A. Kompetensi Dasar ( KD )
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka
bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya,
dan pendidikan.
4.1. .Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,
bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia
serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi,
sosial, budaya, dan pendidikan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Mendeskripsikan perubahan akibat Interaksi antarruang
3.1.2 Menganalisis dampak positif dan negatif interaksi antarruang terhadap
aspek social, budaya dan pendidikan
3.1.3 Mengidentifikasi masalah akibat interaksi antarruang
3.1.4 Mencari solusi terhadap dampak interaksi antarruang
4.1.1. Membuat telaah interaksi antarruang Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek sosial, budaya, dan
pendidikan
4.1.2. Mempresentasikan hasil telaah interaksi antarruang Indonesia serta
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek sosial, budaya,
dan pendidikan
PERUBAHAN INTERAKSI ANTAR RUANG
a) Interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, social, budaya dan
pendidikan.
Interaksi antarruang merupakan saling hubungan antara gejala-gejala
pada tempat-tempat dan area-area yang berbeda-beda didunia. Semua
tempat dipermukaan bumi ini diikat oleh kekuatan alam dan manusia.
Terjadi gerak dari gejala-gejala tersebut dari tempat ketempat, udara,
air laut, tumbuhan dan hewan serta manusia. Setiap kejadian tersebut
berkenaan dengan hal itu akan mencerminkan adanya interaksi antar
tempat.manusia sebagai pencipta ilmu dan teknologi mampu
berinteraksi dan bergerak dalam ruang secara leluasa melalui
komunikasi dan tranportasi. Lebih lanjut mari kita bahaspengaruh
interaksi antarruang terhadap kehidupan manusia dalam aspek:
Ekonomi
Setiap manusia pasti ingin memenuhi semua kebutuhan dalam
hidupnya karena pada dasarnya manusia adalah makhluk
hidup. Dalam hal memenuhi kebutuhannya manusia memiliki
kebutuhan tidak terbatas sedangkan barang yang dijadikan
sebagai alat pemus kebutuhan jumlahnya terbatas sehingga ada
kebutuhan yang pastinya tidak terpenuhi untuk itu perlu
berinteraksi dengan daerah lain. Contoh penduduk kota
menghasilkan berbagai produk industry seperti pakaian,
kendaraan dan lai-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan
produk tersebut sehingga mereka pergi kekota untuk
memperoleh barang-barang tersebut. Akibatnya ada aliran
barang dari kota kedesa dan aliran bahan makanan dari desa ke
kota.
Social
Dalam kehidupannya manusia dituntut untuk bisa
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, karena secara
kodratnya manusia dilahirkan sebagai makhluk social yang
tidak dapat hidup sendiri. Interaksi social ini akan terjalin
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
tau kelompok dengan kelompok. Lebih dari sekedar interaksi
social, manusia juga membutuhkan orang lain guna memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Budaya
Interaksi antarruang yang terjadi berpengaruh terhadap aspek
budaya, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara individu
dengan individu atau kelompok dari latar belakang budaya
yang berbeda antar wilayah. Interaksi antar budaya terjadi
ketika ada interaksi antarruang di permukaan bumi. Contoh
apabila kita pergi ke suatu wilayah di permukaan bumi ini
maka kita harus berinteraksi dengan budaya yang ada agar bisa
diterima oleh masyarakat yang ada didaerah tersebut.
Pendidikan
Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karakteristik
tertentu. Karakteristik inilah yang kemudian menciptakan
keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi. Kondisi yang
berbeda berpengaruh terhadap pendidikan. Contoh daerah
pegunungan akan sulit menemukan sekolah karena kondisi
daerah yang terjal maka penduduk yang tinggal didaerah
tersebut untuk memperoleh pendidikan harus pergi ke daerah
lain, biasanya didataran rendah banyak didirikan sekolah-
sekolah.
1. Urbanisasi
Dalam permasalahan penduduk desa yang pergi ke kota atau biasa dengan istilah
urbanisasi tetapi bukanlah urbanisasi suatu penggambaran realitas sebenarnya yang
ada di kota, sehingga masyarakat desa dapat mengintimasi apakah mereka sudah
siap apa belum hidup di kota. solusi yang lain adalah dengan pemberian suatu
pendidikan dan ketrampilan dalam bekerja supaya apabila hidup di kota sudah siap
dengan pekerjaannya supaya tidak menciptakan pengangguran. dan solusi yang
berikutnya adalah membuat pusat-pusat ekonomi baru tentunya di desa, supaya
masyarakat desa pun dapat menikmati geliat ekonomi modern tanpa tergilas oleh
kehidupan yang keras seperti di kota. sehingga mereka (orang-orang desa) dapat
belajar mulai dari sistem ekonomi yang modern secara perlahan dan bertahap, nanti
akan muncul penyesuaian diri dan akhirnya mereka akan kuat dalam menghadapi
gempuran kehidupan seperti kehidupan di perkotaan dan tidak akan menjadi orang
yang tidak berguna ataupun menjadi beban masyarakat dan negara. estimasi
seseorang terhadap keadaan memanglah tidak selamanya akan membuahkan hasil
yang sesuai dengan keinginan, seperti halnya hasil interaksi desa dan kota yang
mengakibatkan masyarakat desa yang urbanisasi ke kota dengan harapan
mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada hidup didesa, namun banyak
kejadian orang desa yang urbanisasi ke kota hanya menjadi beban kota saja. hal
tersebut dikarenakan kurangnya kesiapan masyarakat desa menjalankan hidup di
kota dan akhirnya mereka tergilas oleh kehidupan kota, jangankan mendapatkan
kesuksesan, tetapi dapat hidup saja sudah untung. solusi dari permasalahan ini
adalah dalam melakukan perpindahan dari desa ke kota haruslah dipersiapkan
dengan sebaik baiknya, baik dalam bidang finansial maupun keahlian yang dimiliki.
apabila tidak siap akan hal itu, lebih baik menikmati dan memaksimalkan hidup di
daerah asal atau di desa, menunggu sampai siap pergi ke kota apabila benar-benar
menginginkan hidup di kota.
2. Pemukiman Liar
4. Degradasi Lingkungan