Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENGANTAR

Setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda, meskipun ada kemungkinan terdapat
sistem yang sama. Demikian juga kategori kata yang ada pada berbagai bahasa juga tidak
selalu sama. Ada kategori yang ada hampir pada semua bahasa, tetapi ada juga kategori yang
hanya pada bahasa tertentu, dan tidak ada pada bahasa lainnya. Kategori yang hampir ada
pada semua bahasa adalah kategori nomina, verba, dan ajektiva. Termasuk pada bahasa
Indonesia.
Salah satu kategori yang ada pada bahasa Indonesia adalah adverbia.Adverbia adalah
kategori yang dapat mendampingi ajekativa, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi
sintaksis. Penelitian mengenai adverbia telah dilakukan oleh berbagai peneliti terhadap
berbagai bahasa. Dari penelusuran peneliti terhadap bahasa-bahasa yang adverbianya telah
diteliti adalah bahasa Rusia, Jepang, Inggris, Jawa, dan Indonesia.
Penelitian mengenai adverbia dalam bahasa Indonesia, misalnya telah diteliti dalam
ragam opini dan novel. Sementara pada setiap ragam dimungkinkan sekali terdapat adverbia
yang spesifik, yang belum tentu ditemukan pada ragam lainnya. Dibawah ini akan disajikan
“Adverbia Pada Artikel Opini Kompas Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran dan Analisis
Adverbia Dalam Teks Promosi, Teks Rublik, Surat Kabar; Dan Teks Jurnal ilmiah” dari dua
jurnal.

1
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Identitas Jurnal


Jurnal I
Judul : Adverbia Pada Artikel Opini Kompas Dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran
Nama Jurnal : Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajaranya)
Volume : Volume (2) No(1)
Tahun Terbit : 2014
Penulis : Ade Anggraini Kartika Devi, Wini Tarmini , Karomani
Halaman : 1-8

Jurnal II
Judul : Analisis Adverbia Dalam Teks Promosi, Teks Rublik, Surat Kabar;
Dan Teks Jurnal ilmiah
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume : Volume (1) No(1)
Tahun Terbit : 2018
Penulis : Didah Nurhamidah, dan Lutfi Syauki Faznur
Halaman : 17-22

2.2 Ringkasan Jurnal


Jurnal I
A. Pendahuluan
Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh adanya kesamaan pemahaman
antarorang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Kejelasan informasi
dalam komunikasi tulis akan mudah didapat oleh pembaca sesuai maksud si
penulis jika kalimat yang digunakan sudah tepat, namun sebaliknya pembaca akan
keliru dan bisa salah tafsir jika kalimat yang digunakan tidak tepat. Terkait dengan
hal tersebut maka keefektifan sebuah kalimat menjadi penunjang dalam kelancaran
proses komunikasi. Kalimat efektif mampu menyampaikan informasi secara utuh,
singkat, tepat, lengkap, serta mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat umum
sebagai cakupan dari struktur kalimat efektif dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur
wajib dan unsur tak wajib. Ditinjau dari segi struktur, kehadiran unsur tak wajib

