Anda di halaman 1dari 5

A.

RUMUSAN MASALAH
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia dini?
2. Bagaimana tahapan perkembangan bahasa anak usia dini?
3. Bagaimana peran lingkungan keluarga dalam perkembangan bahasa anak usia dini?
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia
dini
2. Untuk mengetahui tahapan perkembangan bahasa anak usia dini
3. Untuk mengetahui peran lingkungan keluarga dalam perkembangan bahasa anak usia
dini.
C. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pihak antara lain:
1. Manfaat teoritis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai
perkembangan bahasa anak usia dini.
2. Manfaat praktis
a. Penelitian ini untuk membantu menambah ilmu pengetahuan peneliti dan dapat
menambah wawasan dalam menerapkan model teori tentang perkembangan
bahasa anak usia dini.
b. Bagi masyarakat diharapkan penelitian ini dapat menjadikan bahan masukan yang
dapat dipertimbangkan dalam strategi, dan kebijakan dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Lingkungan Keluarga


Pengertian lingkungan keluarga berasal dari dua kata, yaitu lingkungan
dan keluarga. J. P. Chaplin (Syamsu Yusuf, 2006) mengemukakan bahwa
“lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial yang
mempengaruhi perkembangan individu. Sementara, Joe Kathena (Syamsu Yusuf,
2006) mengemukakan bahwa “lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada
di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya”. Lingkungan ini
merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat
inderanya yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, dan rasa.
Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan individu yaitu lingkungan
keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat. Lingkungan
pertama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah
lingkungan keluarga.
Sudardja Adiwikarya, Sigelman dan Shaffer (Syamsu Yusuf, 2006)
berpendapat bahwa “keluarga merupakan unit terkecil yang bersifat universal,
artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia (universe) atau suatu sistem
sosial yang terpancang (terbentuk) dalam sistem sosial yang lebih besar”.
Sedangkan F. J. Brown (Syamsu Yusuf, 2006) mengemukakan bahwa
“ditinjau dari sudut sosiologis, keluarga dapat diartikan menjadi dua macam,
yaitu: Dalam arti luas, keluarga meliputi semua pihak yang ada hubungan darah
atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan clan atau marga. Dalam arti
sempit keluarga meliputi orang tua dan anak”.
Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga
merupakan unit terkecil yang terdapat dalam masyarakat di dunia yang memiliki
peranan penting dalam upaya mendidik seorang anak serta memiliki keluarga
batih (nuclear family) maupun keluarga luas (extended family) yang ditandai
dengan adanya hubungan darah atau satu garis keturunan. Keluarga batih adalah
keluarga terkecil yang terdiri atas ayah, ibu dan anak, sedangkan keluarga luas
adalah keluarga yang terdiri atas beberapa keluarga batih.

1.2 Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini


Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam interaksi sehari
hari. Bahasa yang paling sering digunakan yaitu bahasa lisan. Bahasa digunakan
untuk menyampaikan maksud pada seseorang dengan tatanan kata yang mudah
dimengerti. Maka dari itu untuk dapat menyampaikan maksud dengan jelas,
penggunaan bahasa yang benar sangat penting. Dari manakah kemampuan bahasa
pada manusia dimulai? Bahasa merupakan bagian dari perkembangan manusia
yang tidak bisa dipisahkan sebagai alat komunikasi antar sesamanya.
Pada anak, bahasa terus berkembang sejak usia dini. Anak belajar bahasa
dari mendengar, melihat, dan menirukan orang- orang disekitarnya. Beberapa
faktor lain juga berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya perkembangan bahasa
pada anak. Kemampuan perkembangan bahasa setiap anak berbeda- beda.
Stimulus untuk mengembangkan bahsa pada anak usia dini pun perlu dilakukan
agar perkembangan bahasa anak bisa baik dan sesuai dengan tahapan tumbuh
kembangnya. Perkembangan bahasa pada anak usia dini, lebih lengkapnya akan
dibahas sebagai berikut :
Perkembangan bahasa pada anak terjadi dari aktivitas mendengar, melihat,
dan meniru orang dewasa disekitar mereka. Bahasa digunakan untuk mengajarkan
anak tentang sesuatu. Menurut Vygotsky (Usman Muhammad, 2015: 12), anak
belajar bahasa berasal dari orang dewasa kemudian diinternalisasikan sebagai alat
berfikir dan alat kontrol. Perkembangan bahasa juga dinyatakan akan berkembang
sesuai atau sejalan dengan perkembangan biologisnya.
Sehingga apabila perkembangan biologisnya belum pada tahap tertentu,
kemampuan bahasa juga tidak bisa dipaksakan. Perkembangan biologis disini
terkait dengan pertumbuhan fisiologis seperti lidah masih terlalu besar, laring
masih terlalu tinggi, mulut masih kecil atau sempit, dan lainnya.
Menurut Chomsky (Usman Muhammad, 2015: 13) mengatakan bahwa
bahasa diperoleh secara kodrati dan berjalan terus menerus sesuai jadwal genetik
yang berkembang. Artinya perkembangan bahasa akan menyesuaikan dengan
perkembang tubuh atau biologis anak.

1.3 Anak Usia Dini


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan
yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan
seluruh aspek kepribadian anak. Secara institusional, Pendidikan Anak Usia Dini
juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan, baik kordinasi motorik, kecerdasan emosi, kecerdasan jamak,
maupun kecerdasan spiritual.
Sementara itu, secara yuridis istilah anak usia dini di Indonesia ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enak tahun. Lebih lanjut pasal 1 ayat
14 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menurut dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004, dikutip dalam
Suryadi & Ulfah, 2015: 18) yang menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini
adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan
pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan
keterampilan pada anak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) adalah suatu jenjang pendidikan yang berupaya memberikan pembinaan
kepada anak usia dini dengan menggunakan cara bermain sambil belajar dengan
tujuan dapat merangsang perkembangan anak sehingga anak usia dini siap untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Suciati, 2017. Peran Orang Tua dalam Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Vol. 5 No. 2,
Juli-Agustus.

Suryadi, dan Ulfah, Maulidya. 2013. Konsep Dasar Paud. Bandung: Rosdakarya.

Usman, Muhammad. 2015. Perkembangan Bahasa Dalam Bermain dan Permainan.


Yogyakarta: Deepublish.

Yusuf, S. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai