UU No.36/2009
UUD 45 UU No.29/2004
.23/1992
Ttg. Praktik Dokter
Ttg Kesehatan
UU PRAKTIK PRAKTIK
TENAGA KEPERAWATAN Permenkes 1419/2005
KESEHATAN
Penyelenggaraan
Praktik dokter & dokter
gigi
UU Permenkes no17
KEPERWATAN thn 2013 ttg
Registrasi dan
No. 38 thn 2014
Praktik
Keperawatan
Adat,kebiasaan,
Ethos perilaku, karakter
ETIKA
RELATIONSHIP
Nilai-nilai
Moral
Etika
Etika keperawatan (PPNI)
Perawat
PRINSIP-PRINSIP ETIS
AUTONOMY VERACITY
NONMALEFICENCE CONFIDENTIALITY
BENEFICENCE FIDELITY
JUSTICE
AUTONOMY
JUSTICE
VERACITY
Kejujuran (truth telling)yaitu
menyatakan hal yang sebenarnya dan
tidak bohong.
CONFIDENTIALITY
FIDELITY
RESPONSIBILITY
NEGLECTED (Kelalaian)
Penyebab :
Melalaikan kewajiban
Melakukan sesuatu hal yg
seharusnya tidak boleh diperbuat o/
seorang tenaga kesehatan, baik
mengingat sumpah jabatan,maupun
sumpah sbg tenaga kes.
Tdk punya ilmu pengetahuan yg
cukup mengenai sesuatu yg berhub.
dgn medis
Contoh
PERTANGGUNGGUGATAN
PERTANGGUNGJAWABAN
suatu konsekuensi yg hrs diterima seseorang
atas perbuatannya
Contoh:
Contoh kasus
Seorang laki-
laki datang ke UGDRS X diantar oleh polisi dan warga dalam
keadaan teriak-
teriak kesakitan, menurut keterangan warga pasien saat me
ngendarai sepeda motor bertabrakan dengan sepeda motor
lainnya sehingga mengakibatkan seluruh badan membentur
ke trotoar jalan.
Hasil pemeriksaan fisik yang di lakukan oleh perawat UGD k
esadaran pasien composmentris GCS 15, mual dan muntah (
+), kepala pusing, dan nyeri hebat di extreminitas dextra b
agian bawah. Di dapatkan juga cucuran darah merembes di
celana extreminitas dextra bagian bawah, di lakukan palpas
i terdapat bunyi krepitas didaerah tersebut. TD :90/60 mm
Hg, N: 120x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,3, akral dingin,
nadi periper lemah irama regular.
Tanpa meminta ijin terhadap pasien perawat menggunting
celana yang bercucuran darah sambil menunggu instruksi do
kter jaga UGD, perawatmemasang IV caterer dua line di ba
gian extremitas atas dextra/sinistra. Memberikan Ranitidin
1 amp, Cedantron 1 amp, Ketorolac 1 amp, Kalnek 1 amp,
Vit. K 1 amp, serta melakukan balut tekan dan memasang s
palek pada extremitas yang bercucuran darah.
Pertanyaan analisa kasus
1. Setelah membaca dan menjawab beberapa pertanyaan yang muncul dari kasus
diatas, coba diskusikan system organ apa yang terkait dengan masalah diatas? Jela
skan dengan menggunakan anatomi fisiologi system organ tersebut
2. Coba identifikasi diagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas dalam kasus ter
sebut3. Coba saudara buat patologi dan fatway dari masalah keperawatan tersebu
t!
4. Intervensi keperawatan apa saja yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi
msalah keperawatan.
5. Coba buat NCP dari masing-masing diagnose keperawatan!
6. Coba buat evaluasi dari masing-masing diagnose keperawatan!
7. Penatalaksanaan pada pasien tersebut!
Simulasi Pendidikan Kesehatan !
8. Apa masalah frinsip legal etis pada kasus diatas!
9. Bagai mana nursing advokasi yang seharusnya dilakukan oleh perawat pada pasi
en dan saran apa yang sebaiknya diberikan pada perawat diatas terhadap interven
si pada pasien tersebut!
10. Coba anda teliti isi jurnal tersebut serta berikan solusi dari masalah tersebut!
Fungsi Tulang
Lanjutan
Patofisiologi
Perdarahan terjadi karena kerusakan terse
but dan terbentuklah hematoma di rongga
medula tulang.
Jaringan tulang segera berdekatan ke bagia
n tulang yg patah. Jaringan yg mengalami ne
krosis ini menstimulasi terjadinya respon inf
lamasi yg ditandai dgn vasodilatasi, eksudas
i plasma & leukosit.
inilah yg merupakan dasar dari proses penye
mbuhan tulang nantinya
Pathway
Trauma pd
patella Dislokasi
Patella
Fraktur Patella
Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut b/d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, ceder
a jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas.
Intervensi :
1. Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan at
au traksi
R/ Mengurangi nyeri dan mencegah malformasi.
2. Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.
R/ Meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema/nyeri.
3. Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.
R/ Mempertahankan kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi vaskuler.
4. Lakukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan (masase, perubahan posisi)
5. Penatalaksanaan pemberian obat Analgetik
Penatalaksanaan
1.Reposisi
dgn maksud mengembalikan fragmen–
fragmen ke posisi anatomi.
1. Pencegahan Primer
Hindari Faktor resiko yang dapat dic
egah seperti :
Anak2 dilarang membawa
kendaraan bila blm mempunyai SIM·
Menggunakan pengaman
Patuh pada rambu-rambu lalu lintas
Lanjutan
Pencegahan Sekunder
Nursing Advocacy
JUDUL
: PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI PRA BEDAH TERH
ADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRA BEDAH M
AYOR DI BANGSAL ORTHOPEDI RSUI KUSTATI SURAKART
A
PENGARANG : Endang Sawitri*
Makna
Di dunia sekitar 140.000org mengalami KLLsetiap
hari, lebih dari 3.000 org meningal dan 15.000 cac
at fisik karena KLL.
Diperkirakan tahun 2020 mengalami kenaikan lebi
h dari 60 % ( Anonim,2005 ).
Di Indonesia angka kll sekitar 40 org/hari& sekitar
30 org mengalami kematian. Paling banyak yg me
ngalami kecelakaan kaum laki dgn usia produktif s
hg mengakibatkan penurunan produktifitas di Indo
nesia ( Anonim, 2005).
Lanjutan
Banyaknya alasan melatarbelakangi kecemasan pd
pasien pra bedah femur:
cemas menghadapi pembiusan, takutmati saat operasi,
cemas menghadapi body image berupa cacat yg akan m
enganggu fungsi peran pasien,
cemas masalah biaya perawatan.
Masalah ini yg sangat menarik bagi peneliti untuk melakuk
an penelitian.
Kesimpulan
Ada hubungan yg bermakna antara pemberian i
nformasi pra bedah dgn penurunan tingkat kece
masan pd pasien pra bedah mayor.
Responden laki laki ditemukan lebih cemas diba
ndingkan perempuan dlm menghadapi operasi fr
aktur femur
Ada beda tingkat kecemasan sebelum & sesuda
h dilakukan perlakuan pemberian informasi pra
bedah.