Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai Perilaku Organisasi itu!

Perilaku organisasi adalah gambaran tentang berbagai faktor yang


mempengaruhi tindakan individu dan kelompok dalam organisasi serta
bagaimana organisasi mengelola lingkungannya.
2. Menurut pendapat Anda apakah studi Perilaku Organisasi itu sama
dengan studi Manajemen Sumber Daya Manusia? Jelaskan!
Iya sama, perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia
memiliki persamaan yaitu keduanya membahas pemberdayaan manusia di
dalam organisasi.
3. Menurut pendapat Saudara apa kriteria yang sekiranya dapat
dijadikan ukuran dalam menilai keefektifan organisasi kampus
Universitas Widyatama? Jelaskan!
 Kejelasan tujuan. Tujuan sangat penting dirumuskan dengan jelas
karena akan digunakan sebagai tolok ukur pembentukan organisasi
 Filosofi dan sistem nilai. Filosofi berhubungan dengan hal mengapa
organisasi tersebut dibentuk, apa dasar pemikirannya, dan apa saja yang
ingin dicapai dari pembentukkan organisasi itu. Tata nilai berkaitan
dengan peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang ditetapkan bersama
untuk dijadikan pedoman beraktivitas dalam organisasi.
 Komposisi dan struktur. Komposisi menunjukkan adanya latar
belakang (tingkat kemampuan intelektual, ciri-ciri kepribadian, dan
motivasi) dari anggota organisasi atau kualifikasi yang diperhatikan
sejalan dengan peranan, fungsi, dan aktivitas pencapaian tujuan.
Sedangkan struktur organisasi mengacu pada bagaimana organisasi
mengatur dirinya, misalnya dengan membagi tugas dan peranan secara
benar.
 Lingkungan organisasi. Lingkungan yang memadai akan
mempengaruhi keefektivitas organisasi.
4. Jelaskan pula apa perbedaan pendekatan konstituensi strategis dengan
pendekatan nilai-nilai bersaing dalam menilai efektif atau tidaknya
suatu organisasi? Bila perlu berikan contohnya!
Dalam pendekatan konstituensi strategis mengemukakan bahwa organisasi
dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang
terdapat di dalam lingkungan oraginasasi tersebut yaitu konstituensi yang
menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tesebut.
Contoh :
Sedangkan pada pendekatan nilai-nilai bersaing, keefektifan organisasi
diperoleh dengan cara mengidentifikasi seluruh variabel utama yang
terdapat dalam bidang keefektifan organisasi kemudian mengetahui
bagaimana variabel tersebut saling berhubungan.
Contoh :
5. Menurut pendapat Anda apakah perbedaan usia, jenis kelamin, status
perkawinan, dan masa kerja memiliki hubungan dengan kepuasan
kerja karyawan?
Iya.
 Dilihat dari segi perbedaan usia, semakin lanjut usia karyawan, maka
tingkat kepuasaanya akan semakin tinggi dikarenakan beberapa alasan
yaitu (1) semakin lanjut umur seseorang, maka semakin sulit memulai
karier baru di tempat baru, (2) dikarenakan adanya gaya hidup yang
sudah mapan, dan (3) adanya ikatan batin dan tali persahabatan antara
yang bersangkutan dengan rekan-rekannya dalam organisasi. Sebaliknya
bagi para karyawan yang lebih muda usianya, keinganan untuk pindah
lebih besar.
 Dilihat dari segi jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya kepuasaan kerja, dimana kebutuhan wanita
untuk merasa puas dalam bekerja lebih rendah dibandingkan pria.
 Dilihat dari status perkawinan, karyawan yang menikah lebih sedikit
absensinya dan lebih puas dengan pekerjaan mereka daripada karyawan
yang belum menikah. Pernikahan memaksakan peningkatan tanggung
jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih
berharga dan penting.
 Dilihat dari segi masa kerja, karyawan dengan masa kerja yang lama
akan cenderung lebih betah daripada karyawan dengan masa kerja yang
baru, hal ini dikarenakan mereka yang masa kerjanya lama telah cukup
lama beradaptasi dengan lingkungan kerja sehingga akan merasa nyaman
dengan pekerjaannya.

6. Jelaskan apa perbedaan antara teori belajar Classical Conditioning


dengan teori belajar Operant Conditioning!
Classical Conditioning Operant Conditioning
 Hanya berhubungan  Penguatan diberikan
dengan perilaku tidak sadar sesudah repson dibuat
 Penguatan mengukuhkan secara sadar dan kemudian
respon bersyarat tetapi memperkuatnya
bersifat netral (penguatan  Penguatan dengan cepat
bekerja baik disukai dapat berbaur dengan
ataupun tidak disukai) menggunakan jadwal
 Repson diperoleh dari penguatan untuk mengubah
penguat yang telah taraf respon dan taraf
diberikan sebelum respon penghapusan
itu sendiri muncul  Sebuah penguatan dapat
digunakan untuk
memperkuat beberapa
respon dengan mengunakan
teknik pembentukan
perilaku

Selain perbedaan tersebut diatas, ada beberapa perbedaan lain yaitu dalam
Classical Conditioning, respon dikontrol oleh puhak luar, pihak inilah yang
menentukan kapan dan apa yang akan diberikan sebagai stimulus.
Sebaliknya Operant Conditioning mengatakan bahwa pihak luar yang
harus menanti adanya respon yang diharapkan benar, jika respon semacam
ini terlihat maka dapat diberikan penguatan.

Anda mungkin juga menyukai