jujur, obyektif, cermat, dan seksama serta
kewenangan, termasuk penetapan/perubahan struktur kredit. terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan
Struktur kredit termasuk namun tidak terbatas pada limit kredit, dengan pemohon kredit.
tujuan/obyek pembiayaan, jenis kredit, sifat kredit, jangka waktu d. Meyakini kredit yang akan diberikan dapat dilunasi pada
kredit, grace period, porsi pembiayaan, syarat kredit/covenant waktunya, dan tidak akan berkembang menjadi kredit
100
Commercial
81
78
80 Corporate 69
56 58
60 52
45 61
42 43
38
40 34 33
29 40
36 23
21
20 17
12 13
12 14
0 10
Jan Feb March Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Des
Segment
No Nama Ketidakhadiran % Kehadiran
Corporate Commercial Total
Fungsi Risk Management
1. Kartika Wirjoatmodjo 18 - 18 - 100%
2. Sulaiman A. Arianto 133 128 261 - 100%
3. Ogi Prastomiyono 82 18 100 - 100%
4. Hery Gunardi 42 26 68 - 100%
5. Riyani T. Bondan 21 8 29 - 100%
6. Joseph Georgino Godong 93 41 134 - 100%
7. Kepas Antoni A. Manurung 211 272 483 - 100%
8. Agus Dwi Handaya 17 21 38 - 100%
9. Tatang Tabroni 121 64 185 - 100%
10. Karya Prasetya Budi 109 146 255 - 100%
11. M. Sigit Pambudi 96 45 141 - 100%
12. Tiwul Widyastuti 70 6 76 - 100%
Fungsi Business Unit
1. Royke Tumilaar 225 30 255 - 100%
2. Tardi 3 33 36 - 100%
3. Kartini Sally 28 29 57 - 100%
4. Rico Usthavia Frans 11 - 11 - 100%
5. Riduan 35 305 340 - 100%
6. Alexandra Askandar 317 14 331 - 100%
7. Agus Sudiarto 22 47 69 - 100%
8. Toni Eko Boy Subari*) 11 16 27 - 100%
9. Sucipto Prayitno 28 55 83 - 100%
10. Sulaeman 32 1 33 - 100%
11. Darmawan Junaidi 26 2 28 - 100%
12. Pahala Mansyuri*) 6 - 6 100%
* Bp. Pahala Mansyuri saat ini beliau sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Bp. Toni Eko Boy Subari sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri.
80
69
70
61
58
60 56
52
50 45
43
38
40
33
30
20 14
10 5
10
0
Jan Feb March Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Des
Integrated Risk Committee (IRC) b. Direktur Perusahaan Anak selain Anggota Tetap Perusahaan
Integrated Risk Committee (IRC) adalah merupakan komite yang Anak
bertugas untuk membantu Direksi dalam penyusunan antara IV. Anggota Pemberi Kontribusi (Contributing Member)
lain kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan perbaikan a. Group Head atau setingkat Group Head lainnya dari
atau penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi Perseroan dan Perusahaan Anak yang diundang terkait
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. dengan materi yang menjadi agenda Komite .
b. Sekretaris Komite
Struktur dan Keanggotaan Integrated Risk Committee (IRC) V. Undangan Tetap (Invitee)
Berdasarkan keputusan Direksi No.KEP.DIR/235/2017 yang disahkan a. SEVP Internal Audit atau Group Head Bidang Internal Audit
pada November 2017, susunan anggota IRC adalah sebagai berikut: atau Pejabat Bidang Internal Audit yang hadir sebagai
undangan tetap dari Perseroan.
Ketua : Direktur Risk Management & b. Group Head Compliance atau Pejabat Compliance Group dari
Compliance Perseroan yang ditunjuk.
Sekretaris : Group Head Credit Portfolio Risk c. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational
Sekretaris Pengganti (Alternate) I : Group Head Operasional Risk Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda komite
Sekretaris Pengganti (Alternate) II : Group Head Market Risk yang hadir sebagai undangan tetap dari Perseroan.
I. Anggota Tetap Perseroan (Bank Mandiri) Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Integrated Risk Committee
a. Direktur Risk Management & Compliance (IRC)
b. Direktur Operations Komite IRC memberikan rekomendasi kepada Direksi antara lain
d. SEVP Corporate Transformation & Finance 1. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
e. SEVP Wholesale Risk pengendalian Risiko secara terintegrasi, dan sistem informasi
II. Anggota Tetap Perusahaan Anak 2. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap
a. Direktur Risk Management Bank Syariah Mandiri penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
b. Direktur Risk Management Mandiri Sekuritas 3. Penerapan Manajemen Risiko pada masing-masing Perusahaan
d. Direktur Risk Management Axa Mandiri Financial Services 4. Lain-lain yang diperlukan dalam rangka menyusun atau
III. Anggota Tidak Tetap (Sesuai Materi Pembahasan) mengevaluasi kebijakan Manajamen Risiko Terintegrasi.
No Tanggal Perihal
1. 10 Februari 2017 RBBR Konsolidasi dan Profil Risiko Terintegrasi posisi semester II (Desember) 2016.
2. 18 April 2017 Profil Risiko Konsolidasi posisi Triwulan I – 2017.
3. 8 Agustus 2017 RBBR Konsolidasi posisi semester I (Juni) 2017.
4. 25 Oktober 2017 Profil Risiko Konsolidasi posisi Triwulan III-2017.
5. 20 Desember 2017 Perubahan Rule Rating Risiko Kepatuhan sebagai Tindak Lanjut on site Review OJK.
Permanent Member
PPC Kategori A
Susunan Anggota Policy & Procedure Committee
Ketua Direktur Risk Management & Compliance
Sekretaris Group Head Policy & Procedure
Sekretaris Pengganti (Alternate) Group Head Compliance
Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member) a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member)
1. Direktur Risk Management & Compliance
2. Direktur Operations
3. Direktur Distributions
4. SEVP Corporate Transformations
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent Voting Member)
Anggota Direksi/SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
Anggota Tetap Tanpa Hak Suara (Permanent Non-Voting Member) Group Head Compliance atau pejabat Compliance Group yang ditunjuk wajib hadir dalam
Rapat Komite.
Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara (Contributing Non- a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan materi yang
Voting Member) menjadi agenda komite.
b. Sekretaris Komite
Undangan Tetap Tanpa Hak Suara (Invitee) a. SEVP Internal Audit*) atau Chief Auditor atau pejabat Bidang Internal Audit yang hadir
sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
*) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite merupakan materi yang diusulkan oleh SEVP
Internal Audit, maka SEVP Internal Audit bertindak sebagai Voting Member.
b. Pejabat dibidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi
yang menjadi agenda komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara
PPC Kategori B
Susunan Anggota Policy & Procedure Committee
Ketua Direktur Risk Management & Compliance
Sekretaris Group Head Policy & Procedure
Sekretaris Pengganti (Alternate) Group Head Compliance
Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member) a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member)
1. Direktur Risk Management & Compliance
2. Group Head Policy & Procedure
3. Group Head Legal
4. Group Head Compliance
5. Senior Operational Risk Head Wholesale Banking
6. Senior Operational Risk Head Retail Banking
7. Senior Operational Risk Head Distribution
8. Senior Operational Risk Head IT, Digital Banking & Operations
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent Voting Member)
Anggota Direksi/SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara (Contributing Non- Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan materi yang menjadi
Voting Member) agenda komite.
Undangan Tetap Tanpa Hak Suara (Invitee) Chief Auditor dan/atau pejabat bidang Internal Audit yang hadir sebagai undangan tetap tanpa
hak suara.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Policy and Procedure Committee (PPC)
PPC memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. PPC Kategori A:
a. Membahas dan merekomendasikan kepada Direksi dalam penyusunan dan/atau penyesuaian/penyempurnaan kebijakan Perseroan
termasuk kebijakan Perseroan dibidang sumber daya manusia/human capital.
b. Membahas dan memutus pemberian kewenangan kepada pejabat Perseroan secara ex-officio.
2. PPC Kategori B:
a. Membahas dan menetapkan penyusunan dan/atau penyesuaian/penyempurnaan prosedur Perseroan termasuk prosedur di bidang
sumber daya manusia/human capital.
b. Membahas dan memutus pemberian kewenangan kepada pejabat Perseroan secara ex-officio selain yang menjadi kewenangan PPC
Kategori A.
No Tanggal Agenda
1. 17 Februari 2017 Revamp Ketentuan terkait DNT 2017
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Policy and Procedure Committee (PPC)
Jumlah
No Nama % Kehadiran
Rapat Hadir Tidak Hadir
10 Setoyo Wibowo 1 1 0 100%
11 Ita Tetralaswati 1 1 0 100%
Berdasarkan Peraturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/ Tahun Buku 2017 adalah sebagai berikut:
POJK.03/2016 tentang perubahan atas No. 6/POJK.03/2015 tentang 1. Dewan Komisaris menyampaikan permintaan kepada Direksi
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, audit atas Laporan untuk melakukan pemilihan KAP yang akan ditetapkan sebagai
Keuangan Bank Mandiri untuk tahun buku 2017 telah dilakukan oleh Auditor Eksternal Laporan Keuangan Tahun Buku 2017.
akuntan publik yang independen, kompeten, profesional dan obyektif 2. Direksi melakukan proses pengadaan dalam rangka pemilihan
sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian KAP sebagai Auditor Eksternal Laporan Keuangan Tahun
kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Buku 2017 sesuai permintaan Dewan Komisaris, yang dimulai
dengan tahapan pembentukan Tim Pengadaan sampai dengan
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan dan tahapan melakukan evaluasi aspek teknis dan aspek finansial
perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan serta atas proposal KAP Peserta Pengadaan dan merekomendasikan
selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, maka hasilnya kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas 3. RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2017, memutuskan untuk
beberapa permasalahan penting yang signifikan. Bank Mandiri selalu menetapkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai KAP
berupaya meningkatkan komunikasi antara Akuntan Publik, Komite yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2017,
Audit dan Manajemen Bank Mandiri untuk dapat meminimalisir termasuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk
kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi KAP
tersebut, serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP
Penerapan Fungsi Audit Eksternal Purwantono, Sungkoro & Surja, karena sebab apapun tidak dapat
Fungsi Audit Eksternal diimplementasikan melalui pelaksanaan menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2017.
Audit Laporan Keuangan Perseroan oleh Akuntan Publik dan 4. Bank Mandiri menyampaikan surat kepada KAP Peserta
Kantor Akuntan Publik, dalam rangka memastikan bahwa informasi Pengadaan mengenai hasil keputusan RUPS Tahunan yang
keuangan dimaksud disusun dan disajikan secara berkualitas, menetapkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai KAP
membentuk dan menyatakan pendapat atas kewajaran Laporan yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2017.
Keuangan Perseroan serta menguji pengendalian internal (internal
control review), termasuk melakukan pengujian kembali atas hal-hal Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip Etika Profesi dalam
yang sudah diuji oleh Internal Audit dan melakukan observasi dari melakukan penetapan Auditor Eksternal yaitu:
prosedur yang dilakukan oleh Internal Audit. 1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan umum (publik)
dan Surja sebagai Auditor Eksternal yang mengaudit Laporan 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan laporan lainnya untuk 7. Perilaku profesional
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 (“Laporan 8. Standar teknis
Tabel Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan, Fee dan Izin KAP
Fee *)
Nama Akuntan Periode Periode
Tahun Kantor Akuntan Publik (dalam Izin KAP
(Signing Partner) KAP AP
Ribuan)
2017 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja 10.000.000 603/KM.1/2015
2016 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja 3 3 7.850.000 603/KM.1/2015
2015 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Danil Setiadi Handaja 7.330.000 603/KM.1/2015
2014 KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) Haryanto Sahari 8.300.000 151/KM.1/2010
2
2013 KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) Haryanto Sahari 9.975.000 151/KM.1/2010
2012 KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) Lucy Luciana Suhenda 5 1 9.500.000 151/KM.1/2010
2011 KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) Haryanto Sahari 11.800.000 151/KM.1/2010
2
2010 KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC) Haryanto Sahari 11.495.000 151/KM.1/2010
Keterangan:
*Fee termasuk Out of Pocket Expense (OPE) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Hasil Pemeriksaan
Opini atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010-
2017 adalah sebagai berikut:
Efektivitas Pelaksanaan Audit Eksternal dan Kepatuhan rencana pelaksanaan audit laporan keuangan Bank Mandiri kepada
Bank Terhadap Ketentuan Komite Audit dan menyampaikan rencana audit berikut metodologi
Dalam upaya untuk memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate audit dan sampel audit yang akan digunakan kepada Internal Audit.
Governance serta peraturan dan perundang-undangan yang Pada saat pelaksanaan audit, secara periodik dilakukan pembahasan
berlaku, maka diperlukan hasil audit atas laporan Keuangan yang progress audit dan temuan-temuan audit serta hal-hal yang dianggap
dilaksanakan oleh pihak independen yaitu Kantor Akuntan Publik, penting lainnya oleh kedua pihak termasuk temuan terkait internal
laporan hasil audit selanjutnya disampaikan kepada Otoritas Jasa control.
Keuangan.
Secara berkala, Komite Audit akan melakukan pemantauan terhadap
Dasar Pelaksanaan transparansi laporan keuangan yang berdasarkan kinerja KAP melalui rapat Komite Audit yang diikuti oleh Internal Audit
pada ketentuan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan adalah dan Direksi terkait. Dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai
sebagai berikut: tindak lanjut temuan-temuan audit oleh KAP. Melalui koordinasi
tersebut, diharapkan dapat dicapai hasil audit yang komprehensif
1. POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Pelaksanaan Good Corporate dan optimal.
Bagi Bank Umum.
2. POJK No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Manajemen Risiko
Laporan Bank. Prinsip pengelolaan risiko Bank Mandiri dilakukan secara proaktif
3. POJK No. 32/POJK.03/2016 tentang Perubahan atas POJK No. 6/ untuk mencapai pertumbuhan keuangan maupun operasional yang
POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank. sehat dan berkelanjutan serta memelihara tingkat risk-adjusted
return yang optimal sesuai dengan risk appetite yang diinginkan.
Hubungan Antara Bank Mandiri, Akuntan Publik dan Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri dalam menjalankan praktik
Regulator tata kelola perusahaan yang baik terutama dalam hal pengelolaan
Dalam pelaksanaan audit, selain memenuhi ketentuan perundang- risiko, Bank Mandiri telah menyusun kebijakan, proses, kompetensi,
undangan yang berlaku, Bank Mandiri selalu berupaya meningkatkan akuntabilitas, pelaporan dan teknologi pendukung yang bertujuan
komunikasi dengan KAP. Unit Accounting bertanggung jawab untuk agar pengelolaan risiko di dalam organisasi Bank Mandiri senantiasa
mengkoordinasikan kegiatan KAP dibantu oleh Internal Audit. berjalan efektif dan efisien.
Selain itu, Komite Audit senantiasa mengawasi jalannya audit yang
dilakukan oleh KAP. KAP terpilih mengkomunikasikan mengenai
10. 17 Mei 2017 Training Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level III PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
11. 18 Mei 2017 Understanding IFRS 9 & Basel 4+ Progress Basel 3 Bara Risk Forum / Bali
12. 18 Mei 2017 Risk Based Bank Rating Lentera Pro / Bali
13. 14 Juni 2017 Workshop IFRS 9 Instrumen Keuangan Mandiri University / Mu Jakarta
14. 10 Juli 2017 Training Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level I dan II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
15. 13 Juli 2017 Training Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level Ii PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17. 23 Oktober 2017 Foundation Risk Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
*) Target 2017 adalah menjaga gap pegawai yang wajib SMR dan sudah sesuai minimal 90%.
Realisasi per level pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Dewan
Level/Status AVP-VP Direksi FAM-SM SEVP/ EVP/ SVP Grand Total
Komisaris
Memenuhi 1,706 10 3,141 8 102 4,965
Level 4 7 - - - 79 86
Level 5 - 10 - - 1 10
1. Mengarahkan, menyetujui, dan mengevaluasi kebijakan yang 1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan yang mengatur
mengatur mengenai Manajemen Risiko Terintegrasi secara mengenai Manajemen Risiko Terintegrasi;
berkala; 2. Mengembangkan budaya risiko sebagai bagian dari penerapan
2. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Manajemen Risiko Terintegrasi;
Terintegrasi oleh Direksi Entitas Utama. 3. Memastikan efektivitas pengelolaan sumber daya manusia untuk
melaksanakan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi;
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi terkait dengan 4. Memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
kegiatan Manajemen Risiko meliputi: telah dilakukan secara independen;
1. Menyusun kebijakan, strategi dan prosedur Manajemen Risiko 5. Mengevaluasi hasil kaji ulang Satuan Kerja Manajemen Risiko
secara tertulis dan komprehensif termasuk penetapan dan Terintegrasi secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko
persetujuan limit risiko Bank, mengevaluasi kembali sekali dalam Terintegrasi.
satu tahun atau lebih bilamana diperlukan;
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Bank Mandiri juga menetapkan komite-komite pengelola risiko
Risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara yang membahas dan merekomendasikan kepada Direksi antara lain
keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan mengenai:
arahan strategi Manajemen Risiko berdasarkan laporan yang 1. Kebijakan dan prosedur serta memantau risiko-risiko yang
disampaikan oleh Unit Manajemen Risiko dan penyampaian dihadapi Bank.
laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara 2. Pengelolaan asset & liabilities perseroan termasuk suku bunga
berkala; dan likuiditas Bank.
3. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang melampaui 3. Pengelolaan Perusahaan Anak (penyertaan modal, divestasi,
kewenangan pejabat Bank satu tingkat di bawah Direksi atau remunerasi, penetapan pengurus Perusahaan Anak).
transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi sesuai dengan 4. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
kebijakan dan prosedur internal yang berlaku; 5. Pengembangan bisnis
4. Mengembangkan kepedulian dan budaya Manajemen Risiko,
termasuk budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi, Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki Unit kerja yang terkait dalam
antara lain melalui komunikasi yang memadai mengenai pengelolaan risiko sekurang-kurangnya terdiri atas:
pentingnya pengendalian internal yang efektif; 1. Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko;
5. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait 2. Unit Manajemen Risiko (merangkap Satuan Kerja Manajemen
dengan penerapan Manajemen Risiko, antara lain melalui Risiko Terintegrasi);
program pendidikan dan latihan yang berkesinambungan 3. Unit Bisnis dan Unit Kerja Operasional;
terutama yang berkaitan dengan sistem dan proses Manajemen 4. Internal Audit;
Risiko; 5. Satuan Kerja Kepatuhan.
6. Menerapkan fungsi Manajemen Risiko yang independen,
dicerminkan antara lain adanya pemisahan fungsi antara Unit Dalam struktur organisasi yang dibentuk, unit kerja yang berfungsi
Manajemen Risiko yang melakukan identifikasi, pengukuran, melakukan suatu transaksi (Unit Bisnis dan Unit Kerja Operasional)
pemantauan dan pengendalian risiko dengan unit kerja yang merupakan unit yang terpisah dari unit kerja yang melakukan fungsi
melakukan dan menyelesaikan transaksi; pengawasan internal (Internal Audit), serta independen terhadap Unit
7. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang Manajemen Risiko.
disesuaikan kebutuhan Bank;
8. Menetapkan kecukupan modal sesuai dengan profil risiko Bank Secara sederhana, kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko
dan strategi untuk memelihara tingkat permodalan, termasuk Bank Mandiri sebagaimana disebutkan di atas dapat digambarkan
menetapkan Risk Appettite. sebagai berikut:
Risk Oversight
Risk Management Asset & Liability Capital & Subsidiaries Integrated Risk
Committee Committee Committee Committee
• Credit Risk • Liquidity Risk • Strategy • Risk Management
• Market Risk • Interest Rate Risk • Investment • Compliance
• Operational Risk • Forex Risk Recommendation • Investment Unit Audit
• Legal Risk • Pricing • Subsidiary Capital • Internal Audit
• Reputation Risk Management Management • Insurance Risk
• Strategic Risk • Intragroup
• Compliance Risk Transaction Policy
• Capital
Management
Business Unit (risk taking) Risk Unit (risk control) Compliance Unit (compliance) Independent Assurance
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan
Bank Mandiri memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Pengendalian Risiko, Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Mandiri (KMRBM) yang dijadikan sebagai pedoman utama dalam Bank Mandiri menjalankan Proses Identifikasi, Pengukuran,
melaksanakan manajemen risiko. Untuk area bisnis yang lebih Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, dan Sistem Informasi
spesifik, Bank Mandiri memiliki kebijakan dan prosedur yang lebih Manajemen Risiko melalui kerangka kerja Enterprise Risk Management
khusus, misalnya di bidang perkreditan, treasury, dan operasional. (ERM). Implementasi ERM di Bank Mandiri menggunakan pendekatan
Dalam kebijakan dan prosedur tersebut, antara lain diatur mengenai two-prong, untuk memastikan bahwa risiko tidak hanya dimitigasi
penetapan limit untuk masing-masing aktivitas, baik pada level dengan baik memalui proses bisnis sehari-hari, namun juga pada
portfolio maupun transaksional. kondisi yang tidak terduga (downturn) melalui pencadangan modal.
Business Process
Managing Risk
Through Front Middle Back
End End End
Operation
Risk management through daily business
operations
Enterprise Risk
Management
Managing
Regulatory/Economic Capital, Stress Test,
Risk Through Value Based Management
Capital
Capital as buffer for unexpected loss; capital as
risk-return allocation
Terdapat 4 (empat) komponen utama yang berfungsi sebagai pilar 2. Kebijakan dan Prosedur
pendukung dalam penerapan pendekatan two-prong, antara lain: Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) dijadikan
1. Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pedoman utama dalam melaksanakan pengelolaan
Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank Mandiri bertanggung risiko secara operasional dan pengelolaan modal di Bank Mandiri
jawab dalam mengelola seluruh risiko yang dihadapi Bank mencakup:
Mandiri, termasuk dalam hal pengembangan tools pendukung a. Prinsip kehati-hatian, antara lain Penyediaan Kecukupan
yang dibutuhkan dalam proses bisnis dan pengelolaan Modal, Early Warning System, Penetapan Limit dan
risiko. Selain itu, terdapat unit kerja yang bertindak sebagai Diversifikasi Risiko.
risk counterpart dari setiap unit bisnis dalam proses four- b. Manajemen Risiko, antara lain Risk Profile, Risk Appetite,
eye pemberian kredit. Menyadari bahwa pengelolaan risiko Stress Testing dan Manajemen Risiko Terintegrasi.
menjadi tanggung jawab seluruh unit kerja di Bank Mandiri, c. Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko, yang
maka keberhasilan pengelolaan risiko ditentukan oleh adanya meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
risk awareness di seluruh unit kerja Bank Mandiri yang disertai pengendalian risiko.
dengan kemampuan teknis yang memadai. Oleh karena itu, Bank d. Pengawasan Risiko, yang meliputi pemantauan penerapan
Mandiri senantiasa meningkatkan kapabilitas dan pengetahuan aktifitas/metodologi pengelolaan risiko di Bank Mandiri,
seluruh pegawai terutama dalam hal pengelolaan risiko, dengan serta Sistem Pengendalian Internal.
menyelenggarakan pelatihan internal secara rutin melalui Risk Kebijakan Manajemen Risiko ini menjadi dasar atas penyusunan
Management Academy. Selain itu, Bank Mandiri juga secara rutin prosedur dan pertunjuk teknis terkait dengan pengelolaan risiko
minimal sekali dalam setahun mengadakan sosialisasi, forum di Bank Mandiri.
diskusi, magang, maupun program mengenai manajemen risiko 3. Sistem dan Data
yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk mendukung
Unit Risk Management di Bank Mandiri terdiri dari Direktorat proses bisnis yang lebih efisien agar pengambilan keputusan
Retail Risk dipimpin oleh SEVP Retail Risk, Direktorat Wholesale dapat lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehati-
Risk dipimpin oleh SEVP Wholesale Risk dan Direktorat Risk hatian. Dalam rangka menjaga integritas dan kualitas data, Bank
Management dipimpin oleh Direktur Risk Management & Mandiri telah menerapkan Integrated Processing System dan Loan
Compliance. Origination System untuk meningkatkan efisiensi
proses kredit serta menjaga kualitas data di segmen korporasi, 4. Metodologi/Model dan Analytics
komersial maupun retail. Untuk meningkatkan produktivitas Bank Mandiri secara berkelanjutan menerapkan pengukuran
aktivitas collection khususnya di segmen konsumer dan ritel, risiko yang mengacu kepada international best practices dengan
Bank mengimplementasikan Integrated Collection System. menggunakan pendekatan permodelan kuantitatif maupun
Bank Mandiri menggunakan Summit System dan ALM System kualitatif melalui pengembangan model risiko seperti rating,
untuk mengelola risiko trading book dan banking book dalam scoring, Value at Risk (VaR), portfolio management, stress testing
kegiatan treasury dan asset & liability management. Untuk dan model lainnya sebagai pendukung judgemental decision
mendapatkan gambaran profil risiko Bank Mandiri baik making. Secara periodik, model-model risiko tersebut dikalibrasi
selaku perusahaan induk maupun profil risiko Bank yang dan divalidasi oleh unit Model Risk Validator yang bersifat
terkonsolidasi dan terintegrasi dengan perusahaan anak, Bank independen untuk menjaga keandalan dan validitas model serta
telah mengimplementasikan Risk Assessment Consolidation memenuhi persyaratan regulasi. Dalam rangka penyelarasan
Generator System (RACER System) secara web-based sehingga antara penerapan Basel II dan ERM dengan regulasi Basel
mempercepat akses dan mempermudah kontrol. Dalam hal II dan penerapan best practice, Bank Mandiri bekerja sama
integrasi pengelolaan risiko secara bankwide, Bank Mandiri dengan salah satu konsultan terkemuka di bidang manajemen
telah mengimplementasikan ERM system sebagai sarana untuk risiko untuk membantu proses adopsi serta implementasi
memantau pengelolaan risiko secara keseluruhan, terutama framework Basel II dan ERM. Implementasi Basel II dan ERM di
dalam menghitung modal untuk mengcover semua jenis risiko. Bank Mandiri meliputi area di Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
ERM system memiliki kapabilitas untuk melakukan perhitungan Likuiditas, Risiko Suku Bunga pada Banking Book Position,
capital charge (Standardized Approach dan Advanced Approach), Risiko Operasional, Pengelolaan Modal dan Internal Capital
implementasi operational risk management tools, active portfolio Adequacy Assessment Process (ICAAP).
management, stress testing dan value-based management.
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal atas fungsi Manajemen Risiko merupakan tanggung jawab bersama baik first, second maupun third line
of defense.
Proses Manajemen Risiko risiko dan peraturan hukum yang terkait dengan bisnis tersebut.
Proses Manajemen Risiko Perseroan yang diatur dalam Kebijakan Setiap tindakan yang merupakan kondisi khusus, sepanjang tidak
Manajemen Risiko Bank Mandiri adalah sebagai berikut: bertentangan dengan peraturan, perundang-undangan di Indonesia,
1. Manajemen Risiko dilaksanakan pada seluruh jajaran Bank dan peraturan regulator dilakukan sesuai aturan dan kewenangan
hingga level operasional baik secara transaksional maupun pada yang ditetapkan, didasari dengan alasan yang dapat dipertang-
level portfolio. gungjawabkan, dan didokumentasikan.
2. Manajemen Risiko dilaksanakan secara terintegrasi dengan
Perusahaan Anak dengan tetap memperhatikan regulasi dan Perseroan menyusun prosedur untuk dapat mengetahui
karakteristik bisnis Perusahaan Anak. kemungkinan meningkatnya eksposur risiko Bank dengan lebih
3. Proses Manajemen Risiko merupakan proses yang dinamis, awal sehingga Bank dapat menetapkan langkah-langkah yang perlu
dan secara rutin dibandingkan dengan best practices industri diambil agar potensi kerugian tidak terjadi atau dapat diminimalisasi.
dan ketentuan yang berlaku untuk disesuaikan dan diperbarui
apabila diperlukan. Prinsip Manajemen Risiko Bank Mandiri
4. Pelaksanaan Manajemen Risiko dilakukan dalam suatu rangkaian Prinsip Manajemen Risiko Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Identifikasi risiko bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis sesuai ketentuan yang berlaku.
risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional yang 2. Transparansi. Bank Mandiri secara terbuka menyampaikan
berpotensi merugikan Bank. informasi yang relevan dalam proses pengambilan risiko dan
Pengukuran risiko bertujuan untuk mengetahui besaran 3. Independensi. Manajemen Bank Manditi bertindak secara
risiko yang melekat pada aktivitas Bank untuk dibandingkan profesional dan terbebas dari tekanan dan pengaruh pihak lain.
dengan risk appetite Bank sehingga Bank dapat mengambil 4. Terintegrasi. Bank Mandiri menerapkan Manajemen Risiko
tindakan mitigasi risiko dan menentukan modal untuk meng- Terintegrasi pada Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung
cover risiko residual. dalam konglomerasi keuangan Bank Mandiri sesuai dengan
Pemantauan risiko bertujuan antara lain untuk 5. Berkesinambungan. Pengendalian risiko dilakukan secara terus-
membandingkan limit risiko yang telah ditetapkan dengan menerus dikembangkan agar lebih baik sesuai dengan kondisi
besaran risiko yang sedang dikelola. bisnis dan best practice yang ada.
Pengendalian risiko dilakukan terhadap potensi terjadinya untuk menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder.
pelampuan atas limit risiko yang telah ditetapkan dan dapat 7. Responsibilitas. Bank Mandiri bertindak berdasarkan prinsip
Bank Mandiri menerapkan prinsi kehati-hatian melalui penyediaan stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal
komponen modalnya dengan memperhatikan kemampuan Bank memiliki budaya peduli risiko termasuk budaya anti fraud yang
modaltersebut dalam menyerap kerugian. dikomunikasikan secara efektif. Pengembangan budaya peduli risiko
diwujudkan dengan pengembangan lingkungan/tata kelola yang
Perseroan menyusun kebijakan, standar prosedur dan manual produk kondusif dan framework pengelolaan risiko yang terbuka, efisien dan
standar prosedur, dan manual produk yang telah ditetapkan serta budaya sadar risiko dalam seluruh kegiatan operasional. Bank
ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis, memiliki budaya peduli risiko termasuk budaya anti fraud yang
Perseroan memahami karakteristik bisnis yang dijalankan, termasuk dikomunikasikan secara efektif. Pelaksanaan budaya sadar risiko
salah satunya dilakukan melalui program Risk Awareness, program Sebagai bagian dari proses manajemen risiko, Perseroan harus
ini dimiliki setiap unit kerja dan terkait dengan pengenalan, memiliki sistem informasi manajemen risiko yang dapat memastikan:
pemahaman, dan mitigasi risiko operasional. Pengembangan budaya 1. Eksposur risiko terukur secara akurat, informatif, dan tepat
peduli risiko diwujudkan dengan pengembangan lingkungan/tata waktu, baik eksposur risiko secara keseluruhan/komposit
kelola yang kondusif dan framework pengelolaan risiko yang terbuka, maupun eksposur per jenis risiko yang melekat pada kegiatan
efisien dan efektif. usaha Perseroan, maupun eksposur risiko per jenis aktivitas
fungsional Perseroan.
Sistem Informasi Manajemen Risiko 2. Mematuhi penerapan manajemen risiko terhadap kebijakan,
Sistem informasi manajemen risiko merupakan bagian dari sistem prosedur dan penetapan limit risiko.
informasi manajemen yang harus dimiliki dan dikembangkan sesuai 3. Hasil (realisasi) penerapan manajemen risiko dibandingkan
dengan kebutuhan Perseroan, dalam rangka penerapan manajemen dengan target yang ditetapkan oleh Perseroan sesuai dengan
risiko yang efektif. kebijakan dan strategi penerapan manajemen risiko.
Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk mendukung proses bisnis yang lebih efisien agar pengambilan keputusan dapat lebih cepat
namun tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian. Dalam rangka menjaga integritas dan kualitas data, Bank Mandiri telah menerapkan sistem
antara lain:
Sistem Tujuan
− Integrated Processing System Untuk meningkatkan efisiensi proses kredit serta menjaga kualitas data di segmen korporasi,
− Loan Origination System komersial maupun retail.
Integrated Collection System Untuk meningkatkan produktivitas aktivitas collection khususnya di segmen konsumer dan ritel.
Summit System dan ALM System untuk mengelola risiko trading book dan banking book dalam kegiatan treasury dan asset &
liability management.
Risk Assessment Consolidation Generator System (RACER System) Untuk mendapatkan gambaran profil risiko Bank Mandiri baik selaku perusahaan induk maupun
profil risiko Perseroan yang terkonsolidasi dan terintegrasi dengan perusahaan anak, Perseroan
telah mengimplementasikan Risk Assessment Consolidation Generator System (RACER System)
secara web-based sehingga mempercepat akses dan mempermudah kontrol.
ERM system Dalam hal integrasi pengelolaan risiko secara bankwide, Bank Mandiri telah
mengimplementasikan ERM system sebagai sarana untuk memantau pengelolaan risiko secara
keseluruhan, terutama dalam menghitung modal untuk mengcover semua jenis risiko. ERM
system memiliki kapabilitas untuk melakukan perhitungan capital charge (Standardized Approach
dan Advanced Approach), implementasi operational risk management tools, active portfolio
management, stress testing dan value-based management.
Pengelolaan risiko pada aspek permodalan di Bank Mandiri meliputi kebijakan diversifikasi sumber permodalan sesuai dengan rencana
strategis jangka panjang dan kebijakan alokasi modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal (termasuk
penempatan pada perusahaan anak). Hal ini bertujuan untuk memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator.
Bank Mandiri memastikan telah memiliki kecukupan modal untuk meng-cover risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik berdasarkan
ketentuan regulasi (regulatorycapital) maupun kebutuhan internal (economiccapital). Bank Mandiri mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan (Basel II dan Basel III), khususnya Pilar 1, dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional.
Selain perhitungan di atas, Bank Mandiri juga sedang 4. Bank Mandiri juga melakukan benchmarking ke beberapa Bank di
mengembangkan perhitungan kecukupan permodalan dengan Asia terkait penerapan IRRBB.
mengacu kepada Pilar 2 Basel II atau yang lebih dikenal dengan
pendekatan Internal Capital Adequacy Asessment Process (ICAAP). Inisiatif Strategis Pelaksanaan Manajemen Risiko Tahun
ICAAP antara lain mencakup penentuan riskappetite, overall risk 2017
assessment, capital planning, dan bank-wide stress testing.
Credit Portfolio Risk
Untuk perhitungan kecukupan modal, Bank Mandiri menggunakan Dalam rangka mendukung strategi pertumbuhan operasional
Pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach) untuk risiko bisnis agar senantiasa memiliki daya saing unggul di skala industri
kredit dan telah memasukkan komponen External Rating. Selain itu, perbankan Nasional maupun ASEAN, Bank Mandiri secara konsisten
secara bertahap Bank Mandiri telah melakukan simulasi Pendekatan dan berkelanjutan mengembangkan infrastruktur dan kapabilitas
Berdasarkan Rating Internal (Internal Ratings-Based Approach). Untuk manajemen risiko, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
risiko pasar, Bank Mandiri menggunakan Metode Pengukuran Standar 1. Penyelarasan tingkat risiko di Bank Mandiri
Basel II (Standardised Measurement Method), dan secara internal a. Implementasi Risk Appetite Statement (RAS) sebagai
menggunakan Value at Risk. Untuk risiko operasional, Bank Mandiri pedoman formal dalam proses pengambilan risiko untuk
mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator mencapai target bisnis.
Approach). b. Mengembangkan sistem yang mengagregasikan perhitungan
stress testing untuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar,
Bank Mandiri telah mengimplementasikan penerapan Basel III dampak terhadap Laba/Rugi dan kecukupan modal (CAR), di
mengacu kepada dokumentasi Basel serta regulasi dan inisiatif Bank Mandiri dan Perusahaan Anak.
yang dikeluarkan oleh OJK. Sebagai bagian dari penerapan Basel III 2. Memperkuat Credit Portfolio Management yang mencakup
di Indonesia, Bank telah melaporkan pemenuhanLiquidity Coverage pengaturan arah booking kredit produktif melalui portfolio
Ratio (LCR) secara bulanan, serta melakukan uji coba perhitungan Net guideline 2017, pengaturan booking kredit konsumtif melaui
Stable Funding Ratio (NSFR) danLeverage Ratio (LR) secara triwulanan Pengembangan pipeline Manajemen sistem dan pembentukan
sesuai ketentuan OJK. unit credit supervisory. Selain itu, guna meningkatkan efektivitas
monitoring jredi terutama di wilayah, Bank Mandiri menginisiasi
Sebagai penerapan framework Basel III terkini (Basel III reform), portfolio manager yang diimplementasi mulai tahun 2017.
khususnya terkait risiko kredit pihak lawan (Counterparty Credit Memperbaiki end to end creditprocess pada segmen wholesale
Risk) Bank Mandiri telah menerapkan perhitungan Credit Valuation melalui:
Adjustment (CVA) dan melakukan simulasi perubahan metode a. Perbaikan business process segmen wholesale dengan
perhitungan Standardised Approach For Measuring Counterparty penetapan limit bagi anchor client dan specific sectors.
Credit Risk Exposures (SA-CCR) yang merupakan penyempurnaan b. Implementasi Name Clearance pada penetapan pipeline
kerangka CCR yang sudah ada sebelumnya. debitur dan Proactive Loan Monitoring System untuk
monitoring kredit.
Basel III Reforms c. Penguatan sumber informasi debitur guna menganalisa dan
Dalam rangka meningkatkan kemampuan Perseroan dalam memonitor kualitas kredit.
mengelola risiko akibat pergerakan suku bunga yang berpengaruh d. Enhancement Credit Processing System dalam rangka
terhadap pendapatan dan permodalan (interest Rate Risk in Banking perbaikan end to end credit process dengan:
Book/IRRBB), Bank Mandiri telah melakukan persiapan terkait - Implementasi New Internal Rating Based Approach untuk
penerapan Basel IV dengan rincian sebagai berikut: pengukuran pengukuran tingkat risiko yang lebih presisi
1. Pada bulan September 2017, Bank Mandiri melakukan review dan granular.
serta memberikan feedback atas penerbitan Consultative Paper - Perbaikan early warning system untuk meningkatkan
IRRBB (CP IRRBB) oleh OJK. sensitivitas potensi penurunan kualitas kredit debitur
2. Atas Penerbitan CP, Bank Mandiri juga menyiapkan gap analysis e. Optimalisasi penggunaan limit management system.
antara pelaksanaan pengelolaan IRRBB yang telah dilakukan 3. Efisiensi penggunaan capital melalui:
Bank Mandiri dengan standar pengelolaan IRRBB di dalam CP. a. Implementasi IRBA Fase III.
3. Bank Mandiri juga telah aktif menjadi anggota working group b. Enhancement Modeling Basel II Risk Parameters untuk
bersama OJK yang membahas hal teknis terkait standar Portfolio Retail.
pengelolaan IRRBB di dalam CP. c. Implementasi New Operational Risk Reporting System.
d. Enhancement Perhitungan Beban Modal Risiko Operasional. c. Enhancement sistem untuk mengakomodir perubahan
e. Intensifikasi dan Extensifikasi Fungsi Validasi. pengelolaan IRRBB terutama dari segi asumsi.
4. Pengembangan model Expected Credit Loss dalam rangka d. Rekalibrasi repricing model untuk mengakomodir behavioral
persiapan implementasi IFRS 9. assumption.
e. Intensifikasi dan Extensifikasi tools perhitungan dan
Operational Risk monitoring untuk Perusahaan Anak di bidang perbankan.
1. Memperkuat Operational Risk Management Strategy dengan 2. Penguatan pengelolaan risiko likuiditas melalui implementasi
melakukan enhancement metodologi dan cara kerja Liquidity Coverage Ratio (LCR) yang dihitung secara harian
pengendalian internal untuk pengelolaan risiko operasional dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) secara triwulanan sesuai
khususnya dan combined assurance pada umumnya, sebagai ketentuan Basel III dan POJK.
berikut: 3. Memperkuat infrastruktur manajemen risiko (kebijakan, prosedur
a. Penguatan first line of defense dalam risiko operasional dan limit risiko pasar dan likuiditas) pada Kantor Cabang Luar
dengan adanya Senior Operational Risk (SOR). Negeri dan Perusahaan Anak serta memberikan pendampingan
b. Memperkenalkan aktivitas baru dalam pengelolaan pada saat implementasi sistem antara lain untuk mendukung
risiko operasional, yaitu pelaksanaan pengujian kontrol/ ekspansi bisnis produk treasury di Kantor Cabang Luar Negeri.
control testing untuk mengidentifikasi kelemahan kontrol 4. Melakukan kajian penetapan limit frekuensi dan limit nominal
dan potensi risiko sedini mungkin, dan adanya tracking Surat Berharga AFS guna mengoptimalkan yield dari Surat
improvement plan sebagai hasil pelaksanaan control testing. Berharga dengan tetap memperhatikan kondisi likuiditas.
c. Program operational risk awareness bankwide yang lebih 5. Menetapkan rasio Potential Future Exposure yang aman dan
terstruktur dengan tujuan untuk membantu pegawai lebih kompetitif dalam rangka mendukung peningkatan volume
memahami risiko operasional. transaksi derivatif nasabah.
2. Memperkuat end to end pelaporan insiden risiko operasional 6. Berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan nasabah
dengan melakukan pengkinian prosedur yaitu SPO Manajemen terkait pengelolaan risiko pasar dan likuiditas.
Risiko Operasional (MRO) dan pengembangan MRO Tools (3
PTO) untuk merefleksikan framework dan metodologi yang baru Profil Risiko dan Pengelolaannya
dengan seluruh prosedur tersebut dibuat mengikuti standar best
practice di market, lebih fokus, dan komprehensif. Jenis Risiko
Terdapat 10 (sepuluh) jenis risiko yang sekurang-kurangnya harus
Market Risk dikelola oleh Bank Mandiri, yaitu:
Berikut inisiatif strategis pelaksanaan management risiko Market Risk 1. Risiko Kredit
Group tahun 2017: Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau
1. Persiapan migrasi pengelolaan risiko pasar banking book (IRRBB) pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
dari Basel III ke Basel IV dari segi policy, tools, system, dan limit. 2. Risiko Pasar
Persiapan yang sudah dilakukan sebagai berikut: Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
a. Establishing Gap Analysis praktek pengelolaan IRRBB dengan administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan
Consultative Paper IRRBB yang diterbitkan oleh OJK secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko
b. Berkontribusi secara aktif pada Working Group IRRBB yang perubahan harga option.
diselenggarakan secara berkala oleh OJK.
5. Risiko Hukum target pasar dan dilanjutkan dengan melakukan risk assessment dan
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau monitoring atas pemberian kredit. Dalam menyalurkan kreditnya,
6. Risiko Reputasi dengan menempatkan fungsi analisis kredit yang dilakukan oleh unit
Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat bisnis dan unit risiko kredit yangindependen. Bank Mandiri senantiasa
kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif berpedoman pada Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM)
terhadap Bank. dalam mengelola risiko kredit secara end-to-end. Secara operasional,
7. Risiko Stratejik kebijakan ini dituangkan dalam bentuk Standar Prosedur Kredit (SPK)
Risiko Strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam dan Manual Produk.
8. Risiko Kepatuhan Pemberian Kredit (BMPK). Secara umum, proses kredit dan
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/ pengelolaan risiko kredit di Bank Mandiri sudah dilakukan secara end-
atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan to-end dan terintegrasi oleh Business Unit, Credit Operation Unit dan
ketentuan yang berlaku. Credit Risk Management Unit. Berikut skema pengelolaan risiko kredit:
Loan Booking
Awpproval
Loan Processes Proposal Collection, Loan
Workout Account & Portfolio
Strategy
Pre- Loan Monitoring & Review
Screen Analysis
Policies Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Standar Prosedur Kredit (SPK), Product Manuals, Standart
Operating Procedures (SOP).
Risiko Pasar Kerangka kerja dan tata kelola manajemen Executive Committee terkait manajemen
Pengelolaan manajemen risiko risiko pasar di Bank Mandiri menganut risiko pasar yaitu Asset and Liability
pasar dilakukan oleh unit kerja yang prinsip Pendekatan Pertahanan Tiga Lapis Committee (ALCO) dan Risk Management
independendengan menerapkan prinsip (three layers of defense), terdiri dari: Committee.
segregation of duties yaitu pemisahan a. Dewan Komisaris yang menjalankan c. Satuan Kerja Manajemen Risiko
fungsi dan tanggung jawab yang terdiri dari fungsi pengawasan risiko pasar (risk bersama unit bisnis dan unit kerja
front office, middle office, dan back office. oversight) melalui Komite Pemantau kepatuhan melakukan fungsi
Organisasi Manajemen Risiko Pasar terdiri Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi, identifikasi risiko, pengukuran risiko,
dari dua bagian, yaitu Manajemen Risiko dan Komite Audit. pemantauan risiko, dan pengendalian
Pasar – Trading Book dan Manajemen Risiko b. Dewan Direksi yang menjalankan fungsi risiko.
Pasar – Banking Book. kebijakan risiko (risk policy) melalui
Kerangka Manajemen Risiko Bank Mandiri dikembangkan berpengaruh kepada profitabilitas dan modal perbankan. Langkah
berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mencakup dan rencana dalam mengantisipasi Risiko Likuiditas antara lain:
namun tidak terbatas pada bisnis bank, ketentuan regulator, a. Bank menetapkan limit - limit yang mengacu pada ketentuan
perkembangan metodologi dan best practice, dan data risiko. regulator maupun internal.
Wewenang dan tanggung jawab terkait dengan penerapan b. Bank melakukan stress testing risiko likuiditas secara berkala
manajemen risiko diatur dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun
Mandiri (KMRBM). faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi
likuiditas.
Sedangkan untuk pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan risiko c. Bank juga memiliki Liquidity Contingency Plan (LCP) yang meliputi
pasar baik portfolio trading book dan banking book diatur dalam strategi pendanaan antara lain pinjaman pasar uang, repo,
Standar Prosedur Treasury (SPT) dan Standar Prosedur Asset & pinjaman bilateral, FX swap, penjualan surat berharga, maupun
Liability Management (SP ALM). strategi pricing. Dalam LCP, penetapan kondisi likuiditas dan
strategi-strategi pendanaan telah mempertimbangkan kondisi
Pengelolaan dan Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar – internal dan eksternal.
Trading Book
d. Bank juga memonitor indikator - indikator eksternal diantaranya:
Risiko pasar merupakan sebuah risiko yang muncul dari potensi
nilai tukar USD/IDR, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia,
kerugian akibat terjadinya perubahan suku bunga dan nilai tukar
Spread antara ROI 5 tahun dibandingkan UST 5 tahun, Index
(termasuk derivative instrument). Pengelolaan risiko pasar Bank
Harga Saham Gabungan (IHSG), Suku bunga Rupiah dan USD
Mandiri dilakukan dengan menerapkan prinsip segregation of duties
interbank, Non Delivery Forward (NDF) USD/IDR 1M serta
yaitu memisahkan fungsi dan tanggung jawab secara independen
informasi pasar yang terkini. Monitoring ini bertujuan untuk
atas transaksi perdagangan Treasury Group yang terdiri dari:
meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ekonomi yang
a. Unit front office (Treasury), adalah unit pelaksana transaksi.
kurang stabil, baik karena kondisi krisis Global maupun karena
b. Unit middle office (Risk Management,) bertanggung jawab untuk
berbagai isu di dalam Negeri.
memonitor, menilai dan melaporkan risiko yang timbul atas
segala kegiatan trading yang dilakukan oleh unit Treasury.
Risiko Operasional
c. Unit back office (Treasury Operation), bertanggung jawab untuk
Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau
melakukan pencatatan dan valuasi terhadap seluruh eksposur
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
pada aktivitas trading secara harian dengan menggunakan harga
sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
pasar dari sumber yang independen.
mempengaruhi operasional Bank.
Pengelolaan dan Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar –
Banking Book Risiko operasional dapat memicu timbulnya risiko-risiko lain seperti
Risiko pasar banking book merupakan risiko yang muncul karena risiko reputasi, risiko strategik, risiko hukum, risiko pasar, risiko kredit,
terjadi perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking risiko kepatuhan, risiko likuiditas, risiko transaksi intragroup dan
book. Pengelolaan risiko pasar banking book Bank Mandiri dilakukan risiko asuransi. Pengelolaan risiko operasional secara efektif dan
dengan mengoptimalkan struktur neraca agar mendapatkan imbal konsistendapat meminimalisir timbulnya risiko-risiko lain.
hasil yang maksimal sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima
dan dengan menetapkan limit yang mengacu pada ketentuan Risiko operasional melekat pada seluruh aktivitas/proses operasional
regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan maupun Bank dalam menjalankan bisnis. Bank menerapkan Manajemen Risiko
bulanan oleh Market Risk Management Unit. Operasional secara efektif untuk menurunkan frekuensi dan/atau
dampak kerugian operasional. Secara umum penerapan Manajemen
Risiko atas perubahan suku bunga banking book timbul akibat Risiko Operasional diharapkan memberikan dampak positif pada
pergerakan suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisi stakeholder Bank.
atau transaksi yang dimiliki Bank, yang dapat berpengaruh pada
profitabilitas Bank (earning perspective) dan nilai ekonomis modal Penerapan pengelolaan risiko operasional melibatkan semua unsur
Bank (economic value perspective). dalam Bank, termasuk Direksi dengan pengawasan aktif Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko yang
Risiko Likuiditas dihadapi Bank dan memegang peranan penting dalam mendukung dan
Risiko likuiditas merupakan risiko yangterjadi apabila Perseroan tidak mengawasi keberhasilan penerapannya di seluruh unit kerja operasional.
mampu menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang dampaknya Organisasi dalam pengelolaan risiko operasional terdiri dari:
- Risk Management Committee, merupakan komite level Direksi Dalam mengoptimalkan fungsi unit kerja terkait litigasi Bank Mandiri
yang menjalankan fungsi pengawasan pengendalian dan menginisiasi pembentukan Wholesale Credit Litigation Group yang
pengelolaan risiko antara lain melalui penetapan strategi dan secara fokus menangani permasalahan litigasi di segmen wholesale.
prosedur manajemen risiko, pemantauan profil risiko dan
penetapan risk appetite. Mekanisme Pengelolaan Risiko Hukum
- Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko, yaitu Mekanisme pengelolaan risiko yang meliputi proses identifikasi
Direktur yang memiliki tugas dan tanggung jawab menyusun pengukuran, pengendalian dan pemantauan mengacu kepada
kebijakan, strategi, dan kerangka kerja Manajemen Risiko. ketentuan yang berlaku mengenai manajemen risiko. Setiap unit
- Unit Kerja Pembina Manajemen Risiko Operasional, Operational kerja pemilik dan atau pelaksana produk maupun penyelenggara
Risk Group, merupakan Satuan Kerja Manajemen Risiko aktivitas wajib menidentifikasi dan mengelola risiko secara maksimal
Operasional yang bertanggung jawab merumuskan kebijakan, termasuk namun tidak terbatas pada risiko hukum yang pada
strategi, kerangka dan perangkat manajemen risiko operasional dasarnya melekat pada setiap produk atau aktivitas yang dibuat atau
dan melakukan sosialisasinya. dilaksanakan oleh Bank, sehingga tidak berdampak luas dan menjadi
- Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional, Senior Operational Risk, pemicu timbulnya risiko-risiko lain termasuk tetapi tidak terbatas
merupakan Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional yang pada risiko reputasi.
sama dengan Unit Kerja Pemilik Risiko. yang bersifat preventif maupun represif telah cukup memadai dalam
- Unit Kerja Pemilik Risiko, bertanggungjawab penuh dalam melindungi kepentingan Hukum Bank Mandiri dan meminimalisir
pengelolaan Risiko Operasional dan memastikan controlpada dampak financial yang signifikan bagi Bank Mandiri, hal tersebut
setiap aktivitas operasional telah efektif dijalankan dansesuai tercermin dalam Laporan Profil Risiko Hukum tahun 2017 yang berada
- Oleh RisInternal Audit Internal Audit, merupakan unit kerja yang Risiko reputasi merupakan risiko yang dihadapi Bank Mandirisebagai
melaksanakan evaluasi efektivitas internal control, manajemen dampak atas persepsi negatif stakeholder terhadap bank yang
risiko dan proses tata kelola. bersumber dari berbagai kejadian yang tidak diinginkan diantaranya
publikasi negatif atas operasional bank, pelanggaran etika bisnis,
Risiko Hukum keluhan nasabah, kelemahan tata kelola dan kejadian lainnya yang
Risiko hukum merupakan jenis risiko yang dihadapi bank Mandiri dapat menurunkan citra bank.
sebagai akibat dari tuntutan hukum, baik yang dilakukan oleh pihak
internal maupun eksternal dan/atau ditemukannya kelemahan dari Pengelolaan risiko reputasi dikelola oleh Corporate SecretaryGroup
aspek yuridis seperti ketiadaan dokumen hukum dan peraturan dan dilakukan oleh seluruh unit kerja di lingkunganperusahaan,
ataupun adanya kelemahan dalam dokumen. termasuk Customer Care Group, Strategic Marketing Group dan
IT Strategy and Infrastructure Group. Dalam fungsinya, Corporate
Organisasi pengelolaan risiko hukum dilaksanakan oleh Unit Legal Secretary Group bertanggung jawab kepada jajaran Direksi dan
di Kantor Pusat dengan melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung berada di bawah pengawasan langsung Direktur Utama. Dengan
jawab terkait regulatory, advisory, litigasi, advokasi dan bantuan demikian, selain kepada Direktur Utama, Corporate Secretary Group
hukum, edukasi dan transformasi di bidang hukum serta pengelolaan juga memberikan pelaporan kepada Direktur bidang maupun pejabat
risiko hukum Bank. Dalam pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung setingkat Direktur yang terkait dengan kejadian reputasi.
2. Mereview bahwa pelaksanaan kontrol dan mitigasi telah melakukan pemantauan risiko Transaksi Intra-Grup secara berkala.
dilakukan dengan baik dan benar.
3. Mereview bahwa proses penilaian risiko kepatuhan telah Risiko Asuransi
dilakukan dengan baik dan benar serta mempertimbangkan Risiko Asuransi adalah risiko akibat kegagalan perusahaan asuransi
data historis sanksi. memenuhi kewajiban kepada pemegang polis sebagai akibat dari
d. Mitigasi ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting), penetapan
Mitigasi risiko dilakukan dengan menetapkan dan memantau Risk premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan/atau penanganan klaim.
Appetite Statement (RAS) risiko kepatuhan. Penerapan Manajemen Risiko Asuransi dilakukan pada Perusahaan
Anak dalam group usaha Bank Mandiri yang bergerak dalam bidang
Risiko Transaksi Intra-Group usaha asuransi.
Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat ketergantungan
suatu entitas baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap Bank Mandiri melakukan identifikasi dan analisis terhadap aktivitas
entitas lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Asuransi dan berpengaruh
pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak pada kinerja perusahaan. Identifikasi risiko tersebut dilakukan pada
tertulis baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti kegiatan usaha Perusahaan Anak yang bergerak di bidang asuransi
perpindahan dana. Penerapan Manajemen Risiko Transaksi Intra- dengan mempertimbangkan karakteristiknya. Bank Mandiri dapat
Group dilakukan dengan Perusahaan Anak dalam group usaha Bank mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam
Mandiri sesuai dengan strategi usaha Bank Mandiri. proses pengukuran Risiko Asuransi. Bank Mandiri melakukan
pemantauan Risiko Asuransi secara berkala.
Bank Mandiri melakukan identifikasi dan analisis terhadap aktivitas
yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Transaksi Intra-Group dan Penilaian Risiko
berpengaruh pada kinerja perusahaan. Identifikasi risiko tersebut Hasil self assessment Profil Risiko Bank Mandiri secara Individu
dilakukan pada kegiatan usaha Bank Mandiri dan Perusahaan Anak posisi 31 Desember 2017 adalah peringkat 1 (low) dengan Peringkat
dengan mempertimbangkan kompleksitas transaksi. Bank Mandiri Risiko Inheren low to moderate dan Peringkat Kualitas Penerapan
dapat mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif Manajemen Risiko (KPMR) strong.
dalam proses pengukuran Risiko Transaksi Intra-Group. Bank Mandiri
Penilaian self assessment profil Risiko Bank Mandiri (individual) posisi 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Upaya Peningkatan Budaya Risiko dan di luar wilayah Indonesia dengan tetap memenuhi prinsip-
Dalam rangka mencapai visi, Bank Mandiri senantiasa merapkan prinsip manajemen risiko dan disesuaikan dengan yurisdiksi otoritas/
budaya sadar risiko dalam seluruh kegiatan operasional. Bank pengawas setempat, serta mempertimbangkan karakteristik bisnis
Mandiri memiliki budaya peduli risiko termasuk budaya anti fraud dari masing-masing perusahaan anak. Konsep konsolidasi/integrasi
yang dikomunikasikan secara efektif. Pelaksanaan budaya sadar manajemen risiko yang dijalankan oleh Bank Mandiri dan perusahaan
risiko salah satunya dilakukan melalui program Risk Awareness anak secara umum dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu:
dimana program dimiliki setiap unit kerja dan terkait dengan 1. First Line, yaitu yang berkaitan dengan pemenuhan ketentuan
pengenalan, pemahaman, dan mitigasi risiko operasional. Hal POJK nomor 38/POJK.03/2017 tentang Penerapan Manajemen
itu tercermin dalam Culture Excellence, RAKSA yaitu program risk Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan
awareness yang mendukung prinsip jaga diri, jaga kawan, jaga Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak, POJK Nomor 17/
mandiri. Pengembangan budaya peduli risiko diwujudkan dengan POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
pengembangan lingkungan/tata kelola yang kondusif dan framework Bagi Konglomerasi Keuangan, serta POJK Nomor 04/
pengelolaan risiko yang terbuka, efisien dan efektif. POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
2. Second Line, yaitu yang lebih merupakan pendekatan kebutuhan
Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko internal Bank Mandiri secara keseluruhan yang mencakup
Bank senantiasa melakukan evaluasi atas efektivitas sistem perangkat (tools), kesadaran risiko (awareness), tata kelola
manajemen risiko. Evaluasi meliputi penyesuaian strategi dan perusahaan (governance), dan sistem informasi manajemen
kerangka risiko sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko, risiko (system).
kecukupan sistem informasi manajemen risiko serta kecukupan Secara bertahap, Bank Mandiri telah melaksanakan konsolidasi/
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian integrasi pengelolaan risiko dengan perusahaan anak yang termasuk
risiko. dalam lembaga jasa keuangan (Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri
Europe Ltd, Bank Mandiri Taspen, Mandiri Sekuritas, Mandiri
Salah satu bentuk evaluasi pada kebijakan manajemen risiko adalah Manajemen Investasi, AXA Mandiri Financial Services, Mandiri AXA
annual evaluation terhadap Kebijakan Manajemen Risiko Bank General Insurance, Mandiri InHealth Mandiri Tunas Finance, Mandiri
Mandiri (KMRBM) dan standar prosedur. Hasil annual evaluation Utama Finance, Mandiri International Remittance, dan Mandiri Capital
menunjukkan bahwa manajemen risiko di Bank Mandiri selama 2017 Indonesia).
telah memadai.
Terkait hal tersebut, Bank Mandiri telah memiliki pedoman internal
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bernama Mandiri Group Principle Guideline (MGPG) dan Pedoman
Konsolidasi/Integrasi manajemen risiko Bank Mandiri telah dimulai Tata Kelola Terintegrasi yang salah satunya berisi panduan teknis
secara bertahap sejak tahun 2008 selaras dengan diterbitkan mengenai implementasi penerapan manajemen risiko antara Bank
ketentuan BI nomor 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Mandiri sebagai holding dengan Perusahaan Anak. Hal ini sekaligus
Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian menjadi salah satu bentuk wujud nyata Bank Mandiri yang selalu
Terhadap Perusahaan Anak serta POJK No.17/POJK.03/2014 tentang patuh dan taat pada regulasi yang berlaku di Indonesia, dimana
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi dalam konteks ini mengacu pada POJK Nomor 18/POJK.03/2014
Keuangan. Tahapan tersebut hingga saat ini menjadi salah satu tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
bentuk inisiatif strategis unit kerja manajemen risiko di Bank Keuangan.
