Anda di halaman 1dari 9

Macam macam suku bangsa yang ada di Indonesia

Ada ratusan suku bangsa di Indonesia. Daftar di bawah ini hanya sebagiannya
saja, mewakili dari masing-masing provinsi yang ada di Indonesia.

Kalau kamu tertarik untuk ikut menambahkan keterangan dan data, bisa
disampaikan melalui kolom komentar, Satu Jam akan dengan senang hati
memasukkan informasi tersebut ke dalam artikel pembahasan ini.
Suku Aceh dari Aceh
Suku yang mendiami Provinsi Aceh yaitu Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Melayu
Tamiang, Haloban, Devayan, Sigulai, Julu, Singkil, Aneuk Jamee, Simelue, dan
Pulau.

Adapun Suku Aceh pada masa pra-modern hidup secara matrilokal dan
komunal. Mereka tinggal di pemukiman yang disebut gampong.

Persekutuan dari gampong-gampong membentuk mukim. Masa keemasan


budaya Aceh dimulai pada abad ke-16, seiring kejayaan kerajaan Islam
Aceh Darussalam, dan kemudian mencapai puncaknya pada abad ke-17.
Orang Aceh pada umumnya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran agama
Islam, dan juga sebagai pejuang militan dalam melawan penaklukan kolonial
Portugis dan Belanda.

Suku Batak dari Sumatera Utara


Suku yang ada di provinsi Sumatra Utara yaitu Batak Karo, Batak Simalungun,
Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan
Maya-maya.
Adapun Suku Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan
beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera
Utara.

Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Batak Toba, Batak Karo,
Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Suku Minangkabau dari Sumatra Barat
content.rajakamar.comduaduasepuluh2011.wordpress.com
Suku yang tinggal di Provinsi Sumatra Barat adalah Minangkabau, Melayu, dan
Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang, dan Gusci. Adapun
Suku Minangkabau atau disingkat Minang menganut sistem kekerabatan
matrilineal, dan identik dengan agama Islam.

Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang


Padang, merujuk pada nama ibu kota provinsi Sumatera Barat Kota Padang.
Namun, mereka biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang
awak, bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri
Suku Akit dari Riau
Suku yang ada di Provinsi Riau yaitu Suku anak dalam, Melayu, Akit, Talang
Mamak, Hutan, Sakai, Laut, Bunoi. Adapun Suku Akit merupakan suku asli yang
mendiami wilayah Pulau Rupat tepatnya di Kecamatan Bengkalis Kabupaten
Bengkalis.
Suku ini telah lama mendiami pulau ini sebelum suku-suku lainnya menjadikan
pulau ini sebagai tempat tinggal.

Suku Sakai dari Kepulauan Riau


Suku yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Melayu, Siak, Sakai, Kubu,
Kerinci, Bajau, Batin, Penghulu. Adapun Suku Sakai menurut pendapat
beberapa ahli, merupakan percampuran antara orang Wedoid dengan orang
Minangkabau yang bermigrasi sekitar abad ke-14.

Suku Kerinci dari Jambi


Suku yang terdapat di Provinsi Jambi yaitu Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah,
Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau. Adapun Suku Kerinci, namanya berasal dari
bahasa Tamil, yaitu nama bunga kurinji (Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di
India Selatan pada ketinggian di atas 1800 m yang mekarnya satu kali selama
dua belas tahun.

Oleh karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan. Dapat
dipastikan bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan
nama Kerinci sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil.
Suku Musi dari Sumatra Selatan
Suku yang mendiami Provinsi Sumatra Selatan yaitu Melayu, Kikim, Semenda,
Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak,
Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau.

Adapun Suku Musi yang dikenal pula dengan Suku Sekayu merupakan
merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku
bangsa yang berasal dan bermukim di sepanjang tepian Sungai Musi.

Suku Melayu dari Bangka Belitung


Suku yang menghuni Provinsi Bangka Belitung yaitu Melayu, Jawa, Sunda ,
Bugis, Banten, Banjar, Madura, Palembang, Minang, Aceh, Flores, Maluku,
Manado. Adapun Suku Melayu, namanya berasal dari Kerajaan Malayu yang
pernah ada di kawasan Sungai Batang Hari.

Dalam perkembangannya, Kerajaan Melayu akhirnya takluk dan menjadi


bawahan Kerajaan Sriwijaya.

Pemakaian istilah Melayu-pun meluas hingga ke luar Sumatera, mengikuti


teritorial imperium Sriwijaya yang berkembang hingga ke Jawa, Kalimantan, dan
Semenanjung Malaya. Jadi orang Melayu Semenanjung berasal dari Sumatera.

Suku Serawai dari Bengkulu


Suku yang tinggal di Provinsi Bengkulu yaitu Suku Rejang, Suku Serawai, Suku
Melayu, Suku Mukomuko, Suku Ketahun, Suku lembak, Suku Enggano, Suku
Pasemah, Suku pendatang.

Adapun Suku Serawai, sebagian besar masyarakatnya berdiam di kabupaten


Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum,
Manna, dan Seginim.
Suku Lampung dari Lampung
Suku yang ada di Provinsi Lampung yaitu Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda,
Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, Pasemah, Jawa, Sunda, Batak, Melayu,
Lampung (Sebatin dan Pepadun).

Adapun Suku Lampung dulu merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang
berpusat di Jambi dan menguasai sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk
Lampung dan berjaya hingga abad ke-11.

Suku Betawi dari DKI Jakarta


Suku yang ada di Provinsi DKI Jakarta yaitu Betawi, Jawa, Sunda. Adapun Suku
Betawi memiliki boneka jumbo yang dikenal dengan ondel-ondel.

Suku Sunda dari Jawa Barat


Suku yang ada di Provinsi Jawa Barat yaitu Suku Sunda. Suku Sunda
merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia, setelah suku Jawa. Suku Sunda
yang terkenal dengan alat musik angklung ini juga memiliki alat musik unik
bernama Karinding.
Suku Baduy dari Banten
Suku yang ada di Provinsi Banten yaitu Baduy, Sunda, dan Banten.
Adapun Suku Baduy memiliki populasi sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan
mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar.
Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya
penduduk wilayah Baduy dalam.
Suku Samin dari Jawa Tengah
Suku yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jawa, Karimun, dan Samin.
Adapun Suku Samin merupakan masyarakat keturunan para pengikut Samin
Surosentiko yang mengajarkan sedulur sikep, yang mana mereka mengobarkan
semangat perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan.

Kelompok Samin lebih suka disebut wong sikep, karena kata samin bagi mereka
mengandung makna negatif.
Suku Jawa dari D.I Yogyakarta
Suku yang mendiami Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Suku Jawa.
Tidak hanya di Yogyakarta, suku Jawa yang merupakan suku bangsa terbesar di
Indonesia juga berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ada pula Suku Jawa yang berada di negara Suriname, Amerika Selatan karena
pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja dan kini
suku Jawa di sana dikenal sebagai Jawa Suriname.

Suku Madura dari Jawa Timur


Suku yang menghuni Provinsi Jawa Timur yaitu Jawa, Madura, Tengger, dan
Osing. Adapun Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di
Indonesia, jumlahnya sekitar 20.179.356 juta jiwa (sensus 2014).
Suku Bali Aga dari Bali
Suku yang menghuni provinsi Bali yaitu Bali Aga, dan Bali Majapahit.
Adapun Suku Bali Ada salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap
mereka sebagai penduduk bali yang asli.
Suku Sasak dari Nusa Tenggara Barat
Suku yang tinggal di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Bali, Sasak, Samawa,
Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba. Adapun Suku Sasak,
kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab
Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok.
Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak
dipercaya berasal dari kata “sa’-saq” yang artinya yang satu. Kemudian Lombok
berasal dari kata Lomboq yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa’ Saq
Lomboq artinya sesuatu yang lurus.

Suku Bima dari Nusa Tenggara Timur


Suku yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Sabu, Sumba, Rote,
Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot,
Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores. Adapun Suku
Bima telah mendiami Kabupaten Bima dan Koa Bima sejak kerajaan Majapahit.
Suku ini memiliki cadar khas dari sarung yang dinamai rimpu.
Suku Dayak dari Kalimantan Barat
Dayak adalah salah satu suku yang berada di pulau Kalimantan. Selain Dayak,
suku lain yang mendiami Provinsi Kalimantan Barat yaitu Dayak, Kayau, Ulu Aer,
Mbaluh, Manyuke, Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju.
Adapun Suku Dayak sebenarnya merujuk pada penghuni pedalamanyang
mendiami Pulau Kalimantan secara keseluruhan.
Suku Ot Danum dari Kalimantan Tengah
Suku yang tinggal di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Dayak, Kapuas, Ot
Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan, Taboyan, Bukumpai.
Adapun Suku Ot Danum yang juga dikenal dengan SUku Dohoi, Malahoi, atau
Uud Danum/Uut Danum adalah kelompok etnis yang menghuni wilayah
Pegunungan Schwaner.

Suku Banjar dari Kalimantan Selatan


Suku yang menghuni Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Ngaju, Laut, Maanyan,
Bakumpai, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak.
Adapaun Suku Banjar berjumlah sekitar 4,1 juta jiwa. Sebanyak kurang lebih 2,7
juta orang Banjar tinggal di Kalimantan Selatan dengan hampir separuh orang
Banjar lainnya berada di perantauan.

Suku Tidung dari Kalimantan Timur


Suku yang tinggal di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Ngaju, Otdanum,
Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis, Abal,
Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusau. Adapun Suku Tidung, semula memiliki
kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung. Tetapi kini kerajaan Tidung telah runtuh
akibat politik adu domba penjajah Belanda.

Suku Bulungan dari Kalimantan Utar


Suku yang menghuni Provinsi Kalimantan Utara yaitu Bugis, Suku Jawa, Suku
Banjar, Suku Tidung, Suku Dayak, Suku Bulungan, Suku Suluk. Adapun Suku
Bulungan pada zaman dahulu merupakan Kesultanan Bulungan yan kini telah
tiada akibat tragedi Bultiken, yaitu peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh
tentara Indonesia yang dipimpin oleh Letnan B.Simatupang, atas perintah
Pangdam IX Mulawarman saat itu yaitu Brigadir Jendral Suhario terhadap para
petinggi dan keluarga kerajaan Kesultanan Bulungan, serta aksi pembakaran
istana Bulungan dan penjarahan serta perampasan harta benda milik Kesultanan
Bulungan yang juga dilakukan oleh para tentara tersebut.

Suku Minahasa dari Sulawesi Utara


Suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Utara yaitu Minahasa, Bolaang
Mangondow, Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda,
Halmahera, Tidore, dan Obi. Adapun Suku Minahasa merupakan suku bangsa
terbesar di provinsi Sulawesi Utara.

Suku Toraja dari Sulawesi Barat


Suku yang terdapat di Provinsi Sulawesi Barat yaitu Mandar, Toraja, Bugis,
Jawa, Makassar. Adapun Suku Toraja tidak hanya banyak tinggal di Sulawesi
Barat, tetapi juga Sulawesi Selatan. Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to
riaja, yang berarti “orang yang berdiam di negeri atas”.

Suku Mori dari Sulawesi Tenggara


Suku yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Buol, Toli-toli, Tomini,
Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak,
Banggai, dan Balatar. Adapun Suku Mori, wilayah otoritasnya meliputi
Kabupaten Morowali bagian utara. Salah satu tokoh Mori yang terkenal adalah
Raja Mori yang bernama Marunduh, ia terkenal dengan semboyan “Metumbah
allo komba aku monsuka”.

Suku Buton dari Sulawesi Tenggara


Suku yang menghuni Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Mapute, Mekongga,
Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna,
Wolio, Moronene, Wononii, Kulisu, Laki, dan Bugis. Adapun Suku Buton adalah
masyarakat yang mendiami wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Daerah-
daerah itu kini telah menjadi beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi
Tenggara.
Suku Bugis dari Sulawesi Selatan
Suku yang tinggal di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Mandar, Bugis, Toraja,
Sa’dan, Bugis, dan Makassar. Adapun Suku Bugis adalah suku yang tergolong
ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Masuk ke Nusantara setelah gelombang
migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata “Bugis” berasal dari
kata To Ugi, yang berarti orang Bugis
Suku Gorontalo dari Gorontalo
Suku yang mendiami Provinsi Gorontalo yaitu Gorontalo, Atinggola, Suwawa,
Manado, Polahi. Adapun Suku Gorontalo atau Hulondalo adalah penduduk asli
provinsi Gorontalo di bagian utara pulau Sulawesi.

Suku Buru dari Maluku


Suku yang menghuni Provinsi Maluku yaitu Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon,
Rana, Alifru, Furu-furu. Adapun Suku Buru, kelompok etnis ini kebanyakan
tinggal di pulau Buru. Mereka juga menyebut diri gebfuka atau gebemliar yang
secara harfiah berarti “orang dunia” atau “orang tanah”.

Suku Togutil dari Maluku Utara


Suku yang tinggal di Provinsi Maluku Utara yaitu Halmahera, Obi, Morotai,
Ternate, Bacan, Module, Pagu, Makian Barat, Kao, Buli, Patani. Adapun Suku
Togutil (atau dikenal juga sebagai Suku Tobelo Dalam) adalah
kelompok/komunitas etnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar
hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam
Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku
Utara. Orang Togutil sendiri tak ingin disebut “Togutil” karena Togutil bermakna
konotatif yang artinya “terbelakang”.

Suku Dani dari Papua Barat


Suku yang ada di Provinsi Papua Barat yaitu Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan
Sentan. Adapun Suku Dani dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang
terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang seperti kapak batu, pisau
yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat
menggunakan kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat.
Suku Asmat dari Papua
Suku yang mendiami Provinsi Papua yaitu Sentani, Dani, Amungme, Nimboran,
Jagai, Asmat, dan Tobati. Adapun Suku Papua Asmat dikenal dengan hasil
ukiran kayunya yang unik.
Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan
mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda
satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual.
Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku
Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.

Anda mungkin juga menyukai