Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAULUAN

A. Latar Belakang
Sukses bertumpu pada dua hal yaitu kemampuan dan kemauan. Sukses belajar
misalnya sangat tergantung pada ketrampilan belajar yang dimiliki dan seberapa kuat
ia mau menggunakannya. Tingkat kemauan (atau motivasi) orang berbeda-beda. karena
alasan (motif) yang berkait dengan kebutuhan untuk kegiatan yang sama, dapat berbeda-
beda. Motivasi memang berhubungan upaya memenuhi kebutuhan. Makin besar kebutuhan
makin besar pula dorongan dalam diri seseorang untuk mau melakukan sesuatu. Karena itu
peran motivasi untuk menunjang keberhasilan sangat penting. Masalahnya, bagaimana cara
memotivasi diri sendiri dan juga orang lain?
Makalah dan sajian lisan yang menyertainya ini, bertujuan memberikan pemahaman
tentang motivasi mengenai apa, mengapa, bagaimana dan untuk apa, serta
“memotivasi” untuk mau menerapkannya (paling tidak untuk memotivasi diri sendiri).
Tindak lanjut nyata dari kegiatan ini, oleh dan untuk diri kita sendiri, adalah ukuran
keberhasilan kegiatan ini. Sukses adalah gabungan dari kemampuan dan kemauan. Hal itu
juga ditunjukkan pada “rumus” : P = f (a.m), yang artinya : Performance adalah fungsi dari
ability dan motivation. Pintar saja tidak cukup, harus ada kemauan-motivasi untuk
menggunakan kepintarannya. Kecerdasan intelektual (IQ), masih sangat memerlukan
kecerdasan emosional (EQ) untuk dapat menuai sukses. Kita tahu kepintaran, kemampuan,
ketrampilan (ability) dapat ditingkatkan.
Berbagai pelatihan, kuliah, seminar, workshop, ditujukan terutama untuk keperluan
peningkatan kemampuan. Namun, tidak otomatis, bahwa kemampuan tinggi membawa
kemauan yang besar. Banyak faktor memberi pengaruh pada beser-kecilnya motivasi.
Kemampuan tinggi dari para karyawan, jadi tidak bermakna bila mereka tidak mau bekerja
giat untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Pertanyaan penting yang terlintas di benak
kami. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemauan (motivasi)
orang lain, dan terutama untuk diri sendiri? Inti mempimpin adalah memotivasi. Memang,
tantangan bagi pimpinan adalah bagaimana memotivasi anggotanya. Penelitian Willian
James mengungkapkan bahwa seseorang akan dapat menggunakan hampir 80% kemampuan
mereka, apabila ia termotivasi dengan baik.

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 1


B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denga motivasi ?
2. Apa jenis dan sumber sebuah motivasi ?
3. Apa dan bagaimana saja peran motivasidalam belajar dan pembelajaran?
4. Apa saja unsur-unsur yang mempengaruhi sebuah motivasi?
5. Apa saja upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam memotivasi belajar?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian ,jenis dan sumber motivasi
2. Menjelaskan peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran
3. Menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi
4. Meenganalisis upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk memotivasi

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Pada prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi ialah (motivasi di
pandang sebagai suatu proses).penegtahauan tentang proses ini akan membantu kita
menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain
pada seseorang. (kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk petunjuk
dari tingkah lakunya).
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri sesorang yang di tandai dengan
timbulnya persaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Didalam perumusan ini kita dapat lihat, bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan,
yaitu sebagai berikut:
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.
c. Motivasi di tandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
1. Tujuan motivasi
Tujuan adalah sesuatu yang hendak di capai oleh suatu perbuatan yang apa bila
tercapai akan memuaskan individu. Adanay tujuan yang jelas dan di sadari akan
mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi, suatu tujan juga
dapat membangkitkan timbulnya motivasi dalam diri sesorang.
2. Fungsi motivasi
Fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong timbulya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan
timbul sesuatu perbuatan belajar
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian
tujuan yang diinginkan
c. Motivasi berfunsi sebagai penggerak.
3. Komponen-komponen motivasi
a. Komponen dalam
Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak
puas,dan ketegangan psikologis
b. Komponen luar
Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan menjadi arah kelakuanya

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 3


B. Jenis Dan Sumber Motivasi
a. Jenis motivasi
Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat. Para hali ilmu
jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tinkat kekuatan tersebut. Perbedaan
pendapat tersebut umumnya didasrkan pada penelitian tentang perilaku belajar pada hewan.
Meskipun mereka berbeda pendapat tentang tingkat kekuatannya,tetapi mereka umumnya
sependapat bahwa motivasi tersebut dapat di bedakan dua jenis yaitu motivasi primer,
motivasi sekunder.
1. Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif
dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasamani manusia. Manusia adalah
makhluk berjasmani sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan
jasmaninya. Mc Dougall, misalnya, berpendapat bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran
tentang tujuan, perasaan subjektif, dan dorongan mencapi kepuasan.
Ahli lain, Freud berpendapat bahwa insting mempunyai empat ciri, yaitu tekanan,
sasaran, objek, dan sumber. Tekanan dalah kekutan yang memotivasi individu untuk
bertingkah laku.sasaran insting adalah kepuasan atau kesenangan .Objek insting adalah hal-
hal yang memuaskan insting. Sumber insting adalah keadaan kejasmanian individu.
2. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang di pelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi
primer. Sebagai ilustrasi, orang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk
memperoleh makanan makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu. Agar dapat
bekerja lebih baik, orang harus belajar bekerja.
Menurut beberapa para ahli, manusia adalah makhluk social perilakunya tidak hanya
berpengaruh oleh factor biologis saja, tetapi juga factor social juga. Perilaku manusia
terpengaru oleh tiga komponen penting yaitu : efektif, kognitif, dan konatif. Komponen
efektif dalah aspek emosional. Aspek kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan
pengetahuan. Komponen konatif adalah terkait dengan kemauan dan kebiasaan bertindak.
Motivasi social atau motivasi sekunder memegang perannan penting bagi kehidupan
manusia. Para ahli membagi motivasi sekunder tersebut menurut pandangan yang berbeda-
beda.
Thomas dan Znaniecki menggolongkan motivasi sekunder sebagai berikut:
1. Memperoleh pengalaman baru
2. Untuk mendapat respon

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 4


3. Memperoleh pengekuan
4. Memperoelhe rasa aman
Maslow mengolongkan menjadi kebutuhan-kebutuhan untuk:
1. Memperoleh rasa aman
2. Memperoleh kasih saying dan kebersamaan
3. Memperoleh penghargaan
4. Pemenuhan diri atau aktualitas diri
Marx menggolongkan motivasi sekunder menjadi :
1. Kebutuhan organisme seperti motiv ingin tahu, memperoleh kecakapan, berprestasi
2. Motif-motif social seperti : kasih saying, kekuasaan, dan kebebasan
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu
motif yang di pelajari. Ciri-ciri siakap yakni: merupakan kecenderungan berpikir, merasa,
kemudian bertindak, memiliki daya dorongbertindak, relative bersifat tetap, kecenderungan
melakuakan penilaian, dan dapat timbul dari pengelaman .
b. Sumber motivasi
1. Motif intrinsik adalah motif yang timbul dari dalam seseorang untuk berbuat
sesuatu atau sesuatu yang mendorong bertindak sebagaimana nilai-nilai yang
terkandung di dalam obyeknya itu sendiri. Motivasi intrinsik merupakan
pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal. Keinginan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan, keinginan untuk memahami sesuatu
hal, merupakan faktor intrinsik yang ada pada semua orang.
2. Motif ekstrinsik adalah motif yang timbul dari luar/lingkungan. Motivasi
ekstrinsik dalam belajar antara lain berupa penghargaan, pujian, hukuman, celaan
atau ingin meniru tingkah laku seseorang.
C. Peran Motivasi Dalam Proses Belajar Dan Pembelajaran
Pada waktu melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan pembelajaran,
siswa-siswa hendaklah memiliki motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar yang sedang
berlangsung. Apabila siswa memiliki motivasi yang kuat terhadap materi pelajaran yang
diterangkan oleh guru, maka ia akan memperlihatkan partisipasinya dan aktivitasnya untuk
mengikutikegiatan-kegiatandidalampembelajaranyangsedangberlangsung.
Di dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru sebelum memulai pembelajaran,
alangkah baiknya guru itu terlebih dahulu menerangkan dengan sejelas-jelasnya tujuan dari
materi pelajaran yang akan diajarkan. Maksudnya agar siswa-siswa dapat mengetahui dan
memahami untuk apa pelajaran itu dipelajari. Guru menerangkan pula manfaatnya kepada

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 5


siswa, hal ini akan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Apabila telah timbul motivasinya,
maka timbul kemauan untuk belajar, apabila timbul kemauan untuk belajar, akan timbul pula
semangat untuk menguasai apa yang dipelajarinya itu, sehingga siswa serius didalam
mengikutikegiatanpembelajarantersebut.
Tindakan motivasi itu tidak sama untuk semua siswa, ada yang sama dan ada
beberapa siswa yang tidak sama. Hal ini harus diperhatikan benar oleh guru. Sebagian siswa
dengan mengetahui tujuan mempelajari suatu pelajaran, serta manfaatnya kepada dirinya
sudah timbul motivasinya untuk belajar. Tetapi sebagian lagi tidak demikian, harus dicarikan
cara tersendiri oleh guru. Umpamanya dengan menyuruh siswa tersebut menuliskan sebagian
materi pelajaran itu di depan siswa lain. Ada juga dengan menyuruh siswa itu mengucapkan
garis-garis besar materi pelajaran. Tetapi ada juga siswa yang harus dikirim ke guru bp
terlebihdahulubaruiagiatbelajar,danlainsebagainya.
Di dalam pendidikan motivasi mempunyai peranan penting, dengan membangkitkan
motivasi anak terangsang untuk menggunakan potensi-potensi yang dimiliki secara
konstruktif dan produktif untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu dianggapnya sebagai
kebutuhan yang harus diraihnya. Agar anak didik terangsang untuk menggunakan
potensipotensi yang dimiliki secara konstruktif dan produktif untuk mencapai tujuan, guru
harus mampu mengembangkan motivasi tepat pada setiap anak didik pada waktu belajar.
Guru berusaha mencarikan cara bagaimana supaya potensi belajar yang ada didalam diri anak
itu muncul dengan sendirinya dengan rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh guru.
Tetapi didalam mengusahakan motivasi terhadap anak didik, tetap berpegang teguh kepada
ajaranajaran agama, dan tidak mempergunakan cara yang dilarang agama. Banyak cara yang
dapat dilakukan guru agar potensi yang dimiliki siswa termotivasi pada waktu belajar, antara
lain menciptakan situasi yang kondusif untuk belajar, menciptakan persaingan yang sehat
antara sesama siswa waktu belajar, menimbulkan rasa puas terhadap apa yang dia pelajari dan
terhadaphasilyangiaperolehdanmemberikanpujian.
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan
dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
tujuantertentu. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu
berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat
tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang mengatakan kekuatan
mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 6


dipandang sebagai dorongan mental yang menggrakkan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk perilaku belajar.

D. Unsur-Unsusr Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Dalam kerangaka pendidikan formal, motivasibelajar tersebut ada dalam jaringan
rekayasa pedagosis guru. Dengan tindakan pembuatan persiapan mengajar, pelaksanaan
belajar mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, dilihat dai segi
emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada tercapainya hasil
belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya
tepengaruh oleh kesiapan alat-alat indra untuk mengucap kata.

a. Cita-cita atau aspirasi siswa


Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti ingin berjalan, makan
makanan lezat, bererbut permaianan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain sebagainya.
Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di
kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita di barengi oleh
perkembakan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan.
b. Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak di barengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.
Keinginan mebaca perlu di barengi dengan kemampuan mengenanl dan mengucapkan bunyi
huruf-huruf.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondis jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi
belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu
perhatian belajar. Sebaliknya seseorang siwa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah
memusatkan perhatian.
d. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa dpat berupa keadaan alam, lingkungn tempat tinggal, pergaualan
sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyrakat maka siswa dapat
terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam,tempat tinggal yang kumuh, ancaman
rekan yang nakal, perkelahian antar siswa, akan menggangu kesungguhan belajar.
Sebaliknya, kampus atau sekolah yang indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat
motivasi belajar.
e. Unsur-unsur di namis dalambelajar dan pembelajaran

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 7


Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami
perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya terpengaruh pada
motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru adalah seoarang pendidik profesiaonal. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan
siswaatau ratusan siswa.
Upaya guru membeelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya
pembelajaran di sekolah meliputi hal- hal berikut:
1. Menyelengarakan tertib belajar di sekolah
2. Membina displin belajar dalam tiap kesempatan
3. Membina belajar tertib pergaulan,
4. Membina belajar tertib lingkungan belajar

E. Upaya-Upaya Memotivasi Dalam Belajar


Perilaku belajar merupakan salah satu perilaku. Seorang anak yan mebaca iklan surat
kabar denagan keinginan mencari sekolah yang baik akan memperoleh kepuasan karena ia
memperoleh informasi yang benar. Upaya yang dapat di lakukan memotivasi dalam belajar
yaitu:
a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar
Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan denagan siswa dan bahan belajar. Untuk
dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pelajaran di persyaratkan :
1. Guru telah mempelajari bahan pelajaran
2. Guru telah memahahami bagian-bagian yang mudah,sedang dan sukar
3. Guru telah menguasai cara-cara memepelajari bahan,
4. Guru telah memahami sifat bahan pelajaran tersebut

b. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran


Guru adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Guru lebih memahami keterbatasan
bagi siswa. Seringkali siswa lengah tentang nialai kesempatan belajar. Oleh karena itu guru
dapat mengupayakan optimalisasi unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang
ada di lingkungan siswa. Upaya optimalisasi tersebut sebagai berikut :
1. Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkapakan hambatan belajar yang
dialaminya

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 8


2. Memelihara minat, kemauan dan semangat belajarnya sehingga wujud tindakan
belajar
3. Minta kesempakatan pada orang tua siswa atau wali, agar meberi kesempatan kepada
siswa untuk beraktualisasi diri dal am belajar.
4. Memenfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar
5. Menggunakan waktu secara tertib
6. Guru merangsang siswa denagan penguatan meberi rasa percaya diri bahwa ia dapat
mengatasi segala hambatan

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 9


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak
2. motivasi tersebut dapat di bedakan dua jenis yaitu motivasi primer, motivasi sekunder.
3. Sumsber motivasi ada dua yaitu: motif intriksi dan ekstrinsik
4. Motif intrinsik adalah motif yang timbul dari dalam seseorang untuk berbuat sesuatu
atau sesuatu yang mendorong bertindak sebagaimana nilai-nilai yang terkandung di
dalam obyeknya itu sendiri
5. Motif ekstrinsik adalah motif yang timbul dari luar/lingkungan. Motivasi ekstrinsik
dalam belajar antara lain berupa penghargaan, pujian, hukuman, celaan atau ingin
meniru tingkah laku seseorang.
6. Unsur-unsusr yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu : Cita-cita atau aspirasi siswa,
Kemampuan siswa, Kondisi siswa, Kondisi lingkungan siswa.
7. Upaya-upaya memotivasi dalam belajar : Optimalisasi penerapan prinsip belajar,
Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 10


DAFATAR PUSTAKA
0emar Hamalik 2001. Proses Belajar Mengajar Jl.Sawo Raya No.18 Jakarta13220: PT
Bumi Aksara
Dimyati,Mudjiono 2009.Belajar Dan Pemeblajaran Jl. Matraman Raya No. 148 Jakarta
13150 PT. Rineka Cipta

Syardiansah 2016. Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Manajemen Jurnal Manajemen Dan Keuangan,
Vol.5, No.1

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Page 11

Anda mungkin juga menyukai