Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Time Value of Money

Uang adalah satuan nilai yang dijadikan sebagai alat transaksi dalam setiap pembayaran
di masyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum nilai nominal, penerbit, serta ketentuan
lainnya.
Sedangkan Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih
berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada
perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
Dimensi waktu pengambilan keputusan dikelompokkan menjadi dua, yaitu dimensi
waktu sekarang (pengambilan keputusan) dan waktu yang akan datang (dampak dari keputusan).
Untuk pembahasan selanjutnya dimensi waktu (time line) akan menjadi dua yaitu waktu yang
datang (future) dan masa sekarang (present).
Konsep Time Value of Money adalah sebagai berikut :
a. Nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang
mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal
pajak, suasana politik, dll.
b. Bunga sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat
diperoleh dengan penggunaan uang tersebut.
c. Hal yang perlu dipahami dalam pembelanjaan yang berhubungan dengan capital
budgeting adalah konsep bunga majemuk dan nilai sekarang.
d. Konsep nilai waktu dari uang adalah pemikiran yg didasarkan atas perhitungan
bahwa nilai uang pada waktu yg akan datang tidak sama dg nilai uang pd saat sekarang.
e. Nilai waktu dari uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu
konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita
harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep
a. Nilai waktu dari uang sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk
perusahaan, lembaga maupun individu.
b. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai
atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.
Nilai yang akan datang (Future Value)
Nilai yang akan datang adalah nilai uang yang diterima di masa mendatang dari sejumlah
modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Perhatikan contoh kasus berikut
ini:
Pada Januari 2018, Pak Hendra menanam modal sebesar Rp. 200.000.000 dalam bentuk
deposito di bank selama satu tahun dan bank bersedia meberikan bunga sebesar 10% per tahun.
Maka pada 31 Desember 2018, Pak Hendra akan menerima uang milikinya yang terdiri dari
modal pokok beserta bunganya sebesar?
Diketahui : Jawab:
Mo = 200.000.000 FV = Mo(1 + i)n
I = 10% = 10/100 = 0,1 FV = 200.000.000 (1 + 0,10)1
n=1 FV = 200.000.000 (1 + 0,1)
FV = 200.000.000 (1,1)
FV = 210.000.000
Jadi, nilai yang akan datang uang milik Pak Hendra adalah Rp. 210.000.000,00.
Nilai sekarang (Present Value)
Nilai sekarang adalah nilai sejumlah uang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh
jumlah yang lebih besar dimasa yang akan datang. Perhatikan contoh kasus berikut ini:
Dua tahun lagi Pak Bowo akan menerima uang sebanyak Rp 50.000,00. Berapakah nilai
uang tersebut sekarang jika tingkat bunga adalah 12 % setahun?
Diketahui: Jawab:
Fv = 50.000,00 Pv = Fv/(1+i)n
i = 0,12 Pv = 50.000/(1 + 0,12)(2)
n=2 Pv = 50.000/2,24
Pv = 22.321,43,00
Jadi, nilai sekarang uang milik Pak Bowo adalah sebesar Rp 22.321,43,00.

Nilai masa datang dan nilai sekarang


Faktor bunga pada nilai sekarang PVIF (r,n), yaitu persamaan untuk diskonto dalam
mencari nilai sekarang adalah kebalikan dari faktor bunga nilai masa depan FVIF (r,n).
Perhatikan contoh kasus berikut ini:
Jika Reno menabung sebesar Rp. 10.000.000 dengan bunga 15% maka setelah 1 tahun
Reno akan mendapatkan uang sebesar?
Diketahui: Jawab:
Ko = 10.000.000 FV = Ko (1 + r)^n
r = 15% = 15/100 = 0,15 FV = 10.000.000 (1+0.15)^1
n=1 FV = 10.000.000 (1,15)
FV = 11.500.000
Jadi, nilai mendatang uang yang dimilik Reno adalah sebesar Rp 11.500.000.
Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu, Anuitas juga diartiken sebagai kontrak dimana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah
dibayarkan.
Nilai Annuitas Yang Datang (future value annuities)
Annuitas waktu yang akan datang adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang
sama dengan interval waktu yang sama selama satu periode tertentu misalnya selama 5 tahun.