2
membuat informasi yang terkandung dalam kalimat menjadi lebih lengkap.
Adverbia sebagai salah satu kelas kata berperan sebagai unsur tak wajib dalam
pembentukan sebuah kalimat.
Adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia,
atau preposisi dalam konstruksi sintaktis. Adverbia dalam kalimat berfungsi untuk
memberi tekanan makna, memperjelas, memantapkan kategori yang
didampinginya serta menerangkan keseluruhan kalimat tersebut sehingga peranan
bahasa tulis sangat besar.
Kajian ini dilakukan oleh peneliti sejalan dengan tujuan pembelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah yang mengarahkan peserta didik agar terampil
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Peserta didik akan memeroleh
kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis melalui pembelajaran
bahasa. Salah satu bentuk kemampuan berkomunikasi dapat dilihat dari
kemampuan menulis. Menulis termasuk kompetensi yang harus dimiliki oleh
peserta didik. Kemampuan menulis pun didukung oleh kemampuan lain, yakni tata
bahasa.
Setiap ragam bahasa memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan ragam
bahasa lainnya. Ragam bahasa jurnalistik dalam media massa mengikuti pedoman
pemakaian bahasa dalam pers, yakni menaati kaidah tata bahasa Indonesia yang
berlaku . Adverbia dapat ditemukan pada media massa, salah satunya pada surat
kabar.
Penelitian mengenai adverbia pada artikel opini dalam surat kabar ini perlu
dilakukan. Hal tersebut disebabkan adverbia sebagai kata yang fungsinya
menerangkan kategori yang didampinginya adalah satuan terkecil dalam kalimat
yang merupakan unsur utama dalam pembentukan sebuah kalimat. Adverbia
menjadi faktor pendukung untuk menghasilkan kalimat yang baik dan benar. Selain
itu, adverbia berimplikasi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu
kemampuan menulis sesuai struktur. Mengingat bahwa pentingnya pemahaman
mengenai struktur terhadap bentuk bahasa khususnya bahasa tulis maka penulis
melakukan penelitian ini.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan adverbia pada artikel opini dalam surat kabar
Kompas dan mengimplikasikannya dalam pembelajara Bahasa Indonesia di SMA.

3
B. Metode Penelitian
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam
penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penulis
bermaksud untuk mendeskripsikan penggunaan adverbia pada artikel opini dalam
surat kabar Kompas untuk selanjutnya diimplikasikan ke dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMA dengan memerhatikan aspek kebahasaannya.
Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel opini surat kabar Kompas. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi.

C. Pembahasan
Sumber data penelitian ini berupa artikel opini yang diperoleh dari surat
kabar Kompas. Artikel opini tersebut dipilih berdasarkan tema yang berkaitan
dengan pendidikan, sehingga artikel opini yang digunakan sebagai sumber data
berjumlah sepuluh artikel. Secara keseluruhan dari artikel opini dalam surat kabar
Kompas terdapat adverbia. Adverbia digunakan penulis artikel opini Kompas
secara produktif untuk memperluas kalimat dan memperjelas maksud penulis. Data
yang telah ditemukan dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaan adverbia,
bentuk adverbia, dan subkategorisasi adverbia. Adverbia juga berimplikasi
terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA, yakni berkaitan dengan
kemampuan berkomunikasi terutama yang berkenaan dengan kemampuan menulis.
 Adverbia
Data pertama ini adalah adverbia yang biasa ditemui dalam sebuah kalimat.
1. Itulah sebabnya, saat ini fakultas kedokteran di Indonesia sudah menjamur,
jumlahnya lebih dari 70.
Kalimat tersebut terdapat dalam artikel opini surat kabar Kompas yang berjudul
“Dehumanisasi Pendidikan Kedokteran”. Penulis menggunakan adverbia sudah
untuk menyatakan „perbuatan atau keadaan yang telah berlangsung pada waktu
lalu dan telah terjadi (perfektif)‟. Adverbia sudah berdasarkan penggunaannya
termasuk adverbia penanda aspek. Adverbia sudah pada data di atas menegaskan
pernyataan tentang keberadaan fakultas kedokteran di Indonesia yang telah banyak
didirikan. Adverbia sudah berdasarkan perilaku sintaksisnya termasuk adverbia
intraklausal yang mendampingi verba menjamur. Kemudian, adverbia sudah
berdasarkan bentuknya merupakan adverbia dasar bebas.

4
2. Terpuruknya capaian siswa kita, yang akan jadi generasi emas di masa
mendatang, mestinya membangunkan kita semua, termasuk para pengambil
kebijakan, agar segera menentukan langkah-langkah strategis.
Kalimat tersebut terdapat dalam artikel opini surat kabar Kompas yang berjudul
“Menyikapi Hasil Pisa 2012”. Penulis menggunakan adverbia akan dan mestinya
untuk memperluas kalimat tersebut. Adverbia akan dan mestinya termasuk dalam
penggunaan adverbia sebagai penanda modalitas. Adverbia akan digunakan penulis
untuk menyatakan „suatu yang hal yang diinginkan terjadi tetapi masih pada tahap
maksud‟. Penulis menggunakan adverbia akan untuk mengungkapkan maksudnya
yang menginginkan siswa Indonesia untuk menjadi generasi emas di masa
mendatang. Adverbia akan yang digunakan penulis jika dilihat dari perilaku
sintaksisnya termasuk adverbia intraklausal, yakni mengacu pada verba jadi.
Adverbia akan dilihat dari bentuknya merupakan adverbia dasar bebas. Pada data
di atas penulis juga menggunakan adverbia mestinya. Adverbia mestinya
menyatakan „harapan terhadap suatu keadaan yang patut terjadi‟. Adverbia
mestinya yang digunakan penulis bernada „imperatif‟, yakni memerintah agar kita
dan para pengambil kebijakan bangun untuk segera menentukan langkah-langkah
strategis. Adverbia mestinya dilihat dari bentuknya merupakan adverbia turunan
yang terjadi dari gabungan kategori adverbia dan pronomina, yakni adverbia mesti
yang dibubuhi sufiks –nya. Secara sintaksis adverbia mestinya termasuk adverbia
ekstraklausal yang secara sintaktis memunyai kemungkinan untuk berpindah-
pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi
secara keseluruhan. Adverbia mestinya baik digunakan di awal, maupun di akhir
kalimat, adverbia tersebut tetap mengacu pada klausa.
3. Cara kerja sains yang sangat menjunjung tinggi kejujuran dan terbuka terhadap
kritik dan saran melatih ilmuwan untuk selalu bertindak etis.
Kalimat pada data di atas terdapat penggunan adverbia, yakni adverbia sangat.
Adverbia sangat berdasarkan penggunaannya termasuk adverbia penanda kualitas
karena digunakan untuk menerangkan sifat suatu perbuatan. Adverbia sangat
dilihat dari bentuknya merupakan adverbia dasar bebas. Adverbia sangat secara
sintaksis termasuk adverbia intraklausal yang mendampingi kategoi verba.
4. Contoh kasus, mantan Kepala SMA Negeri 13, Jakarta Utara, yang diparkir tiga
bulan kemudian diangkat lagi menjadi kepala sekolah di SMA Negeri 111 Jakarta
Utara.
5
Kalimat pada data di atas terdapat penggunaan adverbia. Adverbia yang digunakan
adalah adverbia lagi. Adverbia lagi berdasarkan penggunaannya termasuk adverbia
penanda kuantitas karena digunakan untuk menyatakan „suatu perbuatan yang
jumlah terjadinya lebih dari satu kali‟. Adverbia lagi yang terletak di antara subjek
dan predikat sebuah klausa bukan berperan sebagai penanda kuantitas, melainkan
penanda aspek, yakni menyatakan keadaan yang sedang berlangsung (duratif).
Adverbia lagi berdasarkan perilaku sintaksisnya termasuk adverbia intraklausal
yang mendampingi kategori verba diangkat. Adverbia lagi ditinjau dari bentuknya
merupakan adverbia dasar bebas.

