Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skenario II biomedik I
Sindrom ini banyak terjadi sekitar 1 dari 700 kelahiran dan biasanya terjadi pada
ibu mengandung yang berusia lebih dari 35 tahun. Pada penderita sindroma
Down terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom 21 yang berlebih ini
mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan,
berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang,
otot-otot melemah (hipotonia). Ciri-cirinya IQ rendah,tubuh pendek,kepala lebar,
wajah membulat, kelopak mata memiliki lipatan epikantus mirip orang 'oriental’,
mulut selalu terbuka dan Formula kromosom : Perempuan = 47,XX, +21 dan
Laki-laki = 47,XY, +21
2. sindroma Edwards (trisomik ke-18)
Sindrom patau ini sangat jarang terjadi hanya 1 dari 8000 kelahiran,
kelahiran ini bisa menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam atau minggu,
terjadi nondisjunction pada miosis maternal (85%), Karakteristik trisomi 13
adalah anomali multipel yang berat termasuk anomali sistem saraf pusat, anomali
wajah, defek jantung, anomali ginjal, dan anomali ekstremitas. Manifestasi
klinisnya dapat berupa mikrosefal, cyclops (mata tunggal), struktur nasal
abnormal, cleft bibir dan palatum, low set ears, dan polidaktili.
Trisomi 13 dapat dideteksi prenatal dengan melakukan pemeriksaan USG dan
marker serum maternal yang dilakukan pada trimester I. Skrining dilakukan
terutama bila terdapat riwayat memiliki anak dengan kelainan kongenital. Bila
terdapat kecurigaan janin mengalami trisomi 13, dilakukan pemeriksaan
kromosom jaringan janin dengan menggunakan amniosentesis atau biopsi vili
korialis.Tidak ada terapi spesifik atau pengobatan untuk trisomi 13. Kebanyakan
bayi yang lahir dengan trisomi 13 memiliki masalah fisik yang berat. Komplikasi
hampir terjadi sesegera mungkin seperti sulit bernapas, gagal jantung, gangguan
penglihatan, kejang, dan ketulian. Prognosis bayi dengan trisomi 13 sangat buruk
dan mayoritas bayi lahir mati (still birth). Beberapa bayi dapat berhasil lahir
namun hidup tidak lama. Lebih dari 80% anak dengan trisomi 13 meninggal pada
tahun pertama. Pencegahan dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan ahli
genetik sebelum merencanakan kehamilan selanjutnya terutama bila sebelumnya
memiliki riwayat memiliki anak trisomi 13.
4. sindrom turner (45,XO)
Sindroma Turner adalah suatu sindroma pada perempuan yang terdiri dari
postur pendek, ‘disgenesis gonad’ dan anomali kongenital mayor dan minor yang
disebabkan kelainan pada kromosom seks. Di seluruh dunia diperkirakan satu di
antara 2000-2500 kelahiran hidup bayi perempuan menderita Syndroma Turner.
Sebanyak 15 % penyebab dari abortus spontan setelah diperiksa kromosomnya
mempunyai karyotype 45, X. Lebih dari separuh Sindroma Turner tidak
terdiagnosa sampai usia 12-14 tahun, oleh karena tidak berkembangnya tanda
kelamin sekunder. Ciri-ciri dari sindrom turner ini tinggi badannya akan lebih
pendek dari pada wanita seusianya, dan terlambat dalam mengalami menstruasi
pertama, sulit memiliki anak apabila tidak diberi pengobatan.
5. sindrom klinefelter (47,XXY)
Sindrom klinefelter adalah sindrom yang diderita oleh laki-laki yang
memiliki tambahan kromosom X, diderita oleh 1 dari 600 bayi laki-laki secara
acak, gejala-gejala : seperti pasif dan pendiam, kekuatan ototnya rendah, serta
lambat untuk bisa duduk, merangkak, berjalan, atau bicara dibandingkan bayi
normal lainnya.
Pada masa remaja, khususnya ketika memasuki masa puber, testis penderita
sindrom Klinefelter tidak tumbuh dan membesar secara normal. Akibat ukuran
testis yang kecil ini produksi hormon testosteron menjadi kurang dan
perkembangan seksual di masa pubertas menjadi terhambat. Kondisi ini juga
dapat menyebabkan massa otot tubuh menjadi rendah sehingga tubuh menjadi
lembek.
Selain itu, kurangnya produksi testosteron dapat membuat remaja penderita
sindrom Klinefelter memiliki penis berukuran kecil, tidak banyak memiliki bulu-
bulu di wajah atau tubuh, dan kekurangan kalsium di tulangnya. Bahkan dua
pertiga dari mereka seperti mengalami pembesaran payudara dan pinggul
layaknya perempuan.Kendati kekurangan kalsium, perkembangan tinggi badan
anak-anak dan remaja penderita sindrom Klinefelter biasanya pesat dan di atas
tingkat pertumbuhan rata-rata.
6. sindrom superfemale (47,XXY)
Kariotipe XXX pada sindrom Tripel X terdapat 1 dari 1000 wanita dan
sering ditemukan secara kebetulan. Sindrom Tripel X diakibatkan adanya
kromosom tambahan akibat kesalahan gagal pemisahan (nondisjunction) pada
meiosis I maternal, menghasilkan fenotip wanita. Ciri-ciri memiliki perawakan
yang lebih tinggi dari rata-rata,ciri fisik normal. Kesulitan belajar cenderung lebih
sering ditemukan pada kelainan ini dibandingkan dengan kelainan kromosom seks
yang lain. perlambatan ringan terhadap perkembangan motorik dan bahasa cukup
sering terjadi dan gangguan bahasa baik reseptif maupun ekspresif terjadi hingga
saat dewasa. Rata-rata IQ 20 poin lebih rendah dari pada saudaranya. Gangguan
psikologis ringan umumnya terjadi. Terkadang terkena gangguan menstruasi,
namun umumnya wanita dengan sindrom Tripel X fertil dan memiliki keturunan
yang normal. Menopause dini akibat kegagalan ovarium dini dapat terjadi.
7. Sindrom supermale (47,XYY)
Terdapat 1 dari 1000 kelahiran bayi laki-laki. Sindrom XYY terjadi karena
nondisjunction pada tahap meiosis II paternal. Angka keguguran akibat sindrom
ini dilaporkan sangat rendah. Mayoritas laki-laki dengan kariotip ini tidak
memiliki bukti kelainan klinis dan tidak terdiagnosis. Ukuran saat lahir tidak
berbeda dengan bayi normal kaitannya dengan berat badan, panjang, dan lingkar
kepala. Pertumbuhan pada anak-anak umumnya terjadi percepatan, terjadi
perawakan tinggi. Intelejensi umumnya normal tetapi 10 poin lebih rendah
dibandingkan saudaranya, gangguan belajar dapat terjadi. Gangguan tingkah laku
meliputi hiperaktifitas, distracbility, dan impulsif. Sindrom ini kurang
berhubungan dengan tingah laku agresif seperti yang banyak dipikirkan
sebelumnya meskipun terjadi peningkatan risiko kesulitan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan,namun ditemukan bahwa angka kriminalitas pada
penderita sindrom ini 4 kali lipat lebih tinggi.
b. Poliploidi
Perubahan paling drastis pada jumlah kromosom (ekstra set). Dimana individu
tersebut mempunyai tiga copy dari masing-masing kromosom atau triploid.
Sangat jarang anak bisa bertahan dalam beberapa hari dengan kondisi organ yang
parah dan rusak. Biasanya pada manusia bersifat letal.
Abnormalitas struktur kromosom
a.Delesi
Hilangnya materi genetik. Contoh penyakitnya Cri Du Cat (5p-).
Delesi terdiri dari 2 macam :
-Delesi Terminal, yaitu putusnya lengan kromosom terminal disertai hilangnya
material
-Delesi Interstitial, yaitu timbulnya kerusakan pada kromosom dan dapat disertai
hilangnya material
b.Duplikasi
Terdapat dua salinan salah satu segmen kromosom pada satu kromosom. Dapat
terjadi akibat segregasi mitosis yang abnormal pada proses translokasi pada saat
inversi.
c.Translokasi
Pemindahan sebagian dari segmen kromosom ke kromosom lainnya.
Terdapat dua jenis translokasi,yaitu:
-Translokasi Robertsonian, yaitu lengan pendek dari dua kromosom akrosentrik
berbeda pecah dan akan meninggalkan ujung yang lengket serta menempel
menjadi dua lengan panjang.
-Translokasi Respirokal, yaitu dua bagian kromosom yang berbeda bertukar.
d.Inversi
Terjadi perubahan letak atau kedudukan gen-gen. Terbagi menjadi dua, yaitu
Parasentrik dan Perisentrik.
e.Isochromosomes dan Ringchromosomes
Terjadi karena selama pembelahan, bagian sentromer ada dalam bidang yang
salah, ringchromosome berbentuk seperti cincin.