Anda di halaman 1dari 66

ILMU KEBUMIAN

ATMOSFER BUMI
Kelompok 9

1. Luky Nur Agustiningsih 18312244006


2. Safinatunnajah 18312244025
3. Rizal Catur Nugroho 18312244038
Indikator Pencapaian :

1. Karakteristik Atmosfer (Komposisi dan Struktur


Atmosfer)
2. Energi dalam Atmosfer (Pemanasan Atmosfer oleh
Cahaya Matahari)
3. Angin Global dan Angin Lokal
4. Polusi Udara
Karakteristik
Atmosfer
(Komposisi dan
Struktur Atmosfer)
Atmosfer adalah selimut gas, air, dan debu yang tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa yang melilit bumi (Adam &
Lambert, 2006:107)

Atmosfer ini memiliki tebal 430 mil (700 km). Atmosfer ini
tidak memiliki batas atas dan hanya menghilang ke ruang
angkasa karena semakin tipis (Adam & Lambert, 2006:107)
Gas Simbol Volume (%)

Nitrogen N2 78,08000
Oksigen O2 20,95000
Argon Ar 0,93000
Karbon dioksida CO2 0,03400
Neon Ne 0,00180
Helium He 0,00052
Ozon O3 0,00006
Hidrogen H2 0,00005
Krypton Kr 0,00011
Metan CH4 0,00015
Xenon Xe kecil sekali
Nitrogen [N2]

Nitrogen yang masuk ke dalam atmosfer berasal dari


peluruhan sisa-sisa hasil pertanian dan letusan gunung api,
sedangkan pengeluaran nitrogen dari atmosfer terutama
disebabkan oleh proses biologis dalam tumbuh-tumbuhan dan
kehidupan di laut. Konsentrasi nitrogen di atmosfer adalah
konstan yang menunjukan seimbangnya masukan dan
keluaran nitrogen.
Oksigen [O2]

Oksigen dihasilkan terutama melalui proses fotosintesis pada


tumbuhan. Oksigen diambil dari atmosfer oleh proses
peluruhan bahan organik dan pernapasan makhluk hidup.
Oksigen dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain di atmosfer
membentuk senyawa oksida.
Ozon [O3]

Ozon terdapat di seluruh atmosfer bagian bawah terutama di


lapisan stratosfer, yaitu pada ketinggian 15 dan 35 km.

Ozon terbentuk dari terbelahnya molekul oksigen di bawah


pengaruh radiasi ultraviolet menjadi atom-atom oksigen yang
kemudian bergabung membentuk ozon.
Karbon Dioksida [CO2]

Karbon dioksida yang masuk ke atmosfer dapat berasal dari


sumber alam dan sumber buatan. Sumber alami karbon
dioksida berasal dari proses pernapasan makhluk hidup dan
peluruhan bahan organik. Sedangkan sumber buatan berasal
dari pembakaran bahan bakar fosil, industri semen,
pembakaran hutan, dan perubahan tata guna lahan.
Troposfer [0-10 km]

Di dalam troposfer, suhu berkurang dengan bertambahnya


ketinggian dengan laju penurunan sebesar 6,5º C tiap kilometer.
Sumber bahan utama lapisan ini adalah permukaan bumi yang
menyerap radiasi matahari. Troposfer mengandung kira-kira 80% dari
massa total atmosfer dan memuat seluruh uap air dan aerosol. Karena
itu, troposfer merupakan lapisan yang memiliki gejala cuaca. Puncak
dari troposfer disebut tropopause dan dicirikan oleh adanya inversi
suhu.
Stratosfer [10-50 km]

Stratosfer adalah lapisan atmosfer yang berada di atas


tropopause hingga ketinggian sekitar 50 km. Di troposfer, suhu
meningkat dengan bertambahnya ketinggian dan mencapai
suhu maksimum (270 K) pada stratopause. Sumber bahan
utama adalah penyerapan radiasi ultraviolet oleh ozon.
Mesosfer [50-80 km]

Di dalam lapisan ini suhu berkurang dengan bertambahnya


ketinggian. Suhu mencapai -90ºC pada puncak lapisan, yang
dinamakan mesopause. Bahan di lapisan ini ditentukan oleh
penyerapan radiasi oleh molekul oksigen dan pemancaran
radiasi inframerah oleh karbon dioksida. Di bawah puncak
mesosfer, komposisi atmosfer dapat dikatakan homogen. Hal ini
disebabkan oleh gerakan makroskopik dari atmosfer.
Termosfer / Ionosfer [80-400 km]

Komposisi gas di dalam termosfer tidak homogen terhadap


ketinggian. Hal ini disebabkan oleh gerakan mikroskopik dari
setiap molekul dan atom. Di dalam lapisan ini, suhu meningkat
dengan bertambahnya ketinggian yang disebabkan oleh
penyerapan radiasi ultraviolet oleh atom oksigen.
Eksosfer [>400 km]

Eksosfer merupakan lapisan dimana terjadi gerakan-gerakan


atom yang tak beraturan di dalamnya. Di antaranya lapisan
atmosfer sebelumnya, eksosfer memiliki suhu yang paling
panas. Selain itu, udara dari bumi tidak akan mampu mencapai
lapisan ini. Tak heran apabila eksosfer dianggap sebagai
lapisan ruang dan waktu antar geostasioner dan planet.
Energi
dalam
Atmosfer (Pemanasan
Atmosfer oleh
Cahaya Matahari)
Sebagian besar energi atmosfer berasal dari matahari.
Pemanasan yang diterima permukaan bumi menghangatkan udara
dan menyebabkan peningkatan suhu. Namun, energi panas kinetik
bukan sumber utama energi dalam atmosfer. Energi dalam jumlah
besar disimpan di atmosfer dalam bentuk energi panas khusus yang
disebut panas laten.
Pemanasan itu menyebabkan perubahan suhu muncul sebagai
peningkatan energi kinetik molekul. Namun, energi yang mengubah
padatan menjadi cair dan cair menjadi gas tidak muncul sebagai
perubahan suhu. Karena itu panas laten adalah energi yang diserap
atau dilepaskan ketika zat berubah wujud.
Zat yang berbeda menyerap jumlah energi yang berbeda pula,
mereka mengubah suhu karena memiliki panas spesifik yang
berbeda.
Panas spesifik adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 kilogram zat sebesar 1 derajat Celcius, tanpa mengubah
kondisinya. Semakin tinggi panas spesifik substansi, semakin banyak
energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhunya.
Grafik disamping disebut kurva
pemanasan. Air menyerap energi,
berubah dari es pada -20°C ke air
menguap pada 120°C.
Sebagian besar energi digunakan
untuk mengubah air menjadi uap
tanpa perubahan suhu. Bagian
tingkat grafik ini menunjukkan
penyerapan panas laten.
Perubahan dari padat ke cair
disebut meleleh. Setelah es
mencair, maka suhunya meningkat.
Energi yang digunakan untuk
melelehkan es gram pada suhu
konstan dari 0° C (80 kalori) adalah
energi yang hampir sama dengan
yang dibutuhkan untuk
memanaskan gram air dari suhu
leleh 0°C ke suhu mendidih 100°C
(100 kalori).
Pancaran panas matahari masuk ke bumi melalui atmosfer yang
kemudian sampai ke permukaan bumi. Namun panas yang
dipancarkan matahari tidak sepenuhnya diterima dipermukaan
bumi, ada panas yang dipantulkan kembali oleh zat di atmosfer
keluar angkasa.
Proses pemanasan di bumi melalui 2 cara :
1. pemanasan langsung
2. pemanasan tidak langsung
Pemanasan Langsung
Udara mempunyai sifat diaterman artinya tidak menghisap atau
menyerap panas. Akan tetapi karena di dalam udara terdapat uap
air, debu, dan asam arang, sebagian kecil panas matahari diserap
oleh udara sebelum sampai ke permukaan bumi. Pancaran matahari
yang diserap langsung hanya sekitar 15%. 42% sinar yang diserap
udara dipantulkan kembali ke alam raya oleh lapisan atmosfer
bagian atas. Jadi yang sampai ke permukaan bumi kira-kira hanya
43% saja. Dengan demikian, panas matahari yang memanaskan
atmosfer di bagian bawah hanya 58%.
Penyinaran secara langsung oleh matahari masih dibagi lagi
menjadi beberapa jenis, antara lain :

1. Absorpsi
Merupakan penyerapan unsur- unsur radiasi matahari seperti
sinar X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet oleh unsur- unsur yang
dapat menyerap radiasi tersebut, seperti oksigen, ozon, debu,
hidrogen serta nitrogen.
2. Refleksi
adalah pemanasan matahari oleh udara/atmosfer kemudian
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air di atmosfer.
3. Difusi
adalah proses penyebaran sinar/panas matahari ke segala
arah oleh atmosfer. Sinar gelombang pendek warna biru
merupakan gelombang yang dihamburkan paling baik oleh
lapisan udara sehingga langit akan berwarna biru pada siang
hari.
Pemanasan Tidak Langsung

Pancaran matahari yang sampai ke bumi sebagian dipantulkan


ke atmosfer dan sebagian lagi diserap oleh bumi. Bumi yang telah
menjadi panas kemudian memantulkan kembali panasnya kemudian
terutama ke lapisan udara yang paling bawah.

Proses pemanasan secara tidak langsung terjadi melalui


beberapa proses juga seperti konduksi, konveksi, adveksi dan
turbulensi.
Konduksi
Perambatan panas matahari pada lapisan udara bawah
kemudian mengalirkannya ke lapisan udara di sekitarnya.
Konveksi
Perambatan panas oleh
gerakan udara secara vertikal.
Udara panas di permukaan bumi
menjadi renggang dan beratnya
berkurang. Kemudian udara
tersebut naik ke atas dan udara
dingin turun ke bawah sehingga
terjadilah gerak udara vertikal
yang disebut arus konveksi.
Adveksi
Adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara
horizontal.
Turbulansi
Adalah perambatan panas oleh udara yang tidak teratur atau
berputar-putar ke atas. Turbulensi terjadi akibat adanya bukit-bukit,
hutan, dan gedung tinggi di perkotaan.
Angin
Global dan
Angin Lokal
Pengertian Angin

Angin adalah udara yang bergerak (berpindah) dari daerah yang


bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan lebih rendah atau
dari daerah yang memiliki suhu/temperatur rendah ke wilayah
bersuhu tinggi. Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan
perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara
terus-menerus mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Bila terjadi perbedaan di antara pusat tekanan (yakni suhu
atmosfer) terlalu tinggi, arus udara (yakni angin) menjadi sangat
kuat.
Faktor Terjadinya Angin

a. Gradien barometris
b. Letak tempat
c. Tinggi tempat
d. Waktu

Jenis-Jenis Angin
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan
angin global.
Angin lokal adalah jenis angin yang hanya berhembus
Angin Lokal di wilayah-wilayah dan waktu-waktu tertentu saja.

a. Angin darat dan angin laut

Angin darat : Daratan lebih mudah menerima dan melepas energi panas.
Pada malam hari, suhu daratan akan lebih dingin daripada laut sehingga
memiliki tekanan udara yang lebih besar. Hal ini mengakibatkan aliran
angin berhembus dari daratan menuju lautan.

Angin laut : Lautan lebih mudah menyimpan energi panas. Pada siang
hari, daratan akan lebih cepat menerima energi panas daripada laut
sehingga tekanan di darat menjadi lebih rendah daripada laut. Hal ini
mengakibatkan munculnya aliran angin dari laut menuju daratan.
b. Angin gunung dan angin lembah

Angin lembah : Pada siang hari, puncak gunung lebih cepat menerima panas dari
sinar matahari daripada lembah. Akibatnya, udara di puncak gunung pada siang hari
bertekanan minimun dan di lembah bertekanan maksimum, sehingga berhembus
angin dari lembah ke puncak.

Angin gunung : Pada malam hari, puncak gunung lebih cepat dingin daripada
lembah yang lebih rendah dan tertutup. Udara pada puncak gunung bertekanan
maksimum dan di lembah bertekanan minimum, sehingga berhembus angin dari
puncak ke lembah.
c. Angin siklon dan angin
antisiklon

Angin siklon adalah angin


yang berputar dari daerah
bertekanan maksimum ke
daerah bertekanan minimum
dengan arah ke dalam. Angin
antisiklon adalah angin yang
berputar dari daerah
bertekanan maksimum ke
daerah bertekanan minimum
dengan arah ke luar.
d. Angin Fohn
Angin fohn merupakan angin yang bergerak menuruni pegunungan.
Proses terjadinya angin fohn dimulai dengan gerakan massa udara dari
wilayah pantai yang banyak mengandung uap air. Massa udara itu lalu
naik melalui lereng gunung. Oleh karena naik, maka suhunya menjadi
menjadi semakin berkurang. Akibat terus-menerus terjadi penurunan
suhu, pada ketinggian tertentu terjadilah proses kondensasi
(pengembunan) dan terbentuk awan yang selanjutnya dijatuhkan
sebagai hujan orografis di daerah lereng pegunungan yang menghadap
pantai. Massa udara yang telah kering karena uap airnya telah
dijatuhkan sebagai hujan ini terus bergerak menuruni lereng
pegunungan yang membelakangi pantai (daerah bayangan hujan).
Massa udara yang bergerak turun melintasi daerah bayangan hujan ini
dinamakan angin fohn atau angin jatuh.
Angin Global
a. Angin pasat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari
daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi
Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi
Selatan.
b. Angin anti pasat udara diatas daerah ekuator yang mengalir
ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik
merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan
disebut Angin Anti Passat Barat Laut.
c. Angin barat (Westerlies)

Angin barat adalah angin yang selalu berhembus dari arah barat
sepanjang tahun pada daerah garis lintang 35oLU - 60oLU dan
35oLS-60oLS. Angin barat yang lebih stabil dan teratur adalah di daerah
40oLS-60oLS, sebab daerah ini letaknya lebih luas sehingga udaranya
relatif merata. Pengaruh angin barat di belahan bumi utara tidak begitu
terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi selatan,
pengaruh angin barat sangat besar, terutama pada daerah lintang
60oLS.
d. Angin timur kutub (Polar Easterlies)

Di daerah kutub utara dan kutub selatan bumi, terdapat daerah


dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah
angin ke daerah minimum subpolar (60oLU/LS). Angin ini disebut
angin timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari
daerah kutub.
e. Angin muson (Monsun)

Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan


setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama
bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya
bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober–April, matahari
berada pada belahan langit selatan, sehingga benua Australia lebih
banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia.
Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi),
sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi
(kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke
benua Australia.
POLUSI
UDARA
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Polusi udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer
dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari
reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.
Sumber Polusi Udara

1. Aktivitas manusia
a. Transportasi
b. Industri
c. Pembangkit listrik
d. Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan
berbagai jenis bahan bakar) termasuk pembakaran biomassa
secara tradisional
e. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber Polusi Udara

2. Sumber alami

a. Gunung berapi
b. Rawa-rawa
c. Kebakaran hutan
d. Denitrifikasi
e. Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa
organik volatil yang signifikan yang mampu bereaksi dengan
polutan antropogenik membentuk polutan sekunder
Sumber Polusi Udara

3. Sumber-sumber lain

a. Transportasi
b. Kebocoran tangki gas
c. Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
d. Uap pelarut organik
Dampak Pencemaran Udara

Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam


tubuh melalui sistem pernapasan. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi
saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan
sebagai toksik dan karsinogenik.
Dampak Pencemaran Udara

Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran


udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
Dampak Pencemaran Udara
Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

● Mempengaruhi kualitas air permukaan


● Merusak tanaman
● Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
● Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Dampak Pencemaran Udara
Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global
diantaranya:

● Peningkatan suhu rata-rata bumi


● Pencairan es di kutub
● Perubahan iklim regional dan global
● Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Dampak Pencemaran Udara
Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20–35 km)


merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi
ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan
ozon.
PERTANYAAN
1. Berapa tebal lapisan 2. Berikut ini merupakan
atmosfer bumi? komposisi penyusun atmosfer
a. 400 mil bumi, kecuali...
b. 430 mil
a. Nitrogen
c. 500 mil
b. Oksigen
d. 530 mil
c. Argon
d. Radon
3. Mengapa troposfer disebut sebagai lapisan yang memiliki
gejala cuaca?

a. Karena terdapat kandungan aerosol dan uap air


b. Karena berada di lapisan terbawah
c. Karena memiliki suhu yang tinggi
d. Karena adanya lapisan ozon
4. Salah satu penyebab alami polusi udara adalah…

a. Aktivitas manusia
b. Uap pelarut organik
c. Gunung berapi
d. Transportasi
5. Berikut ini adalah pernyataan yang benar, kecuali …

a. Semakin besar gradien barometrisnya, semakin lambat


tiupan angin.
b. Semakin dekat garis khatulistiwa, kecepatan angin semakin
cepat.
c. Semakin tinggi tempat, semakin kencang angin yang
bertiup.
d. Di siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada malam
hari.
6. Berikut ini adalah pernyataan yang benar mengenai angin siklon

a. Pada bumi bagian selatan putaran angin siklonnya tidak searah


dengan jarum jam
b. Pada bumi bagian timur putaran angin siklonnya tidak searah
dengan jarum jam
c. Pada bumi bagian barat putaran angin siklonnya tidak searah
dengan jarum jam
d. Pada bumi bagian utara putaran angin siklonnya tidak searah
dengan jarum jam
7. Karena daratan berupa padatan, akibatnya …

a. Daratan mudah menyimpan energi.


b. Daratan mudah menyerap energi.
c. Pada siang hari tekanan udara lebih tinggi daripada laut.
d. Pada malam hari tekanan udara lebih rendah daripada laut.
8. Udara mempunyai sifat diaterman yang artinya …

a. Tidak menghisap atau menyerap panas


b. Menyerap dan menghisap panas
c. Menguap
d. Meleleh
9. perambatan panas oleh gerakan udara secara horizontal
disebut …

a. Konduksi
b. konveksi
c. Adveksi
d. Turbulansi
10. Penyebaran sinar/panas matahari ke segala arah oleh
atmosfer disebut ...

a. Absorpsi
b. Difusi
c. Evaporasi
d. Konduksi

Anda mungkin juga menyukai