Anda di halaman 1dari 10

Orang Sukses Karena Bekerja Dan Berwirausaha

ORANG SUKSES KARENA BEKERJA

1. Mario Teguh

Mario Teguh merupakan seorang motivator yang sangat terkenal di Indonesia. Nama asli dari Mario
Teguh adalah Sis Maryono Teguh. Dia lebih kenal dengan nama Mario Teguh. Keahliannya dalam
merangkai kata-kata bijak membuat daya tarik tersendiri bagi pria kelahiran Makassar ini. Mario
Teguh lahir pada tanggal 5 Maret 1986. Beliau belajar di IKIP Malang untuk program S1 dengan
mengambil konsentrasi dalam bidang pendidikan. Beliau lahir dari seorang ibu yang bernama Siti
Maria dan seorang ayah yang bernama Gozali Teguh. Di awal karirnya setelah menyelesaikan
kuliahnya, Mario Teguh mengawalinya karirnya bukan menjadi seorang entertainment melainkan
menjadi seorang professional di City Bank. Sekaligus beliau menjadi Head of Manager di BIMC,
Zamre Ab. Wahab.

Pendidikan tidak hanya dilakukan di IKIP Malang akan tetapi media juga belajar di perguruan tinggi
yang terdapat diluar negeri yaitu Sophia University yang terdapat di Tokyo. Konsentrasi yang diambil
yaitu bidang International Bussines. Ternyata Mario Teguh juga bersekolah di New Trier West High
Di Chicago. Pengalaman yang dimiliki memang sangatlah luas. Jadi tak heran jika dia mampu menjadi
seorang yang handal saat ini.

Mario Teguh menjadi salah satu pengisi acara yang berada di salah satu stasiun TV. Acara yang
dibawakannya juga merupakan acara yang dapat memotivasi serta menginspirasi para penonton
yang menyaksikannya. Acara yang dipandunya yaitu Golden Ways. Acara tersebutlah yang
membawakan dirinya menjadi sangat dikenal oleh public. Cara pembawaannya yang berwibawa
namun tetap santai menjadi ciri khasnya ketika membawakan acara ini. Kepopulerannya tidak lepas
dari berbagai kata kata bijak yang dikeluarkannya yang membuat orang takjub mendengarnya.

Mario Teguh mendapatkan berbagai penghargaan yang diraihnya antara lain: beliau mendapatkan
penghargaan dari MURI pada tahun 2003 karena telah mengadakan sebuah seminar yang
memberikan door prize sebuah mobil. Ini merupakan door prize pertama terbesar di Indonesia
dalam sebuah seminar. Selain itu pada tahun 2010, Mario Teguh mendapatkan penghargaan dari
surat kabar Republika sebagai tokoh perubahan pada tahun 2009. Mario Teguh membuat beberapa
buku yang laris dipasaran antara lain buku yang berjudul Becoming a Star, One Million Second
Chances, Life Changer dan Leadership Golden Ways.

PENGALAMAN KARIR MARIO TEGUH

· BIMC sebagai Head of Manager, Zamre Ab. Wahab

· Citibank Indonesia (1983–1986) sebagai Head of Sales

· BSB Bank (1986–1989) sebagai Manager Business Development

· Aspac Bank (1990–1994) sebagai Vice President Marketing & Organization Development

· Exnal Corp Jakarta (1994–sekarang) sebagai CEO dan Senior Consultant


· Spesialisasi: Business Effectiveness Consultan

PENDIDIKAN MARIO TEGUH

· Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, Amerika Serikat, 1975.

· Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Malang (S-1).

· Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang.

· Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (MBA).

BUKU MARIO TEGUH

· Becoming a Star (2006)

· One Million Second Chances (2006)

· Life Changer (2009)

· Leadership Golden Ways (2009)

PENGHARGAAN MARIO TEGUH

· 2010 | Satu dari 8 Tokoh Perubahan 2009 versi Republika.

· 2010 | Museum Rekor Indonesia sebagai motivator dengan halaman penggemar Facebook
terbesar di Indonesia.

· 2003 | Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil
pertama di Indonesia

2. Andrie Wongso

Andrie Wongso

Andrie Wongso adalah motivator asal Indonesia, yang lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai
pengusaha sukses. Kemauannya untuk berbagi semangat, pengalaman dan kebijaksanaan, dengan
gaya bahasa yang sederhana tetapi full power kepada begitu banyak orang, membuat dirinya
menyatakan diri sebagai The Best Motivator atau Motivator No. 1 Indonesia.

Kegemaran Andrie Wongso merangkai kata mutiara membuahkan hasil manis. Setelah sempat
sukses di bisnis kartu ucapan lewat bendera Harvest, berbekal keterampilan yang sama, saat ini,
Andrie mendulang sukses sebagai motivator.Pemilik PT Harvindo Perkasa, pemegang merek Harvest,
adalah Andrie Wongso. Pria 57 tahun ini mengaku, di masa jayanya, produksi kartu Harvest bisa
sampai 10 juta lembar semusim.

Pada tahun 1985, Andrie memulai bisnis kartu ucapan dari nol. Bermodal duit tabungan pribadi, dia
membuat kartu ucapan di atas kertas kecil. Kertas yang semula berfungsi sebagai pembatas buku
tersebut ia tulisi kata-kata mutiara karangannya sendiri.Andrie menawarkan kartunya ke sejumlah
toko di Jakarta. Tapi, tidak mudah memasarkan produk yang masih dianggap remeh itu. Banyak toko
menolaknya. Untung, akhirnya, ada toko di Pasar Pagi, Mangga Dua, yang bersedia menerima
produknya. Saat itu, produk bermerek Harvest tersebut ia jual seharga Rp 100 per lembar.Tak
disangka, kartu tersebut mendapat sambutan positif dari pasar dan cepat menjadi tren di kalangan
anak muda. Roda bisnis Andrie pun makin kencang berputar. Produk Harvest mulai masuk ke toko-
toko besar. Saking banyaknya penggemar, Andrie sampai mendirikan Harvest Fans Club, wadah bagi
para pecinta produk ini.

Tapi, sebelum sukses membesarkan Harvest di Indonesia, Andrie harus melalui jalan hidup yang
terjal. Pria asal Malang, Jawa Timur, ini tidak pernah lulus sekolah dasar (SD). Sebab, SD Mandarin
tempatnya belajar dulu ditutup ketika pecah kerusuhan politik tahun 1965. Andrie yang berasal dari
keluarga miskin tak mampu pindah ke SD umum. Ia harus puas menghabiskan masa kecil dengan
membantu orang tuanya membuat aneka kue yang dititipkan di pasar.Berniat ingin sukses, tahun
1974, Andrie merantau ke Ibukota dan bekerja sebagai penjual sabun detergen keliling. Dia lalu
berganti pekerjaan menjadi penjaga toko listrik di Kenari Jaya, Jakarta Pusat. “Upah saya saat itu
sekitar Rp 30.000 per bulan,” kenangnya.

Tahun 1976, anak kedua dari tiga bersaudara ini mendirikan perguruan kungfu Hap Kun Do. Ini
bukan kebetulan. Andrie memang memiliki kecakapan ilmu bela diri yang ia pelajari secara
autodidak sejak kanak-kanak. Uang hasil mengajar kungfu ia kumpulkan untuk mewujudkan cita-
citanya menjadi bintang film kungfu.Cita-cita Andrie itu tercapai. Pada tahun 1980–1982, dia
dikontrak oleh perusahaan Eterna Film, Hongkong. Cuma, kariernya sebagai bintang film tak
menjanjikan. Ia tidak pernah menjadi pemeran utama. Dia hanya bisa puas lantaran cita-cita masa
kecil tercapai.Andrie lantas memutuskan kembali ke Indonesia. Ia kembali mengelola perguruan
kungfu. Di tengah aktivitas mengajar ini, bapak tiga anak ini sering menuangkan hobi menulis kata-
kata mutiara yang ia ambil dari kisah hidupnya. Kumpulan kata-kata mutiara itulah yang kemudian
memberi inspirasi untuk berbisnis kartu ucapan.

Namun, torehan manis Harvest tak langgeng. Ketika Indonesia terkena krisis moneter pada 1998,
Andrie merasakan bisnis kartu ucapannya mulai porak-poranda. Namun, bukan cuma faktor
ekonomi biang keladi satu-satunya.Sejak 2000, saat penggunaan telepon seluler (ponsel) mulai
marak, bisnis kartu ucapan memang makin terpuruk. Alhasil, sejak 10 tahun silam, bisnis kartu
ucapan Harvest mulai meredup. Kini, produk Harvest yang tersisa tinggal kertas isi ulang (looseleaf),
kertas kado, dan tas sekolah anak. Namun, Andrie tetap menghadapi kondisi tersebut secara bijak
dan pantang menyerah.Andrie lantas mengalihkan bisnisnya ke bidang motivasi. Kebetulan, sejak
menggarap Harvest, dia kerap diundang menjadi pembicara untuk membagikan kisah hidupnya.
Lama-lama, namanya mulai dikenal sebagai motivator.

3. Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H.

Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H. (lahir di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, 21 Juni1962; umur 52
tahun) adalah Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia periode 2013-2015, menggantikan Akil
Mochtar yang di berhentikan karena terlibat kasus suap sengketa pilkada Kabupaten Lebak, Banten.
Ia juga pernah menjabat sebagai salah satu pengurus di Partai Bulan Bintang.

Hamdan Zoelva lahir dari pasangan TG. KH. Muhammad Hasan, BA, yang merupakan pimpinan
Pondok Pesantren Al-Mukhlisin di Bima, dan Hj. Siti Zaenab. Hamdan menghabiskan masa kecil di
Desa Parado, sekitar 50 kilometer dari Kota Bima. Ia dibesarkan dalam tradisi keluarga santri dan
disekolahkan di Madrasah Ibtidaiyah. Menginjak kelas 4, ia dipindahkan ke Sekolah Dasar Negeri No.
4 Salama Nae Bima pada 1974, sambil menjalani pendidikan agama di Madrasah Diniyah. Setelah
lulus SD, ia melanjutkannya ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Padolo Bima pada 1977, dan
menamatkan pendidikan tingkat atasnya di Madrasah Aliyah Negeri Saleko Bima pada tahun 1981.

Gelar Sarjana Hukumnya ia dapatkan dari Universitas Hasanuddin, Makassar, di mana ia mengambil
jurusan Hukum Internasional. Saat menjalani kuliah di Universitas Hassanuddin, ayahnya meminta
Hamdan untuk mengambil pendidikan tinggi di bindang agama untuk melanjutkan tradisi
keluarganya yang berlatar belakang pesantren. Karena itu, Hamdan memutuskan untuk mendaftar
ke Fakultas Syari'ah IAIN Alaudin, Makassar (1981-1984). Semasa mahasiswa, Hamdan aktif di
berbagai organisasi kemahasiswaan, salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di
organisasi tersebut, ia menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi HMI Indonesia Timur. Karena
kegiatannya mengurus organisasi, ia memilih untuk melepas pendidikannya di IAIN Alaudin meski
sudah berkuliah selama tiga tahun dan hampir mendapatkan gelar Sarjana Muda.

Ia juga sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Jakarta (1998-
2001), yang juga tidak diselesaikan. Pada tahun 2004, ia berhasil mendapatkan gelar Magister
Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung, dan meraih gelar doktor S3 di bidang Ilmu Hukum Tata
Negara dari universitas yang sama pada tahun 2010, dengan disertasi berjudul "Pemakzulan
Presiden di Indonesia."Hamdan memulai kariernya ketika dengan menjadi asisten dosen di Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin serta Fakultas Syariah IAIN Makassar (1986-1987). Ia sempat
melamar menjadi dosen, namun ditolak. Atas saran dosen pembimbingnya, ia merantau ke Jakarta
dan bekerja selama tiga tahun sebagai Asisten Pengacara & Konsultan Hukum pada Law Office OC.
Kaligis & Associates Jakarta, yang secara khusus menangani bidang Non Litigasi, pembuatan kontrak
& perjanjian - perjanjian dagang, investasi PMA, perburuhan, negosiasi dan lain-lain sebelum
akhirnya mendirikan kantor hukum sendiri, SPJH&J Law Firm. Pada tahun 1989, diangkat dan dilantik
sebagai pengacara dalam lingkungan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Di tahun 1997, Hamdan
memutuskan untuk memisahkan diri dan membangun kantor advokat Hamdan, Sujana, Januardi,
dan Partner (HSJ&P) hingga dibubarkan tahun 2004.

ORANG SUKSES KARENA BERWIRAUSAHA

1. Hj. HARFANA ALWI

Hj. Harfana Alwi atau akrab dipanggil dengan Anha ini merupakan seorang pengusaha sukses asal
Kota Bone Sulawesi Selatan dengan Nama Perusahaannya yaitu PT Harfana Halim Indah. Anha ini,
lahir di Watampone Kabupaten Bone pada Tanggal 26 September 1990, merupakan anak pertama
dari 3 (tiga) bersaudara. Ia termasuk seorang anak yang lahir dari keluarga yang berada, ia memiliki
banyak skali skill (kemampuan) dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang kewirausahaan.
Sekarang ini, Anha sedang menempuh pendidikannya di Jurusan Kedokteran Umum Universitas
Hasanuddin, dibalik kesibukannya tersebut, Ia juga merupakan Pimpinan Utama (Direktur) dari
Perusahannya tersebut.
Perusahaan PT Harfana Halim Indah yang dikelola oleh Harfana ini asal mulanya, ditangani oleh
Ayahnya (H.Muhammad Alwi), ia hanya melanjutkan perjuangan dan cita-cita Ayahnya.

