Cairan tubuh adalah air yang berada didalam tubuh dan solute atau zat terlarut yang terdiri
dari elektrolit, seperti Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Karbonat, Klorida, Sulfat,
Fosfat dan Bikarbonat dan non elektrolit seperti glukosa, asam urat, kreatinin dan bilirubin.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut Ion jika berada dalam larutan.
Fungsi dari kompartemen cairan adalah untu menjaga volume dan konsentrasi zat-zat agar
tetap konstan yang memunginkan dapat melakukan metabolisme didalam sel.
2. Penambahan Cairan
Pemasukan cairan dapat berasal dari :
a. Minuman : 1,25 liter atau 1.250 ml per hari.
b. Makanan : 1,0 liter atau 1000 ml per hari.
c. Proses metabolik : 0,35 liter atau 350 ml per hari.
3. Kehilangan cairan
a. Ginjal
Ginjal adalah regulator utama keseimbangan cairan dan elektrolit. Kira-kira
180 liter plasma difiltrasi oleh ginjal setiap hari. Dari volume ini kurang lebih
1500 ml urine di eksresikan setiap hari.
1) Haluaran urine normal : <1500 ml/hari.
2) Oliguri : haluaran urin <400 ml/hari.
3) Anuri : haluaran urin <100 ml/hari.
4) Poliuri : haluaran urin >1500 ml/hari.
b. Kulit
Rata-rata kehilangan cairan melalui kulit adalah 500 – 600 ml/hari.
Kehilangan ini melalui mekanisme evaporatif yang terjadi tanpa disadari oleh
individu dan kehilangan melalui telinga.
c. Paru-Paru
Kira-kira 400 ml/hari melalui paru-paru setiap hari. Jumlah ini meningkat
sesuai dengan kedalam pernapasan dan suhu.
d. Saluran Gastrointestinal
Dalam kondisi normal saluran gastrointestinal hanya memberikan kontribusi
kehilangan cairan kira-kira 100-200 ml/hari.
2) Difusi
Difusi adalah perpindahan secara pasif dari elektrolit atau gas melewati membran.
Contoh difusi adalah perpindahan oksigen dari alveoli kedalam kapiler pulmoner.
3) Osmosis
Osmosis adalah perpindahan cairan melewati membran semipermiabel dari tempat
yang memiliki konsentrasi solute lebih tinggi menuju tempat yang memiliki solute
konsentrasi lebih rendah.
Tekanan osmotik adalah jumlah tekanan hidrostatik diperlukan untuk
menghentikan aliran osmotik air.
Tekanan onkotik adalah tekanan osmotik yang dihasilkan oleh koloid (protein).
Albumin, menghasilkan tekanan onkotik dan membantu menahan kandungan air
dalam ruang interstisil.
4) Transport Aktif
Perpindahan solute dari konsentrasi yang lebih rendah menuju ke konsentrasi yang
lebih tinggi dengan bantuan energi.
Penyebab : Overhidrasi bisa terjadi pada siapa saja kalau minum terlalu
banyak air. Meski demikian kondisi sekitar juga memengaruhi gangguan
keseimbangan air di dalam tubuh. Jenis kelamin, suhu udara di luar, dan
kondisi kesehatan juga memberikan pengaruh yang besar.
Beberapa orang menganggap kalau angka 6-8 gelas itu sudah tidak bisa
diubah. Namun, penyesuaian bisa terjadi dan dipengaruhi oleh faktor
sebelumnya. Yang paling penting kita harus sadar dan paham dengan apa yang
terjadi dengan tubuh sehingga paham apa saja batasannya.
Selain minum terlalu banyak, kondisi di bawah ini juga menyebabkan air di
dalam tubuh susah dibuang atau dikurangi kadarnya.
b) Dehidrasi
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai
dengan output yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh
berkurang.
Jenis – jenis dehidrasi :
1) Dehidrasi Hipertonik
Berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium
(dehidrasi hipertonik). Ditandai dengan tingginya kadar natrium serum ( >
145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum ( >285
mosmol/liter).
2) Dehidrasi Isotonik
Hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Ditandai dengan
normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas
efektif serum (270-285 mosmol/liter).
3) Dehidrasi Hipotonik
Hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada iar. Ditandai dengan
rendahnya kadar natrium serum (<135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif
serum (<270 mosmol/liter).
a) Dehidrasi Ringan ( <5% ) jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat
badan.
b) Dehidrasi Sedang ( 5-8% ) jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen
dari berat badan.
c) Dehidrasi Berat ( >8% ) jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen
daei berat badan.
Gejala-gejala :
1) Sakit kepala
2) Warna urine cenderung lebih gelap
3) Lesu
4) Mengantuk
5) Kulit kering
6) Detak jantung meningka.
Penyebab :
Bayi dan anak-anak kecil dengan dehidrasi tidak boleh diberi air karena dapat
mencairkan kadar elektrolit dan mineral pada tubuh yang sudah rendah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasi penggunaan cairan
rehidrasi oral yang mengandung campuran potassium, garam, dan gula untuk
mengembalikan keseimbangan cairan tubuh.
Pada kasus dehidrasi yang parah, Anda perlu segera datang ke rumah sakit
atau menghubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini
dapat meliputi pengobatan anti diare, anti muntah, dan anti demam.
9. Gangguan Keseimbangan Elektrolit
a) Hiponatremia
Pengertian
Hiponatremia adalah kondisi gangguan elektrolit ketika kadar natrium
(sodium) dalam darah lebih rendah dari batas normal. Dalam tubuh kita,
natrium memiliki sejumlah fungsi antara lain untuk mengendalikan kadar
air dalam tubuh, menjaga tekanan darah, mengatur sistem saraf dan kinerja
otot.
Gejala-gejalanya diantaranya:
1) Sakit kepala
2) Mual dan muntah
3) Lemas
4) Kram otot
5) Kejang
6) Penurunan kesadaran ( koma, bahkan kematian)
Penyebab :
Kadar natrium pada kondisi normal adalah 135 hingga 145 mEq/liter
(miliequivalen per liter). Seseorang dengan kadar natrium kurang dari 135
mEq/liter, bisa dianggap mengalami hiponatremia. Beberapa kondisi yang
diketahui dapat menyebabkan hiponatremia adalah:
Pengobatan:
Penyebab :
Penyebab :
1) Muntah-muntah
2) Diare berlebih
3) Penyakit ginjal atau gangguan pada kelenjar adrenal
4) Konsumsi obat diuretik
Pengobatan:
d) Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah kondisi dimana kadar kalium pada darah lebih tinggi dari
kadar normal (3,6-5,2 mmol/Liter)
Gejala-gejalanya diantaranya:
1) Mual
2) Kelelahan
3) Kelemahan otot
4) Kesemutan
Penyebab :
Peningkatan jumlah kalium dalam darah disebabkan oleh berbagai hal, mulai
dari gangguan kesehatan hingga efek samping penggunaan obat-obatan.
Berikut ini beberapa jenis gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan
hiperkalemia:
Selain itu, hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh beberapa jenis obat-
obatan, antara lain:
e) Hipokalsemia
Hipokalsemia adalah rendahnya kadar kalsium didalam plasma darah.
Gejal-gejalanya:
1) Mual dan muntah
2) Nafsu makan menghilang
3) Konstipasi
4) Tubuh terasa lemah
5) Kesemutan
6) Kram otot
7) Jantung berdebar
Penyebab :
Pengobatanya:
http://www.european-renal-best-
practice.org/sites/default/files/u33/short%20version%20hyponatraemia%20Indonesian%20FINAL.p
df
https://www.academia.edu/18313023/Overhidrasi
https://hellosehat.com/penyakit/dehidrasi/
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/7de4f855c9453d88152
https://doktersehat.com/overhidrasi/
https://www.halodoc.com/kesehatan/dehidrasi
https://www.alodokter.com/hiponatremia