Anda di halaman 1dari 28

Stefanus Yus Taufani

1.1 Senin, 07 November 2016

1. TUGAS 3 EKONOMI TEKNIK : NILAI EKIVALENSI

NILAI EKIVALENSI

NAMA : STEFANUS YUS TAUFANI


KELAS : 3IB06
NPM : 1A414449

NILAI EKIVALENSI
Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara
finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat
ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

Nilai Ekivalen
Sejumlah uang pada waktu tertentu dikatakan ekivalen dengan sejumlah
uang yang lain pada waktu yang lain, bila nilai nominalnya berbeda, tetapi nilai
efektifnya sama. Suatu rancangan teknis atau rencana investasi mengandung
sejumlah transaksi, baik penerimaan maupun pengeluaran dalam berbagai bentuk,
selama masa pakai atau masa operasi. Semua jenis transaksinya ini harus
diekivalensikan dulu ke salah satu transaksi dasar. Umumnya diubah ke transaksi
sama rata setiap tahun atau transaksi tunggal di awal jangka waktu analisa.
Dalam proses ekivalensi nilai ini digunakan MARR (minimum attractive
rate of return) sebagai suku bunga analisa. Besarnya MARR ini tergantung dari:
laju inflasi, sukubunga bank, peluang dan resiko usaha.

Pada nilai ekivalensi istilah-istilah yang digunakan adalah:


Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
An = Anuity
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
N = Tahun ke-
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

SI = Simple interest dalam rupiah

A. Present Value (Nilai Sekarang)

Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah
uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu
tingkat bunga tertentu. Metode perhitungan PV dapat dirumuskan seperti dibawah
ini;
2.1 PV = FV / [1+i]n
dimana:
FV = Nilai yang akan datang;
i = suku bunga;
n = jumlah tahun.

Contoh Soal:
Seorang teknisi elektronika membuat tabungan untuk dia membuat alat baru
dalam waktu 5 tahun. Dengan memperhatikan suku bunga 15% berapa jumlah
uang yang harus ia tabung agar memdapatkan uang sebesar Rp.80.000.000,-?

Penyelesaian:
PV = FV / [1+i]n
PV = 80.000.000 / [1+15%]5
PV = 80.000.000 / 2,011
PV = Rp 160.908.575,-

B. Future Value (Nilai yang akan datang)


Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu
jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi
dengan suatu tingkat bunga tertentu. Metode prhitungan FV dapat dirumuskan
seperti dibawah ini ;

FV = PV [1+i]n

dimana:
PV = Nilai sekarang;
i = suku bunga;
n = jumlah tahun.
Contoh soal:
Profesor Agasa memperhitungkan 10 tahun kedepan dana yang ada untuk
penelitiannya. Apabila ia menginvestasikan uangnya saat ini dengan tingkat suku
bunga sebesar 15%. Berapa uang yang ia punya kedepannya dengan investasi
awal Rp 50.000.000,-?

Penyelesaian:
FV = PV [1+i]n
FV = 50.000.000 [1+15%]10
FV = 50.000.000 [ 4,045]
FV = Rp 202.277.886,-

C. Annuity

Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang


sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Annuity dapat dibagi menjadi
dua yaitu annuity nilai sekarang dan annuity nilai masa datang.

Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai anuitas majemuk saat ini dengan
pembayaran atau penerimaan periodik dan sebagai jangka waktu anuitas.

PVAn = A [(S (1+i)n ] = A [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]

Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa depan
dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.
FVAn = A [(1+i)n – 1 ] / i

Contoh soal:

Seorang pelajar mengidentifikasi teknologi 4G yang dapat dikembangkan lagi


agar menjadi lebih cepat. Alat itu membutuhkan dana sebesar Rp 20.000.000,-
yang dapat diangsur 15 tahun. Dengan suku bunga 10% berapa uang yang ia
sediakan setiap tahunnya?
Penyelesaian:

