SKRIPSI
“Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
i
ii
SURAT PERNYATAAN
1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kussuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing dan
masukan Tim Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pancabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Anugerah, Rahmat dan
dari bantuan, dorongan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Pada
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
skripsi ini.
ini
4. Ibu Happy Indri Hapsari S.Kep,Ns M.Kep selaku dosen penguji yang
iv
5. Bapak Oktavianus S.Kep., Ns selaku dosen pengajar Program Studi Ilmu
7. Kedua orangtua Bapak Narso dan Ibu Surini serta keluarga yang
10. Para responden yang telah bersedia dan berpartisipasi selama proses
penelitian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Penulis,
v
DAFTAR ISI
vi
3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ....................... 39
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................. 42
3.7 Etika Penelitian .................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Analisa Univariat ................................................................. 48
4.2 Analisa Bivariat ................................................................... 52
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden ...................................................... 53
5.2 Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF) Total
Sebelum Akupresur .............................................................. 55
5.3 Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF) Total
Setelah Akupresur ................................................................ 56
5.4 Perbedaan Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form
(VSS-SF) Total Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi
Akupresur ............................................................................. 56
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan .............................................................................. 58
6.2 Saran .................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF)Total Sebelum
Tabel 4.5 Rerata Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF)
Tabel 4.6 Uji Normalitas Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form
Tabel 4.7 Uji Bivariat Paired Sample t-test Skor Vertigo Symptom Scale
Akupresur .................................................................................... 52
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2014
Abstrak
xii
BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA
2014
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Vertigo sesuai dengan akar katanya, dari bahasa Yunani ‘vetere’, yang
dapat berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa
jam bahkan hari. Penderita kadang-kadang merasa lebih baik jika berbaring,
2012). Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan vertigo jarang sekali
7
8
sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness,
penting diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau sefalgia,
40% pada pasien yang berusia lebih tua dari 40 tahun. Insiden jatuh adalah
25% pada pasien yang berusia lebih tua dari 65 tahun di amerika.Laporan
(Samy et. al, 2008).Di RSUP Dr. Kariadi Semarang, vertigo berada pada
urutan kelima dari gangguan atau penyakit yang dirawat di bangsal saraf.
Dari pasien vertigo yang dikirim ke unit EMG untuk pemeriksaan ABR, 20
klinik Synergy Mind Health didapatkan data jumlah pasien dengan rentang
8
9
(Widyaningsih 2012) .
sudah lama diterapkan di Cina seperti ditulis pada buku acupunture without
mengikuti petunjuk yang ada. Titik utama, digunakan untuk segala macam
9
10
diabetes militus, nyeri sendi dan salah satunya vertigo. Berdasarkan hasil
vertigo.
10
11
vertigo.
akupresurterhadap vertigo.
11
12
12
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Vertigo
yang sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil
tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan dengan nyeri kepala atau
2004).
berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam
13
2.1.1.2 Insiden Vertigo
dari gangguan atau penyakit yang dirawat di bangsal saraf. Dari pasien
2009).
posisi keempat setelah nyeri, nyeri kepala, dan stroke, dan menempati
2.1.1.3 Patofisiologi
tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf
34
2. Teori Konflik Sensorik
kortikal).
gerakan tertentu; sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang
reaksi dari susunan saraf otonom. Jika pola gerakan yang baru tersebut
4. Teori Otonomik
35
Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom
5. Teori Sinap
terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat. Rangsang gerakan
saraf parasimpatis.
2.1.1.4 Diagnosis
vertigo.
36
3. Nistagmus atau juling adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke
kanan atau dari atas ke bawah. Arah gerakan tersebut dapat membantu
7. Jika ada dugaan dapat suatu infeksi, bias diambil contoh cairan dari
2.1.1.5 Klasifikasi
37
Menurut Fransisca (2013) ada beberapa jenisvertigo berdasarkan
penyebabnya.
serangan ayan.
3. Vertigo nocturna yaitu rasa seolah – olah akan terjatuh pada permulaan
tidur.
berputar – putar.
38
menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan
dalam pendengaran).
39
Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui
memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vetigo bisa
4. Kelainan di telinga:
vertigo)
c. Herpes zoster
5. Kelainan neurologis
40
a. Sklerosis multiple
c. Tumor otak
a. Pandangan gelap
c. Jantung berdebar
d. Hilang keseimbangan
k. Berkeringat
41
a. Penglihatan ganda
b. Sukar menelan
e. Kesadaran terganggu
g. Hilangnya koordinasi
1. Terapi simptomatik
antikolinergik, simpatomimetik/monoaminergik.
exercise).
3. Terapi operatif
42
Terapi operatif yang diberikan diantaranya spondilosis servikalis,
ini bergantung pada beberapa faktor pasien yang meliputi usia, fungsi
sistem saraf pusat), serta kekuatan fisik. Dalam VRT, pasien yang datang
Kemudian kristal kalsium akan keluar dari kanal posterior, dan masuk ke
43
dalam kanal telinga bagian dalam yang akan diabsorpsi tubuh (Dewi
2009).
pendek dari Vertigo Symptom Scale (VSS). Skala ini digunakan untuk
nilai dari setiap nomor. Nilai total mulai dari nol sampai enam puluh.
Frekuensi dan durasi >20 menit atau <20 menit dan gejala penyerta antara
lain, perasaan panas atau dingin, mual dan muntah, jantung berdebar-
debar, perasaan pusing sepanjang hari atau <20 menit, sakit kepala, tidak
<20 menit, keringat berlebih, perasaan lemah, nyeri pada jantung. Nilai
cukup.
44
2.1.2 Terapi Akupresur
pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh (Fengge 2012).
telapak tangan dan kedua telapak kaki. Dikedua telapak tangan dan kaki
kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru-paru, ginjal, mata, hati,
45
2.1.2.2 Tujuan Akupresur
kembali sel-sel dalam tubuh yang melemah serta mampu membuat system
tidak perlu makan obat-obatan, jamu dan ramuan sebab dengan terapi
akupresur tubuh kita sudah lengkap obat dalam tubuh jadi tinggal
tubuh. Jika ditambah obat-obatan, yang terjadi adalah kelebihan dosis yang
2012).
46
ketika dalam keadaan sakit. Akupresur juga dapat bermanfaat sebagai
daya tahan tubuh atau promotif walaupun tidak sedang dalam keadaan
47
digunakan sebagai patokkan dalam keadaan wajar dan dari sifat api dan air
Ada tiga komponen dasar akupresur yaitu Ci Sie atau energi vital,
vital. Ada dua sumber asal energy vital bawaan dan energi vital
didapat. Enegri vital bawaan berasal dari orang tua, maka sifat, watak,
bakat, rupa, kesehatan fisik dan mental dari kedua atau salah satu
orang tua sering mencul pada anaknya. Sementara itu, energi vital
yang didapat bias berasal dari sari makanan yang diperoleh dari ibu
lahir. Oleh karena itu, kondisi janin sangat tergantung pada jenis
makanan, air dan suhu udara yang diperoleh ibu serta dukungan social
48
2. Sistem meridian
bagian dalam.
daam tubuh.
49
jantung, limpa, lambung, usus kecil, kantong kemih, ginjal, selaput
2.1.2.6 Kontraindikasi
boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, tulang retak atau
Pijat akupresur tidak boleh dilakukan terdapat orang yang sedang dalam
keadaan yang terlalu lapar atau pun terlalu kenyang, dalam keadaan terlalu
50
emosional dan pada perempuan yang sedang dalam kondisi hamil (Fengge
2012).
yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau pegal.
tangan (jempol dan jari telunjuk). Semua titik pijat berpasangan kecuali
untuk jalur meridian Ren dan Tu. Lama dan banyaknya tekanan
(Fengge 2012).
(LI.4)
51
Titik akupresur istimewa adalah titik yang berserakan
(tidak menentu), ada yang di jalur meridian dan ada pula yang di
keluhan kemudian cari titik yang paling sensitif atau nyeri. Titik ini
Xingjian.
rambut belakang.
