Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
1.1. KEHAMILAN
1.1.1. Pengertian Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
2 2010 : 75).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan tiga dari bulan
8
a. Ovulasi
korona radiata, terdiri dari sel-sel oval yang dipersatukan oleh asam
sampai 35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses
hormon estrogen yang dapat memengaruhi gerak dari tuba yang makin
mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik
9
tuba makin aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba
besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang
Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba menuju uterus, dalam
b. Spermatozoa
10
Dengan gerakan ekornya sperma masuk ke dalam kanalis servikalis.
Didalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma terutama disebabkan oleh
tempat ini, sedangkan sebagian mati karena akibat keasaman vagina dan
hilang atau mati dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran
Kapasitasi terjadi dalam rongga uterus dan tuba yaitu berupa pelepasan
c. Konsepsi
fusi materi genetik. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses
2009 : 141). Dengan adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi
11
pronukleus betina, sementara spermatozoa setelah melepaskan ekornya
2009 : 36). Proses konsepsi dapat berlangsung seperti uraian di bawah ini.
konsepsi.
yang dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia.
12
Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya lepas dan
sifat ayah.
a. Penentuan jenis kelamin.
b. Jenis kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan. Pada manusia
struktur (46, XX) adalah wanita, sedangkan (46, XY) adalah laki-laki.
c. Permulaan pembelahan segmentasi.
d. Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan
yang telah dibuahi (fertilized egg) kedalam endometrium. Sel telur yang
telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat
terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari
ketiga bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula
13
hari ke sepuluh seluruh blastula (blastokis) sudah terbenam dalam
yang kelak akan menjadi janin. Massa inner cell ini berkembang menjadi
bayi.
antara telur dan dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang
menutup blastosis atau desidua yang terdapat antara telur dan cavum uteri
ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa uterus adalah
14
Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan ole
sel telur yang dibuahi. Tempat nidasi biasanya pada dinding depan dan
diluar trofoblas dan darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah
ibu serta membuang karbondioksida dan produk sisa kedalam darah ibu
Nidasi diatur oleh suatu proses yang kompleks antara trofoblas dan
15
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat
dipengaruhi oleh kesehatan ibu, keadaan janin itu sendiri dan plasenta
sebagai akar yang akan memberikan nutrisi. Umur janin yang sebenarnya
tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum
minggu dan sudah terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh, janin (fetus)
38).
1. Trimester I
a. Embrio usia 2-4 minggu
Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa satu
cairan melalui pembuluh darah hari ke-20 dan hari berikutnya muncul
0,64 cm.
c. Embrio usia 8 minggu
Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas, seperti
mulut, mata dan kaki. Terjadi pembentukan usus dan genetalia serta
16
d. Embrio usia 12 minggu
Embrio berubah menjadi janin, usus lengkap, genetalia dan anus sudah
mata, mengerutkan dahi, dan mulut membuka. Berat badan 15-30 gram
aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Denyut jantung janin
pemisahan bayi setelah lahir. Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan
17
memberikan kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem
depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh
tidak rata, sehingga bagian balstula dengan inner cell mass akan tertanam
“entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel lain
plate) terbentuk diantara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantong yolk
sac. Plat embrio terdiri dari unsur ektoderm, endoderm, dan mesoderm.
terdapat di antara amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali
pusat.
Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentukan darah bersama
dengan hati, limpa, dan sumsum tulang. Pada minggu ke dua sampai
stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada minggu
18
Dengan berbagai bentuk implantasi (nidasi) dimana posisi plat
embrio berada, akan dijumpai berbagai variasi dari insersio tali pusat, yaitu
mulai dengan pembuluh darah vena pada hari ke-10 sampai 11 setelah
konsepsi, sehingga sejak saat itu embrio mendapat tambahan nutrisi dari
kotiledon maternal. Pada janin plasenta akan dibagi menjadi sekitar 200
pertumbuhan, dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Darah ibu dan
pada ssaat persalinan kala III (kala uri). Dengan terjadinya nidasi maka
19
frondusum yang berkembang menjadi plasenta, desidua kapsularis yana
dikenal morning sickness karena munculnya sering pagi hari. Hal ini
muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh
emosi penderita yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena pengaruh
menerangkan bahwa ini masih dalam batas normal orang hamil. Bila
3) Mengidam
20
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
kandung kemih cepat terasa penuh. Pada trimester II, sudah mulai
hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada
7) Konstipasi / Obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan
Pada dinding perut (striae lividae, striae nigra, linea alba makin hitam),
21
dan sekitar payudara (hiperpigmentasi arela mamae, puting susu makin
2010 : 107).
9) Perubahan Berat Badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan,
2010 : 108).
22
dan uterus mudah difleksikan. Dapat diketahui melalui pemeriksaan
bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke-6, dan menjadi
84).
- Tanda Chadwick : Yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan
84).
- Teraba Ballotement : Bila dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu
2009 : 85).
leanec pada minggu 17-18, pada orang gemuk lebih lambat. Dengan
stetoskop ultrasonik (Doppler) DJJ dapat didengar lebih awal lagi, sekitar
23
mengindentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti : bising tali pusat, bising
minggu dan pada multigravida dirasakan pertama kali pada usia kehamilan
sebagai berikut :
24
1. Pada usia kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh
menjadi satu. Tinggi rahim adalah setengah dari jarak simfisis dan
bawah pusat sedangkan pada usia 24 minggu tepat di tepi atas pusat.
3. Pada usia kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 3 jari di
bawah prosesus xifoideus, dan kepala bayi belum masuk pintu atas
panggul.
6. Pada usia kehamilan 40 minggu fundus uteri turun setinggi tiga jari di
bawah prosesus xifoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah
25
minggu panjangnya 32 cm, usia kehamilan 38 minggu panjangnya 33 cm,
rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut tanda
Piskacek.
Perubahan konsentrasi hormonal yang mempengaruhi rahim, yaitu
rahim, diikuti oleh makin besarnya aliran darah menuju rahim dari arteri
uterina dan arteri ovarika. Otot rahim mempunyai susunan istimewa yaitu
otot.
Pada saat persalinan, terjadi pembukaan serviks secara pasif,
yang sedikit mempunyai otot, akan melipat dan terjadi pengecilan dengan
26
mengeluarkan lokia. Pada pemeriksaan postpartum, serviks multipara
mempunyai dua bibir, bibir atas dan bibir bawah (Manuaba, 2010 : 85).
2) Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat
suplai darah maka konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda
27
3) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan
vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae) tanda ini
estrgen. Sel-sel yang tanggal ini membentuk rabas vagina yang kental
infeksi jamur. Leukore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan
tidak dapat lepas dari kemapuan vili korealis yang mengeluarkan hormon
28
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon
membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola
29
b. Sistem Endokrin
Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi untuk
pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat
a. Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada
punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi baik
korpus luteum.
d. Human Placental Lactogen (HPL)
30
Hormon ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai
f. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen di tingkat target
organ.
g. Growth Hormon (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL.
h. TSH, ACTH, dan MSH
Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
i. Tiroksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat.
mengatur metabolisme.
j. Aldosteron, Renin, dan Angiotensin
Hormon ini naik, yang menyebabkan naiknya volume
intravaskuler.
k. Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesteron,
dan HPL.
l. Parathormon
Hormon ini relatif tidak dipengaruhi oleh kehamilan (Fitramaya,
2009 : 56).
m. Sistem Kekebalan
31
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita
2009 : 57).
n. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika
kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan
wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi,
32
puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat
sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika
terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi
tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai
2009 : 62).
o. Sistem Pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
kerongkongan.
Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika
33
asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit (Salemba Medika, 2009 :
63).
p. Sistem Muskuloskeletal
Estrogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi
otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan
pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligamen pada simfisis
bagian punggung. Oleh karena rasa sakit ini membutuhkan waktu yang
34
Selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus
akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Saat ibu melakukan aktivitas/olahraga, curah jantung, denyut
wanita yang tidak sedang hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan
35
Setelah trimester II biasanya tekanan darah menurun tetapi akan
dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah
Hb pada orang yang tidak hamil, kondisi ini disebut anemia fisiologis.
darah.
Pada ibu hamil, nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun
terutama selama trimester II, kemudian akan naik lagi seperti masa pra-
kehamilan. Tekanan vena pada ekstremitas atas dan bawah dalam batas-
normal pada ibu hamil yaitu 130/75 mmHg, pernapasan 16-24 kali/menit,
36
r. Sistem Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
mempunyai nilai gizi yang tinggi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar
janin.
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatotropin mempunyai
37
1) Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk
gram.
2) Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari.
3) Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
4) Zat besi. Dibutuhkan rata-rata 800 mg atau 30 sampai 50 mg sehari
rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2 (BB/(TB dalam meter) 2
a. 19,8-26,6 : normal
b. <19,8 : underweight
c. 26,6-29,0 : overweight
d. >29,0 : obese
Pertambahan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terdapat
Retardation-IUGR).
Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
dianjurkan :
a. 4 kg pada kehamilan trimester pertama.
b. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III.
c. Totalnya sekitar 15-16 kg (Salemba Medika, 2009: 69).
38
Ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa pertambahan berat
t. Kulit
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik
di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis sering kali tampak di tungkai
bawah.
Pembesaran rahim menimbulkan perengangan dan meyebabkan
bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan
39
u. Sistem Persyarafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi sistem
terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem syaraf sensori) dan
keadaan ini.
40
7) Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah neuromuskular,
kehamilan
Cara mengatasi :
1) Pakailah pakaian yang tipis dan longgar.
2) Tingkatkan asupan cairan.
3) Mandi secara teratur.
e. Sembelit (Pada Trimester II dan III)
Cara mengatasi :
1) Tingkatkan diet asupan cairan.
2) Konsumsi buah atau jus.
3) Minum cairan dingin atau hangat, terutama saat perut kosong.
4) Istirahat cukup.
41
5) Senam hamil.
6) Membiasakan buang air besar secara teratur.
7) Buang air besar segera setelah ada dorongan.
yang terkena.
3) Gunakan penghangat untuk otot.
interkostal.
42
j. Perut Kembung (Pada Trimester II dan III)
Cara mengatasi :
Cara mengatasi :
sesak.
3) Hindari berbaring dalam posisi terlentang.
Cara mengatasi :
43
5) Hindari pakaian yang ketat atau korset (Salemba Medika, 2009 :
123).
kehamilannya.
2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan
saja.
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
yang tinggi.
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3) Merasakan gerakan anak.
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5) Libido meningkat.
6) Menuntut perhatian dan cinta.
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
44
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,
Kewaspadaan)
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil
yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal
tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu:
1) Latihan nafas melalui senam hamil
2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3) Makan tidak terlalu banyak
4) Kurangi atau hentikan merokok
5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti
45
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus
b. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung
nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal
harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang)
untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100
bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi, seperti daging tak
berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Protein yang berasal
saja.
b. Zat besi. Untuk mencegah anemia dalam kehamilan maka kebutuhan
hamil). Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-
46
12 kehamilan sebesar 30-60 mg setiap hari selama kehamilan dan
dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika
kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka pada ibu
hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang
adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau (bayam, asparagus), dan
ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Widya Karya Pangan Nasional
280, 660,dan 470 mikrogram untuk trimester I, II, dan III. Asam folat
pertama kehamilan.
d. Kalsium. Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan
yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun dratis
bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain
47
a. Jumlah
Harus cukup, tidak kurang dan tidak lebih. Kebutuhan energi pada
kehamilan trimester 1 adalah 1900 – 2000 kalori per hari yang setara
dengan menambah 1 potong (50 gram) daging sapi atau 2 buah apel.
per hari, atau sama dengan mengonsumsi tambahan 100 gram daging
air, dari berbagai macam bahan makanan: makanan pokok, lauk pauk,
dan fungsi otak janin, juga agar ibu terhindar dari anemia zat besi.
• Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin dan menurunkan
n/pola.makan.benar.saat.hamil/001/001/1583/1)
c. Personal Hygiene
48
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan
dalam secara rutin minimal dua kali sehari sangat dianjurkan (Salemba
d. Pakaian
yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap
menjadi pendulans. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dan dihindari
yaitu:
1) Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran
49
e. Eliminasi
efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu,
untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi (Salemba Medika,
2009 : 119).
Jika sering berkemih tidak dianjurkan mengurangi minum untuk
Ibu harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup. Apabila
f. Seksual
50
koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada waktu minggu
g. Istirahat
malam hari dan 2 jam pada siang hari (Sarwono, 2009 : 287).
Ibu hamil dianjurkan pada saat tidur khususnya pada waktu
hamil tua harus posisi berbaring miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki
mengurangi rasa nyeri pada perut ganjal dengan bantal pada perut bawah
h. Senam Hamil
51
1) Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter
atau bidan,
i. Body Mechanic
sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul dari
perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur
malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya
sikap tubuh yang baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1) Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu
sempit.
2) Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak dan
52
5) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian
j. Imunisasi
Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat
(http://wordpress.com/2005/04/20/imunisasi-tt-tetanus toxoid-pada-ibu-
hamil-bumil/).
Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan TT2 dan
diberikan satu kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari
53
dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil
tahun).
Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum
TT
T0 Belum
pernah
T1 mendapat 80
T2 4 minggu 3 tahun 95
suntikan TT
T3 TT1 dari TT1 5 tahun 99
TT2 6 bulan dari
T4 10 tahun 99
TT3 TT2
Minimal 1
T5 TT4 Seumur hidup
tahun dari
TT5 TT3
3 tahun dari
54
TT4
k. Perawatan Payudara
berikut:
1) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang
payudara.
2) Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.
3) Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan
2009 : 118).
l. Persiapan Persalinan
hari sebelumnya. Ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal yang
55
perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap. Beberapa hal yang harus
m. Kunjungan Ulang
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28), dan dua
persalinan.
3) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan tertentu (Manuaba, 2010 :
111).
56
Menurut Fitramaya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu
57
Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman
Abortus inkomplitus
Abortus kompletus
58
perdarahan sedikit. Besar uterus tidak sesuai dengan umur
Missed abortion
Abortus febrilis
2) Kehamilan ektopik
59
3) Mola hidatidosa
4) Hipertensi gravidarum
a) Hipertensi kronik
b) Superimposed preeklampsi
akut.
