Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman

hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman

obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di

halaman rumah, kebun atau ladang yang digunakan untuk

membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam

rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Tanaman

obat atau bahan obat dapat disalurkan kepada masyarakat,

khususnya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Wikipedia

Indonesia, 2006).

Di Indonesia, dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat.

Namun baru 1.000 jenis tanaman yang telah terdata dan sekitar

300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional.

Penggunaan tumbuhan obat-obatan di Indonesia sebenarnya

sudah mulai dari zaman nenek moyang. Namun penggunaan

ditengah masyarakat dimulai pada saat zaman penjajahan Belanda.

Keanekaragaman tumbuhan obat yang berkhasiat, terdapat

beberapa tumbuhan yang mempunyai nama sama walaupun

jenisnya berbeda. Hal tersebut disebabkan beberapa tumbuhan

belum teridentifikasi secara lengkap dan belum banyak ragam yang

1
diketahui masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dikenalkan jenis-jenis

tumbuhan obat beserta cara pemakaiannya supaya dapat

digunakan sebagai bagian dari sistem pengobatan yang murah dan

aman. Selain itu, tumbuhan obat merupakan potensi kekayaan

yang perlu dilindungi karena dapat dimanfaatkan sebagai

pendukung dari perekonomian rakyat Indonesia (Arief Hariana,

2006).

Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman

berkhasiat obat merupakan pengobatan yang dimanfaatkan dan

diakui oleh masyarakat, yang menandai kesadaran untuk kembali

ke alam (back to nature) adalah untuk mencapai kesehatan yang

optimal dan untuk mengobati berbagai penyakit secara alami

(Prof.H.M.Hembing Wijayakusuma, 2000).

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang

semakin pesat dan canggih pada saat ini, ternyata tidak mampu

menggeser peranan obat-obatan tradisional, tetapi justru hidup

berdampingan dan saling melengkapi. Peminat obat-obatan

tradisional hingga saat ini terus meningkat, akan tetapi masyarakat

kurang mengetahui informasi yang memadai mengenai berbagai

jenis tumbuhan yang dapat dipakai sebagai ramuan obat-obatan

tradisional (Thomas A N S.1992).

2
Pemanfaatan tumbuhan obat sampai saat ini masih menjadi

trend dikalangan masyarakat, sehingga pada beberapa kelompok

masyarakat, tumbuhan obat akan dipakai sebagai alternatif utama

penyembuhan suatu penyakit. Selain itu, pada beberapa daerah

yang terpencil, tumbuhan obat dipakai dan dimanfaatkan sebagai

satu-satunya alternatif penyembuhan penyakit karena sarana dan

pelayanan kesehatan yang kurang memadai (Hamzari, 2008).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan

penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan

kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan

keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Faktor

pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional

prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan

penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya

kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat

tradisional di seluruh dunia (Sukandar E Y, 2006).

Pemerintah juga, melalui Badan Pengawas Obat dan

Makanan telah mengusahakan pengembangan pengetahuan dan

pemasyarakatan Tanaman Obat Keluarga ini melalui berbagai

penelitian. Hingga saat ini telah diketahui beberapa tanaman obat

3
unggulan yang bermanfaat dan telah umum digunakan, yaitu kunyit,

temulawak, jati belanda, buah mengkudu, daun salam, cabai jawa,

sambiloto, jahe merah, daun jambu biji ( Badan POM, 2003).

Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi Salah

satu upaya yang pernah dianjurkan pemerintah dan kini dilakukan

oleh sebagian masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan.

Pemanfaatan TOGA dalam bentuknya yang lebih alami oleh

masyarakat Indonesia, dilakukan sebagai salah satu upaya untuk

pengobatan.

Program TOGA lebih mengarah kepada pengobatan sendiri

untuk menjaga kesehatan anggota keluarga serta untuk menangani

penyakit ringan. Sebagai sumber tanaman, masyarakat

menyediakan sendiri baik secara individu, keluarga maupun secara

bersama-sama dalam suatu lingkungan tempat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik

melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengetahuan

masyarakat Wilayah Gamol tentang manfaat Tanaman Obat

Keluarga (TOGA)? Karena peneliti ingin mengetahui seberapa jauh

pengetahuan warga mengenai tanaman obat keluarga.

Berdasarkan pengamatan peneliti, di Dusun Gamol sebagian

masyarakatnya mempunyai tanaman obat tradisional.

4
1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum:

Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan masyarakat di

wilayah Gamol Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga mengenai

tanaman obat yang umum digunakan dan kegunaan masing-

masing tanaman obat tersebut.

Tujuan khusus:

a. Mengetahui jenis tanaman obat yang dimanfaatkan

b. Upaya pemanfaatan tanaman obat keluarga

c. Dampak pemanfaatan jenis tanaman obat

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat

Memberikan masukan agar melaksanakan penyuluhan

tentang manfaat tanaman obat keluarga (TOGA) di wilayah

Gamol.

2. Bagi Institusi Keperawatan

Sebagai bahan masukan atau informasi bagi Fakultas Ilmu

Kesehatan Program Studi Keperawatan agar dapat

menambah pengetahuan tentang pemanfaatan TOGA.

5
3. Bagi Peneliti

Sebagai aplikasi dari materi keperawatan yang telah

didapatkan di bangku perkuliahan serta menerapkannya

dalam metode riset.

Anda mungkin juga menyukai