Anda di halaman 1dari 3

Nama :

1. Putry Tasya Nandyta Mus (19/445241/KU/21668)


2. Tarisya A Amaldina (19/440764/KU/21457)
3. Unaisa Rahmawati (19/445252/KU/21679)
4. Zahra Parisya Shafa(19/441959/KU/21505)
1. Skorbut
Skorbut atau scurvy adalah suatu penyakit langka yang terjadi pada saat tubuh kekurangan
vitamin C.
A. Mekanisme Terjadinya
Tanpa keberadaan vitamin C yang cukup, serat kolagen dalam tubuh tidak dapat
diperbaiki sehingga dapat memicu kerusakan jaringan tubuh. Kerusakan jaringan inilah
yang memicu munculnya skorbut pada seseorang
B. Faktor Risiko
 Ketergantungan obat
 Kebiasaan minum minuman beralkohol.
 Mengalami gangguan mental kompleks, seperti skizofrenia dan depresi berat.
 Menjalani kehamilan atau sedang menyususi sehingga membutuhkan asupan vitamin
lebih banyak.
 Menjalani fad diet, yaitu diet yang tidak sehat dan tidak seimbang dengan tujuan
menurunkan berat badan secara instan.
 Merokok.
 Memiliki penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi, seperti kolitis ulseratif
atau penyakit Crohn.
 Menderita anoreksia nervosa, yaitu suatu kelainan mental pada seseorang yang
menyebabkan dirinya selalu berpikir akan mengalami kenaikan berat badan pada saat
makan sehingga hanya makan dengan jumlah sedikit.
 Menjalani pengobatan yang dapat menimbulkan mual sehingga kehilangan nafsu
makan. Contohnya adalah pengobatan kemoterapi.
 Berusia lanjut. Lansia yang sulit menjaga pola makan sehat dan seimbang berisiko
terkena skorbut.
C. Pengobatan
 Skorbut dapat diatasi dengan mudah dengan memberikan suplemen vitamin C kepada
penderita.
 Penderita yang mengalami skorbut akibat suatu kelainan atau penyakit, perlu
mendapatkan penanganan lain sesuai yang direkomendasikan oleh dokter spesialis di
bidangnya, seperti:
 Dokter spesialis gizi, jika dicurigai skorbut yang terjadi akibat pola makan yang
tidak seimbang.
 Dokter spesialis saluran pencernaan, jika dicurigai skorbut yang muncul
karena adanya penyakit pada saluran pencernaan, seperti penyakit Crohn.
 Psikolog, jika dicurigai skorbut yang muncul disebabkan faktor psikologis.
D. Rekomendasi Asupan Harian
Untuk menjaga agar asupan vitamin C tetap cukup, berikut ini adalah kadar
minimum konsumsi vitamin C yang disarankan oleh Food and Nutrition Board of the
National Academy of Sciences:
 Bayi usia 0-6 bulan: 40 mg. Usia 7-12 bulan: 50 mg.
 Anak-anak usia 1-3 tahun: 15 mg. Usia 4-8 tahun: 25 mg.
 Laki-laki usia 9-13 tahun: 45 mg. Usia 14-18 tahun: 75 mg. Usia 19-70
tahun: 90 mg.
 Perempuan usia 9-13 tahun: 45 mg. Usia 14-18 tahun: 65 mg. Usia 19-70
tahun: 75 mg.
 Wanita hamil dengan usia di bawah 18 tahun: 80 mg. Hamil dengan usia
19-50 tahun: 85 mg.
 Wanita menyusui dengan usia di bawah 18 tahun: 115 mg. Menyusui
dengan usia 19-50 tahun: 120 mg.
Referensi :
https://www.alodokter.com/skorbut

2. Kulit Mudah Memar


A. Mekanisme Terjadinya
Kulit yang mudah memar dan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, bisa menjadi
indikasi kekurangan vitamin C. Lambatnya penyembuhan luka ringan secara alami oleh tubuh juga
menunjukkan bahwa kadar vitamin C dalam tubuh kurang memadai.
B. Faktor Resiko
Kulit sering memar memang tidak memberikan bahaya yang mendesak, terutama jika
diakibatkan oleh hal-hal sepele seperti benturan ringan. Namun, status tersebut bisa berubah menjadi
membahayakan jika memar menjadi gejala dari berbagai penyakit berat seperti berikut.

1. Hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan hemofilia B (penyakit christmas) adalah penyakit yang
membuat penderitanya kehilangan kemampuan dalam proses pembekuan darah. Sulitnya darah
untuk dibekukan berakibat pada munculnya memar-memar di permukaan kulit.
2. Leukimia atau kanker darah cenderung memilki banyak bekas memar di permukaan kulitnya.
Memar yang terjadi disebabkan oleh sulitnya pembekuan darah yang terjadi karena kurangnya
platelet trombosit.
3. Gangguan fungsi platelet yang terjadi pada penderita leukimia memang mematikan. Gangguan ini
juga disebut dengan nama acquired platelet function disorder yang ditandai dengan fungsi abnormal
dari trombosit yang menyebabkan darah tidak membeku dengan baik.
4. Penyakit disseminated intravascular coagulation (DIC) adalah penyakit yang membuat seluruh
simpanan trombosit digunakan secara tidak normal untuk proses pembekuan darah. Hilangnya kadar
trombosit bisa membuat tubuh mengalami pendarahan baik internal maupun eksternal yang ditandai
dengan munculnya memar.

C. Pengobatan

Dapat diatasi dengan penanganan memar di rumah secara mandiri. Umumnya, akan reda dan
hilang dengan sendirinya. Meski demikian, jangan anggap sepele memar, terutama jika sering
timbul, tidak diketahui penyebabnya, atau disertai gejala-gejala lain. Segera konsultasikan ke
dokter untuk mendapatkkan penanganan yang tepat.

Referensi : https://www.alodokter.com/tiba-tiba-muncul-memar-bisa-menjadi-gejala-penyakit-
berbahaya
Sariawan (Apthous Stomatitis)
Sariawan adalah luka dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Bentuknya
bisa oval atau bulat dan berwarna putih atau kuning dengan tepian merah akibat peradangan. Salah
satu penyebab sariawan adalah kekurangan vitamin C.

A. Mekanisme Terjadinya
Sariawan ditandai dengan luka dalam mulut, luka tersebut berwarna putih dan membengkak. Gejala
sariawan tidak parah dan dapat pulih tanpa pengobatan medis dalam kurun waktu seminggu hingga
dua minggu.

B. Faktor Penyebab
1. kondisi medis tertentu, misalnya infeksi virus
2. cedera pada lapisan dalam mulut
3. efek samping dari obat atau metode pengobatan
4. perubahan hormone dan beberapa faktor lainnya.

C. Pengobatan Sariawan
Sariawan umumnya dapat pulih dengan sendirinya. Penderita dapat melakukan penanganan sendiri
untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami seperti menggunakan sedotan dan
menghindari makanan yang pedas.
Jika pengobatan mandiri tidak dapat menangani sariawan, maka dokter dapat memberikan penderita
obat pereda nyeri, obat kortikosteroid, obat antimikroba dan obat-obatan lainnya sesuai dengan
pasien

D. Pencegahan Sariawan
 Menjaga kebersihan mulut
 Memeriksakan kondisi gigi dan mulut secara teratur ke dokter gigi
 Berhenti merokok
 Melakukan kegiatan penunjang untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin.

E. Sumber vitamin dan rekomendasi asupan


Mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C
 Jeruk
 Apel
 Kiwi
 Dan lain-lain

https://www.alodokter.com/sariawan
https://www.yukepo.com/hiburan/tips/8-buah-pengangkal-alami-sariawan-ampuh-nggak-usah-
pakai-obat-lagi/

Anda mungkin juga menyukai