60
sebagian atau seluruh jalan lahir. Gejala-gejalanya adalah
plasenta.
Plasenta previa parsialis (lateralis) sebagian ostium ditutupi
plasenta.
Plasenta previa letak rendah (marginalis) tepi plasenta berada
b) Solusio plasenta
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal
solusio plasenta :
Solusio plasenta lateralis/parsialis. Bila hanya sebagian dari
61
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
beratnya syok.
Perdarahan disertai nyeri, juga di luar his.
Nyeri abdomen pada saat dipegang.
Palpasi sulit dilakukan.
Fundus uteri makin lama makin naik.
Bunyi jantung biasanya tidak ada (Fitramaya, 2009 : 160).
2) Sakit kepala yang berat.
3) Penglihatan kabur.
4) Bengkak diwajah dan jari tangan.
5) Keluar cairan pervaginam.
6) Gerakan janin tidak terasa.
7) Nyeri abdomen yang hebat (Salemba Medika, 2009 : 160).
disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai
normal.
62
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang
dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh
dikandungnya.
Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah
yang mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi
dalam tubuh.
pucat dan mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas
normal.
Menurut Proverawati (2011) banyak gejala anemia selama
kehamilan, meliputi:
1) Merasa lelah atau lemah
2) Kulit pucat progresif
3) Denyut jantung cepat
4) Sesak napas
63
5) Konsentrasi terganggu
faktor kemiskinan.
zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan
Besi”.
kebutuhan.
2) Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.
3) Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.
partus.
64
e. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan
Klasifikasi Anemia Dalam kehamilan menurut Tarwoto adalah
sebagai berikut :
1) Anemia Defesiensi Besi
Anemia defesiensi besi merupakan jenis anemia terbanyak didunia,
folat.
3) Anemia Aplastik.
4) Anemia Hemolitik
65
Pemeriksaan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
standar.
1) Alat dan bahan
a) Lancet/jarum penusuk
b) Kapas alkohol dalam tempatnya
c) Bengkok
d) Kapas kering
e) Hb meter
f) Alat pengaduk
g) Aquadest
h) HCl 0,1
2) Prosedur kerja
a) Jelaskan prosedur yang dilakukan
b) Cuci tangan
c) Berikan HCl 0,1 pada tabung Hb meter sebanyak 5 tetes
d) Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan
ditentukan
h) Masukkan ke dalam tabung Hb meter dan encerkan dengan
WHO
Adapun kadar Hb menurut WHO pada perempuan dewasa dan
Menurut WHO
66
Hb Anemia Kurang
Jenis Kelamin Hb Normal
Dari (gr/dl)
13.5-18.5
Lahir (aterm) 13.5
Perempuan dewasa
12.0-15.0 12.0
tidak hamil
Perempuan dewasa
hamil:
Trimester Pertama : 0-
11.0-14.0 11.0
12 minggu
Trimester Kedua : 13-
10.5-14.5 10.5
28 minggu
Trimester ketiga : 29
11.0-14.0 11.0
aterm
kehamilan jika :
1) Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
2) Hamil dengan lebih dari satu anak
3) Sering mual dan muntah
4) Tidak mengkonsumsi cukup zat besi
5) Hamil saat masih remaja
6) Kehilangan banyak darah (misalnya dari cedera atau selama operasi)
67
pada masa ini janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri
sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil
gangguan pada masa nifas (daya tahan terhadap infeksi dan stress,
anemia jika sedang hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan zat
hijau gelap (seperti bayam, brokoli, dan kale), sereal yang diperkaya zat
penyerapan zat besi seperti buah jeruk, jus jeruk, tomat, strowberi, dan
68
buah kiwi, sehingga dapat membantu memastikan bahwa tubuh
anemia.
mengandung 250 mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat. Wanita yang
minum 1 (satu) tablet setiap hari selama haid. Untuk ibu hamil,
biasanya dilakukan untuk setiap anemia jika gejala yang dialami cukup
parah.
69
Masa Embrional, meliputi masa pertumbuhan intrauterin sampai
di dunia luar.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sangat
kehamilan maka berisiko untuk memiliki bayi lahir prematur atau berat
2500 gram maka dikatakan bayi memiliki berat badan lahir rendah.
Salah satu penyebab dari BBLR adalah anemia pada ibu hamil
karena kekurangan zat besi. Kebutuhan zat besi sekitar sekitar 1.000 mg
selama hamil atau naik sekitar 200-300%. Perkiraan besarnya zat besi
yang perlu ditimbun selama hamil 1.040 mg. Dari jumlah itu, 200 mg
zat besi tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya
70
darah merah dan 200 mg hilang ketika melahirkan. Kebutuhan zat besi
pada trimester pertama relatif lebih sedikit yaitu sekitar 0,8 mg per hari,
tetapi pada trimester dua dan trimester tiga meningkat menjadi 6,3 mg
perhari.
gizi yang baik akan berpengaruh positif, sedangkan bila kurang baik
yang baru lahir dalam hal panjang dan besarnya. Panjang dan
besarnya bayi dalam keadaan normal bila gizi juga baik. Gizi yang
Bayi yang terlalu panjang dan terlalu besar bisa menyulitkan proses
prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
kehamilannya.
2) Aktifitas Fisik
Pada saat hamil ibu tetap perlu melakukan aktifitas fisik, Tetapi
71
bulan-bulan awal kehamilan. Aktifitas fisik yang berat bisa
makan. Jika nafsu makan menurun, maka pasokan nutrisi bagi janin
sempurna.
3) Penyakit Yang di Derita Ibu
Penyakit yang diderita ibu pada saat hamil bisa berakibat negatif
Uteri (TFU)
Pada setiap kunjungan ibu hamil dilakukan pemeriksaan
tinggi misalnya pada ibu hamil dengan anemia. Dengan demikian dapat
72
disimpulkan bahwa pengukuran TFU memegang peranan penting dalam
tepi atas simpisis pubis karena memberikan hasil yang lebih akurat dan
sebagai alat tapis awal dan dapat dilakukan oleh para dokter dan bidan
tepi atas simfisis pubis dan dengan tetap menjaga pita ukur menempel
73
Berdasarkan rumus Jhonson Toshack, untuk penghitungan
Johnson).
Rumus perkiraan berat badan janin menurut Manuaba
badan janin belum ada, pada usia 2 bulan berat badan janin 5 gram, usia
3 bulan berat badan janin 15 gram, usia 4 berat badan janin 120 gram,
usia 5 bulan berat badan janin 280 gram, usia 6 bulan berat badan janin
600 gram, usia 7 bulan berat badan janin 1000 gram, usia 8 bulan berat
badan janin 1800 gram, usia 9 bulan berat badan janin 2500 gram, dan
74
gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin. Anemia gizi dapat
kematian perinatal. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat
1. Pengertian ANC
Merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
Eksklusif.
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
75
f. Pemeriksaan Hb.
g. Pemeriksaan VDRL.
h. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara.
i. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil.
j. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
k. Pemeriksaan protein urine atas indikasi.
l. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi.
m. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok.
n. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.
Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum : TB, BB, dan TTV
b. Kepala dan leher : oedema, ikterus pada mata, pembengkakan saluran
76
a. Inspeksi
Adanya perubahan kulit pada abdomen seperti linea nigra,
minggu terakhir.
b. Palpasi
Menentukan tinggi fundus uteri dengan cara mengukur
jarak antara fundus dan simpisis pubis dengan pita pengukur atau
batas lengkung fundus, perhatikan jumlah lebar jari tangan yang dapat
pemeriksaan leopod.
- Leopod I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian
melintang dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan
- Leopod III : untuk menentukan bagian janin yang ada di bawah
- Leopod IV : untuk menentukan apakah bagian bawah janin
c. Auskultasi
Mendengarkan DJJ dengan menggunakan doppler atau linex.
5. Pemeriksaan USG
USG adalah suatu pemeriksaan yang menggunakan gelombang
uterus.
Secara umum USG digunakan untuk menilai :
a. Taksiran usia kehamilan
b. Lokasi plasenta
c. Pengawasan pertumbuhan dan pergerakan janin
d. Detesi kehamilan ganda
77
e. Identifikasi kelainan bawaan
f. Menilai keadaan/ukuran panggul dalam
saluran perkemihan
3. Mengulang perencanaan persalinan
c. Kunjungan III (32 minggu)
1. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2. Penampisan prreeklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
3. Mengulang perencanaan persalinan
1.2. PERSALINAN
1.2.1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin,
plasenta, dan selaput ketuban) yang telah cukup bulan atau dapat hidup
di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
78
1. Persalinan spontan. Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
polos relaksasi.
Estrogen dan progesteron terdapat dalam keseimbangan sehingga
79
progesteron menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofisis pars
persalinan, oleh karena itu makin tua kehamilan frekuensi kontraksi makin
sering.
Oksitosin diduga bekerja bersama prostaglandin yang makin
meningkat mulai dari usia kehamilan minggu ke-15. Disamping itu, faktor
gizi ibu hamil dan keregangan otot rahim. Sampai saat ini hal yang
hormon, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan
80
c. Contohnya pada kehamilan gemeli, sering terjadi kontraksi karena
bils gangglion ini digeser dan ditekan (misalnya oleh kepala janin), maka
Hicks.
c. Menurunnya konsentrasi progesteron karena matangnya usia
persalinan dimulai.
6. Teori Hipotalamus-Pituitari dan Glandula Suprarenalis
a. Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya persalinan.
b. Teori ini menunjukkan, pada kehamilan dengan bayi anensefalus
hipotalamus.
7. Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat pada usia kehamilan 15 minggu
81
c. Oksitosin drip : pemberian olsitosin menurut tetesan per infus
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh :
1. Kontraksi Braxton Hicks
2. Ketegangan dinding perut
3. Ketegangan ligamentum rotundum
4. Gaya berat janin kepala kearah bawah uterus
Masuknya kepala janin ke dalam panggul dapat dirasakan oleh
normal antara ketiga P yaitu, power (his), passage (jalan lahir), dan
mengganggu, terutama pada pasien dengan ambang rasa sakit yang rendah.
82
efektif untuk menimbulkan kontraksi atau his permulaan. His permulaan
ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Rasa nyeri ringan di bagian bawah
2. Datangnya tidak teratur
3. Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan
persalinan.
4. Durasinya pendek
5. Tidak bertambah bila beraktifitas (Salemba Medika, 2010 : 6).
Berikut cara menghitung kontraksi antara lain dengan cara
berapa kali kontraksi yang ada dan berapa detik lamanya setiap kontraksi.
Ciri-ciri kontraksi yang baik adalah terjadi teratur minimal 2 kali dalam
seluruhnya terasa keras dan terasa tertarik ke atas dan ke bawah (Salemba
besar
c. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan serviks
d. Makin beraktifitas (berjalan) kekuatannya makin bertambah
2. Bloody Show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina)
Dengan his persalinan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan
83
pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan
atau mulas di perut dan menjalar ke perut bagian bawah sampai ke pinggang
bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara
teratur dan semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat.
pengeluaran per vagina berupa sekret yang berwarna merah muda disertai
lendir, dan kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang sering terjadi
secara spontan. Menghitung his dalam 10 menit sambil menilai berapa kali
his yang terjadi dan berapa lamanya. Jika uterus berkontraksi ditandai dengan
ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks
dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selama fase aktif.
84
jalan. Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam
kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini biasanya
detik.
2. Menjelang akhir kala I, ketuban pecah yang ditandai dengan
85
a. Pegang kepala bayi pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu,
kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi dan
rahim.
3. Tali pusat bertambah panjang.
4. Terjadi perdarahan.
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara
hampir tidak ada. Posisi fundus uterus turun sedikit dibawah pusat,
86
dinding rahim karena tidak dapat mengikuti pengecilan dari
sebagai berikut :
1. Tingkat kesadaran pasien.
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, dan pernapasan.
3. Kontraksi uterus.
4. Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap masih normal bila
koma, tekanan darah tinggi, persalinan yang lama, gawat janin dalam
87
Menunda pemberian asuhan kegawat daruratan akan meningkatkan resiko
kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru lahir. Langkah atau tindakan
bahwa proses persalinan akan langsung aman dan lancar sehingga akan
berdampak baik terhadap keselamatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan
maka pembuluh darah yang terbuka setelah plasenta lahir akan terjepit
rahim.
d. Kekuatannya seperti mekanisme memeras isi rahim.
e. Otot rahim yang telah berkontraksi tidak kembali ke panjang
88
a. Kekuatan his diukur dengan mmHg dan menimbulkan naiknya
panjang otot rahim yang telah berkontraksi tidak akan kembali lagi
ke panjang semula.
1.5. Frekuensi, yang jumlah terjadinya his selama 10 menit.
1.6. Durasi his yaitu lamanya his yang terjadi setiap saat diukur
dengan detik.
1.7. Interval his, yaitu tenggang waktu antara kedua his. Pada
karakteristik ini dijadikan sebagai salah satu dat klinis pada saat melakukan
asuhan kepada pasien. Ciri atau karakter yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. His pendahuluan adalah his tidak kuat, datangnya tidak teratur,
pasien.
89
- Kontraksi bersifat terkoordinasi, artinya arah kekuatan
semula.
- Setiap kontraksi dimulai dari “pacemaker” yang terletak
paha.
Distribusi susunan otot rahim ke arah serviks semakin
setengah pusat-simfisis.
c. His pengeluaran (Kala II) adalah his untuk mengeluarkan janin,
90
serviks dimana terdapat fleksus frankenhauser yang
91
meningkat ketika pasien dalam posisi yang nyaman, misalnya setengah
92
memanjang, bagian terbawah yaitu dapat kepala atau bokong,
bahu.
d. Presentasi kepala dapat bermacam-macam tergantung sikap kepala
bokong kaki (full breech presentation), dan bila salah satu atau
presentation).
Posisi dan Penyebutnya
93
Posisi menunjukkan hubungan bagian janin tertentu (penyebut,
kanan, depan lintang (lateral), dan belakang dari jalan lahir. Penyebut
dinyatakan dalam arah jarum jam, misalnya UUK di jam 2, berarti ubun-ubun
kecil kiri depan. Untuk memahami hal ini, sangat diperlukan kemampuan
berikut.
Posisi Penyebut
Belakang kepala (verteks) Ubun-ubun kecil (oksiput)
Muka Dagu (mentum)
Bokong Sakrum
Bahu Tidak ada, karena tidak praktis
94
bagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu dan
janin.
- Pars fetal : terdapat tali pusat (insersio / penanaman tali
ibu
d. Membentuk hormon estrogen
e. Menyalurkan berbagai antibodi dari ibu
f. Sebagai barier (penghalang) terhadap janin dari kemungkinan
vena di desidua.
b. Pada saat inilah terjadi pertukaran darah ibu dan janin, dengan
95
a. Struktur Tali Pusat
1. Terdiri dari dua arteri umbilikus dan satu vena
umbilikus.
2. Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion.
3. Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek yang
dengan plasenta.
2. Pada beberapa kasus dilaporkan adanya bentuk tali
96
sehingga menyebabkan berat badan janin kurang
dari normal.
3. Air Ketuban
Air ketuban merupakan elemen penting dalam proses persalinan. Air
dilahirkan.
c. Reaksinya agak alkalis sampai nertal dengan berat jenis 1.008.
d. Komposisinya terdiri atas 98% air, dan sisanya albumin, urea,
apakah air yang keluar adalah air ketuban atau urine, misalnya
97
Bau amis, adanya lanugo, dan verniks caseosa, serta bercampur
mekonium.
c. Mikroskopis
Lanugo dan rambut.
d. Laboratorium
Kadar ureum rendah dibandingkan dengan air kemih.
c. Passage (Jalan Lahir)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,
menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam
jalan lahir yang relative kaku. Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
98
sakroiliaka. Bentuk rongga panggul pada dasarnya menyerupai
hormon, dan genetik. Ada empat tipe utama yang dikenali yaitu
99
dibentuk dari depan ke belakang oleh komponen pubis, iskium,
100
menonjol, cenderung menghalangi rotasi kepala janin ke posisi
oksipitoanterior.
3. Antropoid
Pada panggul antropoid yang ditemukan pada sekitar 15-20%
101
interspinosa interspinosa
seringkali
sempit
Sakrum Dalam, Sedikit Sedikit Sedikit
bagian ujung
sering
bengkok
Lengkung Lebar Sempit Sempit Lebar
subpubis
Model Pervaginam Sesaria Forsep / Spontan
Pervaginam
persalinan Spontan Sulit, jika Spontan
Posisi
yang biasa menggunaka dengan posisi
oksipito
terjadi n forsep oksipitoposteri
anterior
or atau
oksipito
anterior
2. Bidang-bidang Hodge
Bidang hodge adalah bidang semu sebagai pedoman untuk
102
b. Hodge II : bidang setinggi pinggir bawah simfisis pubis berhimpit
(Hodge II).
d. Hodge IV : bidang setinggi ujung os koksigis berhimpit dengan PAP
HI – II Sulit digerakkan,
13
= 4/5 bagian terbesar kepala
HIV Di perineum
11
= 0/5
d. Psikologis
103
Psikologis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami
dan anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin
e. Penolong
Penolong persalinan adalah petugas kesehatan yang mempunyai
dan berelaksasi seperti otot pada umumnya. Pada saat otot retraksi, ia
104
sangat mengecil. Proses ini merupakan salah satu faktor yang
berikut :
1. Penipisan serviks (effacement)
Berhubungan dengan kemajuan pemendekan dan penipisan
olah serviks tertarik ke atas dan lama kelamaan menjadi tipis. Batas
antara segmen atas dan bawah rahim (retraction ring) mengikuti arah
beberapa mm). Serviks yang sangat tipis ini disebut dengan “menipis
penuh”.
2. Dilatasi
Proses ini merupakan kelanjutan dari effacement. Setelah serviks
105
pembukaan. Serviks membuka disebabkan daya tarikan otot uterus ke
menjadi 4 cm.
2.2. Fase dilatasi maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan
106
multigravida, ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan
dan darah ini disebut sebagai “show” atau “bloody show” yang
sebelum persalinan.
3. Dengan mengubah posisi tubuh dari tidur terlentang ke posisi miring,
107
diagnosis akhir, jika preeklampsi tidak terbukti (Salemba Medika,
2010 : 67).
5) Metabolisme
Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik
bila peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5-1 ºC yang mencerminkan
Begitu pula pada kasuk ketuban pecah dini, peningkatan suhu dapat
108
Penurunan yang mencolok selama puncak kontraksi uterus tidak
terjadi jika wanita berada dalam posisi miring bukan dalam posisi
109
posisi ini membuat aliran urin berkurang selama persalinan (TIM, 2009
: 30).
b. Kandung kemih harus sering dievaluasi (setiap dua jam) untuk
tetapi proteinuria (+2) merupakan hal yang tidak wajar, keadaan ini
lebih sering pada ibu primipara anemia, persalinan lama atau pada
Apabila kondisi ini diperburuk oleh penurunan lebih lanjut sekresi asam
persalinan atau fase prodormal atau fase laten persalinan cenderung akan
masa transisi. Oleh karena itu, pasien dianjurkan untuk tidak makan
dalam porsi besar atau minum berlebihan, tetapi makan dan minum
110
c. Mual dan muntah umum terjadi selama fase transisi yang menandai
jika tidak ada kehilangan darah yang abnormal (TIM, 2009 : 31).
b. Jangan terburu-buru yakin bahwa seorang pasien tidak anemia. Tes
69).
d. Hitung sel darah putih secara progresif meningkat selama kala I sebesar
infeksi ketika jumlah ini dicapai. Apabila jumlahnya jauh di atas nilai
111
e. Gula darah akan turun selama persalinan dan akan turun secara
lama, hal ini disebabkan karena kegiatan uterus dan otot-otot kerangka
diabetes melitus akan memberikan hasil yang tidak tepat dan tidak
b. Teori Patograf
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu
partus lama.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi
klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu
dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan
112
identifikasi dini penyulit persalinan, dan menggunakan informasi yang
bayinya mendapatkan asuhan yang aman, adekuat dan tepat waktu serta
fase, yaitu fase laten dan fase aktif yang diacu pada pembukaan serviks :
Fase laten : pembukaan serviks kurang dari 4 cm.
Fase aktif : pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm
Selama fase laten, semua asuhan, pengamatan dan pemeriksaan
harus dicatat. Hal ini dapat dicatat secara terpisah, baik dicatatan
(KMS) Ibu Hamil. Tanggal dan waktu harus dituliskan setiap kali harus
113
intervensi juga harus dicatatkan. Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai
bayi harus lebih sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai apabila
frekuensi kontraksi berkurang dalam satu atau dua jam pertama, nilai
ulang kesehatan dan kondisi aktual ibu dan bayinya. Bila tidak ada tanda-
tanda kegawatan atau penyulit, ibu boleh pulang dengan instruksi untuk
bahwa ibu dan bayinya dalam kondisi baik. Pesankan pada ibu dan
pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk
114
4) Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di rumah, tanggal, dan
115
sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ dengan
memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang
terpapar pada partograf di antara garis tebal pada angka 180 dan
nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat temuan-
mekoneum
4. D : selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
darah
5. K : selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak
(denyut jantung janin < 100 atau > 180 kali per menit) maka
116
segera rujuk ibu ke tempat yang memiliki kemampuan
tulang (molase) kepala janin. Catat temuan yang ada dikotak yang
berikut ini :
1. 0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
2. 1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
3. 2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi
dipisahkan
Kemajuan persalinan
Kolom dan lajur kedua pada partograf adalah untuk pencatatan
117
perpindahan lajur satu ke lajur yang lain menunjukkan penambahan
dilatasi serviks sebesar 1 cm. Pada lajur dan kotak yang mencatat
serviks setiap 4 jam (dilakukan juga jika ada indikasi). Saat ibu
tanda ‘X’ pada ordinal atau titik silang garis dilatasi serviks
118
Setiap kali melakukan periksa dalam (setiap 4 jam), atau lebih
‘O’ yang ditulis pada garis waktu yang sesuai. Sebagai contoh, jika
119
puskesmas) yang memiliki kemampuan untuk menatalaksana
terlampaui.