Mandiri yang secara berkala dikomunikasikan dengan Otoritas
Jasa Keuangan dalam sebuah forum yang khusus mendiskusikan Dalam rangka penerapan manajemen risiko terintegrasi yang
topik profil risiko maupun Tingkat Kesehatan Bank (Risk Based Bank komprehensif, Bank membentuk Komite Manajemen Risiko yang
Rating). beranggotakan Direktur/Pejabat Eksekutif yang membawahkan
fungsi Risk Management dari Bank serta Perusahaan Anak yang
Hal tersebut dipandang penting karena Bank Mandiri menyadari berperan dalam memberikan rekomendasi atas penyusunan,
bahwa kelangsungan usahanya juga dipengaruhi oleh eksposur risiko perbaikan serta penyempurnaan kebijakan manajemen risiko
yang timbul secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan terintegrasi. Selain itu Bank juga membentuk Satuan Kerja
usaha Perusahaan Anak. Terkait hal tersebut, Bank Mandiri telah Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT) yang bertanggung
mengimplementasikan sistem konsolidasi/integrasi manajemen jawab langsung kepada Direktur yang membawahkan fungsi Risk
risiko terhadap perusahaan anak baik yang beroperasi di Indonesia Management. Berikut tugas dan tanggung jawab SKMRT
Dewan Komisaris
Entitas Utama
Feedback/arahan PELAPORAN:
Manajemen Risiko Terintegrasi
Direksi
PELAPORAN:
RMC Manajemen Risiko Terintegrasi
Dalam rangka meningkatkan pemahaman atas implementasi dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan
pengelolaan risiko di Bank Mandiri dan perusahaan anak, pada tahun Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan,
2017 telah diselenggarakan beberapa kegiatan sebagai berikut: serta mengurangi Risiko terjadinya kerugian, penyimpangan, dan
1. Integrated Risk Management Forum (IRMF) setiap triwulanan guna pelanggaran aspek kehatihatian.
membahas issue terkini terkait dengan manajemen risiko.
2. Asistensi dan sosialisasi terkait tools manajemen risiko. Sebagai proses yang dijalankan oleh seluruh jajaran Perseroan, maka
3. Workshop Credit Risk untuk aktifitas investasi. Sistem Pengendalian Intern diterapkan dalam penetapan strategi
4. Attachment pegawai ke perusahaan anak. di seluruh organisasi dan didesain untuk dapat mengidentifikasi
5. Review penerapan manajemen risiko pada perusahaan anak kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi
tertentu. perusahaan, dan untuk mengelola risiko agar tetap berada dalam
batas toleransi (risk appetite), untuk memberikan keyakinan yang
Sistem Pengendalian Internal memadai dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Sistem pengendalian internal Bank Mandiri mengacu pada Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 35/SEOJK.03/2017 tentang Kerangka Sistem Pengendalian Internal
Pedoman Standar Pengendalian Intern Bagi Bank Umum. Kerangka Sistem Pengendalian Internal diterapkan dalam semua
Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme pengawasan proses dan keputusan yaitu dalam proses perencanaan, eksekusi
yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan maupun evaluasi dalam implementasi Code of Conduct, pembagian
(on going basis). tugas, kewenangan, prosedur dimana di dalamnya terdapat penilaian
risiko, mitigasi risiko, penetapan limit, persetujuan, dan adanya
Sistem Pengendalian Internal (SPI) yang efektif merupakan pelaporan yang memadai.
komponen penting dalam manajemen Perseroan dan menjadi dasar
bagi kegiatan operasional Perseroan yang sehat dan aman. SPI yang Kerangka sistem pengendalian internal yang diadopsi Bank Mandiri
efektif dapat membantu Direksi dan Dewan Komisaris menjaga aset adalah konsep Three Lines of Defense (Tiga Lapis Pertahanan) yang
Perseroan, menjamin tersedianya pelaporan keuangan merupakan sebuah implementasi terkini dari strategi pengendalian
yang sesuai dengan sistem pengawasan COSO – Internal Control Framework. Konsep ini merupakan kolaborasi peran on going monitoring dan
separate monitoring dengan melibatkan unit bisnis sebagai pengelola aspek kontrol internal di unit kerja dan menunjuk unit yang berperan
sebagai Quality Assessment, comply unit, inspeksi, Risk Management serta peran Internal Audit dalam rangkaian defence of control.
3rd Line
of Defance:
Assurance
Internal
Audit
External Audit
Regulatory
Risk
Management
Financial
Compliance
Control
Penilaian risiko dilakukan dengan mengidentifikasi risiko yang telah dipatuhi secara konsisten, serta merupakan kegiatan yang
dihadapi, penetapan limit dan teknik pengendalian risiko dimaksud, tidak dapat terpisahkan dari setiap fungsi atau kegiatan sehari-
penilaian terhadap risiko yang dapat diukur (kuantitatif) dan yang hari.
tidak dapat diukur (kualitatif) maupun terhadap risiko yang dapat
dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan, dengan memperhatikan Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsi
biaya dan manfaatnya. Metodologi penilaian risiko menjadi tolok sesuai struktur organisasi Perseroan, yang meliputi:
ukur untuk membuat profil risiko dalam bentuk dokumentasi data a. Kaji Ulang oleh Direksi (Top Level Review)
yang dapat dikinikan secara periodik. Selanjutnya Bank harus Direksi secara berkala meminta penjelasan (informasi)
memutuskan untuk mengambil risiko tersebut atau tidak, dengan dan laporan kinerja operasional dari Kepala Unit Kerja
cara mengurangi kegiatan usaha tertentu. dalam rangka melakukan kaji ulang terhadap hasil realisasi
dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.
Penilaian tersebut mencakup semua risiko yang dihadapi, baik Berdasarkan kaji ulang tersebut, Direksi segera mendeteksi
risiko individual maupun keseluruhan, yang meliputi risiko kredit, permasalahan, seperti kelemahan pengendalian, kesalahan
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko laporan keuangan atau penyimpangan lainnya (fraud).
reputasi, risiko strategik, risiko kepatuhan, risiko asuransi dan risiko b. Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review)
transaksi intra grup. Kaji ulang ini dilaksanakan oleh SKAIpada saat pemeriksaan
atau dalam proses pelaporan kepada regulator.
Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi Operasional − Melakukan kaji ulang terhadap penilaian risiko
(Pengendalian Operasional) (laporan profil risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja
Kegiatan pengendalian meliputi kebijakan, prosedur dan praktek manajemen risiko.
yang memberikan keyakinan pejabat dan pegawai bahwa arahan − Menganalisis data operasional, baik data yang terkait
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah dilaksanakan secara dengan risiko maupun data keuangan, yaitu melakukan
efektif. Kegiatan pengendalian dapat membantu Direksi termasuk verifikasi rincian dan kegiatan transaksi dibandingkan
Dewan Komisaris dalam mengelola dan mengendalikan risiko dengan output (laporan) yang dihasilkan oleh satuan
yang dapat mempengaruhi kinerja atau mengakibatkan kerugian kerja manajemen risiko.
Perseroan. Pemisahan fungsi dimaksudkan agar setiap orang − Melakukan kaji ulang terhadap realisasi pelaksanaan
dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan rencana kerja dan anggaran yang dibuat oleh masing-
menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan masing unit kerja (Group)/Cabang, guna:
tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah (a). Mengidentifikasi penyebab penyimpangan yang
kegiatan operasional. signifikan.
(b). Menetapkan persyaratan untuk tindakan perbaikan
Manajemen menetapkan tindakan-tindakan untuk merespon risiko (corrective actions).
berdasarkan pada penilaian terhadap risiko dan kontrol yang relevan. a. Pengendalian sistem informasi
Tindakan respon yang dilakukan dapat meliputi risk avoidance, − Perseroan melaksanakan verifikasi terhadap akurasi
atau risk reduction, dan/atau risk sharing, dan/atau risk acceptance dan kelengkapan transaksi serta pelaksanaan prosedur
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan Perseroan.Dalam otorisasi sesuai ketentuan yang berlaku.
mempertimbangkan tindakan-tindakan respon maka Manajemen − Perseroan melakukan langkah-langkah pengendalian
mempertimbangkan cost and benefits, dan memilih tindakan respon teknologi informasi untuk menghasilkan sistem dan
yang mengarah pada kemungkinan terjadinya (likelihood) dan data yang terjaga kerahasiaan dan integritasnya serta
dampak (impact) yang sesuai dengan batasan risk tolerance dan risk mendukung pencapaian tujuan Perseroan.
appetite Bank. − Pengendalian sistem informasi meliputi:
(a). Pengendalian terhadap operasional pusat data
Aktivitas kontrol (control activities) adalah meliputi kegiatan (database), sistem pengadaan, pengembangan
pengendalian dan pemisahan fungsi (segregation of duties). dan pemeliharaan sistem/aplikasi. Pengendalian
1. Kegiatan Pengendalian tersebut diterapkan terhadap mainframe, server dan
Kegiatan pengendalian melibatkan seluruh jajaran Bank Mandiri. user workstation, serta jaringan.
Kegiatan pengendalian mencakup perencanaan, penetapan (b). Pengendalian aplikasi diterapkan terhadap program
kebijakan dan prosedur, penerapan pengendalian serta proses yang digunakan Perseroan dalam mengolah
verifikasi dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur transaksi dan untuk memastikan tersedianya proses
audit yang efektif dan untuk mengecek kebenaran (b). rekening nasabah dan rekening pemilik Perseroan;
proses audit dimaksud. (c). transaksi dalam pembukuan Perseroan;
b. Pengendalian aset fisik (physical controls) (d). pemberian informasi kepada nasabah Perseroan;
− Pengendalian aset fisik dilaksanakan untuk menjamin (e). penilaian terhadap kecukupan dokumentasi
terselenggaranya pengamanan fisik terhadap aset perkreditan dan pemantauan debitur setelah
Perseroan. pencairan kredit;
− Pengendalian aset fisik meliputi pengamanan aset, (f). kegiatan usaha lainnya yang dapat menimbulkan
catatan dan dokumentasi serta akses terbatas terhadap benturan kepentingan;
program aplikasi. (g). independensi fungsi manajemen risiko pada
− Perseroan melakukan pengecekan nilai aktiva Perseroan.
(appraisal) secara berkala. − Direksi dan Pegawai memiliki job description
c. Dokumentasi yang memadai yang memuat fungsi, tugas,
− Perseroan memformalkan dan mendokumentasikan wewenang dan tanggung jawab.
seluruh kebijakan, prosedur, sistem dan standar kerja − Direksi dan Pegawai dilarang merangkap
secara memadai. jabatan di lingkungan internal yang dapat
− Seluruh kebijakan, prosedur, sistem operasional dan menimbulkan benturan kepentingan (conflict of
standar akuntansi diperbarui (update) secara berkala interest).
guna menggambarkan kegiatan operasional yang
aktual. Sistem Akuntansi/Keuangan (Pengendalian Keuangan),
− Atas suatu permintaan, dokumen senantiasa tersedia Informasi dan Komunikasi
untuk kepentingan auditor internal, auditor eksternal Bank Mandiri memiliki Sistem Informasi yang dapat menghasilkan
dan Otoritas Pengawasan Perbankan. laporan atau menyediakan data/informasi yang cukup dan
− Internal Audit menilai akurasi dan ketersediaan menyeluruh mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan
dokumen tersebut ketika melakukan audit rutin maupun manajemen risiko, kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan
non rutin. yang berlaku, informasi pasar atau kondisi eksternal dan kondisi yang
2. Pemisahan Fungsi (Segregation of Duties) diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat.
a. Pemisahan fungsi dimaksudkan agar setiap orang dalam 1. Perseroan menetapkan:
jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan a. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur hubungan
menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam kerja, tugas dan tanggung jawab antara Unit Kerja Teknologi
pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan Sistem Informasi dengan Unit Kerja lainnya atau pengguna
seluruh langkah kegiatan operasional. (user),
b. Struktur organisasi dibuat dengan memisahkan fungsi b. Standar tertulis yang mengatur mengenai pengadaan,
pencatatan, pemeriksaan, operasional dan non operasional disain dan pengembangan (enhancement), pemeliharaan,
(segregation of duties), sehingga tercipta suatu sistem dual pengoperasian, pemantauan kinerja, dokumentasi dan
control, dual custody dan terhindar dari duplikasi kerja dalam perubahan Teknologi Sistem Informasi.
setiap kegiatan serta terhindar dari benturan kepentingan 2. Sistem pengendalian intern sekurang-kurangnya meliputi
(conflict of interest). penyediaan sistem informasi yang handal/memadai mengenai
c. Dalam pelaksanaan pemisahan fungsi tersebut, Perseroan seluruh aktivitas fungsional Perseroan, terutama aktivitas
melakukan langkah-langkah, antara lain: fungsional yang signifikan dan memiliki potensi risiko tinggi.
− Menetapkan fungsi atau tugas tertentu yang dipisahkan Sistem informasi tersebut, termasuk sistem penyimpanan dan
atau dialokasikan kepada beberapa orang dalam rangka penggunaan data elektronik, harus dijamin keamanannya,
mengurangi risiko terjadinya manipulasi data/informasi dipantau oleh pihak yang independen (auditor internal) dan
atau penyalahgunaan aset Perseroan; didukung oleh program kontinjensi yang memadai.
− Pemisahan fungsi tersebut tidak terbatas pada 3. Perseroan memiliki Business Continuity Management dan
kegiatan front dan back office, tetapi juga dalam rangka melaksanakan uji coba terhadapnya untuk seluruh sistem/
pengendalian terhadap: aplikasi dan infrastruktur yang kritikal sesuai Business Impact
(a). persetujuan atas pengeluaran dana dan realisasi Analysis secara periodik.
pengeluaran;
4. Perseroan memastikan pengamanan informasi dilaksanakan 5. Setiap Unit Kerja yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat
secara efektif agar informasi yang dikelola terjaga kerahasiaan setiap transaksi, wajib mencatat transaksi secara segera, teliti
(confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaannya dan seksama, serta melakukan proses kontrol dan monitoring
(availability). untuk:
5. Pengamanan informasi dilakukan terhadap aspek teknologi, a. memastikan setiap transaksi telah dibuku sesuai dengan
sumber daya manusia dan proses penggunaan Teknologi buku besar yang seharusnya;
Informasi dengan berpedoman pada hasil penilaian terhadap b. memastikan setiap buku besar telah sesuai dengan
risiko informasi yang dimiliki. rinciannya; dan
6. Perseroan menyelenggarakan sistem kewenangan akses user c. menyelesaikan outstanding rekening yang belum dibuku
(access right matrix sistem). ke buku besar yang seharusnya (rekening sementara/
7. Khususnya yang berkaitan dengan pengendalian intern terhadap penampungan) secara segera; sehingga dapat memberikan
penyelenggaraan sistem dan teknologi informasi, Perseroan gambaran mengenai kondisi dan kinerja Perseroan dengan
memperhatikan: sebenarnya.
a. ketersediaan bukti dan dokumen yang memadai dalam 6. Setiap Unit Kerja yang menggunakan formulir atau kertas
rangka mendukung proses jejak audit (audit trail). Proses kerja, harus menggunakan formulir atau kertas kerja yang baku
jejak audit tersebut harus dilaksanakan secara efektif dan (standard) dan mengandung unsur-unsur pengamanan yang
didokumentasikan. Internal Audit wajib melakukan penilaian layak serta didukung dengan dokumentasi yang memadai.
terhadap efektivitas dan akurasi proses jejak audit tersebut
ketika melakukan evaluasi pelaksanaan pengendalian Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan
internal; 1. Manajemen melakukan pemantauan secara terus menerus
b. Pelaksanaan pengendalian terhadap sistem komputer dan terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan Sistem
pengamanannya (general controls) maupun pengendalian Pengendalian Internaltermasuk tetapi tidak terbatas pada
terhadap aplikasi software dan prosedur manual lainnya efektivitas dan keamanan penggunaan teknologi informasi.
(application controls); 2. Dewan Komisaris memastikan bahwa Manajemen telah
c. Sebagai bagian dari proses pencatatan atau pembukuan, memantau efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
sistem informasi harus didukung oleh sistem akuntansi serta memastikan bahwa Manajemen telah memantau efektivitas
yang baik termasuk penetapan prosedur dan jadwal retensi dan keamanan penggunaan teknologi informasi.
pencatatan transaksi. 3. Pemantauan terhadap risiko utama Perseroan diprioritaskan
8. Salah satu tujuan dari Sistem Pengendalian Internal adalah untuk dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari termasuk
menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat, lengkap, tepat evaluasi secara berkala, baik oleh Unit Kerja, Compliance Group,
waktu dan relevan dalam rangka pengambilan keputusan oleh Risk Management Group, dan Internal Audit.
Manajemen. 4. Unit kerja terkait memantau kecukupan Sistem Pengendalian
Internal secara terus menerus berkaitan dengan adanya
Sistem Akuntansi Perseroan memenuhi hal-hal sebagai berikut: perubahan kondisi internal dan eksternal serta meningkatkan
1. Perseroan memiliki kebijakan akuntansi secara tertulis yang kapasitas Sistem Pengendalian Internal tersebut agar
memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. efektivitasnya dapat ditingkatkan.
2. Sistem Akuntansi Perseroan meliputi metode dan pencatatan
dalam rangka mengidentifikasi, mengelompokkan, menganalisis, Kelemahan dalam Sistem Pengendalian Internal, baik yang
mengklasifikasi, mencatat/membukukan dan melaporkan diidentifikasi oleh Unit Kerja (risk taking unit), Internal Audit maupun
seluruh transaksi dan aktivitas Perseroan. pihak lainnya, segera dilaporkan kepada Manajemen. Kelemahan
3. Sistem Akuntansi harus diterapkan secara konsisten dan Sistem Pengendalian Internal yang material juga dilaporkan kepada
persisten untuk seluruh transaksi Perseroan. Dewan Komisaris.
4. Perseroanwajib melakukan rekonsiliasi antara data akuntansi
dengan sistem informasi manajemen setiap bulan. Hasil
rekonsiliasi didokumentasikan secara tertib.
yang dilekatkan pada setiap aktivitas bisnis, four eyes principle dalam 2017, menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pada Bank
proses kredit seluruh segmen serta penerapan three lines of defense Mandiri telah memadai.
dan combined assurance untuk memastikan aktivitas kontrol berlapis.
Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Internal
Information and Communication Perkembangan organisasi dan transaksi baik volume maupun
Bank Mandiri telah memiliki Sistem Informasi yang dapat kompleksitas serta meningkatnya persaingan usaha, diiringi dengan
menghasilkan laporan atau menyediakan data/informasi yang peningkatan risiko Perseroan, sehingga menuntut Perseroan untuk
cukup dan menyeluruh mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, terus meningkatkan kualitas sistem pengendalian internalnya agar
penerapan manajemen risiko, kepatuhan terhadap ketentuan dan operasional Perseroan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
peraturan yang berlaku, informasi pasar atau kondisi eksternal dan Sistem pengendalian Internal yang efektif memberikan keyakinan
kondisi yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang bagi seluruh pemangku kepentingan bahwa operasional Perseroan
tepat. dijalankan dengan governance yang baik dan sesuai dengan prinsip
kehati-hatian.
Bank Mandiri memiliki Sistem Informasi yang dapat menghasilkan
laporan atau menyediakan data/informasi yang cukup dan Upaya-upaya yang telah dilakukan Bank Mandiri untuk meningkatkan
menyeluruh mengenai kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan kualitas sistem pengendalian internal antara lain dengan melakukan
manajemen risiko, kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan integrasi fungsi assurance untuk menciptakan sinergi agar
yang berlaku, informasi pasar atau kondisi eksternal dan kondisi yang pelaksanaan assurance dapat berjalan lebih efektif. Selain itu, Bank
diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat. Mandiri juga secara terus menerus meningkatkan risk dan control
awareness untuk seluruh jajaran Bank Mandiri sehingga tercipta
Monitoring lingkungan pengendalian dan budaya kontrol yang efektif dan
Monitoring meliputi kegiatan pemantauan serta perbaikan kelemahan mendukung pencapaian tujuan Perseroan.
dan tindakan koreksi penyimpangan. Hal ini tercermin dari
penetapan sarana monitoring informasi yang relevan dari Manajemen Fungsi Kepatuhan
termasuk mekanisme untuk menkaji ulang dan memonitor efektivitas Ketatnya persaingan usaha dan cakupan bisnis Bank Mandiri
control melalui penerapan three lines of defense yang efektif. yang semakin besar merupakan tantangan untuk mewaspadai
risiko kepatuhan. Diperlukan suatu tindakan pencegahan untuk
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal meminimalisir terjadinya pelanggaran atas peraturan perundang-
Manajemen bertanggung jawab atas terselenggaranya Sistem undangan yang berlaku. Pelaksanaan fungsi kepatuhan tidak
Pengendalian Internal yang handal dan efektif dan berkewajiban hanya terbatas pada pencegahan pelanggaran peraturan
untuk meningkatkan budaya risiko (risk culture) yang efektif serta perundang-undangan, tetapi juga terhadap jiwa dan semangat yang
wajib memastikan bahwa hal tersebut telah melekat di setiap jenjang mendasarinya. Hal ini penting untuk menjaga reputasi Bank Mandiri
organisasi. sebagai institusi yang bergerak di bidang jasa keuangan.
Internal Audit bertanggung jawab mengevaluasi dan berperan aktif Sebagai bagian dari proses tata kelola perusahaan yang baik
dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Internal secara (Good Corporate Governance) dan dalam rangka menjalankan
berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional fungsi kepatuhan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Perseroan. Internal POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum,
Audit melakukan review dan pemeriksaan secara periodik terhadap Bank Mandiri telah memiliki kebijakan dan standar prosedur
seluruh aktivitas di Unit Kerja dan perusahaan anak. kepatuhan yang menjabarkan tugas dan tanggung jawab Satuan
Kerja Kepatuhan (SKK) dalam menjalankan fungsi kepatuhan.
Hasil evaluasi disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti
dan dimonitor pelaksanaannya untuk memastikan Sistem Struktur Organisasi Fungsi Kepatuhan
Pengendalian Internal berjalan secara efektif. Dalam rangka Organisasi yang menjalankan Fungsi Kepatuhan diatur dalam
memperkuat Sistem Pengendalian Internal, khususnya untuk Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri (KKBM) yang lebih lanjut
mengendalikan fraud, Perseroan menerapkan strategi anti fraud dijabarkan secara detail dalam Standar Prosedur Kepatuhan (SPKp).
yang komprehensif dan integralistik sebagai bagian dari kebijakan Organisasi tersebut terdiri atas:
strategis. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan selama tahun
Untuk menjalankan fungsi kepatuhan tersebut, saat ini Compliance Group terdiri dari 5 (lima) Department dan 1 (satu) unit fungsional Compliance
Officer, sebagai berikut:
Direktur
Kepatuhan
Group Head
Compiance
Executive
Compliance
Officer
Compliace
Financial Crime
Performance LEA AML Reporting
Analys II
Management
Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) Bank Mandiri dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Kerja Kepatuhan. Setiap pengangkatan dan/atau
pemberhentian Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Bank Mandiri telah mengacu kepada Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri dan dilaporkan kepada
Regulator.
14. 09 Agustus 2017 Manajemen Resiko Perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
15. 09-10 Agustus 2017 Peran Bank Mencegah dan Memberantas Kejahatan Perbankan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
Perbankan (FKDKP)
16. 28-30 Agustus 2017 Interpretasi Berbasis KPKU BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17. 06 September 2017 Seminar Penilaian Mutual Evaluation Review Terhadap Indonesia Oleh APG Lembaga Pengembangan Perbankan
dan Penilaian Risiko Tindak Pidana Pencucian Uang Indonesia
18. 11-12 September 2017 Advanced Based Risk Compliance FDB
19. 14-15 September 2017 Effective Compliance Standards Asia Anti Fraud
20. 27-28 September 2017 Sharing Session and Workshop ASEAN CG Scorecard PT. Mitra Bhadra Consulting
21. 27 - 29 September 2017 Legal and Compliance Risk Management CRMS Indonesia
22. 27-30 September 2017 Sertifikasi Kepatuhan Level 1 Jakarta
23. 28 - 29 September 2017 Workshop Aspek Hukum Holding diLingkungan BUMN Indonesia Training Institute and
Consulting Services
24. 25-26 Oktober 2017 Workshop APU PPT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
25. 25-26 Oktober 2017 Refreshment Sertifikasi Kepatuhan Level 1 Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
Perbankan (FKDKP)
Kebijakan dan Standar Prosedur Kepatuhan kepatuhan, penanganan compliance incidents, mitigasi risiko
Upaya yang bersifat ex-ante sangat diperlukan untuk meminimalisir kepatuhan, serta hubungan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dengan
potensi risiko kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, Bank Mandiri Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
telah memiliki kebijakan dan standar prosedur kepatuhan yang (SKMR) khususnya unit pengelola risiko operasional.
menjadi dasar bagi seluruh pegawai dalam menumbuhkan Budaya
Kepatuhan sehingga kegiatan Bank senantiasa sejalan dengan Compliance incident adalah pelanggaran (non-compliance event) atau
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta event yang mungkin dapat dianggap sebagai pelanggaran (potential
berlandaskan prinsip kehati-hatian. Kebijakan dan standar prosedur non-compliance event) terhadap peraturan perundang-undangan dan
dimaksud dikaji ulang secara berkala sekurang-kurangnya setahun ketentuan yang berlaku.
sekali sesuai kebutuhan bank serta mengikuti perubahan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Petunjuk Teknis Kepatuhan (PTKp)
PTKp adalah prosedur dan proses kerja teknis operasional dalam
Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri (KKBM) pelaksanaan fungsi kepatuhan, yang merupakan penjabaran dari
Secara umum, Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri memuat pedoman SPKp. Khusus untuk pelaksanaan kepatuhan terhadap ketentuan
bagi seluruh pegawai dalam menjalankan Budaya Kepatuhan terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
meliputi Kebijakan Umum, Organisasi, Kewenangan dan Tanggung (APU dan PPT), berlaku kebijakan dan standar pedoman Anti
Jawab, Pengelolaan Risiko Kepatuhan, Pelaporan, Monitoring dan Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)
Prinsip-prinsip Kepatuhan. Adapun prinsip-prinsip kepatuhan Bank tersendiri.
Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Bank selalu patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan Dalam kaitannya penerapan fungsi kepatuhan terintegrasi, dimana
ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip kehati-hatian Bank Mandiri sebagai Entitas Utama, Perusahaan Anak wajib memiliki
dalam melaksanakan semua kegiatannya (mandatory). kebijakan kepatuhan yang selaras dengan Kebijakan Kepatuhan Bank
2. Dewan Komisaris dan Direksi menjadi contoh teladan (role Mandiri dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di masing-
model) yang berlandaskan pada kejujuran dan integritas agar masing industri Perusahaan Anak. Sedangkan untuk Cabang Luar
pelaksanaan kepatuhan menjadi budaya Bank (starts from the Negeri disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan dan
top). ketentuan yang berlaku di Negara setempat.
3. Seluruh jajaran Bank bertanggung jawab penuh untuk
melaksanakan kepatuhan dalam setiap kegiatannya masing- Strategi Kepatuhan 2017
masing. Untuk mendukung pencapaian visi Bank Mandiri di tahun 2020,
Bank Mandiri telah menetapkan strategi kepatuhan sehingga
Standar Prosedur Kepatuhan (SPKp) Bank Mandiri dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko kepatuhan dan
SPKp merupakan penjabaran lebih rinci dari Kebijakan Kepatuhan meningkatkan budaya kepatuhan pada setiap kegiatan Bank.
yang memuat pedoman pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, yang
Risk Appetite Statement (RAS) Risiko Kepatuhan
meliputi tata cara pelaksanaan fungsi kepatuhan, perangkat
Kompleksitas bisnis dan pertumbuhan yang agresif di tahun
mendatang harus diimbangi dengan pengelolaan risiko kepatuhan memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kepatuhan di seluruh
yang lebih forward looking dan lebih sensitive terhadap dinamika Perusahaan Anak.
perubahan yang terjadi. Untuk tahun 2017, Bank Mandiri telah
melakukan pengetatan tingkat risiko kepatuhan yang akan diambil Pelaksanaan Rencana Kerja Kepatuhan Tahun 2017
(risk appetite) sebagai salah satu strategi kepatuhan. 1. Pengembangan Proses dan Prosedur
a. Penyempurnaan terhadap mekanisme kerja dan prosedur
Risk appetite dituangkan dalam bentuk Risk Appetite Statement dipengaruhi oleh adanya perubahan organisasi dan sistem
(RAS) yang menjadi acuan bagi seluruh jajaran bank dalam maupun proses kerja. Di tahun 2017, perubahan difokuskan
menjalankan kegiatan bank sehingga target bisnis dapat tercapai pada perbaikan mekanisme pengelolaan risiko operasional
dengan tetap memperhatikan batasan risiko yang dapat terjadi. dan organisasinya yang bertujuan untuk mewujudkan
RAS risiko kepatuhan disusun secara prudent dengan menggunakan operational excellence, hal ini berdampak pada penurunan
historical data sesuai dengan parameter penilaian risiko kepatuhan risiko kepatuhan terutama melalui berjalannya operasional
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. perbankan sesuai prosedur dan ketentuan perundang-
14/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penilaian Tingkat undangan yang berlaku serta efektifitas ketiga lini
RAS risiko kepatuhan tersebut ditetapkan oleh Risk Management yang merupakan bagian dari aktivitas menuju operational
Committee (RMC) melalui proses alignment antara perspektif excellence tersebut, telah dilaksanakan pula penyempurnaan
Komisaris dan Direksi secara top-down dengan perspektif secara terhadap Kebijakan Kepatuhan dan Standar Prosedur
bottom-up berdasarkan masukan dan sinkronisasi dengan unit bisnis Kepatuhan. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan proses
dan unit kerja. dan prosedur pengelolaan risiko kepatuhan secara bankwide
serta memastikan seluruh aktivitas pengelolaan risiko
Pelaksanaan Program Kerja Fungsi Kepatuhan Tahun 2017 kepatuhan tertuang dalam prosedur terkait.
c. Untuk meningkatkan fungsi dan peran jajaran kepatuhan,
Rencana Kerja Kepatuhan Tahun 2017 dilakukan pula pengembangan proses dan prosedur yang
Dalam mendukung visi, misi dan rencana bisnis Perseroan, lebih diutamakan kepada penguatan koordinasi antar satuan
pelaksanaan fungsi kepatuhan mengacu pada rencana kerja unit kerja terkait update peraturan baru serta pembuatan
kepatuhan tahun 2017 yang difokuskan pada penguatan peran dan dashboard compliance incident.
fungsi jajaran kepatuhan sebagai business enabler dalam setiap 2. Pengembangan Metodologi Pengelolaan Risiko Kepatuhan
aktivitas bisnis, sehingga kegiatan bank senantiasa terarah dan a. Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha Perseroan
terjaga sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. yang memberikan dampak besar terhadap peningkatan
eksposur risiko yang dihadapi, salah satu upaya untuk
Secara garis besar, rencana kerja kepatuhan di tahun 2017 meliputi memitigasi risiko dalam rangka mempertahankan kinerja
hal-hal sebagai berikut: yang bersifat sustain antara lain melalui pembangunan
1. Penerapan Fungsi Kepatuhan budaya kepatuhan yang melekat pada setiap pengambilan
a. Pengembangan Proses dan Prosedur keputusan. Secara rutin, Unit Kepatuhan melakukan
b. Pengembangan metodologi pengelolaan Risiko Kepatuhan review terhadap Kebijakan dan Standar Prosedur Bank
2. Penyempurnaan (Enhancement) Sistem Aplikasi Pelaporan dan untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem
Analisa APU-PPT dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Untuk memenuhi kewajiban yang tertuang dalam regulasi, Bank Bank Mandiri telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan
memerlukan suatu sistem pelaporan APU PPT yang handal. perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Unit
Enhancement System aplikasi ini bertujuan untuk mengendalikan Kepatuhan juga melakukan monitoring kedisiplinan unit
terjadinya non compliance event terkait dengan penerapan kerja dalam merealisasikan rencana penerbitan produk dan
program APU PPT. aktivitas Perseroan sesuai dengan jadwal.
3. Sinkronisasi Fungsi Kepatuhan Terintegrasi b. Untuk meningkatkan risk awareness terkait dengan risiko
Dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana kepatuhan pada setiap jajaran Bank Mandiri, Satuan Kerja
tercantum dalam POJK No. 18/03.POJK/2014 tentang Penerapan
Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Satuan
Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT) bertanggung jawab untuk
Kepatuhan melaksanakan program compliance assessment. Hal Money Laundering atau disingkat dengan FATF yang berperan untuk
ini bertujuan untuk mendorong kesadaran setiap individu menetapkan kebijakan dan langkah-langkah yang diperlukan melalui
agar dalam menjalankan setiap aktivitasnya sesuai dengan rekomendasi tindakan pencegahan pencucian uang dan pencegahan
ketentuan serta memperhatikan batasan risiko yang ada pendanaan terorisme yang harus diterapkan secara efektif oleh
pada setiap pengambilan keputusan. semua Negara.
c. Disamping itu, Perseroan juga telah melakukan sinkronisasi
compliance risk library dengan operational risk library. Dalam menerapkan Program APU PPT Bank Mandiri mengacu pada
3. Sinkronisasi Fungsi Kepatuhan Terintegrasi Surat Edaran Otortias Jasa keuangan Nomor 32/SEOJK.03/2017
Sebagai konglomerasi keuangan yang besar, diperlukan sinergi tanggal 22 Juni 2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian
yang optimal antara Entitas Utama dengan Perusahaan Anak Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Perbankan.
maupun antar Perusahaan Anak. Sinergi tersebut tidak hanya Bank Mandiri memiliki jaringan yang sangat luas, dengan
dari aspek bisnis, namun juga dari aspek pengendalian internal. menawarkan berbagai produk dan layanan yang beragam, sehingga
Terkait fungsi kepatuhan hal ini dilakukan melalui penyelarasan sangat rentan dengan risiko digunakan oleh pelaku tindak pidana
perangkat kebijakan kepatuhan dan mekanisme pengelolaan pencucian uang maupun pendanaan terorisme. Oleh karena itu,
risiko kepatuhan. Dalam rangka memastikan kepatuhan Mandiri Bank Mandiri perlu melakukan mitigasi atas risiko tersebut dengan
Group terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan melakukan berbagai upaya pencegahan, melalui penerapan program
yang berlaku, Bank Mandiri dan Perusahaan Anak melaksanakan APU PPT yang efektif, diantaranya yaitu dengan penerapan dengan
prudential meeting yang membahas impact dan action plan untuk pendekatan berbasis risiko (risk based approach).
memenuhi kewajiban atas regulasi yang baru terbit.
Kebijakan APU dan PPT
Evaluasi Efektivitas Fungsi Kepatuhan Sejalan dengan perkembangan terkini terkait program Anti Pencucian
Pelaksanaan kegiatan dan kinerja Fungsi Kepatuhan senantiasa Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) serta
dievaluasi dan dinilai oleh Direktur Bidang Risk Management sehubungan dengan adanya aturan baru yang dikeluarkan oleh
and Compliance untuk kepentingan peningkatan efektivitas Otoritas Jasa Keuangan dimana diatur juga penerapan APU dan PPT
pelaksanaan kegiatan dan kinerja Fungsi Kepatuhan di tahun yang dalam koridor Konglomerasi Keuangan, maka Bank Mandiri telah
akan datang. Kriteria penilaian Fungsi Kepatuhan berdasarkan melakukan penyempurnaan Kebijakan penerapan Program APU dan
Rencana Kerja Tahunan, Key Performance Indicator (KPI) dan PPT, yang berlandaskan atas 5 (lima) Pilar Penerapan Program APU
Program Kerja/ Kegiatan Kerja Non Key Performance Indicator (Non PPT, yaitu:
KPI). Adapun penilaian berdasarkan KPI mencakup aspek Financial 1. Pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris;
Perspective, Customer Prespective, Internal Business Perspective dan 2. Kebijakan dan prosedur;
Development Perspective. Evaluasi diharapkan dapat meningkatkan 3. Pengendalian internal;
kualitas implementasi budaya kepatuhan dan pengelolaan risiko 4. Sistem informasi manajemen; dan
kepatuhan dalam meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat 5. Sumber daya manusia dan pelatihan.
ketidakpatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku.
Hal tersebut, bertujuan:
Program Anti Pencucian Uang (APU) dan 1. Memenuhi ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (POJK) mengenai Penerapan Program APU dan PPT di Sektor
Penerapan Program APU PPT merupakan suatu kewajiban bagi Jasa Keuangan.
semua pihak, terutama bagi bank sebagai perusahaan jasa keuangan. 2. Memberikan kesamaan persepsi dan pemahaman oleh seluruh
Praktek pencucian uang semakin marak, termasuk penyelewengan jajaran Perseroan secara group tentang pentingnya penerapan
penggunaan rekening untuk menampung pendanaan terorisme. Hal program APU dan PPT.
ini memerlukan komitmen dari seluruh pihak dalam mendukung 3. Sebagai pedoman dalam memitigasi risiko seperti risiko legal,
rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme. risiko reputasi, risiko operasional, dan risiko konsentrasi dengan
tetap mendukung bisnis Bank.
Kejahatan pencucian uang merupakan kejahatan yang kompleks, 4. Sebagai pedoman dalam penyusunan standar prosedur
melibatkan sindikat dan jumlah uang yang luar biasa besar serta operasional produk dan aktivitas perbankan lainnya berdasarkan
memiliki dampak yang mengganggu kestabilan perekonomian suatu prinsip kehati-hatian (prudential banking).
negara. Karena itu, kejahatan ini telah menjadi perhatian dunia
sampai dengan dibentuknya organisasi Financial Action Task Force on
Struktur Organisasi APU dan PPT Pelaksanaan progam APU dan PPT dilakukan oleh Unit Kerja Khusus
Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan program APU dan (UKK) APU PPT yang secara struktural berada di bawah Satuan Kerja
PPT di Bank Mandiri, maka perlu didukung pengawasan aktif Direksi dan Kepatuhan (SKK) Kantor Pusat Bank Mandiri dan bertanggungjawab
Dewan Komisaris, sehingga dapat memotivasi pegawai dan unit kerja langsung kepada Direktur Risk Management & Compliance yang
dalam pembentukan budaya kepatuhan di seluruh jajaran organisasi. membawahkan fungsi kepatuhan di Bank Mandiri. Adapun Sturktur
Pengawasan tersebut termasuk dalam hal pengelolaan risiko APU Organisasi APU PPT dapat digambarkan sebagai berikut:
dan PPT di perusahaan anak yang dalam pelaksanaannya di bawah
koordinasi Unit Kerja Khusus APU PPT.
Direktorat
Management & Complience
Compliance
Financial Crime
AML Advisory AML System
Analysis 1
Agar penerapan program APU PPT dapat dijalankan efektif dan POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
memenuhi ketentuan regulator, selain UKK APU PPT di Kantor Pusat, Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan
terdapat Anti Money Laundering Officer (AMLO) yang berkedudukan serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 32/
di Kantor Wilayah yang melaksanakan fungsi supervisi pelaksanaan SEOJK/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang
implementasi program APU PPT di Cabang-Cabang. Selain itu, dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Perbankan.
dengan mempertimbangkan beban tugas operasional dan 2. Integrasi penerapan program APU PPT dalam Konglomerasi
kompleksitas usaha, juga telah ditunjuk Person in Charge (PIC) Keuangan melalui pembuatan kebijakan dan prosedur APU PPT
APU PPT di setiap Cabang yang bertugas untuk mengawal dan oleh Perusahaan Anak dan Cabang Luar Negeri yang selaras
menjalankan operasional sesuai ketentuan penerapan program APU dengan kebijakan dan prosedur yang dimiliki Bank Mandiri
PPT di Cabang masing-masing. dengan tetap berpedoman pada regulasi yang mengatur
mengenai program APU PPT.
Program APU dan PPT 3. Meningkatkan budaya kepatuhandalam penerapan program
Komitmen Bank Mandiri menjalankan program APU dan PPT secara APU PPT yang disikapi dengan upaya peningkatan kualitas
konsisten dan efektif guna mendukung rezim anti pencucian uang operasional Cabang sesuai dengan ketentuan APU PPT secara
untuk memerangi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terus-menerus dan berkelanjutan melalui program Cabang
terorisme, dilaksanakan dalam program antara lain: Percontohan APU PPT.
1. Penyesuaian Kebijakan dan Standar Prosedur Anti Pencucian 4. Menjalin dan membina kerjasama maupun koordinasi dengan
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bank Mandiri sesuai pihak regulator dan penegak hukum khususnya dibidang Anti
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/ Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme melalui
pemberian data/informasi Nasabah yang telah ditetapkan Pemberian Dana Kegiatan Sosial dan/atau
sebagai Suspect, aktif sebagai bagian dari rezim APU PPT Politik
Indonesia antara lain dalam hal penyusunan National Risk Bank Mandiri telah membuktikan kepada para pemangku
Assessment (NRA) &Sectoral Risk Assessment (SRA), Sampel Bank kepentingan bahwa orientasinya tidak hanya kepada profit semata,
dalam pelaksanaan Mutual Evaluation Review (MER) oleh Asian namun juga kepada kepentingan masyarakat dan lingkungan (non-
Pacific Group on Money Laundering serta kegiatan-kegiatan keuangan) di sekitar unit kerja Bank Mandiri yang tersebar di seluruh
lainnya yang diselenggarakan oleh Regulator dan APGAKUM. Indonesia. Sebagai perwujudan dari tanggung jawab sosial, Bank
5. Penyusunan pembaharuan metodologi penilaian risiko Mandiri telah menyisihkan sebagian profitnya untuk membangun
berdasarkan pendekatan berbasis risiko (Risk Based Approach) masyarakat dan lingkungannya.
dengan memperhatikan faktor-faktor terkait Nasabah; Negara
atau Area Geografis; Produk, Jasa atau Transaksi; dan/atau Sepanjang tahun 2017, Bank Mandiri mengeluarkan biaya sebesar
Jaringan Disribusi (Delivery Channel). Rp139.240.266.550 untuk menjalankan berbagai kegiatan
6. Dalam rangka meningkatkan kemampuan AMLO dalam yang berkaitan dengan program sosial dan kemasyarakatan.
melakukan analisa Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) Adapun rincian mengenai dana penyaluran kegiatan CSR terkait
serta pengoperasian penggunaan AML System, telah dilakukan pengembangan sosial dan kemasyarakatan adalah sebagai berikut.
uji petik dan pelatihan AMLO di setiap Region.
7. Menjalin dan membina kerjasama dengan unit penyedia data
Kategori Kegiatan Biaya Pelaksanaan
dalam pemenuhan informasi data dan transaksi nasabah untuk
Bidang Lingkungan Hidup Rp480,180,500
kepentingan analisa transaksi nasabah.
Bidang Kesehatan Rp11,493,665,250
8. Peningkatan kualitas dan monitoring pelaporan Laporan
Bidang Sarana Umum dan Ibadah Rp100,836,424,857
Transaksi Keuangan Tunai (LTKT), Laporan Transaksi Keuangan
Bidang Bantuan Bencana Alam Rp1,948,764,031
dari dan ke Luar Negeri (LTKL), Laporan Trnasaksi Keuangan
Bidang Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Rp10,173,089,780
Mencurigakan (LTKM), dan Sistem Informasi Pengguna Jasa
Bidang Pendidikan Rp14,308,142,132
Terpadu (SIPESAT).
Total Rp139,240,266,550
9. Bank Mandiri telah menyempurnakan sistem informasi sehingga
dapat menyajikan data rekening lawan (informasi pembayar)
Uraian terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan
transaksi pembayaran kartu kredit. Sekitar 99,5% transaksi
disampaikan pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan
pembayaran kartu kredit Mandiri dilakukan nasabah melalui
Laporan Keberlanjutan tahun 2017 yang menjadi bagian yang tidak
ATM Bank Mandiri, Internet Banking, Short Message Service
terpisahkan dalam Laporan Tahunan ini.
(SMS) Banking, Direct Debit, Overbooking, Transfer RTGS, Kliring/
SKN, dan transaksi Tunai di Cabang. Untuk penggunaan sarana
Sedangkan untuk pemberian dana kegiatan politik, selama tahun
transaksi pembayaran kartu kredit Mandiri ini, Bank Mandiri telah
2017 Bank Mandiri tidak melakukan pemberian dana untuk kegiatan
dapat menyajikan data rekening lawan (informasi pembayar)
politik atau kepada partai politik.
kartu kredit Mandiri.
10. Peningkatan pemahaman (awareness) APU dan PPT untuk
pegawai secara bankwide melalui training reguler APU dan PPT
Perkara Penting
Sepanjang tahun 2017, jumlah permasalahan hukum perdata dan
dengan beberapa media yaitu class-room training,e-Iearning dan
pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang
sosialisasi kepada seluruh pegawai Cabang/Unit Kerja di Bank
tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan
Mandiri serta Perusahaan Anak. Selain itu untukmeningkatkan
melalui tabel sebagai berikut.
penerapan program APU PPT di Cabang yang dilaksanakan oleh
Anti Money Laundering Officer (AMLO), maka pada tahun 2017 ini
juga telah dilakukan Workshop APU dan PPT serta assessment
Program APU PPT kepada seluruh AMLO.
Permasalahan Hukum yang Sedang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi Yang Sedang Menjabat Serta Entitas Anak
Selama periode tahun 2017, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum,
baik perdata maupun pidana.
Jumlah
No. Entitas Anak Perkara Penting
Perdata Pidana Hubungan Industrial
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
188 26 2
dalam proses penyelesaian
1. PT Bank Syariah Mandiri Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 22 9 0
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
3 - -
dalam proses penyelesaian
2. PT Mandiri Sekuritas Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 1 - -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
22 - -
dalam proses penyelesaian
3. PT Mandiri Tunas Finance Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 9 - -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
1 - -
dalam proses penyelesaian
PT Mandiri AXA General
4. Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
Insurance
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 3 - -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
4 16 -
dalam proses penyelesaian
PT AXA Mandiri Financial
5. Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
Services
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 10 4 -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
6 18 -
dalam proses penyelesaian
6. PT Bank Mandiri Taspen Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 9 - -
tetap)
Jumlah
No. Entitas Anak Perkara Penting
Perdata Pidana Hubungan Industrial
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
- - -
dalam proses penyelesaian
Mandiri International
7. Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
Remittance Sdn. Bhd.
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum - - -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
- - -
dalam proses penyelesaian
Bank Mandiri (Europe)
8. Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
Limited
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum - - -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
- - -
dalam proses penyelesaian
PT Asuransi Jiwa Inhealth
9. Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
Indonesia
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum 1 - -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
4 - -
dalam proses penyelesaian
10. PT Mandiri Utama Finance Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum - 3 -
tetap)
Perkara/Permasalahan Hukum yang masih
- - -
dalam proses penyelesaian
PT Mandiri Capital
11. Perkara/Permasalahan Hukum yang telah
Indonesia
selesai (telah mempunyai kekuatan hukum - - -
tetap)
Apabila putusan
Mahkamah Agung RI
tersebut yang intinya
menguatkan Putusan
PT, maka tidak menutup
kemungkinan PT
Solaris Prima Energy
mengajukan gugatan
kembali.
Perkara Pencairan Deposito PT Pos Kasasi Resiko ganti rugi dan PT Bank Syariah Mandiri Tidak ada
Property Indonesia No.267/Pdt.G/2015/ reputasi. telah melakukan upaya
PN.Bdg antara Monfiori (Direktur semaksimal mungkin,
Utama PT Pos Property Indonesia sehingga PT Bank
dengan dan PT Bank Syariah Mandiri Syariah Mandiri telah
serta Ir. Sri Wikani dan Akhmad Rizani dinyatakan menang
(mantan Direktur PT Pos Property sesuai informasi pada
Indonesia). situs resmi Mahkamah
Agung RI. Namun
demikian, tidak
menutup kemungkinan
PT Pos Property
Indonesia mengajukan
gugatan kembali melalui
Pengadilan Agama
Bandung.
PT Mandiri Perkara PKPU/Pailit dengan nomor Saat ini perkara Tidak terdapat pembayaran PT Mandiri Tunas Tidak ada
Tunas Finance perkara 66/Pdt.Sus-Pkpu/2017/ tersebut masih dalam angsuran oleh debitur Finance telah melakukan
PN.Jkt.Pst di Pengadilan Niaga pada proses pembahasan kepada MTF sehingga tindakan yang terbaik
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas proposal perdamaian mempengaruhi performance untuk kepentingan
nama Debitur PT Multi Structure. antar debitur dengan perusahaan. perusahaan atas perkara
seluruh kreditur. tersebut.
Perkara Gugatan Perbuatan Melawan Saat ini perkara Debitur tidak melakukan PT Mandiri Tunas Tidak ada
Hukum dengan nomor perkara 541/ tersebut masih dalam pembayaran angsuran, MTF Finance telah melakukan
Pdt.G/2016/PN.Jkt.Pst di Pengadilan proses pengajuan tidak dapat melaksanakan tindakan yang terbaik
Negeri Jakarta Pusat atas nama Debitur upaya hukum banding eksekusi objek jaminan untuk kepentingan
PT Mulia Restu Mandiri Group. oleh debitur ke fidusia, serta terdapat perusahaan atas perkara
Pengadilan Tinggi DKI Risiko ganti rugi karena tersebut.
Jakarta. adanya gugatan dari Debitur
kepada MTF sehingga
mempengaruhi performance
perusahaan.
PT Mandiri Telah Selesai Risiko Ganti Rugi PT Mandiri AXA General Tidak Ada
Perkara PT Mewah Industri No. 253/
AXA General Insurance telah
Pdt.G/2017/PN.JKT.TIM dengan PT
Insurance melakukan upaya
Mandiri AXA General Insurance dan
maksimal pada tingkat
Turut Tergugat lainnya.
Pengadilan Negeri.
Masih dalam proses Risiko Ganti Rugi PT Mandiri AXA General Tidak ada
Insurance sebagai
Perkara PT Pupuk Subur Makmur No. anggota penanggung
341/Pdt.G/2015/PN.MDN dengan PT dalam perkara Ko-
Mandiri AXA General Insurance dan asuransi ini sampai saat
Turut Tergugat lainnya. ini melakukan upaya
maksimal pada tingkat
Pengadilan Tinggi
PT AXA Mandiri PT Mandiri AXA General Insurance Tidak ada Risiko pembayaran klaim Perkara saat ini masih Tidak Ada
Financial sebagai anggota penanggung dalam dalam proses di
Services perkara Ko-asuransi ini sampai saat Bareskrim dan AXA
ini melakukan upaya maksimal pada Mandiri mengikuti
tingkat Pengadilan Tinggi proses tersebut.
Dugaan Tindak Pidana Korupsi yang Saat ini masih dalam Risiko reputasi Perkara saat ini masih Tidak Ada
dilakukan oleh Nur Alam (Gubernur proses di Pengadilan. berproses di Pengadilan
Sulawesi Tenggara). Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, dan
AXA Mandiri mengikuti
proses tersebut.
Kepailitan PT. Dimas Utama, dimana Saat ini masih dalam Risiko tidak dibayarkannya Perkara saat ini Tidak Ada
AMFS memiliki Piutang Premi dan proses Kepailitan yang premi dan excess claim berproses di Kurator PT.
excess claim. ditangani oleh Tim Dimas Utama (dalam
Kurator. Pailit) dan AXA Mandiri
mengikuti proses
tersebut
Dugaan Tindak Pidana Penipuan Proses ditingkat Resiko Reputasi Proses ditingkat Tidak Ada
dan/atau Penggelapan yang diduga Penyidikan di Polda Penyidikan di Polda
dilakukan oleh Fariani (Termaslahat) Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara dan
AXA Mandiri (Pelapor)
mengikuti proses
tersebut
Perkara No. 124/Pid.Sus/TPK/2017/ Perkara saat ini Resiko Reputasi Perkara saat ini masih Tidak Ada
PN.JKT.PST, dugaan tindak pidana masih berproses di berproses di Pengadilan
Grativikasi dalam penerbitan faktur Pengadilan Tindak Tindak Pidana Korupsi
pajak dan Pencucian Uang yang di Pidana Korupsi pada pada Pengadilan Negeri
lakukan oleh Jajun Jaenudin, S.Kom., Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan
MM. Jakarta Pusat AXA Mandiri mengikuti
proses tersebut.
PT Bank Mandiri 76/Pdt.G/2012/PN.Dps. - Putusan Tidak signifikan, karena Melakukan upaya Tidak Ada
Taspen - Gugatan diajukan sehubungan PN.Dps. No.76/ potensi kerugiannya kecil, kasasi atas putusan
dengan status jaminan kredit Pdt.G/2012/ yaitu +/- Rp.46 juta (baik Pengadilian Negeri dan
atas nama debitur Nyoman Gede PN.Dps., PT Bank debet kredit) Pengadilan Tinggi yang
Parwita Kusuma yang dinyatakan Mandiri Taspen merugikan PT Bank
tidak sah karena sertifikatnya kalah. Mandiri Taspen
diperoleh secara tidak sah dari - Putusan
Penggugat. PT.Dps. No.154/
PDT/2013/PT.Dps,
PT Bank Mandiri
Taspen kalah.
- Saat ini sedang
proses kasasi
atas permohonan
PT Bank Mandiri
Taspen.
181/Pdt.G/2012/PN.Sgr - Putusan PN Tidak signifikan, potensi Menjaga putusan kasasi Tidak Ada
- Permohonan pembatalan lelang Singaraja No. kerugiannya kecil +/- Rp. 258 tetap menguntungkan
jaminan Penggugat (debitur) dan 181/PDT.G/2012/ juta (nilai lelang), PT Bank Mandiri Taspen.
pembatalan Perjanjian Kredit. PN. Sgr dan serta PT Bank Mandiri
Putusan PT No. Taspen.saat ini berada
83/PDT/2013/ dalam posisi yang
PT.Dps. keduanya dimenangkan berdasarkan
memenangkan putusan Pengadilan Negeri
PT Bank Mandiri dan Pengadilan Tinggi
Taspen..
- Saat ini sedang
proses kasasi
atas permohonan
Penggugat/
Termohon
Kasasi.
623/Pdt/G/2017/PN.Dps Perkaranya sedang Tidak signifikan, potensi Menunjuk kuasa Tidak Ada
- Gugatan diajukan karena dalam proses kerugiannya sebesar baki hukum profesional
Penggugat merasa keberatan pemeriksaan di debet kredit +/- Rp. 962 juta, untuk mengawal
dengan rencana lelang Hak Pengadilan Negeri dan posisi hukum PT Bank dan menangani agar
Tanggungan atas jaminan Denpasar pada Mandiri Taspen cukup kuat keputusan yang
kreditnya tahap pengambilan dijatuhkan tidak
keputusan merugikan PT Bank
Mandiri Taspen.
898/Pdt.G/2017/PN.Dps Perkaranya masih Tidak signifikan, karena Menangani perkara Tidak Ada
- Gugatan diajukan karena dalam pemeriksaan potensi kerugian sekitar dengan baik dan
Penggugat merasa keberatan di Pengadilan Rp.2,97 miliar (nilai baki keputusannya tidak
dengan rencana lelang Hak Negeri Denpasar, debet kredit), dan dalil boleh merugikan PT
Tanggungan atas jaminan dan Penggugat Penggugat tidak kuat. Bank Mandiri Taspen.
kreditnya sudah 4X tidak hadir
dipersidangan tanpa
alasan yang jelas,
dan pada sidang
berikutnya tanggal
20/2/2018 akan
diputus apabila
Penggugat tetap juga
tidak hadir
PT Asuransi Perkara penolakan pembayaran klaim Sudah selesai dengan Risiko Reputasi Mandiri Inhealth telah Tidak ada
Jiwa Inhealth asuransi karena telah kedaluwarsa, jalan Mediasi/Putusan melakukan proses
Indonesia dalam perkara Nomor :63/Pdt/G/2017/ Perdamaian (Akta Van mitigasi yang dilakukan
PN.Pbr di Pekanbaru. Daading) oleh Unit Legal yang
berada dibawah Risk
Management and
Legal Division dengan
Mengkaji ulang syarat
dan ketentuan di dalam
polis serta memperbaiki
strategi sosialisasi pada
jajaran teknis dan
operasional internal
Mandiri Inhealth dan
mitra usaha.
Siaran Pers
Keterbukaan Informasi dalam bentuk siaran pers yang dilakukan Bank Mandiri merupakan salah satu bentuk implementasi prinsip GCG yaitu
transparansi dan pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Siaran Pers yang telah dilakukan oleh Bank Mandiri selama tahun 2017 adalah
sebagai berikut.
Buletin
Bank Mandiri secara rutin menerbitkan buletin setiap tahunnya. Adapun buletin yang telah diterbitkan selama tahun 2017 yaitu:
Laporan Berkala
Jenis Laporan Tujuan Periode Laporan Jumlah
Laporan Tahunan OJK & BEI Tahunan 1
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak OJK, BEI, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN Triwulanan 4
Laporan Komposisi Kepemilikan Saham OJK Bulanan 12
Laporan Hutang Valas OJK Bulanan 12
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum OJK & BEI Bulanan 12
Laporan Insidentil
Tanggal Perihal Laporan Tujuan
Januari – Desember 2017 Komposisi Kepemilikkan Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Sebanyak 12 laporan) OJK
Januari – Desember 2017 Permintaan Data Hutang/Kewajiban dalam valuta asing (Sebanyak 12 laporan) OJK
Januari – Desember 2017 Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Sebanyak 4 laporan) OJK, BEI, Kementerian
Keuangan, Kementerian
BUMN
24 Januari 2017 Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun Buku 2016 OJK & Kementerian BUMN
03 Februari 2017 Keterbukaan Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terkait Pengumuman RUPS Tahunan OJK & BEI
Tahun Buku 2016
Kode Etik
Kode etik merupakan pedoman perilaku Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kedinasan sehari-hari serta dalam melakukan hubungan
bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun rekan kerja. Adanya aturan dasar yang dimuat dalam Kode Etik (Code of Conduct), menjadikan salah
satu komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip-prinsip tata kelola, yang selama ini mendukung Bank Mandiri untuk mancapai Visi dan Misi yang
telah ditetapkan.
Etika kerja merupakan penjabaran prinsip-prinsip dasar perilaku pribadi dan profesional yang diharapkan dilakukan oleh Jajaran Bank Mandiri
dalam melaksanakan tugasnya. Etika bisnis merupakan prinsip moral terkait perilaku individu, perlindungan terhadap harta milik bank, dan
penyelenggaraan bisnis bank salah satunya dalam berinteraksi dengan stakeholders, sebagai dasar perilaku Jajaran Bank dalam menjalankan
aktivitas bisnis. Hal Ini merupakan standar perilaku yang harus diterapkan oleh seluruh level organisasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No. 002/KEP.DIR.KOM/2000 dan telah direvisi pada tahun 2013, Bank Mandiri
mempunyai kode etik yang memuat prinsip-prinsip dasar perilaku pribadi dan profesional yang dilakukan oleh seluruh karyawan Bank Mandiri.
Oleh sebab itu, keberadaan kode etik menjadi pedoman dan tanggung jawab perilaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai Bank
Mandiri di seluruh jenjang Organisasi.