FV = A [(1+i)n-1] / i
A = [FV] [i] / [(1+i)n-1]
A = [20.000.000] [10%] / [(1+10%)15-1]
A = [2.000.000] / [3,177]
A= Rp 629.525,-

Penyelesaian:

FV = A [(1+i)n-1] / i
A = [FV] [i] / [(1+i)n-1]
A = [20.000.000] [10%] / [(1+10%)15-1]
A = [2.000.000] / [3,177]
A= Rp 629.525,-

D. Bunga (Interest)

Bunga adalah uang yang dibayarkan atau dihasilkan dari penggunaan


uang. Bunga dapat dibagi menjadi dua yaitu Simple Interest dan Compound
Interest.
Simple Ineterst / SI (Bunga Sederhana) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan
hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau
dipinjam. Dapat dituliskan:

SI = P0(i)(n)

Contoh soal:
Rendi adalah mahasiswa yang menginvestasikan uangnnya untuk
keperluan kuliah selama 4 tahun. Jika ia berinvestasi sebesar Rp.400.000,- dengan
suku bunga sebesar 10%, berapakah bunga yang akan didapat mahasiswa
tersebut?

Penyelesaian:
SI = Po (i) (n)
SI = 400.000 (10%) (4)
SI = Rp 160.000,-

Compound Interest (Bungan Berbunga) Adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan


dari bunga yang dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang
dipinjam/dipinjamkan.

E. Waktu (n) dan Investasi Awal (Po)


Istilah lainnya yaitu n menunjukan waktu dalam rumusan perhitungan
present value, future value, interest, maupun annuity. Waktu ini sangat penting
karena menyangkut lamanya investasi berjalan dan sebagai acuan untuk
perhitungan keuntungan dari hasil investasi tersebut.

Contoh soal:
Seorang pengusaha menginvestasikan uangnya sebesar Rp.20.000.000,- jika
pengusaha tersebut menginginkan agar uangnya menjadi Rp.62.116.000,- berapa
lama ia harus menginvestasikan uangnya dengan mempertimbangkan suku bunga
sebesar 12% ?

Penyelesaian:

Dalam hal ini kita dapat menggunakan rumus future value:


FV = PV [1+i]n
62.116.000 = 20.000.000 [1+12%]n
3,1083 = [1,12]n
n = 1,12log 3,1083
n = 10

jadi pengusaha tersebut harus menginvestasikan uangnya selama 10 tahun


untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Istilah berikutnya adalah Po atau investasi awal. Investasi awal akan sangat
menentukan hasil dari investasi yang kelak akan didapatkan. Untuk menentukan
investasi awal juga perlu memperhatikan suku bunga dan lamanya waktu
berinvestasi. Dalam rumus perhitungan, Po biasanya akan dihitung bersamaan
untuk menentukan bunga sederhana atau Simple Interest.

Contoh soal:
Seseorang mendapatkan bunga sebesar Rp 1.000.000,- dari hasil investasinya.
Dengan suku bunga sebesar 10% dan waktu insesatasi selama 8 tahun,
tentukanlah investasi awal yang diberikan oleh orang tersebut?

Penyelesaian:
SI = Po [i] [n]
1.000.000 = Po [10%] [8]
Po = 1.000.000 / 0,8
Po = Rp 1.250.000,-

Metode Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau
kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
 Jumlah uang pada suatu waktu
 Periode waktu yang ditinjau
 Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat
tahun kemudian ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka
jumlah uang tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 %
adalah sebesar Rp 34.195

Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya


Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest) = tingkat suku bunga per periode
n (Number) = jumlah periode bunga
P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal
periode/tahun)
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir
periode/tahun)
A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap
periode/tahun
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke
periode berikutnya
terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama

Single Payment
Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini
sebesar “P” (present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga
sebesar “i” (interest) pada suatu periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar
sesuai uang pada periode “n” sebesar “F” (future). Nilai “F” akan di ekivalensi
dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”.
Dengan rumus :

Jika dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan


persamaannya menjadi:

Annual Cash Flow (Uniform Series Payment)

Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang


sama besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil
rumah, mobil, motor dan lainya. Grafik annual cash flow di gambarkan dalam
bentuk grafik dibawah ini:

Hubungan annual dan future


Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single)dan
selanjutnya masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan
dijumlahkan dengan menggunakan persamaan sebelumnya. Maka akan diperoleh
rumus:

Hubungan future dengan annual :

Hubungan annual dengan present (P)


Jika sejumlah uang present didistribusikan secara merata setiap periode akan
diperoleh besaran ekuilaven sebesar “A”, yaitu:

Hubungan present (P) dengan annual (A)

Pembayaran Tunggal
Pembayaran dan penerimaan uang masing-masing dibayarkan sekaligus
pada awal atau akhir suatu periode,
1. Present Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari
sejumlah Cash Flow
(aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i)
tertentu.
Kegunaan : Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu
sekarang
Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat sekarang (t=0),
dengan tingkat suku
bunga (i) %, per tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar
F rupiah.
Rumus:

P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)


Contoh:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya
yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan
biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia
harus menabungkan uangnya sekarang?
Jawab:
F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15
P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)
= (35.000.000) (0,4810)
= Rp 16.835.000,00

2. Future Worth Analysis


Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan
konversi dari sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.

Kegunaan : Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu yang


akan dating
Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga
i %, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan
diperoleh pada periode terakhir?
Rumus:
P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)
Contoh:
Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan
dibank 6 % dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang
akan diperoleh setiap tahunnya ?
Jawab:
P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5
F = P (1+i)N
= Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5
Atau
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 20.000.000) X (1,338)
= Rp 26.760.000,00

3. Annual Worth Analysis


Sejumlah serial Cash Flow (aliran kas) yang nilainya seragam setiap
periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas
kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.

Kegunaan : Untuk mengetahui analisis sejumlah uang yang nilainya


seragam setiap periodenya (nilai tahunan)
Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A
yang harus dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?

Rumus:
A = i / (1 + i )N – 1 atau A = F ( A/F, i, n)
Contoh:
Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp
225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus
di tabung setiap tahunnya ?

Jawab:
F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10
A = F (A/F, i, n)
= (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
= (Rp 225.000.000) X (0,0570)
= Rp 12.825.000

4. Gradient
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan
yang sama atau penurunan yang secara seragam.
Kegunaan : Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan
dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan
penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.

Rumus:

A = A1 + A2
A2 = G (1/i - n / (1 + i)n - 1)
= G (A/G, i, n)

Keterangan:
A = Pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1 = Pembayaran pada akhir periode pertama
G = “Gradient” perubahan per periode
N = Jumlah periode

Contoh:
Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per
periode. Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000
selama 4 tahun. Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah
pembayaran pada akhir tahun pertama?

Jawab:

A2 = G (A/G, i, n)
= Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)
= Rp 30.000.000 (0,5718)
= Rp 17.154.000

5. Interest Periode
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan
yang sama atau penurunan yang secara seragam.
Kegunaan : Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan
dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan
penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.

Konsep Ekuivalensi
Jumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat
menghasilkan nilai sama (ekuivalensi) satu sama lain secara ekonomis.

Contoh Ekivalensi Nilai Tahunan

CV “Mandiri” memerlukan sebuah mesin dengan spesifikasi teknis


tertentu. Ada 2 alternatif pompa yang memenuhi persyaratan yaitu mesin X dan
mesin Y, dengan data-data sebagai berikut:
Bila MARR= 20% per tahun, mesin yang mana yang sebaiknya dipilih?
Penyelesaian:
- Mesin X :
P=400jt, Fsisa = 200jt, n= 8 thn, A= 90jt, i=20%
Ax = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ax = 400jt (A/P,20%,8) + 90jt – 200jt (A/F,20%,8)
Ax = 400jt (0,26061 ) + 90 jt – 200jt (0,06061)
Ax = 104.244.000 + 90.000.000 –12.122.000
Ax = Rp. 182.122.000

