DOSEN PENGAMPU
Dr. Ir. MARYANTO, M.Eng
disusun oleh :
Kelompok 5 – THP A
Aditya Bagas M. 161710101063
Nadia Ika Oktavia 161710101066
Indung Dwi Umarta 161710101071
Tausa Farhan Ari P 161710101073
Nur Oktaviani A.P 161710101077
Sortasi
Penambahan air
Penyaringan ekstrak
Pengupasan
Penambahan air
Penyaringan ekstrak
3.2.3 Pembuatan Serbuk Gula Aren
Gula aren
Pengecilan ukuran
Pengayakan 60 mesh
Pencampuran
Pengayakan
Pengemasan
Keterangan:
Sari batang sereh dan sari jahe dibagi menjadi 4 bagian yaitu perbandingan sari
batang sereh dengan sari Jahe masing-masing 95%:5%, 90%:10%, 85%:15%, dan
80%:20%.
BAB 4 PEMBAHASAN
Wedang sereh adalah jenis minuman tradisional yang sehat asli dari
Indonesia. wedang sereh atau minuman sereh sangat cocok disajikan ketika cuaca
seng dingin, atau bisa juga dinikmati dengan gorengan sebagai sarapan dipagi hari
yang sejuk. Minuman ini sangan mudah untuk kita buat sendiri dengan proses
pembuatan yang tidak memerlukan waktu yang terlalu lama.
Minuman ini dapat menghangatkan dan menyegarkan tubuh sehingga
sangat cocok dikonsumsi karena khasiatnya sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Tumbuhan serai ternyata memang bisa dibuat minuman yang sehat tidak hanya
dimanfaatkan untuk membuat masakan. Serai sangat mudah untuk kita dapatkan
karena banyak terdapat dipasaran dengan harga yang sangat terjangkau.
Serai termasuk tanaman rumput, disebut juga Cymbopogon Citratus,
tumbuh diwilayah tropis Asia Selatan dan Asia Tenggara. Manfaat serai dan cara
pengolahannya telah digunakan sejak dahulu sebagai bahan pengobatan
tradisional. Aroma haru yang keluar dari batang dan daun serai juga dimanfaatkan
untuk memasak.
Pada pembuatan minuman herbal sereh didapatkan beberapa formula yang
tepat dalam meningkatkan mutu. Menurut Togatorop (2015), pembuatan minuman
herbal sereh dengan campuran yaitu dengan perbandingan sari batang sereh dan
sari jahe 80%:20% atau 434,4 g : 108,6 g dengan konsentrasi serbuk gula aren
18% atau 108 g, karena berdasarkan interaksi antara perbandingan sari batang
sereh dengan sari jahe dan konsentrasi serbuk gula aren memberikan pengaruh
berbeda nyata terhadap kadar air dan kadar abu.
Selain manfaat kandungan dari minuman herbal sereh, para penikmat atau
konsumen juga menginginkan warna minuman yang menarik. Semakin tinggi
konsentrasi serbuk gula aren maka skor organoleptik warna semakin menurun.
Menurut Sadri (2004) faktor yang mempengaruhi pembentukan warna cokelat
pada gula aren adalah akibat reaksi Maillard, dimana glukosa dan fruktosa
(sebagai gula pereduksi) dengan gugus amino memegang peranan penting dalam
pembentukan warna cokelat pada gula aren. Selain dari warna, para konsumen
juga menginginkan rasa yang baik. Semakin tinggi konsentrasi serbuk gula aren
maka nilai hedonik rasa semakin meningkat. Hal ini terjadi karena nilai
kemanisan terutama disebabkan oleh adanya fruktosa dalam gula merah yang
memiliki nilai kemanisan lebih tinggi daripada sukrosa (Santoso, 1993).
Catatan tradisional dari beberapa negara menyebutkan manfaat serai dan
cara pengolahannya tidak sulit. Sehingga praktis bisa digunakan untuk pengobatan
dirumah dengan nilai ekonomis. Berikut manfaat serai yang telah digunakan
dalam pengobatan herbal:
Hidayati, I.L. 2007. Formulasi Tablet Effervescent dari Ekstrak Daun Belimbing
Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Sebagai Anti Hipertensi. Skripsi.
Bogor:fakultas Tekologi Pertanian.Institut Pertanian Bogor.
Kurniawati, N. 2010. Sehat dan Cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu Dapur.
Penerbit Qanita. Bandung.halaman 112-115.
Oyen, L.P.A dan Dung, N.X. 1999. Plant Resource of South-East Asia No. 19.
Essential-Oil Plant. Prosea Bogor. Indonesia.
Rengga Pita W.D dan Handayani Astuti P, 2004. Serbuk Instan Manis Daun
Pepaya Sebagai Upaya Mempelancar Air Susu Ibu. Semarang: Jurnal
Fakultas Teknik Kimia. Unversitas Negeri Semarang.
Paimin, F. B. dan Murhanato. 2008. Budidaya, Pengelolaan, Perdagangan Jahe.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Rusli, S., Sumangat, D., dan Sumirat, I.S., 1979. Pengaruh Lama Pelayuan dan
Lama Penyulingan terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Pada
Penyulingan Serai Dapur.Pemberitaan LPTI Juli-September (30).
Sadri, M. 2004. Pengaruh Lama Pendinginan Air Nira dan Lama Penyimpanan
Terhadap Mutu Gula Aren Cair. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
Santoso, B.M. 2007. Sereh Wangi Bertanam dan Penyulingan, Cetakan ke 10.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 29-34.
Santoso, H. 1993. Kajian Sifat-sifat Gula Merah Dari Nira Palma. Skripsi S1.
Bogor: FATETA.
Standar Nasional Indonesia (SNI). 1996. Gula Palma. Nomor SNI: 01-3743-1995.
Jakarta :BSNI
Tim Lentera. 2002. Khasiat & Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Jakarta:
Agromedia Pustaka.