Jam dan waktu
a) Waktu mulainya fase aktif persalinan
Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan penurunan)
atas dan lajur kontraksi dan nadi ibu di bagian bawah. Saat ibu
ini di kotak waktu yang sesuai. Sebagai contoh, jika hasil periksa
lajur angka 6 yang tertera di sisi luar kolom paling kiri dan catat
120
waktu aktual di kotak pada lajur waktu di bawah lajur pembukaan
Kontraksi uterus
Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan
dan isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang
diberikan.
a) Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan setiap
121
b) Obat-obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan/atau cairan IV
sesuai.
3. Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika terjadi
sisi luar kolom partograf, atau buat catatan terpisah tentang kemajuan
persalinan.
Asuhan, pengamatan dan/atau keputusan klinik mencakup :
122
a) Jumlah cairan per oral yang diberikan
b) Keluhan sakit kepala atau penglihatan (pandangan) kabur
c) Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya (Obgin, bidan,
dokter umum)
d) Persiapan sebelum melakukan rujukan
e) Upaya, jenis, dan lokasi fasilitas rujukan
d. Pencatatan pada lembar belakang partograf
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal
yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan-
tindakan yang dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru
lahir. Itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan. Nilai
dan catatkan asuhan yang diberikan kepada ibu selama masa nifas
cukup jelas. Pada tahap ini penting bagi orang terdekat dan bidan untuk
123
menyakinkan dan memberikan support mental terhadap kemajuan
perkembangan persalinan.
Seiring dengan kemajuan proses persalinan dan intensitas rasa
sakit akibat his yang meningkat, pasien akan mulai merasakan putus
asa dan lelah. Ia akan selalu menanyakan apakah ini sudah hampir
pengaturan nafas atau dengan posisi yang dirasa paling nyaman dan
turun dari tempat tidur, terutama pada primipara. Pada fase ini pasien
sangat tidak suka jika diajak bicara atau diberi nasehat mengenai apa
124
datang untuk memberikan dukungan mental, sama sekali tidak akan
ruangan yang tenang dan tidak banyak orang akan sedikit mengurangi
perasaan kesalnya.
Hal yang paling tepat untuk dilakukan adalah membiarkan
menit sekali dengan durasi > 40 detik, dan intensitas semakin lama
semakin kuat. Karena biasanya pada tahap ini kepala janin sudah masuk
dalam ruang panggul, maka pada his dirasakan adanya tekanan pada
otot-otot dasar panggul, maka pada his dirasakan adanya tekanan pada
125
Saat ada his, uterus teraba sangat keras karena seluruh ototnya
berkontraksi. Proses ini akan efektif hanya jika his bersifat fundal
pembukaan 10 cm.
3. Pergeseran organ dasar panggul
Tekanan pada otot dasar panggul oleh kepala janin akan
mulai membuka dan tak lama kemudian kepala janin tampak pada
masuk lagi di luar his. Dengan his serta kekuatan meneran maksimal,
126
lagi sedikit di atas normal. Rata-rata normal peningkatan tekanan
bayi.
8. Suhu
Peningkatan suhu tertinggi terjadi pada saat proses persalinan dan
sampai pada kala II. Biasanya mual dan muntah pada saat transisi
akan mereda selama kala II persalinan, tetapi bisa terus ada pada
127
1. Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang umum, berdasarkan temuan
hidup ibu.
2. Asuhan sayang ibu membantu pasien merasa nyaman dan aman
dihindari.
4. Asuhan sayang ibu berpusat pada pasien dan bukan pada petugas
diberitahu tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang bisa
128
menjelaskan apa yang akan dilakukan serta alasannya sebelum
untuk memahami apa yang sedang dan akan terjadi selama proses
atau setengah duduk, ia akan lebih mudah untuk meneran jika lutut
tertekan oleh beban berat janin, uterus, air ketuban, dan plasenta.
129
darah ke janin sehingga janin akan kekurangan suplai oksigen yang
yang dapat menambah lama kala II. Laserasi perineum pada posisi
pernapasan.
e. Posisi litotomi dan telentang akan membuat proses buang air lebih
sulit.
f. Pasien merasa terbatas dalam melakukan pergerakan.
g. Pasien merasa tidak berdaya ketika dalam posisi telentang apalagi
tindakan”.
h. Proses meneran menjadi lebih sulit karena tekanan pada saraf
panggul minimal.
i. Bisa menambah kemungkinan terjadinya laserasi pada perineum.
j. Bisa menimbulkan kerusakan saraf pada kaki dan punggung.
Macam-macam posisi meneran dan keuntungannya :
a. Posisi jongkok
Memaksimalkan sudut dalam lengkungan carus yang
130
mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan
outletnya.
d. Merangkak
Membantu kesehatan janin dalam penurunan lebih dalam ke
pada perineum.
e. Miring ke kiri
Oksigenasi janin maksimal karena dengan miring kiri sirkulasi
darah ibu ke janin lebih lancar. Memberi rasa santai bagi ibu yang
dan berakhir dengan lahirnya seluruh badan janin. Inti dari mekanisme
131
Jarak antara batas dari leher dan oksiput ke anterior fontanel, ini adalah
gerakan kepala janin di dasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh
hal yang sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin
diperlukan agar saat sampai di dasar panggul kepala janin sudah dalam
berputar dari arah diameter kanan, miring ke arah diameter PAP dari
132
normal antara as panjang kepala janin dengan as oanjang dari bahu akan
berubah dan leher akan berputar 45º. Hubungan antara kepala dan
panggul ini akan terus berlanjut selama kepala janin masih berada di
dalam panggul.
Pada umumnya rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika kepala
telah sampai di dasar panggul atau segera setelah itu. Perputaran kepala
ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya tersebut
Pada saat kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan mengalami
perputaran dalam arah yang sama dengan kepala janin agar terletak
dalam diameter yang besar dari rongga panggul. Bahu anterior akan
133
terlihat pada lubang vulva-vaginal, dimana ia akan bergeser di bawah
simfisis pubis.
h. Lahirnya bahu dan seluruh anggota badan bayi
Bahu posterior akan menggembungkan perineum dan kemudian
situs sambungan tersebut menjadi lebih kecil, plasenta menjadi lebih tebal
pelepasan plasenta.
a. Menurut Duncan
Plasenta lepas mulai dari bagian pinggir (marginal) disertai dengan
adanya tanda darah yang keluar dari vagina apabila plasenta mulai
terlepas.
b. Menurut Schultz
Plasenta lepas mulai dari bagian tengah (sentral) dengan tanda adanya
saat plasenta terlepas. Situs plasenta akan berdarah terus sampai uterus
134
akan berkontraksi dan menekan seluruh pembuluh darah yang akhirnya
lahir seluruhnya. Oleh karena itu, kelahiran yang cepat dari plasenta segera
2010 : 157).