Jumlah yang sama dan interval waktu yang sama merupakan persyaratan yang harus dipatuhi
untuk annuitas, jika salah satu persyaratan tidak dipenuhi maka annuitas tidak dapat diterapkan.
Annuitas waktu yang datang dapat dibedakan menurut cara pembayaran, terdapat dua
cara yaitu:
1. Cara pembayaran pada setiap akhir tahun / periode
Cara pembayaran pada setiap akhir tahun / periode disebut juga dengan annuitas biasa
atau ditangguhkan.
2. Cara pembayaran setiap awal tahun / periode
Cara pembayaran setiap awal tahun / periode atau dapat disebut dengan annuitas jatuh
tempo.
Nilai Annuitas Sekarang (present value annuities)
Apabila suatu pembayaran/penerima dilakukan dalam jumlah yang sama dan dalam
interval waktu yang sama, maka nilai sekarang dari pembayaran tersebut akan tergantung pada
pola pembayaran di awal dan di akhir periode.
Cara pembayaran pada akhir tahun/ Nilai sekarang annuitas biasa
Nilai sekarang annuitas biasa (PVAO) dapat dihitung dengan rumus berikut :
PVAOn = pembayaran x PVIFAO
Contoh soal : berapakah nilai sekarang dari pembayaran Rp 1.000.000 selama 5 tahun
pembayaran dengan tingkat bunga 10 % jika dibayar di akhir tahun?
PVIFAO = = = = = 3,790
PVAO5 = Pembayaran x PVIFAO
= RP 1.000.000 x 3,790
= Rp 3.790.000
Ket : PVAO = present value annuities ordinary
PVIFAO = present value index factor annuities ordinary
Cara pembayaran pada awal tahun/ nilai sekarang annuitas jatuh tempo
Nilai sekarang annuitas jatuh tempo (PVAD) dapat dihitung dengan rumus;
PVAD = Pembayaran x PVIFAO x (1+i)
Contoh soal : berapakah nilai sekarang dari pembayaran Rp 1.000.000 selama 5 tahun
pembayaran dengan tingkat bunga 10 % jika dibayar di awal tahun?
PVAD = Pembayaran x PVIFAO x (1+i)
= Rp 1.000.000 x 3,790 x (1+0,1)
= Rp 1.000.000 x 3,790 x 1,1
= Rp 4.169.000
Ket : PVAD = present value annuities due
Ternyata nilai sekarang annuitas jatuh tempo lebih besar pada annuitas biasa atau ditangguhkan
yaitu Rp 4.169.000 > Rp 3.790.000
Suku Bunga Nominal Yang Ditetapkan (Quoted=K)
Apabila kita mempercayakan sejumlah uang kepada pihak lain untuk dikelola, maka ada
2 kemungkinan bentuk penyerahan dana tersebut yaitu kita pinjamkan dengan harapan akan
dikembalikan berikut dengan bunga sesuai perjanjian, atau dana tersebut kita serahkan sebagai
penyertaan modal sendiri (ekuitas). Dari 2 bentuk penyerahan dana tersebut kita akan mendapat
imbalan yaitu berupa bunga jika sebagai pinjaman uang (interest -i) atau dalam bentuk deviden
ditambah keuntungan modal (return - r) jika sebagai ekuitas.
Besarnya biaya uang ditentukan oleh 5 faktor penentu :
1. Suku bunga bebas resiko riil 2. Inflas
3. resiko gagal membayar 4. Resiko likuiditas
5. Resiko jatuh tempo.
Secara sistematis hubungan antara suku bunga dan 5 faktor penentu dapat diformulasikan
sebagai berikut : (menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, p.137)
kn = kr + Ip + DPR + LP + MPR
kn = kRF + DPR + LP + MPR
Ket :
kn = k = suku bunga yang ditetapkan/nominal (quoted) atas sekuritas tertentu
kr = k = suku bunga riil bebas resiko, k dengan bintang (k ) merupakan suku bunga yang terdapat
pada sekuritas yang kurang berisiko jika inflasi diharapkan sebesar 0.
IP = premi inflasi, yaitu rata – rata tingkat inflasi yang diperhitungkan selama umur sekuritas.
Premi/tambahan bunga sebagai akibat dari naiknya harga – harga secara kontinu (inflasi).
k + I = kRF = Risk free rate, suku bunga bebas resiko yaitu bunga riil ditambah inflasi (suku
bunga sertifikat Bank Indonesia).
DPR = Default risk premium, yaitu premi/tamabahan bunga yang diperhitungkan sebagai akibat
kemungkinan gagal membayar bunga dan pokok pinjaman.
LP = liquidity premium, yaitu premi/tambahan bunga yang diperhitungkansebagai akibat tingkat
kemudahan untuk mengkonversi sekuritas tersebut menjadi kas sewaktu – waktu tanpa ada
penurunan/kerugian yang signifikan atau dengan harga yang wajar.
MPR = Maturity risk premium, yaitu premi/tambahan bunga atas lamanya jatuh tempo karena
secara umum bunga jangka panjang akan lebih tinggi dari suku bunga jangka pendek. Oleh
karena itu bagi yang meminjamkan (lender) selama jangka waktu yang diperikatkan tidak
dimungkinkan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari yang diperjanjikan. Misalnya secara
normal suku bunga deposito 3 bulan akan lebih tinggi dari suku bunga deposito 1 bulan.
Persamaan diatas menunjukkan bahwa bunga nominal (quoted) sekuritas akan berbeda
tergantung pada 3 resiko tamabahan yang melekat pada setiap sekuritas tertentu (DPR,LP,MPR)
atau dengan kata lain bahwa seorang manajer keuangan dalam setiap pengambilan keputusan
harus memperhitungkan biaya uang yang berbeda sebagai akibat dari resiko yang berbeda pada
sekuritas tertentu.
Bunga Tahunan Dengan Pembayaran Beberapa Kali atau Pemajemukan
1. Bunga tahunan dengan pembayaran beberapa kali atau pemajemukan(compounding)
Dalam hal tertentu, banyak orang yang menghadapi penetapan bunga dalam satu tahun tetapi
pembayarannya bukan dalam tahunan, misalnya harian, bulanan, 3 bulanan, semesteran atau
tahunan seperti tabungan atau deposito berjangka.
Untuk mengetahui nilai waktu yang datang dari deposito demikian, tingkat suku bunga dan
periodenya harus disesuaikan (adjusted) dengan rumus :
FV = PV x (1 + i/m)n x m
Untuk mengetahui nilai waktu sekarang dengan rumus :
PV = FV x n = tahun
m = frekuensi dalam 1 tahun
Contoh soal : nilai deposito 1 tahun mendatang jika disimpan sebesar Rp. 1.000.000 dengan
tingkat bunga 12% p.a (per annum) dengan jangka waktu yang berbeda dapat dihitung sbb :
a. Deposito bulanan = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)12 = Rp. 1.126.800
b. Deposito 3 bulanan = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)4 = Rp. 1.125.500
c. Deposito 6 bulanan = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)2 = Rp. 1.123.600
d. Deposito 1 tahunan = Rp. 1.000.000 x (1 + 12%/12)1 = Rp. 1.120.000
Perhatikan bahwa nilai waktu yang dating dari deposito yang bunganya dibayarkan
bulanan akan lebih besar dari cara pembayaran lainnya. Hal ini dapat diterima karena untuk satu
periode yang sama misalnya 1 tahun, maka bunga bulanan akan bunga berbunga (compounded)
selama 12 kali atau lihat rumus dalam bentuk pangkat.
2. Suku bunga tahunan efektif (effective annual rate - EAR)
Bunga tahunan nominal yang diterapkan atau quoted (kn = k = i) adalah suku bunga yang
tertera dalam kontrak yang berlaku untuk 1 tahun atau p.a misalnya 12%. Rumus untuk mencari
suku bunga tahunan efektif / EAR adalah EAR = (1 + i/m)n x m – 1
Contoh soal : berapa tingkat EAR, jika pembayaran dilakukan dalam pemajemukan
(bulanan = 12 kali, 3 bulanan = 4 kali dan 6 bulanan = 2 kali)?
EAR = (1 + i/m)n x m - 1
EAR bulanan = (1 + 0,12/12)1 x 12 – 1 = 12,68%
EAR 3 bulanan = (1 + 0,12/4)1 x 4 – 1 =12,55%
EAR 6 bulanan= (1 + 0,12/2)1 x 2 – 1 = 12,36%

Anda mungkin juga menyukai