Anda di halaman 1dari 10

MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Andreas Handjoko Permana

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Arvita Dewi Febrianti 1103618026


Fadhli Dzil Ikram 1103618048
Ulfhatun Widiastuti 1103618023

Manajemen Pendidikan 2018 B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di alam, organisme selalu berinteraksi secara timbal balik dengan lingkungannya.
Interaksi ini membentuk suatu sistem yang bersifat dinamis. Untuk kelangsungan
hidupnya dalam pertumbuhan, perkembangan metabolism, dan lain sebagainya suatu
organisme akan selalu bergantung pada kehadiran organisme lain dan sumber daya
alam yang ada di sekitarnya

.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Ekosistem?
2) Apa saja komponen komponen pembentuk ekosistem?
3) Bagaimana aliran energi dan materi dalam ekosistem?
4) Apa yang dimaksud dengan populasi dan komunitas makhluk hidup?
5) Bagaimana peran manusia terhadap lingkungannya?
6) Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi sistem sosial?
7) Apa saja hubungan timbal balik antara sistem sosial dengan ekosistem?

C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian Ekosistem
2) Untuk mengetahui apa saja komponen komponen pembentuk ekosistem
3) Untuk mengetahui bagaimana aliran energi dan materi dalam ekosistem
4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan populasi dan komunitas
makhluk hidup
5) Untuk mengetahui bagaimana peran manusia terhadap lingkungannya
6) Untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi sistem sosial
7) Untuk mengetahui apa saja hubungan timbal balik antara sistem sosial dengan
ekosistem

D. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini kami selaku penulis berharap informasi yang
tertulis dalam makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk para
pembaca dalam memahami materi Mahkluk hidup dalam ekosistem alami
BAB II

E. Manusia dan Lingkungannya


Perkembangan kebudayaan manusia memberikan pengaruh yang besar
terhadap lingkungannya. Berdasarkan hal ini, perkembangan manusia dapat di
bagi menjadi empat:

1. Manusia Nomadik : adalah manusia yang seluruh kehidupannya


tergantung pada lingkungannya. Manusia kelompok ini merupakan tahap
awal dari perkembangan manusia. Mereka tdak mengubah lingkungannya,
apabila kebutuhan hidup tidak dapat lagi dipenuhi oleh lingkungannya,
maka mereka mencari lingkungan hidup baru. Jadi, manusia pada tahap ini
hidup secara berpindah berpindah.
2. Manusia Petani : manusia yang telah mengubah dan menggunakan
lingkungan secara aktif dan selektif dengan mengandalkan pengalaman
dan akalnya. Mereka tidak lagi tinggal di goa, tetapi telah mendirikan
rumah disekitar daerah yang aman dan umumnya tinggal di dekat air yang
sangat dibutuhkan. Tanah diolah untuk menanam tumbuhan, hewan yang
tadinya di peroleh dengan jalan berburu mulai dipelihara di biakkan, dan
digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Kebutuhan ini tidak hanya
untuk sandang dan pangan saja, tetapi juga untuk transportasi dan tenaga
kerja. Manusia pada periode ini tidak lagi berpindah pindah tetapi menjadi
petani dan menetap di suatu tempat. Pada tahap ini manusia mulai
mengatur lingkungannya.
3. Manusia Pengolah Energi : adalah manusia yang telah mampu mengubah
energi. Kelompok ini di mulai pada peralihan abad ke 19 sampai dengan
abad 20. Pada saat itu terjadilah revolusi industri yang pertama, dimana
manusia sudah mampu mengubah satu energi ke bentuk energi lainnya,
bahkan dalam beberapa hal manusia juga sudah dapat menyimpan energi
yang diperoleh. Pada tahap ini muncullah berbagai macam pabrik yang
dapat mengubah lingkungan.
4. Manusia pengolah dan penyimpan informasi :adalah manusia yang dapat
menyimpan dan mengolah informasi melalui penemuan komputer.

Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari suatu
lingkungan yang kompleks. Di dalam kesatuan ekosistem, keududukan
manusia adalah sebagai salah satu bagian dari unsur lain, baik hayati maupun
non hayati yang tidak mungkin terpisahkan. Hubungan antara manusia dengan
lingkungan adalah sirkuler, kegiatannya sedikit banyak akan mengubah
lingkungannya. Perubahan lingkungan itu pada saatnya akan mempengaruhi
manusia, dimana pengaruh satu unsur akan merambat pada unsur lainnya.
Selaian itu perilaku dan tingkat kebudayaan manusia ikut menentukan bentuk
dan interaksi antara manusia dan alam lingkungannya.

Dalam kesatuan ekosistem, kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari


unsur unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Oleh karena itu seperti halnya
dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada
kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga terjaminnya kelestarian ekosistem,
faktor manusia adalah sangat dominan. Manusa harus dapat menjaga
keserasian timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, sehingga
keseimbangan ekosistem tidak terganggu.

Manusia pada awal sejarahnya telah hidup di bumi dalam keselarasan alam
yang sangat wajar. Tetapi penguasaan akan alam telah memungkinkan
manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang
menjadikannya penguasa mutlak dalam kehidupan.

Dari segi ekologi antara manusia dengan makhluk hidup lainnya, yaitu:

A. Manusia sebagai organisme yang dominan


 Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan,
jika dibandingkan dengan makhluk lain dalam suatu ekosistem.
 Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap
lingkungan hidupnya atau terhadap organisme lain. Manusia
mampu mnegubah lingkungannya agar menjadi lebih baik dan
nyaman untuk ditempati.

Terjadinya sifat dominasi ini terutama disebabkan oleh adanya


kekhususan anatomi serta mental manusia. Selain itu kemampuan
manusia untuk berfikir dan bernalar sehingga manusia mampu
membuat dan menggunakan alat (homo faber)

B. Manusia sebagai penyebab evolusi


 Dengan memiliki kebudayaan manusia selalu dapat
memperbaiki dan mengembangkan pengetahuan serta
keterampilan teknisnya. Evolusi alamiah yang berlangsung
sangat lambat, tetapi dengan kemampuan teknis telah terjadi
pengrusakan alam, baik disengaja maupun dengan cara yang
tidak disengaja. Hal ini telah mempercepat evolusi organik.

C. Manusia sebagai makhluk pengotor


 Hewan (termasuk manusia) membuang kotoran berupa faeces
yang dapat diuraikan untuk di daur ulang karena terdiri dari zat
organik. Manusia selain membuang faecesnya membuang pula
kotoran organik lainnya (yang penguraiannya lambat sekali),
seperti: kotoran bahan sintetik dan juga racun (padat, cair atau
gas). Semuanya ini akan mencemari lingkungan.

F. Faktor faktor yang mempengaruhi sistem sosial


1) Faktor Ekonomi

Ekonomi yang dijadikan sebagai salah satu alasan untuk mengeksploitasi alam,
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, namun eksploitasi sering dilakukan
manusia dengan tidak memperhatikan keseimbangan sumber daya alam dan tidak
memperdulkan keberlangusngan hidup makhluk lain.

2) Faktor Politik

Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertujuan untuk menjaga keseimbangan


ekosistem agar tercipta kehidupan yang aman dan tenteram tanpa merugikan
kehidupan orang lain.

3) Faktor Antropologi

Manusia satu satunya makhluk hidup yang diberikan akal dan pikiran,
menganngap bahwa dirinya adalah pengontrol lingkungan.

G. Hubungan Timbal balik antara sistem sosial dengan ekosistem

1. Faktor Ekonomi, Ekosistem yang baik ialah yang dapat memberikan


keuntungan dari segi ekonomi terhadap kehidupan manusia. Jika
penggunaan sumber daya alam oleh manusia dengan memperhatikan dan
menjaga lingkungan dengan baik.
2. Faktor Politik, Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat diterima
dengan respon yang baik oleh rakyat jika hal tersebut memperhatikan
keseimbangan ekosistem. Negara adalah lembaga yang paling berhak
menjaga dan merawat keseimbangan ekosistem melalui kebijakan
kebijakan dan aturan aturan yang dikeluarkan sehingga dipatuhi dan
diindahkan oleh rakyat dalam kehidupan sehari hari.
3. Faktor Atropologi, apabila manusia menganggap bahwa dirinya adalah
pengontrol lingkungan maka manusia harus merawat alam dan
lingkungannya, yang akan memberikan kemudahan dan kemakmuran bagi
kehidupannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang lingkup ekologi dimulai dari populasi sebagai bagian dari individu.
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang memiliki komponen komponen
yang saling berinteraksi. Komponen ekosistem terdiri dari abiotik yang terdiri
dari produsen, konsumen, dan dekomposer. Masing masing komponen
memiliki fungsi yang berbeda dan terikat diantaranya, sehingga terjadilah
proses proses di dalam ekosistem, seperti : aliran energi, siklus materi, dsb.
Proses aliran energi terjadi di ekosistem melalui proses makan memakan
(rantai makanan dan jaring jaring makanan). Manusia memiliki keunggulan
dibandingkan makhluk hidup lain di muka bumi ini, sehingga peranan
manusia terhadap lingkungan dapat membawa berbagai dampak positif atau
negatif yang akan berdampak pula bagi kelangsungan hidup manusia.

B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat meningkatkan wawasan pembaca
dalam................. Adapun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan serta kekeliruan. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak khususnya civitas akademika Universitas Negeri
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Irwan, Z.D. 2000. Prinsip Prinsip Ekologi dan Organisasi. Jakarta : Karya
Unipress
McNaughton, S.J. & Wolf, L.L. 1998. General Ecology. New York:
Saunders Co Pu.
Moles, Manuel Carl. 1948. Ecology: Concepts and application.The Graw
Hill : Mexico.
Odum, E.P. 1982. Fundamentals of Ecology. London : W.B. Sauders.
Soemarwoto, O. 1997. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan,
Jakarta : Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai