Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN DAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI TAHUN

Nama : Nur Rizqi Farikha


Web Of Caution (WOC) Febris NIM : C1016082

Etiologi
Manifestasi Klinis:
- Demam > 37,80C - 400C
- Kulit hangat dan/atau Macam-macam demam:
Faktor endogen: Faktor eksogen: - Demam septik
kemerahan Mikroorganisme, - Latihan fisik
- Takikardia - Demam remitten
seperti virus, bakteri - dehidrasi - Demam intermitten
- Peningkatan RR
- Menggigil - Demam continue
- Nyeri sakit kepala - Demam siklik
Sel host inflamasi
- Keletihan dan kelemahan (makrofag, netrofil,
- Nafsu makan menurun sel Kuffer)
- Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan laboratorium,
Penatalaksanaan: Sitokin pirogen hematologi (Hb, Ht,
1. Secara fisik terbentuk Tubuh kehilangan Leukosit, Eritrosit,
- Awasi suhu secara berkala 4-6 jam cairan dan elektrolit Trombosit, LED)
- Buka pakaian dan selimut yang berlebihan - Ultrasonografi
- Perhatikan udara ruangan Sintesis PGE2 - Pemeriksaan Sputum
- Beri cairan melalui mulut, misal air putih, air dalam hipotalamus - CT-Scan atau endoskopi
susu, air buah, air teh
- Kompres hangat pada dahi, ketiak dan
lipatan paha
Mempengaruhi
hipotalamus anterior Komplikasi :
2. Obat-obatan - Dehidrasi : demam
- Berikan antibiotik sesuai program Cairan intrasel dan
ekstrasel menurun meningkatkan penguapan
- Berikan antipiretik, misal paracetamol sesuai Aksi antipiretik cairan tubuh
indikasi - Kejang demam: sering
 Bayi 6-12 bulan: ½ sendok teh sirup terjadi pada anak usia 6
parasetamol bulan-5 tahun
DEMAM
 Anak 1-6 tahun: ¼ - ½ parasetamol 500
mg atau 1-1 ½ sendok teh sirup pct
Demam merupakan kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pada pusat
 Anak 6-12 tahun: ½ tablet pct 500 mg
termoregulasi hipothlamus yaitu suhu tubuh > 37,80C (suhu oral/aksila) atau suhu rektal.
atau 2 sendok teh sirup paracetamol
Peningkatan suhu tubuh Evaporasi tubuh meningkat Kecepatan metabolisme basal Meningkatnya metabolisme Gangguan rasa nyaman
(> 37,80C - 400C) meningkat tubuh

Dx 2. Resiko defisit volume Rewel


Dx 1. Hipertermi pH tubuh menurun Konsentrasi, pikiran logis
cairan tubuh
hilang
Cemas
Ditandai dengan: Ditandai dengan: Anoreksia
Kelemahan
- Kenaikan suhu tubuh DS:
diatas rentang normal - Haus
- Kulit kemerahan DO: Dx 5. Kurang
- Pertambahan RR - Turgor kulit menurun Masukan makanan menurun Dx 4. Intoleransi Aktivitas pengetahuan
- Takikardi
- Membran mukosa kering
- Kulit teraba
panas/hangat - Takikardi Ditandai dengan:
- Suhu meningkat Dx 3. Resiko Ditandai dengan: DS: Menyatakan secara
ketidakseimbangan nutrisi DS: verbal adanya masalah
Intervensi (NIC): kurang dari kebutuhan tubuh - Melaporkan secara verbal DO: Ketidakakuratan
- Monitor suhu adanya kelelahan atau mengikuti instruksi, perilaku
sesering mungkin Intervensi (NIC): kelemahan tidak sesuai
- Monitor warna dan - Pertahankan catatan intake - Adanya dispnue
Ditandai dengan: DO:
suhu kulit dan output yang akurat - Mual, muntah
- Monitor TTV - Monitor status hidrasi - respon abnormal dari td dan
- Kurang nafsu makan Intervensi (NIC):
- Monitor hb, ht (kelembaban membran nadi terhadap aktivitas
- Konjungtiva pucat - Kaji tingkat pengetahuan
- Monitor intake mukosa, nadi, tekanan - Perubahan EKG: aritmia,
- Denyut nadi lemah klien dan keluarga
output darah ortostatik) iskemia
- Jelaskan tentang
- Berikan antipiretik - Monitor vital sign penyakit dan prognosis
- Selimuti pasien - Monitor asupan makanan / Intervensi (NIC): - Identifikasi
- Kompres pasien pada cairan Intervensi (NIC): kemungkinan penyebab
Nutrition Management:
lipat paha dan aksila - Lakukan terapi IV, jika - Kaji adanya alergi makanan - Observasi adanya - Berikan informasi
- Tingkatkan intake diperlukan - Kolaborasi dengan ahli gizi pembatasan klien dalam tentang kondisi klien
cairan dan nutrisi - Berikan cairan IV pada - Anjurkan untuk makan aktivitas - Diskusikan pilihan terapi
- Monitor hidrasi, suhu ruangan makanan yang mengandung - Kaji fsktor penyebab atau penanganan
seperti turgor kulit, - Dorong masukan oral Fe kelelahan - Berikan support mental
kelembaban - Monitor status nutrisi - Monitor nutrisi dan sumber - Eksplorasi kemungkinan
- Anjurkan pada keluarga
membran mukosa - Dorong keluarga untuk energi sumber dukungan
membantu pasien makan untuk meningkatkan asupan - Monitor respon
- Anjurkan minum 7-8 gelas protein dan vitamin C kardiovaskuler terhadap
per hari - berikan substansi gula aktivitas
- Kolaborasi dokter jika - Ajarkan pada keluarga - Monitor pola tidur dan ada
tanda cairan berlebih klien untuk membuat atau tidaknya gangguan
muncul memburuk catatan makanan harian tidur
- Monitor status nutrisi klien - Kolaborasi dengan tenaga
- Berikan informasi tentang rehabilitasi medik
kebutuhan nutrisi klien - Bantu klien
Nutrition Monitoring: mengidentifikasi aktivitas
- Monitor adanya penurunan yang masih bisa dilakukan
berat badan - Bantu untuk memilih
- Monitor interaksi anak-ortu aktivitas yang
selama makan konsistenseusuai
- Monitor lingkungan selama kemampuan fisik
makan - Bantu klien untuk membuat
- Monitor turgor kulit jadwal aktivitas
- Monitor mual muntah - Berikan support mental
- Monitor kekeringan, pada klien dan keluarga
rambut kusam dan mudah - Monitor respon fisik,
patah emosi, dosial, dan spiritual
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor konjungtiva
- Monitor kalori dan nutrisi

DAFTAR PUSTAKA

- Behrman, Kliegman & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.2. Ed.15. Jakarta: EGC
- NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2009-2011.Jakarta: EGC
- Ngastiyah.(2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC
- Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC
- Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai