Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL I
KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

DI SUSUN OLEH:
NAMA : ANNISA NURUL SAFITRI
NIM : G 501 19 066
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN : ELIF FITRIANA

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroskop adalah alat yang penting dalam praktikum biologi, karena
dapat digunakan untuk memperlajari struktur-struktur benda kecil.
Keterampilan menggunakan mikroskop mutlak diperlukan untuk membantu
kelancaran pengamatan benda-benda mikroskopis. Istilah mikroskop berasal
dari bahasa yunani, yaitu micros yang berarti kecil dan scopos yang artinya
tujuan, dari dua pengertian tersebut mikroskop dapat diartikan sebagai alat
yang dibuat dan dipergunakan untuk melihat secara detail obyek yang terlalu
kecil apabila di lihat oleh mata telanjang dalam jarak yang dekat (Syamsuri,
2006).

Mikroskop adalah alat utama yang penting dalam melakukan pengamatan


dan penelitian yang bersifat mikroskopis, karena tanpa mikroskop manusia
tidak dapatS melihat benda yang sangat halus dan kecil dengan mata
telanjang.Pada tahun 1689 mikroskop berhasil ditemukan oleh ilmuwan
berkebangsaan belanda bernama Antoni Van. Pemeliharaan mikroskop sangat
penting, karena mikroskop sangat berguna untuk pengamatan dan penelitian
dalam kehidupan manusia. Berdasarkan prinsip kerjanya, mikroskop dapat
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop optik dan elektron (Chris,
1989).

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah


sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari
organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam
penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi
(Pramesti, 2000).

Perkembangan alat optik ini tidak terlepas dari seorang prionir penemu
alat optik pada masa keenam islam, yaitu Ibnu Al-Haytham (965-1039) atau
orang barat menyebut beliau Alhacen atau Alhazen. Ibnu Al-Haytham adalah
orang yang pertama memikirkan, meneliti, dan menulis buku tentang optik.
Hasil penelitian tentang optik dibukukan dalam buku yang bernama kitab Al-
Manazir atau dalam bahasa inggris Book of optik (Subandi, 2010).

Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan


penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula.
Mikroskop yang sering digunakan dalam biologi adalah mikroskop cahaya,
Baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler,
maupun yang berlensa okoler ganda atau yang disebut mikroskop
binokuler (Krisno, 2011).

Berdasarkan uraian diatas maka perlunya diadakan suatu praktikum


mengenai pengenalan dan penggunaan mikroskop. Disamping itu untuk lebih
menambah pengetahuan kita tentang apa itu mikroskop.

1.2 Tujuan
Tujuan yang dilakukan dalam praktikum sebagai berikut:
1. Mikroskop
a. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara
menggunakannya.
b. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di
bawah mikroskop.
c. Mampu dalam menggunakam mikroskop dan cara menggunakannya
dengan benar
2. Huruf “d”
a. Mengamati pergeseran bayangan objek yang terjadi pada mikroskop.
b. Mempelajari sifat-sifat lensa pada mikroskop.
c. Mengetahui dan membuktikan bahwa mkroskop dapat melihat benda
kecil dan sifat bayangannya terbalik.
3. Butir pati kentang
Mempelajari perubahan warna pada butir-butir pati kentang sebelum dan
sesudah diberi yodium, butir pati kentang yang di tetesi yodium berubah
menjadi warna ungu kebiru-biru an ini dapat membuktikan bahwa kentang
mengandung karbohidrat dan dalam pati kentang tersebut terdapat
lengkungan tipis di setiap sel yaitu hilus dan lamela. Hilus adalah bagian
inti dan lamela adalah lapisan kedua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah


sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata.Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Anonim, 2012).

Penemu pertaman mikroskop adalah dua ilmuan Jerman, yaitu Hans jansen dan
zacharias jansen pada tahun 1590. Beliau menyadari betul bahwa didunia ini
terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan
kasat mata. Pada tahun 1590, Hans jansen dan zacharias jansen berhsil
menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa cenbung dan cekung
untuk memperbesar tampilan benda-beda yang sangat kecil ukurannya (Abdullah,
2014).

Setelah itu orang berkebangsaan Belanda bernama Antony Van leeweekhoek


tahun 1600-an mengembangkan mikroskop yang sangat sederhana untuk
mengamati air sungai, air hujan, lidah, feses, dan lain sebagainya.
Mikroorganisme terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan
suatu lensa gelas. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda keci yang dapat yang
tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan
‘Animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil
(Abdullah, 2014).

Mikroskop optic terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo.
mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transpaan.
Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Pramesti, 2000).
Menurut Tim Dosen UNM (2014) Mikroskop biologi ini umumnya memiliki
lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x

Berdasarkan konstruksi dan kegunaan, mikroskop cahaya dapat dibagi atas 4


macam, yaitu mikroskop biologi, stereo, metalurgi dan fotografi.
Sedangkan mikroskop elektron dibagi atas mikroskop elektron transmisi dan
skaning. Bagian mikroskop yang berperan penting dalam penggunaan adalah
bagian yang mengatur perbesaran dan mengatur cahaya (Pramesti, 2000).
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu
besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan okuler,
sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata.
Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya adalah objektif 1x atau 2x
dengan okuler 10x atau 15x.

Menurut Jewets et al (2006) mengatakan mikroskop dapat dibagi menjadi


beberapa jenis yaitu :
1. Mikroskop cahaya memiliki kemampuan pengamatn pada kondisi ideal adalah
sekitar setengah panjang gelombang cahaya yang digunakan (kemampuan
pengamatan adalah jarak yang memisahkan dua titik sumber cahaya jika
kedua titik ini akan dilihat sebagai dua bayangan yang berbeda). Dengan
cahaya kuning yang memiliki panjang gelombang 0,4 , jarak terkecil dua titik
untuk dapat dilihat dengan jelas adalah sekitar 0,2 . Pembesaran yang
bermanfaat pada sebuah mikroskop dalah perbesaran yang dapat membuat
suatu partikel terkecil menjadi terlihat oleh mata. Mikroskop yag biasa
digunakan untuk melihat bakteri umumnya sedang lensa okuler 10 kali.
Dengan demikian, specimen yang dilihat menjadi 900 x lebih besar. Partikel
yang memiliki 0,2 diperbesar menjadi sekitar 0,2 mm. dan membuatnya dapat
terlihat dengan jelas . namun pembesaran lebih lanjut tidak dapat memperjelas
bagian yang terkecil dan mengurangi luas bidang pandang. Perbaikan lebih
lanjut dari kemampuan pengamatan hanya dapat dicapai dengan menggunakan
cahaya yang memiliki panjang gelombang kurang dari 0,2 sehingga mampu
melihat partikel dengan diameter 0,1 . Seperti mikroskop,penggunaan lensa
kuarsa dan system fotografi terlalu mahal dan rumit untuk penggunaan umum.
2. Mikroskop listrik memiliki kemampuan pengamatan yang tinggi yang elah
memungkinkan ilmuan melihat struktur detail dari sel. Keunggulan daya lihat
mikroskop listrik adalah karena memiliki panjang gelombang yang jauh
pendek dari foto cahaya putih.

Menurut Santoso (1995) mengemukakan bahwa prinsip dan prosedur


penggunaan mikroskop yaitu :
1. Prinsip Penggunaan
Objek yang diamati harus diletakkan tidak jauh dari focus objektif terbentuk
gambar yang diperbesar
2. Prinsip penggunaan
Preparat yang telah disiapkan, diletakkan pada meja objek dan diatur agar
posisinya tepat dibawah lensa objektif, dengan mempergunakan pengatur yang
dapat digeser ke kiri , kanan , depan atau belakang. Intensitas cahaya diatur
sedemikian rupa sehingga sinar melalui preparat sesuai yang diperlukan.
Pengaturan jarak, mula – mula mempergunakan pengatur kasar, baru
kemudian dengan pengatur halus sehingga di dapat bayangan benda yang
jelas. Jika menggunakan minyak imersi, objektif diatur sampai menyentuh
minyak imersi selanjutnya untuk mendapatkan bayangan yang jelas dan tajam
hanya mempergunakan pengatur halus.
 Bagian-bagian mikroskop

No Nama Fungsi
Lensa okuler Lensa okuler berfungsi untuk
1 membentuk bayangan maya, tegak,
dan diperbesar dari lensa objektif
2 Lensa objektif Lensa objektif berfungsi untuk
menentukan pembesaran dan
pengecilan lensa objektif
3 Lengan mikroskop Lengan mikroskop berfungsi untuk
pegangan pada mikroskop
4 Makrometer (pemutar kasar) Makromater (pemutar kasar) dalam
bagian mikroskop adalah untuk
menarik dan menurunkan tabung
mikroskop secara tepat dan cepat.
5 Mikrometer (pemutar halus) Mikrometer (pemutar halus) dalam
bagian mikroskop adalah untuk
untuk menaikkan dan menurunkan
tabung mikroskop secara tepat dan
lambat, bentuknya lebih kecil
daripada makrometer.
6 Revolver revolver dalam bagian mikroskop
adalah untuk mengatur perbesaran,
pengecilan lensa objektif, cara
penggunaan nya dengan cara
memutarnya ke kanan atau ke kiri.
7 Tabung/tubulus mikroskop Tabung berfungsi untuk mengatur
fokus serta menghubungkan antara
lensa objektif dan lensa okuler.
8 Reflektor Reflektor dalam mikroskop terdiri
dari 2 jenis cermin yaitu cermin
cekung dan cermin cermin datar.
Fungsi utama relfektor pada
mikroskop adalah untuk
memantulkan cahaya dari cermin
ke meja objek melalui lubang yang
terdapat pada meja objek kemudian
diteruskan ke mata pengamat.
9 Diafragma Fungsi utama diafragma pada
bagian mikroskop adalah untuk
mengatur banyak atau sedikitnya
cahaya yang masuk atau cahaya
yang digunakan.
10 Kondensor Fungsi utama kondensor pada
bagian mikroskop adalah untuk
mengumpul kan cahaya yang
dipantulkan oleh cerimin kemudian
memusatkannya pada objek, cara
menggunakan alat ini bisa diputar
ke kanan atau ke kiri dan bisa juga
di naik turunkan.
11 Cermin Fungsi utama cermin pada bagian
mikroskop adalah untuk menerima
dan mengarahkan cahaya yang
diterima dengan cara memantulkan
cahaya yang masuk tersebut
12 Meja mikroskop Meja mikroskop pada bagian
mikroskop adalah sebagai tempat
meletakkan objek yang akan
diteliti/diamati.
13 Penjepit kaca Penjepit kaca pada bagian
mikroskop adalah untuk menjepit
kaca yang melapisi objek tujuanya
agar objek tidak mudah geser.
penjepit ini berfungsi untuk
menjepit kaca yang melapisi objek
agar tidak mudah bergeser.
14 Kaki mikroskop Kaki mikroskop pada bagian
mikroskop adalah untuk menopang
atau menyangga mikroskop agar
tidak mudah jatuh.
15 Sendi Inklinasi Sendi inklinasi berfungsi pada
bagian mikroskop adalah untuk
mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum sebagai berikut:
Hari/tanggal : Selasa, 24 September 2019
Waktu : 13.00 - 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biosistematika Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Mikroskop.
2. Kaca preparat
3. coverglass
4. Cawan petri.
5. Pipet tetes.
6. Silet.
7. Gunting

3.2.2 Bahan
1. Aquades
2. Potongan kertas koran yang bertuliskan huruf “d”.
3. Tissue
4. Sari pati kentang
5. Yodium
6. Air
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Kegiatan 1
a. Persiapan mikroskop: Keluarkan mikroskop dari kotaknya di dalam
lemari,letakkan hati-hati di atas meja. Gunakan mikroskop sesuai
dengan langkah-langkah yang telah di jelaskan agar di peroleh daya
pisah yang maksimal
b. Mempersiapkan preparat: letakkan bahan yang akan diamati di atas
gelas objek,tetesi dengan medium air,tutup dengan gelas penutup dan
usahakan agar tidak ada gelembung udara di atas obyek dan gelas
penutup,
c. Mengemati preparat: Preparat yang sudah di persiapkan anda letakkan
di meja mikroskop sedemikian sehingga preparat yang di amati
terletak dintengah lubang meja mikroskop
d. Mengatur besarnya obyek: Pembesaran dari bayangan suatu obyek
dapat di ketahui dari angka pembesaran pada obyek dan okuler.
Letakkan penggaris plastik berskala mm di atas meja obyektif,
usahakan untuk mendapatkan bayangan skala mm sejelas mungkin dan
perkirakan diameter bidang pandang tersebut.

3.3.2 Kegiatan 2
Pengamatan potongan kertas yang bertulis huruf “d”
a. Letakkan potongan kertas huruf “d”.
b. Tutuplah dengan gelas penutup.
c. Lalu amati preparat degan lensa obyektif lemah.

3.3.3 Kegiatan 3
Pengamatan butir pati
a. Keriklah sekerat kentang dengan jarum atau ujung silet sehingga
cairannya keluar.
b. Teteskan cairan tersebut pada gelas obyek.
c. Tutuplah dengan gelas penutup dan hindarkan timbulnya gelembung
pada preparat.
d. Aturlah diafragma agar butir pati kelihatan kontaks terhadap air yang
mengelilinginya.
e. Amati butil pati tersebut dengan jelas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Mikroskop

No Gambar Keterangan
1 Bagian-bagian mikroskop:
1. Lensa okuler
2. Tabung mikroskop
3. Revolver
4. Lensa objektif
5. Meja preparat
6. Diafragma
7. Cermin
8. Kaki mikroskop
9. Pemutar kasar
10. Pemutar halus
11. Lengan mikroskop
12. Preparat
13. Pemutar kondensor
4.1.2 Pengamatan Hurud “d”

No Gambar Keterangan

Bentuk asli huruf “d” sebelum diamati

2
Bentuk bayangan objek pada mikroskop:

● Maya
● Terbalik
● Diperbesar
4.1.3 Pengamatan Sari Pati Kentang

No Gambar Keterangan

1 bentuk butir-butir pati kentang sebelum


diberi yodium hanya terdapat:
1. Cairan
2. Butir pati sari kentang

2 Bentuk butir-butir pati sesudah diberi


yodium, terdapat:
1. Butiran pati
2. Cairan
3. Gelembung udara
4.2 Pembahasan

Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk


mengamati objek yang ukurannya kecil seperti sel, organisme bersel satu,
organel sel dan lain-lain (Lelono, 2002).

Mikroskop terbagi atas beberapa bagian diantaranya adalah lensa okuler,


yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk
membentuk bayangan maya, dan diperbesar dari lensa objektif. Tabung yang
berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan
lensa okuler. Revolver yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya. Lensa objektif yaitu lensa yang berada
dekat pada objek yang diamati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik
dan diperbesar. Sekrup pengarah kasar, berfungsi untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara cepat. Sekrup pengarah halus, berfunggsi untuk
menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara lambat. Pegangan
berfungsi untuk pegangan pada mikroskop. Kondensor, berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk. Pengatur kondensor, untuk megatur
kondensor. Diafragma. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk. Sendi inklinasi, untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
Cermin, terdiri dari jenis yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflector
berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui
lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar
digunaka keetika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan jika
kekurangan cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya.

Dalam praktikum 1,2 yaitu mengamati objek dengan menggunakan


mikroskop. Dalam pengamatan tersebut kami mengamati dan melihat bentuk
bayangan dengan menggunakan mikroskop. Setelah mengenal komponen
yang ada kami akan melakukan percobaan untuk mengetahui fungsi dari lensa
okuler dan objektif dengan menggunakan potongan kertas huruf “d” dan hasil
pengamatan yang dilakukan yaitu fungsi lensa okuler,membuat bayangan
terbalik dari gambar asli karena sifat dari lensa okuler yaitu maya,tegak dan
terbalik.

Dalam praktikum 1.3 yaitu mengamati butir-butir pati kentang dengan


mengetahui butir-butir pati kentang tersebut. Dari percobaan ini kami
menggunakan pembesaran pada lensa objektif adalah pembesaran
4x10=40,kami mendapatkan di dalam kentang terdapat butiran-butiran
pati,tetapi di dalam praktikum ini kami tidak menggunakan cairan
yodium.fungsi dari yodium memberi warna pada saat mengamati butiran pati.
Dari butiran-butiran pati terdapat sel-sel mati, hal ini di sebabkan karena di
dalam butir-butir tidak terdapat inti sel.
BAB V
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan


sebagai berikut :
1. Mikroskop artinya sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata telanjang. Adapun bagian-bagian mikroskop
yaitu lensa okuler, lensa objektif, tabung mikroskop, pemutar kasar,
pemutar halus, revolver mikroskop, reflektor mikroskop, diafragma,
kondensor, cermin, meja mikroskop, penjepit kaca mikroskop, lengan
mikroskop, bagian kaki mikroskop dan pengatur sudut.
2. Mikroskop cahaya memiliki sifat bayangan sementara, semu dan
terbalik, sehingga kertas yang bertuliskan huruf d disaat di amati di
bawah mikroskop cahaya akan terlihat menjadi p.
3. Butir-butir sari pati kentang mengandung amilum, hilum dan lamela.
Amilum dan hilum befungsi sebagai cadangan makanan pada sel,
sedangkan lamella berfungsi sebagai perekat sel satu dengan sel yang
lain dalam jaringan.

6.2 Saran

Menurut saya, sebaiknya peralatan dalam laboratorium harus lebih


lengkap lagi, karena sarana dan prasarana yang ada, mahasiswa dapat
melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh, dan insyaAllah hasil
yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan, data hasil
pengamatannya benar-benar akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Istamar Syamsuri. 2006. IPA Biologi. Erlangga : Malang

Krisno, A. 2011. Perkembangan mikroskop sebagai penemu sejarah mikrobiologi


. Erlangga: Jakarta

M.Subandi. 2010. Mikrobologi. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Pramesti, H, T. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.


Purba, M. 1999. Kimia. Erlangga. Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga.
Jakarta.

Winatasasmita, D. 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Universitas Indonesia.


Jakarta.
LEMBAR ASISTENSI

Nama : ANNISA NURUL SAFITRI


Stambuk : G 501 19 066
Kelompok : 4 (EMPAT)
Asisten : ELIF FITRIANA

No Hari/Tanggal Koreksi Paraf

Anda mungkin juga menyukai