Anda di halaman 1dari 41

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU

NOMOR : 43 TAHUN 2010


TANGGAL : 16 OKTOBER 2010
TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) UNIT PELAKSANA TEKNIS
KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) GIRI MULYA TAHUN 2020-2025

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah termasuk pembangunan di bidang
kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas yang
selanjutnya disebut dengan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
merupakan penanggungjawabupaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Ada tiga
fungsi dasar Puskesmas yaitu pertama, sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, kedua sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat,
dan ketiga sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka perlu
ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dimana
dalam fungsi perencanaan tersebut, Puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan
Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis atau Renstra) meliputi rencana kegiatan,
tujuan sasaran serta kebutuhan biaya dan penganggarannya.

5
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan
pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran
berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan
hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses
pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki,
mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang
tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian,
instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Puskesmas merupakan instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga Puskesmas juga dapat
menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan
admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh
Puskesmas adalah adanya Rencana Strategis Bisnis (RSB).

1.2 Sejarah Puskesmas


Puskesmas Giri Mulya mulai berdiri tahun 1976 dan diberi nama Puskesmas
Giri Mulya. Dan pada tahun 2007 berubah menjadi Puskesmas Giri Mulya sampai
sekarang.

6
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Bisnis (RSB) ini disusun dengan maksud dan tujuan adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai dokumen 5
tahunan dari unit kerja SKPD yang akan menerapkan PPK-BLUD.
a. Menjabarkan gambaran tentang kondisi Puskesmas dan sekaligus memahami
arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Puskesmas, yang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Bumbu dan RPJMP Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Tersedianya acuan bagi Puskesmas untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian (P1,P2,P3) program dan kegiatan tahunan yang terkait dengan
pembiayaan baik yang bersumber dari pendapatan Puskesmas, APBD, Hibah
maupun sumber lainnya yang sah.
3. Tersedianya satu tolak ukur untuk mengukur pencapaian kinerja tahunan
Puskesmas, sesuai dengan arah kebijakan operasional BLUD.

1.4 Dasar Hukum


1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang– Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang – Undang Nomor 36Tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

7
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
15. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Nomor
46/SK/2009 tentang Pembentukan Tim Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Kesehatan Masyarakat di
Kabupaten Tanah Bumbu.

1.5 Hubungan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Dengan Dokumen Lainnya


Puskesmas adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten, oleh karenanya RSB yang disusun harus mengacu kepada Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dan RPJMP Kabupaten Tanah
Bumbu.

1.6 Sistematika Penulisan


Penyusunan Dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) pada Puskesmas Giri
Mulya ini terdiri dari delapan (8) bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Sejarah Puskesmas,
Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Hubungan Rencana Strategis
Bisnis (RSB) dengan Dokumen lainnya, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Gambaran Umum Puskesmas, yang meliputi Kedudukan dan Fungsi


Puskesmas, Organisasi Puskesmas, Kondisi Geografis, Kondisi
Demografi, Keadaan Sumber Daya, Derajat Kesehatan, Upaya
Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Pencapaian Kinerja 2 Tahun
Terakhir.

8
Bab III Isu Strategis dan Analisa Lingkungan, yang meliputi Isu Strategis, serta
Analisa Lingkungan baik internal maupun eksternal.

Bab IV Visi, Misi, Moto, dan Kebijakan, yang meliputi Visi Puskesmas Giri
Mulya, Misi Puskesmas Giri Mulya, Moto Puskesmas Giri Mulya,
Strategi dan Kebijakan dalam mencapai visi dan misi Puskesmas.

Bab V Gambaran Rencana Lima Tahunan, yang meliputi Rencana Program,


Kegiatan dan Indikator Kinerja, dan Rencana Pencapaian Progam Lima
Tahunan Puskesmas, Rencana Pembiayaan Program Lima Tahunan
Puskesmas, Penanggung Jawab Program, dan Prosedur Pelaksanaan.

Bab VI Proyeksi Keuangan Lima Tahunan, yang memuat Proyeksi Arus


Kas/Anggaran, Proyeksi Neraca dan Proyeksi Laporan
Operasional/Aktifitas.

Bab VII Matriks, yang menggambarkan tentang Matriks Rencana Program Lima
Tahunan, Matriks Rencana Pembiayaan Lima Tahunan, Matriks
Proyeksi Arus Kas/Anggaran, Matriks Proyeksi Neraca, dan Matriks
Proyeksi Laporan Operasional Anggaran pada Puskesmas Giri Mulya
periode Tahun 2011 – 2015.

Bab VIII Penutup.

9
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1. Kedudukan dan Fungsi Puskesmas


Bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi Puskesmas dalam mendukung
penyelenggarakan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 diperlukan
adanya kebijakan dan langkah – langkah strategi yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Puskesmas. Hal ini yang sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2.1.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten dan Sistem Pemerintahan
Daerah :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas Giri Mulya dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten
Kedudukan Puskesmas Giri Mulya dalam Sistem Kesehatan Daerah adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu
yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu di wilayah kerja Puskesmas.
3. Sistem Pemerintahan Daerah
Kedudukan Puskesmas Giri Mulya dalam Sistem Pemerintahan Daerah
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah
Bumbu yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu bidang kesehatan di tingkat Kecamatan Kuranji.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat
dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan dan

10
poliklinik. Kedudukan Puskesmas Giri Mulya diantara berbagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja
Puskesmas Giri Mulya terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan
berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Poskesdes dan
Pos UKK. Kedudukan PuskesmasGiri Mulya diantara berbagai bentuk
upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai
Pembina.

2.1.1 Fungsi Puskesmas


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggarakan pembangunan lintas sektor termasuk masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerja, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu juga aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan
diwilayah kerjanya dengan mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas berupaya agar perorangan, keluarga dan masyarakat termasuk
dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyrakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan,yang
meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (Private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Jenis
pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan rawat inap.

11
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan yang bersifat public(Public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,
jenis pelayanan tersebut adalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, perbaikan gizi, KIA dan KB, Kesehatan jiwa dan lainnya.

2.2. Organisasi Puskesmas


Sesuai dengan Perda Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 6 Tahun 2008, struktur
organisasi dari Puskesmas Giri Mulya terdiri dari Kepala UPT dan Kasubbag Tata
Usaha. Namun dalam seminar yang membahas tentang pola tata kelola sebagai
persiapan menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) pada hari Kamis tanggal 20 Mei 2010 di ruang sidang Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Bumbu, disepakati bahwa struktur organisasi Puskesmas Giri Mulya
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas.
2. Kepala Tata Usaha.
a. Subbag Umum dan Kepegawaian.
b. Subbag Keuangan dan Aset.
c. Subbag Perencanaan dan Monitoring.
3. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
a. Subkor Promkes (Promosi Kesehatan).
b. Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan .
c. Sub Koordinator Kesehatan Ibu, Anak, dan KB.
d. Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM).
e. Sub Koordinator Gizi.
f. Sub Koordinator Pengobatan.
4. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
a. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
b. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Khusus.
c. Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut.
d. Sub Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
e. Sub Koordinator Rawat Inap.

12
5. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
a. Sub Koordinator Farmasi.
b. Sub Koordinator SP2TP.
c. Sub Koordinator Laboratorium Sederhana.
6. Koordinator Jejaring Pelayanan.
a. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Buahan Kaja.
b. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Buahan.
c. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Kerta.
d. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Puhu.
e. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Bukian.
f. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Melinggih Kelod.
g. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Kelusa.
h. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Bresela.
i. Sub Koordinator Polindes Marga Tengah.
j. Sub Koordinator Puskesmas Keliling.

2.3. Kondisi Geografi


Puskesmas Giri Mulya terletak sekitar 30 kilometer dari Denpasar, 25 kilometer
dari Tanah Bumbu, dan 15 kilometer dari Kintamani Bangli. Lokasi Puskesmas Giri
Mulya menjadi sangat strategis selain oleh tersebut diatas juga karena berada pada
lintasan jalur pariwisata tujuan Kintamani, Batur, Besakih.
Puskesmas Giri Mulya didirikan tahun 1976 adalah Puskesmas yang berada di
wilayah Kecamatan Giri Mulya dengan luas wilayah kerja adalah 75,88 Km2 yang
meliputi 7 Desa dan 59 Dusun yaitu :
No Desa/ Kelurahan Jumlah Banjar/Dusun
1. Desa Ringkit 6
2. Desa Karang Intan 5
3. Desa Indraloka Jaya 6
4. Desa Mustika 11
5. Desa Giri Mulya 7
6. Desa Kuranji 8
7. Desa Waringin Tunggal 5
10 Puskesmas Giri Mulya 59

13
Transportasi cukup terjangkau dari semua desa/dusun bisa dilalui kendaraan
roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh ke Puskesmas maksimal dengan waktu
tempuh terlama 25 menit. Batas – batas wilayah kerja Puskesmas adalah :

1. Sebelah Utara : Kabupaten Bangli.

2. Sebelah Selatan : Kecamatan Ubud.

3. Sebelah Timur : Kecamatan Tegallalang.

4. Sebelah Barat : Kabupaten Badung.

Puskesmas Giri Mulya adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten Tanah Bumbu yang memiliki pelayanan umum, pelayanan gigi dan mulut,
pelayanan KIA-KB, pelayanan tumbuh kembang, pelayanan lansia dan pelayanan
farmasi. Program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna,
walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan.

2.4. Kondisi Demografi


Pendududuk di wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya berjumlah 35.586 jiwa,
dan jumlah keluarga miskin yang dilayani 1.275 kepala keluarga, peserta JPKM
4.532 jiwa, dan kartu sulinggih 7 orang. Sektor perkebunan terus berkembang di
wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya, sehingga ini merupakan salah satu potensi
penting dalam pengembangan Puskesmas setelah nanti menjadi BLUD. Mulai
sekarang mulai dirintis kerjasama lintas sektoral, sehingga hubungan untuk potensi-
potensi tadi menjadi sangat penting.

2.5. Keadaan Sumber Daya


2.5.1 Tenaga
Jumlah sumber daya manusia Puskesmas Giri Mulya tahun 2019 adalah
sebanyak 61 orang yang terdiri dari dokter umum 1 orang, perawat (SPK) 8
orang, Akper/DIII 4 orang, sarjana keperawatan 1 orang, perawat gigi 1 orang,
pekarya 4 orang, sanitarian 1 orang, sarjana teknik 1 orang, bidan 22 orang,
SMA 4 orang, dan paket C 1 orang.

14
2.5.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Puskesmas Giri Mulya adalah Puskesmas dengan jejaring pelayanan
pemerintah terdiri dari 6 Poskesdes.

2.5.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta.


Sebagai mitra pelayanan kesehatan terdiri dari 1 unit klinik kesehatan swasta
milik perusahaan dan dokter/bidan praktek swasta sebanyak 1 orang.

2.5.4 Usaha Kesehatan Bersama Masyarakat


Sesuai dengan Kedudukannya Puskesmas Giri Mulya membina Usaha
Kesehatan Bersum berdaya Masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 8 Posyandu
di Desa yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya dengan jumlah
kader posyandu 80 orang.

2.5.5 Dana
Kegiatan operasional Puskesmas Giri Mulya ditunjang dengan pendanaan yang
bersumber dari APBD II, APBN (Dekon Propinsi, Depkes RI) Pihak III (PT
Askes), Masyarakat (JPKM) dan Sumber lain lain yang sah.

2.6. Derajat Kesehatan


Derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya pada
tahun 2019 semakin membaik dan berada di bawah rata – rata Kabupaten Tanah
Bumbu maupun propinsi Kalimantan Selatan, yaitu dengan Umur Harapan Hidup
adalah 72,4 tahun, Angka Kematian Bayi 10,6 per 1000 kelahiran hidup (7 orang) dan
angka kematian ibu 1,69 (AKI : 1,69).

2.7. Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Untuk mencapai upaya pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, maka
Puskesmas Giri Mulya bertangungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama, yang terdiri dari :

2.7.1 Upaya Kesehatan Wajib

15
Upaya Kesehatan Wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.Upaya
kesehatan wajib Puskesmas Giri Mulya meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaiki Gizi Masyarakat.
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
f. Upaya Pengobatan Dasar.

2.7.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan yang ada di
Puskesmas Giri Mulya adalah :
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
c. Upaya Kesehatan Khusus (Indera,Jiwa,Usila,Battra, dan UKK).
d. Upaya Kesehatan Gigi danMulut.

2.7.3 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya Kesehatan Penunjang Puskesmas adalah upaya yang menunjang setiap
kegiatan dalam upaya kesehatan wajib dan pengembangan.Upaya penunjang
yang ada di Puskesmas Giri Mulya adalah :
a. SP2TP (mencakup Registrasi Kunjungan berbasis SIK, Rekam Medis,
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu, Sistem Rujukan dan Pengelolaan
Limbah).
b. Laboratorium sederhana.
c. Farmasi.

2.8. Pencapaian Kinerja Dua Tahun Terakhir

16
Hasil pencapaian kinerja Puskesmas Giri Mulya dapat diukur dari pencapaian
kinerja kegiatan tahun 2017 dan 2018, yang diperbandingkan dengan target dari
indikator kinerja Indonesia Sehat 2019 dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :

INDIKATOR/KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN


PROGRAM 2010 2008 2009
A. DERAJAT KESEHATAN
1. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 26 11,92 12
2. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 226 0 1,69
3. Umur rata-rata harapan hidup 72,4 72,4 72,4
B. KESEHATAN IBU, ANAK, KB
1. Kunjungan ibu hamil K-1 100 93,66 95,61
2. Kunjungan ibu hamil K-4 98 93,06 88,19
3. DO K1-K4 < 10 0,29 7,41
4. Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 20 12,97 13,3
5. Ibu Hamil Risti yang dirujuk 100 100 100
6. Kunjungan Neonatus 90 94,8 94,8
7. Persalinan oleh tenaga kesehatan 90 88,09 91,75
8. Kunjungan Bayi 90 88,56 90,8
9. BBLR yang ditangani 100 100 100
10. Peserta KB Baru 80 44,8 44,1
11. Peserta KB Aktif 70 80 87
C. IMUNISASI
1. Imunisasi bayi HB-0 95 89,77 93,7
2. Imunisasi bayi BCG 95 93,18 95,3
3. Imunisasi bayi HB-DPT 1 90 98,05 98,2
4. Imunisasi bayi HB-DPT 3 90 96,92 94,3
5. Imunisasi bayi Polio-4 90 97,24 94,3
6. Imunisasi bayi Campak 90 97,56 98,2
7. HB-DPT1 – Campak < 10 2,2 1,5
8. Desa Kelurahan UCI 100 100 100
9. Status T5 Ibu Hamil 90 100 100
10. BIAS SD Campak Kelas 1 100 100 100
11. BIAS SD DT kls 1, TT kls 2 & 3 100 100 100
12. Kejadian KIPI 0 0 0
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Kalimantan Selatanta terdaftar di posyandu dan 100 100 100
mempunyai KMS (K/S)
2. Kalimantan Selatanta datang nimbang ke Posyandu 1 80 80,2 80,9
bulan sekali (D/S)
3. Kalimantan Selatanta yang naik beratbadannya setiap 80 73,5 75,6
bulan di Posyandu (N/D)
4. Kalimantan Selatanta yang BB nya berada dibawah <5 1,6 1,7
garis merah (BGM)
5. Kalimantan Selatanta Gizi kurang ditangani 100 100 100
6. Kalimantan Selatanta Gizi buruk ditangangi 100 100 100
7. Kalimantan Selatanta yang mendapat Vit A dosis 90 100 100

17
tinggi 2 kali setahun
8. Keluarga Sadar Gizi 65 45,8
9. Ibu hamil yang diukur LILA nya 100 100 100
10. Ibu hamil KEK yang ditangani 100 100 100
11. Ibu Nifas yang mendapat Vit A 100 95 92,7
12. Ibu hamil minum tablet besi 90 tab 90 99,03 92,24
13. PMT Pemulihan Kalimantan Selatanta kurang gizi dari 100 100 100
keluarga miskin (Maskin)
E. PEMBERANTASANDANPENCEGAHAN
PENYAKITMENULAR (P2PM)
1. Desa /Kelurahan yang mengalami KLB tetangani < 24 100 100 100
jam
2. Desa/Kelurahan bebas rawan gizi 80 100 100
3. AFPrate per 100.000 penduduk umur < 15 th >1 0 0
4. Penemuan suspek TB Paru 80 13,04 25,5
5. Penemuan BTA + TB Paru 10 4,35 20,8
6. Kesembuhan TB Paru BTA + 85 100 100
7. Pemeriksa Kontak serumah penderita TB Paru BTA + 100 100 100
8. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS 100 100 100
9. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100
10. Kalimantan Selatanta dengan diare yang ditangani 100 100 100
11. Penderita malaria yang diobati 100 100 100
12. Penderita kusta yang RFT 100 100 100
13. Infeksi menular seksual diobati 100 100 100
14. Gigitan binatang penular rabies tertangani 100 100 100
F. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Institusi dibina 70 40,5 50,6
2. Rumah bangunan bebas jentik nyamuk aedes 95 93,8 95,8
3. Tempat umum (TTU/TPM) diawasi 85 81,2 86,3
4. TTU/TPM yang memenuhi syarat 85 84,7 88
5. Sarana air bersih perkotaan 100 100 100
6. Sarana air bersih pedesaan 90 100 100
7. Jamban keluarga perkotaan 93 100 100
8. Jamban keluarga pedesaan 83 90,1 95,6
9. SPAL perkotaan 93 63,9 70,1
10. SPAL pedesaan 83 53,9 57,8
11. Adanya unit klinik sanitasi Puskesmas 1 0 0
G. PROMOSI KESEHATAN
1. Rumah tangga sehat (PHBS) 65 46,4 63,4
2. Bayi dengan ASI Eksklusif 80 57,7 60,0
3. Desa dengan garam yang beryodium baik 90 50,8 67,2
4. Posyandu dengan PURNAMA 40 100 100
5. Penyuluhan P3 NAFSA 15 13,6 19,4
6. Masyarakat dengan JPK pra bayar 65 14,4 42,5
7. Masyarakat miskin dengan JPK 100 100 100
H. PENGOBATAN DASAR
1. Utilisasi rawat jalan 15 83,6 94,92
2. Utilisasi rawat inap 1,5 0,4 0,31
I. USAHA KESEHATAN SEKOLAH

18
1. Penjaringan siswa SD kls 1 Baru 100 100 100
2. Penjaringan siswa kls 1 SMP SMU/SMK baru 100 100 100
J. KESEHATAN USIA LANJUT
1. Pelayanan usia lanjut 70 44 47
2. Puskesmas santun lansia 100 100 100
3. Desa dengan Posyandu Lansia 90 100 100
K. KESEHATAN JIWA
1. Pelayanan gangguan jiwa diPuskesmas 15
L. PERAWATAN KESEHATAN
1. Perkesmas Ibu hamil risti 100 100 100
2. Perkesmas Neonatal risti 100 100 100
3. Perkesmas Kalimantan Selatanta risti 100 100 100
4. Perkesmas Penderita TB Paru BTA+ 100 100 100
M. KESEHATAN MULUT & GIGI
1. Utilisasi pelayanan gigi & mulut 3 1,4 1,84
2. Ibu hamil dengan pelayanan gigi & mulut yang ANC 80 48,7 48,7
di Puskesmas
3. Desa binaan UKGMD 10 9,6 9,6
4. Ratio penambalan dan pencabutan 3:1 2,57:1 1,43:1
N. KESEHATAN MATA
1. Screaning penderita 10
2. Penemuan mata katarak 10
3. Penderita katarak tertangani 80
O. KESEHATAN KERJA
1. Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 80 14,4 11,5
P. REGISTRASI RAWAT JALAN
1. Pendaftaran rawat jalan di Puskesmas dengan SIK 100 45,6 100
2. Pengelolaan Rekam Medik 100 65,3 77,5
Q. FARMASI
1. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90 80,5 90,2
2. Ketersediaan Essential 100 90,4 95,2
3. Ketersediaan Obat generic 100 100 100
R. LABORATORIUM
1. Pelayanan Laboratorium sederhana 100 100 100
S. PENCATATAN & PELAPORAN
1. Keterpaduan laporan (SP2TP) 100 100 100
2. Ketepatan pengiriman laporan 100 80 90
T. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Kelola limbah medis sesuai standar 100 100 100
2. Kelola limbah non medis sesuai standar 100 100 100

BAB III
ISU STRATEGIS DAN ANALISA LINGKUNGAN

19
3.1 Isu Strategis
1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia belum sepenuhnya di jadikan investasi
dalam pengembangan bangsa.
2. Belum optimalnya arah pembangunan menuju Indonesia sehat dengan beberapa
indikator yaitu :
a. Lingkungan yang sehat belum sepenuhnya mendukung kehidupan setiap orang.
b. Masih banyak masyarakat belum berperilakau hidup bersih dan sehat.
c. Akses terhadap kesehatan yang bermutu masih kurang.
3. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit yaitu belum tuntasnya
masalah penyakit menular dan tidak menular.
4. Banyaknya faktor yang berpengaruh yang berdampak terhadap pembangunan
kesehatan seperti krisis ekonomi, social, budaya, perilaku tidak sehat, kurang
peduli terhadap kesehatan.
5. Kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan manusia perlu ditingkatkan baik
kompetensi maupun ratio penempatannya di masing – masing Puskesmas.
6. Minimnya anggaran untuk menunjang operasional kegiatan Puskesmas yang
tersedia dari Pemerintah Daerah sehingga sangat berpengaruh terhadap mutu
pelayanan.
7. Sistem pengelolaan keuangan dengan mekanisme APBD berpengaruh terhadap
azas kemanfaatan, baik terhadap pemberi pelayanan maupun yang menerima
pelayanan.

3.2 Analisa Lingkungan


Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas diperlukan kajian strategis dengan
analisa – analisa baik lingkungan internal maupun eksternal dan sejauh mana
pengaruhnya terhadap pencapaian kinerja Puskesmas.

3.2.1 Faktor Internal : Kekuatan (Strenghts)


a. Kedudukan Puskesmas yang jelas, baik dalam Sistem Kesehatan Nasional
maupun dalam Sistem Kesehatan Kabupaten.
b. Jumlah tenaga yang cukup.
c. Geografi wilayah kerja terjangkau.

20
d. Adanya dasar hukum sebagai landasan kerja (Peraturan daerah,
PeraturanMenteri, atau Prosedur tetap).
e. Adanya uraian tegas dan tupoksi yang jelas.
f. Komitmen petugas yang tinggi untuk peningkatan kinerja.

3.2.2 Faktor Internal : Kelemahan (Weaknesses)


a. Jenis dan kompetensi tenaga belum memadai.
b. Pencapaian target kinerja untuk semua program belum merata.
c. Performance fisik rawat jalan kurang.
d. Managemen perencanaan masih top down.
e. Dukungan biaya/dana APBD II yang belum mencukupi.
f. Sistem informasi Kesehatan yang berbasis computer belum optimal.
g. Koordinasi Lintas Program belum optimal.
h. Kurangnya sarana dan prasarana non medis (ATK, Barang cetak).
i. Sistem reward maupun punishment belum terukur sesuai standar
(Remunerasi).

3.2.3 Faktor Eksternal : Peluang (opportunities)


a. Adanya komitmen yang tinggi dari Pimpinan (Stake holders) untuk
pembangunan kesehatan.
b. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan baik untuk masyarakat miskin
maupun masyarakat umum non maskin dari pemegang kebijakan baik
tingkat Pusat dan Daerah.
c. Adanya Dasar Hukum untuk menuju sistem manajemen keuangan modern
(PPK-BLUD) yaitu Permendagri 61/2007.

d. Utilisasi rawat jalan yang semakin meningkat.


e. Tingginya tuntutan masyarakat akan hak pelayanan kesehatan yang
bermutu.

3.2.4 Faktor Eksternal : Ancaman (Threats)


a. Masih terjadinya krisis multi dimensi.

21
b. Dampak gloKalimantan Selatansasi mendukung rivalisasi yang tidak sehat.
c. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang sehat belum optimal.
d. Berubahnya pola penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular.

BAB IV
VISI, MISI, MOTO, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi Puskesmas Giri Mulya


Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
terwujudnya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan sehat

22
merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang hidup di lingkungan
yang sehat dan perilaku hidup masyarakatnya yang juga sehat, mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang ada di wilayahnya dengan mendapatkan pelayanan yang
bermutu, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Visi merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dimasa depan yang secara
sadar harus terwujud dalam kurun waktu tertentu.Adapun visi dari Puskesmas Giri
Mulyaadalah “Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Kuranji Yang Mandiri Untuk
Hidup Sehat”.

4.2 Misi Puskesmas Giri Mulya


Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus ada, apa yang
harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Misi Puskesmas Giri Mulya adalah :
a. Berpihak Kepada Rakyat
b. Bertindak Cepat dan Tepat
c. Kerja Sama Lintas Sektor
d. Integritas Tinggi
e. Transparansi Dan Akuntabilitas

4.3 Motto Puskesmas Giri Mulya


Dalam rangka mendorong dan memberikan semangat untuk meningkatkan
kinerja pelayanan, Puskesmas Giri Mulya berpedoman pada Motto yaitu melayani
dengan “Memberikan Pelayanan Dengan Senyum, Sapa, Santun dan Sabar”.
Dengan berpedoman pada tata nilai GIRI MULYA (G: Gotong Royong, I:
Ikhlas, R: Ramah, I: Inovasi, M: Maju, U: Unggul, L: Lugas, Y: Yakin Bisa, A:
Amanah) :

G : Gotong Royong yaitu dalam menjalankan program-programnya selalu


mengedepankan Gotong Royong. Semua program melibatkan langsung
masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan mempunyai rasa memiliki dan
peduli, dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat
I : Ikhlas yaitu dalam pelaksanaan program–program Puskesmas Giri Mulya
dilaksanakan dengan penuh sukacita sehingga dalam pelaksanaan upaya

23
kesehatan masyarakat merasa nyaman dan puas.
R : Ramah yaitu dalam setiap program, dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh
petugas dan melibatkan masyarakat sehingga akan terjalin suasana
kekeluargaan, saling mengayomi saling bersinergi mencapai tujuan.
I : Inovatif yaitu secara terus menerus melaksanakan program-program inovatif
atau terobosan baru, sehingga sinkronisasi program di Puskesmas menjadi up
to date atau terkini sesuai perkembangan jaman.
M : Maju yaitu setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Giri Mulya,
dilakukan secara bersama-sama melibatkan masyarakat dengan bersinergi
dengan lintas sektor sehingga Puskesmas Girimulya sebagai Puskesmas
selalu maju (update) sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat tingkat
pertama.
U : Unggul, Dalam memberikan pelayanan Puskesmas Giri Mulya selalu unggul
dalam prestasi dan meningkatkan profesionalisme pelayanan.
L : Lugas, dalam memberikan pelayanan yang merata kepada seluruh
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Giri Mulya.
Y : Yakin Bisa, dalam upaya kesehatan yang diberikan yakin bisa dapat
memberikan hasil yang terbaik bagi peningkatan derajat kesehatan
masyarakat menuju Indonesia Sehat.
A : Amanah, dalam melaksanakan tugas setiap program yang dijalankan ,
amanah dalam menjaga keselamatan pasien.

4.4 Strategi
Puskesmas Giri Mulya sebagai pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat
di wilayah kerja Kecamatan Giri Mulya, berdasarkan visi dan misinya mempunyai
strategi dalam periode 2020-2025 sebagai berikut :
1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan dengan optimalisasi pelayanan
Poskesdes dengan tenaga bidan yang ada di Desa.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik dari aspek Quality of care maupun
Quality of service.
3. Peningkatan sarana dan prasarana termasuk obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

24
4. Memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan Puskesmas.
5. Meningkatkan keterpaduan (program dan sektoral) untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya untuk memperoleh hasil yang optimal.
6. Meningkatkan upaya rujukan baik rujukan kesehatan perorangan maupun rujukan
kesehatan masyarakat.
7. Peningkatan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
8. Peningkatan Pembiayaan kesehatan dan Mekanisme Pengelolaannya.
Dalam melaksanakan strategi tersebut ada beberapa faktor sebagai kunci penentu
keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi Puskesmas yaitu :
1. Komitmen untuk menumbuhkan dan membudayakan prinsip – prinsip dalam
pemberian pelayanan yang focus pada pelanggan.
2. Peningkatan professional SDM.
3. Pengembangan sarana prasarana.
4. Pengembangan jenis dan cakupan pelayanan.
5. Peningkatan pemasaran pelayanan Puskesmas.
6. Pelayanan kesehatan bermutu dan unggul.
7. Komitmen tinggi, itikad moral, disiplin tinggi dalam mewujudkan kepuasan
pasien.
8. Tarif sesuai dengan unit cost.
9. Pengembangan standar operasional pelayanan.
10. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
11. Standar pembangian jasa pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
12. Pengembangan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga.

4.5 Kebijakan
Untuk tercapai visi dan misi Puskesmas, tidak lepas dari kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2008-
2013, sebagai berikut :
1. Menciptakan pelayanan kesehatan tingkat dasar yang prima dengan biaya
terjangkau.

25
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai dengan mengoptimalkan
jejaring Puskesmas.
3. Melaksanakan Jaminan Pelayanan Kesehatan kepada sekelompok masyarakat
yang rentan ( Jamkesmas, JPKM mandiri/subsidi, JKBM).
4. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
5. Mendorong dan meningkatkan kemitraan dengan pihak terkait.
6. Mendorong dan meningkatkan perilakau hidup bersih dan sehat (PHBS) serta
menciptakan lingkungan yang sehat.
7. Meningkatkan upaya kesehatan Puskesmas baik perorangan maupun masyarakat.
8. Meningkatkan penampilan Puskesmas dan jaringannya.
9. Meningkatkan kompotensi tenaga Puskesmas.
10. Meningkatakan jumlah, jenis dan mutu obat serta perbekalan kesehatan.
11. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dengan pemanfaatan teknologi
informasi yang modern.
12. Meningkatkan system pembiayaan kesehatan.

BAB V
GAMBARAN RENCANA LIMA TAHUNAN

5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja


Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(Comprehensive Health Care Services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Giri Mulya, dilaksanakan beberapa upaya kesehatan sebagai program kerja

26
(ada sekitar 13 program kerja) sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan indikator
kinerjanya yaitu :

5.1.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


a. Tujuan
1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian kesakitan (morbidity)
di kalangan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui.
2) Meningkatkan derajat kesehatan anak.
b. Kegiatan pokok
1) Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC).
2) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak
3) Memberikan KIE tentang makanan, status gizi, dan mikronutrien
lainnya bagi ibu.
4) Memberikan pelayan KB kepada Pasangan Usia Subur (PUS).
5) Meningkatkan upaya rujukan bagi ibu risiko tinggi.
6) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa
nifas.
c. Indikator kinerja
1) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.
2) Persentase cakupan K4 ibu hamil.
3) Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
4) Persentase kunjungan neonatus.
5) Persentase cakupan kunjungan bayi.
6) Persentase penanganan Ibu dan Kalimantan Selatanta risiko tinggi.

5.1.2 Program Keluarga Berencana (KB)


a. Tujuan
1) Menurunkan angka kelahiran.
2) Meningkatkan kesehatan ibu sehingga terwujud Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
b. Kegiatan pokok
1) Kegiatan Penyuluhan KB.

27
2) Menyediakan pelayanan alkon termasuk pelayanan efek samping KB.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan peserta KB baru.
2) Persentase cakupan peserta KB aktif.
3) Persentase cakupan kejadian komplikasi KB.
4) Persentase cakupan kegagalan KB.
5) Persentase cakupan kejadian Drop Out KB.
6) Persentase cakupan PUS maskin ber KB.
7) Persentase cakupan PUS 4 T ber KB.
8) Persentase cakupan PUS dengan penyakit kronis ber KB.
9) Persentase cakupan ibu pasca bersalin/Abortus ber KB.

5.1.3 Program Pemberantassan Penyakit Menular (P2M)


a. Tujuan
1) Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin.
2) Menangani sesuai standar penyakit menular.
b. Kegiatan pokok
1) Surveilan Epidemiologi.
2) Imunisasi dasar bayi dan anak sekolah (BIAS).
3) Pemberantasan Vector.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan AFP (Acute Flacid Paralisys).
2) Persentase cakupan CBS (Case Based Surveylans) campak.
3) Persentase cakupan ACD (Active Case Detection) dan PCD (Pasive
Case Detection).
4) Menurunnya angka kesakitan demam berdarah.
5) Persentase penemuan kasus dan angka kesembuhan.
6) Persentase kepadatan jentik pada masing-masing desa.
7) Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child Imunization).
8) Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam.
9) Persentase anak sekolah kelas 1 SD mendapatkan imunisasi booster
campak, DT, kelas 2-3 Booster TT.

28
5.1.4 Program Peningkatan Gizi
a. Tujuan
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui pemantauan status gizi (ibu
hamil, Kalimantan Selatanta).
b. Kegiatan pokok
1) Penimbangan di puskesmas dan posyandu (SKDN).
2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil.
3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil.
4) Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan maupun penyuluhan
pada Kalimantan Selatanta gangguan status gizi dan ibu hamil KEK.
5) Memberikan penyuluhan gizi.
6) Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada Kalimantan Selatanta dan ibu
nifas.
7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil.
8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD yang risiko tinggi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase Kalimantan Selatanta yang dating setiap bulan nimbang di
posyandu.
2) Persentase Kalimantan Selatanta yang naik berat badannya setiap
bulan di posyandu.
3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih dari 5%.
4) Kalimantan Selatanta dengan status gizi kurang dan buruk tertangani
dengan PMT pemulihan.
5) Persentase ibu hamil yang diukur LILA nya.
6) Ibu Hamil KEK tertangani dengan PMT pemulihan.
7) Persentase Kalimantan Selatanta mendapatkan VIT A dosis tinggi 2
kali setahun.
8) Persentase ibu nifas dapat Vit A dosis tinggi.
9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet.
10) Persentase anak SD yang risiko tinggi dapat obat cacing 6 bulan sekali.
5.1.5 Program Kesehatan Lingkungan
a. Tujuan

29
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan,
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko
timbulnya penyakit menular di masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Penyuluhan tentang pemanfaatan jamban keluarga yang sehat.
2) Penyuluhan tentang pemanfaatan sarana air bersih yang sehat.
3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan lingkungan.
4) Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU).
5) Penyuluhan tentang system pembuangan air limbah (SPAL).
c. Indikator kinerja
1) Persentase rumah tangga (RT) yang memiliki dan memanfaatkan
jamban sehat.
2) Persentase rumahtangga yang mengakses air bersih yang sehat.
3) Tidak adanya air bersih dan lingkungan yang berisiko/risiko rendah
berdasarkan hasil sampel laboratorium.
4) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan.
5) Persentase rumah tangga yang memiliki SPAL.
6) Persentase desa bebas jentik nyamuk Aedes.

5.1.6 Program Pengobatan


a. Tujuan
1) Memberikan pengobatan kepada masyarakat.
2) Memberikan perawatan kepada masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan rawat jalan.
2) Melaksanakan pelayanan Gawat darurat.
3) Melaksanakan Poskesdes untuk akses pelayanan.
4) Melakukan Upaya rujukan penderita ke unit pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan (RSUD,RSUP, RS Swasta).

c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan rawat jalan.
2) Persentase pelayanan UGD.

30
3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.

5.1.7 Program Promosi Kesehatan (Promkes)


a. Tujuan
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan melalui
penyuluhan kesehatan.
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) untuk tatanan rumahtangga, sekolah, dan institusi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan penyuluhan terintegrasi, secara berkala kepada perorangan,
kelompok potensial dengan metode ceramah, dan demontrasi dengan
memakai media.
2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumahtangga, sekolah, dan
institusi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase Bayi dengan ASI Eksklusif.
2) Persentase Keluarga sadar gizi.
3) Persentase desa baik pemanfaatan garam beryodium.
4) Persentase masyarakat yang berPHBS.
5) Persentase penyuluhan dengan materi NAFZA.
6) Persentase masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan.

5.1.8 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak secara berkala.
2) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (Air Bersih,Jamban,
Bak sampah).
3) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan peroranagan, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan (Dokter Kecil).
4) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (UKS) di sekolah.
5) Melaksanakan pemantauan status gizi anak sekolah.

31
c. Indikator kinerja
1) Persentase penjaringan anak kelas 1 SD, SMP, dan SMU.
2) Persentase sekolah sehat (PHBS Sekolah).
3) Persentase sekolah SD yang memiliki dokter kecil.
4) Persentase sekolah yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
primer (P3K) dengan sarana ruang UKS.
5) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat.
6) Persentase anak sekolah dengan pemantauan status gizi.

5.1.9 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas/PHN)


a. Tujuan
1) Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien
dan keluarganya di rumah pasien.
2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali
kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penangulangannya.
3) Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.
b. Kegiatan pokok
Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok
masyarakat lainya, yang dilakukan ditingkat rumah tangga (di luar
gedung).
c. Indikator kinerja
1) Persentase kelompok keluarga rawan yang di perkesmas.
2) Persentase Ibu hamil yang berisiko tinggi yang di perkesmas.
3) Persentase Kalimantan Selatanta risiko tinggi yang di perkesmas.
4) Persentase pasien penyakit menular kronis (TB Paru BTA +
HIV+/AIDS) yang di perkesmas.
5) Persentase pasien dengan penyakit jiwa psikotik yang di perkesmas.

5.1.10 Program Kesehatan Jiwa


a. Tujuan
Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.

32
b. Kegiatan pokok
1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.
2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk
ke rumah sakit jiwa.
3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada penduduk.
4) Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitas sosial untuk penderita
dan keluarganya setelah pasien dirawat di rumah sakit jiwa.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan penderita jiwa di Puskesmas.
2) Tidak adanya penderita jiwa yang dipasung di tingkat keluarga.

5.1.11 Program Kesehatan Gigi


a. Tujuan
Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan
mempertinggi kesadaran kelompok–kelompok masyarakat tentang
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara
rutin untuk anak sekolah dan Ibu hamil.
2) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dan masyarakat.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan dan perawatan gigi di Puskesmas.
2) Persentase pemeriksaan, perawatan dan pengobatan gigi untuk ibu
hamil dan nifas.
3) Persentase pemeriksaan gigi anak sekolah.

5.1.12 Program Laboratorium Sederhana


a. Tujuan
Memeriksa sediaan darah, urine, sputum untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit.
b. Kegiatan pokok
1) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (specimen) di Puskesmas.
2) Merujuk sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat yang lebih tinggi
(Lab Rumah Sakit, Lab Daerah).

33
c. Indikator kinerja
1) Persentase sediaan yang di periksa.
2) Persentase sediaan yang dirujuk.
3) Persentase tingkat kebenaran hasil pemeriksa sediaan.

5.2 Rencana Pencapaian Program Lima Tahunan Puskesmas


Menurut tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu, indikator kinerja
program lima tahunan (2011-2015) Puskesmas Giri Mulyaper kegiatan disajikan dalam
bentuk matriks, dapat dilihat pada Bab VII sub 7.1 Matriks Rencana Program Lima
Tahunan Per Kegiatan pada Puskesmas Giri Mulya Tahun 2011 – 2015, pada halaman
44 sampai dengan halaman 48.

5.3 Rencana Pendanaan/Pembiayaan Program Lima Tahunan Puskesmas


Berdasarkan sasaran yang akan dicapai oleh Puskesmas Giri Mulya tahun 2014-
2015, pagu pembiayaan 5 tahunan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub
7.2Matriks Pembiayaan Lima Tahunan Puskesmas Giri Mulya Tahun 2011 – 2015,
pada halaman 49 sampai dengan halaman54.

5.4 Program/Kegiatan dan Penanggung Jawab Program


Seperti yang telah diuraikan pada BAB II tentang Gambaran Umum Puskesmas,
bahwa Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar melaksanakan program upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
Masing-masing program tersebut mempunyai penanggung jawab program yang
ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Giri Mulya.

Tabel 5.3 Daftar Program/Kegiatan yang ada di Puskesmas Giri Mulya


No. Nama Program/Kegiatan
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. Subkor Kesehatan Ibu , Anak dan KB
a. Kesehatan Anak dan Reproduksi
b. Keluarga Berencana (KB)
2. Subkor P2PM
a. P2 Diare
b. P2 BDB
c. P2 Ispa

34
d. P2 Kusta
e. P2 TB Paru
f. P2 Malaria
g. P2 MS, HIV/AIDS
h. P2 Gigitan HPR
i. Imunisasi
j. Surveilans dan Avian Influensa
3. Subkor Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Subkor Kesehatan Lingkungan
5. Subkor Promosi Kesehatan
6. Subkor Pengobatan
a. Rawat Jalan Umum
b. Rawat Jalan Gigi dan Mulut
c. Unit Gawat Darurat
d. P3K dan Pelayanan Kesehatan Sosial
e. Rujukan
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
1. Subkor Upaya Kesehatan Sekolah
2. Subkor Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Subkor Perkesmas
4. Subkor Kesehatan Khusus
a. Upaya Kesehatan Kerja
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Kesehatan Jiwa
d. Upaya Kesehatan Mata
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Usila)
f. Upaya Pengobatan Tradisional

III. UPAYA KESEHATAN PENUNJANG


Koordinator Upaya Kes. Penunjang
1. Subkor Farmasi
2. Subkor SP2TP
a. Registrasi dan Catatan Medik
b. SIK
3. Subkor Laboratorium

IV. JEJARING PELAYANAN


Koordinator Jejaring Pelayanan
1. Subkor Poskesdes Ringkit
2. Subkor Poskesdes Karang Intan
3. Subkor Poskesdes Indraloka jaya
4. Subkor Poskesdes Mustika
5. Subkor Poskesdes Kuranji
6. Subkor Waringin Tunggal

5.5 Prosedur Pelaksanaan

35
Untuk mencapai visi,misi dan motto pelayanan,dan juga sesuai dengan tujuan
pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan prima,akan tercapai pelayanan yang
bermutu,maka setiap program berpedoman pada prosedur pelaksanaan dan standar
pelayanan.Alur Prosedur Pelaksanaan Pelayanan dalam Gedung dapat diketahui pada
gambar 5.1 dibawah ini.

Pasien datang

Pendaftaran
(Loket)

UGD Pol Kandungan


Pol Umum Pol Gigi & Kebidanan

Laboratorium

Konseling Apotik/Farmasi

Rawat Inap Rujuk


Pulang

Gambar 5.1 Alur Pelayanan dalam Gedung.

5.5.1 Tujuan
Sebagai acuan pelayanan dalam gedung sejak pasien datang sampai dengan
selesai pelayanan sehingga memperlancar proses pelayanan baik secara
administrasi maupun teknis medis.

5.5.2 Ruang Lingkup

36
Prosedur pelayanan ini pelaksanaannya meliputi mulai dari registrasi pasien
datang,penemuan/pembuatan rekam medik,pelayanan di masing-masing
poliklinik,dan pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.

5.5.3 Prosedur
a. Persiapan
Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra
pelayanan (tempat,alat,sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas
masing-masing.
b. Pendaftaran Pasien
Pramu Usada
1) Mempersilakan masuk dengan menyampaikan salam,memperkenalkan
diri dan menawarkan apa yang bisa dibantu.
2) Mempersilakan mengambil nomor antrian kemudian mendaftarkan diri
di petugas pendaftaran,dan dipersilakan duduk pada tempat yang
tersedia kalau harus menunggu antrian.
3) Mendahulukan pasien lanjut usia atau pasien yang menunjukkan gejala
sakit yang lebih berat.
4) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat langsung dipersilakan ke
ruang pelayanan gawat darurat (UGD).
Petugas Registrasi
1) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukkan data
selengkap mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.
2) Membuatkan kartu kunjungan bagi pasien yang belum pernah
terdaftar/terdaftar.
3) Mempersilakan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang
tunggu sesuai poliklinik.
4) Menyerahkan data ke ruang rekam medic untuk dilakukan
penemuan/pembuatan buku catatan medik (berlaku bagi pasien lama).
5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung
dan dianggap tidak punya catatan medik dalam family folder.

Petugas Catatan Medik

37
1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas
registrasi (berlaku bagi pasien lama).
2) Mendistribusikan catatan medik ke poliklinik pelayanan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diminta dan atau diberikan.
c. Pelayanan Poliklinik
Pramu Usada
1) Membantu memperlancar proses pelayanan ke masing-masing
poliklinik pelayanan.
Perawat/Bidan
1) Mencocokkan data diri pasien dan nama kepala keluarga dengan data
yang tertulis di buku/catatan medik pasien.
2) MengemKalimantan Selatankan status pasien ke ruang rekam medik
untuk dikonfirmasi kemKalimantan Selatan apabila ada perbedaan
prinsip dengan data diri pasien.
3) Menimbang berat badan pada semua anak di bawah 1 tahun atau pada
umur tertentu atas indikasi medis.
4) Mempersilakan duduk pada tempat yang telah tersedia.
5) Melengkapi status dengan kertas resep yang telah mencantumkan
identitas pasien dan dokter.
6) Melakukan anamnesa awal dan pemeriksaan tanda vital atau tanda
lainnya atas indikasi tertentu dan sesuai instruksi dokter.
7) Menulis semua hasil pemeriksaan awal pada status pasien.
8) Perawat/bidan menyerahkan status pasien yang berisi data awal ke
meja dokter.
Dokter Umum/Dokter Gigi
1) Menanyakan keluhan utama pasien.
2) Melakukan anmnesa terarah sesuai dengan keluhan pasien.
3) Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang mengarah pada keluhan
utama pasien dan sesuai indikasi.
4) Merujuk untuk pemeriksaan penunjang (Laboratorium,EKG,USG dan
lainnya) kalau diperlukan atau karena sebagai penegak diagnose.
5) Menegakkan diagnosa pasti penyakit atau diagnosa kerja.

38
6) Memberikan terapi (resep) atau tindakan sesuai diagnose kerja
penyakit.
7) Melakukan rujukan apabila karena kompotensi diagnosa belum bisa
ditegakkan atau karena indikasi memerlukan perawatan di pelayanan
kesehatan tingkat lanjut.
8) Meminta tanda persetujuan pasien dan atau keluarganya apabila
memerlukan tindakan medis atau memerlukan rujukan.
9) Mencatat semua tahapan pemeriksaan,tindakan yang dilakukan pada
status pasien.
Perawat/Bidan
1) Menginput rekam medik dari buku status ke dalam system computer
(SIMPUS-SIK) dan register poliklinik serta buku-buku catatan bantu
yang berkaitan dengan setoran atau klaim administrasi keuangan.
2) Mencatat identitas dan status pasien
(Askes,Jamkesmas,JKBM,Umum),diagnose tujuan rujukan ke dalam
buku/register brujukan.
3) MengemKalimantan Selatankan status/catattan medik pasien dengan
lengkap kepada petugas catatan medik (RM/registrasi).
4) Melakukan rekapitulasi harian/bulanan yang berkaitan dengan data-
data untuk keperluan laporan bulanan.

d. Pelayanan Penunjang
Petugas Laboratorium/Elektromedik
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan pasien untuk dudukdi
tempat yang telah disediakan.
2) Mencocokkan data diri pasien dengan format permintaan
pemeriksaan penunjang.
3) Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasienmengenai
maksud dan teknik pengambilan specimen.
4) Melakukan tatalaksana pemeriksaan sesuai standar yang sudah
ditetapkan.

39
5) Menjelaskan kepada pasien mengenai informasi
hasilpemeriksaan(waktu selesainya) dan meminta nomor kontak
person kalau diperlukan.
6) Menginformasikan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada
Dokter,perawat,bidan dan atau pasien tepat waktu.
7) Melakukan pencatatan terhadap jenis pemeriksaan,hasil pemeriksaan
serta catatan bantu lainnya yang berkaitan dengan administrasi
keuangan.
Petugas Konseling
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan duduk.
2) Memperkenalkan diri serta mencocokkan data diri pasien dengan
catatan medik.
3) Melakukan anamnesa yang mengarah kepada keluhan utama atau
penyakit yang berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat.
4) Melakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan atas
dasar indikasi.
5) Mencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan di catatan medik
pasien.
6) Menganalisa hasil pemeriksaan maupun hasil anamnesa untuk
menentukan intervensi terhadap prilaku yang berkaitan dengan
penyakit.
7) Memberikan cara tatalaksana yang berkaitan dengan prilaku untuk
menjaga agar penyakit yang dideritanya biar sembuh terkendali dan
mencegah komplikasi.
8) Memberikan anjuran/saran secara tertulis kepada pasien/keluarganya
mengenai hal-hal yang harus dilakukan di rumah untuk membantu
proses penyembuhan/pemulihan kondisi penyakit.
9) Mencatat semua hasil kegiatan ke dalam buku catatan kerja dan
melaporkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Petugas Apotik/Farmasi
1) Menyampaikan salam dan memberitahukan agar pasien menunjukkan
dan menyerahkan bukti/resep pengambilan obat.

40
2) Mencocokkan identitas pasien dengan identitas resep yangdiserahkan
maupun yang ada pada system computer (SIK).
3) Mempersilakan kepada pasien agar menunggu di tempat yang telah
tersedia selama proses pengambilan/peracikan obat.
4) Melakukan pengecekkan dan pengambilan obat sesuai dengan resep.
5) Menginformasikan kepada dokter kalau ada obat yang diminta
Melalui resep tidak tersedia atau tersedia dengan merk dagang
lain,agar mendapatkan informasi untuk penggantian item obat pada
resep.
6) Menuliskan nama,tanggal dan aturan pakai pada pembungkusatau
tempat obat dengan jelas.
7) Melakukan pemanggilan kepada pasien yang obatnya sudah siap untuk
diserahkan.
8) Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarganya tentang cara
pemakaian obat dan dimohon untuk segera kontrol apabila terjadi
gangguan yang dirasakan akibat obat.
9) Menyampaikan salam dan permohonan maaf apabila terjadi
keterlambatan di dalam pemberian pelayanan.
10) Melakukan pengelolaan terhadap kertas/dokumen resep sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
11) Melaksanakan tugas pencatatan dan pelaporan terhadap barang dan
obat baik harian maupun bulanan pada setiap jenjang (kartu stok,buku
catatan obat),dan administrasi lainnya seperti keuangan.
Petugas Catatan Medik/RM
1) Menerima dan mengkonfirmasi kemKalimantan Selatan semua
buku/status catatan medik sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani.
2) Mengedit semua buku/status catatan medik sesuai dengan standar
tatalaksana.
3) Menempatkan kemKalimantan Selatan buku/status catatan medik
sesuai dengan aturan yang telah disepakati untuk memudahkan
pencarian dan penemuan di saat pasien itu control kemKalimantan
Selatan.

41
4) Melakukan pengelolaan terhadap buku/status catatan medik yang
merupakan dokumen penting,sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB VI
PROYEKSI KEUANGAN LIMA TAHUNAN

6.1 Proyeksi Arus Kas/Anggaran


Arus kas menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi.
Proyeksi ini dilihat dari tiga sisi yaitu dari aktivitas operasional, pembiayaan dan
investasi.Adapun tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang arus kas
masuk,maupun arus kas keluar dari organisasi puskesmas.Untuk penyajian arus kas ini
digunakan metode langsung,dan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub
7.6Matriks Proyeksi Anggaran Puskesmas Giri Mulya Periode 2011 – 2015, pada
halaman 55sampai dengan halaman 58.

6.2 Proyeksi Neraca


Neraca merupakan informasi utuh tentang entitas pada suatu titik waktu yaitu
pada keadaan tahun 2009.Proyeksi neraca yang dituangkan meliputiaktiva,kewajiban
dan ekuitas seperti disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.7 Matriks
Proyeksi Neraca Puskesmas Giri Mulya Periode Tahun 2011 – 2015, pada halaman 59
sampai dengan halaman 61.

6.3 Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas


Proyeksi laporan aktivitas disusun untuk memberikan gambaran mengenai
kegiatan pelayanan Puskesmas pada periode tertentu.Untuk laporan aktivitas ini

42
disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.9Matriks Proyeksi Laporan
Operasional Anggaran Puskesmas Giri Mulya Periode Tahun 2011 – 2015, pada
halaman 62.

43
BAB VIII
PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Giri Mulya tahun 2011 - 2015 adalah
dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang merupakan salah satu persyaratan
administratif unit kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan menerapkan
PPK-BLUD disamping persyaratan administratif lainnya.
Renstra bisnis BLUD ini merupakan penjabaran dari visi,misi dan program
Puskesmas Giri Mulya yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu 2008-2013,Rencana Strategi Dinas Kesehatan
Kabupaten Tanah Bumbu 2008-2013.
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Giri Mulya tahun 2011 - 2015 diharapkan
dapat dijadikan sebagai :
1. Salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai bahan
usulan dalam menuju PPK-BLUD
2. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran BLUD (RBA-BLUD)
tahunan dan evaluasi kerja.
3. Pedoman perencanaan pembangunan kesehatan yang mempunyai
sinergisitas,keterpaduan dan sinkronisasi dengan rencana pembangunan di Kabupaten
Tanah Bumbu.
4. Bahan evaluasi oleh Tim Penilai dan Tim Pengawas BLUD Kabupaten Tanah Bumbu
di dalam menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang menerapkan PPK-
BLUD.
Seperti diketahui bahwa kesehatan adalah hak setiap warga Negara dengan
demikian masyarakat mulai lebih mengetahui akan hak dan kewajibannya selaku warga
Negara.Aparatur pemerintah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai
penyelenggara pemerintahan,pembangunan dan pelayanan masyarakat dituntut untuk
memainkan peran yang lebih optimal khususnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Masyarakat telah memandang bahwa pelayanan yang baik adalah haknya,oleh
karena itu pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah bukan sekadar dalam rangka
pelaksanaan kewajiban saja seperti yang terjadi di masa lampau.

63
Puskesmas di era reformasi ini harus bisa tumbuh dan berkembang.Untuk dapat
tumbuh dan berkembang maka perlu diupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Puskesmas yang berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan
(costumers).
Langkah strategis perlu ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan,dengan cara memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada unit
pelayanan seperti Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan manajemen pelayanan dan
pengelolaan keuangan secara mandiri diantaranya dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

BUPATI TANAH BUMBU,

TJOK. OKA ARTHA ARDHANA SUKAWATI

64

Anda mungkin juga menyukai