Anda di halaman 1dari 16

2019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
` KRISNADWIPAYANA
UNIVERSITAS

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

SIKLUS PENGELUARAN

Disusun Oleh :

Alwi Raninda Sari (1634031086)

Lensi Nawat (1634031126)


Mahda Nadia Gardina (1634031043)
Rodiyatan Mardiah (1634031048)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya makalah dari mata kuliah “Pemeriksaan Akuntansi II” pada bab “Siklus Pengeluaran” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam penyusunan makalah ini, kami merasa bahwa banyak hambatan yang kami
hadapi. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan
tersebut dapat kami atasi sedikit demi sedikit.
Di samping itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kami mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di dalam penulisan makalah ini.
Demikian pula halnya kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
Dengan rampungnya makalah ini kami harapkan mempunyai manfaat bagi semua pihak yang
membaca makalah ini.

Jakarta, Maret 2019

Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................... 6
A. Siklus Pengeluaran..............................................................................................................6
B. Tujuan Siklus Pengeluaran..................................................................................................6
C. Dokumen dan Laporan........................................................................................................7
D. Pengolahan Transaksi..........................................................................................................9
E. Jenis Akun Yang Mempengaruhi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran.............................17
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................... 18

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pemeriksaan Akuntansi II Hal 2 dari 16
Kebutuhan masyarakat tentang informasi keuangan yang andal menyebabkan
timbulnya profesi akuntan publik. Pofesi ini berkembang sejalan dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat tentang jasa pihak yang kompeten dan dapat
dipercaya untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan yang disajikan
oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan diperlukan pengetahuan yang disebut auditing.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam
profesi akuntan publik mampu menghasilakn jasa yang menjadikan masyarakat
keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan
yang andal bagi masyaraakt keaungan dalam mengambil keputusan pengalokasian
sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan uraian-uraian
diatas, maka diperlukan perancangan program audit terhadap siklus kegiatan
perusahaan. Pengujian pengendalian ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji
efektivitas pengendalian dengan kliennya. Pengujian pengendalian disesuaikan
dengan penggolongan siklus kegiatan perusahaan. Pada kesempatan kali ini, hal yang
akan dibahas ialah mengenai materi tentang audit terhadap siklus pengeluaran:
pengujian pengendalian
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang diajukan adalah :
a. Apakah tujuan dari siklus pengeluaran ?
b. Dokumen dan laporan apa saja yang dibutuhkan dan dihasilkan dari siklus
pengeluaran ?
c. Bagaimana sistem yang digunakan untuk pengolahan transaksi pengeluaran ?
d. Apa saja tujuan dari pemeriksaan audit pembelian berdasarkan asersi
manajemen ?
e. Apa saja tujuan dari pemeriksaan audit pengeluaran kas berdasarkan asersi
manajemen ?
f. Bagaimana prosedur pemeriksaan audit terhadap pembelian dan pengeluaran
kas ?

BAB II
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Akuntansi II Hal 3 dari 16
A. SIKLUS PENGELUARAN
Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang
dan jasa yang dibeli. Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau
jasa. Barang yang diperoleh perusahaan berupa aktiva tetap dan surat berharga yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau
sediaaan dan surat berharga yang akan dikomsumsikan atau digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan
dapat dibagi dua yaitu :
a. Yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga,
asuransi, dan klan).
b. Jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak terwujud).

B. TUJUAN SIKLUS PENGELUARAN


Tujuan Siklus pengeluaran adalah memudahkan pertukaran kas dengan pemasok
barang atau jasa perusahaan. Secara lebih luas, tujuannya adalah :
a. Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan aturan
yang dibutuhkan.
b. Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa barang yang
diterima dalam kondisi baik.
c. Mengamankan barang hingga dibutuhkan
d. Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang dan jasa yang benar
e. Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat
f. Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat
g. Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang
telah diizinkan.
h. Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.

C. DOKUMEN DAN LAPORAN


Dokumen Yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam siklus ini adalah:
Jenis Transaksi Dokumen Yang Digunakan
Pembelian Kredit Permintaan Pembelian
Pesanan Pembelian
Laporan Penerimaan Barang
Pemeriksaan Akuntansi II Hal 4 dari 16
Voucher
Pengeluaran Kas Check
Retur Pembelian Memo Debit

Laporan Yang Dihasilkan


Seperti halnya aplikasi yang lain, dalam aplikasi pengeluaran ini juga dihasilkan
tiga macam laporan, yaitu laporan pengawasan (control report), register, dan laporan
khusus (special report). Meskipun demikian, informasi yang disajikan dalam laporan-
laporan tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain.
a. Laporan Pengawasan, Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan terhadap
sebuah file.Akuntan menggunakan laporan ini untuk menentukan ada tidaknya
perubahan file yang tidak semestinya atau untuk menjamin bahwa tidak ada
transaksi yang hilang selama proses pengolahan data berlangsung. Laporan ini
berisi informasi tentang (1) transaksi yang telah diposting,atau (2) jumlah angka
atau nomor transaksi, atau (3) daftar perubahan yang dibuat selama
pemeliharaan file. Dalam sistem berbasis komputer, laporan ini menyajikan
record count, control total, dan hash total. Petugas pengawas data mengkaji
laporan ini dan membandingkan total tersebut untuk menguji bahwa semua
perubahan (terhadap file) telah dilakukan secara tepat.
b. Register, Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode waktu
tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau satu bulan. Laporan ini berisi
ringkasan data yang telah di posting ke rekening buku besar, sehingga dapat
digunakan untuk melakukan telusuran audit (audit trail) terhadap saldo-saldo
rekening. Register ini dalam sistem manual disebut dengan jurnal khusus, oleh
karenanya register dalam sistem yang berbasis komputer sering pula disebut
dengan jurnal.
c. Laporan Khusus, Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu
manajer dalam membuat jadwal pembayaran utang kepada pemasok. Laporan
khusus yang dihasilkan dalam siklus ini mencakup:
i. Laporan Faktur Terbuka (Open Invoices Report). Laporan ini berisi daftar
faktur pembelian yang belum di bayar pada tanggal laporan. Data yang
dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah utang kepada setiap pemasok.

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 5 dari 16


ii. Laporan Umum Voucher. Laporan ini meringkas voucher menurut umumnya.
Laporan ini sangat bermanfaat, karena jika perusahaan sampai memiliki
utang yang tidak dibayar sampai jangka waktu tertentu, akan berakibat
negatif bagi perusahaan,yaitu:
− Merusak hubungan baik dengan pemasok
− Merusak citra kredit, yang pada gilirannya perusahaan akan sulit untuk
dapat membeli barang dari pemasok secara kredit
iii. Laporan Kebutuhan Kas. Laporan ini meringkas faktur pembelian urut jatuh
tempo. Laporan ini membantu departemen utang dalam merencanakan
pembayaran kas dan dalam mengidentifikasi faktur mana yang harus dibayar
segera, agar dapat diperoleh potongan dan juga agar hubungan baik dengan
pemasok dapat dipelihara.
iv. Layanan Status Utang. Laporan ini dihasilkan kalau perusahaan
menggunakan sistem online real-time, karena sistem ini memungkinkan
pemakai untuk meminta database menyajikan informasi terbaru. Dalam
siklus ini,karyawan bagian utang juga memerlukan informasi mengenai utang
kepada setiap pemasok. Kebutuhan ini dipenuhi dengan menyajikan
informasi terbaru tentang utang kepada setiap pemasok.

D. PENGOLAHAN TRANSAKSI
Pengolahan transaksi akan diuraikan dalam 2 versi, yaitu untuk sistem yang
diselenggarakan secara manual, dan untuk sistem yang diselenggarakan dengan
menggunakan alat bantu komputer.
a. Sistem manual. Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang
diselenggarakan secara manual, mencakup sistem-sistem sebagai berikut:
i. Sistem Pembelian
a) Sistem pembelian terdiri dari berbagai prosedur berikut ini:
1) Prosedur permintaan pembelian
2) Prosedur order pembelian
3) Prosedur penerimaan barang
4) Prosedur penyimpanan barang
5) Prosedur pembuatan bukti kas keluar
6) Prosedur pencatatan utang

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 6 dari 16


b) Perancangan program Audit Untuk pengujian pengendalian :
1) Fungsi Yang Terkait :
 Fungsi gudang
 Fungsi pembelian
 Fungsi penerimaan barang
 Fungsi pencatatan utang
 Fungsi akuntansi biaya
2) Dokumen
Surat permintaan pembelian, Surat permintaan otoritas invetasi, Surat
perminataan otorisasi, Surat permintaan penawaran barang, Surat order
pembelian.
3) Catatan Akuntansi
Register bukti kas, Jurnal pembelian, Buku pembantu utang, Buku
pembantu sediaan.
c) Tujuan Pemeriksaan Audit Pembelian
Berdasarkan Asersi Management tujuan pemerikasaan terhadap transaksi
pembelian yaitu :
1) Keberadaan atau Kejadian (existence or occurance)
 Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi:
− Persetujuan atas surat permintaan pembelian
− Order pembelian
− Penerimaan barang
− Pembuatan bukti kas keluar
 Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan
lakukan verifikasi terhadap tanggal, nama pemasok, dan jumlah
moneter dan nonmoneter. Lakukan pula pemeriksaan terhadap
dokumen pendukung berikut ini:
− Laporan penerimaan barang
− Bukti kas keluar
− Surat order pembelian yang telah diotorisasi
− Surat permintaan yang telah diotorisasi
− Faktur dari pemasok
2) Kelengkapan (completeness)
Periksa bukti kelengkapan formulir bernomor urut tercetak dan

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 7 dari 16


pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut dan periksa secara
selintas nomor urut bukti kas keluar yang dicatat dalam register bukti kas
keluar.
3) Hak dan Kewajiban (right and obligation)
Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan dilakukan penyusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
 Laporan penerimaan barang
 Faktur dari pemasok
 Surat order pembelian
 Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 8 dari 16


4) Penilaian atau Alokasi (evaluation or alocation)
Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa buktinya:
 Persetujuan pembelian semestinya untuk setiap transaksi pembelian
 Pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam
bukti kas keluar
5) Penyajian dan Pengungkapkan (presentation and disclosure)
 Pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam
bukti kas keluar
 Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku
pembantu dan jurnal untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak
terjadi kekeliruan posting jumlah moneter akun
d) Prosedur Pemeriksaan Audit Pembelian
1) Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan atas permintaan
pembelian, order pembelian, penerimaan barang, pembuatan bukti kas
keluar
2) Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan
lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung
3) Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut
4) Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan dilakukan penyusutan ke
dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan
5) Periksa adanya pengecekkan independen terhadap posting ke buku
pembantu jurnal

ii. Sistem Pengeluaran Kas


a) Sistem pengeluaran kas terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1) Prosedur pembayaran bukti kas keluar
2) Prosedur pencatatan pengeluaran kas
b) Perancangan program Audit Untuk pengujian pengendalian :
1) Fungsi Yang Terkait :
 Fungsi pengeluaran kas
 Fungsi pencatatan utang
 Fungsi keuangan
 Fungsi akuntansi biaya

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 9 dari 16


 Fungsi akuntansi umum
 Fungsi audit intern
2) Dokumen
Permintaan cek dan Bukti kas keluar.
3) Catatan Akuntansi
Register dan Buku besar.
c) Tujuan Pemeriksaan Audit Pembelian
Berdasarkan Asersi Management tujuan pemerikasaan terhadap transaksi
pengeluaran kas yaitu :
1) Keberadaan atau Kejadian (existence or occurance)
 Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi:
− Pembuatan cek
− Pencatatan cek ke dalam register cek
 Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan
verifikasi terhadap tanggal, nama debitur, dan jumlah moneter dan
nonmoneter. Lakukan pula pemerksaan terhadap dokumen
pendukung berikut ini:
− Permintaan cek
− Bukti kas keluar
− Kwintansi

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 10 dari 16


2) Kelengkapan (completeness)
Periksa bukti digunakannya formulir cek bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut.
3) Hak dan Kewajiban (right and obligation)
Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan dilakukan
penyusutan ke dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
 Permintaan cek
 Kwintansi
 Pencatatan ke dalam register cek
4) Penilaian atau Alokasi (evaluation or alocation)
Untuk sampel yang diambil pada langkah ke 2 diatas periksa buktinya:
 Persetujuan semestinya untuk setiap transaksi pengeluaran kas
 Pengecekan independen terhadap penulisan cek dan bukti kas keluar
5) Penyajian dan Pengungkapkan (presentation and disclosure)
Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku
pembantu utang dan register cek untuk memperoleh keyakinan bahwa
tidak terjadi kekeliruan posting jumlah moneter atau akun.
d) Prosedur Pemeriksaan Audit Pengeluaran Kas
1) Lakukan pengamatan terhadap prosedur pembuatan cek dan pecatatan
cek ke dalam register cek
2) Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung
3) Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawabkan pemakaian formulir tersebut
4) Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan lakukan pengusutan
ke dokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan
5) Periksa adannya independen terhadap posting ke buku pembantu jurnal
b. Sistem berbasis komputer. Pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran yang
berbasis komputer, mencakup prosedur-prosedur sebagai berikut :
i. Prosedur Permintaan Pembelian
Aktivitas Bisnis yang pertama kali dilakukan dalam siklus pengeluaran adalah
permintaan barang. Keputusan Kunci yang dibuat pada proses ini adalah
mengidentifikasi barang apa yang akan dibeli, kapan dibutuhkan, dan berapa
banyak yang akan di beli.Keputusan ini normalnya dibuat oleh fungsi
Pemeriksaan Akuntansi II Hal 11 dari 16
pengawas persediaan (inventory control), meskipun informasi tentang
kebutuhan barang diperoleh dari departeman pengguna barang.
ii. Prosedur Pemesanan Barang
Aktivitas pokok yang kedua dalam siklus pengeluaran adalah pemesanan
barang. Aktivitas pembelian biasanya dilakukan oleh petugas pembelian atau
karyawan pembelian dalam departeman pembelian.
Keputusan penting yang dibuat pada tahap ini adalah pemilihan pemasok
dengan mempertimbangkan harga, kualitas, dan kualitas pengiriman.
Komitmen terhadap kualitas dan pengiriman yang dimiliki oleh para
pemasok sangat penting, karena keterlambatan pengiriman atau dalam
pengiriman terdapat produk cacat dapat mengancam seluruh sistem. Sekali
seorang pemasok terpilih untuk memasok sebuah produk, identitas pemasok
tersebut akan menjadi bagian dari atau dimasukan ke dalam file induk
persediaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari proses seleksi pemasok
ketika akan membeli barang yang sama di kemudian hari. Dengan cara
ini,maka kinerja pemasok secara periodik dievaluasi untuk menentukan
apakah pemasok tersebut masih dapat dipertahankan atau tidak. Evaluasi ini
tidak hanya melibatkan masalah harga, namun juga kualitas produk yang
dibeli dan kinerja pengiriman barang. Sistem Informasi Akuntansi yang baik,
seharusnya juga dirancang untuk dapat menangkap dan menelusur informasi
ini.

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 12 dari 16


iii. Prosedur Penerimaan Barang
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menerima dan menyimpan
barang yang dipesan. Departeman penerima barang bertanggung jawab
untuk menerima barang yang dikirim oleh pemasok. Selain barang diterima,
kemudian dilaporkan ke manajer bagian gudang, untuk kemudian
meneruskannya ke manajer pabrik. Departemen penyimpanan barang yang
bertanggung jawab kepada manajer bagian gudang, bertanggung jawab
untuk menyimpan barang. Informasi tentang tentang penerimaan barang
yang dipesan harus dikomunikasikan ke fungsi pengawas persediaan, untuk
memperbarui catatan persediaan. Tujuan diselenggarakan prosedur ini
adalah untuk menjamin bahwa semua penerimaan bahan baku,
perlengkapan, dan aktiva lain yang dibeli telah diotorisasi serta untuk
mencatat transaksi penerimaan dalam catatan akuntansi.
iv. Prosedur Pencatatan utang
Aktivitas keempat dalam siklus pengeluaran adalah proses persetujuan
pembayaran faktur pembelian. Proses ini dilaksanakan oleh departemen
hutang dagang yang bertanggung jawab terhadap direktur keuangan. Tujuan
diselenggarakannya subsistem ini adalah untuk mencatat kewajiban
membayar kepada pemasok. Input aplikasi ini adalah faktur pembelian,
catatan penerimaan barang, pesanan pembelian (open purchase order) dan
file rincian pesanan pembelian (purchase order detail files).
Secara legal, kewajiban untuk membayar ke pemasok mulai timbul saat
barang diterima. Meskipun demikian, untuk alasan praktis, sebagian besar
perusahaan mencatat utang setelah diterima dan disetujuinya faktur
pembelian. Tujuan dilakukannya cara ini adalah untuk mengotorisasi dan
menentukan apakah faktur yang diterima layak di bayar. Tentunya faktur
pembelian dikatakan layak di bayar jika barang dan jasa yang dipesan benar-
benar telah diterima oleh perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini,
diperlukan informasi dari bagian pembelian (berupa tembusan order
pembelian) dan fungsi penerimaan barang (berupa laporan penerimaan
baranga). Tembusan order pembelian dari bagian pembelian menegaskan
bahwa barang atau jasa yang tercantum dalam faktur pembelian benar-

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 13 dari 16


benar dipesan. Tembusan laporan penerimaan barang yang diterima dari
bagian gudang menegaskan tentang kuantitas dan kondisi yang diterima.
v. Prosedur Pengeluaran Kas
Aktivitas terakhir pada siklus pengeluaran adalah pembayaran faktur yang
telah disetujui. Aktivitas ini,disebut dengan aktivitas pengeluaran
kas,dilaksanakan oleh kasir, yang bertanggung jawab kepada manajer
keuangan.Tujuan diselenggarakannya aplikasi ini adalah untuk menjamin
bahwa pembayaran kepada pemasok dilakukan tepat waktu dan dalam
jumlah yang benar. Input bagi aplikasi ini adalah catatan dari file voucher.
Keputusan kunci dalam prosedur pengeluaran kas adalah menentukan
apakah perusahaan akan memanfaatkan fasilitas potongan yang tersedia
atau tidak. Untuk membuat keputusan ini,dibutuhkan informasi anggaran
kas jangka pendek. Dalam anggaran kas tersebut tergambar taksiran arus kas
masuk dan arus kas keluar untuk satu periode tertentu di masa mendatang
(biasanya satu tahun). Informasi yang tercantum dalam anggaran tersebut
berasal dari berbagai sumber. Bagian piutang dagang memberikan proyeksi
penerimaan kas. File utang dagang dan file order pembelian menunjukan
potensi pembayaran kepada para pemasok,yang bermakna taksiran arus kas
keluar di masa mendatang. Fungsi sumber daya manusia memberikan
informasi tentang kebutuhan kas untuk pembayaran gaji karyawan.jika
cukup anggaran kas menunjukan bahwa perusahaan membutuhkan kas
dalam jumlah yang untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas,maka
fasilitas potongan yang tersedia harus dimanfaatkan agar dapat diperoleh
penghematan pengeluaran kas.

E. JENIS AKUN YANG MEMPENGARUHI AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN


Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas.
Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut :
a. Persediaan
b. Persediaan bahan baku
c. Biaya dibayar dimuka
d. Asset lain-lain (aktiva tak berwujud)
e. Pengembalian pembelian
f. Potongan pembelian
Pemeriksaan Akuntansi II Hal 14 dari 16
g. Berbagai jenis biaya
h. Utang dagang
i. Kas

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 15 dari 16


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri
dari sistem pembelian dan sistem pengeluaran kas. Terdapat beberapa tujuan dari audit siklus
pengeluaran dari kelompok transaksi atau saldo, dari ketegori-kategori asersi. Asersi-asersi
tersebut adalah eksistensi atau kejadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau
alokasi, penyajian dan pengungkapan.
Ada bebrapa hal yang dipertimbangkan untuk mengevaluasi akativitas pengendalian
dalam transaksi pembelian dan pengeluaran kas yaitu dokumen dan catatan umum, fungsi-
fungsi pembelian/pengeluaran kas, sistem untuk transaksi pembelian/pengeluaran kas, serta
pemahaman dan penilaian risiko pengendaliannya.

Pemeriksaan Akuntansi II Hal 16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai