Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL

Pokok pembahasan : Pencegahan Infeksi Nasokomial


Sasaran : Keluarga, pasien
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 45 menit
Tanggal : 12 Oktober 2019
Tempat : Ruang Rawat Inap Ambun Suri Lantai 1 RSUD
Achmad Mochtar Bukittinggi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Nosokomial adalah masuknya bakteri atau kuman ke dalam
tubuh dan jaringan yang terjadi pada individu. Infeksi adalah adanya suatu
organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis
baik lokal maupun sistemik. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit
dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan
bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah
sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien
berada dirumah sakit baru disebut infeksi nasokomial (Harrison, 2001).
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit.
Resiko infeksi nosokomial selain terjadi pada pasien yang di rawat di
rumah sakit dan tenaga medis, dapat juga terjadi pada keluarga yang
menunggui pasien selama di rumah sakit ataupun juga pengunjung pasien.
Pengetahuan tentang pencegahan infeksi dirasa sangat perlu diberikan
kepada keluarga pasien yang sehari-hari berkontak langsung dengan
sumber penularan infeksi baik keluarga yang dirawat ataupun juga
daripasien lainnya

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga
dapat melakukan pencegahan infeksi Nosokomial.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu:
a. Menyebutkan pengertian infeksi Nosokomial.
b. Menyebutkan sumber dan penularan infeksi Nosokomial .
c. Menyebutkan tanda dan gejala infeksi Nosokomial.
d. Menyebutkan cara pencegahan infeksi Nosokomial.
e. Memperagakan kembali cara cuci tangan yang benar
f. Memperagakan kembali cara batuk efektif
BAB II
MATERI PENYULUHAN
A. Defenisi
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau
infeksi oleh kuman yang dapat selama berada di rumah sakit. Infeksi
nosokomial tidak saja menyangkut penderita tetapi juga yang kontak dengan
rumah sakit termasuk staf rumah sakit, sukarelawan, pengunjung dan
pengantar ataupun keluarga pasien yang menjaga pasien selama di rumah
sakit.
B. Sumber dan Penularan Infeksi Nosokomial
1. Sumber Infeksi Nosokomial
Sumber :
a. Hidup
1) Manusia yang menderita suatu penyakit
2) Binatang : kucing, tikus, lalat dan kecoa
b. Mati
1) Debu
2) Air
3) Cairan yang dikeluarkan oleh manusia, seperti : air ludah,
nanah, air kencing, darah, muntahan dan tinja.

2. Cara Penularan Infeksi Nosokomial


a. Melalui saluran pernafasan (Batuk, Bersin)
b. Melalui saluran pencernaan (muntah, makanan atau minuman yang
tercemari kotoran dari manusia atau binatang)
c. Melalui Kulit (keringat, bersentuhan dengan luka, masukknya darah
melalui luka

C. Tanda Dan Gejala Infeksi Nasokomial


1. Demam menggigil
2. Sesak nafas
3. Batuk berdahak
4. Iritasi atau ruam pada kulit
5. Area infeksi membengkak, merah dan mengeluarkan nanah
6. Jantung berdebar
7. Lemas
8. Nyeri punggung atau nyeri perut

D. Cara Pencegahan Infeksi Nasokomial


1. Cuci tangan 6 langkah
a. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan sabun adalah merupakan satu tehnik
yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam
tubuh.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak,
punggung tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh
kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan manusia.
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-
sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
kemudian dibilas dibawah aliran air.
Jadi, pencegahan infeksi dengan mencuci tangan adalah
kegiatan membersihkan seluruh bagian-bagian tangan dimulai dari
telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari dan kuku dengan air
bersih dan sabun atau dapat juga dengan menggunakan handscrub
untuk mencegah penyebaran infeksi kuman melalui tangan.

b. Waktu mencuci tangan


1) Sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan
2) Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
3) Sesudah menggunakan kamar mandi
4) Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus
5) Setelah mengganti popok atau pembalut,
6) Sebelum dan setelah mengobati luka
7) Setelah membersihkan atau membuang sampah
8) Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan

c. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai
air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian


6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

Penggunaan sabun khusus cuci tangan baik berbentuk batang


maupun cair sangat disarankan untuk kebersihan tangan yang maksimal.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah
agar kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan
bakteri berpindah dari tangan ke tubuh anda.

2. Menerapkan Etika Batuk Yang Benar

a. Pengertian Batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran
pernapasandan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh
terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, gumpalan darah
dan benda asing. Batuk tidak hanya bertujuan untuk mengeluarkan
lendir maupun benda asing tetapi juga disebabkan oleh iritasi jalan
nafas (Djojodibroto, 2012).
b. Kebiasaan batuk yang salah.
1) Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
2) Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau
hidung saat batuk.
3) Membuang ludah sudah batuk disembarang tempat.
4) Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang
tempat.
5) Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk
c. Etika Batuk
Alat:
1) Tissue, Kain Lap
2) Sabun dan air
3) Gel pembersih tangan (Handscrub)
Langkah-langkah
1) Tutup hidung dan mulut denganm Menggunakan tisu/saputangan
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
2) Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol.
3) Gunakan masker
4) Pembuangan ludah dan dahak yang benar
Alat :
1) Kaleng atau wadah tertutup/pot sputum
2) air sabun / karbol atau lisol

Prosedur :
1) Isi kaleng/ wadah tertutup/pot sputum dengan cairan sabun / karbol
atau lisol.
2) Meludah pada kaleng/ wadah tertutup/pot sputum
3) Tutup wadah dengan rapat setelah batuk
4) Buang dahak kelobang wc atau timbun dalam tanah ditempat yang
jauh keramaian.
5) Cuci tempat penampungan dahak dan cuci tangan

3. Penataan Lingkungan
a. Merapikan barang-barang yang berserakan dan menumpuk di dalam
ruangan, karena akan menimbulkan tempat yang nyaman untuk
bersarangnnya nyamuk. Barang-barang pasien dimasukkan semua ke
dalam lemari pasien dan tidak ada yang menumpuk diluar atau sudut
ruangan.
b. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada
tempatnya, seperti air ludah atau muntahan punya tempat tersendiri
dan langsung dibuang ditempat sampah khusus yang disediakan RS.
c. Tidak membolehkan anak dibaeah usia 12 tahun berkunjung ke rumah
sakit. Dikarenakan Anak-anak mudah terserang penyakit. Anak-anak
rentan terhadap infeksi karena daya tahan tubuhnya yang lebih rendah
dibandingkan dengan orang dewasa.
d. Membatasi pengunjung yang menjenguk pasien di rumah sakit, karena
akan menimbulkan ruangan yang sesak, masuk dengan membawa
kuman dari luar rumah sakit.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Topik
Pencegahan Infeksi Nasokomial
1. Sasaran/Target
a. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di ruang Rawat Inap Ambun
Suri Lantai 1 RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
b. Target : Pasien dan keluarga

1. Metoda

a. Ceramah
b. Demonstrasi

2. Media dan Alat

Leaflet
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu/ 12 Oktober 2019
Waktu : Pukul 10.00-10.45 WIB
Tempat : Ruang Ambun Suri Lantai 1 RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi
4. Pengorganisasian
Moderator : Febri Zaldi, S.Kep
Penyaji : Elsa Desmiarti Armen, S.Kep
Observer : Manoza Hevina, S.Kep
Fasilitator : Dini Marsya, S.Kep
Defi Ariska, S.Kep
Nada Pramita Eldi, S.Kep
5. Materi
Terlampir

6. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenal mahasiswa dan pembimbing
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4) Menjelaskan kontrak waktu
5) Memberi kesempatan pada presenter untuk menjelaskan
materi
6) Mengarahkan alur diskusi
7) Memimpin jalannya penyuluhan
8) Menyimpulkan penyuluhan
9) Menutup acara
c. Perilaku yang diharapkan dari Penyaji
1) Menyampaikan informasi dan fasilitator kepada leader
2) Membantu leader dalam melaksanakan tugasnya
d. Fasilitator
1) Memotivasi peserta agar berperan aktif
2) Membuat absensi penyuluhan
3) Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan
penyuluhan
e. Observer
1) Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir
2) Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
3) Melaporkan tentang hasil penyuluhan

7. Setting Tempat

pintu masuk
Keterangan:

= Co Leader = Pembimbing

= Audiens = leader

= Observer = Fasilitator

9. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan
 Moderator membrerikan salam  Menjawab salam 5 menit
 Moderator memperkenalkan anggota  Memperhatikan
penyuluh
 Moderator menjelaskan topik  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Moderator membuat kontrak waktu  Mendengarkan dan
dan bahasa memperhatikan
 Moderator menjelaskan tujuan
penyuluhan
2 Pelaksanaan
 Menggali pengetahuan audience  Mengemukakan 20 menit
tentang Infeksi Nasokomial pendapat
 Memberi reinforcement positif  Mendengarkan
 Menjelaskan tentang pengertian  Mendengarkan dan
Infeksi Nasokomial memperhatikan
 Menggali pengetahuan audience  Mengemukakan
tentang tanda dan gejala Infeksi pendapat
Nasokomial  Mendengarkan
 Memberi reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang tanda dan gejala memperhatikan
Infeksi Nasokomial  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan audience pendapat
tentang cara pencegahan Infeksi  Mendengarkan
Nasokomial  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcement positif memperhatikan
 Menjelaskan tentang cara pencegahan  Mengemukakan
Infeksi Nasokomial pendapat
 Menggali pengetahuan audience
tentang cara cuci tangan yang benar  Mendengarkan
 Memberi reinforcement positif  Mendengarkan dan
 Mendemonstrasikan tentang cara cuci memperhatikan
tangan yang benar  Memberikan
 Moderator memberi kesempatan pertanyaan
audience untuk bertanya  Mendengarkan dan
 Memberikan reinforcement pada memperhatikan
audience yang mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan
3 Penutup
 Melakukan evaluasi  Menjawab pertanyaan 5 menit
 Meyimpulkan hasil diskusi  Bersama moderator
 Menyampaikan pesan untuk masyrakat menyimpulkan materi
 Mengucapkan salam  Memdengarkan dan
memperhatikan
 Menjawab salam
10. Evaluasi
1. Evalusi Struktural
a. Mahasiswa dan audiens sudah berada pada posisi yang
direncanakan
b. Tempat dan alat sesuai dengan perencanaan
c. Preplanning telah disetujui
2. Evalusi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. 70% audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d. 70% audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. Evalusi Hasil
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian Infeksi Nosokomial
b. Keluarga mampu menyebutkan sumber dan penularan Infeksi
Nosokomial
c. Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 8 tanda dan gejala infeksi
Nosokomial
d. Keluarga mampu menyebutkan 3 pencegahan infeksi Nosokomial
e. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara mencuci tangan yang
benar.
f. Keluarga mampu mendemonstrasikan cara batuk efektif
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen PP & PL. (2013). Buku Krida Pengendalian Penyakit Ditjen Pp & Pl .
diakses tanggal 26 desember 2013 melalui www.pppl.depkes.go.id
Djojodibroto,R,.D.(2012). Respirologi. Jakarta : EGC.
Gegtries. (2010). Konsep etika batuk. diakses tanggal 26 desember 2013 melalui
http://gegtriee.wordpress.com/2010/10/02/etika-batuk/
Potter&Perry.(2005). Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC
Tjay, T.H & Rahardja K. (2007). Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan
efek-efek sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai