Analogi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

.....

Budi adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering jadi bahan mainan teman-temannya.
Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang lain. Sehingga ia tidak dapat
berkembang dan selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika hidungnya
dicocok untuk melakukan apa yang diinginkan tuannnya.

.....

Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua . Jika
menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemansan global terjadi.
Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik
apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat
menggukan pedang berkepala dua yang bisa menyerang 2 arah yang berlawanan.

...

Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Inodnesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang
tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan
Indonesia. Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu . Begitulah juga keadaaan tindak
korupsi di negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.

....
Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh
tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang
susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi.

.....

Ternyata monyet merawat anaknya mirip dengan cara menusia merawat anaknya. Mereka juga
menyusui anaknya dan tentunya mereka juga selalu menggendong anaknya penuh belas kasih. Induk
monyet juga sangat mengjaga anaknya dari marabahaya sama seperti ibu kita yang juga selalu
menjaga kita.

Saya kira contoh contoh diatas sudah cukup untuk membuat kamu mengerti tentang topik kita yaitu
paragraf analogi. Dan tentu saja agar kamu lebih mahir lagi bisa kamu buat beberapa paragraf
analogi untuk mengasah kemampuan menulis kamu.
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja
rintangan seperti jalan yang membuat seseorang terjatuh. Adapula semak belukar yang sukar dilalui.
Dapatkah seseorang melaluinya?. Begitu pula menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan
seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah seseorang
sanggup melaluinya?. Jadi menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai
puncaknya.

Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur.
Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat.
Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh
di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang
kuat.

Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang beradadi bawah.
Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang merekainginkan, tapi sebaliknya
ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraihkeinginan yang mereka dambakan. Ada
kalanya bagi mereka yang sedang berada diatas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa
kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah
berputus asa.Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan
berusaha dan berdoa.

Anda mungkin juga menyukai