Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.

2 Tahun 2018

SEJARAH KEPUSTAKAAN DALAM KONTEKS ISLAM : PERIODISASI PERTENGAHAN


Mustofa1

Abstrak. Kajian ini menggunakan metode deskriptif berupa kajian pustaka. Perpustakaan menjadi culture center
terpenting, yaitu pada masa pemerintahan Abbasiyah, hasil karya terjemahan dan karang mengarang mengalami
perkembangan, produksi kertas mengalami kemajuan dan penyalinan serta penterjemahan buku berkembang.
Selanjutnya pada masa pertengahan peradaban Islam mengalami kemunduran dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya, yaitu masa bani Umayah dan masa bani Abbasiyah, Kemunduran peradaban Islam tidak terlepas dari
dunia perpustakaan. Ilmu yang telah dipaksa dihilangkan melalui pembakaran ataupun pembuangan buku-buku
perpustakaan Islam sangat berdampak buruk bagi peradaban umat Islam. Akhirnya, sangatlah diperlukan suatu
kesadaran bersama bagi masyarakat Islam untuk merubah pemikiran bahwa kemajuan tidak dapat dicapai tanpa
usaha dan penguasaan terhadap suatu ilmu pengetahuan. Salah satu aspek yang diperlukan adalah tersedianya
sumber informasi dan ilmu dari sebuah lembaga seperti perpustakaan, yang memadai untuk mendukung kegiatan
pembelajaran dan sebagai tempat untuk penelitian untuk menemukan ilmu-ilmu baru sebagaimana dilakukkan oleh
para ulama dan ilmuan Islam terdahulu pada masa kemajuan pemikiran dan peradaban Islam.

Kata Kunci : Perpustakaan Islam, Kepustakaan, Periodisasi Pertengahan

Abstract. This study uses descriptive method of literature review. The library became the culture center, namely in the
reign of Abbasid, the work of translations and corals fabricated development, paper production and book copying
developed. Furthermore, in the mid-civilization of Islam decline if with previous times, namely the Umayyad and the
period of the Abbasids, The decline of Islamic civilization is inseparable from the library world. Science that has been
eliminated through explosions or books of Islamic libraries is very bad for Islamic civilization. Finally, the resurrected
victims will be used together to change the knowledge of science. One of the necessary aspects is the availability of
information and information from an institution, sufficient to support activities and as a place for research to discover
new sciences that were undertaken by Islamic scholars and scientists during the period of Islamic advancement and
civilization. .

Keywords: Islamic Library, Library, Mid-Periodization

1
Pustakawan Ahli Muda di ISI Surakarta
Email: mmustofa81@gmail.com HP. 087736316182

1
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

A. LATAR BELAKANG menjadi salah satu perpustakaan terbesar di masa


pemerintahan dinasti Abbasiyah.
Tradisi kepustakawanan, memiliki peran
strategis dalam menjelaskan tumbuh dan Perpustakaan ini terdiri dari seluruh hasil karya ilmiah
berkembangnya suatu ilmu pengetahuan. dalam bidang agama bertahan sampai penyerbuan
Perpustakaan merupakan lembaga yang berfungsi bangsa Mongol ke Baghdad di bawah pimpinan
menyimpan, melestarikan serta mentransmisikan Hulagu pada tahun 1258 M.
ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi Berdasarkan latar belakang tersebut, tulisan
berikutnya. Perpustakaan sebagai pusat ilmu ini akan dibahas mengenai kepustakawanan Islam
pengetahuan, dapat menjadi ukuran bagi pencapaian khususnya pada periodisasi pertengahan yaitu kisaran
dan kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai oleh tahun 1258 sampai 1800 M. Adapun tujuan penulisan
suatu bangsa, Rifai (2003:viii). untuk mengetahui keadaan kepustakawaan Islam
Perkembangan pemikiran dan peradaban pada masa pertengahan.
Islam ini karena didukung oleh para khalifah yang
cinta ilmu pengetahuan dengan fasilitas dan dana
secara maksimal, stabilitas politik dan ekonomi yang B. METODE PENELITIAN
mapan. Hal ini seiring dengan tingginya semangat Kajian ini menggunakan metode deskriptif
para ulama dan intelektual muslim dalam berupa kajian pustaka. Kajian pustaka dipergunakan
melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan untuk mengetahui kepustakawanan Islam pada
agama, humaniora dan eksakta melalui gerakan periodisasi pertengahan. Dalam kajian ini juga
penelitian, penerjemahan dan penulisan karya ilmiah menggunakan sumber data sekunder, yaitu kajian
di berbagai bidang keilmuan. Kemudian gerakan karya terhadap literatur, artikel, jurnal serta situs di
nyata mereka di bidang peradaban artefak, Mugiyono internet yang berkenaan dengan judul penelitian.
(2013:2)
Melalui sejarah Islam, terlihat puncak
kejayaan ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan C. PEMBAHASAN
yang pesat. Pencapaian ilmu-ilmu umat Islam tidak 1. Pengertian Kepustakawanan Islam
hanya terbatas pada ilmu agama, namun juga Menurut Rifai (2003:10) istilah
ilmu-ilmu umum. Kemajuan ilmu pengetahuan kepustakawanan islam menunjukkan dua aspek
tersebut dibarengi dengan perkembangan utama. Pertama, bahwa kepustakawanan islam
perpustakaan pada masa itu. Khalid bin Yazid sering menunjukkan aspek-aspek ajaran Islam yang
dihubungkan dengan koleksi buku muslim paling awal. berkaitan dengan konsep, teori, dan
Masruri (2006:4). Khalid selama hidupnya fokus prinsip-prinsip dalam ilmu perpustakaan.
belajar ilmu pengetahuan Yunani, khususnya ilmu Al-Qur’an sebagai sumber pokok ajaran Islam
kimia dan kedokteran, Khalid memiliki asisten untuk telah memberikan dasar-dasar yang berkaitan
menerjemahkan buku-buku dalam subjek tersebut dengan beragam disiplin ilmu, termasuk ilmu
untuk dirinya dan perpustakaannya. Dunia ilmu perpustakaan.
pengetahuan telah sedemikian besar mendapat Kedua, istilah kepustakawanan Islam
perhatian masyarakat dari berbagai kalangan, menunjukkan pada tradisi atau praktik di
sehingga bagi kalangan yang mampu kemudian bidang ilmu perpustakaan yang berlangsung di
mendirikan perpustakaan. dunia Islam. Hal ini terbukti dengan adanya
Pada masa pemerintahan Abbasiyah, hasil pertumbuhan dan perkembangan
karya terjemahan dan karang mengarang mengalami perpustakaan di kalangan umat Islam sebagai
perkembangan yang sangat pesat, dengan demikian bagian dari suatu peradaban yang dibangun.
karya sastra menjadi bertambah banyak untuk Berdasarkan hasil penelitian George Makdisi
koleksi di perpustakaan karena pada saat ini kerta (1981, 1990) dalam Rifai (2003:12).
diproduksi dengan mudah dan budaya penyalinan Menurut Ramadhani (2017:79),
juga dilakukan secara intens. Selain karya sastra Kepustakawanan islam merupakan pustakawan
pemerintah juga memperhatikan ilmu keagamaan yang menunjukan aspek-aspek ajaran islam
dalam penyalinan dan penterjemahan. Perpustakaan yang berkaitan dengan konsep, teori dan
menjadi ikon kebudayaan yang sangat diutamakan. prinsip-prinsip dalam ilmu perpustakaan, dan
Bayt al-Hikmah yang didirikan oleh Harun al-Rosyid pustakawan yang langsung bekerja di dalam

2
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

lembaga perpustakaan islam. Yang di maksud


dari konsep, teori dan prinsip-prinsip
perpustakaan dalam islam di sini adalah a) Kerajaan Usmani
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seorang Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa
pustakawan yang sesuai dengan ajaran islam, Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami
contohnya dalam hal pelayanan seorang daerah Mongol dan daerah utara negeri
pustakawan harus memiliki sifat yang ramah, Cina yang bernama Usmani atau Usmani
tama dan sopan. Idan memproklamirkan diri sebagai Padisyah
Berdasarkan pemaparan tersebut al Usman atau raja besar keluarga Usman
dapat dipahami kepustakawanan islam tahun 1300 M (699 H).
merupakan tradisi di bidang ilmu perpustakaan Kemajuan-kemajuankerajaan Usmani yaitu
yang menunjukkan aspek-aspek ajaran Islam dalam bidang pemerintahan dan
yang berkaitan dengan konsep, teori, dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan
prinsip-prinsip dalam ilmu perpustakaan yang budaya misalnya kebudayaan Persia,
berlangsung di dunia Islam. Bizantium dan arab, pembangunan
Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah,
2. Kepustakawanan Islam Periodisasi rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air
Pertengahan villa dan pemandian umum dan di bidang
Perkembangan Islam, mengalami dua fase keagamaan.misalnya sepertifatwa ulama
yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. yang menjadi hukum yang berlaku. Joko
Fase kemajuan terjadi pada tahun 650-1250 Winarto (2010).
M yang ditandai dengan sangat luasnya b) Kerajaan Safawi Di Persia
kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah
kemajuan dan penyatuan antar wilayah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil
Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun (Azerbaijan). Masa keemasan kerajaan
1250 – 1500 M. yang ditandai dengan Syafawit erjadi pada masa kepemimpinan
kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi Abbas Iyaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu
kerajaan-kerajaan yang terpisah-pisah, Joko pengetahuan dan bidang pembangunan fisik
Winarto (2010). dan seni. Kemajuan yang dicapainya
. Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, membuat kerajaan Syafawi menjadi salah
umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang satudari tiga kerajaan besar Islam yang
beragama Syamanism tersebut, kekuatan diperhitungkan oleh lawan-lawannya
politikIslam mengalami kemunduran yang terutama dibidang politik dan militer. Joko
sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya Winarto (2010).
terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil c) Kerajaan Mughal di India
yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang
memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya termuda diantara tiga kerajaan besar Islam.
dan peradaban Islam hancur ditambah lagi Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur
kehancurannya setelahdiserang oleh pasukan (1482-1530). Kemajuan kerajaan mughal
yang dipimpin oleh Timur Lenk. Joko Winarto diantaranya adalah di bidang seni dan budaya
(2010). misalnya karya sastra gubahan penyair istana,
Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800) penyair yang terkenal yaitu Malik
Keadaan perkembangan Islam secara Muhammad Jayazi dengan karyanya
keseluruhan baru mengalami kemajuan padmavat (karya yang mengandung pesan
kembali walaupun tidak sebanding dengan kebajikan jiwa manusia). Joko Winarto
masa sebelumnya setelah berkembangnya tiga (2010).
kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi Periode kerajaan Mamluk di Mesir
di Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut (1259-1517) dianggap sebagai jaman paling
yang terbesar dan paling lama bertahan adalah cemerlang dan paling makmur di dalam sejarah
kerajaan Usmani. Islam. Hal ini karena seorang panglima Mamluk

3
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

bernama Baybar berhasil mengalahkan bangsa al-Asyrafiyah.


Mongol yang akhirnya menjadi Sultan Mesir. Selanjutnya, pada tahun 1866 madrasah
Abu Syamah menjelaskan tentang pelelangan Dar al-Ulum Deoband didirikan oleh ulama
buku, Petersen (1996:156). Seorang pelelang terkemuka terletak di jantung kota Deoband.
berkebangsaan Turki Al-Qadhi Al-Fadhil Madrasah ini dilengkapi dengan perpustakaan
memberikan 100.000 jilid kepada sekolah yang yang memiliki ruangan yang luas bagi
didirikannya, al-madrasah al-fadziliyah. Pada pengunjung, dibuka selam 7 jam perhari
masa bencana kelaparan tahun 1296, mengikuti jam buika madrasah tersebut.
murid-murid menjual buku-buku itu untuk Perpustakaan ini memiliki koleksi 133.070
mendapatkan roti. Sebanyak 100.000 jilid lain terdiri dari buku, jurnal, dan naskah yang
yang juga berasal dari perpustakaan terkenal itu kesemuanya terdiri dalam 16 bahasa.
dikatakan telah berpindah ke perpustakaan Selain perpustakaan madrasah, terdapat
rumah sakit Al-Qala’un yang dibangun pada perpustakaan universitas yang didirikan oleh
1284. Setelah meninggalnya Barbay pada Ahmad Bey (1837-1855) yaitu pada universitas
tahun 1438 M, negara besar Mamluk diperintah Masjid Zaytuna, dimana beliau mewakafkan
oleh sultan-sultan yang lemah sampai sebuah perpustakaan besar yang bernama
Khuskadam menaiki tahta singgasana pada Koleksi Ahmadiyah. Bahkan di tempat yang
tahun 1461 M. Perpustakaan Islam yang terpencil, seperti Jaghbub di timur laut Lybia
terbesar dan terkenal pada tahun 1492 adalah dan Tamhurut di Maroko Selatan,
masjid raya Kordova. kelompok-kelompok Sufi new-ortodoksi
Dalam periode pertengahan, terjadi masa Sanusiah dan Nasiriyah membangun
kevakuman ekonomi dan kultur menghadapi kompleks-kompleks pendidikan yang memiliki
Eropa, perkembangsan perpustakaan Islam perpustakaan besar. Oleh karena itu, banyak
mengalami kesuraman. Raja-raja memiliki universitas yang dilengkapi dengan
sedikit sekali perhatian terhadap perpustakaan, perpustakaan di dunia muslim, termasuk
mereka telah puas dengan universitas Barat seperti universitas Amerika di
perpustakaan-perpustakaaan madrasah, Beirut pada tahun 1863 dan Robert College di
Masruri (2006:82). Merinid telah membangun Istanbul pada tahun 1863. Pada tahun 1897,
paling sedikit tujuh sekolah di Fez dan koleksi-koleksi perpustakaan yang di universitas
tempat-tempat lain, sementara keluarga Hafsah al-azhar telah disatuksan di suatu perpustakaan
telah membangun delapan madrasah di Tunis pusat.
selama 1236-1300. Al-Makrizi (wafat 1442) Salah satu perpustakaan besar Islam yang
telah mencatat 73 madrasah di Kairo, termasuk ada sekarang adalah perpustakaan masjid
perpustakaan Sultan Hasan (wafat 1361). Nabawi. Perpustakaan ini didirikan pada
Sultan-sultan Mamluk juga membangun pertengahan abad ke-14 H. Pembangunannya
madrasah-madrasah di Palestina dan Syiria, dipimpin oleh Sayid Ahmad Yasin Al-Khiyari (w.
termasuk Zahiriyah di Damascus kira-kira tahun 1380 H). Koleksi kitabnya sampai sekarang
1366 M. sudah bertambah hingga mencapai 60 ribu
Disamping itu, ada tiga perpustakaan judul buku. Koleksi kitab yang ada disana
madrasah Mesir. Pertama perpustakaan antara lain: kitab Tauhid, tafsir Al-Qur’an,
madrasah al-Mahmudiyah, nama ini mengacu Tajwid, Qiraat, dan ilmu-ilmu Alquran, Shahih
pada nama jamaluddin Mahmud b. Ali Bukhari, Shahih Muslim, Syarah Nawawi, kitab
al-istadar (wafat 799/1396). Madrasah ini sejarah Islam, sejarah Makkah, sejarah
didirikan dua tahun sebelum beliau meninggal. Madinah, dan buku-buku pelajaran bahasa
Madrasah ini dilengkapi dengan perpustakaan Arab, kitab-kitab fikih dari empat mazhab
yang besar dan megah, dimana ia dikenal (Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali), maupun
sebagai perpustakaan terbaik di Mesir dan kitab-kitab fikih dari mazhab-mazhab lain,
Syiria pada masa al-Maqrizi di awal abad ke 9 H. kitab-kitab ushul fikih, dan akhlak, Zuhroh
Kedua, perpustakaan Madrasah al-Jamaliyah (2008:69).
yang dikenal sebagai perpustakaan yang kaya
akan koleksi. Ketiga, perpustakaan madrasah

4
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

3. Bayt Al Hikmah suatu peran besar. Pertama, learning center.


Pada masa abad pertengan ada Perpustakaan menjadi pusat diskusi untuk
perpustakaan yang sanggat terkenal yaitu Bayt al meraih ilmu pengetahuan. Bahkan fungsi
Hikmah. Keunggulan Bayt al Hikmah Koleksi perpustakaan tidak dapat dibedakan dengan
yang dimiliki cukup lengkap mulai dari fungsi lembaga induknya karena sama-sama
buku-buku agama Islam (kitab-kitab tafsir, Hadits memberikan sumbangan pengajaran. Kedua,
al-Kutub as Sittah, teologi sampai kepada buku research center. Hal ini terlihat para peneliti
sains; astronomi, matematika, sejarah, atau ilmuwan yang mencoba mengembangkan
kedokteran (Al Hawi oleh Muhammada bin suatu ilmu yang berkaitan dengan keahliannya
Zakaria, Ali Abbas dengan kitab al Maliki, Ibnu melalui perjalanan dari suatu perpustakaan-
Sina dengan al Qanun fi at Tibb dan sebagainya) perpustakaan lain untuk merumuskan dan
ditambah lagi dengan kitab-kitab sastra dan mendapatkan penemuan-penemuan baru.
buku-buku yang dihadirkan dari hasil terjemahan. Peran ketiga, translate center.
Koleksi yang dimiliki tidak kurang dari 100.000 perpustakaan menjadi jembatan dari
volume, boleh jadi sebanyak 600.000 jilid buku, kebudayaan. Perpustakaan menjadi sponsor
termasuk 2.400 buah al Quran berhiaskan emas kegiatan penerjemahan. Misalnya, kebudayaan
dan perak disimpah diruang terpisah (Nakosteen, dan ilmu pengetahuan Yunani Kuno
1996: 95). Buku-buku lainya tentang ilmu-ilmu diterjemahkan kedalam bahasa Arab untuk
hukum (fiqih), tata bahasa, retorika, sejarah, dipelajari oleh masyarakat. Peran keempat,
biografi, astronomi, dan ilmu kimia tersimpan pusat penyalinan buku. Alat-alat percetakan
dalam rak (peti) buku yang luas di sekitar pada masa modern belum terlihat pada masa
(sepanjang) dinding, yang terbagi dalam susunan itu, maka untuk mengatasi hal ini diadakan
di atas rak-rak buku, masing-masing memiliki seleksi penyalinan pada tiap-tiap perpustakaan.
satu pintu dengan sebuah kunci. Di atas pintu Penyalinan itu diselenggarakan oleh
masing-masing bagian, tergantung satu daftar penyalin-penyalin yang terkenal kerapihan kerja
buku-buku yang ada di dalamnya, demikian pula dan tulisannya.
peringatan (keterangan) tentang buku-buku yang Perpustakaan Islam bahkan telah lahir dari
tidak ada dari masing-masing cabang ilmu awal Islam, terutama dari perpustakaan masjid,
pengetahuan (Cyril Elgood dalam Nakosteen, dimana orang-orang Islam menyimpan
1996: 95). Bayt al Hikmah bukan hanya sekedar al-Qur’an dan kitab-kitab tentang Islam di
sebagai perpustakaan saja dengan koleksi masjid. Masjid bukan hanya menjadi tempat
bukunya, tetapi ia berfungsi sebagai lembaga ibadah, tetapi juga untuk menyampaikan
penerbitan dan lembaga penerjemahan, yang informasi dari penguasa, melakukan proses
tentunya dari berbagai buku yang di peradilan, dan menanamkan aspek kehidupan
terjemahkan tanpa melihat latar belakangnya intelektual Islam (dalam hal ini melalui
dan hal ini mendapat dukungan yang tinggi dari perpustakaannya). Perpustakaan masjid
khalifah pada waktu itu dengan menunjuk orang merupakan aspek penting dalam
sebagai penerjemah dan sampai kepada perkembangan keagamaan dan peradaban
pembelian buku dari daerah lain jika daerah itu Islam. Namun peran perpustakaan Islam tidak
belum di taklukan oleh khalifah. Di samping itu hanya diperoleh dari perpustakaan masjid,
Bayt al Hikmah juga berfungsi sebagai mungkin saja semua perpustakaan Islam yang
observatorium, tempat untuk melakukan didirikan pada masa itu sangatlah memberikan
eksperimen, dan juga sebagai tempat berkumpul informasi yang berguna bagi masyarakat,
untuk berdiskusi, sehingga dari hasil diskusi dan Zuhroh (2008).
penelitian ini maka akan menghasilkan ilmu baru
dan nantinya akan di terbitkan menjadi buku, 5. Faktor kemunduran dan kehancuran
Fahruddin (2009:103-194) perpustakaan Islam
Banyak versi menyebutkan tentang
4. Peran Perpustakaan pada Peradaban Islam penyebab kehancuran
Perpustakaan pada awal kebangkitan Islam perpustakaan-perpustakaan Islam. Perang
sampai pada puncak kejayannya menujukkan saudara, Konflik Islam dan Kristen, Politik dan

5
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

kesulitan ekonomi merupakan beberapa faktor 2) Kemunduran kerajaan-kerajaan Islam.


yang turut mempengaruhi mundur dan Salah satu akibat dari konflik politik antar
hancurnya ilmu pengetahuan dan umat islam menjadi penyebab
perpustakaan Islam. Sangat disayangkan, kemunduran kerajaan-kerajaan atau
banyak dari perpustakaan itu hancur karena masyarakat Islam. Kerajaan yang
perang. Kemunduran dan kehancuran merupakan salah satu penopang utama
negara-negara Islam sangatlah berpengaruh keberlanjutan dan kemajuan koleksi
terhadap kemunduran dan kehancuran perpustakaan harus berakhir dengan
perpustakaan-perpustakaan Islam pada masa ketidakberdayaan kerajaan-kerajaan
itu. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan sejarah tersebut.
perpustakaan-perpustakaan tersebut. 3) Pencurian koleksi perpustakaan.
Perpustakaan Muslim di Tripoli telah Pencurian ini bukan hanya oleh
dihancurkan oleh tentara perang Salib, atas pengunjung perpustakaan tetapi juga
komando seorang rahib yang tak senang saat oleh petugas sendiri. Perugas yang
menemukan demikaian banyak Al-Qur’an di diangkat terdesak oleh kebutuhan hidup,
sana. Perpustakaan besar Sultan Nuh Ibn lalu mengambil koleksi-koleksi
Mansur seluruhnya terbakar, sesaat setelah manuskrip yang sangat berhjarga untuk
filosof besar tersbut menyelesaikan dijual.
penelitiannya. Ketika sekolompok bangsa 4) Persoalan pribadi atau keluarga.
Mongol dan Tartar menjarah kota Bagdad, Persoalan pribadi atau keluarga menjadi
tahun 1258, mereka membakar semua faktor kemunduran perpustakaan di
perpustakaan. Demikian juga hal serupa terjadi dunia Islam, terutama pada
di Samarkan dan Bukhara. Di Spanyol, semua perpustakaa-perpustakaan khusus
perpustakaan pribadi dan umum mengalami (pribadi). Dikalangan umat islam
suatu akhir ketidakberuntungan, ketika bangsa tertadapat orang-orang yang sangat
Moor diusir oleh Pangeran Kristen tahun 1492 gemar membaca buku. Mereka
dan ribuan buku-buku berbahasa Arab dibakar. mencintai buku melebihi dari diri dan
Escorial yang didirikan oleh Philip II dan berisi keluarganya sehingga banyak istri-istri
sejumlah besar manuskrip dan buku-buku yang merasa diabaikan dan merasa
Muslim yang diperoleh dalam penangkapan cemburu. Istri al-Zuhri pernah cemburu
terhadap sebuah perahu Maroko, telah dibakar pada buku-buku karena suaminya sangat
pada akhir Juni 1674, dan 8000 buku-buku asyik membaca buku di perpustakaannya.
berbahasa Arab dihancurkan, Zuhroh (2008). Kecemburuan dan kekecewaan atas
Penyebab kemunduran perpustakaan sikap suaminya telah membawa petaka
Islam terdiri dari faktor internal dan eksternal. bagi nasib perpustakaan. Seorang istri
a. Faktor internal, meliputi : penguasa di Mesir menangisi dan
1) Konflik internal di kalangan umat muslim. meratapi kematian suaminya sambil
Konflik politik dan melemparkan buku-buku yang ada di
propaganda-propaganda yang bersifat perpustakaan ke dalam kolam besar yang
sempalan telah banyak mempengaruhi berada di tengah-tengah rumahnya.
nasib perpustakaan. Penghancuran dan b. Faktor eksternal kemunduran perpustakaan
pembakaran buku-buku yang dianggap Islam, meliputi :
sebagai hal yang berhubungan dengan 1) Serangan tentara salib. Perang salib ini
pemurtadan oleh penguasa. Buku-buku bermula dari penyerbuan Tentara
tentang filsafat, astronomi, atau doktri Romawi, Gergia, dan Perancis yang
purbakala telah dibuang dan dipimpin oleh Raja Armanus (Raja
dihancurkan. Banyak buku-buku telah Romawi) ke wilayayh muslim. Pasukan
dihancurkan dan dijual denhgan harga muslim berhasil menghalau tentara
sangat murah serta banyak Romawi dan menawan raja Romawi di
koleksi-koleksi istana telah menyebar di Zahwah. Kekalahan inilah yang
seluruh spanyol. menimbulkan kedengkian di kalangan

6
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

orang-orang Kristen. Menurut al-Sibai Mengingat bahwa membaca adalah bagian


(1992) dalam Rifai (2003:78) perang Salib terpenting sebagai alur masuknya ilmu pengetahuan
membawa petaka besar yakni hancurnya yang mendorong generasi terdahulu umat Islam
perpustakaan-perpustakaan islam dan untuk mendirikan fasilitas yang bisa menampung
sebagian besar koleksi perpustakaan bahan bacaan karya-karya ulama atau ilmuan pada
islam justru dibawa ke Eropa. Banyak waktu itu kini telah hilang. Bagaimanapun penyebab
karya-karya penting diyterjemahkan ke dan tingkat kerusakan terhadap dunia ilmu
dalam bahasa Latin. pengetahuan dan pendidikan yang telah ditimbulkan
oleh perusakan terhadap perpustakaan-perpustakaan
2) Invasi pasukan Tartar terhadap penting Islam yang baik dilakukan oleh bangsa
negeri-negeri Islam. Penyerangan Mongol, tentara Salib, orang-orang Kristen Barat,
pasukan Tartar telah menghancurkan Turki, ataupun jamaah yang fanatik terhadap salah
perpustakaan-perpustakaan di berbagai satu aliran tertentu atau karena kebakaran, sangatlah
kota. Hulaghu Khan menyerbu kota besar pengaruhnya terhadap keberadaan ilmu
Baghdad dengan melakukan perampasan, pengetahuan dan perpustakaan Islam.
pembakaran penghancuran, dan Akhirnya, sangatlah dibutuhkan sebuah
pembunuhan assal. Kebrutalan para kesadaran bersama bagi umat muslim Islam untuk
tentara terlihat ketika mereka membuang merubah mind set bahwa kemajuan tidak dapat diraih
seluruh buku-buku yang terdapat di tanpa usaha dan penguasaan terhadap suatu ilmu
perpustakaan-perpustakaan umum ke pengetahuan dan teknologi. Salah satu aspek yang
sungai Daljah sehingga sungai tersebut diperlukan adalah tersedianya sumber informasi,
penuh dengan buku-buku. Air sungai referensi dari sebuah lembaga seperti perpustakaan,
sampai berbulan-bulan berwarna hitam yang memadai untuk mendukung kegiatan
pekat akibat airnya bercampur dengan pembelajaran dan sebagai tempat untuk penelitian
tinta buku-buku yang ditenggelamkan. guna menemukan ilmu-ilmu baru sebagaimana
Ketiga, bencana alam. Bencana alam dilakukkan oleh para ulama dan ilmuan Islam
seperti gempa bumi, banjir, dan longsor terdahulu
menyebabkan malapetaka kehidupan,
terutama tempat-tempat ibadah atau
masjid yang di dalamnya terdapat bayak
koleksi atau perpustakaan besar.

D. KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwa perpustakaan masjid pada periode awal Islam,
yang berfungsi sebagai pusat belajar, sebagai pusat
penelitian, pusat penterjemahan, pusat penyalinan
dan penerbitan. Pada masa pertengahan ini
perpustakaan masjid nantinya sebagai pelopor
menjadi perpustakaan madrasah dan universitas.
Pada masa pertengahan ini peradaban Islam
mengalami kemunduran dibandingkan dengan
masa-masa sebelumnya, yaitu masa bani Umayah dan
masa bani Abbasiyah, Kemunduran peradaban Islam
tidak terlepas dari dunia perpustakaan. Ilmu yang
telah dipaksa dihilangkan melalui pembakaran
ataupun pembuangan buku-buku perpustakaan Islam
sangat berdampak buruk bagi peradaban umat Islam.
Hal ini diperburuk dengan tidak adanya upaya lagi
untuk mengembalikan peran penting dari
perpustakaan tersebut.

7
ISSN 2598-7852 JURNAL PUBLIS Vol 2 No.2 Tahun 2018

Peradaban Islam Dalam Perspektif Sejarah,


DAFTAR PUSTAKA dalam JIA/Juni 2013/Th.XIV/Nomor 1/1-20,
diakses melalui
Fatimah Zuhrah, Perpustakaan Sebagai Pusat https://media.neliti.com/media/publications
Studi Islam : Mengenang Kemajuan /98384-ID-perkembangan-pemikiran-dan-per
Perpustakaan Islam Abad Keemasan Islam. adaban-isl.pdf tanggal 29 November 2018.
dalam Jurnal Iqra’ Volume 02 Nomor 02 Ramadhani, Wilantika “Pustakawan Islam dalam
2008 69, hlm. 65-71. menghadapi era MEA”, dalam Jurnal Iqra’
Hassan, Hassan Ibrahim. 1989. Sejarah dan Volume 11 No.01 Mei 2017 yang diakses
Kebudayaan Islam. Yogyakarta: IAIN Sunan https://media.neliti.com/media/publications
Kalijaga /196962-ID-pustakawan-islam-dalam-mengh
Masruri, Anis; Sri Rohyanti Zulaikha; Hanifah Dwi adapi-era-me.pdf pada tanggal 29 November
ratna Dewi. 2006. Sejarah Perpustakaan 2018.
Islam. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN
Sunan Kalijaga
Pedersen, J. 1996. Fajar Intelektual islam: buku
dan sejarah penyebaran informasi di dunia
Arsab. Bandung: Mizan
Rifai, Agus. 2013. Perpustakaan Islam: konsep,
sejarah, dan kontribusinya dalam
membangun peradaban Islam masa klasik.
Jakarta: Rajawali Press.
Sismarni, Perpustakaan Islam Periode Klasik,
dalam
http://lppbi-fiba.blogspot.co.id/2009/08/p
erpustakaan-islam-periode-klasik.html.
diakses tanggal 7/1/2018.
Chelfiani, Review Buku “Sains dan Peradaban di
Dalam Islam” dalam
https://www.academia.edu/2008000/REVIE
W_BUKU diakses pada tanggal 14 Desember
2017.
Fahruddin, Mukhlis “Pusat Peradaban Islam Abad
Pertengahan: Kasus Bayt al Hikmah”, dalam
Jurna; el-Harakah, Vol. 11, No. 3, Tahun 2009,
diakses
https://media.neliti.com/media/publications
/23707-ID-pusat-peradaban-islam-abad-pert
engahan-kasus-bayt-al-hikmah.pdf pada
tanggal 29 Nopember 2018.
Joko Winarto (2010). Perkembangan Islam Abad
Pertengahan, dalam
https://www.kompasiana.com/jokowinart
o/55002ee88133112819fa7348/perkemba
ngan-islam-abad-pertengahan diakses
tanggal 29 November 2018
Mugiyono, Perkembangan Pemikiran Dan

Anda mungkin juga menyukai