1. Benturan kepentingan Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
(conflict of interest) kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak
lain sehingga Jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai
kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya. Oleh karenanya seluruh jajaran Bank:
a. Wajib menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan melaporkan kepada atasan langsung apabila
tidak dapat menghindari.
b. Dilarang memberikan persetujuan dan atau meminta persetujuan atas fasilitas kredit, serta tingkat bunga khusus maupun
kekhususan lainnya untuk:
i. Dirinya sendiri.
ii. Keluarganya.
iii. Perusahaan dimana ia dan atau keluarganya mempunyai kepentingan.
c. Dilarang bekerja pada perusahaan lain, kecuali apabila telah mendapatkan penugasan atau ijin tertulis dari Bank. Dewan
Komisaris dan Direksi yang mengikuti ketentuan regulator.
d. Dilarang menjadi rekanan secara langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk barang atau jasa bagi Bank.
e. Dilarang mengambil barang-barang milik Bank untuk kepentingan sendiri, keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya.
f. Hanya diperkenankan melakukan transaksi sekuritas, perdagangan valuta asing, logam mulia, transaksi derivatif dan barang
lainnya untuk kepentingan sendiri apabila tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran peraturan insider trading dari Otoritas
Pasar Modal, dan peraturan lainnya.
2. Kerahasiaan a. Wajib memahami dan menjaga kerahasiaan setiap informasi, sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Menggunakan informasi yang diterima hanya untuk kegiatan Bank.
c. Dalam memberikan informasi, harus bertindak sesuai ketentuan yang berlaku.
d. Untuk menghindari penyalahgunaan, penyebaran informasi nasabah di lingkungan internal Bank dilakukan secara hati-hati dan
hanya kepada pihak yang berkepentingan.
e. Dilarang menyebarluaskan informasi kepada pihak luar mengenai:
i. Kegiatan Bank dengan Pemerintah Republik Indonesia.
ii. Kebijakan internal serta prosedur kerja Bank.
iii. Manajemen Sistem Informasi, Data dan Laporan
iv. Data karyawan, baik yang masih aktif maupun tidak
v. Kegiatan bisnis Bank, termasuk kegiatan dengan nasabah dan rekanan.
Kecuali atas persetujuan pejabat Bank yang berwenang atau karena perintah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
f. Kewajiban untuk menjaga hal-hal khusus yang harus dirahasiakan, tetap berlaku bagi mantan pegawai Bank.
3. Penyalahgunaan a. Dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung, dari pengetahuan
Jabatan dan Gratifikasi yang diperoleh dari kegiatan bisnis Bank untuk:
i. Keuntungan pribadi.
ii. Keuntungan bagi anggota keluarganya.
iii. Keuntungan bagi pihak-pihak lainnya.
b. Dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima gratifikasi yang berhubungan dengan
jabatannya dan berlawanan dengan kewajibannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jenis-jenis gratifikasi dan mekanisme pelaporannya akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
c. Dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak ketiga
yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa dari Bank.
d. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan berupa barang atau dalam bentuk lainnya pada saat-
saat tertentu seperti pada Hari Raya, perayaan tertentu, musibah dan lainlain, apabila:
i. Akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan bank, dan
ii. Harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar, maka Jajaran Bankyang menerima bingkisan tersebut harus segera
mengembalikan bingkisan tersebut dengan penjelasan secara sopan bahwa Jajaran Bank tidak diperkenankan menerima
bingkisan.
e. Dalam hal pemberian bingkisan sebagaimana disebutkan dalam butir (d) di atas karena satu dan lain hal sulit dikembalikan,
anggota Jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera melaporkan kepada atasannya untuk ditindaklanjuti.
f. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan barang promosi, maka sepanjang akibat penerimaan barang
promosi tersebut tidak meninmbulkan dampak negative, maka diperbolehkan diterima.
g. Dalam rangka pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperluan dinas Bank, harus berusaha mendapatkan harga
terbaik dengan potongan harga maksimal yang potongan harganya dibukukan untuk keuntungan Bank.
h. Dilarang menggunakan jabatannya untuk meminjam dari nasabah atau berhutang kepada nasabah.
i. Dilarang memanfaatkan kesempatan menggunakan fasilitas Bank untuk keuntungan sendiri di luar yang telah disediakan oleh
Bank.
4. Perilaku insiders a. Jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan informasi tersebut untuk mengambil
keuntungan bagi dirinya sendiri, keluarganya atau pihak ketiga lainnya.
b. Dilarang menggunakan informasi internal untuk melakukan pembelian, atau memperdagangkan sekuritas, kecuali jika informasi
tersebut telah diketahui oleh publik.
c. Dilarang menyalahgunakan posisinya dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung bagi dirinya maupun
orang lain yang dapat mempengaruhi keputusan.
d. Pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli aset Bank serta jasa lainnya harus dilakukan dengan mengutamakan
kepentingan Bank.
5. Integritas dan Akurasi a. Harus menyajikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Data Bank b. Tidak diperkenankan membukukan dan/atau mengubah dan/atau menghapus pembukuan, dengan maksud untuk mengaburkan
transaksi.
c. Hanya diperkenankan melakukan perubahan atau penghapusan data berdasarkan otorisasi pejabat berwenang sesuai prosedur
yang telah ditetapkan Bank.
d. Tidak diperkenankan memanipulasi dokumen.
6. Integritas Sistem a. Harus senantiasa mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan kriminal di bidang keuangan dan perbankan.
Perbankan b. Wajib mencurigai adanya transaksi yang tidak biasa dan wajib melakukan tindakan preventif dalam mendeteksi rekening-
rekening yang dicurigai telah digunakan untuk kegiatan seperti money laundering, terrorism financing, korupsi dan tindak
kejahatan lainnya.
Adapun etika bisnis sebagai dasar perilaku Jajaran Bank Mandiri dalam menjalankan aktivitas bisnis, mencakup aspek berikut:
3. Penyelenggaraan a. Mis-representasi
Bisnis Bank − Jajaran Bank yang mewakili Bank dalam berhubungan dengan pihak ketiga bertindak sesuai kapasitas dan kewenangannya.
− Jajaran Bank yang mewakili Bank memberikan keterangan, dokumen dan laporan yang benar dengan cara yang benar.
− Jajaran Bank menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dari pihak lain.
b. Hubungan dengan Mitra Kerja
− senantiasa memprioritaskan kepentingan Bank dalam berhubungan dengan mitra kerja.
− mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme serta citra negatif dalam berhubungan dengan mitra kerja.
− dalam bekerjasama dengan mitra kerja menerapkan prinsip profesionalisme dan keadilan yang dilandasi itikad baik.
c. Perilaku dalam Berkompetisi
− Bertanggungjawab menciptakan dan menjaga kompetisi yang sehat dalam menjalankan bisnis.
− Menjauhi, menghindari dan mencegah cara-cara berkompetisi yang tidak sehat dalam mengembangkan karirnya.
d. Hubungan dengan Organisasi Lain
− Dapat melakukan kontak bisnis dengan organisasi lain termasuk competitor sepanjang memberikan manfaat bagi Bank.
− menghindarkan diri dari segala bentuk kolaborasi/persekutuan yang tidak patut dengan pihak lain.
e. Mendapatkan dan Menggunakan Informasi Pihak Ketiga
− Menghindari perolehan informasi rahasia dari pihak ketiga/competitor dengan cara yang tidakpatut.
− Tidak merekrut pegawai kompetitor dengan tujuan untuk mendapatkan informasi rahasia dari perusahaan kompetitor.
f. Hubungan dengan Regulator
Memegang teguh prinsip etika dan ketentuan yang berlaku dalam membina hubungan dengan Regulator.
Selain itu, kode etik juga dapat diakses kapan saja oleh seluruh pegawai Bank Mandiri melalui portal Bank Mandiri yang disebut Knowledge
Management System (KMS).
Upaya implementasi dan penegakkan kode etik Bank Mandiri dilakukan dengan penuh kesadaran secara terus-menerus dalam bentuk sikap,
perbuatan, komitmen serta ketentuan yang dilakukan dengan:
1. Pernyataan Kepatuhan Kode Etik Bank Mandiri
Jajaran Bank Mandiri diharuskan membaca, memahami dengan baik serta diwajibkan menandatangani “Pernyataan Kepatuhan Jajaran Bank
terhadap Kode Etik”.
Proses internalisasi dan sosialisasi Budaya Kerja Unggul “Culture of Excellence”di Bank Mandiri dilakukan kepada seluruh level dalam organisasi
Bank Mandiri termasuk Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai melalui berbagai media seperti inclass training, diskusi dan pengarahan
manajemen saat kunjungan ke wilayah, sms/email blast, artikel di majalah Mandiri, materi teleconference/video taped, dan lain-lain. Selain
cara konvensional seperti tersebut di atas, untuk meningkatkan antusiasme Mandirian dalam menjalankan budaya kerja unggul, Bank Mandiri
membuat system yang disebut cultur excellence scoreboard seperti yang telah dijelaskan pada bagian profil perusahaan.
Dengan adanya proses internalisasi budaya kerja unggul, diharapkan Bank Mandiri akan memiliki keunggulan tidak hanya di sisi financial, tapi
juga memiliki Mandirian unggul untuk mencapai visi Bank Mandiri menjadi bank terbaik di ASEAN 2020.
Jumlah Pelanggaran Kode Etik Desember 2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status
Pada tahun 2017, jumlah pelanggaran Bank Mandiri adalah sebagai Gratifikasi, yang selanjutnya akan direview secara periodik.
berikut:
Menindaklanjuti arahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait
Tabel Jumlah Pelanggaran Kode Etik dengan penentuan batasan nilai kewajaran dan penyesuaian dengan
Jenis Sanksi Jumlah Kategori Jumlah kondisi saat ini Bank Mandiri dalam menjalankan aktivitas bisnis
Teguran Tertulis 1 172 sehari-hari perlu menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan
Ringan 226
Teguran Tertulis 2 54 nasabah, vendor, rekanan, mitra kerja dan seluruh stakeholder yang
Peringatan Tertulis 1 55 didasarkan pada etika, rasa saling percaya dan bertanggung jawab.
Peringatan Tertulis 2 13 Sedang 98 Oleh karena itu, Bank Mandiri telah menyempurnakan program
pengendalian gratifikasi dengan melakukan revisi PTO Pengendalian
Peringatan Tertulis Keras & Terakhir 30
Gratifikasi yang mulai diberlakukan pada Agustus 2016. Dalam revisi
PHK 53
Berat 94 PTO Pengendalian Gratifikasi telah diatur beberapa hal baru sebagai
Putus Kontrak 41
berikut:
Total 418 Total 418
a. Perluasan cakupan penerima gratifikasi di lingkungan Bank
Mandiri
Kebijakan Gratifikasi b. Pengaturan penerimaan gratifikasi dari Perusahaan Anak
Bank Mandiri menyadari bahwa pengendalian gratifikasi merupakan
c. Penetapan batas nilai kewajaran
kegiatan yang penting untuk menjaga proses bisnis berjalan sesuai
d. Perubahan batas waktu pelaporan penolakan/penerimaan
dengan etika bisnis yang menjunjung tinggi nilai integritas. Oleh
gratifikasi
karena itu, sejak tahun 2013, Bank Mandiri telah memiliki Petunjuk
e. Mekanisme penyimpanan uang/barang/bingkisan
Teknis Operasional (PTO) Gift Disclosure Statement yang mengatur
f. Penandatanganan Pakta Integritas
larangan penerimaan Gratifikasi bagi seluruh pegawai Bank Mandiri.
Selain itu, pengendalian Gratifikasi bertujuan untuk membangun
Dalam rangka mendukung program pemberantasan korupsi,
nilai-nilai Good Corporate Governance dan menanamkan value
Bank Mandiri aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang
integrity kepada seluruh pegawai Bank Mandiri sehingga dalam
dikoordinasikan oleh KPK diantaranya:
menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari dengan nasabah, vendor,
a. Mengikuti workshop bersama KPK dan KLOP (Kementerian,
rekanan dan seluruh stakeholder selalu didasarkan pada etika,
Lembaga, Organisasi dan Pemerintahan) dalam pembahasan
rasa saling percaya dan bertanggung jawab. Dengan demikian
Indonesia Corporate University untuk mendukung Sistem
kepentingan bisnis tetap berjalan dengan baik dan beretika namun
Integritas Nasional.
tidak bertentangan dengan ketentuan larangan gratifikasi. Hingga
b. Mengikuti Forum Unit Pengendali Gratifikasi Nasional yang
saat ini, Bank Mandiri berusaha melakukan perbaikan terus-menerus
diselenggarakan pada tanggal 11-12 Desember 2017 di Jakarta.
dalam implementasi pengendalian gratifikasinya.
c. Mengikuti Festival Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2017 yang
diselenggarakan pada tanggal 11-12 Desember 2017 di Jakarta,
Sebagai perwujudan Komitmen Pencegahan Terintegrasi Bank
dimana Bank Mandiri terpilih kembali untuk ketiga kalinya
Mandiri bersama KPK, yang ditandatangani pada tanggal 4
sebagai BUMN dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik.
November 2014, untuk menerapkan pengendalian gratifikasi
guna mendukung upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di
Pengelolaan Pengendalian Gratifikasi
lingkungan Bank Mandiri, maka Bank Mandiri telah menetapkan
Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) berdasarkan Surat Keputusan
Unit Pengendali Gratifikasi
(SK) Direksi yang berlaku sejak tanggal 3 Juli 2015 dan juga telah
Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Bank Mandiri berada di Compliance
mengimplementasikan pengendalian gratifikasi melalui program
Group, pada Corporate Governance & Business Ethic (CGB)
sosialisasi berkelanjutan, penandatanganan pakta integritas
Departemen. UPG berfungsi melakukan pengendalian Gratifikasi di
dan sentralisasi pelaporan gratifikasi melalui UPG. Selain itu,
lingkungan Bank Mandiri yang dalam menjalankan tugasnya dibantu
Bank Mandiri juga telah melakukan penyempurnaan ketentuan
oleh Decentralized Compliance and Operational Risk dan Anti Money
pengendalian gratifikasi di Bank Mandiri melalui perubahan PTO
Laundering Officer. Adapun susunan organisasi UPG Bank Mandiri
Gift Disclosure Statement menjadi PTO Pengendalian Gratifikasi,
adalah sebagai berikut:
menyesuaikan dengan Peraturan KPK No. 2 Tahun 2014 tanggal 9
Compliance Kepala
UPG Group Unit Kerja
Unit
Pengendalian
Gratifikasi
UPG Analisa
Unit
Pengendalian
(Kewenangan ✓
Gratifikasi Pengelolaan)
Jajaran Penentuan
Manfaat Penerbitan surat
Bank Mandiri Laporan penetapan
Triwulanan
Milik Pelapor
SLA
5HK 12HK 30HK 60HK 67HK
Implementasi Pengendalian Gratifikasi pada situs Mandiri Easy yang dapat diakses oleh seluruh pegawai
dengan masing-masing NIP. Pada akhir modul, terdapat post test
Pakta Integritas yang harus dikerjakan oleh pegawai untuk mengukur pemahaman
Dalam rangka mendukung program pengendalian gratifikasi, pegawai. E-Learning Pengendalian Gratifikasi telah diakses oleh
Bank Mandiri memiliki program Pakta Integritas yang merupakan 29.945 orang pegawai (78% dari total jumlah pegawai yang terdaftar
pernyataan seluruh jajaran Bank Mandiri untuk berkomitmen di Mandiri University Group sebanyak 38.559 pegawai ber NIP). Hasil
menjunjung tinggi moral dan integritas, melindungi dan menjaga post test memiliki rincian sebagai berikut:
citra, kredibilitas serta kepentingan Bank Mandiri dengan cara tidak a. Pegawai yang telah lulus program sebanyak 23.564 orang.
meminta atau menerima gratifikasi dari pihak yang memiliki benturan b. Pegawai yang belum lulus sebanyak sebanyak 5.865 orang.
kepentingan.
Program Pengendalian Gratifikasi Pada Perusahaan Anak
Pakta Integritas ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Jajaran Sebagai langkah untuk mewujudkan budaya integritas sebagai
Direksi pada saat ditetapkan serta dilakukan penandatanganan ulang salah satu standar “One Culture” di Mandiri Group, telah dilakukan
setiap tahun sekali. Selain itu, Pakta Integritas juga ditandatangani himbauan kepada seluruh Perusahaan Anak untuk menerapkan juga
oleh seluruh Jajaran Bank Mandiri (selain Dewan Komisaris dan program pengendalian Gratifikasi.
Jajaran Direksi) pada saat pertama kali bekerja di Bank Mandiri dan
dilakukan penandatanganan ulang setiap 2 tahun sekali. Selain hal tersebut di atas, dalam rangka pelaksanaan program
Pada tahun 2017, Bank Mandiri telah melaksanakan Refreshment Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, telah dilakukan sosialisasi
Penandatanganan Pakta Integritas yang dihadiri oleh 1.000 peserta program pengendalian gratifikasi untuk Satuan Kerja Kepatuhan PT
perwakilan stakeholder eksternal yaitu rekanan/vendor dan Bank Syariah Mandiri pada bulan November 2017.
nasabah. Pada kegiatan tersebut mengundang Pejabat KPK sebagai
pembicara. Selanjutnya, refreshment penandatanganan Pakta Laporan Gratifikasi Tahun 2017
Integritas tersebut telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Pelaporan Gratifikasi di Bank Mandiri dilakukan oleh pegawai Bank
Pakta Integritas oleh Dewan Komisaris, Jajaran Direksi dan SEVP Mandiri dengan mengirimkan email kepada UPG. Pegawai Bank
serta seluruh Jajaran Bank Mandiri Kantor Pusat maupun Region Mandiri yang menerima/menolak gratifikasi melaporkan penerimaan/
pada Desember 2017 dengan total 39.906 pegawai. penolakannya kepada UPG melalui sarana email paling lama 5 Hari
Kerja setelah penerimaan/penolakan gratifikasi dengan mengirimkan
Sosialisasi dan Pemahaman Pengendalian Gratifikasi formulir pelaporan gratifikasi yang bisa diperoleh melalui kantor KPK
Sosialisasi dilakukan secara berkelanjutan oleh UPG berkoordinasi atau website KPK atau melalui file pada PTO Pengendalian Gratifikasi
dengan DCOR Head dan AMLO kepada Unit Kerja di Kantor Pusat, disertai dengan dokumen pendukung seperti foto barang, bukti
Region maupun melalui kelas-kelas regular ODP/SDP/Basic Branch acara serah terima, undangan dan dokumen pendukung lainnya.
Manager (BM)/ Intermediate BM/Advance BM.
Setelah menerima laporan, UPG akan melakukan review dan
Sampai dengan bulan Desember 2017, telah dilakukan sosialisasi mengelompokkan laporan gratifikasi apakah merupakan
tatap muka kepada kurang lebih 2.648 pegawai Bank Mandiri. kewenangan Bank Mandiri atau kewenangan KPK. Sampai Desember
Selain itu sosialisasi dilakukan pula melalui pemasangan Poster 2017, jumlah laporan penerimaan/penolakan Gratifikasi sebanyak 137
Pengendalian Gratifikasi di Region (Banking Hall) dan Kantor Pusat laporan. Penerimaan Gratifikasi yang dilaporkan di antaranya berupa
(Plaza Mandiri), melalui pengiriman Email Blast, Screen Saver, Tabloid honorarium, barang elektronik, cinderamata dan makanan.
Mandiri, pembuatan lemari pajang barang gratifikasi dan himbauan
kepada seluruh rekanan/mitra kerja Bank untuk tidak memberikan Whistleblowing System
gratifikasi terkait perayaan keagamaan dan tahun baru melalui media Berdasarkan SE BI No.13/28/DPNP mengenai Penerapan Strategi
surat kabar nasional. Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank Mandiri telah melakukan berbagai
upaya untuk memantau dan memitigasi risiko fraud melalui
E-Learning Gratifikasi penerapan 4 pilar yaitu:
Program e-Learning Pengendalian Gratifikasi telah dilaksanakan oleh 1. Pencegahan
Jajaran Bank Mandiri dalam 2 (dua) batch, batch ke-1 dimulai tanggal 2. Deteksi
7 Agustus 2017 sampai dengan 25 Agustus 2017 dan batch ke-2 dimulai 3. Investigasi
tanggal 1 November 2017 sampai dengan 25 November 2017. Program 4. Pelaporan dan Sanksi
e-learning tersebut merupakan modul online yang dapat diakses 5. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
Sebagai upaya untuk memantau dan mengendalikan fraud pada pilar 4. Unit kerja terkait menindaklanjuti laporan, bilamana diperlukan
deteksi, Bank Mandiri menyediakan kebijakan whistleblowing system akan dilakukan investigasi lebih lanjut.
yang dinamakan “Letter to CEO (LTC)”. LTC merupakan sarana laporan 5. Pelapor akan mendapatkan feedback status atas pengaduan
pengaduan fraud dari pegawai maupun pihak ketiga kepada Direktur yang dilaporkan.
Utama dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan
untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian Perlindungan Bagi Whistleblower
fraud. Setiap pelapor akan diberikan jaminan perlindungan dari Bank
Mandiri dengan menjaga kerahasiaan identitas pelapor(nama, alamat,
Program LTC sebagai salah satu program Strategi Anti Fraud (SAF) nomor telepon, email dan unit kerja/perusahaan). Selain itu, pelapor
yang bertujuan untuk: diperbolehkan untuk tidak mencantumkan identitas (anonim).
1. Mendeteksi kejahatan fraud atau indikasi fraud dengan
adanya laporan pegawai atau pihak ketiga Bank Mandiri, yang Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan
dapat disampaikan dengan mencantumkan baik secara jelas 1. Pengaduan yang masuk melalui LTC Bank Mandiri adalah laporan
identitasnya maupun anonymous, yang selanjutnya dapat yang terkait fraud/indikasi fraud dengan definisi sebagai berikut:
dilakukan proses investigasi ataupun tindakan tindak lanjut. a. Tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja di
2. Mendorong awareness atau kepedulian seluruh pegawai untuk lakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi
turut serta menjaga unit kerjanya dari kerugian akibat fraud Bank, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan
sehingga kualitas pengawasan lebih baik dan rasa ikut memiliki Bank, dan/atau;
(sense of belonging) pegawai menjadi lebih tinggi. b. Menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank,
3. Meningkatkan reputasi perusahaan khususnya dalam konteks nasabah, atau pihak lain menderita kerugian, dan/atau;
Good Corporate Governance yang akan meningkatkan citra c. Pelaku fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara
perusahaan karena memiliki kelengkapan perangkat anti fraud langsung maupun tidak langsung.
yang memadai. 2. Jenis-jenis fraud
a. Korupsi yaitu menerima/meminta imbalan dan/atau
Pengelolaan Whistleblowing System penyelewengan atau penyalahgunaan uang Bank untuk
Pihak yang Mengelola Pengaduan Kepentingan pribadi atau orang lain dan/atau menggerakkan
Divisi Audit Internal merupakan Unit Kerja terkait yang mengelola orang lain atau membuat rencana untuk merugikan Bank.
pengaduan dimana laporan yang diterima oleh Group CEO kemudian b. Penipuan yaitu mengelabui Bank, nasabah atau pihak ketiga
ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait tersebut. Bilamana diperlukan, dan/atau memalsukan dokumen, tanda tangan, bukti fisik
unit kerja tersebut akan dilakukan investigasi lebih lanjut. dan/atau segala bukti otentik.
c. Pencurian yaitu mengambil sebagian dan/atau keseluruhan
Penyampaian Laporan Pelanggaran aset atau data Bank yang bukan merupakan haknya.
dan Penanganan Pengaduan d. Pembiaran yaitu mengabaikan kewajiban prosedur atau
Indikasi fraud/fraud dapat disampaikan oleh Pelapor melalui tanggung jawab sebagai pegawai Bank secara sadar dan
mekanisme sebagai berikut. sengaja.
1. Menyampaikan pengaduan melalui media pelaporan yaitu: e. Pelanggaran yaitu melanggar ketentuan internal Bank
a. Email ke lettertoceo@bankmandiri.co.id maupun eksternal atau melakukan pembobolan Bank
b. Surat ke PO BOX 14000 JKTM 12700 dengan teknologi (cyber crime) dan/atau tanpa teknologi,
c. SMS ke 0811900777 termasuk rekayasa pelaporan keuangan atau tindak pidana
d. Website, dengan cara ketik lettertoceo pada browser perbankan (tipibank) sebagaimana diatur dalam Undang-
(intranet). undang Pokok Perbankan dan tindakan lain yang dapat
2. Pelapor akan mendapatkan Random Unique Number (RUN) atas dipersamakan dengan itu.
laporan fraud/indikasi fraud.
3. Laporan pengaduan langsung diterima oleh Group CEO dan
ditindaklanjuti oleh Unit Kerja terkait.
Feedback Status
Receive Report
Letter to CEO
Follow Up Investigation
Fraud Report
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Penilaian sendiri (self assessment) Bank Mandiri dan Perusahaan Anak
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/ dilaksanakan dengan mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Keuangan Nomor 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
konglomerasi keuangan, Bank Mandiri selaku Entitas Utama dalam Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan dan mengacu kepada
konglomerasi keuangan dengan 11 (sebelas) Perusahaan Anak, telah peraturan sektoral Perusahaan Anak.
Group usaha Bank Mandiri. Bank Mandiri juga telah menyempurnaan proses dan hasil (outcome) pada 7 Faktor Penilaian Pelaksanaan Tata
organ tata kelola dengan membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi, Kelola terintegrasi sebagai berikut:
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT), Satuan Kerja Manajemen 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama
Risiko Terintegrasi (SKMRT) dan Satuan Kerja Audit Internal (SKAIT). 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas
4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi Penilaian Tata Kelola Terintegrasi (TKT) setiap semester melibatkan
5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Internal seluruh Direksi dan Dewan Komisaris, Unit Manajemen Risiko, Unit
Terintegrasi Internal Audit, Unit Kepatuhan dan Corporate Secretary serta seluruh
6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Perusahaan Anak.
7. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Hasil penilaian tata kelola terintegrasi selama tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
Assessment Semester II
Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi (TKT) dilakukan Anak yaitu Mandiri Utama Finance, Mandiri Tunas Finance, Mandiri
oleh Bank Mandiri dengan melibatkan seluruh Perusahaan Anak. Manajemen Investasi, Mandiri Sekuritas dan Bank.
Konglomerasi Bank Mandiri telah melakukan penerapan TKT yang
secara umum sangat baik, yaitu dengan telah terpenuhinya ketiga Dari aspek hasil, Perusahaan Anak Bank Mandiri telah memiliki
aspek TKT yang terdiri dari aspek struktur, proses dan hasil. Kebijakan Benturan Kepentingan dan Kebijakan Remunerasi yang
disesuaikan dengan Kebijakan Bank Mandiri yang mendukung
Dari aspek struktur, Bank Mandiri telah membentuk Komite Tata pelaksanaan tata kelola yang baik.
Kelola Terintegrasi, Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan
Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Dari 7 (tujuh) parameter yang tertuang dalam SE OJK No. 15/
Terintegrasi. Bank Mandiri juga telah menyusun Pedoman Tata SEOJK.03/2015 dapat disampaikan bahwa seluruh parameter
Kelola Terintegrasi yang menjadi penyusunan Pedoman Tata Kelola tersebut telah diimplementasikan dengan sangat baik. Namun
Perusahaan bagi seluruh Perusahaan Anak. Saat ini, hampir seluruh demikian, masih terdapat beberapa Perusahaan Anak yang masih
Perusahaan Anak telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan. harus menyempurnakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan sesuai
Pada semester I di 2017, Bank Mandiri telah selesai menyusun Charter dengan Pedoman TKT Bank Mandiri.
Tata Kelola Terintegrasi yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Komite TKT.
Dari aspek proses, Bank Mandiri telah melakukan tindak lanjut atas
temuan audit internal dan eksternal. Selain itu pada semester I 2017,
Bank Mandiri telah melakukan audit ke beberapa Perusahaan
Penilaian pelaksanaan TKT dilakukan oleh Bank Mandiri dengan melibatkan seluruh Perusahaan Anak. Konglomerasi Bank Mandiri telah
melakukan penerapan TKT yang secara umum sangat baik, yaitu dengan telah terpenuhinya ketiga aspek TKT yang terdiri dari aspek struktur,
proses dan hasil.
Dari aspek struktur, seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah Fit and Proper Test, sementara terdapat beberapa Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan Anak yang masih dalam Fit and Proper Test, namun jumlahnya berkurang dibandingkan semester I. Pada semester II 2017, hanya
terdapat 1 (satu) Perusahaan Anak yang masih dalam penyusunan Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
Dari aspek proses, Komite TKT telah melakukan rapat 2 (dua) kali, sesuai dengan ketentuan regulator. SKAIT telah melakukan audit kepada
seluruh Perusahaan Anak sesuai dengan Annual Audit Plan 2017. Seluruh Perusahaan Anak telah menyampaikan Laporan Kepatuhan Triwulanan
periode triwulan III dan IV.
Dari aspek hasil, seluruh anggota Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri telah menjalankan tugas melalui organ-organ tata kelola, dan
mendokumentasikan dengan baik.
Dari 7 (tujuh) parameter yang tertuang dalam SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 dapat kami sampaikan bahwa seluruh parameter tersebut telah
diimplementasikan dengan sangat baik. Namun demikian, masih terdapat beberapa hal yang harus disempurnakan.
51% 51%
ment
est Multif
Inv nking & s in an
Ba curitie ce
Se
51%
99,99 %
ce
e
tan
anc
Remit
Insur
Ba mic
99,99%
g
he
nkin
n
Isla
Ba
100% Ven
ral
Ca ture
pita Gene ce
an
General
Insurance 60%
l Insur
Sampai dengan Desember 2017, struktur kepemilikan saham Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Perorangan 0,5%
Asco 37,00%
Perusahaan Anak
GCG Mechanism
BSM MS MTF MAGI AMFS BMTP MIR BMEL MI MUF MCI
Pedoman Tata Kelola
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Perusahaan
Dewan Komisaris
Direksi
1. Melakukan pengawasan terhadap penerapan tata kelola, tugas
1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank
dan tanggung jawab Direksi dan tindaklanjut hasil audit dari
Mandiri.
pihak intern dan ekstern.
2. Mengelola Bank Mandiri sesuai kewenangan dan tanggung
2. Membentuk komite atau menunjuk pihak untuk melaksanakan
jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
fungsi yang mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komisaris paling sedikit komite/fungsi pemantau audit, dan
3. Memastikan penerapan TKT dalam konglomerasi keuangan.
komite / fungsi pemantauan kepatuhan.
4. Menyusun dan menyampaikan Pedoman TKT kepada seluruh
3. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang paling sedikit
Perusahaan Anak.
mencakup frekuensi, kehadiran dan tata cara pengambilan
5. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
keputusan.
Pedoman TKT.
4. Menyusun tata tertib kerja Dewan Komisaris.
6. Menindaklanjuti arahan/nasihat Dewan Komisaris Bank Mandiri
dalam rangka penyempurnaan Pedoman TKT. Direksi
1. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut : 2. Menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
3. Menindaklanjuti hasil audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor
Dewan Komisaris eksternal, serta hasil pengawasan dari otoritas.
Hartadi A. Sarwono Komisaris Utama/Komisaris Independen 4. Menyelenggarakan rapat Direksi.
Dewan Komisaris
Direksi
Kepas Antoni Adrianus Manurung Komisaris Utama
Toni Eko Boy Subari Direktur Utama Ramanathan Kumar Guru Komisaris
Ade Cahyo Nugroho Direktur Frans Wiyono Komisaris Independen
Achmad Syafii Direktur Indra Noor Komisaris Independen
Putu Rahwidhiyasa Direktur
Kusman Yandi Direktur
Edwin Dwidjajanto Direktur
Direksi
Choirul Anwar Direktur
Paul Henri Rastoul Direktur Utama
Djoko Yoewono Direktur
Sylvain Ducros Direktur
2. Mandiri Sekuritas
Dewan Komisaris
5. AXA Mandiri Financial Services
Darwin Cyril Noerhadi Komisaris Utama/ Komisaris Independen
Alexandra Askandar Komisaris
Dewan Komisaris
Suresh Lilaram Narang Komisaris Independen
Myland Komisaris Utama
Wien Irwanto Komisaris
Paul Henri Nicolas Pierre Marie Rastoul Komisaris
Wihana Kirana Jaya Komisaris Independen
Akhmad Syakhroza Komisaris Independen
Direksi
Silvano Winston Rumantir Direktur Utama
Laksono Widito Widodo Direktur
Direksi
Lisana Irianiwati Direktur
Jean-Philippe Louis Michel Direktur Utama
Heru Handayanto Direktur
Vandenschrick
Tisye Diah Retnojati Direktur
Ni Nyoman Trisnasari Direktur
3. Mandiri Tunas Finance
Henky Oktavianus Direktur
Dewan Komisaris
Direksi
7. Mandiri International Remittance Sdn.Bhd. Stanley Setia Atmadja Direktur Utama
Judy Lesmana Direktur
Direksi Kuki Kadarisman Direktur
Wahyu Surahmat Direktur Utama
Agus Haryanto Direktur
Elmega Rosinta Greaceace Direktur 11. Mandiri Capital Indonesia
Diah Natalin Saragih Direktur
Dewan Komisaris
Joseph Georgino Godong Komisaris Utama
8. Mandiri (Europe) Limited Rahmat Broto Triaji Komisaris
Board Member
Mahendra Siregar Independent Non Executive
Director & Chairman
Direksi
Mardianto Eddiwan Danusaputro Direktur Utama
John Kenrick Williams Independent Non Executive
Director Hira Laksamana Direktur
Sulaeman Non Executive Director
I Nyoman G. Suarja Chief Executive Komite Tata Kelola Terintegrasi
Bank Mandiri telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi
(TKT) yang beranggotakan Komisaris Independen Bank Mandiri dan
9. Mandiri Inhealth Komisaris Independen Perusahaan Anak perwakilan setiap industri.
Komite TKT memiliki tugas dan tanggung jawab paling sedikit:
Komite TKT Bank Mandiri diketuai oleh Bpk. Goei Siauw Hong selaku 2. Menyusun laporan pelaksanaan kepatuhan terintegrasi kepada
Komisaris Independen Bank Mandiri. Selama tahun 2017, Komite Tata Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan laporan
Kelola terintegrasi telah melakukan 2 (dua) kali rapat sebagai berikut: tahunan Tata Kelola Terintegrasi.
3. Menyelenggarakan forum dengan Perusahaan Anak mengenai
Tanggal pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi.
Agenda
Pelaksanaan
16 Agustus 2017 1. Pembentukan Subsidiaries Management Group Selama tahun 2017, SKKT Bank Mandiri telah melakukan beberapa
2. Update Pelaksanaan Fungsi Satuan Kerja Audit
Internal Terintegrasi inisiatif dalam rangka pelaksanaan TKT yaitu sebagai berikut:
3. Hasil Penilaian RBBR Konsolidasi Semester I/2017 1. Penyelarasan kebijakan kepatuhan dan mekanisme pengelolaan
20 Desember 2017 Pembahasan Hasil onsite review OJK dalam Penerapan risiko kepatuhan.
Tata Kelola Terintegrasi
2. Secara triwulanan, menerima dan mereview laporan kepatuhan
Perusahaan Anak.
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT)
3. Secara triwulanan, menyusun laporan pelaksanaan kepatuhan
Sejalan dengan implementasi POJK No. 18/POJK.03/2014, Bank
terintegrasi. Pada akhir tahun 2017, SKKT juga telah menyusun
Mandiri telah menetapkan Compliance Group sebagai SKKT yang
laporan tahunan Tata Kelola Terintegrasi.
mengawasi penerapan fungsi kepatuhan di Mandiri Group. Adapun
4. Forum diskusi dengan Perusahaan Anak untuk membahas
tugas dan tanggung jawab SKKT adalah sebagai berikut:
penilaian profil risiko kepatuhan (forward looking) dan mitigasi
1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan
atas isu kepatuhan yang terjadi di Perusahaan Anak.
pada seluruh Perusahaan Anak.
5. Forum komunikasi dengan Perusahaan Anak atas pemenuhan
kewajiban regulasi sebagai berikut:
Satuan Kerja Audit Terintegrasi (SKAIT) Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi
Entitas Utama telah menetapkan Internal Audit sebagai SKAIT yang Bank Mandiri menetapkan Credit Portfolio Risk Group sebagai Unit
independen terhadap satuan kerja operasional. SKAIT, dalam hal ini Kerja Koordinator SKMRT, yang independen terhadap satuan kerja
Internal Audit, juga telah berkolaborasi dengan 1st line dan 2nd line operasional lainnya dan telah memiliki kebijakan, prosedur dan
serta Internal Audit Perusahaan Anak untuk memastikan pelaksanaan penetapan limit risiko yang memadai. SKMRT memiliki tugas dan
fungsi internal control berjalan efektif di Mandiri Group. tanggung jawab yang tertuang dalam Pedoman TKT antara lain
sebagai berikut:
SKAIT memiliki tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam 1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan
Pedoman TKT sebagai berikut: kebijakan manajemen risiko terintegrasi;
1. Melaksanakan audit pada Perusahaan Anak baik secara 2. Memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko terintegrasi
individual, audit bersama atau berdasarkan laporan dari SKAI termasuk mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi,
Perusahaan Anak; pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko;
2. Memantau pelaksanaan audit Internal pada masing-masing 3. Melakukan pemantauan risiko pada konglomerasi keuangan
Perusahaan Anak dengan melakukan: berdasarkan hasil penilaian:
a. Evaluasi rencana audit SKAI Perusahaan Anak dalam rangka a. Profil risiko setiap Perusahaan Anak dalam Konglomerasi
penyelarasan rencana audit terintegrasi; Keuangan;
b. Evaluasi hasil audit internal dan eksternal Perusahaan Anak b. Tingkat risiko masing-masing risiko secara terintegrasi;
beserta tindak lanjutnya dalam rangka penyusunan laporan c. Profil risiko secara terintegrasi.
audit internal terintegrasi. 4. Melakukan stress testing;
5. Melaksanakan kaji ulang berkala untuk memastikan:
Selama tahun 2017, SKAIT Bank Mandiri telah memastikan a. Keakuratan metodologi penilaian risiko;
pelaksanaan fungsi internal kontrol di perusahaan Anak: b. Kecukupan implementasi sistem informasi manajemen;
1. Melaksanakan audit terhadap 11 (sebelas) Perusahaan Anak baik c. Ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko,
secara secara individual oleh SKAIT dan audit bersama dengan secara terintegrasi.
SKAI Perusahaan Anak khusus untuk Bank Syariah Mandiri dan 6. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat strategis dan
Bank Mantap. berpengaruh signifikan terhadap eksposur risiko konglomerasi
2. Melakukan evaluasi dan penyelarasan rencana audit dengan keuangan;
Perusahaan Anak sebelum menyusun Annual Audit Plan (AAP) 7. Memberikan informasi kepada komite manajemen risiko
Bank Mandiri maupun Perusahaan Anak. terintegrasi terhadap hal-hal yang perlu ditindaklanjuti terkait
3. Melakukan review terhadap Laporan Hasil Audit SKAI Perusahaan hasil evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko terintegrasi;
Anak beserta tindak lanjutnya secara triwulanan. 8. Memberikan masukan kepada komite manajemen risiko
4. Menyusun Laporan Pelaksanaan Fungsi Audit Internal terintegrasi, dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan
Terintegrasi. kebijakan manajemen risiko terintegrasi;
9. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi
Disamping itu, SKAIT Bank Mandiri juga melakukan beberapa hal secara berkala kepada Direktur yang membawahkan fungsi
dalam rangka meningkatkan fungsi SKAI Terintegrasi yaitu sebagai manajemen risiko terintegrasi dan kepada komite manajemen
berikut: risiko terintegrasi.
1. SKAIT dan SKAI Perusahaan Anak telah melakukan penyelarasan
Internal Audit Charter. Internal Audit Charter Perusahaan Anak Selama tahun 2017, SKMRT telah melakukan beberapa inisiatif dalam
telah dicantumkan klausul yang menyatakan “Bank Mandiri rangka pelaksanaan manajemen risiko terintegrasi yaitu sebagai
selaku entitas utama dapat melakukan audit kepada perusahaan berikut:
anak dalam rangka meyakini aktivitas internal control, risk 1. Pengawasan aktif manajemen melalui forum dan komite secara
management dan governance process”. berkala.
2. Penempatan Kepala SKAIT Perusahaan Anak dengan 2. Monitoring peningkatan kesadaran risiko secara berkelanjutan
memperhatikan rekomendasi SKAIT. melalui Risk Awareness Survey (RAWS).
3. Penyelenggaraan Rapat Komite Audit Perusahaan Anak yang
dapat mengundang SKAIT.
4. Penyelenggaraan forum SKAI Mandiri Group secara triwulanan.
3. Perbaikan proses manajemen risiko pada Perusahan Anak pada Mandiri Subsidiaries Management Principle Guideline (MSMPG)
metodologi, proses, maupun kebijakan melalui on-site review Mandiri Subsidiaries Management Principles Guideline (MSMPG)
dan asistensi. merupakan pedoman bagi Bank Mandiri dan Perusahaan Anak dalam
4. Review metodologi penilaian Risk Based Bank Rating pada Bank membangun ekosistem kolaborasi bisnis melalui budaya kinerja.
dan Perusahaan Anak. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi Bank
5. Penyelasaran metodologi penyusunan Risk Appetite Statement Mandiri dan Perusahaan Anak secara berkesinambungan, dengan
dan Stress Test. tetap berpegang kepada prinsip-prinsip GCG dan Anggaran Dasar
dari masing-masing Perusahaan Anak.
Kebijakan Transaksi Intragrup
Pengembangan Bank Mandiri dan perusahaan anak secara agresif MSMPG merupakan salah satu wujud komitmen Bank Mandiri untuk
pada berbagai segmen bisnis membuat Bank Mandiri serta senantiasa menerapkan GCG dan Risiko Terintegrasi, yang disusun
Perusahaan Anak senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dalam sesuai dengan amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/
satu ekosistem bisnis. Hal tersebut menimbulkan eksposur transaksi POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Tentang Penerapan
intragroup dalam Mandiri Group. Bank senantiasa menjaga agar Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan dan
Transaksi Intragroup sesuai dengan aturan eksternal dan internal POJK TKT.
baik dari segi eksposur maupun prosesnya.
Prinsip pengelolaan Perusahaan Anak Bank Mandiri sesuai dengan
Seluruh proses transaksi intragroup serta kerjasama yang terjalin ketentuan MSMPG meliputi aktivitas konsolidasi dan asistensi
didalam Mandiri Group dijalankan sesuai dengan ketentuan manajemen risiko, laporan keuangan, GCG, Kepatuhan serta Anti
internal yang berlaku sesuai Standar Prosedur dan Petunjuk Teknis Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-
Operasional serta senantiasa berpedoman pada Mandiri Subsidiaries PPT), pengelolaan human capital, procurement, aktivitas asistensi
Management Principles Guideline, yaitu pedoman bagi Mandiri Group pelaksanaan audit, sinergi bisnis maupun strategy dan performance.
dalam membangun ekosistem kolaborasi bisnis. Adapun kebijakan MSMPG diberlakukan dengan mengacu pada prinsip dasar
mengenai risiko transaksi intragroup di Bank Mandiri mengacu pengelolaan Perusahaan Anak sebagaimana berikut:
kepada POJK 17/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 serta 1. Perusahaan Anak merupakan entitas terpisah dari Bank Mandiri.
SEOJK No.14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Manajemen 2. Pengelolaan Perusahaan Anak dilakukan secara profesional
Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Kebijakan mengenai dan tidak melakukan intervensi ke dalam kegiatan operasional
risiko transaksi intragroup Bank Mandiri tertuang pada Kebijakan Perusahaan Anak.
Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) serta Standar Prosedur Risk 3. Pengelolaan Perusahaan Anak dilakukan tanpa menyampingkan
Based Bank Rating (SP RBBR). tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan Anak sesuai Anggaran Dasar.
Bank Mandiri senantiasa melakukan monitoring terhadap kinerja 4. Pengelolaan Perusahaan Anak ditujukan untuk mengoptimalkan
bisnis maupun risiko yang timbul atas sinergi bisnis dengan keuntungan yang berkelanjutan, mengurangi risiko, memenuhi
Perusahaan Anak. Dalam hal ini, Bank Mandiri selalu memastikan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan tata kelola yang
bahwa Transaksi Intragroup dalam Mandiri Group senantiasa sesuai baik.
dengan aturan serta limit yang telah ditetapkan Regulator.
Pemerintah Republik
Indonesia
Pada saat didirikan, penyertaan modal Negara Republik Indonesia kepada Bank Mandiri dilakukan berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No.
75 Tahun 1998 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Perbankan tanggal
1 Oktober 1998. Penyertaan modal tersebut dilakukan dengan mengalihkan saham milik negara pada ex-legacy Bank Mandiri, yaitu Bank Bumi Daya,
Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia .
Sebagai pemegang saham mayoritas, saat ini Pemerintah Republik Indonesia mempunyai komposisi kepemilikan saham sebesar 60% (enam puluh
persen) atau sejumlah 28.000.000.000 (dua puluh delapan miliar) lembar saham, dari seluruh jumlah saham tersebut terdapat satu lembar saham
Seri A Dwiwarna.
Secara lebih rinci Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali dilihat pada bagian Komposisi Pemegang Saham pada Laporan Tahunan ini.
Selain itu perlakuan yang sama terhadap pemegang saham juga tercermin dalam pelaksanaan RUPS Perseroan, dengan setiap pemegang saham
mempunyai hak untuk mengajukan usulan mata acara RUPS kepada Perseroan.
*Fraud yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum merupakan bagian dari fraud yang telah diselesaikan
2. Orang Dalam yang memiliki insider information dilarang 4. Direksi dan Dewan Komisaris dan pihak-pihak yang karena
mempengaruhi pihak manapun termasuk keluarga Orang Dalam kedudukan, profesi/hubungan tertentu dengan Bank yang
untuk melakukan pembelian atau penjualan saham. melakukan insider trading pertanggungjawabannya sesuai dengan
3. Orang Dalam selain Direksi dan Dewan Komisaris yang melakukan ketentuan yang berlaku.
pelanggaran sebagaimana diatur diatas dan terbukti melakukan 5. Annual Disclosure/Pernyataan Tahunan mencantumkan larangan
transaksi dan/atau memberikan insider information akan insider trading. Kewajiban pemberian pernyataan tahunan bagi
dikenakan sanksi disiplin sebagaimana diatur dalam Standar jajaran Bank diatur dalam code of conduct dan/atau SPSDM.
Pedoman Sumber Daya Manusia (SPSDM).
atau sesuai kebutuhan Perseroan senantiasa dilakukan Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan pelatihan terkait anti korupsi
penyempurnaan sejalan dengan perkembangan Perseroan kepada para pegawainya. Adapun pelatihan terkait anti korupsi yang
dan/atau pemenuhan ketentuan perundangan dan terakhir dilaksanakan selama tahun 2017, yaitu:
sebagaimana disempurnakan pada tahun 2016.
3. Melakukan sosialisasi program pengendalian gratifikasi kepada
seluruh jajaran pegawai dan stakeholder Bank Mandiri.
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Does the company disclose the list of board Are the company’s notice of the most recent
426-429, 431-
A.3.7 members who attended the most recent AGM/circulars fully translated into English
433, 435-438 B.2.2 425, 430, 434
AGM? and published on the same date as the local-
language version?
Does the company disclose that all board
426-429, 431-
A.3.8 members and the CEO (if he is not a board Does the notice of AGM/ circulars have the
433, 435-438
member) attended the most recent AGM? following details:
Does the company allow for voting in 426-429, 431- Are the profiles of directors/commissioners
A.3.9
absentia? 433, 435-438 ( at least age, academic qualification,
B.2.3 date of first appointment, experience, and 90-101
Did the company vote by poll (as opposed to directorships in other listed companies) in
426-429, 431-
A.3.10 by show of hands) for all resolutions at the seeking election/re-election included?
433, 435-438
most recent AGM?
Are the auditors seeking appointment/re-
Does the company disclose that it has B.2.4 426, 435
appointment clearly identified?
appointed an independent party (scrutineers/
A.3.11 425,430,434
inspectors) to count and/or validate the votes Were the proxy documents made easily
B.2.5 422
at the AGM? available?
Does the company make publicly available Insider trading and abusive self-dealing
B.3
by the next working day the result of the votes should be prohibited.
A.3.12 425,430,434
taken during the most recent AGM/EGM for all
resolutions? Does the company have policies and/or rules
prohibiting directors/commissioners and
B.3.1 455, 503
Do companies provide at least 21 days notice employees to benefit from knowledge which
A.3.13 425,430,434
for all AGMs and EGMs? is not generally available to the market?
Does the company provide the rationale and Are the directors / commissioners required
explanation for each agenda item which B.3.2 to report their dealings in company shares 118
A.3.14 require shareholders’ approval in the notice 425-438 within 3 business days?
of AGM/circulars and/or the accompanying
statement? Related party transactions by directors
B.4
and key executives.
Does the company give the opportunity for
A.3.15 shareholder to place item/s on the agenda 422-438 Does the company have a policy requiring
of AGM? directors /commissioners to disclose their
B.4.1 455, 503
interest in transactions and any other
Markets for corporate control should be conflicts of interest?
A.4 allowed to function in an efficient and
transparent manner. Does the company have a policy requiring
a committee of independent directors/
In cases of mergers, acquisitions and/or commissioners to review material/
B.4.2 309-311
takeovers requiring shareholders’ approval, significant RPTs to determine whether they
does the board of directors/commissioners of are in the best interests of the company and
A.4.1 300-303
the company appoint an independent party shareholders?
to evaluate the fairness of the transaction
price? Does the company have a policy requiring
board members (directors/commissioners)
The exercise of ownership rights by all B.4.3 to abstain from participating in the board 455, 503
A.5 shareholders, including institutional discussion on a particular agenda when they
investors, should be facilitated. are conflicted?
Does the company disclose its practices Does the company have policies on loans
A.5.1 to encourage shareholders to engage the 423 to directors and commissioners either
company beyond AGM? B.4.4 forbidding this practice or ensuring that they 309-310
are being conducted at arm’s length basis
B Equitable Treatment of Shareholders and at market rates?
B.1 Shares and voting rights Protecting minority shareholders from
B.5
Do the company’s ordinary or common abusive actions
B.1.1 422-423
shares have one vote for one share? Does the company disclose that RPTs are
Where the company has more than one class B.5.1 conducted in such a way to ensure that they 309-318
of shares, does the company publicise the are fair and at arms’ length?
422, 426-429,
B.1.2 voting rights attached to each class of shares In case of related party transactions requiring
431-433, 435-438
(e.g. through the company website / reports/ B.5.2 shareholders’ approval, is the decision made 309-310
the stock exchange/ the regulator’s website)? by disinterested shareholders?
B.2 Notice of AGM C Role of Stakeholders
Does each resolution in the most recent The rights of stakeholders that are
AGM deal with only one item, i.e., there is 426-429, 432- established by law or through mutual
B.2.1
no bundling of several items into the same 433, 435-538 C.1 agreements are to be respected.
resolution? (Does the company disclose a policy And
Practices That Address :)
The existence and scope of the company’s
C.1.1 724-727
efforts to address customers’ welfare?
C.1.2 Supplier/contractor selection procedures? 728-729
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
The company’s efforts to ensure that its Does the company disclose the direct and
value chain is environmentally friendly or D.1.4 indirect (deemed) shareholdings of senior 307-308
C.1.3 706-711
is consistent with promoting sustainable management?
development?
Does the company disclose details of the
The company’s efforts to interact with the parent/holding company, subsidiaries,
C.1.4 718-723 D.1.5 126-127, 147-149
communities in which they operate? associates, joint ventures and special
purpose enterprises/ vehicles (SPEs)/ (SPVs)?
The company’s anti-corruption programmes
C.1.5 691-692
and procedures? D.2 Quality of Annual Report
C.1.6 How creditors’ rights are safeguarded? 407 D.2.1 Corporate objectives 86
Does the company have a separate D.2.2 Financial performance indicators 16-19
C.1.7 report/section that discusses its efforts on 724-727
environment/economy and social issues ? D.2.3 Non-financial performance indicators 20-21
Does the company have a policy or D.5.2 Does the non-audit fee exceed the audit fees? 621
procedures to protect an employee/person
C.4.2 677 D.6 Medium of communications
who reveals illegal/unethical behaviour from
retaliation? D.6.1 Quarterly reporting 664, 668-669
D Disclosure and Transparency D.6.2 Company website 664
D.1 Transparent ownership structure D.6.3 Analyst’s briefing 664-665
Does the information on shareholdings reveal D.6.4 Media briefings /press conferences 665-667
D.1.1 the identity of beneficial owners, holding 5% 115-116
shareholding or more? Timely filing/release of annual/financial
D.7
reports
Does the company disclose the direct and
D.1.2 indirect (deemed) shareholdings of major 115, 688 Are the audited annual financial report / Laporan
and/or substantial shareholders? D.7.1 statement released within 120 days from the Tahunan
financial year end? halaman opini
Does the company disclose the direct and
117-118, 455, Is the annual report released within 120 days
D.1.3 indirect (deemed) shareholdings of directors D.7.2 website
554 from the financial year end?
(commissioners)?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Is the true and fairness/fair representation Does the company have a term limit of nine
of the annual financial statement/ Laporan years or less or 2 terms of five years¹ each for
D.7.3 reports affirmed by the board of directors/ Keuangan its independent directors/ commissioners?
commissioners and/or the relevant officers of halaman opini E.2.5 ¹The five years term must be required by 441, 487
the company? legislation which pre-existed the introduction
of the ASEAN Corporate Governance
Company website (Does the company Scorecard in 2011
D.8 have a website disclosing up-to-date
information on the following:) Has the company set a limit of five board
seats that an individual independent/non-
Financial statements/reports (latest E.2.6 454, 502
D.8.1 150 executive director/commissioner may hold
quarterly) simultaneously?
Materials provided in briefings to analysts Does the company have any executive
D.8.2 150
and media E.2.7 directors who serve more than two boards of 454, 502
D.8.3 Downloadable annual report 150 listed companies outside of the group?
Code of Ethics or Conduct E.2.18 Does the company have an Audit Committee? 532-544
Are the details of the code of ethics or conduct Is the Audit Committee comprised entirely
E.2.1 670-672 of non-executive directors/ commissioners
disclosed? E.2.19 535-536
with a majority of independent directors/
Are all the directors/commissioners, senior commissioners?
E.2.2 management and employees required to 672
comply with the code/s? Is the chairman of the Audit Committee an
E.2.20 535-536
Independent Director/ Commissioner?
Does the company have a process to
E.2.3 implement and monitor compliance with the 672-673 Does the company disclose the terms of
code/s of ethics or conduct? E.2.21 reference/ governance structure/charter of 533
the Audit Committee?
Board Structure & Composition
Does at least one of the independent
Do Independent directors/commissioners directors/ commissioners of the committee
E.2.22 536
E.2.4 make up at least 50% of the board of 456 have accounting expertise
directors/commissioners? (accounting qualification or experience)?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Is the meeting attendance of the Audit Does the company have measurable
Committee disclosed and, if so, did the Audit standards to align the performance-based
E.2.23 540-543
Committee meet at least four during the remuneration of the executive directors and
E.3.15 523
year? senior executived with long-term interests of
the company, such as claw back provision
Does the Audit Committee have primary and deferred bonuses?
responsibility for recommendation on the
E.2.24 544
appointment, and removal of the external Internal Audit
auditor?
Does the company have a separate internal
E.3.16 587-597
E.3 Board Processes audit function?
Board meetings and attendance Is the head of internal audit identified or, if
E.3.17 outsourced, is the name of the external firm 588
Are the board of directors meeting scheduled disclosed?
E.3.1 504
before the start of financial year?
Does the appointment and removal of the
Does the board of directors/commissioners E.3.18 internal auditor require the approval of the 588
E.3.2 463-472, 504-518
meet at least six times during the year? Audit Committee?
Has each of the directors/commissioners Risk Oversight
E.3.3 attended at least 75% of all the board 472-473, 518
meetings held during the year? Does the company establish a sound internal
control procedures/risk management
Does the company require a minimum E.3.19 framework and periodically review the 622-649
E.3.4 463, 504
quorum of at least 2/3 for board decisions? effectiveness of that framework? (As
Did the non-executive directors/ Rephrased by Indonesia)
commissioners of the company meet Does the Annual Report/Annual CG Report
E.3.5 463-472
separately at least once during the year disclose that the board of directors/
without any Executives present? commissioners has conducted a review of
E.3.20 642, 649
Access to information the company’s material controls (including
operational, financial and compliance
Are board papers for board of directors/ controls) and risk management systems?
commissioners meetings provided to the
E.3.6 463, 504 Does the company disclose the key risks to
board at least five business days in advance
of the board meeting? which the company is materially exposed
E.3.21 634-640
to (i.e. financial, operational including IT,
Does the company secretary play a nvironmental, social, economic)?
E.3.7 significant role in supporting the board in 583-587
discharging its responsibilities? Does the Annual Report/Annual CG Report
contain a statement from the board
Is the company secretary trained in legal, of directors/commissioners or Audit
E.3.22 544
accountancy or company secretarial Committee commenting on the adequacy
E.3.8 586
practices and has kept abreast on relevant of the company’s internal controls/risk
developments? management systems?
Board Appointments and Re-Election E.4 People on the Board
Does the company disclose the criteria used Board Chairman
E.3.9 441, 487, 555
in selecting new directors/commissioners?
Do different persons assume the roles of
E.4.1 442, 488
Did the company describe the process chairman and CEO?
E.3.10 followed in appointing new directors/ 555-557
commissioners? Is the chairman an independent director/
E.4.2 442, 488
commissioner?
Are all directors/commissioners subject to
re-election every 3 years; or 5 years for listed Is any of the directors a former CEO of the
E.4.3 442, 488
companies in countries whose legislation company in the past 2 years?
prescribes a term of 5 years² each? ²The five Are the role and responsibilities of the
E.3.11 555-557 E.4.4 440, 489
years term must be required by legislation chairman disclosed?
which pre-existed the introduction of the
ASEAN Corporate Governance Scorecard in Lead Independent Director
2011
If the Chairman is not independent, has the
Remuneration Matters E.4.5 Board appointed a Lead/Senior Independent N/A
Director and has his/her role been defined?
Does the company disclose its remuneration
(fees, allowances, benefit-in-kind and other Skills and Competencies
emoluments) policy/practices (i.e. the use
E.3.12 477-479, 522-524 Does at least one non-executive director/
of short term and long term incentives and
performance measures) for its executive commissioner have prior working experience
E.4.6 445-451, 494-499
directors and CEO? in the major sector that the company is
operating in?
Is there disclosure of the fee structure for non-
E.3.13 479, 524 E.5 Board Performance
executive directors/commissioners?
Do the shareholders or the Board of Directors Directors Development
E.3.14 approve the remuneration of the executive 478, 522-523
directors and/or the senior executives?
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Does the company have orientation Does the company disclose details of
(B)D.1.2 477-478, 522-523
E.5.1 programmes for new directors/ 442-443, 488-489 remuneration of the CEO?
commissioners?
(B)E. Responsibilities of the Board
Does the company have a policy that
encourages directors/commissioners to (B)E.1 Board Competencies and Diversity
E.5.2 473-477, 518-521
attend on-going or continuous professional Does the company have at least one female
education programmes? (B)E.1.1 445
independent director/commissioner?
CEO/Executive Management Appointments Does the company have a policy and disclose
and Performance measurable objectives for implementing its
(B)E.1.2 445-452, 494-500
Does the company disclose the process on board diversity and report on progress in
how the board of directors/commissioners achieving its objectives?
E.5.3 555-557
plans for the succession of the CEO/Managing (B)E.2 Board Structure
Director/President and key management?
Does the Nominating Committee comprise
Does the board of directors/commissioners (B)E.2.1 entirely of independent directors/ 545-547
E.5.4 conduct an annual performance assessment 526-528 commissioners?
of the CEO/Managing Director/President?
Does the Nominating Committee undertake
Board Appraisal the process of identifying the quality of
(B)E.2.2 555
Did the company conduct an annual directors aligned with the company’s
performance assessment of the board strategic directions?
E.5.5 of directors/commissioners and disclose 483-484, 526-528 (B)E.3 Board Appointments and Re-Election
the criteria and process followed for the
assessment? Does the company use professional search
firms or other external sources of candidates
Director Appraisal (such as director databases set up by director
(B)E.3.1 566
Did the company conduct an annual or shareholder bodies) when searching
performance assessment of the individual for candidates to the board of directors/
E.5.6 directors/commissioners and disclose 483-484, 526-527 commissioners?
the criteria and process followed for the (B)E.4 Board Structure & Composition
assessment?
Do independent non-executive directors/
Committee Appraisal commissioners make up more than 50% of
(B)E.4.1 445, 494
Did the company conduct an annual the board of directors/commissioners for a
performance assessment of the board company with independent chairman?
E.5.7 484, 528
committees and disclose the criteria and (B)E.5 Risk Oversight
process followed for the assessment?
Does the board describe its governance
process around IT issues including disruption,
Bonus (B)E.5.1 cyber security, disaster recovery, to ensure 626-629
that all key risks are identified, managed and
(B)A. Right of Shareholder reported to the board?
Right to participate effectively in and (B)E.6 Board Performance
vote in general shareholders meeting and
(B)A.1 should be informed of the rules, including Does the company have a separate board
(B)E.6.1 626-629
voting procedures, that govern general level Risk Committee?
shareholders meeting.
Does the company allow the use of secure Pinalty
(B)A.1.1 electronic voting in absentia at the general 422
meetings of shareholders? (P)A. Rights of Shareholders
(B)B. Equitable treatment of shareholders (P)A.1 Basic Shareholder Rights
(B)B.1 Notice of AGM Did the company fail or neglect to offer
(P)A.1.1 equal treatment for share repurchase to all -
Does the company release its notice of AGM shareholders?
(with detailed agendas and explanatory
(B)B.1.1 425, 530, 434
circulars), as announced to the Exchange, at Shareholders, including institutional
least 28 days before the date of the meeting? shareholders, should be allowed to consult
with each other on issues concerning their
(B)C. Roles of Stakeholders (P)A.2
basic shareholder rights as defined in the
Does the company adopt an internationally Principles, subject to exceptions to prevent
recognized reporting framework for Sustainability abuse.
(B)C.1.1
sustainability Report Is there evidence of barriers that prevent
(i.e. GRI, Integrated Reporting, SASB)? (P)A.2.1 shareholders from communicating or -
(B)D. Disclosure and transparency consulting with other shareholders?
Are the audited annual financial report / laporan Right to participate effectively in and
(B)D.1.1 statement released within 60 days from the Keuangan vote in general shareholders meeting and
financial year end? Halaman 45 (P)A.3 should be informed of the rules, including
voting procedures, that govern general
shareholders meeting.
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
Did the company include any additional and Did the company receive an “adverse opinion”
(P)D.1.2 -
(P)A.3.1 unannounced agenda item into the notice of - in its external audit report?
AGM/EGM?
Did the company receive a “disclaimer
(P)D.1.3 -
Did the Chairman of the Board, Audit opinion” in its external audit report?
(P)A.3.2 Committee Chairman and CEO attend the -
Has the company in the past year revised its
most recent AGM?
(P)D.1.4 financial statements for reasons other than -
Capital structures and arrangements that changes in accounting policies?
enable certain shareholders to obtain a
(P)A.4 (P)E Responsibilities of the Board
degree of control disproportionate to their
equity ownership should be disclosed. Compliance with listing rules, regulations
(P)E.1
(P)A.4.1 Shareholders Agreement? - and applicable laws
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
08
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
702
Bank Mandiri memiliki filosofi holistik integratif yang prinsip keuangan berkelanjutan sehingga mampu
mendasari pelaksanaan kegiatan corporate social berkontribusi positif pada stabilitas sistem keuangan;
responsibility (CSR). Dengan berdasarkan filosofi c) mengurangi kesenjangan sosial, mengurangi dan
tersebut, pelaksanaan CSR di Bank Mandiri mengacu mencegah kerusakan lingkungan hidup, menjaga
pada konsep pembangunan berkelanjutan. keanekaragaman hayati, dan mendorong efisiensi
pemanfaatan energi dan sumber daya alam; dan d)
Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan mengembangkan produk dan/atau jasa keuangan
yang mampu menjaga stabilitas ekonomi serta yang menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
bersifat inklusif diperlukan sisitem perekonomian
nasional yang mengedepankan keselarasan antara Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Mandiri telah
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Sistem merumuskan Sustainabilty Banking Principles yaitu
keuangan bisa berperan dalam mencegah terjadinya seluruh prinsip pengelolaan aktivitas Bank Mandiri
praktik pendanaan atau investasi pada kegiatan usaha dalam aspek-aspek: customer, business strategy,
yang menggunakan sumber daya secara berlebihan, banking operations, risk management, human capital,
yang akhirnya berdampak pada kesenjangan sosial, dan community development. Program Keberlanjutan
dan mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup. Usaha Perbankan (Sustainable Banking) bagi Bank
Mandiri merupakan suatu komitmen berkelanjutan
Bank Mandiri memiliki komitmen untuk menerapkan untuk bertindak etis dalam kerangka tanggung jawab
prinsip berkelanjutan yang mampu menciptakan terhadap nasabah, pegawai, pemegang saham,
nilai ekonomi, sosial, dan ekologis di dalam proses lingkungan, serta memberikan kontribusi kepada
dan pada tingkatan pengambilan kebijakan maupun pengembangan ekonomi dari komunitas setempat
pengambilan keputusan yang dapat mendorong ataupun masyarakat luas.
kesuksesan Perseroan dengan tetap berkontribusi
pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Bank Mandiri tidak hanya fokus dan berorientasi
Tujuan pembangunan berkelanjutan antara lain pada keunggulan kinerja keuangan, namun mampu
untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta membangun budaya perusahaan berbasis etika bisnis
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu serta mampu membangun tanggung jawab sosial dan
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. lingkungan yang dikenal dengan Triple Bottom Line.
PLANET
1. Pembayaran Infrastruktur
PEOPLE 2. Kesejahteraan Pegawai
PROFIT
Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan Implementasi proyek first movers di Bank Mandiri telah dijalankan
menggerakan perekonomian nasional yang mengedepankan oleh Corporate Banking VI, Corporate Risk, Policy and Procedure dan
keselarasan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup, OJK Credit Risk Portfolio group melalui:
menerbitkan ketentuan untuk mendorong nilai ekonomis, sosial dan 1. Perbaikan industry acceptance criteria dengan lebih
ekologis di dalam setiap pengambilan kebijakan maupun keputusan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan, dan
bisnis, melalui POJK No.51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan lingkungan.
Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Sosialisasi ini akan dijalankan secara berkelanjutan;
Emiten dan Perusahaan Publik. 2. Menetapkan anchor client melalui kajian menyeluruh dari potensi
bisnis, risk, dan kepatuhan kebijakan termasuk kebijakan terkait
Mengawali inisiatif tersebut, pada tanggal 23 November 2015, OJK lingkungan;
telah melibatkan 8 (delapan) bank yang mewakili 46% aset perbankan 3. Mewajibkan debitur/calon debitur memenuhi aspek legalitas
nasional untuk mendeklarasikan komitmennya menjadi pionir di disertai dokumentasi action plan/upaya untuk mendapatkan
bidang perbankan berkelanjutan. Komitmen tersebut dituangkan penilaian PROPER minimal BIRU;
dalam proyek perintis (pilot project) yang berjudul “First Movers on 4. Melakukan monitoring on desk secara periodik terkait
Sustainable Banking” melalui Expression of Interest dan MoU oleh pemenuhan covenant yang telah ditetapkan baik financial
masing-masing bank dengan WWF-Indonesia di awal tahun 2016 maupun non-financial;
dengan target output sebagai berikut: 5. Melakukan site visit secara periodik ke lokasi Debitur;
1. Identifikasi tingkat penerapan keuangan berkelanjutan bank saat ini; 6. Penguatan kompetensi pegawai melalui training “sustainable
2. Menentukan target bank dalam meningkatkan integrase financing” berkoordinasi dengan MUG dan tim WWF-Indonesia;
keuangan berkelanjutan; 7. Penguatan konsumen dalam bentuk penyaluran kredit kepada
3. Pengembangan dan penetapan kerangka kebijakan keuangan nasabah yang menerapkan konsep berkelanjutan dalam projectnya
berkelanjutan di level korporasi; seperti pembiayaan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTGB).
4. Penyempurnaan dan penetapan kebijakan sektoral pembiayaan
untuk industri kelapa sawit. Selanjutnya, first movers beserta OJK dan WWF-Indonesia
menginisiasi pembentukan forum diskusi terkait sustainable financing
Proyek First Movers on Sustainable Banking dalam bentuk Forum Indonesia Sustainable Finance Inisiative
di Bank Mandiri
(ISFI) yang bertujuan menyepakati prinsip-prinsip bersama dalam
Sejak Februari 2016 sampai Mei 2017, ke- 8 Bank telah mengikuti
penerapan Keuangan Berkelanjutan.
serangkaian program terkait integrasi Lingkungan, Sosial dan Tata
Kelola (LST) yang diselenggarakan oleh OJK dan WWF-Indonesia.
Penerapan sustainable banking diwujudkan dalam program-program
Program dimaksud mencakup seminar, pelatihan/workshop,
tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) yang
pendampingan teknis kerangka kerja LST dan pengambangan
diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) aspek yaitu tanggung jawab sosial
kebijakan sektoral sawit. Bank Mandiri juga telah menyelenggarakan
perusahaan terkait lingkungan hidup, tanggung jawab sosial perusahaan
inhouse workshop bekerjasama dengan tim WWF-Indonesia.
terkait ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, tanggung
jawab sosial perusahaan terkait pengembangan sosial kemasyarakatan
dan tanggung jawab sosial perusahaan terkait konsumen.
Bank Mandiri senantiasa berusaha mentaati setiap regulasi dan 4. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
perundang-undangan serta aturan lain yang berlaku di Indonesia Nomor: PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan
dalam hal implementasi kegiatan CSR, antara lain: Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/ POJK.07/2013 tentang 5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa
2. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Nomor: PER-02/MBU/7/2017 Tentang Perubahan Kedua Atas 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/ tentang Badan Usaha Milik Negara.
MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
3. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Berkelanjutan.
Nomor: PER-03/MBU/12/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan 8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2014
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/07/2015 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara.
Program CSR pada Bank Mandiri tahun 2017 dilaksanakan oleh Corporate Secretary Group yang berada di bawah supervisi Direktur Utama
dengan susunan personalia sebagai berikut:
Direktur Utama
(Kartika Wirjoatmodjo)
Unit Kerja Pembina CSR Unit Kerja Penanggung Jawab dan Pelaksana Tanggung
Adalah unit kerja yang memiliki kewenangan memutus CSR dan Jawab Sosial dan Lingkungan Serta Bina Lingkungan
bertindak sebagai koordinator pelaksanaan serta melakukan evaluasi Adalah unit kerja yang menginisiasi dan melaksanakan program TJSL
CSR Bank Mandiri. Fungsi Unit Kerja Pembina CSR dilaksanakan oleh dan BL Bank Mandiri sesuai hasil keputusan pemegang kewenangan
Corporate Secretary Group. (Pembina CSR). Fungsi unit kerja Penanggungjawab dan Pelaksana
program TJSL dan BL dilaksanakan oleh unit kerja terkait baik di
Tugas dan tanggung jawab Unit Kerja Pembina CSR adalah sebagai Kantor Pusat maupun di Kantor Regional.
berikut: Tugas dan tanggung jawab Unit Kerja Penanggungjawab dan
1) Menyusun bankwide strategic CSR dan pengalokasian anggaran CSR; Pelaksana adalah sebagai berikut:
2) Menyusun ketentuan terkait program CSR; (1) Melakukan pengelolaan dari tahap permohonan, analisis, usulan
3) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) CSR untuk aktivitas serta anggaran, administrasi, dan pelaporan kegiatan
mendapatkan persetujuan: TJSL dan BL.
• TJSL diajukan kepada Dewan Direksi. (2) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan TJSL dan BL.
• Alokasi baru untuk penyaluran PKBL diajukan kepada Rapat (3) Melaporkan rekonsiliasi hasil pelaksanaan kegiatan TJSL dan
Umum Pemegang Saham (RUPS). BL secara bankwide kepada Unit Pembina Sistem CSR secara
• Penggunaan sisa saldo PKBL penyisihan laba tahun periodik.
sebelumnya diajukan kepada Dewan Komisaris.
4) Memonitor dan me-review realisasi Rencana Kerja dan Anggaran Sejak tahun 2015, Bank Mandiri sudah tidak lagi menjalankan
(RKA) CSR; program kemitraan, hal ini dikarenakan Bank Mandiri masih
5) Mengelola, mengadministrasikan dan menyusun laporan melakukan kajian untuk menentukan skema penyaluran program
pelaksanaan CSR secara bankwide; kemitraan yang lebih baik. Namun demikian, sampai saat ini
6) Menyusun dan menyampaikan laporan CSR secara bankwide Perseroan masih mengelola debitur eksisting yang berjumlah 10.496
kepada Masyarakat dan Kementerian BUMN (PKBL) secara debitur (18,61% dari total debitur program kemitraan) dengan jumlah
priodik sesuai ketentuan yang berlaku; outstanding sebesar Rp101,31 miliar.
7) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi realisasi CSR secara bankwide.
Kebijakan Perseroan lainnya terkait pengelolaan dan perlindungan yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian
lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait analisis lingkungan
dan peraturan Bank Mandiri dalam rangka meminimalisir dampak secara reguler yang dilaksanakan di beberapa Kota di Indonesia
operasional Perseroan terhadap lingkungan hidup. Perseroan senantiasa disesuaikan dengan karasteristik industri calon debitur. Selanjutnya
melakukan upaya pelaksanaan efisiensi operasional kepada seluruh Unit hasil disosialisasikan ke tim kredit untuk diterapkan dalam proses
Kerja yang meliputi seluruh Divisi, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. persetujuan kredit. Dalam setiap proposal pengajuan kredit untuk
sektor korporasi maupun komersial telah dilakukan pembahasan
Target Kegiatan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) yang menjadi salah satu syarat
dalam ketentuan kredit.
Dalam pemberian kredit, Bank Mandiri senantiasa berpegang pada
ketentuan internal yang berlaku serta selalu berupaya untuk dapat Dalam penyaluran kreditnya, Bank Mandiri juga fokus pada organisasi
menghindari pemberian kredit kepada proyek atau usaha yang yang ramah lingkungan seperti yang bergerak dalam energi
secara nyata membahayakan lingkungan. Perseroan juga selalu terbarukan, transportasi ramah lingkungan, yang melakukan efisiensi
memastikan bahwa 100% debitur telah memenuhi persyaratan energi, dan yang menerapkan konsep keberlanjutan.
AMDAL dan memperoleh predikat PROPER BIRU/HIJAU/EMAS. • Debitur kelapa sawit yang memiliki seritifikasi ISPO; kebijakan
terkait debitur harus memiliki ISPO;
Terkait dengan penerapan keuangan berkelanjutan, maka Perseroan • Kebijakan AMDAL dan PROPER utk debitur kelapa sawit
menargetkan untuk melaksanakan seluruh kegiatan perbankan perusahaan besar;
yang mendukung keberlanjutan usaha Perseroan antara lain melalui • Persentase perusahaan dengan proper hijau dan biru dari total
pelaksanaan efisiensi. Serta terlaksananya program CSR terkait kredit yang diberikan;
dengan perbaikan/peningkatan kualitas hidup di luar Perseroan. • Peningkatan limit kredit untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
(PLTBG).
Kegiatan dan Dampak Kegiatan lainnya adalah dengan dibentuknya kerjasama antara Bank
Wujud dukungan Bank Mandiri terhadap pemeliharaan kelestarian Mandiri dengan Agence Francaise de Developpement (AFD) senilai
lingkungan hidup tercermin dalam setiap kegiatan Perseroan baik itu US$100 juta untuk membiayai proyek-proyek nasabah di bidang
operasional di kantor pusat maupun kegiatan bisnisnya, antara lain hydropower, biogas, dan combined-cycle powerplant yang merupakan
sebagai berikut. proyek ramah lingkungan.
Dampak Kuantitatif Kegiatan Green Banking Perseroan, menggunakan kertas bekas atau daur ulang ataupun print
dua sisi untuk mencetak dokumen yang dirasa tidak terlalu penting.
lingkungan hidup, telah berdampak antara lain sebagai berikut: bangunan hijau, dengan cara memadukan fitur-fitur yang ramah
• Seluruh (100%) debitur telah memenuhi persyaratan AMDAL lingkungan dan hemat energi di dalamnya. Fitur-fitur dalam
dengan 84% memperoleh predikat PROPER BIRU/ HIJAU/ bangunan kantor Bank Mandiri meliputi fasilitas pengolahan limbah,
EMAS. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif bagi parkir untuk pengendara sepeda, dan ruang hijau yang cukup luas.
lingkungan hidup di wilayah negara Indonesia atas meningkatnya Selain itu, aktivitas operasional Bank Mandiri juga diintegrasikan
predikat PROPER dari berbagai perusahaan. dalam satu lokasi, sehingga menciptakan sinergi yang lebih baik
• Dari total 79 perusahaan kelapa sawit yang menjadi debitur Bank diantara unit-unit kerja Bank Mandiri. Salah satu penerapan konsep
Mandiri, 36 perusahaan sudah/sedang dalam proses sertifikasi gedung ramah lingkungan adalah melalui penggunaan kaca di
Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan 24 perusahaan sudah beberapa bagian dinding gedung Kantor Pusat Bank Mandiri.
memiliki sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Fungsinya adalah untuk menghemat penggunaan listrik pada
Sertifikat tersebut mencerminkan peran perusahaan dalam bangunan dengan memaksimalkan pencahayaan matahari, sehingga
melestarikan lingkungan hidup. Semakin banyak perusahaan menghemat pencahayaan dari lampu.
di Gedung Plaza Mandiri. Penggunaan air hasil daur ulang digunakan untuk
Kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan pemenuhan cooling tower dan taman di gedung Plaza Mandiri. Selain itu,
Limbah yang Dihasilkan Perseroan juga memaksimalkan 30% area terbuka hijau di lokasi plaza
Selain langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, Perseroan juga Mandiri dengan membuat taman dengan sebesar 13.000m2 dari total luas
telah memiliki pengelolaan limbah dari pemakaian air yang berupa area 39.000m2.
sewage treatment plan yang dikelola sendiri sehingga menghemat
biaya pengelolaan lingkungan. Pengelolaan limbah ini dilakukan Dampak Kuantitatif Penggunaan Material yang
oleh pengelola gedung dan berhasil mendaur ulang limbah dari Ramah Lingkungan
pemakaian air menjadi air siap minum (reverse osmosis/RO) yang sudah Pemanfaatan area terbuka hijau telah memberikan dampak terhadap
mendapatkan label halal. Dengan adanya inisiatif ini, maka air ini dapat pelestarian lingkungan hidup. Daun-daun yang gugur dari taman
digunakan untuk mesin pendingin dan penyiraman taman. tersebut diproses menjadi kompos oleh pengelola gedung. Kemudian
kompos digunakan untuk pupuk taman sehingga menghemat biaya
Dampak Kuantitatif Pengelolaan Lingkungan pembelian pupuk. Pengelola gedung juga membuat biopori yang saat
Hidup dan Limbah yang Dihasilkan ini sudah mencapai 60 lubang dan berhasil menyimpan air hujan dan
Melalui pengelolaan sewage treatment plan ini, Perseroan telah menjadi daerah resapan.
menghemat penggunaan air PDAM yang selanjutnya berdampak pada
penghematan biaya penggunaan air yang mencapai Rp2.000/m3. Kegiatan yang Tergabung dalam Program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
Kegiatan Penggunaan Material yang Ramah
Lingkungan Proyek Perhutanan Sosial Muara Gembong
Sejak tahun 2012 Bank Mandiri telah menerapkan teknologi water recycle Proyek yang dilaksanakan di 2017 ini merupakan suatu bentuk
dukungan Perseroan atas Program Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Agenda proyek
dilaksanakan dalam bentuk penanaman pohon mangrove dan revitalisasi tambak rakyat di daerah Muara
Gembong dengan total lahan seluas 11.000 Ha. Proyek ini akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan
total lahan pilot project seluas 80,9 Ha dan total penerima bantuan sebanyak 38 orang.
Proyek perhutanan sosial Muara Gembong ini dilatarbelakangi oleh banyaknya lahan Negara yang
dikuasai oleh petani penggarap (sekitar 12 juta hektar), namun proses penggarapan tersebut tidak
memperhatikan keseimbangan alam dan lingkungan hidup, bahkan terdapat beberpa lahan yang
disewakan maupun diperjualbelikan.
Bentuk program proyek perhutanan sosial akan dilaksanakan melalui sistem pengelolaan hutan lestari
yang dilaksanakan dalam kawasan hutan Negara kelolaaan Perhutani dan akan dilaksanakan oleh
masyarakat dalam bentuk Izin Pemanfaatan Hutan. Adapun komoditas yang akan dikembangkan dalam
proyek revitalisasi tambak antara lain adalah udang vaname, bandeng dan rumput laut.
Beberapa kegiatan terkait dengan proyek perhutanan sosial dan revitalisasi tambak rakyat adalah
sebagai berikut:
• Perbaikan lahan beserta saluran irigasi;
• Pembangununan saung untuk tempat penyimpanan pakan, benih, hasil panen dan lainnya;
• Pengerasan jalan sepanjang pematang tambak;
• Pembuatan kinci air untuk setiap tambak ber teknologi semi –intensive total;
• Penyediaan alat pemberian pakan pada ikan/udang otomatis (e-Fishery);
• Pemasangan instalasi listrik ke tambak;
• Pemasangan pompa air submersible sebanyak 5 unit;
• Penyediaan cool box untuk hasil panen ikan atau udang sementara; dan
• Pemasangan bor air tawar yang dibuat di setiap tambak.
Remunerasi
Bank Mandiri senantiasa mentaati seluruh aturan yang berlaku terkait
remunerasi kepada pegawai. Besaran remunerasi yang diberikan
telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan berada di
atas standar Upah Minimum yang berlaku di wilayah operasional
Bank Mandiri. Terkait dengan remunerasi, Bank Mandiri senantiasa
Kesetaraan Gender dalam Kesempatan Kerja berupaya menjaga gap rasio gaji seluruh pegawai agar tidak terdapat
Dalam melakukan perekrutan pegawai, Bank Mandiri senantiasa perbedaan yang terlalu tinggi.
memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada semua orang
tanpa memandang perbedaan agama, etnis, ras, status sosial, warna Pada tabel berikut, dapat dilihat rasio gaji tertinggi dan terendah
kulit, gender, ataupun kondisi fisik lainnya. Demikian juga dalam Bank Mandiri selama tahun 2017.
hal pengangkatan calon pekerja, Bank Mandiri tidak melakukan
diskriminasi atas alasan apapun karena mendasarkan keputusannya Tabel Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
pada hasil seleksi, hasil evaluasi pada masa percobaan dan orientasi Uraian Rasio
pekerja. Gaji Pegawai tertinggi dan terendah 47,78 : 1
Gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,1 : 1
Kesetaraan dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,1 : 1
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kapasitas pegawai, Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai Tertinggi 1,7 : 1
Bank Mandiri secara berkesinambungan menyelenggarakan
beberapa metode program pendidikan dan pelatihan untuk
menunjang kegiatan operasional Perseroan. Bank Mandiri menjamin
bahwa setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti setiap program pendidikan dan pelatihan yang dibuka
sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangan Perseroan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai Program Pelatihan dan Pendidikan
yang telah dilaksanakan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab
Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ini.
Kegiatan Kesejahteraan Pegawai dapat dicapai salah satunya dengan adanya praktik-praktik kerja
Bank Mandiri senantiasa memerhatikan kesejahteraan seluruh yang mampu mewadahi hak-hak pegawai dalam bentuk Serikat
pegawainya agar dapat saling bersinergi demi terciptanya Pegawai. Selain tentu saja, dapat dicapai melalui penerapan sistem
produktivitas kerja yang optimal. Program peningkatan kesejahteraan SDM berbasis kompetensi pada setiap aktivitas fungsi SDM. Serikat
pegawai diberikan baik secara material maupun non-material. Pegawai Bank Mandiri (SPBM) merupakan serikat pekerja yang
Program yang bersifat material merupakan program kesejahteraan dibentuk untuk menjalin hubungan yang baik antara pegawai dan
yang berkaitan langsung dengan prestasi pegawai dan kompensasinya manajemen Bank Mandiri, sehingga tercipta hubungan industrial
dapat diberikan dalam bentuk uang transportasi, uang makan, uang yang harmonis. SPBM terbentuk sejak tahun 2000 dan telah
pensiun, tunjangan hari raya, uang jabatan, bonus, uang pendidikan, terdaftar di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
uang pengobatan, pakaian dinas, uang cuti, dan uang kematian. Indonesia No.KEP.804/M/BW/2000 dan tercatat di Depnakertrans
RI No.45/V/P/V/2001. SPBM berkedudukan dan berkantor pusat
Sedangkan program yang bersifat non-material merupakan program di Jakarta, dengan alamat Plaza Mandiri lantai 12, Jalan Jend.
kesejahteraan pegawai melalui pemberian fasilitas dan pelayanan Gatot Soebroto Kav.36-38 Jakarta Selatan. SPBM dan Bank Mandiri
kepada seluruh pegawai Bank Mandiri tanpa melakukan diskriminasi. telah menyelenggarakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), PKB
Program kesejahteraan non-material Bank Mandiri yang sudah berjalan yang berlaku saat ini adalah PKB yang ke -7 periode 2017-2019 dan
sampai saat ini adalah program khusus bagi pegawai perempuan yang telah didaftarkan dan mendapat pengesahan dari Kementerian
sedang menyusui dengan menyediakan ruang laktasi yang nyaman dan Ketenagakerjaan Nomor KEP.198/PHIJSK.PK/PKB/XII/2017 tanggal 11
bersih serta sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan kebutuhan Desember 2017.
standar bagi Ibu menyusui, baik di Kantor Pusat maupun di kantor-kantor
wilayah/cabang. Selain memfasilitasi ruang laktasi, Bank Mandiri juga Dampak Kegiatan Ketenagakerjaan
menyediakan fasilitas kepada para pegawai yang sudah memiliki anak Dampak dari pelaksanaan kegiatan tanggungjawab sosial terkait
dengan membuka Tempat Penitipan Anak (TPA) yang disebut Mandiri dengan ketenagakerjaan adalah rendahnya tingkat turnover pegawai
Day Care bertempat di Plaza Mandiri Basement 1 dengan jam operasional dan tingginya tingkat engagemet pegawai. Pada tahun 2017 tingkat
07.30-17.30 WIB dan dibuka setiap hari kerja (kecuali hari libur dan libur turnover pegawai tercatat sebesar 5,92%, meningkat dibandingkan
nasional). Bank Mandiri melalui Human Capital Engagement Group juga tahun sebelumnya, namun demikian angka turnover pegawai
rutin melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga tingkat tersebut masih berada pada level rata-rata industri perbankan.
engagement karyawan, antara lain seperti Happy Hours. Sedangkan untuk mengetahui tingkat engagement pegawai, Perseroan
telah melakukan pengukuran di tahun 2016 dengan perolehan nilai
sebesar 73,7%. Angka tersebut merupakan kategori tertinggi (platinum)
untuk survei keterikatan pegawai. Atas hasil survei tersebut, Bank
Mandiri memperoleh 2 (dua) penghargaan, yaitu Platinum dan Best of the
best Award Winner pada Indonesia Employee Engagement Award 2016.
pemberian fasilitas kesehatan pegawai Bank Mandiri dapat sejalan dengan perkembangan di market, serta dapat dikelola dengan lebih efektif
sehingga mudah untuk dikaji dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai dan menjaga competitiveness. Pada tahun 2017, fasilitas
kesehatan semakin disempurnakan dengan adanya program baru ang bersifat lebih komprehensi mulai dari promotif, preventif hingga kuratif
dan rehabilitasi seperti ditampilkan melalui gambar berikut:
• R. Inap : Harga Kamar • Imunisasi Anak berlaku untuk seluruh • Benefit Pegawai Sehat
• R. Melahirkan :Limit Tindakan imunisasi yang direkomendasikan • Sosialisasi, Healthtalk,
• R. Jalan : Limit Tahunan oleh IDAI Newsletter
• Imunisasi Dewas : Hep. A & b
influenza
• Konsultasi Diet
• Pemeriksaan Papsmear & Prostat
Pengelolaan fasilitas kesehatan yang baik oleh Perseroan sepanjang tahun 2017 telah berdampak pada tingkat produktivitas pegawai Bank
Mandiri. Pada 2017 produktivitas pegawai Perseroan tercatat sebesar Rp16.261,05 juta per pegawai meningkat sebesar 12,73% dari tahun 2016
yang tercatat sebesar Rp14.425,14 juta per pegawai.
1. Melakukan inspeksi/pemeriksaaan terhadap peralatan proteksi kebakaran gedung secara rutin untuk memastikan bahwa peralatan
kebakaran tersebut dapat berfungsi dengan baik. Pengecekan untuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dilakukan oleh Petugas Security setiap
1 (satu) bulan sekali sedangkan untuk pemeriksaan terhadap Alat Pemadam Api Tersistem (APAT) dan Fire Alarm dilakukan oleh pengelola
gedung yang bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran yang dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali.
2. Melakukan standardisasi spesifikasi, penempatan perangkat keselamatan gedung dan jalur evakuasi yang dimasukkan dalam buku panduan
standar renovasi gedung kantor yang disusun bersama dengan konsultan perencana yang akan dilakukan review setiap 1 (satu) sekali atau
sesuai kebutuhan.
3. Melakukan penyampaian informasi keadaan darurat terhadap Pegawai, Tamu dan Tim Tanggap Darurat Gedung melalui pemasangan poster
petunjuk evakuasi keadaan darurat kebakaran/gempa bumi, pemutaran video prosedur keadaan darurat di media televisi internal, safety
briefing sebelum melakukan acara dan sosialisasi fungsi dan peranan tim tangap darurat yang dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali dengan
mengundang pembicara dari Dinas Pemadam Kebakaran.
4. Melakukan pelatihan kesiapan tanggap durat kepada penghuni gedung, Tim Tanggap Darurat Gedung dan Tim ERP antara lain pelatihan
pemadaman api, pelatihan bantuan hidup dasar (P3K), pelatihan first responder (search and rescue) yang dilakukan minimal 1 (satu) tahun
sekali.
5. Melakukan simulasi evakusi darurat kebakaran gedung terhadap penghuni gedung untuk mengukur kesiapan Tim Tanggap Darurat dan
mengukur lama waktu evakuasi dari lokasi gedung ke titik berkumpul. Pelaksanaan simulasi ini dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali yang
dihadir pula oleh Dinas Pemadam Kebakaran.
Selain penerapan Prosedur ERP, Bank Mandiri juga mengikut sertakan seluruh pegawai sebagai peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
melalui BPJS Ketenagakerjaan dengan program yang dikuti antara lain Program Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Program Jaminan Kematian (JK) sedangkan untuk karyawan yang melaksanakan kegiatan Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga
dilakukan Asuransi Jiwa.
Sertifikasi
Bank Mandiri telah mendapatkan beberapa sertifikasi yang mendukung jaminan keselamatan kerja pegawai sebagai berikut:
Validasi: Validasi:
17 Juni 2016 - 23 Juli 2018 15 Mei 2016 - 14 Juli 2018
Sebagai bagian dari masyarakat, Bank Mandiri senantiasa Merupakan yang menginspirasi dan memberikan perspektif baru
menyelaraskan kehadiran dan kegiatan usahanya di tengah pada generasi muda Indonesia khususnya calon pengusaha
masyarakat. Oleh karena itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk dan pengusaha start up tentang dunia usaha dan trend global.
terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan Kegiatan yang menghadirkan berbagai narasumber dari dalam
masyarakat agar dapat mencapai masyarakat yang mandiri dan dan luar negeri ini setiap tahunnya dihadiri lebih dari 3.000
dan direkomendasikan oleh peserta sebagai pembina yang di beberapa negara tujuan PMI yaitu Hong Kong, Malaysia, Korea
diminati oleh mereka. Selain mendapatkan pembinaan khusus, Selatan serta Jepang dan telah menghasilkan lebih dari 11.000
peserta juga diberi kesempatan untuk mengunjungi perusahaan alumni.
– perusahaan besar (company visit) untuk menambah wawasan
mengenai dunia bisnis, mengikuti konferensi atau pertemuan Coding Mum
tingkat tinggi untuk memperluas jaringan (networking) dan Sejak tahun 2016, Bank Mandiri bersama Badan Ekonomi Kreatif
mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Company visit yang (Bekraf) meluncurkan Coding Mum sebagai salah satu program
telah diselenggarakan antara lain di Google Office Jakarta, Gojek, training Mandiri Sahabatku. Program ini telah dilakukan di 6 (enam)
dan Net TV. kota dengan jumlah alumni mencapai lebih dari 120 orang, saat ini
80% peserta Coding Mum telah menjadi web developer.
c. Wirusaha Mandiri Forum
Wirausaha Muda Mandiri Forum dibentuk pada tahun 2014 Mandiri Mengajar
sebagai salah satu wujud inovasi program WMM. Organisasi Program Mandiri Mengajar dilaksanakan setiap tahun sejak
yang dibentuk atas inisiatif bersama Bank Mandiri dan alumni 2009, Mandiri Edukasi merupakan program unggulan MPP yang
WMM ini memberikan berbagai benefit bagi anggotanya mulai dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar di sekolah
kesempatan business visit ke perusahaan nasional, kelas (SD, SMP, SMA) dan perguruan tinggi dengan tujuan memperkaya
wirausaha, hingga networking dengan pengusaha muda dari pengetahuan peserta didik khususnya terkait perbankan,
seluruh Indonesia. Forum ini bertujuan untuk mewadahi aspirasi kewirausahaan dan kepemimpinan. Pada tahun 2017, pelaksanaan
dan mendukung pengusaha muda yang tergabung dalam program Mandiri Mengajar dijadikan satu dengan pelaksanaan
program WMM serta menyebarluaskan semangat kewirausahaan Mandiri Volunteer yaitu pada acara penyaluran Program Bantuan
bagi generasi muda Indonesia. Dalam jangka panjang organisasi Sosial (bansos) ke pelosok. Program Mandiri Mengajar melakukan
ini diharapkan dapat memberikan efek multiplier bagi program inklusi finansial atau sosialisasi tentang perbankan dengan cara
WMM untuk menularkan semangat berwirausaha kepada mengajar di Sekolah Dasar dengan tema “Ayo Gemar Menabung dan
generasi muda di Indonesia. Giat Belajar.” Sampai dengan 2017, program Mandiri Mengajar ini
telah diikuti oleh lebih dari 25.000 siswa dan 4.500 mahasiswa yang
d. Mandiri Inkubator bisnis tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam rangka membentuk ekosistem pendukung bagi start
up business, Bank Mandiri meluncurkan program Mandiri Dampak Kegiatan Program Kemandirian
Inkubator Bisnis (MIB) di tahun 2015. Program MIB didisain untuk Edukasi dan Kewirausahaan
memberikan pembinaan berkelanjutan dan didukung fasilitas Sebagai salah satu bank nasional yang secara konsisten
ruang usaha bersama (co-working space). Dilatarbelakangi menjalankan program khusus yang fokus pada kemandirian
perhatian Bank Mandiri pada pengusaha muda yang memiliki edukasi dan kewirausahaan, Bank Mandiri berharap agar dapat
potensi besar untuk dikembangkan menjadi perusahaan besar terus memunculkan banyak wirausahawan baru sehingga dapat
serta semakin berkembangnya konsep inkubator bisnis sebagai menciptakan lapangan kerja baru. Program-program kewirausahaan
salah satu solusi untuk mengakselerasi pertumbuhan start yang dijalankan Perseroan telah memberikan dampak pada
up business secara global, program MIB terus dikembangkan meningkatnya omzet usaha para peserta program serta secara
sebagai support system bagi alumni program WMM dan lebih luas, program kemandirian edukasi dan kewirausahaan telah
pengusaha muda berprestasi lainnya. meningkatkan kemandirian finansial masyarakat Indonesia.
Mandiri Sahabatku
Sejak tahun 2011, Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya Kegiatan Program Financial Inclusion
untuk mendorong skill dan kemampuan berwirausaha para Pekerja
Migran Indonesia (PMI) di luar negeri melalui program edukasi Agen Branchless Banking
kewirausahaan, Mandiri Sahabatku. Sebagai rangkaian program ini di Bank Mandiri telah mengimplementasikan program Laku Pandai
Indonesia juga didukung dengan pelatihan dan magang ketrampilan secara nasional per tanggal 13 Juli 2016 dalam rangka mendukung
usaha di Bapak/Ibu Asuh pelaku usaha seperti Salon, Bakso, implementasi Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka
Mie Ayam dan Keripik Oleh-oleh melalui Program Dadi Majikan. Keuangan Inklusif atau LAKUPANDAI dengan mengacu pada POJK No.
Hingga tahun 2017 Program Mandiri sahabatku telah dilaksanakan 19/POJK.03/2014 dan SEOJK No. 6/SEOJK.03/2015. Kegiatan tersebut
merupakan salah satu upaya Bank Mandiri untuk meningkatkan akses jumlah nasabah dan saldo SIMAKMUR dapat terus bertambah dan
layanan Perbankan kepada masyarakat unbanked baik di daerah menjangkau seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan indeks
urban maupun rural dan sebagai implementasi program inklusi inklusi Keuangan di Indonesia.
Keuangan.
Kriya Mandiri Contact Center
Untuk mendukung program tersebut, Bank Mandiri terus berupaya Sebagai salah satu bentuk perwujudan program financial inclusion
untuk meningkatkan jumlah dan persebaran Agen Branchless kepada masyarakat penyandang disabilitas, Bank Mandiri
Banking (Agen LAKUPANDAI) di seluruh wilayah Indonesia, terutama menyelenggarakan program pemagangan khusus bagi penyandang
untuk wilayah yang tidak terjangkau oleh Cabang Bank Mandiri. disabilitas dengan nama program pemagangan “Kriya Mandiri
Selain itu, sejak bulan Juli 2016, Bank Mandiri telah membuat produk Contact Center”. Program Kriya Mandiri Contact Center merupakan
dengan brand name Mandiri Simpanan Makmur (SiMakmur) untuk program belajar bekerja terpadu (magang) di Bank Mandiri bagi
mendukung inisiatif LAKUPANDAI, utamanya dalam bentuk produk rekan-rekan penyandang disabilitas dengan pendidikan minimum
tabungan Basic Saving Account (BSA). SiMakmur merupakan rekening lulusan SMA untuk mengenal dunia kerja dan memperoleh
simpanan dalam mata uang Rupiah bagi perorangan yang belum keterampilan khususnya agar dapat menjadi contact center yang
pernah memiliki rekening di Bank Mandiri dan penyelenggaraannya terampil dan siap bekerja. Dalam program ini, peserta akan mengikuti
dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. program kriya mandiri contact center basic yang komprehensif selama
1 tahun sesuai dengan silabus dan kurikulum yang telah diterapkan.
Per 31 Desember 2017, jumlah agent Branchless Banking Bank
Mandiri meningkat sebanyak 75,57% dari yang sebelumnya Dampak Kegiatan Program Financial Inclusion
sebanyak 19.162 agen pada tahun 2016 menjadi 33.643 agen Melalui program financial inclusion, Perseroan berharap agar
pada tahun 2017. Sementara untuk tabungan SiMakmur, per 31 wawasan masyarakat dapat lebih terbuka, khususnya tentang
Desember 2017 sudah mencapai 2.054.801 rekening yang terdiri dari layanan perbankan serta produk industri jasa Keuangan lainnya
2.047.495 rekening bansos (Tabnas-P) dan 7.306 rekening bansos untuk dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan finansial secara
(TABBB) dengan saldo Rp334.288.819.419. Diharapkan setiap tahun berkesinambungan, serta memperluas jangkauan masyarakat yang
bankable.
Kegiatan Program Tanggung Jawab Sosial dan benang, pencelupan benang, pewarnaan alam, pembuatan tassel,
Lingkungan (TJSL) Serta Bina Lingkungan (BL) pengkomposisian warna dan pengaplikasiannya pada kain yang
Selain program kewirausahaan dan financial inclusion, Bank Mandiri ditenun, disain motif tenun sesuai permintaan fashion disainer dan
juga menyalurkan bantuan sosial lainnya untuk para pemangku jejaring pemasaran.
Mandiri Peduli Kesehatan oleh para ahli dan timnya. Pengrajin diberi tugas untuk membuat
Program Mandiri Peduli Kesehatan ditujukan untuk memperbaiki tenun sesuai materi yang diajarkan. Memonitor dan mengevaluasi
kualitas hidup masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk program hasil produksi tenun pengrajin apakah sesuai materi pelatihan.
pengobatan gratis, dukungan biaya pengobatan penyakit kronik, Membuat tenun prototype yang nantinya akan diproduksi oleh salah
penyaluran bantuan sarana kesehatan dan ambulans. Beberapa satu fashion brand. Hasil tenun prototype dipamerkan pada acara
contoh pelaksanaan program Mandiri Peduli Kesehatan antara lain Jakarta Fashion Week. Melalui program ini diharapkan agar Kelompok
kegiatan Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat di NTT, Operasi Bibir Tenun Mawar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Sumbing di Jakarta, dan Pemberian Ambulance untuk Rumah Sakit dan para pengrajin tentang motif baru tenun yang bernilai jual namun
Organisasi Kemasyarakatan. tetap dengan ciri daerah mereka. Selain itu, untuk meningkatkan
wawasan tentang pricing tenun dan wilayah pemasaran hasil tenun
Mandiri Peduli Sarana Umum dan Ibadah pengrajin.
Penyaluran bantuan mandiri peduli sarana umum dan ibadah
merupakan kegiatan CSR yang dilaksanakan dalam bentuk bantuan Pembangunan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Kenalan,
pembangunan dan renovasi sarana umum, pembangunan dan Magelang
renovasi rumah ibadah, dukungan perayaan hari besar keagamaan, Balkondes adalah sebuah program BUMN yang akan dimanfaatkan
serta bantuan untuk masyarakat golongan ekonomi lemah. Selama sebagai sebuah etalase bagi perekonomian daerah. Balkondes
tahun 2017, Bank Mandiri telah melaksanakan beberapa kegiatan akan memberikan ruang bagi pemerintah desa maupun masyarakat
antara lain Pembangunan/Renovasi Masjid, Gereja dan Pura di untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di desa,
seluruh wilayah Indonesia, Pembagunan/Renovasi jembatan, dan utamanya potensi wisata di sekitar Borobudur.
Perbaikan Jalan Umum.
Melalui program Balkondes ini, Bank Mandiri telah melakukan
Mandiri Peduli Bencana bebrapa kegiatan pelatihan bagi warga desa Kenalan diantaranya
Sebagai wujud kepedulian Bank Mandiri terhadap sejumlah bencana adalah pembangunan homestay (termasuk sewa tanah), talud dan
yang terjadi di Indonesia, selama tahun 2017 Bank Mandiri telah jembatan serta pelatihan pengolahan singkong, anyaman, batik,
memberikan bantuan tanggap darurat kepada korban bencana alam dan pengelolaan Balkondes. Adapun pelatihan yang dilaksanakan
antara lain seperti erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Agung, disesuaikan dengan potensi dan ciri khas desa Kenalan antara lain
gempa bumi di Aceh, bencana tanah longsor di Purworejo, serta seperti:
bencana banjir di Brebes dan Pacitan. • pelatihan membatik,
• pelatihan membuat kue-kue basah tradisional;
Mandiri Peduli Lingkungan • pelatihan anyaman pandan dan pelatihan untuk calon pengelola
Program Mandiri Peduli Lingkungan telah disampaikan pada bagian Balkondes dan homestay; dan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait dengan Lingkungan • pelatihan pengolahan singkong menjadi tepung mocav dan
Hidup. cara membuat menjadi berbagai jenis makanan basah maupun
kering.
Mandiri Peduli Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Pelatihan Program Bina- Mitra Binaan Dana yang telah dianggarkan Perseroan untuk kegiatan Balkodes
Dilaksanakan kepada Mitra Binaan Kelompok Tenun Mawar adalah sebesar Rp1.000.000.000 sedangkan untuk pembangunan
yang terletak di Desa Ponto, Manggarai Barat, Nusa Tenggara homestay dan kegiatan pelatihan masing-masing adalah sebesar
Timur. Pelatihan kepada mitra binaan ini bekerja sama dengan Rp2.369.098.441 dan Rp96.250.000.
Jakarta Fashon Week, para disainer muda, distributor, tenaga ahli
pertekstilan dan pengamat mode. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
program ini antara lain pelatihan yang terkait dengan pembersihan
Program Bumn Hadir untuk Negeri guru teladan tingkat provinsi serta perwakilan dari Biofarma dikirim ke
Kementerian BUMN dan BUMN merupakan bagian dari masyarakat Bangka Belitung selama 7 (tujuh) hari.
bernegara. Program BUMN Hadir untuk Negeri telah dilaksanakan
secara berkesinambungan sejak tahun 2015. Sebagai komitmen Bedah Rumah Veteran (BRV)
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menumbuhkan Dalam program BRV, Bank Mandiri selaku Koordinator bersama
dan memupuk rasa kebanggaan berbangsa dan bertanah air dengan 10 (sepuluh) BUMN lainnya ditugaskan untuk melaksanakan
Indonesia kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok negeri, perbaikan atas rumah veteran sebanyak 724 rumah dengan biaya per
Kementerian BUMN dan BUMN kembali melaksanakan BUMN Hadir unit Rp40 juta. Jumlah rumah yang menjadi tanggung jawab Bank
untuk Negeri Tahun 2017. Mandiri sebanyak 150 rumah. Pelaksanaan program ini bekerja sama
dengan Komando Daerah Militer III/Siliwangi. Dampak dari kegiatan
Tujuan dari pelaksanaan program BUMN Hadir Untuk Negeri antara BUMN Hadir Untuk Negeri diantaranya adalah meningkatnya rasa
lain adalah untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang cinta tanah air dan rasa kebangsaan, awareness peran BUMN di
memiliki keragaman kekayaan Nusantara serta sebagai wujud nyata masyarakat, sinergi antar BUMN dan taraf hidup para veteran.
peran BUMN di masyarakat. Selain itu, program ini menjadi salah satu
upaya untuk membangun pemahaman para stakeholders mengenai Dampak Kegiatan Program Tanggung Jawab
peran Kementerian BUMN sebagai agent of development untuk turut Sosial dan Lingkungan (TJSL) Serta Bina
serta membangun kapasitas nasional. Beberapa kegiatan BUMN Lingkungan (BL)
Hadir Untuk Negeri adalah sebagai berikut. Pelaksanaan program TJSL dan BL yang dilaksanakan Perseroan
sepanjang tahun 2017 diharapkan dapat memberikan dampak berupa
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) pemerataan dan perbaikan ekonomi masyarakat di lingkungan
Program SMN bertujuan untuk menanamkan rasa bangga dan cinta pelaksanaan program TJSL dan BL sehingga dapat meningkatkan
tanah air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB. Keragaman kekayaan taraf hidup masyarakatnya. Selain itu, Perseroan juga berharap agar
Nusantara dan potensi daerah diperkenalkan melalui interaksi pelaksanaan program Balkondes di Desa Kenalan, Magelang dapat
langsung siswa dengan komponen pemerintahan dan masyarakat yang meningkatkan keahlian dan pengetahuan warga desa setempat serta
dikunjungi. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 diikuti ke depannya akan berdampak pada meningkatnya taraf ekonomi
oleh 632 siswa dan tahun 2016 diikuti oleh 679 siswa. Pada tahun 2017, masyarakat di sekitar daerah wisata Borobudur.
20 orang siswa dari SMA dan SMK, (2 di antaranya siswa SLB) di Jawa
Barat didampingi 1 orang dari Dinas Pendidikan provinsi dan 1 orang
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/10/ Penanganan Pengaduan Nasabah
PBI/2008 tanggal 28 Februari 2008 bahwa pengaduan tertulis Agar seluruh pengaduan nasabah tertangani dengan proses yang
diselesaikan dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja, dan dalam cepat dan efektif, Bank Mandiri melakukan koordinasi dengan gambar
kondisi tertentu dapat diperpanjang hingga 20 (dua puluh) hari tahapan alur pengaduan nasabah sebagai berikut:
kerja berikutnya, maka Perseroan menargetkan untuk selalu
menyelesaikan keluhan ataupun pengaduan sesuai dengan standar
level agreement. Terkait dengan kepuasan pelanggan, Perseroan
rutin melaksanakan kegiatan survei kepuasan nasabah yang
Seluruh pengaduan nasabah yang diterima dicatat dalam sistem pencatatan pengaduan nasabah bernama CRM@Branch. Setelah pengaduan
nasabah diterima, unit terkait melakukan evaluasi pengaduan nasabah berdasarkan alur Proses Penanganan Pengaduan Nasabah sebagai
berikut:
INPUT
Pada tahapan ini seluruh pengaduan yang sudah diterima CRM@Branch selanjutnya diteruskan langsung ke unit penyelesaian terkait dan diawasi
langsung oleh Customer Care Group (CCG) untuk memastikan kepada nasabah bahwa penyelesaian pengaduan akan dilakukan sesuai dengan
Service Level Agreement (SLA) yang disepakati. Sedangkan, khusus pengaduan yang dilakukan melalui media massa, CCG berkoordinasi dengan
Corporate Secretary Group dalam memonitor tanggapan pengaduan di media terkait.
Sebagai wujud pelayanan prima yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada nasabah, pada tabel berikut dapat dilihat data terkait penyelesaian
pengaduan dan keluhan nasabah yang sudah dilakukan oleh Bank Mandiri dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir:
Dampak Kegiatan Pengaduan Nasabah Tabel Angka CSI Bank Mandiri Dibandingkan Industri
Efektivitas penanganan pengaduan nasabah telah memberikan Segmen Bisnis Bank Mandiri Industri
dampak pada tingkat kepuasan nasabah. Untuk mengetahui sudah Retail 53,10 51,93
sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan Bank Mandiri di tahun 2017, Wholesale 60,18 52,30
Bank Mandiri melaksanakan Customer Satisfaction and Experience Overall 55,51 50,13
Survey di segmen retail, segmen wholesale, segmen corporate banking
maupun secara overall. Melalui survei tersebut didapatkan 2 (dua)
nilai yaitu Customer Satisfaction Score (CSAT) dan Net Promotor Score Kegiatan Kerahasiaan Data Nasabah
(NPS). Kerahasiaan Data Nasabah telah diatur dalam ketentuan internal
Bank Mandiri, antara lain pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO)
Bank Mandiri bekerjasama dengan PT The Nielsen Company Transparansi Penggunaan Data Pribadi Nasabah (TPDPN) berlaku
Indonesia dalam melaksanakan Customer Satisfaction and Experience sejak tanggal 10 November 2015. PTO ini mengatur prosedur
Survey pada segmen retail dan segmen corporate banking, serta operasional terkait TPDPN kepada Nasabah perorangan baru dan
dengan PT Kadence International untuk segmen wholesale. Metode eksisting. Ketentuan mengenai penggunaan data pribadi Nasabah
survei yang digunakan adalah Computer-Assisted Telephone (yang ada pada Bank) untuk tujuan komersial harus dilakukan secara
Interviewing (CATI) dan Face to Face Interview (F2F). Adapun hasil dari transparan dan dilakukan berdasarkan persetujuan tertulis dari
survei tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Nasabah. Dalam PTO tersebut antara lain mengatur terkait fungsi dan
tugas unit kerja pengelola dan mekanisme pengelolaan TPDPN.
Tabel Customer Satisfaction and Experience Survey
Segmen Bisnis CSAT NPS Dampak Kegiatan Kerahasiaan Data Nasabah
Retail 83,00 28,00 Pada tahun 2017, tidak terdapat keluhan dari nasabah terkait dengan
Wholesale 82,37 38,00 kebocoran data maupun kerahasiaan data nasabah. Selain itu, tidak
Overall 82,68 33,00 terdapat data nasabah yang hilang serta pengaduan lain dari pihak
luar maupun pihak regulator.
Angka penilaian Customer Satisfaction and Experience Survey Bank
Mandiri sepanjang tahun 2017 masih berada di atas angka industri
perbankan seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Customer Education
Untuk memperluas jangkauan program edukasi kepada nasabah, maka Bank Mandiri menggunakan website http://www.bankmandiri.
co.id maupun kantor cabang. flyer, brochure, televisi, radio, website, sosial media, media indoor dan media-media periklanan lainnya untuk
menyampaikan materi edukasi tentang produk dan layanan yang tersedia di Bank Mandiri. Selain itu dalam tahun 2017, Bank Mandiri juga
telah menyelenggarakan program edukasi bagi nasabah Bank Mandiri maupun masyarakat umum yang bertujuan untuk meningkatkan literasi
keuangan masyarakat. Pelaksanaan event edukasi nasabah bertajuk ‘‘Mandiri Edukasi 2017’’ di 12 (dua belas) kota dengan keterangan sebagai
berikut.
Untuk memastikan bahwa program edukasi tersebut efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Bank Mandiri menggunakan
metode Survey Efektifitas terhadap total 939 respondenyang merupakan peserta event ‘‘Mandiri Edukasi 2017’’, dari kota: Bekasi, Gresik, Kendal,
Wonosobo, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Ternate, dan Tangerang. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa program edukasi tersebut
efektif meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Untuk mewujudkan kegiatan pengadaan dengan prinsip procurement Program Pengembangan Kompetensi Pemasok
yang Efektif, Efisien, Terbuka dan Bersaing, Transparan, Adil dan Tidak Bank Mandiri telah melaksanakan kegiatan pengembangan untuk
Diskriminatif, Akuntabel, Tanggung jawab, serta Independen, maka meningkatkan kualitas vendor Bank Mandiri, melalui pelaksanaan
Bank mengimplementasikan hal-hal sebagai berikut : Vendor Gathering dan penganugerahan Vendor Award dengan
keterangan sebagai berikut:
1. Pemisahan fungsi pada Unit Pelaksana Pengadaan yaitu,
unit yang melakukan seleksi calon rekanan/vendor, unit yang
Vendor Award
melakukan proses pengadaan, unit yang menyusun Harga
Tanggal Pelaksanaan : 16 November 2017
Perkiraan Sendiri; dan Unit Kerja Kepatuhan;
Tempat : Auditorium Lantai 3, Plaza Mandiri – Jakarta
2. Senantiasa tunduk dan patuh terhadap regulasi internal dan Rekanan Diundang : • Bidang IT (Software dan Hardware):
eksternal; berjumlah 25 vendor
3. Implementasi prinsip-prinsip manajemen risiko yang meliputi • Bidang Non IT (antara lain Advertising
identifikasi, penilaian, mitigasi dan pemantauan serta and Promotion, Kendaraan Dinas,
pengukuran risiko operasional; dan Percetakan, Asuransi, Ekspedisi):
4. Berpedoman pada Budaya Kerja Perseroan yang berlandaskan berjumlah 27 vendor
pada nilai-nilai TIPCE (Trust, Integrity, Professionalism, Customer • Konstruksi: berjumlah 16 vendor
Focus, dan Excellence), GCG, dan mematuhi Code of Conduct serta
Vendor Gathering
melaksanakan prinsip kehati-hatian.
Vendor Gathering dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan vendor
award. Adapun pemaparan materi dari kegiatan vendor gathering ini
Target Kegiatan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Sharing values visi dan Strategi Bank Mandiri ke depan;
Bank Mandiri menargetkan bahwa seluruh proses pengadaan
2. Sinergi sarana mempererat jalinan kerjasama yang harmonis
barang dan jasa telah menerapkan prinsip Efektif, Efisien, Terbuka antara Bank Mandiri dengan Mitra Kerja Bank Mandiri;
dan Bersaing, Transparan, Adil dan Tidak diskriminatif, Akuntabel, 3. Komunikasi Forum komunikasi untuk mendapatkan masukan
Tanggung Jawab, serta Independen. Dengan menerapkan prinsip- dari vendor untuk perbaikan proses pengadaan di Bank
prinsip tersebut diharapkan tingkat kepuasan pemasok akan terjaga Mandiri; dan
dengan baik dan selanjutnya akan berdampak pada peningkatan 4. Refreshment aspek penting terkait pengadaan barang dan
kinerja Bank secara keseluruhan. jasa, antara lain:
5. Komunikasi dan diskusi dua arah antara Vendor dan Bank Mandiri untuk mendapatkan masukan agar proses pengadaan Barang dan Jasa
dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan efektif.
Pelaksanaan kegiatan CSR terkait dengan pemasok telah memberikan dampak pada tingginya tingkat kepuasan pemasok. Tingkat kepuasan
pemasok dalam proses procurement di tahun 2017 adalah sebesar 97,43% yang mencerminkan bahwa proses procurement Bank Mandiri sudah
sangat baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa kerjasama antara Bank Mandiri dengan pemasok telah berjalan dengan baik dan lancar. Selama
tahun 2017, tidak terdapat temuan-temuan audit, baik oleh auditor eksternal dan auditor internal mengenai pengadaan yang merugikan Bank
Mandiri.
Referensi Kriteria
POJK dan ARA
09
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
732
Referensi Peraturan
POJK/ARA
KRITERIA PENJELASAN HALAMAN
Umum
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan
menyajikan juga dalam bahasa Inggris
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang
baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang mudah dibaca
Laporan tahunan mencantumkan identitas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
perusahaan dengan jelas 1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
Laporan tahunan ditampilkan di website Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir.
perusahaan
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk Informasi memuat antara lain:
perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku 1. Penjualan/pendapatan usaha;
atau sejak memulai usahanya jika perusahaan 2. Laba (rugi):
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
kurang dari 3 (tiga) tahun b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3. Penghasilan komprehensif periode berjalan: 15
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi)
dan penghasilan komprehensif periode berjalan secara total.
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam Informasi memuat antara lain:
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
atau sejak memulai usahanya jika perusahaan 2. Jumlah aset; 14-15
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama 3. Jumlah liabilitas; dan
kurang dari 3 (tiga) tahun 4. Jumlah ekuitas.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai perusahaan.
usahanya jika perusahaan tersebut 15-16
menjalankan kegiatan usahanya selama kurang
dari 3 (tiga) tahun
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan 1. Jumlah saham yang beredar;
grafik 2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa
Efek tempat saham dicatatkan; dan
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang: 18
a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
dan
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan.
Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar, informasi harga saham, dan
volume perdagangan saham, agar diungkapkan.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi Informasi memuat:
konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
tahun buku terakhir 2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan 18
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2015 dan 2016.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/ obligasi konversi,agar
diungkapkan.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Board of Commissioners and Board of Directors Reports
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Informasi memuat antara lain:
Dewan Komisaris 1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan ataulembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili; 76-81
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota DewanKomisaris di
Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Informasi memuat antara lain:
Direksi 1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili; 82-87
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di Perusahaan
sejak pertama kali ditunjuk.
Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas induk, entitas
102-103
anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).
Kronologi penerbitan saham (termasuk private Mencakup antara lain:
placement) dan/atau pencatatan saham dari 1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga penawaran
awal penerbitan sampai dengan akhir tahun saham untuk masing-masing tindakan korporasi (corporate action);
buku 2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi (corporate action);
dan 104
3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan.
Penghargaan yang diterima dalam tahun buku Informasi memuat antara lain:
terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi;
dalam tahun buku terakhir baik yang 2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau sertifikasi;
105
berskala nasional maupun internasional 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor Memuat informasi antara lain:
cabang atau kantor perwakilan (jika ada) 1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. 106-115
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor cabang, dan kantor
perwakilan, agar diungkapkan.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang
bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun
(dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas;
156-167
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan
penghasilan komprehensif periode berjalan; dan
5. Arus kas.
Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi
140-141
pemasaran dan pangsa pasar.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah Memuat uraian mengenai:
dividen kas per saham dan jumlah dividen per 1. Kebijakan pembagian dividen;
tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 2. Total dividen yang dibagikan;
(dua) tahun buku terakhir 3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan 185
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas.
Untuk masing-masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat yang Informasi memuat antara lain:
dihadiri mayoritas anggota pada rapat Dewan 1. Tanggal Rapat;
Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 bulan) Rapat 2. Peserta Rapat; dan 406-412;
Direksi (minimal 1 kali dalam 1 bulan), dan Rapat 3. Agenda Rapat. 440-454
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
(minimal 1 kali dalam 4 bulan)
Informasi mengenai pemegang saham utama Dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang saham utama dengan
dan pengendali, baik langsung maupun tidak pemegang saham pengendali.
langsung, sampai kepada pemilik individu Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung
102; 514-515
maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara
dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan,
tetapi bukan pemegang saham pengendali.
477-478
487
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris Mencakup antara lain: 488-498:
yang dimiliki oleh perusahaan 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 491-493
2. Independensi komite lain; 493-494
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 488-489
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada tahun buku; dan 497-498
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 494-497
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 498-501:
1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 500-501
2. Domisili; 500
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan 498-500
4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku. 501
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang:
yang terkait dengan lingkungan hidup 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan
Terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatanoperasional
perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan
613-615
dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan,mekanisme pengaduan
masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada
nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang:
yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen; dan
dan keselamatan kerja 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut
Terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, sepertikesetaraan
616-622
gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover
karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduanmasalah
ketenagakerjaan, dan lain-lain.
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang:
yang terkait dengan pengembangan sosial dan 1. Target/rencana kegiatan pada tahun 2016 yang ditetapkan manajemen;
kemasyarakatan 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan
3. Biaya yang dikeluarkan
Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenagakerja 622-626
lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana danprasarana
sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan danprosedur anti
korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain.
Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepadapublik, misalnya
melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris),media massa, mailing list,
599-610
buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 583-588:
1. Penyampaian laporan pelanggaran; 584
2. Perlindungan bagi whistleblower; 586-587
3. Penanganan pengaduan; 586
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 584
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir; dan 588
6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun buku.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada 588
tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dan Direksi dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
390-395;
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan
429-433
pertimbangannya.
Informasi Keuangan
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
Komisaris tentang TanggungJawab atas Laporan 670
Keuangan
Opini auditor independen atas laporan keuangan 672-673
Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang:
1. Nama dan tanda tangan;
2. Tanggal Laporan Audit; dan 672-673
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan;
670-757
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitmenerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membupenyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitmereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika
relevan).
Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
676
Informasi
Keuangan
10
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Laporan Tahunan 2017
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan entitas anak
Daftar Isi
Halaman
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2
************************
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
12.333.389 10.363.214
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.442) (3.049)
74.650.516 73.700.235
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (49.713) (83.308)
Efek-efek 2c,2f,2j,7
Pihak berelasi 55 20.775.463 18.571.548
Pihak ketiga 38.756.238 38.250.931
59.531.701 56.822.479
Ditambah/(dikurangi):premi/(diskonto) yang belum
diamortisasi, keuntungan/(kerugian)
- neto yang belum direalisasi
dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar dan
cadangan kerugian penurunan nilai 78.271 (270.836)
25.439.477 15.924.118
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.349.349) (1.756.847)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET (lanjutan)
446.459 239.260
712.037.865 649.322.953
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (33.745.345) (32.616.760)
15.145.219 11.855.216
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (362.887) (323.378)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET (lanjutan)
12.544.494 14.789.244
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (254.234) (241.041)
346.236 255.409
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.924) (10.273)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS
Simpanan nasabah
Giro/giro wadiah 2c,2f,2x,21
Pihak berelasi 55 46.108.385 48.729.926
Pihak ketiga 156.756.475 138.253.402
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS (lanjutan)
16.887.288 9.060.035
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi (43.693) (34.041)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Simpanan nasabah
Pihak berelasi 55
Tabungan - investasi terikat dan tabungan
mudharabah - investasi tidak terikat 2a,38a 34.784 28.047
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 3,38a 939.315 886.344
Pihak ketiga
Giro - investasi terikat dan giro mudharabah
musytarakah - musyarakah 1,38a 525.285 68.925
Tabungan - investasi terikat dan investasi tidak
terikat - mudharabah 2a,38a 28.165.952 25.129.743
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 3,38a 36.557.273 34.327.415
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS (lanjutan)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Pembentukan)/pembalikan penyisihan
estimasi kerugian atas komitmen
dan kontinjensi 2c,31c (173.402) 181.459
(Pembentukan)/pembalikan penyisihan
lainnya 2t,45 (132.050) 117.637
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban pajak
Kini 2ad,33c,33d (5.593.293) (5.088.924)
Tangguhan 2ad,33c,33e (120.528) 1.166.122
9.678 24.909.438
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing 2e (32.750) (40.722)
Perubahan nilai wajar aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual 2j,2k 2.364.089 945.231
Bagian efektif dari lindung nilai arus kas (16.826) -
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi (446.198) (119.062)
1.868.315 785.447
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.443.042 14.650.163
23.321.035 40.345.048
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan
nilai wajar Kerugian
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Bagian efektif Selisih bersih dikurangi Selisih transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor Agio saham uang asing tangguhan arus kas aset tetap tangguhan nonpengendali penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2017 11.666.667 17.316.192 202.363 (759.364 ) - 25.140.523 49.515 (92.751 ) 5.380.268 91.550.525 96.930.793 2.915.785 153.369.723
Penghasilan komprehensif
lain tahun berjalan - - (33.951) 1.877.228 (6.436) 526.108 (511.523) - - - - 26.567 1.877.993
Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 11.666.667 17.316.192 168.412 1.117.864 (6.436) 25.666.631 (462.008 ) (106.001 ) 5.380.268 105.977.254 111.357.522 3.287.289 170.006.132
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kerugian
neto yang belum
direalisasi
dari penurunan
nilai wajar Keuntungan
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Selisih transaksi Selisih bersih dikurangi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak dengan pihak revaluasi pajak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor Agio saham uang asing tangguhan nonpengendali aset tetap tangguhan penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2016 11.666.667 17.316.192 242.807 (1.565.019 ) (92.751) - 277.676 12.402.382 76.822.336 89.224.718 2.421.551 119.491.841
Pembayaran dividen
dari laba bersih tahun 2015 40c - - - - - - - - (6.100.490 ) (6.100.490) - (6.100.490)
Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan - - (40.444) 805.655 - 25.140.523 (228.161) - - - 17.312 25.694.885
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 11.666.667 17.316.192 202.363 (759.364) (92.751) 25.140.523 49.515 5.380.268 91.550.525 96.930.793 2.915.785 153.369.723
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2017
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM
a. Pendirian usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada
tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian
dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada
Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”),
PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank
Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama-
sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagaimana terakhir
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 36,
tanggal 24 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, Notaris di Jakarta
Selatan, sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split).
Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0166888 perihal Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal
29 Agustus 2017, serta terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0107350.AH.01.11.Tahun 2017
tanggal 29 Agustus 2017.
b. Penggabungan usaha
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut
“Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta
Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan
Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan
saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b). Selisih antara
harga transfer dan nilai buku saham pada saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak
praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi diakui dalam Program
Rekapitalisasi.
Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta
Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta
Penggabungan Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur
Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.
Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.
17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
• Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan;
• Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri;
• Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai
penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki
oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b).
Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan
liabilitas dari Bank Peserta Penggabungan.
c. Rekapitalisasi
Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio
yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan
Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan Program
Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan
Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(“BPPN”).
Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan
No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.
Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, pada saat itu Bank Mandiri
mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan
penegasan Komitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999
tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah
Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah
tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio
Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan
syarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah
telah diterima oleh Bank Indonesia.
18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Rekapitalisasi (lanjutan)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka Program
Rekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum
Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesar
Rp180.000.000.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas,
maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri beserta
perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua)
tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada
tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999 jumlah keseluruhan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi
sebesar Rp178.000.000.
Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah,
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.931.000 atau
lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar
Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanya sebesar
Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.
Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan akta notaris
Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003
tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63
tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar Saham Biasa
Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga
Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut
merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 40a).
19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar Saham Biasa Seri B Bank Mandiri
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan
dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek
Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
Kuasi-reorganisasi
Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003.
Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi
sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam akta notaris Sutjipto, S.H., No. 165
tanggal 30 Oktober 2003.
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00%
kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui
private placements (Catatan 40a).
Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua Bapepam
dan LK dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009 untuk melakukan
penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal
sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember 2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa
Efek Indonesia.
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Rp5.000.000 dan pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal
sebesar Rp6.000.000 (Catatan 30).
20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk penguatan struktur permodalan, Bank Mandiri meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
melalui Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”) dan terkait dengan PUT tersebut, Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan
pendaftaran pertama dan kedua kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”), pada tanggal
26 Desember 2010 dan tanggal 18 Januari 2011. Bapepam dan LK berdasarkan Surat Pelaksana
Ketua Bapepam dan LK No. S-807/BL/2011 tanggal 27 Januari 2011 menyatakan bahwa
pendaftaran PUT dengan HMETD Bank Mandiri tersebut telah efektif dan juga telah memperoleh
persetujuan pemegang saham sesuai hasil keputusan RUPS-LB tanggal 28 Januari 2011
sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 15 tanggal 25
Februari 2011 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU-AH.01.10-07446 tanggal
10 Maret 2011 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0019617.AH.01.09 Tahun
2011 tanggal 10 Maret 2011.
Total HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri adalah sebanyak 2.336.838.591 lembar saham
dengan harga sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per lembar yang telah ditetapkan pada tanggal
25 Januari 2011 dan pelaksanaan periode perdagangan HMETD dimulai tanggal
14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2011.
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas Bank Mandiri, tidak
melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD, namun mengalihkannya kepada pemegang
saham publik lainnya, sehingga komposisi persentase kepemilikan saham Pemerintah pada Bank
Mandiri menjadi berkurang atau mengalami dilusi dari sebesar 66,68% sebelum periode
pelaksanaan HMETD menjadi sebesar 60,00% setelah pelaksanaan HMETD.
Rincian perubahan modal saham ditempatkan dan disetor (Catatan 40a) adalah sebagai berikut:
Total saham
Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 4.000.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999 251.000
4.251.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003 5.749.000
10.000.000
21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total saham
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2008 399.153
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2008 147.589.260
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2009 86.800
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2009 64.382.217
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2010 6.684.845
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2010 19.693.092
Penambahan modal melalui PUT dengan HMETD pada tahun 2011 2.336.838.591
Penurunan nilai nominal saham dari Rp500 (nilai penuh) menjadi
Rp250 (nilai penuh) per saham melalui stock split di tahun 2017 23.333.333.333
Total 46.666.666.666
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017 yang dituangkan dalam Akta No. 36,
tanggal 24 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, pemegang saham
Bank Mandiri antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank dari Rp500
(nilai penuh) per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan
menjadi sejumlah 46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 (satu) lembar saham Seri A
Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B.
g. Entitas anak
Entitas Anak yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Persentase kepemilikan
31 Desember 31 Desember
Nama Entitas Anak Jenis Usaha Kedudukan 2017 2016
22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total aset Entitas Anak tersebut pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (sebelum eliminasi)
masing-masing sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank
dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955
dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi
PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 4 Oktober 1967 dan kemudian berubah menjadi
PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 10 Agustus 1973, yang merupakan Entitas Anak dari BDN.
Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 23
tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri. BSM mendapatkan izin usaha
dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah
dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999.
Pada tanggal 9 Januari 2009, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp100.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan Pemegang
Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai dan inbreng pada Entitas Anak sebesar Rp199.871. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan
Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT
Bank Syariah Mandiri dengan akta No. 10 tertanggal 19 Juni 2008.
Pada tanggal 18 Maret 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp200.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Januari 2011 dan Keputusan Pemegang Saham Di
Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 28 Februari 2011 dengan akta No. 19 tertanggal
21 Maret 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 29 Desember 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 27 Desember 2011 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2011 dengan akta No. 42
tertanggal 29 Desember 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 21 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 21 Desember 2012 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 21 Desember 2012 dengan akta No. 38
tertanggal 28 Desember 2012 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk inbreng tanah dan bangunan pada Entitas Anak sebesar Rp30.778. Bank Mandiri telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 19 Desember 2013 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2013
dengan akta No. 20 tertanggal 22 Januari 2014 yang ditegaskan kembali melalui Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2014 dengan akta
No. 22 tertanggal 23 Januari 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 24 November 2015, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 4 November 2015 dan Keputusan Pemegang Saham
Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 18 November 2015 dengan akta No. 33 tanggal 25
November 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 14 November 2016, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat tertanggal 3 November 2016 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 25 November 2016 dengan akta No. 09
tanggal 7 Desember 2016 atas penambahan penyertaan modal tersebut. Persetujuan OJK terkait
penambahan modal tersebut telah diterima pada tanggal
24 Januari 2017.
Pada tanggal 11 Desember 2017, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-536/MBU/09/2017 tertanggal
22 September 2017, Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-129/PB.31/2017 tertanggal
5 Desember 2017, dan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal
6 Desember 2017 dengan akta No. 22 tanggal 12 Desember 2017 atas penambahan penyertaan
modal tersebut. Penambahan penyertaan modal akan efektif setelah mendapatkan persetujuan
OJK atas perubahan modal dasar BSM. Sampai saat tanggal laporan keuangan konsolidasian,
Entitas Anak belum menerima persetujuan OJK terkait perubahan modal dasar tersebut.
Bank Mandiri (Europe) Limited
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999
berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi
dari Bank Exim cabang London menjadi Entitas Anak dan efektif beroperasi sejak
31 Juli 1999. BMEL yang berlokasi di London, Inggris, bertindak sebagai bank komersial untuk
mewakili kepentingan Bank Mandiri.
24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Mandiri Sekuritas
Pada tanggal 28 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Mandiri Sekuritas, sebesar Rp29.512. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Oktober 2012 dan Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2012 atas
penambahan penyertaan modal tersebut. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan
modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Mandiri Sekuritas meningkat dari 95,69%
menjadi 99,99% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan Mandiri Sekuritas.
PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan sebagai Bank Pasar pada tanggal 23 Februari
1970 dengan nama MAI Bank Pasar Sinar Harapan Bali, kemudian pada tanggal 3 November
1992 Bank ini mengalami perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas
berdasarkan Akta No. 4 yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., Notaris di
Denpasar dan memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994. Pada tanggal 3 Mei
2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan Bank
Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh I Wayan
Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal
kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB
akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-
alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.
Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada
BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau
sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang
dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam
Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Ni Wayan
Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali.
25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain
mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan
penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.
Pada tanggal 28 Mei 2013, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada BSHB
sebesar 11,77% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar
Rp32.377.072.750 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian saham BSHB yang dimiliki oleh
beberapa pemegang saham minoritas dengan total sebanyak 23.546.962 lembar saham (nilai
penuh). Penambahan penyertaan Bank pada BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat Bank Indonesia No. 15/33/DPB1/PB1-1 tanggal
6 Mei 2013.
Pada tanggal 22 Desember 2014, BSHB mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa yang menyetujui penerbitan 800.000.000 (nilai penuh) saham baru yang dibeli oleh Bank
Mandiri, PT Taspen (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). Perubahan komposisi kepemilikan
saham telah berlaku efektif pada tanggal 28 Mei 2015 dengan disetujuinya laporan perubahan
pemegang saham BSHB oleh OJK Perbankan, dengan komposisi kepemilikan akhir adalah Bank
Mandiri (58,25%), PT Taspen (20,2%), PT Pos (20,2%) dan pemegang saham individual (1,35%).
OJK Perbankan juga menyetujui PT Taspen dan PT Pos sebagai pemegang saham baru BSHB
serta tambahan setoran modal Bank Mandiri pada BSHB sebesar Rp198.000.
Pada tanggal 24 Juli 2015, OJK telah menyetujui perubahan nama PT Bank Sinar Harapan Bali
menjadi PT Bank Mandiri Taspen Pos dan memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha
dengan nama Bank Mantap. Perubahan nama disertai pula ijin perubahan logo dari OJK pada
tanggal 31 Juli 2015. Perubahan nama dan logo tersebut telah diumumkan kepada publik pada
tanggal 7 Agustus 2015.
Pada tanggal 24 November 2016, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK terkait rencana
penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar Rp257.036 melalui
surat No. S-125/PB.31/2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
Bank Mandiri pada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Adapun penambahan penyertaan modal
dimaksud mengubah persentase kepemilikan dimana setelah dilaksanakan penambahan
penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap meningkat dari
58,25% menjadi 59,44% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank Mantap.
Penyertaan ini baru efektif di 2017 berdasarkan persetujuan dari OJK Bali melalui surat
No. S-07/KR.081/2017 dan telah ditatausahakan dalam administrasi pengawasan OJK. Terdapat
selisih perbedaan angka nilai buku tercatat yang menimbulkan selisih transaksi sebesar Rp13.250.
Pada tanggal 9 Oktober 2017, Bank Mandiri Taspen Pos mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui perubahan komposisi pemegang saham menjadi
Bank Mandiri (59,44%), PT Taspen (40%) dan pemegang saham individual (0,56%). RUPSLB juga
telah menyetujui perubahan nama Perseroan dari semula bernama PT Bank Mandiri Taspen Pos
menjadi PT Bank Mandiri Taspen.
26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 6 Desember 2017, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar
Rp210.000 melalui surat No. S-131/PB.31/2017 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan
Penyertaan Modal Bank Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Bank telah mendapat
persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-504/MBU/09/2017 tertanggal
7 September 2017. Persetujuan dari OJK Bali diterima di Januari 2018 (Catatan 65).
Adapun penambahan penyertaan modal dimaksud tidak mengubah persentase kepemilikan, porsi
kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap tetap 59,44% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan oleh Bank Mantap.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi PT Bank Mandiri Taspen
sebesar Rp19.219 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima)
tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif
tanggal 1 Januari 2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi tapi diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi
terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat
Catatan 2s). Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp21.043.
PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (“TFS”)) adalah
perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.
Kegiatan komersial MTF dimulai tahun 1989. MTF memperoleh ijin usaha sebagai perusahaan
pembiayaan dalam bidang sewa menyewa biasa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari
Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusan No. 1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September
1989, No. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal
19 Januari 2001. Sesuai dengan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal
6 Februari 2009, dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli antara pemegang saham MTF
(PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan Bank Mandiri, dimana Bank
Mandiri mengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000
lembar saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga
Rp290.000.
Pengalihan 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah
dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-
AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009.
Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.
Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang
ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009.
27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat Catatan 2s). Saldo
goodwill pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp96.697.
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan Entitas Anak yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan menjadi badan hukum Malaysia sejak tanggal
17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIR merupakan perusahaan penyedia jasa
pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan Bank Negara Malaysia (“BNM”). MIR telah
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal
14 November 2008 dan persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat
No. KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada
tanggal 29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelayanan MIR masih
terbatas pada jasa pengiriman uang kepada rekening di Bank Mandiri.
PT AXA Mandiri Financial Services ("AXA Mandiri") merupakan perusahaan Joint Venture antara
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) dengan National Mutual International Pty Ltd
(“NMI”) yang bergerak dibidang Asuransi Jiwa. AXA Mandiri didirikan dengan nama PT Asuransi
Jiwa Staco Raharja pada 30 September 1991 dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 179.
Akta pendirian disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
No. C2-6144.HT.01.01.TH.91 tanggal 28 Oktober 1991. Perusahaan mendapatkan surat
keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP.605/KM.13/1991 tentang Pemberian
Ijin Usaha Asuransi Jiwa Nasional dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal
4 Desember 1991. Nama perusahaan lalu berubah menjadi PT Asuransi Jiwa Mandiri dan
selanjutnya berubah menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. C-28747.HT.01.04.TH.2003 pada
tanggal 10 Desember 2003 dan diumumkan pada Lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan No.
7728 tanggal 10 Agustus 2004 dengan komposisi pemegang saham NMI sebesar 51,00% dan
Bank Mandiri sebesar 49,00%.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 Mei 2010 (dalam pasal 7), pemegang saham
Bank Mandiri telah menyetujui pembelian saham oleh Bank sebesar 2,00% dari total saham yang
diterbitkan dan disetor penuh secara langsung dari NMI.
Pada tanggal 20 Agustus 2010, Bank Mandiri menandatangani perjanjian jual beli (Akta Jual Beli -
AJB) atas pembelian 2.027.844 (dua juta dua puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh empat)
lembar saham (seharga Rp48.427) atau 2,00% dari saham ditempatkan dan disetor penuh dari
NMI di hadapan notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. Penambahan kepemilikan di AXA
Mandiri telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui suratnya No. 12/71/DPB1/TPB1-1 pada
tanggal 22 Juli 2010. Setelah pembelian ini persentase kepemilikan Bank pada AXA Mandiri
meningkat menjadi 51,00%.
28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi AXA Mandiri sebesar Rp40.128
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat Catatan 2s). Saldo
goodwil pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp37.194.
PT Mandiri AXA General Insurance (“MAGI”) merupakan perusahaan ventura bersama antara
Bank Mandiri dengan AXA Société Anonyme yang bergerak di bidang asuransi kerugian. MAGI
sebelumnya bernama PT Maskapai Asuransi Dharma Bangsa (PT Insurance Society Dharma
Bangsa Ltd) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 109 tanggal 28 Juli
1961 di Jakarta dan memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Daftar Penetapan
Menteri Kehakiman No. J.A.5/11/4 tanggal 20 Januari 1962. Nama perusahaan PT Maskapai
Asuransi Dharma Bangsa mengalami perubahan menjadi PT Asuransi Dharma Bangsa dengan
Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No. 54 tanggal 17 Desember 1997 dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No. C2-2421.HT.01.04.TH.98 tanggal 26 Maret 1998.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri tanggal 23 Mei 2011, pemegang saham Bank
Mandiri telah menyetujui rencana penyertaan modal oleh Bank Mandiri dalam bentuk akuisisi atas
120.000 (seratus dua puluh ribu) lembar saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Asuransi
Dharma Bangsa. Penyertaan modal Bank Mandiri pada PT Asuransi Dharma Bangsa tersebut
telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui suratnya No. 13/59/DPB1/TPB1-1 pada
tanggal 28 Juli 2011.
Pada tanggal 11 Oktober 2011, Bank Mandiri melakukan pembelian 120.000 (seratus dua puluh
ribu) lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Asuransi Dharma Bangsa dengan total nilai
Rp60.000 dan telah dicatatkan dalam Akta Akuisisi Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 23
tanggal 11 Oktober 2011. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri menjadi pemegang
saham PT Asuransi Dharma Bangsa dengan persentase kepemilikan sebesar 60,00% yang telah
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Asuransi Dharma Bangsa sesuai Akta
Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 22 tanggal 11 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10-10-33252 tanggal 17 Oktober 2011 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Asuransi Dharma Bangsa.
Selanjutnya, nama perusahaan PT Asuransi Dharma Bangsa telah diubah menjadi PT Mandiri
AXA General Insurance sesuai dengan Akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 90 tanggal
18 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-51976.AH.01.02 tanggal
25 Oktober 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Mandiri AXA
General Insurance.
Dalam menjalankan usahanya, MAGI telah memperoleh izin usaha dari Biro Perasuransian
Bapepam dan LK Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui surat
No. S-12583/BL/2011 tanggal 22 November 2011 perihal Penyampaian Salinan Keputusan
Menteri Keuangan tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Sehubungan
Perubahan Nama PT Asuransi Dharma Bangsa menjadi PT Mandiri AXA General Insurance.
29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-42/PB.31/2014 tanggal 14 Mei 2014 dan surat No. 5-
94/PB.31/2014 tanggal 31 Oktober 2014 telah menyetujui Penambahan Penyertaan Modal PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk pada PT Mandiri AXA General Insurance, sebesar Rp24.000 dan
Rp63.000. Penambahan penyertaan modal tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) MAGI secara sirkuler sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Wiwiek Widhi
Astuti No. 20 tanggal 6 Juni 2014 dan No. 27 tanggal 21 November 2014 telah disetujui oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-03896.40.20.2014 tanggal
12 Juni 2014 dan nomor AHU-08879.40.21.2014 tanggal 26 November 2014. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak merubah komposisi pemegang saham MAGI yang sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-52/PB.31/2015 tanggal
25 Juni 2015 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
PT Mandiri AXA General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank
Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000.
Pada tanggal 9 Juli 2015 telah dilakukan eksekusi penambahan penyertaan modal kepada MAGI
sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah sebesar Rp50.000
dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan saham Bank
Mandiri di MAGI sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri menambah
penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA S.A sebesar Rp20.000. Penambahan penyertaan
modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan di MAGI yang keseluruhan sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-72/PB.31/2016 tanggal
3 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
PT Mandiri AXA General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank
Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000.
Pada tanggal 9 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MAGI sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah
sebesar Rp50.000 dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan
saham Bank Mandiri pada MAGI sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri
menambah penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA S.A sebesar Rp20.000. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase kepemilikan pada MAGI yang keseluruhan
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (“InHealth”) didirikan berdasarkan Akta Notaris NM Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., Nomor 2 tanggal 6 Oktober 2008 dan telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Nomor AHU-90399.AH.01.01 tanggal 26 November 2008. Perusahaan telah mendapatkan Izin
Usaha dibidang Asuransi Jiwa yang tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
KEP-381KM.1012009 tanggal 20 Maret 2009.
30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. tahap 1, yaitu pengambilalihan 80% kepemilikan atas InHealth, dimana kepemilikan Bank Mandiri
adalah sebesar 60%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
masing-masing 10%, serta BPJS Kesehatan masih memiliki 20%; dan
2. tahap 2, yaitu pengambilalihan 20% kepemilikan BPJS Kesehatan atas InHealth oleh Bank
Mandiri sehingga total kepemilikan Bank Mandiri adalah menjadi sebesar 80%. Komposisi
kepemilikan saham pada InHealth setelah transaksi tahap 2 menjadi Bank Mandiri memiliki 80%,
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-masing 10%
dari total saham yang dikeluarkan dan disetor penuh InHealth.
Pada tanggal 27 Februari 2014, Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan terkait rencana akuisisi InHealth. Selanjutnya, Bank Mandiri juga telah
menerima persetujuan rencana akuisisi dari OJK sesuai Surat No. S-37/PB/31/2014 tanggal 17 April
2014 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dalam PT
Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.
Pada tanggal 2 Mei 2014, Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani perjanjian Jual Beli atas kepemilikan saham di
InHealth yang telah dicatatkan dalam Akta Jual Beli Saham No. 01 tanggal 2 Mei 2014 oleh
Notaris Mala Mukti S.H., LL.M.
Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif
menjadi pemegang saham mayoritas di InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 60%
(Rp990.000), PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-
masing sebesar 10% (Rp165.000) dan BPJS Kesehatan sebesar 20% (Rp330.000). Perubahan
kepemilikan saham tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham InHealth
sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 19 tanggal 5 Mei 2014 dan telah disampaikan
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-06507.40.22.2014 tanggal 5 Mei 2014 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.
Perubahan Anggaran Dasar InHealth dilakukan sesuai dengan Perjanjian Pemegang Saham yang
telah ditandatangani pada 23 Desember 2013 dan telah dicatatkan dalam Akta Notaris Mala Mukti
S.H., LL.M. No. 20 tanggal 5 Mei 2014 perubahan ini telah disampaikan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-
01805.40.21.2014 tanggal 6 Mei 2014.
Penandatanganan Akta Jual Beli tersebut merupakan pelaksanaan tahap pertama transaksi
akuisisi InHealth sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang telah ditandatangani
pada tanggal 23 Desember 2013.
31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 Maret 2015, Bank melaksanakan penambahan penyertaan saham dalam
InHealth dengan membeli sejumlah 200.000 saham milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS) melalui penandatanganan Akta Jual Beli No. 108, tanggal 30 Maret 2015,
dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang merupakan 20,00% dari total
saham yang telah dikeluarkan oleh InHealth. Harga pembelian keseluruhan adalah sebesar
Rp330.000. Penambahan penyertaan tersebut sebelumnya telah disetujui oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagaimana disebutkan dalam suratnya No. S-19/PB.31/2015 tanggal
20 Februari 2015. Selisih perbedaan angka tercatat kepentingan nonpengendali dengan nilai wajar
imbalan yang diberikan atas tambahan saham InHealth sebesar 20,00% sejumlah Rp92.751
dicatat sebagai “Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali”.
Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif
menjadi pemegang saham mayoritas atas InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 80%,
dimana PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki porsi
kepemilikan masing-masing sebesar 10%. Hal tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 109 tanggal 30 Maret 2015 dan
telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-0020238 tanggal 30 Maret 2015 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.
Bank Mandiri mengambil alih kepemilikan di InHealth sebesar 80% dengan nilai Rp1.320.000.
Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp268.181. Bank
secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK
No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2s).
Pada tanggal 16 April 2014, Bank Mandiri bersama PT Asco Investindo (“ASCO”) dan PT Tunas
Ridean (Persero) Tbk. (“TURI”), telah menandatangani perjanjian penandatanganan kesepakatan
awal untuk mendirikan sebuah perusahaan pembiayaan untuk dapat mengakselarasi penyaluran
pembiayaan Bank Mandiri khususnya pada segmen pembiayaan kendaraan bermotor.
Pada tanggal 22 Oktober 2014, Bank Mandiri bersama ASCO dan TURI telah menandatangani
perjanjian pemegang saham dimana telah disepakati pendirian suatu perusahaan pembiayaan
dengan modal dasar Rp100.000 dengan komposisi kepemilikan adalah Bank Mandiri (51%);
ASCO (37%); dan TURI (12%). Selanjutnya, pada 23 Desember 2014, Bank Mandiri telah
memperoleh ijin prinsip penyertaan modal pada perusahaan pembiayaan baru tersebut dari OJK
Pengawasan Bank.
Pada tanggal 21 Januari 2015, telah dilakukan penandatanganan akta pendirian entitas anak baru
Bank Mandiri yang diberi nama PT Mandiri Utama Finance (“MUF”) yang dituangkan dalam akta
notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn. No. 19 tanggal 21 Januari 2015 dan telah disahkan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-0003452.AH.01.01. tahun 2015 tanggal 26 Januari 2015. Bersamaan dengan
penandatanganan akta pendirian tersebut Bank Mandiri juga melakukan penyetoran modal
sebesar Rp51.000 sesuai dengan komposisi kepemilikan saham Bank Mandiri di MUF.
Berdasarkan akta notaris Ashoya Ratam No. 66 tanggal 29 Mei 2015 yang merupakan Pernyataan
Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham, telah disetujui perubahan susunan Dewan
Komisaris Perseroan dimana perubahan tersebut telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
No. AHU-AH.01.03-0936033 tanggal 29 Mei 2015.
32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pasca penandatanganan akta pendirian, MUF menyampaikan permohonan ijin usaha perusahaan
pembiayaan kepada OJK Institusi Keuangan Non Bank (”OJK IKNB”). Atas permohonan tersebut,
OJK IKNB telah menerbitkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
KEP-81/D.05/2015 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan kepada PT Mandiri
Utama Finance pada tanggal 25 Juni 2015 yang disampaikan melalui surat OJK No. SR-
3516/NB.111/2015 tanggal 26 Juni 2015 perihal Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan
PT Mandiri Utama Finance.
Pada tanggal 24 Agustus 2015, MUF telah melaksanakan kegiatan operasional awal melalui
kerjasama dengan dealer-dealer utama dan pencairan kredit kepada nasabah terbatas untuk
memenuhi persyaratan OJK IKNB.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-86/PB.31/2016 tanggal
25 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri
Utama Finance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan
tambahan penyertaan modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF
dilakukan secara bertahap dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada
tanggal 29 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MUF tahap pertama sebesar Rp51.000. Penambahan penyertaan modal tahap
selanjutnya sebesar Rp51.000, telah dilakukan pada tanggal 16 Desember 2016. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan pada MUF yang keseluruhan
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%, ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-68/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara kepada MUF, OJK
menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF dilakukan 2 (dua) tahap
dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada tanggal 28 Juli 2017 telah
dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap pertama sebesar
Rp51.000 yang tertuang dalam akta notaris Ashoya Ratam SH,MKn No. 56 tanggal
29 Agustus 2017 dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.03-0169081 tahun 2017 tanggal 6 September 2017. Pada tanggal 30 Oktober
2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap
kedua sebesar Rp51.000. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase
kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%,
ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.
Pada tanggal 23 Juni 2015, Bank Mandiri bersama PT Mandiri Sekuritas telah mendirikan Entitas
Anak baru yang bergerak di bidang modal ventura dengan nama PT Mandiri Capital Indonesia
(“MCI”).
Pendirian perusahaan ditandai dengan penandatanganan akta pendirian antara Bank Mandiri dan
PT Mandiri Sekuritas dimana Bank Mandiri melakukan penyertaan modal sebesar Rp9.900 yang
mewakili 99% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri Sekuritas melakukan penyertaan
modal sebesar Rp100 yang mewakili 1% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga struktur
permodalan MCI adalah sebesar Rp10.000.
33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyertaan modal Bank Mandiri dalam rangka Pendirian MCI telah memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana tercantum dalam surat Otoritas Jasa Keuangan
No. S-48/PB.31/2015 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dalam rangka pendirian Perusahaan Modal Ventura pada tanggal 11 Juni 2015.
Pada tanggal 26 Juni 2015, pendirian MCI telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-2445684.AH.01.01 tahun 2015. MCI telah memperoleh ijin untuk
melaksanakan kegiatan usaha di bidang modal ventura pada tanggal 10 November 2015 melalui
surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-6035/NB.111/2015 sehingga MCI dapat melaksanakan
kegiatan operasional secara penuh.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-1/PB.31/2016 tanggal
7 Januari 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri
Capital Indonesia (PT MCI), OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri
melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI.
Pada tanggal 21 Januari 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp340.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp350.000.
Penambahan penyertaan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 3.400 lembar saham
baru dalam MCI masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).
Dengan penambahan modal sebesar Rp340.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,97% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,03%.
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-69/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri Capital Indonesia (MCI),
OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MCI.
Pada tanggal 28 Juli 2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp200.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp550.000 yang
tertuang dalam akta notaris Muhammad Hanafi No. 8 tanggal 7 September 2017 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.03-0171170 tahun 2017 tanggal 13 September 2017. Penambahan penyertaan
modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 2.000 lembar saham baru dalam MCI masing-
masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana seluruh saham baru tersebut
dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).
Dengan penambahan modal sebesar Rp200.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,98% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,02%.
34
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 36-38 Jakarta
Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, struktur dan jumlah kantor dalam
dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
2.631 2.599
Cabang luar negeri 6 6
Pada tanggal 31 Desember 2017, Bank Mandiri memiliki 6 cabang luar negeri yang berlokasi di
Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Dili Timor Leste, Shanghai (Republik Rakyat Cina) dan
Dili Timor Plaza dan 1 Kantor Remittance Hong Kong.
Untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri, yaitu “Indonesia’s Best, ASEAN’s
Prominent”, Bank Mandiri mengkelompokan unit-unit kerja di struktur organisasinya ke dalam
3 kelompok, yaitu:
1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari
dua segmen utama yaitu segmen Wholesale terdiri dari Corporate dan Commercial,
Kelembagaan (Government Institutional), Treasury (Treasury, International Banking & Financial
Institutions), Retail Banking terdiri dari Small & Medium Enterprise, Micro, dan Consumer.
2. Support Functions, berfungsi sebagai supporting unit yang mendukung operasional Bank
secara keseluruhan yang terdiri dari Special Asset Management, Wholesale Risk, Retail Risk,
Digital Banking & Technology, Operations, Risk Management & Compliance, Corporate
Transformation & Finance, Internal Audit, Human Capital, dan Corporate Secretary.
3. Distributions, berfungsi sebagai unit yang melakukan penjualan produk dan jasa kepada
seluruh segmen nasabah Bank Mandiri, terdiri dari 12 Kantor Wilayah yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
Efektif 4 September 2017, Bank melakukan perubahan struktur organisasi dan pembidangan serta
wewenang anggota direksi.
Bank Mandiri telah melakukan perubahan struktur organisasi yang berlaku efektif tanggal
4 September 2017 sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi No. KEP.DIR/209/2017 tanggal
13 September 2017 tentang Struktur Organisasi. Perubahan struktur organisasi Bank Mandiri
tersebut dengan menata ulang organisasi dan membentuk unit kerja baru yang bersifat struktural
maupun fungsional untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan Bank.
35
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Hartadi Agus Sarwono*) Wimboh Santoso**)
Wakil Komisaris Utama : Imam Apriyanto Putro Imam Apriyanto Putro
Komisaris Independen : Goei Siauw Hong Abdul Aziz***)
Komisaris Independen : Bangun Sarwito Kusmulyono Aviliani***)
Komisaris Independen : Makmur Keliat****) Goei Siauw Hong
Komisaris Independen : - Bangun Sarwito Kusmulyono
Komisaris : Askolani Askolani
Komisaris : Ardan Adiperdana Ardan Adiperdana
Komisaris : R. Widyo Pramono*****) -
*) Dengan telah diterimanya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test),
jabatan beliau berlaku efektif sejak tanggal 15 November 2017.
**) Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Non Independen. Masa jabatan beliau berakhir pada tanggal 20 Juli 2017 sehubungan
dengan diangkatnya beliau sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, sehingga berdasarkan Anggaran Dasar
jabatan beliau sebagai Komisaris Utama berakhir.
***) Masa jabatan berakhir pada tanggal 14 Maret 2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri
tanggal 14 Maret 2017.
****) Dengan telah diterimanya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test),
jabatan beliau berlaku efektif sejak tanggal 25 September 2017.
*****) Sesuai hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Mandiri tanggal 21 Agustus 2017, beliau diangkat sebagai
Komisaris Bank, dimana pengangkatan Komisaris tersebut akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, susunan Dewan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai
berikut:
31 Desember 2017
Direksi *)
Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Operations : Ogi Prastomiyono
Direktur Wholesale Banking : Royke Tumilaar
Direktur Distributions : Hery Gunardi
Direktur Retail Banking : Tardi
Direktur Risk Management & Compliance : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Kelembagaan : Kartini Sally
Direktur Digital Banking & Technology : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury : Darmawan Junaidi**)
*) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017, telah ditetapkan perubahan nomenklatur susunan anggota
Direksi Bank Mandiri
**) Sesuai hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank Mandiri tanggal 21 Agustus 2017 beliau diangkat sebagai
Direktur Treasury Bank Mandiri, dimana pengangkatan Direktur Treasury tersebut akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
36
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, susunan Dewan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai
berikut (lanjutan):
31 Desember 2016
Direksi
Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur : Ogi Prastomiyono
Direktur : Pahala N. Mansury*)
Direktur : Royke Tumilaar
Direktur : Hery Gunardi
Direktur : Tardi
Direktur : Ahmad Siddik Badruddin**)
Direktur : Kartini Sally
Direktur : Rico Usthavia Frans
*) Masa jabatan berakhir pada tanggal 12 April 2017. Pengukuhan pengakhiran masa jabatan beliau sebagai anggota Direksi Bank Mandiri
telah dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:
*) Masa jabatan berakhir pada tanggal 14 Maret 2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri
tanggal 14 Maret 2017.
**) Mulai menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak jabatan beliau sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank Mandiri
berlaku efektif, yaitu tanggal 15 November 2017.
***) Berhenti menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 11 Oktober 2017.
****) Mulai menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 11 Oktober 2017.
37
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri
dari:
**) Masa jabatan sebagai Ketua merangkap anggota Komite Remunerasi dan Nominasi berakhir pada tanggal 10 Oktober 2017 dan
selanjutnya menjabat sebagai anggota.
***) Masa jabatan berakhir pada tanggal 20 Juli 2017 sehubungan dengan diangkatnya beliau sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan, sehingga berdasarkan Anggaran Dasar jabatan beliau sebagai Komisaris Utama berakhir.
****) Masa jabatan berakhir pada tanggal 14 Maret 2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri
tanggal 14 Maret 2017.
*****) Mulai menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 11 Oktober 2017.
******) Keanggotaan beliau dalam Komite Remunerasi dan Nominasi akan berlaku efektif setelah jabatan beliau sebagai Komisaris Bank
Mandiri berlaku efektif.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari:
*) Masa jabatan berakhir pada tanggal 14 Maret 2017 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri
tanggal 14 Maret 2017.
**) Masa jabatan berakhir pada tanggal 20 Juli 2017 sehubungan dengan diangkatnya beliau sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan, sehingga berdasarkan Anggaran dasar jabatan beliau sebagai Komisaris Utama berakhir.
***) Mulai menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 11 Oktober 2017.
****) Keanggotaan beliau dalam Komite Pemantau Risiko akan berlaku efektif setelah jabatan beliau sebagai Komisaris Bank Mandiri
berlaku efektif.
38
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri terdiri
dari:
**) Mulai menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak tanggal 11 Oktober 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Ketua Audit Internal Bank Mandiri adalah
Mustaslimah.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri adalah Rohan
Hafas.
Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing 38.307
orang dan 38.940 orang (tidak diaudit).
Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak (“Grup”) ini diselesaikan dan disetujui untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 31 Januari 2018.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.
39
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur
berdasarkan nilai wajar dan aset tanah yang diukur pada nilai wajar sejak 1 April 2016. Laporan
keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Pos-pos dalam penghasilan komprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun-akun yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.
Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2016) tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Amandemen 2016) tentang “Akuntansi
Murabahah”, PSAK No. 104 (Amandemen 2016) tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105
tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK
No. 107 (Amandemen 2016) tentang “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang
“Akuntansi Sukuk” dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan
Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini.
Pada tanggal 1 Januari 2017, Grup telah menerapkan beberapa standar dan interpretasi baru atau
revisi yang relevan dengan operasi Grup yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut yaitu sebagai
berikut:
Tidak terdapat dampak yang material atas standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada
1 Januari 2017 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
c. Instrumen keuangan
A. Aset keuangan
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi
ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi
Entitas Anak yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait.
Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai
wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan
instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai
“Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar
instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen
keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok
diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
41
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk
dijual; atau
- dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari
aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan
dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian
penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai”.
Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
- aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- aset keuangan yang ditetapkan oleh Grup dalam kelompok tersedia untuk dijual;
dan
- aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan diakui
sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan
nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam
laporan keuangan konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai”.
42
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka
pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya
dimana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi
selisih kurs untuk instrumen utang. Untuk instrumen ekuitas, laba rugi selisih kurs
diakui sebagai bagian laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui
sebagai penghasilan komprehensif lain diakui di laba rugi. Pendapatan bunga
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.
Pengakuan
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi efek-efek dan
obligasi pemerintah. Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai “Aset lain-lain - Tagihan atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang
diagunkan”, jika pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.
B. Liabilitas keuangan
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar instrumen keuangan”. Beban
bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di
dalam “Beban bunga”.
Jika Grup pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai
nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak
dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55, instrumen utang yang diklasifikasikan
sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus
dipisahkan.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai “Beban bunga”.
C. Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah
ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut
telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka
Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang
masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Agunan yang diserahkan oleh Grup di dalam perjanjian efek-efek yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan
pengakuannya karena Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas agunan tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga pembelian kembali telah
ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
Hapus buku
44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan dapat dihapus buku apabila cadangan kerugian penurunan nilai telah
dibentuk 100%.
Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen
keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Grup tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai aset keuangan dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang
lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali di mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
(b) terjadi setelah Grup telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Grup telah memperoleh pelunasan
dipercepat; atau
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Grup, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Grup.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai komponen
keuntungan/kerugian dari penjualan aset keuangan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak
yang berkekuatan hukum berarti:
Kriteria yang digunakan oleh Grup untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan
nilai adalah sebagai berikut:
Khusus untuk kredit yang diberikan, Grup menggunakan kriteria tambahan untuk
menentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut:
48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
1. Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
(kredit non-performing) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank
Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal
29 Januari 2009. Sejak 24 Oktober 2012, Grup mengikuti PBI
No. 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan Surat Edaran
Bank Indonesia (SEBI) No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.
Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas
aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang
secara individual mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan
metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun
mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan
nilai, dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak
signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai
kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang
perhitungan penurunan nilainya dilakukan secara individual. Namun tidak terdapat
kerugian penurunan nilai, maka aset keuangan tersebut tetap dimasukan kedalam
klasifikasi aset keuangan yang akan dievaluasi secara individual. Namun Grup
membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) berdasarkan probability of
default masing-masing segmen yang dihasilkan oleh evaluasi penurunan nilai kredit
secara kolektif.
Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit
menjadi 3 kategori, sebagai berikut:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai
akan berdampak cukup material bagi laporan keuangan konsolidasian, yaitu kredit
dengan Gross Annual Sales (GAS) Corporate dan Commercial, serta kredit dengan
GAS di luar Corporate dan Commercial dengan baki debet lebih besar dari Rp5.000;
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan, yaitu GAS Business,
Micro dan Consumer dengan baki debet lebih kecil atau sama dengan Rp5.000; dan
3. Kredit yang direstrukturisasi.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual,
jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau
2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
49
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
obyektif penurunan nilai; atau
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; atau
3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa
memperhitungkan kerugian penurunan nilai dimasa datang yang belum terjadi) yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian
penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Bank menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masa datang
apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber
dari agunan; atau
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek
legal pengikatan agunan.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan
segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan
dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas
yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami
atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk
mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya
kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Grup menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method
dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara
kolektif dengan menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan
menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-
efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan
piutang) diklasifikasikan ke dalam “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada
tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
1. Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah
BI, giro pada bank syariah lain, penempatan pada bank syariah lain, investasi pada
efek-efek, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan
komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter
of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.
Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang
melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 tertanggal 18 November
2014 serta POJK No. 12/POJK.03/2015 tertanggal 21 Agustus 2015.
51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Khusus untuk kualitas efek-efek dan penempatan pada bank ditetapkan menjadi 3
(tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk kualitas
penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar,
kurang lancar, diragukan, dan macet.
2. Untuk Murabahah, Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai pada
setiap tanggal laporan posisi keuangan, sebagai akibat dari suatu kejadian yang
terjadi setelah pengakuan awal yang berdampak pada estimasi arus kas masa
depan yang dapat diestimasi secara andal. Penurunan nilai dicatat pada akun
pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara
kolektif dihitung berdasarkan PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”.
• Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari
investasi dalam instrumen utang dibawah biaya perolehannya merupakan bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian
penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset keuangan yang
tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya
perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan
yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
• Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara
obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sebesar nilai
wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat
dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan
diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, liabilitas Bank
atas jaminan tersebut diukur pada jumlah yang lebih tinggi antara jumlah awal,
dikurangi amortisasi provisi dan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan
terjadi untuk menyelesaikan jaminan tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan
pengalaman transaksi yang sejenis dan kerugian historis masa lalu, dilengkapi dengan
penilaian manajemen. Pendapatan provisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka
waktu jaminan dengan menggunakan metode garis lurus.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak
jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dan komitmen berdasarkan nilai yang
lebih tinggi antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini atas pembayaran liabilitas
yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi
probable) atau nilai cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan data
kerugian historis untuk evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
53
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sebelum pengakuan awal, Grup menentukan klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan
tujuan investasi Grup. Klasifikasi dalam investasi sukuk terdiri dari:
- Biaya perolehan
Jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal
tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.
Penyajian
Sukuk mudharabah disajikan sebagai liabilitas, sementara biaya transaksi untuk penerbitan
sukuk disajikan dalam aset sebagai biaya ditangguhkan.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:
- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau
- Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa
pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
54
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek
dan obligasi pemerintah, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara
rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti Bloomberg, Reuters atau harga yang
diberikan oleh broker (quoted price). Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar
nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),
perantara efek (broker) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif
dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang
besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga
penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau
dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Untuk obligasi pemerintah yang tidak memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan model internal berdasarkan nilai kini dari arus kas masa depan yang
diharapkan (pendekatan next-repricing method) dengan menggunakan faktor deflator.
d. Prinsip-prinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri.
Dalam hal pengendalian terhadap entitas anak dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun berjalan
maka hasil usaha entitas anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian
hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat
pengendalian itu berakhir.
Pengendalian didapat ketika Bank terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan Entitas Anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas Entitas Anak.
Bank mengendalikan Entitas Anak jika dan hanya jika Bank memiliki hak berikut ini:
a) Kekuasaan atas Entitas Anak (hak yang ada saat ini yang mempengaruhi kemampuan kini
untuk mengarahkan aktivitas relevan yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil Entitas
Anak).
b) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan Entitas Anak.
c) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas Entitas Anak untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil Bank.
55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan
antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali atas laba
bersih Entitas Anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk
mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak pemilik entitas Bank. Kepentingan nonpengendali
dalam aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas kecuali kepentingan nonpengendali yang
berasal dari konsolidasi atas reksadana disajikan sebagai bagian dari liabilitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas
Anak, kecuali bila dinyatakan lain.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian
berakhir.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut
tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi
entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.
Oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui
pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dalam hal ini transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Sehingga setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-
pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan
konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Entitas Anak luar
negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada
bulan terjadinya transaksi.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.
(4) Laporan arus kas - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-
unsur ekuitas menggunakan kurs historis.
56
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing” pada kelompok Ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, semua aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2017 dan
2016. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
1 Pound Sterling Inggris 18.325,62 16.555,01
1 Euro Eropa 16.236,23 14.175,77
1 Dolar Amerika Serikat 13.567,50 13.472,50
100 Yen Jepang 12.052,00 11.507,00
Mata uang asing lainnya yang tidak diungkapkan di atas tidak dianggap signifikan dalam
penjabaran transaksi dalam mata uang asing Bank Mandiri dan Entitas Anak.
f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Bank Mandiri dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang
didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan Peraturan
Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
1) Orang yang a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau c) merupakan personil manajemen
kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas;
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
d) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau
g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas;
h) Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh
Pemerintah yaitu Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang
saham dari entitas.
57
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 55.
Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing,
sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, PBI
No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011, PBI
No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, PBI No. 17/21/PBI/2015 tanggal
26 November 2015, PBI No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016, PBI
No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 terakhir PBI No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April
2017, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan
valuta asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to
Funding Ratio (LFR).
GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 6,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam
Rupiah, GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan minimum sebesar 4,00% dari DPK dalam
Rupiah dan GWM LFR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter
Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LFR Bank dan LFR
Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Bank dan KPMM Insentif. GWM Primer dan Sekunder dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1
November 2010 dan GWM LDR mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. GWM LFR mulai
berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015 untuk menggantikan GWM LDR.
GWM dalam Valuta Asing ditetapkan sebesar 8,00% dari DPK dalam Valuta Asing.
58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah menerapkan Giro Wajib
Minimum sesuai PBI No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang Giro Wajib Minimum
dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank Umum yang melaksanakan Kegiatan Usaha
berdasarkan prinsip syariah sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/23/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan PBI No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 yang
kemudian dicabut dan digantikan dengan PBI No. 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013,
dimana setiap Bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing
yang besarnya ditetapkan sebesar 5,00% dan 1,00% dari DPK dalam Rupiah dan valuta asing.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
(FASBIS), call money, penempatan “fixed-term”, deposito berjangka dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang.
j. Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara
(SPN), Negotiable Certificates of Deposits, Medium Term Notes, Treasury Bills yang diterbitkan
oleh pemerintah negara lain dan Pemerintah Republik Indonesia, wesel ekspor, efek-efek yang
diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di
bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi syariah perusahaan.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang
dan diukur pada biaya perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan
dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga
jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari
reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut
umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal
yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk efek-efek yang tidak
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk
dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan
dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur
efek tersebut ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
k. Obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi pemerintah terdiri dari obligasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka program
rekapitalisasi dan obligasi pemerintah yang dibeli dari pasar.
Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada biaya
perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan.
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian
fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo.
Tagihan lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.
m. Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan liabilitas atas efek-efek
yang dijual dengan janji dibeli kembali
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga
yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan
harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum
diamortisasi) dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga
dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi dengan
bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
yang disepakati diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya.
Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada
tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian
berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung
nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4)
instrumen perdagangan, sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus
dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya
ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian
tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain. Bagian yang
tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai penghasilan
komprehensif lain, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung
nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung
nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai)
diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu
15 hari.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung
oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak.
Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”),
Entitas Anak, berupa piutang, pembiayaan syariah dan pinjaman qardh.
Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
Mudharabah adalah kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul maal atau
Entitas Anak) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib atau nasabah)
yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan
persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya
oleh Entitas Anak kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau
menyalahi perjanjian. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi
dengan penyisihan kerugian.
61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Musyarakah adalah kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi
sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi
dana masing-masing. Pembiayaan musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan
bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
Pembiayaan musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan
ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya
sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan
menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo
pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Piutang ijarah adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri kepada penyewa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah penyediaan dana dalam
rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi
sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa. Piutang pendapatan ijarah
diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan, yakni sebesar saldo piutang.
Piutang murabahah adalah pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai margin yang disepakati. Murabahah
adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang murabahah diklasifikasikan debagai aset
keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai PSAK No. 55 tentang
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah
dengan biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan
biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.
Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan margin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Bank
menerapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas piutang murabahah
berdasarkan penelahaan atas masing-masing saldo piutang.
Piutang istishna adalah pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
(mustashni) dan penjual atau pembuat (shani). Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada
pembeli dikurangi penyisihan kerugian.
Pinjaman qardh adalah pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Atas transaksi ini,
Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh meliputi
pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari
pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Entitas Anak) yang wajib menanggung atau
membayar.
62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Entitas Anak dengan
uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar
dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini, Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan
diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian.
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit diakui dalam bentuk cadangan kerugian penurunan nilai bila nilai sekarang dari jumlah
penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru,
termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari
nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui dalam bentuk cadangan
kerugian penurunan nilai apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang
diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang
diberikan.
Pada tahun 2016, Bank menyusun ketentuan internal mengenai debitur yang layak untuk
dikeluarkan dari daftar kredit yang direstrukturisasi, yaitu apabila kredit/debitur telah memenuhi
kriteria sebagai berikut:
i. Kualitas kredit telah dikategorikan Lancar (kolektibilitas 1) sesuai dengan hasil review
berdasarkan 3 (tiga) pilar penetapan kualitas kredit dari Bank Indonesia;
ii. Tingkat suku bunga yang dikenakan atas fasilitas kredit berjalan merupakan tingkat suku bunga
komersial yang diberikan kepada debitur sesuai dengan segmen kredit yang bersangkutan
diatas base lending rate;
iii. Tidak terdapat Tunggakan Bunga yang Dijadwalkan Kembali (TBYD) dan Bunga yang
Ditangguhkan (BYDT) yang masih belum selesai.
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah
biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara
langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.
63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit,
mengangsur kembali, mengubah jatuh tempo, mengubah tenor dan/atau menambah down
payment.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui milik Entitas Anak merupakan selisih
antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan
jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama
jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai
dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing
pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan
posisi keuangan konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban
bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Entitas Anak berhak menentukan tingkat bunga
yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan
pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian
dari “Pendapatan pembiayaan konsumen”.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah
nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan
sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih
antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa
pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai
pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan
berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan
suku bunga efektif.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada
akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya
perjanjian sewa pembiayaan.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 1 April 2016, Grup melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dari
model biaya menjadi model revaluasi. Tanah disajikan sebesar nilai wajar.
Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal yang memiliki sertifikasi.
Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset
yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya.
Jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif,
maka perlu direvaluasi secara tahunan, sedangkan jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi
tidak mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif, maka perlu dilakukan revaluasi
maksimal 3 tahun sekali.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dicatat sebagai “Selisih bersih revaluasi
aset tetap” dan disajikan sebagai “Penghasilan komprehensif lain”. Penurunan nilai tercatat
yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut
memiliki saldo “Selisih bersih revaluasi aset tetap” yang disajikan sebagai “Penghasilan
komprehensif lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap
“Selisih bersih revaluasi aset tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Entitas melakukan revaluasi untuk tujuan akuntansi dan pajak pada periode entitas
memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan. Jumlah pajak yang telah dibayar diakui di
penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian selisih bersih
revaluasi aset tetap.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset
tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Perangkat lunak diakui sebagai aset tidak berwujud.
Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur
manfaat ekonomis aset tetap dan aset tidak berwujud yang diestimasi. Estimasi umur manfaat
ekonomis dan persentase penyusutan dan amortisasi per tahun adalah sebagai berikut:
Tahun Persentase
Bangunan 20 5%
Perlengkapan, peralatan kantor, komputer
dan kendaraan bermotor 4-5 20%-25%
Perangkat lunak 5 20%
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan aset
tetap tersebut dihentikan pengakuannya.
65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan
dikaji ulang dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif.
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan,
akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 tentang “Hak
Atas Tanah”, biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai diakui sebagai aset tetap. Biaya perolehan tersebut merupakan biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh hak atas tanah tersebut termasuk
biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali.
Hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai tidak
disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan
hak atas tanah tersebut kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat
aset tetap dikaji ulang setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menilai
apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap
harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa” , penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan
secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa
dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Aset sewa (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa Bank Mandiri akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis
lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jika suatu perjanjian sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, maka Grup menilai
klasifikasi dari setiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara
terpisah.
Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur
secara andal dan kemungkinan besar Bank dan Entitas Anak akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset tersebut. Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat
lunak yang dibeli Bank dan Entitas Anak.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan Entitas Anak dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Metode amortisasi,
estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan
disesuaikan jika dianggap tepat.
s. Penyertaan saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan.
Penyertaan sementara dihapusbuku dari laporan posisi keuangan konsolidasian apabila telah
melampaui jangka waktu 5 tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005
tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sebagaimana telah
diubah dengan PBI No. 11/2/2009 tanggal 29 Januari 2009. Sejak 24 Oktober 2012, Grup
mengikuti PBI No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank
Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang
Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
Penyertaan saham di bawah 20,00% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersedia untuk dijual.
Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara harga perolehan dan bagian Bank Mandiri
atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi dan disajikan
sebagai aset lain-lain. Bank melakukan evaluasi penurunan nilainya secara berkala.
Aset non-produktif adalah aset Bank Mandiri dan Entitas Anak, antara lain dalam bentuk agunan
yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan properti
terbengkalai sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual. Sedangkan untuk rekening antar kantor dan suspense account, adalah sebesar selisih
antara nilai tercatat dan nilai pemulihan.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
v. Aset lain-lain
Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga dan provisi dan komisi yang masih akan
diterima, tagihan, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-
lain.
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, baik
melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal
debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank Mandiri dan Entitas Anak. AYDA merupakan
agunan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang
diberikan dan disajikan pada “Aset lain-lain”.
Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset dalam bentuk properti yang dimiliki
Bank Mandiri dan Entitas Anak, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan
untuk kegiatan usaha operasional Bank Mandiri dan Entitas Anak.
AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi
dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Selisih antara nilai bersih yang dapat
direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun
berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan
ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan pada saat
terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Lihat Catatan 2t untuk kebijakan
akuntansi atas penyisihan kerugian AYDA dan properti terbengkalai.
w. Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
x. Simpanan nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) kepada
Bank dan Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan
dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan
lain yang dipersamakan dengan itu.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau
dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui
counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan
Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangka
dinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito berjangka dengan Bank.
Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai
instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta
tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Entitas Anak. Simpanan nasabah
dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan
diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan negotiable certificates of deposits.
Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA).