D. Simpulan dan Saran


Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap artikel opini dalam surat kabar Kompas,
peneliti menyimpulkan sebagai berikut.
1. Terdapat penggunaan adverbia dalam artikel opini pada surat kabar Kompas.
Penulis artikel opini menggunakan adverbia dalam struktur kalimatnya dengan
tujuan untuk menambah kejelasan maksud si penulis. Berdasarkan data yang telah
ditemukan, penggunaan adverbia dapat diklasifikasikan berdasarkan empat macam,
yakni sebagai penanda aspek, penanda modalitas, penanda kualitas, dan penanda
kuantitas. Adverbia penanda aspek yang banyak digunakan, yaitu adverbia sudah
dan telah. Berdasarkan penggunaannya sebagai penanda modalitas, adverbia yang
paling banyak digunakan adalah adverbia harus. Berdasarkan penggunaannya
sebagai penanda kualitas, adverbia yang banyak digunakan, yaitu adverbia lebih
dan sangat. Adapun berdasarkan penggunaannya sebagai penanda kuantitas,
adverbia yang banyak digunakan, yakni adverbia kerap dan lagi. Berdasarkan data
yang telah ditemukan, bentuk adverbia dalam penelitian ini ada dua, yakni adverbia
bentuk dasar bebas dan adverbia turunan. Adverbia bentuk dasar bebas berupa kata
dasar, misalnya akan, dapat, hampir, harus, sangat, kerap, cukup, dll. Adverbia
turunan terdiri atas: (1) adverbia bereduplikasi, misalnya lagi-lagi dan serta-merta;
(2) adverbia gabungan, misalnya pasti akan, memang harus, sudah bukan lagi,
juga paling, dan jangan hanya; (3) adverbia berafiks, misalnya terlalu, sekali,dan
sekitar; (4) adverbia dari gabungan kategori lain dan pronomina, misalnya
akhirnya dan biasanya; dan (5) adverbia gabungan proses, misalnya sebetulnya,
seharusnya, sesungguhnya, seyogianya, dan sedikitnya.

6
Berdasarkan subkategorisasi adverbia, adverbia dalam penelitian ini ada dua jenis,
yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Adverbia intraklausal adalah
adverbia yang mendampingi kategori lain, misalnya sangat, masih, akan, dan
kerap. Adverbia ekstraklausal adalah adverbia yang mengungkapkan perihal secara
menyeluruh pada sebuah klausa, misalnya seyogianya, seharusnya, memang, dan
justru
2. Artikel opini pada surat kabar kompas menggunakan adverbia dalam struktur
kalimatnya. Oleh karena itu, penelitian ini berimplikasi pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA terutama pada keterampilan menulis, yaitu memproduksi teks.

Saran
Berdasarkan hasil analisis terhadap artikel opini pada surat kabar Kompas,
peneliti menyarankan sebagai berikut.
1. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis, yaitu
memproduksi teks, guru dapat menggunakan kutipan kalimat yang mengandung
penggunaan adverbia sebagai contoh untuk ditunjukkan kepada siswa. Kegiatan
pembelajaran tersebut berkaitan langsung dengan pemahaman akan kemampuan
berkomunikasi, yakni menulis sesuai struktur.
2. Artikel opini dapat digunakan sebagai bahan bacaan tambahan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap tatanan bahasa yang digunakan.
3. Penelitian ini dapat digunakan lagi untuk kepentingan peneliti lain. Kepada
peneliti lain jika ingin mengkaji tentang penggunaan adverbia sebaiknya
difokuskan pada sesuai dan tidak sesuai penggunaan adverbia.

Jurnal II
A. Pendahuluan
Adverbia seringkali disebut dengan kata keterangan. Pemerian kelas adverbia
dalam berbagai karya penelitian yang bersinggungan dengan tata bahasa Indonesia
tidak sebanyak dibandingkan dengan pemerian kelas kata nomina dan verba. Hal ini
dikarenakan anggota kelas adverbial lebih sedikit jika dibandingkan dengan anggota
kelas kata nomina dan verba. Pemerian adverbia tidak terlepas dari satuan sintaksis,
seperti frasa dan klausa. Menurut buku “Kamus Linguistik” Edisi Keempat
(2008:124), klausa didefinisikan sebagai satuan gramatikal berupa kelompok kata yang
sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, dan mempunyai potensi untuk

