Senjangan Anggaran
Senjangan Anggaran
anggaran merupakan terjemahan dari bahasa asing yakni budgetary slack. Berikut diberikan
beberapa definisi senjangan anggaran (budgetary slack) berdasarkan referensi yang berhasil
dikumpulkan. Siegel (1989) mendefinisikan senjangan anggaran sesuai penggalan kata slack
“Slack is difference between recources that aree actually necessary to efficiently complete a
tosk and the larger amount of resources that are earmarked for the task”
“Budgetary slack axist whenever amanager deliberately under estimates revenues or over
estimate scosts. Either approach increases the likehood of the budget being achieved by the
manager, and consequently reduce the risk that manager also faces”
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Nouri & Parker (1996:76) yang menyatakan:
the organizational submission of estimates that make it easier for subordinates to achieve the
budged”
Artinya:
"Slack adalah perbedaan antara sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk
menyelesaikan tok secara efisien dan jumlah sumber daya yang lebih besar yang
atau atas taksiran perkiraan. Salah satu pendekatan meningkatkan kesamaan anggaran yang
dicapai oleh manajer, dan akibatnya mengurangi risiko yang dihadapi manajer juga ”
Pendapat yang dikemukakan oleh Nouri & Parker (1996: 76) yang menyatakan:
dimasukkan ke dalam penyampaian estimasi organisasi yang membuatnya lebih mudah bagi
Dari dua definisi senjangan anggaran yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa senjangan anggaran adalah suatu kesenjangan yang dilakukan oleh
memberikan usulan dan estimasi anggaran yang tidak sesuai dengan kapasitas sesungguhnya
yang dimiliki, atau tidak sesuai dengan sumberdaya yang sebenarnya dibutuhkan, dengan
maksud agar anggaran tersebut mudah direalisasikan. Manajer melakukan senjangan ini
dengan cara meninggikan jumlah biaya yang dibutuhkan atau merendahkan pendapatan yang
Motif manajer bawahan melakukan senjangan ini adalah memuat margin of safety dalam
mewujudkan target yang telah ditetapkan. Dengan cara tersebut, manajer bawahan berharap
dapat menghilangkan tekanan dan rasa frustasi dalam upaya mewujudkan target anggaran
akibat anggaran yang terlalu ketat (tight budget). Tekanan dan rasa frustasi itu muncul karena
bersarnya ketidakpastian yang harus mereka hadapi guna mencapai tujuan organisasi.
Senjangan anggaran dapat terjadi oleh beberapa alasan. Ada tiga alasan manajer melakukan
Whitton (1988) memberikan pendapat bahwa ada tiga alasan pokok manajer melakukan
First, people often perceive that their performance will look better in their superior’s eyes
Second, budgetary slack is often used to cope with uncertainty. A departemental supervisor
may feel confident in the cost projection for 10 cost item. However, the supervisor may also
feel that some onforeseen event during the budgetary period could result in unanticipated
costs. If some negative event does occur, the supervisor can use the budgetary slack to
absorb the impact of the event and still meet the cost budget.
Third, budgetary cost projection are often cut in the resource allocation process, thus, we
have a vicious circle. Budgetary projection are padded because they will likely be cut, and
they are cut because they are likely to have been padded.
dapat dirumuskan bahwa penyebab terjadinya senjangan anggaran adalah karena fungsi
anggaran sebagai indikator mengukur kinerja, ketidakpastian yang tinggi dan kesulitan
memproyeksikan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dalam konteks penyusunan
anggaran, manajer bawahan (sub ordinat) mempunyai informasi yang lebih lengkap dan
relevan dibandingkan dengan atasannya (ordinat). Hal ini karena bawahan telah terbiasa
terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari sehingga merekalah yang lebih
mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan dihadapi di lingkup tanggung jawabnya.
Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh atasan (ordinat) dan bawahan (sub
ordinat) atau yang lazim disebut asimetri informasi akan mempengaruhi perilaku bawahan
dalam proses penganggaran. Sub ordinat akan menyimpan informasi aktual yang dimilikinya
dan mencoba mengarahkan kinerja pada ukuran yang lebih rendah dengan maksud kinerjanya
dipandang baik oleh atasan dan mengurangi perasaan frustasi dalam menghadapi
Pada dasarnya belum ada indikator yang objektif untuk mengukur senjangan anggaran.
Secara kuantitatif indikasi adanya senjangan baru dapat dinilai pada saat anggaran tersebut
cenderung melebihi target yang telah ditetapkan dari anggaran. Sebaliknya pencapaian biaya
Oleh karena senjangan anggaran berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia, maka Dunk
Sumber: http://harternelwan.blogspot.com/2013/02/senjangan-anggaran-budgetary-slack.html