Anda di halaman 1dari 8

JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO.

2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

Received : Agustus 2017 Accepted : September 2017 Published : Oktober 2017

Rancang Bangun Sistem Smart Library pada Perpustakaan SMK Airlangga


Balikpapan

Richki Hardi
Program Studi Teknik Informatika
STMIK Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
richki@stmikbpn.ac.id

Abstract
The design of the Smart Library system is designed and developed to help improve reading interest among
teenagers, as long as the interest of reading, especially on Indonesian teenagers is still classified into less categories
while reading facilities or libraries and the availability of books read is very much. Smart library system is also
presented to help the management of modern library with various facilities to provide convenience, speed and
accuracy of library management process based on information technology, which has the main entities, namely
collection management, member management, collection circulation management, collection tracking, attendance
and reporting so as to facilitate the process of borrowing and borrowing books, collections and more. Smart
libraries can be operated on both computer and mobile devices as they can be accessed globally or online.

Keywords : books, mobile library, smart library, online library.

Abstrak
Rancang Bangun sistem Smart Library didesain dan dikembangkan untuk membantu meningkatkan daya
minat baca bagi kalangan remaja, karena selama ini minat baca khususnya pada remaja Indonesia masih tergolong
dalam kategori kurang sementara fasilitas baca atau perpustakaan dan ketersediaan buku baca sudah sangat banyak.
Sistem smart library juga dihadirkan untuk membantu manajemen perpustakaan modern dengan berbagai fasilitas
untuk memberikan kemudahan, kecepatan dan keakuratan proses pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi
informasi, yang mempunyai entitas pokok, yaitu pengelolaan koleksi, pengelolaan anggota, pengelolaan sirkulasi
koleksi, penelusuran koleksi, absensi anggota serta pelaporannya sehingga memudahkan dalam proses manajemen
pinjam meminjam buku, koleksi dan lainnya. Smart library dapat dioperasikan pada perangkat computer maupun
mobile karena dapat diakses secara global atau online.

Kata kunci : buku, mobile library, smart library, perpustakaan online

1. Pendahuluan “bukan yang terkuat yang mampu bertahan,


1.1. Latar Belakang melainkan yang paling adaptif dalam
Salah satu ciri organisasi modern adalah merespons perubahan” [1]. Artinya, bukan
kemampuan beradaptasi terhadap perubahan seberapa besar dan kuat suatu organisasi yang
yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. akan menjamin kesuksesan dalam
Organisasi atau dalam hal ini adalah institusi memenangkan perubahan, akan tetapi
tidak hanya sekedar dituntut melakukan organisasi yang mampu menyikapi dengan
perubahan akan tetapi lebih bagaimana cepat dan tepat perubahan yang terjadi.
menyikapi dan beradaptasi dengan perubahan Sejenak mereview bagaimana ‘kejatuhan’
itu sendiri. Teori “survival of the fittest” raksasa bisnis seperti Blackberry, Kodak,
Charles Darwin (1809-1882) menyatakan Nokia, dan Yahoo karena terlambat
53
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, yang digunakan dengan tujuan pengembangan
dan merasa bahwa teknologi mereka masih ilmu dan teknologi.
yang terbaik dan mampu bertahan, nyatanya Perpustakaan merupakan salah satu
tergerus dengan kedatangan Google, Android, sarana penunjang yang membantu dalam
dan Samsung yang menghadirkan teknologi penyediaan sumber informasi dalam proses
lebih baru dan adaptif. pendidikan, karena perpustakaan memberikan
Dalam arti tradisional, perpustakaan fasilitas peminjaman buku tanpa dibebani
adalah sebuah koleksi buku dan majalah. biaya apapun. Untuk memperlancar proses
Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi layanan pencarian dan peminjaman oleh
pribadi perseorangan, namun perpustakaan peminjam terhadap perpustakaan dibutuhkan
lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi sebuah sistem yang memudahkan para anggota
besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh perpustakaan dalam mengakses layanan
sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan perpustakaan khususnya proses peminjaman
oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu buku. Aplikasi ini nantinya juga menyediakan
membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri fasilitas yang membantu dalam pencarian buku
[2]. yang dilakukan oleh anggota perpustakaan,
Perkembangan teknologi dan sistem juga akan memberitahukan apakah
pengetahuan yang sedemikian pesat buku yang akan dipinjam tersedia atau tidak
memunculkan apa yang dinamakan dengan era serta statusnya sedang dipinjam atau tidak.
digital, yang juga ditandai dengan lahirnya Sistem juga memberi kemudahan dalam
generasi digital. Hal ini menuntut adanya pencarian buku, buku bisa dicari dengan opsi
perubahan yang adaptif bagi setiap organisasi berdasarkan judul, pengarang, jenis ataupun
atau institusi termasuk perpustakaan dalam penerbit.
memberikan layanan kepada generasi ‘baru’
ini. Apabila dalam beberapa puluh tahun lalu 1.2. Smart Library
fokus perubahan di perpustakaan pada Definisi smart library sebagai berikut:
keberadaan generasi tradisional, maka pada “Smart Library is the concept and practice of
beberapa tahun ini terutama di sekolah sudah the modern library sustainable development,
harus bergeser pada generasi digital. Hal ini based on digital, networked and intelligent
dikarenakan dominasi jumlah generasi digital information technology, with interconnection,
yang semakin tinggi dalam lingkungan high efficiency and convenience as the main
sekolah. features, and green development and digital
Perpustakaan SMK Airlangga for the general public as the essential pursuit
Balikpapan merupakan perpustakaan dengan [3]”.
koleksi buku baca yang cukup banyak, begitu Selain itu “smart libraries” dapat terkait
pula dengan majalah, CD, buku ajar atau buku dengan bagaimana perpustakaan menggunakan
referensi, serta jurnal. Sebagai lembaga “smart technology”, mendukung “smart
pendidikan memiliki komitmen penuh dalam initiatives”, mendukung “smart communities”
mengembangkan ilmu pengetahuan. Koleksi- dan mendukung “smart ways of working [4].
koleksi yang dimiliki perpustakaan SMK “smart libraries” sebagai perpustakaan
Airlangga Balikpapan secara umum yang “flexible, adaptive, extendible,
digolongkan menjadi dua, yaitu yang acknowledging and human” dimana
digunakan untuk mendukung pelajaran sehari- memberikan layanan yang interactive,
hari berupa buku bacaan untuk siswa dan innovative, informative, actual, changing dan
buku-buku referensi atau acuan siswa baik international [5].
berbahasa Indonesia maupun bahasa asing
54
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

Ketiga definisi di atas memperlihatkan menjadi satu bentuk dari pemanfaatan


bahwa smart libraries didefinisikan sebagai teknologi pintar di perpustakaan. Pada sisi
sebuah perpustakaan yang mampu aplikasi, aplikasi berbasis mobile masih
memberikan “layanan pintar” atau “smart menjadi satu ciri yang paling utama, namun
services” berbasis pada smart technology dan aplikasi yang saling terkoneksi, terintegrasi
perubahan kebutuhan dari para pemustakanya dan berbasis jaringan global menjadi sisi
terutama dari generasi digital. penting lainnya.
Pemanfaatan teknologi berbasis
1.3. Konsep Smart Library Augmented Reality, GPS Locations, Games,
Konsep smart library sebetulnya sangat dan artificial intelligence merupakan hal lain
berdekatan dan ada keterkaitan dengan digital yang juga penting untuk dipertimbangkan
library, walaupun kedua memiliki karakteristik dalam pengembangan Smart Library.
masing-masing. Keduanya sama-sama berbasis
pada digitization dan networking, akan tetapi 2. Smart Environment
dalam smart library sudah dikombinasikan Hal penting lain dalam smart library
dengan intelligence technology, keberagaman adalah pembentukan lingkungan pintar di
budaya, dan interaksi social Smart library perpustakaan. Pembentukan lingkungan pintar
bukan sekedar perluasan perpustakaan secara harus dimulai dengan pola dan strategi
fisik akan tetapi lebih dari itu dimana fokus pengelolaan perpustakaan yang fleksibel,
pada layanan prima perpustakaan dan adaptif, mudah untuk dikembangkan, dan
manajemen berkualitas tinggi dengan mengikuti pola perilaku pemustaka atau
dukungan Teknologi Informasi. Hal ini generasi digital natives. Lingkungan pintar
direpresentasikan dengan interkoneksi, inilah yang akan membentuk satu komunitas
efisiensi yang tinggi dan kenyamanan [3]. pintar di perpustakaan. Pengembangan
Pada beberapa sumber disebutkan bahwa lingkungan pintar harus dapat dilakukan
Smart Library juga digambarkan sebagai melalui desain interior perpustakaan, desain
sebuah “Intelligence Library” yang erat sistem, desain prosedur atau proses bisnis,
kaitannya dengan penerapan konsep Library. infrastruktur hingga kepada desain gedung
Karakteristik dan ciri-ciri sebuah Smart perpustakaan. Perencanaan terhadap keempat
Library setidaknya mencakup 5 (lima) hal hal tersebut sangat penting untuk menciptakan
SMART berikut ini: satu lingkungan yang dapat mendukung bagi
terciptanya sebuah komunitas dan layanan
1. Smart Technology pintar.
Smart Library harus mampu
menghadirkan teknologi pintar di 3. Smart Services
perpustakaan. Teknologi pintar disini dalam Fokus layanan pada smart library adalah
konteks perangkat keras maupun perangkat bagaimana menghadirkan kemudahan akses
lunak serta perangkat pendukung yang lain. pemustaka kepada layanan dan juga sumber
Perangkat keras misalnya adalah pemanfaatan daya informasi yang dimiliki oleh
perangkat wireless, RFID dan mobile devices perpustakaan. Sebagai contoh adalah
dalam pelayanan di perpustakaan. Selain itu pemanfaatan alert system yang memungkinkan
pemanfaatan teknologi multimedia berbasis pemustaka mendapatkan berbagai notifikasi
smart misal pemanfaatan Smart TV sebagai peminjaman koleksi, denda, layanan terbaru,
media akses interaktif dan dinamis bagi para pemesanan buku dan informasi layanan
pemustaka. Pemanfaatan teknologi e-money pribadi lainnya dengan memanfaatkan baik
dan cashless payment juga email, sms, mobile apps account, maupun
55
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

social media. Hal ini juga dapat dilihat dengan dalam pemanfataan berbagai perangkat pintar,
kemudahan pemustaka menjangkau paham kebutuhan pemustaka dari generasi
komunikasi dengan pustakawan atau pengelola digital, paham pola perilaku pemustaka, dan
perpustakaan terkait layanan perpustakaan. harus menyediakan waktu lebih untuk selalu
Pelayanan berbasis sumber daya digital siap memberikan layanan kepada pemustaka
dan jejaring global juga menjadi faktor penting dan juga meningkatkan pengetahuannya.
dalam smart library. Pemanfaatan single Selain memberikan pelayanan, maka
account untuk dapat mengakses berbagai pustakawan pintar harus mampu
sumber daya digital kapanpun dan dimanapun memposisikan dirinya sebagai pembimbing,
(layanan anytime anywhere) yang dimiliki konsultan, bahkan pendamping pemustaka
oleh perpustakaan harus menjadi bagian yang dalam melakukan eksplorasi terhadap
tidak terpisahkan dalam layanan pintar pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan,
perpustakaan. Namun, implementasi smart [3] menyatakan bahwa pengembangan smart
services harus didukung dengan adanya smart library tidak mungkin dilakukan tanpa
technology, smart environment, smart personal yang mempunyai kualitas tinggi
communities dan juga smart librarians. (high-qualified personal). Dimana menurut
keduanya pustakawan harus meningkatkan
4. Smart Communities/Users kemampuannya secara terus menerus
Keberadaan generasi digital merupakan bagaimana menggunakan teknologi baru,
komponen penting dalam smart library. Smart layanan berbasis-web (online), melakukan
Library akan menciptakan satu komunitas inisiasi dan menjaga hubungan antara
pintar (smart users) yang secara cepat perpustakaan dengan organisasi lain untuk
akanmenyesuaikan dengan perubahan orientasi keperluan resource sharing. Kelima
cara perpustakaan dalam melayani mereka. karakteristik di atas tentu dapat dikembangkan
Smart Communities/Users adalah mereka yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi masing-
secara aktif siap menggunakan dan masing perpustakaan. Namun setidaknya
memanfaatkan smart technology, smart dengan berpedoman pada kelima karakteristik
services dan menyesuaikan dengan smart di atas maka kita dapat mulai melakukan
environment yang ada di perpustakaan. inisiasi pengembangan sebuah smart library.
Generasi digital natives merupakan generasi Implementasi smart library sendiri
yang sangat siap sebagai smart communities. sebetulnya bisa dilakukan dari hal yang
Kebiasaan mereka memanfaatkan smart sederhana. Sebagai contoh adalah di
devices, intensitas interaksi sosial, berjejaring, perpustakaan University of Oulu, Finlandia
dan perilaku yang tidak dapat lepas dari pada tahun 2003 yang memanfaatkan aplikasi
teknologi menjadi kekuatan dari smart mobile untuk memberikan kemudahan bagi
communities. pengguna menemukan buku dan koleksi
lainnya di perpustakaan berbasis petunjuk peta
5. Smart Librarians/Staff [7]. Implementasi lain di Siberian Federal
Komponen lain selain keberadaan smart University, smart library dikembangkan
communities adalah kesiapan pustakawan atau dengan memanfaatkan teknologi informasi
staf perpustakaan dalam smart library. Selain modern [8], sebagai contoh adalah
pemustaka yang harus mempunyai kemungkinan mempelajari kebutuhan
kemampuan dan keterampilan memanfaatkan informasi pengguna melalui instrumen
berbagai smart technology [6], pustakawan teknologi informasi. Jadi setiap pengguna
juga harus dapat menjadi pustakawan pintar. mempunyai rekaman data belajar yang
Yakni pustakawan yang mempunyai keahlian tersimpan dalam ‘learning support system”.
56
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

Data inilah yang digunakan untuk Persyaratan sistem termasuk data anggota
menganalisis kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, data di perpustakaan,
hingga ke subyek- subyek tertentu [5]. Selain perpustakaan kategori pengumpulan data dan
itu di Siberian Federal University terdapat aliran sistem informasi perpustakaan yang ada.
interactive service melalui personal account b. Sistem dan Software Design
untuk sivitas akademika yang memungkinkan Setelah spesifikasi sistem diperoleh, maka
mereka mengontrol aktivitas mereka dan langkah selanjutnya merancang sebuah
mendapatkan berbagai informasi secara online. aplikasi yang akan dikembangkan. Proses
Dan yang paling penting bahwa layanan itu perancangan meliputi merancang menu,
memungkinkan hubungan yang lebih baik interface dan database.
antara perpustakaan dan pemustakanya [9]. c. Use Case Diagram
Dari panduan sistem yang ada, maka
2. Metoda Penelitian dapat digambarkan diagram use case berikut.
2.1. Metode Pengembangan
Sistem
Dalam pengembangan sistem ini digunakan
metode pengembangan Waterfall. Metode
Waterfall merupakan metode pengembangan
perangkat lunak yang secara umum dilakukan
oleh para peneliti sistem, dengan melalui
beberapa tahapan penelitian yaitu Analisis,
Design, Coding, Testing, dan Maintenance
[10]. Metode pengembangan sistem model
Waterfall sebagai berikut.

Gambar 2. Usecase diagram admin

Gambar 1. Pengembangan waterfall

Analisa metode yang digunakan dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:
Desain Sistem Gambar 3. Usecase diagram
Desain sistem dalam pengembangan
perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian ini, antara lain [11]:
a. Defining System
Mendefinisikan persyaratan sistem
yang menentukan spesifikasi dari aplikasi
mobile desain sistem perpustakaan.
57
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

Gambar 6. Class diagram smart library

Dari hasil perangcangan tersebut maka


Gambar 4. Activity diagram menu buku dapat diterapkan sistem aplikasi untuk dapat
diimplementasikan.

3.2 Implementasi Sistem


Pada tahap akhir ini, telah dibangun sebuah
aplikasi dari hasil perancangan diatas. Berikut
beberapa tampilan hasilnya.
Tampilan login, pada tampilan ini user akan
diberikan security berupa username, password
dan level agar dapat masuk dan mengakses
layanan yang telah disediakan.

Gambar 5. Squence diagram menu buku

3. Hasil Penelitian
3.1 Perancangan Sistem
Rancangan aplikasi pada sistem ini dibangun Gambar 7. Menu tampilan login
menggunakan pemrograman Php, yang dapat
diakses pada perangkat teknologi maupun Tampilan menu data petugas, tambah data,
mobile dengan media penyimpanan view, edit dan delete data petugas
menggunakan MySQL sebagai basisdata.
Berikut alur sistem dan rancangan basisdata.

Gambar 8. Menu tampilan petugas

58
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

Tampilan menu transaksi pinjam, pada menu grafik pengunjung perpustakaan pada SMK
ini sistem dapat membaca barcode yang tertera Airlangga juga meningkat dari sebelumnya.
pada kartu pustaka dan buku pustaka.

Gambar 9. Menu tampilan transaksi pinjam Gambar 11. Grafik kunjungan pustaka

5. Saran
Menu tampilan transaksi kembali, pada menu
Sistem smart library tersebut tidak lepas dari
ini juga difasilitasi barcode pada data anggota
kekurangan, oleh karenanya untuk melengkapi
dan memanggil data buku yang akan
sistem aplikasi smart library agar tampak lebih
dikembalikan.
baik maka perlu dikembangkan dengan menu
tambahan lainnya yang lebih detail sesuai
dengan kebutuhan yang akan datang.

6. Daftar Pustaka
[1] M.Aittola, T Ryhanen, dan T.Ojala, Smart
Library- Location-Aware Mobile Library
Services. University of Oulu: Finland, 2003.
[2] R.A. Barysev dan O.I.Babina (n.d.), Smart
Library Concept in Siberian Federal
University. Library and Publishing Complex
Gambar 10. Menu tampilan transaksi kembali of Siberian Federal University: Krasnoyarsk,
2013.
Dari hasil implementasi, maka dapat [3] P. Griffiths, Smart Libraries – Smart
dilihat dan dinalisa bahwa tampilan dan Librarians!. LAI/CILIP Ireland Joint
penggunaan smart library pada sekolah SMK Conference, CILIP: Ireland, 2010.
Airlangga jauh lebih efektif dan efisien. 4] C. Jones, & B. Shao, The Net Generation and
Digital Natives: implication for Higher
Education. A Literature Review, Higher
4. Kesimpulan Education Academy: York, 2013.
Dari hasil implementasi, maka dapat [5] R. Kasali, Let’s Change: Kepemimpinan,
disimpulkan bahwa aplikasi smart library yang keberanian, dan perubahan. Penerbit Buku
telah dibangun pada SMK Airlangga berjalan Kompas: Jakarta, 2014.
dengan baik dan efektif. Siswa maupun guru [6] Mind Tools Ltd.. SMART Goals: How to
juga dapat menerapkan proses pinjam make your goals achieveable, 2016.
meminjam secara sistematis dan petugas [7] M. Prensky, Digital Natives, Digital
perpustakaan dapat dangan mudah Immigrants. On the Horizon. MCB University
mengoperasikan sistem otomatisasi smart Press, Vol. 9, No. 5, October, 2001.
library. Dari hal itu juga dapat dilihat bahwa [8] A. Surachman, Analisis Pengaruh Perceived
Usefulness, Perceived Ease of Use, Subjective
59
JURNAL SAINS TERAPAN VOL. 3 NO. 2 OKTOBER 2017 ISSN 2406-8810

Norm, Mobility, dan Use Situation terhadap


Niat Individu dalam menggunakan M-
Library, Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta, 2013.
[9] S. Wang, The Resource Sharing and
Cooperative Development of Smart ibraries in
Asia, JoLIS. Vol. 82. Pg. 1-12, 1 May 2013.
[10] Muchyidin, S dan Mihardja, Perpustakaan,
Bandung PT.Puri Pustaka, 2008.
[11] S. Agus. Membuat Aplikasi Absensi Dan
Kuesioner untuk Panduan Skripsi. PT. Elex
Media Koputindo. Jakarta. 2012.

60

Anda mungkin juga menyukai