Yang saya hormati Ibu Rini sebagai guru bahasa Indonesia, dan juga teman – teman seperjuangan yang saya banggakan. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah memberikan hidayah dan tuntunan kepada kita semua. Tahu gak sih, kalau dulu nenek moyang kita itu bikin kalender itu berdasarkan dengan berbagai perhitungan, mulai dari perhitungan astronomi, pergantian musim, peristiwa politik hingga prediksi kiamat. Kenapa sistem kalender kita 12 bulan? Kena ga 20 bulan atau 10 bulan saja? Apa dasar perhitungannya? Singkatnya kalender yang kita gunakan sekarang adalah adopsi dari sistem kalender Romawi. Yang awal mulanya kalender Romawi ini hanya memiliki 10 bulan saja atau 304 hari dalam satu tahun. Tapi jumlah 10 bulan ini kemudian dianggap kurang tepat karena tidak bisa sinkron dengan pergantian musim yang terjadi. Hingga pada akhirnya Kaisar Romawi pada saat itu yang bernama Numa Pompilius menambahkan 2 bulan baru yakni Januari dan Februari, lalu disempurnakan lagi oleh sistem kalender Julian yang namanya diambil dari Julius Caesar, kaisar Romawi pada saat itu. Lalu ketika bangsa Eropa mulai mengembangkan sains dan astronomi, sistem kalender Julian diganti dengan sistem kalender Gregorian yang hingga pada saat ini kita gunakan. Alasannya diganti kalender Julian menandakan bahwa dalam 1 tahun ada 365,25 hari atau ternyata kelebihan 11 menit dari perputaran bumi terhadap matahari yang sesungguhnya. Meski terdengar kecil, hanya 11 menit, tetapi kelebihan ini dapat menumpuk tiap tahunnya dan menyebabkan kalender Julian harus disesuaikan setia 128 tahun sekali. Maka dari itu di perkenalkanlah kalender Gregorian yang menyatakan bahwa 1 tahun ada 365,2425 hari, yang lebih akurat menggambarkan perputaran bumi terhadap matahari. Jadi sekarang kita tahu bahwa kalender kita itu menyimpan banyak sejarah dan perhitungan yang panjang sekali. Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika ada ada salah kata yang terucap. Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.