Anda di halaman 1dari 12

PROBLEMATIKA UMMAT

1. SEBUAH PENGANTAR (BRAINSTORMING) :

 Keterpurukan ummat Islam paska Perang Salib


 Ummat Islam dan pemahaman akan Islam
 Kelemahan Ummat Islam hari ini.

Ummat Islam Perang Salib Politik Internal Kelemahan

Keterpurukan

MASALAH Ketidaksadaran Terkontaminasi Hegemoni Dunia Kapitalis

Evolusi Utopia

Evolusi Pikir (Aguste Comte) Evolusi Peradaban (Willy Brand)


Theologis Masyarakat Agraris
Metafisika Masyarakat Industrial
Positifisme Masyarakat Informasi

Evolusi Sosial (E. Durkheim) Evolusi Budaya (P. Sorokin)


Solidaritas Mekanik Idealisional
Solidaritas Organik Indrawi
2. SEBUAH KAJIAN TEMATIS (BRAINWHOSING) :

4JJ l

Aqidah
Al-Quran
Surgawi
dan Hadist
Syari’ah

Sifat Kesempurnaan

Sifat Keabadian
Ideal
Sifat Kemutlakan Kekuasaan Tuhan

Nilai

Kebenaran
Manusia
Kebaikan

Keadilan

Realitas Penciptaan Lahir Mati Yaumil Akhir

Pengenalan hakekat masalah :

Ideal
Keyakinan Masalah
Realitas

Manusia Motivasi Tindakan Nilai


3. SEBUAH REFLEKSI PEMAHAMAN (SEMIDOKTRIN) :

Ummat Islam Perang Salib Politik Internal Kelemahan

Keterpurukan

MASALAH Ketidaksadaran Terkontaminasi Hegemoni Dunia Kapitalis

Evolusi Utopia

Evolusi Pikir (Aguste Comte) Evolusi Budaya (P. Sorokin) Evolusi Peradaban (Willy Brand)
Theologis Idealisional Masyarakat Agraris
Metafisika Masyarakat Industrial
Indrawi
Positifisme Masyarakat Informasi

Ideologi

Kapitalisme Islam Sosialisme

Individualitas Keseimbangan Kolektifitas

Kreatifitas Individualistik Pola Interaksi : Kolektifitas dan Pemerataan


Theologi
Antropologi
Interaksi Kosmologi Interaksi
manusia dengan manusia dengan
alam manusia
NILAI

Pemberdayaan Pemberdayaan
Sumber Daya Sumber Daya
Alam (SDA) Manusia (SDM)
4. SEBUAH PENEGASAN KOMITMEN (DOKTRINASI) :
Rincian Materi
Kehidupan di dunia merupakan tempat berkumpulnya masalah, yang dengan masalah itu Allah
ingin melihat kualitas diri kita apakah mampu menghadapinya dengan terus meminta pertolongan
padaNya dan menjadi hambanya yang bertaqwa atau malah sebaliknya, menjadi lemah dan fasiq.

Membiarkan masalah begitu saja bukanlah sebuah penyelesaian, karena umat yang tidak
menyadari akan terus terjerumus sedangkan kita yang mengetahui mempunyai kewajiban untuk
mengajak mereka kepada jalan yang benar. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut, kita
perlu mengetahui apa sebenarnya masalah yang senantiasa di tubuh umat Islam dan bagaimana
cara penyelesaiannya.

A. Problematika Umat Disebabkan oleh :


a) Kecenderungan
Kecenderungan manusia kepada suatu kegiatan tertentu atau minat kepada suatu objek
merupakan karakteristik manusia. Secara alamiyah manusia itu lebih menyukai hal-hal yang
menyenangkan misalnya, bersantai sambil minum teh atau berekreasi dan mengunjungi
temapt-tempat hiburan. Namun kecenderungan ini berbeda pada setiap individu tergantung
pada bagaimana latar belakang kehidupan mereka dan lingkungan tinggalnya.

b) Watak
Manusia memiliki watak yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Masing masing memiliki
kekhasan serta memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Watak merupakan hasil dari
interaski lingkungan dan bawaan seseorang sehingga terkadang sulit untuk dirubah. Watak
biasanya menjadi ciri bagi pribadi tertentu. Namun demikian watak yang terbantuk tidak
sesuai dengan fitrah manusia itu dapat dirubah dengan pendidikan Islam.

c) Syahwat
Permasalahn yang berkaitan dengan syahwat ini sudah ada sejak adanya manusia. Seperti
kisah habil dan kabil, kisah Nabi Yusuf AS yang digoda oleh Zulaikha, kisah isteri nabi yang
ingin mendapatkan harta sehingga nabi berdiam diri selama dua bulan. Atau kisah
Tsa’labah yang terlambat sholat berjama’ah karena sibuk mengurusi binatang ternaknya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an

Surat Ali-Imran ayat 14:


“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini
(syahwat) yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari Janis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan
di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).”

d) Insting
Insting dapat berupa keinginan makan dan minum, kecenderungan hati nurani (naluri),
sensitifitas terhadap persoalan, daya respon tehadap suatu aksi. Setiap manusia memiliki
insting yang berbeda-beda. Insting ini ada yang bernilai positif misalnya sesuai dengan fitrah
ada juga yang negatif yang menjauhi fitrahnya. Dengan insting yang berbeda-beda inilah
setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam menyikapi permasalahan umat.
B. Faktor-faktor Penyebab Kelemahan Umat Islam
Antara lain adalah:
1. Faktor Eksternal: Ghozwul Fikr (perang pemikiran)
Ghozwul Fikri adalah serangan pemikiran secara bertubi-tubi yang tersusun secara
sistematik, teratur dan terancang dengan baik yang dilakukan untuk merubah
kepribadian, gaya hidup, dan tingkah laku pada umat Islam. Ghozwul fikri ini bertujuan
merusak akhlak, menghancurkan pemikiran, melarutkan kepribadian, dan menjadikan
muslim keluar dari ahgamanya. Ghozwul fikri ini merupakan strategi baru yang ditemukan
oleh orang-orang kafir setelah melihat kenyataan kekalahan nasrani pada masa perang
salib. Usaha ini mulai dilaksanakan sebelum jatuhnya Khilafah Islamiyah, dimulai dengan
memutuskan hubungan di antara negeri Islam sehingga memunculkan paham nasionalisme,
kekauman, dan kebangsaan. Pemisahan segala aspek-aspek kehidupan dari nilai-nilai luhur
agama Islam. Dapat dilihat dengan munculnya orientalisme, kristenisasi, dan gerakan
pembebasan perempuan yang sudah menunjukkan hasilnya pada sebagian umat Islam,
mereka telah berubah menjadi jahiliyah (bodoh). Firman Allah dalam

QS Al-Maidah: 50;
”Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik
daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”

Pelaku dari Ghazwul fikri ini secara umum terdiri dari orang-orang yahudi, Nasrani, Majusi,
Musyrikin, Munafikin, Atheis, dan orang kafir. Mereka biasa disebut dengan mustakbiruun
(orang-orang yang melampaui batas),

“…bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.”
(QS Al-Fatihah: 7).

Mereka akan terus bergerak untuk mewujudkan tujuannya itu


“ dan orang-orang yahudi tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau
mengikuti agama mereka…”
(QS Al-Baqoroh: 120)

2. Faktor Internal, antara lain:


1) Jauhnya ummat Islam dari Al-Qur’an
Dalam Q.S. Al-Furqan: 30,
“dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesunggguhnya kaumku telah
menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimakumullah menyatakan bahwa yang dimaksud


dengan orang-orang yang mengacuhkan Al-Qur’an ini ada tiga kemungkinan:

 Ia tidak membaca Al-Qur’an

 Ia membaca Al-Qur’an namun tidak mentadabburinya (Q.S. Al-Anfal: 2)

 Ia membaca dan mentadabburi Al-Qur’an namun tidak mengamalkannya

Salah satu penyebab kemunduran umat Islam adalah akibat mempelajari Islam hanya
karena mengikuti sehingga pemahaman yang ada pun sekedar pemahaman ikut-ikutan
(taqlid buta), bukan pemahaman yang berlandaskan ilmu pengetahuan. Padahal Allah
telah berfirman:

”Dan janganlah kamu mengikuti apa ynag kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungjawabannya.” (Q.S. Al-Isra’: 36)
2) Terpecah belah karena perbedaan masalah furu’ (cabang)
Oleh musuh-musuh Islam. Sudah saatnya bagi umat Islam untuk memperkuat kesatuan
hati dan tali ukhuwah. Firman Allah:

“dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akakn tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesuangguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mhabijaksana.” (Q.S. Al-Anfal: 63)

3) Adanya perasaan rendah diri dan tidak tsiqoh pada ummat Islam
Di antara umat Islam saat ini banyak yang tidak memiliki Izzah Islam, merasa enggan
untuk menunjukkan identitas keislamannya.”. Padahal Islam itu tinggi dan tidak ada
yang menandingi ketinggiannya (al Islamu ya’lu wa laa yu’la ‘alaihi), demikian sabda
Rasulullah. Maka Izzah Islam harus bangkit pada diri tiap-tiap umat Islam, karena orang
yang paling tinggi derajatnya di muka bumi ini sesungguhnya adalah orang-orang yang
beriman.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.” (Q.S. Ali-Imran: 139)

4) Adanya gejala taqlid dengan semua yang datang dari kaum kafir
Bagi seorang muslim yang tidak lagi memiliki izzah Islam akan mudah baginya untuk
berkiblat dan mengikuti sesuatu yang lain, yang datang dari luar Islam bahkan orang
kafir sekalipun. Dan tentu saja hal ini menjadi bukti kelemahan padahal Allah sudah
berfirman:

“wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu menjadikan orang yahudi dan
nasrani sebagai teman setia(mu); mereka satu sama lain saling melindungi.
Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka
sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk
kepad aorang-orang yang zalim.” (Q.S. Al-Maidah: 51)

5) Tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi


”Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu, ‘berilah kelapoangan di dalam
majlis-majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akn memberi kelapangan untuk mu.
Dan apanbila dikatakan berdirilah kamu’, maka berdirilah, nioscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang beriman diantaramu dan orang –orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan”.
Q.S. Al Mujadilah(58):11

Dan rasulullah telah bersabda “ Keutamaan seorang alim (ahli ilmu) atas seorang abid
(ahli ibadah) seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah derajatnya
(HR. Tirmidzi).

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga”
(Hr.Muslim, Ibdi Hibban dan Al hakim)
Islam telah pula melahirkan ilmuan besar dalam sejarah seperti Ibnu sina (avicena),
Ibnu Rusyid (Averroes), Al Khawarijmi dll.

C. Upaya Perbaikan Yang Dapat Dilakukan

1. Kembali kepada Perintah Allah dan RosulNya

2. Bersungguh-sungguh dalam pendidikan Islam

3. Kembali mengkaji sejarah Islam tentang kegemilangan Islam untuk menimbulkan

kecintaan pada tatanan kehidupan yang diatur oleh Al-Islam

4. Mengamalkan prinsip tawazun (keseimbangan)

Menuntut ilmu, memahami dan mengamalkannya dengan niat yang ikhlas dan dengan

cara yang sesuai dengan syariat Islam serta menyerahkan hasilnya hanya kepada

Allah (bertawakkal

5. Ummat islam harus menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan

6. Mendidik generasi Islam dengan manhaj (system) pendidikan yang syamil (sempurna)

dan mutakamil (menyeluruh)

7. Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi musuh Islam.

Firman Allah dalam Q.S. Al-Anfal: 60 :

“dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk dengan kekuatan yang kamu

miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu

dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya. Apa saja yang kamu

infaqkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak

akan dizalimi (dirugikan).”

8. Dengan perjuangan dan pengorbanan yang total sebagai bukti dari ungkapan cinta

kepada Allah dan Rasulnya. Sebab tiada cinta tanpa usaha dan pengorbanan.
PROBLEMATIKA UMAT ISLAM

Mengapa kita perlu untuk membahas materi problematika umat Islam. Sebenarnya urgensi dari
materi ini adalah bagaimana agar setiap muslim memiliki kepedulian dan perhatian terhadap
masalah yang dihadapi Islam dan kaum muslimin.

Seseorang yang tidak memiliki perhatian dan kepedulian terhadap problematika yang dihadapi
umat Islam, maka dalam sebuah riwayat disebutkan itu bukan umat Muhammad SAW . Siapa yang
tidur di waktu malam dan tidak pernah risau dengan masalah-masalah yang dihadapi kaum
muslimin, maka hakekatnya dia itu bukan umat Muhammad SAW.

Problematika atau problem merupakan kata serapan yang bermakna masalah-masalah yang belum
terpecahkan, belum ada solusinya.

yang dimaksud dengan problema adalah:


kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal (mitsaliyah) dan kondisi ril (waqi’iyyah).
Maksudnya adalah, adanya ketimpangan kondisi umat, dimana kondisi umat Islam sekarang ini
sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi ideal umat Islam seperti yang disebutkan dalam Al-
Quran dan Hadits serta realitas umat terdahulu.

Realita sekarang menunjukkan bahwa eksistensi ummat Islam seperti yang disebutkan dalam al
Qur’an dan Hadits serta realitas umat terdahulu hilang atau dengan kata lain, umat Islam sekarang
sedang terpuruk.

Definisi ini akan dijadikan barometer untuk meneropong permasalahan umat Islam. Karena itu
secara sederhana, untuk kita melihat problematika tersebut, kita harus mengetahui dulu konsep
ideal bagaimana kondisi ideal umat Islam ini seharusnya.

Dalam Al-Quran disebutkan kondisi ideal bagaimana kondisi umat Islam seharusnya, dimana

kondisi ideal ini telah dimiliki dan sudah dipraktekkan oleh para pendahulu kita yaitu Rasulullah

SAW dan para shahabatnya.

 Kondisi ideal ( keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi )

 Khairu Ummah ( ummat terbaik )

 Ummatan Wasathan (umat yang adil dan pilihan )

a. Antara dunia dan akhirat

b. Antara materil (fisik) dan spiritual (ruhani)

c. Antara (kepentingan) pribadi dan sosial

d. Antara ifrath dan tafrith


 Ummatan waahidatan ( umat yang satu )

Persatuan dan kesatuan umat pada saat itu tampak dalam tiga hal berikut ini:
a. Satu dalam aqidah.
b. Satu dalam kepemimpinan, yaitu di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW berlanjut pada
masa Khulafa ar-Rasyidin.
c. Satu dalam jama’ah, saat itu tidak ada jama’ah yang masing-masing saling mengklaim diri
paling benar dan menyalahkan orang lain.

Realitas saat ini


Takhalluf (kemunduran dan keterbelakangan)
Harus kita akui, bahwa umat Islam sekarang sedang mengalami kemunduran di setiap
bidang kehidupan. Dalam bidang ekonomi, kita mendapati banyak negara-negara miskin
yang mayoritas warga negaranya merupakan muslim (Somalia, Sudan, Afghanistan,
Indonesia, dll).

Begitu juga dalam bidang politik. Hampir dua pertiga dari jumlah negara di dunia saat ini
menjalankan sistem demokrasi yang nota bene merupakan warisan kebudayaan Yunani.
Sistem politik Islam, dianggap tidak relevan lagi dengan zaman modern. Makanya negara-
negara yang masih teguh menjalankan sistem politik Islam, meskipun tidak ideal, ataupun
negara-negara yang ingin menerapkan syariat Islam akan selalu ditekan dan dipaksa untuk
meninggalkan sistem politik Islam.

Bidang militer atau pertahanan, hampir tidak ada negara Islam yang kekuatan militernya
sanggup menyamai kekuatan militer AS, dan para sekutunya. Tidak mengherankan jika
kemudian mereka, musuh-musuh Islam, dengan sangat mudahnya menyerang dan
menghancurkan negara-negara Islam.

Dalam kebudayan, sangat jelas terasa bahwa budaya yang berkembang dan menjadi

panutan adalah budaya Barat yang bebas, permisif, dan semua istilah yang menunjukkan

keburukan yang itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Bidang-bidang lain menunjukkan

hal yang sama.

Pada intinya, kondisi umat Islam sekarang sedang mengalami kemunduran, dimana musuh-

musuh Islam dengan mudahnya mencengkram kehidupan umat Islam.

Mengapa hal ini bisa terjadi ? Karena umat Islam sekarang:

a. Menyeru yang mungkar, mencegah yang ma’ruf

Umat Islam sekarang justru berperilaku layaknya orang-orang kafir, mendorong kepada

kemungkaran, bukannya bersemangat melakukan kebaikan, dan malah menghalang-

halangi orang-orang yang ingin taat beragama.


b. Mengakal-akali syariat
Orang-orang alim, yang mengetahui tentang agama ini, yang harusnya membimbing umat

untuk menjalankan ajaran agamanya secara benar, justru malah memunculkan keraguan-

keraguan di tengah-tengah umat. Dengan kepintarannya, mereka menjadikan syariat agama

ini sebagai alat untuk meraih kepentingan sesaat yang bersifat duniawi.

Mengikuti kebiasaan orang-orang kafir

 Meninggalkan jihad

 Ridha dengan dunia

 Taqlid (ikut-ikutan)

 Minhajul Hayah ( pedoman hidup )

 Dalam hal pemikiran dan ideologi

 Dalam hal keyakinan dan aqidah

 Dalam perilaku

 Dalam hal undang-undang

Tidak bisa dipungkiri, realitas umat Islam saat ini, berada di bawah bayang-bayang
kekuasaan dan pengaruh musuh-musuh Islam. Negara-negara Islam berada dalam
cengkeraman negara-negara kafir.

Kekuasaan dan pengaruh itu begitu kuatnya, hingga memaksa umat Islam untuk mengikuti
apa yang mereka kehendaki.

Diperparah dengan kondisi umat yang jauh dari agama, maka semakin kompleks masalah
yang dihadapi kaum muslimin. Apa yang datangnya dari Barat pasti dinilai baik dan
bermanfaat bagi kehidupan mereka, sedangkan yang datangnya dari Islam, mereka anggap
sudah ketinggalan zaman.

Pemikiran atau ideologi kafir seperti Kapitalisme, Marxisme, Komunisme, Konfusianisme,


Pluralisme dll., ditelan mentah-mentah.

Dalam kehidupan bernegara, sistem yang digunakan yang datangnya dari Barat, yaitu
demokrasi. Demokrasi dengan segala turunannya dianggap sebagai jalan terbaik yang
memberikan kebaikan dan manfaat bagi seluruh rakyat.

Dalam level individu, pola pikir dan perilaku umat Islam tidak jauh berbeda dengan
perilakunya orang-orang kafir. Berpikir sebebas-bebasnya, berpakaian tapi tidak
berpakaian, berbicara seenaknya, dan apa saja yang menjadi karakaterisitik orang-orang
kafir diikuti oleh umat Islam.

c. Tafarruq (berpecah belah)

Penyebab runtuhnya khilafah Utsmani

Berpecah belah dalam pola pikir/ cara pandang

Berpecah belah dalam aqidah dan ibadah

Musibah yang terjadi pada umat Islam selain yang telah disebutkan di atas adalah kondisi

umat yang bercerai-berai, terpecah belah. Umat Islam tidak satu suara. Sehingga dengan

mudahnya diadu domba lalu kemudian dikuasai.

Sejarah membuktikan ketika umat Islam sudah tidak lagi bersatu, khilafah Utsmani runtuh.

Jika umat Islam saat itu bersatu, negara-negara kafir sperti Jerman, Prancis, Inggris, Rusia

dll., tidak akan mudah menaklukan kekuatan Islam. Bukannya waspada akan datangnya

ancaman dari musuh, tapi malah justru sibuk saling menyalahkan dan mengalahkan satu

sama lain. Umat semakin jauh dari ajaran Islam sebagaimana yang disampaikan oleh

Rasulullah SAW dan dibawa oleh para shahabatnya dulu, sehingga tidak heran jika muncul

faham-faham yang menyimpang baik itu dalam hal keyakinan (aqidah) maupun dalam hal

ibadah.

Umat Islam terkotak-kotak ke dalam kelompok-kelompok, partai-partai, ormas-ormas,

yayasan-yayasan, dll., yang mengklaim diri paling benar. Diperparah dengan sikap fanatik,

maka umat ini semakin berpecah belah.

Anda mungkin juga menyukai