Anda di halaman 1dari 2

CONTOH KASUS

Perusahaan PT Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang aktivitas
utamanya adalah memproduksi barang. Perusahaan ini, memproduksi pakaian batik cetak yang
dihasilkan dan untuk dijual. Pada tahun 2015 perusahaan PT Sejahtera ingin melakukan
penambahan peralatan berupa mesin cetak untuk meningkatkan produksi produknya. Harga
mesin cetak yang baru adalah sebesar Rp. 200.000.000,- dengan suku bunga pinjaman sebesar 10
persen per tahun. arus kas yang masuk diestimasikan sekitar Rp.75.000.000,- pertahun selama 5
tahun. Pertanyaannya, apakah rencana investasi pembelian mesin cetak ini dapat dilanjutkan ?

Diketahui :

Ct = Rp. 75.000.000

C0= Rp. 200.000.000

r = 10% (0,10)

jawaban :

NPV =( (C1/(1+r))+ (C1/(1+r)2)+ (C1/(1+r)3)+ (C1/(1+r)4)+ (C1/(1+r)5))- C0

=( (75.000.000/(1+0,1))+(75.000.000/(1+0,1)2)+ (75.000.000/(1+0,1)3)+ (75.000.000/(1+0,1)4)+


(75.000.000/(1+0,1)5))- 200.000.000

= (68.181.181,18+61.983.471,07+56.348.610,07+51.226.009,15+46.569.009,23)-200.000.000

=284.308.280,7-200.000.000

=84.308.280,7

KESIMPULAN :

Jadi, nilai NPV dari pembelian mesin tersebut adalah sebesar Rp. 84.308.280,7 yaitu
NPV > 0 yang berarti invesatasi yang akan dilakukan akan memberikank manfaat bagi
perusahaan, maka pembelian mesin tersebut dapat dilakukan atau layak umtuk dilakukan oleh
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai