222 720 1 PB PDF
222 720 1 PB PDF
Kalma
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar
kalmaanalis@gmail.com
ABSTRAK
62
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
63
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
Tabel 1.
Tabel. 1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Darah untuk Diagnosis Diabetes
Melitus .
Glukosa plasma 2
Glukosa darah
HbA1c (%) jam setelah TTGO
Puasa (mg/dl)
(mg/dl)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥ 200
Prediabetes 5,7-6,4 100-125 140-199
Normal < 5,7 < 100 < 140
(PERKENI, 2015)
. memprediksi insiden infark miokard,
C-Reactive Protein (CRP) stroke, penyakit arteri perifer dan
adalah salah satu protein fase akut yang kematian jantung mendadak, juga dapat
terdapat dalam serum normal walaupun memperkirakan risiko iskemia
dalam jumlah amat kecil. Dalam berulang dan kematian pada penderita
beberapa keadaan tertentu dengan angina yang stabil dan tidak stabil yang
reaksi radang atau kerusakan jaringan menjalani angioplasti perkutan. Selain
(nekrosis), baik yang disebabkan oleh untuk prediksi kelainan kardiovaskular,
penyakit infeksi maupun yang bukan sekarang nilai CRPjuga digunakan
oleh karena infesi. untuk memprediksi DM tipe 2 pada
CRP merupakan salah satu beberapa penelitian prospektif yang
petanda inflamasi sistemik akut yang telah dilakukan oleh Barzilay, Pradhan,
dihasilkan oleh hati dan sering Freeman (Sylvawani M, 2009).
ditemukan banyak penyakit dan CRP merupakan salah satu
berhubungan dengan kejadian DM dan biomarker yang berperan sebagai
cardiovascular event, bagaimana protein fase akut pada proses inflamasi.
mekanisme sebenarnya belum Jika pada pasien penyakit jantung
diketahui secara pasti (Sylvawani M koroner biomarker ini dapat terdeteksi
dkk, 2009). lebih awal maka pemberian terapi dapat
Terjadinya peningkatan kadar segera diberikan sehingga dapat
CRP pada penderita DM tipe 2 mencegah kerusakan otot jantung lebih
disebabkan oleh respons inflamasi lanjut (Setiawan I dkk, 2011).
yang timbul akibat komplikasi dari Dalam waktu yang relatif
DM.Beberapa penelitian menunjukkan singkat (6-8 jam) setelah terjadinya
bahwa kelainan vaskuler terjadi karena reaksi radang akut/kerusakan jaringan,
adanya lowgrade chronic inflammation sintesis, dan sekresi dari CRP
pada endotelium. Keadaan tersebut meningkat dengan tajam, dan hanya
diperkuat dengan peningkatan dalam waktu 24-48 jam telah mencapai
beberapa marker inflamasi kronis nilai puncaknya. Kadar dari CRP akan
seperti IL-6 dan CRP. Ini menunjukkan menurun dengan tajam pula bila proses
bahwa CRP merupakan marker yang inflamasi/kerusakan jaringan telah
cukup sensitif untuk mendeteksi mereda. Dalam waktu sekitar 24-48
adanya inflamasi subklinis jam telah dicapai nilai normalnya
tersebut(Yerizel E dkk, 2015). kembali (Handojo I, 2004)
Pada penelitian epidemiologi Fungsi dan peranan CRP di
prospektif, nilai CRP dapat dalam tubuh (in vivo) belum diketahui
64
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
x
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
Tabel 2. Hasil pemeriksaan glukosa darah CRP pada spesimen serum penderita
DM tipe 2 :
Hasil Pemeriksaan
Kode
No. Glukosa Darah Puasa CRP Ket
Sampel
(mg/dl) (mg/L)
1 A 132 192
2 B 136 96
3 C 151 96
4 D 173 192
5 E 136 Negatif
6 F 160 96
7 G 152 Negatif
8 H 260 12
9 I 243 24
10 J 326 12
11 K 318 192
12 L 172 48
13 M 133 Negatif
14 N 136 Negatif
15 O 380 192
xi
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
16 P 279 24
17 Q 132 48
18 R 202 192
19 S 130 192
20 T 140 192
Sumber: Data Primer 2018
Tabel 4. Kadar rata-rata glukosa darah puasa dan kadar CRP pada spesimen
serum penderita DM tipe 2.
Jenis Pemeriksaan Rata-Rata (mg/dL, mg/L)
Glukosa Darah Puasa 194,55
C-Reaktive Protein (CRP) 90,80
PEMBAHASAN
Pada hasil penelitian yang telah ini diawali oleh keadaan hiperglikemia
dideskripsikan sebelumnya, diperoleh intrasel menyebabkan kerusakan
bahwa dari 20 subjek yang memiliki mitokondria pada DM tipe 2 yang
CRP positif sebanyak 16 orang (80%) mengakibatkan terjadinya peningkatan
dan yang negatif sebanyak 4 orang ROS dan stres oksidatif sehingga
(20%). Pada penderita DM tipe 2, radikal bebas meningkat dalam tubuh.
terjadi peningkatan kadar CRP rata- ROS adalah radikal bebas yang
rata 90,80 mg/L. Jumlah kadar CRP terbentuk ketika O2 menerima elektron
pada subjek yang memiliki CRP bebas. Peningkatan radikal bebas ini
negatif adalah ≤5 mg/L.Pada penderita akan menyebabkan kerusakan
DM tipe 2 terjadi peningkatan kadar makrovaskular dan
glukosa darah yang menyebabkan mikrovaskular.Mekanisme kerusakan
terjadinya kondisi hiperglikemia jaringan tubuh pada DM adalah
secara kronis. Terjadinya peningkatan melalui jalur biokimia seperti jalur
kadar CRP pada penderita DM tipe 2 reduktase aldosa, jalur stres oksidatif
disebabkan oleh respon inflamasi yang sitoplasmik, jalur pleiotropik PKC
timbul akibat komplikasi dari DM. Hal danterbentuknya species glikosilasi
x
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
63
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
64
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
65
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
66
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
67
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557
68