Anda di halaman 1dari 16

Perancangan Sistem Informasi

Mall Parking

DISUSUN OLEH :

Axl Kojiro (170030618)


I wayan sukadana wibawa (170030384)
Ardiansyah (170030691)
Aldy Agustiano (170030358)

JE173
SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

TEKNIK KOMPUTER (STIKOM BALI)


BAB I
1. Pendahuluan
1.1 Analisa Situasi
Setiap saat pengunjung berdatangan menuju mall jelas hal yang pertama kali di lakukan adalah
mencari tempat parkir yang kosong. Pada umum nya parkir pada mall hanya berlantai 1 saja tetapi
ada juga mall yang mempunyai parkiran yang melebihi 1 lantai dan pengunjung yang tidak tahu
dimana tempat parkir yang kosong akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari
parkiran tersebut. Dan ada juga kejadian dimana 2 pengunjung merebutkan 1 tempat parkir yang
sama.

1.2 Identifikasi Masalah


Pada Analisa diatas kita bisa melihat bahwa ada beberapa pokok masalah sebagai berikut:
• Waktu banyak habis untuk mencari tempat parkir yang kosong
• Kurang nya informasi pengunjung tentang dimana tempat parkir kosong tersebut berada
• Dalam sisi keadilan agar pengunjung tidak saling memperebutkan tempat parkir

1.3 Rumusan Masalah

• Bagaimana Cara Analisis sistem informasi mall parking?

• Bagaimana cara merancangan sistem informasi mall parking yang layak?

• Bagaimana memberitahu pengunjung tempat parkir yang kosong?

• Bagaimana cara mempermudah pengunjung mencari tempat parkir dengan cepat, dan
aman?

1.4 Tujuan Perancangan Sistem


Tujuan utama dalam perancangan sistem ini ada sebagai berikut:
• Menganalisa sistem informasi mall parking
• Merancang sistem informasi mall parking
• Memberi informasi untuk pengunjung untuk mencari tempat parkir yang kosong
• Mempercepat waktu pencarian tempat parkir yang kosong
1.5 Ruang Lingkup Perancangan Sistem

sistem kita ini mencakupi pengunjung pada mall besar yang mempunyai tempat parkir yang
besar, dan tempat parkir yang tidak sepenuh nya terlihat pada jalan masuk.

Ada beberapa software yang kita gunakan untuk membuat sistem ini yaitu sebagai berikut:
1. sistem operasi kita menggukan windows terbaru yaitu windows 10
2. aplikasi database kita menggukan mysql
3. bahasa pemrograman kita menggukan java

Dengan spefisikasi di atas Sistem ini menggunakan layar touch screen yang memberikan
informasi tentang tempat parkir pada mall tersebut pada jalan masuk tempat parkir mall
dan pengunjung dapat memilih tempat parkir yang kosong pada layar touch screen tersebut
dan tiket untuk tempat parkir tersebut akan keluar dan pengunjung dapat menggukan
tempat parkir tersebut.
BAB II
2. Tinjauan Pusaka
2.1 Konsep Sistem

Sistem adalah Sekumpulan elemen yang saling berkaitan & saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. SUBSISTEM adalah Sistem
didalam suatu sistem dimana sistem berada pada lebih dari satu tingkat Suatu sistem adalah
bagian dari sistem yg lebih besar, sistem yg lebih besar itu adalah Super Sistem

Karakteristik Sistem
Karakteristik Sistem terdiri dari :
- Komponen (Elemen)
- Batasan sistem (Boundary)
- Lingkungan luar (Environment)
- Penghubung sistem (Interface)
- Masukan (Input)
- Keluaran (Output)
- Sasaran sistem (Objective)

2.2 Konsep Database

Database merupakan bagian penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk
mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut. Untuk mengelola sumber informasi
tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang suatu sistem database agar informasi
yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal. Ada 13 tahap untuk
proses perancangan suatu database :

o Perencanaan Basis Data o Perancangan Basis Data Fisik


o Definisi Aplikasi o Pemilihan Basis Data
o Analisis dan Pengumpulan o Perancangan Aplikasi
Kebutuhan o Prototipe
o Perancangan Basis Data o Implementasi
Konseptual o Konversi Data
o Perancangan Basis Data o Pengujian
Logika o operasi pemeliharaan
2.3 Konsep Parkir
Salah satu definisi dari Parkir pada penelitian martadipura (2013) adalah, suatu keadaan
dimana suatu kendaraan yang bersifat sementara ditinggalkan oleh pengemudinya. Dan definisi
menurut undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bab I
Ketentuan
Umum, pada Pasal 1 angka 15 dan 16 tertulis sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Undang-
Undang ini yang dimaksud dengan: 15. Parkir adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak
bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya. 16. Berhenti adalah keadaan
Kendaraan tidak bergerak untuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya.
Menurut Martadipura (2013), terdapat dua jenis yaitu Parkir yang berada di badan
jalan (on street parking) dan parkir yang berada luar badan jalan (off street parking).
Pada On Street parking membutuhkan badan jalan untuk digunakan sebagai tempat parkir,
contoh adalah parkir di depan pertokoan dimana kendaraan berhenti di pinggir jalan.
Sedangkan untuk off street parking tidak membutuhkan badan jalan untuk sebagai
tempat parkir melainkan dipersiapkan sebuah lahan khusus untuk menampung kendaraan parkir.