7
menjadi kalimat. Hal senada juga diungkapkan dalam buku “Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia’ Edisi Ketiga (1998:313) yang menyatakan bahwa klausa merupakan sebuah
konstruksi sintaksis yang terdiri dari unsur subjek dan predikat (tanpa memerhatikan
intonasi dan tanda baca akhir).
Adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai kata yang menjelaskan verba,
adjektiva, dan dan adverbia lain. Sedangkan, adverbia dalam tataran klausa, adverbia
mewatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaksi dan umumnya kata atau bagian dari
kalimat yang dijelaskan adverbia itu berfungsi sebagai predikat. Fungsi dari predikat
ini bukan satu-satunya ciri adverbia karena adverbial juga dapat menerangkan kata
atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Oleh sebab itu, ada
sejumlah pemerian adverbia lainnya yang dapat menerangkan verba, adjektiva,
nomina, dan frasa preposisi. Dalam Tata Bahasa Baku Indonesia, adverbia dapat
dipandang dari segi bentuknya, segi perilaku sintaksisnya, dan segi perilaku
semantisnya. Adverbia dari segi bentuk terdiri atas adverbia tunggal dan gabungan.
Adverbia tunggal dapat berupa kata dasar, kata berafiks, dan kata ulang. Sementara itu,
jika dipandang dari sisi perilakunya, adverbia dibagi menjadi 2 segi perilaku, yaitu
sintaksis dan semantis. Dari segi perilaku semantis, adverbia terbagi menjadi delapan
jenis adverbia, yaitu adverbia kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentatif, kewaktuan,
kecaraan, konstrastif, dan keniscayaan.

B. Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 87 klausa dari 4 teks pendek
(berkisar antara 15 klausa sampai 26 klausa per teks) dalam artikel pos kota, artikel
promosi berbentuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jurnal ilmiah yang ditulis
oleh orang yang memiliki keahlian dalan bidang bahasa. Teks Koran pos kota dipilih
karena di dalamnya memuat bahasa sehari-hari yang berterima di masyarakat luas, di
dalamnya terdapat ragam tulis & lisan. Teks jurnal & artikel promosi dipilih karena
bahasa yang digunakan adalah bahasa formal sebagai bahan pembanding antara
beberapa teks. Data dikumpulkan dengan cara menyalin setiap teks, teks kemudian
diurai menjadi sederetan klausa dan di beri identitas dengan angka sesuai urutan di
dalam teks. Angka tersebut kemudian dilengkapi dengan nomor urut teks pada tabel di
atas. Sebagai contoh, 28 klausa dalam teks nomor 1 (teks berjudul “Nah ini Dia” dari
Koran pos kota). Diberi identitas dari 1-1 sampai dengan 1-28. Berikut tabel mengenai
rincian dari semua teks yang dianalisis dalam penelitian ini serta sumbernya.

8
Analisis di fokuskan pada kelas kata adverbial yang mempresentasikan lingkup
situasi. sebelum masuk ke dalam analisis, dibawah ini disebutkan beberapa adverbia
yang temasuk didalam 4 teks dari analisis yang kami lakukan. Satu kolom untuk
nomor urut, satu kolom untuk nomor identitas klausa dari keempat teks, dan satu
kolom untuk adverbia yang mepresentasikan lingkup situasi.

Berdasakan tabel di atas dapat dilihat dari segi bentuknya ada 20 kata adverbia
tunggal dari 23 adverbia yaitu, kata harus, kontan, tak, jangan, bukan, malah, sudah,
nanti, sangat, langsung, lebih, bahwa, semakin, bahwa, harus, bukanlah, harus,
secara, akan, selalu. Bentuk adverbial gabungan ada 2 yaitu tidak pernah dan selalu
lebih sedangkan adverbia yang berupa kata ulang ada satu yaitu kelepek-kelepek.
Selain dilihat dari segi bentuknya kami juga menganalisis adverbial dari segi sintaksis
dan semantiknya adverbia dalam sebuah klausa. Tujuannya adalah untuk

9
mengidentifikasi fungsi adverbia, posisi adverbia dalam sebuah klausa. Dalam analisis
kami menemukan tiga fungsi dalam pemakian adverbia yaitu fungsi ideasional, fungsi
interpersonal dan fungsi tekstual. Dan juga beberapa posisi adverbia yang
mempresentasikan lingkup situasi.

C. Hasil dan Pembahasan


Analisis terhadap data sebanyak 87 klausa ditemukan tiga fungsi dalam
adverbia yaitu fungsi ideasional, interpersonal dan tekstual.
1. Fungsi ideasional
Dalam empat teks yang dianalisis teryata ada beberapa kata adverbia yang
termasuk ke dalam fungsi ideasional yaitu lebih, kontan, bukan, kelepeg-kelepeg.
Kata tersebut merupakan pengungkapan pengalaman yang dirasakan, dipikirkan,
dikatakan, diasosiasikan. Sebagai contoh kata kelepeg-kelepeg yang merupakan
pengungkapan sebuah perasaan dari seseorang yang sedang merasakan kasmaaran.
Terlihat dalam klausa sang ibu kelepeg-kelepeg kasmaran dengan si ustadz.
Dalam fungsi ideasional ini ada beberapa posisi kata adverbia yang keberadaannya
menjelaskan nomina dan verba. Kata kontan adalah kata yang menjelaskan nomina
PBNU, terlihat dalam klausa kontan PBNU menolak ide itu. Selanjutnmya adalah
fungsi ideasional yang menjelaskan verba, terlihat dalam klausa sang ibu kelepeg-
kelepeg kasmaran dengan si ustadz. Kata kelepeg-kelepeg itu menjelaskan verba
kasmaran atau menjadi kasmaran yang dialami oleh sangibu.
2. Fungsi Interpersonal
Fungsi interpersonal yang terdapat dalam teks yang dianalisis hanyalah ada dua
kata yaitu jangan dan harus yaitu kata yang melakukan hubungan dengan orang
lain, uuntuk melakukan interaksi sosial dan personal seperti member tahu,
bertannya, menyarankan, dan menawarkan. Terlihat dalam klausa jangan salahkan
ustadz dong yaitu kata jangan itu fungsinya mengkomunikasikan kepada pembaca
agar pesannya tersampaikan secara lebih jelas.
Dalam fungsi interpersonal hanya adverbia yang menjelaskan verba saja, terlihat
dalam klausa kita harus menyugesti diri bahwa kita melakukan segala hal dengan
bahasa. Kata harus yang menjelaskan verba menyugesti.
3. Fungsi Tekstual
Dalam hasil analisis teryata didominasi oleh fungsi tekstual yang mencapai lebih
dari setengah keseluruhan dikarnakan banyaknya urutan makna yang mengalirkan

10
pesan yang dalam sebuah teks melalui adverbia. Adverbial yang memiliki fungsi
tekstual yaitu bahwa, semakin, harus, bukanlah, secara, akan, selalu, tidak pernah,
selalu lebih, langsung, sangat, nanti, sudah, malah, tak, harus. Dari semua kata
yang disebutkan terlihat bahwa unsur proses penyampaian pesan secara cepat dan
mudah digunakan dalam adverbia. Beberapa kata di atas mengindikasikan bahwa
ada makna-makna yang mengalirkan pesan secara lebih singkat dalam sebuah
klausa. Dari beberapa kata adverbial yang memiliki fungsi tekstual, ada beberapa
kata yang menjelaskan verba, mendukung nomina. Misalnya kata harus yang
menjelaskan verba dapat izin dalam klausa dengan seleksi ini, nantinya uustadz
harus dapat izin pemerintah untuk berdakwah. Dan kata adverbial selalu lebih
yang mendukung keberadaan nomina, terlihat dalam klausa pengetahuan selalu
lebih merupakan sebuah persoalan posisionalitas. Yaitu kata selalu lebih adalah
kata adverbial yang mendukung keberadaan kata pengetahuan.
Berdasarkan hasil analisis dari keempat teks, didapatkan beberapa adverbia yang
mengindikasikan fungsi ideasional, interpersonal dan tekstual. Dan juga beberapa kata
adverbial yang menjelaskan posisi verba dan nomina, yang tidak terdapat dalam
beberapa buku dan pendapat para ahli. Di dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia jika dilihat dari segi sintaksisnya bahwa hanya ada empat posisi adverbia
yaitu adverbial yang mendahului kata yang diterangkan, adverbial yang mengikuti kata
yang diterangkan, adverbial yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan,
adverbial yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan.

11
BAB III
KEUNGGULAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN

3.1 Kegayutan Antar Elemen


Pada jurnal 1 dan jurnal 2 Penulis menyajikan materi yang diawali dengan
pendahuluan atau pengantar mengenai apa yang dibahas seperti menjelaskan pengertian
adverbia dan pembelajaran bahasa indonesia mengenai materi adverbia.

3.2 Originalitas Temuan


Pada jurnal 1 penulis melampirkan data-data yang akurat sehingga keoriginalitas
penelitian atau temuan dapat terjamin keasliannya dan mencukupi standar untuk
melakukan penelitian. Karena dalam jurnal tercantum langkah-langkah penulis dalam
kegiatan penelitian.
Pada jurnal 2 penulis melampirkan data- data yang akurat sehingga keoriginalitas
penelitian atau temuan dapat terjami dan mencukupi standar untuk penelitian. Tetapi
dalam jurnal tidak tercantum langkah- langkah penulis dalam melakukan kegiatan
penelitian.

3.3 Kemuktahiran Masalah


Pada jurnal 1 kegiatan penelitian yang ada dalam jurnal ini mengangkat masalah
yang cukup baik pada jenjang SMA dan Umum mengenai adverbia pada artikel opini
kompas dan implikasinya dalam pembelajaran yang salah satu manfaatnya dapat
menambah kreatifitasnya dan tidak banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan kata-
kata dalam artikel serta dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis artikel
opini sesuai struktur.
Pada jurnal 2 kegiatan penelitian yang ada dalam jurnal ini mengangkat masalah
yang tentang Analisis Adverbia Dalam Teks Promosi, Teks Rublik, Surat Kabar; Dan
Teks Jurnal ilmiah yang mempunyai manfaat untuk menambah pengetahuan tentang
penggunaan adverbia yang benar dalam teks promosi, teks rubrik, surat kabar, dan jurnal
teks ilmiah serta dapat meningkatkan kreatifitas pembaca untuk membuat teks promosi,
teks rubrik, surat kabar, dan jurnal ilmiah dengan penggunaan adverbia yang benar.

3.4 Kohesi dan Koherensi Isi


Dalam jurnal 1 dan jurnal 2 ini penulis mampu menghubungkan antar gagasan
utama dengan topik yang ingin disampaikan pada paragraf selanjutnya.

12
BAB IV
KELEMAHAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN

4.1 Kegayutan Antar Elemen


Dalam jurnal 1, tidak terlalu banyak kelemahan yang ditemukan. Hanya saja,
dalam menyampaikan landasan teori seharusnya dipisahkan dengan bagian pendahuluan
dan pembahasan. Pada jurnal ini penjelasan- penjelasan teori banyak terdapat didalam
pembahasan seharusnya pada pembahasan yang disajikan adalah hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti
Penyampaian landasan teori pada juranl 2 dipaparkan bersamaan dengan bagian
pendahuluan seharusnya tidak dipaparkan bersamaan dengan bagian pendahuluan dan
pembahasan. Penyajian pada metode penelitian jurnal ini tidak memaparkan subjek
penelitian, teknik analisa, metode yang digunakan untuk menganalisis data serta waktu
dan tempat penelitian, seharusnya pada metode penelitian dipaprkan secara sistematis
agar pembaca mengetahui dengan jelas sturuktur dalam jurnal tersebut.

4.2 Originalitas Temuan


Pada jurnal 1 dan jurnal 2 sebaiknya hasil penelitian yang didapatkan dari
kegiatan penelitian yang berupa hasil observasi pada artikel opini disajikan bagaimana
cara penulisan artikel yang benar setelah dipaparkan contoh artikel yang terdapat
penggunaan adverbia tersebut.

4.3 Kemuktahiran Masalah


Dalam jurnal 1 dan jurnal 2 menurut saya tidak terdapat kelemahan dalam
kemuktahiran masalah karena masalah-masalah yang diangkat sudah terpecahkan dan
terjawab dalam jurnal dan pemecahan masalah-masalah tersebut juga disertai dengan
kutipan-kutipan beberapa buku

4.4 Kohesi dan Koherensi Isi


Dalam jurnal 1 dan jurnal ini tidak memiliki kelemahan dalam hubungan
terhadap setiap materi yang satu dengan materi yang lainnya karena dalam jurnal ini
memiliki isi yang saling berhubungan antara materi satu dengan materi lainnya.

13
BAB V
IMPLIKASI

5.1 Teori/Konsep
Dalam jurnal atau penelitian ini menggunakan pendapat para ahli salah satu nya
seperti Kalimat umum sebagai cakupan dari struktur kalimat efektif dibangun oleh dua
unsur, yaitu unsur wajib dan unsur tak wajib (Putrayasa, 2007: 47). Ditinjau dari segi
struktur, kehadiran unsur tak wajib membuat informasi yang terkandung dalam kalimat
menjadi lebih lengkap (Alwi, 2003: 366). Adverbia adalah kategori yang dapat
mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaktis
(Kridalaksana, 1986: 81). Hal ini membantu agar pembaca mengetahui penggunaan
adverbia yang digunakan secara produktif oleh penulis dengan tujuan untuk memperluas
kalimat, memperjelas maksud penulis serta meningkatkan kemampuan menulis sesuai
struktur dan penggunaan adverbianya .

5.2 Program Pembangunan di Indonesia


Usaha dalam membantu siswa atau anak Indonesia terutama dalam hal
membangun pengetahuan baru, meningkatkan pemahaman pada suatu materi, membantu
siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar, dan meningkatkan prestasi siswa untuk
terwujudnya generasi-generasi yang dapat kreatif menciptakan artikel dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.

5.3 Analisis Mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)


Dalam jurnal ini peneliti menggunakan metode Peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011:6). Penelitian ini
membantu mahasiswa khususnya mahasiswa yang berada didalam bidang pendidikan
yang nantinya akan menjadi tenaga pendidik dan penelitian ini secara tidak langsung
memberikan inisiatif dan mengembangkan proses mengajar nantinya dengan cara
memunculkan ide kepada siswa mengenai pembuatan artikel opini kompas dengan
menggunakan struktur yang tepat.

14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Pada jurnal 1 membahas tentang adverbia pada artikel opini kompas dan
implikasinya dalam pembelajaran dan pada jurnal 2 membahas tentang Analisis Adverbia
Dalam Teks Promosi, Teks Rublik, Surat Kabar; Dan Teks Jurnal ilmiah. Dalam
penelitiannya penulis menggunakan metode kualitatif dengan Sumber data dalam penelitian
ini adalah artikel opini yang terdapat dalam surat kabar Kompas dan Teks Promosi, Teks
Rublik, Surat Kabar; Dan Teks Jurnal ilmiah. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini
adalah penggunaan adverbia yang baik dan benar dalam artikel opini, Teks Promosi,
Teks Rublik, Surat Kabar; Dan Teks Jurnal ilmiah bertujuan untuk memperluas kalimat
dan memperjelas kalimat tersebut. Sedangkan impliksinya terhadap pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan siswa menulis sesuai dengan strukturnya.

6.2 Saran
Penulis menyarankan agar pembaca harus lebih dalam memahami jurnal agar
pembaca nantinya dapat memahami kalimat yang mengandung penggunaan adverbia dan
artikel opini dapat digunakan sebagai bahan bacaan pembelajaran bahasa indonesia untuk
meperluas pengetahuan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Ade Anggraini Kartika, dkk. 2014. ADVERBIA PADA ARTIKEL OPINI KOMPAS
DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal Kata ( Bahasa,
Sastra, dan Pembelajaranya).Vol 2. No. 1
Nurhamidah, Didah, dkk. 2018. ANALISIS ADVERBIA DALAM TEKS PROMOSI, TEKS
RUBLIK, SURAT KABAR; DAN TEKS JURNAL ILMIAH. Jurnal Pendidikan
dan Sastra Bahasa Indonesia. Vol 1. No. 1

16

Anda mungkin juga menyukai