52
b. BL 18 Ganshu (sedate) adalah titik yang terletak dua jari kiri dan
d. BL 23 Shensu (tonic) adalah titik yang terletak dua jari kiri dan
Gambar 2.1
Lokasi Titik Akupresur GB 20
53
Gambar 2.2
Lokasi Titik Akupresur BL 18
Gambar 2.3
Lokasi Titik Akupresur Ki 3
54
Gambar 2.4
Lokasi Titik Akupresur BL 23
Gambar 2.5
Lokasi Titik Akupresur LR 2
puncak kepala.
55
b. BL 20 Pishu (tonic) adalah titik yang terletak dua jari lateral
malleolus internus.
tulang kemaluan.
b. BL 20 Pishu (sedate) adalah titik yang terletak dua jari kiri dan
belas.
c. St 40 feng long (sedate) adalah titik yang terletak dua jari lateral
atas umbilicus.
pergelangan tangan.
56
2.2 Kerangka Teori
Vertigo
Akupresur
(penekanan pada
acupoint)
pelepasan
endorphin
Meningkatkan
sirkulasi darah
Vertigo
Rasa nyaman
menurun
57
2.3 Kerangka Konsep
hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti
yang dapat diukur dalam penelitian ini. Kerangka konsep penelitian ini
58
2.4 Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari.
yang kompleks
1. H0 pada penelitian ini adalah tidak ada pengaruh terapi akupresur terhadap
vertigo.
vertigo.
59
BAB III
METODE PENELITIAN
yang bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta
post test without control (Control diri sendiri). Yang artinya peneliti hanya
perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test dengan pre test
(Dharma 2011).
Vertigo Symptom Scale-Short Form (VSS-SF) total (pre test) dengan maksud
60
Menurut Dharma (2011) untuk desain penelitian Quasi Eksperimental
Skema 3.1
Desain Peneliti
R O1 X1 O2
Keterangan :
3.2.1 Populasi
orang.
3.2.2 Sampel
dan orang
a. Hamil
kulit terbakar
3. Besar Sampel
3.3.1 Tempat
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Nasir dkk. 2011). Variabel
dependen (Nasir dkk. 2011). Variabel perancu pada penelitian ini adalah
1. Kuesioner
terdiri dari 15 nomor. Setiap nomor memiliki rentang nilai 0-4. Ada
setiap nomor. Nilai total mulai dari nol sampai enam puluh. Semakin
dideritanya.
variabel akupresur yang terdiri dari fase orentasi, fase kerja dan
terminasi
1. Persiapan
a. Prosedur administrasi
Health Surakarta.
2.Pelaksanaan
responden.
karakteristik responden.
ketiga selama satu bulan, data ini digunakan sebagai data post test.
Pengukuran vertigo dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan isi
1. Editing
2. Coding
angka. Pada tahap ini diberikan kode atau nilai pada tiap jenis data
usia.
3. Tabulating
4. Entry Data
5. Cleaning
darihasil penelitian(Notoatmodjo2005).
variabel yang diteliti yaitu dengan melihat semua distribusi data dalam
usia, jenis kelamin, pekerjaan dan variabel yang bersifat numerik yaitu
berikut:
spiritual yang tidak bisa dipisahkan. Masalah yang terjadi pada salah satu
(Dharma, 2011).
Husada Surakarta dan meminta izin kepada kepala klinik Sinergy Mind
dignity).
mengundurkan diri sewaktu – waktu tanpa sanksi apa pun. Prinsip ini
confidentiality).
inclusiveness)
4. Beneficence
meningkatkan kenyamanan.
bahaya atau kerugin dari suatu penelitian. Prinsip ini diaplikasikan dan
HASIL PENELITIAN
(N=16)
Klasifikasi Pekerjaan
Responden Frekuensi %
Wiraswasta 16 100
Total 16 100
Dari tabel 4.3 menunjukan seluruh responden pada penelitian ini bekerja
sebagai wiraswasta
d. Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF) Total Sebelum dan
Setelah Intervensi.
Tabel 4.4
Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF)Total Sebelum dan
Setelah Intervensi di Klinik Sinergy Mind Health Surakarta April –
Mei 2014 (N=16)
Responden Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-
SF)Total
Sebelum Setelah
1. 19 12
2. 33 18
3. 23 15
4. 30 21
5. 25 15
6. 16 12
7. 24 12
8. 25 19
9. 25 15
10. 29 15
11. 29 18
12. 23 15
13. 31 13
14. 21 12
15. 23 15
16. 19 13
Tabel 4.4 menunjukan skor Vertigo Symptom Scale - Short Form
(VSS-SF) total sebelum dan setelah intervensi di dapatkan hasil seluruh
skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF) sebelum terapi
akupresur dan setelah terapi akupresur mengalami penurunan.
e. Rerata Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF) Total Sebelum
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Uji Normalitas Skor Vertigo Symptom Scale - Short Form (VSS-SF)
Total Sebelum dan Sesudah Terapi Akupresur di Klinik SinergyMind
Health Surakarta April – Mei 2014 (N=16)
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
terdistribusi normal.
sehingga p value> 0,05 maka data kelompok pre terdistribusi normal, dan
Tabel 4.7
Uji Bivariat Paired Sample t-test Skor Vertigo Symptom Scale - Short
Form (VSS-SF) Total Sebelum dan Sesudah Terapi Akupresur di
Klinik Sinergy Mind Health Surakarta April – Mei 2014 (N=16)
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of
the Difference
Surakarta.
Health Surakarta.
BAB V
PEMBAHASAN
a. Usia
lanjut usia tua (old) adalah 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old)
adalah 5-10%, dan mencapai 40% pada pasien yang berusia lebih tua
dari 40 tahun (Samy et. al 2008). Vertigo tipe perifer sering terjadi pada
proses menua (Darmojo 2004). Usia yang digunakan pada penelitian ini
juga sama dengan usia yang digunakan pada penelitian Wiranita (2010)
c. Jenis pekerjaan
saraf parasimpatis.
Akupresur
menunjukan vertigo terjadi dari beberapa gejala seperti rasa pusing yang
neurologis.
Nilai total mulai dari nol sampai enam puluh. Semakin besar nilai
2008).
Akupresur
Yonneau (2007) Endorphin adalah zat penghilang rasa sakit yang secara
dapat menyebabkan relaks dan normalisasi fungsi tubuh dan sebagian dari
sirkulasi darah.
dari beberapa kali, cukup sering (setiap minggu), sangat sering (hampir
setiap hari) dalam satu bulan terakhir dalam durasi > 20 menit setiap
setiap hari) adalah sakit kepala sedangkan setelah dilakukan akupresur sakit
macam tanda dan gejala untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan
sirkulasi darah sehingga vertigo menurun dan rasa nyaman yang di rasakan
melancarkan enegri vital ditubuh (Chi atau Qi) untuk menstimulus aliran
sebesar 9,67.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
penurunan.
6.2 Saran
dan hipnoterapy.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M.S 2009. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian
kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
Darmojo, R.B., Martono, H.H., 2004. Buku Ajar Geriartri. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Dibble, S.L., Luce, J, Cooper, B.A & Israel, J2007. Accupresure for
chemotherapy-induced nausea and vomiting : A randomized clinical trial.
Oncology Nursing Forum, 34(4), 813-820
Fransisca, Kristiana 2013. Awas! Sakit Kepala Jangan Dianggap Sepele. Cetakan
2. Cerdas Sehat. Jakarta
Joesoef A.A 2006. Etiologi dan Patofisiologi Vertigo. Dalam: Leksmono P.,
Mohammad Saiful Islam, dkk (eds). Kumpulan Makalah Pertemuan Ilmiah
Nasional II PerhimpunanDokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)
Nyeri Kepala, Nyeri, & Vertigo. Surabaya: Airlangga University Press, pp:
209-23.
Nasir. A, Abdul Muhith, M.E Ideputri 2011, Metodologi Penelitian Kehatan, Edisi
1, Nuha Medika, Yogyakarta.
Pirawati Prasti dan Siboe L. Yvonne 2004. Terapi Akupunktur untuk Vertigo.
Cermin Dunia Kedokteran. 144:47-51.