HBKJHLJK
HBKJHLJK
Makrostruktrdanmikrostrukturdaritulangdansendisecaraumum
Macrostructure tulang secara umum= Periosteum, tulang kompak, tulang spons, rongga medulla
Bagian-bagian =
1. Lapisan periosteum
Bagian yang menutupi tulang bagian luar dan merupakan jaringan ikat yang mengandung
kolagen. Berguna untuk melindungi tulang, berperan dalam perbaikan tulang yang patah ,
membantu menutrisi jaringan tulang, dan tempat menempelnya ligamen dan otot. Menempel
pada tulang menggunakan sharpey’s fibers.
Lapisan fibrosa
Lapisan sel
2. Epifisis = ujung-ujung tulang, strukturnya tulang sponge yang dilapisi tulang kompak
Sel-sel tulangnya merupakan chondrocyte (sel tulang rawan) yang akan terkalsifikasi
Pertumbuhan memanjang
5. Lapisan endosteum = lapisan tipis melapisi rongga medula dan berisi sel-sel pembentuk
tulang, osteoclast (sel-sel penghancur matriks tulang) dan membatasi tulang kompak dengan
tulang spons. Merupakan jaringan ikat.
Substansi sponge = ada dua komponen, pertama ruang sumsum ( tempat adanya sumsum merah
untuk penghasul sel darah merah ) dan trabeculare
Cavitas medulla = ruang silinder di diafisis yang di dalamnya terdapat sumsum tulang kuning
dan banyak pembuluh darah. Berguna untuk meminimalisir berat tulang. Sehingga tulang
panjang didesain kuat tetapi tetap ringan.
Cartilago articularis = melapisi sebagian permukaan tulang bagian epifisis dan terdapat pada
tempat persendian
Microstructure Tulang =
Matriks tulang ( terkalsifikasi disebut lamela). terdapat serabut kolagen yang menetralkan
substansi tulang yang keras (kristal hidroksiapatite) sehingga tulang dapat bersifat keras
tetapi lentur, tidak mudah patah. Selain itu terdapat proteoglikan, beberapa glikoprotein, dan
kolagen tipe 1.
1. Osteoblast = mensintesis komponen organik dari matriks, hanya terletak di perifer atau tepi
dari matriks. Dalam keadaan aktif bentuknya cuboid hingga columnar. Sitoplasmanya bersifat
basidofilik. Pada saat aktifitasnya menurun, bentuknya menjadi gepeng dan sifat baasidofiliknya
menurun. Aktivitasnya dirangsang oleh paratiroid hormon (PTH). Dibantu oleh enzim kolagen 1.
2. Osteocyte = sel pembentuk tulang, berfungsi dalam mempertahankan matriks tulang, terletak
di dalam lakuna.
3. Osteoclast = sel raksasa, multinuklear, terbentuk dari gabungan sel yang berasal dari sumsum
tulang
Di dalam tulang juga terdapat sel osteoprogenitor yang dapat menggantikan peran osteoclast
dalam mereabsorbsi matriks tulang. Terletak di antara sel mesenkim dan osteoblast.
Bagian-bagian tulang =
Di matriks tulang terdapat lamela ( lamela paling deket dengan periosteum namanya lamela
circumferentia external, lamela paling dalam circumferentia interna, lamela di antara osteon
namanya lamela interstitial), canalis (yang menghunbungkan antar osteon secara horizontal
disebut canalis Volkmann, canalis canaliculli berfungsi sebagai penghubung antar
osteocyte),dan Canalis Haversii. Di dalam Canalis Haversii terdapat pembuluh darah,
pembuluh limfa, dan saraf). Canalis Haversii tidak terdapat pada tulang sponge. Di dalam
tulang sponge terdapat sumsum darah sehingga tidak membutuhkan canalis Haversii
Endochondral = berawal dari tulang rawan. Pertumbuhan di awali dari tengah kemudian
menyebar. Terjadi hampir di seluruh tubuh. Paling jelas terlihat pada tulang panjang.
Terdapat 5 langkah. Pertama (primer)di bagian diafisis terdapat molar. Terdapat ossifikasi
primer. Ketiga pembuluh darah mulai terbentuk. Terakhir terbentuk cartilago articularis . sel
mesenkim berubah jadi chondrocyte dulu ( model awal ). Secondary terbentuk pada epifisis.
Epifisis terdiri dari dua yaitu distal dan proksimal, namun pertumbuhannya tidak bersamaan.
3. Komponenbiokimiatulang
Komponen matrik paling banyak kalsium dan phospor dalam tulang keras.
Komponen biokimia terdiri atas dua yaitu komponen organik dan anorganik. Organik berisi
bahan-bahan protein dan non-protein. Anorganik berisi mineral seperti kalsium, phospor, air, dll.
Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen (ikatan serat protein yang tersusun
memanjang yang bersifat elastis), protein polisakarida, dan glikoaminoglikan (mukopolisakarida)
sebesar 50 persen. Zat anorganik penyusun tulang yaitu kalsium fosfat Ca3(PO4)2, merupakan
senyawa ionik yang tersusun dari ion Ca2+ dan PO4 2-. Pada tulang juga ditemukan ion
bikarbonat (HCO3 ¯ ) sekitar 4-8 persen.
Zat anorganik tersebut membentuk senyawa yang disebut hidroksiapetit
(Ca10(PO4)6(OH)2). Mineral-mineral tersebut berfungsi sebagai bahan pengeras, pembuat
kaku, dan penguat tulang.
4. Fungsitulang
- pembentuk kerangka tubuh
- penyimpanan kalsium dan mineral
- pelindung organ vital
- pembentuk sel darah merah dan yang lain
- sebagai alat gerak pasif
- penopang tubuh
Sumber:
1. Fundamentals of Anatomy and Physiology oleh Martini, dkk dan Sobotta 15th edition
2. Buku anatomy and physiology Tortora,
3. Buku Histology Jonquira,
4. Buku Physiology Sherwood