Usaha ini mempunyai sejarah sebagai Berikut:

Usaha ini sebelumnya dibangun oleh Ayah dari Sdri. HJ.Harfana Alwi yaitu H.Muhammad. Alwi yang
sebelumnya berprofesi sebagai tukang gigi. Ia memulai usahanya dengan mengumpulkan modal
sedikit demi sedikit ke dalam tabungannya yaitu BRI hingga mencukupi untuk meraih impiannya
tersebut. Modal tersebut dikumpulkannya dari usahanya sebagai tukang gigi, dan modal tambahan
yang diberikan dari kakek Sdrii HJ.Harfana Alwi yang bekerja sebagai petani. Usaha ini pada awalnya
berkembang dengan sangat lambat disebabkan oleh factor modal, namun dengan adanya
peminjaman kredit pada Bank, maka usaha ini terus mengalami perkembangan. Setelah HJ.Harfana
Alwi berusia 17 tahun, ayahnya mewariskan atau memindahtangankan seluruhnya usaha ini
kepadanya. Sehingga ia merasa pada usia tersebut sebagai usia yang menuntunnya untuk menjadi
seorang wirausaha dari usaha yang dicetuskan oleh Ayahnya. Selama berada di tangan HJ.Harfana
Alwi, usaha ini terus menerus mengalami perkembangan pesat, ia melakukan sedikit perubahan-
perubahan pada organisasi usaha ini, dimana perubahan ini memberikan manfaat yang sangat besar
bagi calon pembelinya.

Yang menjadi trik utama dalam usaha Real Estate ini adalah, mencari lokasi atau sasaran
pembangunan yang kurang persaingan dalam lokasi tersebut. Seperti di daerah perkotaan yang
padat penduduk, namun kurang persaingan pada lokasi tersebut. Dalam usaha ini, dilakukan di
daerah Bone, Bombana, dan Palopo. Maka dari hal tersebut, sehingga lahirlah suatu perusahaan
yang besar, yang dikelolah oleh tangan-tangan yang terampil pada bidangnya masing-masing.

Berikut ini adalah sekilas tentang Perusahaan PT Harfana Halim Indah:

Jenis Usaha : Real Estate “Pengadaan Jual Beli Rumah dalam lingkungan suatu Perumahan”

Tanggal Berdiri : Tahun 1985

Tempat Berdiri : Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

Modal awal : Rp. 500.000,-

Sumber Modal :Tabungan Sendiri (dari Usaha-usaha sebelumnya seperti Usaha Sebagai Tukang
Gigi dan tambahan dari orang Tua)

Omset : Rp. 2.000.000.000,-/Bulan

Lokasi Usaha : Tersebar di berbagai Provinsi di Pulau Sulawesi seperti Sulawesi Selatan pada
umumnya, Sulawei tenggara, dan Sulawesi Tengara.

Pusat/Kantor Lokasi Usaha:

1. Jalan Sambaloge Baru Watampone, Kabupaten Bone.

2. Jalan Poros Palopo-Belopa, Kabupaten Palopo.

3. Bombana, Sulawesi Tenggara

Nama-nama Perumahan:

1. BTN Harfana halim Indah Permai

2. BTN Harfana halim Indah Lestari


3. BTN Alam Indah Permai

4. BTN Permata Biru Indah Permai

5. BTN Bone Biru Indah Permai

6. Perumnas Tibojong Indah Permai

7. Taman Anggrek Indah Permai

8. Bombana Indah Permai

9. BTN Bombana Harfana Indah Permai

10. Palopo Harfana Indah Permai

2. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia.
Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.
Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya,
Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans
TV dan Bank Mega.

Karier dan kehidupan

Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah
wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam
keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa
tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa
orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.

Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis.
Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional
1984-1985.

Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah
stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul
juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen
Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.

Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada
1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk
ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan
160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha,
Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya membangun jaringan dan
sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke
konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia.
Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.

Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini


mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-
holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi)
dan Para Inti Propertindo (properti).

Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara
lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega
Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan
investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam
Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group
memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.

Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini
menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central
Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui
anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40
persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian
saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.

Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian,
menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia.
Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan
US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di
Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.

Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT
Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global
Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .

Latar belakang pendidikan

Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.

SD Van Lith, Jakarta (1975)

SMP Van Lith, Jakarta (1978)

SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)

Executive IPPM (MBA; 1993)

3. Jakob Oetama

Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah
wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur
Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan
Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA
(Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith
Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta.

Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial
Politik UGM Yogyakarta.

Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan
berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami
majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob
mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai
berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki
beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan,
radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.

Pendidikan

Pengalaman Bekerja

Guru SMP Mardijuwana, Cipanas (1952-1953)

Guru Sekolah Guru Bantu (SGB), Bogor (1953-1954)

Guru SMP Van Lith, Jakarta (1954-1956)

Redaktur Mingguan Penabur (1956-1963)

Ketua Editor majalah bulanan Intisari

Ketua Editor harian Kompas

Pemimpin Umum/Redaksi Kompas

Presiden Direktur Kompas Gramedia

Presiden Komisaris Kompas Gramedia

Karya Tulis

Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem Demokrasi Terpimpin (skripsi di Fisipol UGM tahun 1962)

Dunia Usaha dan Etika Bisnis (Penerbit Buku Kompas, 2001)

Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002).

Bersyukur dan Menggugat Diri (Penerbit Buku Kompas, 2009)

Keanggotaan Organisasi

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

Anggota DPR Utusan Golongan Pers

Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia


Anggota Dewan Penasihat PWI

Anggota Dewan Federation Internationale Des Editeurs De Journaux (FIEJ)

Anggota Asosiasi International Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawai, Amerika Serikat

Ketua Bidang Organisasi dan Manajemen Serikat Penerbit Surat Kabar.

Perbandingan Karakter Seorang Yang Sukses Karena Bekerja dan Berwirausaha

Mungkin karakter kedua tipikal orang tersebut hampir sama hanya saja pasti ada
kelemahan/keunggulan yang tidak dimiliki oleh kedua tipikal orang tersebut. Berikut macam-macam
karakter yang dimiliki oleh kedua tipikal orang yang sukses karena bekerja dan berwirausaha, yaitu:

Percaya Diri

Berorientasi Pada Tugas dan Hasil

Berani Menanggung Risiko

Kepemimpinan

Berorientasi ke Masa Depan

Kreativitas

Merubah pola pikir

Merubah Karakter

Tetapi kalau menurut pendapat saya pemikiran orang yang berwirausaha itu lebih unggul dari pada
orang yang bekerja, karena pemikiran orang yang berwirausaha bisa terus berkembang demi
bertahannya usaha yang dimilikinya. Dan orang yang sukses dalam berwirausaha mungkin memiliki
hampir seluruh karakter yang sudah saya sebutkan di atas, sedangkan orang yang sukses karena
bekerja mungkin dia lemah pada karakter poin b,c,f,g,dan h.

Walaupun lemah bukan berarti orang yang sukses karena bekerja tidak mempunyai karakter yang
sudah saya sebutkan tadi, tapi orang yang sukses karena berwirausaha mungkin lebih unggul dari
pada orang yang sukses karena bekerja khususnya di poin b,c,f,g, dan h tersebut.

Kalau ditanya karakter mana yang ingin anda miliki dari tipikal kedua orang di atas?

Tentu saya akan memilih karakter poin f yaitu kreativitas, karena menurut saya dengan memiliki
karakter yang kreatif sangat menguntungkan apalagi di zaman sekarang ini yang persaingan dalam
dunia kerja sangtlah ketat karekter tersebut akan sangat membantu kita jika sulit mendapatkan
pekerjaan. Dengan mempunyai karekter ini kita akan mudah untuk memanfaatkan peluang sekecil
apapun untuk dijadikan sesuatu yang menguntungkan bagi kita bahkan juga orang lain jika hasil
pemikiran yang kreatif tersebut dikembangkan dan akhirnya tercipta lapangan kerja baru.
Karakter wirausaha yang ingin saya miliki

Karakter wirausaha yang ingin saya miliki yaitu salah satunya berani menanggung resiko dan tidak
takut gagal. Mengapa saya memilih ini?. Karena kebanyakan pengusaha/wirausaha sangat takut jika
ingin mau terjun di bidang ini akan mengalami yang namanya kegagalan. Padahal dibalik kegagalan
itu pasti ada hal yang baik untuk diambil hikmahnya. Dengan kita pernah gagal dalam berwirausaha
maka kita harus bisa lebih dalam menggali kreativitas kita. Dan jika kita baru membuka suatu usaha
maka kita juga harus berani mengambil sebuah resiko seperti kegagalan, kerugian dan lain
sebagainya. Jika kita sudah pernah gagal maka kita akan bisa melakukan riset dan dengan riset
tersebut maka produk kita akan semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai