Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PERILAKU HEWAN

PERCOBAAN 1
MENGAMATI TINGKAH LAKU HEWAN MENCIT (Mus musculus)

OLEH :

NAMA : JUM NARTI ZALNI SRIMA SARI


STAMBUK : F1D1 14 060
ASISTEN : SULHADANA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus dan respon atau

tanggapan disebut perilaku.Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang

diperlukan untuk menimbulkan reaksi atau disebut rangsangan. Rangsangan

tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Mengamati perilaku,

kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni

dengan menganggap bahwa organisme dapat melihat dan merasakan. Perilaku

hewan disebut dengan antropomorfisme yaitu interpretasi perilaku organisme

lain seperti perilaku manusia.Semakin kita merasa mengenal suatu organisme,

semakin kita menafsirkan perilaku tersebut secara antropomorfik.

Perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir

atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang

dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi

perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat

pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil

asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus

berlangsung.

Tingkat adaptasi, tingkah laku hewan ditentukan oleh kemampuan

belajar untuk menyesuaikan terhadap lingkungan yang baru. Penampilan

tingkah laku individu selain dipengaruhi oleh faktor genetik tetuanya, juga

faktor lingkungan internal atau status fisiologis (umur, jenis kelamin, rasa lapar

serta faktor eksternal lingkungan fisik (nutrisi, temperatur, kelompok seksual


dan ontak parental). Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan

praktikum mengamati tingkah laku hewan mencit.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu mengetahui bagaimana

tingkah laku mencit (Mus muschulus) ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui

tingkah laku mencit (Mus muschulus) .

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum ini yaitu Dapat mengetahui

tingkah laku mencit (Mus muschulus).


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Belajar Terhadap Hewan

Semua organisme memiliki Perilaku atau tingkah laku belajar.Perilaku

Belajar merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal dan eksternalnya.

Suatu respons dikatakan tingkah laku bila respons tersebut telah berpola, yakni

memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus tertentu. Perilaku

belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya

suatu stimulus. Mengamati tingkah laku, kita cenderung untuk menempatkan

diri pada organisme yang kita amati, yakni dengan menganggap bahwa

organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita. Seringkali suatu tingkah

laku hewan terjadi karena pengaruh genetis (tingkah laku bawaan lahir atau

innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat

disebabkan oleh lingkungan. Perkembangan ekologi tingkah laku terjadi

perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa tingkah laku yang

terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena

akibathasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yangterus

berlangsung (Ahmad, 2013).

B. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Hewan

Tingkah laku merupakan suatu kondisi penyesuaian terhadap

lingkungannya.Pada tingkat adaptasitingkah laku hewan ditentukan oleh

kemampuan belajar untuk menyesuaikan terhadap lingkungan yang

baru.Perilaku hewan merupakan campuran dari komponen-komponen yang


diturunkan/diwariskan atau dibawa dari lahir (naluri) dan yang diperoleh

semasa hidupnya. Komponen yang dibawa dari lahir terdiri atas refleks-refleks

sederhana, responsrespons dari berbagai unsur dan pola-pola perilaku

kompleks yang dipelajari sehingga menjadi kebiasaan.Penampilan tingkah laku

individu selain dipengaruhi oleh faktor genetik tetuanya, juga faktor

lingkungan internal atau status fisiologis (umur, jenis kelamin, rasa lapar dan

kesehatan), serta faktor eksternal lingkungan fisik (nutrisi, temperatur,

kelompok seksual dan kontak parental) (Suryana dan Yasin, 2013).

C. Mencit (Mus Musculus)

Mencit (Mus musculus) adalah binatang sejenis hewan pengerat,

terdapat berbagai jenis di dunia dan hampir ada ditiap negara. Bentuknya yang

mini membuat hamster mudah untuk dibawah kemana-mana dan tidak

memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya. Hamster termasuk

ke dalam subfamili cricetinae.Organ reproduksi mencit betina (Mus musculus)

terdiri dari organ genital eksterna dan interna. Organ genitalia eksterna pada

betina terdiri dari vulva adalah celah yang dibatasi ole labia major dan klitoris,

sedangkan organ genitalia adalah ovarium yang berfungsi menghasilkan sel

telur. Sepasang oviduk berfungsi sebagai saluran yang menghubungkan

ovarium dengan uterus. Oviduk berfungsi ebagai tempat terjadinya fertilisasi

dan menyalurkan embrio menuju uterus. Uterus berfungsi sebagai tempat

embrio yang akan mengalami pertumbuhan.Organ utama pada mencit jantan

(Mus musculus) adalah sepasang testis yang berfungsi untuk menghasilkan

sperma. Sperma dikeluarkan melalui saluran sperma yaitu epididimis, vas


deferens dan urethra. Fugsi epididymis yaitu sebagai tempat transportasi,

konsentrasi, pematangan dan penyimpanan (storage) spermatozoa. Vasdeferens

merupakan saluran transportasi spermatozoa dari cauda epididymis menuju

urethra. Kelenjar-kelenjar pelengkap seperti vesika seminalis dan kelenjar

prostatat (Muliani, 2011).


III. METODE PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan ada hari Sabtu, 20 Oktober 2017, pukul 14.00-

selesai WITA, bertempat di Unit Laboratorium Taksonomi dan Ekologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan pada


No. Nama alat Kegunaan
1 2 3
1. Kotak kandang Untuk prngamatan praktikum
50x50 cm
2. Kamera Untuk mengambil gambar obyek pengamatan
3. Labirin dengan Untuk mengamati tingkah lau belajar arah spasial
lorong cat
4. Labirin T Untuk pengmatan belajar dari arah labirin Y
5. Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan

C. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan pada praktikum trial and error


No. Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Mencit (Mus musculus) Sebagai obyek pengamatan
2. Air Untuk minuman mencit
3. Pakan mencit Untuk makanan mencit
D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

a. Uji tingkah laku mencit (Mus muschulus) di lapangan terbuka

1. Menyiapkan kotak kandang ukuran 50 x 50cm yang tekah diberi tanda

pemabatas.

2. Meletakan mencit kedalam kotak kandang.

3. Menagamati interval dan tingkah laku mencit tersebut selama interval

waktu 5 menit.

4. Mencatat elemen dasar tingkah laku mencit secara berturut serta

mendokumntasikan hasil pengamatan.

b. Pengujian efek interaktivitas / hubungan social pada tingkah laku


hewan.
1. Setelah mengamati tingkah laku mencit pada lapangan terbuka,

kemudian memasukan mencit yang lain kedlam kotak kandang.

2. Mengamati perilaku dan aktivitas mencit yang berada didalam kotak

jalur selama interval wktu 5 menit.

3. Mencatat elemen dasar tingkah laku mencit secara berturut serta

mendokumntasikan hasil pengamatan.

c. Uji tingkah laku belajar arah spasial dalam sebuah labirin.

1. Menyiapkan 1 ekor mencit yang lapar selama 24 jam, kemudian

meletakan pada pintu labirin lorong acak.

2. Merekam dan mengamati cara mencit melewati lorong labirin.

3. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk berjalan menuju sasaran.


4. Mengulangi perilaku tersebut sampai waktu yang duperlukan mencit

menuju sasaran konstan dan tidak menurun.

5. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan.

d. Uji labirin T

1. Menempatkan 1 tetes air ditepi satu lengan labirin T. Kemudian

meletakan mencit pada titik tengah labirin T.

2. Mengamati pergerakan mencit dan menutup jalan belakang mencit

dengan tongkat plastic. Jika mencit lari kelengan yang berisi air, maka

biarkan mengkonsumsinya. Jika tidak (arahnya salah)

mengusap/menyeka tetesan tersebut dan menempatkan tetesan air baru

kedalam lengan dimana mencit tersebut mengarah kepadanya.

3. Setelah siap, mengangkat kotak plastik dan dan membiarkan mencit

memasuki lengn lain.ketika mencit memasuki arah lengan kanan,

biarkan dia mengkonsumsi air. Jika mncit memilih legan kiri atau

lengn aslinya, tutup jalan dibelakangnya. Menyeka air dimulai lagi

menempatkan setetes air lengan yang tidak diseblah kanan dari hewan.

4. Mengulangi seluruh prosedur smapai mencit belajar bahwa ia harus

pergi kearah tertentu atau arah yang benar untuk mendapatkan air.

5. Mencatat waktu yang diperlukan untuk mengajari mencit arah yang

benar untuk menapatkan air dan mendoumntasikan hasil pengamatan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum yercantum pada Tabel 3, 4, 5 dan 6.

Tabel 3. Uji Tingkah Laku di Lapangan Terbuka


Nama Waktu
No. Kegiatan/Aktivitas
Spesies Pengamatan
J5, E4, J3,2,1, E6, J12, B11, J6,1,
E1,2,3,4,510,15,20,25, J24,18,13,7,6,1,
D2, E3,2,1,6,11,16, D21, E22, 23, 24,25,
5 Menit
20, D19, J14,8,7, D1, G6, E11,16,21,22,2
Mencit (Perlakuan 1)
3,24,25,20,15,10,5,4,3,2, B1, D6, L11,
1 (Mus
E12,13,14, J8,2, D1,2, E3, J4,5,10, L5,4,
musculus)
J3,2,D1, J7,12,16,21, E16,21,22,23,24,25
J5,4,3,2, E7,13,19,24,23,22,21,16, J11,6,
5 Menit
1,6,11,21,22,23,24,23,22,21,16,11,6,1, E
(Perlakuan 2)
2,3,4,5

Tabel 4. Pengujian Efek Interaktivitas/Hubungan Sosial


Nama Waktu
No. Kegiatan/Aktivitas
Spesies Pengamatan
Mencit J5,4,3,2, E2,1, J6,11, B16, D24, E17,23,24,
(Mus D25, J19,18,12,11,16,21,16,11,6, B1,
1. 5 Menit
musculus) E2,1,6,11,21
1
J5,10,15,20,25,24,23,22,21, E22,23, B24,25,
E24,23,22,21,16,11,17,23,24,25,24,23,22,21
Mencit
,16,11,6,1,2,3,4,5,10, D15, J10,15,20,25, B2
(Mus
2. 5 Menit 5, J24,23, B22, J21,16,11,6, B7,13, J14,15,
musculus)
E15, B20, J25,24,23,22,21,22,23,2419,14,9,
2
4,3,2,1, E2,3,4,5, L9,13,17,21, J22,23,24,
B25, L24, J23,22

Keterangan:
J: berjalan/walking
E: mengendus/sniffing
B: berjingkrak (berdiri dengan kaki belakang)
D: Diam/immobile
G: Grooming/perawatan diri (menggaruk, menjilat kulit dll)
L: lainnya

Tabel 5. Pengujian Tingkah Laku Belajar Arah Spasial


Gambar Waktu
No Nama Spesies Aktivitas
Pengamatan Pengamatan

20 menit 53 1 3 8 3 12 4 5 4 8
detik 12 9 11 10 14 11
10 11 9 12 13 17
18 19 16 18 19
Mencit
1.
(Musmusculus)
9 menit 50
1 2 1 2 4 5 5 4 8 12
detik
13 17 18 16 19

Tabel 6. Belajar Arah Labirin T


Nama Waktu Menemukan Waktu Belajar Menemukan
No.
Spesies Air Air
Mencit (Mus
1. 49 Detik 2 Menit 47 Detik
musculus)

A. Pembahasan

Perilaku Belajar merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal

dan eksternalnya. Suatu respons dikatakan tingkah laku bila respons tersebut

telah berpola, yakni memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus

tertentu. Perilaku belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu

organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalam mengamati tingkah laku, kita

cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni

dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita.

Seringkali suatu tingkah laku hewan terjadi karena pengaruh genetis (tingkah

laku bawaan lahir atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau

pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Perkembangan ekologi

tingkah laku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa


tingkah laku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami

atau karena akibat hasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan

perdebatan yang terus berlangsung.

Mencit (Mus musculus) adalah binatang sejenis hewan pengerat,

terdapat berbagai jenis di dunia dan hampir ada ditiap negara. Bentuknya yang

mini membuat hamster mudah untuk dibawah kemana-mana dan tidak

memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya. Hamster termasuk

ke dalam subfamili cricetinae.

Tingkah laku ingestif adalah perilaku makan dan minum, tingkah laku

eliminative (mengeluarkan ekskreta), tingkah laku seksual, tingkah laku social,

tingkah laku care and giving, tingkah laku agonistic (memepertahankan diri),

tingkah laku allelomimetik (menirukan), tingkah laku shelter seeking (mencari

tempat berlindung), tingkah laku investigative (keingintahuan mengeksplorasi

lingkungan). Setiap spesies memiliki karakteristik tersendiri dalam

memasukkan pakan ke dalam tubuhnya.Anak ayam memilih remahan/crumble

saat baru menetas, dan mulai menyukai bentuk pellet setelah dewasa.

Pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan ini dengan

menggunakan hewan yang diantaranya yaitu, mencit. Percobaan pertama yaitu

uji coba pada lapangan terbuka yaitu pada kotak kandang ukuran 50 x50 ,

hewan pertama dimasukkan ke dalam kotak, kemudian melihat perilaku apa

yang dilakukan mencit pada saat berada diadalam kotak selama 5 menit

pertama dan 5 menit setelah pengulangan. Hasil yang ditunjukan yaitu pada 5

menit pertama aktivitas yang dilakukan mencit yaitu cukup banyak seperti
mencium, berhenti sejenak, memanjat, berjalan, diam dan menggaruk.

Aktivitas yang dilakukan pada pemgamatan 5 menit berikutnya yaitu mencit

kembali melakukan gerakan gerakan yang sama seperti pada pengamatan

sebelumnya namun pada pengamatan ini mencit lebih tenang atau lebih banyak

diam dibandingkan dengan pengamatan pertama yang banyak melakukan

aktivitas aktivitas didalam kotak.

Pengamatan selanjutnya yaitu dengan uji efek interaktivitas atau

hubunagn social dimana pada uji ini mencit kembali diletakan pada kotak 50 x

50 namun pada kotak tersebut diamatai interaksi mencit tersebut dengan

dimasukan 2 ekor mencit. Aktivitas mencit 1 yaitu mencit yang telah diuji

sebelumnya terlihat adanya aktivitas seperti sebelumnya yaitu berjalan,

mengendus, berjingkrak, diam dan perawatan diri namun aktivitas diam dan

perawatan diri lebih banyak dlakukannya. Berbeda dengan mencit 2 dimana

terlihat banyak aktivitas atau terlihat lebih bergerak aktif seperti bejalan

mengelilingi kotak. Hal tersebut menunjukan bahwa mencit 1 sudah

mengetahui atau dimana dia berada karena sudah ditempatkan sebelumnya

sedangkan mencit 2 belum mengetahuinya.

