Oleh
Agung Wahyudi
1714071044
Air merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan di bidang pertanian
dalam penyediaan air irigasi. Sumber air permukaan sampai saat ini masih
menjadi andalan dalam penyediaan air irigasi terutama pada musim kemarau.
Namun sayangnya, dengan semakin meningkatnya pembangunan di segala bidang
menyebabkan kuantitas dan kualitas air tidak lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pembangunan yang semakin meningkat diikuti dengan peningkatan pencemaran
lingkungan, yang salah satunya berasal dari limbah industri (Candra, 2007)
1.2 Tujuan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 September 2019, pukul 09.30-
11.30 WIB di Laboraturium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan, Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah botol sampel, gelas beker,
EC/DHL, thermometer dan hotplate. Bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah air limbah sungai, air limbah kolam dan air limbah tahu.
3.1 Hasil
Hasil yang didapat dari praktikum ini disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
seperti dibawah ini :
Tabel 1. Data EC dan Suhu Limbah Air Tahu 1
No. Suhu (oC) EC
1. 28 1369
2. 29 1528
3. 29 1476
4. 30 1468
5 30 1511
6. 31 1601
7. 33 1678
8. 35 1728
9. 38 1771
10. 42 1849
3.2 Pembahasan
Pengaruh suhu terhadap Electronic conductivity ini dibahas dalam praktikum kali
ini. Suhu akan berkaitan dengan EC disebabkan oleh sampel air limbah, semakin
tinggi jenis air maka pH akan memiliki nilai yang berbeda- beda dalam setiap
sampel air limbah. Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan
untuk menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air
merupakan ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk
menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut
yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL
bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi
total maupun relatifnya.
Pengukuran daya hantar listrik bertujuan mengukur kemampuan ion-ion dalam air
untuk menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air.
Pengukuran yang dilakukan berdasarkan kemampuan kation dan anion untuk
menghantarkan arus listrik yang dialirkan dalam contoh air dapat dijadikan
indikator, dimana semakin besar nilai daya hantar listrik yang ditunjukkan
pada konduktivitimeter berarti semakin besar kemampuan kation dan anion yang
terdapat dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin banyak mineral yang terkandung dalam air.
Jadi, penggunan DHL sebagai parameter kuaitas air bertujuan untuk mengukur
kemampuan ion-ion dalam air untuk menghantarkan listrik serta memprediksi
kandungan mineral dalam air. Pengukuran yang dilakukan berdasarkan
kemampuan kation dan anion untuk menghantarkan arus listrik yang dialirkan
dalam contoh air dapat dijadikan indikator, dimana semakin besar nilai daya
hantar listrik yang ditunjukkan pada konduktivitimeter berarti semakin besar
kemampuan kation dan anion yang terdapat dalam contoh air untuk
menghantarkan arus listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak
mineral yang terkandung dalam air (Effendi, 2003).
Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai, dapat berbentuk
cair, gas dan padat .Limbah domestik adalah air buangan yang berasal dari limbah
rumah tangga, seperti air bekas cucian, dapur, kamar mandi, dan toilet .Limbah
cair domestik mengandung 99,9% air dan 0,1% zat padat. Zat padat terdiri dari
85% protein; 25% karbohidrat; 10% lemak dan sisanya zat anorganik terutama
butiran pasir, garam-garam dan logam( Doraja,2012).
Gambar 2. Diukur EC dan Suhu air limbah secara bersamaan dalam waktu 1
menit