Anda di halaman 1dari 4

ARE THE SOCIAL SCIENCES AND HUMANITIES REALLY INFERIOR TO THE NATURAL

SCIENCES?
lmu alam atau ilmu pengetahuan alam (natural science) adalah istilah yang digunakan
yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-
hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun. Sains sebagai proses
merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam
rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan
akhinya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah
kuantifikasi, artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas. Ilmu alam mempelajari aspek-aspek
fisik dan nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan
bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

Ilmu sosial (social science) atau ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode
ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif, dan kualitatif. Istilah ini juga
termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan
meliputi perilaku, dan interaksi manusia pada masa kini, dan masa lalu.

Humaniora adalah ilmu-ilmu yang bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang


mencakup studi agama, filsafat, seni, sejarah dan ilmu-ilmu bahasa.

Berbicara tentang ilmu pengetahuan seringkali kita mengkaji 2 kajian ilmu, yakni ilmu
pengetahuan alam atau yang sering kita singkat dengan istilah IPA dan ilmu pengetahuan sosial
atau IPS. Pada dasarnya kedua ilmu ilmu ini cenderung memilliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, namun di dunia pendidikan banyak sekali orang yang mengatakan bahwa ilmu
alam jauh lebih unggul dibandingkan dengan ilmu sosial dan humaniora. Streotype yang
berkembang di tengah masyarakat kita adalah bahwa ilmu-ilmu eksakta adalah jenis ilmu yang
sulit. Karenanya yang layak mempelajari ilmu-ilmu jenis ini hanyalah orang-orang yang pintar
atau cerdas. Ilmu-ilmu sosial atau humaniora kerap dipandang sebagai ilmu kelas dua, ilmu yang
statusnya lebih rendah. Karena statusnya yang dianggap lebih bergengsi, maka orang-orang yang
mempelajari Sains atau ilmu-ilmu eksakta kerap dipandang lebih terhormat ketimbang mereka
yang belajar ilmu-ilmu sosial. Di beberapa perguruan tinggi, sebagian mahasiswa yang
mengambil jurusan sosial, adalah mereka yang gagal masuk ke jurusan eksakta. Tak pelak,
kasus-kasus semacam ini semakin membuat status ilmu sosial semakin terpuruk berhadapan
dengan ilmu-ilmu eksakta. Bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa orang-orang
yang masuk jurusan ilmu alam jauh lebih pintar dibandingkan ilmu sosial. perbedaan ini yang
membuat hampir setiap murid dengan jurusan sosial merasa tersisihkan bahkan tidak dianggap
atau dipandang memiliki kualitas sebanding dengan jurusan ilmu alam.
Tetapi, benarkan ilmu-ilmu eksakta lebih sulit dibanding ilmu-ilmu sosial? Benarkah
ilmu sosial dan humaniora lebih rendah dibanding ilmu alam?

Padahal, ilmu adalah totalitas dan integrasi yang ada dalam diri manusia. Semua ilmu
dari Tuhan dan yang berasal dari Tuhan adalah baik adanya. Semua ilmu dapat digunakan untuk
kemuliaan Sang Pencipta dan untuk kepentingan manusia.

Bagi saya, semua ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial dan humaniora, memiliki
peran penting bagi kehidupan manusia, semua ilmu-ilmu tersebut saling melengkapi untuk
kemajuan hidup manusia. Ilmu alam maupun ilmu sosial dan humaniora, masing-masing
memiliki manfaat yang berarti bagi kelangsungan hidup, sehingga tidak ada yang lebih baik atau
lebih buruk, semua ilmu itu seimbang.

Seperti ilmu alam, banyak sekali manfaat dan peran penting yang dimiliki demi
kelangsungan hidup manusia, antara lain :

 Memberikan wawasan akan konsep alam yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

 Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai lingkungan alam


disekitar.

 Konsep yang ada dalam Ilmu Pengetahuan Alam berguna untuk menjelaskan berbagai
peristiwa-peristiwa alam dan menemukan cara untuk memecahkan permasalahan
tersebut.

 Membangun rasa cinta terhadap alam yang telah di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

 Dapat memberikan pengetahuan tentang teknologi dan dampak serta hubungannya


dengan kehidupan manusia sehari-hari.Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat
juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang
mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu,
karena dapat menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu,
sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi manusia,
sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga
teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar
dan pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun
objek-objek, membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara
alam bekerja. Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam
dan alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek),
interaksi, dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang,
ukuran objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya
diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa yang diharapkan oleh
perancang teknologi. Dalam biologi, teknologi juga dapat diartikan sebagai teknik
mengendalikan organisme dan sel-sel untuk menghasilkan sesuatu, misalnya
mengendalikan jamur atau bakteri. Istilah engineering dalam bahasa Inggris
menunjukkan teknologi. Contohnya Soil and Water Conservation Engineering dapat
diterjemahkan dengan Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi,
penggunaan istilah engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut
biotechnology, tetapi membuat alat pacu jantung untuk dipasang pada tubuh manusia
disebut bioengineering. Konsep teknologi menggunakan konsep IPA dasar dan terapan,
contohnya adalah merancang cara untuk membuat tanah berpori-pori, agar tanah dapat
menyimpan banyak air kohesi, misalnya dengan membenamkan kompos atau bahan
organik yang lain ke dalam tanah dengan menggunakan teknik dan perhitungan tertentu.

 Memberikan Pengetahuan untuk mengetahui perkembangan makhluk hidup dari zaman


ke zaman.

 Memberikan pengetahuan tentang perkembangan proses penciptaan alam semesta hingga


seperti saat ini.

Banyak lagi sebenarnya manfaat-manfaat dari mempelajari ilmu alam tersebut. Semua
perkembangan yang kita rasakan saat ini merupakan manfaat dari kemajuan Ilmu Pengetahuan
Alam. Termasuk teknologi-teknologi canggih yang kita nikmati sekarang ini merupakan efek
dari perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam.

Begitupun dengan ilmu sosial dan humaniora, ilmu ini pun memiliki peran yang tak kalah
pentingnya dari ilmu alam. Ada banyak sekali fenomena di dunia ini yang tidak bisa diatasi
dengan Sains. Bahkan ada beberapa fenomena yang sepintas tampak harus ditangani oleh sains
murni (pure science) tapi justru lebih efektif didekati dengan cara-cara yang biasa digunakan
oleh ilmuwan sosial. Ilmu sosial sama rumitnya dengan ilmu alam untuk di pelajari, karena objek
yang dipelajari ialah perilaku manusia yang selalu berubah-ubah, sehingga obyek penelaahannya
lebih komplek. Ilmu alam membatasi dirinya dengan hanya membahas gejala-gejala alam yang
dapat diamati. Sedangkan sosial adalah ilmu yang membatasi diri pada gejala kehidupan
manusia, baik itu gejala yang bersifat fisik atau bukan. Berikut ini manfaat dan peran penting
dari ilmu sosial dan humaniora, antara lain:

 Memudahkan manusia untuk hidup dalam suatu kelompok dengan mengetahui tradisi
yang ada pada kelompok tersebut.

 Membantu untuk memperkuat nilai-nilai agama dalam aspek sosial beragama.

 Membantu dalam mengenali, mempelajari, dan menyusun suatu alternatif untuk


memecahkan permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.

 Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas dan


membagikan ilmu yang didapatkan.
 Memberikan kesadaran dan mental positif serta keahlian dalam memanfaatkan
lingkungan hidup.

 Memberikan kesadaran kepada kita sebagai manusia bahwasanya kita semua merupakan
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa menjalani kehidupan ini sendiri.

 Mensyukuri kehidupan yang dimiliki saat ini, karena semua yang dijalani saat ini dan
yang akan datang terjadi karena adanya proses-proses sosial.

 Membantu dalam mengatur kebutuhan pokok masyarakat.

 Melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial dan memiliki sifat teliti serta ekonomis.

Ilmu sosial dan humaniora memegang peranan signifikan dalam mengembangkan nilai-nilai
kehidupan masyarakat dan menunjang karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keberadaannya, memiliki sumbangsih penting dalam menerjemahkan pemikiran-pemikiran
teoretis dan ide-ide pembangunan yang ideal ke dalam langkah-langkah operasional yang
konkret, sehingga program pembangunan dapat diimplementasikan secara nyata sesuai dengan
kebudayaan, kondisi dan aspirasi masyarakat.

Setelah kita telaah masing-masing ilmu tersebut, maka kesimpulannya, pendapat yang
menyatakan ilmu sosial dan humaniora itu lebih rendah dari ilmu alam adalah tidak benar
adanya. Karena semua ilmu memiliki manfaat dan saling berkontribusi dalam kehidupan
manusia. Kita tidak dapat mengatakan salah satu ilmu tersebut lebih tinggi kedudukannya atau
lebih rendah. Semua ilmu saling berpengaruh penting dalam perkembangan hidup manusia.

Referensi

Obaidillah. “apa sih ilmu alam dan ilmu sosial itu”. 2015.
https://www.kompasiana.com

Saputra, Dino. “10 Manfaat mempelajari ilmu pengetahuan sosial dalam kehidupan ”. 2015.
https://manfaat.co.id

Anda mungkin juga menyukai