2.4. Konsep Sistem Informasi


Pengertian Sistem Informasi menurut Kadir (2003) dengan mengutip dari mengutip
dari beberapa pendapat para ahli, diantaranya adalah : Menurut Hall sistem Informasi
adalah ”Sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses men-
jadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”. Menurut Bodnar dan Hopwood
sistem Informasi adalah ” Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna”. Sehingga
secara umum sistem informasi dapat diartikan sebagai suatu sistem terintegrasi yang mampu
me nyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut blok bangunan
(building block), terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output,
komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data,
dan komponen kontrol. Dimana semua komponen tersebut saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi itu sendiri dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu diperlukan sebuah perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan
evaluasi untuk dapat menerapkan sistem informasi secara efektif dan efisien

2.5. Konsep Sistem Informasi Mall Parking


Konsep sistem kita ini adalah dimana ada 1 layar touch screen pada jalan masuk tempat
parkir pada mall dan akan di tunjukan tempat parkir yang tersedia dalam mall dan setiap tempat
parkir ada nomer-nomer tersendiri dan pengunjung dapat memilih salah satu pada layar tersebut
dan akan setelah itu akan keluar tiket yang akan di gunakan pengunjung saat keluar dari tempat
parkir tersebut setelah dapat tiket pengunjung harus memarkirkan kendaraan pada tempat parkir
yang nomer nya di pilih oleh pengunjung dan setelah pengunjung keluar dari parkiran pada
checkout akan ada admin dengan layar computer sendiri dan pengunjung memberi tiket yang
sudah di simpan nya dari masuk tadi dan setelah di beri tiket nya kepada admin, admin tersebut
akan menscan tiket tersebut dan akan memberi tahu berapa lama tempat parkir tersebut di
tempati dan memberitahu jumlah yang harus di bayar oleh pengunjung.
BAB III
3. Perancangan Sistem
3.1 Metode Perancangan Sistem
Metode yang kita gunakan untuk perancangan
sistem kita adalah dengan metode waterfall
Model pengembangan software yang diperkenalkan
oleh Winston Royce pada tahun 70-an ini merupakan
modelklasik yang sederhana dengan aliran sistem yang
linier —keluaran dari tahap sebelumnya merupakan
masukan untuk tahap berikutnya. Pengembangan
dengan model ini adalah hasil adaptasi dari
pengembangan perangkat keras, karena pada waktu itu
belum terdapat metodologi pengembangan perangkat
lunak yang lain. Proses pengembangan yang sangat
terstruktur ini membuat potensi kerugian akibat
kesalahan pada proses sebelumnyasangat besar dan
acap kali mahal karena membengkaknya biaya
pengembangan ulang.

Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana
kemajuan dipandangsebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase
perencanaan, pemodelan, implementasi(konstruksi), dan pengujian.

Tahapan Metode Waterfall

Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement,
design,implementation, verification dan maintenance.

1. Tahap requirement atau spesifikasi kebutuhan sistem adalah analisa kebutuhan sistem yang
dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh klien dan staf pengembang. Dalam tahap
ini klien atau pengguna menjelaskan segala kendala dan tujuan serta mendefinisikan apa
yang diinginkan dari sistem. Setelah dokumen spesifikasi disetujui maka dokumen tersebut
menjadi kontrak kerja antara klien dan pihak pengembang.
2. Tahap selanjutnya adalah desain, dalam tahap ini pengembang akan menghasilkan sebuah
arsitektur sistem secara keseluruhan, dalam tahap ini menentukan alur perangkat lunak
hingga pada tahapalgoritma yang detil.
3. Selanjutnya tahap implementasi, yaitu tahapan dimana keseluruhan desain diubah menjadi
kode-kode program. kode program yang dihasilkan masih berupa modul-modul yang
selanjutnya akan di integrasikanmenjadi sistem yang lengkap untuk meyakinkan bahwa
persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.
4. Tahap selanjutnya adalah verifikasi oleh klien, klien menguji apakah sistem tersebut telah
sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.
5. Tahap akhir adalah pemeliharaan yang termasuk diantaranya instalasi dan proses perbaikan
sistem sesuai kontrak.

Manfaat Metode Waterfall

Keunggulan model pendekatan pengembangan software dengan metode waterfall adalah


pencerminan kepraktisanrekayasa, yang membuat kualitas software tetap terjaga karena
pengembangannya yang terstruktur dan terawasi.Disisi lain model ini merupakan jenis model yang
bersifat dokumen lengkap, sehingga proses pemeliharaan dapatdilakukan dengan mudah. Akan
tetapi dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan sangat teknis, membuat pihak klien sulit
membaca dokumen yang berujung pada sulitnya komunikasi antar pengembang dan klien.
Dokumentasi kode program yang lengkap juga secara tak langsung menghapus ketergantungan
pengembang terhadap pemrogram yang keluar dari tim pengembang. Hal ini sangat
menguntungkan bagi pihak pengembang dikarenakan proses pengembangan perangkat lunak tetap
dapat dilanjutkan tanpa bergantung pada pemrogram tertentu.

Kelemahan Metode Waterfall

Kelemahan pengembangan software dengan metode waterfall yang utama adalah


lambatnya prosespengembangan perangkat lunak. Dikarenakan prosesnya yang satu persatu dan
tidak bisa diloncat-loncat menjadikan model klasik ini sangat memakan waktu dalam
pengembangannya. Disisi lain, pihak klien tidak dapatmencoba sistem sebelum sistem benar-benar
selesai pembuatannya. Kelemahan yang lain adalah kinerja personil yang tidak optimal dan efisien
karena terdapat proses menunggu suatu tahapan selesai terlebih dahulu.Secara keseluruhan model
pendekatan pengembangan software dengan metode waterfall cocok untuk pengembangan
software / perangkat lunak dengan tingkat resiko yang kecil, dan memiliki ukuran yang kecil serta
waktu pengembangan yang cukup panjang. Model ini tidak disarankan untuk ukuran perangkat
lunak yang besar dantingkat resiko yang besar.
3.2 Flowchart Sistem
3.3 DFD
dari studi kasus di atas dapat dibuatlah suatu diagram alir data (DFD) sebagai berikut :

Diagram Konteks:
Diagram Nol/Zero:
3.4 ERD
3.5 Percancangan UI

Ada beberapa user interface yang sudah saya sediakan, tempat parkir mall yang saya
gunakan sebagai contoh adalah mall bali galeria yang sangat terkenal dan UI bisa di lihat sebagai
berikut:
1. Halaman penyambut, pada layar ini pelanggan dapat menekan di bagian mana saja dan
menuju ke halaman utama.
2. Halaman utama, pada halaman ini pengunjung dapat memilih tempat parkir yang ingin di
pilih sesuai dan pengunjung dapat memilih lantai juga.

3. Halaman notif, pada halaman ini pengunjung harus memastikan tempat parkir yang telah
di pilih apakah sudah benar atau tidak.
4. Halaman notif pengambilan tiket/karcis parkir, setelah pengunjung memilih yes tiket akan
keluar dan pengunjung dapat mengambil nya dan menempatkan kendaraan pada tempat
parkir dengan nomer yang sudah di pilih.

setelah halaman terakhir sudah keluar dan pengunjung mengambil tiket, layar touchscreen akan
otomatis balik lagi kepada halaman pertama yaitu halaman penyambut.
BAB IV
4. Penutup
4.1 Kesimpulan
Pembuatan aplikasi Sistem Informasi Parkir ini bertujuan untuk mempermudah
pengunjung untuk mencari dan menempatkan kendaraan pada tempat parkir yang sudah di
tentukan dengan nomer yang di pilih. Sistem Informasi Parkir ini mampu untuk memberikan
efektif kerja. Secara garis besar, berdasarkan hasil perancangan dan pembuatan aplikasi untuk
Sistem Informasi Parkir yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

a) Dengan menggunakan sistem ini, maka proses masuk dan keluar parkir yang
terjadi antara pihak pengunjung akan dapat di organisir dengan baik pada saat jam
buka berlangsung karena setiap kendaraan hanya boleh memarkirkan kendaraan
pada tempat parkir dengan nomer yang sudah di pilih nya.
b) Sistem memberikan kemudahan dari sisi pengunjung, dimana proses jalannya
pencarian dan penempatan tempat parkir dapat berlangsung lebih efektif dan
efisien.
4.2 Saran
Berdasarkan penjelasan tentang sistem informasi yang telah dibuat, dapat diberikan saran
untuk pengembangan sistem ini sebagai berikut:

a) Sistem dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks lagi dengan menggabungkan


dengan sistem yang lain, seperti pendeteksi lahan parkir kosong dan kartu
langganan bagi pengguna parkir berlangganan.
b) Sistem informasi parkir ini dapat dikembangkan menjadi aplikasi berbasis web.
c) Mungkin bisa mengembangkan lagi agar tidak membutuhkan admin saat
pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai