a. Geografi
4013’00” Lintang Utara dan antara 97052’00” dan 98045’00” Bujur Timur. Luas
wilayah Kabupaten Langkat 6.263,29 km2 atau 8,74 persen dari total luas Provinsi
Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Aceh dibagian Utara dan
Barat, serta berbatasan dengan Selat Malaka di Utara. Sedangkan, disebelah Selatan
berbatasan dengan kabupaten Karo dan Kabupaten Deli Serdang di Sebelah Timur
b. Iklim
Kabupaten Langkat beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai
dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei,
sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni dan Juli (Badan Pusat
lama hujan 150,83 hari pada tahun 2012 dengan rata-rata total curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan November sebesar 408,88 mm dengan hari hujan sebanyak 18 hari
kemudian pada bulan September sebesar 376,88 mm dengan hari hujan sebanyak 15
barang/bahan-bahan masuk dalam proses produksi. Dalam hal ini banyak keputusan
pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti keputusan
mengenai produk yang dibuat, pasar, harga dan promosi. Pemasaran dapat
didefinisikasan sebagai kegiatan bisnis yang mengatur arus barang dan jasa dari
produsen ke konsumen sehingga sesuai dengan waktu, tempat dan bentuk yang
Pasar
Pasar diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk
memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli
ditandai dengan transaksi penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi
penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar.
bahan makanan berupa ikan, sayuran, buah, telur, daging, kain, pakaian, jasa dan
Harga
Harga ialah nilai sejumlah uang yang harus dibayar seseorang untuk
produk, banyaknya produk dan hak penggunaan. Biaya konsumen adalah segala
(Supranto, 2011).
saat tertentu seperti lebaran, tahun baru dan bulan-bulan tertentu. Keadaaan tersebut
program peningkatan produksi jika lebaran tiba. Namun, kesulitan jika usai lebaran
permintaan langsung anjlok, harga pun langsung merosot tajam (Supranto, 2011).
pada saat-saat tertentu permintaan masyarakat terhadap telur ayam ras sangat tinggi,
misalnya untuk keperluan hajatan, hari-hari besar dan sebagainya. Dan terdapat
kecenderungan permintaan telur ayam ras akan selalu ada setiap saat, karena potensi
pasar telur ayam ras cukup besar dalam peranannya sebagai bahan baku pembuatan
makanan ringan (roti, kue, martabak, dan lain-lain). Telur ayam ras juga merupakan
mensubtitusikan daging terhadap telur ayam ras sehingga permintaan telur ayam ras
Perubahan harga telur ayam disebabkan oleh (a) adanya pengaruh perubahan
iklim, (b) banyaknya telur yang dikirim keluar wilayah, (c) adanya penjualan ayam
afkir, pada saat harga telur ayam turun di bulan ramadhan peternak akan menutupi
Elastisitas Pemasaran
sebagai akibat adanya perubahan variabel lain. Dengan kata lain, elastisitas adalah
a. Penawaran (Supply)
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para
penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk
menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk
dasarnya mengatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin
banyak jumlah barang yang akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, semakin
rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan
(Sukirno, 2003).
suatu barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pedagang.
Sebaliknya, semakin rendah harga barang, semakin sedikit jumlah barang yang
Suatu teori ekonomi dasar menjelaskan bahwa semakin tinggi harga suatu
komoditi, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebabnya ialah karena
keuntungan yang dapat diperoleh dari produksi suatu komoditi akan naik jika harga
tersebut naik, demikian juga sebaliknya, sedangkan input yang dipakainya tetap
(Djojodipuro, 1991).
terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Kuantitas akan meningkat ketika harganya
meningkat dan kuantitas yang diminta menurun ketika harganya menurun, dapat
(Djojodipuro, 1991).
2. Biaya pemasaran
3. Profit/keuntungan
Artinya bahwa pedagang telur selalu memilih tingkat output yang dapat memberikan
Jumlah telur yang tersedia yang diperoleh pedagang dari pemasok sangat
mempengaruhi penawaran pedagang. Ketika jumlah telur yang tersedia banyak maka
harga akan turun dan sebaliknya ketika jumlah telur yang tersedia sedikit maka harga
akan naik. Sukirno (2003), menyatakan bahwa hukum penawaran pada dasarnya
makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
Elastisitas Penawaran
jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Karena harga juga faktor penentu
Es = X
1. Penawaran inelastis sempurna (Es = 0) terjadi jika tidak ada perubahan jumlah
yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga. Dengan kata lain perubahan
harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang
ditawarkan. Contoh: jumlah penawaran buah kelapa di suatu daerah ketika musim
kemarau sangat sedikit dan dipengaruhi faktor alam, walaupun harga tinggi
2. Penawaran Inelastis (Es < 1) yaitu persentase perubahan jumlah yang ditawarkan
barang hasil pertanian Karena barang–barang produk pertanian tidak mudah untuk
harga.
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Jadi kalau harga turun
10% maka kuantitas barang yang yang ditawarkan akan menurun 10 %. Contoh:
5. Penawaran Elastis Sempurna (Es = ∞), terjadi jika ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga. Dengan kata lain, terjadi bila
Biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada saat melakukan
Pada masa ini produsen dianggap tidak dapat menambah penawarannya. Oleh
b. Jangka Pendek
c. Jangka Panjang
Pada masa ini sangat memungkinkan untuk menambah jumlah barang yang
(Pracoyo, 2006).
Permintaan adalah keinginan mannusia yang di dukung oleh daya beli. Manusia
dapat memiliki keinginan, namun ia belum tentu merupakan demand atas produk
dan harga. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin
terhadap barang yang diminta. Kuantitas akan menurun ketika harganya meningkat
dan kuantitas yang diminta meningkat ketika harganya menurun, dapat dikatakan
bahwa kuantitas yang diminta berhubungan negatif (negatively related) dengan harga
(Djojodipuro, 1991).
Sesuai dengan hukum permintaan hubungan antara harga barang dan jumlah
barang yang diminta adalah negatif. Bila harga naik maka permintaan turun dan
sebaliknya bila harga turun permintaan akan naik dengan asumsi ceteris paribus.
2. Pendapatan
barang yang berkualitas tinggi maka dengan adanya kenaikan pendapatan, konsumen
3. Jumlah Tanggungan
tanggungan, maka jumlah permintaan akan meningkat. Hal ini berkaitan dengan
Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah
daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini akan menambah permintaan
(Sumarwan, 2003).
barang-barang lain, baik atas barang substitusi maupun terhadap harga barang
komplementer. Sifat dan pengaruh terhadap barang subtitusi dan komplementer ini
dikarenakan permintaan suatu barang memiliki kaitan dan pengaruh yang langsung
maupun tidak langsung. Pengaruh atas suatu barang dari harga barang lain
fungsi kegunaan, dan juga saling melengkapi. Jika barang yang digantikan bergerak
naik, maka akan dapat mengakibatkan jumlah permintaan barang penggantinya juga
jumlah barang yang diminta apabila salah satu faktor tersebut berubah. Apabila
terjadi perubahan harga dengan persentase yang sangat kecil, tetapi menimbulkan
perubahan yang sangat besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dapat
(Sudarsono, 1990).
kompetitif, dimana semakin banyak produk substitusi yang tersedia dipasar akan
sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Hal ini
2. Permintaan Inelastis (Ed < 1) yaitu pada keadaan ini persentase perubahan
jumlah barang yang diminta lebih kecil dibandingkan dengan perubahan harga.
Permintaan inelastic sering disebut permintaan yang tidak peka terhadap harga,
misal harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan turun
kurang dari 10%. Contoh: barang-barang kebutuhan pokok seperti, beras gula,
pupuk dll.
3. Permintaan elastis (Ed > 1) yaitu pada keadaan ini persentase perubahan jumlah
barang yang diminta lebih besar daripada perubahan harga. Jadi kalau harga turun
10% maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan lebih dari
4. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1) yaitu pada keadaan ini persentase perubahan
5. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞) terjadi bila permintaan suatu barang dapat
berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi
pada berbagai produk, yang jelas permintaan akan produk tersebut bisa berubah-