Responsi P3 Pemboran: ITP Building, Media City, UAE Call: +9714 444 3000

RESPONSI P3 PEMBORAN
Email : info@itp.com
ITP Building, Media City, UAE Call : +9714 444 3000
RESPONSI P3 PEMBORAN 1
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Jenis : Badan Usaha Milik Negara

Industri : Minyak dan Gas
Didirikan : Desember 1963
Markas Besar : Hydra, Aljir, Aljazair
CEO : Rachid Hachichi
Produk : Minyak (Bahan Bakar, Pelumas), Gas Alam (LNG),
Petrokimia
Penghasilan : US $ 76,1 miliar
Pemilik : Pemerintah Aljazair
Jumlah karyawan : 120.000
Sonatrach adalah konsorsium minyak terbesar ke-12 di dunia, dengan 154 anak perusahaan yang
beroperasi di seluruh rantai nilai minyak dari hulu, hingga tengah, dan kegiatan hilir.
Penjualan kotornya (per 2002) adalah 1.530 miliar dinar Aljazair dengan laba bersih 175 miliar.
Dengan sekitar 120.000 pekerja, perusahaan menghasilkan 30% dari GNP Aljazair. Setiap tahun ia
menghasilkan 206 juta Ton setara Minyak (ToE), termasuk 24 juta ToE, atau 11,7% dari total, untuk
pasar domestik Aljazair. Sonatrach mengoperasikan ladang minyak terbesar di Aljazair, Hassi
Messaoud, yang memproduksi sekitar 440.000 bbl / d (70.000 m3 / d) minyak mentah pada tahun 2006.
Sonatrach juga mengoperasikan ladang Hassi R'Mel (utara Hassi Messaoud, sebelah selatan Aljazair),
yang memproduksi sekitar 180.000 bbl / d (29.000 m3 / d) minyak mentah. Bidang utama lainnya yang
dioperasikan oleh Sonatrach termasuk Tin Fouye Tabankort Ordo, Zarzaitine, Haoud Berkaoui / Ben
Kahla, dan Ait Kheir. Sonatrach memiliki beberapa konsesi di Libya, Mauritania, Peru, Yaman dan
Venezuela. Perusahaan juga telah melakukan diversifikasi ke petrokimia dan desalinasi air laut.
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
2.1 Lokasi
Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) adalah kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, yang masuk
wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat
kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Wilayah ini berada pada ketinggian antara 1.500 sampai dengan 2.095 meter di atas permukaan laut
(m dpl) dengan kemiringan lebih dari antara 15-40% dan beberapa wilayah >40%, dengan jenis tanah
andosol. Curah hujan di dataran tinggi ini termasuk tinggi, yaitu 3.917 mm/tahun (Priatna,2015).
Koordinat Lokasi Dieng adalah 7°12’LS dan 109°54’BT. Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau)
merupakan sebuah komplek gunung berapi, berbentuk dataran luas dengan panjang kurang lebih 14 km,
lebar 6 km, dan memanjang dari arah barat daya sampai tenggara.
Dieng plateau berasal gunung api tua (Gunung Prau) yang mengalami penurunan drastis (dislokasi)
oleh patahan barat laut dan tenggara. Pada bagian yang amblas, muncul gunung-gunung kecil yaitu :
Gunung Alang, Gunung Nagasari, Gunung Panglimunan, Gunung Pangonan, Gunung Gajahmungkur,
dan Gunung Pakuwaja.
2.2 Fisiografi
Berdasarkan van Bemmelen (1949), Jawa Tengah terbagi menjadi 6 zona yaitu:
1. Zona Dataran Alluvial Utara Jawa
2. Zona Gunungapi Kuarter
3. Zona Antiklinorium Bogor-Serayu Utara-Kendeng
4. Zona Depresi Jawa Tengah
5. Zona Pegunungan Serayu Selatan
6. Zona Pegunungan Selatan Jawa.
Gambar 1. Peta Fisiografi Jawa Tengah (Van Bemmelen, 1949)

Kemudian daerah dataran tinggi Dieng termasuk ke dalam Zona Serayu Utara yang dibatasi sebelah
barat oleh Daerah Karangkobar dan sebelah timur dibatasi oleh Daerah Ungaran (van Bemmelen, 1949).
Zona Serayu utara memiliki lebar 30 – 50 km. Di selatan Tegal, zona ini ditutupi oleh produk gunungapi
kuarter dari G. Slamet. Pada bagian tengah ditutupi oleh produk vulkanik kuarter G. Rogojembangan,
G. Ungaran dan G.Dieng. Zona ini menerus ke Jawa Barat menjadi Zona Bogor dengan batas antara
keduanya terletak di sekitar Prupuk, Bumiayu hingga Ajibarang, persis di sebelah barat G.Slamet.
Sedangkan bagian timur menjadi Zona Kendeng.
2.3 Struktur Geologi

Secara umum, struktur geologi di zona Serayu Utara didominasi oleh sesar anjak, naik dan lipatan
dengan pola hampir timur – barat (pola Jawa), mengangkat blok ke arah utara-timurlaut. (Satyana dkk,
2004). Terdapat pula pola struktur lipatan dan sesar anjak berarah baratlaut-tenggara (pola Sumatera)
berdasarkan data analisis kekar di Kali Pekacangan, Desa Sijenggung (gambar 3) (Husein dkk, 2013).
Gambar 2. Peta Geologi Lapangan Panas Bumi Dieng

Menurut Gunawan (1968) op.cit. Zaenudin (2006) struktur geologi pada daerah Kompleks Dieng
dan sekitarnya dipengaruhi oleh pergerakan tektonik Kuarter yang masih aktif sampai sekarang.
Pelipatan besar tidak terjadi, akan tetapi dengan jelas ada dua patahan Kuarter yang dapat diamati.
Patahan pertama ditemukan di bagian barat yaitu dalam pembentukan Blok Ratamba disertai dengan
adanya fracturing. Patahan yang ke dua dipengaruhi di daerah timur yaitu graben Sigedang dari
Gunungapi Tlerep- Butak dan Graben Watumbu dari Prahu.
2.4 Kajian Geokimia dan Geofisika

Lapangan panas bumi Dieng memiliki 3 daerah reservoir yaitu Sileri, Sikidang dan Pakuwaja.
Namun saat sumur-sumur produksi berada pada reservoir Sileri sedangkan sumur-sumur injeksi berada
pada daerah reservoir Sikidang. Temperatur di reservoir Sileri kurang lebih 3250C. Reservoir Sileri
bersifat netral dengan kandungan chloride (Cl-) yang tinggi sehingga lapangan Dieng memiliki sistem
panas bumi dominasi air. Sistem dominasi air merupakan system dimana reservoirnya mempunyai
kandungan air yang sangat dominan dan menghasilkan fluida dua fasa (uap-air). Air chloride umumnya
mengandung SiO2 cukup tinggi yang mana kandungan SiO2 ini menjadi salah satu penyebab masalah
produksi yang sering terjadi di lapangan Dieng. Kandungan SiO2 ini akan terlarut pada temperatur yang
tinggi di reservoir sedangkan kelarutannya akan turun seiring dengan turunnya tekanan dan temperatur
di permukaan sehingga dapat mengendap pada pipa-pipa air di permukaan. Selain itu pada uap yang
terproduksi biasanya memiliki kandungan gas H2S, CO2 dan Non Condensible Gas (NCG) yang juga
menjadi salah satu penyebab masalah produksi di Dieng.
Berdasarkan diagram segitiga dapat diketahui bahwa air kawah Sileri, Sikidang dan Candradimuka
tersusun oleh anion utama SO4, sehingga dapat dikatagorikan sebagai tipe air panas sulfat. Lapangan
panas bumi di Dieng ini menghasilkan fluida dua fasa (uap-air). Keberadaan kelompok mineral alunit
(natroalunit, alunit dan jarosit) pada batuan terubah hidrotermal (argilik lanjut) di sekitar Kawah kawah
Sikidang, Sileri dan Candradimuka, menguatkan indikasi bahwa telah terjadi interaksi batuan dengan
air asam sulfat. Penelitian yang pernah dilakukan bahwa air kawah yang mengandung sulfat dengan
menambahkan batu kapur (CaCO3) dapat menghasilkan gipsum sintetis. Reaksinya adalah : CaCO3 +
air kawah -- CaSO4.2H2O (Budhy Agung S, 2000)
Pada bulan April 2008, Penelitian bahan galian pada lapangan panas bumi di Dieng yang dilakukan
Kelompok Program Penelitian Konservasi, Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, diantaranya
dengan melakukan analisis kandungan logam pada lumpur silika hasil endapan fluida berasal dari PLTP,
didapatkan kadar yang signifikan beberapa unsur logam. Analisis terhadap tujuh sampel,diperoleh kadar
rata-rata: Au 0,477 ppm, perak 3,14 ppm, Hg 1,982ppm, As 69,14 ppm, Sb 46,14 ppm, Pb 115,43 dan
As 199 ppm.
Analisis contoh yang telah dilakukan oleh PT Geo Dipa Energi pada brine dan limbah padatan brine
(slurry), diketahui brine mengandung mineral besi terlarut (Fe), mangan terlarut (Mn), seng, merkuri,
timbal, arsen, dan sianida. Sementara slurry mengandung mineral arsen, barium, boron, cadmium,
kromium, tembaga, timbal, air raksa, selenium, perak, seng dan silika. Hasil analisis umumnya
menunjukan kandungan Cu, Pb, Zn, Ag, Cd, As, Sb, Au, Hg pada batuan tidak memperlihatkan nilai
yang signifikan kecuali Cu mencapai 564 part per million (ppm) dan Hg lebih dari 2350 part per billion
(ppb). Yang menarik adalah kandungan emas (Au) pada limbah padatan (slurry) dari Sumur 7C,
menunjukan kandungan sebesar 1273 ppb. Sementara kandungan emas dari conto slurry dan slurry gel
dari sumur lainnya bervariasi antara 99 ppb – 678 ppb.
Dataran tinggi di bagian tengah Pulau Jawa ini ini sejak zaman Belanda dikenal sebagai penghasil
sulfur. Menurut Soetarjo Sigit dan kawan-kawan (1969), dari eksplorasi pada tahun 1921 dan 1923
diketahui ada cadangan 36 ribu ton material lumpur yang 41% di antaranya mengandung sulfur. Menurut
hasil penelitian ahli Sovyet dan Indonesia, cadangan terbukti sulfur ini sebesar 52.763 ton.
2.5 Manifestasi Panas Bumi

Lapangan panasbumi dieng mempunyai beberapa manifestasi yang tersebar dalam 3 area, yaitu
Sileri, Sikidang, dan Pakuwaja. Dalam hal ini manifestasi yang terdapat di Lapangan Panas Bumi Dieng
khususnya lapangan Sileri yakni:
• Hot springs : bitingan, Sigelempong, Siglagah
• Altered Ground
• Mud pool
• Fumarol
Secara umum sistem panas bumi dibagi menjadi dua kategori yaitu sistem dominasi uap (steam
dominated) dan sistem dominasi air (water dominated). Sistem panas bumi Dieng termasuk dalam
kategori water dominated dengan komposisi fluida produksinya adalah 60% air dan 40 % uap. Sistem
dikatakan bersifat dominasi uap adalah apabila kandungan uap pada fluida produksi lebih besar
dibandingkan kandungan airnya atau sering disebut sistem uap kering (dry steam) seperti pada lapangan
Kamojang dan Darajat (Jawa Barat), sedangkan disebut dominasi air bila sistem jumlah fraksi cair pada
fluida produksi lebih besar dibandingkan fraksi uap seperti pada lapangan Dieng (Jawa Tengah) dan
Awibengkok (Gunung Salak, Jawa Barat)
BAB III
PRESDIKSI PROBLEM DAN PENANGGULANGAN
3.1. Pipe Sticking
Gambar 3.1 pipe sticking

Sumber : Alder et al. (1999)
Pipe Sticking merupakan salah satu masalah yang disebabkan karena formasi pada zona panas bumi
yang rapuh sehingga menyebabkan lubang bor runtuh. Sehingga berdampak pada pipa yang tidak dapat
diangkat ke permukaan, diputar, maupun digerakkan yang biasa disebut dengan pipe sticking (pipa
terjepit). Terjadinya pipe sticking ini menyebabkan tekanan lumpur naik karena penumpukkan serbuk
bor pada dasar lubang bor.
Penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga tekanan lumpur agar lebih besar dari
tekanan formasi namun tetap dibawah tekanan rekah formasi, yang memenuhi syarat pressure window
dengan formula Pf<Ph<Prf, sehingga lumpur dapat menahan dinding lubang bor agar tidak terjadi
keruntuhan. Lalu dengan cara mensirkulasikan lumpur dengan menambahkan additive untuk menaikkan
mud weight, akan membatu mengangkat cutting ke permukaan, serta upaya regang lepas rangkaian (jar
down) untuk membebaskan rangkaian yang pipa bor yang terjepit.
3.2. Lost Circulation
Gambar 3.2 Lost Circulation

Sumber : drilling adventure
Lost circulation merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi dalam pemboran panas
bumi yang merupakan hilangnya sirkulasi fluida pemboran karena formasi panas bumi terdiri dari zona
yang rekah (fracture) dan patah karena formasi batuan keras di daerah yang aktif akan kegiatan seismik
(gempa). Dan terjadinya gradien thermal yang lebih tinggi dari biasanya sering disebabkan oleh aliran
konvektif atau air tanah melalui sistem patahan.
Solusi yang dapat dilakukan adalah pemboran secara konvensional sehingga ukuran kasar material
loss pada fluida pemboran dapat dikenali. Karena jika loss circulation terjadi,maka akan dilakukan
penyemenan untuk menutup bagian loss tersebut. Atau dengan menggunakan metode Blind drilling
yaitu tanpa pengembalian cutting ke atas pemukaan, sehingga casing point selanjutnya tercapai. Serta
dengan menurunkan tekanan pompa untuk mencegah pecahnya formasi, sehingga lumpur dapat masuk
kedalam formasi. Tekanan pompa minimum yang dibutuhkan adalah sama dengan jumlah dari
kehilangan tekanan dipermukaan, didalam pipa, bit dan annulus. Semakin besar tekanan pompa,
semakin besar daya tumbukan yang akan ditimbulkan.
3.3. Korosi
Gambar 3.3 korosi pipa pabum

Sumber : water well journal
Korosi merupakan kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia antara logam dan senyawa kimia
yang tidak dikehendaki. Korosi pada pemboran panas bumi disebabkan oleh formasi yang ditembus
bersifat korosif yaitu mengandung banyak karbondioksida. Efek dari adanya korosi ini adalah kerusakan
pada alat-alat pemboran. Untuk mencegah terjadinya korosi dapat menggunakan latex yaitu additive
yang dapat mencegah korosi di daerah yang kaya akan karbondioksida.
13
3.4. Cementing Problem
Gambar 3.4 fracture in cement

Sumber : cementing geotherm
Masalah ini dianggap cukup sering terjadi pada pemboran panas bumi karena fluida pemboran
cenderung untuk terdegradasi pada suhu tinggi dan menyebabkan sulit untuk dipindahkan. 16
Innovasi reverse cementing berhasil diterapkan untuk menangani penyemenan pada zona lost
circulation, dimana semua semen dipompa melalui annulus, bukan dari drill string sebagaimana operasi
penyemenan biasanya. Dapat juga dengan foam cement untuk mengurangi densitas semen agar tidak
memperburuk loss yang terjadi pada saat operasi penyemenan.
Semen yang digunakan harus mampu bertahan pada lingkugan temperatur tinggi, sehingga
ditambahkan banyak zat kimia pada campuran semen. Semen yang paling banyak digunakan dalam
pemboran geothermal adalah semen API kelas G dengan penambahan 40% flour (ground quartz-
325mesh). Sedangkan penggunaan silika flour akan memberikan kekuatan pada semen untuk bertahan
pada temperature tinggi.
BAB IV
PREVIEW RIG DAN LAYOUT PERALATAN
4.1. Preview Rig
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK ISO
TAMPAK ATAS
4.1. Layout peralatan
20
Keterangan :
1. Derrick 6. Kit Mountain Truck 11. Mud Gas Separator 16. Chemical Lab.
2. Mud Pump 7. Kren 12. Mud Pit 17. Geologist Room
3. Prime Mover 8. Rak Pipa-Pipa 13. Mud House 18.Cementing Room
4. Cement Pump 9. Cement Tank 14. HSE House 19. Office
5. Mud Tank 10. Conditioning Area 15. BOP Controller 20. Preparation Area
BAB V
DRILLING TIME DENGAN TRAYEK PEMBORAN DAN KEDALAMAN
5.1. Trayek Pemboran
Total depth-7000 Feet (TVD) / 7250 Feet (MD)
Sumur dirancang sesuai dengan casing setting depth yang telah ditentukan seperti pada gambar
tersebut. Penggunaan casing disesuaikan dengan collapse pressure yang terjadi pada setiap kedalaman.
Selain itu pemilihan casing juga mempertimbangan problem yang mungkin terjadi untuk menghindari
problem yang ada.
Pada conductor casing mengguakan casing jenis K-55 pada kedalaman 0-200 ft mempuyai
tekanan collapse sebesar 520 psi yang dapat ditahan oleh casing jenis K-55. Pada surface casing
mempunyai casig jenis HCP-110 sampai kedalaman 1500 ft karena casing mengalami tekanan collapse
sebesar 5930 psi, pada kedalaman 836 ft – 915 ft ditemukan H2S sehingga dengan alasan tersebut
dipertimbangkan untuk memilih casing jenis HCP-110 karena memiliki resistensi terhadap H2S. Pada
intermediate casing menggunakan casing jenis V-150 karena pada kedalaman hingga 4400 ft
mempunyai tekanan collapse sebesar 8960 psi dan pada kedalaman 1800 ft – 1918 ft juga ditemukan
problem H2S, casing ini digunakan karena memiliki resistensi terhadap H2S tersebut. Pada production
casing digunakan casing dengan jenis 7” K-55 karena pada kedalaman 7250 ft mengalami tekanan
collapse sebesar 1924 psi, casig jenis K-55 memiliki tahan terhadap tekanan collapse sebesar 2270 psi.
5.2 Drilling Time
Day Cumulative Depth, ft TVD

Column 1 Operation (s) Days RKB
Preparation 0 0
Rig move, rig up, mud pump,
A-B
BOP 2 2 200
Drilling 2,3 4,3 200
B-C Drill String 1,3 5,6 200
C-D Running Conductor Casing 1,6 7,2 200
D-E Cementing 1,2 8,4 200
E-F TSK 1,9 10,3 200
F-G Drilling 2,08 12,38 1500
G-H Drill String 1,4 13,78 1500
H-I Running Surface Casing 1,6 15,38 1500
I-J Cementing 1,5 16,88 1500
J-K TSK 2,1 18,98 1500
K-L Drilling 7,6 26,58 5500
L-M Drill String 2,3 28,88 5500
M-N Running Intermediate Casing 2,6 31,48 5500
N-O Cementing 2,9 34,38 5500
O-P TSK 3,3 37,68 5500
P-Q Drillling 9,7 47,38 7000
Q-R Drill String 3,1 50,48 7000
R-S Running Production Casing 3,3 53,78 7000
S-T Cementing 3,7 57,48 7000
TSK 1,9 59,38 7000
Total Operatin Days 60
Column 1 Column 2
Trayek Depth, ft TVD
Conductor 200
Surface 1500
5500
Intermediate Production Line
7000
 Pada Column 1 A-B proses preparation, pendirian rig sampai dengan proses pemboran dengan
drilling hamer di perkirakan memakan waktu selama 4 hari dengan kedalaman pada saat proses
drilling hammer itu pada kedalaman 200 ft
 Pada column 1 B-C, C-D, D-E dan E-F dengan pengoperasian drill string, running conductor
casing, cementing dan TSK itu diperkirakan berlangsung selama 6 hari dengan rincian masing-
masing 1,3, 1,6, 1,2 dan 1,9 hari. Penentuan kedalaman 200 ft berdasarkan pemasangan
conductor casing secara umum 10-300 ft disesuaikan dengan lithologi batuan. Pada lapangan ini
dengan formasi batuan beku dibutuhkan waktu 6 hari pada kedalaman 200 ft
 Pada Column 1 proses F-G, G-H, H-I, I-J dan J-K dengan pengoperasian Drilling Drill String,
Running Surface Casing, Cementing dan TSK berlangsung selama 8 sampai 9 hari, pada proses
drilling dan running sruface casing itu dibutuhakn waktu 2 hari didapatkan dari ROP sebesar 0,5
ft/min dengan kedalaman 1500 ft
 Pada column 1 proses K-L, L-M, M-N, N-O dan O-P dengan pengoperasian Drilling, Drill
String, Running Intermediate Casing, Cementing dan TSK berlangsung selama 18 sampai 19
hari, proses drilling dan pemasangan intermediate casing dengan kedalaman 5500 ft dibutuhkan
waktu 7,6 hari dengan ROP 0,5 ft/min
 Pada column 1 proses P-Q, Q-R, R-S, S-T dan T-U dengan proses Drillling, Drill String, Running
Production Casing, Cementing dan TSK berlangsung selama 21 sampai 22 hari dengan proses
drilling dan pemasangan production casing dengan kedalaman TVD 7000 ft selama 9,7 hari
dengan ROP 0,5 ft/min
Grafik Drilling Time
Grafik Pemboran (Days) vs Kedalaman

(ft)
0 10 20 30 40 50 60 70
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
BAB VI
KAPASITAS DARI TIAP SISTEM
6.1. Kapasitas Tiap Sistem
Berdasarkan perhitungan dan pertimbangan Yang telah ditetapkan dan perhitungan yang telah
kami lakukan, Rig pemboran lapangan panas bumi Dieng memiliki kapasitas yang perlu diperhatikan
pada tiap sistemnya, yaitu sebagai berikut :
 Sistem Angkat = 1217,262 HP
 Sistem Putar = 382,0571 HP
 Pompa Lumpur = 33, 713 HP
 Pompa Semen = 283,15 HP
 Kelistrikan Rig = 1000 HP
 Emergency Power = 600 HP
 Sistem BOP = 353,94 HP +
= 3870,122 HP
Total power dengan safety factor 8% = 4.179,732 HP
BAB VII
SPESIFIKASI MASING-MASING PERALATAN
BOP System & Circulation System Equipment Specification
A. ROTATING BOP
 Model : 2FZ18-21
 Bore (in) : 7-1/16“
 Working Pressure (Psi) : 3000
 Hydraulic Control Pressure (Psi) : 1200-1500
 Piston Size (in) : 5.9
 Piston Stroke (in) : 4.1
 Working Temperature (F) : -4F--186"F
B. ACCUMULATOR BOP
 Model : FKQ960-8
 No of BOP (Annular) :1
 No of BOP (Ram) :3
 No of BOP (Choke) :3
 No of BOP (Back Up) :1
 Accumulators of Total volume L (US gal) : 60×16 (15×16)
 Accumulators of Effective volume L (US gal) : 420 (105)
 Motor power kW (HP) : 18.5×2 24.7×2)
 Flow rate of pumps of Electric oil pump L/min : 46×2
 Flow rate of pumps of Pneumatic oil pump ml/stroke : 60×2
 Hand pump ml/stroke :-
 Nominal pressure MPa (psi) : 21 (3000)
C. FLARE
 TYPE of Separator gas flare : 35,5 gal/sec

 TYPE of Flow line gas flare : 21,8 gal/sec
D. DESILTER
Length 305 cm (120”)

Width 178 cm (70”)
Height 252 cm (99”)
Weight 3005 kgs (6611 lbs)
Vibrator
Motors Two 1.5 HP (1 KW) each (2.5 HP - Hi-G)
3 panel design - Each panel 0.87
Single Deck m2Screen type: KDX, KPT
Total Screen
Area 2.6 m2 (28 sq. ft.)
E. DEGASER
Flow Leaf Area Overall Height Apprimi Width
Rate Dimens te
ion Weight
Model
Length
Ppm
Cm3
Mm
Mm
Lbs
Cm
Kg
In3
In
In
DG 50 18 24 160 8 21 6 15 23 10 5 13
-5 0 93 89 58 4 34 2 75 90 48 4 72
F. MUD GAS SEPARATOR
Type Tri – Flo Mud Gas Separator
Skid 14’ Long x 8’ x 8’
Vessel 4’ dia. x 12’
Weight 6000 lbs
29
G. SHALE SHACKER
H. DESANDER Model Capacity WP Power Size and

m3/h MPa Kw Mesh
ZCS2 80-100 0.21- 0.5 1800X600

50X1 0.35 mm 120/40
ZCS2 160-200 0.21- 0.5 1800X600

50X2 0.35 mm 120/40
ZCSQ 240-300 0.21- 0.5 1800X600

250X3 0.35 mm 120/40
ZCSQ 100-200 0.21- 0.5 1800X600

300X1 0.35 mm 120/40
ZCSQ 200-240 0.21- 0.5 1800X600

300X2 0.35 mm 120/40
ZCSQ 300-360 0.21- 0.5 1800X600

300X3 0.35 mm 120/40
I. DEGASER
 Model : ZCQ240
 Vessel diameter : 700mm
 Treating capacity : ≤240 m3/h
 Vacuum pressure : -0.030~-0.045MPa
 Main motor : 15KW
 Vacuum pump motor : 2.2KW
 Impeller speed : 860RPM
 Dimension : 1750×860×1500mm
 Weight : 1100kg
J. MUD HOUSE Sisi lantai mud

Tinggi
house
24' 7' ; 3"
26' 7' ; 3"
30' 7' ; 3" ; 10' ; 14'
37' ; 36' 14'
K. MUD PUMP
L. CHEMICAL MIXING BAREL
Chute inner Effictive

dimension cubage Mixer Motor
Specif Weight
Diameter Rotate Model Power
ication Diameter (kg)
Depth (m3) (mm) speed(r/min)
(mm) (kw)
XB- 1500 1500 2.2 400 320 Y100L2-4 3 1083
1500
M. MIXING BAREL
 Volume of Input Material : 800L
 Volume of Output Material :500L
 Productivity (m3/h) : >=25
 Maximum Grain Size of Material (mm :80/60)
 Number of Stirring Blades :2x7
 Rev of Stirring Blades (r/min) :35.5
 Power of Stirring Motor (kw) : 18.5
 Power of Windlass Motor (kw) : 5.5
 Power of water pump (kw) : 0.75
 The upgrade speed of hopper (m/s) : 0.3
 Specification ( Lx Wx H) (mm) Work estate :
4485x3030x5258
 Weighth (kg) : 18.5
N. STAND PIPE
NOM UPSET
NOM Approx,WT/FT
OD &
WT/FT (lb/t
(Inch) GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
O. ROTARY HOUSE
Type Nominal Lenght Widht Height Weight
Volume
M3 Cm cm cm Kg
ZSI- 66 2500 2400 4700 16000

6
P. MUD PIT
2 2.5 1,50 2,00 4,00 3 0.8 0.8

0 0 0 2.6 2.6
ID API Operati
UP ng
Working Pressure MBR
T Bending
Radius
Grad Grad Grad Grad Grad Grad Grad Grad Gra

e e e e e e e e de
A B C D E A-B C D E
In Inc Ft
ch h Psi Psi Psi Psi Psi m m m m
ft ft ft ft
Q. MUD AGITATOR
Type F, D
Measurement range 1,000, 2,000,3,000, 5,000, 6,000, 8,000,10,000,

12,000,15,000, 18,0000 PSI, 20,000PSI,And metric equivalents in
kg/cm2, KPa, MPa, and BAR units of measure.
Accuracy 1.6/ 2.5
Mounting 2-inch male NPT or M20*1.5, M20*2.0
Structure seal packing, membrane units, catch of hook, indicating

mechanism, crust.
Case Fluid filled
Temperature -50 to +65 Celsius degree.
R. SETLINK TANK
Gallons Overall Material Mat'l # of # of Ship

tank thk chambers dams weight
dimensions
H-W-L
45 14 26 40 304SS 1/8 3 2 150
S. RETURN LINE
NOM
NOM Approx,WT/FT UPSET &
OD
WT/FT (lb/t GRADE
(Inch)
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
T. BAIL
Material According to API 8C
Tensile Strength St=1050 N/m3
Yield Strength Sy=850 N/m3
Impact 42J (-20 ° C)
Elongation 12% Min
U. RESERVE PIT
Length 500 yards
Reserved (1,250,000) pounds

mud
V. AERATED DRILLING COMPRESSOR
 Model : DCY-5.2/8
 Capacity (m3.min) : 5.2
 Pressure (bar) : 8
 Diesel Engine : YCD4B22-95
 Fuel Tank (L) : 160
 Power (kw)RPM : 70/3200
 Size L*W*H(mm) : 3060*1800*1620
 Weight (kg) : 1780
 Note : 2 Wheels
W. WATER TANK
 Capacity (litre) : 5000
 Diameter (mm) : 1500
 Length (mm) : 3150
 Weight (Kg )* : 780
 Capacity (litre) : 5000
 Diameter (mm) : 1500
 Length (mm) : 3150
 Weight (Kg )* : 780
X. BULK MUD
 Storage tanks : 4
 Power : 1000 m3
 Typical Flow : 0 – 120 t/h
 Valves : 125 or 150mm
ROTARY SYSTEM EQUIPMENT SPECIFICATION
A. MAST
B. DRAWWORK
C. CROWNBLLOCK
D. LINK
43
C. TRAVELLING BLOCK
D. HOOK
E. TOP DRIVE SYSTEM
45
F. SWIIVEL
G. KELLY BUSHING
H. ROTARY SLIPS
46
I. ROLER CONE BIT
J. SHOCK ABSORBER
47
K. KELLY
 Nominal Size : 5 ¼
 Length of Overall : 40
 Length of Drive Section : 37
 Top Upset of API box leertrend : 6 5/8
 Top Upset of O.D : 7 ¾
 Bottom Upset Right Hand O.D : 6
 Bore I.D : 3
 Drive Section : 5 29/32
 Drive Section : 5 1/4
 Drive Section : 2130
DIESEL POWER SYSTEM EQUIPMENT SPECIFICATION

PRIME MOOVER
 Engine : NOV, E-Model VTA28G1

 Engine Rating : RPM 1800, Volts: 3-phase, 277-480 KW, Standby: 5500 (7375,621 HP) 60 Hz
 Attachment : Skid Mounted, Auto Start/Stop, Industrial Muffler, JW Heater Safety
Shutdowns, Engine Gauges, Gen, Control Panel, Battery Charger, Electric Start Mechanical
 Chain + Sproket : Compatible
ELECTRICAL POWER TRANSMISSION
 Main spesification : ATC 600

 Engine type : MTU 6U 331
 Power/speed (3-DIN 6270) : 600 HP 2100 RPM
 Starting : Pneumatic or Electric
 Cooling : Radiator & Heat Exchanger
 Torque converter type : THM-600 (Hanged)

 Application : Drilling rig
CEMENT SYSTEM EQUIPMENT SPECIFICATION
CASING PIPE
 O.D. (inch) : 20
 Nominal Weight T & C lbs/ft : 106,5
 Grade : VM80 SS
 Collapse Pressure (psi) : 770
 Wall (inch) : 0,5
 I.D. (inch) : 19
CASING HEAD
SINGLE PLUG DOUBLE PLUG
Conventional Cement Head Conventional Cement Head
Size Part Number Size Part Number
7" 305-0070 7" 306-0070
SKID MOUNTED CEMENTING UNIT
Model GJC70-25S
Configuration Double pump
Max. WP psi 10150(70)
(MPa)
653(2473)
Max.
Displacement 443×99×154
gpm (L/min) (11000×2500×3900)
Overall
dimensions
66137(30000)
in (mm)
BENZ/International
Weight lb (Kg)
/VOLVO
Model of chassis
Driving type
Engine model
DDC, CAT,KT
Engine power hp
450(336) ×2
(Kw)
HD4700OFS
Transmission
model 3ZB-265×2
Plunger pump
model
TOP PLUG
Casing OD Length Wt
size
7 6½ 8¾ 4¼
BOTTOM PLUG
Casing size OD Length Wt

7 6½ 8¾ 4¼
52
JET MXER
Mixing Capability 14.4 BPM

Dencity Up to 22 lb/gl
Operatin Performance Dencity range : 6 to 22,6
lbs/gal
Mixing rate : 0 to 12
BPM
Power Hidroulic power
Mixing Capability 14.4 BPM
Dencity Up to 22 lb/gl
Operatin Performance Dencity range : 6 to 22,6
CENTRALIZER lbs/gal
Mixing rate : 0 to 12
BPM
Power Product number
Hidroulic power
Size (in)
Centralizer Turbo centralizer
7 155 – 70 157 – 70
SCRATCHER
Series Type Max OD = casing OD

Multi-flex 7”
EA 10 Slip on
EA 20 Latch on
EA 30 Split body
Multi-flex clusters 7”
EA 14 Slip on (series of 4)
Nu-Coil (Shoot wire) 5”
ECO5 Slip on
EC15 Latch on
EC16 close tolerance Slip on
Nu-coil (long wire) 8”
EC 10 Slip on
EC 20 Latch on
Turbulator 5 ½”
ED 10 Slip on
ED 20 Latch on
SISTEM PENUNJANG
FISHING MAGNET
10”
Magnet diameter CHM
Serial number 1000
Top connection 6 1/8
A.P.I. tool joint Reg
Weight 530 lbs
Max. total pull 2700lbs
Max. sg inch pull accros cap 250 lbs
DRILLING JAR
Too Man
Appr
l Pisto drel Thre
ox.
O.. n dia. Bor adin
Wt.(l
D, (in) e g
b)
(in) (in)
2 7/8
3.5 1.25
235 2.125 API
00 0
Reg
Bearing
JUNK SUB Thread
Type Back
(API)
Pressure
FG178(7”) 25Mpa 7”
DIE COLAR
Nominal
1 Pipe
Size
1.315 To Catch
Total
17
Length
1 13/16 Outside
Diameter
1 Small
Wicker
1½ Diameter
Large
DC-2
Wicker
Diameter
Gotco*
Part No.
TAPER TAP
Top 2 3/8
Connection
Reg
Tool joint
OD (inch) 3 1/8
Overall
24
length (inch)
Dia. smaller
5/8
wicker (inch)
Dia. largest
1 5/8
wicker (inch)
Weight (lbs) 25
WIRELINE SPEAR
Hole size 1 5/8- 2-2 2 3/8-

1 1/4
2¼ 1/2 3¼
Size OD 1 1¼ 1 1/2 1¾
Top 5/8
5/8 5/8
connection- 11 ¾ SR
SR SR
pin NC
Approx. 08- Nop-

05-Jul 15-20
foil in lbs Okt 14
Part no. 32060 32080 32100 32120
weight 1 1 1/2 3 1/4 5
OVERSHOT
Max catch barked only 7/8
Overshot 1¼
Standart top connection 5/8 ROD
Type S.H
Part no 17315
Weigth 4 7/8
BAB VIII
FITUR DAN INOVASI
SEMEN KELAS D
Semen kelas D digunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai
12.000 ft, dan untuk kondisi sumur yang mempunyai tekanan dan
temperature tinggi. Semen ini tersedia juga dalam
jenis moderate dan high sulfate resistant
H2S SCAVANGER
Ada atau tidaknya H2S: H2S akan mempecepat korosi, shg
dibutuhkan chemical yg namanya “H2S Scavenger” yg akan bereaksi
& melarutkan H2S. Dan yang merupakan syarat umum suatu inhibitor
dalam lingkungan MIGAS diantaranya :
-Mampu membentuk film pelindung yang sempurna serta tahan lama
terhadap logam
-Tidak mengganggu proses hilir pada pemisahan air-minyak
-Tidak merusak dan membahayakan lingkungan
-Kompatibel dengan zat2 dan perlakuan2 lain
-Tidak terpengaruh oleh aktivitas mikroba, bahkan kalau mungkin dapat menghambatnya
INSULATOR DRILL PIPE
Pipa bor terisolasi adalah pipa yang memiliki konduktivitas termal rendah.
Pipa bor terisolasi digunakan untuk reologi bubur pengeboran seperti yang
direncanakan di pintu keluar Nozzle bit Insulated Drill pipa 4 3/4 OD
dengan kecepatan rendah
NON MAGNETIC DRILL COLLAR
Non-mag Bor kerah berfungsi sebagai perumahan atau alat MWD,

sementara pada saat yang sama memberikan berat untuk Drillstring. Non-
mag kerah bor cocok untuk semua jenis pengeboran termasuk aplikasi
lurus dan directional. Spiral non-mag Drill Collar dirancang untuk
memungkinkan area aliran yang lebih besar untuk pengeboran cairan,
sementara memberikan manfaat dari baja non-mag untuk program
pengeboran yang kompleks. Non-Magnetic Collars bor dapat dipasok
dengan diameter luar dari 4 3/4 "hingga 11".
ii
RESPONSI P3 PEMBORAN i
DAFTAR PUSTAKA
Boedihardi, M., Suranto, dan Sudarman, S. 1991. Evaluation of the Dieng Geothermal Field:
Review of Development Strategy. Proceeding of Indonesian Petroleum Association 20th Annual
Convention, 347-361p : Indonesia.
Condon, W.H., Pardiyanto L., Ketner, K.R., Amin, T.C., Gafoer, S., dan Samodra H. 1996.
Geological Map of Banjarnegara dan Pekalongan Quadrangle, Central Java. Geological Research and
Development Centre (GRDC) : Bandung, Indonesia.
Fiber, armid.1971. Kevlar. United state: FD
Hendrata, Danni. Proposal Kerja Praktek “PENINJAUAN ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN

DAN PRODUKSI PADA SUMUR ‘X’ DI LAPANGAN PANASBUMI”. 2006. Yogyakarta : Jurusan
Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Saptadji Ph.D. Ir. Nenny Miryani. TM -4261 TEKNIK PANASBUM I. 2003. Bandung: Penerbit
ITB.
PANASBUMI (GEOTHERMAL) ‘X’ BERDASARKAN ASPEK RESERVOIR, PEMBORAN,

PENYELESAIAN SUMUR, PRODUKSI DAN FASILITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
PANASBUMI”. 2007. Yogyakarta: Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,
Universitas Pem bangunan Nasional “Veteran”.
RESPONSI P3 PEMBORAN iii
LAMPIRAN
Data Lapangan :
Sistem panas bumi = water dominated
Kedalaman pemboran
TVD = 7000 ft
MD = 7250 ft
Gradien tekanan formasi = 0,465 psi/ft
Kecepatan angin = 3,5 km/h
1. Trayek Pemboran
Hole Casing
Trayek Pemboran
Bit Size Depth (ft) OD Length (ft)
Conductor 26” 0-200 20” 200
Surface 17 ½” 0-1500 13 3/8” 1500
Intermediate 12 ¼” 0-5500 9 5/8” 5500
Production Liner 8 ½” 5500-7250 7” 3250
2. Spesifikasi Casing
Ukuran Grade Weight/Ft Depth Length
20" K-55 133 0-200 200
13 3/8" HCP-110 88,2 0-1500 1500
9 5/8 V-150 53,5 0-5500 5500
7" K-55 36 5500-7250 3250
3. Tekanan formasi
 Pf = Gradien tekanan formasi x TVD
= 0,465 psi/ft x 7000 ft
71
= 3255 psi
(1+2𝑥𝐺𝑃𝑓)
 GPrf = 3
1+2𝑥(0,465)
= 3
= 0,643333 psi/ft
 Prf = Gradien rekah tekanan formasi x TVD
= 0,643333 psi/ft x 7000 ft
= 4503,333 psi
4. Desain lumpur
Berdasarkan pressure window agar tekanan hidrostatis berada diantara tekanan formasi dan tekanan
rekah formasi, maka didesai lumpur dengan density 9, 96 ppg.
5. Beban Vertikal
a) Beban Casing
 Casing Conductor
72
Panjang = 200 ft
Berat = 133 lbs/ft x 200 ft = 26600 lbs
Berat bouyant = 2660 x (1-0,0015 x 9,96) = 26202,588 lbs
 Casing Surface
Panjang = 1500 ft
Berat = 88,2 lbs/ft x 1500 ft = 132300 lbs
 Casing Intermediate
Panjang = 5500 ft
Berat = 53,5 lbs/ft x 5500 ft = 294250 lbs

 Casing Production
Panjang = 3220 ft
Berat = 36 lbs/ft x 3220 ft = 115920 lbs
 Berat casing total = 569070 lbs
 Berat bouyant casing total = 560567,9 lbs
b) Beban Drill Collar

 OD = 6 ¼”
 ID = 2 13/16”
 Berat = 83 lbs/ft
 Panjang = 1/3 x 7250 = 2416,667 ft
 WDC = 2416,667 ft x 83 lbs/ft = 200583,3 lbs
 WOB = WDC x 0,80 = 200583,3 x 0,80 = 160466,7 lbs
73
c) Beban drill pipe
 OD = 4 ½”
 ID = 3,826”
 Berat = 16,6 lb/ft
 Panjang = MD – panjang DC = 7250 - 2416,667 = 4833,333 ft
 WDP = 4833,333 ft x 16,6 lb/ft = 80233,33 lbs
d) Berat total drill string = Berat DP + Berat DC

= 80233,33 + 200583,3 = 280816,7 lbs
e) Berat bouyant drill string = 280816,7 x (1-0,0015 x 9,96) = 276621,2 lbs\
6. Beban Horizontal
 Kecepatan angin = 3,5 km/h = 2,1748 mph
 Setback (a) = 67,5
 Fingerboard (b) = 59
 Wind load = 0,004 V2 = 0,004 x 2,17482 = 0,0189 lb/ft2
 Wind load area = 0,0189 x 350 = 6,62 lbs
 Beban horizontal pipa = 45540,38 ft x 16,6 lb/ft x sin 2,5 + 6,62(0,5 x 67,5/59)
= 45544,17 lbs
7. Tegangan Drilling Line
 Hook load = 569070 lbs
 Line (n) = 6 buah
 Efficiency = 85%
𝑊
 Beban fast line (Tf) = 𝑛(𝐸𝑓)𝑛 = 569070/(6x0,856) = 251478,5 lbs
 Beban dealine (Td) = Tf = 251478,5 lbs
74
8. Berat travelling block
Capasities = 250 ton = 12000 lbs
9. Beban vertikal yang diterita menara

= beban casing + beban travelling block + Tf +Td
= 569070 + 12000 + 251478,5 + 251478,5 = 1084027,029 lbs
10. Total beban (horizontal + vertikal) yang diterita menara

= 1084027,029 lbs + 45544,17 lbs = 1129571,1 lbs
11. Horse Power Sistem Angkat

 Hook load = 569070 lbs
 Kecepatan angkat = 60 ft/min
 Efficiency = 0,85
 Safety factor = 1,25
𝑊𝑥𝑣
 HP D = 33000 = 569070 x 60 / 33000 = 1034,673 HP
 HP P = HP D/efficiency = 1034,673/0,85 = 1217,262 HP
12. Horse Power Sistem Putar

 OD = 4 ½”
 ID = 3,8266”
 Panjang 1 pipa = 360 in
 RPM = 4750000 x (D2 + d2) ½ = 216,499 RPM
 RPM = RPM kritis
 Dimana F (faktor torsi) adalah faktor tak berdimensi yang terkait dengan berat tali bor, WOB,
dan gesekan.
 F = 1,5
75
 Efficiency = 0,85
 HP D = F x RPM = 1,5 x 216,499 = 324,7485 HP
 HP P = 324,7485/0,85 = 382,0571 HP
13. Horse Power Sistem Sirkulasi

 Panjang Drill Collar = 2416,667 ft
 Panjang Drill Pipe = 4833,33 ft
 Densitas lumpur = 9,96 ppg

 Densitas cutting = 24,2 ppg
 Diameter cutting = 0,82 in
𝑝𝑐
 Vs = 86,5 x √𝑑𝑐 (𝑝𝑚 − 1)
24,2
= 86,5 x √0,82 (9,96 − 1)
= 93,657 ft/min = 1,56 ft/sec

 Q = Vs x 2,448 (Dn2- ODdp2)
= 1,56 x 2,448 (72-4,52)
= 109,86 gpm = 2,62 bbl/min
 P = 447,078 psi
 HP pompa = 109,86 gpm x 447,078 psi / 1714 = 28,656 HP
 HP input = 28,656 / 0,85 = 33, 713 HP
14. Horse Power Sistem Penyemenan

 Densitas fluida pendorong = 10,8 ppg
76
 Q = 109,86 gpm = 2,62 bbl/min
 Phmax = 3755 psi
 HP pompa = 109,86 gpm x 3755 psi/1714 = 240,67 HP
 HP input = 240,67/0,85 = 283,15 HP
15. Horse Power Sistem BOP

 Density lumpur = 9,96 ppg
 TVD = 7000 ft
 Phmax = 3755 psi
 Qsirkulasi = 109,86 gpm = 2,62 bbl/min
 Safety factor = 1,25
 Pmax = 1,25 x 3755 = 4693,75 psi
 HP BOP = 109,86 gpm x 4693,75 psi / 1714 = 300,84 HP
 HP input BOP = 300,84/0,85 = 353,94 HP
16. Total Kapasitas Horse Power Sistem

 HP sistem angkat = 1217,26 HP
 HP sistem putar = 382,05 HP
 HP sistem sirkulasi = 33,71 HP
 HP sistem penyemenan = 283,15 HP
 HP sistem BOP = 353,94 HP
 Listrik = 1000 HP
 Emergency = 600 HP
 Total power = 3870,122 HP
 Total power safety = 3870,122 + 8% TP = 4.179,732 HP
17. KOP
I1 = 22,5O
12 = 47O
B = 20
Build Radius (R) = 5730/20 = 286,5
Vertical length (V) = 174,9792
Displacement (H) = 34,10233
Length of hole (L) =122,5
TVD =7000
KOP = TVD – V = 7000-174,9792= 6825,021
18. Mud Window

Depth Prf Pf Ph Density Gpf 0,465
0 0 0 0 9,960212 Pf 3255
500 321,6667 232,5 259,2655 9,960212 Gprf 0,643333
1000 643,3333 465 518,231 9,960212 Prf 4503,333
Trip Margin 0,3
1500 965 697,5 777,1966 9,960212
2000 1286,667 930 1036,162 9,960212
2500 1608,333 1162,5 1295,128 9,960212
3000 1930 1395 1554,093 9,960212
3500 2251,667 1627,5 1813,059 9,960212
4000 2573,333 1860 2072,024 9,960212
4500 2895 2092,5 2330,99 9,960212
5000 3216,667 2325 2589,955 9,960212
5500 3538,333 2557,5 2848,921 9,960212
6000 3860 2790 3107,886 9,960212
6500 4181,667 3022,5 3366,852 9,960212
7000 4503,333 3255 3625,817 9,960212

Responsi P3 Pemboran: ITP Building, Media City, UAE Call: +9714 444 3000

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Responsi P3 Pemboran: ITP Building, Media City, UAE Call: +9714 444 3000

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RESPONSI P3 PEMBORAN

Jenis : Badan Usaha Milik Negara

Gambar 1. Peta Fisiografi Jawa Tengah (Van Bemmelen, 1949)

2.3 Struktur Geologi

Gambar 2. Peta Geologi Lapangan Panas Bumi Dieng

2.4 Kajian Geokimia dan Geofisika

2.5 Manifestasi Panas Bumi

3.1. Pipe Sticking

Gambar 3.1 pipe sticking

Gambar 3.2 Lost Circulation

Gambar 3.3 korosi pipa pabum

3.4. Cementing Problem

Gambar 3.4 fracture in cement

4.1. Layout peralatan

2. Mud Pump 7. Kren 12. Mud Pit 17. Geologist Room

3. Prime Mover 8. Rak Pipa-Pipa 13. Mud House 18.Cementing Room

4. Cement Pump 9. Cement Tank 14. HSE House 19. Office

Total depth-7000 Feet (TVD) / 7250 Feet (MD)

5.2 Drilling Time

Day Cumulative Depth, ft TVD

Grafik Drilling Time

Grafik Pemboran (Days) vs Kedalaman

 TYPE of Separator gas flare : 35,5 gal/sec

Length 305 cm (120”)

F. MUD GAS SEPARATOR

Type Tri – Flo Mud Gas Separator

Skid 14’ Long x 8’ x 8’

Vessel 4’ dia. x 12’

Weight 6000 lbs

H. DESANDER Model Capacity WP Power Size and

ZCS2 80-100 0.21- 0.5 1800X600

ZCS2 160-200 0.21- 0.5 1800X600

ZCSQ 240-300 0.21- 0.5 1800X600

ZCSQ 100-200 0.21- 0.5 1800X600

ZCSQ 200-240 0.21- 0.5 1800X600

ZCSQ 300-360 0.21- 0.5 1800X600

J. MUD HOUSE Sisi lantai mud

24' 7' ; 3"

26' 7' ; 3"

30' 7' ; 3" ; 10' ; 14'

37' ; 36' 14'

L. CHEMICAL MIXING BAREL

Chute inner Effictive

ZSI- 66 2500 2400 4700 16000

2 2.5 1,50 2,00 4,00 3 0.8 0.8

Grad Grad Grad Grad Grad Grad Grad Grad Gra

Measurement range 1,000, 2,000,3,000, 5,000, 6,000, 8,000,10,000,

Accuracy 1.6/ 2.5

Mounting 2-inch male NPT or M20*1.5, M20*2.0

Structure seal packing, membrane units, catch of hook, indicating

Case Fluid filled

Temperature -50 to +65 Celsius degree.

Gallons Overall Material Mat'l # of # of Ship

45 14 26 40 304SS 1/8 3 2 150

Material According to API 8C

Tensile Strength St=1050 N/m3

Yield Strength Sy=850 N/m3

Impact 42J (-20 ° C)

Elongation 12% Min

Reserved (1,250,000) pounds

V. AERATED DRILLING COMPRESSOR

ROTARY SYSTEM EQUIPMENT SPECIFICATION

E. TOP DRIVE SYSTEM

Mounting 2-inch male NPT or M201.5, M202.0