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi
sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
z. Kontrak asuransi
Kontrak asuransi adalah kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dimana perusahaan
asuransi menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis. Risiko asuransi yang
signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada
tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat
minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario
yang diperhatikan adalah skenario yang mengandung unsur komersial.
69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi yang menerima risiko asuransi yang signifikan dari
pemegang polis. Entitas Anak mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan
membayar manfaat pada saat terjadinya suatu kejadian yang diasuransikan, yang setidaknya 10%
lebih besar dari manfaat yang dibayarkan jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi. Jika suatu
kontrak asuransi tidak mengandung risiko asuransi yang signifikan, maka kontrak tersebut
diklasifikasikan sebagai kontrak investasi.
Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi untuk produk asuransi tradisional dan produk asuransi
yang dikaitkan dengan investasi. Kedua jenis produk ini mempunyai risiko asuransi yang
signifikan.
Ketika sebuah kontrak telah diklasifikasi sebagai kontrak asuransi, reklasifikasi terhadap kontrak
tersebut tidak dapat dilakukan kecuali ketentuan perjanjian kemudian diamandemen. Seluruh
produk asuransi yang diterbitkan oleh Entitas Anak mempunyai risiko asuransi yang signifikan.
Entitas Anak memisahkan komponen deposit dari kontrak unit-link seperti yang disyaratkan oleh
PSAK No. 62 jika kondisi-kondisi di bawah ini terpenuhi:
- Entitas Anak dapat mengukur komponen “deposit” secara terpisah (termasuk opsi penyerahan
melekat, yaitu tanpa memperhitungkan komponen “asuransi”);
- Kebijakan akuntansi Entitas Anak tidak mensyaratkan untuk mengakui semua hak dan liabilitas
yang timbul dari komponen “deposit”.
Entitas Anak tidak memisahkan komponen deposit dikarenakan hanya salah satu kondisi di atas
yang terpenuhi.
Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual
ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Entitas Anak memperoleh,
memelihara dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.
Untuk asuransi jiwa, liabilitas kepada pemegang polis khususnya liabilitas untuk klaim masa depan
diuji untuk menentukan apakah liabilitas tersebut cukup untuk menutupi semua arus kas keluar di
masa depan termasuk semua manfaat yang dijamin dan manfaat tambahan yang dijamin, manfaat
partisipasi yang tidak dijamin (jika ada), semua biaya untuk penerbitan polis dan pemeliharaan
polis, serta mencerminkan arus kas masuk masa depan, yaitu premi yang diterima di masa depan.
Liabilitas dihitung berdasarkan diskonto dari arus kas untuk semua arus kas yang terkait yaitu arus
kas keluar dan arus kas masuk seperti yang disebutkan di atas dengan menggunakan
seperangkat asumsi aktuaria estimasi terbaik terkini yang ditetapkan oleh aktuaris perusahaan,
termasuk asumsi tingkat diskonto, mortalitas/morbiditas, lapse, biaya dan inflasi serta asumsi
marjin atas risiko pemburukan. Entitas Anak yang bergerak di asuransi jiwa telah menerapkan
metode Gross Premium Reserve dengan menggunakan asumsi estimasi terbaik dan marjin atas
risiko pemburukan sehingga pengujian kecukupan liabilitas tidak diperlukan lagi.
70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk asuransi kerugian, Entitas Anak melakukan pengujian kecukupan liabilitas asuransi pada
tanggal pelaporan dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan
kontrak asuransi.
Jika dari pengujian tersebut terdapat kekurangan antara nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi
dengan biaya akuisisi tangguhan untuk asuransi kerugian) dengan nilai estimasi kini atas arus kas
masa depan, maka seluruh kekurangan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Reasuransi
Entitas Anak mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah
premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan
proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk
ceded liabilitas manfaat polis masa depan, ceded estimasi liabilitas klaim dan ceded cadangan
atas premi yang belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuradur
diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Entitas Anak menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas liabilitas asuransi.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Entitas Anak mengurangi nilai tercatat dan
mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti
obyektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi,
bahwa Entitas Anak tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak
dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan
yang akan dibayarkan kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang
dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat
pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung
dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaris Entitas Anak atau aktuaris independen yang
terdaftar.
Entitas Anak menghitung liabilitas manfaat polis masa depan dengan menggunakan metode Gross
Premium Reserve yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang
diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang
dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.
Kenaikan/(penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Liabilitas kepada pemegang unit-link diakui pada saat penerimaan dana dikonversi menjadi unit
setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset bersih
efektif yang berlaku.
71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-link non-syariah dilaporkan sebagai pendapatan
premi bruto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Liabilitas
kepada pemegang polis unit-link diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian dihitung
menggunakan metode cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan yang dihitung
dengan menggunakan metode harian berdasarkan biaya asuransi atas risiko mortalita, ditambah
cadangan atas akumulasi dana investasi pemegang polis.
Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat
sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas
kepada pemegang polis unit-link di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan liabilitas kepada pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-linked syariah diakui sebagai liabilitas kepada
pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang diterima
setelah dikurangi bagian fee untuk Entitas Anak dalam rangka mengelola pendapatan dari produk
unit-link.
Liabilitas untuk manfaat kontraktual yang diharapkan akan timbul di masa depan dicatat pada saat
premi diakui. Liabilitas ditetapkan sebagai penjumlahan atas nilai diskonto yang diharapkan dari
pembayaran manfaat dan biaya administrasi masa depan yang berkaitan langsung dengan
kontrak asuransi, dikurangi dengan nilai diskonto yang diharapkan atas premi teoritis yang
dibutuhkan untuk memenuhi manfaat dan biaya administrasi berdasarkan asumsi penilaian yang
digunakan (penilaian premi). Liabilitas tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi seperti kematian,
persistensi, biaya pemeliharaan dan pendapatan investasi yang ditetapkan pada saat kontrak
asuransi dikeluarkan. Sebuah marjin untuk penyimpangan yang merugikan termasuk dalam
asumsi yang digunakan.
Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, termasuk obligasi, subordinasi
notes, medium term notes dan traveller’s cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan/penerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan.
Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak
lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Pada pengukuran awal, pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar dikurangi dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang
diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman subordinasi pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman subordinasi.
Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari
pinjaman subordinasi.
Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.
ad. Perpajakan
Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak
Penghasilan”, yang mengharuskan Bank Mandiri dan Entitas Anak memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui
dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam
tahun berjalan.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi
atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui
dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance
sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas
laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga
mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila
besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada
masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat
perbedaan temporer tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif
pajak dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau
banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas
pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika
berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak
yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan
tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan liabilitas pajak
kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak lainnya Bank Mandiri
dan Entitas Anak disajikan sebagai “Utang pajak” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama atau berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo
tersebut secara neto.
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Entitas Anak. Entitas Anak mempunyai hak
untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Entitas Anak atau
kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan
kesepakatan.
Hubungan antara Entitas Anak dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan
kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau
musyarakah. Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi
mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan akun lain yang sejenis.
1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan
kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak) dalam pengelolaan investasinya.
2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Entitas Anak tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Entitas Anak. Dana syirkah temporer tidak
dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dan tidak
mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak
atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.
Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan konsolidasian, yang
memberikan hak kepada Entitas Anak untuk mengelola, termasuk untuk mencampur dana
dimaksud dengan dana lainnya.
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
af. Pendapatan dan beban bunga dan pendapatan syariah
(i). Konvensional
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif
adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup
mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa
datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai
akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui
atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
(ii). Pendapatan syariah
Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Entitas Anak sebagai mudharib terdiri atas
pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan dari bagi
hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara
angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.
Berdasarkan PSAK No. 102 (Revisi 2016), pendapatan murabahah yang termasuk marjin
ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan metode setara
tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto secara tepat
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur
instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan
biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tingkat imbal hasil.
Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.
75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(iii). Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik
nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah
dan mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Entitas Anak.
Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.
Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan
Entitas Anak yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset
produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Entitas Anak, dihitung
secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Entitas Anak yang dipakai
dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan.
Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut
kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan
Entitas Anak sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif
lainnya yang memakai dana Entitas Anak, seluruhnya menjadi milik Entitas Anak, termasuk
pendapatan dari transaksi Entitas Anak berbasis imbalan.
Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai
dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan premi kontrak jangka
panjang diakui sebagai pendapatan pada saat polis jatuh tempo.
Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai titipan premi di laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses
penyelesaian dan estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim
dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya liabilitas untuk memberikan proteksi. Klaim
reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang
beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan
manfaat.
Total klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan,
dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris.
Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan
antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau
pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan.
Pendapatan provisi dan komisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih
dalam sewa pembiayaan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari nilai perolehan kredit dan piutang
pembiayaan konsumen dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.
76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang
diberikan dan dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi dan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang belum diamortisasi, diakui pada
saat kredit dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan dilunasi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan
atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
Liabilitas pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai
melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan
aktuaria yang dilakukan secara berkala.
Liabilitas imbalan pensiun Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung dengan membandingkan
manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari program pensiun pada usia pensiun normal
dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah
dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun
lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank dan Entitas Anak harus
membayar kekurangan tersebut.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan setelah
dikurangi dengan nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian
aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit secara regular untuk periode tidak
lebih dari satu tahun. Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi
arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang
berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan
dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang
bersangkutan.
Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui yang terjadi diakui sebagai
“Penghasilan komprehensif lain” dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung pada laba rugi.
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa dalam laba
rugi, bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dalam laba rugi dan pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasti neto dalam penghasilan komprehensif lain.
Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program,
biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset.
77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan
pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial.
Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia
pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang
masa kerja karyawan dan dihitung menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang
digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun disederhanakan. Liabilitas
ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.
Pembagian tantiem
Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dasar dan dilusian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar
46.666.666.666 lembar saham.
Perhitungan Laba per saham tahun 2016 dihitung kembali dengan menggunakan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar setelah pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang berlaku
efektif sejak 13 September 2017, seakan-akan stock split tersebut telah terjadi sejak awal tahun
yang disajikan.
(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Sesuai dengan PSAK No. 5 tentang “Segmen Operasi”, Grup menyajikan segmen operasi
berdasarkan laporan internal grup yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional.
Pengambil keputusan operasional adalah Direksi.
78
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat
pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif
bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai
secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk
cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam
mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model
kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan
pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada
seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta
asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar,
Grup menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen
keuangan yang tidak diperdagangkan secara aktif dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai
wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada
likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
c. Imbalan pensiun
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku
bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian
yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga
yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang
didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa
dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya
sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Cadangan teknis Entitas Anak dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian
dari “Liabilitas lain-lain” berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuarial
yaitu asumsi estimasi terbaik dan marjin atas resiko pemburukan. Termasuk dalam cadangan
teknis adalah liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas klaim, premi yang belum
merupakan pendapatan, Unexpired Risk Reserve (URR) dan liabilitas kepada pemegang polis.
80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam
menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan
dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Bank tidak
memperhitungkan sebagian manfaat aset pajak tangguhan karena manajemen Bank berpendapat
bahwa aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Bank mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat atas aset tetap Bank diungkapkan pada Catatan 18.
Bank Mandiri dan entitas anak mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan
tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penurunan nilai
aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
a) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;
b) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
c) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
Manajemen Bank dan Entitas Anak mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset
melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil
kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
Grup menggunakan spesialis penilai independen untuk menilai nilai wajar atas tanah. Tanah dinilai
berdasarkan referensi atas bukti berdasarkan pasar, menggunakan nilai yang dapat diukur setelah
disesuaikan dengan faktor pasar spesifik seperti lokasi dan kondisi dari tanah.
81
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak
meliputi:
Manajemen Bank dan Entitas Anak telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank dan Entitas
Anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank dan Entitas Anak
memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen
tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang
signifikan terhadap kemampuan Bank dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang
berkelanjutan.
Manajemen Bank dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai
aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 telah dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui
sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan
2.c.E.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 39.951.760 41.014.055
Dolar Amerika Serikat (Catatan 61B.(v)) 10.236.358 11.470.919
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI
No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi
Bank Umum Konvensional sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan PBI
No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016, PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 dan PBI
No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017, yang masing-masing sebesar:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
- GWM Primer 6,50% 6,50%
(i) GWM secara harian*) 5,00% -
(ii) GWM secara rata-rata*) 1,50% -
- GWM Sekunder**) 4,00% 4,00%
Mata uang asing 8,00% 8,00%
*) Kewajiban GWM Primer Rupiah Rata-rata mulai berlaku per 1 Juli 2017.
**) Per 1 Juli 2017 ekses GWM tidak diperhitungkan sebagai pemenuhan GWM Sekunder.
82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening
Giro pada Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank
berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Berharga
Negara (SBN) yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia. GWM Loan to Funding Ratio (LFR)
adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada
Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga yang dihitung berdasarkan selisih
antara LFR yang dimiliki oleh bank dan LFR Target. GWM LFR dikenakan jika LFR Bank dibawah
minimum LFR target Bank Indonesia (80%)
atau diatas maksimum LFR target Bank Indonesia (92%) dengan KPMM Bank lebih kecil dari KPMM
Insentif Bank Indonesia yang sebesar 14%.
LFR adalah rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, tidak
termasuk kredit kepada bank lain, terhadap:
a. Dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam Rupiah dan valuta asing,
tidak termasuk dana antar bank; dan
b. Surat-surat berharga dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu yang
diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh sumber pendanaan.
Berdasarkan PBI No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015, penyebutan Loan to Deposit Ratio (LDR)
dalam PBI No. 15/15/PBI/2013 diganti menjadi Loan to Funding Ratio (LFR) sejak tanggal
3 Agustus 2015 dan perhitungan GWM LFR mulai berlaku pada tanggal 3 Agustus 2015.
Excess Reserve adalah kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Primer dan GWM LFR
yang wajib dipelihara di Bank Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank telah memenuhi rasio seperti telah disebutkan di
atas. Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing (Bank Mandiri saja) yaitu
masing-masing sebesar:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
- GWM Primer 6,78% 6,50%
(i) GWM secara harian*) 5,00% -
(ii) GWM secara rata-rata*) 1,78% -
- GWM Sekunder**) 8,91% 9,84%
- GWM Loan to Funding Ratio***) - -
Mata uang asing 8,10% 8,12%
*) Kewajiban GWM Primer Rupiah Rata-rata mulai berlaku per 1 Juli 2017.
**) Per 1 Juli 2017 ekses GWM tidak diperhitungkan sebagai pemenuhan GWM Sekunder.
***) LFR Bank Mandiri tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berada di antara 80%-92% sehingga tidak dikenakan GWM LFR.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 55) 26.664 25.690
Pihak ketiga 1.608.469 482.680
Total 1.635.133 508.370
83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Mata uang asing:
Pihak berelasi (Catatan 55) 869 171
Pihak ketiga 10.697.387 9.854.673
Total (Catatan 61B.(v)) 10.698.256 9.854.844
12.333.389 10.363.214
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.442) (3.049)
Neto 12.329.947 10.360.165
Termasuk dalam mata uang asing adalah terutama mata uang Pound Sterling Inggris, Euro Eropa,
Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, Dolar Australia, Dolar Hong Kong, Yuan China dan Dolar
Singapura.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah - Lancar 1.635.133 508.370
Mata uang asing:
Lancar 10.694.825 9.851.849
Macet 3.431 2.995
Total (Catatan 61B.(v)) 10.698.256 9.854.844
12.333.389 10.363.214
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.442) (3.049)
Neto 12.329.947 10.360.165
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 0,01% 0,01%
Mata uang asing 0,02% 0,07%
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun 3.049 3.412
Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 44) (44) (176)
Lain-lain*) 437 (187)
Saldo akhir tahun 3.442 3.049
84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain
telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokkan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
a. Berdasarkan jenis, mata uang, jatuh tempo dan kolektibilitas Bank Indonesia:
31 Desember 2017
Rupiah:
Bank Indonesia < 1 bulan 22.240.876 - 22.240.876
Call money < 1 bulan 3.451.000 - 3.451.000
> 1 bulan < 3 bulan 295.000 - 295.000
> 3 bulan < 6 bulan 240.000 - 240.000
Deposito berjangka < 1 bulan 1.495.840 - 1.495.840
> 1 bulan < 3 bulan 1.238.560 - 1.238.560
> 3 bulan < 6 bulan 611.600 - 611.600
> 6 bulan < 12 bulan 110.000 - 110.000
> 12 bulan 124.890 - 124.890
Tabungan tanpa jatuh tempo 901 - 901
74.650.516
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (49.713)
Neto 74.600.803
31 Desember 2016
Jatuh Tempo Lancar Macet Total
Rupiah:
Bank Indonesia < 1 bulan 27.566.169 - 27.566.169
Call money < 1 bulan 6.522.000 - 6.522.000
Penempatan “fixed term” < 1 bulan 100.000 - 100.000
> 1 bulan < 3 bulan 70.000 - 70.000
Deposito berjangka < 1 bulan 2.183.958 - 2.183.958
> 1 bulan < 3 bulan 1.228.915 - 1.228.915
> 3 bulan < 6 bulan 409.632 - 409.632
> 6 bulan < 12 bulan 76.500 - 76.500
Tabungan tanpa jatuh tempo 311 - 311
85
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, jatuh tempo dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):
31 Desember 2016
73.700.235
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (83.308)
Neto 73.616.927
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 55) 751.020 1.197.075
Pihak ketiga 29.057.647 36.960.410
Total 29.808.667 38.157.485
Mata uang asing:
Pihak berelasi (Catatan 55) 2.401.147 528.496
Pihak ketiga 42.440.702 35.014.254
74.650.516 73.700.235
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (49.713) (83.308)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 2,38% 2,53%
Mata uang asing 1,09% 0,48%
86
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun 83.308 66.760
(Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 44) (53.290) 21.415
Lain-lain*) 19.695 (4.867)
Saldo akhir tahun 49.713 83.308
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
f. Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi
macet atau “mengalami penurunan nilai” di mana klaim Bank Mandiri yang diakui oleh kurator
berdasarkan hasil creditors meeting pada tanggal 5 November 2009 adalah sebesar
EUR16.395.092 (nilai penuh) untuk penempatan tersebut. Pada tanggal-tanggal 10 Maret 2010,
24 November 2010, 6 September 2012 dan 23 Januari 2014, kurator telah membayarkan sebagian
klaim (distribusi interim) kepada Bank Mandiri, setelah memperhitungkan saling hapus (net-off)
dengan saldo giro, inter-bank call money dan liabilitas L/C UPAS Entitas Anak kepada lembaga
keuangan tersebut, sehingga saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam
likuidasi) pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar EUR3.061.829 (nilai penuh). Pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank Mandiri telah membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai penuh atas sisa saldo penempatan pada lembaga keuangan tersebut.
7. EFEK-EFEK
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Efek-efek
Pihak berelasi (Catatan 55):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.834.067 2.044.697
Tersedia untuk dijual 8.221.431 7.807.931
Dimiliki hingga jatuh tempo 2.116.345 1.920.506
Diukur pada biaya perolehan*) 632.808 392.044
12.804.651 12.165.178
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.674.105 2.708.846
Tersedia untuk dijual 17.335.737 14.503.106
Dimiliki hingga jatuh tempo 6.146.605 9.348.361
Diukur pada biaya perolehan*) 518.153 246.146
25.674.600 26.806.459
*) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
a. Berdasarkan tujuan, pihak berelasi dan pihak ketiga (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Investasi pada unit-link **)
Pihak berelasi (Catatan 55):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 7.970.812 6.406.370
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 13.081.638 11.444.472
Total 59.531.701 56.822.479
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (9.305) (5.429)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek 169.310 (26.463)
Cadangan kerugian penurunan nilai (81.734) (238.944)
78.271 (270.836)
Neto 59.609.972 56.551.643
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
Rupiah:
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi 1.612.046 - 14.081 1.621.127 5.000 - 1.626.127
Investasi pada unit-unit reksa dana 526.680 - 1.106 527.786 - - 527.786
Sertifikat Bank Indonesia 291.304 - 3.351 294.655 - - 294.655
Saham 215.580 - (787 ) 214.793 - - 214.793
Negotiable certificate of deposit 126.255 - 209 126.464 - - 126.464
88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
Neto 59.609.972
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
31 Desember 2016
Rupiah:
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi 1.878.559 - 13.724 1.892.283 - - 1.892.283
Investasi pada unit-unit reksa dana 1.017.069 - 2.332 1.019.401 - - 1.019.401
Sertifikat Bank Indonesia 971.669 - 2.462 974.131 - - 974.131
Saham 5.558 - 63 5.621 - - 5.621
89
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
Rupiah:
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi 2.743.959 - - 2.743.959 - - 2.743.959
Sertifikat Bank Indonesia 5.250.000 (3.241) - 5.246.759 - - 5.246.759
Medium term notes 800.000 (515) - 799.485 - - 799.485
Wesel ekspor 640.454 - - 640.262 - 192 640.454
Investasi pada unit-unit reksa dana 245.000 - - 245.000 - - 245.000
Neto 56.551.643
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
90
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Efek-efek
Mata uang asing:
< 1 tahun 7.725.992 6.084.373
> 1 < 5 tahun 2.483.729 1.396.241
> 5 < 10 tahun 3.877.356 3.709.048
Total 14.087.077 11.189.662
59.531.701 56.822.479
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (9.305) (5.429)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek 169.310 (26.463)
Cadangan kerugian penurunan nilai (81.734) (238.944)
78.271 (270.836)
Neto 59.609.972 56.551.643
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Efek-efek
Perusahaan 21.482.803 22.085.455
Bank Sentral 7.938.652 9.640.796
Bank 5.814.264 4.430.309
Pemerintah 3.243.532 2.815.077
38.479.251 38.971.637
Investasi pada unit-link *)
Bank 6.366.583 4.448.743
Perusahaan 14.685.867 13.402.099
21.052.450 17.850.842
Total 59.531.701 56.822.479
91
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
d. Berdasarkan golongan penerbit (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (9.305) (5.429)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
penurunan nilai wajar efek-efek 169.310 (26.463)
Cadangan kerugian penurunan nilai (81.734) (238.944)
78.271 (270.836)
Neto 59.609.972 56.551.643
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar
nilai wajar.
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi
Pemerintah Republik
Indonesia**) - - - 1.258.471 1.437.182
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia Pefindo idAAA idAAA 41.341 133.292
PT Federal International
Finance Pefindo idAAA idAAA 25.661 25.209
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk. Pefindo idAAA idAAA 7.209 20.452
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) Pefindo idAAA idAA+ 20.851 19.387
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo idAAA idAAA 5.089 4.909
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 267.505 251.852
1.626.127 1.892.283
Investasi pada unit-link ***)
PT Astra Sedaya Finance Pefindo idAAA idAAA - 1.969
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 6.129 11.722
6.129 13.691
1.632.256 1.905.974
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Tidak memiliki peringkat.
***) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar
nilai wajar.
92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
e. Rincian obligasi berdasarkan peringkat (lanjutan):
Nilai wajar/Biaya perolehan/
Peringkat*) Biaya perolehan diamortisasi
Lembaga 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
pemeringkat 2017 2016 2017 2016
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi
PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. Pefindo idAA+ idAA+ 10.447 360.905
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) Pefindo - idAA+ - 295.093
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Pefindo idAAA idAAA 260.825 266.102
PT Astra Sedaya
Finance Pefindo idAAA idAAA 213.642 229.000
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Pefindo idAA idAA 158.882 157.713
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo idAAA idAAA 175.733 126.713
PT Medco Energi
Internasional Tbk. Pefindo - idA+ - 70.000
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk. Pefindo - idAAA - 25.020
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Moody’s Baa3 - 366.081 -
PT Bank Tabungan
Negara(Persero) Tbk. Moody’s Baa3 - 463.545 -
PT Hutama Karya
(Persero) Pefindo idAAA - 326.844 -
Perum Pegadaian Pefindo idAAA - 264.917 -
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 1.922.289 1.909.564
4.163.205 3.440.110
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi
PT Hutama Karya (Persero) Pefindo idAAA - 650.000 -
PT Tunas Baru
Lampung Tbk. Pefindo - idA - 500.000
PT Surya Artha Nusantara
Finance Pefindo idAA- idAA- 300.000 600.000
PT Medco Energi
International Tbk. Pefindo - idA+ - 223.000
PT Mayora Indah Tbk. Pefindo idAA idAA- 74.000 74.000
PT Indosat Tbk. Pefindo - idAAA - 36.000
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 1.325.201 1.310.959
2.349.201 2.743.959
Diukur pada biaya
perolehan**)
Efek-efek
Obligasi Syariah Perusahaan
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo idAAA idAAA 200.000 265.000
PT Berlian Laju Tanker Tbk. Pefindo - idD - 87.000
PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) Pefindo idAAA(sy) - 300.000 -
PT Indosat Tbk. Pefindo idAAA(sy) - 185.000 -
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 436.000 192.000
1.121.000 544.000
Total 9.265.662 8.634.043
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
93
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
e. Rincian obligasi berdasarkan peringkat (lanjutan):
Nilai wajar/Biaya perolehan/
Peringkat*) Biaya perolehan diamortisasi
4.492.631 4.895.430
310.519 240.832
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek telah
memadai.
94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
h. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
i. Investasi dalam unit reksadana pada Bank yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Reksa Dana Terproteksi BNP Paribas Selaras IV 2.510.237 2.512.630
Reksa Dana Terproteksi Schroder IDR Income Plan I 1.004.018 1.004.978
Reksa Dana Manulife Proteksi Dana Utama 1.000.238 1.000.420
Reksa Dana Terproteksi Emco VII 903.789 904.873
Reksa Dana Syailendra USD 2 733.394 -
Reksa Dana Trimegah Terproteksi I 655.022 656.200
Reksa Dana Terproteksi Schroder IDR Income Plan II 654.862 655.976
Reksa Dana Terproteksi Emco VIII 602.719 602.935
Reksa Dana Emco Terproteksi 412.161 412.767
Reksa Dana Trimegah Terproteksi IV 225.990 -
Reksa Dana Indopremier XI 225.470 -
Reksa Dana Trimegah Terproteksi II 196.475 196.118
Reksa Dana Sucorinvest Proteksi 23 197.568 196.079
9.321.943 8.142.976
j. Pada tanggal 31 Desember 2017, efek-efek dengan jumlah nominal sebesar Rp420.591
(31 Desember 2016: RpNihil) telah dijual dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 28).
k. Pada tanggal 31 Desember 2017, efek-efek dengan jumlah nominal sebesar USD65.000.000 (nilai
penuh) (31 Desember 2016: USD65.000.000 (nilai penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang
diterima dari bank lain (Catatan 36c).
l. Pada bulan Oktober 2016, terdapat pembelian kembali Medium Term Notes PT Berlina Tbk.
sebesar nilai nominal oleh penerbit.
8. OBLIGASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diperoleh Grup
dari pasar primer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dengan rincian sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pihak berelasi (Catatan 55)
Obligasi Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2.183.356 1.191.310
Tersedia untuk dijual***) 89.073.724 80.334.549
Dimiliki hingga jatuh tempo 2.585.950 11.142.896
Diukur pada biaya perolehan*) 8.262.937 5.027.262
Obligasi Pemerintah berdasarkan sisa umur jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Kurang dari 1 tahun 52.129 18.914
1 - 5 tahun 380.830 242.405
5 - 10 tahun 930.280 615.527
Lebih dari 10 tahun 408.294 299.932
1.771.533 1.176.778
96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Berdasarkan jenis
31 Desember 2017
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,25%- 25/01/2018 -
bunga tetap 1.605.714 12,90% 1.771.533 15/05/2048 1 dan 6 bulan
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual***)
Obligasi suku 5,25% - 25/01/2018 -
bunga tetap 32.930.013 12,90% 35.438.787 15/02/2044 1 dan 6 bulan
Obligasi suku bunga 25/08/2018 -
mengambang 30.796.790 SPN 3 bulan 30.565.367 25/07/2020 3 bulan
63.726.803 66.004.154
31 Desember 2017
Nominal/
Biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,63% - 15/09/2018 -
bunga tetap 473.900 11,75% 15/05/2037 6 bulan
31 Desember 2017
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk, dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain.
98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,25%- 05/03/2017 -
bunga tetap 1.139.461 12,90% 1.176.778 15/02/2044 1 dan 6 bulan
57.049.415 57.233.013
31 Desember 2016
Nominal/
Biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,63% - 15/07/2017 -
bunga tetap 463.436 11,75% 15/05/2037 6 bulan
Obligasi suku bunga
mengambang 9.355.698 SPN 3 bulan 25/02/2017 3 bulan
9.819.134
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk, dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain.
99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nominal/
Biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah (lanjutan)
Diukur pada biaya perolehan*)
Obligasi suku 6,25% - 27/01/2017 -
bunga tetap 4.884.146 8,75% 15/09/2020 1 dan 6 bulan
31 Desember 2016
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Mata uang asing
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 3,30% - 21/11/2018 -
bunga tetap 14.483 6,13% 14.532 15/04/2043 6 bulan
31 Desember 2016
Nominal/
Biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Mata uang asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 3,75% - 09/03/2017 -
bunga tetap 1.323.762 7,00% 08/01/2026 6 bulan
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
c. Informasi lain
Pada tanggal 31 Desember 2017, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal Rp3.742.551
(31 Desember 2016: Rp3.986.742) telah dijual dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 28).
Pada tanggal 31 Desember 2017, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar Rp944.322
dan USD356.795.000 (nilai penuh) (31 Desember 2016: Rp3.107.276 dan USD597.796.000 (nilai
penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 36b dan 36c).
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, kolektibilitas Bank Indonesia untuk obligasi pemerintah
adalah lancar.
100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 55)
Usance L/C payable at sight 1.276.347 799.513
Lain-lain 8.255.790 3.474.664
9.532.137 4.274.177
Pihak ketiga
Usance L/C payable at sight 926.575 1.285.395
Lain-lain 5.456.673 4.098.043
6.383.248 5.383.438
Total 15.915.385 9.657.615
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 24.062.284 14.672.747
Dalam perhatian khusus 241.666 122.541
Kurang lancar 2.322 -
Macet 1.133.205 1.128.830
Total 25.439.477 15.924.118
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.349.349) (1.756.847)
101
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 6.068.662 2.586.373
1 - 3 bulan 6.148.258 4.144.984
3 - 6 bulan 3.308.151 2.748.940
6 - 12 bulan 244.370 31.374
Lebih dari 12 bulan 145.944 145.944
Total 15.915.385 9.657.615
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 1.900.057 1.211.291
1 - 3 bulan 3.351.420 2.274.143
3 - 6 bulan 2.812.789 1.844.232
6 - 12 bulan 517.268 879
Lebih dari 12 bulan 942.558 935.958
Total (Catatan 61B.(v)) 9.524.092 6.266.503
25.439.477 15.924.118
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.349.349) (1.756.847)
Neto 24.090.128 14.167.271
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya -
transaksi perdagangan telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokkan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
102
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
31 Desember 2017
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto
Pihak ketiga
Rupiah
Obligasi FR0071 14/12/2017 04/01/2018 527.249 221 527.028
Obligasi FR0068 06/12/2017 03/01/2018 482.532 122 482.410
Obligasi FR0066 13/12/2017 15/01/2018 453.140 895 452.245
Obligasi FR0054 20/12/2017 17/01/2018 298.656 608 298.048
Obligasi FR0061 08/12/2017 08/01/2018 187.671 183 187.488
Obligasi FR0069 20/12/2017 03/01/2018 139.739 41 139.698
Obligasi FR0054 22/12/2017 05/01/2018 108.409 66 108.343
SPN03180215 27/12/2017 03/01/2018 94.412 22 94.390
Obligasi IDSD080618182S 27/12/2017 04/01/2018 88.007 33 87.974
Saham 28/07/2017 24/01/2018 53.250 446 52.804
Obligasi FR0065 06/12/2017 03/01/2018 45.894 12 45.882
Obligasi FR0070 08/12/2017 09/03/2018 43.301 386 42.915
Saham 25/01/2017 25/01/2018 34.563 334 34.229
Saham 12/05/2017 03/05/2018 26.125 805 25.320
Saham 12/07/2017 03/07/2018 26.125 830 25.295
Saham 12/11/2017 03/12/2018 26.138 892 25.246
31 Desember 2016
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto
Pihak ketiga
Rupiah
Obligasi FR0028 28/12/2016 04/01/2017 1.016.047 402 1.015.645
Obligasi ORI013 29/12/2016 06/01/2017 448.730 423 448.307
Obligasi FR0060 28/12/2016 04/01/2017 437.174 173 437.001
Obligasi FR0056 29/12/2016 05/01/2017 297.961 223 297.738
Obligasi FR0066 30/12/2016 06/01/2017 263.928 238 263.690
Obligasi FR0070 29/12/2016 05/01/2017 203.509 152 203.357
Obligasi FR0073 28/12/2016 04/01/2017 200.534 108 200.426
SPN142-110517 28/12/2016 04/01/2017 185.908 74 185.834
SPN144-080617 28/12/2016 04/01/2017 184.957 73 184.884
SBSN 28/12/2016 25/01/2017 180.395 649 179.746
SBSN 28/12/2016 25/01/2017 180.395 649 179.746
SBSN 07/12/2016 04/01/2017 171.686 99 171.587
Obligasi FR0059 19/12/2016 19/01/2017 170.657 594 170.063
SBSN 21/12/2016 18/01/2017 164.415 426 163.989
SBSN 21/12/2016 18/01/2017 164.415 426 163.989
SBSN 07/12/2016 04/01/2017 150.226 86 150.140
Obligasi FR0028 28/12/2016 04/01/2017 147.326 58 147.268
Obligasi FR0053 21/12/2016 05/01/2017 92.791 83 92.708
Obligasi FR0073 28/12/2016 04/01/2017 52.521 28 52.493
Saham 18/11/2016 18/05/2017 53.519 2.705 50.814
SBN 27/12/2016 03/01/2017 48.659 19 48.640
SBN 28/12/2016 04/01/2017 46.772 25 46.747
SPN140-130417 28/12/2016 04/01/2017 46.696 18 46.678
SBN 28/12/2016 11/01/2017 40.303 61 40.242
SBN 30/12/2016 31/03/2017 36.599 505 36.094
Saham 10/11/2016 10/11/2017 29.563 3.970 25.593
Saham 14/11/2016 14/11/2017 29.563 4.017 25.546
Saham 16/11/2016 16/11/2017 29.563 4.040 25.523
103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 2.629.315 5.054.488
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat penurunan nilai sehingga cadangan
kerugian penurunan nilai tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak
dibentuk.
c. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkap pada Catatan 61A.
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 747.940 526 688
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 4.428.368 13.314 1.307
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat - 3.213 -
Lain-Lain - - 6.216
Terkait suku bunga
104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Nilai wajar
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
Pihak ketiga
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 10.858.769 8.720 13.648
Lain-lain 206.027 1.205 -
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 67.896.411 189.057 31.576
Lain-lain 4.611.905 - 82.652
6. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 10.197 -
Lain-lain 26.710 18.205
7. Option - jual
Dolar Amerika Serikat - 1
Lain-lain - 13
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
2. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 1.347.250 - 300
3. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 6.598.314 3.154 6.824
105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Nilai wajar
Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif
Pihak ketiga
3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 2.626.577 17.520 2.148
Lain-lain 623.476 661 2.413
4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 18.001.365 25.038 164.113
Lain-lain 2.802.046 63.701 980
8. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 116 2.377
Lain-lain 15 -
9. Option - jual
Dolar Amerika Serikat 3.012 1.336
Pada tanggal 31 Desember 2017, Entitas Anak memiliki kontrak swap nilai tukar dan suku bunga yang
memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Kerugian atas perubahan nilai
wajar sehubungan dengan bagian efektif dari arus kas lindung nilai diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2016, kontrak derivatif tidak ditujukan untuk akuntansi lindung nilai.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, kolektibilitas Bank Indonesia untuk tagihan derivatif adalah
lancar.
106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 55) 90.072.204 78.579.405
Pihak ketiga 512.095.941 478.173.216
Rupiah:
Modal kerja 230.474.941 31.140.291 261.615.232
Konsumen 150.442.096 3.723.343 154.165.439
Investasi 124.912.378 16.875.090 141.787.468
Sindikasi 20.427.339 1.858.879 22.286.218
Karyawan 8.764.182 59.078 8.823.260
Program pemerintah 7.164.506 56.305 7.220.811
Ekspor 6.194.715 75.002 6.269.717
Total 548.380.157 53.787.988 602.168.145
Mata uang asing:
Investasi 42.036.195 6.314.678 48.350.873
Sindikasi 21.930.718 4.859.111 26.789.829
Modal kerja 21.584.261 6.246.397 27.830.658
Ekspor 4.606.960 1.893.195 6.500.155
Konsumen 397.904 - 397.904
Karyawan 301 - 301
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan
khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp54.797.863 dan Rp18.303.506.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp24.084.237 dan Rp3.598.619.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp30.713.626 dan Rp14.704.887.
107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rupiah:
Modal kerja 223.899.951 29.197.623 253.097.574
Konsumen 125.252.871 3.288.718 128.541.589
Investasi 119.239.087 16.620.750 135.859.837
Sindikasi 16.744.279 1.884.271 18.628.550
Ekspor 14.230.417 59.184 14.289.601
Karyawan 5.627.776 48.148 5.675.924
Program pemerintah 562.536 97.010 659.546
Total 505.556.917 51.195.704 556.752.621
Mata uang asing:
Investasi 29.812.065 7.699.829 37.511.894
Modal kerja 23.007.517 4.281.727 27.289.244
Sindikasi 19.999.125 3.712.674 23.711.799
Ekspor 2.844.092 817.432 3.661.524
Konsumen 395.303 - 395.303
Karyawan 568 - 568
Total (Catatan 61B.(v)) 76.058.670 16.511.662 92.570.332
1)
581.615.587 67.707.366 649.322.953
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.478.737) (27.138.023) 2) (32.616.760)
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan
khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2013).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp51.572.183 dan Rp16.135.183.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp23.054.786 dan Rp4.083.237.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp28.517.397 dan Rp12.051.946.
31 Desember 2017
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Modal kerja 234.186.202 11.530.753 4.724.581 2.876.390 8.297.306 261.615.232
Konsumen 143.815.793 7.786.979 592.463 690.773 1.279.431 154.165.439
Investasi 132.825.660 4.504.165 1.792.686 666.804 1.998.153 141.787.468
Sindikasi 21.841.708 - 326.386 - 118.124 22.286.218
Karyawan 8.622.457 188.593 1.945 969 9.296 8.823.260
Program pemerintah 7.172.501 31.050 1.522 1.367 14.371 7.220.811
Ekspor 6.023.571 171.149 19.460 21.299 34.238 6.269.717
Total 554.487.892 24.212.689 7.459.043 4.257.602 11.750.919 602.168.145
108
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
31 Desember 2016
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Modal kerja 228.380.147 9.610.239 6.417.582 1.537.514 7.152.092 253.097.574
Investasi 126.315.123 4.393.028 2.030.464 209.724 2.911.498 135.859.837
Konsumen 119.358.666 6.996.906 480.810 572.467 1.132.740 128.541.589
Sindikasi 18.255.518 254.458 - - 118.574 18.628.550
Ekspor 14.136.640 97.052 9.047 3.901 42.961 14.289.601
Karyawan 5.446.459 218.593 5.313 1.223 4.336 5.675.924
Program pemerintah 589.792 17.789 6.449 5.181 40.335 659.546
Total 512.482.345 21.588.065 8.949.665 2.330.010 11.402.536 556.752.621
109
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Rupiah:
Industri 98.526.920 17.344.207 115.871.127
Perdagangan, restoran dan hotel 85.142.761 13.218.809 98.361.570
Pertanian 61.432.699 7.350.245 68.782.944
Jasa dunia usaha 47.357.939 3.472.851 50.830.790
Konstruksi 28.081.708 2.406.928 30.488.636
Listrik, gas dan air 25.192.462 784.760 25.977.222
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 20.587.393 3.272.299 23.859.692
Jasa sosial 12.497.952 384.696 12.882.648
Tambang 4.923.734 1.656.365 6.580.099
Lain-lain 164.636.589 3.896.828 168.533.417
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan
khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai
dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp54.797.863 dan Rp18.303.506.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp24.084.237 dan Rp3.598.619.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp30.713.626 dan Rp14.704.887.
110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
Rupiah:
Perdagangan, restoran dan hotel 107.149.575 13.957.534 121.107.109
Industri 90.362.185 15.315.418 105.677.603
Pertanian 52.785.745 6.168.983 58.954.728
Jasa dunia usaha 42.510.056 3.795.187 46.305.243
Konstruksi 23.706.108 1.794.246 25.500.354
Listrik, gas dan air 23.391.975 635.314 24.027.289
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 17.405.573 3.697.791 21.103.364
Jasa sosial 7.819.131 259.809 8.078.940
Tambang 5.746.421 2.076.354 7.822.775
Lain-lain 134.680.148 3.495.068 138.175.216
*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit
bermasalah) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan
khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian
penurunan nilai dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2013).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp51.572.183 dan Rp16.135.183.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp23.054.786 dan Rp4.083.237.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp28.517.397 dan Rp12.051.946.
111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Industri 101.199.412 6.733.871 3.265.980 956.798 3.715.066 115.871.127
Perdagangan, restoran,
dan hotel 85.508.876 4.515.525 2.176.081 1.493.189 4.667.899 98.361.570
Pertanian 67.103.494 1.087.041 139.948 32.608 419.853 68.782.944
Jasa dunia usaha 49.506.841 805.632 176.547 63.725 278.045 50.830.790
Konstruksi 29.238.274 399.264 344.776 264.207 242.115 30.488.636
Listrik, gas dan air 25.475.475 377.364 90.682 28.461 5.240 25.977.222
Pengangkutan, pergudangan,
dan komunikasi 20.874.469 1.769.104 452.928 213.722 549.469 23.859.692
Jasa sosial 12.407.591 168.594 23.913 161.130 121.420 12.882.648
Tambang 5.361.585 259.986 152.692 345.023 460.813 6.580.099
Lain-lain 157.811.875 8.096.308 635.496 698.739 1.290.999 168.533.417
112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah:
Perdagangan, restoran,
dan hotel 107.913.673 4.839.514 3.793.519 1.112.055 3.448.348 121.107.109
Industri 94.446.088 4.915.204 2.152.608 40.671 4.123.032 105.677.603
Pertanian 57.209.089 986.888 75.295 60.297 623.159 58.954.728
Jasa dunia usaha 44.729.723 869.821 192.581 76.067 437.051 46.305.243
Konstruksi 23.904.337 901.357 305.495 61.381 327.784 25.500.354
Listrik, gas dan air 23.658.839 8.731 196.449 147.162 16.108 24.027.289
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 18.016.349 1.223.535 756.609 146.325 960.546 21.103.364
Jasa sosial 7.772.294 217.801 13.150 18.052 57.643 8.078.940
Tambang 6.243.773 360.938 907.571 89.824 220.669 7.822.775
Lain-lain 128.588.180 7.264.276 556.388 578.176 1.188.196 138.175.216
113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Kurang dari 1 tahun 85.387.279 80.119.528
1 - 2 tahun 29.276.098 26.434.455
2 - 5 tahun 134.148.240 136.008.117
Lebih dari 5 tahun 353.356.528 314.190.521
712.037.865 649.322.953
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (33.745.345) (32.616.760)
Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak secara gross (sebelum dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai) pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar
3,46% dan 4,00% (rasio untuk Bank Mandiri saja masing-masing 3,45% dan 3,96%, masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016), sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan
Entitas Anak secara neto pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 1,18%
dan 1,53% (rasio untuk Bank Mandiri saja sebesar 1,06% dan 1,38% masing-masing pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016). Saldo kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak termasuk
piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan dari Entitas Anak.
Perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK)
No. 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank Umum Konvensional, dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan
pada bank lain sebesar Rp1.469.906 dan Rp2.149.274 masing-masing pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016.
114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah:
a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah piutang pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah yang diberikan oleh Entitas Anak masing-masing sebesar Rp59.893.437 dan
Rp54.665.318 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, terdiri atas:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Piutang murabahah dan istishna 36.236.881 36.204.384
Pembiayaan musyarakah 17.640.213 13.338.662
Pembiayaan syariah lainnya 6.016.343 5.122.272
Total 59.893.437 54.665.318
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.928.733) (1.833.396)
Neto 57.964.704 52.831.922
b. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun:
Rupiah 10,55% 11,42%
Mata uang asing 4,23% 6,40%
c. Agunan kredit
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
yang dijadikan jaminan tunai untuk kredit yang diberikan dan diblokir untuk tujuan lain pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp54.913.925 dan
Rp37.803.693 (Catatan 21c, 22c, 23e, 24c dan 26d).
Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen, kredit modal
kerja dan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dimana
Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.
115
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
e. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri sebagai agen dalam
kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing berkisar
antara 13,80% sampai dengan 88,61% dan 24,00% sampai dengan 94,52% dari jumlah
keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila hanya
sebagai anggota sindikasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing
berkisar antara 6,67% sampai dengan 98,67% dan 0,61% sampai dengan 98,67% dari jumlah
keseluruhan kredit sindikasi.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Perpanjangan jangka waktu kredit 49.605.548 46.336.904
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit 2.223.460 2.232.220
Fasilitas kredit tambahan - 31.826
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*) 5.806.788 4.130.325
Total 57.635.796 52.731.275
*) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan suku bunga kredit, penjadwalan kembali bunga
yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Berikut ini adalah jumlah kredit yang telah direstrukturisasi berdasarkan kolektibiltas:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 24.853.561 22.726.073
Dalam Perhatian Khusus 16.435.496 13.777.071
Kurang Lancar 5.772.873 8.644.843
Diragukan 2.128.789 934.997
Macet 8.445.077 6.648.291
Total 57.635.796 52.731.275
Total kredit yang telah direstrukturisasi dan dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp16.346.739 dan Rp16.228.131.
116
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
Total kredit kepada pihak berelasi dan persentase terhadap total aset konsolidasian diungkapkan
pada Catatan 55.
Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah kredit yang diberikan
kepada karyawan kunci Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci Bank
Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4,30% per tahun yang digunakan
untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15
(lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.
i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 60).
j. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun1) 32.616.760 22.281.842
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 44) 15.458.493 24.277.357
Penghapusbukuan2) (13.885.013) (12.991.055)
Lain-lain*) (444.895) (951.384)
Saldo akhir tahun 3) 33.745.345 32.616.760
*) Termasuk pencatatan kembali dan konversi aset yang dihapusbuku, selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan pengakuan
pendapatan bunga atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai (Catatan 41).
1) Saldo awal 31 Desember 2017 dan 2016 terdiri dari masing-masing Rp23.054.786 dan Rp13.265.021 yang dihitung secara individual
dan Rp9.561.974 dan Rp9.016.821 yang dihitung secara kolektif.
2) Penghapusbukuan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp4.478.412 dan Rp5.878.014 untuk debitur
yang dievaluasi secara individual dan Rp9.406.601 dan Rp7.113.041 untuk debitur yang dievaluasi secara kolektif.
3) Saldo akhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 terdiri dari Rp24.084.237 dan Rp23.054.786 yang dihitung secara individual
dan Rp9.661.108 dan Rp9.561.974 yang dihitung secara kolektif.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan
dan piutang/pembiayaan syariah telah memadai.
117
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi dan minimum penyisihan kerugian kredit
bermasalah adalah sebagai berikut:
Kredit bermasalah (berdasarkan
peraturan Bank Indonesia)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Perdagangan, restoran dan hotel 8.337.169 8.353.922
Industri 7.937.844 6.316.311
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 1.216.119 1.863.480
Tambang 958.528 1.218.064
Konstruksi 851.098 694.660
Pertanian 592.409 758.751
Jasa dunia usaha 518.317 705.699
Jasa sosial 306.463 88.845
Listrik, gas dan air 124.383 359.719
Lain-lain 2.625.234 2.322.760
23.467.564 22.682.211
1.573.220 3.502.210
Total minimum penyisihan kerugian kredit bermasalah sesuai peraturan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut:
Minimum penyisihan kerugian
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Perdagangan, restoran dan hotel 5.740.906 4.573.403
Industri 4.683.362 4.466.259
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 724.269 1.147.200
Tambang 656.228 401.717
Pertanian 457.149 664.602
Konstruksi 425.935 404.299
Jasa dunia usaha 336.390 503.972
Jasa sosial 205.572 68.642
Listrik, gas dan air 33.073 119.156
Lain-lain 1.735.693 1.560.742
14.998.577 13.909.992
118
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi dan minimum penyisihan kerugian kredit
bermasalah adalah sebagai berikut (lanjutan):
Total minimum penyisihan kerugian kredit bermasalah sesuai peraturan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank Mandiri
melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp11.586.223 dan
Rp11.407.905 (Bank Mandiri saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet;
b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 100,00%
(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya;
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil;
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar; dan
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non-
cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial
write-off).
119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
*) Merupakan selisih kurs karena penjabaran mata uang asing, pencatatan kembali aset yang dihapusbuku dan lainnya.
n. Kredit yang disalurkan Bank Mandiri dengan sistem pembiayaan langsung (executing) ke
perusahaan pembiayaan dan pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp8.436.672 dan Rp9.343.725.
o. Nilai tercatat diamortisasi dari kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah adalah
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Kredit yang diberikan (Catatan 12A) 712.037.865 649.322.953
Bunga yang masih akan diterima 2.675.342 2.602.896
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi (Catatan 35) (726.669) (629.761)
Cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 12A dan 12B.j) (33.745.345) (32.616.760)
Total 680.241.193 618.679.328
120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Dikurangi:
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
Pembiayaan sendiri
Rupiah
Pihak ketiga (9.423.320) (7.544.605)
Dikurangi:
Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
dan penyaluran pembelian kredit (without recourse) - bruto
Rupiah
Pihak berelasi 3.719.370 3.220.492
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (5.703.950) (4.324.113)
Total 15.145.219 11.855.216
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (362.887) (323.378)
Neto 14.782.332 11.531.838
Angsuran dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto per 31 Desember 2017 dan
2016 yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Tahun
2017 - 16.130.975
2018 21.193.501 12.290.684
2019 15.740.084 7.672.018
2020 9.570.393 3.632.097
2021 4.186.541 978.720
2022 dan sesudahnya 1.234.155 47.422
Total 51.924.674 40.751.916
Pada tanggal 6 Februari 2009, Entitas Anak dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas pembiayaan bersama
sebesar Rp2.000.000, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi
pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan,
perubahan terakhir melalui amandemen Perjanjian Kerjasama Kendaraan Bermotor antara
PT Mandiri Tunas Finance dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tertanggal 15 Maret 2017, yang
menaikkan fasilitas pembiayaan bersama dan fasilitas pengambilalihan piutang pembiayaan
menjadi sebesar Rp23.500.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan bersama sebesar minimal 1,00%
dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak adalah sebagai berikut (lanjutan):
Pada tanggal 29 Agustus 2013, Entitas Anak dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan
sebesar Rp1.100.000, dimana Entitas Anak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi
pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah diperpanjang dengan jangka waktu sampai
dengan tanggal 28 Februari 2018.
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Entitas Anak atas kendaraan bermotor
berkisar antara 12 bulan - 84 bulan.
Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen di atas adalah transaksi dengan pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp7.957 dan Rp10.532
(lihat Catatan 55).
b. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 13.551.826 10.756.156
Dalam perhatian khusus 1.375.809 819.790
Kurang lancar 88.702 89.824
Diragukan 116.457 146.397
Macet 12.425 43.049
Total 15.145.219 11.855.216
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (362.887) (323.378)
Neto 14.782.332 11.531.838
c. Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Mobil 14,10% 15,09%
Sepeda motor 21,88% 27,17%
d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun 323.378 270.614
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 44) 640.151 455.025
Penerimaan kembali piutang pembiayaan konsumen
yang telah dihapusbukukan 71.142 52.462
Penghapusbukuan (671.784) (454.723)
Saldo akhir tahun 362.887 323.378
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
telah memadai.
122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e. Informasi mengenai pengelompokkan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
f. Piutang pembiayaan konsumen yang menjadi jaminan atas efek-efek yang diterbitkan pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp2.003.301 dan Rp1.836.445
(Catatan 30).
g. Piutang pembiayaan konsumen yang menjadi jaminan atas pinjaman yang diterima pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp8.016.751 dan Rp5.693.917 (Catatan
36f).
h. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Entitas Anak menerima
jaminan dari konsumen berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan
bermotor yang dibiayai oleh Entitas Anak.
a. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Entitas Anak atas kendaraan bermotor
berkisar antara 12 bulan - 60 bulan.
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Tahun
2017 - 475.659
2018 1.224.643 303.444
2019 dan seterusnya 1.531.954 196.495
2.756.597 975.598
Nilai sisa terjamin, pendapatan sewa pembiayaan
yang ditangguhkan dan simpanan jaminan (391.968) (141.115)
Piutang sewa pembiayaan 2.364.629 834.483
123
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 2.315.141 788.684
Dalam perhatian khusus 38.815 35.031
Kurang lancar 5.676 5.558
Diragukan 4.317 5.080
Macet 680 130
Total 2.364.629 834.483
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.739) (4.538)
Neto 2.356.890 829.945
c. Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai investasi bersih dalam sewa
pembiayaan telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokkan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
f. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang menjadi jaminan atas efek-efek yang diterbitkan
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp201.699 dan
Rp158.555 (Catatan 30).
g. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang menjadi jaminan atas pinjaman yang diterima pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.126.406 dan Rp274.319
(Catatan 36f).
124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Tagihan kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 55) 163.142 121.508
Pihak ketiga 218.183 225.551
381.325 347.059
Tagihan kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 55) 258.003 136.911
Pihak ketiga 5.917.973 7.566.995
6.175.976 7.703.906
Total 6.557.301 8.050.965
Mata uang asing:
Tagihan kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 55) - 2.983
Pihak ketiga 204.377 410.387
204.377 413.370
Tagihan kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 55) 628.198 154.446
Pihak ketiga 5.154.618 6.170.463
5.782.816 6.324.909
Total (Catatan 61B.(v)) 5.987.193 6.738.279
12.544.494 14.789.244
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (254.234) (241.041)
125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 1.420.703 1.847.555
1 - 3 bulan 2.511.765 3.358.426
3 - 6 bulan 1.846.407 1.485.140
6 - 12 bulan 167.809 40.484
Lebih dari 12 bulan 40.509 6.674
Total (Catatan 61B.(v)) 5.987.193 6.738.279
12.544.494 14.789.244
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (254.234) (241.041)
Neto 12.290.260 14.548.203
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 12.524.856 14.776.306
Dalam perhatian khusus 18.378 2.470
Kurang lancar 1.260 6.578
Macet - 3.890
12.544.494 14.789.244
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (254.234) (241.041)
Neto 12.290.260 14.548.203
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi telah
memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokkan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Penyertaan saham
Pihak berelasi (Catatan 55) 89.110 50.331
Pihak ketiga 257.126 205.078
Total 346.236 255.409
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.924) (10.273)
Neto 333.312 245.136
Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
346.236
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.924)
Neto 333.312
*) Bank memiliki pengaruh signifikan, namun tidak memiliki pengendalian, sehingga Entitas tersebut tidak dikonsolidasi.
Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
255.409
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (10.273)
Neto 245.136
*) Bank memiliki pengaruh signifikan, namun tidak memiliki pengendalian, sehingga Entitas tersebut tidak dikonsolidasi.
127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Lancar 293.734 202.958
Kurang lancar 50.331 50.331
Macet 2.171 2.120
346.236 255.409
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.924) (10.273)
Neto 333.312 245.136
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun 10.273 10.250
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 44) 2.651 33
Lain-lain*) - (10)
Saldo akhir tahun 12.924 10.273
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham telah
memadai.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Sewa dibayar dimuka 1.616.410 1.519.688
Biaya pemeliharaan gedung 611.027 679.240
Lain-lain 556.797 552.153
Total 2.784.234 2.751.081
Sewa dibayar dimuka terutama merupakan sewa atas bangunan yang digunakan sebagai kantor
cabang Grup dan rumah dinas di seluruh Indonesia.
128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akumulasi penyusutan
(Catatan 49)
Pemilikan langsung
Bangunan 1.828.825 271.852 (2) - 2.100.675
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 7.012.151 1.095.338 (7.505) - 8.099.984
Kendaraan bermotor 229.269 21.332 (82.648) - 167.953
36.610.268
Aset sewa 8.485
36.618.753
129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.654.180
Aset sewa 9.110
35.663.290
*) Per 31 Desember 2016 terdapat revaluasi aset tetap Rp25.942.034 terdiri dari Bank sebesar Rp25.588.987 dan BSM sebesar
Rp353.047.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Bangunan 778.290 430.442
Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 459.656 602.843
Perlengkapan dan inventaris kantor 110.306 126.242
Tanah 84.894 160.611
Kendaraan bermotor 449 13.520
Lain-lain 1.740 35.114
1.435.335 1.368.772
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2017
untuk komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi adalah berkisar 10,00% - 90,00%
dan 31 Desember 2016 adalah berkisar 5,00% - 90,00%.
130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lain-lain
a. Bank Mandiri memiliki Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan (“Perjanjian BOT”)
dengan PT Duta Anggada Realty Tbk. (“Duta Anggada”) berdasarkan Akta No. 105 tentang
Perjanjian BOT tertanggal 24 Mei 1991, yang telah diubah dengan Akta No. 70
Adendum I atas Perjanjian BOT tertanggal 14 Juni 1991 dan akta No. 65 Adendum II atas
perjanjian BOT tertanggal 21 Desember 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur
pembangunan dan pengelolaan dua buah Menara masing-masing setinggi 27 lantai perkantoran
oleh Duta Anggada di atas tanah milik Bank Mandiri. Jangka waktu pengelolaan Gedung Menara
Mandiri 1 dan Gedung Menara Mandiri 2 oleh Duta Anggada berakhir masing-masing pada tanggal
15 Mei 2014 dan 15 Mei 2016.
Pada tanggal 19 Mei 2014 telah dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima
Bangunan Menara Mandiri I dan pada saat yang sama telah ditandatangani Akta No. 43 tanggal 19
Mei 2014 tentang Perjanjian Pemanfaatan Sementara antara Bank Mandiri dan Duta Anggada,
dimana perjanjian tersebut memberikan hak kepada Duta Anggada untuk melakukan pengelolaan
atas Gedung Menara Mandiri I sampai dengan tanggal 15 Mei 2016 disertai hak dan kewajiban
para pihak.
Pada tanggal 11 Mei 2016, telah ditandatangani Berita Acara Serah Terima Gedung Menara
Mandiri 2 dan Pengelolaan Gedung Menara Mandiri 1 dari PT Duta Anggada Realty Tbk. kepada
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saat ini Pengelolaan Gedung Menara Mandiri 1 dan Gedung
Menara Mandiri 2 dilakukan oleh PT Bumi Daya Plaza dalam bentuk Kerjasama Pemanfaatan
Sementara untuk periode 2016 sampai dengan 2021.
b. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. PMK/191 tanggal
15 Oktober 2015, Grup telah menugaskan perusahaan jasa penilai terdaftar untuk melaksanakan
penilaian (revaluasi) aset tetap (tanah).
Penilaian atas tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan (ANA) dan KJPP Muttaqin, Bambang, Purwanto, Rozak,
Uswatun dan Rekan (MBPRU). Penilaian dilakukan sesuai dengan dan tunduk kepada ketentuan-
ketentuan dari Konsep dan Prinsip Umum Penilaian (KPUP) poin 17 dalam Standar Penilaian
Indonesia (SPI) tahun 2015.
Dalam pengukuran nilai wajar tanah, KJPP memperhitungkan kemampuan peserta pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomi dengan penggunaan tertinggi dan terbaik atas aset atau dengan
menjual aset ke peserta pasar lain yang akan menggunakan aset pada kondisi tertinggi dan
penggunaan terbaik. Metode penilaian yang digunakan oleh KJPP adalah pendekatan pasar dan
pendekatan biaya.
Berdasarkan Laporan Penilaian dari KJPP MBPRU tanggal 11 April 2016 dan KJPP ANA tanggal
13 April 2016, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya adalah sebagai berikut:
Kenaikan nilai
Aset tetap Nilai pasar Nilai buku (sebelum pajak)
131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lain-lain (lanjutan)
Untuk menentukan nilai pasar tersebut, KJPP ANA dan KJPP MBPRU menggunakan metodologi
penilaian Pendekatan Pasar (Market Approach) SPI 2015-KPUP 17 dengan metode perbandingan
langsung.
Hasil revaluasi aset tetap untuk Bank tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui
Kepala Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar melalui Surat Keputusan
No. KEP-418/WPJ.19/2016 tanggal 25 Mei 2016.
c. Penilaian pada nilai wajar aset yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
adalah untuk tanah dengan menggunakan revaluasi, sedangkan untuk bangunan menggunakan
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Pada tanggal 31 Desember 2017, nilai revaluasi tanah dan NJOP
bangunan yang dimiliki Bank masing-masing sebesar Rp29.515.573 dan Rp4.850.331. Pada
tanggal 31 Desember 2016, nilai revaluasi tanah dan NJOP bangunan yang dimiliki Bank masing-
masing bernilai Rp28.822.150 dan Rp4.608.559.
d. Nilai tanah berdasarkan model biaya pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp3.047.431.
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen non-keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan
hirarki yang digunakan Bank untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen
non-keuangan:
(i) Tingkat 1 : Dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
(ii) Tingkat 2 : Teknik valuasi dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai
wajar yang tercatat dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung;
(iii) Tingkat 3 : Teknik valuasi dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai
wajar yang tercatat tidak dapat diobservasi dari data pasar.
31 Desember 2017
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai Wajar
31 Desember 2016
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai Wajar
Nilai wajar tingkat 2 dari tanah dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan harga
pasar dan estimasi pendapatan dan biaya yang dihasilkan oleh aset. Harga pasar dari tanah yang
paling mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut utama seperti ukuran aset, lokasi dan
penggunaan aset. Input yang paling signifikan dalam pendekatan penilaian ini adalah asumsi harga
per meter.
e. Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dapat
diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2017 sampai tahun 2042. Mengacu
pada praktek di masa lampau, Grup memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.
132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lain-lain (lanjutan)
f. Pada tanggal 31 Desember 2017, Bank Mandiri telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk
hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa) untuk menutupi kemungkinan kerugian
terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Adira Dinamika,
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Indrapura,
PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT
Asuransi Ramayana Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, PT Caraka Mulia, PT Estika Jasatama, PT
Gelora Karya Jasatama, PT Krida Upaya Tunggal, PT Sarana Lindung Upaya, PT Asuransi
Bosowa Periskop, PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967, PT Asuransi Astra Buana, PT
Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Tugu Pratama, PT Central Asia Raya,
PT Asuransi Bina Dana Artha dan PT Asuransi Parolamas, keseluruhannya adalah pihak ketiga,
dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Mandiri AXA
General Insurance, PT Asuransi Staco Mandiri, keseluruhannya adalah pihak berelasi, dengan nilai
jumlah pertanggungan asuransi berkisar Rp12.732.909 (31 Desember 2016: Rp11.892.502).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
g. Aset tetap yang telah terdepresiasi penuh namun masih digunakan oleh Bank Mandiri antara lain
berupa mesin-mesin kantor dan peralatan percetakan dan peralatan kantor dan perumahan.
h. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Perangkat lunak 1.978.352 *) 1.532.381 *)
Goodwill 423.115 423.115
2.401.467 1.955.496
*) Setelah nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp2.700.780 dan Rp2.257.826 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Perangkat lunak diamortisasi selama umur ekonomis yaitu 5 tahun (lihat Catatan 2.r.i).
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, termasuk dalam perangkat lunak adalah aset dalam
penyelesaian masing-masing sebesar Rp858.663 dan Rp528.857. Estimasi persentase tingkat
penyelesaian perangkat lunak pada tanggal 31 Desember 2017 adalah berkisar 5,00% - 95,00%
(31 Desember 2016: 5,00% - 95,00%).
Goodwill merupakan selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar dari aset Entitas Anak yang diakuisisi.
Secara berkala goodwill dievaluasi terhadap penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill.
133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pendapatan yang masih akan diterima 3.789.228 3.602.766
Piutang transaksi nasabah 2.181.205 1.134.536
Tagihan kepada pemegang polis 709.789 488.208
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 699.709 472.948
Aktiva Ijarah 621.697 667.453
Tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan 594.534 593.466
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar
Rp9.850 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 292.530 11.565
Tagihan dari reksadana 221.639 374.651
Penjualan efek-efek yang masih akan diterima 120.019 17.680
Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penurunan
nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp615 dan
Rp870 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 108.366 145.943
Lain-lain 3.639.772 2.508.870
Total 12.978.488 10.018.086
Mata uang asing:
Pendapatan yang masih akan diterima (Catatan 61B.(v)) 935.204 763.096
Aktiva Ijarah 166.072 239.737
Penjualan efek-efek yang masih akan diterima
(Catatan 61B.(v)) 81.339 12.605
Piutang transaksi nasabah (Catatan 61B.(v)) 9.535 7.451
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit
(Catatan 61B.(v)) 116 2
Tagihan kepada pemegang polis (Catatan 61B.(v)) 3.260 16.266
Lain-lain 1.457.994 1.014.441
Total 2.653.520 2.053.598
15.632.008 12.071.684
Dikurangi: penyisihan (617.790) (514.446)
Neto 15.014.218 11.557.238
Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
efek-efek, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan serta provisi dan komisi yang masih akan diterima.
Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
Entitas Anak. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, termasuk di dalam piutang transaksi
nasabah adalah piutang yang mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp110.614 dan
Rp163.200.
Tagihan dari reksadana terkait dengan transaksi piutang portofolio efek dari kontrak unit-link, dari
reksadana pada Entitas Anak.
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari tagihan atas transaksi ATM dalam
jaringan ATM Bersama, Prima dan Link dan tagihan atas Visa dan Master Card untuk transaksi kartu
kredit.
134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tagihan atas Obligasi Pemerintah yang diagunkan merupakan tagihan terkait transaksi repo to maturity
dengan salah satu pihak ketiga, dimana Bank Mandiri telah mengalihkan VR0031 dengan nilai nominal
sebesar Rp600.000 dan kemudian mencatat tagihan sebesar nilai tunai (cash value) dari VR0031
tersebut di atas (lihat Catatan 36e). Tagihan ini akan diselesaikan secara neto dengan penyelesaian
liabilitas Bank Mandiri kepada counterparty sebesar Rp600.000 pada tanggal jatuh tempo 25 Juli 2020.
Tagihan kepada pemegang polis merupakan tagihan Entitas Anak kepada pemegang polis atas premi
produk non unit-link pemegang polis.
Penjualan efek-efek yang masih harus diterima merupakan tagihan yang timbul dari transaksi penjualan
efek-efek yang jatuh tempo penyelesaiannya masing-masing di tanggal 3 Januari 2018 dan 5 Januari
2017.
Lain-lain terutama terdiri dari rekening antar kantor, berbagai macam tagihan dari transaksi kepada
pihak ketiga dalam rangka transaksi, antara lain transaksi kliring dan lain-lain.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun 514.446 432.029
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 45) 98.739 101.957
Lain-lain*) 4.605 (19.540)
Saldo akhir tahun 617.790 514.446
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 55) 34.072.028 33.783.341
Pihak ketiga 106.915.524 90.580.286
Total 140.987.552 124.363.627
Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp8.435.776
dan Rp6.860.850 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) dan kisaran bagi hasil selama tahun berjalan:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 2,18% 1,95%
Mata uang asing 0,42% 0,58%
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 0,70% - 0,83% 0,72% - 0,82%
Mata uang asing 0,10% - 0,83% 0,18% - 0,82%
c. Giro yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan, fasilitas
pembayaran transaksi perdagangan (letters of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan untuk tujuan
lain pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp5.987.012 dan
Rp5.167.638 (Catatan 12B.c dan 31e).
Termasuk di dalam saldo simpanan tabungan adalah tabungan wadiah masing-masing sebesar
Rp3.193.558 dan Rp2.593.437 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 1,11% 1,15%
Mata uang asing 0,20% 0,20%
136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah tabungan yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas kredit yang diberikan dan untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp18.568.122 dan
Rp11.034.714 (Catatan 12B.c).
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 55) 34.240.765 41.995.012
Pihak ketiga 181.973.864 169.326.512
Total 216.214.629 211.321.524
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 55) 1.251.201 4.276.987
Pihak ketiga 20.541.384 22.308.567
Total (Catatan 61B.(v)) 21.792.585 26.585.554
238.007.214 237.907.078
Termasuk dalam simpanan nasabah - deposito berjangka adalah negotiable certificate of deposit
masing-masing sebesar Rp409.134 dan Rp421.228 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Total beban bunga yang belum diamortisasi untuk sertifikat deposito pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp50.866 dan Rp85.772.
137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 104.901.708 126.386.234
1 - 3 bulan 97.075.006 64.574.126
3 - 6 bulan 8.432.108 12.020.949
6 - 12 bulan 3.373.897 6.836.426
Lebih dari 12 bulan 2.431.910 1.503.789
Total 216.214.629 211.321.524
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 15.142.207 17.306.621
1 - 3 bulan 4.624.224 5.241.837
3 - 6 bulan 1.494.313 2.520.794
6 - 12 bulan 514.632 1.498.945
Lebih dari 12 bulan 17.209 17.357
Total (Catatan 61B.(v)) 21.792.585 26.585.554
238.007.214 237.907.078
e. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir
sebagai jaminan atas kredit yang diberikan dan untuk tujuan lain masing-masing sebesar
Rp33.139.017 dan Rp24.445.165 (Catatan 12B.c).
138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO/GIRO WADIAH DAN TABUNGAN (lanjutan)
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar
Rp69.383 dan Rp56.563 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) dan kisaran bagi hasil per tahun:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:
Giro/giro wadiah
Rupiah 2,18% 1,95%
Mata uang asing 0,42% 0,58%
Tabungan
Rupiah 1,11% 1,15%
Mata uang asing 0,20% 0,20%
c. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, giro/giro wadiah dan tabungan dari bank lain yang
menjadi jaminan atas kredit yang diberikan dan bank garansi masing-masing sebesar Rp7.275 dan
Rp13.310 (Catatan 12B.c dan 31e).
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pihak berelasi (Catatan 55) - Rupiah - 40.000
139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pihak ketiga
Rupiah - 315.000
Mata uang asing (Catatan 61B.(v)) 1.007.655 925.952
1.007.655 1.240.952
Total 1.007.655 1.280.952
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Kurang dari 1 bulan - 335.000
Lebih dari 1 bulan - 20.000
Total - 355.000
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 198.184 616.191
Lebih dari 1 bulan 809.471 309.761
Total (Catatan 61B.(v)) 1.007.655 925.952
1.007.655 1.280.952
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 5,15% 5,71%
Mata uang asing 0,97% 0,27%
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak berelasi (Catatan 55) 108.473 286.210
Pihak ketiga 2.580.856 3.336.544
Total 2.689.329 3.622.754
140
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Mata uang asing: Pihak ketiga (Catatan 61B.(v)) 414.133 134.725
3.103.462 3.757.479
Termasuk dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka adalah negotiable certificate of
deposit masing-masing sebesar Rp1.168.780 dan Rp1.898.625 pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016.
Total beban bunga yang belum diamortisasi untuk sertifikat deposito pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp106.220 dan Rp256.375.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
1 bulan 884.287 1.433.639
3 bulan 614.281 279.287
6 bulan 5.781 50.825
12 bulan 16.200 779.750
Lebih dari 12 bulan 1.168.780 1.079.253
Total 2.689.329 3.622.754
Mata uang asing:
1 bulan 7.108 -
Lebih dari 12 bulan 407.025 134.725
d. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, deposito berjangka dari bank lain yang menjadi jaminan
atas kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp281.948 dan Rp86.776 (Catatan 12B.c).
141
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan liabilitas Entitas Anak kepada pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak
yang ditempatkan pada investasi unit-link, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Non-syariah 22.105.476 18.550.706
Syariah 1.148.559 1.052.244
23.254.035 19.602.950
Investasi pemegang polis pada kontrak unit-link di atas memiliki underlying assets berupa aset
keuangan terutama dalam bentuk kas, efek-efek dan obligasi pemerintah. Pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016, investasi pemegang polis tersebut dicatat sesuai dengan jenis aset
keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Termasuk di dalam investasi pemegang unit-link adalah dana pemegang polis dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar USD2.731.085 (nilai penuh) dan
USD2.210.047 (nilai penuh).
Rincian dari investasi unit-link non-syariah berdasarkan tipe kontrak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Dynamic money 11.811.629 9.098.972
Attractive money 6.214.079 5.441.537
Progressive money 2.305.255 2.139.720
Excellent equity 937.799 1.159.641
Protected money 327.661 373.775
Active money 186.368 168.760
Money market 110.662 26.516
Secure money 90.286 76.604
Fixed money 71.719 64.170
Money Market CS 47.082 -
Prime equity 2.936 1.011
22.105.476 18.550.706
Dana pemegang polis non-syariah yang ditempatkan sebagai deposit wajib (statutory deposit) pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp19.715.
Dynamic money
Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Dinamis.
Attractive money
Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri
Saham Atraktif.
142
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Progressive money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder
Dana Campuran Progresif.
Excellent equity
Penempatan dana berbasis saham dengan dasar investasi pada saham berkapitalisasi kecil (diluar 20
saham berkapitalisasi terbesar) di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana
Mandiri Dynamic Equity.
Protected money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang dengan jangka waktu kurang dari 1
tahun.
Active money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Aktif.
Money market
Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang yang meliputi
deposito berjangka dan surat berharga dengan pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia melalui Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang.
Secure money
Secure money Rupiah merupakan penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar
investasi pada surat berharga pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan
instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Obligasi Mantap. Penempatan dana dalam
mata uang Dolar Amerika melalui investasi pada surat berharga dengan pendapatan tetap yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa luar negeri lainnya serta instrumen pasar uang
melalui Reksa Dana Investa Dana Dollar Mandiri.
Fixed money
Penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada obligasi pemerintah
Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi II.
Money market CS
Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang khususnya
deposito berjangka dengan berdasarkan pada prinsip syariah.
Prime equity
Penempatan Dana berbasis kombinasi dengan dasar investasi saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui reksadana AXA Maestro Saham.
143
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian dari investasi unit-link syariah berdasarkan tipe kontrak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Attractive money syariah 970.630 887.606
Active money syariah 112.389 102.200
Amanah equity syariah 38.858 32.288
Advanced commodity syariah 26.682 30.150
Total 1.148.559 1.052.244
Dana peserta polis syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp26.100.
144
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. LIABILITAS ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
31 Desember 2017
Beban bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang belum
Jenis efek nominal dimulai jatuh tempo beli kembali diamortisasi Nilai neto
Rupiah
Pihak Ketiga
Obligasi FR0066 900.000 21/06/2013 15/05/2018 1.026.776 284.134 742.642
Obligasi FR0066 900.000 21/06/2013 15/05/2018 1.026.776 284.134 742.642
Obligasi FR0066 650.000 21/06/2013 15/05/2018 741.560 205.955 535.605
Obligasi VR0027 622.742 20/06/2013 20/06/2018 702.888 201.555 501.333
Obligasi FR0059 5.000 28/12/2017 02/01/2018 4.714 - 4.714
31 Desember 2016
Beban bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang belum
Jenis efek nominal dimulai jatuh tempo beli kembali diamortisasi Nilai neto
Rupiah
Pihak Berelasi
Obligasi FR0069 250.000 17/11/2016 06/01/2017 230.230 206 230.024
Pihak Ketiga
Obligasi FR0066 900.000 21/06/2013 15/05/2018 1.026.776 286.365 740.411
Obligasi FR0066 900.000 21/06/2013 15/05/2018 1.026.776 286.365 740.411
Obligasi FR0066 650.000 21/06/2013 15/05/2018 741.560 201.492 540.068
Obligasi VR0027 622.742 20/06/2013 20/06/2018 702.888 201.555 501.333
Obligasi FR0056 200.000 08/12/2016 09/01/2017 190.912 262 190.650
Obligasi FR0059 200.000 21/12/2016 19/01/2017 172.864 602 172.262
Obligasi FR0073 100.000 02/12/2016 12/01/2017 95.183 183 95.000
Obligasi FR0061 100.000 02/12/2016 12/01/2017 87.323 168 87.155
Obligasi FR0061 64.000 02/12/2016 12/01/2017 55.834 106 55.728
3.736.742 4.100.116 977.098 3.123.018
Total 3.986.742 4.330.346 977.304 3.353.042
145
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Liabilitas kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 55) 352.826 2.443.235
Pihak ketiga 5.751.664 5.256.264
Liabilitas kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 55) 79.599 7.111
Pihak ketiga 373.212 344.355
Total 6.557.301 8.050.965
Mata uang asing:
Liabilitas kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 55) 160.786 31.362
Pihak ketiga 5.622.030 6.293.547
Liabilitas kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 55) 9.683 -
Pihak ketiga 194.694 413.370
146
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi
Pada tanggal 11 Juli 2017, Entitas Anak (Bank Mandiri Taspen) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar
Rp2.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 1.500.000 8,50% 11 Juli 2020
Seri B 500.000 8,75% 11 Juli 2022
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada
tanggal 11 Oktober 2017, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah
pada tanggal 11 Juli 2020 untuk Seri A dan 11 Juli 2022 untuk Seri B yang juga merupakan tanggal
pelunasan pokok dari masing-masing obligasi.
Wali amanat dari penerbitan Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 adalah PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2017, peringkat Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 menurut
PT Fitch Rating Indonesia adalah AA (idn).
Selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Entitas Anak
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala ijin dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan
melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
147
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi (lanjutan)
Pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar Rp6.000.000 yang
terdiri atas 4 (empat) seri:
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B, dan Seri C ditawarkan dengan nilai 100% (seratus
persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran
bunga pertama dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan pembayaran bunga terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 untuk Seri
B, dan 15 Juni 2027 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing
seri obligasi. Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga dengan harga penawaran senilai 79,3146% (tujuh
puluh sembilan koma tiga satu empat enam persen) dari jumlah pokok obligasi, dengan jatuh tempo
tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh
tempo. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar Rp5.000.000
yang terdiri atas 3 (tiga) seri:
Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga
pertama dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 September 2021 untuk Seri A, 30 September
2023 untuk Seri B, dan 30 September 2026 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan
pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I
adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Selama berlakunya jangka waktu Obligasi dan sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Bank Mandiri
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala ijin dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan
melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
148
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi (lanjutan)
Bank Mandiri tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank
Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) mengadakan penggabungan, konsolidasi,
akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank Mandiri.
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu bentuk jaminan khusus, kecuali jaminan umum sebagaimana
dimaksud dalam dan sesuai dengan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia yakni seluruh harta kekayaan Bank, baik benda bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk
seluruh perikatan Bank termasuk obligasi tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2017, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap II menurut Pefindo adalah
idAAA (triple A).
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap I menurut Pefindo
adalah idAAA (triple A).
Pada tanggal 6 Juni 2017, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan III
Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp850.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 610.000 8,50% 6 Juni 2020
Seri B 240.000 8,85% 6 Juni 2022
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 7 Oktober 2016, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan III
Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 400.000 8,20% 7 Oktober 2019
Seri B 100.000 8,55% 7 Oktober 2021
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.
Peringkat Obligasi Berkelanjutan III Tahap II menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember 2017 adalah
idAA+ (double A plus).
Peringkat Obligasi Berkelanjutan III Tahap I menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016 adalah idAA+ (double A plus).
149
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi (lanjutan)
Pada tanggal 1 Juni 2016, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan II Tahap
II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.400.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 720.000 8,95% 1 Juni 2019
Seri B 680.000 9,25% 1 Juni 2021
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 18 Desember 2015, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan
mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 (“Obligasi
Berkelanjutan II Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang
terdiri atas 2 (dua) seri:
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.
Peringkat Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dan II menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah idAA+ (double A plus).
Pada tanggal 9 Juni 2015, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap III Tahun 2015 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap
III”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp150.000 sebagai berikut:
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III adalah PT Bank Mega Tbk.
150
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi (lanjutan)
Pada tanggal 23 Mei 2014, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap
II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada tanggal 5 Juni 2013, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap
I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.
Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A sebesar Rp425.000 dan Seri B sebesar Rp75.000 dan Obligasi
Berkelanjutan I Tahap II Seri A sebesar Rp425.000 telah dilunasi pada saat jatuh temponya.
Peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap II dan III menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 adalah idAA+ (double A plus).
Pada tanggal 31 Desember 2017, seluruh efek-efek yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp2.003.301 (31 Desember 2016:
Rp1.836.445) (Catatan 13f) dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan sebesar Rp201.699
(31 Desember 2016: Rp158.555) (Catatan 14f).
151
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 22 Desember 2016, Entitas anak, PT Bank Syariah Mandiri, telah menerbitkan sukuk
mudharabah subordinasi BSM Tahun 2016 (sukuk mudharabah) dengan nilai nominal Rp375.000.
Sukuk mudharabah merupakan surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk surat pengakuan liabilitas
jangka panjang berjangka waktu 7 tahun dengan syarat dan ketentuan:
- Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk mudharabah
dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan
triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi selambatnya 10
(sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
- Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended)
BSM senilai 7 (tujuh) kali dana sukuk mudharabah dalam mata uang Rupiah yang dimiliki Penerbit,
yang diperoleh selama satu (1) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan
BSM yang belum diaudit.
- Nisbah yang diberikan kepada pemegang sukuk mudharabah adalah sebesar 27,07% per tahun dari
pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Sukuk mudharabah ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga.
Termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program
Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan pasal 17 ayat (1)
huruf f peraturan OJK No. 21/POJK.03/2014. Sukuk mudharabah merupakan kewajiban Entitas Anak
yang di subordinasi.
Selama berlakunya jangka waktu sukuk mudharabah dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi
hasil, BSM berkewajiban untuk: (i) menjaga rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12%
(dua belas persen); (ii) memastikan bahwa sukuk mudharabah ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 50
(lima puluh) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan
tahunan (audited) selambat-lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku laporan, laporan
keuangan (unaudited) triwulan selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan,
laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pendapatan Bagi Hasil, dan laporan
penilaian tingkat kesehatan bank dan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate
Governance kepada OJK.
BSM tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) melakukan
penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau
Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya BSM.
Bertindak sebagai wali amanat sukuk mudharabah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, peringkat sukuk mudharabah menurut Pefindo adalah idAA-
(double A minus syariah).
152
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk membantu melakukan ekspansi bisnis terutama dalam rangka mendukung pembiayaan kredit,
pada tanggal 18 November 2016, Entitas Anak (PT Bank Mandiri Taspen) menerbitkan Medium-Term
Notes (MTN) PT Bank Mandiri Taspen (MTN Bank Mantap) sebesar Rp350.000 dengan tingkat suku
bunga sebesar 9,50% per tahun. MTN Bank Mantap memiliki jangka waktu 370 hari sejak tanggal
penerbitan dan pembayaran bunga dilakukan secara triwulanan dengan pembayaran bunga pertama
pada tanggal 18 Februari 2017.
31 Desember 2016
Jangka Tingkat
Tanggal jatuh waktu suku bunga
Jenis Arranger tempo (hari) per tahun Nilai nominal
MTN Bank Mantap PT Mandiri Sekuritas 23 November 2017 370 9,50% 350.000
MTN Bank Mantap sebesar Rp350.000 telah dilunasi pada saat jatuh tempo. Pada tanggal
31 Desember 2016, peringkat MTN Bank Mantap menurut Pefindo adalah idA+ (A plus).
Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan pembayaran bunga efek-efek yang diterbitkan sesuai
dengan jadwal pembayaran bunga selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank Mandiri dan Entitas
Anak telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian efek-efek yang diterbitkan.
a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 53) 49.154.361 42.070.997
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 20.185.442 20.843.506
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 53) 4.727.760 3.263.998
Standby letters of credit (Catatan 53) 1.447.980 1.868.480
143.401.839 126.424.881
153
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Saldo awal tahun 207.401 395.610
Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan 173.402 (181.459)
Lain-lain*) 968 (6.750)
Saldo akhir tahun 381.771 207.401
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi telah
memadai.
d. Informasi mengenai pengelompokkan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 61A.
e. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain yang dijadikan jaminan tunai untuk bank garansi
dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 adalah masing-masing sebesar Rp3.069.449 dan Rp2.943.910 (Catatan 21c dan 24c).
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Beban bunga 1.419.253 1.234.878
Pengadaan aset tetap dan perangkat lunak 1.267.246 1.068.211
Jasa tenaga kerja pihak ketiga 359.249 343.986
Promosi 295.548 216.029
Beban pelatihan, pakaian dinas, rekreasi dan lainnya 60.842 71.043
Beban jasa profesional 50.984 42.484
Lain-lain 854.071 766.865
Total 4.307.193 3.743.496
154
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Termasuk dalam pengadaan aset tetap dan perangkat lunak adalah utang kepada pemasok atau
vendor terkait kegiatan operasional dan pemeliharaan gedung, peralatan, perangkat lunak, mesin ATM
dan sistem Teknologi Informasi Grup.
Lain-lain terdiri dari beban yang masih harus dibayar terkait cadangan iuran OJK dan transaksi
operasional kegiatan Grup, seperti biaya komunikasi data, dan biaya listrik, air dan gas.
33. PERPAJAKAN
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Bank Mandiri 2.403.973 2.421.556
Entitas Anak 284.076 191.151
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Utang Pajak Kini
Bank Mandiri
Pajak Penghasilan Badan - Pasal 29 114.149 558.254
Entitas Anak
Pajak Penghasilan Badan - Pasal 29 187.151 102.693
301.300 660.947
Utang Pajak Lainnya
Bank Mandiri
Pajak Penghasilan
Pasal 21 159.344 122.588
Pasal 4 (2) 263.387 277.193
Lain-lain 129.662 94.705
552.393 494.486
Entitas Anak 156.139 103.359
708.532 597.845
155
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Beban/(manfaat) pajak
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2ad, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Entitas Anak
dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak kini untuk
Bank Mandiri dan taksiran beban pajak kini Entitas Anak adalah sebagai berikut:
156
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak kini untuk
Bank Mandiri dan taksiran beban pajak kini Entitas Anak adalah sebagai berikut (lanjutan):
157
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pajak atas laba Bank Mandiri dan Entitas Anak (Grup) sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang
mungkin muncul apabila menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada Grup
dalam jumlah sebagai berikut:
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Entitas Anak menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor pajak
berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak
terutang.
Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapusbuku sebagai pengurang laba bruto
dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan
sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan
No. 105/PMK.03/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Keuangan
No. 57/PMK.03/2010 tanggal 9 Maret 2010.
158
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat
Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6
sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam - LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
Berdasarkan Surat Keterangan No. DE/I/2018-0149 tanggal 5 Januari 2018 perihal Laporan
Bulanan Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Publik dan Rekapitulasi yang dilaporkan
Formulir No. X.H. 1-2 tertanggal 2 Januari 2018 dari PT Datindo Entrycom (Biro Administrasi Efek
atau BAE), yang disampaikan kepada Bank Mandiri, dimana BAE menyatakan Bank Mandiri telah
memenuhi persyaratan untuk memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan menjadi 20%
menurut PP No. 77 Tahun 2013 dan PP No. 56 Tahun 2015. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan No. 238/PMK.03/2008, OJK (dahulu “Bapepam - LK”) akan menyampaikan informasi
mengenai pemenuhan syarat oleh Bank Mandiri tersebut kepada Kantor Pajak yang berwenang.
Oleh karena itu, pajak penghasilan badan Bank Mandiri untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2017 dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20%.
Bank berkeyakinan bahwa Bank akan memenuhi persyaratan untuk memperoleh fasilitas
penurunan tarif pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
sebagaimana diungkapkan di atas akan menjadi dasar dalam pengisian surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan.
Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan
menurut pajak adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017
Dikreditkan/
(dibebankan) Dibebankan
Saldo awal ke laba rugi ke ekuitas Saldo akhir
Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 2.261.427 (199.957) - 2.061.470
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan
atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 1.247.207 146.589 141.015 1.534.811
Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 1.206.212 (46.064) - 1.160.148
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
kredit yang diberikan 444.607 (81.848) - 362.759
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 38.629 31.253 - 69.882
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum 51.080 (15.630) - 35.450
Penyisihan kerugian properti terbengkalai 29.127 (7.499) - 21.628
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 1.994 - - 1.994
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 1.969 - - 1.969
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 3.504 (2.156) - 1.348
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
properti terbengkalai 174 (51) - 123
159
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset pajak tangguhan neto - Bank Mandiri saja 5.435.589 (183.757) (282.106) 4.969.726
31 Desember 2016
Dikreditkan/
(dibebankan) Dibebankan
Saldo awal ke laba rugi ke ekuitas Saldo akhir
Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 1.248.713 (42.501) - 1.206.212
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan
atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 1.068.972 138.191 40.044 1.247.207
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 1.111.707 1.149.720 - 2.261.427
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
kredit yang diberikan 426.812 17.795 - 444.607
Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
Tersedia Untuk Dijual 375.769 - (105.624) 270.145
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum 107.646 (56.566) - 51.080
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 74.146 (35.517) - 38.629
Penyisihan kerugian properti terbengkalai 29.819 (692) - 29.127
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 1.994 - - 1.994
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 1.969 - - 1.969
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 4.657 (1.153) - 3.504
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
properti terbengkalai 189 (15) - 174
Aset pajak tangguhan neto - Bank Mandiri saja 4.318.681 1.182.488 (65.580) 5.435.589
Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset
pajak tangguhan tersebut.
160
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan hasil verifikasi oleh Kantor Pajak, pada tanggal 16 Desember 2014, Kantor Pajak telah
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan Bank kurang bayar
atas Pajak Penghasilan Badan terkait pengenaan tarif pajak untuk tahun fiskal 2013 sebesar
Rp1.313.347 (termasuk denda).
Manajemen tidak setuju dengan SKPKB tersebut dan pada tanggal 10 Maret 2015, Bank telah
mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak. Bank telah membayar
seluruh pajak kurang bayar yang dicatat sebagai uang muka pajak pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016.
Pada tanggal 7 Maret 2016, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan terhadap
SKPKB dan menolak pengajuan keberatan tersebut. Bank telah mengajukan banding atas Surat
Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 2 Juni 2016.
Pada tanggal 30 Oktober 2017, Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah mengucapkan Putusan
Pengadilan Pajak yang menolak Permohonan Banding Bank Mandiri. Bank Mandiri tidak setuju dan
berencana akan mengajukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak
tersebut ke Mahkamah Agung RI.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Kantor Pajak, pada tanggal 6 Desember 2012, Bank menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan kurang bayar atas Pajak
Penghasilan terkait dengan hapus buku kredit dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berikut Surat
Tagihan Pajak (STP) untuk tahun fiskal 2010 sebesar Rp1.108.071.
Manajemen tidak setuju dengan SKPKB tersebut dan pada tanggal 4 Maret 2013, Bank telah
mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak, serta membayar seluruh
pajak kurang bayar yang dicatat sebagai uang muka pajak pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016.
Pada bulan Desember 2013, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan terhadap
SKPKB Pajak Pertambahan Nilai dan menerima sebagian keberatan tersebut, sehingga Kantor
Pajak mengembalikan sebagian uang muka pajak terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai. Bank
telah mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada
bulan Maret 2014.
Pada tanggal 21 Februari 2014, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan
terhadap SKPKB Pajak Penghasilan dan menolak keberatan tersebut. Bank telah mengajukan
banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 19 Mei
2014.
Majelis Hakim Pengadilan Pajak pada bulan April dan Mei 2016 telah mengucapkan Putusan
Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian besar permohonan banding Bank atas Surat
Keputusan Keberatan PPN dan menolak permohonan banding Bank atas Surat Keputusan
Keberatan Pajak Penghasilan. Bank tidak setuju dan telah mengajukan Peninjauan Kembali
terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan ke Mahkamah Agung
Republik Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2016. Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini, proses Peninjauan Kembali masih berlangsung.
161
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 50) 4.030.761 2.943.664
Cadangan atas bonus, insentif, cuti dan THR 4.246.627 3.819.404
Total 8.277.388 6.763.068
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai meliputi uang pensiun dan remunerasi jangka panjang
lainnya sesuai dengan kebijakan Bank dan Entitas Anak yang dihitung dengan perhitungan aktuaris.
20.496.377 15.810.036
162
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas kepada pemegang polis terdiri dari liabilitas Entitas Anak (AXA Mandiri Financial Services,
Mandiri AXA General Insurance dan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia) sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Manfaat polis masa depan dari produk non unit-link 3.062.182 2.053.916
Premi yang belum merupakan pendapatan 1.202.818 1.211.875
Estimasi liabilitas klaim 375.892 491.360
Utang klaim 111.315 83.743
Utang transaksi nasabah sebagian besar terdiri dari utang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
PT Mandiri Sekuritas (Entitas Anak).
Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari liabilitas atas transaksi ATM dalam
jaringan ATM Bersama, ATM Link dan ATM Prima dan liabilitas kepada Visa dan Master Card untuk
transaksi kartu kredit.
Liabilitas terkait dengan unit-link merupakan liabilitas unit-link kepada pihak ketiga dan liabilitas
pemegang dana unit-link Entitas Anak (AXA Mandiri Financial Services).
Setoran jaminan merupakan jaminan uang tunai yang disetorkan oleh nasabah atas transaksi ekspor,
impor dan penerbitan bank garansi.
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisi/komisi kredit
yang terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi.
Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisi/komisi
kredit yang tidak terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi.
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar merupakan utang yang timbul dari transaksi pembelian
surat berharga yang seluruhnya telah dibayarkan masing-masing pada tanggal 3 Januari 2018 dan
5 Januari 2017 untuk tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
Liabilitas lain atas transaksi UPAS merupakan liabilitas kepada bank pembayar dalam mata uang asing
sehubungan dengan timbulnya tagihan UPAS ke importir.
Lain-lain terutama terdiri dari rekening antar kantor dan liabilitas terkait transaksi perdagangan, titipan dan
transaksi yang masih harus diselesaikan.
163
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak ketiga
(a) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Kemenpupera) 135.401 127.236
(b) Direct off-shore loans - 300.000
(e) Repo to maturity 494.301 494.301
(f) Lain-lain 6.106.886 4.194.807
35.703.679 35.882.757
Akun ini merupakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan sharing
pembiayaan 70,00% dana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan 30,00%
dana Bank Mandiri sesuai Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perumahan Rakyat No.
07/SKB/M/2012 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. DIR.MOU/003/2012 tanggal 15
Februari 2012 tentang Perubahan Kesepakatan Bersama antara kementerian Perumahan Rakyat
No. 13/SKB/DP/2011 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. DIR.MOU/015/2011 tentang
Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka pengadaan
perumahan melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Kesepakatan Bersama
tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Operasional antara Badan Layanan Umum
Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia pada tahun
2012, yang telah diperbaharui pada tahun 2016 dengan Perjanjian Kerjasama Operasional No.
13/SK.9/HK.02.04/03/2016 dan No. DIR.PKS/33/2016 tanggal
7 Maret tentang Penyaluran Dana FLPP Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui KPR Sejahtera
Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Baki debet pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp135.401
dan Rp127.236. Fasilitas ini dikenakan tarif tertentu dari pemerintah. Jangka waktu kredit dan
jadwal pelunasannya maksimal 240 bulan (20 tahun) dengan angsuran pertama dimulai pada
bulan berikutnya (untuk pencairan dana tanggal 1 sampai dengan 10) dan dimulai dua bulan
berikutnya (untuk pencairan dana mulai tanggal 11 sampai dengan akhir bulan). Pengembalian
dana (angsuran pokok dan bunga) kepada Kemenpupera dilaksanakan paling lambat tanggal 10
setiap bulannya.
164
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Bank of America, Singapura - 300.000
13.602.722 19.299.531
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman tanpa agunan dari
Bank of America, Singapura sebesar Rp300.000 dengan tingkat bunga tetap 9% per tahun.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal
3 November 2017. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
Rp300.000 pada tanggal 5 November 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Tranche A
(mata uang China Development Bank, 15 September LIBOR (6 bulan)
USD) China 2025 120 + marjin tertentu 700.000.000 9.497.250
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (2.446.686) (33.195)
697.553.314 9.464.055
165
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Tranche B
(mata uang China Development Bank, 15 September SHIBOR (6 bulan)
CNY) China 2025 120 + marjin tertentu 1.908.420.000 3.976.460
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7.022.446) (14.632)
1.901.397.554 3.961.828
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Tranche A
(mata uang China Development Bank, 15 September LIBOR (6 bulan)
USD) China 2025 120 + marjin tertentu 700.000.000 9.430.750
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (2.982.932) (40.188)
697.017.068 9.390.562
Tranche B
(mata uang China Development Bank, 15 September SHIBOR (6 bulan)
CNY) China 2025 120 + marjin tertentu 1.908.420.000 3.700.789
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (8.394.164) (16.278)
1.900.025.836 3.684.511
Pada tanggal 16 September 2015, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman
jangka panjang tanpa agunan dengan China Development Bank (CDB).
Pinjaman tersebut terbagi dalam 2 (dua) fasilitas, yaitu Tranche A berupa pinjaman langsung dari
CDB dalam valuta USD dengan total fasilitas sebesar USD700.000.000 (nilai penuh) yang jatuh
tempo 10 (sepuluh) tahun setelah tanggal perjanjian dengan tingkat bunga LIBOR 6 (enam)
bulanan ditambah marjin tertentu dan Tranche B berupa pinjaman langsung dalam valuta CNY
dengan total fasilitas sebesar CNY1.908.420.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 10 (sepuluh)
tahun setelah tanggal perjanjian dengan tingkat bunga SHIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin
tertentu. Pinjaman tersebut telah dicairkan pada tanggal 13 November 2015, 3 Desember 2015,
11 Desember 2015, 18 Desember 2015, 23 Desember 2015 dan 28 Desember 2015.
166
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
2.284.340 30.993
2.354.993 31.951
8.394.701 113.895
13.034.034 176.839
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
4.566.002 61.516
7.267.187 97.907
167
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
3.922.656 52.848
9.764.496 131.552
25.520.341 343.823
Pada tanggal 17 Juni 2010, Bank Mandiri menandatangani fasilitas pinjaman senilai
USD100.000.000 (nilai penuh) dari Agence Française de Développement (AFD) untuk membantu
pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi.
Fasilitas jangka panjang ini memiliki tenor 5 tahun sampai 10 tahun (termasuk grace period)
dengan suku bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu dan akan digunakan untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan pengurangan emisi karbon.
Sebagai bagian dari perjanjian pinjaman dimaksud, Bank Mandiri dan AFD juga secara bersama
akan membiayai program pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan kapasitas Bank Mandiri
khususnya terhadap topik-topik perubahan iklim dan efisiensi energi.
Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman dari AFD
sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2016. Pinjaman ini
telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 16 Februari 2012, 30 Mei 2012 dan 31 Mei 2012, Bank telah melakukan penarikan
pinjaman kembali masing-masing sebesar USD16.000.000 (nilai penuh), USD40.000.000 (nilai
penuh) dan USD11.000.000 (nilai penuh) yang akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 30
September 2018, 30 September 2017 dan 31 Maret 2019. Pinjaman AFD sebesar USD40.000.000
(nilai penuh) telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
Penarikan atas pinjaman dimaksud untuk memenuhi kebutuhan sumber dana untuk pembiayaan
proyek-proyek ramah lingkungan di Bank Mandiri.
Pada tanggal 8 November 2013, Bank Mandiri menandatangani fasilitas pinjaman baru yang
kedua atau second line of credit senilai USD100.000.000 (nilai penuh) untuk membantu
pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi. Fasilitas
jangka panjang ini memiliki tenor 5 tahun sampai 10 tahun (termasuk grace period) dengan suku
bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 25 Maret 2014, Bank
melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut sebesar USD10.000.000 (nilai penuh) yang
akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2023.
168
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
199.224.136 2.684.047
Pada tanggal 8 Oktober 2014, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari Nomura
International Plc, London sebesar USD200.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR
3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2017.
Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar USD200.000.000 (nilai
penuh) pada tanggal 17 Oktober 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
ROI 21 - 86.800.000
ROI 20 - 71.000.000
ROI 19 - 61.500.000
ROI 24 - 12.230.000
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Pada tanggal 30 Oktober 2014, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank of America,
Hong Kong sebesar USD115.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 6 (enam)
bulanan ditambah marjin tertentu.
169
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 13 November
2017. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD115.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 12 November 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada
saat jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2016, fasilitas pinjaman ini dijamin dengan obligasi pemerintah seri
VR0028 dengan nilai nominal sebesar Rp2.150.000 dan seri ROI 19 dengan nilai nominal sebesar
USD9.471.000 (nilai penuh) (Catatan 8c).
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Pada tanggal 9 November 2016, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari United
Overseas Bank, Singapore sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3
(tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 1 (satu) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 November
2017. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD100.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 30 November 2016. Pinjaman ini telah dilunasi pada
saat jatuh tempo.
JP Morgan, Jakarta
31 Desember 31 Desember
2017 2016
JP Morgan, Jakarta 5.424.830 5.388.661
170
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
149.939.583 2.034.305
249.900.447 3.390.525
399.840.030 5.424.830
31 Desember 2016
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
150.000.000 2.020.875
249.974.858 3.367.786
399.974.858 5.388.661
Pada tanggal 15 November 2013, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari JP Morgan,
Jakarta sebesar USD150.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 November
2016. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD150.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 21 November 2013. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang pada tanggal 5 Oktober 2016 dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 November
2020.
171
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
FR0053*) 284.375 -
ORI 011*) - 288.276
INDOIS 22**) 60.000.000 60.000.000
ROI 21**) 36.500.000 36.500.000
ROI 24**) 30.000.000 30.000.000
ROI 22**) 18.000.000 18.000.000
ROI 23**) 17.500.000 17.500.000
*) Dalam jutaan rupiah
**) Dalam USD (nilai penuh)
Pada tanggal 20 Agustus 2014, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari JP Morgan,
Jakarta sebesar USD250.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan
ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 5 September
2017. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD250.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 2 September 2014. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang pada tanggal 5 Oktober 2016 dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 September 2020.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
FR0053*) 659.947 -
ORI 011*) - 669.000
INDOIS 22**) 98.500.000 98.500.000
PERTAMINA 23**) 65.000.000 65.000.000
ROI 23**) 37.000.000 37.000.000
ROI 21**) 32.000.000 32.000.000
ROI 19**) 27.295.000 27.295.000
*) Dalam jutaan rupiah
**) Dalam USD (nilai penuh)
Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 60 hari sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR
ditambah marjin tertentu. Rincian saldo pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai
berikut:
172
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Bank of Montreal, Kanada 1.831.612 1.058.938
United Overseas Bank Limited, Singapura 1.356.750 2.435.828
CO Bank US, Amerika Serikat 1.356.750 491.477
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura 1.212.935 -
Citibank NA, Hong Kong 1.017.563 61.085
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Singapura 542.700 -
Wells Fargo Bank NA, Amerika Serikat - 1.347.250
Bank of New York Mellon, Singapura - 471.538
Bank of America NA, Hong Kong - 383.659
Standard Chartered Bank, Singapura - 67.362
CTBC Bank Co.Ltd, Singapura - 61.084
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman
sebesar Rp600.000 dengan skema repo to maturity dengan Bank of America, Singapore Limited
(BOA). Dalam transaksi repo to maturity ini Bank Mandiri mengalihkan obligasi pemerintah
VR0031 kepada BOA. Uang yang diterima oleh Bank Mandiri terkait transaksi repo ini merupakan
nilai kini dari pinjaman tersebut setelah memperhitungkan biaya bunga atas pinjaman dan
pendapatan bunga atas VR0031 tersebut selama periode repo yaitu sebesar Rp494.301. Atas
pengalihan obligasi pemerintah VR0031 tersebut Bank Mandiri mengakui tagihan sebesar nilai
tunai (cash value) dari VR0031 kepada BOA. Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 6 (enam) tahun
dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2020, yang bertepatan dengan jatuh tempo dari
VR0031. Pada tanggal jatuh tempo penyelesaian transaksi ini akan dilakukan secara neto dari
pinjaman dan tagihan antara Bank Mandiri dan BOA.
Pada tanggal 19 November 2014, BOA mengirimkan transfer notice yang menyatakan bahwa BOA
telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen
perjanjian terkait fasilitas pinjaman dengan skema repo to maturity kepada PT Asuransi Jiwa
Adisarana Wanaartha.
(f) Lain-lain
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
PT Bank Pan Indonesia Tbk. 2.540.738 2.533.041
PT Bank Mega Tbk. 798.297 -
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. 685.138 408.854
PT Bank Central Asia Tbk. 626.268 170.407
PT Bank DKI 546.015 414.882
PT Bank KEB Hana Indonesia 378.863 400.434
PT Bank Ina Perdana Tbk. 148.675 85.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 117.617 137.392
173
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
PT Bank Sumut 100.000 -
PT Bank MNC Internasional Tbk. 50.000 -
PT Bank Permata Tbk. 50.000 -
PT Bank BPD DIY 40.275 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 25.000 -
PT Bank Chinatrust Indonesia - 33.302
PT Bank Commonwealth - 11.495
Total 2.621.229 -
8.728.115 4.194.807
Pada tanggal 12 November 2012 dan terakhir pada tanggal 13 Oktober 2017, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin) menandatangani perjanjian
pinjaman dimana Panin menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar
Rp5.500.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas
tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan April 2018 sampai dengan
bulan Desember 2020.
Pada tanggal 12 Mei 2011, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan Panin juga
menandatangani perjanjian pinjaman di mana Panin menyediakan fasilitas money market dengan
total limit sebesar Rp200.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga floating.
Perjanjian ini terakhir telah diubah dengan penandatanganan perjanjian pada tanggal
12 November 2012 dengan memberikan tambahan fasilitas sehingga menjadi Rp300.000 dan
jatuh tempo diperpanjang hingga tanggal 12 Mei 2017. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas
Anak pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 26 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Pan Indonesia
Tbk. (Panin) menandatangani perjanjian kredit dimana Panin menyediakan fasilitas kredit modal
kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp400.000 yang bersifat non revolving dan fasilitas money
market line dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving. Fasilitas tersebut
dikenakan tingkat suku bunga 9% - 9,75% pada saat penarikan untuk fasilitas kredit modal kerja
dan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan untuk fasilitas money market line. Fasilitas
kredit modal kerja jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2021 dan fasilitas money market line
jatuh tempo pada tanggal 26 Mei 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari Panin masing-masing sebesar
Rp2.540.738 dan Rp2.533.041.
174
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 4 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Mega Tbk.
(Bank Mega) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Mega menyediakan fasilitas kredit
modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp125.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga 9% - 10%. Kemudian pada tanggal 21 Juli 2017, telah dilakukan
penandatanganan perjanjian kredit dimana Bank Mega memberikan tambahan fasilitas kredit
modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp875.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga 9% - 10%. Dengan adanya penambahan ini, maka total keseluruhan
fasilitas yang diberikan adalah sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 4
Mei 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari Bank Mega sebesar Rp798.297.
Pada tanggal 22 April 2014 dan terakhir pada tanggal 27 Oktober 2017, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB)
menandatangani perjanjian kredit dimana BJB menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan
total limit sebesar Rp1.250.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga
tetap. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Mei 2018
sampai dengan bulan Desember 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari BJB masing-masing sebesar
Rp685.138 dan Rp408.854.
Pada tanggal 7 Maret 2001, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Central Asia
Tbk. (BCA) menandatangani perjanjian pinjaman dimana BCA memberikan fasilitas overdraft yang
bersifat revolving dan dikenakan suku bunga floating. Perjanjian ini telah diubah dengan
penandatanganan perjanjian di tanggal 24 Maret 2011 dengan memberikan tambahan fasilitas
sehingga menjadi Rp55.000 dan terakhir telah diubah dengan penandatanganan perjanjian pada
tanggal 8 Maret 2016. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2018.
Pada tanggal 19 Juli 2013 dan terakhir pada tanggal 8 Maret 2016, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan BCA telah menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan
beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar Rp500.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan suku bunga tetap. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar
antara bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020.
Pada tanggal 11 Juni 2013 dan terakhir pada tanggal 30 Maret 2015, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan BCA menandatangani perjanjian pinjaman dimana BCA memberikan fasilitas
money market dengan limit sebesar Rp300.000 yang bersifat revolving dan dikenakan suku bunga
floating. Perjanjian ini telah diubah dengan penandatanganan perjanjian di tanggal 24 Maret 2017
dimana fasilitas money market di-switch menjadi term loan yang bersifat non revolving dan
dikenakan suku bunga tetap. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar
antara bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020.
175
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 25 Februari 2013, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) mengadakan perjanjian
dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dimana Entitas Anak memperoleh fasilitas perbankan
multifacility yang tidak mengikat dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp200.000. Saat ini
multifacility tersebut telah ditingkatkan menjadi Rp250.000. Fasilitas ini digunakan untuk pinjaman
berjangka money market untuk membiayai modal kerja, bank garansi sebagai jaminan kepada
KPEI dan untuk kegiatan penjaminan emisi (underwriting), serta forex line yang digunakan untuk
mengantisipasi nilai tukar mata uang. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, tingkat bunga atas
fasilitas pinjaman berjangka money market adalah berdasarkan suku bunga yang disepakati pada
saat penarikan. Fasilitas perbankan multifacility ini akan berakhir pada tanggal 22 Februari 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari BCA masing-masing sebesar
Rp626.268 dan Rp170.407.
PT Bank DKI
Pada tanggal 17 September 2013 dan terakhir pada tanggal 26 Juli 2016, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank DKI (Bank DKI) menandatangani perjanjian kredit
dimana Bank DKI menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar
Rp714.500 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut
memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Januari 2018 sampai dengan bulan
Januari 2020.
Pada tanggal 26 Juli 2016, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan Bank DKI
menandatangani perjanjian pinjaman dimana Bank DKI memberikan fasilitas money market
dengan limit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving dan dikenakan suku bunga floating.
Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Juli 2017. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas
Anak pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 24 Maret 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank DKI (Bank
DKI) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank DKI menyediakan fasilitas money market line
dengan maksimum kredit sebesar Rp300.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku
bunga pasar pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari Bank DKI masing-masing sebesar
Rp546.015 dan Rp414.882.
176
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari Bank Hana masing-masing sebesar
Rp378.863 dan Rp400.434.
Pada tanggal 28 Desember 2016, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Ina
Perdana Tbk. (Bank Ina) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Ina menyediakan fasilitas
kredit modal kerja dengan total sebesar Rp85.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga 9%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 29 Desember 2020.
Pada tanggal 19 Desember 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Ina
Perdana Tbk. (Bank Ina) menandatangani penambahan plafond perjanjian kredit berupa fasilitas
Kredit Modal Kerja dengan tambahan sebesar Rp85.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga 8,5%. Fasilitas tersebut jatuh tempo tanggal 20 Desember 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari Bank Ina masing-masing sebesar
Rp148.675 dan Rp85.000.
Pada tanggal 20 Mei 2010, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Danamon) menandatangani perjanjian kredit dimana Danamon menyediakan
fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar Rp198.806 yang bersifat revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga tetap dan fasilitas working capital loan dengan total fasilitas sebesar
Rp100.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga floating. Fasilitas tersebut
memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan
Juni 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari Danamon masing-masing sebesar
Rp117.617 dan Rp137.392.
PT Bank Sumut
Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) memperoleh Fasilitas Kredit dari PT Bank Sumut (Bank
Sumut) sebesar Rp100.000 dengan maksimum penarikan tenor 3 bulan. Tingkat suku bunga akan
berlaku efektif floating disesuaikan pada saat pencairan fasilitas. Fasilitas kredit ini diberikan
dengan tujuan guna pembiayaan modal kerja kegiatan Entitas Anak di bidang sekuritas. Fasilitas
ini berakhir pada tanggal 3 Januari 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari Bank Sumut sebesar Rp100.000.
177
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 22 Maret 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank MNC
Internasional Tbk. (Bank MNC) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank MNC menyediakan
fasilitas money market line dengan plafond sebesar Rp120.000 yang bersifat revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 22 Maret 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari Bank MNC sebesar Rp50.000.
Pada tanggal 15 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank
Permata Tbk. (Bank Permata) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Permata
menyediakan fasilitas Kredit Modal Kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang
bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga 9% fixed satu tahun dan fasilitas Money Market
Line dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving dengan tingkat suku
bunga dikisaran 7% - 7,25%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 14 November 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari Bank Permata sebesar Rp50.000.
Pada tanggal 18 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank BPD DIY (BPD
DIY) menandatangani perjanjian kredit dimana BPD DIY menyediakan fasilitas kredit modal kerja
dengan maksimum kredit sebesar Rp50.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat
suku bunga 9% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 22 Mei 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari BPD DIY sebesar Rp40.275.
Pada tanggal 21 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank CIMB
Niaga Tbk. (Bank CIMB Niaga) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank CIMB Niaga
menyediakan fasilitas Kredit Modal Kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang
bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga 9% fixed satu tahun. Fasilitas tersebut jatuh
tempo pada tahun 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp25.000.
Pada tanggal 18 Desember 2014, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank
Chinatrust Indonesia (BCT) menandatangani perjanjian kredit dimana BCT menyediakan beberapa
fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar Rp100.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada bulan Desember 2017.
Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas Anak pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari BCT masing-masing sebesar RpNihil
dan Rp33.302.
178
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT Bank Commonwealth
Pada tanggal 27 Maret 2014, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank
Commonwealth (Commonwealth) menandatangani perjanjian kredit dimana Commonwealth
menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar Rp69.000 yang bersifat non
revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas ini jatuh tempo pada bulan Juni 2017.
Pinjaman ini telah dilunasi oleh Entitas Anak pada saat jatuh tempo.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman dari Commonwealth masing-masing
sebesar RpNihil dan Rp11.495.
Pada tanggal 19 Juli 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan Bank of Tokyo-
Mitsubishi UFJ (BTMU) menandatangani perjanjian kredit dimana BTMU menyediakan beberapa
fasilitas kredit sindikasi dalam mata uang USD dengan total limit sebesar ekuivalen Rp2.686.350
yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas tersebut memiliki
jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan September 2020 sampai dengan bulan
November 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari BTMU sebesar ekuivalen Rp2.586.004.
Pada tanggal 13 April 2010, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) mengadakan perjanjian dengan
PT Bank ANZ Indonesia (ANZ) dimana Entitas Anak memperoleh fasilitas modal kerja dengan
jumlah yang setara dengan Rp130.000 dan fasilitas bank garansi dengan jumlah yang setara
dengan Rp50.000 untuk dikeluarkan kepada Kliring Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”) sebagai
indikator limit transaksi Entitas Anak atau untuk diterbitkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) untuk menjamin proses underwriting.
Fasilitas Modal Kerja tersedia dalam Rupiah (“Mata Uang Dasar”) tetapi jika diminta oleh Entitas
Anak, dapat disediakan dalam mata uang USD (“Mata Uang Alternatif”) dengan nilai setara
dengan saldo Fasilitas Modal Kerja dalam Mata Uang Dasar. Tingkat bunga yang ditentukan atas
Fasilitas Modal Kerja adalah berdasarkan suku bunga yang disepakati pada saat tanggal
transaksi. Fasilitas akan ditinjau kembali pada tanggal 31 Januari 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2017, pinjaman dari ANZ sebesar ekuivalen Rp35.225.
Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dari beberapa
bank mensyaratkan PT Mandiri Tunas Finance untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam
hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan
komisaris, perubahan bisnis utama, investasi dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Dalam
perjanjian pinjaman tersebut, PT Mandiri Tunas Finance juga diwajibkan untuk memenuhi
persyaratan keuangan seperti rasio jumlah utang bunga terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1
dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.
Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dari beberapa
bank mensyaratkan PT Mandiri Utama Finance untuk memenuhi antara lain persyaratan keuangan
seperti rasio jumlah utang terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1, persentase penghapusan
harus kurang dari 2% untuk mobil dan 5% untuk sepeda motor, maksimal gearing ratio adalah 10x,
minimal current ratio adalah 1,1x, minimal pembiayaan konsumen adalah 40% dari total aset,
maksimal piutang pembiayaan konsumen dengan umur piutang lebih dari 90 hari sebesar 3% dan
kewajiban penyampaian laporan lainnya.
179
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman yang diterima oleh PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri Utama Finance dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp8.016.751 pada tanggal 31 Desember 2017
(31 Desember 2016: Rp5.693.917) (Catatan 13g) dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan
sejumlah Rp1.126.406 pada tanggal 31 Desember 2017 (31 Desember 2016: Rp274.319) (Catatan
14g).
Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan pembayaran bunga pinjaman yang diterima sesuai
dengan jadwal pembayaran bunga selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank Mandiri dan Entitas
Anak telah memenuhi kondisi dan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang
diterima.
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Pihak ketiga
Two-step loans (TSL)
(a) Nordic Investment Bank (NIB) - 10.652
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari Nordic Investment Bank (NIB) kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank
peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
180
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga mengambang
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Bank Indonesia 3
(tiga) bulan terakhir. Fasilitas ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
Akun ini merupakan fasilitas kredit dari Asian Development Bank (ADB) kepada Pemerintah
Republik Indonesia, melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada
bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
ADB Loan 1327 - INO (SF) 191.501 204.780
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank
Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah
dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal
27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal
22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan amandemen No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal
16 Juli 2004.
Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights)
sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata
uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara
prorata setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15
Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri
dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli
setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman.
181
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Simpanan nasabah
1) Giro
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Pihak ketiga
Giro mudharabah musyarakah 6.322 6.582
Giro - investasi terikat 518.963 62.343
525.285 68.925
Giro - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil
dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya
telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.
2) Tabungan
a. Berdasarkan jenis:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pihak berelasi (Catatan 55)
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat
Tabungan BSM 34.012 20.331
Tabungan Mabrur 104 78
Tabungan Investa Cendekia 186 35
Tabungan Berencana BSM 482 380
Tabungan Mudharabah Institusi - 7.223
34.784 28.047
Pihak ketiga
Tabungan - investasi terikat 1.331.247 1.497.199
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat
Tabungan BSM 21.847.528 19.216.285
Tabungan Mabrur 4.063.954 3.696.282
Tabungan Investa Cendekia 369.442 362.313
Tabungan Berencana BSM 148.896 151.207
Tabungan Pensiun 404.566 206.047
Tabungan Qurban 319 410
28.165.952 25.129.743
Total 28.200.736 25.157.790
182
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2) Tabungan (lanjutan)
Tabungan - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal
bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang
kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan
disetujui sebelumnya.
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang
mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana
tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
b. Kisaran nisbah bagi hasil untuk tabungan mudharabah - investasi tidak terikat per tahun:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Nisbah bagi hasil 0,61% - 4,97% 0,23% - 5,10%
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 55) 931.490 880.201
Pihak ketiga 33.172.990 29.849.505
Total 34.104.480 30.729.706
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 55) 7.825 6.143
Pihak ketiga 3.384.283 4.477.910
Total 3.392.108 4.484.053
37.496.588 35.213.759
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pihak ketiga
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat 316.574 258.325
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 128.715 77.589
Total 445.289 335.914
183
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan
simpanan dari bank lain:
1) Berdasarkan jangka waktu:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
1 bulan 27.430.422 24.575.821
3 bulan 2.819.012 2.436.494
6 bulan 1.390.061 1.326.191
12 bulan 2.593.700 2.468.788
Total 34.233.195 30.807.294
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah:
Kurang dari 1 bulan 28.666.786 25.231.301
1 - 3 bulan 2.709.869 2.795.228
3 - 6 bulan 1.345.104 1.361.302
6 - 12 bulan 1.511.436 1.419.463
Total 34.233.195 30.807.294
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 2.923.800 4.059.909
1 - 3 bulan 332.626 229.807
3 - 6 bulan 35.438 35.515
6 - 12 bulan 100.244 158.823
Total 3.392.108 4.484.054
37.625.303 35.291.348
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah
yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.
184
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan
simpanan dari bank lain (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Rupiah 4,00% - 6,21% 4,06% - 6,15%
Mata uang asing 0,61% - 1,66% 0,66% - 1,64%
4) Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai
jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp8.422.310 dan
Rp8.217.018 pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI
Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
PT AXA Mandiri Financial Services 1.063.407 1.138.819
PT Mandiri Tunas Finance 866.487 722.323
PT Bank Mandiri Taspen 617.375 458.658
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 285.625 277.011
PT Mandiri Utama Finance 242.438 121.302
PT Mandiri AXA General Insurance 211.678 197.425
PT Mandiri Sekuritas 195 145
PT Mandiri Capital Indonesia 84 102
Total 3.287.289 2.915.785
40. EKUITAS
Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017
_______________________________________________________________________________
185
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2016 adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2017
_______________________________________________________________________________
31 Desember 2016
_______________________________________________________________________________
186
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saham yang dimiliki oleh Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 masing-masing sebesar 4.152.658 lembar saham dan 2.855.329 lembar saham atau 0,01%
dan 0,01% dari jumlah lembar saham modal dasar.
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, modal
dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh)
per saham.
Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut:
Berdasarkan perubahan anggaran dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan
jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar Rp251.000
merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya
kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999.
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam Akta No. 142 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri antara lain
menyetujui:
Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan
dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank
Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500
(nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham
modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000
lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor meningkat dari
10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan
19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
187
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham.
Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003,
dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam RUPS
selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003.
Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak
dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa kepada
Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat
memutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda dimaksud.
Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan:
1. Penambahan modal.
2. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Perubahan anggaran dasar.
4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan.
5. Pembubaran dan likuidasi.
Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan
Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalam
akta notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.
Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian
dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000
dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari pengkapitalisasian cadangan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang Konversi
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri
(Persero) dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang
Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya Nilai Final
dan Pelaksanaan Hak Pemerintah yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan Penyertaan Modal
Pemerintah Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) dalam Rangka
Program Rekapitalisasi Bank Umum”.
188
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui
rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program Penjatahan
Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada
Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program
Pemberian Saham Bonus (Share Plan Bonus) dan program Penjatahan Saham dengan Diskon
(Share Purchase at Discount). Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai
pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut
menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk.
Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan
pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Initial Public Offering
(IPO).
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal
2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri
dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara
No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar
saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.
Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembelian saham
kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi dengan harga
eksekusi sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh)
per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan
nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP
Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal
Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp187.683, penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193.
MSOP Tahap 1 dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan
pada Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-
262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004.
Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2
sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50
(nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di
tahun kedua dan di tahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh).
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai wajar opsi saham
sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah
sebesar 311.713.697 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan
disetor sebesar Rp155.857 dan penambahan agio saham sebesar Rp425.233. Periode 5 (periode
terakhir) pelaksanaan hak konversi opsi MSOP Tahap 2 adalah tanggal 4 Mei 2010 selama 30 hari
bursa sebagaimana diumumkan pada Pengumuman.
Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-97/BEJ-PSJ/P/02-2007 tanggal
2 Februari 2007. Opsi saham MSOP Tahap 2 yang tidak dieksekusi masing-masing sebanyak
286.303 lembar saham atau sebesar Rp184 yang lewat periode pelaksanaan yang dibukukan
sebagai penambahan agio saham.
189
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak 309.416.215
opsi saham. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan
pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya pada RUPS yang akan
datang.
Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh)
dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan
pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per
lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar 309.415.088 lembar saham
sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp154.707 dan
penambahan agio saham sebesar Rp491.651. Masa eksekusi opsi MSOP Tahap 3 berakhir pada
bulan Februari 2011, sebelum dimulainya periode perdagangan HMETD Bank Mandiri tanggal
14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2011. Opsi saham MSOP Tahap 3 yang tidak
dieksekusi masing-masing sebanyak 1.127 lembar saham atau sebesar Rp4 yang lewat periode
pelaksanaan yang dibukukan sebagai penambahan agio saham.
Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank telah melakukan pendaftaran pertama kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan
LK)) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham Bank dalam
rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 2.336.838.591 lembar
saham seri B. PUT ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris melalui suratnya
tertanggal 29 April 2010. Bank telah menyampaikan pemberitahuan mengenai PUT kepada Bank
Indonesia melalui surat tertanggal 17 September 2010. PUT ini juga telah diundangkan melalui
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 tahun 2010 tertanggal 20 November 2010.
PUT telah mendapat persetujuan efektif dari Bapepam dan LK melalui surat No. S-807/BL/2011
tertanggal 27 Januari 2011, dimana PUT menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada
tanggal 28 Januari 2011.
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017, pemegang saham Bank Mandiri antara
lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank Mandiri dari Rp500 (nilai penuh)
per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan menjadi sejumlah
46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan
46.666.666.665 lembar saham Seri B. Atas pemecahan nilai nominal saham tersebut tidak terdapat
perubahan pada modal dasar, ditempatkan dan disetor. Pemecahan nilai nominal saham berlaku
efektif pada tanggal 13 September 2017.
190
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar
Rp17.316.192 berasal dari Penawaran Umum Terbatas (PUT), Program Rekapitalisasi (Catatan 1c)
dan penjualan kepemilikan saham Bank Mandiri di UGM dan BDP. Agio Saham sebesar
Rp17.316.192 termasuk agio yang berasal dari PUT (Catatan 40a) sebesar Rp10.515.774 sebelum
dikurangi dengan biaya-biaya yang terkait PUT sebesar Rp274.078. Penambahan agio saham di
tahun 2013 sebesar Rp113.817 di laporan keuangan konsolidasian (Rp273.932 di laporan
keuangan Entitas Induk) berasal dari pengalihan kepemilikan saham Bank Mandiri di UGM dan BDP
kepada entitas-entitas sepengendali, yaitu selisih antara harga jual dengan nilai tercatat penyertaan
di laporan keuangan konsolidasian.
Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat penyertaan yang dicatat sebagai agio saham di
laporan keuangan induk Bank dan laporan konsolidasian adalah masing-masing sebesar Rp273.932
dan Rp113.817.
Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa
terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000
dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan
kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan
kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham
dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-
MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.
Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 di
atas adalah bagian dari modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp251.000.
Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat
Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan kemudian diubah dengan
KMK-RI No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.
Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio.
191
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 14 Maret 2017 dan
21 Maret 2016, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2016 dan 2015 sebagai
berikut:
2016 2015
Dividen 6.212.954 6.100.490
Laba ditahan
Sudah ditentukan penggunaannya - 2.277.517
Belum ditentukan penggunaannya 7.593.611 11.956.961
13.806.565 20.334.968
Dividen per lembar saham (nilai penuh) 266,26947 261,44958
Dividen atas laba bersih tahun 2016 sebesar Rp6.212.954, dibayarkan pada tanggal 13 April 2017
dan dividen atas laba bersih tahun 2015 sebesar Rp6.100.490 dibayarkan pada tanggal
22 April 2016. Pembayaran dividen tersebut dibukukan sebagai pengurang saldo laba dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian di tahun dimana pembayaran dilakukan.
Alokasi untuk laba ditahan yang sudah ditentukan penggunaannya untuk tahun 2015 sebesar
Rp2.277.517 adalah untuk kebutuhan investasi Bank Mandiri.
Per posisi 30 September 2016, Bank telah melakukan reklasifikasi laba ditahan yang sudah
ditentukan penggunaannya menjadi laba ditahan belum ditentukan penggunaannya sebesar
Rp9.299.631 untuk menjaga kestabilan struktur permodalan dalam rangka menunjang kegiatan
operasional.
192
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian
yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp761.192 dan Rp721.979
dan pendapatan bunga dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian
kredit yang diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp2.245.554 dan Rp1.910.617.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, termasuk dalam pendapatan bunga dan pendapatan syariah
di atas adalah pendapatan dari pihak berelasi terkait transaksi obligasi pemerintah dan SPN masing-
masing sebesar Rp5.300.754 dan Rp5.490.404 (lihat Catatan 55).
Termasuk dalam beban bunga dan beban syariah di atas adalah beban bunga dari transaksi dengan
pihak-pihak berelasi terkait beban bunga atas pinjaman yang diterima untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp971 (Catatan 55).
193
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
194
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 33.685 59.725
Tersedia untuk dijual 707.019 596.963
Total 893.570 745.904
2017 2016
Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak 8.634.555 7.829.540
Tunjangan Hari Raya (THR), cuti dan beban terkait lainnya 1.497.603 1.444.490
Kesejahteraan pegawai 1.029.001 1.127.755
Pendidikan dan pelatihan 650.741 588.480
Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai 466.422 330.895
Penyisihan cadangan tantiem 198.282 211.541
Bonus dan lainnya 2.382.038 2.086.044
Total 14.858.642 13.618.745
195
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan kerja jangka panjang Dewan Komisaris,
Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah, serta Senior Executive
Vice President dan Senior Vice President masing-masing sebesar Rp1.153.809 dan Rp986.140
(Catatan 55) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian
sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Imbalan
Gaji dan Bonus dan kerja jangka
tunjangan tantiem panjang Total
Imbalan
Gaji dan Bonus dan kerja jangka
tunjangan tantiem panjang Total
2017 2016
Beban jasa profesional 3.728.299 3.510.255
Sewa 2.043.611 1.870.760
Barang/jasa pihak ketiga lainnya 1.544.818 1.434.018
Perbaikan dan pemeliharaan 1.401.012 1.206.516
Penyusutan aset tetap (Catatan 18) 1.389.147 1.377.656
Komunikasi 1.092.507 1.055.504
Promosi 1.092.363 1.056.241
Alat tulis kantor 535.331 559.521
Listrik, air dan gas 530.165 522.339
Amortisasi aset tidak berwujud 442.954 379.837
Transportasi 409.895 385.586
Beban perjalanan dinas 189.770 184.747
Beban premi asuransi 73.725 74.564
Lain-lain 931.982 340.667
Total 15.405.579 13.958.211
196
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, beban promosi termasuk beban
hadiah undian dana pihak ketiga masing-masing sebesar Rp59.486 dan Rp60.227.
Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa
Tunjangan Hari Raya (THR), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas
jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja
pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku.
Dana pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:
a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK - PPIP) atau disebut Dana
Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank
Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005
dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal
27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni
2005.
Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10,00% dan 5,00% dari
Base Pension Plan Employee Income.
Direksi dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri. DPBM menginvestasikan
beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka dan deposito on-call Bank Mandiri.
Saldo deposito berjangka dan deposito on-call tersebut pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp8.455. Tingkat suku bunga
atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Bank telah membayar
iuran pensiun masing-masing sebesar Rp405.245 dan Rp370.956.
b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari
masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri
Satu atau DPBMS (BBD), DPBMD (BDN), DPBMT (Bank Exim) dan DPBME (Bapindo). Peserta
program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan masa kerja
tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank, bekas
karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun lain)
dan pensiunan.
197
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Peraturan untuk masing-masing dana pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999,
No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999
semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham
No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian
manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam
Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan
dengan Surat Keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBMS,
No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBMD, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBMT dan
No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBME semuanya tertanggal 31 Maret 2003.
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan
No. KEP-144/ KM.10/2007 (DPBMS); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBMD);
No. KEP-146/KM.10/2007 (DPBMT) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBME) semuanya tertanggal
20 Juli 2007.
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 17 Mei 2010, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Keputusan No. KEP-441/KM.10/2010
tanggal 10 Agustus 2010 (DPBMS); No. KEP-442/KM.10/2010 tanggal 10 Agustus 2010
(DPBMD); No. KEP-443/KM.10/2010 tanggal 10 Agustus 2010 (DPBMT) dan
No. KEP-444/KM.10/2010 tanggal 10 Agustus 2010 (DPBME).
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 23 Mei 2011, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Keputusan No. KEP-588/KM.10/2011
tanggal 20 Juli 2011 (DPBMS); No. Kep-589/KM.10/2011 tanggal 20 Juli 2011 (DPBMD);
No. KEP-590/KM.10/2011 tanggal 20 Juli 2011 (DPBMT) dan No. KEP-591/KM.10/2011 tanggal
20 Juli 2011 (DPBME).
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 2 April 2013, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Keputusan
No. KEP-349/NB.1/2013 tanggal 14 Juni 2013 (DPBMS); No. KEP-350/NB.1/2013 tanggal 14 Juni
2013 (DPBMD); No. KEP-351/NB.1/2013 tanggal 14 Juni 2013 (DPBMT);
No:KEP-352/NB.1/2013 tanggal 14 Juni 2013 (DPBME).
Pada RUPS tersebut juga diputuskan pemberian manfaat lain serta pendelegasian wewenang
kepada Dewan Komisaris untuk memutuskan kenaikan manfaat pensiun dan manfaat lain
sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu setelah kenaikan manfaat pensiun atau
pemberian manfaat lain, Rasio Kecukupan Dana (RKD), DPBMS, DPBMD, DPBMT dan DPBME
minimal 115%.
198
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 2 Juli 2014, Bank Mandiri
memberikan manfaat lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan memberikan manfaat
pensiun lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Keputusan
No. KEP-1773/NB.1/2014 tanggal 17 Juli 2014 (DPBMS); No. KEP-1774/NB.1/2014 tanggal
17 Juli 2014 (DPBMD); No. KEP-1775/NB.1/2014 tanggal 17 Juli 2014 (DPBMT);
No:KEP-1776/NB.1/2014 tanggal 17 Juli 2014 (DPBME).
Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 3 Juni 2015, Bank Mandiri
memberikan manfaat lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan
manfaat lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan No.
KEP-525/NB.1/2015 tanggal 29 Juni 2015 (DPBMS); No. KEP-526/NB.1/2015 tanggal 29 Juni
2015 (DPBMD); No. KEP-527/NB.1/2015 tanggal 29 Juni 2015 (DPBMT); dan No. KEP-
528/NB.1/2015 tanggal 29 Juni 2015 (DPBME).
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 21 Maret 2016
disetujui untuk mengubah ketentuan syarat minimal Rasio Kecukupan Dana (RKD), DPBMS,
DPBMD, DPBMT dan DPBME yang semula minimal 115% menjadi minimal 105%, sehingga
pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan keputusan kenaikan
manfaat pensiun dan manfaat lain sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu setelah
kenaikan manfaat pensiun atau pemberian manfaat lain, diubah menjadi telah memenuhi
persyaratan sekurang-kurangnya:
1. Rasio Kecukupan Dana (RKD) setelah kenaikan Manfaat Pensiun dan atau pemberian Manfaat
Lain minimal sebesar 105% berdasarkan tabel mortalita yang ditetapkan oleh Perseroan
sebagai Pendiri.
2. Masih terdapat surplus dan tidak menimbulkan kewajiban iuran tambahan serta kewajiban
akuntansi berdasarkan PSAK No. 24.
Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 22 Juni 2016, Bank
Mandiri memberikan kenaikan Manfaat Pensiun kepada Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan
memberikan Manfaat Lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan
kenaikan Manfaat Pensiun dan memberikan Manfaat Lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana
Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa
Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-40/NB.1/2016 tanggal 29 Juni 2016 (DPBMS);
No. KEP-41/NB.1/2016 tanggal 29 Juni 2016 (DPBMD); No. KEP-42/NB.1/2016 tanggal 29 Juni
2015 (DPBMT); dan No. KEP-43/NB.1/2016 tanggal 29 Juni 2016 (DPBME).
Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 3 Mei 2017, Bank Mandiri
memberikan kenaikan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat
Tambahan kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan kenaikan
Manfaat Pensiun dan Pemberian Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan dituangkan
dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Dewan
Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-30/NB.1/2017 tanggal 9 Juni
2017 (DPBMS); No. KEP-31/NB.1/2017 tanggal 9 Juni 2017 (DPBMD);
No. KEP-32/NB.1/2017 tanggal 9 Juni 2017 (DPBMT); dan No. KEP-33/NB.1/2017 tanggal 9 Juni
2017 (DPBME).
199
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perhitungan aktuaria atas liabilitas manfaat pensiun untuk Bank saja pada tanggal 31 Desember 2017
dan 2016 didasarkan atas laporan dari PT Bestama Aktuaria masing-masing tertanggal
12 Januari 2018 dan 5 Januari 2017 dengan metode Projected Unit Credit.
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 adalah sebagai berikut:
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME
Tingkat diskonto 7,40% per tahun 7,40% per tahun 7,40% per tahun 7,40% per tahun
(2016: 8,5% per tahun) (2016: 8,5% per tahun) (2016: 8,5% per tahun) (2016: 8,5% per tahun)
Tingkat pengembalian aset dana 9,50% per tahun 9,50% per tahun 9,50% per tahun 9,50% per tahun
pensiun yang diharapkan
Masa kerja yang Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999
digunakan
Penghasilan Dasar Pensiun Gaji bulan terakhir per Gaji bulan terakhir per Gaji bulan terakhir per Gaji bulan terakhir per
(PhDP) yang digunakan 31 Juli 1999 yang telah 31 Juli 1999 yang telah 31 Juli 1999 yang telah 31 Juli 1999 yang telah
disesuaikan kembali disesuaikan kembali disesuaikan kembali disesuaikan kembali
pada tanggal pada tanggal pada tanggal pada tanggal
31 Desember 2002 31 Desember 2002 31 Desember 2002 31 Desember 2002
Tabel tingkat kematian 80% UN 80% UN 2010 80% UN 2010 80% UN 2010
2010
Tingkat pengunduran diri 5,00% untuk pegawai 5,00% untuk pegawai 5,00% untuk pegawai 5,00% untuk pegawai
dengan usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai
dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan
menurun secara linear menurun secara linear menurun secara linear menurun secara linear
hingga 0,167% setiap hingga 0,167% setiap hingga 0,167% setiap hingga 0,167% setiap
tahun sampai dengan tahun sampai dengan tahun sampai dengan tahun sampai dengan
0% pada usia 55 tahun 0% pada usia 55 tahun 0% pada usia 55 tahun 0% pada usia 55 tahun
Tingkat kecacatan 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat
mortalita mortalita mortalita mortalita
Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit
Usia pensiun normal 48 tahun sampai 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua 56 tahun untuk semua
dengan 56 tahun strata strata strata
disesuaikan
berdasarkan strata
Jumlah maksimum manfaat pasti 80,00% dari PhDP 80,00% dari PhDP 62,50% dari PhDP 75,00% dari PhDP
Tarif pajak rata-rata 3,00% dari imbalan 3,00% dari imbalan 3,00% dari imbalan 3,00% dari imbalan
200
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Estimasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2017
berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Estimasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2016
berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME
*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Komposisi aset program dari masing-masing dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 terdiri dari:
Deposito 3% 5% 8% 12%
Obligasi 32% 47% 20% 40%
Penempatan langsung 6% 16% 26% 15%
Tanah dan bangunan 24% 4% 21% 10%
Saham 6% 3% 0% 1%
Surat Berharga Negara 23% 21% 20% 6%
Lain-lain 6% 4% 5% 16%
201
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Komposisi aset program dari masing-masing dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016 terdiri dari (lanjutan):
Deposito 6% 8% 4% 12%
Obligasi 31% 44% 27% 36%
Penempatan langsung 6% 16% 28% 15%
Tanah dan bangunan 22% 4% 24% 10%
Saham 6% 3% 0% 1%
Surat Berharga Negara 21% 21% 15% 10%
Lain-lain 8% 4% 2% 16%
Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 dengan mengakui
cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016, Bank Mandiri mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp4.030.761 (termasuk Rp8.240 yang merupakan pesangon
atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan
aktuarial) dan Rp2.943.664 (termasuk Rp8.240 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah
berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) berdasarkan
perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria
independen (Catatan 34).
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dihitung
berdasarkan perhitungan hak masa kerja pegawai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan
2016 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Bestama Aktuaria tanggal
12 Januari 2018 dan 5 Januari 2017. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan ditentukan berdasarkan laporan aktuaria independen
sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
202
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Mutasi nilai kini kewajiban pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berdasarkan laporan
aktuaria independen adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):
Tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2017 2016
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut:
Bank Mandiri
Cadangan atas tunjangan masa kerja
pegawai awal tahun 2.434.892 1.976.724
Biaya selama tahun berjalan 473.440 351.933
Pembayaran manfaat (100.808) (93.991)
Kerugian aktuarial yang diakui pada
penghasilan komprehensif lain 705.077 200.226
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
(Bank Mandiri saja) 3.512.601 2.434.892
Entitas Anak
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai 509.920 500.532
Total cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai 4.022.521*) 2.935.424
*)
*) Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belum
dibayarkan sebesar Rp8.240 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.
203
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program untuk lima tahun
terakhir yaitu (Bank Mandiri saja):
31 Desember
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 3.512.601 2.434.892 1.976.724 1.924.202 1.597.813
Nilai wajar aset program - - - - -
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program (89.944) 152.490 62.579 95.820 24.497
Rekonsiliasi PVDBO:
31 Desember 2017
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
31 Desember 2016
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
Nilai wajar aset program pada awal tahun 1.620.439 1.810.473 827.718 575.742
Pembayaran imbalan dari aset program (177.136) (179.866) (87.639) (48.220 )
Pendapatan bunga atas aset program 130.209 146.246 66.631 46.888
Hasil aset program (tidak termasuk
pendapatan bunga) 33.289 49.909 (3.181) (8.372 )
Nilai wajar aset program pada akhir tahun 1.606.801 1.826.762 803.529 566.038
204
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai wajar aset program pada awal tahun 1.516.555 1.820.417 817.262 578.209
Pembayaran imbalan dari aset program (164.138 ) (175.620) (76.818 ) (45.662 )
Pendapatan bunga atas aset program 136.276 164.598 73.991 52.761
Hasil aset program (tidak termasuk
pendapatan bunga) 131.746 1.078 13.283 (9.566 )
Nilai wajar aset program pada akhir tahun 1.620.439 1.810.473 827.718 575.742
Mutasi penghasilan komprehensif lainnya untuk Bank saja untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
Akumulasi keuntungan
31 Desember 2016
UUK
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003
Akumulasi keuntungan aktuarial awal tahun 7.087 5.913 3.454 1.290 290.552
Kerugian aktuarial tahun berjalan (7.087) (5.913) (3.454) (1.290) (200.226)
Akumulasi keuntungan
Jatuh tempo liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut
untuk UUK No. 13/2003:
Rata-rata durasi kewajiban manfaat pasti adalah 10,83 tahun dan kewajiban iuran pasti adalah 15,09
tahun per 31 Desember 2017.
205
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 Entitas
Anak telah dihitung oleh aktuaria independen sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria
independen sebagai berikut:
Aktuaria
Nama Entitas Anak Independen 2017 2016
PT Dayamandiri
PT Bank Syariah Mandiri Dharmakonsilindo 28 November 2017 15 Desember 2016
PT Dayamandiri
PT Mandiri Sekuritas Dharmakonsilindo 28 Desember 2017 4 Januari 2017
PT Jasa Aktuaris
Praptasentosa
PT Bank Mandiri Taspen Guna Jasa 4 Januari 2018 5 Januari 2017
PT Dayamandiri
PT Mandiri Tunas Finance Dharmakonsilindo 2 Januari 2018 3 Januari 2017
PT Dayamandiri
PT AXA Mandiri Financial Services Dharmakonsilindo 12Januari 2018 12 Januari 2017
PT Dayamandiri
PT Mandiri AXA General Insurance Dharmakonsilindo 11 Januari 2018 6 Januari 2017
PT Sigma
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Prima Solusindo 5 Januari 2018 6 Januari 2017
PT Kompujasa
PT Mandiri Utama Finance Aktuaria Indonesia 5 Januari 2018 6 Januari 2017
Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuaria adalah sebagai berikut
(Bank Mandiri saja) (tidak diaudit):
206
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun-akun di bawah ini merupakan akun yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian ekstra-
komtabel (off balance sheet):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
KOMITMEN
Liabilitas komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan*)
Pihak berelasi (50.456.815) (38.790.412)
Pihak ketiga (92.747.364) (81.630.934)
(143.204.179) (120.421.346)
Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan (Catatan 31):
Pihak berelasi (5.904.249) (3.519.396)
Pihak ketiga (9.918.273) (8.577.270)
(15.822.522) (12.096.666)
Liabilitas komitmen - neto (159.026.701) (132.518.012)
31 Desember 31 Desember
2017 2016
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi:
Garansi yang diterima dari bank lain 16.223.496 17.741.644
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 8.088.139 6.793.156
Lain-lain 32.729 32.729
24.344.364 24.567.529
207
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun-akun di bawah ini merupakan akun yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian ekstra-
komtabel (off balance sheet) (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2017 2016
KONTINJENSI (lanjutan)
Liabilitas kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 31):
Pihak berelasi (25.912.130) (23.212.078)
Pihak ketiga (53.775.848) (51.054.206)
(79.687.978) (74.266.284)
Standby letters of credit (Catatan 31)
Pihak berelasi (6.171.176) (6.739.568)
Pihak ketiga (6.107.442) (6.424.992)
(12.278.618) (13.164.560)
Lain-lain (603.302) (907.215)
Total (92.569.898) (88.338.059)
Liabilitas kontinjensi - neto (68.225.534) (63.770.530)
(227.252.235) (196.288.542)
Nilai wajar dari transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebagai tagihan/liabilitas derivatif (Catatan 11).
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing (Bank Mandiri saja) pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2017
Spot - Beli Spot - Jual
31 Desember 2016
Spot - Beli Spot - Jual
208
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
16. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Mandiri
17. Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Bank Mandiri (Mandiri Healthcare)
18. PT Mitra Transaksi Indonesia Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara lain adalah penyertaan saham, efek-efek
yang diterbitkan, pinjaman subordinasi, kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan bank garansi.
209
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
210
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
211
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
212
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
213
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
214
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
215
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
216
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
217
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
218
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
219
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
220
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
221
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
455. PT Sari Arthamas (Sari Pan Pacific Hotel) Entitas Anak dari BUMN
222
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
223
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
554. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara
224
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
225
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
226
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
654. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan Badan Usaha Milik Negara
& Ratu Boko
655. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Badan Usaha Milik Negara
Tbk.
227
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada
bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah, tagihan lainnya - transaksi
perdagangan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan
akseptasi, liabilitas derivatif, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, interbank call money,
liabilitas akseptasi, liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, efek-efek yang
diterbitkan, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi, fasilitas kredit yang diberikan yang belum
digunakan, bank garansi, letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dan
standby letters of credit.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup juga melakukan transaksi pembelian atau
penggunaan jasa seperti biaya telekomunikasi, biaya listrik dan biaya lainnya dengan pihak-pihak
berelasi entitas pemerintah.
Gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan jangka panjang untuk Dewan Komisaris, Direksi,
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah serta Senior Executive Vice
President dan Senior Vice President (Catatan 48) untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp1.153.809 dan Rp986.140 atau 3,30% dan
3,15% dari jumlah beban operasional lainnya konsolidasian.
228
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Aset
Giro pada bank lain (Catatan 5a) 27.533 25.861
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6b) 3.152.167 1.725.571
Efek-efek (Catatan 7a)*) 20.775.463 18.571.548
Obligasi pemerintah (Catatan 8) 103.411.188 98.933.278
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 9a) 10.517.587 5.934.300
Tagihan derivatif (Catatan 11) 23.824 3.660
Kredit yang diberikan (Catatan 12A.a dan 12B.g) 113.611.412 100.201.483
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 13a) 7.957 10.532
Tagihan akseptasi (Catatan 15a) 1.049.343 415.848
Penyertaan saham (Catatan 16a) 89.110 50.331
Total aset kepada pihak-pihak berelasi 252.665.584 225.872.412
Total aset konsolidasian 1.124.700.847 1.038.706.009
*) Disajikan bruto sebelum diskonto yang belum diamortisasi dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai
efek-efek.
229
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah
sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2017 2016
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pendapatan bunga dari obligasi pemerintah
dan SPN (Catatan 41) 5.300.754 5.490.404
Persentase terhadap pendapatan bunga
dan pendapatan syariah 6,64% 7,16%
Beban bunga pinjaman yang diterima (Catatan 42) - 971
Persentase terhadap beban bunga dan beban syariah - 0,01%
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Komitmen dan kontinjensi (Catatan 53)
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan 50.456.815 38.790.412
Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 5.904.249 3.519.396
Garansi yang diberikan dalam bentuk Bank Garansi 25.912.130 23.212.078
Garansi yang diberikan dalam bentuk Standby letters of credit 6.171.176 6.739.568
Total komitmen dan kontinjensi untuk pihak berelasi 88.444.370 72.261.454
Total komitmen dan kontinjensi konsolidasian 227.252.235 196.288.542
Grup telah menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk
pengambilan keputusan operasional (lihat Catatan 2ak).
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2017:
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2017 (lanjutan):
• Retail (tahun 2017 terdiri : termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau
dari segmen individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan jasa
konsumer/individual, lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan
segmen mikro & bisnis transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil serta
dan wealth) merupakan kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit
kepemilikan rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi-
transaksi lainya milik nasabah perorangan, termasuk nasabah
prioritas.
• Kantor Pusat : terutama mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah
dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima
alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi
kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak
teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.
• Entitas Anak - Syariah : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang perbankan syariah.
• Entitas Anak - Asuransi : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan
asuransi kerugian.
• Entitas Anak - selain Syariah : seluruh transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang
dan asuransi pembiayaan konsumen, layanan remittance, sekuritas dan
perbankan
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2016:
231
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2016 (lanjutan):
• Retail (tahun 2016 terdiri : termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau
dari segmen individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan jasa
konsumer/individual dan lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan
segmen mikro & bisnis) transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil serta
merupakan kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit
kepemilikan rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya
seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi-
transaksi lainya milik nasabah perorangan, termasuk nasabah
prioritas.
• Treasury & Markets : segmen treasury terkait dengan kegiatan treasury Bank
termasuk transaksi valuta asing, money market dan fixed
income. Segmen markets termasuk antara lain bisnis perbankan
internasional, pasar modal dan supervisi Kantor Luar Negeri.
• Kantor Pusat : terutama mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah
dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima
alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi
kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak
teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.
• Entitas Anak - Syariah : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang perbankan syariah.
• Entitas Anak - Asuransi : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan
asuransi kerugian.
• Entitas Anak - selain Syariah : seluruh transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang
dan asuransi pembiayaan konsumen, layanan remittance, sekuritas dan
perbankan
232
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2017*)
Entitas
Anak -
Wholesale Entitas selain Penye-
Kelemba- Kantor Entitas Anak Anak - asuransi suaian dan
Keterangan Korporasi Komersial gaan Retail Treasury Pusat - Syariah asuransi dan Syariah Eliminasi***) Total
Total 2.277.649 1.129.285 269.181 8.311.567 3.728.182 4.036.317 1.622.284 525.588 1.920.052 (1.538.464) 22.281.641
Pembalikan/(pembentukan)
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan dan lainnya (650.578) (6.243.098) 902 (7.593.814) (94.361) 1.768.041 (2.516.484) - (646.282) 23.837 (15.951.837)
Total (502.659) (521.177) (250.794) (6.027.314) (644.419) (19.641.604) (3.393.626) (2.472.971) (2.541.890) 982.705 (35.013.749)
Pendapatan/(beban)
bukan operasional - bersih - - - - 411 1.825 29.343 (14.583) (29.884) - (12.888)
Giro/giro wadiah (83.354.774) (37.174.479) (20.964.557) (51.006.025) (2.748.140) - (8.435.776) - (63.129) 882.020 (202.864.860)
Tabungan/tabungan wadiah (7.003.356) (11.731.448) (1.174.738) (283.736.956) (22.325) - (3.193.558) - (1.849.527) - (308.711.908)
Deposito berjangka (36.653.700) (19.239.640) (28.537.041) (141.628.906) (4.801.444) - - - (7.845.403) 698.920 (238.007.214)
Total simpanan nasabah (127.011.830) (68.145.567) (50.676.336) (476.371.887) (7.571.909) - (11.629.334) - (9.758.059) 1.580.940 (749.583.982)
Total liabilitas (135.647.500) (72.024.722) (50.604.259) (477.958.928) (13.933.756) (68.587.174) (13.906.435) (30.029.680) (32.394.653) 7.060.290 (888.026.817)
233
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total 2.166.235 1.774.650 8.572.218 3.873.837 1.086.502 1.368.378 447.407 1.383.918 (1.386.720) 19.286.425
Pembalikan/(pembentukan)
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan dan lainnya (1.700.194) (8.395.759) (6.599.326) (93.466) (5.684.881) (1.678.466) - (484.243) (8.507) (24.644.842)
Total (622.652) (229.252) (5.527.403) (533.614) (18.149.454) (3.386.248) (2.351.237) (1.728.839) 1.260.501 (31.268.198)
Pendapatan/(beban)
bukan operasional - bersih - - - 689 22.328 2.863 (31.649) (33.993) - (39.762)
Laba bersih 9.968.432 (969.272) 25.655.559 7.623.197 (24.205.776) 325.414 1.481.425 482.195 (5.711.011) 14.650.163
Giro/giro wadiah (92.357.811) (40.435.471) (45.497.602) (2.268.645) - (6.860.851) - (80.244) 517.296 (186.983.328)
Tabungan/tabungan wadiah (6.051.088) (8.143.489) (259.483.049) (94.889) - (2.593.437) - (803.872) - (277.169.824)
Deposito berjangka (79.908.727) (17.774.366) (130.295.804) (5.638.904) - - - (4.825.946) 536.669 (237.907.078)
Total simpanan nasabah (178.317.626) (66.353.326) (435.276.455) (8.002.438) - (9.454.288) - (5.710.062) 1.053.965 (702.060.230)
Total liabilitas (190.049.966) (70.226.740) (436.937.022) (23.157.489) (53.741.543) (11.662.897) (25.650.572) (20.689.414) 7.555.745 (824.559.898)
234
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Segmen geografis
Operasional utama Grup dikelola di wilayah Indonesia, Asia (Singapura, Hong Kong, Timor Leste,
Shanghai, Malaysia), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman Islands. Informasi yang berkaitan dengan
segmen berdasarkan geografis dari Grup disajikan dalam tabel di bawah ini:
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017:
Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Islands Konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah - bersih 51.167.612 743.515 45.267 370.765 53.327.159
Pendapatan premi - bersih 2.465.075 - - - 2.465.075
Pendapatan bunga dan syariah dan premi - bersih 53.632.687 743.515 45.267 370.765 54.792.234
235
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016:
Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Islands Konsolidasian
236
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kebijakan permodalan Bank Mandiri adalah secara prudent memenuhi regulatory capital requirement,
melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan
mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil
risk-return yang optimal, termasuk penempatan dan penyertaan pada entitas anak dalam rangka
memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator.
Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional, baik dalam mendukung pertumbuhan bisnis pada kondisi normal maupun
untuk mengantisipasi terjadinya kondisi stress.
Bank mengacu kepada regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan perhitungan
kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit, Bank
menggunakan pendekatan Standar (Standardised Approach). Untuk risiko pasar, Bank menggunakan
Model Standar, sedangkan secara internal Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai Model
Internal. Untuk risiko operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator
Approach) dan sudah mensimulasikan Pendekatan Standar (Standardised Approach) sesuai Basel II.
Dalam penerapan SE OJK Nomor 42/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 perihal Pedoman
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Menggunakan Pendekatan Standar, hasil perhitungan ATMR Bank
menunjukkan ATMR risiko kredit untuk posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp589.631.509. Posisi ATMR
risiko pasar dengan pendekatan standar dan ATMR risiko operasional dengan pendekatan Basic
Indicator Approach menunjukan angka masing-masing sebesar Rp13.367.349 dan Rp104.792.639.
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio (CAR)) per 31 Desember 2017 dan 2016 dihitung
sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 34/POJK.03/2016 tanggal
22 September 2016 tentang Perubahan atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Rasio Kecukupan Modal (Bank Mandiri saja) pada tanggal
31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2017 2016
Modal:
Modal inti 145.616.420 130.356.495
Modal pelengkap 7.561.895 7.075.719
237
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember
2017 2016
Rasio kecukupan modal Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dengan
memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masing-masing adalah 21,03% dan 20,75% dan
dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 21,39% dan 20,79%.
Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif (termasuk Rekening Administratif) pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 2,14% dan
2,45%. Untuk rasio kredit bermasalah lihat Catatan 12.A.d.
Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dibentuk oleh Bank Mandiri pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai
aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
masing-masing sebesar 130,82% dan 137,33%.
Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal 31
Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 6,14% dan 6,29%.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 tidak
melanggar dan melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995. Surat izin operasi telah diperbaharui
oleh Bapepam dan LK berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober
1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari unit kerja International Banking & Financial
Institutions Group dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
a. Penyelesaian transaksi (settlement) jual dan beli efek dengan maupun tanpa warkat (scripless);
b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumen
berharga lainnya;
238
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek yang disimpan sampai dengan hak
tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi;
e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek dan/atau
dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh kustodian Bank
Mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek,
Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan:
a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modal
maupun pasar uang di Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADR) dan Global Depository Receipts (GDR)
yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang
terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat Utang
Negara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat Bank
Indonesia (SBI);
d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yang
diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi efek-
efek yang tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan
direct member dari Euroclear;
f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending and borrowing) bagi nasabah yang ingin
memaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepada
perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(PT KPEI);
g. Kustodian Exchange Traded Fund (ETF) yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi
dimana unit penyertaannya diperdagangkan di bursa.
h. Jasa Kustodian Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang
diterbitkan oleh manajer investasi dan bank kustodian dalam rangka transaksi sekuritisasi aset yang
dimiliki perbankan atau lembaga keuangan lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Kustodian Bank Mandiri memiliki 1.822 dan 819 nasabah
yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksa
dana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio berdasarkan mata uang yang
disimpan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp445.624.581, USD1.754.110.142 (nilai penuh)
dan EUR106.333 (nilai penuh) dan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp391.312.991,
USD1.460.738.660 (nilai penuh) dan EUR106.336 (nilai penuh) (tidak diaudit). Aset yang disimpan
dalam kegiatan jasa kustodian tidak termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Bank
Mandiri dan Entitas Anak.
Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan
kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat ijin operasi untuk kegiatan
wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke Bapepam dan LK berdasarkan Surat
Keputusan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah
sebagai berikut:
239
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Jasa wali amanat dan agen pemantau (trustee) untuk penerbitan obligasi dan MTN
b. Jasa agen pengelola rekening penampungan (escrow agent)
c. Jasa agen pembayaran (paying agent)
d. Jasa penampungan dana IPO/Initial Public Offering (receiving bank)
e. Jasa agen penjaminan (security agent)
Pada tanggal 31 Desember 2017, Bank Mandiri selaku Wali Amanat mengelola 115 emisi Obligasi dan
MTN dengan nilai emisi berdasarkan mata uang sebesar Rp95.077.750 dan USD105.300.000 (nilai
penuh) dan pada tanggal 31 Desember 2016 mengelola 102 emisi Obligasi dan MTN dengan nilai emisi
sebesar Rp78.379.250 dan USD113.700.000 (nilai penuh) (tidak diaudit).
Baik wali amanat maupun kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan
ISO 9001:2008.
Merupakan layanan penitipan dengan pengelolaan atas harta milik nasabah (settlor) berdasarkan
perjanjian tertulis antara Bank Mandiri sebagai trustee dan nasabah untuk kepentingan pihak yang
menerima manfaat (beneficiary).
Bank Mandiri telah mendapatkan ijin prinsip dan surat penegasan layanan trust berdasarkan Surat
Bank Indonesia No. 15/30/DPB1/PB1-1 tanggal 26 April 2013 dan No. 15/32/DPB1/PB1-1 tanggal
28 Agustus 2013.
Layanan Trust Bank Mandiri juga mengelola nasabah dari berbagai segmen, mencakup oil and gas
company, corporate dan commercial, juga nasabah non-profit organization untuk kegiatan
pendistribusian hasil penjualan gas, jual-beli/akuisisi perusahaan, penampungan untuk dana bantuan
luar negeri dan sebagainya.
Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Pemerintah:
Pertanian 286.949 322.887
Industri 14.543 14.543
301.492 337.430
240
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk
membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain: Asian
Development Bank, Banque Français & Credit National, Barclays, BNP Paribas, BNP Paribas & CAI
Belgia, Calyon & BNP Paribas, CDC NES, Export Finance and Insurance Corporation (EFIC) Australia,
IDA, International Bank for Reconstruction and Development, Japan Bank for International Cooperation,
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor
Ontwikkelingslanden NV, Pemerintah Swiss, RDI - KI, Spanyol, U.B Denmark, US Export Import Bank
dan Overseas Economic Cooperation Fund. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.
40/PMK.05/2015 tanggal 6 Maret 2015 bahwa terhitung mulai tanggal
1 Oktober 2015 pengelolaan penatausahaan pinjaman luar negeri dilakukan oleh Kementerian
Keuangan, sehingga seluruh pinjaman luar negeri yang dikelola Bank penata usaha ditarik ke
Kementerian Keuangan.
Kredit penerusan tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena Bank Mandiri
dan Entitas Anak tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas,
Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada
Pemerintah pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan
dokumentasi kredit. Sebagai gantinya, Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (banking fee) yang
berkisar antara 0,05% - 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk
pada ketentuan dari OJK, Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan
internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah
satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank
dan stakeholders.
ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya
pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-hari.
Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh
(risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan proses
bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan pengelolaan risiko
secara terintegrasi dengan entitas anak untuk memaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai
perusahaan berdasarkan POJK Nomor 17/POJK.03/2014 yang mengatur mengenai penerapan
manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang memiliki cakupan seluruh industri
keuangan.
Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada POJK Nomor 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Kerangka pengelolaan risiko Bank tercantum dalam Kebijakan
Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM), dalam kerangka pengelolaan risiko ini, diatur berbagai
kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh
dalam koridor prudential principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi -
pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bank secara
langsung maupun tidak langsung diimplementasikan melalui pembentukan komite di tingkat Dewan
Komisaris, yaitu Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi, Komite Remunerasi dan
Nominasi, dan Komite Audit. Adapun Executive Commitee dibawah supervisi Direksi terdiri atas Asset &
Liability Committee (ALCO), Risk Management Committee (RMC), Integrated Risk Management
Committee (IRC), Capital & Subsidiaries Committee (CSC), Business Committee, Information Technology
Committee (ITC), Human Capital Policy Committee (HCPC), Policy & Procedure Committee (PPC) dan
Credit Committee.
241
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dari 9 Executive Committee, ada 4 komite yang berkaitan langsung dengan pengelolaan manajemen
risiko yaitu RMC, IRC, ALCO dan PPC. RMC yaitu komite yang membahas dan merekomendasikan
kebijakan dan prosedur serta memantau profil risiko dan mengelola seluruh risiko perseroan. Integrated
IRC yaitu komite yang memberikan rekomendasi mengenai kebijakan manajemen risiko terintegrasi
termasuk penerapan manajemen risiko di entitas anak. Terbentuknya komite IRC ini sebagai wujud
penerapan POJK Nomor 17/POJK.03/2014 tentang manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi
keuangan. IRC memiliki keanggotaan yang mencakup perwakilan dari entitas anak dan membahas serta
merekomendasikan mengenai kebijakan dan penerapan manajemen risiko terintegrasi. ALCO adalah
komite yang menjalankan fungsi penetapan strategi pengelolaan aset dan liabilitas Bank, penetapan suku
bunga dan likuiditas serta hal-hal lain yang terkait dengan pengelolaan aset dan liabilitas Bank. PPC
adalah komite yang membahas dan merekomendasikan penyesuaian/ penyempurnaan kebijakan dan
menetapkan prosedur Bank.
Komite yang dibentuk di tingkat Dewan Komisaris yaitu Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola
Terintegrasi, dan Komite Audit, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi
atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
Dalam kegiatan operasionalnya, Direktorat yang terkait dengan manajemen risiko ini dibagi menjadi 2
(dua) bagian besar, yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four-eye principle, yang ada di Direktorat
Wholesale Risk dan Direktorat Retail Risk dan 2) Independent Risk Management yang ada di dalam
Direktorat Risk Management and Compliance. Risk Management & Compliance dipimpin oleh seorang
Direktur yang bertanggung jawab kepada Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara
(voting member) pada Risk Management Committee, Integrated Risk Management Committee, dan
Policy & Procedure Committee. Selain itu Bank juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko
yang berada di bawah Risk Management & Compliance. Direktorat Risk Management & Compliance
terdiri dari tujuh grup, yaitu Credit Portfolio Risk Group, Market Risk Group, Operational Risk Group,
Credit Control & Supervision Group, Legal Group, Compliance Group, serta Policy & Procedure Group.
Direktorat Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/
mengkoordinasikan 10 jenis risiko yang dihadapi Bank, serta membahas dan mengusulkan kebijakan dan
pedoman pengelolaan risiko.
Bank Mandiri mengembangkan penerapan ICAAP, bertujuan memastikan bank memiliki proses
pengukuran risiko secara komprehensif dan perhitungan modal sesuai profil risiko serta mampu
menyediakan modal yang dibutuhkan. Salah satu bagian dari ICAAP yaitu penyusunan Risk Appetite
Statement (RAS), RAS merupakan jenis dan tingkat risiko yang sanggup diambil/dihadapi Bank yang
berada dalam kapasitas risiko yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan bisnis. Penerapan ICAAP ini
dalam rangka mendukung Implementasi Basel II Pilar 2 secara best practice.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan profil risiko secara triwulanan dan
laporan tingkat kesehatan Bank secara semesteran untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat
dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko entitas anak secara konsolidasi.
A. Risiko Kredit
Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara
ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan
kualitas atau menjadi Non-Performing Loan (NPL), serta mengelola penggunaan modal yang optimal
melalui identifikasi unit bisnis, segmen, produk, wilayah yang memberikan nilai tambah bagi Bank
(menggunakan indikator Return On Risk Weighted Asset, RORWA).
242
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jenis agunan yang diterima Bank terdiri dari benda bergerak (antara lain agunan tunai, piutang
dagang, persediaan barang, mesin, dan surat berharga), benda tak bergerak (antara lain tanah,
bangunan, dan mesin), serta penjaminan (personal/corporate guarantee). Ketentuan
coverage/kecukupan agunan untuk tiap segmen ditentukan sebagai berikut:
Jumlah Coverage
Segmen Jenis Agunan
Minimal*
Proyek yang dibiayai
Persediaan (inventory)
Piutang 100% - 150% dari
Wholesale
Fixed Asset limit kredit
Tanah atau Tanah dan Bangunan
Agunan lain yang diterima oleh Bank
Fixed Asset
Persediaan (inventory)
100% - 200% dari
Retail Piutang
limit kredit
Tanah atau Tanah dan Bangunan
Agunan lain yang diterima oleh Bank
*) Jumlah coverage agunan ditentukan berdasarkan jenis dan limit fasilitas kredit, jenis dan nilai agunan, serta evaluasi debitur.
243
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk menjamin fasilitas kredit, Bank mengutamakan agunan dalam bentuk aset tetap berupa tanah
atau tanah berikut bangunan. Nilai agunan yang digunakan Bank sebagai jaminan kredit adalah nilai
agunan yang dinilai oleh penilai internal (credit operation unit) dan penilai eksternal rekanan Bank atau
penilai eksternal bukan rekanan Bank yang telah ditunjuk pejabat pemegang kewenangan di business
unit/credit recovery unit.
Agunan dapat ditukar selama masih memenuhi aspek marketabilitas dan memenuhi kecukupan nilai
agunan. Jika terjadi gagal bayar oleh debitur, Bank akan melikuidasi agunan sebagai second way out
guna menjamin pelunasan hutang debitur.
Untuk mengidentifikasi serta mengukur tingkat risiko transaksional, sebagai bagian dari pelaksanaan
prudential banking, Bank menggunakan Credit Risk Tools antara lain Credit Rating dan Credit Scoring
Tools, spread sheet keuangan, dan Nota Analisa Kredit (NAK) yang komprehensif. Secara portofolio
telah dilakukan kontrol melalui pelaksanaan master limit, ICLS (Integrated Credit Liabilities System)
dan name clearance.
Rating dan Scoring system terdiri dari Bank Mandiri Rating System (BMRS), Small Medium Enterprise
Scoring System (SMESS), Micro Banking Scoring System (MBSS) serta Consumer Scoring System
(application, behaviour, collection dan anti-attrition).
BMRS yang telah dikembangkan oleh Bank terdiri dari Rating System untuk segmen Corporate &
Commercial, Rating System untuk segmen Wholesale SME, Rating System untuk Project Finance,
Rating System untuk Financial Institution - Bank, Rating System untuk Financial Institution - Non
Bank, yaitu multifinance dan Rating System untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Dengan Rating System untuk Financial Institution - Bank, Bank dapat melakukan identifikasi dan
pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransi dalam memberikan fasilitas Credit Line.
Sebagai upaya perbaikan pengukuran tingkat risiko transaksional untuk Kantor Luar Negeri, saat ini
BMRS telah diimplementasikan di Kantor Luar Negeri. Untuk menunjang pengembangan model
Scoring dan Rating, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit
Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model
credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor performance model credit
rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang dilakukan
oleh business unit. Selain itu Bank juga telah memiliki pedoman penyusunan model probability of
default (PD) yang dapat menunjang penerapan internal rating based approach.
Sebagai upaya pemantauan kinerja rating and scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan
credit scoring review dan rating review outlook yang diterbitkan secara triwulan. Laporan tersebut
memuat informasi mengenai performance scoring dan rating yang disusun berdasarkan limit (Rp5
miliar sampai dengan Rp15 miliar untuk middle commercial & SME dan di atas Rp15 miliar untuk large
commercial dan corporate). Hal ini bermanfaat bagi business unit khususnya sebagai acuan dalam
menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik (perform), sehingga proses ekspansi kredit
lebih berkualitas
Saat ini Bank sedang mengembangkan dan melengkapi lebih lanjut internal rating dan internal scoring
yang ada agar sejalan dengan Advanced Internal Rating Based Approach (A-IRB Approach), yaitu
dengan mengembangkan Basel II Risk Paramater model Probability of Default (PD), Loss Given
Default (LGD), dan Exposure At Default (EAD) untuk segmen Wholesale, Retail dan Consumer. Hal ini
juga dalam rangka mempersiapkan komponen-komponen model yang dibutuhkan untuk penerapan
perhitungan CKPN berdasarkan IFRS 9 (PSAK 71).
Model yang telah dikembangkan oleh Bank, divalidasi secara internal oleh Risk Model Validator, yaitu
unit yang independen dan terpisah dari unit pengembang model. Hal ini dilakukan untuk
meminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan
peringkat (rating) debitur dan score nasabah serta nilai PD.
244
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selain credit rating dan scoring, tools lain yang digunakan oleh Bank yaitu loan monitoring system
yang digunakan untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami kesulitan
pembayaran kewajiban kredit. Bank melakukan deteksi dini dengan analisa watch list (early warning
analysis) terhadap seluruh kredit debitur corporate dan commercial dengan kolektibilitas 1 dan 2 yang
dilakukan secara periodik setiap triwulan. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan
account strategy dan action plan secara dini untuk mencegah terjadinya NPL.
Dalam menilai dan memantau kualitas kredit, Bank Mandiri senantiasa mengacu kepada regulasi
Bank Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan cara melakukan review atas
prospek usaha, serta menilai kinerja dan kemampuan membayar debitur. Monitoring kredit pada
segmen corporate, commercial, dan SME banking khusus untuk limit > Rp 1 miliar dilakukan pada
level debitur melalui Loan Monitoring System (ALERT system) yang telah terintegrasi dalam sistem
IPS. Loan monitoring system tersebut mencakup dua fungsi yaitu sebagai alat deteksi dini melalui
analisa Watch List (Early Warning Analysis) serta review kolektibilitas berdasarkan 3 pillar. Loan
Monitoring System merupakan metode yang standar, terstruktur dan komprehensif dalam
memonitor kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut (action plan) untuk
mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit debitur. Proses monitoring minimal dilakukan dalam
rentang periode triwulanan yang bertujuan untuk mengidentifikasi debitur yang berpotensi
mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya.
Sementara itu, untuk proses monitoring kredit segmen SME banking khusus untuk limit < Rp 1
miliar, mikro dan consumer dilakukan pada level portofolio dengan melakukan analisa portofolio dari
berbagai aspek yang dituangkan dalam credit risk report. Dalam rangka memaksimalkan
implementasi manajemen risiko, Bank Mandiri juga melakukan monitoring kredit pada proses kredit
dan sistem serta alat pendukungnya melalui forum yang disebut credit session yang rutin
diselenggarakan untuk setiap segmen kredit, dimana melalui forum inilah dapat diketahui
permasalahan dan kelemahan pada setiap proses bisnis, kebijakan kredit serta metodologi dan
tools perkreditan, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan. Selain itu, sebagai langkah antisipatif
(early warning signal), Bank Mandiri juga melakukan proses simulasi dan stress testing terhadap
portofolio yaang dimiliki secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portfolio per segmen
atau per sektor industri, dimana hasilnya akan menjadi panduan bagi Bank Mandiri dalam
memonitor sektor atau debitur tertentu yang berpotensi mengalami penurunan kualitas dengan lebih
ketat untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Pada tingkat portofolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio
management yang secara proaktif memelihara diversifikasi portofolio pada tingkat optimal dengan
risk exposure yang berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya
Bank menggunakan tools Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu industry
classification, industry acceptance criteria dan industry limit.
245
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PG secara mendasar mengubah konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktif
memprioritaskan industri-industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksi
perusahaan atau individu terbaik pada masing-masing industri tersebut (winner players) yang dijadikan
targeted customer. Dengan proactive approach Bank telah berhasil menarik perusahaan yang
profitable dan bergerak di bidang industri yang prospektif. Proactive approach ini juga menghindari
terjadinya konsentrasi risiko pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu karena Bank secara aktif
melakukan pembatasan eksposur melalui kebijakan limit (industry limit dan limit debitur). Bank telah
menerapkan sebuah limit management system solution yang terintegrasi untuk mengawasi dan
mengatur limit dan eksposur, untuk tingkat individual dan portofolio.
PG secara rutin direview dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date serta
memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Saat ini Bank telah mereview Industry
Classification guna memastikan bahwa klasifikasi industri dari setiap sektor sesuai dengan
perkembangan terkini. Untuk mendukung penggunaan IC, Bank menyusun Analisa Portofolio Industri
untuk memberikan gambaran mengenai performance portofolio Bank pada suatu sektor industri.
Selain itu, Bank menerbitkan portfolio outlook secara ad hoc dalam menghadapi perubahan kondisi
ekonomi yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja portofolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook
merupakan langkah antisipasi (early warning) sebelum perubahan kondisi ekonomi dimaksud
mempengaruhi kinerja portofolio kredit.
Sebagai bagian dari active portfolio management, Bank senantiasa melakukan monitoring
perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan
potensi inherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring
perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, sektor
industri, wilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil
langkah-langkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu.
Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan yield) terhadap
perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank
secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio kredit baik per
kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai scenario. Dengan
stress test ini, Bank dapat memahami kemungkinan potensi negatif terhadap kinerja bisnis Bank
Mandiri dan mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dan
solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang sehingga kualitas
portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
Sebagai salah satu Bank yang ditetapkan oleh OJK sebagai bank sistemik (Domestic Systemically
Important Bank), Bank Mandiri telah menyusun Rencana Aksi (Recovery Plan) untuk mengatasi
permasalahan keuangan yang mungkin terjadi (financial stress) sesuai ketentuan POJK Nomor
14/POJK.03/2017 tanggal 4 April 2017.
Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas sumber daya manusia dalam
pengelolaan risiko, Bank memiliki risk management academy yang telah mengeluarkan beberapa
modul manajemen risiko, baik yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan skills maupun
yang secara umum meningkatkan risk awareness karyawan.
246
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
Eksposur maksimum risiko kredit disajikan setelah cadangan kerugian penurunan nilai tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya terhadap aset keuangan pada laporan posisi
keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
Giro pada Bank Indonesia 50.188.118 52.484.974
Giro pada bank lain 12.329.947 10.360.165
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 74.600.803 73.616.927
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.644.649 1.955.500
Tersedia untuk dijual 1.590.710 867.843
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.876.737 2.817.467
Tersedia untuk dijual 24.109.437 21.366.566
Dimiliki hingga jatuh tempo 8.196.823 11.197.290
Diukur pada biaya perolehan 1.139.166 496.135
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2.183.356 1.191.310
Tersedia untuk dijual 89.073.724 80.334.549
Dimiliki hingga jatuh tempo 2.585.950 11.142.896
Diukur pada biaya perolehan 8.262.937 5.027.262
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 24.090.128 14.167.271
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2.629.315 5.054.488
Tagihan derivatif 446.459 239.260
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah*)
Korporasi 258.204.300 222.057.965
Komersial 135.630.079 147.555.617
Retail 226.493.437 194.260.689
Syariah 57.964.704 52.831.922
Piutang pembiayaan konsumen 14.782.332 11.531.838
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 2.356.890 829.945
Tagihan akseptasi 12.290.260 14.548.203
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan diterima 4.724.432 4.365.862
Piutang transaksi nasabah 2.095.568 1.010.636
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 699.825 472.950
Tagihan kepada pemegang polis 713.049 504.474
Penjualan efek-efek yang masih akan diterima 201.358 30.285
Tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan 594.534 593.466
1.021.699.027 942.913.755
*) Sesuai dengan segmen-segmen debitur Bank Mandiri.
**) Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***) Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
247
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif setelah cadangan kerugian penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2017 2016
____
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum aset keuangan atas risiko kredit bagi Bank
Mandiri dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tanpa memperhitungkan agunan
atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat seperti yang diungkapkan pada laporan
keuangan konsolidasian.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
a) Sektor geografis
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank Mandiri dan Entitas Anak pada nilai
bruto (tanpa memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai, agunan atau pendukung kredit
lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2017 dan
2016. Untuk tabel ini, Bank Mandiri dan Entitas Anak telah mengalokasikan eksposur area
berdasarkan wilayah geografis dimana kantor pencatatan transaksi dilakukan.
248
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
31 Desember 2017
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain****) Total
249
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
31 Desember 2016
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain****) Total
250
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
31 Desember 2017
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain****) Total
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 77.843.320 - - - 1.844.658 79.687.978
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 19.450.470 5.653.897 606.480 335.162 9.566.712 35.612.721
Letters of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 14.806.837 - - - 1.015.685 15.822.522
Standby letters of credit 12.102.240 - - - 176.378 12.278.618
124.202.867 5.653.897 606.480 335.162 12.603.433 143.401.839
31 Desember 2016
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain****) Total
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 73.082.123 1.070 - - 1.183.091 74.266.284
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 16.735.544 4.595.235 537.136 511.284 4.518.172 26.897.371
Letters of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 10.529.237 - - - 1.567.429 12.096.666
Standby letters of credit 13.016.362 - - - 148.198 13.164.560
113.363.266 4.596.305 537.136 511.284 7.416.890 126.424.881
****) Lain-lain termasuk portofolio di daerah Papua dan cabang luar negeri.
b) Sektor industri
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai bruto (tanpa
memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai, agunan atau pendukung kredit lainnya),
yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.
31 Desember 2017
Lembaga Jasa
keuangan/ dunia Lain-
Pemerintah Bank Industri Pertanian usaha lain****) Total
**) Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
****) Lain-lain termasuk perdagangan, restoran dan hotel, tambang, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, konstruksi, listrik, gas dan air, dan jasa sosial.
251
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
252
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2017 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)