Diampu Oleh:
Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
(STAIMA)
BLITAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya untuk Allah semata, Shalawat dan Salam semoga tercurah
kepada beliau Rasulullah SAW. Seorang sosok pendidik umat yang wajib dijadikan
panutan bagi segenap umat manusia.
Dari sinilah semua kesuksesan ini berawal,semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun
penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,penulis mengharap kritikdan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baim lagi. Akhir kata penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia sebagai individu maupun makhluk sosial
kepribadian senantiasa mengalami warna warni kehidupan. Ada kalanya
senang, tentram dan gembira. Tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa
manusia juga kadang kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi
dan sebagainya, ini menunjukan bahwa manusia senantiasa mengalami
dinamika kehidupan. Berbagai macam cara dilakukan agar manusia dapat
menyalurkan rasa senang, tenang dan gembira atau dengan kata lain agar
manusia memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari hal-hal yang
mengecewakan. Mampu tidaknya seseorang dalam mencapai keinginannya
tergantung dari vitalitas, temperamen, watak serta kecerdasan seseorang.
Vitalitas merupakan semangat hidup, pusat tenaga seseorang, ia merupakan
dasar kepribadian dan merupakan unsur penting yang ikut menentukan
kemampuan berprestasi, dan bersifat dinamis. Setiap orang memiliki vitalitas
yang berbeda ada yang kuat ada juga lemah.
Kepribadian juga merupakan faktor yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Ia akan ikut menentukan sukses tidaknya seseorang.
Kepribadian meskipun ia merupakan faktor yang penting dalam kejiwaan dan
berada pada tataran rohani namun wujudnya dapat terlihat pada tingkah laku
dan sikap hidup seseorang.
Maka dari itu pada makalah kali ini kami akan membahas tentang
kepribadian muslim dan proses pembentukannya. Agar kita bisa memahami
bagaimana proses terbentuknya kepribadian muslim.
B. Rumusan Belakang
1. Bagaimana Proses Pembentukan Kepribadian Muslim?
2. Bagaimanakah Kepribadian Insan Kamil, Ilmiyah dan Amaliyah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Proses Pembentukan Kepribadian Muslim
2. Untuk Mengetahui Kepribadian Muslim, Insan Kamil, Ilmiyah dan
Amaliyah
BAB II
PEMBAHASAN
1
http://mbujoz.blogspot.com/2010/06/proses-pembentukan-kepribadian-muslim.html.
Diakses pada tanggal 11 september 2019. 13.26
2
http://al-insan-al-kamil.blogspot.com/2014/03/penjelasan-tentang-al-insan-al-kamil.html. Di
akses pada tanggal 11 September 2019. 12.00
Dengan kedua sifat itulah Islam benar-benar menjadi agama yang
ilmiah.Agama Islam mendorong kita untuk selalu berilmu, mempelajari hal
yang bermanfaat baik dunia maupun akhirat.3
3
https://muslim.or.id/47683-ilmiah-dalam-beragama.html. Di akses pada tanggal 11
september 2019. 11.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam konsep islam, karakater tidak sekali terbentuk , lalu tertutup. Tapi,
terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan, dan
penyeempurnaan , karena sumber karakter perolehan ada dan bersifat
tetap. Oleh karena itu orang yang membawa sifat kasar bisa memperoleh
sifat lembut, setelah melalui mekanisnme latihan.
2. Insan kamil berasal dari bahasa arab, yaitu dari dua kata: Insan dan Kamil.
Secara harfiah, Insan berarti manusia, dan kamil berarti sempurna.
Sempurna bukan dari fisiknya namun, sesuatu yang secara khusus
digunakan untuk arti manusia dari segi sifatnya..
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.