Disusun Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN GENETIKA MOLEKULER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pewarnaan : Negatif
Berwarna : Bening
Bentuk : Coccus
Susunan : Single dan
koloni
Perbesaran : 40x10
3. Pewarnaan : Gram
Berwarna : Ungu
Bentuk : Coccus
Susunan : Single dan
koloni
Perbesaran : 40x10
4.2 Pembahasan
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk menunjukkan bagian-bagian sel,
membedakan mikroba yang satu dengan yang lainnya dan untuk mengenal sifat-
sifat dari mikroorganisme. Terdapat beberapa teknik atau cara pewarnaan yaitu
pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif, pewarnaan Gram, dan pewarnaan spora.
Selain tergantung dari teknik pewarnaan juga terdapat faktor yang mempengaruhi
pewarnaan yaitu zat warna bakteri. Dimana terdapat gugus khromofor yaitu gugus
yang mampu memberikan warna pada molekul zat warna. Dan gugus auxokhrom
yakni zat warna yang mampu memberikan disosiasi elektrolit-elektrolit pada
molekul zat warna sehingga zat warna bersifat lebih mudah bereaksi (Pelczar,
1988).
Pewarnaan sederhana dimana tujuan dari pewarnaan sederhana adalah untuk
mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal.
Zat warna yang digunakan adalah crystal violet. Mdari praktikum yang telah
dilakukan, didapatkan hasil sel bakteri yang diamati berwarna ungu. Hal ini
disebabkan oleh warna dari crystal violet menyerap secara baik kedalam sel-
selnya bakteri. Bentuk selnya coccus (bulat) dan susunan sel bakterinya single dan
menyebar. Pada pewarnaan ini dilakukan fiksasi yang bertujuan untuk
memudahkan warna dari crystal violet dapat menyerap pada sel bakteri (Pelczar,
1988).
Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dibagi menjadi dua golongan,
tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau Kristal violet.
Pertama yaitu bakteri gram positif yaitu bakteri yang dapat mengikat zat warna
utama (Kristal violet) dengan kuat dan tidak dapat dilunturkan oleh zat warna
lawan atau safranin. Pada pengamatan mikroskop sel-sel bakteri ini akan tampak
berwarna biru ungu (violet). Kedua yaitu gram negatif yaitu bakteri yang
mempunyai daya mengikat zat warna utama tidak kuat dan pada pengamatan
mikroskop bakteri ini berwarna merah. Pada percobaan ini didapatkan hasil
berupa bakteri berwarna ungu, berbentuk strepto coccus dan susunanya berkoloni.
Berdasarkan hasil tersebut maka bakteri merupakan bakteri gram positif (Dwi,
2012).
Pewarnaan spora. Endospora merupakan struktur tambahan dan bentuk
kondisi inaktif dari bakteri yang terbentuk di dalam sel dan memberikan
perlindungan terhadap bakteri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Spora
tidak dapat diwarnai dengan pewarna pada umumnya sehingga digunakan larutan
malachite green dan spora bakteri akan berwarna hijau. Pada percobaan ini
didapatkan bakteri mempunyai spora yang berwarna hijau dan sel vegetativ
berwarna merah, bentuknya bulat atau coccus dan susunanya berantai (Aini,
2015).
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil yaitu pada pewarnaan spora
dengan perbesaran 40x10 terlihat sel vegetatif dan sporanya. Spora tidak terlalu
jelas terlihat karena bertumpuk. Memiliki bentuk basil dan susunan single.
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil yaitu pada pewarnaan
sederhana dengan perbesaran 40x10 terlihat berwarna ungu, dengan bentuk
coccus dan susunannya yang single.
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil yaitu pada pewarnaan negatif
dengan perbesaran 40x10 terlihat berwarna bening, dengan bentuk coccus dan
susunannya yang single dan berkoloni.
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan hasil yaitu pada pewarnaan Gram
dengan perbesaran 40x10 terlihat berwarna ungu, dengan bentuk coccus dan
susunannya yang single dan berkoloni.
Adapun faktor kesalahan pada praktikum ini adalah lupa menggunakan
larutan alkohol 70% sebagai spray sterilisasi tangan, sehingga mengakibatkan
bakteri yang akan dilakukan pewarnaan dapat kontaminasi, praktikan meletakkan
dengan sembarangan alat dan bahan, sehingga dapat menyebabkan kontaminasi.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan pada pewarnaan spora bakteri
berbentuk basil, pewarnaan sederhana berbentuk coccus, pewarnaan
negatif berbentuk coccus dan pewarnaan gram berbentuk coccus.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan pada pewarnaan negatif bakteri
berwarna bening, berbentuk coccus, dan susunanya single dan koloni.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan pada pewarnaan gram berwarna
ungu, berbentuk coccus, serta susunanya single dan koloni.
5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya sebaiknya dapat menggunakan bakteri yang telah
dibiakkan dari apel busuk.
DAFTAR PUSTAKA
Fauziyyah. dkk. 2016. Isolasi Jamur dari Batuan Penutup Drainase Pada Sisi
Selatan Pantai II Bidang H Candi Borobudur. Jurnal Konservasi Budaya
Borobudur. Vol. 10 (2) : 40-44