Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI


DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan dijelaskan bahwa
masalah pangan adalah keadaan kelebihan pangan, kekurangan pangan, dan atau
ketidakmampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan. Peraturan Pemerintah
No. 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.merupakan kebijakan turunan dari Undang-
undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Melalui kebijakan Ketahanan Pangan, pemerintah
menegaskan perlunya peran dari seluruh sektor baik pemerintah maupun masyarakat untuk
mewujudkan ketahanan pangan.Peraturan Menteri Pertanian No. 43 tahun 2010 tentang
Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi merupakan salah satu kebijakan pelaksana
dari kebijakan Ketahanan Pangan.

Pemantauan kondisi rawan pangan dan gizi sangat diperlukan untuk melihat tingkat
kerawanan pangan dan gizi. Sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan maupun
penanggulangan kerawanan pangan. Salah satu cara untuk memantau kondisi pangan dan gizi
dapat dilakukan melalui Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi.

Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) merupakan salah satu upaya untuk mencegah
terjadinya masalah pangan dengan cara memantau situasi pangan dan gizi. SKPG merupakan
serangkaian proses meliputi pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan penyebaran informasi
situasi pangan dan gizi untuk mengantisipasi kejadian rawan pangan dan gizi.

Data yang digunakan dalam analisis SKPG dikumpulkan dari lembaga yang berwenang
menyediakan data, sperti BPS, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, atau
Dinas/Kantor/Badan/Unit kerja lain yang terkait. Analisis data dilakukan untuk menguraikan
aspek ketersediaan pangan, aspek akses terhadap pangan, dan aspek pemanfaatan pangan.
Aspek ketersediaan pangan mengacu pada jumlah produksi pertanian yang dihasilkan untuk
mencukupi kebutuhan pangan baik secara bulanan maupun tahunan.Aspek akses pangan
mengacu pada jumlah rumah tangga miskin.Aspek pemanfaatan pangan mengacu pada
jumlah balita dengan gizi buruk di suatu wilayah

SKPG dilaksanakan oleh kabupaten/kota, provinsi, hingga pemerintah pusat melalui


pokja/tim SKPG yang dibentuk oleh pemerintah di masing-masing tingkatannya. Dari
serangkaian proses dalam SKPG dihasilkan Peta Rawan Pangan yang dijadikan sebagai acuan
untuk melakukan berbagai intervensi. Intervensi tersebut berupa kebijakan ataupun program
untuk mengatasi masalah krisis pangan atau untuk acuan pengelolaan pangan dan gizi dalam
jangka panjang.

Dinas kesehatan sebagai salah satu lembaga yang berwenang menyediakan data penunjang
dalam analisa aspek pemanfaatan pangan harus selalu melakukan pembaharuan data untuk
keperluan analisis data SKPG dimana data yang harus disiapkan oleh Dinas Kesehatan adalah
data angka balita ditimbang terkoreksi (D’), Angka balita Naik Berat Badan (N), Balita yang
tidak naik Berat Badannya dua kali berturut-turut (2T), dan Angka balita berat badan dibawah
garis merah (BGM), serta data gizi buruk yang ditemukan.
Untuk menjamin ketersediaan data penunjang, Dinas Kesehatan Kota Kupang dalam hal ini
melakukan pertemuan koordinasi SKPG untuk melakukan pengumpulan dan falidasi data gizi
bersama Puskesmas sekota Kupang sehingga data yang falid dapat tersedia dan siap digunakan
kapanpun untuk kebutuhan SKPG.

B. TUJUAN
a. Umum

Terkumpulnya data gizi yang berhubungan dengan Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi Kota
Kupang.

b. Khusus
1.
2. Tersedianya data balita yang ditimbang terkoreksi (D’) yang falid
3. Tersedianya data balita yang naik berat badan (N) yang falid
4. Tersedianya data balita yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T) yang falid
5. Tersedianya data balita dengan berat badan dibawah garis merah (BGM) yang falid.
6. Tesedianya data gizi buruk yang ditemukan yang falid

II. MATERI
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi.
B. Data cakupan pelayanan gizi.

III. METODE
Metode yang digunakan ceramah, tanya jawab dan diskusi.

IV. NARASUMBER
Narasumber kegiatan koordinasi Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi berasal dari Dinas
Kesehatan Kota Kupang

V. PESERTA
Peserta kegiatan ini berjumlah 37 orang yang berasal dari Pengelola Gizi Puskesmas se Kota
Kupang.

VI. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan dilaksanakan pada tanggal …………………………..2019

Waktu : 08.00 ……………….WITA

Tempat :

VII. SUMBER DANA


Biaya kegiatan pertemuan Sistiem Kewaspadaan Pangan dan Gizi berasal dari DPA OPD
Dinkes Kota Kupang T.A. 2019.
VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kupang, …………………..2019

Mengetahui :

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Kepala Seksi Gizi


Dinas Kesehatan Kota Kupang,

I G.A. N. Suarnawa, SKM, M.Kes Marianah, SKM


Pembina Penata Tingkat I
NIP. 19691227 199303 1 007 NIP. 19721114 199703 2003

Anda mungkin juga menyukai