Tanda-tanda klinis pelepasan plasenta :
1. Semburan darah
Semburan darah ini disebabkan karena penyumbat retroplasenter pecah
TFU akan naik, hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan plasenta ke
tangan kiri menekan atas simfisis. Bila tali pusat masuk kembali ke
dalam vagina berarti plasenta belum lepas, bila plasenta tetap atau
tangan kiri dan tangan kanan meregangkan tali pusat sambil merasakan
135
apakah ada getaran yang ditimbulkan dari gerakan tangan kiri. Jika
terasa ada getaran, berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus,
pusat tampak turun atau bertambah panjang berarti plasenta telah lepas,
ditarik berlawanan, dapat terjadi : tarikan terasa berat dan tali pusat
plasenta lepas dan lahir lebih cepat (Salemba Medika, 2010 : 159).
b. Tujuan
1. Mengurangi kejadian perdarahan pascamelahirkan.
2. Mengurangi lamanya kala III.
3. Mengurangi penggunaan transfusi darah.
4. Mengurangi penggunaan terapi oksitosin.
c. Komponen Manajemen Aktif Kala III
1. Pemberian oksitosin IM segera setelah bayi lahir (maksimal 2 menit).
2. Tali pusat diklem.
3. Plasenta dilahirkan melalui peregangan tali pusat terkendali dengan
belakang).
136
4. Begitu plasenta dilahirkan, lakukan massae pada fundus uterus secara
janin.
4. Jelaskan kepada pasien mengenai pemberian injeksi yang akan
diberikan. Hal ini merupakan bagian dari asuhan sayang ibu, yaitu
kepada pasien.
5. Suntikan oksitosin 10 unit di sisi lateral 1/3 atas paha pasien secara IM
segera setelah bayi lahir dan tidak boleh diberikan lebih dari 2 menit.
Paha akan lebih mudah untuk dilihat dibanding bokong ketika pasien
137
terlepasnya plasenta sehingga dapat mengurangi perdarahan yang
keluar.
6. Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara satu
dorso kranial ke arah belakang dan arah kepala pasien. Tangan yang
satu memegang tali pusat dekat dengan vagina kurang lebih 5 cm dari
vagina, dan melakukan tarikan tali pusat dalam tegangan yang sama
dengan tangan ke uterus selama kontraksi. Jika tetap tidak ada tanda-
oksitosin sekali lagi. Jika setelah dua dosis oksitosin tidak ada tanda
berkontraksi, tangan bidan tetap berada pada posisi ini tapi tidak
138
dengan lembut memegang klem tali pusat. Bidan akan dapat
139
lengkap. Jika tidak lengkap maka hal itu dapat menyebabkan
tidak utuh, jika kemungkinan itu ada maka segera lakukan eksplorasi
2. Selaput Ketuban
Setelah plasenta lahir, periksa kelengkapan selaput ketuban
ketuban karena sisa selaput ketuban atau bagian plasenta yang tertinggal
140
Pemantauan kontraksi pada kala III dilakukan selama
melakukan manajemen aktif kala III (ketika PTT), sampai dengan sesaat
menentukan derajat robekan dan teknik jahitan yang tepat yang akan
darah yang keluar adalah akibat robekan jalan lahir atau karena
pelepasan plasenta.
3. Hygiene
Menjaga kebersihan tubuh pasien terutama di daerah genetalia
Pada kala III ini kondisi pasien sangat kotor akibat pengeluaran air
perdarahan, segera keringkan bagian bawah pasien dari air ketuban dan
141
b. Penghargaan terhadap proses kelahiran janin yang dilalaui.
c. Informasi yang lepas mengenai keadaan pasien sekarang dan
air ketuban.
f. Hidrasi (Salemba Medika, 2010 : 165).
h. Perubahan Fisiologi Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan saat yang paling
kritis bagi pasien dan bayinya. Tubuh pasien melakukan adaptasi yang
luar biasa setelah kelahiran bayinya agar kondisi tubuh kembali stabil,
hidupnya di luar uterus. Kematian ibu terbanyak terjadi pada kala ini,
oleh karena itu bidan tidak boleh meninggalkan pasien dan bayi sendirian
38 ºC, hal ini disebabkan oleh kurangnya cairan dan kelelahan. Jika
142
ketegangan dan sejumlah energi selama melahirkan dan merupakan
pergeseran hematologi.
3. Sistem Gastrointestinal
Selama dua jam pascapersalinan kadang dijumpai pasien merasa
mual sampai muntah, atasi hal ini dengan posisi tubuh yang
143
mengurangi volume plasma kembali pada proporsi normal. Aliran
ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama
awal.
6. Serviks
Perubahan-perubahan pada serviks terjadi segera setelah bayi lahir,
144
berdilatasi, maka serviks tidak akan pernah kembali kagi ke
tangan bisa masuk ke dalam rongga rahim, setelah dua jam hanya
sebelum hamil.
8. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
lebih menonjol.
9. Pengeluaran ASI
Dengan menurunnya hormon estrogen, progesteron, dan Human
145
dan duktus kelenjar ASI berkontraksi dan mengeluarkan ASI ke
relaksasi uterus :
a). Riwayat atonia pada persalinan sebelumnya.
b). Status pasien sebagai grande multipara.
c). Distensi berlebihan pada uterus misalnya pada kehamilan
146
c. Kelengkapan plasenta dan membran saat inspeksi, misalnya
uterus.
f. Kemampuan pasangan ibu-bayi untuk memulai proses pemberian
147
derajat laserasi dilakukan pada saat ini untuk menentukan langkah
penjahitan.
3. Perineum
Berat ringannya robekan perineum terbagi dalam 4 derajat.
1. Derajat satu
Mukosa vagina, komisura posterior, dan kulit perineum. Tidak
perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan aposisi luka baik.
2. Derajat dua
Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, dan otot
kondisi pasien.
3. Derajat tiga
Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot
4. Derajat empat
Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot
148
d. Pemantauan dan Evaluasi Lanjut Kala IV
1. Tanda Vital
a. Tekanan darah dan nadi
Selama satu jam pertama lakukan pemantauan pada tekanan
darah dan nadi setiap 15 menit dan pada satu jam kedua lakukan
setiap 30 menit.
b. Respirasi dan suhu
Lakukan pemantauan respirasi dan suhu setiap jam selama dua
Prosedur ini dilakukan secara sepat dengan sentuhan yang tegas dan
yang detail mengenai apa tujuan tindakan ini, pasien biasanya akan
149
partisipasi aktif pasien dalam mengatur perawatan dirinya sendiri
perubahan perannya.
6. Perineum
Setelah pengkajian derajat robekan, perineum kembali dikaji dengan
150
juga untuk mengetahui apakah terjadi hemoroid atau tidak. Jika
area hemoroid. Selain itu dapat juga diberikan zat yang bersifat
menciutkan, misalnya witch hazel atau tucks pads, atau sprai dan
dan vagina
c. Perineum tampak menonjol
d. Vulva dan sfingter ani tampak membuka
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan esensial
pasien dan bayi baru lahir. Menyiapkan tempat datar dan keras, 2 kain,
1 handuk bersih dan kering, dan lampu sorot 60 watt dengan jarak 60
partus
3. Memakai celemek plastik
4. Melepaskan dan menyimpan perhiasan yang dipakai, cuci tangan
151
6. Memasukkan oksitosin ke spuit (gunakan tangan yang memakai
sarung tangan DTT dan steril). Pastikan tidak terjadi kontaminasi pada
spuit.
7. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari
yang tersedia.
c. Ganti sarung tangan jika terkontaminasi, lepaskan dan rendam
dan janin dalam keadaan baik. Bantu pasien mengatur posisi nyaman
152
pedoman penatalaksanaan fase aktif), dokumentasikan ke dalam
partograf.
b. Menjelaskan kepada anggota keluarga tentang bagaimana peran
ada rasa ingin meneran, bantu pasien untuk beralih ke posisi setengah
merasa nyaman.
13. Membimbing pasien untuk meneran saat merasa ada dorongan kuat
untuk meneran.
a. Membimbing pasien agar dapat meneran dengan benar dan efektif.
b. Mendukung dan beri semangat pasien pada saat meneran, perbaiki
lama).
d. Menganjurkan pasien untuk beristirahat saat tidak kontraksi.
e. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberi semangat pada
pasien.
f. Memberikan intake cairan (minum).
g. Menilai DJJ setiap kontraksi selesai.
h. Melakukan tindakan rujukan jika bayi belum atau tidak akan
segera lahir setelah pasien meneran selama 120 menit (2 jam) pada
menit.
15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di atas perut
pasien, jika kepala telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
153
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat sepertiga bagian di bawah bokong
pasien.
17. Membuka tutup set partus dan memperhatikan kelengkapan alat dan
bahan.
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Melindungi perineum dengan salah satu tangan yang dilapisi kain
bersih dan kering, setelah tampak kepala bayi dengan bukaan vulva 5-
dan ke dalam. Tangan yang lain menahan kepala bayi agar tidak
dan dangkal.
20. Membersihkan mata, hidung, dan mulut bayi dari lendir, darah, dan air
yang sesuai jika hal itu terjadi. Segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian
spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal
dan anjurkan pasien untuk meneran saat ada kontraksi. Dengan lembut
gerakkan kepala ke arah atas bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas atau
154
23. Menggeser tangan dominan ke bawah untuk menyangga kepala, leher,
lainnya).
25. Melakukan penilaian selintas
a. Apakah bayi menangis kuat dan/atau menangis spontan?
b. Apakah bayi bergerak aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas, atau megap-megap, lakukan
penyuntikan.
30. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat
setelah 2 menit bayi lahir. Mendorong isi tali pusat ke arah distal
pasien, lalu menjepit kembali tali pusat pada jarak 2 cm dari klem
pertama.
155
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (sambil
disediakan.
32. Meletakkan bayi agar ada kontak kulit dengan pasien. Meletakkan
vulva.
35. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut pasien di tepi atas
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang dan atas
156
suami, atau keluarga melakukan stimulasi puting susu untuk
penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar dengan lantai dan
telah disediakan. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT
ketuban. Gunakan jari-jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
157
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bagian bayi,
vagina.
a. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan.
b. Setiap 15 menit pada satu jam pertama.
c. Setiap 20-30 menit pada dua jam pertama postpartum.
47. Mengajarkan pasien atau keluarga cara melakukan massae uterus dan
menilai kontraksi.
48. Mengevaluasi dan memperkirakan jumlah perdarahan.
49. Memeriksa nadi pasien dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
postpasrtum.
50. Memeriksa kembali keadaan bayi bahwa bayi bernapas dengan baik
158
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
didekontaminasi.
52. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat
menit.
57. Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir kemudian
2.3. NIFAS
2.3.1. Pengertian Nifas
Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
hamil yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu, atau masa nifas adalah
masa yang dimulai dari beberapa jam setelah lahir plasenta sampai 6
159
2.3.2. Fisiologi Nifas
1. Pengecilan rahim atau involusi.
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat
selnya. Pada wanita yang tidak hamil, berat rahim sekitar 30 gram
rahim makin lama akan makin membesar. Bentuk otot rahim mirip jala
gram. Sekitar 2 minggu beratnya sekitar 300 gram dan tidak dapat
40-60 gram. Pada saat ini dianggap bahwa masa nifas sudah selesai.
Selama masa pemulihan 3 bulan ini, bukan hanya rahim saja yang
160
pemeriksaan kadar hemoglobinnya (Hb) akan tampak sedikit menurun
rendah, maka bisa terjadi anemia atau kekurangan darah. Oleh karena
sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula. Darah kembali
kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai ke-15
pasacapersalinan.
3. Proses laktasi atau menyusui.
Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas. Plasenta
plasenta itu tidak dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI
suhu.
2. Periode Early Postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
161
cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui
dengan baik.
3. Periode Late Postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan
genetalia ini disebut involusi. Pada masa ini terjadi juga perubahan
antara umbilikus dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari
dalam dua minggu telah turun masuk ke dalam rongga pelvis dan
ukuran dan berat serta oleh warna dan banyaknya lokia. Banyaknya
162
Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus uteri mencapai kurang
pascapartum.
Uterus pada waktu hamil penuh beratnya 11 kali berat
sel-sel otot dan hipertrofi sel-sel yang telah ada. Pada masa
163
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus-menerus dari
hingga panjangnya 10 kali dari semula dan lebar lima kali dari
progesteron.
3) Efek oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot
164
4. 2 minggu : tak teraba di atas simfisis, beratnya 350 gr.
5. 6 minggu : bertambah kecil, beratnya 50-60 gr.
6. 8 minggu : sebesar normal, beratnya 30 gr (Salemba Medika,
2011 : 55).
b) Involusi Tempat Plasenta
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat
tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2
hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan
oleh trombus.
Biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut,
dari sisi tempat ini dan dari lapaisan sekitar uterus serta di bawah
165
menyebabkannya menjadi terkelupas dan tidak dipakai lagi pada
pembuluh darah.
Beberapa hari setelah persalinan, ostium eksternum dapat
166
Pada serviks terbentuk sel-sel otot baru yang mengakibatkan
e) Lokia
Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari
167
Lokia ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
serabut dari desidua dan chorion. Lokia ini terdiri atas sel desidua,
postpartum.
Lokia serosa
Lokia ini muncul pada hari ke-5-9 pospartum. Warnanya biasanya
sekret menstrual. Bau yang paling kuat pada lokia serosa dan
168
sebagai lokia rubra, sejumlah kecil sebagai lokia serosa, dan
sebelum hamil selama 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan
fungsi ovarium.
Kekurangan estrogen menyebabkan penurunan jumlah
169
Pada awalnya, introitus mengalami eritematosa dan
2011 : 60).
g) Payudara (Mamae)
Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi
170
(hormon laktogenik). Sampai hari ketiga setelah melahirkan,
ASI baru akan keluar setelah ari-ari atau plasenta lepas. Plasenta
sekali untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan antibodi
pembunuh kuman.
Air susu matur
Adapun ciri dari susu matur adalah sebagai berikut :
171
1. Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan