Anda di halaman 1dari 15

Tata Hukum Kes di Indonesia

UU No.36/2009
UUD 45 UU No.29/2004
.23/1992
Ttg. Praktik Dokter
Ttg Kesehatan

UU PRAKTIK PRAKTIK
TENAGA KEPERAWATAN Permenkes 1419/2005
KESEHATAN
Penyelenggaraan
Praktik dokter & dokter
gigi

UU Permenkes no17
KEPERWATAN thn 2013 ttg
Registrasi dan
No. 38 thn 2014
Praktik
Keperawatan

Adat,kebiasaan,
Ethos perilaku, karakter

ETIKA

Ilmu tentang kesusilaan


yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup dlm masyarakat
yg menyangkut aturan yg menentukan
• tingkah laku yg benar
• yaitu baik buruk,
• kewajiban dan tanggung jawab

RELATIONSHIP

Nilai-nilai

Moral

Etika
Etika keperawatan (PPNI)
Perawat

1. Tanggung jawab terhadap individu, keluarga,


masyarakat
2. Tanggung jawab thd tugas
3. Tanggung jawab thd sesama perawat & profesi
kesehatan lain
4. Tanggung jawab thd profesi keperawatan
5. Tanggung jawab thd pemerintah bangsa dan tanah air

PRINSIP-PRINSIP ETIS

AUTONOMY VERACITY

NONMALEFICENCE CONFIDENTIALITY

BENEFICENCE FIDELITY

JUSTICE

AUTONOMY

 Individu memiliki kebebasan untuk


menentukan tindakan atau keputusan
berdasarkan rencana yang mereka pilih
NON MALEFICENCE
& BENEFICENCE
Adalah suatu tanggung jawab untuk
melakukan kebaikan yang
menguntungkan klien dan menghindari
perbuatan yang merugikan atau
membahayakan klien

Perawat diwajibkan melaksanakan


tindakan yang bermanfaat bagi klien,
namun peningkatan teknologi dalam
sistem asuhan keperawatan dapat juga
merupakan risiko dari tindakan yang
membahayakan

JUSTICE

 Mereka yang sederajat harus diperlakukan


sederajat, sedangkan yang tidak sederajat
diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai
kebutuhan mereka

VERACITY
Kejujuran (truth telling)yaitu
menyatakan hal yang sebenarnya dan
tidak bohong.
CONFIDENTIALITY

Suatu prinsip dasar etika untuk menjaga privacy klien.


Menghindari berdiskusi mengenai kondisi klien dengan
orang lain yang tidak ada kaitannya dengan perawatan
klien.

FIDELITY

Ketaatan, atau tanggung jawab untuk setia pada


suatu kesepakatan.
Tanggungjawab yang dimaksudkan meliputi
tanggungjawab menjaga janji, mempertahankan
kerahasiaan, memperhatikan, dan menunjukkan
kepedulian.

RESPONSIBILITY

Tanggungjawab, adalah eksekusi


terhadap tugas-tugas yang
berhubungan dengan peran
tertentu dari perawat
Perawat bertanggungjawab mengkaji kebutuhan
klien, memberikan rasa aman, mengevaluasi
atas respon klien.
ACCOUNTABILITY

Tanggung gugat, adalah mampu


menjawab/mempertanggungjawabkan dengan
kata-kata yang berhubungan dengan tindakan
seseorang

Prinsip Legal Etik dalam


Praktik Keperawatan
Praktik keperawatan yang aman
memerlukan pemahaman tentang batasan
legal yang ada dalam praktik perawat.
pemahaman tentang implikasi hokum dapat
mendukung pemikiran kristis perawat.

NEGLECTED (Kelalaian)

 Tindakan yang dapat menjatuhkan


standar pelayanan.
Contoh
Seorang perawat salah memasukan
obat kepada pasien padahal medis sudah
mengatakan bahwa pasien alergi
terhadap obat tersebut.
MALPRAKTIK
 Tindakan yg mengacu pd kelalaian
yg dilakukan o/ seseorang yg
terlibat dalam profesi atau
pekerjaan yg sangat membutuhkan
keterampilan teknis atau
profesional.
 Kelalaian diartikan pula dgn
melakukan tindakan kedokteran
dibawah standar pelayanan medis.

Penyebab :
 Melalaikan kewajiban
 Melakukan sesuatu hal yg
seharusnya tidak boleh diperbuat o/
seorang tenaga kesehatan, baik
mengingat sumpah jabatan,maupun
sumpah sbg tenaga kes.
 Tdk punya ilmu pengetahuan yg
cukup mengenai sesuatu yg berhub.
dgn medis

Contoh

Cedera yang terjadi pada klien


Kesalahan pengobatan
Kesalahan di kamar operasi
Pelanggaran tugas ygdilakukan oleh perawat
Kesalahan tindakan medis dan non medis
Pencegahan Mal Praktek
 Selalu bertindak hati-hati
 Mencatat semua tindakan yg dilkn dlm
RM.
 Apabila ada keraguan, konsultasi kpd
dokter atau senior
 Menjalin komunikasi yg baik dgn
pasien, keluarga & masyarakat
sekitarnya.

PERTANGGUNGGUGATAN

suatu tindak gugatan apabila terjadi suatu kasus


tertentu.
Contoh:
Ketika dokter memberi instruksi u/ memberikan obat
kpd px tp ternyata obat yg diberikan itu salah &
mengakibatkan penyakit px menjd tambah parah & dpt
merenggut nyawanya.
Pihak keluarga px berhak menggugat dokter atau
perawat tsbt.

PERTANGGUNGJAWABAN
 suatu konsekuensi yg hrs diterima seseorang
atas perbuatannya

 Pertanggung jawaban yg dibebankan oleh


perawat
Pertanggungjawaban yg
dibebankan o/ perawat:
 Tj terhadap tugas, berupa upaya promotif dan
rehabilitative.
 Tj terhadap orang lain: menghargai anggota
masyarakat.
 Tj terhadap masyarakat : sebagai anggota
masyarakat
 Tj terhadap profesi: mengembangkan profesi

Contoh:

 Jika ada kesalahan atau kelalaian yang


dilakukan oleh perawat dan
pihakkeluarga pasien tidak terima
karena kondisi pasien semakin parah
maka,perawat akan bertanggung jawab
atas kesalahan atau kelalaiannya

Contoh kasus
 Seorang laki-
laki datang ke UGDRS X diantar oleh polisi dan warga dalam
keadaan teriak-
teriak kesakitan, menurut keterangan warga pasien saat me
ngendarai sepeda motor bertabrakan dengan sepeda motor
lainnya sehingga mengakibatkan seluruh badan membentur
ke trotoar jalan.
 Hasil pemeriksaan fisik yang di lakukan oleh perawat UGD k
esadaran pasien composmentris GCS 15, mual dan muntah (
+), kepala pusing, dan nyeri hebat di extreminitas dextra b
agian bawah. Di dapatkan juga cucuran darah merembes di
celana extreminitas dextra bagian bawah, di lakukan palpas
i terdapat bunyi krepitas didaerah tersebut. TD :90/60 mm
Hg, N: 120x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,3, akral dingin,
nadi periper lemah irama regular.
 Tanpa meminta ijin terhadap pasien perawat menggunting
celana yang bercucuran darah sambil menunggu instruksi do
kter jaga UGD, perawatmemasang IV caterer dua line di ba
gian extremitas atas dextra/sinistra. Memberikan Ranitidin
1 amp, Cedantron 1 amp, Ketorolac 1 amp, Kalnek 1 amp,
Vit. K 1 amp, serta melakukan balut tekan dan memasang s
palek pada extremitas yang bercucuran darah.
Pertanyaan analisa kasus
1. Setelah membaca dan menjawab beberapa pertanyaan yang muncul dari kasus
diatas, coba diskusikan system organ apa yang terkait dengan masalah diatas? Jela
skan dengan menggunakan anatomi fisiologi system organ tersebut
2. Coba identifikasi diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas dalam kasus ter
sebut3. Coba saudara buat patologi dan fatway dari masalah keperawatan tersebu
t!
4. Intervensi keperawatan apa saja yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi
msalah keperawatan.
5. Coba buat NCP dari masing-masing diagnose keperawatan!
6. Coba buat evaluasi dari masing-masing diagnose keperawatan!
7. Penatalaksanaan pada pasien tersebut!
Simulasi Pendidikan Kesehatan !
8. Apa masalah frinsip legal etis pada kasus diatas!
9. Bagai mana nursing advokasi yang seharusnya dilakukan oleh perawat pada pasi
en dan saran apa yang sebaiknya diberikan pada perawat diatas terhadap interven
si pada pasien tersebut!
10. Coba anda teliti isi jurnal tersebut serta berikan solusi dari masalah tersebut!

Anatomi & fisiologi


ekstremitas bawah

 Tibia/tulang kering adl kerangka


utama dr tungkai bawah & terletak dimedial
dari fibula atau tulang betis, Ujung atas yan
g mrp permukaan 2 dataran permukaan pers
endian femur & sendi lutut.
 Fibula atau tulang betis adlh tulang sebelah lateral
tungkai bawah.
 Patella mrp tulang sesamoid yg plg besar dlm tubuh yg
berfungsi mekanis ekstensi anggota gerak bawah

Fungsi Tulang

a. Memberi kekuatan kerangka tubuh.


b. Tempat melekatnya otot
c. Melindungi organ penting.
d. Tempat pembuatan sel darah.
e. Tempat penyimpanan garam mineral
2. Diagnosa keperawatan

a. Nyeriakut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, ed


ema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/an
sietas.

b. Resiko Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan rangka n


euromuskuler, nyeri.

c. Risiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan primer


(kerusakan kulit, trauma jaringan lunak, prosedur invasif/
traksi tulang

Patofisiologi dan Pathway


Patofisiologi

 Tulang bersifat rapuh tp cukup mempunyai kekuatan &


gaya pegas / menahan.
 Tapi bila tekanan eksternal yg datang > besar dr yg dise
rap tulang, makaterjd trauma tulang yg mengakibatkan
rusaknya a/ terputusnya kontinuitas tulang.
 Sth terjadi fraktur, periosteum & pembuluh darah sert
a saraf dlm korteks, marrow, dan jaringan lunak yg m
embungkus tulang rusak.

Lanjutan
Patofisiologi
 Perdarahan terjadi karena kerusakan terse
but dan terbentuklah hematoma di rongga
medula tulang.
 Jaringan tulang segera berdekatan ke bagia
n tulang yg patah. Jaringan yg mengalami ne
krosis ini menstimulasi terjadinya respon inf
lamasi yg ditandai dgn vasodilatasi, eksudas
i plasma & leukosit.
 inilah yg merupakan dasar dari proses penye
mbuhan tulang nantinya
Pathway
Trauma pd
patella Dislokasi
Patella

Fraktur Patella

Gerakan Fragmen tulang Kerusakan Neuromuskuler


Terapi Immobilisasi (Gips)

Nyeri/Ketidaknyamanan Ketidakmampuan menggerakkan


tungkai bawah
Penurunan kekuatan otot

1. Nyeri 3. Ansietas 2. Hambatan mobilitas Fisik


4. Resiko Tinggi Trauma

Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, ceder
a jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas.
Intervensi :
1. Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan at
au traksi
R/ Mengurangi nyeri dan mencegah malformasi.
2. Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.
R/ Meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema/nyeri.
3. Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.
R/ Mempertahankan kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi vaskuler.
4. Lakukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan (masase, perubahan posisi)
5. Penatalaksanaan pemberian obat Analgetik

Nursing Care Planning (NCP)


Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress
/ansietas.

Tujuan : Klien mengatak a ny eri berk urang atau hil


ang dengan menunjuk k an tindak an santai, mampu
berpartisipasi dalam berak tivitas, tidur, istirahat d
engan tepat, menunjuk k an penggunaan k eterampi
lan relak sasi dan ak tivitas trapeutik sesuai indik as
i untuk situasi individual.
Intervensi:
 1. Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gip
s, bebat dan atau traksi
 R/ Mengurangi nyeri dan mencegah malformasi.
 Dst….
Evaluasi

 Nyeri berkurang atau hilang

 Infeksi tidak terjadi

Penatalaksanaan

1.Reposisi
dgn maksud mengembalikan fragmen–
fragmen ke posisi anatomi.

2. Imobilisasi /fiksasi dgn tujuan mempertahanka


n posisi fragmen2 tulang setelah direposisi sampai
terjadi union.

3. Penyambungan fraktur (union)


4. Mengembalikan fungsi (rehabilitasi)

Prinsip legal etis


 Beneficience/berbuat baik berarti, hanya melakuka
n sesuatu yg baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan d
r kesalahan/kejahatan, penghapusan kesalahan atau ke
jahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang l
ain.
 Tidak merugikan (Nonmaleficience) berarti tidak me
nimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis p
ada klien.
I n g a t !!!
Perawat, atasapaygdilakukanhrsmempertim
bangkanresikoygtimbul akibat intervensinya.
Simulasi Penkes pd kasus

1. Pencegahan Primer
Hindari Faktor resiko yang dapat dic
egah seperti :
 Anak2 dilarang membawa
kendaraan bila blm mempunyai SIM·
 Menggunakan pengaman
 Patuh pada rambu-rambu lalu lintas

Lanjutan
Pencegahan Sekunder

 Jika Anda telah dinyatakan mengalami Fraktur, Anda pe


rlu berkonsultasi dengan dokter Anda ttg tindakan dan
pengobatan
yang perlu, petunjuk latihan fisik tertentu, cara mence
gah terjadinya komplikasi patah tulang. Dsb.
Pencegahan Tersier

 Pasien yang telah mengalmi komplikasi patah tulang, pe


rlu mobilisasi sedini mugkin secara bertahap. Dokter An
da akan memberikan obat, terapi latihan maupun alat o
rtose dgn kondisi.

Nursing Advocacy

 Bagimanapun jg pasien adh seorang yg mempunyai h


ak sepenuhnya terhadap pelayanan yg diberikan per
awat.

 Dlm kasus di atas perawat melakukan intervensi tan


pa ijin terlebih dahulu kepada pasien.

 Seyogyanya perawat sekedar melaksanakan tugas pa


da pasien tentang intervensinya pada pasien
Jurnal

 JUDUL
: PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI PRA BEDAH TERH
ADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA BEDAH M
AYOR DI BANGSAL ORTHOPEDI RSUI KUSTATI SURAKART
A
 PENGARANG : Endang Sawitri*

Makna
Di dunia sekitar 140.000org mengalami KLLsetiap
hari, lebih dari 3.000 org meningal dan 15.000 cac
at fisik karena KLL.
Diperkirakan tahun 2020 mengalami kenaikan lebi
h dari 60 % ( Anonim,2005 ).
Di Indonesia angka kll sekitar 40 org/hari& sekitar
30 org mengalami kematian. Paling banyak yg me
ngalami kecelakaan kaum laki dgn usia produktif s
hg mengakibatkan penurunan produktifitas di Indo
nesia ( Anonim, 2005).

Lanjutan
Banyaknya alasan melatarbelakangi kecemasan pd
pasien pra bedah femur:
 cemas menghadapi pembiusan, takutmati saat operasi,
 cemas menghadapi body image berupa cacat yg akan m
enganggu fungsi peran pasien,
 cemas masalah biaya perawatan.
Masalah ini yg sangat menarik bagi peneliti untuk melakuk
an penelitian.
Kesimpulan
 Ada hubungan yg bermakna antara pemberian i
nformasi pra bedah dgn penurunan tingkat kece
masan pd pasien pra bedah mayor.
 Responden laki laki ditemukan lebih cemas diba
ndingkan perempuan dlm menghadapi operasi fr
aktur femur
 Ada beda tingkat kecemasan sebelum & sesuda
h dilakukan perlakuan pemberian informasi pra
bedah.

Anda mungkin juga menyukai