Laporan Tekpros Fix
Laporan Tekpros Fix
Laporan Tekpros Fix
Dosen Pengajar
M. Masrukhi, SST
Tarikh Azis Ramadani, ST., MT.
i
DAFTAR ISI
ii
Bab 4 Process Flow Diagram .............................................................................. 14
iii
Bab 10 Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 59
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 8.9 Spesifikasi Etanol Storage Tank B ........................................................ 41
vii
Tabel 8.29 Spesifikasi Kondensor 2 ..................................................................... 51
viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
Etanol pada umumnya mengandung 95% etanol dan 5% air dengan
berat molekul 46 dan rumus molekul C2H5OH. Etanol dalam kehidupan sehari
– hari dikenal sebagai bahan yang dapat digunakan untuk bahan pelarut, bahan
antiseptik, bahan baku pembuatan eter, serta minuman. Etanol juga dapat
digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti premium. Seiring dengan
kebutuhan akan etanol yang mendesak, dimana etanol relatif telah cukup
dikenal dimasyarakat Flores dalam pemanfaatannya sebagai alternatif
pengganti premium yang terus meningkat seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut :
2002 13630 -
2
2. Bagaimana merancang desain PFD, P&ID, Plot Plan dan Isometri
pada proses pembuatan bio-etanol menggunakan bahan baku ubi
kayu?
1.3 Tujuan
2. Merancang desain PFD, P&ID, Plot Plan dan Isometri pada proses
pembuatan bio-etanol menggunakan bahan baku ubi kayu.
4. Menentukan spesifikasi alat serta alat apa saja yang digunakan pada
proses pembuatan bio-etanol menggunakan ubi kayu.
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau
alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah
salah satu obat rekreasi yang paling tua.
4
senyawa etanol terdiri atas R-H primer (R-CH2-OH), sekunder ((R)2
CH-OH), dan tersier ((R)3C-OH). Beberapa kegunaan dari etanol
diantaranya sebagai berikut:
1. Ubi Kayu
Ubi kayu mempunyai komposisi pada 100g seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut ini :
5
10 Zat Besi (mg) 0,70
11 Vitamin A (SI) 0,0
12 Vitamin B1 (mg) 0,06
13 Vitamin C (mg) 30,00
Sumber : Direktorat Gizi, 1979
2. Enzim α-amylase
Enzim ini mempunyai sifat dapat memecah pati rantai
lurus pada amylosa maupun pada amylopektin, secara acak
dari dalam rantai. Karena sifat pemecahannya dimulai dari
rantai tengah maka enzim ini dapat digolongkan dalam endo
enzim. Pemecahan -amylase pada amylosa terdiri atas dua
tahap, yaitu tahap degradasi secara sempurna dan cepat,
sehingga dihasilkan glukosa dan maltosa. Pemecahan tahap
pertama ditandai dengan penurunan viskositas yang cepat dan
hilangnya kemampuan pewarnaan iod terhadap amylosa.
Pemecahan oleh -amylase terhadap amylopektin dapat
menghasilkan limit dextrin, kadang-kadang dapat berupa
oligosakarida dan maltosa. Hasil pemecahan amylopektin
juga dapat ditandai oleh penurunan viskositas larutan pati.
3. Enzim glukoamylase
Glukoamylase yang sudah dibuat secara industri diisolasi
dari beberapa jenis jamur yaitu; aspergillus, rhizopus dan
beberapa strain yeast endomycopsis. Pemecahan molekul pati
oleh enzim glukoamylase menghasilkan inversi konfigurasi,
sehingga dihasilkan glukosa. Kecepatan pemecahan pati oleh
enzim ini tergantung pada struktur dan besarnya molekul
substrat. Enzim ini tidak dapat aktif pada substrat pati yang
masih mentah. Glukoamylase dari aspergillus niger dapat
6
menghidrolisis maltosa, maltotetraosa dan maltopentosa.
Aktivitas optimal pada pH 4-5 dengan suhu 50-60 ºC.
4. Air
Sifat fisik :
a. Berat molekul : 18
b. Titik didih : 100°C
c. Titik beku : 0°C
d. Bentuk : Cairan tak berwarna dan tak berbau
e. Spesifik gravity : 1 g/m
Sifat kimia : Rumus kimia H2O
2.2.2 Produk
Sifat fisik :
a. Rumus molekul : C2H5OH
b. Berat molekul : 46,07
c. Mudah menguap
d. Mudah terbakar
e. Tidak berasap, nyala api kebiru – biruan
f. Berat jenis lebih kecil dari air
7
BAB 3 SELEKSI DAN URAIAN PROSES
Proses pembuatan etanol terdiri dari dua macam proses yang berbeda
bahan bakunya. Proses tersebut telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan
di Indonesia, diantaranya:
Dietil sulfat
8
Sisa NaOH keluar dari bawah kolom, sedangkan uap etanol, eter dan air
keluar dari bagian atas kolom kemudian dikondensasi dan dipompa menuju
tangki penyimpanan etanol mentah (kolom eter), dimana eter akan keluar sebagai
uap. Produk samping eter dapat diubah menjadi etanol dengan hidrasi katalik,
kemudian etanol dilewatkan kolom fraksinasi dan diperoleh etanol dengan
kemurnian 95%, seperti pada gambar 2.1 berikut :
9
dilakukan pada suhu 90 - 100°C selama 2 jam dan pH dipertahankan 5-
6.
- Selanjutnya maltosa yang terbentuk dilakukan proses sakarifikasi
dengan menggunakan enzim glukosidase sehingga terbentuk pada suhu
60°C.
- Glukosa yang terbentuk kemudian dilakukan sterilisasi selanjutnya
dilakukan fermentasi dengan menggunakan bakteri anaerob sacharomices
cereviciae pada temperatur 31-38°C dan pH berkisar antara 4,5-5.
- Setelah proses fermentasi dilakukan, selanjutnya dilakukan proses
pemurnian pada kolom destilasi. Hasil pemurnian yang diperoleh adalah
95%.
10
3.3 Seleksi Proses
Ubi kayu segar yang telah disiapkan dikupas kulitnya kemudian dicuci
bersih. Ubi kayu digiling menggunakan mesin penggiling, slury ubi kayu
tersebut dimasukkan pada tangki kosong kemudian tambahkan air sesuai
ketentuan sambil melakukan pemanasan dan pengadukan. Slury ubi kayu
11
selanjutnya diteruskan ke reaktor liquifikasi. Pada reaktor liquifikasi sejumlah
enzim α-amylase untuk mencair gel pati sambil melakukan pemanasan pada
suhu 90-950C selama 2 jam dan hasil hidrolisanya adalah dextrin. Didalam
reaktor liquifikasi ini terjadi reaksi hidrolisa sebagai berikut:
Α-amylase
(C6H10O6)n + (n/2 – 1) H2O (n/2) C12H22O11
Amylosa Maltosa
Α-amylase
C6H10O6)n + (n/3 – 1) H2O (n/3) C18H32O16
Amylopektin Dextrin
Α-amylase
2 (C18H32O16) + H2O 3 (C12H22O11)
Dextrin Maltosa
12
Yeast saccharomyces cereviseae
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
13
BAB 4 PROCESS FLOW DIAGRAM
- Major Equipment
Termasuk nama dan nomor ID. Contohnya termasuk kompresor,
mixer, kapal, pompa, boiler, dan pendingin.
- Process Piping
Memindahkan produk, biasanya cairan, diantara bagian - bagian
peralatan.
- Process Flow Direction
- Control Valves and Process - critical valve
- Major Bypass and Recirculation System
- Operational Data
14
Seperti tekanan, suhu, kepadatan, laju aliran massa dan
keseimbangan massa-energi. Nilai sering akan mencakup minimum,
normal dan maksimum.
- Komposisi cairan
- Menghasilkan nama - nama aliran
- Koneksi dengan sistem lain
(Terlampir)
15
BAB 5 PIPING AND INSTRUMENT DIAGRAM
Beberapa software P&ID ini tidak menunjukan ukuran aktual dan posisi
dari peralatan-peralatan seperti sensor, valve, dan equipment, akan tetapi
untuk menampilkan sebuah diagram hubungan dari suatu sistem process yang
disimpan sebagai data elektronik dan dapat dilihat di PC. Software Cadworx
P&ID dapat menyimpan Database dan menghasilkan Report equipment table
list dari komponen-komponen / instrument yang terdapat dalam P&ID suatu
process. Pada bagian berikutnya dari artikel ini kita akan membuat suatu
P&ID dengan menggunakan software Cadworx P&ID. Sebelum menentukan
dan merancang desain P&ID maka perlu diperhatikan :
16
1. Sudah tersedianya PFD ( Process Flow Diagram)
2. Mangerti dan memahami dasar/ prinsip kerja unit operasi, termasuk di
dalamnya memahami input dan reaksi nya sebagai output serta
keterkaitan diantaranya.
3. Mengerti dasar proses control (proses terkendali).
4. Mengerti proses dasar safety.
17
Tabel 5.1 Line Symbol
Dari table di atas, piping line merupakan proses utama dimana pipa
mengalirkan bahan kimia yang diidentifikasikan dengan menggunakan kode.
Simbol line lainnya menjelaskan bagaimana system terhubung antara satu
proses dengan proses lainnya serta signal yang digunakan dalam sistem
instrumentasi, seperti electrical signal, pneumatic signal, data, dll.
18
Gambar 5.1 Kode Pada Piping Line
19
Gambar 5.2 Simbol Untuk Valve
20
Gambar 5.4 Fitting dan Representasi
21
Gambar 5.5 Simbol Untuk Equipment
(Terlampir)
22
BAB 6 PLOT PLAN
1. Process Flow Diagram dan P&ID biasanya yang buat process engineer.
2. Mechanical Flow Diagram biasanya yang buat mechanical engineer.
3. Preliminary Equipment list berikut sizenya, data vessel orientasi, yang
buat juga mechanical engineer.
23
Langkah 4: Periksa gambar dan buat salinan. Biasanya, Anda akan
diminta untuk membawa setidaknya dua salinan, periksa dengan
Divisi Bangunan untuk persyaratan.
24
Gambar 6.2 Plan Equipment Spacing (B)
25
BAB 7 NERACA MASSA DAN PERHITUNGAN DIAMETER PIPA
= 2777,7777 kg/jam
26
Densitas produk = 1122 kg/m3
Velocity = 2 m/s
Q =ṁ/ρ
Q = 654202,6186 / 1122
Q = 583,0682857 (m3/jam)
Q = 0,161963413 (m3/s)
Q =vxA
0,161963413 =2xA
A = 0,080981707 (m2)
A = ¼ π D2
D = 0,321041472 (m)
D = 12,63942802 (inch)
D ≈ 14 (inch)
Jadi, diameter pipa yang digunakan pada hasil keluaran mixing tank
yaitu sebesar 14 inch.
2. Reaktor Liquifikasi
27
Tabel 7.2 Neraca Massa Reaktor Liquifikasi
28
3. Reaktor Sakarifikasi Awal
29
Q =vxA
0,084856096 =2xA
A = 0,042428048 (m2)
A = ¼ π D2
D = 0,232377568 (m)
D = 9,14872311 (inch)
D ≈ 10 (inch)
Jadi, diameter pipa yang digunakan pada hasil keluaran reaktor
sakarifikasi awal yaitu sebesar 10 inch.
30
7. E. Glukoamylase 5,7012 7. E. α-Amylase 47,4771
Sub Total 469900,6833 8. E. Glukoamylase 5,7012
9. H2N.CN.NH2 468,3286
Nutrient : 10. NPK 100,8242
1. H2N.CN.NH2 468,3286 11. Ragi 7,0577
2. NPK 100,8242 Sub Total 466901,3204
3. Ragi 7,0577
Sub Total 576,2105 Gas :
CO2 3575,572
Total 470476,8938 Total 470476,8924
31
5. Pemisahan Serat
Bahan Terpisah :
1. C2H5OH 3738,098
2. Air 167849,7524
3. C12H22O11 164,6251
4. C6H12O6 13327,1347
Sub Total 185079,6102
Total 466901,3204 Total 466901,3204
32
Velocity = 2 m/s
Q =ṁ/ρ
Q = 466901,3204 / 789
Q = 357,1884793 (m3/jam)
Q = 0,099219022 (m3/s)
Q =vxA
0,099219022 =2xA
A = 0,049609511 (m2)
A = ¼ π D2
D = 0,251275502 (m)
D = 9,89273628 (inch)
D ≈ 10 (inch)
Jadi, diameter pipa yang digunakan pada hasil pemisahan serat yaitu
sebesar 10 inch.
6. Distilasi
33
Tabel 7.6 Neraca Massa Distilasi
Bottom :
1. C2H5OH 1022,4827
2. H2O 19999,3599
3. C12H22O11 32,6341
4. C6H12O6 2663,7689
Sub Total 23718,2456
Total 26578,4202 Total 26576,4713
34
Densitas produk = 789 kg/m3
Velocity = 0,4 m/s
Q =ṁ/ρ
Q = 23718,2456 / 789
Q = 30,06114778 (m3/jam)
Q = 0,008350319 (m3/s)
Q =vxA
0,008350319 = 0,4 x A
A = 0,020875797 (m2)
A = ¼ π D2
D = 0,163000602 (m)
D = 6,417346538 (inch)
D ≈8 (inch)
7. Dehidrasi
35
2. Air 142,6104 1. C2H5OH 2715,6153
3. CaO 443,6768 2. Air 62,1624
Sub Total 2777,7777
1. Air 80,748
2. Ca(OH)2 16,5097
3. CaO ekses 427,1671
Sub Total 524,4248
Total 3301,9025 Total 3302,2025
36
BAB 8 SPESIFIKASI PERALATAN
2. Mixing Tank
37
Waktu Tinggal (jam) 20 Menit
Temperatur Desain (°C) 32
Tekanan Desain (atm) 1
Dimensi :
Diameter (OD) 7,7432 m
Diameter (ID) 7,7305 m
Tinggi Shell 14,461 m
Thickness 1/4 in
3. Reaktor Liquifikasi
Tabel 8.3 Spesifikasi Reaktor Liquifikasi
38
Jumlah 1
Volume (m³) 558,24 m³
Bahan Konstruksi Carbon Stell SA 53 Grade B
Fluida Dextrin
Waktu Tinggal (jam) 3
Temperatur Desain (°C) 65
Tekanan Desain (bar) 1,078
Dimensi :
Diameter (OD) 3,2004 m
Diameter (ID) 3,179 m
Tinggi Shell 11,5364 m
Thickness 3/8 in
39
6. Rotary Vacum Filter
Tabel 8.6 Spesifikasi Rotary Vacum Vilter
40
8. Kolom Distilasi
Tabel 8.8 Spesifikasi Kolom Distilasi
41
Bahan Konstruksi Carbon Steel
Fluida Ethanol
Tekanan Desain (atm)
Dimensi :
Diameter 2,397 m
Tinggi 4,78 m
Thickness 0,33 in
42
Bahan Konstruksi Carbon Steel
Fluida Etanol
Tekanan Desain (bar) 2,697
Dimensi :
Diameter (OD) 3,8836 m
Diameter (ID) 3,87 m
Tinggi Shell 5,808 m
Thickness 1/16 in
1. Belt Conveyor A
Tabel 8.12 Spesifikasi Belt Conveyor A
43
2. Crusher
Tabel 8.13 Spesifikasi Crusher
Spesifikasi Crusher
Nomor Identitas C - 112
Tipe Rotary Knife Cutter
Fungsi Alat untuk memperkecil ukuran ubi kayu
Jumlah 1
Bahan Konstruksi Stainless Steel
Fluida Cassava
Temperatur Desain (°C) 32
Tekanan Desain (atm) 1
Kondisi Fisik :
Panjang Pisau 21 cm
Kecepatan Putaran 920 rpm
Power 5 Hp
Jumlah Cutter 5 Buah
3. Belt Conveyor B
Tabel 8.14 Spesifikasi Belt Conveyor B
44
Belt Plies Maksimum 5
Kecepatan Belt 30,5 m/mnt
Daya Motor 2 Hp
4. Roll Mills
Tabel 8.15 Spesifikasi Roll Mills
5. Belt Conveyor C
Tabel 8.16 Spesifikasi Belt Conveyor C
45
Belt Plies Minimum 3
Belt Plies Maksimum 5
Kecepatan Belt 30,5 m/mnt
Daya Motor 2 Hp
6. Pompa 1
Tabel 8.17 Spesifikasi Pompa 1
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 131
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan pati dari mixing tank ke autoclave 1
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 583,0682 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 14"
Outlet Pipe Size 14"
Daya Pompa 16 Hp
7. Pompa 2
Tabel 8.18 Spesifikasi Pompa 2
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 211
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan dextrin dari autoclave 1 ke autoclave 2
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 445,72 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 10"
Outlet Pipe Size 10"
Daya Motor 26 Hp
46
8. Pompa 3
Tabel 8.19 Spesifikasi Pompa 3
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 221
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan glukosa dari autoclave 2 ke cooler
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 305,4819 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 10"
Outlet Pipe Size 10"
Daya Motor 18 Hp
9. Cooler 1
Tabel 8.20 Spesifikasi Cooler 1
Spesifikasi Cooler
Nomor Identitas E - 222
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
Fungsi Mendinginkan larutan sebelum masuk fermentor
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 167 Grade C
Jumlah 1
Kapasitas 305,4819 m³/hr
Diameter Tube 1 in
Jenis Tube 14 BWG
Panjang Tube 16 ft
Pitch (Pt) 1 in square pitch
Diameter Shell 19,25 in
Suhu Masuk 65°C
Suhu Keluar 32°C
47
10. Pompa 4
Tabel 8.21 Spesifikasi Pompa 4
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 314
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan etanol dari fermentor ke rotary
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 607,153 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 14"
Outlet Pipe Size 14"
Daya Motor 18 Hp
11. Pompa 5
Tabel 8.22 Spesifikasi Pompa 5
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 315
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan etanol dari etanol storage tank ke column 1
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 366,478 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 12"
Outlet Pipe Size 12"
Daya Motor 18 Hp
12. Kondensor 1
Spesifikasi Condensor
Nomor Identitas E - 412 & E - 422
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
48
Fungsi Mendinginkan kembali dan merubah fasa larutan menjadi gas
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 167 Grade C
Jumlah 2
Kapasitas 366,478 m³/hr
Diameter Tube 0,75 in
Jenis Tube 14 BWG
Panjang Tube 16 ft
Pitch (Pt) 1 1/4 in square pitch
Jumlah Tube 74
Diameter Shell 39 in
Suhu Masuk 133,1°C
Suhu Keluar 92,5°C
13. Reboiler
Spesifikasi Reboiler
Nomor Identitas E - 411 & E - 421
Tipe Shell and Tube
Fungsi Menguapkan sebagian bottom produk untuk dijadikan pemanas
Jumlah 2
Kapasitas 30,0611 m³/hr
Diameter Tube 1 1/2 in
Jenis Tube 18 BWG
Panjang Tube 16 ft
Pitch (Pt) 1 in pitch triangular
Jumlah Tube 30
Diameter Shell 8 in
Suhu Masuk 98,9°C
Suhu Keluar 133,1°C
14. Pompa 6
Spesifikasi Pump
49
Nomor Identitas L - 414
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan etanol dari colum 1 ke column 2
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 3,7168 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 3"
Outlet Pipe Size 3"
Daya Motor 2 Hp
15. Pompa 7
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 424
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan etanol dari colum 2 ke molecular sieve
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 3,7168 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 3"
Outlet Pipe Size 3"
Daya Motor 2 Hp
16. Heater 1
Spesifikasi Heater
Nomor Identitas E - 511
Tipe Shell and Tube
Fungsi Membuat uap superheated sebelum masuk ke molecular sieve
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 167 Grade C
Jumlah 1
50
Kapasitas 3,6225 m³/hr
Diameter Tube 1 1/2 in
Jenis Tube 18 BWG
Panjang Tube 16 ft
Pitch (Pt) 1 in pitch triangular
Jumlah Tube 30
Diameter Shell 8 in
Suhu Masuk 82,3°C
Suhu Keluar 99,5°C
17. Heater 2
Spesifikasi Heater
Nomor Identitas E - 512
Tipe Shell and Tube
Fungsi Membuat uap superheated sebelum masuk ke molecular sieve
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 167 Grade C
Jumlah 1
Kapasitas 3,6225 m³/hr
Diameter Tube 1 1/2 in
Jenis Tube 18 BWG
Panjang Tube 16 ft
Pitch (Pt) 1 in pitch triangular
Jumlah Tube 30
Diameter Shell 8 in
Suhu Masuk 99,5°C
Suhu Keluar 120°C
18. Kondensor 2
Spesifikasi Condensor
Nomor Identitas E - 513
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
51
Fungsi Mendinginkan kembali dan merubah fasa gas menjadi larutan
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA 167 Grade C
Jumlah 1
Kapasitas 3,5206 m³/hr
Diameter Tube 0,75 in
Jenis Tube 14 BWG
Panjang Tube 16 ft
Pitch (Pt) 1 1/4 in square pitch
Jumlah Tube 74
Diameter Shell 39 in
Suhu Masuk 120°C
Suhu Keluar 37°C
19. Pompa 8
Spesifikasi Pump
Nomor Identitas L - 514
Tipe Pompa Sentrifugal
Fungsi Memompa larutan etanol dari molecular sieve ke etanol storage
Jumlah 1
Bahan Kontruksi Commercial Steel
Kapasitas 3,6121 m³/hr
Efisiensi Motor 80%
Inlet Pipe Size 3"
Outlet Pipe Size 3"
Daya Motor 2 Hp
52
BAB 9 GAMBAR ISOMETRI
53
Isometric drawing sendiri memiliki tiga ukuran, panjang lebar dan tinggi
yang bertujuan menampilkan gambar 3D, dan biasanya pembuatanya di
miringkan 30 derajat dari sumbu axisnya (lihat gambar di dibawah).
kesemuanya bertujuan untuk memberikan informasi se jelas jelasnya,
termasuk pula dalam isometric drawing sebaiknya menampilkan semua
informasi yang dibutuhkan untuk fabrikasi ataupun konstruksi.
Sebuah isometric drawing akan dilengkapi dengan line (nomer jalur dari
pipa) berdasarkan line list dari satu ekuipment ke ekuipment yang lain.
Isometrik juga sebaiknya memuat informasi berikut ini :
54
1. North Plant – arah utara sebaiknya di sebutkan, sehingga isometric
nantinya bisa di cek dengan GA drawingnya. Dan ketika di lapangan,
akan memudahkan pemasangan dan pengecekan.
2. Dimensi (ukuran) dan sudutnya – harus tertera pada isometric, sehingga
orang stress pun tau jarak pipanya berapa dan andaipun membentuk
sudut, kita tau pula sudutnya berapa.
3. Reference number dari PID (piping instrument diagram), GA drawing,
line numbers, arah aliran fluidanya, insluasi dan tracingnya semuanya
harus ada pada isometric.
4. Lokasi & nama Equipment – tujuannya supaya nanti bisa di cocokan
dengan mechanical, lokasinya biasanya berbentuk koordinat sedangkan
namanya biasanya merupakan nomer dari ekuipment. Kadang tidak
hanya ekuipment, support sekelas trunion perlu di beri nama dan
lokasinya.
5. Nozzle indetification – maksudnya nozzelnya itu nozel yang mana,
harus jelas N berapa dari ekuipment tersebut. Sehingga bisa di cek juga
pada GA drawing mechanical.
6. Ukuran dan tipe valve/ Serta arah operasinya – ini juga penting,
valvenya berapa inc dan tipenya apa, pun harus di sebutkan. Soalnya
kadang kala, ada valve yang ukurannya lebih kecil dari pipa utama dan
itu biasanya di koneksikan dengan reducer, jadi berapa inc ukurannya
harus di sertakan. Untuk arah operasi (seperti telah di sebutkan nomer
3), kita harus tau fluida itu akan di alirkan kemana nantinya, jadi
sewaktu pemasangan control valve atau check valve, tidak terbalik.
7. Field weld – las lasan yang akan di pakai saat dilapangan, perlu di
sertakan tandanya. Bisa pula dengan mengunakan note. Setau saya,
banyaknya las lasan ini juga di hitung sebagai ongkos konstruksi
nantinya.
55
8. Bill of material – tidak semua perlu untuk di sebutkan harga
materialnya, tapi paling tidak materialnya apa saja yang ada di dalam
isometric drawing perlu di sertakan, tujuannya nantinya untuk
perhitungan dan pemesanan material oleh departement purchashing
56
Gambar 9.4 Kedudukan Sumbu Isometri Terbalik
57
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
58
DAFTAR PUSTAKA
Parisher R.A, 2002. Pipe Drafting and Design Secon Edtion. USA
https://id.wikipedia.org/wiki/Etanol/Diakses pada tanggal 11 Juli 2018, pukul
22:50 WIB
http://hima-tl.ppns.ac.id/perbedaan-pid-dan-pfd/Diakses pada tanggal 15 Juli
2018, pukul 14:42 WIB
https://adibaduts.wordpress.com/pid/Diakses pada tanggal 15 Juli 2018, pukul
23:37 WIB
https://arusbiz.wordpress.com/Diakses pada tanggal 16 Juli 2018, pukul 10:33
WIB
https://ndarisri.wordpress.com/2011/07/10/teori-isometri/Diakses pada tanggal
16 Juli 2018, pukul 10:45 WIB
https://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/19/proyeksi-isometri/Diakses
pada tanggal 16 Juli 2018, pukul 10:51 WIB
vii