Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
2. Prinsip kerja dari Penguapan
3. Jenis-jenis alat evaporator
4. Pengaplikasian penguapan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu penguapan
2. Mengetahui prinsip kerja penguapan
3. Mengetahui jenis-jenis evaporator
4. Mengetahui bagaimana pengaplikasian penguapan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaporasi ( Penguapan )
- Pemberian panas ke dalam cairan. Makin tinggi pressure makin besar panas
yang dibutuhkan jadi pressure perlu diturunkan untuk mendapatkan kondisi
operasi yang optimal.
- Pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap. Peristiwa
Bubbling yaitu terbentuknya nukleat sebagai awal pembentukan
gelembung.
- Pemisahan uap dari cairan. Evaporasi atau penguapan juga dapat
didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren
L. Mc Cabe, 1999).
Evaporasi berbeda pula dari distilasi, karena uapnya biasa dalam komponen
tunggal, dan walaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam proses evaporasi ini
tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi
biasanya digunakan untuk menghilangkan pelarut-pelarut volatil, seperti air, dari
pengotor nonvolatil. Contoh pengotor nonvolatil seperti lumpur dan limbah
4
radioaktif. Sedangkan distilasi digunakan untuk pemisahan bahan-bahan
nonvolatil.
Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan
pembuatan zatpadat atau kristal. Evaporasi hanya menghasilkan lumpur kristal
dalam larutan induk(mother liquor). Evaporasi secara luas biasanya digunakan
untuk mengurangi volumecairan atau slurry atau untuk mendapatkan kembali
pelarut pada recycle. Cara ini biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam
liquid semakin besar sehingga terbentuk kristal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
percepatan evaporasi antara lain :
1. Suhu; walaupun cairan bisa evaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun
prosesnya akan cepat terjadi ketika suhu di sekeliling lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena evaporasi menyerap kalor laten dari sekelilingnya. Dengan
demikian, semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak jumlah kalor
yang terserap untuk mempercepat evaporasi.
2. Kelembapan udara; jika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar
kering. Semakinkering udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam udara)
semakin cepat evaporasi terjadi. Contohnya, tetesan air yang berada di
kepingan gelas di ruang terbuka lebih cepat terevaporasi lebih cepat
daripada tetesan air di dalam botol gelas. Hal ini menjelaskan mengapa
pakaian lebih cepat kering di daerah kelembapan udaranya rendah.
3. Tekanan; semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi
terjadi. Padatetesan air yang berada di gelas botol yang udaranya telah
dikosongkan (tekanan udaraberkurang), maka akan cepat terevaporasi.
4. Gerakan udara; pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang yang
sirkulasi udara atau angin lancar karena membantu pergerakan molekul air.
Hal ini sama sajadengan mengurangi kelembapan udara.
5. Sifat cairan; cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat
daripada cairan yang titik didihnya besar. Contoh, raksa dengan titik didih
357°C lebih susah terevapporasi daripada eter yang titik didihnya 35°C.
5
2.2 Evaporator (Alat Penguap)
7
pekerjaan yang sama. Salah satu Contoh evaporator efek ganda berdasarkan
umpannya adalah :
9
(deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi. Pada alat ini dipasang
reflux untuk mempertinggi ukuran tube. 1 1/4 - 2 1/2 inc diameter. 10 – 20 ft panjang.
Tube panjang gunanya:
- Memperlancar konduksi panas
- Memperbesar kecepatan aliran liquida dalam tube hingga tidak terjadi
kristalisasi dalam tube.
Alat ini cocok untuk cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada
panas,dan tidak cocok untuk larutan yang membentuk salting (garam).
RisingFilmEvaporator
10
2. Dengan External Heating element
Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui HE karena adanya tekanan
hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam tube dapat dicegah
dan larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara flashing,dimana larutan
yang mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih akan dipecahkan oleh
deflector sehingga terjadi penetesan kembali. Letak HE bila didalam evaporator
atau diluar evaporator yang sering dipakai dipabrik-pabrik adalah LTVE dengan
external heating karena mudah dalam membersihkan, perbaikan, dan penggantian
tube.
11
- Pemanasan terjadi didalam tabung
External :
- Pemeliharaan dan perbaikkan lebih mudah
- Lebih umum dipakai
- Pemanasan terjadi diluar tabung dan
- Memakan tempat yang luas.
Kekurangannya :
- Perpindahan panasnya (rate heat-transfer) rendah
sekali,khususnya untuk liquid yang vicous
- Karena sirkulasi yang kecil
- Mudah terjadi kerak pada bagian luar tube
- Pembersihan sukar dilakukan
12
Proses:
Feed masuk (diluar pipa), baru kemudian steam (didalam pipa), didalam
pipa atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya pemanasan, sehingga
liquid yang diluarnya mendidih dan uap yang terjadi mengalir keatas,
kemidian liquidnya menjadi pekat, lalu dikeluarkan melalui lubang bagian
dasar evaporator, sedangkan kondensat dikeluarkan melalui lubang yang sudah
disediakan, demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent.
13
Dalam vertikal tube evaporator dapat dibagi lagi menjadi beberapa
bagian antara lain:
a. Standard Vertikal Tube Evaporator
Untuk jenis ini letak tube pada body evaporator adalah vertical.
Proses
Feed masuk evaporator kemudian masuk tube melalui bawah (tinggi
cairan hampir sama dengan tinggi tube) steam masuk ke pembungkus tube
(dirongga steam). Jadi cairan berada didalam tube sedangkan steam berada
diluarnya, cairan akan mendidih didalam tube. Cairan yang sudah pekat keluar
disalurkan melaluyi down take dan dikeluarkan dari bawah evaporator,
sedangkan kondensat, vapol, dan non kondensat gas keluar dari tempat ytang
sudah disediakan. Luas down take 75-100% dari luias gabungan seluruh tube.
b. Basket Vertikal Tube Evaporator
Bentuk tube sama dengan standard vertikal tube evaporator hanya disini
ditambahkan buffel atau deflector untuk menampung entraintment (percikan) yang
terjadi didalam basket evaporator karena liquida mendidih didalam tube,maka
liquida didalam tube bergerak naik ke atas kemudian jatuh kembali melalui
saluran yang sudah ditentukan.
Proses
14
Feed masuk evaporator kemudian melalui bagian bawah masuk kedalam
tube-tubenya. Steam dimasukkan ke pembungkus tube, hingga mendidihkan feed
dalam tube. Cairan yang telah pekat keluar melalui saluran bagian dasar
evaporator,sedangkan uap yang mungkin masih mengandung air yang sangat halus
ditangkap oleh deflector untuk kemudian dimasukkan pipa lagi,sedangkan uap
yang bebas air keluar melalui saluran bagian atas evaporator.
5. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate.
Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan
uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator
jenis ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas
ruangan. Tidak efektif untuk larutan kental dan padatan.
15
A = Product
B = Concentrate
C = Condensate
D = Heating steam
E = Vapour
1 = Main separator
2 = Pre-separator
3 = Plate calandria
17
Keuntungan utama penggunaan sistem Multiple Effect Evaporators yaitu
energi yang ekonomis dan efisien. Ekonomi energi bagi multiple effect evaporators
bergantung pada jumlah unit efek (number of effects) dan berkisar dari 220 kkal
energi panas per 1 kg air yang diuapkan. Untuk Triple Effect Evaporator sampai
dengan 120 kkal untuk sebuah Six Effect Evaporator. Oleh karena biaya operasi
dari sistem Multiple Effect Evaporators ekonomis maka sistem dengan aliran
dengan debit besar menyukai aplikasi ini pada semua sektor industri dan khususnya
pada proses produksi garam dan desalinasi air.
2.6 Vaporizer
Uap air idealnya tidak mengandung partikel lain dan secara signifikan
menurunkan konsentrasi gas beracun seperti karbon monoksida. Uap air diekstraksi
dalam berbagai bentuk didalam bilik-bilik ekstraksi yang termasuk lubang lurus,
venturi atau venturi urutan, dan yang dibuat dari bahan-bahan yang berbeda
termasuk logam dan kaca. Uap air yang diekstraksi kemudian adalah menghisap
secara langsung melalui suatu selang atau pipa yang termasuk uap air untuk
keaktifan yang paling tinggi. Pada vaporizer tidak ada asap dihasilkan, suhu-suhu
lebih dingin, dan lebih sedikit bahan yang diperlukan untuk mencapai tingkat
tertentu.
Tipe vaporizer yang digunakan adalah tipe thermosyphon vertikal, yaitu tipe
exchanger berbentuk vertikal dengan penguapan terjadi pada tubes. Sirkulasi cairan
melewati exchanger dipengaruhi oleh perbedaan densitas antara campuran cairan-
uap pada exchanger dengan cairan pada dasar kolom.
20
terdapat 1 fasa yaitu fasa gas.
Fasa pada aliran keluar service fluid
diasumsikan tetap berfasa gas karena dengan
temperatur dan tekanan keluaran pabrik,
steam tersebut masih berada pada kondisi
vapour, bukan liquid.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut
sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih
tinggi. Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
22
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Aplikasi dari evaporator antrara lain
digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam, industri bahan kimia, industri makanan
dan minuman, dan kilang minyak.
3.2 Saran
Sebagainya para pembaca untuk mengambil materi ini tidak harus dari
makalah ini saja, tentunya banyak kekurangan dari makalah yang kita buat. Ada
bainya, apabila pembaca ingin mengambil materi dari makalah ini sebaiknya untuk
menambahkan materi agar makalah in menjadin sempurna dan berguna bagi para
pembaca yang lainya.
23