Pengamatan selanjutnya mencit (Mus musculus) yang akan diamati

yaitu mencit dilakukan 2 kali ulangan dengan hewan mencit. Mencit pertama

yaitu dimasukkan ke dalam pintu masuk berjalan dengan sangat cepat dimana

waktu yang dibutuhkan 20 menit lewat 53 detik aktivitas yaitu berjalan dengan

cepat dan mengendus-enduskan hidungnya dan menemukan jalan keluar yang

bertujuan untuk menemukan jalan keluar. Kotak jalur yang dilaluinya yaitu 1,
3, 8, 3, 12, 4, 5, 4, 8, 12, 9,11, 10, 14, 11,10 ,11, 9, 12, 13, 17, 18, 19, 16, 18

dan 19. Mencit kedua yang digunakan pada ulangan percobaan kedua dengan

mencit yang berbeda diperoleh 9 menit lewat 50 detik. Mencit pertama

melakukan aktivitas dengan berjalan mengelilingi kotak jalur dan kembali pada

jalur yang telah dilaluinya, adapun jalur yang dilaluinya yaitu 1, 4, 1, 2 dan 1.

Sedangkan pada mencit kedua melakukan aktivitas berjalan sambil menggigit

bagian atas kotak jalur. Kotak jalur yang dilakukan yaitu 4, 11, 12, dan 11.

Menit ke 3 lewat 20 detik mencit berjalan atau mendapatkan jalan keluarnya,

adapun kotak jalur yang dilaluinya yaitu 12, 13, 17, 16, dan 18.

Tingkah laku merupakan suatu kondisi penyesuaian terhadap

lingkungannya pada tingkat adaptasi tingkah laku hewan ditentukan oleh

kemampuan belajar untuk menyesuaikan terhadap lingkungan yang

baru.Perilaku hewan merupakan campuran dari komponen-komponen yang

diturunkan/diwariskan atau dibawa dari lahir (naluri) dan yang diperoleh

semasa hidupnya. Komponen yang dibawa dari lahir terdiri atas refleks-refleks

sederhana, responsrespons dari berbagai unsur dan pola-pola perilaku

kompleks yang dipelajari sehingga menjadi kebiasaan.Penampilan tingkah laku

individu selain dipengaruhi oleh faktor genetik tetuanya, juga faktor

lingkungan internal atau status fisiologis (umur, jenis kelamin, rasa lapar dan

kesehatan), serta faktor eksternal lingkungan fisik (nutrisi, temperatur,

kelompok seksual dan kontak parental).

V. PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulan bahwa

mencit (Mus musculus) selayaknya hewan pada umumnya mencit juga

melakukan aktivitas-aktivitas seperti melakukan adaptasi ditempat baru,

melakukan banyak gerakan dilingkungan yang belum dipelajarinya serta

belajar untuk tetap hidup pada habitat yang baru.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya

praktikan lebih kompak lagi dalam bekerja sama saat praktikum di mulai agar

tidak terjadi kesalahan dalam perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, F., 2015, Teori Belajar Behavioristik dan Pandangan IslamTentang
Behavioristik, Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, 10(2): 1-3
Ahmad, M. M. Sc., 2013, Tingkah Laku Hewan, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim.
Muliani, H., 2011, Pertumbuhan Mencit (Mus musculus L. ) Setelah Pemberian
Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.), Jurnal Buletin anatomi dan
fisiologi, 111(1): 46-47

Luthfiah, H., 2014. Keanekaragaman dan Kepadatan Cacing Tanah di perkebunan


The PTPN XII Bantara Blitar, Jurnal Bantara blitar.4(6): 1-3

Sari, M., dan Lestari, M., 2014, Kepadatan dan Distribusi Cacing Tanah di Areal
Arboretum Dipeterocarpaceae 1.5 Ha Fakultas Kehutanan Lancang
Kuningan Pekanbaru, Jurnal Lectura, 5(1): 93-94

Suryana., dan Yasin, M., 2013, Studi Tingkah Laku pada Itik Alabio (Anas
platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan, Balai Pengkajian,
Teknologi Pertanian Kalimanta Selatan.

Sulistyoningsih, M., Sunarti, D., Suprijatna, E., dan Isroli., 2004, Studi Tingkah
Laku Kajian Perilaku Makan dan Minum Ayam Kampung Berbasis Riset
Manajemen Alas Kandang, Jurnal Ikip PGRI, Universitas di Ponegoro.

Anda mungkin juga menyukai