Nim : 20180401244
FAKULTAS HUKUM
Page || 0
DAFTAR ISI
COVER JUDUL
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….……..…. 1
BAB I PENDAHULUAN
Page || 1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam kehidupannya, individu memang tak pernah lepas dari kelompok. Ketika individu
lahir, ia adalah bagian dari kelompok kecil yang dinamakan keluarga. Selanjutnya, individu
mulai menjadi anggota dari berbagai kelompok di lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja,
dan di tengah masyarakat. Individu beraktifitas dan berkembang bersama orang-orang di
dalam kelompok. Hal itu menimbulkan terjadinya saling mempengaruhi antara individu dan
kelompok. Individu mendefenisikan diri berdasarkan kelompoknya dan bahkan kerap
kehilangan keunikan diri karena membaur dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder.
Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara.
Kelompok sosial sekunder adalah kelompok besar yang didasarkan pada kepentingan yang
berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong
timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Menurut cara terbentuknya, ada dua macam organisasi sosial, yaitu organisasi yang
dibentuk secara sengaja dan organisasi yang terbentuk secara tidak sengaja. Organisasi sosial
yang terbentuk secara tidak sengaja disebut kelompok informal (informal grup), sedangkan
organisasi yang dibentuk secara sengaja disebut kelompok formal (formal group).
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Page || 2
2.1. Pengertian Kelompok Formal
Diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
organisasi tersebut. Tuntutan dan proses organisasi mengarah pada pembentukan jenis-
jenis kelompok yang berbeda. Khususnya, timbul dua jenis kelompok formal, kelompok
pimpinan/komando (command group) dan kelompok tugas (task)
Kelompok Komando
Kelompok komando ditetapkan oleh bagan organisasi. Kelompok tersebut terdiri atas
bawahan yang melapor langsung kepada seorang penyelia tertentu. Hubungan
wewenang antara seorang manajer departemen dengan para penyelia, atau antara
seorang perawat senior dengan bawahannya adalah contoh dari kelompok komando.
Kelompok Tugas
Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja sama untuk menyelesaikan
suatu tugas atau projek tertentu. Sebagai contoh, aktivitas para pegawai administrasi
dari suatu perusahaan asuransi jika klaim suatu kecelakaan diajukan, adalah tugas-
tugas yang diwajibkan. Aktivitas ini menciptakan suatu situasi di mana beberapa
pegawai administrasi harus berkomunikasi dan berkoordinasi satu sama lain jika
klaim tersebut ingin ditangani dengan pantas. Tugas-tugas yang diwajibkan dan
interaksi tersebut memudahkan pembentukan suatu kelompok tugas. Para perawat
yang ditugaskan untuk melakukan kewajiban dalam ruang darurat suatu rumah sakit
biasanya membentuk suatu kelompok tugas, karena dibutuhkan aktivitas-aktivitas
tertentu untuk mengobati pasien.
Page || 3
Kelompok Persahabatan. Banyak kelompok yang dibentuk karena para anggotanya
mempunyai kebersamaan tentang suatu hal, seperti umur, keyakinan politik, atau latar
belakang etnis. Kelompok persahabatan ini sering memperluas interaksi dan komunikasi
mereka dalam berbagai aktivitas di luar kerja.
Jika pada pola-pola afiliasi para karyawan didokumentasikan, akan menjadi semakin
jelas bahwa mereka tergabung atas berbagai kelompok yang sering tumpang tindih. Telah
dilakukan pembedaan antara dua klasifikasi kelompok yang luas: formal dan informal.
Perbedaan yang utama antara kedua kelompok itu adalah bahwa kelompok formal
(komando dan tugas) dirancang oleh organisasi formal dan merupakan alat untuk
mencapai sasaran, sedangkan kelompok informal (kepentingan dan persahabatan) adalah
penting bagi kepentingannya sendiri. Mereka memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk
berhimpun.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada
di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola
oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini
memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu
berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi
pengurus OSIS.
Page || 4
2.5 Pengaruh Mengikuti Organisasi OSIS
Pengurus adalah seluk beluk yang berhubungan dengan tugas pengurus (KBBI),
dengan pernyataan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa kepengurusan adalah pengurus
yang berada didalam organisasi yang memelihara sebuah organisasi untuk lebih memajukan
kinerja organisasi tersebut. Dengan mengikuti kepengurusan OSIS, maka didalam diri siswa
akan tertanam sikap untuk menjadi seorang pemimpin. 5 Untuk menjadi seorang pemimpin
tersebut yang pertama kali harus dilakukan oleh seorang siswa adalah mempunyai rasa
tanggung jawab. Rasa tanggung jawab ini akan muncul apabila ada unsur paksaan. Unsur
paksaan ini bersifat positif guna untuk menumbuhkan tanggung jawab didalam diri seorang
siswa. Kalau sudah tumbuh rasa tanggung jawab dalam diri siswa, maka siswa tersebut dapat
dikatakan sebagai seorang pemimpin. Karena untuk menjadi seorang pemimpin selain
mempunyai sekil dan kemampuan, seorang pimimpin juga harus mempunayi rasa tanggung
jawab terhadap apa yang dipimpinnya.
3.2. Saran
Sikap saling kerjasama tidak hanya dibutuhkan dalam lingkungan organisasi, namun
sikap kerjasama juga perlu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya sikap
Page || 6
saling kerjasama, maka sesuatu tujuan yang hendak dicapai akan mudah terwujud, daripada
mengadakan sebuah organisasi namun yang bertekad kuat untuk mewujudkan tujuan dari
organisasi itu hanya seorang saja, maka sudah dapat dipastikan organisasi tersebut tidak akan
bertahan lama atau bubar. Oleh karena itu, tumbuhkanlah sikap peduli terhadap sesama agar
sikap saling kerjasama tersebut dapat direalisasikan.
Page || 7