Anda di halaman 1dari 8

”Makalah Mengenai Pengalaman Keterlibatan

Di Kelompok Formal Dan Informal”

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Motivasi Usaha

Dosen : Bpk. Amo Sugiharto, S.E., M.M.

Nim : 20180401244

Nama : Arif Budiman

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Page || 0
DAFTAR ISI

COVER JUDUL

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….……..…. 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………….……………………………….…. 2

1.2. Rumusan Masalah……………………………………….………………………….…… 2


1.3. Tujuan…………………………………………………………………………….…….... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kelompok Formal……………………………………………………..……...3
2.2. Pengertian Kelompok Infomal.…………………………………………….………….….3
2.3. Pengertian Oragniasasi Intra Sekolah (OSIS)……………………..………………….…..4
2.4. Tujuan dan Tugas OSIS……………………..……………………………………………4
2.5. Pengaruh Menikuti Oraganisasi OSIS…………………………………………………….5
2.6. Dampak Positif dna Negatif Mengikuti Organisasi OSIS ………………………………..5
BAB III KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan ……..………………………………………………………………………..7
3.2. Saran ……………………………………………………………………………………7

Page || 1
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupannya, individu memang tak pernah lepas dari kelompok. Ketika individu
lahir, ia adalah bagian dari kelompok kecil yang dinamakan keluarga. Selanjutnya, individu
mulai menjadi anggota dari berbagai kelompok di lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja,
dan di tengah masyarakat. Individu beraktifitas dan berkembang bersama orang-orang di
dalam kelompok. Hal itu menimbulkan terjadinya saling mempengaruhi antara individu dan
kelompok. Individu mendefenisikan diri berdasarkan kelompoknya dan bahkan kerap
kehilangan keunikan diri karena membaur dengan kelompok.

Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder.
Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara.
Kelompok sosial sekunder adalah kelompok besar yang didasarkan pada kepentingan yang
berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong
timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.

Menurut cara terbentuknya, ada dua macam organisasi sosial, yaitu organisasi yang
dibentuk secara sengaja dan organisasi yang terbentuk secara tidak sengaja. Organisasi sosial
yang terbentuk secara tidak sengaja disebut kelompok informal (informal grup), sedangkan
organisasi yang dibentuk secara sengaja disebut kelompok formal (formal group).

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian Kelompok Formal ?
2. Jelaskan pengertian Kelompok Informal?
3. Pengertian OSIS?
4. Apa tujuan dan tugas OSIS?
5. Bagaimana pengaruh mengikuti organisasi OSIS terhadap kepemimpinan siswa?
6. Dampaak Positif dan Negatif mengikuti organiasasi OSIS ?

1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui pengertian OSIS serta tujuan dan tugas-tugasnya.

 Mengetahui dampak langsung terhadap karakter bila mengikut organisasi OSIS?

BAB II PEMBAHASAN

Page || 2
2.1. Pengertian Kelompok Formal

Diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
organisasi tersebut. Tuntutan dan proses organisasi mengarah pada pembentukan jenis-
jenis kelompok yang berbeda. Khususnya, timbul dua jenis kelompok formal, kelompok
pimpinan/komando (command group) dan kelompok tugas (task)

 Kelompok Komando
Kelompok komando ditetapkan oleh bagan organisasi. Kelompok tersebut terdiri atas
bawahan yang melapor langsung kepada seorang penyelia tertentu. Hubungan
wewenang antara seorang manajer departemen dengan para penyelia, atau antara
seorang perawat senior dengan bawahannya adalah contoh dari kelompok komando.

 Kelompok Tugas
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja sama untuk menyelesaikan
suatu tugas atau projek tertentu. Sebagai contoh, aktivitas para pegawai administrasi
dari suatu perusahaan asuransi jika klaim suatu kecelakaan diajukan, adalah tugas-
tugas yang diwajibkan. Aktivitas ini menciptakan suatu situasi di mana beberapa
pegawai administrasi harus berkomunikasi dan berkoordinasi satu sama lain jika
klaim tersebut ingin ditangani dengan pantas. Tugas-tugas yang diwajibkan dan
interaksi tersebut memudahkan pembentukan suatu kelompok tugas. Para perawat
yang ditugaskan untuk melakukan kewajiban dalam ruang darurat suatu rumah sakit
biasanya membentuk suatu kelompok tugas, karena dibutuhkan aktivitas-aktivitas
tertentu untuk mengobati pasien.

2.2. Pengertian Kelompok Informal


Kelompok informal adalah pengelompokan orang-orang secara alamiah dalam suatu
situasi kerja sebagai tanggapan terhadap kebutuhan social. Dengan kata lain kelompok
informal tidak muncul sebagai hasil rencana yang disengaja tetapi berkembang secara
agak alamiah. Ada dua jenis khusus kelompok informal : kelompok kepentingan dan
kelompok persahabatan.

Kelompok Kepentingan. Individu-individu yang mungkin tidak menjadi anggota dari


kelompok komando atau kelompok tugas yang sama dapat berafiliasi untuk mencapai
beberapa sasaran bersama. Pengelompokan bersama para karyawan tersebut merupakan
suatu kesatuan barisan menghadapi pimpinan untuk memperoleh manfaat lebih besar.
Contoh dari kelompok kepentingan adalah para pelayan restoran atau hotel yang
menghimpun semua tip yang mereka terima. Juga, perhatikan bahwa sasaran kelompok
semacam itu tidak berkaitan dengan sasaran organisasi tetapi khusus bagi masing-masing
kelompok.

Page || 3
Kelompok Persahabatan. Banyak kelompok yang dibentuk karena para anggotanya
mempunyai kebersamaan tentang suatu hal, seperti umur, keyakinan politik, atau latar
belakang etnis. Kelompok persahabatan ini sering memperluas interaksi dan komunikasi
mereka dalam berbagai aktivitas di luar kerja.

Jika pada pola-pola afiliasi para karyawan didokumentasikan, akan menjadi semakin
jelas bahwa mereka tergabung atas berbagai kelompok yang sering tumpang tindih. Telah
dilakukan pembedaan antara dua klasifikasi kelompok yang luas: formal dan informal.
Perbedaan yang utama antara kedua kelompok itu adalah bahwa kelompok formal
(komando dan tugas) dirancang oleh organisasi formal dan merupakan alat untuk
mencapai sasaran, sedangkan kelompok informal (kepentingan dan persahabatan) adalah
penting bagi kepentingannya sendiri. Mereka memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk
berhimpun.

2.3 Pengertian Organisasi Intra Sekolah (OSIS)

Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada
di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola
oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini
memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu
berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi
pengurus OSIS.

2.4 Tujuan dan Tugas OSIS


OSIS bertujuan memfasilitasi para siswa untuk menyalurkan aspirasinya,
mengekspresikan kreativitasnya, dan berkontribusi untuk hal-hal yang positif. OSIS
memiliki tujuan yang positif bagi seluruh siswa di sekolah yang artinya akan memberikan
pengaruh positif juga bagi sekolah itu sendiri.
OSIS bertugas untuk mengendalikan aktivitas siswanya sehingga lebih terarah dan
lebih positif. Selain itu, semua orang yang terlibat dalam kepengurusan OSIS juga
memiliki tugas masing-masing yang spesifik sesuai dengan jabatan yang dibagikan.
Setiap orang yang terlibat di dalam kepengurusan OSIS memiliki tugas masing-
masingyang harus dijalankan. Selain semua siswa yang terlibat dalam kepengurusan OSIS,
ada pembina yang bertugas untuk mengawasi jalannya kepengurusan OSIS. Salah satu guru
akan dipilih untuk menjadi pembina dan mengawasi jalannya OSIS.

Page || 4
2.5 Pengaruh Mengikuti Organisasi OSIS
Pengurus adalah seluk beluk yang berhubungan dengan tugas pengurus (KBBI),
dengan pernyataan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa kepengurusan adalah pengurus
yang berada didalam organisasi yang memelihara sebuah organisasi untuk lebih memajukan
kinerja organisasi tersebut. Dengan mengikuti kepengurusan OSIS, maka didalam diri siswa
akan tertanam sikap untuk menjadi seorang pemimpin. 5 Untuk menjadi seorang pemimpin
tersebut yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang siswa adalah mempunyai rasa
tanggung jawab. Rasa tanggung jawab ini akan muncul apabila ada unsur paksaan. Unsur
paksaan ini bersifat positif guna untuk menumbuhkan tanggung jawab didalam diri seorang
siswa. Kalau sudah tumbuh rasa tanggung jawab dalam diri siswa, maka siswa tersebut dapat
dikatakan sebagai seorang pemimpin. Karena untuk menjadi seorang pemimpin selain
mempunyai sekil dan kemampuan, seorang pimimpin juga harus mempunayi rasa tanggung
jawab terhadap apa yang dipimpinnya.

2.6. Dampak Positif dan Negatif Mengikuti Organisasi OSIS


Pengurus adalah seluk beluk yang berhubungan dengan tugas pengurus (KBBI),
dengan pernyataan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa kepengurusan adalah pengurus
yang berada didalam organisasi yang memelihara sebuah organisasi untuk lebih memajukan
kinerja organisasi tersebut.
Dengan mengikuti kepengurusan OSIS, maka didalam diri siswa akan tertanam sikap
untuk menjadi seorang pemimpin. Untuk menjadi seorang pemimpin tersebut yang pertama
kali harus dilakukan oleh seorang siswa adalah mempunyai rasa tanggung jawab. Rasa
tanggung jawab ini akan muncul apabila ada unsur paksaan. Unsur paksaan ini bersifat positif
guna untuk menumbuhkan tanggung jawab didalam diri seorang siswa.
Kalau sudah tumbuh rasa tanggung jawab dalam diri siswa, maka siswa tersebut dapat
dikatakan sebagai seorang pemimpin. Karena untuk menjadi seorang pemimpin selain
mempunyai sekil dan kemampuan, seorang pimimpin juga harus mempunyai rasa tanggung
jawab terhadap apa yang dipimpinnya.

Dampak yang ditimbulkan dari mengikuti kepengurusan OSIS :


Dampak Positif :
a) Menambah rasa percaya diri
b) Meningkatkan rasa kebersamaan
c) Memiliki banyak pengalaman
d) Cepat menemukan problem solving dalam menghadapi permasalahan
e) Memiliki jiwa sosial yang tinggi
f) Banyak dikenal oleh warga sekolah maupun luar sekolah
Page || 5
Dampak Negatif :
a. Sulit membagi waktu antara belajar dan organisasi
b. Jarang mengikuti pelajaran di kelas
c. Prestasi belajar menurun

BAB III KESIMPULAN


3.1. Simpulan
Organisasi adalah adanya kerja sama beberapa orang untuk mewujudkan tujuan yang
telah disepakati. Di dalam berorganisasi perlu adanya sikap kerjasama. Kerja sama
membutuhkan pemimpin (leader) yang dianggap mampu memimpin anggota menuju tujuan
yang dicita-citakan. Selain itu, dibutuhkan juga anggota yang menjadi partner kerja serta
mekanisme yang mengatur proses interaksi antara pemimpin dan anggota.
OSIS merupakan singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah yang mana wajib dimiliki
oleh sekolah agar dapat mengembangkan potensi siswa di sekolah. Masing-masing jabatan
dalam OSIS memiliki program kerja yang satu sama lain. Dengan adanya sikap saling
kerjasama antar anggota dalam OSIS, maka setiap anggota akan saling mendukung dalam
melaksanakan program kerja yang telah ditentukan. Apabila sikap kerjasama ini selalu
dilaksanakan, maka tujuan OSIS akan cepat terealisasikan.
Ada 4 tip untuk menyeimbangkan kegiatan sekolah dan berorganisasi yaitu: cermati
jadwal sekolah, menyeimbangkan proposi waktu, membuat target atau agenda dan yang
terakhir taat rencana.

3.2. Saran
Sikap saling kerjasama tidak hanya dibutuhkan dalam lingkungan organisasi, namun
sikap kerjasama juga perlu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya sikap
Page || 6
saling kerjasama, maka sesuatu tujuan yang hendak dicapai akan mudah terwujud, daripada
mengadakan sebuah organisasi namun yang bertekad kuat untuk mewujudkan tujuan dari
organisasi itu hanya seorang saja, maka sudah dapat dipastikan organisasi tersebut tidak akan
bertahan lama atau bubar. Oleh karena itu, tumbuhkanlah sikap peduli terhadap sesama agar
sikap saling kerjasama tersebut dapat direalisasikan.

Page || 7

Anda mungkin juga menyukai