Anda di halaman 1dari 6

TIPE AMBULANS

Berdasarkan kelengkapan peralata, ambulans dibagi menjadi tiga, yaitu :


a. Trasnsport Ambulance
Ambulans transport digunakan untuk pasien yang tidak memerlukan perawatan
khusus / tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa, ambulans transport juga
digunakan untuk pasien yang diperkirakan tidak akan mengalami kegawatan selama
dalam perjalanan. Biasanya abmbulans transport digunakan untuk pasien yang sakit
ringan atau berobat jalan.
Petugas yang mengoperasikan terdiri dari satu orang perawat dan satu orang
pengemudi ambulans. Peralatan yang ada dalam transport ambulans merupakan
peralatan yang sangat sederhana meliputi : tabung oksigen dengan kanul atau
masker, tensi meter, thermometer, tandu, kursi roda dan alat komunikasi.
b. Bacis Ambulance
Basic Ambulance digunakan untuk menangani pasien yang tidak memerlukan
perawatan invasif / advance. Peralatan yang tersedia hanya peralatan dasar untuk
menyelamatkan jiwa pasien dilokasi kejadian sampai dengan kerumah sakit.
Pemakaian basic ambulance hanya untuk pasien yang sudah stabil dan diperkirakan
tidak akan timbul kegawatan selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukam
petugas yang bertanggung jawab pada ambulans basic umumnya dua orang dan
terlatih dalam melakukan basic life support, ekstrikasi dan stabilisasi. Peralatan
yang tersedia di basic ambulance adalah peralatan penanganan gawat darurat non
invasi meliputi :
Peralatan Airway
1. Suction Pump With Canule
2. Orophryngeal Airway (OPA)
3. Nasopharyngeal Airway (NPA)
4. Mouth gag
5. Magil Forcep
6. Tounge Spatel
7. Gastric Tube
Peralatan Breathing
1. Tabung oksigen
2. Nasal canule
3. Simple mask
4. Rebreathing mask
5. Non Rebreathing Mask
Peralatan Circulation
1. Traumatic Bandage / Balut cepat
2. Surgical Gauze / Kassa steril
3. Elastic Bandage / balutan elastis
4. Roll bandage / balutan gulung
5. Transimeter
6. Stetoscope
7. Alumunium Foil
Peralatan Extrication dan Stabilitation
1. Neck Collar / Bidai Leher
2. Long Spine Board
3. Scoop Sthrecher
4. Splint / bidai
5. Extrication Device
6. Safety Belt
7. Traction splint
Lain-lain
1. Alat Pelindung Diri : sarung tangan, masker, kacamata, baju pelindung, kap
kepala, sepatu pelindung
2. Antiseptik
3. Gunting
4. Pinset
5. Pen light
6. Peralatan komunikasi
c. Advance Ambulance
Advance Ambulance digunakan untuk melakukan pertolongan terhadap pasien
gawat darurat yang kritis. Peralatan yang tersedia bisa digunakan untuk melakukan
tindakan-tindakan medis yang definitif / invasif dan pemberian obat-obat darurat.
advance ambulance juga dapat digunakan sebagai trasnportasi rujukan antar rumah
sakit dengan berbagai kemungkinan yang akan timbul selama dalam perjalanan.
Petugas yang mengoperasikan advance ambulance adalah petugas yang paling
pengalaman dalam penanganan pasien darurat dan kritis. Petugas tersebut harus
menguasai tindakan definitif dan pengoperasiannya alat advance. Bila perlu salah
satu dari petugas tersebut Dokter gawat darurat. Peralatan yang tersedia pada
advance ambulance sama dengan basic ambulance dengan penambahan peralatan
advance sebagai berikut.
Peralatan Airway
1. ETT (Endo TrachealTube)
2. Laryngoscope
3. Cricothyroidotomy Needle
4. Laryngeal Mask
Peralatan Breathing
1. Pulse Oxymetri
2. Portable ventilator
Peralatan Circulation
1. AED (Automatic External Defibrilation)
2. Defibrilator
3. ECG Monitor
4. IV line Catheter
5. Foley Catheter
Cairan dan obat gawat darurat
1. IV line catheter
2. Infusion Fluid / cairan infus (RL, NACL 0,9%, Dextrose 5%, Dextrose 10%)
3. Infusion set
4. Obat darurat sirkulasi (epineprin, atropin, dan lain-lain)
5. Obat darurat pernapasan
6. Obat Alergi
7. Anti bisa
8. Anti racun
9. Dan lain-lain

Jenis ambulance
Berdasarkan daerah operasi dan jenisnya, ambulance dibedakan menjadi beberapa kategori
sebagai berikut .
a. Ambulance Darat / Ground Ambulance
Ambulans darat adalah ambulans yang umum ada disekitar kita. Ambulans darat
digunakan untuk melakukan pertolongan ditempat kejadian dan melakukan
transportasi ke rumah sakit rujukan. Selain itu digunakan untuk melakukan rujukan
antar Rumah Sakit dan pulang perawatan.

GAMBAR MOBIL AMBULANCE


Berikut beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah ambulans,
terutama ambulans gawat darurat :
 Luar / lebar kabin ambulans memungkinkan untuk pasien terlentang dengan
leluasa tanpa harus menekuk kaki atau bagian tubuh lain
 Luas dan lebar kabin ambulans memungkinkan petugas untuk memonitor
kondisi pasien dan melakukan tindakan medis dii dalamnya
 Tinggi kabin memungkinkan petugas untuk berdiri dan tetesan infus
berjalan lancar
 Kabin memungkinkan untuk meletakan peralatan secara aman
 Dinding kabin terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan dilakukan
disinfeksi
b. Ambulance Laut / Sea Ambulance
Ambulans laut dioperasikan didaerah kepulauan, tempat wisata laut dan
pertambangan lepas pantai / “offsore” petugas ambulans laut harus dilengkapi
dengan kemampuan berenang, sea survival, dan pertolongan korban tenggelam. Hal
ini tentu berbeda dengan kemampuan petugas ambulans darat.
c. Ambulance Udara / Air Ambulance
Ambulans udara dioperasikan untuk evakuasi pasien VIP, evakuasi antar pulau,
evakuasi keluar Negeri, atau evakuasi dari perdalaman / laut kota besar. Petugas
ambulans udara harus mendapat pelatihan khusus, karena ada beberapa pasien
dengan kasus tertentu dengan beresiko untuk berada di ketinggian hal ini terkait
dengan perubahan tekanan atmosfir didarat dan diudara. Beberapa tipe ambulance
udara digunakan adalah sebagai berikut :
 Helikopter
 Rotary wing
 Fixed wing

GAMBAR AMBULANCE UDARA

Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian memakai ambulans udara.


KEUNTUNGAN :
Transportasi cepat dan lancar tidak ada hambatan lalu lintas
a. Akses menuju tempat kejadian cepat
b. Dapat menghindari rambu lalulintas kereta api, gunung dan penghalang lainnya
c. Perjalanan masih mungkin dilakukan meskipun kondisi jalan tidak mendukung
d. Jika ambulance darat tidak memungkinkan mencapai lokasi kejadian dengan
cepat
e. Jika kualitas pertolongan di lokasi kejadian tidak memungkinkan
f. Sangat jarang terjadi kecelakaan ambulance udara dibandingkan ambulance darat.
KERUGIAN :
a. Didaerah perkotaan ambulance darat lebih cepat dibandingkan ambulance udara
b. Cuaca buruk dapat menghambat perjalanan ambulance udara
c. Tingkat kebisingan yang tinggi mungkin akan menghambat komunikasi petugas
dan pasien
d. Keterbatasan tempat dan keterbatasan berat beban yang dibawa akan membatasi
akses kepasien
e. Biaya operasional sangat tinggi
f. Kecelakaan ambulance udara sangat tertolong

KESIMPULAN
Sistem penanggulangan pasien gawat darurat terpadu yang baik akan terwujud
apabila ada komitmen yang kuat dari pemerintah yang berwenang. Hal ini sehubungan
dengan tingginya inpentasi yang harus ditanamkan dan perlunya koordinasi yang baik antar
institusi terkait. Penanganan pasien gawat darurat dari mulai fase pra rumah sakit dan rumah
sakit harus menjadi satu kesatuan dan berkesinambungan. Keberhasilan pertolongan dirumah
sakit sangat ditentukan oleh kualitas pertolongan pada fase pra rumah sakit. Angka kematian
terbesar pada trauma berat adalah pada fase pra rumah sakit. Oleh karena itu sangat penting
untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu melakukan pertolongan kepada
dirinya sendiri dan orang disekitarnya ketika terjadi kegawatan darurat.

Anda mungkin juga menyukai