- Mesin Y :
P = 700jt, Fsisa = 400jt, A= 40jt, n=12, i=20%
Ay = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ay = P (A/P,20%,12) + A – Fsisa(A/F,20%,12)
Ay = 700 juta x 0,22526 + 40 juta - 400 juta x 0,02526
Ay =157.682.000 + 40.000.000 –10.104.000
Ay = 187.578.000

Keputusan :
Perbandingan EUAC :
Mesin X : Rp 182.122.000
Mesin Y : Rp. 187.578.000
Pilih Mesin X karena biayanya lebih murah.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/time-value-of-money

http://inuboa.wordpress.com/2011/09/26/tahap-pengambilan-keputusan-faktor-
faktor-pada-ekonomi-teknik-dan-bunga/

http://kuliahektek.blogspot.com/

http://www.slideshare.net/IhsanTaufiq/ekonomi-teknik

http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/04/23/pengertian-bunga/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_proyek/bab4_p
enyelesaian_dan_evaluasi_proyek.pdf

http://syntha_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34961/nilai-waktu-dan-
uang.pdf

http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10068/Nilai+Waktu+Uan
g.pdf

http://s3.amazonaws.com/ppt-download/5analisisnilaisekarang-
161022104831.pdf?response-content-
disposition=attachment&Signature=yBmUVJu6vaF%2BLh%2BUjevmtiSmyIs%3
D&Expires=1477801278&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSASXHDAQ

http://s3.amazonaws.com/ppt-download/6analisisnilaitahunan-
161022104915.pdf?response-content-
disposition=attachment&Signature=IUyfpcXzqHN9SdLEmJoS5rQVzkI%3D&Ex
pires=1477800970&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSASXHDAQ

Diposting oleh yus_faw@yahoo.com di 02.08


2 komentar:

1.
Rudy Boncu2 November 2017 08.34

maaf mau tanya,,kakak tau gak apa itu nilai rata uang ???

makasih
Balas
Balasan

1.
Unknown30 September 2018 16.43

nilar rata2 uangnya ler


Balas
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
3.1 Popular Posts


TUGAS 3 EKONOMI TEKNIK : NILAI EKIVALENSI
NILAI EKIVALENSI NAMA : STEFANUS YUS TAUFANI KELAS : 3IB06 NPM : 1A414449 NILAI
EKIVALENSI P...

Tugas 4 : Contoh Kasus IRR dan NPV
IRR (internal rate of return) IRR (internal rate of return) : merupakan suku bunga yang akan
menyamakan jumlah nilai sekarang dari pen...


Tugas Ekonomi Cash Flow

Stefanus Yus Taufani


4.1 Senin, 07 November 2016

2. TUGAS 3 EKONOMI TEKNIK : NILAI EKIVALENSI

NILAI EKIVALENSI

NAMA : STEFANUS YUS TAUFANI


KELAS : 3IB06
NPM : 1A414449
NILAI EKIVALENSI
Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara
finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat
ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

Nilai Ekivalen
Sejumlah uang pada waktu tertentu dikatakan ekivalen dengan sejumlah
uang yang lain pada waktu yang lain, bila nilai nominalnya berbeda, tetapi nilai
efektifnya sama. Suatu rancangan teknis atau rencana investasi mengandung
sejumlah transaksi, baik penerimaan maupun pengeluaran dalam berbagai bentuk,
selama masa pakai atau masa operasi. Semua jenis transaksinya ini harus
diekivalensikan dulu ke salah satu transaksi dasar. Umumnya diubah ke transaksi
sama rata setiap tahun atau transaksi tunggal di awal jangka waktu analisa.
Dalam proses ekivalensi nilai ini digunakan MARR (minimum attractive
rate of return) sebagai suku bunga analisa. Besarnya MARR ini tergantung dari:
laju inflasi, sukubunga bank, peluang dan resiko usaha.

