Ma’af susunan bahasanya sudah saya rubah sesuai yg saya ingat, tp intinya sama.
Smoga niat ikhlas kita menjadi Petugas haji, dikabulkan Allah dg segala
kemudahan2....Amiin
Arif Rochman / arifkua@gmail.com
MATERI 2
Berdasarkan hadits-hadits serta data historis yang telah dibahas, kita dapat
merumuskan jawaban terhadap masalah pokok kita: di manakah miqat makani
jemaah haji Indonesia? Pertama, jika kita berkesempatan untuk mampu berada di
Dzulhulaifah, Juhfah, Qarnulmanazil atau Yalamlam, tempat-tempat itulah miqat
makani kita sesuai dengan hadits. Kedua, jika kita tidak mampu datang ke salah
satu dari empat tempat tersebut (sebab paspor coklat jemaah haji Indonesia hanya
berlaku untuk Makkah-Madinah-Jeddah), tempat mana saja boleh kita jadikan
sebagai miqat makani, asalkan lokasinya di luar Tanah Haram dan menyediakan
fasilitas untuk persiapan berihram.
Bagi jemaah haji Gelombang Kedua yang langsung ke Makkah, miqat makani
mereka yang paling ideal sampai saat ini adalah Bandar Udara Raja Abdul Aziz,
yang populer dengan singkatan KAA Airport (King Abdul Aziz Airport)
MATERI 3
(Sumber : http://dokumenku-coretanku.blogspot.com/2011/05/kebijakan-
pemerintah-tentang.html)
TARADUDI : ADALAH SISTEM ANGKUTAN BUS DI ARAFAH,
MUZDALIFAH DAN MINA ANGKUTAN BUS DENGAN SISTEM DI DROP,
DITINGGAL, DIJEMPUT SECARA BERTAHAP