Pada nilai ekivalensi istilah-istilah yang digunakan adalah:


Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
An = Anuity
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
N = Tahun ke-
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

SI = Simple interest dalam rupiah

A. Present Value (Nilai Sekarang)

Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah
uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu
tingkat bunga tertentu. Metode perhitungan PV dapat dirumuskan seperti dibawah
ini;
5.1 PV = FV / [1+i]n
dimana:
FV = Nilai yang akan datang;
i = suku bunga;
n = jumlah tahun.

Contoh Soal:
Seorang teknisi elektronika membuat tabungan untuk dia membuat alat baru
dalam waktu 5 tahun. Dengan memperhatikan suku bunga 15% berapa jumlah
uang yang harus ia tabung agar memdapatkan uang sebesar Rp.80.000.000,-?
Penyelesaian:
PV = FV / [1+i]n
PV = 80.000.000 / [1+15%]5
PV = 80.000.000 / 2,011
PV = Rp 160.908.575,-

B. Future Value (Nilai yang akan datang)


Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu
jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi
dengan suatu tingkat bunga tertentu. Metode prhitungan FV dapat dirumuskan
seperti dibawah ini ;
FV = PV [1+i]n

dimana:
PV = Nilai sekarang;
i = suku bunga;
n = jumlah tahun.
Contoh soal:
Profesor Agasa memperhitungkan 10 tahun kedepan dana yang ada untuk
penelitiannya. Apabila ia menginvestasikan uangnya saat ini dengan tingkat suku
bunga sebesar 15%. Berapa uang yang ia punya kedepannya dengan investasi
awal Rp 50.000.000,-?

Penyelesaian:
FV = PV [1+i]n
FV = 50.000.000 [1+15%]10
FV = 50.000.000 [ 4,045]
FV = Rp 202.277.886,-

C. Annuity

Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang


sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Annuity dapat dibagi menjadi
dua yaitu annuity nilai sekarang dan annuity nilai masa datang.

Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai anuitas majemuk saat ini dengan
pembayaran atau penerimaan periodik dan sebagai jangka waktu anuitas.
PVAn = A [(S (1+i)n ] = A [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]

Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa depan
dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.
FVAn = A [(1+i)n – 1 ] / i

Contoh soal:

Seorang pelajar mengidentifikasi teknologi 4G yang dapat dikembangkan lagi agar menjadi lebih cepat. Alat
itu membutuhkan dana sebesar Rp 20.000.000,- yang dapat diangsur 15 tahun. Dengan suku bunga 10%
berapa uang yang ia sediakan setiap tahunnya?
Penyelesaian:
FV = A [(1+i)n-1] / i
A = [FV] [i] / [(1+i)n-1]
A = [20.000.000] [10%] / [(1+10%)15-1]
A = [2.000.000] / [3,177]
A= Rp 629.525,-

Penyelesaian:

FV = A [(1+i)n-1] / i
A = [FV] [i] / [(1+i)n-1]
A = [20.000.000] [10%] / [(1+10%)15-1]
A = [2.000.000] / [3,177]
A= Rp 629.525,-

D. Bunga (Interest)

Bunga adalah uang yang dibayarkan atau dihasilkan dari penggunaan


uang. Bunga dapat dibagi menjadi dua yaitu Simple Interest dan Compound
Interest.
Simple Ineterst / SI (Bunga Sederhana) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan
hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau
dipinjam. Dapat dituliskan:

SI = P0(i)(n)

Contoh soal:
Rendi adalah mahasiswa yang menginvestasikan uangnnya untuk
keperluan kuliah selama 4 tahun. Jika ia berinvestasi sebesar Rp.400.000,- dengan
suku bunga sebesar 10%, berapakah bunga yang akan didapat mahasiswa
tersebut?

Penyelesaian:
SI = Po (i) (n)
SI = 400.000 (10%) (4)
SI = Rp 160.000,-

Compound Interest (Bungan Berbunga) Adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan


dari bunga yang dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang
dipinjam/dipinjamkan.

E. Waktu (n) dan Investasi Awal (Po)


Istilah lainnya yaitu n menunjukan waktu dalam rumusan perhitungan
present value, future value, interest, maupun annuity. Waktu ini sangat penting
karena menyangkut lamanya investasi berjalan dan sebagai acuan untuk
perhitungan keuntungan dari hasil investasi tersebut.

Contoh soal:
Seorang pengusaha menginvestasikan uangnya sebesar Rp.20.000.000,- jika
pengusaha tersebut menginginkan agar uangnya menjadi Rp.62.116.000,- berapa
lama ia harus menginvestasikan uangnya dengan mempertimbangkan suku bunga
sebesar 12% ?

Penyelesaian:

Dalam hal ini kita dapat menggunakan rumus future value:


FV = PV [1+i]n
62.116.000 = 20.000.000 [1+12%]n
3,1083 = [1,12]n
n = 1,12log 3,1083
n = 10

jadi pengusaha tersebut harus menginvestasikan uangnya selama 10 tahun


untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Istilah berikutnya adalah Po atau investasi awal. Investasi awal akan sangat
menentukan hasil dari investasi yang kelak akan didapatkan. Untuk menentukan
investasi awal juga perlu memperhatikan suku bunga dan lamanya waktu
berinvestasi. Dalam rumus perhitungan, Po biasanya akan dihitung bersamaan
untuk menentukan bunga sederhana atau Simple Interest.

Contoh soal:
Seseorang mendapatkan bunga sebesar Rp 1.000.000,- dari hasil investasinya.
Dengan suku bunga sebesar 10% dan waktu insesatasi selama 8 tahun,
tentukanlah investasi awal yang diberikan oleh orang tersebut?

Penyelesaian:
SI = Po [i] [n]
1.000.000 = Po [10%] [8]
Po = 1.000.000 / 0,8
Po = Rp 1.250.000,-

Metode Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau
kesetaraan nilai uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
 Jumlah uang pada suatu waktu
 Periode waktu yang ditinjau
 Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
Contoh:
Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat
tahun kemudian ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka
jumlah uang tabungannya pada tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 %
adalah sebesar Rp 34.195
Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya
Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest) = tingkat suku bunga per periode
n (Number) = jumlah periode bunga
P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal
periode/tahun)
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir
periode/tahun)
A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap
periode/tahun
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke
periode berikutnya
terjadi penambahan atau pengurangan yang besarnya sama

Single Payment
Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini
sebesar “P” (present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga
sebesar “i” (interest) pada suatu periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar
sesuai uang pada periode “n” sebesar “F” (future). Nilai “F” akan di ekivalensi
dengan “P” saat ini pada suku bunga “i”.
Dengan rumus :

Jika dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan


persamaannya menjadi:

Annual Cash Flow (Uniform Series Payment)

Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang


sama besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil
rumah, mobil, motor dan lainya. Grafik annual cash flow di gambarkan dalam
bentuk grafik dibawah ini:
Hubungan annual dan future
Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single)dan
selanjutnya masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan
dijumlahkan dengan menggunakan persamaan sebelumnya. Maka akan diperoleh
rumus:

Hubungan future dengan annual :

Hubungan annual dengan present (P)


Jika sejumlah uang present didistribusikan secara merata setiap periode akan diperoleh
besaran ekuilaven sebesar “A”, yaitu:

Hubungan present (P) dengan annual (A)

Pembayaran Tunggal
Pembayaran dan penerimaan uang masing-masing dibayarkan sekaligus
pada awal atau akhir suatu periode,
1. Present Worth Analysis
Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari
sejumlah Cash Flow
(aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i)
tertentu.

Kegunaan : Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu


sekarang
Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat sekarang (t=0),
dengan tingkat suku
bunga (i) %, per tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar
F rupiah.
Rumus:

P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)


Contoh:
Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya
yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan
biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia
harus menabungkan uangnya sekarang?
Jawab:
F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15
P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)
= (35.000.000) (0,4810)
= Rp 16.835.000,00

2. Future Worth Analysis


Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan
konversi dari sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.

Kegunaan : Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu yang


akan dating
Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga
i %, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan
diperoleh pada periode terakhir?
Rumus:
P = F 1/(1+i)N atau P = F (P/F, i, n)
Contoh:
Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan
dibank 6 % dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang
akan diperoleh setiap tahunnya ?
Jawab:
P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5
F = P (1+i)N
= Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5
Atau
F = P (F/P, i, n)
= (Rp 20.000.000) X (1,338)
= Rp 26.760.000,00

3. Annual Worth Analysis


Sejumlah serial Cash Flow (aliran kas) yang nilainya seragam setiap
periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas
kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.

Kegunaan : Untuk mengetahui analisis sejumlah uang yang nilainya


seragam setiap periodenya (nilai tahunan)
Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A
yang harus dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?

Rumus:

A = i / (1 + i )N – 1 atau A = F ( A/F, i, n)
Contoh:
Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp
225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus
di tabung setiap tahunnya ?
Jawab:
F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10
A = F (A/F, i, n)
= (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
= (Rp 225.000.000) X (0,0570)
= Rp 12.825.000

4. Gradient
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan
yang sama atau penurunan yang secara seragam.
Kegunaan : Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan
dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan
penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.

Rumus:

A = A1 + A2
A2 = G (1/i - n / (1 + i)n - 1)
= G (A/G, i, n)
Keterangan:
A = Pembayaran per periode dalam jumlah yang sama
A1 = Pembayaran pada akhir periode pertama
G = “Gradient” perubahan per periode
N = Jumlah periode

Contoh:
Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per
periode. Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000
selama 4 tahun. Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah
pembayaran pada akhir tahun pertama?

Jawab:

A2 = G (A/G, i, n)
= Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)
= Rp 30.000.000 (0,5718)
= Rp 17.154.000

5. Interest Periode
Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan
yang sama atau penurunan yang secara seragam.
Kegunaan : Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan
dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan
penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.

Konsep Ekuivalensi
Jumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat
menghasilkan nilai sama (ekuivalensi) satu sama lain secara ekonomis.

Contoh Ekivalensi Nilai Tahunan

CV “Mandiri” memerlukan sebuah mesin dengan spesifikasi teknis


tertentu. Ada 2 alternatif pompa yang memenuhi persyaratan yaitu mesin X dan
mesin Y, dengan data-data sebagai berikut:
Bila MARR= 20% per tahun, mesin yang mana yang sebaiknya dipilih?
Penyelesaian:
- Mesin X :
P=400jt, Fsisa = 200jt, n= 8 thn, A= 90jt, i=20%
Ax = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ax = 400jt (A/P,20%,8) + 90jt – 200jt (A/F,20%,8)
Ax = 400jt (0,26061 ) + 90 jt – 200jt (0,06061)
Ax = 104.244.000 + 90.000.000 –12.122.000
Ax = Rp. 182.122.000

- Mesin Y :
P = 700jt, Fsisa = 400jt, A= 40jt, n=12, i=20%
Ay = P (A/P,i%,n) + A – Fsisa(A/F,i%,n)
Ay = P (A/P,20%,12) + A – Fsisa(A/F,20%,12)
Ay = 700 juta x 0,22526 + 40 juta - 400 juta x 0,02526
Ay =157.682.000 + 40.000.000 –10.104.000
Ay = 187.578.000

Keputusan :
Perbandingan EUAC :
Mesin X : Rp 182.122.000
Mesin Y : Rp. 187.578.000
Pilih Mesin X karena biayanya lebih murah.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/10/time-value-of-money

http://inuboa.wordpress.com/2011/09/26/tahap-pengambilan-keputusan-faktor-
faktor-pada-ekonomi-teknik-dan-bunga/

http://kuliahektek.blogspot.com/

http://www.slideshare.net/IhsanTaufiq/ekonomi-teknik

http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/04/23/pengertian-bunga/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_proyek/bab4_p
enyelesaian_dan_evaluasi_proyek.pdf

http://syntha_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34961/nilai-waktu-dan-
uang.pdf

http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10068/Nilai+Waktu+Uan
g.pdf

http://s3.amazonaws.com/ppt-download/5analisisnilaisekarang-
161022104831.pdf?response-content-
disposition=attachment&Signature=yBmUVJu6vaF%2BLh%2BUjevmtiSmyIs%3
D&Expires=1477801278&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSASXHDAQ
http://s3.amazonaws.com/ppt-download/6analisisnilaitahunan-
161022104915.pdf?response-content-
disposition=attachment&Signature=IUyfpcXzqHN9SdLEmJoS5rQVzkI%3D&Ex
pires=1477800970&AWSAccessKeyId=AKIAJ6D6SEMXSASXHDAQ
Diposting oleh yus_faw@yahoo.com di 02.08
2 komentar:

1.

Rudy Boncu2 November 2017 08.34

maaf mau tanya,,kakak tau gak apa itu nilai rata uang ???

makasih
Balas
Balasan

1.

Unknown30 September 2018 16.43

nilar rata2 uangnya ler


Balas
Tambahkan komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
6.1 Popular Posts

o
TUGAS 3 EKONOMI TEKNIK : NILAI EKIVALENSI
NILAI EKIVALENSI NAMA : STEFANUS YUS TAUFANI KELAS : 3IB06 NPM : 1A414449 NILAI
EKIVALENSI P...

o
Tugas 4 : Contoh Kasus IRR dan NPV
IRR (internal rate of return) IRR (internal rate of return) : merupakan suku bunga yang akan
menyamakan jumlah nilai sekarang dari pen...

o
Tugas Ekonomi Cash Flow
Tugas Ekonomi Teknik Cash Flow NAMA : Stefanus Yus Taufani KELAS : 3IB06
NPM ...
o Ancaman Nasional dan Internasional
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Kalian tentunya pernah melihat peta dunia. Dalam peta
dunia, kita dapat menunjukkan posisi negara Ind...
o
TUGAS SOFKILL FLOWCHART PENDETEKSI ASAP ROKOK UNTUK LINGKUNGAN BEBAS ASAP ROKOK
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32U4
PENDETEKSI ASAP ROKOK UNTUK LINGKUNGAN BEBAS ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMEGA32U4 Pada pembuatan sebuah sistem ko...

o
TUGAS Pendidikan Kewarganegaraan 1
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan NAMA : STEFANUS YUS TAUFANI NPM : 1A414449 KELAS :
2IB04 Pendidikan Kewa...

o
TUGAS FLOWCHART BAB 1
Rancangan layar Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Bayi Dari gambar flowchart di atas, dapat
dijelaskan, ditampilkannya menu uta...

o
Tugas Ekonomi Teknik 1
TUGAS EKONOMI TEKNIK TUGAS I Nama : Stefanus Yus Taufani Kelas : 3IB06 NPM : ...

o
Tugas IBD keadilan,pancasiala,kejujuran,kecurangan,pembalasan,pemulihan nama baik,cita-cita
dan perjuangan
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR Nama : Stefanus Yus Taufani Kelas : 1ib06
Npm ...

o
TUGAS SOFKILL clodingan ( Listing ) program sensor asap MQ-2
Prosedur Penggunaan LCD 16x2 Karakter Agar rangkaian LCD 16x2 Character dapat bekrja
sesuai dengan apa yang diharapkan maka pe...
7.1 Blogroll
8.1 Mengenai Saya

yus_faw@yahoo.com
Lihat profil lengkapku
9.1 Blog Archive
o ► 2018 (3)
o ► 2017 (9)
o ▼ 2016 (8)
 ▼ November (2)
 Tugas 4 : Contoh Kasus IRR dan NPV
 TUGAS 3 EKONOMI TEKNIK : NILAI EKIVALENSI
 ► Oktober (2)
 ► Juni (1)
 ► Januari (3)
o ► 2015 (9)
10.1 Pages - 11.1 Blogger
Menu templates
o B
eranda
o T
ugas
Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai